Anda di halaman 1dari 12

Media Online : www.perak-online.

com

PeduliRakyat

Pasien Jumsih dan Eneng saat di evakuasi Rabu, 29/10/2014

Mengungkap Fakta Tanpa Kompromi


Edisi: 115 Minggu II/Tahun ke VI/ 05 - 20Januari 2015

Email : red.pedulirakyat@gmail.com

Korupsi Koperasi Dinkes,

Polres Subang Grebek


Dadan Adik Kandung Deden Perjudian di Hotel Pamanukan

Dijebloskan ke Penjara

Alasan Bukan Judi Togel, Oknum Kades, dokter, PNS dan 2 Pengusaha tidak Ditahan
Hal

Hal

Diduga Korupsi Dana BPJS Rp6 Miliar,

Sejumlah Pejabat Dinkes


Bolak- Balik Diperiksa
Polda Jabar
SUBANG, (PERAK).Dinas Kesehatan
Kabupaten Subang
kembali digoyang dengan
kasus dugaan korupsi,
setelah sebelumnya
Kejaksaan Negeri berhasil
mengungkap korupsi di
koperasi lembaga ini.
Bahkan pelakunya pun
sudah di vonis bersalah.
Namun kali ini lembaga yang mengusut kasusnya bukan Kejari
maupun Polres Subang melainkan Direktorat Kriminal Khusus
Kepolisan Daerah Jawa Barat (Dir Krimsus Polda-Jabar).
Berdasarkan pantaun Perak dilapangan menyebutkan
bahwa sejumlah pejabat di dinas tersebut dikabarkan harus bolakbolik ke Polda Jabar untuk dilakukan pemeriksaan. Seperti halnya
Suhendi Bendahara Umum dinas tersebut jarang terlihat ngantor
sejak kasus dugaan korupsi dana sumbangan untuk jaminan
kesehatan nasional (JKN) dari Badan Penyelenggara Jaminan

10

Rp. 5.000,- Luar Jawa + Ongkos kirim

Telantarkan Istri, Kapolres


Diminta Tindak Tegas
Aiptu Sukarim
Hal 4

Dibalik Jatuhnya
Pesawat AirAsia QZ8501
JAKARTA, (PERAK).Kepala Staf Angkatan Laut
(KSAL) Laksamana Madya TNI
Ade Supandi melepas
keberangkatan KRI Usman
Harun-359 dan KRI Frans
Kaisiepo-368 dalam rangka
SAR kecelakaan Pesawat
AirAsia QZ 8501 di Dermaga
Koarmatim Ujung Surabaya,
Minggu, (04/01/2014).
Kedua kapal perang yang
masuk dalam jajaran Satuan
Kapal Eskorta Koarmatim
(Satkorarmatim) tersebut
menambah jumlah kapal perang
dari Koarmatim yang berada di
area SAR, setelah sebelumnya
Koarmatim memberangkatkan
tiga KRI yaitu KRI Bung Tomo357, KRI Yos Sudarso-353 dan
KRI Pulau Rengat-711 pada 29
Desember 2014.
Sedangkan KRI Sultan
Hasanuddin-366 dan KRI
Sungai Gerong-906
diberangkatkan dari daerah
operasinya.
Sampai saat ini jumlah KRI

ke hal 11
Koarmatim yang melaksanakan
misi SAR pesawat AirAsia
QZ8501 berjumlah tujuh KRI,
sehingga total TNI Angkatan

Laut mengirimkan KRI


sejumlah 15 KRI baik dari
Koarmatim, Koarmabar maupun
dari Kolinlamil.

KSAL Laksamana Madya


TNI Ade Supandi, mengatakan, ke hal 11

Sosial (BPJS) Kesehatan sebesar Rp6 miliar dari total Rp40


miliar.Selain Suhendi, pejabat lainnya pun informasinya tak luput
dari panggilan polda. Seperti Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan
Jajang Abdul Kholik dan sekitar 27 UPTD Puskesmas se- Subang.
Sejak masalah itu muncul, pak Suhendi jarang ngantor
karena masih diperiksa di Polda, ujar sumber di dinas tersebut.
Salah seorang petugas di Polda Jabar membenarkan saat ini
pihaknya sedang melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah
pegawai di dinas kesehatan daerah- daerah terkait dugaan korupsi
yang merupakan ekses dari terkuaknya korupsi alkes di Dinkes
Provinsi Jabar. Namun ia tidak menyebutkan secara detail
kabupaten mana saja yang sudah diperiksa, termasuk saat
disinggung soal pemeriksaan sejumlah pejabat Dinkes Subang.
Menyikapi hal tersebut, Ketua LSM Gerakan Aktivis dan
Aliansi Sarjana Subang (Ganas) Wa Dase mendukung penuh
langkah Dir Krimsus Polda Jabar terkait proses hukum kasus
tersebut. Namun ia merasa heran kenapa kasus ini sampai

Minggu ini, FMP Adukan Dugaan Korupsi Desa Tanjungrasa


SUBANG, (PERAK).LSM Forum Masyarakat
Peduli (FMP) minggu ini akan
melakukan pelaporan dan
pengaduan terkait dugaan
korupsi sejumlah program di
Pemerintahan Desa Tanjungrasa,
Kecamatan Tambakdahan ke
Kejaksaan Negeri (Kejari)
Subang.
ke hal 11
Menurut Ketua Umum
FMP, Asep Sumarna Toha,
berdasarkan hasil Investigasi dan
keterangan dari pengurus Badan
Permusyawaratan Desa (BPD)
Tanjugrasa yang berhasil
dihimpun Tim Investigasi FMP
menyebutkan bahwa ada 6
(enam) item program bantuan

tahun anggaran 2013 -2014 yang


diduga dikorup diantaranya,
dana pembangunan Gapura,
Aula, rehab kantor desa, Pos
Kamling dan lapang Futsal,
paparnya.
Disebutkan Asep, diduga
pihak- pihak yang
bertanggungjawab atas
penyimpangan ini adalah,
Jayartih, S.Pd Ketua LPMD,
Tasiani Sekretaris Desa, Drs.
Anda Sugiantoro mantan Ketua
BPD.
Asep merinci besaran
dugaan penyimpangan tersebut,
untuk pembuatan gapura desa
senilai Rp50 juta diperkirakan
terealisasi Rp20 juta, dana

Bantuan Provinsi Rp.100 juta


terealisasi Rp57 juta, rehab aula
desa dari dana ADD Rp30 juta
terealisasi Rp20 juta, rehab
kantor desa dari dana ADD Rp55
juta terealisasi Rp30 juta, Pos
Kamling dari ADD Rp5 juta
terealisasi Rp2 juta dan
pembangunan lapangan futsal
dari dana aspirasi dan ADD
Rp42 juta terealisasi Rp20 juta,
sehingga totalnya mencapai
Rp133 jutaan.
Kami akan adukan secara
resmi dan tertulis mingguminggu ini (awal Januari) ke
Kejaksaan, yah harapan kami
dengan semakin meleknya
masyarakat dalam arti mereka

mau berperan aktif dalam


pengawasan terhadap kinerja
didesanya masing- masing
terutama BPD yang fungsinya
sebagai pengawasan terhadap
kinerja aparatur desa mudahmudahan tindak pidana korupsi
dapat terdeteksi secara dini dan
bahkan menjadi rem bagi para
pelakunya, tukasnya.
Menurut Ketua BPD
Tanjungrasa yang baru menjabat
beberapa minggu ini, M. Yusuf
Salim mendukung upaya LSM
FMP, pasalnya selama dirinya
dan anggota lainnya terdaftar
sebagai anggota BPD tidakke hal 11

ditangani Polda Jabar padahal diwilayah hukum subang ada dua


lembaga penegak hukum, yakni Kejari dan Polres Subang.
Apa karena kinerja Kejari dan Polres Subang lalai, sampe-

Wow!!! Diduga Tipu 150 CPNS, AS Menghilang

sampe kasusnya ditangani oleh Polda? Mudah-mudahan Polda

dugaan penipuan Calon


Pegawai Negeri Sipil (CPNS),
Kepala Seksi Program Dinas
Koperasi dan Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (DinkopUMKM) Kabupaten Subang
Asep Setiawan (AS) hingga
berita ini dibuat menghilang
bak ditelan bumi, terbukti
dalam daftar buku absensinya
sama sekali kosong.

Jabar tidak hanya berhasil mengusut para pelaku korupsinya saja

Diduga, Program Gapura Intan Dipungli 12,5%

hingga keakar- akarnya tanpa pandang bulu, namun termasuk


Artalyta- Artalyta-nya ( pelaku suap jaksa/ mafia kasus, red). Kita
tunggu saja hasilnya, tegasnya.
Sebelumnya seperti diberitakan Perak

menyebutkan

Pencairan dana JKN dari BPJS untuk 40 puskesmas diKab.


Subang sempat menunggu keluarnya peraturan bupati (Perpub)
setempat. Total dana yang sudah disalurkan untuk jatah JanuariSUBANG, (PERAK).ke hal 11

Sejak terkuaknya praktek

Wow, tidak main main


menurut informasi jumlah
korbanya mencapai 150 an
ke hal 11

orang. Dimana perorangnya


diduga dipinta sebesar Rp150
jutaan, sehingga totalnya
mencapai Rp22 miliaran.
Sejauh keini
ada
hal belum
11
sanksi tegas terhadap sang
oknum tersebut, bahkan seolah
ada pembiaran dari pihak yang
berwenang. Padahal sudah
sangat jelas dan nyata selain ia
diduga terlibat penipuan
CPNS, juga tidak pernah
ngantor alias korupsi waktu
sebagaimana diatur dalam

STOP PRESS : Hubungi Kami Jika Wartawan/ti Peduli Rakyat Melakukan Pemerasan, Intimidasi, Minum Miras dan Narkoba.

Peraturan Pemerintah No. 53


tahun 2010 tentang Disiplin
PNS, sementara AS masih
lancar menerima gaji dan
tunjangan lainnya. Sehingga
akibat tindakannya itu jika
dikalkulasikan selama 2 tahun
berturut tidak ngantor, Negara
mengalami kerugian sekitar
Rp100 jutaan lebih.
Menurut keterangan
sumber, sebut saja Setiawanke hal 11

DAPUR REDAKSI & KPK

,
Dadan Adik Kandung Deden Dijebloskan ke Penjara
Korupsi Koperasi Dinkes

DITERBITKAN OLEH :
CV. Pe-Rak & FORUM MASYARAKAT PEDULI
DASAR :
UNDANG-UNDANG PERS NO. 40 TAHUN 1999
PENDIRI :
Asep Sumarna Toha
Iis Marlyana
PENANGGUNG JAWAB :
Asep Sumarna Toha
DEWAN PENASEHAT :
HM. Nurcholid, Moch. Toha, Mr. Mind
PENASEHAT HUKUM :
Hasanudin Misilu, SH,
Abdurahman T. Pratomo, SH.
DEWAN PEMBINA :
Ir. Buddy Edyanto, Hendi Sukmayadi,
Tubagus Ade,
Drs. R. Pandu Padmasubya, M.Si.
Ki Tubagus Bias Lawu
PEMIMPIN UMUM/PEMIMPIN REDAKSI/PEMIMPIN
PERUSAHAAN :
Asep Sumarna Toha

WAKIL PEMIMPIN
REDAKSI
Suryana
REDAKTUR PELAKSANA :
Dedi SM.

DEWAN REDAKSI :
Asep Sumarna Toha,
Ir. Buddy Edyanto,
Tubagus Ade,
Hendi Sukmayadi,
Endang Muslim.

REDAKTUR :
Hendra Sunjaya

DESAIN/LAY OUT:
Ridwan Nurliyana
Hari Saptanaya

SEKRETARIS
REDAKSI :
-

KEUANGAN :
Iis Marlyana.

STAF REDAKSI :
Hari Saptanaya

MARKETING IKLAN
/SIRKULASI :
Adih, Asep Dian,
Yetin

Ka. Biro & Wartawan


Subang Kota : Adih Rohendi, Jajat Darmatika.
Subang Selatan : Bambang Kurniawan, Subang Utara /
Pantura : Atang S., Datim, Asep Sukmara. Subang Tengah :
Suryana, Kab. Bandung : Alamta Sitepu (Ka. Biro), Asep Rahmat,
TB. Endang S. Kab. Bandung Barat : Ferry RFB (Ka. Biro), Andri
AN. Kota Cimahi : Harold K. Provinsi Jawa Barat / Kota
Bandung: Dedi SM. Tasikmalaya : Budi Saputra. Karawang :
Dennis F.W. Garut - Garsel : Ade Suhendi (Ka.Biro), Hidayat,
Ruhiyat, Endang Kamaludin. Perwakilan Prov. Bali : Boby
Yudha Christiyanto, Yudi Sutisna, Made Isabela, Masduki.
Kab./Kota Ciamis: Asep Akasah. Cianjur: Didin, Rudy
Alamat Redaksi/ Tata Usaha/ Iklan :
Jl. Palabuan, Kp. Cisugih RT/RW 02/07,
Kel. Sukamelang, Kec./Kab. Subang.
Telp: 0260416544
Hp : 08170116572 ( PU/Pimprus), 085221611968
Email : red.pedulirakyat@gmail.com
REKENING: Bank Mandiri Cab. Subang, A/n: Asep Sumarna Toha
No. Rek: 1320005655460. Bank Jabar Banten Cab. Subang, A/n:
Asep Sumarna No. Rek : 0007420331100.
Bank BRI Subang, No. Rek : 346101001976506, a/n Asep Sumarna.

STOP PRESS :
Semua Wartawan Peduli Rakyat selalu
dibekali tanda pengenal dan terdaftar dalam
Box Redaksi serta tidak diperkenankan
menerima atau meminta imbalan dalam
bentuk apapun dari narasumber

TARIF IKLAN

SUBANG, (PERAK).Kembali Kejaksaan Negeri


Subang menjebloskan satu lagi
pelaku dugaan korupsi Dinas
Kesehatan Kabupaten Subang ke
penjara yaitu Dadan yang juga
adik kandung dari Deden yang
lebih dulu telah di vonis selama 5
(lima) tahun penjara. Kini
tersangka dititipkan di Lapas
Kelas II A Subang. Menurut

sumber dari kejaksaan,


penahanan Dadan telah
berlangsung selama 20 hari dan
hari ini (Senin, 22/12/2014.red)
diperpanjang untuk 20 hari
kedepan.
Sebelumnya, 3 (tiga) pelaku
lainnya sudah lebih dulu di vonis
oleh Majelis Hakim PN Tipikor,
Bandung masing-masing
6
(enam) tahun kurungan kepada

Deden Hidayat, mantan sekretaris


koperasi, mendapatkan kurungan
selama 5 tahun dan mantan ketua
koperasi sekaligus Kepala Sub
Bagian Umum Dinkes Subang,
Johar Arifin mendapatkan vonis 4
tahun penjara.
Sementara, hakim
memberikan sanksi 6 (enam)
tahun kurungan kepada mantan
bendahara koperasi sekaligus

Kasubag Keuangan Dinkes


Subang, Ilyas Yaskin. Diketahui,
para tersangska korupsi ini
merupakan dalang dari pemalsuan
tanda tangan sekitar 200 nasabah
anggota Koperasi dimaksud yang
diajukan ke Bank Muamalat
melalui Koperasi Dinkes sebesar
Rp8 Miliar. Sedangkan dana yang
direalisasikan kepada anggota
hanya Rp1,7 Miliar. qAdih

Jojo, Oknum Polisi Pelaku Halangi Tugas Wartawan Dimutasikan


SUBANG, (PERAK).Gara-gara melakukan pelecehan
profesi serta menghalangi tugas
w a r t a w a n , o k n u m
Babinkamtibmas Polsek
Tanjungsiang, Desa Buniara,
Kecamatan Tanjungsiang, Jojo
kini dimutasikan ke Mapolsek
Pabuaran, Jalan Raya Pabuaran,
Subang.
Disampaikan oleh Kasie
Propam Polres Subang IPDA Ikin
Sodikin kepada Perak di
kantornya, Rabu (31/12/2014).
Untuk penanganan disiplin,
hasilnya udah dinaikan ke
pimpinan yaitu Kapolres
termasuk lapgas juga sudah, ujar
Ikin di kantornya kepada Perak,
Rabu (31/12/2014).
Ikin menambahkan, atas
ketidakprofesionalnya dalam
menjalankan tugas serta ketidakkooperatifannya ke Propam, kini
Jojo sudah dimutasikan ke Polsek
Pabuaran. Hingga kini, lanjut
Ikin, tinggal menunggu jawaban,
setelah itu proses sidik.
Sebelumnya Ikin
menyampaikan bahwa belum
diterimanya Laporan Tugas

