Anda di halaman 1dari 16

koranbarito@yahoo.

com

Koran Barito

@koranbarito

epages-koranbarito.blogspot.com

| HOTLINE : 0853 4871 2495 |

Bersumpah
untuk
Rakyat >03

Prestasi
di Tengah
Kekurangan
Guru

>07

Kewenangan
Berlanjut
ke Persidangan
>09

Terobosan
Sang
Kepala
Dinas
>13

Pendidikan
dan Kesehatan
Itu Penting
Gomelson Lazarus Bayan SKM

Pendidikan itu yang layak. Bukan


hanya bangunan gedung yang
bagus, namun mutu pendidikan
dan tenaga guru juga bagus dan
tersedia. Banyak lulusan dari
Kabupaten Barito Timur, namun
ternyata prosentasi lulus tes ujian
di daerah lain sangat rendah.

>05

Edisi 10
09/okt/2014

02

Redaksional

BERANDA

M Jaya
Pemimpin Umum/Redaksi Koran Barito

Bekerjalah untuk
Rakyat

olitik tidak ada matinya. Perkembangannya dinamis


karena prinsip politik, kesetiaan itu tidak ada yang
abadi.
Rangkaian politik berdemokrasi di Negara ini terus
mengalami hal unik, terkadang membuat muntah
rakyat yang melihat dan menilainya dari panggung sandiwara
dengan lakon para elite politik.
Terakhir kali adalah kelakuan sebagian anggota DPR RI
periode 2014-2019. Belum 24 jam berlalu sejak dilantik dan
disumpah sebagai wakil rakyat, tontotan memuakkan datang dari
wakil rakyat di Senayan. Saling tekan, tak memberi ruang waktu
menyampaikan kebebasan berpendapat, aksi dorong mendorong
antarwakil rakyat, ricuh ini hanya untuk memilih ketua DPR
RI, yang kondisi seperti ini tidak terlalu urgen ketimbang saling
bersikeras membela hak-hak rakyat.
Kita semua tak menginginkan kelakuan anggota yang katanya
terhormat ini terus saja berlanjut hingga lima tahun ke depan.
Bila ini terjadi, sia-sia sajalah rakyat meluangkan waktu datang
ke tempat-tempat pemungutan suara pada Pemilu Legislatif lalu,
untuk memilihnya.
Kelakuan anggota DPR RI di hari pertama masa tugasnya
ini, juga menjadi pelajaran bagi wakil rakyat di daerah. Bahwa,
lebih baik bertengkar hingga darah penghabisan untuk membela
kepentingan dan yang menjadi hak rakyat, daripada berkelahi
untuk merebut jabatan.
Apalagi di daerah, masih banyak tuntutan dari hak masyarakat
yang harus dipenuh oleh pemerintah. Tugas dari wakil rakyat
yang duduk dalam DPRD adalah menyampaikan aspirasi dan
memperjuangkan akan dapat dipenuhi.
Pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan peningkatan
ekonomi menjadi tuntutan utama. Hampir setiap saat pemberitaan
di daerah, selalu menyampaikan keluhan dan harapan terhadap
empat sektor pembangunan dasar ini.
Terobosan dari pemerintah, ditunjang lagi pengawasan
yang dilakukan oleh anggota DPRD terhadap pelaksanaan
pembangunan, serta usulan pembangunan dari masyarakat tidak
boleh dikesampingkan dari tugas sebagai anggota DPRD.
Mumpung di akhir tahun ini kemitraan yang dijalankan oleh
pemerintah daerah dengan wakil rakyat yang baru bertugas akan
menyusun dan membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah. Empat sektor dasar itu menjadi penilaian untuk
diprioritaskan dalam anggaran.
Anggaran besar tidak menjadi soal kalau penggunaannya
untuk kepentingan rakyat. Sebaliknya, jika anggaran besar hanya
untuk digunakan membayar gaji dan operasional penyelenggaraan
pemerintahan, tentu patut untuk dipersoalkan.
Terlebih, jangan mengambil untung dari penyusunan
anggaran pembangunan tahun 2015. Jika berpikiran dengan halhal seperti ini, upaya untuk mengikis habis tindakan korupsi dari
para pejabat maupun PNS lain di lingkungan pemerintah, serta
di lingkungan lembaga legislatif, akan lebih sulit. Tugas aparat
penegak hukum seperti KPK, kejaksaan, dan kepolisian juga akan
meningkat.
Selamat bekerja dan bertugas bagi wakil rakyat baru.
Utamakan kepentingan rakyat.*

Gomelson
Lazarus Bayan SKM

Penanggung Jawab : Yusni H SPd | Pemimpin Umum/Redaksi : M Jaya


Redaktur Pelaksana : Hardi
Staf Redaksi : S. Abadi, Asri
Pemasaran & Iklan : Budi Irawan | Layout : Amien
Sirkulasi : Kanik
Kantor Redaksi : Jl A Yani RT 01 Tamiang Layang (Mungkur Kandangan), Barito Timur, Kalteng,
Telepon: 085348712495 Penerbit: PT BARITO MEDIA JAYA, Akte Notaris : Linda Kenari SH MH
Nomor 5 Tanggal 2 Oktober 2013, Terdaftar di Dewan Pers.
Percetakan : GRAFIKA WANGI KALIMANTAN (isi diluar tanggung jawab percetakan)

Edisi 10
09/okt/2014

Politik

03

Bersumpah untuk Rakyat

Anggota DPRD Bartim


Periode 2014 2019
No

DOK.KB

P E R T A N I A N

Desa Penyangga
Pangan Makin Surplus
TAMIANG LAYANG Desa Netampin di Kecamatan Dusun Tengah
menjadi salah satu desa penyangga ketahanan pangan. Tidak hanya
untuk Kabupaten Barito Timur, juga untuk daerah tetangga seperti Barito
Selatan dan Barito Utara.
Belakangan, pemerintah daerah melalui Dinas Koperasi dan UKM
Kabupaten Barito Timur telah memberikan bantuan untuk petani di desa
ini berupa mesin penggilingan padi. Pada tahun depan, rencananya
dibangunkan gudang penyimpanan dan penjemuran padi yang lokasinya
di lingkungan RT 1, Desa Netampin.
Mesin penggilingan padi untuk menjadikan beras telah dibantu.
Sedangkan untuk gudang, rencananya pada tahun depan, ujar Kepala
Desa Netampin, Yuritinda.
Upaya semakin meningkatkan produktifitas hasil pertanian juga
dilakukan oleh petani sendiri melalui kelompok tani yang jumlahnya
sembilan kelompok. Disebutkan Yurintinda, petani mencoba mengolah
bibit benih unggul di bawah pembinaan dari petugas Dinas Pertanian.

NamaPartai

Nama

Dapil

Jabatan

NASDEM

Yudha Nyampai

Baru

PDIP

Fristio,S.sos

Lama

PDIP

Mardianto

Baru

GOLKAR

H.Parjono

Baru

GERINDRA

H.CilikmanJakri,S.pd, MAP

Baru

DEMOKRAT

Surdi Prongeh

Lama

PAN

Kusdarmanto

Lama

PPP

Markati, S.Pd

Baru

HANURA

H. Juhriansah

Lama

10

PKPI

Ariantho S. Muler S.T M.M

Lama

11

PKPI

Latifah. S.T

Baru

12

PDIP

Janjo Briano, S.Pd

II

Baru

13

GOLKAR

Trisna Andrilawitni

II

Baru

14

DEMOKRAT

Raran,A.Md

II

Lama

15

HANURA

Hairi

II

Baru

16

PKPI

Unriu Ngubel

II

Wakil Ketua / Lama

17

NASDEM

Andolina Sendol,S.Pd

III

Baru

18

PDIP

Broelalano

III

Ketua Sementara/ Lama

19

GOLKAR

Rini

III

Lama

20

GERINDRA

Embut

III

Baru

21

DEMOKRAT

Depe, SE

III

Lama

22

PAN

Gomelson L.B,SKM

III

Lama

23

PPP

H.Rumli,SmHk

III

Lama

24

HANURA

H.Ahmad Huzairin

III

Lama

25

PKPI

Munita Mustika Dewi

III

Baru

Hasilnya, bila sebelumnya petani di Desa Netampin hanya bisa


bercocok tanam dan panen satu kali dalam setahun, maka setelah adanya
bibit unggul tersebut, musim panen menjadi tiga kali dalam setahun.
Keberhasilan di bidang pertanian ini rupanya mendapat perhatian dari
pemerintah pusat. Melalui Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Barito Timur, masyatakat Netampin diberikan alat cetak sawah.
Alat ini bukan untuk membuat sawah baru, tapi untuk menggarap
lahan lama yang sempat telantar atau tidak dikerjakan untuk bercocok
tanam padi, terang Yuritinda.
Selain alat cetak sawah, traktor yang fungsinya penggembur tanah
persawahan sebelum ditanami bibit benih, juga dibantu.
Semoga dengan bantuan alat pendukung bercocok tanam ini
menjadikan Netampin semakin dapat meningkatkan produksi padi. Meski
selama ini Netampin merupakan lumbung padi terbesar di Kabupaten
Barito Timur, papar Yuritinda.
Yuritinda berharap pemerintah terus memerhatikan warganya yang

Dijaga ketat aparat kepolisian dari Polres


Barito Timur, seremoni pengambilan sumpah
bekerja untuk rakyat berjalan dengan lancar.
Angota dewan baru ini akan bekerja menjadi
mitra Pemerintah Kabupaten Barito Timur
lima tahun ke depan. Di sela acara sakral di
lembaga legislatif tersebut, Bupati Ampera
sangat berharap jalinan kerjasama ini akan erat.
Dengan semangat baru dan formasi
baru pula, saya mengharapkan dapat lebih
meningkatkan sinergi dan kinerja anggota
DPRD dengan pemerintah kabupaten untuk
membangun Barito Timur, ujar Ampera.
Broelalano yang usai pelantikan ditunjuk
sebagai Ketua sementara DPRD Kabupaten Barito
Timur menyatakan siap memperjuangkan dan
menyalurkan aspirasi rakyat. Sebagai lembaga
yang bertugas untuk menyusun dan membahas
anggaran (budgjeting), pengawasan, dan legislasi,
akan menjadikan sandaran tugas untuk rakyat
sebagai kekuatan.
Dipilih oleh rakyat untuk mewakili di
parlemen, ini merupakan kepercayaan yang
harus dipertanggungjawabkan. Kami akan
menjembatani setiap aspirasi rakyat sehingga
dapat didengar oleh pemerintah, kata Broelalano.
Harapan dari bupati Ampera AY Mebas untuk
lebih meningkatkan kerjasama dan koordinasi,
Broelalano menyatakan siap. Dikatakannya,
koordinasi harus ditingkatkan. DPRD merupakan
mitra dari pemerintah daerah, bukan musuh.
Kedua lembaga ini bekerja untuk rakyat, tutur
politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
ini.(MAA)

menggarap lahan persawahan. Sarana dan prasaranan lain seperti irigasi


untuk pengairan sawah, pemeliharaannya juga terus rutin dilakukan.
Sebab, keberadaan air untuk lahan sawah juga berperan penting.(MAA)

DOK.KB

TAMIANG LAYANG Sumpah itu diucapkan


dengan khidmat, siap menjalankan amanah
rakyat. Kini, rakyat Barito Timur telah memiliki
25 wakilnya di parlemen yang diharapkan dapat
memperjuangkan perbaikan kehidupan mereka
dan kemajuan Kabupaten Barito Timur kurun
waktu lima tahun ke depan.
Pertengahan Agustus lalu, anggota dewan
terpilih pada Pemilu Legislatif pada 9 April
2014 resmi dilantik. Ketua Pengadilan Negeri
Tamiang Layang Hj Rosmawati SH MH mengambil
sumpah anggota DPRD Kabupaten Barito Timur
yang baru tersebut.
Bupati Ampera AY Mebas hadir menyaksikan
pengambilan sumpah anggota DPRD Kabupaten
Barito Timur periode 2014-2019. juga dari Forum
Komunikasi Pimpinan Daerah dan jajaran Komisi
Pemilihan Umum setempat, serta pengurus
partai politik.

