Anda di halaman 1dari 15

EFEKTIVITAS PROGRAM KARTU INDONESIA PINTAR (KIP) DI SD

NEGERI 2 URUG KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA

USULAN PENELITIAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Isu-Isu Kebijakan Publik
Dosen Pengampu: Dr.Ani Heryani S.sos., M.si

Oleh :
FEBY NOER SEVIA WIDA
Npm : 20.3522.132

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI


YPPT PRIATIM TASIKMALAYA
TAHUN 2024

1
EFEKTIVITAS PROGRAM KARTU INDONESIA PINTAR (KIP) DI SD
NEGERI 2 URUG KECAMATAN KAWALU KOTA TASIKMALAYA

USULAN PENELITIAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Isu-Isu Kebijakan Publik
Dosen Pengampu: Dr.Ani Heryani S.sos., M.si

Oleh :
FEBY NOER SEVIA WIDA
Npm : 20.3522.132

Pembimbing I Pembimbing II

Prop.Dr.H.Ishak Kusnandar, Drs., M.S Nidia Rismania Dewi, S.sos., M.Si

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat
dan karunianya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsiyang
berjudul “Efektivitas Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) di SDN 2 Urug
Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya”.
Dalam penyusunannya penulis berusaha semaksimal mungkin agar dapat
memenuhi harapan semua pihak, namun penulis menyadari tentunya masih
banyak kekurangan yang terdapat dalam penyusunan proposal skripsi yang
dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis.
Dalam proses ini, penulis mendapatkan banyak bantuan dan bimbingan
serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Drs. H. Ivan Dicksan, M.Si. selaku Ketua Yayasan Pembina Peruruan
Tinggi Priatim Tasikmalaya.
2. Bapak Dr. H. Agus Fatah Hidayat, SIP, M.Si. selaku Ketua Sekolah Tinggi
Ilmu Administrasi YPPT Priatim Tasikmalaya.
3. Ibu Dr. Astri Siti Fatimah, S.Sos., M.Si. selaku Wakil Ketua I Bidang
Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumi Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi
YPPT Priatim Tasikmalaya.
4. Ibu Dr. Hj. Arifah Rosmajudi,.SIP., M.Si selaku Wakil Ketua II Bidang
Adminstrasi, dan Kepegawaian Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi YPPT
Priatim Tasikmalaya.
5. Bapak Ari Ramdani, S.Sos., M.Si selaku Ketua Program Ilmu Administrasi
Negara Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi YPPT Priatim Tasikmalaya.
6. Bapak Prof. Dr.H. Ishak Kusnandar, Drs., M.S. selaku dosen pembimbing I
dalam penyusunan Skripsi.
7. Ibu Nidia Rismani Dewi,S.Sos., M.Si. selaku sekretaris Program Studi Ilmu
Administrasi Negara Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi YPPT Priatim
Tasikmalaya dan selaku dosen pembimbing II dalam penyusunan Skripsi.

3
8. Seluruh Civitas Akademik dan Dosen yang telah membantu dan mendoakan
penulis selama proses menyusun.
9. Kepala Sekolah dan Staff guru SDN 2 Urug Kecamatan Kawalu Kota
Tasikmalaya. Yang telah membantu penulis dalam penyusunan Skripsi Ini.
10. Kedua Orang tua saya yang telah mendukung dengan baik secara moril
maupun materil.
11. Pihak-pihak yang kami tidak sadari bahwa mereka telah ikut serta mendukung
dalam penyusunan Skripsi ini.
Akhir kata penulis mengharapkan Skripsi ini bermanfaat bagi penulis,
pembaca maupun pihak-pihak yang berhubungan dengan Skripsi ini.

Tasikmalaya, 13 Januari 2024

Feby Noer Sevia Wida

4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................3

TINJAUAN FILOSOFIS..........................................................................................................6

TINJAUAN SOSIOLOGIS.......................................................................................................8

TINJAUAN YURIDIS...........................................................................................................10

1.1 Tugas dan Fungsi Tempat Penelitian......................................................................10

1.2. Tugas pokok dan fungsi.........................................................................................10

PENUTUP..........................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15

5
TINJAUAN FILOSOFIS

Tinjauan filosofis terhadap efektivitas Program Kartu Indonesia Pintar (KIP)


dapat melibatkan beberapa perspektif filosofis yang mencakup nilai-nilai, etika,
dan tujuan sosial. Berikut adalah beberapa pertimbangan filosofis yang mungkin
relevan:

1. Keadilan Sosial:
o Filosofi keadilan sosial mungkin menilai Program KIP dari
perspektif distribusi sumber daya yang adil. Pertanyaan yang
mungkin diajukan adalah sejauh mana program ini membantu
mengurangi kesenjangan sosial dan memberikan akses yang setara
kepada pendidikan untuk semua lapisan masyarakat.
2. Utilitarianisme:
o Pendekatan utilitarianisme akan menilai efektivitas Program KIP
berdasarkan pada sejauh mana program ini memberikan manfaat
maksimal kepada masyarakat secara keseluruhan. Pertimbangan ini
melibatkan evaluasi dampak positif program terhadap
kesejahteraan umum.
3. Etika Pendidikan:
o Dari sudut pandang etika pendidikan, evaluasi dapat dilakukan
terhadap sejauh mana Program KIP memberikan akses pendidikan
yang layak dan merata bagi semua anak. Pertimbangan etis juga
mungkin melibatkan kualitas pendidikan yang diterima oleh
penerima manfaat program.
4. Hak Asasi Manusia:
o Filosofi hak asasi manusia dapat digunakan untuk menilai apakah
Program KIP memenuhi hak setiap individu untuk mendapatkan
pendidikan. Ini melibatkan pertanyaan tentang hak anak-anak
untuk mendapatkan pendidikan tanpa diskriminasi.
5. Solidaritas Sosial:
o Konsep solidaritas sosial dapat digunakan untuk menilai apakah
Program KIP menciptakan rasa solidaritas di antara anggota
masyarakat, khususnya dalam konteks pendidikan. Program ini
dapat dinilai dari sejauh mana masyarakat bersatu untuk
mendukung pendidikan bagi semua.
6. Kebebasan dan Otonomi:
o Tinjauan filosofis juga dapat melibatkan pertimbangan tentang
sejauh mana Program KIP mempertahankan kebebasan dan
otonomi individu atau keluarga dalam pemilihan pendidikan. Ini
melibatkan pertimbangan tentang sejauh mana program ini
mendukung pilihan pendidikan yang sesuai dengan nilai dan
kebutuhan masing-masing keluarga.
7. Kepemimpinan dan Tanggung Jawab Sosial:

6
o Dalam kerangka tanggung jawab sosial, evaluasi dapat dilakukan
terhadap sejauh mana pemerintah atau lembaga yang menjalankan
Program KIP bertanggung jawab terhadap hasil program dan
keberlanjutannya dalam mendukung pendidikan.

Penting untuk diingat bahwa tinjauan filosofis cenderung melibatkan banyak


perspektif yang kompleks dan dapat bervariasi tergantung pada nilai-nilai dan
pandangan filosofis masing-masing individu.

7
TINJAUAN SOSIOLOGIS

Tinjauan sosiologis terhadap efektivitas Program Kartu Indonesia Pintar (KIP)


dapat melibatkan analisis struktur sosial, interaksi sosial, dan dampak program
tersebut terhadap masyarakat. Berikut adalah beberapa pertimbangan sosiologis
yang dapat menjadi dasar evaluasi:

1. Struktur Sosial:
o Sosiologi memandang struktur sosial sebagai organisasi
masyarakat yang mencakup kelas, kelompok sosial, dan stratifikasi
sosial. Analisis Program KIP dapat melibatkan pertanyaan tentang
sejauh mana program ini mempengaruhi dan merubah struktur
sosial, terutama dalam hal kesetaraan dan aksesibilitas pendidikan.
2. Dampak pada Kelompok Masyarakat:
o Penilaian sosiologis dapat fokus pada kelompok-kelompok
masyarakat tertentu yang menjadi penerima manfaat Program KIP.
Pertanyaan yang mungkin diajukan adalah sejauh mana program
ini membantu kelompok-kelompok yang rentan atau terpinggirkan
untuk meningkatkan akses mereka ke pendidikan.
3. Interaksi Sosial:
o Sosiologi meneliti interaksi sosial antar individu dan kelompok.
Evaluasi Program KIP dapat melibatkan penilaian terhadap
dinamika interaksi sosial di antara penerima manfaat, guru, dan
lembaga pendidikan. Bagaimana program ini mempengaruhi
hubungan antar stakeholder dalam konteks pendidikan?
4. Perubahan Sosial:
o Program KIP dapat dinilai dalam konteks perubahan sosial. Sejauh
mana program ini telah memicu perubahan dalam pola perilaku,
norma, dan nilai-nilai masyarakat terkait pendidikan? Apakah ada
pergeseran dalam pandangan masyarakat terhadap pentingnya
pendidikan?
5. Partisipasi Masyarakat:
o Sosiologi memperhatikan partisipasi masyarakat dalam berbagai
kegiatan. Evaluasi Program KIP dapat melibatkan pertanyaan
tentang tingkat partisipasi masyarakat dalam mendukung dan
melibatkan diri dalam pelaksanaan program, serta sejauh mana
masyarakat merasa memiliki program tersebut.
6. Dinamika Keluarga:
o Program KIP dapat mempengaruhi dinamika keluarga, khususnya
dalam konteks pendidikan anak-anak. Apakah program ini
mendorong keterlibatan keluarga dalam pendidikan anak-anak?
Bagaimana program ini memengaruhi pola pengambilan keputusan
dalam konteks pendidikan di tingkat keluarga?

8
7. Akses dan Kesetaraan:
o Evaluasi sosiologis dapat menilai sejauh mana Program KIP telah
menciptakan akses pendidikan yang lebih merata dan kesetaraan di
antara berbagai kelompok sosial. Apakah program ini berhasil
mengurangi kesenjangan pendidikan?

Tinjauan sosiologis ini membantu untuk memahami bagaimana Program KIP


mempengaruhi struktur dan dinamika masyarakat, serta interaksi sosial di
dalamnya. Analisis ini juga dapat memberikan wawasan tentang dampak program
terhadap pembentukan pola sosial yang lebih inklusif

9
TINJAUAN YURIDIS
1.1 Tugas dan Fungsi Tempat Penelitian
Penelitian ini di lakukan di SD Negeri 2 Urug Kp.Nanjung Sari, kelurahan

Urug, kecamatan kawalu, kota tasikmalaya. Dengan tujuan dari Program

Indonesia Pintar, diantaranya:

1. Meningkatkan akses bagi anak usia 6 sampai dengan 21 tahun untuk

mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat dan satuan pendidikan

menengah untuk mendukung pelaksanaan Pendidikan Menengah

Universal/Rintisan Wajib Belajar 12 tahun.

2. Mencegah peserta didik dari kemugkinan putus sekolah (drop out) atau tidak

melanjutkan pendidikan akibat kesulitan ekonomi.

3. Menarik siswa putus sekolah (drop out) atau tidak melanjutkan agar kembali

mendapatkan layanan pendidikandi sekolah/Sanggar kegiatan Belajar (SKB)/

Pusat kegiatan belajar Masyarakat (PKBM)/Lembaga Kursus dan Pelatihan

(LKP)/ Balai latihan Kerja (BLK) atau satuan pendidikan non formal lainnya.

1.2. Tugas pokok dan fungsi


Dalam peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan republik indonesia

no.10 tahun 2020 tentang program indonesia pintar, dengan rahmat tuhan yang

maha esa, menteri pendidikan republik indonesia, menimbang:

a. Bahwa sebagai salah satu upaya pemerintah untuk mendukung pelaksanakan

pendidikan menengah universal atau rintisan wajib belajar 12 (dua belas)

tahun dan untuk meningkatkan perluasan akses dan kesempatan belajar

10
diperguruan tinggi, perlu melakukan bantuan pendidikan dan afirmasi

pendidikan tinggi kepada peserta didik dan mahasiswa.

b. Bahwa berasarkan pertimbangan sebagaimana di maksud dalam hurup a, perlu

menatapakan pelaturan menteri pendidikan dan kebudayaan tentang program

PIP.

Mengingat :

1. Pasal 17 ayat (3) UUD Republik Indonesia tahun 1945

2. UUD nomor 39 tahun 2008 tentang kementerian negara

3. Peraturan presiden nomor 82 tahun 2019 tentang kementerian pendidikan dan

kebudayaan.

4. Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 45 tahun 2019 tentang

organisasi dan tatakerja kementerian pendidikan dan kebudayaan.