(Lapgas) dari Sub Unit Paminal


sehingga tidak bisa menjelaskan
lebih jauh.
Terkait dengan menghalangi
tugas wartawan dalam melakukan
peliputan dugaan tindak pidana
korupsi, diketahui saat Perak
hendak konfirmasi seputar
dugaan penyimpangan SAB ke
Kades Buniara Eka Djuanda di
depan kantornya, namun
layaknya juru bicara sang kades
atau lebih ekstrim lagi Jojo bak
seorang bodyguard yang sedang
memprotek majikannya terus
mengganggu dengan menjawab
pertanyaan Perak yang
sebenarnya ditujukan kepada
kades.
Bukan hanya itu, Jojo
memeriksa identitas diri
wartawan mulai dari STNK, SIM,
KTA Pers, alamat kantor, pemred,
hingga keanggotaan PWI dengan
nada intimidasi layaknya
mengintrogasi penjahat.
Anehnya, Jojo tetap keukeuh
meminta bukti keanggotaan PWI
saat Perak tidak menunjukannya.
Kenapa kamu mengusik atau
mencari kesalahan orang lain,

apalagi tahun yang lalu. Kalau


mau menanyakan proyek yang
tahun sekarang, jangan yang dulu
di ungkit-ungkit. Disini juga
banyak wartawan, ungkapnya
seraya berkata, kalau mau nanya
baik, kamu sendiri perbaiki dulu,
dengan nada tinggi.
Atas perbuatannya
menghalangi tugas wartawan,
Jojo telah menabrak UndangUndang Republik Indonesia
Nomor 40 Tahun 1999 Tentang
Pers BAB VIII Ketentuan Pidana
Pasal 18 disebutkan bahwa setiap
orang yang secara melawan
hukum dengan sengaja
melakukan tindakan yang
berakibat menghambat atau
menghalangi pelaksanaan
ketentuan Pasal 4 ayat (2) dan
ayat (3) dipidana dengan pidana
penjara paling lama 2 (dua) tahun
atau denda paling banyak
Rp500.000.000,00 (Lima ratus
juta rupiah).
Diketahui, dari pencairan
dana Program Pipanisasi Sarana
Air Bersih (SAB) TA. 2013 untuk
Desa Buniara senilai Rp195 juta.
Berdasarkan pantauan pihak BPD

realisasi pekerjaannya diduga


hanya menghabiskan anggaran
sebesar Rp50 juta, sehingga
penyimpangannya mencapai
Rp145.000.- (Seratus empat
puluh lima juta rupiah) yang
diduga dilakukan oleh kepala
desa setempat yakni Eka Juanda.
Selain itu, berdasarkan
invetigasi Perak di lapangan,
terdapat bak persegi berukuran
1.40 cm dengan tinggi 1.20 cm
yang terhubung dengan pipa
paralon merek Wavin AW 3 inci
sepanjang 1 Km ke bak tembok
penampungan pusat berukuran 3
x 3 m2, selanjutnya disalurkan
kembali ke 5 (lima) bak tembok
penampungan yang masingmasing mempunyai ketinggian
2.20 cm dengan lebar 1.5 cm
dengan menggunakan pipa
paralon merek Wavin 2 inci
sekitar 4 Km untuk 5 titik
penampungan. Selain itu, di
dalam proyek pembangunan
Sarana Air Bersih (SAB) untuk
Desa Buniara, Kecamatan
Tanjungsiang Kabupaten Subang
ini tidak transparan.
qRed

Karaoke dan Biliar Sentosa Diduga Bodong


SUBANG, (PERAK).Tempat Karaoke dan Biliar
Sentosa yang berlokasi di jalan
Otista, Kelurahan Sukamelang,
Kabupaten Subang tepatnya di
dalam Hotel Sentosa, belakang
SPBU Sukamelang. Baru-baru ini
telah dibuka pada bulan Desember
2014 lalu.
Namun, dengan berdirinya
tempat hiburan bodong tersebut
sehingga membuat resah
masyarakat setempat soal
keamanan dan izin yang di
milikinya. Pasalnya, tidak ada
informasi soal pembangunan
gedung hotel dan tempat hiburan

tersebut sebelumnya.
Menurut keterangan Dede
Sunarya tetangga dekat hotel
kepada Perak mengatakan bahwa ia
merasa tidak enak dengan adanya
hotel dan tempat hiburan itu dan
tidak mengetahui kalau
pembangunan itu untuk hotel dan
tempat hiburan.
Kalau memang itu buat hotel
dan tempat hiburan, izinnya seperti
apa? Kan pemerintah kalau
membuat ijin harus ada HO izin
tetangga dulu dong, ungkapnya.
Dede merasa tidak pernah
menandatangani izin tetangganya
dan merasa aneh kalau ada izin

tempat hiburannya, sebab gedung


itu tempatnya berdampingan persis
dengan SPBU.
Gimana kalau ada keributan
di tempat hiburan itu dan
melemparkan puntung rokok
kesana, kan akan mengakibatkan
kebakaran, imbuhnya.
Sementara itu, menurut
keterangan dari Kepala Badan
Penanaman Modal dan Perijinan
(BPMP) Subang Hj. Elyta Budiati,
M.Si. mengatakan kepada Perak
bahwa izin hotel memang ada, tapi
kalau tempat hiburan karaoke dan
biliarnya, ia tidak memberikan izin.
Di sisi lain, mengenai izin

wisata untuk Hotel Sentosa yang


juga harus dipenuhi. Belum ada
keterangan dari Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Subang. Pasalnya,
Kepala Bidang Pariwisata sedang
tidak ada di tempat, saat Perak
hendak meminta konfirmasi dan
hanya ditemui oleh Kasie
Pariwisata.
Kabid yang tahu, saya tidak
tahu, tanya aja langsung, ungkap
Kasie Pariwisata kepada Perak
saat menanyakan tentang izin
wisata Hotel Sentosa
q. Adih

Lagi, Diduga Pembuatan Gapura Desa Jabong di Sunat


STOP PRESS

Asep Supriatna

Asep Budiman

Wartawan Subang
Biro Purwakarta
Nama-nama tersebut sudah tidak terdaftar sebagai
wartawan di Redaksi Media Peduli Rakyat sejak berita
STOP PRESS ini dimuat, sehingga segala perilakunya
diluar tanggung jawab kami.
Tertanda
.
Pemimpin Redaksi

SUBANG, (PERAK).Lagi-lagi, program


penyeragaman gapura di sejumlah
desa Kabupaten Subang dijadikan
alat untuk memperkaya diri oleh
oknum aparat desa. Pasalnya, dari
anggaran yang disediakan sebesar
Rp50juta oleh Pemda Subang untuk
253 desa itu menjadi bancakan bagi
koruptor kelas kurawa atau tikustikus rakus berperut besar.
Menurut keterangan sumber,
sebut saja Kresna (Nama samaran)
kepada Perak mengungkapkan
bahwa dalam pembangunan gapura
yang dikerjakan oleh LPM dan
kepala desa setempat itu tidak
sesuai bistek. Pasalnya, hanya

dibangun gapura saja tanpa


sayapnya.
Kalau memang anggaran
sebesar Rp50 juta masa segitu kang,
kalau bangunan begitu mah palingpaling memakan biaya sebesar
Rp20 juta atau paling banternya
Rp25 juta, ungkap Kresna.
Menurut sepengetahuan
Kresna, tembok gapura yang di
bangun berada di gerbang sebelah
Barat Kantor Desa Jabong yang
melekat dengan pagar sekolah
taman kanak kanak. Pagarnya juga
itu dari dulu, ada paling itu sampai
ke tembok yang dibatu, batu itu
tidak panjang hanya segitu.
Seperti yang diketahui

bersama, Pemerintah Kabupaten


Subang yang dipimpin oleh Bupati
Subang H. Ojang Sohandi.,
S.S.T.P., M.Si. dan Wakil Bupati
Subang Imas Aryumningsih, S.E.
pada tahun 2014 mengintruksikan
agar gapura yang ada di masingmasing kantor SKPD, maupun
kantor pemerintah daerah atau
pemerintah desa supaya seragam.
Sementara itu, Pemerintah
Kabupaten Subang menganggarkan
untuk tiap-tiap desa diberikan
anggaran sebesar Rp50 juta.
Ironisnya, dalam
mengaplikasikannya di lapangan
tidak berjalan optimal, sebab
disinyalir terdapat beberapa desa

korup mensunat anggaran gapura


yang sekaligus membawa ikon
daerah tersebut.
Seperti yang dikutip dari
www.perak-online.com
pembangunan gapura yang diduga
disunat yakni Desa Rawa Mekar
(Kecamatan Blanakan),
Lengkongjaya (Kecamatan
Pamanukan), Cijengkol (Kec.
Serangpanjang).
Hingga berita ini dimuat,
Kepala Desa Jabong E. Kuswanda
belum bisa dimintai keterangannya,
namun dalam waktu dekat Perak
a k a n
s e g e r a
mengkonfirmasinya.
qAdih

KPK

Polres Subang Grebek


Perjudian di Hotel Pamanukan
Alasan Bukan Judi Togel, Oknum Kades, dokter, PNS dan 2 Pengusaha tidak Ditahan
PANTURA, (PERAK).Satuan Reserse dan Kriminal
Unit I Kepolisian Resor Subang
berhasil mengamankan 5 (lima)
pelaku tindak pidana perjudian
disalah satu hotel di wilayah Pantura
Pamanukan dalam sebuah
penggrebekan, Senin (29/12/2014).
Meski sempat diamankan kelimanya
dilepas kembali dengan alasan
perjudian tersebut bukan Togel
melainkan hanya Kartu Remi.
Penggrebekan tersebut pun
sempat menggegerkan warga
setempat, pasalnya kelima
pelakunya adalah tokoh masyarakat,
pejabat public/ PNS dan pengusaha
yang tidak asing lagi bagi warga
disana serta seorang berprofesi
sebagai dokter. Berdasarkan data
yang diterima redaksi, mereka
adalah Kepala Desa di wilayah
Pantura inisial LL, Jy mantan staf
BPMP Subang, dr. Rsd, Bd pemilik
toko mas diwilayah Pamanukan dan
Ty p e n g u s a h a w a t e r b o o m

Pamanukan.
Menurut keterangan Kapolres
Subang, AKBP Harry Kurniawan
melalui Kasat Reskrim, AKP Indra
Maulana Saputra, Rabu (31/12) lalu,
membenarkan pihaknya telah
melakukan pengrebekan terhadap
pelaku perjudian di wilayah
Pamanukan, namun tidak dilakukan
penahanan karena bukan judi
togel melainkan hanya judi
kartu remi.
Ya b e n a r k a m i t e l a h
melakukan penggrebekan terhadap
kegiatan perjudian tersebut, namun
tidak ada penahanan terhadap
mereka, masalahnya perjudian
tersebut bukan togel (toto gelap,
red) melainkan hanya kartu remi,
paparnya.
Sekedar informasi tambahan
sekaligus menambah pengetahuan
bagi masyarakat terkait pasal yang
mengatur tentang kasus tersebut
diatas, sehingga masyarakat dapat
mengawasi langsung kinerja dari

aparat penegak hukum dengan


demikian pula hukum benar-benar
berlaku adil, Jangan hanya Tajam
kebawah dan Tumpul keatas.
Berikut isi dari Pasal 303
KUHP jo. Pasal 2 UU No. 7 Tahun
1974 menyebutkan :
(1) Diancam dengan pidana penjara
paling lama sepuluh tahun atau
pidana denda paling banyak dua
puluh lima juta rupiah, barang siapa
tanpa mendapat ijin :
1. Dengan sengaja
menawarkan atau memberikan
kesempatan untuk permainan
judi dan menjadikannya
sebagai mata pencaharian,
atau dengan sengaja turut
serta dalam suatu perusahaan
untuk itu.
2. Dengan sengaja
menawarkan atau memberi
kesempatan kepada khalayak
umum untuk bermain judi atau
dengan sengaja turut serta
dalam perusahaan untuk itu,

dengan tidak peduli apakah


untuk menggunakan
kesempatan adanya sesuatu

syarat atau dipenuhinya


sesuatu tata cara.
3. Menjadikan turut serta
pada permainan judi sebagai
pencaharian.
(2) Kalau yang bersalah
melakukan kejahatan tersebut
dalam menjalankan
pencariannya, maka dapat
dicabut haknya untuk
menjalankan pencarian itu.
(3) Yang disebut permainan judi
adalah tiap-tiap permainan, di
mana pada umumnya
kemungkinan mendapat untung
bergantung pada peruntungan
belaka, juga karena pemainnya
lebih terlatih atau lebih mahir. Di
situ termasuk segala pertaruhan
tentang keputusan perlombaan
atau permainan lain-lainnya yang
tidak diadakan antara mereka

Kepergok Patroli Saat Bobol Alfa, Pelaku di Dor

SUBANG, (PERAK).Dua dari empat pelaku


pembobolan lima Alfa Mart di
Subang berhasil diringkus oleh

Polisi pada saat sedang berpatroli.


Kedua pelaku tersebut berinsial
Om dan Her, keduanya adalah kakaberadik, yang merupakan salah
seorang warga Pabuaran Subang,
kini diamankan dirunci besi Polres
Subang.
Kapolres Subang AKBP Harry
Kurniawan yang didampingi
Kasatreskrim Polres Subang AKP
Indra Maulana Saputra dalam
keterangan jumpa Pers-nya kepada
para wartawan, Selasa (30/12/2014)
mengungkapkan kedua tersangka
ditangkap Polisi saat kepergok dan
berusaha kabur dalam melakukan
aksinya bejadnya.
Saat itu petugas memberikan
peringatan menembakan keatas,
namun para pelaku berusaha

melarikan diri, dan sangat terpaksa


kedua tersangka kakinya kirinya
dilumpuhkan menggunakan peluru
panas.
Setelah dilakukan pemeriksaan
para tersangka mengakui bahwa
para pelaku selama ini telah
melakukan pembobolan terhadap
lima lokasi toko alfa mart di wilayah
Subang, diantaranya satu di wilayah
Cipaku, Kecamatan Cibogo.
Kemudian setelah membobol
Alfa Mart di Jalan Raya Gunung
Sembung, Alfa Mart Babakan Asem,
Desa Sukamulya, Kecamatan
Pagaden dan Alfa yangh berada di
Alun-alun Kecamatan Pagaden serta
salah satu di wilayah Pantura.
Modus operandi yang mereka
lakukan dengan cara naik ke atap

toko Alfa Mart kemudian membobol


dengan menggunakan obeng dan
linggis dan mereka langsung
mengambil barang-barang yang ada
dalam toko seperti macam-macam
rokok, sabun serta barang
kecantikan sampo, pasta gigi, dan
barang-barang lainnya, sehingga
pihak Alfa Mart dirugikan sekitar Rp
600Juta, ungkap Harry Kurniawan.
Sementara menurut pengakuan
tersangka Om, pihaknya melakukan
operasi membobol Alfa Mart
bersama tiga teman lainnya. Namun
saat dilakukan penangkapan kedua
teman kami kabur, tandas tersangka
saat di periksa dan dimintai
keterangan wartawan di Polres
Subang, Selasa (30/12/2014).
qB. Kurniawan

Soal Penanganan Tiga Kasus Yang Mandek


Kapolsek Ciasem Enggan Berikan Penjelasan
PANTURA, (PERAK).Menindaklanjuti pemberitaan
Perak yang kesekian kalinya,
mengenai penanganan sejumlah tiga
kasus yaitu,tindak pidana
pengeroyokan, pengerusakan dan
penipuan yang tidak jelas rimbanya
dan mandeg hingga beberapa bulan
ini. Bahkan, berdasarkan keterangan
dari beberapa sumber yang berhasil
dihimpun Perak, para beberapa
orang yang diduga sebagai
tersangka kasus-kasus tersebut,
masih berlenggang saja dan

berkeliaran bebas dikampungnya


masing-masing, seolah tidak pernah
merasa berurusan dengan hukum
dan menantang idealisme
penegakan hukum ditubuh Polsek
Ciasem.
Maaf , tanyakan ke yang
menangani kasusnya atau ke Kanit
Res-nya supaya jelas, nuhun,
demikian mengarahkan dengan
singkatnya, Kapolsek Ciasem,
Kompol. Sumana Wadi via SMS
handponenya, Jum'at (02/01) saat
dikonfirmasi oleh Perak.