Edisi 10
09/okt/2014

04

Opini

Politik (Tanpa)
Ingkar Janji
Politik, seperti kata Aristoteles, merupakan medan yang mulia untuk
mencapai kesejahteraan bersama. Politik bisa bikin masyarakat
menikmati kebahagiaan yang dicita. Di dalam politik tersimpan
keikhlasan luar biasa. Para pejuang politik tidak pernah meminta
pamrih atas kerjanya. Yang ada dalam benak mereka adalah
bagaimana sebisa dan semaksimal mungkin berbuat sesuatu untuk
kepentingan orang banyak.

gosentrisme yang melekat dalam diri mereka sejenak


dilepas demi kepentingan bersama. Kesejahteraan
merupakan kata kunci yang hendak diberikan kepada
rakyat. Tetapi, nyatanya konsep mulia dari politik
sudah memudar dewasa ini. Kita sudah tidak bisa
melihat cita-cita ideal dari perjuangan politik. Korupsi, gontokgontokan demi dapat proyek, praktek pencucian uang, money
politic, janji-janji suci, sampai kasus perselingkuhan tampaknya
lebih banyak menghiasi wajah politik kita ketimbang perjuangan
demi kemajuan yang didamba. Potret buram politik demikian
seolah membenarkan premis bahwa politik itu jahat. Politik
tidak pernah membicarakan kita, tetapi
aku. Kata kita hanya dijadikan
lips service demi mengukuhkan
eksistensi pribadi. Jadi ada
benarnya sebagian masyarakat
mengklaim bahwa politik itu
bulshit. Non sens. Bahkan,
beberapa kawan terlihat nyinyir
ketika mendengar kata politik.
Apalagi menyebutnya. Miris.

Tempat Mencari
Uang

Melihat geliat aktivisme


politik negara kita dewasa ini,
kita patut berbangga seiring
banyaknya tokoh muda cerdas
yang muncul ke publik. Dengan
spirit progresif, kecerdasan luar
biasa, dan kenyang organisasi seakan
memunculkan harapan publik akan
potensi mereka sebagai pengganti para
senior. Mereka adalah pemimpin Indonesia
kelak.
Namun, harapan memang selalu ditakdirkan,
seperti kata pepatah lama, ibarat panggang jauh dari
api. Idealisme tokoh muda potensial meluruh ketika berhadapan
dengan kenyataan politik yang memang beringas. Arena politik
yang tegang tengah mematahkan cita-cita semula. Malahan
mereka ikut-ikutan hajar sana hajar sini untuk dapat proyek.
Bila gagal dapat jatah, korupsi dijadikan alternatif terakhir
untuk dapat duit. Politik, yang mulanya adalah wadah ideal
perjuangan, menjadi lahan basah untuk memperkaya diri.
Akhirnya kita hanya disuguhkan drama basi seperti sinetron
yang ceritanya itu-itu saja. Monoton. Sirkulasi ini yang selalu
terjadi berulang-ulang dalam politik kita. Pun, politik kita
pada akhirnya tidak pernah memunculkan tokoh mumpuni.
Apalagi negarawan brilian.
Karena itu, tak perlu heran jika masyarakat sedikit apatis
dengan kondisi bangsa kita. Harapan, yang awalnya menggebu,
kian pudar akibat ulah para elit. Ujung-ujungnya kita hanya
bisa mencaci maki para elit yang alpa pada janji idealisme
semula. Jika demikian, benarkah dunia politik kita selalu

menyuguhkan tentang kisah para elit yang selalu ingkar janji?

Keteladanan

Politik merupakan perjuangan mulia. Kemuliaannya tidak


boleh dikotori oleh perbuatan kebinatangan. Perkara mulia
harus diiringi dengan perilaku mulia juga. Sebab manakala
perkara yang mulia diisi dengan perilaku kotor, kejahatan
yang akhirnya akan nampak ke permukaan.
Karena itu, kunci untuk mengembalikan kemuliaan politik
bisa dipulihkan dengan keteladanan para elit, yang memang
belakangan ini tidak pernah kita jumpai. Keteladanan
harus menyentuh wajah politik kita yang
panas-beringas.
Menyoal keteladanan, Presiden
Soesilo Bambang Yudhoyono
pernah menyebut hilangnya
keteladanan dalam politik
berbangsa kita tersebab
keengganan menegok kembali
kepada Pancasila. Padahal, dalam
Pancasila tersaji ideal and great
values yang bisa dijadikan kawah
candradimuka dalam melihat
masa depan.
Yudi Latif dalam buku
Mata
Air
Keteladanan:
Pancasila Dalam Perbuatan
mengungkap bahwa nilai-nilai
Pancasila dapat dipraktikkan
dalam keseharian para politik
tokoh bangsa, penyelenggara
negara, para politisi, aktivis, dan
masyrakat umum. Pancasila adalah
basis keteladanan dalam perbuatan.
Keteladanan tidak boleh berhenti pada sebatas kata
belaka, tetapi harus bermetamorfosa dalam tindak dan laku.
Keteladanan harus tampil all out dalam eskalasi politik kita.
Kita berharap hasil dari Pemilihan Legislatif (Pileg) dan
Pemilihan Presiden (Pilpres) yang baru saja selesai akan
menghasilkan para elit yang memiliki keteladanan luar biasa.
Sebab dalam keteladan ada komitmen kuat, integritas, kapasitas,
cita, dan kualitas yang memiliki potensi untuk menciptakan
bangsa Indonesia yang maju kelak. Dengan demikian, patut
kita meyakini politik kita ke depan akan jauh dari ingkar
janji. Wajah trengginas politik berubah menjadi keteduhan dan
keramahan. Perilaku korup, bagi-bagi proyek, dan perselingkuhan
dengan sendirinya akan pudar. Itu yang kita harapkan. Semoga.
Deny Humaedi Muhammad
Penulis adalah peneliti muda Indonesian
Culture Academy (INCA) Jakarta
diambil dari okezone.com

HOTLINE : 0853 4871 2495


koranbarito@yahoo.com
Kirimkan aspirasi melalui SMS, e-mail, dan
tulisan opini di halaman Ruang Publik ini.
Aspirasi tidak bersifat SARA dan pribadi, tapi
bertujuan untuk membangun
daerah dan masyarakat.

Rolling Kepsek
Bapak Bupati Bartim, tolong segera
dilaksanakan rolling kepala SD, karena
banyak ketidakharmonisan/kekecewaan guru
dengan kepsek. Merasa memimpin, kepsek
bertindak semena-mena.
082352714xxx

Makin Penasaran
Pembaca Koran Barito semakin penasaran
seakan-akan menggali mutiara yang akan
ditemukan, sesuai dengan kata-kata dan
penyampaian Koran Barito yang mudah untuk
dipahami, baik kritikan, saran dan masukan,
serta penyampaian pemberitaan tentang
Barito Timur, baik bidang pemerintahan
maupun kemasyarakatan. Terimakasih Koran
Barito semoga sukses selalu, terutama buat
dangsanak. Wassallam
081251049xxx

Tinjau Ulang
Kepada Bapak Bupati Bartim agar meninjau
ulang keberadaan PT SEM di Desa Jaweten
yang beroperasinya melewati perkampungan
yang amat sangat meresahkan dan merugikan
baik untuk kesehatan dan keamanan anakanak sekolah yang berada di jalur lintasan
batubara.
085248854xxx

Izin

Tambang

DOK.KB

YTH Bapak Bupati Bartim, kami punya saran,


tolong evaluasi izin dan cara kerja banyak
perusahaan tambang di daerah kita yang
tidak ramah lingkungan dan tidak ada input
PAD yang sepadan atas batubara yang dijual
perusahaan itu keluar.
082158926xxx

Edisi 10
09/okt/2014

Eksklusif

05

WAWANCARA

Pendidikan dan Kesehatan Itu Penting

ektor dasar pelaksanaan pembangunan sangat


penting bagi daerah pemekaran. Sektor ini akan
dapat mempercepat maju pembangunan sehingga
dapat mengejar ketertinggal dari kabupaten
induk maupun daerah lainnya.
Terlebih lagi, kualitas sumber daya manusia (SDM) dan
kesejahteraan masyarakatnya ikut meningkat. Diperlukan
terobosan untuk membangun sektor dasar ini.
Selain infrastruktur, sektor pendidikan dan kesehatan
sangat menentukan untuk kemajuan suatu daerah. Sektor
ini juga menjadi skala prioritas bagi daerah pemekaran
seperti Kabupaten Barito Timur yang lepas dari kabupaten
induk, Barito Selatan.
Memasuki usia 12 tahun berdirinya Kabupaten Barito
Timur, tepatnya pada 3 Agustus 2014, banyak kekurangan
yang perlu segera diselesaikan terhadap sektor pendidikan
dan kesehatan. Jumlah guru dan tenaga kesehatan tidak
sebanding dengan jumlah penduduk yang tinggal dalam
wilayah yang luas.
Tentunya patut prihatin dengan kondisi ini. Apalagi
dari para wakil rakyat yang duduk di kursi DPRD
Kabupaten Barito Timur. Salah satunya adalah Gomelson
Lazarus Bayan SKM, politisi dari Partai Amanat Nasional.
Sebagai anggota dewan yang menjalankan
amanah rakyat, sudah menjadi kewajibannya untuk
memperjuangkan perbaikan di sektor pendidikan dan
kesehatan. Pendapat dan gagasan Gomelson dituangkan
dalam wawancara khusus dengan M Jaya dari Koran
Barito.
Menurut Anda, seperti apa peran pendidikan dan
kesehatan?
Ini sangat penting, keduanya harus berdampingan
karena menjadi sentral dalam pelaksanaan pembangunan
daerah. Masyarakat yang mendapatkan pendidikan layak
serta pelayanan kesehatan yang baik, akan membantu
mendorong percepatan pembangunan. Artinya, mereka
memiliki kecerdasan dan kesehatan yang bagus.
Seperti apa kriteria pendidikan yang Anda
maksud?
Pendidikan itu yang layak. Bukan hanya bangunan
gedung yang bagus, namun mutu pendidikan dan
tenaga guru juga bagus dan tersedia. Banyak lulusan dari
Kabupaten Barito Timur, namun ternyata prosentasi lulus
tes ujian di daerah lain sangat rendah.
Bagaimana cara meningkatkan mutu pendidikan?
Banyak yang dapat dilakukan dan diperhatikan oleh
pemerintah daerah. Contoh kecil misalnya, tenaga guru
yang ada saat ini belum memadai dan distribusi guru
tidak merata. Persoalan ini sangat berpengaruh pada dunia
pendidikan.
Solusinya?
Tentu saja penambahan dan pemerataan guru di setiap
sekolah. Dapat dibayangkan, seperti apa jadinya mutu
dari hasil proses pendidikan jika satu guru di satu sekolah
harus merangkap jadi guru untuk mata pelajaran lain. Ini
karena minimnya jumlah guru.
Bagaimana terkait dengan sektor kesehatan?
Juga perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah
daerah.
Apa saja yang harus dilakukan terhadap sektor
ini?
Pemerintah harus menambah puskesmas, puskesmas

pembantu, maupun pusat-pusat pelayanan kesehatan di


pedesaan guna memberikan pelayanan kesehatan yang
cepat dan mudah kepada masyarakat.
Itu soal infrastrukturnya, bagaimana dengan
tenaga medis?
Pembangunan itu juga harus diimbangi dengan
penambahan tenaga medis. Saat ini saja jumlahnya sangat
minim, tidak sebanding dengan jumlah penduduk dan
luasnya wilayah Barito Timur. Pelayanan kesehatan ini
harus menyentuh hingga masyarakat di pelosok terpencil
sekali pun.
Kendala apa yang dihadapi tentang pegawai di
dua sektor itu?
Mutasi kerja setelah diangkat menjadi PNS. Ini yang
harus digarisbawahi. Kebanyakan usai dilantik dan
memenuhi batasan waktu kerja di awal status mereka
sebagai PNS, sering kali minta mutasi ke daerah lain.

