Proposal Penelitian
Oleh:
WILDAWATI
PO7124318080
Proposal ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh tim penguji Poltekkes
Kemenkes Palu
Nama: wildawati
NIM : PO7124318080
Palu, 2022
Pembimbing I,
Palu, 2022
Sumiaty,SST.,MPH.
Pembimbing II,
NIP.198005112001122001
Mengetahui
Ketua Prodi S.Tr Kebidanan Palu
Muliani, S.Kep.,Ns.,M.Sc
NIP. 19650324 198803 200
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI
Proposal ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh tim penguji Poltekkes
Kemenkes Palu
i
Nama : Wildawati
NIM : PO7124318080
Palu, 2022
Penguji I,
Arie Maineny.SSt.,M.Kes.
NIP.198004302001122001
Palu, 2022
Penguji II,
Palu, 2022
Penguji III,
Lisnawati.S.Kep.,Ns.,MPH.
NIP.
Mengetahui
ketua prodi S,Tr. Kebidanan palu
Muliani.S,Kep.,Ns.,M.Sc
NIP.19650324 198803 2001
DAFTAR ISI
Halama
ii
n
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING...........................................................
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI............................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................................
C. Tujuan penelitian............................................................................................
D. Manfaat penelitian..........................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................
A. Tinjauan Tentang Posyandu lansia...................................................................
B. Tinjauan tentang lansia..................................................................................
C. Tinjauan Tentang keluarga............................................................................
D. Tinjauan Tentang teman................................................................................
E. Tinjauan Tentang Kader................................................................................
F. Kerangka Konsep.........................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................
A. Jenis Dan Desain Penelitian..........................................................................
B. Tempat Dan Waktu Penelitian.......................................................................
C. Subjek Penelitian..........................................................................................
D. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional................................................
E. Tekhnik Dan Instrumen Pengumpulan Data..................................................
F. Pengolahan Data...........................................................................................
G. Penyajian Data..............................................................................................
H. Etika Penelitian.............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah melalui tenaga kesehatan dan atau
Kesehatan pasal 138 berbunyi sebagai berikut: Ayat (1) Upaya Perawatan
kesehatan bagi lansia harus ditujukan untuk menjaga kesehatan dan kehidupan
produktif secara sosial maupun ekonomi dalam sesuai dengan harkat dan martabat
kesehatan dan memfasilitasi kelompok lansia untuk dapat tetap mandiri dan hidup
Upaya pemerintah yang telah dilakukan antara lain pendirian home care
masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang
1
Ada yang membedakan kualitas hidup lansia yang aktif dengan yang
tidak aktif dalam mendatangi posyandu lansia. Tidak semua lansia yang tidak aktif
datang ke posyandu lansia kualitas hidupnya baik. Hal ini dikarenakan keaktifan
kunjungan tidaklah faktor yang terutama. Posyandu yang dilaksanaan satu bulan
sekali itu bersamaan dengan kegiatan keseharian yang harus dilakukan oleh lansia
tersebut, seperti saat jadwal posyandu lansia sedang bekerja. Oleh karena itu
mereka tidak datang ke posyandu lansia. Ada beberapa faktor lainnya, yaitu jarak
rumah ke posyandu yang jauh sehingga membuat lansia tidak datang (Latifah,
2013).
Salah satu bentuk partisipasi aktif penuh oleh komunitas adalah pos pelayanan
bidang pelayanan kesehatan untuk orang tua Selain itu, Pos pelayanan Lansia
orang tua tidak datang saat Pos Pelayanan Lansia terpadu. Hal ini dapat
menyebabkan kondisi mereka tidak menjadi terpantau dengan baik, sehingga jika
berakibat fatal dan mengancam hidup mereka. Dengan aktifnya seorang lansia
2
akibat terjadinya penuaan, yang disebabkan penyakit sehingga bisa dilihat secara
dini.