Ketiga kasus yang mandeg


dimaksud diantaranya, dugaan
kasus tindak pidana pengeroyokan
terhadap korban bernama, Bambang
Kurniawan (Wartawan Perak
Wilayah Liputan Subang Selatan),
tersangka bernama Dodi preman
tengik, Warga Dusun Kaliaren, Desa
Sukamandijaya dan komplotannya
masih berkeliaran bebas dikampung
istrinya yaitu, Dusun Pungangan,
Desa Rancabango, Kecamatan
Patokbeusi, dugaan pengrusakan
bangunan beserta barang milik

korban bernama H. A. Bunaim. M. J,


otak pelaku bernama, Ning Sasmito
(pemilik RM Jaso Bundo) beralamat
di Dusun Warung Nangka, Desa
Ciasem Baru, Kecamatan Ciasem,
dugaan kasus tindak pidana
penipuan dengan modus gadai
sawah atas nama korban, Sunarya
Warga Dusun Margaluyu Timur,
Desa Sukamandijaya dan sebagai
pelaku bernama, Ade Suryana
Warga Dusun Wangun, Desa
Rancabango, Kecamatan
Patokbeusi juga masih berkeliaran

Soal Tindak Lanjut Dugaan PT. Bess Finance Ilegal

Kasat Pol PP Menanti


Tembusan Dari BPMP Subang
CIASEM-SUBANG, (PERAK).PT. Bentara Sinergis Multifinance (Bess
Finance) di Dusun Pelabuan RT 02/ RW 02,
Desa Ciasemhilir, Kec. Ciasem, Kab. Subang,
atas nama pemilik dan penanggungjawab
perusahaan, Benny Wenas, Warga Jalan Pelajar
Pejuang, Nomor 61 Bandung, melalui surat
izin gangguan berskala kecil atau rendah (HO)
nomor, 503/ 30/ IX/Pe/2011, register tanggal,
23 September 2011 yang ditandatangani oleh
Camat Ciasem, Suarna Samsudin, S.Sos.,
diduga telah melakukan praktek bisnis
menyimpang yang seharusnya menjalankan
praktek usaha pembiayaan konsumen, namun
menjalankan bisnis pinjaman dana tunai dengan
jaminan BPKB kendaraan.
Saat dikonfirmasi, Kepala Satuan Polisi
Pamong Praja (Kasat Pol PP) Subang, Asep
Setia Permana mengungkapkan, bahwa jika
benar ada pelanggaran Peraturan Daerah
(Perda) terlebih dahulu Badan Penanaman
Modal dan Perijinan (BPMP) Subang
melayangkan surat teguran ke PT. Bess, kalau
memang ada pelanggaran Perda, seyogyanya
ditegur/surat teguran dari BPMP dulu dan
suratnya ditembuskan ke Sat Pol PP untuk
bahan tindak lanjut, papar Asep melalui SMS
handphonenya.
Sementara itu, seperti pemberitaan Perak
edisi sebelumnya, Kepala BPMP Subang, Elita
Budiarti melalui kepala seksinya, Cecep
mengatakan, di Kabupaten Subang ini, ada
empat PT. Bess Finance yang memang TDPnya tidak terdaftar yaitu, di Kec. Jalancagak,
Pamanukan, Ciasem dan Kec. Subang/Kab.
Subang dan kami akan melayangkan surat
teguran ke pihak PT. Bess yang di Kec./Kab.
Subang saja sebagai perwakilan dari ketiga PT.
Bess dimaksud lainnya, ungkap Cecep
berjanji.
P e r u s a h a a n y a n g b e rg e r a k d i b i d a n g
pembiayaan konsumen (Consumer Finance)
adalah suatu bisnis yang penuh resiko, namun
sangat menguntungkan. Sejatinya dalam bisnis
tersebut, dapat membantu masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan suatu barang atau
kendaraan dengan membayar secara angsur,
tanpa harus membayar cash. Namun, PT. Bess
mengalihkan bisnisnya itu pada Pinjaman
dana tunai dengan jaminan BPKB.
Tidak hanya itu, Tanda Daftar Perijinan
(TDP) nyapun tidak terdaftar dalam dokumen
perijinan di BPMP Subang diduga melanggar
Perda. Jika mengacu pada Peraturan Presiden
(Perpres) Nomor 9 tahun 2009 tentang
Lembaga Pembiayaan Bab II Jenis, Kegiatan
usaha dan Pendirian Lembaga Pembiayaan
Pasal 3, bahwa kegiatan usaha perusahaan
pembiayaan meliputi: Sewa Guna Usaha (
Leasing), Anjak Piutang (Factoring ), Kartu
Kredit (Credit Card ), Pembiayaan Konsumen (
Consumer Finance ).
Maka telah jelas atas dugaan tindakan PT.
Bess Finance melakukan peralihan bisnis
tersebut menyimpang. Karena pada dasarnya,
Perpres nomor 9 tahun 2009 Bab I Pasal 1 poin 7
pengertian dari Pembiayaan Konsumen
/Consumer Finance adalah kegiatan
pembiayaan untuk pengadaan barang
berdasarkan kebutuhan konsumen dengan

Baru Selesai Dibangun Bronjong Batu Kembali Tergerus Longsor


Masyarakat Kaliaren: Pemerintah Agar Serius
SUBANG, (PERAK).Pekerjakan bronjong batu
penanggulangan bencana longsor tebing
Saluran Sungai Jengkol (SSJ) Kaliaren,
Desa Sukamandijaya, Kecamatan
Ciasem, Kabupaten Subang dalam
pekerjaannya diindikasikan sarat
penyimpangan dan korupsi anggarannya
yang dilakukan oleh pemborong selaku
pemenang tender proyek melalui proses
pelakasanaan yang tidak sesuai bestek/
gambar, serta tidak memasang papan
nama proyek sebagai alat informasi
publik dilokasi pekerjaan sehingga

hasilnya pun berkualitas buruk yang


dibangun pada Bulan September 2014.
Nyatanya, baru beberapa bulan
selesai dibangun sekarang sudah mulai
kembali tergerus longsor, dulu waktu
pertama terjadi longsor sangat ketakutan
rumah rumah kami akan tergerus oleh
longsor, sehingga mengajukan kepada
pemerintah untuk penanggulangannya,
bahkan sempat melakukan demo,
sekarang sudah dibangun pekerjaan
bronjong batu sangat bersyukur, tetapi
kok baru hitungan bulan kenapa
bangunannya tidak kuat, malah terseret

longsor lagi, anjlok kebawah kurang


lebih satu meteran dari atas, padahal
semula dibangun rata dengan permukaan
tanah atas tebing, ungkap sejumlah
masyarakat pemilik rumah sekitar
bantaran sungai tersebut sambil
memohon, pada pemerintah agar serius
memperhatikan kami, jangan
memberikan bangunan yang sangat
penting bagi kami ini, mudah rusak
kembali,.
Atas kejadian itu, mendapat respon
dari salah seorang Staf Dinas Bina Marga
dan Pengairan (Disbimair) Subang, Parto

melalui SMS handphonenya kepada


Perak mengatakan, saya akan lapor
dulu ke kabid, nanti beliau yang
selanjutnya melaporkan ke BBWSC,
ujarnya.
Sebelumnya, dari mulai pengajuan
hingga direalisasikan dan
dilaksanakannya pekerjaan telah kerap
diberitakan diedisi Perak, bahwa
bencana longsor tebing SSJ yang akan
mengakibatkan putusnya jembatan
utama beton sebagai alat penyebrangan
antara masyarakat Dusun Kaliaren ke
Dusun Rawasari, telah direalisasi setelah

ada tindakan unjuk rasa dari Forum


Masyarakat Peduli KarangasemKaliaren (FMP-KK) yang didukung oleh
Forum Masyarakat Peduli (FMP) Forum
Anak Jalanan (FORAJAL) di kantor
DPRD dan Bupati Subang pada Hari
Kamis (06/02/2014) lalu.
Selain itu, jembatan tersebut adalah
aset negara yang dibangun dan
dikerjakan oleh ABRI masuk Desa (TNI
masuk Desa) dengan masyarakat tahun
1990-an silam.
qDatim

HUKUM & KRIMINAL


Polres Subang Jebloskan
4 Tersangka Pembuat
Izin Bodong, 1 Buron
SUBANG, (PERAK).Polres Subang menahan empat
tersangka kasus pemalsuan Izin pendirian
Kafe Madonna di Kecamatan Sukasari dan
pembangunan pabrik keramik serta kaca
yang ada di Desa Belendung, Kecamatan
Purwadadi, satu tersangka lainnya
dinyatakan buron. Kuat dugaan bisnis kotor
ini melibatkan LSM dan Ormas setempat.
Kelima tersangka itu adalah Sopandi,
pegawai honorer UPTD Dinas Indagsar
Kecamatan Ciasem; Anot Suparman bin
Tarma, PNS di Badan Penanaman Modal
dan Perizinan (BPMP); Taryaman alias
Ujang bin Oman, swasta; dan Nopari alias
Nopi bin Iwo Kirwa, pegawai honorer di
kantor Kecamatan Kalijati dan AA.
"Tersangka AA ini buron dan
keberadaannya sedang kami lacak," kata
Kapolres Subang AKBP Harry Kurniawan,
didampingi Kasat Reskrim AKP Indra
Maulana Saputra kepada wartawan.
Pihaknya menduga, tersangka Ujang
merupakan pelaku utama dalam kasus
pemalsuan izin dengan modus memalsukan
tandatangan Bupati Ojang Sohandi dan
Kepala Badan Penanaman Modal dan
Perizinan (BPMP) Kabupaten Subang Hj.
Elita Budiaty, yang merugikan pemerintah
hingga Rp3,5 miliar. Selain memeriksa para
tersangka, polisi juga akan memanggil
beberapa pihak yang sangat dirugikan
dalam kasus tersebut, yakni Bupati Subang
dan Kepala BPMP, sebagai saksi.
"Kami akan panggil secepatnya para
saksi, terutama pihak yang sangat dirugikan,
diantaranya bupati dan Kepala BPMP,"
katanya.
Disinggung adanya dugaan keterlibatan
oknum LSM dan Ormas, kapolres
membenarkan, Iya, dari hasil
pengembangan pemeriksaan, memang ada
oknum LSM dan ormas yang diduga kuat
terlibat dalam sindikat perizinan ini,
tukasnya.
Bupati Subang, Ojang Sohandi,
menegaskan kesiapannya untuk menjadi
saksi, karena dirinya merupakan pihak yang
dirugikan dalam kasus itu. Dia menyatakan
apresiasinya atas kerja cepat kepolisian
dalam mengusut kasus yang merugikan
pemkab tersebut. "Siap (dipanggil,red).
Cuma sampai sekarang belum ada surat
pemberitahuan resmi. Saya siap
memberikan kesaksian, karena dalam kasus
itu, tandatangan saya dipalsukan. Saya
betul-betul dirugikan," ucap Ojang.
Kasus ini berawal dari pengaduan Kepala
BPMP Kabupaten Subang, Elita Budiaty
yang melaporkan PNS yang bertugas di
Kecamatan Kalijati,Novriyanto ke Polres
Subang, karena memalsukan dokumen izin
prinsip pembangunan pabrik seluas 100
hektar di lahan zona industri Kecamatan
Purwadadi dan izin pendirian Kafe
Madonna di kawasan pantura. Dalam
menjalankan aksinya, pelaku menggunakan
modus memalsukan tandatangan bupati dan
Kepala BPMP. Kedua kasus tersebut
merugikan pemkab hingga Rp3,5 miliar.
qAdih/Net

Telantarkan Istri, Kapolres


DimintaTindak Tegas Aiptu Sukarim
Menuru
t pengakuan
Nova, saat
membuat
pengaduan
di Posko
Bantuan
HukumF M P ,
(23/12/2014
), selain
ditelantarka
n, sejak
pertama
menikah di
penghulu
pada bulan
Desember
2 0 11 d a n
Menikah
Batalyon
pada tahun
2012, ia
tidak pernah
mengetahui
g a j i
suaminya
sekaligus
gaji nya
s e l a k u

orang tuanya.
Anehnya, saat Nova melaporkan
diskriminasi yang dilakukan
suaminya. Propam Polres
Purwakarta saat melakukan mediasi
justru menyarankan agar Nova
menggugat cerai Sukarim. Padahal,
masih menurut Nova, di hadapan
petugas Propam, Sukarim telah
mengakui perbuatannya yakni tidak
menafkahi lahir-bathin dirinya.
Namun, saat dikonfirmasi
perak-online, (23/12/2012) soal
penelantaran, pengusiran,
ketidaktahuan gaji oleh istrinya, dan
ancaman menembak, Sukarim
membantah. Itu semua tidak
benar, kilahnya. Berikut isi
konfirmasi secara lengkap.
Perak: Apakah benar, anda telah
menelantarkan istri anda selama 2
tahun?
Sukarim: Tidak benar.
PeraK: Apakah benar,
sejak
menikah, gaji anda tidak diberikan
kepada istri?
Sukarim: Tidak benar.

SUBANG, (PERAK).-

Bhayangkari.

Lagi, oknum polisi yang


notabene sebagai aparat penegak
hukum justeru malah melanggar
hukum. Sebut saja Aiptu Sukarim
anggota Polsek Cempaka.
Kabupaten Purwakarta. Ia diduga
telah melakukukan kekerasan dalam
rumah tangga (KDRT), yakni
menelantarkan istrinya Nova
Susanti (31) selama 2 (dua) tahun.
Kasus penelantaran istri ini telah
dilaporkan ke Propam Polres
Purwakarta.

Dikatakan Nova, penelantaran


yang dialaminya dipicu akibat ulah
sang suami yang diduga
berselingkuh dengan mantan istri
pertamanya, bahkan lebih gila lagi
membawa mantan istrinya tersebut
ke rumah yang mereka bangun
bersama.

Sukarim: Pokoknya sekarang


sedang proses cerai.