Nama : Gomelson Lazarus Bayan SKM


TTL : Telang, 5 Mei 1949
Karir Pekerjaan :
PNS 1974
Kepala Dinas Kesehatan Barito Timur
hingga 2006 (30 tahun mengabdi di bidang
kesehatan)
Anggota DPRD Barito Timur dari 2006 hingga
sekarang
Istri : Rusmiati S Midan
Anak : drh. Vonny Gramayesti M Kes
Tetty Andriani SP
Alamat : Jalan Nansarunai RT 04 nomor 9A,
Tamiang Layang, Dusun Timur, Bartim.

Apa saja alasan PNS yang cepat-cepat ingin mutasi


di wilayah penugasan?
Bermacam-macam, misalnya PNS peremuan
beralasan terpisah dengan keluarga dan ingin kumpul
lagi dengan keluarga. Persoalan-persoalan seperti inilah
yang menyebabkan penyebaran guru dan tenaga medis
di Kabupaen Barito Timur tidak merata, bahkan
terjadi kekurangan di beberapa tempat
kerja. Ini jangan dibiarkan berlarut,
harus disikapi oleh pemerintah.
Bisa disebutkan lebih spesifik
lagi?
Khusus tenaga kesehatan,
jarang ada yang mau
ditempatkan di pelosok
pedesaan hingga yang terpencil.
Korbannya adalah masyarakat,
mereka sulit meminta pelayanan
kesehatan ketika sedang sakit.
Kalau untuk ke puskesmas,
apalagi ke rumah sakit, jaraknya
jauh dan perlu waktu lama. Kita
bicara sakit yang perlu segera
ditangani.
Sekarang ada yang
namanya program BPJS di
bidang kesehatan. Pendapat
Anda?
Program ini justru menuntut
masyarakat untuk berkontribusi
membayar iuran kepesertaannya.
Harapan dan saran Anda?
Semestinya pemerintah
daerah memiliki program di
bidang pelayanan kesehatan
yang tidak memberatkan
masyarakat, tapi sebaliknya
meringankan beban mereka.
Misalkan membiayai keluarga miskin
untuk ikut kepesertaan program
jaminan kesehatan itu. Tetapi, untuk
menentukan siapa saja yang akan
dibiayai, harus selektif dan benar-benar
tepat sasaran bagi keluarga miskin. l
DOK.KB

Edisi 10
09/okt/2014

06

Fokus Bartim
Jatah Hidup Transmigran Menipis

Terkendala
Pemegang Kas
DOK.KB

Yang Ditunggu Sudah Digulirkan


TAMIANG LAYANG Sempat ditunggutunggu oleh perangkat desa, kini Alokasi
Dana Desa (ADD) tahap satu di Kabupaten
Barito Timur dicairkan. Roda pembangunan
pun berputar.
Pencairan ADD tahap satu itu sejak 3
September 2014. Sebanyak 101 desa bergantian
melakukan pencairan secara bergantian
terhadap anggaran pembangunan yang telah
disusun dan diajukan kepada Pemerintah
Kabupaten Barito Timur tersebut. Pelaksanaan
proyek desa mulai dikerjakan.
Proses pencairan ADD tahap satu
mengalami keterlambatan dari perencanaan
semula. Penyebabnya, audit pengguliran
dana untuk kelurahan masih dilakukan
oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Hasil audit menyatakan, ADD tidak untuk
kelurahan.
Sempat terlambat dari jadwal pencairan
yakni April hingga Mei. Saat ini ADD sudah
digulirkan kedesa untuk dana pembangunan
desa, ujar Sekretaris Badan Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa (BPMD) Kabupaten
Barito Timur, Yusia Simson Kameng.
Audit dari BPK, kata Yusia, juga
menyatakan bahwa mulai tahun ini
desa mendapatkan bagi hasil pajak dari
pemerintah daerah. Dengan demikian, sumber
pendapatan desa akan bertambah sehingga
dapat meningkatkan pembangunan.
Pengawasan terhadap penggunaan

ADD oleh aparatur desa sangat ketat.


Diungkapkan Yusia, beberapa laporan Surat
Pertanggungjawaban (SPj) penggunaan ADD
tahap II tahun 2013 lalu yang disampaikan
aparat desa menuai masalah. Inspektorat
turun tangan melakukan audit dan meminta
aparat desa memperbaiki dan melengkapi.
Bila SPj itu bermasalah, papar Yusia, maka
pada pengguliran ADD berikutnya, desa
yang bersangkutan untuk sementara tidak
mendapatkan. Penggunaan ADD diawasi,
benar atau tidak aparat desa menggunakan
dana itu sesuai dengan perencanaan atau
usulan kegiatan desa. Jika dalam SPj nanti
tidak sesuai, maka dana selanjutnya ditahan
atau tidak diberikan sama sekali, kata
Yusia. (MAA)

TAMIANG LAYANG Dana operasional


penyelenggaraan Pemerintah Kecamatan Benua
Lima sempat terkendala. Hal ini lantaran bagian
pemegang kas jarang masuk kerja. Camat Ari
Untung BA pun mengeluh. Sebab, dana itu
sangat penting untuk kelangsungan pihaknya
bekerja.
Sejak akhir Agustus hingga awal September
tadi, staf yang berwenang mengeluarkan anggaran
kecamatan itu kurang disiplin, tidak masuk kerja.
Diungkapkan Ari Untung, ia sudah melaporkan
kekurang disiplinan oknum staf itu sehingga
mengganggu kelancaran penyelengaraan roda
pemerintahan kepada Bupati Barito Timur.
Selain berdampak pada kinerja Pemerintah
Kecamatan Benua Lima, kekurang disiplinan
stafnya itu juga tidak patut ditiru oleh pegawai
lain. Sangat tidak baik ditiru oleh PNS lain,
kesal Ari Untung.
Dikatakan Ari, ia sudah melayangkan surat
teguran kepada staf di bagian pemegang kas itu
agar mematuhi aturan kerja. Ia diminta untuk
hadir bekerja. Bahkan kala itu, Ari juga sempat
beberapa kali menghubunginya melalui saluran
telepon. Namun tetap saja tak ada balasan dari
staf tersebut.
Diakui Ari Untung, pihaknya terkendala
dengan pengadaan rutin penunjang kinerja
pegawai di kantor yang ia pimpin. Yang
kesulitan ini adalah anggaran rutin yang harus
dikeluarkan, terangnya.
Anggaran rutin itu seperti pembayaran rekening
listrik bulanan, operasional perjalanan pegawai,
pembayaran konsumsi berupa minuman dan
snack, dan lain sebagainya. Bahkan diungkapkan
Ari, utang kantornya kepada pemilik warung
minum sudah banyak sehingga tidak dilayani lagi
untuk mengutang. Uangnya ada di bendahara,
katanya saat itu. (SBI/MAA)

TAMIANG LAYANG Kelangsungan hidup


100 kepala keluarga transmigran di Desa Siong
terancam. Jatah hidup dari pemerintah tinggal
sebulan lagi, sementara lahan yang digarap
untuk usaha mereka belum siap.
Kepala Desa Siong Sidianto meminta
pemerintah agar segera membuka lahan garapan
sehingga para transmigran itu bisa berusaha
dan mendapatkan penghasilan. Kami harapkan
bisa segera diberikan kepada transmigran,
ujarnya.
Sejak tahun 2013 lalu, jumlah transmigran yang
menempati komplek transmigrasi di Desa Siong,
Kecamatan Paju Epat, Barito Timur, ditempati 300
kepala keluarga, berasal dari transmigran dari
luar daerah 150 kepala keluarga dan penduduk
lokal 150 kepala keluarga.
Dua lahan disediakan untuk mereka dalam
upaya mendorong perbaikan kesejahteraan
hidup. Lahan satu untuk usaha, sedangkan
lahan yang satunya lagi untuk persawahan atau
perkebunan. Sayangnya, kedua lahan itu belum
juga bisa digarap.
Lahannya belum bisa digarap, jadi belum
bisa untuk mendatangkan pendapatan bagi
transmigran, papar Sidianto.
Kondisi demikian menjepit
kehidupan transmigran di Desa
Siong, Kecamatan Paju Epat.
Dibeberkan Sidianto, pada Oktober
bulan depan, jatah untuk hidup
yang disediakan pemerintah bakal
habis. Jatah hidup transmigran ini
hanya untuk satu tahun, sedangkan
tahun berikutnya mereka sudah
mandiri.
Untuk dapat menyambung
hidup transmigran bersama
keluarga, mereka mulai bekerja di
sejumlah perusahaan perkebunan
kelapa sawit, meski menjadi buruh
kasar. Beruntung, perusahaan mau
menampung mereka.
Persoalan lain yang dirasakan
transmigran dan warga Siong
adalah akses jalan utama rusak
parah karena hanya dari tanah.
Permasalahan ini juga perlu
mendapat tanggapan dari
pemerintah yang bertanggungjawab
atas program transmigrasi tersebut.
Kepala Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kabupaten
Barito Timur, Ir H Riza Rahmadi,
mengatakan, kini hanya tertinggal
100 kepala keluarga yang belum
mendapatkan jatah lahan untuk
digarap. Sedangkan 200 kepala
keluarga lainnya sudah dibagikan
pada tahun 2013.
Pada Oktober atau November
ini, lahan itu akan dibagikan,
katanya menanggapi permasalahan
tersebut.
Rencana awal, papar
Riza, semua transmigran
sudah mendapatkannya pada
2013 lalu. Namun dana dari
Kementerian Transmigrasi
keluarnya terlambat sehingga
bantuan itu diblokir. Baru pada
April tadi dana tersebut bisa
dibuka kembali. (SBI/MAA)

Edisi 10
09/okt/2014

Fokus Bartim

07

Mencegah
Kenakalan
Siswa

DOK.KB

Prestasi di Tengah
Kekurangan Guru
TAMIANG LAYANG Keberadaan Sekolah
Luar Biasa (SLB) di Barito Timur sangat
membantu anak yang memiliki kekurangan
dalam hal disfungsibilitas indera. Namun
demikian, sejak 8 tahun berdiri, sekolah ini
hanya memiliki tujuh orang guru.
Dengan perbandingan siswa yang bersekolah,
tentu saja jumlah tenaga pendidik itu sangat
kurang. Apalagi dalam memberikan pelajaran,
guru memerlukan keahlian khusus.
SLB Barito Timur merupakan sekolah satu
atap yang menggabungkan Sekolah Dasar Luar
Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar
Biasa (SMPLB), dan Sekolah Menengah Atas
Luar Biasa (SMALB). Jumlah guru hanya
tujuh orang, sedangkan sekolahnya berada
dalam satu atap yang menaungi dari SD
hingga SMA Luar Biasa, ujar Kepala SLB
Barito Timur Aminanto Lestari SPd.
Dipaparkan oleh Aminanto, jumlah siswa
yang bersekolah di SLB satu atap itu sebanyak
24 orang. Dengan jumlah siswa di berbagai
jenjang pendidikan ini, membuat kewalahan
guru mengajar. Seorang guru yang mengajar
memerlukan metode pembelajaran khusus,
ujar Aminanto yang telah mengajar di SLB
ini sejak tahun 2007.
Dalam upaya meningkatkan kualitas dari
hasil proses pembelajaran, pihak sekolah setiap
tahun mengusulkan kepada Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga untuk penambahan


tenaga pendidik. Namun pada tahun 2013
lalu hanya satu guru yang direalisasikan.
Aminanto mengharapkan pemerintah daerah
tetap memerhatikan permasalahan yang ada
di SLB ini. Kendati memiliki jumlah guru yang
kurang, siswa di SLB Barito Timur memiliki
berbagai prestasi, bahkan mengharumkan
nama daerah.
Dewi Siska Pratiwi misalnya, siswa kelas
2 SMALB ini terpilih mewakili Barito Timur
untuk bergabung dalam kontingen Provinsi
Kalimantan Tengah ikut dalam Jambore Nasional
Anak Berkebutuhan Khusus (Jamnas ABK)
di Bali pada pertengahan September lalu.
Dewi juga memiliki prestasi lainnya di
bidang modelling dengan menyabet juara
II modelling tingkat Provinsi Kalimantan
Tengah untuk anak berkebutuhan khusus.
Tentu saja menjadi kebanggaan bagi guru
dan masyarakat Barito Timur. Ini membuktikan
bahwa SLB mampu berprestasi dan dapat
membawa nama daerah hingga tingkat nasional.
Oleh karena itu, kata Aminanto, patut
diapresiasi karena terkadang siswa yang
memiliki kelainan dan keterbatasan ini sering
dipandang sebelah mata, namun ternyata
mempunyai potensi luar biasa dan berprestasi.
Pihak SLB tak henti-hentinya melakukan
pembinaan terhadap siswa agar mereka lebih

terpacu lagi meraih prestasi. Di sekolah ini,


papar Aminanto, pengembangan kreatifitas
menggunakan alat keterampilan dan pendidikan
dinas terus dilakukan.
Pengembangan kreatifitas 70 persen
dan pendidikan akademis 30 persen, kata
Aminanto. (MAA)