kesehatan serta usia harapan hidup dapat terlaksana. Salah satu cara lansia tetap
aktif mengikiti posyandu lansia dan menjaga kesehatannya yaitu keluarga kader
dan teman harus menjadi yang paling utama dalam memberi dukungan, ada
beberapa hal dukungan yang bisa diberikan kepada lansia yaitu memberi waktu
untuk mendengar cerita, memperhatikan lansia untuk segala hal, memberi bantuan
dalam bentuk transpor, memberi uang, sebisa mungkin melibatkan lansia dalam
segala hal, dan selalu mengajak lansia untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
(Putri M, 2018).
lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu dapat berpengaruh terhadap lansia aktif
lansia karena untuk mendorong lansia agar mengikuti kegiatan posyandu lansia
mengisi waktu kosong agar mereka aktif kembali diusia yang sudah tidak
produktif lagi. Kesehatan fisik dan mental dapat dipengaruhi gaya dan polah hidup
banyak karena aktivitas sehari-hari yang menurun sesuai dngan pertambahan usia.
3
Dukungan sebagai penghargaan atau dorongan seseorang untuk lebih maju atau
mendorong seseorang untuk lebih maju atau menolong arang dengan sikap
20 juta orang. pada tahun 2020 populasi lansia meningkat dan menduduki
Indonesia pada tahun 2050 ialah 21,4 persen dari total penduduk Indonesia.
hidup (UHH) dimana dari 69 tahun menjadi 70,8 tahun dan diproyeksikan
pada tahun 2030 – 2035 mencapai 72,2 tahun. Sedangkan. Serta pelaksanaan
kegiatan posyandu sering terdapat banyak sekali kendala yang dihadapi oleh
sangat kurang tentang posyandu, sikap lansia yang terkadang acuh terhadap
lupanya lansia untuk jadwal posyandu dikarenakan oleh faktor umur yang
sudah tua. Seharusnya dalam kegiatan posyandu ini peran keluarga, motivasi
keluarga dan dukungan dari keluarga lah yang sangat berperan untuk
tahun 2020 Yang tertinggi berada di kabupaten Tojo una-una dan yang terendah
4
di kabupaten Banggai Kepulaun sedangkan kota Palu sendiri berada di urutan ke
keseluruhan lansia yang mendapat pelayanan kesehatan adalah 318 jiwa (80,51%).
adalah 160 jiwa (100,00 %). Kelurahan Layana Indah, jumlah keseluruhan lansia
puskesmas Talise adalah 2,553 jiwa. yang mengikuti posyandu bulan januari 266
jiwa, februari 163 jiwa, maret 194 jiwa, april 159 jiwa, mei 140 jiwa, juni 146
jiwa, juli 81 jiwa, agustus 77 jiwa, september 66 jiwa, oktober 68 jiwa, november
jumlah keseluruhan lansia sebanyak 2,553 yang mengikuti posyandu lansia pada
5
bulan januari s/d desember tahun 2021 sebanyak 1,535 (60,12%). Dengan
mewawancarai 5 orang lansia yang datang ke posyandu hasil ada 3 orang lansia
orang, dan ada 1 responden yang tidak didampingi oleh keluarga karena ada
posyandu lansia di Wilayah kerja Puskesmas Talise Kota Palu di tahun 2022.
B. Rumusan maslah
Berdasarkan uraiaan latar belakang diatas, rumusan masalah dari penelitian ini
posyandu lansia” ?
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat penelitian
6
1. Manfaat teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi
2. Manfaat praktis
posyandu.
b. Bagi peneliti
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Posyandu tidak hanya berkutat dalam hal kesehatan anak dan balita saja, akan
tetapi posyandu juga melayani kesehatan orang tua atau lanjut usia (lansia).
disebutkan bahwa lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun.