Saat terjadi cekcok, ia pernah


diancam akan ditembak, tambah
Nova, bahkan lebih ironis lagi, ia
pernah diusir dari rumah di depan

Menanggapi hal itu, Ketua Tim


Kuasa Nova Susanti dari Forum
Masyarakat Peduli Asep Sumarna
Toha menilai bahwa upaya mediasi

Perak: Apakah benar, anda pernah


mengancam akan menembak istri
Anda?
Sukarim: Tidak benar.
Perak: Apakah benar, anda pernah
mengusir istri Anda?
Sukarim: Tidak benar.

dengan menyarankan agar Nova


menggugat cerai Sukarim disinyalir
untuk menggugurkan pelanggaran
disiplin yang diduga dilakukan oleh
Aiptu Sukarim.
Untuk itu, kami selaku kuasa
Nova Susanti mendesak Kapolres
Cq Propam Polres Purwakarta
menindak tegas anggotanya, baik
secara keprofesian maupun pidana
umum yaitu kekerasan dalam rumah
tangga, sebagaimana diatur dalam
UU RI No. 23 Tahun 2004 Tentang
Penghapusan Kekerasan Dalam
R u m a h Ta n g g a P a s a l 5 d .
Penelantaran Rumah Tangga dan PP
RI No. 2 Tahun 2003 Tentang
Peraturan Disiplin Anggota
Kepolisian Negara Republik
Indonesia Pasal 5 j. Menelantarkan
Keluarga, ujarnya.
Proses Gugat Cerai, lanjut Asep,
tidak serta merta Propam
menghentikan proses hukum
pelanggaran disiplinnya, tetap harus
jalan hingga benar- benar tuntas dan
memberikan rasa keadilan terhadap
pelapor atau korban, tegasnya.
Dan ingat, proses ini tidak hanya
berhenti disitu saja, yakni terkait
kepemilikan rumah yang sebagian
ada hak istri yang wajib diserahkan
(harta gono- gini, red), apalagi si istri
turut merelakan uang gajinya untuk
membangun rumah tersebut. Enak
saja main usir! tukasnya.
Informasi terkini, sang oknum
disinyaliir telah menikah secara sirri
dengan seorang janda dan bahkan
kini ia telah tinggal serumah di
rumah yang dibangun dengan istri
sahnya itu.qRed

Propam Bakal Lakukan Lidik Dugaan Penyimpangan Penyidikan Adira


SUBANG, (PERAK).Tim Bantuan Hukum-Forum
Masyarakat Peduli (FMP)
melaporkan
dugaan
penyimpangan penyidikan yang
dilakukan oleh Unit 1 Satuan
Reskrim Polres Subang. Pasalnya,
unit yang mengurusi kriminalitas
ini disinyalir telah melakukan
upaya ulur waktu sehingga seolaholah pencabutan motor Suzuki FU
150 SCD yang disertai dengan
kekerasan di jalan terhadap
Frimansyah oleh pihak ekternal PT.
Adira Finance menjadi legal,
termasuk tindakan penggelapan
unit oleh leasing tersebut.
Terkait dengan hal ini, Kepala
Seksi Profesi dan Pengamanan
Kepolisian Resort (Propam Polres)
Subang IPDA Ikin Sodikin akan
melakukan lidik terkait kasus
tersebut. Meski sebelumnya, ia
sudah menyampaikan ke kanit 1
soal kejelasan kasus tersebut ke
publik.
Sudah disampaikan ke kanit.
sesuai saran publik, jika memang
harus di SP3 ya SP3. Sebab,
masyarakat minta keterangan,
sejauh mana perkembangannya,
terangnya.
Ikin menambahkan bahwa
dalam tembusan laporan dugaan
penyimpangan kasus ini
disampaikan ke beberapa pihak,
maka pihak pelapor nantinya akan
dimintai keterangannya.
Ini kan tembusannya
kemana-mana, nanti akan meminta
klarifikasi dari pelapor, masalah
Propam akan menindaklanjutinya.
Nanti juga dari Iwasda turun dan
lain-lain. Propam akan
membuatkan sprin lagi, lidik lagi,
ungkapnya.

Sebelumnya, diduga telah


melakukan perampasan sepeda
motor merek Suzuki FU 150 SCD,
PT. Adira Cabang Pamanukan
dilaporkan ke Kepolisian Resort
Subang. Pasalnya, pihak Adira
melalui 2 (dua) orang Debt
Collector-nya telah merampas
kunci motor milik Deden
Frimansyah, warga Dusun
Lembang Sari, RT 17/05 Desa
Binong, Kec. Binong, Kab.
Subang, yang disertai kekerasan
dengan mendorong tubuh korban
hingga ketakutan dan
menggiringnya ke Kantor Adira
Cabang Subang, Senin (21 April
2014) lalu.
Atas kejadian tersebut, korban
melaporkan ke Satreskrim Unit
Ranmor Polres Subang dengan
nomor Surat Tanda Penerimaan
Laporan/Pengaduan (STPL)
N o m o r
L P B/558/IV/2014/JBR/RES SBG.
Namun dalam laporan tersebut
petugas hanya menerapkan pasal
perbuatan tidak menyenangkan
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 335 KUHPidana. Padahal,
aksi oknum eksekutor leasing ini
diduga sudah melakukan
perampasan dan penipuan.
Anehnya, hingga berita ini dibuat
tidak ada kejelasan mengenai kasus
tersebut, bahkan pihak pelapor
tidak mendapatkan SP2HP dari
penyidik.
Pihak Polres Subang tidak
punya nyali mengungkap kasus
perampasan disertai kekerasan oleh
debt collector PT. Adira Cabang
Pamanukan, ujar Ketua Umum
Forum Masyarakat Peduli Asep
Sumarna Toha kepada Perak,
Sabtu(03/01/15).

Asep menyesalkan tindakan


sewenang-wenang eksekutor
leasing dengan cara kekerasan atau
premanisme dengan mengambil
unit di jalan. Mestinya polisi tidak
hanya menerapkan pasal 335, tapi
pasal berlapis yakni perampasan
yang disertai kekerasan oleh pihak
Adira. Sementara, mereka
(leasing.red) tidak memiliki
kewenangan untuk itu, hanya
dengan adanya penetapan
pengadilan mereka baru bisa
melakukan penyitaan, itu pun harus
didampingi pihak yang berwenang,
dalam hal ini pihak pengadilan dan
kepolisian setempat, tegasnya.
Jadi jangan pernah ada
kompromi terhadap tindakan
tersebut, tambah Asep, usut tuntas
hingga di meja hijau-kan, apalagi
biaya pencabutan dibebankan
kepada konsumen, itu sama saja
pemerasan.
Dugaan Penyimpangan
Penyidikan
FMP menilai penyidik terkesan
tidak sungguh-sungguh dalam
bekerja, sehingga unit yang
seharusnya disita untuk dijadikan
BB telah dijual/lelang oleh PT.
Adira Finance Pamanukan. Selain
itu, penyidik bekerja tidak
profesional dan terkesan
mengabaikan Lapdu dari pelapor,
sehingga kasusnya sudah hampir
setahun tidak ada kejelasan bahkan
tidak memberikan SP2HP kepada
pelapor yang merupakan kewajiban
seorang penyidik Polri.
Saat didesak, penyidik
sempat menunjukan selembar
kertas fotocopy akta fidusia
tertanggal 14 Juni 2014, padahal
dalam STPL tertulis 21 April 2014

atau 2 bulan sebelumnya setelah


pelaporan ke unit 1, ujar Asep.
Dengan demikian, urai Asep,
sangat jelas sekali proses
penyelidikan diduga sengaja diulur
untuk memperkuat dan melegalkan
adanya tindakan melawan hukum
oleh pihak Adira Finance. Akibat
kejadian ini, korban telah
mengalami kerugian sebesar
Rp17.000.000,- (Tujuh belas juta
rupiah).
Atas ketidak profesionalan
kerjanya, Satreskrim Unit 1
Ranmor Polres Subang terancam
menabrak PP RI Nomor 2 Tahun
2003 Tentang Peraturan Disiplin
Anggota Kepolisian Negara
Republik Indonesia Pasal 6 ( j).
berpihak dalam perkara pidana
yang sedang ditangani, (k).
memanipulasi perkara, (n).
mempengaruhi proses penyidikan
untuk kepentingan pribadi
sehingga mengubah arah
kebenaran materil perkara.
Apabila tidak ada tindakan
tegas oleh aparat kepolisian, maka
semakin banyak peristiwa
perampasan unit dijalan yang
dilakukan penjahat/begal dengan
mengatasnamakan Tim Eksekutor
Leasing, tandasnya.
Asep mendesak kepada
Kapolri Cq Kapolda Jabar Cq
Kapolres dan Propam untuk
menindak tegas para oknum
tersebut, demi citra Polri yang
terus-terusan sedang diuji,
termasuk pula menindak
tegas/memberangus premanpreman bayaran leasing yang telah
meresahkan masyarakat,
khususnya di Wilayah Hukum
Subang.
qRed

SEPUTAR PRIANGAN
Hindari Post Power Syndrome
Pemilik RS Avisena Cimahi
Sekda Minta PNS
Tak Daftarkan Karyawannya ke BPJS Persiapkan Masa Pensiun

CIMAHI, (PERAK).Pemilik RS Avisena Cimahi


berinisial, dr L.Y yang juga menjabat
sebagai Direktur rumah sakit tersebut,
dari + 60 orang karyawannamun hanya
sekitar 4 orang yang diikutkan menjadi
peserta BPJS, Padahal rumah sakit
tersebut menerima pasien BPJS, namun
sebagian besar karyawannya tidak di
kutkan dalam BPJS, demikian di
ungkapkan oleh salah satu sumber
kepada Perak.
Menurut sumber itu,sudah
seharusnya RS Avisena mentaati
Undang-undang tentang rumah sakit No
44 tahun 2009 pasal 34 point yang ke 3

yang isinya pemilik rumah sakit tidak


boleh merangkap sebagai kepala rumah
sakit, dan sudah seharusnya pihak rumah
sakitpun mengikutkan karyawannya
masuk BPJS, namun ini tidak, ujarnya.
Masih kata sumber tadi, direktur
rumah sakit Avisena awalnya bukan dr
L.Y, namun karena
mengalami
penurunan pasien,maka akhirnya dr L.Y
yang menjadi direktur langsung, lihat
saja di akun Facebooknya, dr L.Y,
sebagai direktur merangkap pemilik RS
Avisena,ungkapnya.
Bahkan agar supaya bisa
mengontrol rumah sakit secara langsung,
dr L.Y, dia membuat kamar Pantry

sebagai tempat beristirahat, coba saja


bapak datang sore-sore ke RS Avisena,
mungkin bapak akan melihat dr L.Y
keluar dari ruang Pantry, bahkan
terkadang pergi bersama anaknya, dan
berangkat dengan mobil freednya, kata
sumber tadi meyakinkan kepada Perak.
Sementara Direktur RS Avisena
saat hendak di konfirmasi tidak ada di
tempat, namun Perakditerima oleh ibu
Senia yang mengaku bagian Marketing
d a n H u m a s , R S Av i s e n a , S e n i a
mengatakan tidak ada tempat atau
peristirahatan dr L.Y di sini, dan juga
semua karyawan di sini di ikutkan
peserta BPJS, ujar Senia seraya
mengatakan bahwa Direktur RS Avisena
bukan dr L.Y, tegasnya.
Menurut Senia pihaknya tidak bisa
memberikan banyak komentar, namun
sebaiknya bapak ketemu langsung
dengan dr.L.Y, tinggalkan saja nomor
telepon bapak serta foto copy identitas,
nanti kami akan hubungi, papar Senia
kepada Perak. Namun hingga berita ini
di turunkan Senia tidak pernah
menghubungi/nelpon untuk konfirmasi.
Ditempat terpisah, Sekretaris
Disnaker Kota Cimahi, Yanuar saat di
konfirmasi menegaskan, kami akan
secepatnya mendatangi RS Avisena
untuk mendorong supaya RS Avisena
mengikut sertakan, karyawan menjadi
peserta BPJS, karena itu sudah menjadi
kewajiban pihak rumah sakit.
Sedangkan Kepala Dinas
Kesehatan Kota Cimahi, saat hendak di
konfirmasi
sedang tidak berada di
tempat. qHarold

Pekerjaan Galian Terkesan Seenaknya.


Galian Kabel Telkom Cimahi Akibatkan Kecelakaan
CIMAHI, (PERAK).Bekas lubang galian kabel Telkom
Cimahi yang tidak ditutup/ditimbun
kembali, yang berada di depan pabrik PT.
Medan Jaya, di jalan Cibaligo
Leuwigajah menyebabkan kecelakaan,
(14 Oktober 2014) sekitar pukul 07.30
pagi, akibatnya roda depan sebelah kiri
mobil l Blazer terjerembab kedalam
lubang bekas galian tersebut,
mengakibatkan bagian depan mobil
rusak dan untuk mengangkat mobil
tersebut harus menggunakan forklife,
ujar korban yang bekerja sebagai asisten
direksi sebuah perusahaan.
Menurut saksi mata mobil
terjerembab saat berusaha menepi untuk
berhenti sesaat, lobang bekas galian
kabel Telkom tersebut hendaknya
ditimbun kembali, namun sudah cukup
lama bekas galian tersebut dibiarkan,

bahkan beberapa waktu sebelumnya


sebuah sepeda motorpun terjerembab
masuk ke lobang tersebut, terangnya.
Sementara itu di bulan Desember
2014, galian kabel Telkom di daerah RW.
03, Kelurahan Cigugur Tengah, sengaja
merusak tembok drainase dibanyak titik
untuk memasukan kabel fiber optic,
dampak dari hal tersebut saat hujan air
drainase meluap keluar, demikian
ungkap Lurah Cigugur Tengah, Heri
kepada Perak pekan lalu.
Hasil crosscheck dilapangan Perak
mengkonfirmasikan ke Dinas PU Kota
Cimahi, menurut Ainul, kasie yang
membidangi hal ini di Bina Marga Kota
Cimahi, menyatakan itu adalah galian
liar, karena tidak ada izin yang
dikeluarkan Pemkot Cimahi untuk galian
tersebut. Kami akan secepatnya
mengambil sikap sesuai dengan

proseudur yang ada,'' tegasnya.


Sementara pihak Telkom Kota
Cimahi, Dadang Pengawasan Galian
yang di Cigugur mengatakan, kami minta
maaf kepada warga cigugur, dan seluruh
warga yang menggunakan akses dijalan
tersebut karena terganggu dengan adanya
galian tersebut, namun awalnya Dadang
mengatakan bahwa galian tersebut sudah
memiliki izin.
Namun ketika di konfirmasi kepada
Perak,Dadang mengakui bahwa izin
galian tersebut sedang dalam proses yang
di bantu oleh ibu Dyah bagian Bappeda
Kota Cimahi, Dadang berjanji akan
secepatnya meminta pelaksana di
lapangan untuk memeperbaiki tembok
drainase yang rusak akibat galian, dan
akan secepatnya meminta pelaksana
pekerjaan tersebut mendatangi Lurah
Cigugur untuk meminta maaf. qHarold

Pjs Kades Sukamaju Dilantik

KAB. BANDUNG, (PERAK).Camat Cimaung, Drs. Hidayat


Ramdhan mewakili Bupati Bandung
melantik Pjs Kades Sukamaju, Sukmara
menggantikan Drs. Icang Hadianto yang
telah habis masa jabatannya.
Hadir dalam acara tersebut, Camat
Cimaung, Drs. Hidayat Ramdhan, Kades
lama Drs. Icang Hadianto, Kapolsek
Cimaung, Danramil Banjaran, BPD,
LPMD, Ketua Apdesi Kec. Cimaung,

Asep Juanda, dan Kepala Desa se Kec.


Cimaung, Tokoh Masyarakat, serta
undangan lainnya.
Camat Cimaung, Drs. Hidayat
Ramdhan, dalam kesempatan tersebut
mengucapkan terima kasih atas segala
sumbangsih yang telah di berikan oleh
Drs. Icang Hadianto selama menjadi
Kepala Desa Sukamaju. Diakui oleh
Camat selama Desa Sukamaju dipimpin
oleh Icang telah banyak keberhasilan
pembangunan, baik sarana maupun
prasarana. Program terakhir adalah
pembukaan jalan yang menghubungkan
Kec. Cimaung dengan Kec. Pasir Jambu.
Hal itu membuktikan bahwa Kades Icang
selama menjadi Kades Sukamaju telah
banyak berjasa juga kinerja beliau yang
peduli terhadap kemajuan pembangunan
Desa Sukamaju.
Kepada Pjs Kades Sukamaju,
Sukmara, camat berpesan agar segera
menyusun program kerja, berkoordinasi
dengan lembaga lainnya yang ada di desa,
juga dengan tokoh masyarakat. yang lebih
terpenting lagi, membentuk Panitia

Pilkades, yang rencananya akan


dilaksanakan serentak ditahun 2015.
Persiapkan segala sesuatunya, agar
Pilkades nantinya tahun 2015
berlangsung aman, lancar dan sukses,
katanya.
Sementara itu Pjs Kades Sukamaju
Kec. Cimaung Kab. Bandung, Sukmara
saat berbincang-bincang dengan Perak,
menyatakan bahwa sebagai Pjs Kades
Sukamaju, langkah awal yang akan
dilaksanakannya yaitu berkoordinasi
dengan staf desa, lembaga-lembaga
lainnya, maupun dengan para tokoh
masyarakat.
Setiap program yang akan
dilaksanakan, akan dimusyawarahkan
terlebih dahulu, karena itu dia
mengharapkan bantuan maupun
masukan-masukan dari siapapun yang
sifatnya untuk kemajuan Desa Sukamaju.
Amanah yang dibebankan kepada saya,
akan saya laksanakan dengan penuh rasa
tanggung jawab menunggu terpilihnya
Kepala Desa Sukamaju yang defenitif,
tegasnya. qTepu/Dadang

KBB, (PERAK).Sekertaris Daerah (Sekda) Kab.