Sebagaimana telah diubah dengan peraturan menteri pendidikan dan

kebudayaan memutuskan:“PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN

KEBUDAYAAN TENTANG PIP”.

Pasal 1 dalam peraturan menteri ini yang di maksud dengan:

1. PIP adalah Bantuan berupa uang tunai, perluasan akses, dan kesempatan

belajar dari pemerintah yang di berikan kepada masyarakat, peserta didik dan

mahasiswa yang besasal dari keluarga miskin atau rentan mikin untuk

membiayai pendidikan.

2. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan

potensi diri melalui proses pembelajaran jenjang pendidikan dasar dan

menengah.

11
3. Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang pendidikan tinggi.

4. Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan

pendidikan tinggi.

5. KIP adalah Kartu yang diberikan kepada peserta didik pada satuan pendidikan

pormal atau non pormal sebagai identitas untuk mendapatakan KIP.

6. Menteri adalah menteri yang menyeleggarakan urusan pemerintahan.

7. Kementrian adalah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

pendidikan.

Fungsi dari KIP adalah untuk menjalankan undang-undang keterbukaan

publik dan peraturan pelaksanaannya, menetapkan petunjuk teknis standar layanan

informasi publik dan menyelesaikan informasi nya melalui mediasi atau ajudikasi

non litigasi.

Untuk mengukur efektivitas suatu program dapat dilakukan dengan

meggunakan indikator-indikator sebagai berikut:

a. Ketetapan sasaran program yaitu sejauh mana pelanggan dari program tersebut

dengan sasaran yang sudah di tentukan sebelumnya.

b. Sosialisasi program

c. Tujuan program

d. Pemantauan Program

Kemudian menurut Yutcman dan Seashore dalam bukunya Aloliliweri

yang berjudul Sosialogi Organisasi bahwa:’’ Efektivitas Organisasi sangat

tergantung antara lain oleh bagaiamana organisasi secara relatif mengeksfoilitasi

12
kelingkungan dari sumber daya yang langka dan sumber-sumber lain yang

bernilai untuk mencapai tujuan organisasi’’.

Organisasi di maksudkan sebagai alat untuk mencapai tujuan bersama yang

tujuan nya itu tidak mungkin dicapai sendiri-sendiri jadi, dengan organisasi

sebagai alat itulah, orang atau orang-orang ingin mencapai tujuan.

Dengan demikian, efektivitas merupakan keberhasilan organisasi dalam

menjalankan program atau kebijakan nya melalui sebagai sarana dan cara serta

upaya pemanfaatan segala sumber daya dalam rangka ditetapka. Serta dalam

mencapai ukuran efektivitas program atau kebijakan sebuah organisasi dapat

menggunakan kriteria-kriteria diatas.

13
PENUTUP
Berdasarkan teks yang diberikan, dapat diambil beberapa kesimpulan terkait

Efektivitas Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) di SDN 2 Urug Kecamatan

Kawalu Kota Tasikmalaya, mendefinisikan efektivitas berikut: “Efektivitas

mengacu pada pencapaian suatu tujuan, sedengkan Efisiensi mengacu kepada

sumber daya yang digunakan sebagai tujuan itu”. Hal yang sama juga

dikemukakan oleh Supriyono.

Oleh karena itu, dapat dijelaskan bahwa efektivitas merupakan hubungan

keluaran tanggung jawab dengan sasaran yang dicapai. Untuk mengukur

efektivitas suatu program indonesia pintar dapat dilakukan dengan cara

memonitoring program yang bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program

indonesia pintar sudah sesuai yang ditetapkan, adalah sebagai berikut:

a. Sasaran program adalah mengukur sejauhmana program tersebut sudah tepat

sasaran.

b. Ketetapan waktu adalah melihat ketetapan waktu, penerimaan dana program

sampai kepada masyarakat penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP).

c. Pemanfaatan yakni melihat sejauhmana pemanfaatan dana yang diterima

penerima program kartu indonesia pintar sudah dimanfaatkan dengan baik

atau belum.

Hasil dari monitoring digunakan sebagai bahan evaluasi yang dilakukan

untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kelemahan-kelemahan dari

14
pelaksanaan program-program sebagai bahan pertimbangan pelaksanaan program

tahun berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

https://repository.radenintan.ac.id

https://repository.uinsaizu.ac.id

15

Anda mungkin juga menyukai