8
Posyandu lansia akan menjadi salah satu pusat monitoring kesehatan para
warga berusia lanjut. Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk
Ada yang membedakan kualitas hidup lansia yang aktif dengan yang
tidak aktif dalam mendatangi posyandu lansia. Tidak semua lansia yang tidak
aktif datang ke posyandu lansia kualitas hidupnya baik. Hal ini dikarenakan
dilaksanaan satu bulan sekali itu bersamaan dengan kegiatan keseharian yang
harus dilakukan oleh lansia tersebut, seperti saat jadwal posyandu lansia
sedang bekerja. Oleh karena itu mereka tidak datang ke posyandu lansia. Ada
beberapa faktor lainnya, yaitu jarak rumah ke posyandu yang jauh sehingga
posyandu menunjukkan bahwa lansia memiliki perilaku sehat yang baik dari
pada lansia yang kurang terlibat. Fasilitas kesehtan bagi populasi lansia juga
berperan penting, supaya keadaan lansia tetap sehat saat menjalankan sisa
9
posyandu lansia dan datang dalam pelaksanaan acara yang dilakukan di
diakibatkan karena menua, hal ini dikarenakan sakit bisa dilihat secara cepat..
( Putri M, 2018 )
berdaya guna bagi kehidupan keluarga dan masyarakat sekitar. Hal ini
usia harapan hidup bangsa. Kaum lansia sering dianggap tidak berdaya, sakit
maka jangan heran kalau melihat para lansia tampak lesu, tidak bergairah,
merasa tidak dihargai dalam kehidupannya sehingga cepat merasa tua. Tak
jarang mereka sering diperlakukan sebagai beban keluarga oleh sebab itu para
( Erpandi, 2018).
10
Upaya pelayanan kesehatan pada lanjut usia dilakukan dengan
sebagai berikut: Ayat (1) Upaya Perawatan kesehatan bagi lansia harus
kemanusiaan. Salah satu bentuk partisipasi aktif penuh oleh komunitas adalah
lansia.
11
b. Mendekatkan keterpaduan pelayanan lintas program dan lintas sektor
Kesehatan
kegiatan usaha ekonomi produktif yang sesuai dengan minat dan kondisi
fisik.
3. Pengelola posyandu
lembaga mitra pemerintah, dan dunia usaha terpilih. Semua elemen tersebut
12
c. Posyandu dapat memberi pelayanan kesehatan dan bimbingan lain,
tersebut
c. Kesehatan lansia
13
6. Sasaran kunjungan posyandu lansia
(45-59 tahun), masyarakat lansia (lebih dari 60 tahun), dan masyarakat lansia
resiko tinggi berusia 60 tahun yang memiliki keluhan atau berusia lebih dari
70 tahun (Erpandi, 2016). Sasaran tidak langsung adalah keluarga dimana usia
14
a. Meja I : Pendaftaran
mental.
reduksi urine
posyandu yaitu:
b. Jarak rumah dengan lokasi posyandu yang jauh atau sulit dijangkau
posyandu lansia.
15
d. Pengukuran tekanan darah
itu moril maupun materil untuk memotivasi oaring lain dalam melaksanakan
dilaksanakan paling sedikit satu kali dalam sebulan, Oleh karena itu jika lansia
datang ke posyandu 8-12 kali dalam setahun maka lansia tersebut aktif
16
Dengan aktifnya seorang lansia datang ke posyandu lansia mampu
harapan hidup dapat terlaksana Salah satu cara lansia tetap aktif mengikiti
posyandu lansia dan menjaga kesehatannya yaitu keluarga kader dan teman
harus menjadi yang paling utama dalam memberi dukungan ada beberapa hal
dukungan yang bisa diberikan kepada lansia yaitu memberi waktu untuk
dalam segala hal, dan selalu mengajak lansia untuk melakukan pemeriksaan
2. Jenis-jenis dukungan
a. Dukungan instrumental
b. Dukungan emosional
17
membuat penerima merasa berharga, nyaman, aman, terjamin dan
disayangi.