Bandung Barat, Drs. Maman S.
Sunjaya, M.Si., meminta segenap
Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk
mempersiapkan masa pensiun sedini
mungkin untuk menghindari
terjadinya Post Power Syndrome
sebagai sebuah gejala yang muncul
ketika seseorang tidak lagi
menduduki suatu posisi sosial,
biasanya suatu jabatan dalam institusi
tertentu, sehingga bisa merencanakan
program yang akan dilakukan pasca
pensiun kelak.
Karena, meski bagaimanapun
pensiun merupakan sebuah
keniscayaan yang harus dihadapi
oleh para PNS. Jadi, siap ataupun
tidak, sebagai aparat pemerintah yang
berstatus PNS, kita harus bisa
mempersiapkan dan merencanakan
masa tersebut dari sekarang," kata
Maman pada acara Pemberian
P e n g h a rg a a n D a l a m R a n g k a
Pelepasan Bagi PNS Purnabhakti
(Pensiun) dan Meninggal Aktif Tahun
2013 dan 2014 di Komplek Pusat
Perkantoran Pemerintahan Kab.
Bandung Barat, Selasa (30/12).
Menurutnya, menjadi seorang
PNS merupakan pilihan hidup untuk
selalu mengabdikan diri kepada
negara, masyarakat dan pemerintah.
Dengan demikian harus tetap bisa
menumbuhkan semangat seorang
abdi negara hingga masa pensiun
kelak.
Mengenai kadeudeuh yang
diberikan, Maman menjelaskan
bahwa hal ini sebagai bentuk

penghargaan serta pengakuan dari


pemda atas kerja keras serta baktinya
selama menjalankan tugas sebagai
seorang PNS.
"Dan kita patut berbangga,
karena hingga saat ini di Jawa Barat
baru dua kabupaten yang mampu
memberikan perhatian kepada para
pensiunannya, yakni Kab. Bandung
dan Kab. Bandung Barat selain
Pemprov Jabar tentunya," terang
Maman.
Salah satu perwakilan PNS
Purnabhakti, Drs. Megahary
Pudjihato, M.Si., menyambut baik
dan sangat mengapresiasi
kepercayaan serta penghargaan yang
diberikan pemda kepada para
pensiunan sebagai bentuk
penghargaan dan pengakuan.
"Karena biasanya para
pensiunan selalu merasa
kebingungan tentang apa yang harus
dilakukan ketika mulai memasuki
masa pensiun. Bahkan tidak jarang
yang mengalami Post Power
Syndrome karena sudah tidak
memiliki kekuasaan lagi," tuturnya.
Mengenai PNS Purnabhakti
yang mendapatkan kadeudeuh dari
pemda kali ini sebanyak 114 orang
yang terdiri dari 105 orang golongan
4 masing-masing mendapatkan Rp3
Juta, 6 orang golongan tiga masingmasing mendapat Rp 2,5 Juta dan 3
orang golongan 2 masing-masing
mendapatkan Rp2,25 Juta serta 30
orang meninggal dunia aktif yang
terdiri dari 25 orang golongan 4 dan 5
o r a n g g o l o n g a n 3 .
qFery/Andri

Kades Cimaung Peduli Sampah


KAB. BANDUNG, (PERAK).Permasalahan sampah di
Kabupaten Bandung, bukan hanya
tanggung jawab pemerintah, tetapi
merupakan permasalahan dan
tanggung jawab bersama, baik
pemerintah, pengusaha, juga
masyarakat. Sudah seharusnya semua
elemen masyarakat sadar dan mengerti
arti, manfaat dan dampak yang timbul
bila sampah tidak dikelola dengan
baik.
Untuk mengatasi permasalahan
tersebut, baru-baru ini Kepala Desa
Cimaung Kec. Cimaung Kab.
Bandung, Kokom Komara bersama
dengan masyarakat, BPD, LPMD,
K etua RW, tokoh mayarakat.
khususnya di RW 03 Desa Cimaung
mengadakan gotong royong
membenahi tempat sampah.
Kades Kokom Komara saat
ditemui di sela-sela kegiatan gotong
royong, kepada Perak menjelaskan,
permasalahan sampah bukan hanya
tanggung jawab Pemkab Bandung
saja, tetapi menjadi tanggung jawab
bersama seluruh elemen masyarakat,
khususnya di Desa Cimaung.
Diharapkan dengan adanya
kesadaran maupun partisipasi
masyarakat, permasalahan sampah di
Desa Cimaung dapat diatasi dan
diantisipasi. Masalah sampah adalah
tanggung jawab kita bersama. Marilah
kita bekerja sama mengatasi maupun
mengelola sampah agar berdayaguna
dan punya nilai ekonomis, katanya.
Lebih lanjut Kades Kokom
menjelaskan, bahwa untuk mengatasi
masalah sampah di Desa Cimaung,
Pemerintahan Desa telah melakukan

langkah-langkah konkrit, berupa


menyediakan mesin sampah yang
kegunaannya untuk pupuk organik,
pencucian maupun pengolahan
sampah. Meskipun alatnya masih
sederhana dan belum memadai, tetapi
bila ditangani dengan serius akan
berdaya guna dan menghasilkan profit
bagi masyarakat itu sendiri.
Disamping mengatasi
permasalahan, juga nantinya akan
mengurangi pengangguran. Diakui
oleh Kades Kokom, kesadaran
masyarakat akan sampah dan bahaya
sampah masih kurang. Justru karena
itu, dengan adanya gerakan kepedulian
dari Kades, BPD, LPMD, dan juga
tokoh masyarakat, akan menumbuh
kembangkan kesadaran masyarakat
akan sampah dan bahayanya.
Mudah-mudahan masalah
sampah di Desa Cimaung nantinya
akan dapat teratasi, harapnya.
qTepu/Asep

ADVERTORIAL

ADVERTORIAL

SEPUTAR BALI
Sekda Gianyar
Tinjau Persiapan RSUD Sanjiwani

GIANYAR, (PERAK).
Guna mengantisipasi
kerawanan dalam perayaan di
penghujung tahun, untuk menyambut
tahun baru 2015, Sekda Gianyar Ida
Bagus Gaga Adisaputra melakukan
peninjauan ke Instalasi Gawat Darurat
(IGD) RSUD Sanjiwani Gianyar,
(31/12).
Sidak ini dilakukan untuk
memastikan kesiapan petugas IGD,
agar mampu memberikan pelayanan
cepat dan tepat kepada setiap pasien,
disamping RSUD Sanjiwani
merupakan rumah sakit rujukan Bali
Timur.
Dalam kesempatan tersebut,
Sekda meminta pihak RSUD
meningkatkan kesiagaan, khususnya
IGD, untuk mengantisipasi terjadinya
hal hal yang tidak diinginkan, yang
rentan terjadi saat masyarakat larut
dalam efouria tahun baru.
Tentu kita tidak ingin ada
korban dalam perayaan tahun baru,
namun, dalam mengantisipasi hal-hal
yang tidak diinginkan, kita
mengharapkan kesiapan IGD
Sanjiwani. ungkap Gus Gaga.

W a d i r
Penunjang RSUD
Sanjiwani dr. Adi
Sudiartana
mengatakan,
merunut kejadian
kejadian yang
terjadi pada malam
tahun baru
sebelumnya,
pihaknya paling
banyak menangani
kejadian pasien
kecelakaan akibat
minuman keras
(miras).Pasien kecelakaan karena
mabuk, paling banyak kita
tangani,Bebernya.
Untuk mengantisipasi itu, kata
dr. Adi, pihaknya sudah menyiapkan
antisipasi ekstra siaga jelang tahun
baru. Diantaranya menyiapkan
kapasitas tambahan tenaga jaga di RS,
khususnya IGD.
memperbanyak
stock obat obatan,Bahan Habis
Pakai (BHP).Pada hari biasanya
terdapat dua dokter dan empat
perawat yang stand by di IGD, pada
malam nanti kami siapkan tenaga dua
kali lipat, Ucapnya.
Setelah melaksanakan sidak di
RSUD Sanjiwani, Sekda kemudian
meninjau Dinas Pendapatan
(Dispenda) dan diterima oleh Kepala
Dispenda Ketut Astawa Suyasa.
Sekda mengharapkan luas
lahan parkir yang tergolong minim
dapat secepatnya dicarikan jalan
keluar. Selain itu, Sekda juga
menekankan pihak Dispenda untuk
terus memberikan pelayanan terbaik
terhadap masyarakat.
qmd

PKK Bongancina Juara HKG,


Siswa SMP Dapat Imunisasi Cegah Kanker Serviks
BULELENG, (PERAK).
Di penghujung tahun ini,
T P. P K K D e s a B o n g a n c i n a ,
Kecamatan Busungbiu patut
berbangga karena ditetapkan sebagai
juara satu dalam Lomba HKG-PKKKB Kes Tingkat Kabupaten Buleleng
2014. Penyerahan penghargaan dan
uang pembinaannya dilakukan di
rumah jabatan bupati, hari
Selasa,(30/12). Dalam kegiatan yang
dirangkaikan dengan peringatan Hari
Ibu ke- 86 itu dilakukan juga
sosialisasi pencegahan kanker
serviks serta imunisasi cegah kanker
serviks bagi sembilan puluh enam
siswa remaja perempuan SMPN 5
Singaraja secara gratis.
K e t u a
T P. P K K
Buleleng,Ny.Aries Suradnyana yang
d i d a m p i n g i Wa k i l K e t u a
TP.PKK.Buleleng,Ny.Wardhani
Sutjidra mengatakan
salah satu
pencegahan kanker serviks adalah
melalui sosialisasi dan imunisasi
HPV. Vaksin HPV aman dan efektif
untuk mencegah kanker serviks,
terlebih jika diberikan sejak usia
remaja perempuan yang baru pertama
kali mengalami datang bulan.
Pemberiannya dilakukan
sebanyak tiga dosis dalam waktu
enam bulan. Diharapkan pemberian

imunisasi HPV ini dapat mengurangi


resiko kanker serviks di Kabupaten
Buleleng. Disampaikan juga,
program serupa akan dilakukan
dimasa mendatang oleh TP.PKK
Buleleng bekerjasama dengan
instansi terkait. Karena keterbatasan
dana pemerintah, Aries Suradnyana
menghimbau para orangtua yang
mampu agar berpartisipasinya
mengajak putrinya melakukan vaksin
dengan biaya sendiri.
Sementara itu, Bupati Buleleng
Putu Agus Suradnyana yang
membuka kegiatan itu, menyambut
baik kegiatan ini,karena bermanfaat
untuk mencegah penyakit mematikan
kanker leher rahim. Dihimbau juga
agar para orangtua mengajak putrinya
melakukan pencegahan kanker
serviks melalui imunisasi. Sedangkan
untuk para pemenang lomba HKGPKK-KB dan Kes, ke depannya
Bupati akan memperhatikan dengan
mensinkronisasikan bantuan hibah
Bupati dengan potensi desa setempat
sehingga bermanfaat dengan baik.
Dengan berhasilnya meraih hadiah,
berarti semangat partisisipasi
masyarakat desa sangat besar
sehingga perlu dibantu melalui dana
hibah stimulan yang sesuai dengan
potensi agar tepatsasaran, ucapnya.
Selain menobatkan
PKK Bongancina sebagai
juara satu, diumumkan juga
dalam lomba HKG-PKKKB-Kes tingkat Buleleng
itu, tampil juara dua,
TP.PKK Desa Kayuputih
Kecamatan Banjar,disusul
TP.PKK.Desa Kalianget
Kecamatan Seririrt,
selanjutnya urutan keempat
diraih oleh TP.PKK.Desa
Bebetin Kecamatan Sawan.
qtim

BPPT Badung Hingga Tutup Tahun 2014


Belum Terbitkan IMB Hotel Transit
Untuk Menghambat IMB Hotel Transit, Pihak BPPT Mencari-cari Alasan
BADUNG, (PERAK).
Kepala Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu (BPPT) Kabupaten
Badung I Made Sutama saat diklarifikasi
(Tim Perak Bali) terkait penerbitan IMB
Hotel Transit, yang diajukan oleh PT.
Duta Anggada Realty hingga tutup tahun
2014 belum juga diterbitakan.
Alasan kenapa IMB Hotel Transit
belum juga diterbitakan..? karena
pihaknya masih menunggu dari pihak
Komando Daerah Udara IV Pangkalan
Udara Ngarah Rai untuk mengajukan
permohonan perubahan sertifikat hak
pakai ke Perbendaharaan Negara atau
Kemenkeu, ujar I Made Sutama.
Ditempat terpisah, pihak rekanan
P T. D u t a A n g g a d a R e a l t y
mengungkapkan bahwa, pihak BPPT
Badung hanya mencaricari alasan.
Pihak Kanwil BPN Prov. Bali tidak
mengharuskan kepada pihak Komando
Daerah Udara IV Pangkalan Udara
Ngurah Rai untuk membuat surat
perubahan hak pakai, hanya pihak
Kanwil BPN Prov. Bali menyarankan
bukan mempermasalahkan
penggunaannya. Justru itu semua
rekayasa dari pihak BPPT Badung saja,
sebagai alasan untuk menghambat
penerbitan IMB milik PT. Duta Anggada
Realty.
Pihak Komando Daerah Udara IV
Pangkalan Udara Ngurah Rai tidak akan
merubah sertifikat hak pakai, selama
pihak Kanwil BPN Prov. Bali tidak
mempermasalahkan. Adapun salah satu
contoh seperti tanah milik TNI AD yang
berada di Denpasar, tanah milik TNI AD
dipakai Tiara Grosir dan pihak Kanwil
B P N P r o v. B a l i t i d a k p e r n a h
mempermasalahkan. Pungkas rekanan

PT. Duta Anggada Realty yang sekaligus


anggota Kadin Bali.
Jika dalam 1 tahun pihak BPPT
Badung menghambat penerbitan IMB,
maka Pemerintah Daerah Kabupaten
Badung akan kehilangan PAD sekitar
Rp875.000 juta sesuai besaran hitungan

biaya IMB sesuai perhitungan dari pihak


BPPT. Tindakan dari pihak BPPT
Badung dalam menghambat banyak
perizinan seperti ini, sudah termasuk
bertentangan dengan instruksi Presiden
RI dan bisa melanggar hukum.
Imbuhnya. qyd/ys

Bupati Geredeg Serahkan


135 SK CPNS Formasi Tahun 2013

KARANGASEM, (PERAK).
Pemerintah Kabupaten
Karangasem melalui Badan
Kepegawaian Daerah mengadakan acara
Penyerahan Surat Keputusan Calon
Pegawai Negeri Sipil Daerah(CPNSD),
sebanyak 135 CPNS yang terdiri dari
117 pelamar umum dan 18 alokasi
khusus dokter (PTT). Penyerahan Surat
Keputusan tersebut ditempatkan di Aula
Kantor Bupati Karangasem, diberikan
langsung oleh Bupati I Wayan Geredeg,
SH, Selasa (30/12).
Acara yang diawali dengan
menyanyikan lagu Indonesia Raya,

pembacaan doa
yang dihadiri
Wakil Bupati
Karangasem, I
M a d e
Sukerana, SH,
Sekretaris
Daerah Ir. I
Gede Adnya
Mulyadi, M.Si,
seluruh kepala
SKPD dijajaran
Pemerintah
Karangasem,
Kepala Badan
Kepegawaian
Daerah (BKD)
Drs. I Nyoman
Ta r i , M . S i
b e s e r t a
jajarannya dan
seluruh calon
P e g a w a i
Negeri Sipil
Formasi tahun
2013.
Kepala
B a d a n
Kepegawaian
Daerah Drs. I
Nyoman Tari,
M.Si dalam laporannya mengatakan
Pemerintah Kab. Karangasem kembali
menyerahkan Surat Keputusan Bupati
Karangasem tentang Pengangkatan
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
pada Pemerintah Kabupaten
Karangasem Formasi tahun 2013," dari
135 orang CPNS formasi tahun 2013,
sejumlah 117 orang dari Pelamar Umum,
Gol III sebanyak 104 orang, dan Gol II
sebanyak 13 orang dan sejumlah 18
orang CPNS alokasi khusus dokter, 1
orang Dokter Spesialis, 12 Dokter
Umum, serta 5 orang Dokter Gigi,

seluruhnya ditempatkan pada unit Satuan


Kerja Perangkat Daerah se-Kabupaten
Karangasem, mereka tanggal 1 Januari
2015 siap bekerja," jelasnya.
Bupati Karangasem I Wayan
Geredeg, SH dalam sambutan
menyampaikan penyelenggaraan
pemerintahan saat ini dihadapkan pada
tantangan yang kompleks dengan
tingginya tuntutan masyarakat akan
terwujudnya pemerintahan yang baik,
bersih, dan berwibawa. "Pegawai Negeri
Sipil adalah Pelayan Masyarakat,
sehingga dimanapun saudara bertugas
agar selalu memberikan pelayanan
kepada masyarakat dengan baik,
profesional, tidak diskriminatif, efektif,
efisien, terbuka dan responsip sehingga
apa yang menjadi tuntutan masyarakat
dapat terpenuhi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku," jelas Bupati.
Lebih lanjut dikatakan,
Pemerintah Karangasem masih
kekurangan pegawai, baik tenaga guru,
kesehatan, maupun teknis. Permasalahan
tersebut tidak akan selesai apabila PNS
yang diangkat justru pindah ke daerah
lain. "Saya berharap agar CPNS terpilih
benar-benar menunjukan komitmen
untuk mengabdi di Pemerintah Daerah
Karangasem secara tulus dan iklas
bekerja secara profesional, ulet, disiplin
taat pada peraturan yang berlaku serta
senantiasa menunjukan prestasi kerja,
dedikasi dan loyalitas kepada pimpinan
dan untuk tenaga kesehatan sudah
diupayakan melalui Alokasi Formasi
Khusus Tenaga Dokter yang akan
ditempatkan di RSUD Karangasem,
Puskesmas Kubu I, Kubu II, Puskesmas
Abang II, puskesmas Manggis II,
Puskesmas Sidemen, Rendang serta
Puskesmas Karangasem II," terangnya.
qmsd

REGIONAL

93 Kepala Keluarga Cemas

Dengan Prinsip Kebersamaan, Warga Desa


Tanjungrasa Bangun Drainase dan TPT

Longsor Ancam Warga Desa Caringin Garut

GARUT, (PERAK).Akibat dari derasnya hujan


yang terjadi pada Sabtu,
(29/11/2014), sekitar pukul 17.00
WIB pekan lalu, telah menyebabkan

salah satu desa di Garut Selatan


tepatnya Desa/Kec. Caringin, Kab.
Garut yang terkena ancaman
bencana longsor yangmenimpa
sekitar 93 Kepala Keluarga.

