Anda di halaman 1dari 46

Upaya Perbaikan Umat

UPAYA PERBAIKAN UMAT

Oleh
Al-Imam Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz Rahimahullah

Segala puji hanya milik Allah l Rabb semerta alam dan kesudahan yang baik hanya bagi orang-orang
yang bertaqwa.

Sholawat dan salam yang sempurna, semoga dicurahkan kepada hamba dan RasulNya Muhammad bin
Abdullah, keluarga dan para shahabatnya serta orang yang menempuh jalannya dan mengikuti
petunjuknya sampai hari kiamat nanti.

Bahwa masyarakat dewasa ini sangat memerlukan perbaikan, baik masyarakat Islam maupun non islam.
Namun secara lebih khusus masyarakat Islam amat sangat memerlukannya agar mereka berjalan diatas
manhaj yang lurus, mengupayakan setiap faktor, sebab dan sarana yang dengannya dapat tercapai
kebaikannya.Hendaknya mereka menempuh jalan yang telah ditempuh oleh manusia terbaik dalam
uamat ini, kekasih dan pilihan Alla Yang Maha pengasih, Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa
sallam.

Telah diketahui bersama bahwa faktor-faktor yang menunjang upaya perbaikan masyarakat Muslim dan
non muslim adalah yang telah diupayakan oleh imam para Rasul dan penutup para nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam , juga oleh para shahabat beliau yang mulia terutama para khulafa’ Ar-Rasyidiin Abu
Bakar as-Shiddiq, Umar Al-Faruq, Usman Dzun nurain dan Ali Al Murtdla Abul Hasan dan seluruh para
shahabat yang lainnya kemudian para tabi’in yang telah mengikuti mereka dengan baik. Semoga Allah
menjadikann kita termasuk orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik.

Sebagaimana dimaklumi pula bahwa faktor-faktor tersebut telah diterapkan pertama kali di Makkah
kemudian di Madinah. Sementara tidak akan baik kondisi umat yang akan datang kecuali dengan
menjalankan apa yang telah diperbaiki orang-orang terdahulu dari umat ini. Sebagaimana yang telah
dikatakan oleh para ulama ahli ilmu dan imam semisal Imam Malik bin Anas Imam negeri Madinah
dizamannya, seorang ahli Fiqh yang masyhur dan salah satu dari imam-imam mazhab yang empat.
Kalimat ini diucapkannya dan diterima oleh para ulama’ di zamannya dengan menyepakatinya bahwa.

ْ َ ‫ص ِل َح آخِ َر َه ِذ ِه األ ُ َّم ِة ِإالَّ َما أ‬


‫صلَ َح أَ َّولَ َها‬ ْ ُ‫لَ ْن ي‬

Tidak akan bisa memperbaiki kondisi orang-orang yang datang kemudian dari umat ini kecuali dengan
apa yang telah memperbaiki kondisi orang-orang petamanya.

Ungkapan ini memberikan sebuah pengertian bahwa yang telah menjadikan mereka baik adalah
mengikuti Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia.Itulah yang dapat
memperbaiki mereka sampai hari qiamat.

Maka barangsiapa yang menghendaki perbaikan bagi masyarakat muslim atau yang lainnya di dunia ini
tanpa menempuh jalan, faktor dan sarana yang memperbaiki generasi pertama berarti ia telah keliru dan
berkata tanpa hak. Karena tidak ada jalan lain kecuali itu.
Dengan demikian segala upaya yang dilakukan untuk memperbaiki dan menegakkan manusia diatas
jalan yang lurus hanyalah dengan menempuh apa yang telah diperaktekkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa sallam, para sahabat beliau dan orang yang mengikuti beliau dengan baik sampai hari ini. Yaitu
upaya untuk mencurahkan segala perhatian kepada Al-Qur’an yang mulia dan sunnah Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam serta mengajak manusia kepada keduanya. Berusaha untuk memahami
kandungannya dan menyebarkannya ditengah-tengah masyarakat dengan ilmu dan pandangan yang
benar (basshirah). Menjelaskan petunjuk Al-Qur’an dan sunnah berupa hukum-hukum dalam aqidah
yang benar yang merupakan landasan yang sangat mendasar. Juga menjelaskan segala yang
diharamkan Allah yang harus dihindari dan diwaspadai oleh masyarakat Islam, serta batasan-batasan
Allah dan RasulNyayang telah ditetapkannya sehingga berhenti padanya.Sebagaimana firman Allah.

ِ ‫ت ِْلكَ ُحد ُْو ُد‬


‫هللا فَالَ ت َ ْعتَد ُْوهَا‬

Itulah larangan-larangan Allah maka janganlah kalian mendekatinya [Al-Baqarah 187]

Hududullah yaitu hal-hal yang diharamkan, yang dilarang untuk mendekatinya dengan melakukan
perbuatan maksiat.Sebagaimana Diapaun melarang bersikap melampaui batas terhadap batasan-batsan
yang telah ditetapkan Allah dalam ibadah yaitu kewajiban yannng diharuskan atas mereka berupa segala
ritual keagamaan dan hukum-hukum ketetapannya.

Pekerjaan pertama yang dilakukan Rasulullah dan dasar pertama yang digariskan adalah mengajak
manusia kepada tauhid dan ikhlas dalam beribadah semata-mata untuk Allah. Inilah pekerjaan pertama
dan asas pertama yang dibicarakan dan di dakwahkannya yaitu mengajak manusia kepada tauhid dan
membimbing mereka akan seluk-beluknya.

Kalimat yang menunjukkan pada tauhid LAAILAHA ILLALLAH (tiada sesembahan yang hak kecuali
Allah).Inilah asas yang sangat kokoh disertai persaksian bahwasanya Muhammad Rasul Utusan
Allah.Inilah dua asas dan dua pangkal yang sangat urgen.Keduanya merupakan asas Islam dan
landasan pokok bagi sebuah upaya perbaikan umat ini. Barangsiapa berpegang pada keduanya lalu
istiqamah diatasnya dalam beramal, berilmu, berdakwah dan bersabar niscaya segala urusannya akan
menjadi lurus dan dengannya Allah akan memperbaiki umat ini, sesuai dengan kesungguhan,
kemampuan dan uapaya-upaya yang dilakukannya. Sebaliknya, barangsiapa menyia-nyiakan keduanya
atau salah satu pokok ini niscaya dia akan sia-sia belaka dan akan binasa.

Ketika Allah mengutus nabiNya dan menurunkan Al-Qur’an, yang pertama kali turun padanya adalah
IQRA’ (bacalah) kemudian Al-Muddatsir orang yang berselimut), maka bangkitlah beliau untuk
memberikan peringatan kepada manusia dan mengajak mereka kepada tauhid serta mengingatkan
mereka akan adzab Allah k sembari berkata.

‫قُ ْولُ ْوا الَإِلَهَ ِإالَّ هللاُ ت ُ ْف ِل ُح ْوا‬

Hai kaumku, katakanlah LAAILAHA ILLALLAH (tiada sesembahan yang sebenarnya kecualii Allah),
niscaya kalian akan beruntung.

Maka orang-orang musyrikin merasa angkuh lalu megningkarinya.Karena hal ini bukanlah tradisi mereka
dan tidak pula dikenal atau diketahui dari nenek moyang mereka sebelumnya. Oleh sebab itu mereka
mengingkarinya dengan mengucakan,
ٌ‫ع َجاب‬ َ َ‫أ َ َجعَ َل اْأل َ ِل َهةَ إِلَ ًها َواحِ دًا إِ َّن َهذَا ل‬
ُ ‫ش ْى ٌء‬

Mengapa ia menjadikan ilah-ilah itu Ilah Yang Satu sajaSesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang
sangat mengherankan. [Shaad : 5]

Merakapun berkata.

ٍ ُ‫َويَقُولُونَ أَئِ َّنا لَت َِار ُكوا َءا ِل َهتِنَا ِلشَاع ٍِر َّمجْ ن‬
‫ون‬

Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sesembahan-sesembahan kami karena seorang


penyair gila?” [As-Shoffaat : 36]

Sebelum ayat ini Allah menjelaskan.

ٍ ُ‫ِإنَّ ُهم كَانُوا ِإذَا قِي َل لَ ُه ْم آل ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َي ْست َ ْك ِب ُرونَ َو َيقُولُونَ أ َ ِئنَّا لَت َِار ُكوا َءا ِل َه ِتنَا ِلشَاع ٍِر َّمجْ ن‬
‫ون‬

Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka:”Laa ilaaha illallah” (Tiada Ilah yang
berhak disembah melainkan Allah) mereka menyombongkan diri. dan mereka berkata:”Apakah
sesungguhnya kami harus meninggalkan sesembahan-sesembahan kami karena seorang penyair gila?”
[As-Shoffaat : 35-36]

Lalu Allah membantah mereka dengan firmanNya.

َ ‫صدَّقَ ْال ُم ْر‬


َ‫سلِين‬ ِ ‫بَ ْل َجآ َء بِ ْال َح‬
َ ‫ق َو‬

Sebenarnya dia (Muhammad) telah datang membawa kebenaran dan membenarkan raul-rasul
(sebelumnya). [As-Shoffaat : 37]

Disebabkan sikap meremehkan yang muncul dari para ulama’, penuntut ilmu, dan tokoh-tokoh Islam
yang faham terhadap tauhidullah, disebabkan sikap menggampangkan pokok yang paling mendasar ini,
maka bertebaranlah kesyirikan pada banyak negeri kaum muslimin, kuburan dan penghuninya disembah
selain Allah serta banyak banyak pribadatan yang dipaingkan kepada mereka. Ada yang berdo’a kepada
kuburan, ada yang berdo’a kepadanya agar terlepas dari kesulitan yang dihadapinya, ada pula yang
bernazdar untuknya dan ada juga yang meminta bantuan darinya. (Apa yang mereka lakukan terhadap
kuburan) sama kondisinya dengan yang pernah dilakukan oleh kaum Quraiys pada masa jahiliyah
terhadap berhala “Uzza” atau selain Quraisy terhadap “Allata dan Manat” serta berhala-berhala lainnya.
Dan sama hal dengan perbuatan kaum musyrikin disemua tempat dan zaman terhadap patung dan
berhala mereka dalam pengagungan do’a, memohon pertolongan ketika dalam kondisi kesulitan,
bertamassuh (mengusap dengan tangan agar memproleh barakah), bertabarruq (mencari barakah) dan
meminta bantuan.

Ini adalah makar dan tipu daya syaithan.Ia sangat giat dan antusias untuk menyingkir manusia dari
aqidah dan agama mereka serta menjauhkan mereka darinya dengan berbagai macam cara.

Oleh sebab itu wajib bagi para penuntut ilmu agama yang mana mereka menjadi harapan ummat ini –
sesudah Allah Subhanahu wa Ta’ala – dalam memegang tampuk kepemimpinan dimasa yang akan
datang daan sebagai generasi esok. Dari universtas manapun mereka menamatkan studi, hendaknya
mereka membawa bahtera ini dengan hikmah, penuh keikhlasan dan kejujuran. Hendaklah
memperhatikan asas tersebut danmengetahui akan pentingnya faktor ini yang garus menjadi pusat
perhatian. Sementara faktor-faktor yang lain hanya sebagai penunjang yang mengikuti dibelakangnya.
Yaitu Memfokuskan perhatian pada tauhidullah dan mengikhlaskah ibadah hanya untuk Allah.Demikian
juga memperhatika keimanan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.beliau adalah benar-
benar rasul (utusan) Allah. Kewajiban kita, mengikuti dan berjalan diatas jalannya.Shabat-shahabat
beliau adalah ssebaik-baik umat dan yang paling utama.Merupakan kewaajiban kita untuk berprasangka
baik terhadap mereka dan meyakinii ‘adalah (kelurusan) mereka.Mereka adalah umatterbaik setelah
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, para pengemban Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam.maka merupakan kewajiban untuk berjalan diatas jalan mereka seta memohon
keridhaan Allah untuk mereka semuanya. Harus diyakini pula bahwa mereka adalah sebaik-baik manusia
dan yang paling utama setelah para nabi. Sebagaimana telah tetap daalam kitab Shahih Bukhari dan
Muslim dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

‫اس قَ ْرن ِْي ث ُ َّم الَّ ِذيْنَ يَلُ ْونَ ُه ْم‬


ِ َّ‫َخي ُْر الن‬

Sebaik-baik manusia adalah generasiku (yaitu para shahabat,pent) kemudian yang datang sesudahnya

Serta hadits-hadits lain yang menunjukkan pada makna itu.Para shahabat adalah manusia terbaik
sesudah para nabi dan paling utama.Keutamaan mereka bertingkat-tingkat, yang paling utama adalah
khulafa’ ar-rasyidin kemudian yang lainnya, bergantung pada amal perbuatan dan keutamaan mereka.

Maka merupakan kewajiban kita untuk mencurahkan perhatian terhadap asas ini dan mengaja manusia
kepada tauhid dan engikhlaskan ibadah kepada Allah.Tidak boleh bersikap ghuluw (melampaui batas)
terhadap kuburan, para nabi dan para wali.Tidak boleh menyembah mereka bersamaan dengan
menyembah Allah.Tidak boleh pula kita palingkan ibadah kita berupa do’a, rasa takut dan harapan serta
ibadah-ibadah lainnya kepada mereka.

Demikian pula merupakan kewajiban para penuntut ilmu agama dan seorang pemimpin untuk
mengagungkan perintah dan larangan Allah.Rasa taku kepada Allah harus kokoh dalam hatinya ditas
segala-galanya. Hendaklah dia tidak menggubris apa yang disebarkan oleh para penentang al-haq dan
pendukungnya, sebagai wujud keyakinannya kepada Allah dan pembenaran terhadap janji Allah kepada
RasulNya Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan ssegenap para rasul. Sebagaimana firman Allah.

َّ ‫ضنَآ أ َ ْو لَتَعُود َُّن فِي مِ لَّ ِتنَا فَأ َ ْو َحى إِلَ ْي ِه ْم َربُّ ُه ْم لَنُ ْه ِلك ََّن‬
َ ‫ َو َلنُ ْس ِكنَنَّ ُك ُم اْأل َ ْر‬. َ‫الظالِمِ ين‬
‫ض مِ ن بَ ْع ِد ِه ْم َذلِكَ ِل َم ْن‬ ُ ‫َوقَا َل الَّذِينَ َكف َُروا ل ُِر‬
ِ ‫س ِل ِه ْم لَنُ ْخ ِر َجنَّ ُكم ِم ْن أ َ ْر‬
‫َاف َوعِي ِد‬َ ‫َاف َمقَامِ ى َوخ‬ َ ‫خ‬

Orang-orang kafir berkata kepada rasul-rasul mereka:”Kami sungguh-sungguh akan mengusir kamu dari
negeri kami atau kamu kembali kepada agama kami”.Maka Rabb mewahyukan kepada mereka:”Kami
pasti akan membinasakan orang-orang yang zalim itu, dan Kami pasti akan menempatkan kamu
dinegeri-negeri itu sesudah mereka.Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (akan
menghadap) kehadirat-Ku dan yang takut kepada ancaman-Ku”. [Ibrahim : 13-14]

Maka seorang penuntut ilmu agama, seorang alim yang mengarahkan umat dan seorang pemimpin yang
memiliki pandangan yang benar, tidak akan menghiraukan penyebaran berita-berita untuk menakut-
nakuti yang dilakukan oleh para penyembah kuburan, ahli khurafat, dan setiap orang yang memusuhi
Islam dari golongan manapun. Akan tetapi ia harus menghadapi medan ini dan bersabar serta
menggantungkan hatinya kepada Allah. Ia hanya takut kepada Allah dan mengharap pertolonganNya.
Karena Dialah Penolong dan Pembela.Allah telah menjanjikan pertolongan bagi siapa yang menolong
agamaNya.Allah berfirman.