TAMIANG LAYANG Era modernisasi yang


telah mengedepankan teknologi berpengaruh
terhadap perilaku anak, terutama yang menginjak
remaja. Harus ada pengawasan dan filterisasi
agar mereka tak terjerumus ke jurang yang
dapat mengancam masa depannya.
Di SLTP 1 Benua Lima, pengawasan ketat
dilakukan oleh pihak sekolah kepada para siswa.
Menurut Kepala Sekolah, Friet Hugo Saptino
SPd, ia merasa prihatin atas fenomena yang
banyak terjadi pada
diri anak remaja
sekarang ini.
Fret memban
dingkan, kenakalan
remaja sekarang
berbeda jauh dengan
remaja tempo dulu.
Dulu kenakalan
dapat
dengan
cepat diredam, tapi
sekarang remaja
melakukan perilaku
itu di luar batas.
Perilaku yang
menyimpang dan di
luar kewajaran bagi remaja, kami tidak ingin terjadi
di sekolah ini. Kami harus mengantisipasi siswa
agar mereka tidak terjerumus kepada perilaku
negatif. Guru selalu melakukan pendekatan
kepada siswa, salah satunya mengisi kegiatan
siswa bersifat positif pada waktu yang lowong,
terang Fret.
Para guru mengarahkan dan membimbing
siswa agar tidak berbuat kenakalan, lanjutnya.
Tanggungjawab untuk menjaga dan mengawasi
anak tidak hanya dibebankan kepada pihak
sekolah. Menurut Fret, faktor dari keluarga juga
sangat menentukan. Karena itu, para orangtua
memiliki peran yang penting dalam mengawasi
anak-anaknya.
Pengawasan ini hendaknya dilakukan di
setiap tumbuhkembang anak. Dengan demikian,
hal sekecil apapun dari tingkah laku anak akan
dapat diketahui. (MAA)

DOK.KB

Edisi 10
09/okt/2014

08

Manuwu
12 Tahun Penjara Bagi
Pembakar Hutan

TAMIANG LAYANG Tidaksaja


memunculkan asap tebal yang
mengganggu kesehatan dan aktifitas
masyarakat, akibat pembakaran
hutan juga mengancam rumah
penduduk ikut terbakar.
Belakangan ini, kebakaran
hutan ini makin menjadi. Khusus
di wilayah Kabupaten Barito
Timur,Kapolres AKBP Teguh
Widodo SIK melalui Kapolsek
Dusun Timur Iptu Eko Cipto
Mangkomengimbau agar
masyarakat tidak membakar hutan
karena dampaknya berbahaya.
Karena itu, tugas untuk

mengantisipasi pembakaran hutan


ini tidak saja dibebankan kepada
aparat hukum.Ini menjadi perhatian
bersama. Masyarakat harus sadar
hukum dan lingkungan karena
pembakaran lahan dapat merugikan
masyarakat disekitarnya, ujar Eko.
Eko mengharapkan kepada
masyarakatdapatmeninggalkan
kebiasaan membakar lahanuntuk
membuka lahan tersebut.Tetapi
menggunakan cara ditebang,
dibersihkan, dan tidak dengan cara
dibakarlahan.
Asap yang ditimbulkan dalam
pembakaran tersebut dikhawatirkan

akan mengganggu aktifitas


masyarakat sekitar.Juga dampaknya
jelas dapat menyebabkan kabut
danmasyarakat terserangISPA,
papar Eko.
DitegaskanEko, pihaknya tidak
menoleransi adanya pembakaran
lahan.Jika melanggar, maka akan
berhadapan denganUndang-undang
pasal 187 KUHPyangancaman
hukumannya12 tahun penjara
dan Undang-undangNomor 18
tentang Perkebunan pasal 48 dan
49 dengan ancaman hukuman 10
tahun dan dendaRp10miliar bagi
yangmembakarlahan.(MAA)
DOK.KB

Pesta Miras di Gedung


Eks Sanggar Seni

Menjamin Kesehatan
TAMIANG LAYANG Kerja
fisik dan kerja otak. Inilah yang
dilakukan insan pers dalam
menjalankan tugas keseharian untuk
memperoleh informasi, mengolah,
dan menyampaikan ke publik.
Potensi sakit tentu saja
mengancam. Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) memberikan
solusi agar siap menghadapi ketika
sedang menderita sakit melalui
jaminan berobat.
Jaminan sosialdi bidang

kesehatanitu penting, khususnya


bagi pekerja lapangan.Layanan dari
BPJS inidapat digunakan di seluruh
daerah di Indonesia, ujarKepala
Unit Pemasaran BPJS Kesehatan
Cabang Muara Teweh, Rahmatul
Jannah SKM, saat bersosialisasi
tentang program BPJS kepada
insan pers Barito Timur di aula
RSUD Tamiang Layang.
Dikatakan Rahmatul Jannah,
jaminan sosial di bidang kesehatan
menjadi aspek yang penting bagi

DOK.KB

wartawan yang sehari-hari bekerja di


lapangan mencari dan menyampaikan
informasi.
Layanan kesehatan dari BPJS ini
dapat diikuti seluruh masyarakat.
Menurut Rahmatul Jannah, kesehatan
dan ekonomi seseorang tak selamanya
stabil. Akan ada fluktuasi kondisi.
Di kala sedang sakit atau ekonomi
sedang turun, maka jaminan kesehatan
dari BPJS dapat membantu untuk
meringankan biaya pengobatan.
(MAA)

TAMIANG LAYANG Pengawasan terhadap gedung eks sanggar


seni gang empat lima Tamiang Layang harus ditingkatkan. Sebab,
gedung ini sudah digunakan oleh remaja untuk melakukan tindakan
kenakalan dan menjurus kepada penyakit masyarakat (pekat).
Minggu kedua September lalu, warga sekitar mengetahui adanya
aktifitas beberapa orang remaja yang mencurigakan. Polisi Pamong
Praja (Pol PP) pun dilapori adanya kegiatan yang dapat mengganggu
keamanan dan ketertiban masyarakat tersebut.
Saat Pol PP tiba di gedung eks sanggar seni, benar saja, ada tiga
remaja yang sedang pesta minuman keras dan ngelem yang dihirup
melalui pernapasan untuk bisa membuat pikiran melayang. Ketiganya
digiring ke Kantor Satuan Pol PP Kabupaten Barito Timur.
Parahnya, tiga remaja itu masih bersekolah, dua di antaranya di
jenjang menengah atas dan satunya masih murid sekolah dasar.
Kepala Satuan Pol PP Kabupaten Barito Timur Ristanto Pratomo
melalui Kasi Pengembangan Personel Rikhi Mangko, tiga remaja itu
berasal dari dua berstatus siswa sekolah menengah kejuruan dan satu
lagi masih bersekolah di tingkat Sekolah Dasar.
Diungkapkan, miras yang dikonsumsi golongan B jenis anggur
merah. Saat digiring ke kantor Satuan Pol PP, barang bukti yang dibawa
petugas berupa satu botol miras jenis anggur merah dan satu kaleng
lem Fox ukuran kecil
Kami beri arahan dan mereka membuat pernyataan untuk tidak
mengulangi tindakan kenakalan tersebut. Ini disaksikan oleh orangtua
mereka masing-masing. Kami harapkan juga orangtua untuk mengawasi
aktifitas anak sehingga tidak terjerumus ke dalam pergaulan negatif,
pesan Rikhi.(MAA)

DOK.KB

Kewenangan
Berlanjut
ke Persidangan
TAMIANG LAYANG Barito Timur kaya
dengan sumber alam batubara. Sejumlah investor
telah melakukan aktifitas menggarap lahan
berisi emas hitam ini.
Terkait aktifitas pertambangan batubara ini
pula, H Zain Alkim, mantan Bupati Barito Timur,
harus berurusan dengan hukum. Zain didakwa
menyalahgunakan wewenangnya sebagai pejabat.
Ia menerbitkan SK salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang pertambangan batubara
untuk melakukan usaha.
Karena dinilai menyalahi aturan sesuai dengan
Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang
Minerba, Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah
melalukan penyelidikan. Hingga berkasnya
sampai ke Kejaksaan Negeri Tamiang Layang.
Dalam kasus ini, Zain tidak sendirian. Juga
melibatkan staf di Dinas Pertambangan dan
Energi Kabupaten Barito Timur yakni Romi
Valentino.
Sidang kasus dugaan penyalahgunaan

DOK.KB

Embut,

Anggota DPRD Barito Timur

T
Terjun ke dunia politik
sudah dipertimbangkan
dengan matang.
Melihat realita
kehidupan masyarakat
dan pelaksanaan
pembangunan di
Kabupaten Barito Timur
hingga sekarang ini,
masih banyak yang
harus diperjuangkan.

wewenang sebagai Bupati ini telah dilakukan


beberapa kali di Pengadilan Negeri Tamiang
Layang. Enam Jaksa Penuntut Umum (JPU)
membuat tuntutan.
Dalam dakwaan JPU bahwa Zain pada
saat menjabat sebagai Bupati Barito Timur
menerbitkan SK bernomor : 417/2012 tanggal
30 November 2012 tentang peningkatan Izin
Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi menjadi
Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi
atas nama Koperasi Tunas Dayak Gemilang
(KTDG) yang masih dalam areal KP dan PKP2B
PT Multi Tambangjaya Utama (MTU).
Bagi JPU, hal itu
dianggap telah melanggar
pasal 165 UU nomor 4
tahun 2009 tentang
Mineral, Energi, dan
batubara (Minerba) juncto
pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.
JPU juga berpendapat
bahwa kasus ini masuk
dalam ranah pidana.
Seperti
yang
ditegaskan JPU Agung
Riyanto, bahwa proses
perkara itu tepat sasaran
karena masuk dalam
ranah hukum pidana.
Zain diduga melakukan
pelanggaran terhadap
UU itu ketika ia masih
menjabat sebagai Bupati
Barito Timur.
Mengacu pada UU

Edisi 10
09/okt/2014

Utama

09

Minerba, perkara tersebut masuk dalam ranah


peradilan umum, katanya.
Pendapat ini langsung dibantah oleh Zain.
Melalui kuasa hukum, Syahruzaman, dalam
eksepsinya, bahwa pengadilan tidak berwenang
mengadili Zain. Kewenangan ada pada Peradilan
Tata Usaha Negera (PTUN). Ia juga beradu aturan.
Dinyatakan, pasal 50 Undang-undang Nomor
2 tahun 1999 menyebutkan bahwa kewenangan
peradilan umum adalah memeriksa, mengadili
dan memutuskan perkara pidana oleh orang sipil
dan perkara perdata, kecuali suatu peraturan
undang-undang menentukan lain.
Terkait dengan SK yang diterbitkan oleh
Zain Alkim saat menjabat Bupati dengan nomor
417/2012, lanjut Syahruzaman, merupakan suatu
keputusan negara yang sifatnya tetap yang
dikeluarkan oleh Pejabat TUN.
Kasus itu, papar Syahruzaman, sebenarnya
telah diperiksa dan putus oleh PTUN dengan
nomor perkara 03/G/2013/PTUN.PL tanggal 22
Agustus 2013 dan PTTUN Jakarta dengan perkara
nomor 200/B/2013/PT.TUN.JKT tertanggal 24
januari 2014. Ini membuktikan perkara-perkara
berada di PTUN.
Proses hukum ini masih bergulir di Pengadilan
Negeri Tamiang Layang. Dari persidangan yang
telah dilakukan, cukup menarik perhatian
masyarakat Barito Timur. Ruang sidang selalu
ramai dengan pengunjung. Bahkan beberapa
pegawai negeri sipil atau honorer di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Barito Timur, saat
digelarnya sidang yang bertepatan dengan
masih berlangsungnya jam kerja pegawai,
juga hadir menyaksikan persidangan.(MAA)

Panggilan Hati Tak Bisa Dilawan

ahun 2014, nama Embut mulai diperhitungkan di panggung politik.