Saat ini kami telah


merelokasikan beberapa warga yang
terkena longsor sudah kami
amankan ke tempat yang memang
dipandang aman, selain itu
bantuanpun sudah kami coba
terutama kebutuhan bahan pokok
dan pakaian yang layak pakai,
ungkap Pjs. Kepala Desa Caringin,
Ade Waslim saat dihubungiPerak
ditempat kejadian.
Ditanyai masalah korban jiwa,
sampai berita ini diturunkan dari
kejadian tersebut tidak memakan
korban jiwa kecuali kerugian
masyarakat yang diperkirakan
ratusan juta rupiah, terutama
terancamnya tempat mata
pencaharian masyarakat seperti
sawah, maupun tempat perlindungan
sehari-hari yakni rumah meraka
yang diperkirakan mencapai sepuluh
hektare.
Kami telah melaporkan
kejadian ini kepada Pemkab Garut,
semoga saja nantinya dari
Pemerintah yang diatas kami dapat

merealisasikan bantuan bagi mereka


korban tanah longsor terutama
bantuan biaya untuk relokasi lahan
perumahan mereka, disamping itu
kamipun bersama lembaga dan
warga Desa, terus menerus
menggalang dana untuk mereka
tlambah Ade Waslim.
Dengan kejadian retakan
tanah dan bahkan ada sebagian yang
terus tergerus telah membuat rasa
cemas bagi warga sekitar, apalagi
saat ini sedang dihadapkan dengan
musim penghujan dimana ketika
hujan turun mereka segera
meninggalkan tempat lalu ikut
mengungsi di rumah keluarga
terdekatnya.
Hal serupa retakan tanah dan
ancaman longsorpun saat ini tidak
hanya terjadi diwilayah Caringin
saja melainkan di wilayah
Kecamatan Talegong keadaannya
hampir sama dengan di Caringin,
dimana sekitar 300 KK saat ini sudah
diungsikan ke salah satu sekolah
SMP. qDidin

CV. Adi Ganda Selesaikan Proyek Pasar Kidul Bangli Tepat Waktu
BANGLI, (PERAK).Pemkab Bangli melalui
Dinas Perindustrian dan
Perdagangan (Disperindag) Kab.
Bangli, yang mempunyai peranan
untuk merenovasi pasar kidul yang
pernah terbakar 2 tahun silam.
Terkait proyek pasar kidul
yang di renovasi, pihak yang
memenangkan tender yang
diadakan Disperindag Kab. Bangli
adalah CV. Adi Ganda. Dari awal

proses tender pihak rekanan yang


mengikuti tender terbilang sedikit,
itu dikarenakan waktu pelaksanaan
atau pengerjaan untuk merenovasi
pasar kidul cukup pendek.
Kepala pelaksana atau
proyek Tjok Agung Gede Sedana
kepada Perakmengatakan,
pihaknya awalnya was-was,
apakah proyek ini bakal selesai
tepat waktu..? Justru akhirnya kita
menjadi puas karena kita bisa
menyelesaikannya tepat waktu

yaitu tanggal 13 Desember 2014


dengan nilai kontrak 1,3 miliar.
Kita mengerjakan proyek
ini dengan penuh usaha, meskipun
banyak kendala-kendala
dilapangan yang kita hadapi seperti
cuaca dan para pegawai yang libur
bertepatan libur hari raya pegawai
lokal. Tapi untuk menutupi ini
semua, kita lakukan pengerjaan
sampai lembur dan kita mengambil
pekerja dari orang luar atau jawa.
Imbuh Gede Sedana. qys

PANTURA, (PERAK).Dengan mengedepankan prinsip


kebersamaan, warga Desa Tanjungrasa,
Kecamatan Tambakdahan, Kabupaten Subang
membangun saluran air (drainase) dan
pembuatan Tembok Penahan Tanah (TPT) yang
berlokasi di 3 (tiga) titik desanya.
Pembangunan yang dibiayai oleh Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Pedesaan (PNMP MP) ini menyerap anggaran
sebesar Rp98 juta dengan volume drainase 630
meter dan Rp2 juta untuk TPT dengan volume 87
meter.
Itu pun sudah termasuk biaya upah tenaga
harian, dalam pengerjaanya mengahabiskan
waktu sesuai dengan yang ditentukan yakni 3
minggu, ujar Kades Tanjungrasa Winanto
kepada Perak, Rabu (22/12/2014).
Dalam pengerjaan proyek ini, lanjut
Winanto, sengaja ia menunujuk dari Organisasi
Masyarakat Setempat (OMS), tidak seperti biasa
oleh mantan ketua LPM Jayarti sebagai
pemenang tender proyek yang ada di Desa
Tanjungrasa.
Dikerjakan oleh Cecep Ansori sebagai
Ketua OMS dan Kasad sebagai bendaharanya,
dibantu oleh Kelompok Pemelihara dan
Pemanfaatan (KPP) desa setempat yang di
ketuai oleh Carlan dan Kastam sebagai
bendaharanya, sambung Winanto.
Sementara itu, Ketua OMS Desa
Tanjungrasa Cecep mengatakan kepada Perak
bahwa dalam pengerjaan proyek ini, dirinya tidak
memperhitungkan untung atau rugi serta tidak
melihat ketua atau bawahan. Intinya semua harus
terlibat bekerja sesuai dengan juklak P2IP.
Harapan kami bisa menjaring kegiatan
masyarakat sesuai dengan tujuan pemberdayaan
dan kebutuhan masyarakat setempat, imbuhnya.
Pembangunan drainase dan TPT, mulai dari
Gang H. Mansur, Ibah Mulya, dan Rameh,
pengerjaannya sesuai dengan bistek, tambah
Cecep, serta dengan mengedepankan sistem
pemberdayaan masyarakat setempat.
q Tatang. S

Tahun 2014 Diskes Denpasar Rehab 1 Puskesmas dan 4 Puskesmas Pembantu SDN Caringin 5 Garut Harapkan Bantuan
DENPASAR, (PERAK).
Di tahun 2014 Dinas
Kesehatan (Diskes) Kota Denpasar
melakukan rehab Gedung
Puskesmas diantaranya, 1 Gedung
Puskesmas dan 4 Unit Gedung
Puskesmas Pembantu.
Sekertaris Dinas Kesehatan
Kota Denpasar Dr. I.G A.A Mas
Widi Astuti dan juga selaku Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK)
mengungkapkan, untuk 1 Gedung

Puskesmas yang direhab adalah


Gedung Puskesmas III Denpasar
Utara dengan nilai kontrak
1.870.680.000 miliar dan pihak
rekanan pelaksana dari CV.Stiti
Permadi Karya.
Sedangkan untuk 4 Gedung
Puskesmas Pembantu yang direhab
diantaranya, Gedung Pustu
Padangsambian Kaja dengan nilai
kontrak 1.221.751.000 miliar dan
pihak rekanan pelaksana dari CV.

Tuah Sekata, Gedung Pusta Penatih


dengan nilai kontrak 596.000.000
dan pihak rekanan pelaksana dari
CV. Putra Manik Perkanti, Gedung
Pustu Padangsambian Kelod dengan
nilai kontrak 399.779.000 dan pihak
rekanan pelaksana dari CV.Ari
Wiguna, dan Gedung Pustu
Kesiman Kertalangu dengan nilai
kontrak 264.151.000 dan pihak
rekanan pelaksana dari CV. Indira
Karya.

"Semua proyek rehab Gedung


Puskesmas Dinas Kesehatan
(Diskes) Kota Denpasar sudah
selesai akhir tahun 2014, rencana di
tahun 2015 Dinas Kesahatan
(Diskes) Kota Denpasar merehab
Gedung Farmasi dan rencana nilai
pagu sekitar 3 miliar. "Imbuh Agung
Mas Widi Astuti PPK proyek Dinas
Kesehatan (Diskes) Kota Denpasar.

qYd

Pesta Miras Masih Terjadi, Kapolsek Ciasem


Akan Tindak Tegas Para Pedagang Miras

SUBANG, (PERAK).Dari hasil investigasi Perak


dilapangan, bahwa pihak Polsek
Ciasem telah memanggil sejumlah 13
orang pedagang Miras atas dasar
deklarasi pemberantasan Miras
oplosan yang telah memakan puluhan
korban jiwa untuk menandatangani
surat pernyataan yang diketahui dan
ditandatangani pula oleh

Musyawarah Pimpinan dan


Kepala (Muspika) diantaranya,
Camat/ Sekmat, Casmita, S. Sos,
Danramil 0506, Kapten Inf.
Karsa, Kapolsek, Kompol
Sumana Wadi di Kantor Polsek
Ciasem.
Namun pada kenyataanya,
telah didapati beberapa kios dan
cafe milik para pedagang
minuman keras (Miras) di
Kecamatan Ciasem, Kabupaten
Subang nampak buka dan masih
ramai dikunjungi masyarakat
pengkonsumsi miras yang
hendak membeli miras, sehingga
bertepatan pada malam tahun
baru, Kamis (01/01/2015) hampir
disetiap kampung dan tempat
tongkrongan, nampak sejumlah
anak muda secara berkelompokkelompok berpesta Miras.
Menyikapi hal itu, Sabtu
(03/01) saat dikonfirmasi melalui
pesan singkat SMS handpone
selulernya, Kapolsek Ciasem,
K o m p o l S u m a n a Wa d i

mengatakan, bahwa jika hal


tersebut benar terjadi pihaknya
akan menindak tegas para
pedagang Miras, kalau ada, pasti
ditindak tegas dan kalau benar
akang (Perak.red) ikut saja
dengan petugas diam didalam
mobil, ujarnya.
Seperti telah diberitakan
Perak diedisi sebelumnya, bahwa
surat pernyataan tersebut dibuat
pada Hari Jum'at (12/12/2014)
yang berisi, kami akan selalu
patuh dan taat terhadap semua
ketentuan dan peraturan, serta
kebijakan pemerintah, kami
bersedia untuk tidak menjual
Minuman Keras (Miras) sebelum
ada ijin resmi dari pemerintah/
instansi yang berwenang, kami
siap menjaga ketertiban
lingkungan khususnya dalam hal
miras, tidak ada lagi miras
dilingkungan kami dan kami siap
membantu pihak kepolisian dan
aparatur pemerintah lainnya
untuk memberikan informasi

terkait penjualan Miras diwilayah


Kecamatan Ciasem, Kabupaten
Subang.
Nama-nama dan alamat para
penjual Miras diantaranya, Iwan
Warga Dusun Jurutilu, Kadmi
Warga Dusun Margasari, Cimah,
Dusun Margasari, Desa
Sukamandijaya, Koni, Dusun
Cabang, Heri, Dusun Rajapolah,
Desa Ciasem Baru, Iyus, Dusun
Margamulya, Jumali, Dusun
Margamulya, Dana, Dusun
Margamulya, Oman, Dusun
Margamulya, Uweng, Dusun
Margamulya, Desa Ciasem
Girang, Decih, Dusun Babakan
Maja, Desa Ciasem Tengah, Ayi,
Dusun Kepluk, Desa Ciasem
Hilir dan satu orang diantaranya
tidak mengindahkan panggilan
yaitu, Nyai Hindun, Dusun
Karanganyar Barat, Desa
Sukamandijaya, Kecamatan
Ciasem.
q H e n d r a /A s e p Sukmara

KAB. GARUT. (PERAK)


Dalam rangka mensukseskan Program Wajib
Belajar Pendidikan Dasar (Wajardikdas) 9 tahun,
tentu diperlukan sarana dan prasarana yang
memadai, guna meningkatkan kualitas anak didik.
Keberhasilan tersebut bukan hanya tugas dari
pemerintah, tetapi tanggung jawab semua stake
holder yang ada, juga peran serta seluruh
komponen masyarakat harus mendukung dan turut
serta dalamnya.
SD Negeri Caringin V yang terletak di Kp.
Cipicung, Desa Caringin, Kec. Caringin Kab.
Garut saat ini sangat mengharapkan bantuan
pemerintah, berkaitan dengan RKB, rehab kelas,
pemagaran, perpustakaan, maupun paving block.
Khusus mengenai RKB maupun rehab kelas saat
ini sangat dibutuhkan, mengingat karena ruangan
yang dipakai sudah tidak layak dan tidak memadai,
apalagi dikaitkan dengan penerimaan siswa baru
nantinya.
Kepsek SDN Caringin V Desa Carngin
Kec. Caringin, Kab. Garut Aah Sajaah, SPd., saat
ditemui di kantornya, kepada Perak menjelaskan,
bahwa proposal permohonan bantuan telah
diajukan ke pihak Dinas Pendidikan Kab. Garut.
Mereka berharap, agar permohonan mereka dapat
segera terealisasi. Dengan adanya rehab kelas,
maupun RKB, diharapkan nantinya Proses
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SDN
Caringin 5 lebih aman, nyaman dan lancar.
Mudah-mudahan pihak pemerintah, khususnya
Dinas Pendidikan Kab. Garut merealisasikan
pengajuan permohonan bantuan kami , harapnya.
Diakui oleh Kepsek Aah, meskipun saat ini
kondisi ruang kelas SDN Caringin V sudah kurang
memadai, bukan menjadi halangan ataupun
hambatan dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM). Kepala Sekolah maupun dengan guruguru telah berkomitmen, dan punya tanggung
jawab penuh memajukan kualitas pendidikan di
SDN Caringin V. Meskipun kondisi sekolah SDN
Caringin V kurang memadai tetapi siswa-siswa
harus berprestasi , tidak kalah dibandingkan
dengan siswa-siswa sekolah lainnya yang ada di
Kec. Caringin, tegasnya.
q Tepu/Didin

RAGAM

SAMBUNGAN
Terkait ...
<< Dari hal. 1

pernah dilibatkan dalam


pembahasan programprogram tersebut,
bahkan Laporan
Pertanggungjawaban
program pun sama sekali
t i d a k p e r n a h
mengetahuinya, hanya
diketahui ketua saja,
ujarnya gamblang.
Sebelumnya seperti
diberitakan Perak,
bawha dana Gapura
Rp50.000.000,- di desa
ini diduga kuat dijadikan
bancakan oleh oknum
Ketua LPMD. Pasalnya,
jelas PJOK-nya masih
ditangani ketua LPMD
Jayartih, S.Pd., namun
ketika dikonfirmasi
melalui telepon seluler
pada tanggal 19
November 2014, ketua
LPMD mengatakan
bahwa garapan gapura
dana yang ia pegang
hanya Rp26.000.000,-.