c. Dukungan informasi
d. Dukungan penilaian
stres
Dukungan adalah salah satu bentuk prilaku. Ada 3 faktor utama yang
18
Faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana yang dapat
Faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh
C. Tinjaun lansia
1. Pengertian lansia
Usia lanjut adalah suatu kejadian yang pasti akan dialami oleh semua
orang yang dikaruniai usia panjang, terjadinya tidak bisa dihindari oleh
siapapun. Usia tua adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang,
yaitu suatu periode dimana seseorang telah “beranjak jauh” dari periode
terdahulu yang lebih menyenangkan atau beranjak dari waktu yang penuh
Lanjut usia adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Manusia tidak secara
tiba-tiba menjadi tua, tetapi berkembang dari bayi, anak-anak, dewasa dan
akhirnya menjadi tua. Hal ini normal, dengan perubahan fisik dan tingkah
laku yang dapat diramalkan yang terjadi pada semua orang pada saat mereka
suatu proses alami yang ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Semua orang
19
akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa hidup
mental dan sosial secara bertahap (Azizah, 2013). Memasuki usia tua banyak
menjadi lambat, nafsu makan berkurang dan kondisi tubuh yang lain juga
Usia lanjut mempunyai dua karakteristik yaitu adanya proses penuaan dan
imun dan juga akan berimplikasi klinis, sedangkan akibat dari proses penyakit
yang tidak spesifik akan berimbas pada pemberian obat yang begitu komplek.
Kedua proses diatas tentu saja usia lanjut akan mengalami gangguan baik itu
dari segi fisik ataupun kognitifnya yang berakibat pada ketidakmampuan usia
2. Klasifikasi lansia
(WHO) ada empat tahapan yaitu : Usia pertengahan (middle age) usia
45-59 tahun, lanjut usia (elderly) usia 60-74 tahun, lanjut usia tua (old)
usia 75-90 tahun, usia sangat tua (very old) usia > 90 tahun
20
b. Dalam menuju usia lanjut dilewati dua fase, yaitu fase inventus, yaitu
antara 25 tahun hingga 40 tahun, dan fase virilitas, yaitu umur 40 tahun
hingga 55 tahun. Dan akhir fase virilitas inilah biasanya disebut fase
pertama usia lanjut. Dalam konsep Raus masa tersebut disebut dengan
usia dewasa penuh (middle years) atau maturitas, 25-60 tahun atau 65
tahu, lanjut usia (geriatric age) lebih dari 65 tahun atau 70 tahun yang
dibagi lagi dengan 70-75 tahun (young old), 75-80 tahun (old), lebih
3. Tipe lansia
kondisi fisik, mental, sosial dan ekonominya (Nugroho 2000, dalam Padila,
2018):
21
b. Tipe mandiri Mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru, selektif
undangan.
c. Tipe tidak puas Konflik lahir batin menentang proses penuaan sehingga
minder, menyesal, pasif dan acuh tak acuh Tipe lain dari lansia adalah
dalam melakukan sesuatu), serta tipe putus asa (benci pada diri sendiri).
4. Ciri-ciri lansia
memiliki motivasi yang kuat maka kemunduran itu akan lama terjadi.
22
b. Oang lanjut usia memiliki status kelompok minoritas. Karena sebagai
akibat dari sikap sosial yang tidak menyenangkan terhadap orang lanjut
lain
buruk.
5. Penyakit lansia
Masa tua adalah masa dimana menurunnya semua fungsi tubuh hal yang
persepsi internal yang menganggap dirinya sudah tidak berguna bagi dirinya
23
kesehatan mental pada lansia, problem yang umum terjadi adalah depresi,
stroke dibagi dua jenis yaitu stroke pendarahan yang disebabkan oleh
kesehatan berkala
24
dengan menjalankan gaya hidup sehat, yaitu melakukan latihan
dengan diet yang diawasi oleh ahli gizi dan berolahraga secara teratur.
tulang sehingga tulang menjadi lebih rapuh dan mudah patah serta nyeri
pada tulang. Disamping itu, cairan pada sendi mulai berkurang dan
kaku dan timbul rasa sakit sehingga tidak kuat menopang badan.