‫ت أ َ ْق َدا َم ُك ْم‬
ْ ِ‫ص ْر ُك ْم َويُثَب‬ ُ ‫يَاأَيُّ َها الَّذِينَ َءا َمنُوا إِن ت َن‬
ُ ‫ص ُروا هللاَ يَن‬

Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan
meneguhkan kedudukanmu. [Muhammad : 7]

َ‫علَ ْينَا نَص ُْر ْال ُمؤْ مِ نِين‬


َ ‫َو َكانَ َحقًّا‬

Dan kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman. [Ar-Ruum : 47]

Akan tetapi dengan syarat berpegang teguh pada agama Allah, beriman kepadaNya dan kepada
RasulNya Shallallahu ‘alaihi wa sallam serta istiqamah diatas agama Allah.Inilah sebab dan syarat
pertolongan Allah kepada kita. Sebagaimana firman Allah,

‫ع ِن ْال ُمنك َِر‬


َ ‫الزكَاة َ َوأ َ َم ُروا بِ ْال َم ْع ُروفِ َونَ َه ْوا‬
َّ ‫صالَة َ َو َءات َُوا‬ ِ ‫ الَّذِينَ ِإن َّم َّكنَّا ُه ْم فِي اْأل َ ْر‬. ‫يز‬
َّ ‫ض أَقَا ُموا ال‬ ٌ ‫ع ِز‬ ٌّ ‫هللا لَقَ ِو‬
َ ‫ي‬ َ ‫ص ُرهُ ِإ َّن‬ ُ ‫َولَيَن‬
ُ ‫ص َر َّن هللاُ َمن يَن‬

Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya.Sesungguhnya Allah benar-
benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. Yaitu orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di
muka bumi, niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang ma’ruf dan
mencegah dari perbuatan yang mungkar [Al-Hajj 40-41]

‫ضى لَ ُه ْم َو َليُبَ ِد َلنَّ ُهم ِمن‬ ْ ‫ف َّال ِذينَ مِ ن قَ ْب ِل ِه ْم َولَيُ َم ِكن ََّن لَ ُه ْم دِينَ ُه ُم َّالذِي‬
َ َ ‫ارت‬ ِ ‫ت َليَ ْست َْخ ِلفَنَّ ُه ْم فِي اْأل َ ْر‬
َ ‫ض َك َماا ْست َْخ َل‬ ِ ‫صا ِل َحا‬ َ ‫ع َد هللاُ الَّذِينَ َءا َمنُوا مِ ن ُك ْم َو‬
َّ ‫عمِ لُوا ال‬ َ ‫َو‬
ً‫ش ْيئا‬ ُ ْ َ ً َ
َ ‫َ بَ ْع ِد خ َْوفِ ِه ْم أ ْمنا يَ ْعبُدُونَنِي اليُش ِركونَ بِي‬

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan mengerjakan amal-amal
yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia
akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan
merobah (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa.Mereka
tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. [An-Nuur : 55]

Ini adalah janji Allah k bagi orang-orang yang istiqamah diatas iman, petunjuk dan amal shalih bahwa Dia
akan menjadikannya berkuasa di muka bumi dan meneguhkan agamanya, memberikan rasa aman serta
melindunginya dari kejahatan dan tipu daya musuh-musuhnya serta menolongnya untuk mengalahkan
mereka.

Dan termasuk mewujudkan persaksian bahwa muhammad rasul Allah adalah menghormati sunnahnya,
mengajak manusia kepadanya, menerapkan tujuan-tujuan sunnahnya dan memperingatkan manusia
agar wasspada dari sikap menyelisihi.

Demikian pula menafsirkan Al-Qur’an dengan sunnahnya dalam hal-hal yang kurang jelas baginya
ditafsirkan dan dijelaskan dengan sunnah. Karena sunnah menjelaskan, menerangkan dan menunjukkan
makna Al-Qur’an. Allah Azza wa Jalla berfirman.

َ‫اس َمانُ ِز َل ِإ َل ْي ِه ْم َولَ َعلَّ ُه ْم َيتَفَ َّك ُرون‬ ِ َ‫َوأَنزَ ْلنَآ ِإلَيْك‬
ِ َّ‫الذ ْك َر ِلتُبَيِنَ لِلن‬
Dan Kami turunkan kepadamu al-Qur’an, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah
diturunkan kepada mereka supaya mereka memikirkan, [An-Nahl : 44]

Asas ini harus menjadi titik tolak bagi da’i yang mukhlis (orang ikhlas) dan orang-orang yang berupaya
mengadakan perbaikan di muka bumi serta memimpin manusia, membawa mereka ke tepi perdamaian
dan bahtera keselamatan.

Upaya perbaikan hendaklah terfokus pada faktor yang paling besar ini yaitu mengikhlaskan ibadah
kepada Allah semata, beriman kepada RasulNya, mengagungkan perintah dan laranganNya dengan
mengikuti syari’atNya dan waspada terhadap penyelisihan-penyelisihan ajaran-ajaranNya. Kemudian
setelah itu baru mengalihkan perhatian kepada faktor-faktor lainnya yang merupakan peunjang bagi
faktor yang paling mendasar ini. Yaitu dengan mengajak manusia untuk melaksanakan kewajiban-
kewajiban yang diperintahkan oleh Allah Azza wa Jalla berupa sholat, zakat, puasa, haji dan lain-lain,
mencegah mereka dari hal-hal yang diharamkan Allah berupa kesyirikan atau yang dibawahnya yang
mencakup segala bentuk kejahatan dan kemaksiatan; berupaya mengadakan perbaikan diatara manusia
dengan amar ma’ruf nahi mungkar, berdakwah kejalan Allah dan berupaya mendamaikan antara dua
orang yangg berselisih dan lain sebagainya.

Dengan demikian ia berupaya mengerahkan segala kemampuannya yang dimilikinya untuk menegakkan
perintah Allah di bumi Allah, meninggalkan larangan-laranganNya, berhenti pada batasan-batasanNya
dan mengingatkan manusia agar waspada terhadap bid’ah yang telah dilarang dalam agama ini.
Beginilah semestinya seorang pembaharu yang diberi taufiq oleh Allah Azza wa Jalla.

Ia menempuh setiap upaya perbaikan dengan tetap memperhatikan asas yang kokoh yaitu mewujudkan
persaksian bahwa tidak ada sesembahan yang hak kecuali Allah dan Muhammad itu rasul (utusan) Allah
dalam bentuk ilmu dan amalan. Ia mengajarkan kepada umat dan mengamalkan dalam dirinya, ia
mentauhidkan Allah beribadah hanya kepada Allah, tunduk kepada syari’atNya dengan melaksanakan
apa yang dibawa Muhammad n , menerima dan mengagungkan sunnah beliau sebagaimana para
shahabat. Ia berjalan diatas manhaj sunnah tuntunannya beserta kitab Allah seperti yang dijalankan oleh
para shahabat. Karena ilmu para shahabat semuanya bersumber dari kitabullah dan sunnah Rasulullah.
Mereka tidak memiliki kitrab-kitab lain. Kitab-kitab itu datang setelah mereka.

Perjalanan hidup para shahabat bersumber dari curahan dan siraman Al-Qur’an yang mulia.Mereka
membaca, merenungi kandungan dengan maksud yang baik yaitu untuk menimba ilmu dan
mengamalkannya. Demikian pula terhadap sunnah Rasulullah mereka mempelajari dan menghapalnya;
dari sanalah mereka mengambil ilmu dan amal.

Begitulah para shahabat dan tabi’in yang mengikuti dengan baik, sebelum ditulis karya-karya ilmiyah
dalam hadits lainnya. Dan posisikanlah dirimu seolah-olah engkau bersama mereka, ambillah ilmu dari
kitab RabbMu, sunnah RasulNya Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan ucapan para ulama’ yang dapat
membantumu dalam memahami sunnah. Jadilah seorang yang giat untuk meraih ilmu dan fiqh dalam
agama ini hingga engkau mampu mengarahkan masyarakat kepada jalan yang lurus serta membawa
mereka kepada keselamatan.

Agar engkau mengetahuii bagaimana harus berbuat, maka mulailah dari dirimu, bersungguh-sungguh
dalam memperbaiki jalan hidupmu, berlomba dalam berbuat baik.Engkau bersama orang yang pertama
dalam mengerjakan sholat.Bersama orang yang pertama dalam mengerjakan semua kebaikan dan
menjadi orang yang paling jauh dari setiap kejelekan. Upayakanlah menerapkan kitabullah dan sunnah
Rasulullah dalam perbuatan dan perkataanmu bersama teman-teman, saudara-saudaramu dan
penolong-penolongmu.
Begitulah semestinya seorang mukmin berbuat, karena demikian perlakuan para shahabat, para tabi’in,
para pengikut tabi’in dan para muslihin yang terus berupaya mengobatii umat serta para imam-imam
yang mengikuti petunjuk.

Mereka mempelajari kitabullah, mengamalkan kandungannya, membacakannya kepada manusia,


mengajarkan dan membimbing mereka kepada makna-maknanya. Mengajarkan sunnah Rasul dan
menganjurkan mereka berpegang teguh padanya dan agar memahaminya, mewasiatkan mereka untuk
menghormati dan mengagungkan perintah-perintah dan larangan-larangan serta berhenti pada batasan-
batasan yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, semua itu mereka
lakukan pada masa hidup mereka yang begitu cepat.

Setiap faktor yang menunjang perbaikan menuntut keikhlasan serta sikap jujur dan benar. Maka dakwah
kepada Allah dan memerlukan keikhlasan dan kejujuran serta penjelasan akan makna LAAILAHA
ILLALLAH yait tidaak ada sesembahan yang sebenarnya kecuali Allah. Dan merupakan kewajiban
mewaspadai segala bentuk kesyirikan kecil dan besar serta memperingati manusia akan bahayanya.
Sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah n dan para shahabatnya Radhiyallahu ‘anhum, dengan
mempelajari Al-Qur’an akan jelas makna tersebut.

Demikian pula “Sunnah” harus dimuliakan dan diajak padaanya setelah beriman bahwasanya
Muhammad rasul (utusan) Allah, dan merupakan kewajiban untuk mengikutinya. Allah telah mengutus
beliau kepada semua manusia, arab dan bukan arab, kepada jin dan manusia, laki dan perempuan.

Maka wajib bagi seluruh penduduk bumi untuk mengikutinya, sebagaimana firman Allah.

ُ‫سو ِل ِه النَّبِي ِ اْأل ُ ِمي ِ َّالذِي يُؤْ مِ ن‬ ِ ‫ت َواْأل َ ْر‬


ِ ‫ض آل إِلَهَ ِإالَّ ه َُو يُحْ ي ِ َويُمِ يتُ َفئَامِ نُوا بِا‬
ُ ‫هلل َو َر‬ َّ ‫سو ُل هللاِ إِ َل ْي ُك ْم َجمِ يعًا الَّذِي لَهُ ُم ْلكُ ال‬
ِ ‫س َم َاوا‬ ُ َّ‫قُ ْل يَاأَيُّ َها الن‬
ُ ‫اس إِنِي َر‬
َّ
َ‫بِاهللِ َو َك ِل َما ِت ِه َواتَّبِعُوهُ لَعَل ُك ْم ت َ ْهتَدُون‬

Katakanlah:”Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang
mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia, yang
menghidupkan dan yang mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang
ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia,
supaya kamu mendapat petunjuk. [Al-A’raf : 158]

Pada ayat sebelumnya Allah berfirman.

َ‫نز َل َم َعهُ أ ُ ْو َلئِكَ ُه ُم ْال ُم ْف ِل ُحون‬


ِ ُ ‫ور الَّذِي أ‬
َ ُّ‫ص ُروهُ َوات َّ َبعُوا الن‬ َ ‫فَالَّذِينَ َءا َمنُوا ِب ِه َو‬
َ ‫ع َّز ُروهُ َو َن‬

Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang
terang yang diturunkan kepadanya (al-Qur’an), mereka itulah orang-orang yang beruntung. [Al-A’raf :
157]

Maka barangsiapa yang mengikuti dan mengagungkan perintah dan larangannya, dialah orang yang
beruntuh.Dan barangsiapa yang menyimpang darinya lalu mengikuti hawa nafsu dan syaitan, dialah
orang yang merugi dan binasa.Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.

Upaya-upaya untuk sebuah perbaikan banyak dan bermacam, bergantung pada sasaran dakwah yang
dituju dan larangan yang dicegah. Dengan demikian anda dituntut untuk bersungguh-sungguh dalam
memilih upaya atau faktor apa yang harus anda lakukan. Tentunya upaya syar’I yang sesuai dengan
syari’at Allah yang telah diketahui dasarnya dan telah anda ketahui sumbernya dari kitab Allah dan
sunnah Rasululllah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Kemudian anda mengajak manusia kepada agama Allah, kepada kwajiban-kewajiban yang
diwajibkanNya dan meninggalkan larangan-larangan diharamkanNya. Anda lakukan itu diatas jalan atau
cara yeng telah ditempuh oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

(Ketahuilah-pent) bahwa faktor-faktor untuk memperbaiki masyarakat dan jenis masyarakatpun berbeda-
beda. Masyarakat yang memerangi agama Allah dan tidak memiliki pemimimpin yang menolongmu
dalam upaya perbaikan dan pengarahan, maka lakukakanlah seperti yang dilakukan oleh Raasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berada di Makkah. (pada masyarakat seperti ini) engkau harus
mengajak manusia kepada Allah dengan cara terbaik, kata-kata yang lembut sehingga perkataanmu
merasuk kedalam hati hati-hati manusia lalu membekass padanya. Dengan deemikian hati-hati akan
tertarik untuk taat kepada Allah dan mentauhidkanNya.

Bekerjasamalah dengan kawan-kawanmu dan orang-orang yang berjalan diatas manhajmu dalam
dakwah dan bimbingan manusia. Lakukanlah dengan cara penuh lemah lembut pada masyarakat yang
boleh didatangi, hingga tertancaplah iman dalam hati mereka dan tersebar di tengah-tengah mereka
dengan dalil-dalil yang jelas.

Adapun pada msyarakat Islam yang memiliki pemimpin Islam yang membantumu, engkau perbanyak
aktifitasmu dalam amar ma’ruf dan nahi mungkar, menghubungi pihak yang berwajib jika terdapat
pembangkang dan dihawatirkan dampaknya pada masyarakat.

Bersamaan dengan itu hendaknya engkau tetap menempuh jalan yang lurus dengan penuh kelembutan,
hikmah dan kesabaran.Sebagaimana firman Allah.

‫صب ِْر‬ ِ ‫ص ْوا بِ ْال َح‬


َ ‫ق َوت َ َوا‬
َّ ‫ص ْوا بِال‬ َ ‫ت َوت ََوا‬
ِ ‫صا ِل َحا‬ ِ ‫ إِ َّن‬. ‫َو ْالعَص ِْر‬
َ ‫ إِالَّ َّالذِينَ َءا َمنُوا َو‬. ‫اإلن َسانَ لَفِي ُخس ٍْر‬
َّ ‫عمِ لُوا ال‬

Demi masa.Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang
beriman, dan mengerjakan amal saleh, dan nasehat- menasehati supaya mentaati kebenaran, dan
nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran. [Al-‘Ashr : 1-3]

Kesabaran merupakan keharusan, demikian pula nasehat-menasehati dalam kebenaran dan berdakwah
kepadanya hingga engkau sukses dalam tugasmu.

Samahalnya dengan para penanggung jawab atau pejabat dan pembesar yang dikhawatirkan sikap jelek
mereka terhadap dakwah, hendaknya mereka dinasehati dengan cara terbaik dan diarahkan. Demikian
pula tokoh-tokoh masyarkat dan para pemukanya serta para pemimpin mereka hendaknya didakwahi
dengan cara terbaik melalui surat atau melalui lisan. Sebagaimana firman Allah.

ِ ‫ظ ْالقَ ْل‬
َ‫ب الَن َفضُّوا مِ ْن َح ْولِك‬ َ ‫غلِي‬ ًّ ‫فَبِ َما َرحْ َم ٍة ِمنَ هللاِ لِنتَ لَ ُه ْم َولَ ْو ُكنتَ َف‬
َ ‫ظا‬

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.Sekiranya kamu
bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. [Ali Imran 159]
Dan firman Allah kepada Musa dan Harun tatkala diutus kepada Fir’aun.