Bernaung di bawah payung Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra),
Embut berhasil meyakinkan masyarakat Barito Timur bahwa ia bersungguhsungguh ingin memperjuangkan perbaikan kehidupan dan peningkatan
pembangunan di kabupaten pemekaran dari Barito Selatan ini.
Sejak dulu, putra asli Barito Timur, tepatnya lahir di Hayaping pada 19 Februari
1975 ini tak pernah bercita-cita dan membayangkan akan terjun ke dunia politik
dan menjadi wakil rakyat. Panggilan hati tak bisa dilawan ketika masyarakat
menginginkan sosok Embut dapat membantu mereka untuk mengubah taraf
kehidupan lebih baik dan lebih adil.
Selama ini profesi saya bergerak di sektor swasta. Dulu tak terbayangkan
dan terpikir terjun ke dunia politik. Namun dinamika kehidupan sekarang ini, dan
masyarakat juga memberikan dorongan agar terlibat langsung dalam sistem
kenegaraan, hati ini terpanggil. Masuk lah saya sebagai kader Partai Gerindra, ikut
mencalon pada Pemilu Legislatif April, amanah dan kepercayaan yang diberikan
masyarakat begitu besar, akhirnya terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten
Barito Timur, ujar Embut.
Berhasil terpilih menjadi anggota dewan, bukan membuat Embut bersenang
hati. Amanah yang diamanatkan masyarakat harus dipikul dan diperjuangkan.
Tugas inilah yang diemban selama lima tahun ke depan sebagai wakil rakyat
yang menjadi mitra pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan memajukan Kabupaten Barito Timur.
Tujuan saya terjun ke dunia politik dan berada di lembaga legislatif itu
untuk masyarakat. Ini menjadi perjuangan dan kerja keras saya. Saya tak ingin
kepercayaan yang diberikan itu dapat mengecewakan masyarakat, apalagi kebijakan
dari partai tempat bernaung saya (Gerindra) menekankan hal itu, tuturnya.
Sektor pelayanan dasar menjadi konsentrasi perjuangan Embut di parlemen.
Pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan ekonomi masih saja menjadi suara tajam
masyarakat. Di sektor pendidikan misalnya, sarana dan prasarana pendukung
proses belajar mengajar yang layak perlu diperhatikan. Kekurangan guru dan
penyebarannya, terutama di pelosok terpencil, dianggap Embut juga berpengaruh
terhadap kualitas pendidikan di Barito Timur, di samping meningkatkan mutu
sumber daya manusia (SDM) para pendidik.
Demikian pula dengan sektor kesehatan. Pelayanan terhadap masyarakat

juga menjadi catatan bagi suami dari Mariati ini. Terutama di pelosok terpencil,
masyarakatnya sulit mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Harus
ada terobosan dari pemerintah untuk memberikan pelayanan yang cepat dan
mudah, serta tidak membebani masyarakat, terutama dari keluarga kurang
mampu, sarannya.
Puskesmas dan puskesmas pembantu mestinya harus ditambah. Namun
penambahan ini juga diiringi dengan jumlah tenaga medis yang siap bekerja
melayani masyarakat untuk berobat. Demikian pula peningkatan pelayanan di
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tamiang Layang sehingga masyarakat
Barito Timur yang sedang sakit, dapat terlayani dengan baik tanpa harus dirujuk
ke rumah sakit daerah lain.
Jalan dan jembatan banyak diminta agar pemerintah daerah membangun
dan memperbaiki. Embut sering mendengar banyaknya keluhan tentang kondisi
jalan dan masyarakat meminta segera diperbaiki. Ini juga menjadi PR pemerintah
daerah dan kami sebagai wakil rakyat untuk memperjuangkan peningkatan sektor
infrastruktur ini, kata Embut.
Sektor ekonomi berkaitan dengan taraf hidup masyarakat. Pemerintah, kata
Embut, harus membuka lapangan-lapangan kerja dan mendorong pendukung
peningkatan ekonomi masyarakat. Investor yang ingin menanamkan modalnya
di Barito Timur, pemerintah harus meyakinkan dan menjamin kepada investor
bahwa berinvestasi di Barito Timur itu nyaman, aman, dan mudah.
Dengan masuknya investasi di berbagai bidang usaha, Embut memastikan
penyerapan tenaga kerja dan multiplayer effect dari usaha itu akan berdampak
pada peningkatan pendapatan masyarakat. Demikian pula bidang usaha yang
kini rutin digeluti seperti pertanian dan perkebunan. Pemerintah daerah harus
mendorong bagaimana untuk meningkatkan produksi padi maupun hasil dari
sadapan karet petani dapat menghasilkan pendapatan yang tinggi.
Tentu saja, kata ayah dari dua anak yaitu Sbastian Damung Borneo dan
Lovelly Cahyani Borneo, sektor lainnya penting sebagai perjuangannya di
parlemen. Seperti peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintah daerah
dan lain sebagainya.
Doakan saya ya, moga menjalankan amanah rakyat ini lancar. Saya juga
mohon dukungan masyarakat untuk bersama-sama berpartisipasi membangun
Barito Timur, harap Embut.(M JAYA)

Edisi 10
09/okt/2014

10

Lintas Desa
Mendambakan Listrik
di Pemekaran

NET/KB

Dayu Mengharap
Pembangunan
TAMIANG LAYANG Masyarakat di Desa
Dayu, Kecamatan Karusen Janang,
Barito Timur, sangat mengharapkan
pemerintah daerah memerhatikan
pembangunan di desanya. Tidak
hanya di sektor perekonomian
dan infrastruktur, namun juga
upaya meningkatkan kualitas
sumber daya manusia melalui
sektor pendidikan.
Di sektor perekonomian
misalnya, masyarakat Dayu
berharap ada solusi pemerintah
daerah agar kesejahteraan mereka
meningkat. Salah satunya menggarap
lahan pertanian.
Kepala Desa Dayu, Emilia, menginginkan
adanya program cetak sawah direalisasikan.
Dengan demikian terjadi penambahan aktifitas
usaha warga yang berujung pada pendapatan
mereka.
Kendati demikian, Emilia juga berharap
kepada warganya untuk menyiapkan lahan
kosong yang akan diusulkan untuk diolah
menjadi sawah. Melalui kegiatan di sektor
pertanian ini, akan memiliki dampak terhadap
ekonomi masyarakat, kata Emilia.
Infrastruktur balai Abeh, balai untuk
kegiatan adat masyarakat Dayu, hampir lima
tahun terakhir ini mangkrak tanpa ada kepastian
penyelesaian pembangunannya. Padahal, setiap
bulan tempat ritual adat ini digunakan oleh
masyarakat.
Kami meminta kepada pemerintah daerah
untuk menyelesaikan pembangunannya. Balai
Abeh merupakan balai adat, setiap bulan
masyarakat berkumpul di balai ini. Juga kami
berharap adanya perbaikan terhadap siring di

bundaran simpang tiga Belawa. Kondisinya


hancur, terang Emilia.
Apapun geliat pembangunan yang
dilaksanakan tanpa diimbangi oleh
kualitas sumber daya manusia,
hasilnya tidak maksimal. Sektor
pendidikan memiliki peran yang
penting untuk mendukung
pembangunan sektor lainnya.
Anak-anak di desa kami,
terutama yang bersekolah di
SMA (sekolah menengah atas)
dan SMK (sekolah menengah
kejuruan) harus menempuh jarak yang
jauh. Kalau yang berasal dari keluarga yang
memiliki ekonomi mampu tak jadi masalah, tapi
bagaimana dengan ekonomi yang pas-pasan
tetapi anak itu punya semangat bersekolah,
kasihan juga, papar Emilia.
Di wilayah Kecamatan Karusen Janang belum
memiliki bangunan sekolah di jenjang tingkat
atas tersebut. Anak-anak di Desa Dayu harus
melanjutkan pendidikannya itu ke Tamiang Layang
maupun Ampah yang jarak tempuhnya cukup
jauh. Kalau memang nantinya ada perhatian
pemerintah untuk membangun gedung SMA
atau SMK, kami siap membicarakan lahan
dengan warga, kata Emilia.
Masyarakat Dayu mengapresiasi setiap
pelaksanaan pembangunan yang dilakukan
oleh pemerintah daerah. Termasuk program
gotongroyong dari Pemerintah Kecamatan
Karusen Janang setiap Jumat. Teroboson
dari Camat Bujalin Heriyanto, S.Sos ini, kata
Emilia, didukung oleh masyarakatnya. Program
Jumat Gotong Royong ini dilaksanakan di Desa
Dayu, Putut Tauluh, Wuran, Epu Mia, Simpang
Naneng, Lagan, dan Desa Kandris.(SBI/MAA)

TAMIANG
LAYANG

Pembangunan di Desa Harara,


Kecamatan Dusun Timur, tanpa
didukung oleh aliran listrik.
Warga desa sangat membutuhkan
listrik yang sampai sekarang
belum ada.
Malam hari pun gelap gulita.
Lebih dari itu, belum adanya
aliran setrum PLN ini membuat
perkembangan ekonomi Desa Harara
berjalan lamban. Padahal, penduduk di
desa ini terus bertambah.
Listrik sangat kami perlukan. Sampai
sekarang belum ada penerangan dari listrik,
bagaimana perekonomian masyarakat mau
meningkat kalau listrik sebagai pendukung
utama belum ada. Padahal penduduk di desa
kami terus bertambah, kata Riwayani.
Kepala Desa Harara dari kaum perempuan
itu dengan tegas meminta agar pemerintah dapat
mewujudkan penerangan bagi masyarakatnya.
Kami yakin ekonomi masyarakat akan meningkat
bila listrik teraliri di desa kami, ujarnya.
Desa Harara merupakan desa pemekaran
dari Desa Sarapat. Dulunya, papar Riwayani,
belum tersentuh oleh pembangunan. Sejak
dimekarkan dari desa induk itu, perlahan
infrastruktur diadakan. Misalkan jembatanjembatan yang menjadi perlintasan bagi warga

desa menuju kebun.