Untuk mencegah beberapa penyakit yang biasa dialami oleh lansia, ada
a. dimensi fisik berupa kebutuhan akan gaya hidup sehat yang dapat
25
b. dimensi sosial berupa kebutuhan untuk memiliki hubungan yang
1. Pengertian keluarga
Keluarga adalah suatu sistem sosial yang terdiri dari individu- individu
yang bergabung dan berinteraksi secara teratur antara satu dengan yang lain
individu yang memiliki hubungan erat satu sama lain, saling tergantung
26
yang diorganisir dalam satu unit tunggal dalam angka mencapai tujuan
tertentu (Padila,2012).
dukungan keluarga yang tidak baik memiliki persentase lebih tinggi untuk
memberi bantuan baik itu berupa fisik, uang, pekerjaan dan peralatan.
1. Fungsi keluarga
27
mempelajari norma-norma masyarakat dimana dia menjadi
anggota.
28
b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi
keluarga.
terlalu tua.
diterima dari orang lain akan mengurangi ketegangan atau depresi yang
29
a. Dukungan Instrumental, yaitu keluarga merupakan sumber
30
bentuk memberikan saran atau masukan, nasehat atau arahan dan
informasi
dan didengarkan.
31
kurangnya rasa nyaman untuk mencapai jarak tempat posyandu lansia
32
keluarga memiliki hubungan dengan keaktifan lansia untuk mengikuti
E. Kerangka teori
lansia.
3. Tinjaun lansia
33
F. Kerangka konsep
(Riyanto,2018).
G. Hipotesis
1. Hipotesis alternatif ( Ha )
posyandu lansia
2. Hipotesis nol ( Ho )
34
a. Tidak ada hubungan dukungan keluarga dengan peningkatan
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode analitik
dalam penelitian ini didasari dari penelitian yang ingin mengkaji dan
posyandu lansia.
2022.
35
C. Populasi dan sampel
1. Populasi dari penelitian ini adalah lansia yang berjenis kelamin laki-laki
2. Sampel dari penelitian ini adalah lansia berjenis kelamin laki-laki dan
3. Besar sampel
(Sugiono, 2018).
N
n=
1+(d )²
Keterangan :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
d = tingkat signifikasi ( p )
berikut.
N
n=
1+(d )²
36
150
n=
1+150(0,052)
150
n=
1,375
n=109
1. Variabel penelitian
dukunagan emosional.
37
2. Definisi oprasional
b. Dukungan Keluarga
Yaitu :
pertanyaan ≥ 50%
38
Tidak mendukung = jika jawaban responden < 50%
2. Data primer
3. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang didapatkan melalui pihak lain, dimana
data tersebut umumnya telah di olah pihak tersebut. Dalam penelitian ini
peneliti.
39
1. Setelah peneliti mendapat izin penelitian dari lokasi tempat penelitian
berlangsung.
oleh peneliti
terimakasih
F. Pengolahan data
1. Editing
40
Yaitu pengecekkan atau pengoreksian data yang telah dikumpulkan
2. Coding
Yaitu pemberian kode pada tiap data yang termasuk dalam kategori
yang sama.
3. Tabulating
Yaitu proses penempatan data ke dalam bentuk table yang telah diberi
4 Cleaning
G. Analisis data
41
frekuensi dan presentase dari setiap variable dengan menggunakan
rumus
Distribusi frekuensi :
f
p= x 100 %
N
Keterangan :
P : presntase
N : jumlah responden
2. Analisis bivariat
Wilcoxon.
H. Penyajian data
42
Untuk penyajian hasil penelitian, peneliti menggunakan cara penyajian
I. Etika penelitian
salah satu dasar falsafah bangsa Indonesia, pancasila. Hal ini kemudian
diatur dalam UU Kesehatan No. 23/1992 dan lebih lanjut diatur dalam PP
43
c. Penjelasan manfaat yang akan didapatkan;
maupun alamat asal subjek dalam kuisioner dan alat ukur apapun
44
Prinsip keadilan memiliki konotasi keterbukaan dan adil. Untuk
45
Apabila intervensi penilitian berpotensi mengakibatkan cedera stres
psikososial
46
DAFTAR PUSTAKA
47
https://doi.org/10.24036/spektrumpls.v8i4.110084
Suarmini, K A, Bukian, PA WY. Megaputri, PS. & Dewi, NK NS. (2020). PKM:
improving the posyandu elderly capacity to improve the degree of elderly health.