‫فَقُوالَ لَهُ قَ ْوالً َّليِنًا لَّعَلَّهُ َيتَذَ َّك ُر أ َ ْو َي ْخشَى‬

Maka berbicalah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut mudah-mudahan ia ingat
atau takut”. [Thoha : 44]

Merupakan kewajiban bagi para muslihin dan da’i untuk menempuh jalan ini dan brupaya mencari jalan
penyelesaian problematika umat dengan cara hikmah dan peringatan yang baik serta berbicara kepada
setiap orang yang sesuai dengan mereka. Dengan demikian mereka akan berhasil dan mencapai tujuan.

Bagi para da’i yang mengajak kepada Allah dan ingin mewujudkan sebuah perbaikan hendaknya
memperhatikan dua faktor berikut ini, selain yang disebutkan diatas.

1. Saling nasehat-menasehati dan wasiat-mewasiati kepada kebenaran terhadap temannya, para tokoh
dan para pemuka masyarakat.
2. Sikap sabar terhadap kemungkinan dia disakiti oleh orang-orang tertentu atau yang lainnya.

Semua ini dilakukan sebagai wujud pengamalan kandungan surat Al-‘Ashryang telah disebutkan diatas
dan meneladani para rasul –alaihimus shalatu was salam-. Sbagaimana firman Allah kepada Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada akhir surat Al-Ahqaf, surat Makkiyah (diturunkan sebelum
hijrah ke Madinah).

‫س ِل َوالَت َ ْست َ ْع ِجل لَّ ُه ْم‬ ُّ َ‫صبَ َر أ ُ ْولُوا ْالعَ ْز ِم مِ ن‬


ُ ‫الر‬ ْ ‫فَا‬
َ ‫صبِ ْر َك َما‬

Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah
bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. [Al-Ahqaaf 35]

Allah berfirman dalam surat Ali Imran, surat Madaniyah (surat yang diturunkan setelah hijrah ke
Madinah).

ِ ‫ع ْز ِم اْأل ُ ُم‬
‫ور‬ َ ‫صبِ ُروا َوتَتَّقُوا فَإ ِ َّن ذَلِكَ مِ ْن‬
ْ َ‫ِيرا َو ِإن ت‬ َ ‫لَت ُ ْبلَ ُو َّن فِي أ َ ْم َوا ِل ُك ْم َوأَنفُ ِس ُك ْم َولَت َ ْس َمعُ َّن مِ نَ الَّذِينَ أُوتُوا ْال ِكت‬
ً ‫َاب مِ ن قَ ْب ِل ُك ْم َومِ نَ الَّذِينَ أ َ ْش َر ُكوا أَذًى َكث‬

Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh
akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang
mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan
bertaqwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan. [Ali Imran
186]

Dan ketika melarang menjadikan orang-orang musyrik sebagai teman kepercayaan, Allah berfirman.

ُ ‫صبِ ُروا َوتَتَّقُوا الَ َيض ُُّر ُك ْم َك ْي ُد ُه ْم َش ْيئًا إِ َّن هللاَ بِ َما يَ ْع َملُونَ ُمحِ ي‬
ُُ‫ط‬ ْ َ ‫َوإِن ت‬
Jika kamu bersabar dan bertaqwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan
kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan. [Ali Imran
120]

Pada akhir surat AN-Nahl (surat yang diturunkan setelah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam hijrah ke
Madinah).

َ‫هللا َم َع الَّذِينَ اتَّقَ ْوا َو َّالذِينَ هُم ُّمحْ ِسنُون‬


َ ‫ ِإ َّن‬. َ‫ق ِم َّما َي ْم ُك ُرون‬
ٍ ‫ض ْي‬ َ ‫صب ُْركَ ِإالَّ ِباهللِ َوالَت َحْ زَ ْن‬
َ ‫علَ ْي ِه ْم َوالَت َكُ فِي‬ َ ‫ص ِب ْر َو َما‬
ْ ‫َوا‬

Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan
janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap
apa yang mereka tipu dayakan. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa dan orang-
orang yang berbuat kebaikan. [An-Nahl 127-128]

Dan ayat-ayat Al-Qur’an yang semakna dengan ayat-ayat ini banyak sekali.
Setiap orang yang menempuh jalan para rasul diantara para da’I dan orang-orang yang mengupayakan
perbaikan, pasti ia berhasil dalam dakwahnya, meraih akibat (balasan) yang terpuji dan kemenangan
atas musuh-musuhNya.
Barangsiapa yang mendalami dan mempelajari berita-berita dan perjalanan hidup tokoh-tokoh islah (yang
mengupayakan perbaikan) pasti akan mengetahui dan melihat realitanya.

Akhirnya Aku memohon kepada Allah dengan nama-namaNya yang terbaik dan sifat-sifat yang mulia
agar memperbaiki kondisi kaum muslimin, menganugerahkan pemahaman terhadap agama, memberi
taufiq kepada pemimpin mereka untuk berbuat setiap kebaikan, memperbaiki para penasehat atau
pembantu mereka dan melindungi kaum muslimin dimanapun mereka berada dari segala fitnah yang
menyesatkan dan ketaatan pada hawa nafsu dan syaitan. Sesungguhnya Maha Kuasa untuk
melakukannya.

‫و صلى هللا و سلم على نبينا محمد و آله و صحبه‬

Diterjemahkan dari Majalah “As-salafiyah” edisi 4 tahun 1419-1420 H, halaman 13-17 dengan judul asli
‫عوامل إصالح المجتمع‬
Oleh Imam Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz t .penerjemah Mubarak Bamualim (Ma’had Al-Irsyad –
Surabaya)

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 02/Tahun VII/1424H/2003. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah
Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]

Anda belum mahir membaca Qur'an?

Read more https://almanhaj.or.id/2142-upaya-perbaikan-umat.html


Pelajari Dahulu Adab Dan Akhlaknya Baru Ilmunya

Yang perlu diperhatikan oleh penuntut ilmu di zaman ini adalah adab dalam menuntut ilmu.Di zaman
modern saat ini, beberapa pendidik merasa adab para murid mulai berkurang. Misalnya:

 Kurang hormat dengan gurunya


 Terlambat ketika menghadiri majelis ilmu
 Tidak mengulangi (muraja’ah) pelajaran sebelumnya

Padahal dengan abda yang baik maka ilmu tersebut menjadi berkah.Bagaimana ingin mendapatkan
keberkahan ilmu jika adabnya saja tidak diperhatikan. Ilmu tersebut mungkin tidak akan bertahan lama
atau tidak akan mendapatkan berkah.

Padahal di zaman keemasannya adab menuntut ilmu sangat diperhatikan oleh para ulama. Misalnya:

1. Datang ke majelis ilmu sebelum pelajaran di mulai bahkan ada yang sampai menginap agar
dapat tempat duduk terdepan karena majelis ilmu saat itu sangat ramai
2. Menghapal beberapa buku (matan/ringkasan isi) sebelum belajar ke ulama. Bahkan beberapa
ulama mempersyaratkan jika ingin belajar kepadanya harus hafal dahulu. Misalnya imam Malik
yang mempersyaratkan harus hafal kitab hadits yang tebal yaitu Al-Muwattha’.
3. Menjaga suasana belajar dengan fokus dan tidak bermain-main. Misalnya bermain gadget atau
HP atau mengobrol dengan temannya.

Misalnya kisah berikut ini, dikisahkan oleh Ahmad bin Sinan mengenai majelis Abdurrahman bin Mahdi,
guru Imam Ahmad, beliau berkata,

‫ وال يتبسم أحد‬،‫ وال يقوم أحد وال يبرى فيه قلم‬،‫كان عبد الرحمن بن مهدي ال يتحدث في مجلسه‬

“Tidak ada seorangpun berbicara di majelis Abdurrahman bin Mahdi, tidak ada seorangpun yang
berdiri, tidak ada seorangpun yang mengasah/meruncingkan pena, tidak ada yang tersenyum.” ( Siyaru
A’lamin Nubala’ 17/161, Mu’assasah Risalah, Asy-syamilah).

Berikut beberapa kisah dari ulama, mereka menekankan agar belajar adab dahulu baru ilmu. Imam
Malik rahimahullahu mengisahkan,

‫ وعممتني‬،‫ ووضعت الطويلة على رأسي‬،‫ فألبستني مسمرة‬، “ ‫ فالبس ثياب العلم‬،‫ ” تعال‬:‫ فقالت‬،“ ‫ فأكتب العلم؟‬،‫ ” أذهب‬:‫ قلت ألمي‬:‫قال مالك‬
‫ فتعلًّ ْم من أدبه قبل علمه‬،‫ ” اذهب إلى ربيعة‬:‫ وكانت تقول‬،“ ‫ فاكتب اآلن‬،‫ ” اذهب‬:‫ ثم قالت‬،‫فوقها‬

“Aku berkata kepada ibuku, ‘Aku akan pergi untuk belajar.’ Ibuku berkata,‘Kemarilah!, Pakailah pakaian
ilmu!’ Lalu ibuku memakaikan aku mismarah (suatu jenis pakaian) dan meletakkan peci di kepalaku,
kemudian memakaikan sorban di atas peci itu.Setelah itu dia berpesan, ‘Sekarang, pergilah untuk
belajar!’ Dia juga pernah mengatakan, ‘Pergilah kepada Rabi’ah (guru Imam Malik, pen)! Pelajarilah
adabnya sebelum engkau pelajari ilmunya!’.” (‘Audatul Hijaab 2/207, Muhammad Ahmad Al-
Muqaddam, Dar Ibul Jauzi, Koiro, cet. Ke-1, 1426 H, Asy-Syamilah)

Berkata Adz-Dzahabi rahimahullahu,

‫ والباقون يتعلمون منه حسن األدب والسمت‬،‫كان يجتمع في مجلس أحمد زهاء خمسة آالف – أو يزيدون نحو خمس مائة – يكتبون‬
“Yang menghadiri majelis Imam Ahmad ada sekitar 5000 orang atau lebih.500 orang menulis
[pelajaran] sedangkan sisanya hanya mengambil contoh keluhuran adab dan
kepribadiannya.” (Siyaru A’lamin Nubala’ 21/373, Mu’assasah Risalah, Asy-syamilah).

Mari kita perbaiki adab kita dalam menuntut ilmu dan mengikhlaskannya kepada Allah.

Adab ( etika ) dan Akhlak ( budi pekerti ) adalah dua hal yang paling penting dalam kehidupan
manusia. Oleh karena itu, Islam sangat memperhatikan dua hal ini. Tidak heran jika para ulama
dahulu menasehati kepada para penutut ilmu untuk belajar adab sebelum belajar yang lain.
Seorang muslim selalu memegang adab dan menghiasi dirinya dengan akhlak yang mulia dengan
senang hati. Adab dan akhlak ini menjadi tolak ukur kebaikan seseorang. Seperti di dalam hadis
Nabi Muhammad SAW: "Sesungguhnya diantara yang terbaik dari kalian adalah yang paling
mulia akhlaknya."(HR. Bukhari no. 3559 dan Muslim no. 2321).

Memperbaiki akhlak manusia adalah menjadi satu misi utama diutusnya Nabi Muhammad
SAW.Sesuai dengan hadis Rasulullah,"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan
akhlak-akhlak yang mulia."(HR. Ahmad / 318, dishahihkan Albani).

Kalau kita berkaca kepada ulama dahulu sangat mengutamakan belajar adab seperti, Imam Ibnu
Qosim salah satu murid senior Imam Malik menyatakan "Aku telah mengabdi kepada Imam
Malik bin Anas selama 20 tahun. Dari masa itu, 18 tahun aku belajar adab sedangkan sisanya 2
tahun untuk belajar ilmu." (Tanbih Al Mughtarrin, hal. 12). Demikian para ulama awalnya,
sangat mementingkan belajar akhlak, bahkan menempuhnya dengan waktu yang lama.

Kenyataannya, yang kita lihat belakangan ini dalam dunia pendidikan sangat
memperihatinkan.Tawuran antar pelajar atau dengan masyarakat kerap terjadi, hubungan guru
dan murid bagaikan penjual dan pembeli, pergaulan bebas dan narkoba yang merajalela, menjadi
potret buram dunia pendidikan di tanah air.Persoalan seperti ini bisa sering terjadi karena
minimnya pola pendidikan yang meniktikberatkan pada nilai-nilai religius, dan lebih utamanya
lagi akhlak. Dengan demikian, perbaikilah adab kita sebelum menutut ilmu yang lain.

Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan


perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik,
diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan (perawat dan atau bidan) dan
dipimpin oleh seorang tenaga medis (dokter, dokter spesialis, dokter gigi atau dokter gigi
spesialis).

Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan


kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik.
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan.

Instalasi Farmasi adalah bagian dari Klinik yang bertugas menyelenggarakan,


mengoordinasikan, mengatur, dan mengawasi seluruh kegiatan pelayanan farmasi
serta melaksanakan pembinaan teknis kefarmasian di Klinik.

aespesoft adalah situs penyedia software klinik dan apotek, tapi sebisa mungkin situs ini
juga menyediakan informasi lainnya yang berkaitan dengan apotek, sehingga bisa lebih
bermanfaat bagi yang sekedar mampir mencari informasi tentang klinik/apotek atau
mencari aplikasi program komputer yang bisa membantu manajemen pengaturan inventori
atau keuangan klinik/apoteknya.
Klinik dapat mengkhususkan pelayanan pada satu bidang tertentu berdasarkan
cabang/disiplin ilmu atau sistem organ. Ketentuan lebih lanjut mengenai Klinik dengan
kekhususan pelayanan diatur oleh Menteri.

Klinik dapat dimiliki oleh Pemerintah, Pemda atau Masyarakat, untuk klinik masyarakat bisa
oleh perorangan atau badan usaha tapi khusus yang menyelenggarakan rawat inap, harus
didirikan oleh badan hukum.

Bangunan Klinik harus bersifat permanen dan tidak bergabung fisik bangunannya
dengan tempat tinggal perorangan, tidak termasuk apartemen, rumah toko, rumah kantor,
rumah susun, dan bangunan yang sejenis. Bangunan Klinik harus memperhatikan
fungsi, keamanan, kenyamanan dan kemudahan dalam pemberian pelayanan serta
perlindungan keselamatan dan kesehatan bagi semua orang termasuk penyandang cacat,
anak-anak dan orang usia lanjut.

Bangunan Klinik paling sedikit terdiri atas:

1. ruang pendaftaran/ruang tunggu;


2. ruang konsultasi;
3. ruang administrasi;
4. ruang obat dan bahan habis pakai untuk klinik yang melaksanakan pelayanan
farmasi;
5. ruang tindakan;
6. ruang/pojok ASI;
7. kamar mandi/wc; dan
8. ruangan lainnya sesuai kebutuhan pelayanan.
Software aespesoft untuk manajemen klinik biasanya diletakkan di ruang pendaftaran,
ruang konsultasi, ruang administrasi dan ruang tindakan, tentunya karena menangani
laboratorium dan apotek juga, bisa diletakkan di komputer yang ada di ruang-ruang tersebut
(ruang obat), untuk penanganan ruang rawat, bisa di daftarkan saat pasien admisi,
pemeriksaan sisa kamar tersedia juga di penuhi oleh aplikasi ini.
Khusus untuk Klinik rawat inap harus memiliki:

1. ruang rawat inap yang memenuhi persyaratan;


2. ruang farmasi;
3. ruang laboratorium; dan
4. ruang dapur;
Jumlah tempat tidur pasien pada Klinik rawat inap paling sedikit 5 (lima) buah dan
paling banyak 10 (sepuluh) buah dan wajib memiliki instalasi farmasi yang diselenggarakan
apoteker, Klinik rawat inap hanya dapat memberikan pelayanan rawat inap paling
lama 5 (lima) hari. Apabila memerlukan rawat inap lebih dari 5 (lima) hari, maka pasien
harus secara terencana dirujuk ke rumah sakit sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Prasarana Klinik meliputi:

1. instalasi sanitasi;
2. instalasi listrik;
3. pencegahan dan penanggulangan kebakaran;
4. ambulans, khusus untuk Klinik yang menyelenggarakan rawat inap; dan
5. sistem gas medis;
6. sistem tata udara;
7. sistem pencahayaan;
8. prasarana lainnya sesuai kebutuhan.
Sarana dan Prasarana Klinik harus dalam keadaan terpelihara dan berfungsi dengan
baik.