Sarana tempat ibadah berupa
gereja juga terbangun sehingga
masyarakat yang beragama
Kristen tidak lagi harus
menempuh jarak jauh untuk
menjalankan ibadah. Demikian
pula dengan gedung sekolah
dasar yang memudahkan bagi
anak-anak menuntut ilmu.
Infrastruktur yang manfaatnya sangat
dirasakan adalah jalan cor menuju sungai. Sebab,
warga Desa Harara masih menggantungkan
sebagian aktifitas kehidupannya di sungai.
Jalan ini didukung pula dengan pembangunan
tempat aktifitas bagi warga di sungai tersebut.
Riwayani juga mengungkapkan, balai dan
kantor desa yang telah terbangun membantu
pihaknya menjalankan roda pemerintahan desa,
serta ketika warga desa untuk melaksanakan
kegiatan maupun pertemuan.
Yang kami harapkan saat ini adalah
listrik. Juga perbaikan jalan utama dari Harara
menuju Magantis sekitar dua kilometer. Jalan
ini berpasir, ketika hujan akan tergenang air
dan saat panas berdebu. Jika pemerintah
membangun permanen, maka memudahkan
warga untuk menuju ibukota kabupaten dan
ibukota kecamatan, pungkas Riwayani.
(SBI/MAA)

DOK.KB

Jumat Bersih Desa


TAMIANG LAYANG Program Jumat Bersih Desa yang digagas oleh Pemerintah
Kecamatan Karusen Janang bertujuan untuk memotivasi warga untuk menjaga kebersihan
lingkungan. Demikian pula memelihara sarana prasarana dan fasilitas umum yang ada
di desa.
Setiap pekan, hari Jumat, aparatur Pemerintah Kecamatan Karusen Janang bersama
dengan kepala desa dan aparaturnya bergotongroyong yang dilakukan secara bergiliran di
desa dalam wilayah kecamatan ini. Kegiatan gotongroyong bersih-bersih itu, kata Camat
Bujalin Heriyanto, S.Sos, bertujuan untuk memelihara fasilitas umum dan memotivasi
warga desa. Fasilitas itu seperti tempat ibadah, pasar, dan pemakaman umum.
Melalui kegiatan gotongroyong ini, kami berharap fasilitas umum yang ada di desa
tetap terpelihara dan terjaga kebersihannya. Juga terhadap lingkungan desa, kata Bujalin.
Camat Karusen Janang itu berharap kegiatan ini rutin dilaksanakan. Dan ke depan,
dapat ditindaklanjuti oleh warga desa. Gotongroyong ini dapat meningkatkan kebersamaan
warga desa, serta desa akan selalu bersih. Bujalin berharap seluruh aparatur desa dibantu
masyarakatnya dapat bersatu padu menyingsingkan lengan baju untuk berpartisipasi. (SBI/
MAA)

Edisi 10
09/okt/2014

Lintas Desa

11

Kurang Maksimal Melayani Masyarakat


TAMIANG LAYANG Bebebrapa
sekretaris desa (sekdes) yang berstatus
sebagai pegawai negeri sipil belum dapat
maksimal bekerja membantu kelancaran
tugas kepala desa menyelenggarakan roda
pemerintahan dan pembangunan. Perilaku
sekdes ini menjadi keluhan.
Keberadaan sekdes yang lebih paham
soal administrasi dan penyusunan
rencana kegiatan desa, dikeluhkan
karena kurang dapat bekerjasama dengan
pemerintah desa. Dampaknya, pelayanan
pemerintah desa untuk masyarakatnya
kurang maksimal.
Keluhan itu datang dari Kepala Desa
Baruyan di Kecamatan Raren Batuah,
Harito.Diakui Harito, aparatur desa belum
dapat memberikan pelayanan maksimal
kepada masyarakat. Penyebabnya, kinerja
sekdes yang diharapkan dapat membantu
tugas kepala desa, kurang maksimal.
Menurut Harito, mestinya sekdes
memberi contoh yang baik kepada
masyarakat. Pelayanan tidak hanya sebatas
jam kerja di kantor desa, namun jika mendesak
diperlukan, di rumah maupun tempat lain
juga dapat melayani.
Ditegaskan Harito, tugas sekdes tidak
hanya sekadar mendampingi kepala desa
menjalankan roda pemerintahan dan
pembangunan desa. Namun jika kepala
desa sedang berhalangan atau sedang
keperluan dinas, maka sekdes sementara
mengganti posisi kepala desa untuk melayani
masyarakat.
Kepala desa dan sekdes saling
berkoordinasi. Sebab, aparatur desa
merupakan ujung tombak pelayanan
pembangunan yang langsung berhadapan
dengan masyarakat, terang Harito.
Harito
mengharapkan
sekdes
yang bertugas di desanya agar dapat
meningkatkan kinerja dalam memberikan
pelayanan publik. Pelayanan dapat
diberikan dimana saja, tak harus di
kantor desa.(MAA)

Menuntut Perbaikan
Jembatan

DOK.KB

TAMIANG LAYANG Infrastruktur berupa jalan dan


jembatan menjadi salah satu tuntutan utama masyarakat
untuk dibangun dan diperbaiki. Fasilitas umum ini menunjang
aktifitas dan upaya meningkatkan perkonomian masyarakat.
Di Desa Sarapat Kecamatan Dusun Timur misalnya,
masyarakat meminta perhatian pemerintah daerah agar
segera memperbaiki jembatan yang rusak. Basuni Ngaban,
kepala Desa Sarapat, mengatakan, jembatan
di desanya dalam kondisi lapuk sehingga
memerlukan perbaikan.
Jika dibiarkan bis runtuh. Jembatan
ini menjadi akses utama warga desa dan
masyarakat lainnya, ujar Basuni.
Jembatan itu sering dilintasi oleh angkutan
tandan buah segar (TBS). Namun demikian,
hanya beberapa perusahaan perkebunan
saja yang peduli dengan kondisi jembatan
lapuk tersebut. Karena itu, perusahaan yang
peduli itulah bersama pemerintah desa dan
masyarakat memperbaiki dengan manual.
Warga yang melintas di jembatan itu harus memiliki
kewaspadaan tinggi jika ingin selamat dari ancaman
kecelakaan. Kondisi jembatan dikhawatirkan akan runtuh
dan membuat terperosok warga ke sungai. Ditambah lagi
lubang menganga yang setiap saat mengancam pengendara.
Basuni mengharapkan perusahaan yang menggunakan
jembatan itu sebagai lintasan mengangut hasil usaha, bisa
peduli. Demikian pula pemerintah daerah agar segera
melakukan perbaikan. Sehingga tidak ada korban yang
jatuh karena melintas di jembatan yang mengkhawatirkan
akan keselamatan pengendara.(MAA)

Banting Setir Demi Hidup


TAMIANG LAYANG Kebanyakan petani karet di Kabupaten Barito
Timur terpaksa banting setir ke pekerjaan lain. Hal ini dilakukan untuk
kelangsungan hidup keluarga.
Kurun beberapa waktu terakhir ini, harga jual karet terus menurun, tidak
sebanding dengan kerja keras memelihara dan menyadap karet. Seilatha,
kepala Desa Hayaping di Kecamatan Awang, mengungkapkan, warganya
mengeluh menurunnya harga jual sehingga berimbas pada
pendapatan keluarga yang ikut menurun.
Dulunya harga jual petani kepada pengumpul karet berkisar
Rp7 ribu hingga Rp9 ribu per kilogram. Tapi kini hanya Rp4 ribu.
Harga ini tidak sebanding dengan pengeluaran rumahtangga
petani untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Akhirnya,
petani banting setir ke pekerjaan lain asalkan mendapatkan
uang, kata Seilatha.
Kepala desa ini membuat perbandingan dengan harga
kebutuhan. Bensin eceran misalnya, untuk kendaraan roda dua
milik warga, di wilayah Kecamatan Awang harganya sudah
menembus angka Rp9 ribu hingga Rp10 ribu, atau lebih dari
dua kali lipat harga jual karet per kilogram.
Bagi petani karet yang memiliki kendaraan bermotor, tentu saja beban
ekonomi mereka makin berat. Nah, mau tidak maumereka bekerja apa
saja asalkan mendapat pemasukan, tutur Seilatha. Karena itu, Seilatha
mengharapkan pemerintah turun tangan mencarikan solusi sehingga harga
jual karet dapat kembali stabil. Selama ini, masyarakat yang berprofesi sebagai
petani karet menggantungkan hidupnya dari karet.(MAA)

DOK.KB

Edisi 10
09/okt/2014

12

Ragam
pemberantasan korupsi, mereka dibnerikan
materi tentang korupsi dan hukum yang
menjeratnya. Demikian pula mengenali
praktik-praktik korupsi dan dampak dari
tindakan yang dilakukan oleh koruptor.
Para pelajar diberikan arahan tentang
penanaman nilai-nilai kejujuran dan
tanggungjawab sehingga dapat membentuk
kesadaran karakter antikorupsi sejak

DOK.KB

TAMIANG TAYANG Tidak hanya


bicara penindakan, para aparat penegak
hukum kini juga menggencarkan upaya
antisipasi terhadap kasus korupsi.
Bahkan jaringan anti Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme (KKN) di masyarakat makin
diperkuat. Tentu saja, tidak hanya aparatur
pemerintah yang diajak untuk memerangi
KKN, pelajar pun memiliki peran penting.
Di Kabupaten Barito Timur, jajaran
Kejaksaan Negeri Tamiang Layang
melakukan berbagai upaya antisipasi

KELUARGA BESAR
ASOSIASI PERTAMBANGAN
BATUBARA (APB) BARTIM

terjadinya KKN. Salah satu bersosialisasi


tentang KKN dan hukum yang menjeratnya.
Pemberantasan korupsi, kata Arief
Zein SH, kepala Seksi Intel Kejaksaan
Negeri Tamiang Layang, tidak hanya
dilakukan dengan cara refresif, namun juga
pendekatan preventif seperti penerangan
hukum maupun bersosialisasi. Khusus
bagi pelajar, diberikan pemahaman untuk
mengkampanyekan perlawanan terhadap
korupsi.
Mengajak para pelajar terlibat dalam

KELUARGA BESAR
PEMERINTAH DESA MAIPE
KECAMATAN PAJU EPAT
KABUPATEN BARITO TIMUR

USELMAN
KEPALA DESA

KELUARGA BESAR
DESA KALI NAPU
KECAMATAN PAJU EPAT
KABUPATEN BARITO TIMUR
Ir.H.MAPPANGRO USMAN
KOORDINATOR COMDEV
KELUARGA BESAR
KABID HOLTIKULTURA DISTANAKAN
KABUPATEN BARITO TIMUR

Ir.SUGIARTO M.
SOEWARNO
KELUARGA BESAR
PEMERINTAH DESA WUNGKUR
NANAKAN KECAMATAN AWANG
KABUPATEN BARITO TIMUR

RAHMADI
KEPALA DESA

YASMAN. S
KEPALA DESA

KELUARGA BESAR
PEMERINTAH DESA UNSUM
KECAMATAN RAREN BATUAH
KABUPATEN BARITO TIMUR

ABADI. G
KEPALA DESA

dini, ujar Arief usai kegiatan Pendidikan


Antikorupsi di SMAN 1 Benua Lima.
Kejaksaan Negeri Tamiang Layang
dalam kegiatan itu juga membagikan media
kampanye antikorupsi berupa brosur
dan stiker kepada pelajar. Diharapkan
pelajar selalu ingat bahwa setiap kejahatan
itu merugikan orang banyak, termasuk
korupsi. (MAA)

Para pelajar
diberikan
arahan tentang
penanaman
nilai-nilai
kejujuran dan
tanggungjawab
sehingga dapat
membentuk
kesadaran
karakter
antikorupsi
sejak dini
KELUARGA BESAR
PEMERINTAH DESA NETAMPIN
KECAMATAN DUSUN TENGAH
KABUPATEN BARITO TIMUR