Sisanya ada di
Sekdes Taslani dan
Ketua BPD, Drs. Anda
Sugiantoro sebesar
Rp24.000.000,- dan
tidak tahu digunakan
buat apa, ujar Jayartih.
Sementara, dari
temuan Perak di
lapangan adanya
kejanggalan, sebab
gapura tersebut hanya
ada
2 logo padi,
dibawahnya hanya
dipasang pondasi dan
batu cor, kalau sayap ke
kiri dan kekanan
masing-masing
+
250cm saja dan tidak
pasang pondasi, karena
dari keterangan yang di
dapat dari saksi mata
salah satu anggota
hansip bahwa
pemasangan pagar
tembok hanya di
tumpangkan diatas
pondasi yang lama.
Selang waktu dua
hari pada tanggal 21
November 2014 salah
satu dari anggota BPD

Diduga Korupsi
<< Dari hal. 1

Juni 2014 sebasar Rp20 miliar.


Dana tersebut masih direkening dinas
kesehatan kabupaten sebasar Rp14
miliar, sedangkan Rp6 miliar lagi
tersebar di masing-masing rekening
puskesmas Kab. Subang.
Menurut ketarangan Kabid Yankes
Jajang Abdul Holik kepada
Perak(26/6/2014) dikantornya, bahwa
walaupun dana anggaran dari BPJS
sudah masuk, tapi masih belum bisa
digunakan karena regulasi belum
selesai, kecuali pukesmas yang sudah
menjadi badan layanan daerah usaha
daerah (BLUD).
Ditambahkannya, memang dana
tersebut ada direkening dinkes sebesar
Rp14 miliar, sebab pada saat penyaluran
anggaran dari bulan Januari-April 2014,
masing-masing puskesmas belum
memiiki rekening khusus untuk
penerimaan dana JKN, namun, dana

Wow ...
<< Dari hal. 1

(Nama samaran) mengatakan


kepada Perak bahwa masalah AS tidak
pernah ngantor karena takut dengan
korban CPNS yang tidak lolos.
Hampir per CPNS dipungut
Rp150 juta per orang dan jumlah yang
dipungut itu sebanyak 150 orang,
ungkap Setiawan.
Diduga Nikmati Hasil Tipu CPNS,
Selingkuhan AS Mendadak Kaya
Seperti yang dikutip pada
pemberitaan www.perak-online.com
dengan judul Paska Berselingkuh
dengan AS-Kekayaan Bendahara
Puskesmas Bombastis Kamis, 06
November 2014. Topik yang diduga ikut
serta dalam perekrutan CPNS kategori
dua, menjelaskan bahwa harta kekayaan
yang dimiliki oleh AS dari hasil
Kategori II mencapai
Rp7.000.000.000.- (Tujuh miliar
rupiah).
Aneh bin Ajaib, sekelas Bendahara
UPTD Puskesmas memiliki kekayaan
yang bombastis. Bagaimana tidak,
kehidupan Ida Nurniasih (IN) sang
perawat jebolan akademi keperawatan
di Bandung sebelumnya, tepatnya 3
tahun yang silam tidak meiliki apa- apa,
tinggal pun masih menumpang di rumah
orang tuanya. Kini ia telah memiliki
rumah megah yang diperkirakan
mencapai Rp2 Miliaran, sawah dan
kebun nanas yang luas serta kendaraan
mobil jenis Honda Jazz.
Padahal gaji yang ia miliki sebesar
Rp2.661.000,- sudah dipotong Bank
Pembangunan Daerah Rp2.181.000.

menanyakan kembali
tentang gapura, namun
keterangan awal dan
yang sekarang tidak
sinkron, kata salah satu
anggota BPD, bahkan
Ketua LPM mengatakan
dengan gamblang bahwa
dana yang Rp50 juta
semuanya sudah habis.
Namun salah satu
dari anggota BPD
menanyakan softcopy
LPJ gapura, ujar ketua
LPM semuanya sudah
diarsipkan di Kepala
D e s a Ta n j u n g r a s a ,
ujarnya. Namun ketika
Perak mengkonfirmasi
kades Ir Winanto, dia
mengatakan, saya mah
soal gerbang tidak tahu
menahu karena PJOKnya juga LPM,
kilahnya.
Begitu pula
rehabilitasi aula desa
senilai Rp30 juta sempat
terbengkalai meski dana
sudah dicairkan jauhjauh hari.
qRed

pada bulan Mei-Juni 2014 sebesar Rp6


miliar sudah diterima oleh seluruh
puskesmas karena telah memiliki
rekening.
Sementara menurut sumber yang
tidak mau desebutkan kapada Perak
mengatakan, bahwa dinkes menerima
dana sharing dari BPJS sebesar Rp 40
miliar dan baru-baru ini beberapa
puskesmas rame-rame telah mengjukan
sebagai alat kesehatan, namun
sayangnya tidak ditunjang dengan
sumber daya menusia (SDM) yang
memandai dimasing-masing
puskesmas, sehingga alat itu depastikan
tidak akan bisa digunakan sebagaimana
mestinya alias mubazir.
Hal itu disebabkan, anggaran JKN
harus habis sampai dengan akhir
D e s e m b a r, m u n g k i n m e r e k a
menyayangkan jika dana tersebut harus
dikembalikan lagi, sehingga
pengajuannya pun jor-joran tanpa
perhitungan yang matang, tandasnya.
qRed
dengan sisa uang gaji Rp480.000.
Namun anehnya sekelas bendahara
BOP di UPTD Puskesmas tersebut
memiliki kekayaan yang begitu
bombastis ini perlu ada tindakan bagi
aparat penegak hukum.
Bahkan ketika itu, setelah pulang
Diklat, AS bersama selingkuhannya Ida
dan mertuanya sempat pergi umroh,
setelah umroh, AS pun mengajak Ida
untuk liburan ke Singapura, Hongkong,
Korea, dan Malaysia
Diduga peningkatan kekayaan Ida
yang boombastis itu paska berselingkuh
dengan mantan Kasie Sarana Prasarana
di RSUD Ciereng, AS yang kini
dipindahtugaskan di Dinas Koperasi
dan UMKM. Seperti diketahui AS
disebut- sebut terlibat percaloan
rekrutmen ratusan orang CPNS.
Namun ketika Perak menanyakan
hal itu, IN, Bendaraha UPTD
Puskesmas Kec. Kasomalang
membantah soal harta kekayaan yang
dimilikinya hasil pemberian dari AS
sang suami gelapnya. Bahkan ia
mengaku sudah tidak ada hubungan lagi
dengan AS dan tidak mengetahui
keberadaannya.
Saya tidak tahu permasalahan
tentang kejahatan AS yang merekrut
CPNS dan dulu saya pernah disekap
oleh isterinya, bahkan Inspektorat
Daerah (Irda) Subang memanggil saya,
supaya menjauh dari AS, itu juga kalau
masih mau jadi bendahara, bantahnya.
Kuat dugaan untuk mengelabui
Irda dan BKD, mereka berpura-pura
cerai, karena takut dicopot dari
jabatannya.Sungguh sangat berbeda
dari fakta yang ada, diduga harta
kekayaan Ida merupakan pemberian AS
yang diduga hasil dari kejahatan CPNS.
qAdih

11

Ironis, 2 Kepsek
Pimpin SDN Darawolong 2

KARAWANG, (PERAK).Ironis, jabatan kepala sekolah di


jabat oleh 2 pegawai dilingkup Dinas
Pendidikan Kab. Karawang sekaligus.
Sebut saja di SDN Darawolong 2.
Jabatan Kepsek tersebut di pegang oleh
Slamet R. S.Pd ternyata juga dijabat
Hasanudin S.Pd., M.M., yang juga

Dibalik ...
<< Dari hal. 1

KRI Usman Harun-359 dan KRI Frans


Kaisiepo-368 diberangkatkan selain untuk
bergabung dan menambah kekuatan unsurunsur TNI Angkatan Laut yang sudah
berada di daerah SAR lebih dahulu juga
untuk mengganti beberapa KRI yang akan
ditarik ke pangkalan diantaranya KRI Bung
Tomo-357.
Ia mengatakan, prioritas TNI
Angkatan Laut adalah menyelamatkan,
menemukan dan recovery korban secepat
mungkin.
"Untuk proses recovery, TNI Angkatan
Laut mempunyai Dinas Penyelamatan
Bawah Air (Dislambair) yang memiliki
kemampuan untuk mengangkat bangkai
kapal atau pesawat yang karam di dasar
laut," kata Ade.
Hingga saat ini kapal perang
Koarmatim telah berhasil menemukan dan
mengevakuasi beberapa jenazah dan
serpihan badan pesawat dengan rincian,
KRI Bung Tomo-357 menemukan 5
jenazah, Emergency Exit, koper biru,
tabung oksigen, pecahan bagasi kabin,
makanan dan tumpahan minyak, KRI Yos
Sudarso-353 menemukan 4 jenazah dan
KRI Sultan Hasanuddin-366 menemukan
satu jenazah.
KRI Usman Harun-359 adalah kapal
perang terbaru yang dimiliki TNI Angkatan
Laut yang baru diresmikan pada tanggal 4
Desember 2014 yang baru lalu.
Kapal perang produksi BAE
System Maritme Naval Ship Inggris jenis
Multi Role Light Frigate (MRLF) tersebut
saat ini dikomandani Kolonel Laut (P)
Didong Rio Duta P. Kapal perang ini
merupakan kapal patroli lepas pantai tipe
F2000 Corvette.
Selain persenjataan yang canggih
kapal perang ini dilengkapi sensor dan alat
deteksi yang sangat tajam. Alat deteksi
tersebut di antaranya Radar Navigasi,
Radar Surveillance untuk mendukung
pengamatan udara serta Radar Tracker
Senjata.
Kelengkapan sistem sensor senjata
juga dilengkapi dengan EOTs (Electro
O p t i c a l Tr a c k e r S y s t e m ) u n t u k
pengendalian meriam kapal dan
pengamatan secara visual oleh camera
video yang ada. Selain itu KRI Usman
Harun-359 juga dilengkapi sensor bawah
air yang memiliki tingkat akurasi yang baik
dalam mendeteksi dan mengklasifikasi
kontak bawah air yaitu sonar, dan sensor
bawah air inilah yang diharapkan mampu
diandalkan dalam misi SAR tersebut.
KRI Frans Kaisiepo-367
merupakan kapal keempat dari kapal
perang jenis Korvet kelas SIGMA milik
TNI Angkatan Laut yang dibuat oleh
galangan kapal Schelde Naval
Shipbuilding (SNS), Vlissingen, Belanda.
Kapal perang yang baru kembali ke
Pangkalan pada tanggal 24 Desember 2014
usai mengemban misi selama 10 bulan
yang tergabung dalam Satgas Maritim TNI

menjabat
sebagai ketua
PGRI Kec
Purwasari
K a b .
Karawang
bukti dari
t e m u a n
pelanggaran
tersebut
tertera ditabel
data keadaan
siswa dan
guru SDN
Darawolong
2.
Ketika
P e r a k
menyambang
i SDN Darawolong 2 untuk konfirmasi
(9/12/2014) hanya ditemui seorang guru
laki-laki yang enggan disebut namanya
mengaku bingung dengan kondisi
kepemimpinan disekolahnya itu.
Saya bingung dan baru mengalami
selama menjadi guru, baru sekarang ada
satu sekolah di jabat oleh dua kepala

sekolah seperti di SDN Darawolong 2 ini,


sedangkan yang saya tahu bupati hanya
mengeluarkan satu SK untuk satu
sekolah, ujarnya dengan penuh
keheranan.
Masih kata dia,entah munkin
karena rumor yang menyatakan bahwa
pak Slamet akan di promosikan menjadi
seorang penilik atau pengawas, tetapi
bila belum ada keputusan jadi atau
tidaknya, jabatan beliau tidak bisa di
gantikan oleh orang lain, malahan untuk
masalah pengaturan penggunaan dana
BOS juga di handle oleh Hasanudin, pak
Slamet hanya tanda tangan saja,
pungkas nya.
Menyikapi hal itu, Dadang Aripudin
selaku wakil Kepala Cabang Posko
Pengaduan LSM FMP Kab. Karawang.
Mendesak Kadisdik untuk
menindaklanjuti pernasalahan tersebut
dan menindak tegas Kepala UPTD yang
bersangkutan sebab tindakan tersebut
merupakan pelanggaran serta di
khawatirkan kondisi ini akan di ikuti oleh
UPTD lain demi kepentingan pribadi
semata.
qDennis

Konga XXVIII-F/UNIFIL (United Nation


Interm Force In Lebanon) tahun 2014
tersebut saat ini dikomandani Letkol Laut
(P) Ade Nanno Suwardi.
KRI Frans Kaisiepo adalah kapal
perang canggih yang mempunyai
persenjataan untuk peperangan anti-kapal
permukaan, anti-kapal selam dan antipesawat udara. Selain persenjataan dan
radar, baik radar navigasi maupun radar
pengedali persenjataan, KRI Frans
Kaisiepo juga dilengkap Sonar Thales
Kingklip frekuensi menengah aktif/pasif
ASW hull mounted sonar, yaitu sensor
bawah air yang memiliki tingkat akurasi
yang baik dalam mendeteksi dan
mengklasifikasi kontak bawah air.
Sementara itu, Kepala Badan SAR
Nasional, Marsekal Madya F. Henry
Bambang Soelistyo memastikan telah
menemukan dua objek besar yang
merupakan bagian dari pesawat AirAsia
QZ8501.
Soelistyo kemudian menjelaskan
kronologi penemuan dua bagian pesawat
yang hilang sejak Minggu (28/12/2014).
"Kronologinya jadi ini hasil dari temuan
unsur-unsur kita yang ada di bawah. Kan
kemarin sudah dibilang ditemukan diduga
bayangan pesawat," ujar Soelistyo, dalam
jumpa pers di Kantor Pusat Basarnas, Jalan
Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu
(3/1/2015).
Soelistyo menjelaskan, penemuan dua
objek tersebut merupakan hasil dari temuan
sebelumnya, yakni ketika pesawat
Hercules TNI AU menemukan sebuah
bayangan obyek benda yang diduga
berbentuk pesawat pada Selasa
(30/12/2014).
Kemudian Basarnas
menindaklanjuti dengan mengirimkan KRI
Bung Tomo untuk melakukan pencarian
dengan sistem sonar di daerah tersebut.
Pada Jumat 2 Januari 2015, pukul 07.34
WIB, Soelistyo mendapat laporan bahwa
ditemukan sinyal sonar di bawah
permukaan laut, namun sinyal tersebut
belum terkonfirmasi.
Soelistyo lalu menginstruksikan
Kapal Geo Survey yang memiliki alat yang
bisa mendeteksi objek di bawah laut, untuk
merapat ke KRI Bung Tomo.
Hasilnya, lanjut dia, pada pukul 23.40 WIB
malam tadi, tiga buah kapal yang memiliki
kemampuan untuk mendeteksi sasaran
objek di bawah permukaan laut, yakni
Kapal Baruna Jaya, Kapal Geo Survey, dan
Kapal Singapore RSS Persistence berhasil
menemukan dua objek besar yang
kemudian dipastikan sebagai bagian besar
pesawat AirAsia QZ8501.
"Saya bisa konfirmasi sudah ada
30 jenazah yang ditemukan," kata
Bambang Soelistyo.
Dalam proses evakuasi, jenazah diangkut
oleh kapal-kapal pencari untuk dibawa ke
Pangkalan Bun, kota di Kalimantan Tengah
yang paling dekat dengan lokasi pencarian.
Setelah itu dibawa ke Surabaya
untuk diidentifikasi oleh tim DVI (Disaster
Victim Identification) Mabes Polri.
Begitu selesai diidentifikasi, jasad