Penanggung Jawab teknis Klinik harus seorang tenaga medis dan Tenaga Medis ini hanya
dapat menjadi penanggung jawab teknis pada satu klinik.

Ketenagaan Klinik rawat jalan terdiri atas tenaga medis, tenaga keperawatan,
Tenaga Kesehatan lain, dan tenaga non kesehatan sesuai dengan kebutuhan.
Ketenagaan Klinik rawat inap terdiri atas tenaga medis, tenaga kefarmasian, tenaga
keperawatan, tenaga gizi, tenaga analis kesehatan, Tenaga Kesehatan lain dan
tenaga non kesehatan sesuai dengan kebutuhan.

Tenaga medis pada Klinik pratama yang memberikan pelayanan kedokteran paling
sedikit terdiri dari 2 (dua) orang dokter dan/atau dokter gigi sebagai pemberi
pelayanan. Tenaga medis pada Klinik utama yang memberikan pelayanan
kedokteran paling sedikit terdiri dari 1 (satu) orang dokter spesialis dan 1 (satu) orang
dokter sebagai pemberi pelayanan. Tenaga medis pada Klinik utama yang
memberikan pelayanan kedokteran gigi paling sedikit terdiri dari 1 (satu) orang
dokter gigi spesialis dan 1 (satu) orang dokter gigi sebagai pemberi pelayanan.

Setiap Klinik mempunyai kewajiban:

1. memberikan informasi yang benar tentang pelayanan yang diberikan;


2. memberikan pelayanan yang efektif, aman, bermutu, dan non- diskriminasi
dengan mengutamakan kepentingan terbaik pasien sesuai dengan standar
profesi, standar pelayanan dan standar prosedur operasional;
3. memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan kemampuan
pelayanannya TANPA meminta uang muka terlebih dahulu atau mendahulukan
kepentingan finansial;
4. memperoleh persetujuan atas tindakan yang akan dilakukan (informed consent);
5. menyelenggarakan rekam medis (disinilah pentingnya penggunaan aplikasi aespesoft
software untuk klinik digunakan, untuk memudahkan pencatatan dan pencarian sejarah
sakit dari pasien yang berkunjung ke klinik)
6. melaksanakan sistem rujukan dengan tepat;
7. menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika
serta peraturan perundang-undangan;
8. menghormati dan melindungi hak-hak pasien;
9. memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai hak dan kewajiban
pasien;
10. melaksanakan kendali mutu dan kendali biaya berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
11. memiliki standar prosedur operasional;
12. melakukan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
13. melaksanakan fungsi sosial;
14. melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan;
15. menyusun dan melaksanakan peraturan internal klinik; dan
16. memberlakukan seluruh lingkungan klinik sebagai kawasan tanpa rokok