YURITINDA. W
KEPALA DESA

KELUARGA BESAR
DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN
DAN PERIKANAN (DISTANAKAN)
KABUPATEN BARITO TIMUR

KELUARGA BESAR
PEMERINTAH DESA IPU MEA
KECAMATAN KARUSEN JANANG
KABUPATEN BARITO TIMUR

HERMANUS
KEPALA DESA

KELUARGA BESAR
KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP
DAN DOKUMENTASI KABUPATEN
BARITO TIMUR

KASTIAN,S.Pd,MM
KEPALA KANTOR

Ir. BERNATH MAP


KEPALA DINAS

KELUARGA BESAR
PDAM KABUPATEN BARITO TIMUR
DIEREKSI, STAF DAN KARYAWAN

Ir.YULIANTARA
Pjs/DIREKTUR

KELUARGA BESAR
PEMERINTAH DESA MATARAH
KECAMATAN DUSUN TIMUR
KABUPATEN BARITO TIMUR

YANTEH.Y
KEPALA DESA

Edisi 10
09/okt/2014

Tokoh

13

Terobosan
S a n g Ke p a l a D i n a s
Terobosan demi terobosan dilakukan untuk
meningkatkan produksi padi. Secara perlahan,
penggarapan lahan persawahan menggunakan
cara manual diganti dengan teknologi modern.

r Bernath tahu dan paham, bila terus


bertahan dengan sistem manual, tentu
upaya untuk meningkatkan produksi
padi dari petani di Barito Timur
akan terhambat. Padahal, selama ini
Barito Timur menjadi lumbung padi dan
penyangga pangan bagi daerah lain seperti
Barito Selatan dan Barito Utara.
Modernisasi itu berupa peralatan
pendukung penggarapan lahan persawahan
dan penanaman benih atau bibit padi secara
otomatis. Potensi pertanian pun makin
meningkat.
Apalagi di sejumlah kawasan yang
memang menjadi basis pertanian seperti
di Kecamatan Paku, Dusun Tengah, dan
Pematang Karau. Pak Bernath memiliki
terobosan untuk meningkatkan sektor
pertanian. Kini, produksi padi meningkat,
ujar Kepala Desa Netampin, salah satu
desa di wilayah Kecamatan Dusun Tengah,
Yuritinda W.
Petani itu perlu pendekatan dari instansi
terkait, Dinas Pertanian, Peternakan dan
Perikanan misalnya. Dinas yang dipimpin
oleh Bernath ini menjadikan komunikasi
dengan petani di bagian utama. Saling
berdiskusi, menanyakan permasalahan
yang sedang dihadapi oleh petani, dan lain
sebagainya menjadi gaya kepemimpinan
Bernath dalam upaya meningkatkan
produksi padi. Sehingga setiap saat ,
ketika petani mengalami permasalahan
dengan sawah yang digarapnya, akan cepat

diselesaikan.
Stafnya di masng-masing bidang pun
diarahkan untuk menjalin komunikasi
pertanian dengan para petani. Sebab,
mereka lah yang mengetahui kondisi di
lapangan.
Dikatakan Kepala Bidang Produksi
Tanaman Pangan Holtikultura pada Dinas
Pertanian, Peternakan dan Perikanan
kabupaten Barito Timur Sugiarto M
Suwarno, sangat mendukung dengan
terobosan-terobosan itu. para penyuluh
pertanian lapangan juga siap untuk selalu
turun bersama petani untuk sama-sama
mengupayakan peningkatan produksi
petani.
Langkah Bernath disambut baik oleh
petani. Kini, mereka tidak lagi melakukan
cocok tanam dan panen padi sekali dalam
setahun. Taraf kehidupan membaik ketika
perbaikan di sektor pertanian dilakukan.
Sawah bisa digarap empat kali dalam
setahun.
Bagi Bernath, terobosan harus
dilakukan. Banyak lagi yang ia pikirkan
sehingga petani benar-benar dapat
sejahtera. Apa motivasi Bernath dengan
apa yang sudah dilakukan terhadap petani.
Berikut wawancara Kepala Dinas Pertanian,
Peternakan dan Perikanan Kabupaten Barito
Timur Ir Bernath dengan M Jaya dari Koran
Barito.
Bagaimana pandangan Anda terhadap
sektor pertanian di
Barito Timur?
Dinilai dari
potensi alam,
pertanian Barito
Timur makin
meningkat dari
tahun ke tahun.
Upaya
keras untuk
meningkatkan
sektor pertanian
diketahui oleh
Kementerian
Pertanian dan
diberi bantuan?
Benar, kita
dapat bantuan
tujuh traktor dan
satu transplanter
jenis AP4 untuk
penanaman benih
secara otomatis dan
DOK.KB

cetak sawah. Sebagian alat ini merupakan


hasil dari teknologi modern. Cara manual
bertani masih dilakukan petani, namun
kita coba pula menggunakan cara yang
lebih modern dan cepat, serta dapat
meningkatkan hasil produksi padi.
Apakah semua petani di Barito Timur
mendapatkan alat pertanian tersebut?
Tidak, karena jumlah bantuan itu
terbatas, hanya diprioritaskan kepada
wilayah yang memiliki lahan pertanian luas.
Ada tiga kecamatan yang mendapatkannya
yakni Paku, Dusun Tengah, dan Kecamatan
Pematang Karau.
Dari tiga kecamatan itu, mana yang
terbanyak produksi padinya?
Di Dusun Tengah, tepatnya di Desa
Netampin.
Bagaimana pola bertani di desa ini?
Dengan terobosan yang dilakukan serta
didukung alat pertanian hasil bantuan dari
kementerian, dulunya lahan sawah hanya
digarap tiga kali dalam setahun, mulai
tahun 2015 nanti bisa empat kali dalam
setahun.
Berarti Barito Timur akan surplus beras?
Sebelumnya juga sudah surplus,
dengan adanya peningkatan cara bertani,
maka makin surplus lagi dan Barito Timur
menjadi penyanggga ketahanan pangan,
serta mengirim hasil pertanian ke daerah
tetangga seperti Kabupaten Barito Selatan
dan Barito Utara.
Kementerian Pertanian pada 2014
menargetkan produksi gabah kepada
Kalimantan Tengah 33.584 ton.
Dukungan dari Barito Timur untuk
pencapaian target tersebut?
Selain menggunakan peralatan
pertanian dan cara bercocok tanam,
juga bibit benih yang ditanam sangat
menentukan hasil produksi padi atau gabah
itu. Jenis Inpari 27-30 misalnya, cocok
ditanam pada kultur tanah atau memiliki
tingkat kesuburan. Untuk jenis Inpari 10-11
hanya bisa menghasilkan 3,5 ton gabah
per hektar dalam dua kali panen setahun
pada 2010-2011. Di tahun 2012-2014 dengan
jenis Inpari 14-20 mencapai 7,2 ton gabah
per hektar, ada kenaikan. Dan kenaikan ini
mendukung target dari kementerian itu.
Bibit tanpa pola tanam yang bagus juga
tak mampu meningkatkan hasil tani?
Kami telah meminta kepada petani
untuk menggunakan pola tanam 2
berbanding 1. Pola ini akan memudahkan
petani melakukan kontrol terhadap kondisi
tumbuhkembang bibit, serta memudahkan
pembersihan di lahan sawah. Jarak

Ir Bernath
Kepala Dinas
Pertanian, Peternakan
dan Perikanan
Barito Timur
penanaman bibit benih juga ditentukan. Di
sela tanaman, ada jarak jalan yang lebarnya
20 cm.
Bagaimana cara Anda memberikan
semangat kepada petani?
Ini juga hal yang penting, tanpa
semangat petani akan seadanya menggarap
lahan persawahannya. Kami bersama
jajaran di dinas turun langsung ke lapangan
menemui petani. Dengan bertemu
langsung, akan tahu apa saja yang menjadi
kendala dan keluhan mereka untuk
menggarap lahan persawahannya.
Dukungan dari staf?
Sangat mendukung, khusus para
penyuluh lapangan menyatakan siap
untuk membagikan ilmu dan keterampilan
tentang cara bertani yang baik. Kami terus
melakukan pembinaan kepada petani.
Bagaimana respon dari petani dengan
cara komunikasi yang Anda lakukan
seperti itu?
Sangat baik dan menyambut kami
dengan senang hati.
Apa saja yang diketahui tentang kondisi
petani dalam menjalankan pekerjaannya
itu?
Selama ini mereka menggarap lahan
persawahan dengan swadaya, seperti
membeli obat hama maupun penyubur
tanaman padi, serta untuk bibit benih.
Setelah kami lakukan apa saja yang
diinginkan petani, kami mendukungnya.
Misalnya petani ingin peralatan pendukung
untuk meningkatkan produksi padi, kami
bantu, termasuk untuk bibit. Kami siap
untuk ini karena semangat yang dimiliki
petani.
Bagaimana dengan irigasi untuk
menunjang lahan persawahan?
Ini juga tak bisa terpisahkan. Soal
pengairan ini, kami sering berkoordinasi
dengan instansi terkait pengairan itu.
l

Edisi 10
09/okt/2014

14

Politik

KELUARGA BESAR
BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA)
KABUPATEN BARITO TIMUR

Ir.ALVIANSON,ST,MT
KEPALA BADAN

KELUARGA BESAR
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH (BKD)
KABUPATEN BARITO TIMUR

PATT BUDIMAN ANDJAB,S.Ip,MM


KEPALA BADAN

KELUARGA BESAR
GOMELSON LAZARUS BAYAN,SKM

KELUARGA BESAR
KANTOR PELAYANAN PERIZINAN
TERPADU (KPPT)
KABUPATEN BARITO TIMUR
RIANG,SH
KEPALA KANTOR

ANGGOTA DPRD BARTIM

KELUARGA BESAR
SURDI PRONGEH

ANGGOTA DPRD BARTIM

KELUARGA BESAR
EMBUT

ANGGOTA DPRD BARTIM

KELUARGA BESAR
SLTP NEGERI 1 BENUA LIMA
KABUPATEN BARITO TIMUR

KELUARGA BESAR
PT. SAPTAINDRA SEJATI
(SiS)

FRIET HUGO SAPTINO,S.Pd


KEPALA SEKOLAH

AGUS HARSANTO
GENERAL MANAGER

Berkeliling Melayani
Kesehatan
TAMIANG LAYANG Jemput bola. Ya, sekarang cara pelayanan terhadap masyarakat
ini dilakukan oleh UPTD Puskesmas Edison Jaar. Di hari tertentu, secara rutin, tenaga medis
menyambangi masyarakat untuk melayani kesehatan.
Puskesmas keliling (pusling) ini merupakan program Puskesmas Edison hingga ke pelosok
desa. Warga yang sedang sakit dan ingin berobat dilayani oleh pusling dan puskesmas pembantu
(pustu).
Kepala UPTD Puskesmas Edison Jaar, Markani MW, mengatakan bahwa program jemput
bola pusling rutin dilakukan di sejumlah desa. Antara lain Desa Maragut, Gumpa, Desa Matarah,
Desa Mangkarap, Marangga, Matabu, dan Desa Jaar. Pelayanan dilaksanakan di pustu yang
menjadi binaan UPTD Puskesmas Edison Jaar, di desa tersebut.
Menurut Markani, pelayanan keliling itu sekaligus membantu pelayanan kesehatan di pustupustu. Dengan demikian, masyarakat akan mudah terlayani. Demikian pula yang memiliki
penyakit maupun baru berupa gejala, dapat terdeteksi dengan cepat. Sebab, jika harus ke
puskesmas maupun ke rumah sakit, jaraknya agak jauh dari tempat tinggal mereka.
Selama program itu dijalankan secara berkeliling, masyarakat banyak mengeluhkan penyakit
yang berhubungan dengan dampak pergantian musim. Seperti infeksi saluran pernafasan
akut (ISPA) dan muntaber. Kedua jenis penyakit ini tergolong mewabah dan mayoritas pasien
yang berobat.
Petugas medis di bawah kendali UPTD Puskesmas Edison Jaar melakukan langkah
penanganan terhadap setiap pasien
yang berobat. Selain memberikan obat
sesuai dengan jenis penyakit yang
diderita, juga diberikan penyuluhan
tentang pentingnya arti kesehatan dan
berperilaku hidup bersih. Demikian
pula cara menangani ketika terserang
penyakit atau sakit.
Diakui oleh Markani, keterbatasan
peralatan yang dirasakan saat ini, menjadi
kendala dalam upaya meningkatkan
penyuluhan tentang kesehatan. Seperti
pengeras suara, alat bantu peraga
berupa proyektor, dan lain sebagainya.
Peralatan ini sangat menunjang dan
memudahkan saat menyampaikan materi
terkait kesehatan kepada masyarakat.
Namun demikian, tidak menyurutkan
dan melemahkan semangat bagi jajaran
UPTD Puskesmas Edison Jaar untuk
melayani kesehatan masyarakat. Meski
memiliki peralatan yang menunjang
pelayanan kesehatan keliling terbatas
dan sederhana, kami terus melayani
masyarakat. Kesehatan itu sangat
penting, pungkas Markani. (MAA)
DOK.KB