ABDIMAS TALENTA. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2):281–288.
https://doi.org/10.32734/abdimastalenta.v4i2.3925
Endarwati, S. (2019). Minat Lansia Berkunjung Ke Posyandu Lansia The to o Visit
Posyandu Lansia.Jurnal Kebidanan, 8(2): 69–72.
Kesehatan, MP. Masyarakat, FK. Diponegoro, U, & Lansia, P. (2021). determinan
perilaku terhadap keaktifan kunjungan.Ilimu Keperawatan Dan Kebidanan,
12(2):263–269.
Lansia, PP. (2020). the role of cadres with community motivation in the utulization.
jurnal pengapdian masyarakat, 2(1):1-7.
Saraswati, R. (2021). Peningkatan Pemahaman Kader Lansia di Posyandu Desa
Bijiruyung Sempor Kebumen. jurnal publikasi kesehatan masyarakat indonesia
7(1):25–29.
Sinuraya, J B, Ramadani, R, & Indonesia, U P. (2019). faktor-faktor yang berhubungan
dengan rendahnya kunjungan posyandu lansia.jurnal Kesehatan Masyarakat Dan
Gizi, 2(1):34–39.
Elis Agustina.2017.kuesioner hubungan dukungan keluarga dengan keaktifan lansia
mengikuti kegiatan posyandu.Skripsi.tidak dipublikasikan. Jurusan Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang.
Siti, R. Ade, M S. Muhammad A.(2020). Description of Family Support For The
Elderly In Participating Activities In Posyandu at Mawar Merah Region
Health Center Juanda Samarinda. kesehatan pasak bumi Kalimantan,3(1):41-
45. http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JKPBK
Mindianata, P.( 2018 ). faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat keaktifan
lansia dalam mengikuti posyandu lansia.Promkes 6(2):213 – 225.
Adelia, G. Holidy, I. & Idawati, M. (2016). hubungan dukungan keluarga dengan
kunjungan lansia keposyandu:Keperawatan,XII( 2):1907-0357.
48
LAMPIRAN
INFORMED CONSENT
Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah
mendapat penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang
akan dilakukan oleh wildawati dengan judul HUBUNGAN DUKUNGAN
KELUARGA, DENGAN PENINGKATAN KUNJUNGAN POSYANDU
LANSIA. Diwilayah kerja puskesmas talise.
Nama : ..............................................
Alamat : ..............................................
No. Telepon/HP : .............................................
Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini secara
sukarela tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan
mengundurkan diri, maka saya dapat mengundurkan sewaktu-waktu tanpa sanksi
apapun.
Palu, 2022
Saksi Yang Memberikan Persetujuan
………………………………… ……………………………….
Mengetahui,
Pelaksana Penelitian
49
Wildawati
Nim : PO7124318080
LEMBAR KUESIONER
A. Data demografi
a. Nama :
b. Umur :
c. Jenis kelamin :
d. Pekerjaan :
e. Suku :
f. Pendidikan :
Berilah tanda centang (√ ) pada salah satu jawaban yang dianggap paling
No Pertanyaan Ya Tidak
Dukungan instrumental
50
1. Keluarga membantu lansi dalam masalah
Dukungan informasional
posyandu lansia
posyandu lansia.
Dukungan emosional
lansia.
51
dirumah kepada lansia
lingkungan .
Dukungan penghargaan
lansia
52
BLUE PRINT
JAWABAN
Dukungan instrumental
dikonsumsi lansia
Dukungan informasional
53
5 Keluarga memberikan kekuatan pada lansia Ya
lansia
lansia.
Dukungan emosional
kepada lansia
Dukungan penghargaan
54
untuk tetap melakukan aktivitas sehari-hari.
55