6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Klinik Gigi Berdasarkan
peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 028/Menkes/Per/I/2011, pengertian
klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan spesialistik, diselenggarakan oleh
lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis (Menkes RI,
2001). Menurut Peraturan Menteri Republik Indonesia Nomor 028/Menkes/Per/I/2011, klinik
berdasarkan pelayanannya dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Klinik Pratama Klinik yang melayani
pelayanan medik dasar. 2. Klinik Utama Klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik
spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik.Klinik gigi menurut peraturan menteri
nomor 920/Menkes/Per/XIII/1986 merupakan sarana pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang
diberikan kepada masyarakat (Utoyo, 2008).Klinik adalah sarana atau tempat yang dibangun
untuk melakukan pelayanan perawatan kesehatan 7 pada seluruh masyarakat.Klinik gigi adalah
sarana atau tempat yang dibangun untuk melakukan perawatan gigi pada seluruh masyarakat
yang meliputi usaha-usaha pencegahan, pengobatan dan pemulihan (Depkes RI, 1996). Menurut
Utoyo, S. (2008) klinik gigi dibagi menjadi 6 jenis yaitu: 1. Klinik Gigi Orthodonti Merupakan
klinik gigi yang menangani pasien dengan masalah pertumbuhan, perkembangan, variasi wajah,
rahang dan gigi dan abnormalitas dari hubungan gigi dan wajah serta perawatan perbaikannya.
Secara garis besar ada dua macam alat orthodonti yang sering disebut dengan bracket atau behel,
yaitu alat orthodonti lepasan dan cekat. Selain beda cara pemakaiannya, kedua alat ini juga
memiliki fungsi yang berbeda. Pada umumnya alat orthodonti lepasan digunakan pada anak-anak
dengan kasus mudah, sedangkan alat orthodonti cekat digunakan untuk pasien dewasa atau anak-
anak dengan kasus yang lebih sulit atau kompleks (Indriati, 2010).2. Klinik Gigi Pedodonti
Merupakan klinik gigi yang menangani masalah pertumbuhan dan perkembangan pada gigi dan
mulut pasien anak. Hal tersebut dibedakan dengan pasien dewasa karena pasien anak memiliki
jenis gigi yang berbeda dengan gigi orang dewasa, dimana pasien anak masih memiliki gigi susu
sedangkan pasien dewasa memiliki gigi tetap. Pada anak-anak, berada dalam masa pertumbuhan
dan 8 perkembangan yang memerlukan perhatian khusus (Fajarrid, 2011).3. Klinik Gigi
Prosthodonti Merupakan klinik gigi yang menangani penggantian satu atau beberapa gigi asli
dan jaringannya yang hilang dengan gigi tiruan.Secara umum gigi tiruan dibagi menjadi dua
bagian, yaitu gigi tiruan lepas dan gigi tiruan cekat (Fajarrid, 2011).4. Klinik Gigi Bedah Mulut
Merupakan klinik gigi yang menangani pasien yang membutuhkan tindakan bedah, termasuk
disini tindakan cabut gigi (ekstraksi) sehingga didalam bagian klinik ini ada yang disebut bagian
eksodonti.Mulai dari cabut gigi sampai operasi gigi dan mulut dilakukan di dalam klinik gigi ini
(Fajarrid, 2011).5. Klinik Gigi Konservasi Merupakan klinik gigi yang menangani perawatan
restorasi gigi (misalnya tambalan gigi, pembuatan mahkota buatan) tiap-tiap gigi.Terdapat
bagian Endodontik yaitu perawatan saluran akar gigi.Segala upaya yang ditujukan untuk
mempertahankan gigi selama mungkin di dalam mulut, yang salah satunya dengan membuatkan
restorasi pada tiap-tiap gigi yang membutuhkan (Fajarrid, 2011).6. Klinik Gigi Periodonti
Merupakan klinik gigi yang menangani pasien dengan perawatan jaringan penyangga gigi,
termasuk diantaranya gusi, tulang rahang, dll.Misalnya bila gusi terlihat gelap dan mudah
berdarah, 9 ini merupakan salah satu tanda adanya penyakit pada gusi tersebut.Dari pembersihan
karang gigi (skalling) sampai operasi Flap, kuret, dilakukan di klinik gigi ini (Fajarrid,
2011).Pada umumnya saat mengunjungi klinik atau praktik dokter gigi pribadi, tidak disebutkan
jenis/macam klinik gigi tersebut, karena klinik gigi yang dikunjungi merupakan klinik gigi
umum yang melayani semua macam perawatan gigi dan mulut.Rumah sakit atau poliklinik gigi,
ruang perawatan gigi dibagi atas beberapa jenis sesuai jenis perawatan yang ditangani oleh
dokter yang berada di klinik tersebut.Di tiap macam klinik gigi biasanya ada seorang dokter gigi
spesialis, misalnya pada klinik gigi Orthodonti, disana ditangani oleh seorang Orthodontist
(Spesialis orthodonti) (Utoyo, S., 2008). 2.1.2 Sejarah Umum Awal munculnya ilmu dokter gigi
berasal dari peradaban lembah Indus pada awal 7000 S.M berlokasi di Pakistan, dianggap
sebagai awal dari tehnik penyembuhan gigi dengan menggunakan semacam kayu berbentuk
busur yang pada umumnya digunakan untuk menghasilkan api pada jaman dahulu yang
dilakukan oleh pengrajin manik-manik. Di Indonesia sendiri profesi dokter gigi juga sudah
cukup dikenal lama oleh masyarakat sejak zaman belanda, pada saat itu dokter gigi dikenal
dengan sebutan dukun gigi.Praktik dokter gigi sebenarnya sudah ada, tapi sangat terbatas dan
hanya melayani orang Eropa yang tinggal di Surabaya. Terbatasnya jumlah dokter gigi saat itu,
selain karena tingginya biaya untuk menempuh pendidikan tersebut, bahkan orang pribumi yang
ingin 10 menimba ilmu kedokteran harus kuliah di luar negeri karena banyak yang menganggap
kesehatan gigi bukanlah hal yang terlalu penting atau serius. Beranjak dari kondisi itulah lantas
penguasa kolonial Belanda terdorong untuk mendirikan lembaga pendidikan kedokteran gigi
STOVIT (School tot Opleiding van Indische Tandartsen) di Surabaya, Jawa Timur, tahun 1928.
Waktu itu, angkatan pertamanya berjumlah sekitar 21 orang.Tahun 1933 STOVIT meluluskan
dokter gigi pertama.Sampai zaman pendudukan Jepang, sekolah ini menghasilkan 80 dokter
gigi.Kemudian pada 5 Mei 1943, Jepang mendirikan Ika Daigaku Sika Senmenbu (Sekolah
Dokter Gigi) di Surabaya.Sekolah ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan tenaga dokter gigi
berkualitas dalam waktu singkat.Sekolah ini dibawah kepemimpinan Dr. Takeda, sebelum
diganti oleh Prof. Dr. Imagawa.Di antara staff pengajar berkebangsaan Jepang, terdapat beberapa
staff pengajar warga Indonesia, satu di antaranya adalah Dr. R. Moestopo. Dr.R. Moestopo yang
kemudian pertama kali kali mendirikan Kursus Kesehatan Gigi di Jakarta pada tahun 1952,
meski praktik tukang gigi (dukun gigi) yang keahliannya diperoleh secara turun-menurun itu
sudah lebih dulu ada di Indonesia. Tujuan didirikannya kursus tersebut untuk meningkatkan
kemampuan dan keterampilan tukang gigi di seluruh Indonesia yang jumlahnya saat itu hampir
2.000 orang.Karena itu, tak mengherankan bila banyak tukang gigi senior di negeri ini hasil
didikan beliau.Tahun 1957, kursus tersebut dikembangkan menjadi KURSUS TUKANG GIGI
INTELEK “DR. MOESTOPO”.Siswa yang menimba ilmu di tempat kursusnya itu harus lulus
SMP dan menjalani pendidikan minimal satu tahun.11 Kemudian di tahun 1958, Dr. R.
Moestopo setelah menimba ilmu dari Amerika Serikat, mendirikan Dental College Dr
Moestopo.Lembaga pendidikan ini mendapat pengakuan resmi dari Departemen Kesehatan.Atas
dedikasinya itulah, Ir Soekarno sebagai Presiden Pertama RI memberikan penghargaan khusus
kepada beliau yang dianggap berhasil mendidik dan menyalurkan tenaga kesehatan gigi yang
sangat terjangkau oleh rakyat kecil.Dari tempat kursusnya inilah yang kemudian menjadi cikal
bakal Universitas Dr Moestopo Beragama. 2.1.3 Fungsi dan Tujuan Fungsi di didirikannya klinik
dokter gigi adalah untuk menangani pasien yang mengalami gangguan pada gigi ataupun untuk
melakukan perawatan rutin. Tujuan di lakukan perancangan klinik dokter gigi adalah untuk
memperbaiki pandangan masyarkat tentang tempat klinik dokter gigi sebagai tempat yang
meakutkan untuk di kunjungi.Karena itu penulis ingin melakukan perancangan interior pada
klinik dokter gigi yang dapat membuat pengunjung merasa nyaman. 2.1.4 Klasifikasi Jenis
Kegiatan/Pekerjaan Menurut Utoyo, S. (2008), kegiatan klinik gigi terbagi atas dua kegiatan,
yaitu: a. Kegiatan untuk pasien sebelum dilaksanakan operasi, yaitu: 12 - Memberikan
penyuluhan mengenai hal-hal penting mengenai pembedahan - Pendataan pasien dan pengisian
consent form; - Perawatan gigi dan mulut - Pembedahan atau menghambat penyembuhan setelah
pembedahan - Pembuatan alat penutup celah langit- langit sebelum dilakukan pembedahan -
Penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut. b. Kegiatan untuk pasien sesudah dilaksanakan
operasi adalah : - Penyuluhan setelah pembedahan - Perawatan luka bedah - Buka jahitan -
Perawatan gigi dan mulut - Perawatan Ortodonti, Prostodonti dan Pedodonti 2.1.5 Klasifikasi
Fasilitas Berikut adalah klasifikasi fasilitas peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia
NOMOR 028/MENKES/PER/I/2011 tentang klinik yang harus dilengkapi apabila ingin
mendirikan sebuah klinik antara lain : - Pasal 9 Bangunan klinik paling sedikit terdiri atas: a.
ruang pendaftaran/ruang tunggu; b. ruang konsultasi dokter; c. ruang administrasi; 13 d. ruang
tindakan; e. ruang farmasi; f. kamar mandi/wc; g. ruangan lainnya sesuai kebutuhan pelayanan. -
Pasal 10 Prasarana klinik yang harus dalam keadaan terpelihara dan berfungsi dengan baik,
meliputi: a. instalasi air; b. instalasi listrik; c. instalasi sirkulasi udara; d. sarana pengelolaan
limbah; e. pencegahan dan penanggulangan kebakaran; f. ambulans, untuk klinik yang
menyelenggarakan rawat inap; dan g. sarana lainnya sesuai kebutuhan. 2.1.6 Persyaratan Umum
Berikut adalah beberapa syarat yang diajukan untuk mendirikan sebuah klinik di Indonesia
menurut peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia NOMOR 028/MENKES/PER/I/2011
tentang klinik : BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud
dengan: 1. Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar 14 dan/atau spesialistik,
diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga
medis. 2. Tenaga medis adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi atau dokter gigi spesialis. 3.
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk
jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. 4. Menteri adalah
menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan. BAB II JENIS Pasal
2 (1) Berdasarkan jenis pelayanannya, klinik dibagi menjadi Klinik Pratama dan Klinik
Utama.(2) Klinik Pratama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan klinik yang
menyelenggarakan pelayanan medik dasar.(3) Klinik Utama sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) merupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik spesialistik atau pelayanan
medik dasar dan spesialistik.(4) Klinik Pratama atau Klinik Utama sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dan ayat (3) dapat mengkhususkan pelayanan pada satu bidang tertentu berdasarkan
disiplin ilmu, golongan umur, organ atau jenis penyakit tertentu.(5) Jenis Klinik Pratama atau
Klinik Utama sebagaimana dimaksud pada ayat (4) serta pedoman penyelenggaraannya
ditetapkan oleh Menteri.15 Pasal 3 Klinik dapat diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah
daerah atau masyarakat.Pasal 4 (1) Klinik menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bersifat
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. (2) Pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan dalam bentuk rawat jalan, one day care, rawat inap dan/atau home
care. (3) Klinik yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan 24 (dua puluh empat) jam harus
menyediakan dokter serta tenaga kesehatan lain sesuai kebutuhan yang setiap saat berada di
tempat. Pasal 5 (1) Kepemilikan Klinik Pratama yang menyelenggarakan rawat jalan dapat
secara perorangan atau berbentuk badan usaha.(2) Kepemilikan Klinik Pratama yang
menyelenggarakan rawat inap dan Klinik Utama harus berbentuk badan usaha.BAB III
PERSYARATAN Bagian Kesatu Umum Pasal 6 Klinik harus memenuhi persyaratan lokasi,
bangunan dan ruangan, prasarana, peralatan, dan ketenagaan.Bagian Kedua Lokasi 16 Pasal 7 (1)
Lokasi pendirian klinik harus sesuai dengan tata ruang daerah masingmasing. (2) Pemerintah
daerah kabupaten/kota mengatur persebaran klinik yang diselenggarakan masyarakat di
wilayahnya dengan memperhatikan kebutuhan pelayanan berdasarkan rasio jumlah penduduk.
(3) Ketentuan mengenai lokasi dan persebaran klinik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2) tidak berlaku untuk klinik perusahaan atau klinik instansi pemerintah tertentu yang
hanya melayani karyawan perusahaan atau pegawai instansi pemerintah tersebut.Bagian Ketiga
Bangunan dan Ruangan Pasal 8 (1) Klinik diselenggarakan pada bangunan yang permanen dan
tidak bergabung dengan tempat tinggal atau unit kerja lainnya. (2) Bangunan klinik harus
memenuhi persyaratan lingkungan sehat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. (3)
Bangunan klinik harus memperhatikan fungsi, keamanan, kenyamanan dan kemudahan dalam
pemberian pelayanan serta perlindungan dan keselamatan bagi semua orang termasuk
penyandang cacat, anak-anak dan orang usia lanjut. 2.1.7 Persyaratan Fasilitas Berdasarkan
Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1295/Menkes/Per
/XII/2007: Pasal 10 17 - Persyaratan Klinik Kedokteran: a. Setiap dokter yang berpraktik di
Klinik Kedokteran harus mempunyai Surat Tanda Registrasi dan Surat Izin Praktik (SIP) sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Bagi praktik yang dibuka 24 jam
harus : 1) Mempunyai dokter jaga yang setiap saat berada ditempat; 2) Mempunyai tenaga
keperawatan minimal 3 (orang) orang yang setiap saat berada ditempat. c. Bangunan/ruangan
sebagai berikut: 1) Mempunyai bangunan fisik yang permanen dan tidak bergabung dengan
tempat tinggal 2) Mempunyai ruang pendaftaran/ruang tunggu, ruang konsultasi kedokteran
minimal 3x4 m2 dengan fasilitas tempat cuci tangan dengan air yang mengalir, ruang
administrasi, ruang emergency, ruang tindakan, kamar mandi/WC dan ruang lainnya yang
memenuhi persyaratan kesehatan; 3) Ventilasi yang menjamin peredaran udara yang baik
dilengkapi dengan mekanis (AC, kipas angin, exhaust fan) dan penerangan yang cukup. 4)
Memenuhi persyaratan hygiene dan sanitasi; 5) Mempunyai sarana pembuangan limbah dan
limbah harus dikelola sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 6) Bangunan radiologi harus sesuai
peraturan yang berlaku. Pasal 1 18 Klinik Kedokteran Gigi merupakan tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan pelayanan kedokteran gigi yang dilaksanakan oleh lebih dari satu orang
dokter gigi, dengan persyaratan sebagai berikut: a. Dipimpin oleh seorang dokter gigi /dokter
gigi spesialis yang mempunyai Surat Tanda Registrasi dan Surat Izin Praktik sebagai
penanggung jawab pelayanan. b. Masing-masing dokter gigi /dokter gigi spesialis mempunyai
Surat Tanda Registrasi dan Surat Izin Praktik (SIP) sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. c. Bangunan/ruangan sebagai berikut: 1) Mempunyai bangunan fisik
yang permanen dan tidak bergabung dengan tempat tinggal. 2) Mempunyai ruang pendaftaran
/ruang tunggu, ruang konsultasi kedokteran gigi minimal 3x4 m2 dengan fasilitas tempat cuci
tangan dengan air yang mengalir, ruang administrasi, ruang emergency, kamar mandi/WC dan
ruang lainnya yang memenuhi persyaratan kesehatan; 3) Memenuhi persyaratan hygiene dan
sanitasi; 4) Ventilasi yang menjamin peredaran udara yang baik dilengkapi dengan mekanis (AC,
kipas angin, exhaust fan) dan penerangan yang cukup. 5) Mempunyai sarana pembuangan
limbah dan limbah harus dikelola sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 19 d. Memiliki
Peraturan Internal, Standar Prosedur Operasional dan Peraturan Disiplin yang tidak bertentangan
dengan Standar Kompetensi, Standar Profesi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. e.
Memiliki izin fasilitas pelayanan kesehatan, izin penyelenggaraan dan izin peralatan kedokteran
sesuai dengan ketentuan peratuan perundang-undangan yang berlaku; f. Memasang papan nama
fasilitas pelayanan kesehatan dan daftar nama dokter yang berpraktik di klinik tersebut. 2.2
Tinjauan Khusus 2.2.1 Sejarah - Klinik Dent Smile Klinik Dent Smile yang dijadikan studi kasus
berlokasi di Jl. Sultan Iskandar Muda No. 35, Jakarta Selatan.Klinik Dent Smiles didirikan oleh
drg.Sudarmono Sp. Ort., merupakan usaha keluarga yang pertama kali berdiri pada tahun 2002,
ketika itu Klinik Dent Smile di buka di RS.Mediros yang beralamat di Jl. Perintis Kemerdekaan
Kav. 149- Jakarta Timur. Karena semakin berkembangnya usaha Klinik Dent Smile, drg
Sudarmono pun mengembangkan usahanya dengan membangun beberapa cabang di beberapa
wilayah strategis antara lain di Jl. Paus No. 7 Jakarta Timur, Jl. Boulevard Raya Blok QF1 No.
14 Jakarta Utara, Jl. Tebet Raya No. 14B Jakarta Selatan, Jl. Iskandar Muda No. 35 Jakarta
selatan dan Jl. Perintis Kemerdekaan Kav. 149 Jakarta Timur. 20 Gambar 2.1 akses Klinik Dent
Smile Sumber :googlemaps.com,pukul 16.10, 23/2/2013 Klinik Dent Smile berada tepat di jalan
arteri Pondok Indah sehingga memudahkan pengunjung untuk datang dan melihat bangunan ruko
Klinik Dent Smile. Pada lahan Klinik Dent Smile tidak terdapat area parkir, karena area parkir
pada Klinik Dent Smile diutamakan untuk area parkir dokter yang bekerja di klinik tersebut. a.
Aktifitas Klinik Dent Smile 21 Daftar Bagan 2.1 kegiatan di Klinik Dent Smile b. Klinik Dent
Smile Pondok Indah buka pada hari senin – jumat pada jam 08.00-21.00, berikut adalah jumlah
shift pada klinik Dent Smile - Shift 1 pukul 08.00-13.00 - Shift 2 pukul 13.00-15.00 - Shift 3
pukul 15.00-18.00 - Shift 4 pukul 18.00-21.00 Pada semua cabang terdapat 30 dokter gigi yang
bekerja pada Klinik Dent Smile, pada Klinik Dent Smile Pondok Indah terdapat 14 dokter gigi
yang berganti-gantian secara shift. - Klinik Ultimo Aesthetic & Dental Clinic Ultimo Aesthetic
& Dental Center yang didirikan oleh Dr. Enrina Diah SpBP adalah tempat klinik kecantikan
yang memberikan pelayanan mulai dari perawatan kecantikan, pelayanan dermatologi, bedah
estetik dan perawatan gigi. Klinik Ultimo Aesthetic & Dental Center Jakarta berlokasi di 22
Plaza asia lantai 18, Jl. Jend. Sudirman Kav 59. Jakarta Pusat. Klinik Ultimo Aesthetic & Dental
Center juga memiliki cabang di Surabaya yang berlokasi di Komplek Ruko Rich Palace Blok R-
18 Jl. Mayjend Sungkono dan di Bali yang berlokasi di Ruko Sunset Star, Jl. Sunset Road dewi
sri kuta. Gambar 2.2 Akses menuju Klinik Ultimo Aesthetic & Dental Clinic Sumber
:googlemaps.com,pukul 16.20, 23/2/2013 Klinik Ultimo Aesthetic & Dental Clinic terletak di
daerah sudirman yang akses cukup mudah dicapai oleh pengunjung. Akan tetapi karena letaknya
yang berada didalam gedung akan agak sulit untuk mencarinya bagi para pengunjung yang baru
pertama kali berkunjung. a. Aktifitas Klinik Ultimo Aesthetic & Dental Clinic 23 Daftar Bagan
2.2 kegiatan di Ultimo Aesthetic & Dental Clinic Klinik Ultimo Aesthetic & Dental Clinic yang
berfokus pada kecantikan pada Wanita dan Pria yang usia pengunjungnya antara 16-55 tahun. b.
Ultimo Aesthetic & Dental Clinic buka pada hari senin-jumat pukul 8.30-18.00 dan pada hari
sabtu pukul 9.00-16.00 Jadwal shift hari senin-jumat - Shift 1 08.30-13.00 - Shift 2 13.00-16.00
Terdapat 6 orang dokter yang terdapat pada Ultimo Aesthetic & Dental Clinic cabang jakarta. -
dD&d Restorative Dentistry dD&d Restorative Dentistry adalah sebuah usaha klinik gigi yang
didirikan oleh Drg. Eko Priambodo, Drg. Dewi Noesanti, Drg. Syahdini Meriana dan Drg. Jane
sebagai sebuh klinik gigi kerjasama antar sesama dokter gigi. d D & Restorative Dentistry
beralamat di Kemang Utara No 27 Kemang, Jakarta Selatan. 24 Gambar 2.3 akses menuju dD&d
Restorative Dentistry Sumber :googlemaps.com,pukul 16.30, 23/2/2013 Lokasi d D &
Restorative Dentistry cukup mudah dijangkau, karena letaknya yang strategis. Untuk pengunjung
yang baru pertama kali ke dD&d Restorative Dentistry akan cukup kesulitan mencari letak klinik
tersebut. a. Aktifitas dD&d Restorative Dentistry Daftar Bagan 2.3 kegiatan di d D & d
Restorative Dentistry 25 Range umur pasien pada klinik dD&d Restorative Dentistry antara 5-
70 tahun. Klinik dD&d Restorative Dentistry buka setiap hari pada pukul 9.00 WIB - 22.00
WIB. Pada klinik dD&d Restorative Dentistry tidak terdapat pergantian shift, hanya ada jam
kosong dari jam 17.00 WIB - 19.00 WIB untuk memberikan waktu bagi staff untuk
melangsungkan ibadah mereka. 2.2.2 Desain - Fasilitas Klinik Dent Smile Gambar 2.4 Tampak
depan Klinik Dent Smile Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 26 Gambar 2.5
Resepsionis & Kasir Klinik Dent Smile Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 Gambar
2.6 Ruang tunggu Klinik Dent Smile Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 Gambar 2.7
Ruang tunggu Klinik Dent Smile Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 27 Gambar 2.8
TV di ruang tunggu Klinik Dent Smile Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 Gambar
2.9 Ruang tunggu Klinik Dent Smile Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 Gambar 2.10
Ruang tunggu untuk meletakan laptop Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 28 Gambar
2.11 Area pantry Klinik Dent Smile Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 Gambar 2.12
Ruang tunggu dilantai 2 Klinik Dent Smile Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013
Gambar 2.13 Ruang kamar mandi dilantai 2 Klinik Dent Smile Sumber :Foto Vendy christian
valentino, 2013 29 Gambar 2.14 Ruang perawatan 1 Sumber :Foto Vendy christian valentino,
2013 Gambar 2.15 Ruang perawatan 2 Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 Gambar
2.16 Ruang perawatan VIP Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 30 Gambar 2.17 Area
penyimpanan file pasien Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 - Fasilitas Ultimo
Aesthetic & Dental Clinic Gambar 2.18 Tampak depan Ultimo Aesthetic & Dental Clinic
Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 Gambar 2.19 Area Resepsionis Ultimo Aesthetic
& Dental Clinic Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 31 Gambar 2.20 Ruang tunggu
Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 Gambar 2.21 Ruang tunggu Sumber :Foto Vendy
christian valentino, 2013 Gambar 2.22 Ruang perawatan gigi Sumber :Foto Vendy christian
valentino, 2013 32 Gambar 2.23 Ruang perawatan kulit Sumber :Foto Vendy christian valentino,
2013 Gambar 2.24 Ruang perawatan kulit Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013
Gambar 2.25 Ruang tunggu VIP Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 33 Gambar 2.26
Ruang rapat Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 Gambar 2.27 Ruang staff Sumber
:Foto Vendy christian valentino, 2013 Gambar 2.28 Ruang pemilik Sumber :Foto Vendy
christian valentino, 2013 34 Gambar 2.29 Ruang pemilik Sumber :Foto Vendy christian
valentino, 2013 - Fasilitas Klinik d D & Restorative Dentistry Gambar 2.30 Tampak depan
Klinik d D&d Restorative Dentistry Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 Gambar 2.31
Ruang tunggu Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 35 Gambar 2.32 Area istirahat staff
Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 Gambar 2.33 Area kursi pijat Sumber :Foto
Vendy christian valentino, 2013 Gambar 2.34 Ruang perawatan 1 Sumber :Foto Vendy christian
valentino, 2013 36 Gambar 2.35 Ruang perawatan 2 Sumber :Foto Vendy christian valentino,
2013 Gambar 2.36 Ruang istirahat staff Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 Gambar
2.37 Ruang arsip Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 37 Gambar 2.38 Ruang
peralatan medis Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 Gambar 2.39 Ruang CCTV
Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 38 Gambar 2.40 Area outdoor Sumber :Foto
Vendy christian valentino, 2013 Gambar 2.41 Area koridor Sumber :Foto Vendy christian
valentino, 2013 39 Gambar 2.42 Area kamar mandi Sumber :Foto Vendy christian valentino,
2013 2.2.3 Tabel Perbandingan Hasil Survey K l i n i k D e n t S m i l e Tampak depan Ultimo
Aesthetic & Dental Tampak depan dD&D Restorative Dentistry Tampak depan Resepsionis
Resepsionis Resepsionis 40 Ruang tunggu Ruang tunggu Ruang tunggu Ruang tunggu Ruang
tunggu Ruang tunggu hanya ada di satu bagian saja Ruang tunggu Ruang tunggu Ruang tunggu
hanya ada di satu bagian saja T i d a k d i s e d i a k a n T i d a k d i s e d i a k a n Ruang tunggu
dokter T i d a k d i s e d i a k a n T i d a k d i s e d i a k a n Ruang kursi pijat 41 Ruang tunggu
lantai 2 T i d a k d i s e d i a k a n T i d a k d i s e d i a k a n T i d a k d i s e d i a k a n Ruang
tunggu VIP T i d a k d i s e d i a k a n Area backoffice dan arsip Area back office Area arsip T i d
a k d i s e d i a k a n T i d a k d i s e d i a k a n Ruang peralatan medis Ruang perawatan 1 Ruang
perawtan 1 Ruang perawatan 1 42 Ruang perawatan 2 T i d a k d i s e d i a k a n Ruang
perawatan 2 Ruang perawatan 3 (VIP) T i d a k d i s e d i a k a n T i d a k d i s e d i a k a n T i d a
k d i s e d i a k a n Ruang perawtan kulit 1 T i d a k d i s e d i a k a n T i d a k d i s e d i a k a n
Ruang perawatan kulit 2 T i d a k d i s e d i a k a n T i d a k d i s e d i a k a n Ruang rapat staff T
i d a k d i s e d i a k a n 43 T i d a k d i s e d i a k a n T i d a k d i s e d i a k a n Ruang istirahat
staff T i d a k d i s e d i a k a n T i d a k d i s e d i a k a n Area duduk outdoor Daftar tabel 2.1
Hasil perbandingan survey

Terlalu banyak menggeluti ilmu diin sampai lupa mempelajari adab. Lihat saja
sebagian kita, sudah mapan ilmunya, banyak mempelajari tauhid, fikih dan
hadits, namun tingkah laku kita terhadap orang tua, kerabat, tetangga dan
saudara muslim lainnya bahkan terhadap guru sendiri jauh dari yang
dituntunkan oleh para salaf.