akan diserahkan kepada keluarga korban


untuk dimakamkan.
Badan SAR Nasional mengatakan cuaca
buruk masih menjadi kendala utama untuk
menemukan para korban. Yang mana
terdapat 155 penumpang dan tujuh awak di
pesawat tersebut.
Sementara itu, terdapat tujuh lagi
jenazah korban AirAsia QZ8501
dievakuasi KRI Bung Tomo. Jenazah
ditemukan dalam kondisi masih terikat
sabuk pengaman di kursi masing-masing.
"Kami temukan dan angkut ke KRI
Bung Tomo termasuk tempat duduknya,"
ujar Komandan KRI Bung Tomo, Kolonel
Yayan Sofiyan, kepada wartawan, Jumat
(2/1/2015).
Tiga dari tujuh jenazah tersebut ditemukan
terikat di kursi yang sebaris. Bisa jadi
mereka merupakan satu keluarga.
"Ada korban dua laki-laki dan satu
perempuan. Mungkin satu keluarga kerena
duduk berderet," papar Yayan.
Dua korban lain yang juga duduk
bersebelahan. Sementara, dua korban
lainnya dalam posisi yang terpisah dengan
korban lainnya.
Sebagai tindak lanjutnya, KRI
Bung Tomo sudah berkoordinasi dengan
KRI Banda Aceh dan Badan SAR Nasional
(Basarnas). Mereka mengevakuasi ketujuh
korban itu ke Pangkalan Bun, Kalimantan
Tengah, pada Sabtu (3/1/2015).
Terkait dengan hal ini. pengamat
penerbangan, Arista Atmadjati mendukung
langkah Kementerian Perhubungan
(Kemenhub) RI dalam pembekuan
sementara izin rute penerbangan Air Asia
Surabaya-Singapura.
"Sambil menunggu rekontruksi,
ada baiknya memang dibekukan," kata
Arista kepada Republika, Senin (2/1).
Menurutnya, selama ini banyak
keanehan yang ditemukan selama proses
investigasi berlangsung. Misalnya, laporan
dari BMKG bahwa Air Asia tak mengambil
data secara langsung. Namun, apakah
pihak Air Asia mengambil atau tidak, hal
tersebut masih menjadi tanda tanya.
"Tapi ini wajib. Kalau tak
mengambil, berarti ground handling. Itu
(masih) kejanggalan," ujarnya.
Tak hanya itu, majunya jadwal
penerbangan dipertanyakan oleh Arista.
Karena banyak penumpang yang
terlambat, bahkan lebih dari 10 orang.
Artinya, menurut Arista, penerbangan ini
seperti dipaksakan. "Kenapa? Kan itu
terlalu pagi," lanjutnya.
Dikatakannya, sangat jarang
sebuah maskapai penerbangan memajukan
jadwal penerbangan. Memang hal tersebut
sesuai kebutuhan dari sebuah maskapai.
Sebelumnya, Kementerian
Perhubungan melalui Direktorat Jendral
Perhubungan Udara membekukan
sementara izin rute penerbangan Indonesia
Air Asia Surabaya-Singapura. Ketentuan
ini terhitung sejak hari ini, Jumat (2/1),
sampai ada hasil evaluasi dan investigasi
terkait kecelakaan pesawat Air Asia QZ
8501.
qRed/Net

Tidak Mampu Pimpin Badan,


Kepala BRSUD Ciereng Harus Dicopot
sakit pernah memberikan keterangannya
bahwa dr. Kresna Hadisaputra, Sp. THT
ada acara khusus masalah THT yang
tidak bisa diwakilkan oleh siapa pun,
selanjutnya diganti oleh dr. Nelly yang
merupakan dokter umum, tapi dr. Nelly
ada acara Natal dan tahun baru.
Anehnya, kejadian yang membuat
geger ini, Direktur RSUD Ciereng dr. H.
Nunung S. mengaku tidak mengetahui
dan meminta maaf
melalui
bawahannya, bahwa tidak ada
koordinasi yang baik sehingga informasi
mengenai tutupnya poli THT tidak
sampai kepadanya.

SUBANG, (PERAK).Kepemimpinan merupakan faktor


utama agar berjalannya regulasi dengan
baik. Bila kepalanya membleh, maka
badan pun akan berjalan sempoyongan.
Seperti halnya kepemimpinan Direktrur
BRSUD Ciereng, Subang dr. H. Nunung
S. sehingga pelayanan di rumah sakit
daerah tersebut amburadul.
Bagaimana tidak, dokter spesialis
THT dr. Kresna Hadisaputra, Sp. THT.
meliburkan diri selama satu minggu
hingga pasien-pasiennya terbengkalai.
Jelas hal ini bertentangan dengan salah
satu poin Sumpah Dokter Indonesia
yang telah dilafalkan oleh setiap dokter
yakni Kesehatan penderita senantiasa
akan saya utamakan.
Hal tersebut diketahui, ketika
beberapa pasien merasa pelayanan
kesehatan khususnya di poli THT yang
simpang siur, ketidakjelasan informasi
kapada para kader maupun kepada para
pasien yang sempat tutup pelayanan
mulai jam 9 tanggal 29 Desember 2014,
bahkan pasien pun dibatasi.
Setelah didesak, Poli THT yang di

informasikan tutup sampai tanggal 5


Januari itu sempat dibuka mendadak
pada jam 09.15, padahal pagi harinya di
loket masih tertera pemberitahuan
bahwa poli THT tutup tanggal 30
Desember 2014, akan tetapi pelayanan
poli THT digantikan oleh dokter umum.
Ketika dikonfirmasi ke pelayanan
loket, pihak loket pun menyatakan
bahwa poli THT tutup, di buka sampai
tanggal 5 Januari 2015, para pasien poli
THT yang sempat menunggu lama di
loket antrian pun akhirnya pulang
dengan rasa kecewa, apalagi pasien di
luar Kota Subang seperti pasien dari
Kecamatan Pamanukan, Binong, dan
Cimalaya.
Sangat disayangkan pelayanan
rumah sakit daerah ini tutup dan tidak
memberikan penjelasan yang pasti,
kalau memang ini menyangkut masalah
libur dan acara tahun baru dan Natal,
apakah rumah sakit setingkat RSUD
Kelas B tidak berpikir panjang, apa lagi
ini menyangkut masalah kesehatan.
Terkait dengan Poli THT yang
tutupnya tidak jelas ini, pihak rumah

dr. Nunung Abaikan Pelayanan


Peserta BPJS
Dengan adanya tranformasi dari PT.
ASKES menjadi badan Negara yakni
BPJS, seharusnya integrasi antar badanbadan pemerintah berjalan lebih baik
sehingga pelayanan kepada masyarakat
lebih optimal. Namun, malah
sebaliknya, pelayanan terhadap pasien
BPJS justru semakin menurun, bahkan
tidak tanggung-tanggung peserta BPJS
seperti dijadikan sapi perah oleh dokterdokter murtad.
Lagi-lagi ulah konyol dr. Kresna,
dokter spesialis THT BRSUD Subang,
setelah meliburkan diri selama satu
minggu, sebelumnya, dokter yang
membuka praktek juga di Pamanukan
ini menyarankan agar pasien BPJS
melaksanakan foto CT-Scan ke Klinik
Dewi Sartika, lengkap dengan kop surat
Dewi Sartika dengan stempel BRSUD
Ciereng dan dibubuhi nama dan
tandatanganya. Alhasil, pasien diminta
pembayaran untuk CT-Scan sebesar
Rp1.030.000.- oleh pihak Kilinik Dewi
Sartika.
Pasalnya, hal itu dilakukan karena
Pasien Peserta BPJS ini sempat
terombang-ambing kayak kambing
congek di RSUD Ciereng, sebab sempat
ditolak oleh bagian radiologi untuk
meminta surat pengantar ke Klinik Dewi
Sartika. Menurut Radiografer Yuni
bahwa tidak adanya intruksi dari bagian

struktrural rumah sakit sehingga


terpaksa ia harus menolak.
Selain itu, diduga bahwa ketakutan
Yuni menolak permintaan surat
pengantar dari radiologi adalah karena
Solihin memiliki surat pengantar dari
rumah sakit yang ber-kop Klinik Dewi
Sartika dari Dokter Kresna. Padahal,
seharusnya berlabel radiologi ke Klinik
Dewi Sartika sehingga pasien BPJS
terjamin pembayarannya. Karena pasien
sudah memiliki surat pengantar dari
dokter dan tidak ada intruksi, diduga
Yuni menolak memberikan surat
pengantar.
Beruntung, setelah pihak rumah sakit
didesak, sehingga Solihin dapat
menjalankan foto CT-Scan di Klinik
Dewi Sartika setelah sebelumnya terjadi
komunikasi alot antara pihak rumah
sakit dengan klinik.
Banyaknya permasalahan di Badan
RSUD Ciereng Subang ini dinilai oleh
sebahagiaan masyarakat karena faktor
lemahnya kepemipinan kepala-nya
sendiri.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua
Umum Forum Masyarakat Peduli Asep
Sumarna Toha di kantornya Jln.
Palabuan, Kp. Babakan Cisugih, RT.
02/RW. 07, Kel. Sukamelang, Kec/Kab.
Subang, Minggu (04/01/2015).
Menurut Asep, sejak kepemimpinan
Direktur RSUD Ciereng dr. H. Nunung
S., kredibilitas rumah sakit menurun.
Sebagai indikator, pelayanan medis
semakin semerawut, serta membiarkan
dokter-dokter telat datang hingga Pukul
10-11 WIB. Selain itu, pasien BPJS
kerap merogoh koceknya dalam-dalam
untuk membeli obat, alat bantu
kesehatan, dan tes laboratorium.
Reakasi spontan staf rumah sakit
yang tidak bertahan lama dan
ketidaktegasan direktur memicu
munculnya banyak pelanggaran,
ucapnya.
Asep menguraikan, berbabagai kasus
tersebut, mulai dari loket pendaftaran
pasien yang atapnya pernah berbulanbulan dibiarkan rapuh dan tidak adanya

sistem antrian sehingga pendaftar


dibiarkan berjubel dan loket ditutup s/d
jam 11.00 siang. Ironisnya, satpam
rumah sakit seperti cuek bebek melihat
kegaduhan tersebut.
Pada saat pasien disarankan ke poli,
gilanya dokter spesialisnya dibiarkan
masuk jam karet alias jam 11.00 siang
dan pulang sekitar jam 14.00. Berapa
jam prakteknya, lalu kemana dokter
datang siang kerumah sakit dan pulang
cepat. Direktur seaakan melakukan
pembiaran.
Masih di Poli, cetus Asep, saat dokter
menyarankan untuk melakukan
pemeriksaan laboratourium saat pihak
rumah sakit tidak memiliki alat-nya,
bahkan kalau ada pun alatnya rusak.
Ironisnya, pasien BPJS harus mengorek
koceknya dalam
karena harus
membayar biaya laboratorium. Lebih
gila lagi, pihak rumah sakit
menyarankan uji laboratoriumnya ke
klinik.
USG rumah sakit sempat rusak
dalam waktu yang lama dan hal ini
terjadi sangat sering, sehingga pasien di
rujuk ke klinik dengan harga yang
mahal, meski memiliki BPJS,
ungkapnya.
Asep menerangkan bahwa alat
laboratorium yang tidak dimiliki rumah
sakit yaitu CT Scan dan salah dokter
menyarankan untuk pemeriksaannya ke
klinik, anehnya sang dokter justu
menggunakan form yang kop suratnya
klinik yang ditunjuk, sebuah permainan
gila.
Tidak ada intruksi dan
ketidakmampuan membuat regulasi
yang bagus dari direktur soal pelayanan
peserta BPJS yang gratis, sehingga saat
melakukan pembelian obat, alat bantu
kesehatan, pemeriksaan laboratorium
dan lain-lain di luar rumah sakit karena
tidak terlayani, pasien BPJS harus tetap
bayar. Untuk itu kami mendesak agar
direktur rumah sakit dicopot karena
sudah tidak lagi kredibel, tandasnya.
qRed

Blusukan, Jokowi Serahkan 1.099 Unit Traktor ke Petani Subang


PANTURA, (PERAK).Presiden Joko Widodo
menyerahkan 1.099 unit traktor tangan
kepada 19 kelompok tani dan sembilan
perwakilan kelompok tani. Penyerahan
dilakukan di Lapangan Pertamina
Bojong Jaya, Kecamatan Pusaka Jaya,
Subang, Jawa Barat, Jumat
(26/12/2014).
Jokowi mengungkapkan, Gubernur
Jawa Barat Ahmad Heryawan berjanji
meningkatkan produksi berasnya.
"Gubernur janji tambah produksi 2 juta
ton. Sanggup? Siap? Saya hitung betul
loh ini," kata dia. "Siap!" sahut para
petani.
Untuk mencapai target produksi
beras di Jawa Barat itu, Jokowi berjanji
akan memperbaiki irigasi. Traktor bagi
para petani, sebut Jokowi juga akan

ditambah lagi tahun depan.


"Karena di Jabar lumbungnya ada
di sini, kami harapkan ini bisa digunakan
dalam rangka menaikkan produksi.
Kami tidak mau negara kita impor beras
lagi dari luar," ucap Jokowi.
Selanjutnya, presiden bersama
rombongan akan meneruskan kegiatan
blusukan-nya di Subang dengan
melakukan dialog dengan para santri.
Dialog itu dilakukan di Pesantren AlIshlah, Jatireja, Subang.
Setelah itu, presiden dan
rombongan meninjau Sodetan Tarum
Timur, Desa Kiara Sari, Kecamatan
Compreng, Kabupaten Subang.
Sesampainya disana, Presiden
mengatakan sodetan sepanjang 7
kilometer itu akan terealisasi dalam dua
tahun. Jokowi menambahkan selain

membuat sodetan, pihaknya akan


terlebih dahulu melakukan normalisasi
di Sungai Citarum Timur.
Perjalanan Presiden Jokowi
dilanjutkan dengan memeriksa jalan tol
di Kampung Cilameri Desa Cisaga,
Kecamatan Cibogo. Jokowi menegaskan
sebelum lebaran tahun mendatang, jalan
tol Cikampek-Palimanan itu sudah tuntas
dan bisa dioperasikan.
Sebelumnya, Jokowi mengunjungi
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi,
disana presiden mengatakan kondisi
infrastuktur irigasi yang mengairi area
pertanian saat ini mengalami kerusakan
hingga mencapai 52%. Jokowi berjanji
pada tiga tahun ke depan, masalah itu
harus tuntas.
Pada kesempatan yang sama,
Jokowi menyerahkan penghargaan

Adhikarya Pangan Nusantara kepada


sejumlah tokoh yang berjasa dalam
mewujudkan ketahanan, kemandirian,
dan kedaulatan pangan. Penghargaan ini
rutin diselenggarakan sejak 1979.
Delapan gubernur yang dinilai
sukses sebagai pembina ketahanan
pangan, adalah Ahmad Heryawan dari
Jawa Barat, M. Zainul Majdi (Nusa
Tenggara Barat), Irwan Prayitno
(Sumatera Barat), Sinyo Harry
Sarundajang (Sulawesi Utara), Anwar
Adnan Saleh (Sulawesi Barat), Cornelis
M.H. (Kalimantan Barat), Soekarwo
(Jawa Timur), dan Hasan Basri Agus
(Jambi).
Di tengah-tengah pidato Menteri
Pertanian Amran Sulaiman saat
melaporkan kegiatan penghargaan
Adhikarya Pangan Nusantara 2014,

sorakan "huuu" dari jajaran kelompok


tani yang akan mendapat penghargaan
dari Presiden Joko Widodo pun
terdengar.
Para kelompok tani ini rupanya
kecewa saat Amran membanggakan
kegiatan penyerahan penghargaan yang
dilakukan di area persawahan Balai
Besar Penelitian Tanam Padi, Desa
Sukamandi.
Diketahui, Ibu Negara Iriana dan
sejumlah menteri mendampingi kegiatan
kunjungan kerja Presiden kali ini yakni
Menteri Pertanian Amran Sulaiman,
Menteri Sekretaris Negara Pratikno,
Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Basuki
Hadimoeljono. qRed/Net

Anda mungkin juga menyukai