Semangat APB,
Semangat Murid
Bersekolah

Serahterima Pos lantas

EMANGAT menuntut ilmu pengetahuan di sekolah bergelora. Tidak lagi


menjadi masalah dengan jalan setapak bagi anak di Desa Karang Langit,
Kecamatan Dusun Timur, sebagai lintasan mereka berangkat pagi dan
pulang siang hari.
Infrastruktur jalan menuju Sekolah Dasar Negeri (SDN) Karang Lagit
kini mulus. Asosiasi Pertambangan Batubara Barito Timur (APB) melalui Community
Development, merespon keluh kesah murid SD itu maupun para orangtuanya.
Dulu sebelum dibangun permanen oleh APB, jalan setapak bagi anak di desa
kami bersekolah itu hanya berupa tanah. Terkadang jika hujan turun, kondisi jalan
setapak berkubang lumpur. Anak jadi malas bersekolah, ujar Juliono menceritakan
tentang aktifitas anak di desanya yang bersekolah di SDN Karang Langit tersebut.
APB turun tangan membantu membangunkan infrastruktur. Jalan setapak
tanah itu dicor semen. Tidak ada lagi kubangan lumpur ketika hujan turun, murid
juga makin bersemangat karena mudahnya menembus lintas menuju sekolah.
APB sudah memperbaiki nya, jalan itu dicor semen. Dulunya anak yang
bersekolah mengalami kesulitan, terutama saat hujan turun karena jalan itu
hanya dari tanah, kata Kepala Desa Karang Langit tersebut.
Kehadiran APB membangun Desa Karang Langit, kata Juliono, luar
biasa. Tidak hanya memperbaiki lintasan bagi anak bersekolah, tahun ini
juga menggulirkan bantuan perbaikan tempat ibadah.
Kerjasama dengan Comdev APB ini kami harap berkesinambungan.
Warga di desa kami sangat terbantu, pinta Juliono. (MAA)

KELUARGA BESAR
ASOSIASI PERTAMBANGAN
BATUBARA (APB) BARTIM

Jalan menuju SD

Penyerah

an simbo

lis bus se

kolah

KELUARGA BESAR
GOMELSON LAZARUS BAYAN,SKM

KELUARGA BESAR
SURDI PRONGEH
ANGGOTA DPRD BARTIM

Ir. H. MAPPANGRO USMAN


KOORDINATOR COMDEV

KELUARGA BESAR
H.CILIKMAN JAKRI,S.Pd,MAP

ANGGOTA DPRD BARTIM

ANGGOTA DPRD BARTIM

KELUARGA BESAR
EMBUT

ANGGOTA DPRD BARTIM

Edisi 10
09/okt/2014

Frame

KELUARGA BESAR
PEMERINTAH DESA PULAU PATAI
KECAMATAN DUSUN TIMUR
KABUPATEN BARITO TIMUR

HAWINGGO
KEPALA DESA

KELUARGA BESAR
PEMERINTAH DESA KARANG
LANGIT KECAMATAN DUSUN
TIMUR KABUPATEN BARITO TIMUR

JULIONO
KEPALA DESA

15

Edisi 10
09/okt/2014

16

Sosok

EDISI 10 | 09 OKTOBER 2014

baik dapat memberikan kontribusi bagi PAD. Dengan PAD


ini dapat membiayai pembangunan dan hasilnya juga untuk
mengurangi persoalan di masyarakat, termasuk peningkatan
kesejahteraan.
Apa saja sektor yang menjadi penyumbang PAD itu?
Banyak sumbernya, misalnya sektor perpajakan. Setiap
usaha yang dikenakan pajak sesuai aturan cukup banyak,
tapi ada pula yang melanggar aturan. Sejumlah angkutan
hasil perkebunan kelapa sawit melintas di jalan Kabupaten.
ini menyalahi aturan, tapi nekat, harus ada tindakan tegas.
Bagaimana dengan sumber alam berupa batubara?
Barito Timur kaya dengan batubara dan ini menjadi
penyumbang PAD terbesar. Namun yang harus ditekankan
oleh pemerintah, perusahaan wajib mematuhi regulasi terkait
dengan pajak dan lingkungan. PAD didapat, lingkungan
juga tetap terjaga. Jangan sebaliknya, PAD minim,terjadi
kerusakan lingkungan yang cukup parah.

DOK.KB

H Cilikman Jakri SPd MAP,


anggota DPRD Barito Timur

Dulu Diawasi
Sekarang Mengawasi
T
idak ada istilah terhenti, apalagi patah semangat
untuk urusan mengabdi kepada masyarakat. Ini
pula prinsip dari H Cilikman Jakri. Selama 35
tahun mengabdi sebagai pelayan masyarakat,
kestatusan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS)
berakhir tahun lalu.
Suka dan duka menyatu mengiringi perjalanan karir di
pemerintahan. Ada rasa kepuasan jika permasalahan yang
menyangkut hajat hidup orang banyak dapat terselesaikan.
Namun rasa mengganjal juga terasa ketika proses penyelesaian
itu mengalami jalan buntu.
Bagi Cilikman, itulah liku-liku hidup. Bahwa hidup tak
terpisahkan dari berbagai persoalan. Hanya ketika kita
sedang tidur saja kehidupan ini terasa merdeka, katanya.
Terhadap persoalan di berbagai sendi kehidupan yang
dirasakan masyarakat sekarang ini, darah semangat Cilik
terus mengalir untuk menyumbangkan pikiran dan tenaga.
Pensiun dari PNS bukan kita harus berhenti, pengabdian
itu sampai nafas kita berakhir, kata Cilikman yang status
PNS-nya berakhir sebagai Asisten III Setda Kabupaten Barito
Timur.
Kesempatan itu datang, pengalaman puluhan tahun
bekerja di pemerintahan sangat menunjang. Pada pemilihan
Bupati Barito Timur masa pengabdian 2013-2018, Cilik maju
dan bersaing dengan calon lainnya. Garis kedudukan belum
diberikan kepadanya.
Niat mulia untuk mengabdi melalui lembaga yang lebih
dapat langsung membuat kebijakan pro rakyat kembali terbuka
lebar. Ketika masa pendaftaran calon anggota Legislatif dibuka,
melalui partai politik Gerakan Indonesia Raya (Gerindra),
Cilikman memasukkan berkas pencalonan.

BIODATA :

Bila selama 35 tahun melaksanakan tugas di bawah


pengawasan dari para wakil rakyat di lembaga Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD), kini ia pun akan mengawasi kinerja
kepala daerah bersama para PNS dalam menjalan program
pembangunan dan anggaran.
Tentu saja, pengamalan di birokrat itu menjadi modal
menjalankan tugas sebagai anggota DPRD kabupaten Barito
Timur untuk percepatan pembangunan di daerah ini. Apa saja
yang akan dilakukan H Cillikman Jakri dalam pengabdiannya
di jalur berbeda, dan bagaimana ia memandang kondisi
masyarakat Barito Timur saat ini dan akan datang. Berikut
petikan wawancara dengan M Jaya dari Koran Barito.
Puluhan tahun sebagai PNS, gagal di Pilkada, sekarang
menjadi anggota DPRD. Apa sebetulnya motivasi Anda?
Saya prihatin melihat kepemerintahan sekarang. Struktur,
regulasi, hingga kinerja yang ada saat ini belum optimal.
Inilah yang membuat hati ini tergerak untuk membantu
membenahi persoalan ini. Ketika gagal di Pilkada, saya
mencalon di jalur legislatif dan berhasil, kini saya berjuang
untuk itu melalui jalur parlemen.
Sisi kinerja mana yang belum optimal dijalankan pemerintah,
dan harus diperbaiki?
Banyak problema yang terjadi di tengah masyarakat, ini
menandakan kalau kinerja pemerintah juga harus ditingkatkan
untuk menyelesaikan persoalan-persoalan itu.
Bisa disebutkan contohnya?
Salah satunya PAD belum dapat tergali secara maksimal.
Banyak sektor yang bila diperhatikan dan dikelola dengan

Saat ini persoalan listrik juga menjadi pekerjaan rumah


pemerintah daerah yang belum terselesaikan. Pendapat
Anda?
Saya juga heran, PLTU Jaweten belum juga beroperasional,
janji tinggal janji untuk segera menyalakan setrum dari
Jaweten ini. Mestinya pemerintah lebih tegas soal MoU,
jangan sampai kontrak kerjasama sudah melewati batas,
tapi listriknya belum juga menyala, sedangkan perusahaan
yang membangun PLTU ini terus mengeruk hasil bumi
Barito Timur.
Apakah suara masyarakat yang Anda dengar makin
kencang menyoroti PLTU ini?
Sebagian warga geram dan menagih janji. Mereka melakukan
demonstrasi di gedung DPRD Barito Timur beberapa waktu
lalu, ya menyuarakan kapan PLTU dioperasionalkan. Ini
disebabkan krisis listrik di Barito Timur menjadi persoalan
besar, Aktifitas terganggu, roda perekonomian terhambat
dan lamban bergerak.
Mayoritas penduduk berprofesi sebagai petani karet,
tapi mereka juga mengeluh dengan penghasilan?
Ini juga menjadi problema yang harus menjadi
perhatian pemerintah. Petani karet sering mengeluhkan
harga karet anjlok sehingga berpengaruh pada taraf
kesejahteraan mereka. Pemerintah mestinya memiliki
sistem penjualan dari petani sehingga mereka tetap bisa
menikmati hasil sadapan untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari.
Saran Anda agar taraf kesejahteraan masyarakat meningkat?
Perusda harus digenjot semaksimal mungkin. Saya
melihat selama ini setelah kepengurusan baru dibentuk,
kinerja Perusda belum dapat memberikan hasil. Karena
itu, persoalan ini menjadi salah satu PR pemerintan dan
terus diawasi penyelesaiannya oleh DPRD.
Sebagai anggota legislatif, apa yang akan Anda lakukan?
Legislatif bukanlah musuh
dari eksekutif,
melaikan menjadi mitra kerja
yang harus
beriringan. Beberapa pokok
persoalan
itu akan diperjuangkan guna
perubahan
dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Sehingga, kinerja
pemerintah dapat lebih
profesional dan benarbenar memihak kepada
rakyat. l

Nama : H Cilikman Jakri SPd MPA Tempat & Tanggal Lahir : Magantis, 1 Februari 1957,
Pekerjaan : Anggota DPRD kabupaten Barito Timur Pendidikan : Pascasarjana (S2)
Manajemen Pembangunan Daerah Istri : Hj Pusuane R Binti
Anak : Veronika Lestari, Lia Damayanti, Astri Mayasari
DOK.KB

Anda mungkin juga menyukai