Coba lihat saja kelakuan sebagian kita terhadap orang yang beda pemahaman,
padahal masih dalam tataran ijtihadiyah. Yang terlihat adalah watak keras, tak
mau mengalah, sampai menganggap pendapat hanya boleh satu saja tidak
boleh berbilang.Ujung-ujungnya punya menyesatkan, menghizbikan dan
mengatakan sesat seseorang.

Padahal para ulama sudah mengingatkan untuk tidak meninggalkan


mempelajari masalah adab dan akhlak.
Namun barangkali kita lupa?

Barangkali kita terlalu ingin cepat-cepat bisa kuasai ilmu yang lebih tinggi?

Atau niatan dalam belajar yang sudah berbeda, hanya untuk mendebat orang
lain?

Pelajarilah Adab Sebelum Mempelajari Ilmu

Ketahuilah bahwa ulama salaf sangat perhatian sekali pada masalah adab dan
akhlak.Mereka pun mengarahkan murid-muridnya mempelajari adab sebelum
menggeluti suatu bidang ilmu dan menemukan berbagai macam khilaf ulama.
Imam Darul Hijrah, Imam Malik rahimahullah pernah berkata pada seorang
pemuda Quraisy,

‫تعلم األدب قبل أن تتعلم العلم‬


“Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu.”

Kenapa sampai para ulama mendahulukan mempelajari adab? Sebagaimana


Yusuf bin Al Husain berkata,

‫باألدب تفهم العلم‬


“Dengan mempelajari adab, maka engkau jadi mudah memahami ilmu.”

Guru penulis, Syaikh Sholeh Al ‘Ushoimi berkata, “Dengan memperhatikan


adab maka akan mudah meraih ilmu. Sedikit perhatian pada adab, maka ilmu
akan disia-siakan.”

Oleh karenanya, para ulama sangat perhatian sekali mempelajarinya.

Ibnul Mubarok berkata,

‫ وتعلمنا العلم عشرين‬،ً‫تعلمنا األدب ثالثين عاما‬


“Kami mempelajari masalah adab itu selama 30 tahun sedangkan kami
mempelajari ilmu selama 20 tahun.”

Ibnu Sirin berkata,

‫الهدي كما يتعلمون العلم‬


َ ‫كانوا يتعلمون‬
“Mereka -para ulama- dahulu mempelajari petunjuk (adab) sebagaimana
mereka menguasai suatu ilmu.”

Makhlad bin Al Husain berkata pada Ibnul Mubarok,

‫نحن إلى كثير من األدب أحوج منا إلى كثير من حديث‬


“Kami lebih butuh dalam mempelajari adab daripada banyak menguasai
hadits.”Ini yang terjadi di zaman beliau, tentu di zaman kita ini adab dan akhlak
seharusnya lebih serius dipelajari.

Dalam Siyar A’lamin Nubala’ karya Adz Dzahabi disebutkan bahwa ‘Abdullah
bin Wahab berkata,

‫ما نقلنا من أدب مالك أكثر مما تعلمنا من علمه‬


“Yang kami nukil dari (Imam) Malik lebih banyak dalam hal adab dibanding
ilmunya.” –

Imam Malik juga pernah berkata, “Dulu ibuku menyuruhku untuk duduk
bermajelis dengan Robi’ah Ibnu Abi ‘Abdirrahman -seorang fakih di kota
Madinah di masanya-. Ibuku berkata,

‫تعلم من أدبه قبل علمه‬


“Pelajarilah adab darinya sebelum mengambil ilmunya.”

Imam Abu Hanifah lebih senang mempelajari kisah-kisah para ulama dibanding
menguasai bab fiqih. Karena dari situ beliau banyak mempelajari adab, itulah
yang kurang dari kita saat ini. Imam Abu Hanifah berkata,

‫اب ْالقَ ْو ِم‬


ُ َ‫ير ِم ْن ْال ِف ْق ِه ِألَنَّ َها آد‬
ٍ ِ‫ي ِم ْن َكث‬ َّ َ‫ستِ ِه ْم أ َ َحبُّ إل‬ ِ ‫ع ْن ْالعُلَ َم‬
َ َ‫اء َو ُم َجال‬ َ ُ‫ْال ِح َكايَات‬
‫َوأ َ ْخ َالقُ ُه ْم‬
“Kisah-kisah para ulama dan duduk bersama mereka lebih aku sukai daripada
menguasai beberapa bab fiqih. Karena dalam kisah mereka diajarkan berbagai
adab dan akhlaq luhur mereka.” (Al Madkhol, 1: 164)

Di antara yang mesti kita perhatikan adalah dalam hal pembicaraan, yaitu
menjaga lisan.Luruskanlah lisan kita untuk berkata yang baik, santun dan
bermanfaat. ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz berkata,
‫ ق َّل كال ُمه إال فيما يعنيه‬، ‫من عدَّ كالمه من عمله‬
“Siapa yang menghitung-hitung perkataannya dibanding amalnya, tentu ia akan
sedikit bicara kecuali dalam hal yang bermanfaat” Kata Ibnu Rajab, “Benarlah
kata beliau.Kebanyakan manusia tidak menghitung perkataannya dari
amalannya” (Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1: 291).

Yang kita saksikan di tengah-tengah kita, “Talk more, do less (banyak bicara,
sedikit amalan)”.

Berbeda Pendapat Bukan Berarti Mesti Bermusuhan

Sungguh mengagumkan apa yang dikatakan oleh ulama besar semacam Imam
Syafi’i kepada Yunus Ash Shadafiy -nama kunyahnya Abu Musa-. Imam Syafi’i
berkata,

‫ أَالَ يَ ْست َ ِق ْي ُم أ َ ْن نَ ُك ْونَ إِ ْخ َوانًا َوإِ ْن لَ ْم نَت َّ ِف ْق فِ ْي َمسْأَلَ ٍة‬،‫سى‬


َ ‫يَا أَبَا ُم ْو‬
“Wahai Abu Musa, bukankah kita tetap bersaudara (bersahabat) meskipun kita
tidak bersepakat dalam suatu masalah?” (Siyar A’lamin Nubala’, 10: 16).

Berdoalah Agar Memiliki Adab dan Akhlak yang Mulia

Dari Ziyad bin ‘Ilaqoh dari pamannya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
membaca do’a,

ِ ‫ق َواأل َ ْع َما ِل َواأل َ ْه َو‬


‫اء‬ ِ َ‫ت األ َ ْخال‬ ُ َ ‫اللَّ ُه َّم إِنِى أ‬
ِ ‫عوذُ ِب َك ِم ْن ُم ْن َك َرا‬
“Allahumma inni a’udzu bika min munkarotil akhlaaqi wal a’maali wal ahwaa’
[artinya: Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari akhlaq, amal dan hawa nafsu
yang mungkar].” (HR. Tirmidzi no. 3591, shahih)

Doa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lainnya,

َ‫سيِئ َ َها ال‬


َ ‫ع نِى‬
َ ‫ف‬
ْ ‫ص ِر‬ َ ‫سنِ َها إِالَّ أ َ ْن‬
ْ ‫ت َوا‬ َ ْ‫ق الَ يَ ْهدِى ألَح‬ َ ْ‫اللَّ ُه َّم ا ْه ِدنِى ألَح‬
ِ َ‫س ِن األ َ ْخال‬
‫ت‬َ ‫سيِئ َ َها ِإالَّ أ َ ْن‬
َ ‫ع نِى‬
َ ‫ف‬ُ ‫ص ِر‬ْ َ‫ي‬
“Allahummahdinii li ahsanil akhlaaqi laa yahdi li-ahsanihaa illa anta, washrif
‘anni sayyi-ahaa, laa yashrif ‘anni sayyi-ahaa illa anta [artinya: Ya Allah,
tunjukilah padaku akhlak yang baik, tidak ada yang dapat menunjukinya kecuali
Engkau. Dan palingkanlah kejelekan akhlak dariku, tidak ada yang
memalinggkannya kecuali Engkau].” (HR. Muslim no. 771, dari ‘Ali bin Abi
Tholib)

‫أسأل هللا أن يزرقنا األدب وحسن الخلق‬


Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar mengaruniakan pada kami adab dan
akhlak yang mulia.

Referensi:

Ta’zhimul ‘Ilmi, Syaikh Sholeh bin ‘Abdillah bin Hamad Al ‘Ushoimi, Muqorrorot
Barnamij Muhimmatil ‘Ilmi.

Siyar A’laamin Nubala’, Imam Adz Dzahabi, terbitan Muassasah Ar Risalah,


cetakan ke-11, tahun 1422 H, jilid ke-10.

Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, Ibnu Rajab Al Hambali, Tahqiq: Syaikh Syu’aib Al
Arnauth dan Syaikh Ibrahim Yajus, terbitan Muassasah Ar Risalah, cetakan
kesepuluh, tahun 1432 H.

Al Madkhol, Mawqi’ Al Islam, Maktabah Asy Syamilah

http://majles.alukah.net/t17143/

Adab adalah norma atau aturan mengenai sopan santun yang didasarkan atas aturan agama,
terutama Agama Islam.[1] Norma tentang adab ini digunakan dalam pergaulan antarmanusia,
antartetangga, dan antarkaum.[1] Sebutan orang beradab sesungguhnya berarti bahwa orang itu
mengetahui aturan tentang adab atau sopan santun yang ditentukan dalam agama Islam.[1] Namun,
dalam perkembangannya, kata beradab dan tidak beradab dikaitkan dari segi kesopanan secara
umum dan tidak khusus digabungkan dalam agama Islam.[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]

1. ^ a b c d Ensiklopedi Nasional Indonesia. 2004. Bekasi: Delta Pamungkas. ISBN 979-9327-00-8.


Hal.63.

BAB II KAJIAN TEORI A. Kreatifitas Guru 1. Pengertian Kreatifitas Guru Menurut Gullford
yang dikutip oleh Utami Munandar, “Kreatifitas melibatkan proses belajar secara divergen, yaitu
kemampuan untuk memberikan berbagai alternatif jawaban berdasarkan informasi yang
diberikan”.1 Selanjutnya Samiun seperti yang dikutip oleh Retno Indayani menyebutkan
kreatifitas adalah “kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru/melihat hubungan-
hubungan baru di antara unsur data atau hal-hal yang sudah ada sebelumnya”.2 Sedangkan
kreatifitas menurut Clark Monstakar dalam Utami Munandar menyatakan bahwa kreatifitas
adalah “Pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk
terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam, dan dengan orang lain”.3 Menurut
Sund yang dikutip oleh Utami Munandar menyatakan bahwa: Individu dengan potensi kreatif
memiliki ciri-ciri selalu mempunyai hasrat ingin tahu yang besar, bersikap terbuka terhadap
pengalaman baru, punya keinginan untuk menemukan dan meneliti, berpikir fleksibel dan
bergairah, aktif berdedikasi dalam melaksanakan tugas sulit, menanggapi pertanyaan/punya
kebiasaan untuk memberikan jawaban lebih banyak.4 Menurut supriyadi yang dikutip oleh Yeni
Rahmawati kreatifitas adalah “kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik
berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada”.5 1 Utami
Munandar, Kreatifitas dan Keterbakatan Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif dan Bakat,
(jakarta: Gramedia pustaka utama, 2002), hal. 24 2 Retno Indayani, Kreatifitas Guru dalam
Proses Pembelajaran, (Tulungagung: STAIN Tulungagung, 2002), hal. 13 3 Munandar,
Kreatifitas dan Keterbukaan..., hal.24 4 Ibid. Kreatifitas merupakan kemampuan untuk
mengekspresikan dan mewujudkan potensi daya berpikir untuk menghasilkan sesuatu yang baru
dan unik/kemampuan mengkombinasikan sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang lain agar
lebih menarik. Dari berbagai pandangan tersebut, kreatifitas dalam mengajar besar pengaruhnya
dalam kemajuan pelaksanaan pendidikan apalagi mengajar, kreatifitas guru pendidikan agama
Islam dalam melaksanakan tuas dapat memacu kemampuan untuk menghasilkan, merespon,
mewujudkan ide, dan menanggapi berbagai permasalahan pendidikan yang muncul serta
keberadaan guru yang kreatif memungkinkan peserta didik juga lebih kreatif lagi.

2. Model Kreatifitas Guru a. Kreatifitas Guru dalam Mengembangkan Strategi Secara


umum strategi mempunyai pengertian sebagai suatu garis besar haluan dalam bertindak
untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan.6 Sedangkan menurut Slameto, strategi
adalah “suatu rencana tentang cara-cara pendayagunaan potensi dan sarana yang ada
untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi (pengajaran)”.7 Dengan demikian strategi
belajar mengajar merupakan usaha guru dalam menggunakan variabel pengajaran,
sehingga dapat mempengaruhi pada peserta didik dalam mencapai tujuan pendidikan,
sehingga strategi belajar mengajar juga bisa diartikan sebagai politik/taktik yang
digunakan guru dalam melaksanakan praktek mengajar di kelas. 5 Yeni Rahmawati dan
Euis Kurniati, Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak, (jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2010), hal. 11 6 Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar
Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), hal. 11 7 Slameto, Proses Belajar Mengajar
dalam Sistem Kredit Semester, (Jakarta: Bumi Akasara, 1991), hal. 90 Menurut Abu
Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, untuk dapat mewujudkan proses belajar mengajar, maka
langkah-langkah strategi belajar mengajar meliputi: 1) Mengidentifikasi dan menetapkan
kekhususan perubahan perilaku peserta didik yang diharapkan. 2) Memilih pendekatan
belajar mengajar berdasarkan cita-cita dan pandangan hidup masyarakat. 3) Memilih dan
menetapkan metode belajar mengajar yang dianggap efektif, sehingga dapat dijadikan
pegangan oleh guru dalam melaksanakan tugasnya. 4) Memilih dan menetapkan ukuran
keberhasilan kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru
untuk melakukan evaluasi (penilaian).8 Dalam memilih strategi pembelajaran diperlukan
suatu pendekatan tertentu yang merupakan titik tolak/sudut pandang dan penekanan
terhadap tujuan pengajaran. Berdasarkan orientasinya, pendekatan dalam menggunakan
strategi pembelajaran dapat dibagi dalam: 1) Reader centered, yaitu pendekatan yang
berorientasi pada guru. 2) Student centered, yaitu pendekatan yang berorientasi pada
murid.9 3) Material centered, yaitu pendekatan yang berorientasi pada siswa.10 Inti dari
proses pengajaran adalah kegiatan belajar para siswa, tinggi rendahnya kegiatan belajar
banyak dipengaruhi oleh pendekatan mengajar yang digunakan oleh guru. Beberapa
model pendekatan pembelajaran, menurut Nana Sudjana dapat digolongkan menjadi tiga
model utama, yaitu: 1) Model interaksi sosial (social interaction models). Pendekatan ini
menekankan terbentuknya hubungan antara individu/siswa yang satu dengan yang
lainnya/antara individu dengan masyarakat. 2) Model proses informasi (information
processing models). Model pendekatan ini bertolak dari pandangan bahwa siswa
mempunyai kemampuan dasar untuk berkembang secara optimal sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki. 8 Ahmadi dan Prasetya, Strategi Belajar Mengajar..., hal. 46 9
M. Suparta dan Henry Noer Ali, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Armico,
2003), hal. 13 10 W. Gulo, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Gramedia Widiasarana,
2002), hal. 5 3) Model modifikasi tingkah laku (behavior modofication models). Model
pendekatan ini menekankan pada teori tingkah laku, sebagai aplikasi dari teori belajar
behavioristik.11 Proses belajar mengajar yang terarah pada peningkatan kualitas manusia
secara utuh meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik melibatkan berbagai jenis
strategi pembelajaran. b. Kreatifitas Guru dalam Memilih dan Menggunakan Metode
Hadi Susanto dalam Ramayulis, mengatakan bahwa “sesungguhnya cara atau metode
mengajar adalah sesuatu seni dalam hal ini seni mengajar”.12 Metode mengajar adalah
“jalan yang diikuti untuk memberikan pengertian pada murid-murid tentang segala
macam materi dalam berbagai pelajaran”.13 Sedangkan metode mengajar menurut M.
Suparta dan Hery Noer Ali adalah “cara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan
pelajaran kepada pelajar”.14 Jadi metode mengajar dapat diartikan sebagai cara yang
dipergunakan oleh guru dalam mengadakan interaksi dan komunikasi dengan peserta
didik pada saat berlangsungnya pengajaran. Mengajar merupakan usaha guru dalam
menciptakan situasi belajar, maka yang harus dipegang oleh seorang guru adalah
bagaimana menciptakan suasana belajar yang bervariasi, karena menggunakan metode
pembelajaran yang bervariasi memungkinkan materi pelajaran dapat lebih mudah diserap
oleh. 11 Nana sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2002), hal. 154- 156 12 Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam,
(Jakarta: Kalam Mulia, 2001), hal. 107 13 Ibid., hal.109 14 M. Suparta dan Hery Noer
Ali, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Armico, 2003), hal. 159 Tujuan
penggunaan metode yang tepat dalam pendidikan adalah untuk memperoleh efektifitas
dari kegunaan metode itu sendiri.15 Seorang guru ketika menggunakan metode tertentu
dikatakan tepat dan efektif terlihat apabila peserta didik merasa senang dan tidak
terbebani serta timbulnya minat dan perhatian untuk lebih aktif dalam proses
pembelajaran tersebut. Pemilihan metode mengajar yang tepat terkait dengan efektifitas
pengajaran, ketepatan penggunaan metode mengajar dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, meliputi: 1) Tujuan belajar yang hendak dicapai Yaitu tingkah laku yang
diharapkan dapat dinampakkan siswa setelah proses belajar mengajar.16 Oleh sebab itu
guru harus benar-benar selektif dalam menggunakan suatu metode tertentu, sehingga
sesuai dengan tujuan belajar yang diinginkan, baik tujuan pembelajaran ditinjau dari segi
afektif, kognitif, ataupun psikomotorik. 2) Keadaaan peserta didik Keadaan pelajar
berhubungan dengan kemampuan siswa untuk menangkap dan memperkembangkan
bahan pengajaran yang diajarkan.17 Dalam hal ini guru setidaknya mengetahui baik fisik
dan pskikologis peserta didik maupun kuantitas besar kecilnya, jumlah siswa yang
mengikuti pelajaran, sehingga penggunaan metode dapat dilakukan secara tepat dan
efektif. 15 Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), hal. 101 16
Slameto, Proses Belajar Mengajar..., hal. 98 17 Ibid., hal. 99 3) Bahan/materi pengajaran
Dalam menetapkan metode yang harus diperhatikan guru adalah bahan pengajaran, baik
isi, sifat maupun cakupannya.18 Pemilihan metode oleh guru harus disesuaikan dengan
isi materi pelajaran, sehingga mempermudah siswa untuk menerima, serta memahami
matari pelajaran yang disampaikan. 4) Situasi belajar mengajar Situasi belajar mengajar
dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu situasi yang dapat diperhitungkan
sebelumnya dan situasi yang tidak dapat diperhitungkan sebelumnya.19 Oleh sebab itu
guru harus tanggap dalam menghadapi perubahan situasi dan keadaan yang dapat
mempengaruhi jalannya proses pengajaran. 5) Fasilitas Fasilitas yaitu bahan atau alat
bantu serta fasilitas yang lain yang bersifat fisik maupun non fisik.20 Dalam hal ini guru
sebaiknya memanfaatkan daya kreatifitasnya serta kecakapannya untuk menggunakan
fasilitas yang tersedia untuk mengefektifkan metode yang digunakan. 6) Guru Menurut
Ahmad Tafsir guru adalah “orang yang memegang mata pelajaran di sekolah”.21 Setiap
guru mempunyai kepribadian keguruan yang berbeda-beda serta memiliki kemampuan
yang tidak sama untuk dapat melaksanakan tugas dan peran 18 Suparta dan Ali, Metode
Pengajaran Agama Islam..., hal. 165 19 Ibid., hal. 166 20 Ibid., hal. 167 21 Ahmad
Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya,1992),
hal. 75 keguruannya, guru harus menyadari sepenuhnya tentang penguasaannya dalam
menggunakan suatu metode yang sesuai dengan kepribadiannya. Menurut Ahmad Patoni,
beberapa metode pendidikan agam Islam yang dapat dipergunakan oleh guru di
antaranya: Metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi atau musyawarah atau
sarasehan, metode permainan dan simulasi (game and simulation), metode latihan siap,
metode demonstrasi dan eksperimen, metode karya wisata atau sosio wisata, metode
kerja kelompok, metode sosio drama dan bermain peran, metode sistem pengajar beregu
(team teaching), metode pemecahan masalah, metode anugerah, dan lain-lain.22
Sedangkan menurut Ramayulis, ada tiga prinsip yang mendasari metode mengajar dalam
Islam, yaitu: 1) Sifat-sifat metode dan kepentingan yang berkenaan dengan tujuan utama
pendidikan Islam. 2) Berkenaan dengan metode mengajar yang prinsip-prinsipnya
terdapat dalam Al-Qur’an atau disimpulkan daripadanya. 3) Membangkitkan motivasi
dan adanya kedisiplinan.23 Oleh karena itu, guru pendidikan agama Islam harus mampu
memilih dan menentukan metode yang sesuai serta membuat variasi-variasi metode
pengajaran, karena tidak ada satu metode yang paling baik untuk digunakan dalam proses
pembelajaran. Hal ini disebabkan setiap metode mempunyai kelebihan maupun
kekurangan yang harus disesuaikan dengan pencapaian tujuan pembelajaran serta
efektifitas pembelajaran
Kreatifitas Guru Dalam Memilih Dan Menggunakan Media Pada hakikatnya proses
belajar mengajar merupakan proses antara pihak pengajar sebagai pengantar pesan dan
peserta didik sebagai penerima pesan dengan 22 Ahmad Patoni, Metodologi Pendidikan
Islam, (Jakarta: Bina Ilmu, 2004), hal. 110 23 Ramayulis, metodologi pengajaran...,
hal.110 bantuan alat/media sebagai perantara yang dapat membantu pesan tersebut
tersampaikan. Menurut muhaimin, “media pembelajaran pendidikan agama Islam
mencakup semua sumber yang dapat dijadikan perantara (medium) untuk dimuati pesan
nilainilai pendidikan agama yang akan disesuaikan kepada peserta didik”.24 Jadi media
merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, pengalaman, dan minat siswa, sehingga
terjadi proses belajar. Berkenaan dengan fungsi dan manfaat media pendidikan, maka
media dapat berfungsi sebagai eduktif, sosisal, ekonomis, politis, dan seni budaya.25
Sedangkan manfaat dan kegunaan media dalam proses belajar mengajar adalah: a.
Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas. b. Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu, dan daya indra. c. Dengan menggunakan media pendidikan
secara tepat dan bervariasi dapat diatasi pasif anak didik.26 Faktor yang harus
diperhatikan dalam pemilihan media menurut Arif S. Sadiman di antaranya adalah
karakteristik siswa, strategi belajar mengajar, organisasi kelompok besar, alokasi waktu,
dan sumber dana, serta prosedur penilaian.27 Sedangkan penggunaan media pengajaran
sangat bergantung pada: a. Kesesuaian media dengan tujuan pengajaran yang dirumuskan
24 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), hal.
152 25 Daradjat dkk., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam..., hal. 228
26Chaerudin, Media Membantu Mempertinggi Mutu Proses Pelajar, (Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional, 2004), hal. 21 27 Arif S. Sadiman, Media Pendidikan:
Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2002), hal. 83 b. Kesesuaian dengan tingkat kemampuan siswa.28 c. Kemudahan
memperoleh media d. Keterampilan dalam menggunakannya.29 Akan tetapi alat
pendidikan yang paling utama adalah guru itu sendiri.menurut nasution, guru berperan
“sebagai komunikator, model, dan tokoh identifikasi”.30 Media mempunyai arti
tersendiri bagi guru yang menggunakannya sehingga dapat membantu peserta didik
memproses pesan-pesan pendidikan/bahanbahan pembelajaran, alat-alat pendidikan tidak
dengan sendirinya akan meningkatkan kualitas proses pembelajaran, akan tetapi di tangan
gurulah alat-alat ini dapat mempertinggi proses belajar yang akhirnya dapat
mempertinggi hasil belajar yang diharapkan. B. Pengertian Fiqih a. Pengertian Fiqih
Menurut bahasa “Fiqh” barasal dari kata faqiha – yafqahu – fiqhan yang berarti “
Mengerti atau Faham”. Dari sinilah dicari perkataan fiqh yang memberi pengertian
kepahaman dalam hukum syari’at yang sangat dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya.Jadi
ilmu fiqh adalah ilmu yang mempelajari syari’at yang bersifat amaliah (perbuatan) yang
diperoleh dari dalil – dalil hukum yang terinci dari ilmu tersebut.31 Menurut pengertian
Fuqoha’ (ahli fiqh), Fiqh merupakan pengertian dzanni (dugaan, sangkaan) tentang
hukum syari’at yang berhubungan dengan tingkah laku manusia. 28 Basyirudin usman,
Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), hal. 128 29
Chaerudin, Media Membantu Mempertinggi Mutu Proses Belajar..., hal. 21 30 Nasution,
Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), hal.
17 31 Syafi’I Karim, Fiqih Ushuk Fiqih,Cet. 1, (Bandung: C.V Pustaka Setia, 1977), hlm.
11. Kata “fiqh” secara etimologi berarti “paham yang mendalam”. Bila “ faham” dapat
digunakan untuk hal – hal yang bersifat lahiriyah, berarti fiqh berarti “faham yang
menyampaikan ilmu dhahir kepada ilmu batin”. Karena itulah al Tirmidzi menyebutkan,
“fiqh tentang sesuatu” berarti mengetahui batinnya sampai kepada kedalamnya.32 b.
Hukum Mempelajari Fiqh Hukum mempelajari ilmu fiqh itu terbagi menjadi 2 bagian: 1.
Ada ilmu fiqh itu yang wajib dipelajari oleh seluruh umat islam yang mukallaf. Seperti
mempelajari sholat, puasa, dan lain sebagainya. 2. Ada ilmu fiqh yang wajib dipelajari
oleh sebagian orang yang berada dalam kelompok mereka (umat islam). Seperti
mengetahui masalah ruju’, syarat – syarat menjadi qadhi atau wali hakim, dan lain
sebagainya. Hukum mempelajari fiqih itu ialah untuk keselamatan dunia dan akhirat.33 c.
Tujuan Mempelajari Fiqh Yang menjadi dasar dan pendorong umat islam untuk
mempelajari fiqh ialah: 1. Untuk mencari kebiasaan faham atau pengertian dari agama
islam. 2. Untuk mempelajari hukum – hukum islam yang berhubungan dengan kehidupan
manusia. 32 Amir Syarifudin. Ushul Fiqh, Cet.1, (Ciputat: Wahana Ilmu, 1977), hlm. 2.
33 Syafi’I Karim, Fiqh Ushul Fiqh…, hlm. 48. 3. Kaum muslimin harus “bertafaqquh”,
artinya harus memperdalam pengetahuan dalam hukum - hukum agama, baik dalam
bidang aqoid dan akhlaq maupun dalam bidang ibadat dan muamalat.34 Tujuan
mempelajari ilmu fiqh adalah menerapkan hukum – hukum syara’ pada setiap perbuatan
dan perkataan mukallaf. Karena itu ketentuan – ketentuan fiqh itulah yang dipergunakan
untuk memutuskan segala perkara yang menjadi dasar fatwa dan bagi setiap mukallaf
akan mengetahui hukum syara’ pada setiap perkataan atau perbuatan yang mereka
lakukan. d. Materi dan Pusat Pokok Ilmu Fiqh Menurut kitab fiqh islam yang diambil dari
berbagai kitab, yakni dari unsur fiqh, hadist maupun yang lain. Materi ilmu fiqh itu
tertera sebagai berikut: 1. Kitab Thoharoh 2. Kitab Sholat 3. Kitab Janazah 4. Kitab Zakat
5. Kitab Puasa 6. Kitab Haji dan Umroh 7. Kitab Muamalah 8. Kitab Faroidl Pembagian
Harta Pusaka 9. Kitab Nikah (perkawinan) 10. Kitab Jinayat 11. Kitab Hudud 12. Kitab
Jihad (peperangan) 34 ibid, hlm. 53 – 56. 13. Kitab Makanan dan Penyembelihan 14.
Kitab Aghdiyyah (Hukum Pengadilan) 15. Kitab al Khilafah.35 C . Dalam Meningkatkan
Pembelajaran 1. Pengertian Meningkatkan Menurut seorang ahli bernama Adi S,
peningkatan berasal dari kata tingkat.Yang berarti lapis atau lapisan dari sesuatu yang
kemudian membentuk susunan.Tingkat juga dapat berarti pangkat, taraf, dan
kelas.Sedangkan peningkatan berarti kemajuan.Secara umum, peningkatan merupakan
upaya untuk menambah derajat, tingkat, dan kualitas maupun kuantitas.Peningkatan juga
dapat berarti penambahan keterampilan dan kemampuan agar menjadi lebih baik. Selain
itu, peningkatan juga berarti pencapaian dalam proses, ukuran, sifat, hubungan dan
sebagainya.36 Kata peningkatan biasanya digunakan untuk arti yang positif. Contoh
penggunaan katanya adalah peningkatan mutu pendidikan, peningkatan kesehatan
masyarakat, serta peningkatan keterampilan para penyandang cacat.Peningkatan dalam
contoh diatas memiliki arti yaitu usaha untuk membuat sesuatu menjadi lebih baik
daripada sebelumnya.Suatu usaha untuk tercapainya suatu peningkatan biasanya
diperlukan perencanaan dan eksekusi yang baik.Perencanaan dan eksekusi ini harus
saling berhubungan dan tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditentukan.35 Sulaiman
Rasyid, Fiqh Islam, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 1996), hlm. 13 – 18. 36
http://www.duniapelajar.com/2014/08/08/pengertian-peningkatan-menurut-para-ahli/ 2.
Pengertian Pembelajaran Mengutip pendapat Morgan (1978), mendefinisikan “Belajar
adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai
suatu hasil dari latihan atau pengalaman”.37 Sedangkan Ahyak mendefinisikan belajar
“adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantab berkat latihan dan pengalaman”.38
Mengutip pendapat Muhibbin Syah (2000,89) memaknai belajar adalah “kegiatan yang
berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan,
jenis dan jenjang pendidikan”.39 Masih berkaitan dengan pengertian belajar Muhaimin
memberikan batasan dalam pengertian “belajar bukan hanya kegiatan mempelajari suatu
mata pelajaran di rumah atau di sekolah secara formal, tetapi juga masalahnya setiap
orang”.40 Lebih jauh lagi menurut Saiful Bahri Djamarah bahwa belajar adalah “suatu
aktifitas yang sadar akan tujuan”. Belajar merupakan suatu proses yang tidak hanya
terbatas pada kegiatan di dalam kelas ataupun sekedar membaca buku untuk menambah
pengetahuan, namun lebih dari itu mencakup juga proses yang tidak dapat diubah dengan
nyata, proses itu terjadi dalam diri seseorang. Tingkah laku yang mengatasi perubahan 37
Ngalim Purwanto, mengutip Morgan dalam bukunya: Psikologi Pendidikan, (Jakarta:
Remaja Rosdakarya, 1990), hal. 84 38 Ahyak, Profil Pendidikan Sukses, (Surabaya:
eLKAF, 2005), hal. 45 39 Ngainun Na’im, mengutip Muhibbin Syah dalam bukunya:
Rekontruksi Pendidikan Nasional, (Jogjakarta: Teras, 2005), hal. 188 40 Ibid., hal. 188
karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian baik fisik maupun psikis seperti
pemecahan suatu masalah, keterampilan, kecakapan, kebiasaan/sikap.Dari beberapa
pendapat mengenai definisi dari belajar tersebut penulis menyimpulkan bahwa belajar
adalah suatu kegiatan atau aktifitas untuk mendapatkan pemahaman tentang sesuatu yang
mengakibatkan perubahan pada diri seseorang. Setelah mengetahui definisi dari
“prestasi” dan “belajar”, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian prestasi
belajar adalah penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal yang
dipelajari di sekolah yang menyangkut pengetahuan, pemahaman, penerapan, kecakapan
atau ketrampilan yang dinyatakan sesudah hasil evaluasi atau penilaian dan berpengaruh
dalam kehidupannya. a. Teori-teori Belajar Ada beberapa teori belajar dalam proses
belajar, diantaranya: 1. Teori Conditioning Menurut teori ini belajar adalah suatu proses
perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat (conditions) yang kemudian
menimbulkan reaksi (respons) yang terpenting dalam belajar menurut teori ini adalah
adanya latihan-latihan yang continue. 2. Teori Corectionism Proses belajar menurut teori
ini adalah melalui : - Trial and error (mencoba-coba dan mengalami kegagalan) - Low of
effect yang berarti bahwa segala tingkah laku yang berakibatkan suatu keadaan yang
memuaskan akan di ingat dan dipelajari sebaikbaiknya, Jadi proses belajar adalah diawali
dengan gerakan/perilaku yang mebabi buta, namun jika dalam usaha mencoba-coba
tersebut secara kebetulan ada perbuatan yang dianggap memenuhi tuntutan situasi maka
perbuatan yang dianggap cocok itu akan dipegangnya untuk kemudian dijadikan tujuan.
3. Teori menurut psikologi Gestalt Belajar menurut teori ini bukan hanya sekedar
merupakan proses asosiasi antara stimulus respons yang makin lama makin kuat karena
adanya latihanlatihan. Menurut teori ini belajar akan terjadi jika ada pengertian (inisiatif).
Pengertian ini muncul apabila seseorang setelah beberapa saat mencoba memahami suatu
masalah tiba-tiba muncul adanya kejelasan dan dipahami maknanya.41 Dengan teori ini
dapat dipahami, dalam belajar, faktor pemahaman atau pengertian merupakan faktor yang
penting.Dengan belajar dapat mengerti hubungan antara pengetahuan dan pengalaman.
Dari berbagai teori belajar yang telah disebutkan hendaknya kita menilai dan
menyimpulkannya bukanlah merupakan pendapat yang saling bertentangan serta
membenarkan salah satu dan menganggap yang lain adalah salah. Justru dapat saling
melengkapi masing-masing kekurangan sehingga dapat menghasilkan kesimpulan yang
akurat. 41 Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar..., hal. 89 b. Prinsip-prinsip Belajar
Ada beberapa prinsip belajar yang dikemukakan oleh para ahli : a) Perhatian dan
Motivasi Pehatian adalah penting peranannya dalam kegiatan belajar. Perhatian akan
timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhan. Apabila perhatian
ini tidak ada maka siswa perlu dibangkitkan perhatiannya.Motivasi hal yang tidak kalah
penting peranannya dalam kegiatan belajar.Motivasi merupakan tenaga yang
menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang.Motivasi dapat pula dijadikan
sebagai alat dan tujuan belajar.Sebagai alat, motvasi merupakan salah satu faktor seperti
halnya intelegensi, lingkungan, dan sarana.Motivasi erat kaitannya dengan minat.Siswa
yang memiliki minat terhadap suatu bidang studi tertentu cenderung tertarik perhatiannya
dengan demikian timbul motivasi untuk mempelajari bidang tersebut. b) Keaktifan
Dalam setiap proses belajar, siswa selalu menampakkan keaktifan itu beraneka ragam
bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis yang susah diamati. Kegiatan
fisik bisa berupa membaca, mendengar, menulis, ketrampilan dan lain-lain.Sedang
kegiatan psikis adalah menggunakan khazanah pengetahuan yang dimiliki dalam
memecahkan masalah yang dihadapi dan lainlain.Dalam belajar baik kegiatan fisik
maupun psikis harus aktif dan dioptimalkan semuanya. Allah berfirman
:

 Artinya : “berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat,
dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. yang demikian itu adalah
lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui”. (QS. Attaubah; 41) c) Keterlibatan
langsung/pengalaman Belajar adalah mengalami, dan tidak bisa dilimpahkan kepada
orang lain. Edgar Dale mengemukakan bahwa belajar yang paling baik adalah “belajar
melalui pengalaman langsung. Dalam hal ini siswa tidak sekedar mengamati secara
langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan, dan bertanggung
jawab terhadap hasilnya”.42 Ketertiban siswa didalam belajar tidak diartikan kegiatan
fisik semata juga keterlibatan mental emosional.d) Pengulangan Belajar adalah
pembentukan hubungan antara stimulus dan respons dan pengulangan terhadap
pengalaman-pengalaman itu memperbesar peluang timbulnya respon benar.Dalam teori
ini menekankan pentingnya prinsip pengulangan dalam belajar.Pengulangan adalah untuk
melatih daya-daya jiwa yang kemudian untuk membentuk respons yang benar dan
membentuk kebiasaan-kebiasaan.42 Dimyati dan Mudjiono, mengutip Edgar Dale dalam
bukunya: Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rhineka Cipta, 2009), hal. 42 e) Tantangan
Dalam situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu
terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan belajar maka timbullah motif untuk
mengatasi hambatan tersebut yaitu dengan mempelajari bahan belajar tersebut. Apabila
C. Kajian Penelitian Terdahulu Dalam penulisan skripsi ini peneliti terlebih dahulu
melakukan penalaahan terhadap beberapa karya yang berhubungan dengan tema yang
peneliti angkat. 1) Pertama, yakni penelitian yang berjudul Kreativitas guru dalam
meningkatkan kualitas belajaran aqidah akhlak di MTs Negeri Bandung Tahun Ajaran
2012- 2013 oleh ROH JANATU ALFI tahun 2013, penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif dengan fokus sebagai berikut: 1) Bagaimana upaya guru dalam
mengembangkan metode belajar mengajar Aqidah Akhlak di MTsN Bandung? 2)
bagaimana upaya guru dalam mengembangkan media visual pembelajaran Aqidah
Akhlak di MTsN Bandung? 3) Bagaimana upaya guru Aqidah Akhlak dalam
mengembangkan pengelolaan kelas di MTsN Bandung? Penelitian ini dalam analisis
datanya menggunakan analisis data interaktif dengan hasil penelitian sebagai berikut: 1)
Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti dapat diketahui bahwa metode merupakan
cara untuk menyampaikan materi kepada murid, penggunaan beberapa metode dalam
waktu bersamaan akan saling bisa melengkapi kekurangan dari masing-masing metode
tersebut. Pengkolaborasian netode inilah yang bisa menjadikan proses pembelajaran lebih
menarik dan menyenangkan. 2) Dari sekian informasi yang di dapat peneliti dikatan
bahwa media adalah faktor pendukung guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah
direncanakan ini dikarenakan dalam proses belajar mengajar, suatu ketidak jelasan bahan
yang akan disampaikan dapat dibantu dengan mengjadirkan media sebagai sebagai alat
peraga. 2) Pengelolaan kelas merupakan sesuatu yang sangat penting untuk menunjang
kegiatan yang efektif dan efisien, oleh karena itu seorang guru harus mempunyai
kemampuan untuk mengkondisikan suasana dan keadaan kelas agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai secara maksimal. 3) Kedua, penelitian yang berjudul Kreatifitas Guru
Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan Minat Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Smp Negeri 1 Kauman Tulungagung oleh LAILUL
NADHIROH tahun 2014, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan fokus
sebagai berikut: 1) Apa saja yang termasuk kreatifitas guru PAI dalam menumbuhkankan
minat belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMP Negeri 1 Kauman Tulungagung? 2)
Apa metode yang dipakai guru PAI dalam menumbuhkankan minat belajar siswa pada
mata pelajaran PAI di SMP Negeri 1 Kauman Tulungagung? 3) Bagaimana pelaksanaan
kreatifitas guru PAI dalam menumbuhkankan minat belajar siswa pada mata pelajaran
PAI di SMP Negeri 1 Kauman Tulungagung? Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
analisi data interaktif, dengan hasil penelitian sebagai berikut: 4) Dari penemuan
penelitian yang diperoleh peneliti dapat disimpulkan bahwa kreatifitas merupakan proses
yang terdiri dari empat tahap yaitu persiapan, pengeraman, penjelasan dan pembuktian.
Oleh karenanya seorang guru yang kreatif harus memahami berbagai gaya belajar siswa
supaya dapat menentukan metode yang tepat dalam kegiatan belajar-mengajar dan salah
satunya dengan cara memberi penegasan diawal pembelajaran untuk mencatat setiap hal
penting yang diterapkan sesuai yang siswa pahami sehingga memberi kebebasan para
siswa untuk berpikir dalam mengemukakan pendapatnya atau menanyakan hal yang
belum dipahami. 5) Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, ada tiga
gaya belajar yang dimiliki oleh siswa yaitu, gaya belajar visual, gaya belajar auditori, dan
gaya belajar kinestetik . Gaya belajar tersebut harus dipahami oleh guru dalam mengajar,
karena setiap siswa mempunyai gaya belajar yang berbeda. Sehingga guru harus
menggunakan metode yang tepat dalam proses pembelajaran supaya siswa bisa lebih
tertarik dan semangat dalam belajarnya dan mengikuti proses pembelajaran. 6) Kreatifitas
guru agama mempunyai pengaruh yang besar terhadapa para siswanya, seorang guru
harus sabar dalam menghadapi berbagai siswa yang mempunyai berbagai gaya belajar
yang berbeda-beda. Selain dengan ceramah, seorang guru juga harus mengembangkan
pembelajarannya dengan mengulang atau penanyakan lagi materi yang telah diterangkan
setelah selesai menerangkan.Ketiga, yakni penelitian yang berjudul Hubunngan Antara
Kreatifitas Guru PAI Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri Rejowinangun
3 Kotagede Yogyakarta, yang disusun oleh Moh. Amir Kholid, tahun 2015, penelitian ini
merupak penelitian kuantitatif, dengan rumusan masalah sebagai berikut: 1) Bagaimana
kreatiivitas guru PAI kelas VI di SDN Rejoowinangun 3? 2) Bagaimana prestasi belajar
PAI keas VI di SDN Rejowinangun 3? 3) Apakah ada hubungan antara kreativitas guru
PAI dengan prestasi belajar pada siswa kelas VI di SDN Rejowinangun 3? Penelitian ini
menggunakan analisis data dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil
dikumpulkan, dengan hasil sebagai berikut: 1) Guru PAI kelas VI SDN Rejowinangun 3
telah menunjukan kreativitasnya dalam menyampaikan mata pelajaran kepada siswa
dengan melakukan komunikasi yang aktif dengan siswa, merespon serta serta
meyesuaikan diri dengan kondisi siswa dikelas, dan guru belajar menggunakan media
dalam pembelajaranya. 2) Prestasi belajar PAI siswa kelas VI SDN Rejowinangun 3
secara umum mempunyai nilai rata-rata 80 3) Ada hubungan antara kreativitas guru
dalam mengajar dengan presatasi belajar PAI kelas VI SDN Rejowinangun 3. Hal ini
menunujukan bahwa kreativitas guru dalam mengajar mempunyai pengaruh terhadap
prestasi belajar. Dari ketiga penelitian diatas semuanya menunujukan bahwa kreativitas
guru mempunyai peranan penting agar tujuan pembelajaran bisa tercapai, yang membuat
penelitian yang akan saya lakukan adalah berbeda dengan penelitian sebelumnya adalah
penelitian ini memfokuskan kreativitas guru pada bagaimana guru tersebut
mengembangkan bahan ajar dan bagaimana kreatifitas guru dalam menggunakan media.

Pendahuluan
Seiring berjalannya waktu dan jaman semakin berkembang, terjadi perubahan pada
tingkah laku dan perilaku manusia berubah dari masa ke masa. Begitu pula hal ini turut
merubah perkembangan sistem pendidikan yang ada di dunia dan di Indonesia. Sistem
pendidikan adalah strategi atau metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar
untuk mencapai tujuan agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi
yang ada di dalam dirinya. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Bpkm.go.id, 2006). Perkembangan
pendidikan di dunia tidak lepas dari adanya perkembangan dari revolusi industri yang
terjadi pada dunia ini, karena secara tidak langsung perubahan tatanan pada ekonomi
turut merubah tatanan pendidikan di suatu negara. Revolusi industri dimulai dari
Revolusi Industri 1.0 terjadi pada abad ke 18 melalui penemuan mesin uap, sehingga
memungkinkan barang dapat diproduksi secara masal, 2) Revolusi Industri 2.0 terjadi
pada abad ke 19-20 melalui penggunaan listrik yang membuat biaya produksi menjadi
murah, 3) Revolusi Industri 3.0 terjadi pada sekitar tahun 1970an melalui penggunaan
komputerisasi, dan 4) Revolusi Industri 4.0 sendiri terjadi pada sekitar tahun 2010an
melalui rekayasa intelegensia dan internet of thing sebagai tulang punggung pergerakan
dan konektivitas manusia dan mesin (Prasetyo & Trisyanti, 2018).
Pembahasan
Dampak Revolusi Industri 4.0 terhadap Pendidikan di Indonesia
pada era modern ini, informasi dan teknologi memengaruhi aktivitas sekolah dengan
sangat masif.Informasi dan pengetahuan baru menyebar dengan mudah dan aksesibel
bagi siapa saja yang membutuhkannya.Pendidikan mengalami disrupsi yang sangat hebat
sekali.Peran guru yang selama ini sebagai satu-satunya penyedia ilmu pengetahuan
sedikit banyak bergeser menjauh darinya. Di masa mendatang, peran dan kehadiran guru
di ruang kelas akan semakin menantang dan membutuhkan kreativitas yang sangat tinggi.
Industri 4.0 adalah nama tren dari sistem otomatisasi industri, dimana terdapat pertukaran
data terkini dalam teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistim siber fisik, internet untuk
segala aktifitas, komputasi kognitif dan aktifitas lain berbasis jaringan. Revolusi industri
4.0 sering pula disebut revolusi industri generasi keempat yang ditandai dengan
kemunculan super komputer, robot pintar, kendaraan tanpa awak, editing genetik dan
perkembangan neuroteknologi yang memungkinkan manusia dapat mengoptimalkan
fungsi otak.

Era revolusi industri 4.0 merupakan tantangan berat bagi guru Indonesia.Mengutip dari
Jack Ma dalam pertemuan tahunan World Economic Forum 2018, pendidikan adalah
tantangan besar abad ini. Jika tidak mengubah cara mendidik dan belajar-mengajar, 30
tahun mendatang kita akan mengalami kesulitan besar. Pendidikan dan pembelajaran
yang syarat dengan muatan pengetahuan mengesampingkan muatan sikap dan
keterampilan sebagaimana saat ini terimplementasi, akan menghasilkan peserta didik
yang tidak mampu berkompetisi dengan mesin. Dominasi pengetahuan dalam pendidikan
dan pembelajaran harus diubah agar kelak anak-anak muda Indonesia mampu
mengungguli kecerdasan mesin sekaligus mampu bersikap bijak dalam menggunakan
mesin untuk kemaslahatan.

Sistem pendidikan membutuhkan gerakan kebaruan untuk merespon era industri


4.0.Salah satu gerakan yang dicanangkan oleh pemerintah adalah gerakan literasi baru
sebagai penguat bahkan menggeser gerakan literasi lama.Gerakan literasi baru yang
dimaksudkan terfokus pada tiga literasi utama yaitu 1) literasi digital, 2) literasi
teknologi, dan 3) literasi manusia (Aoun, 2018). Tiga keterampilan ini diprediksi menjadi
keterampilan yang sangat dibutuhkan di masa depan atau di era industri 4.0. Literasi
digital diarahkan pada tujuan peningkatan kemampuan membaca, menganalisis, dan
menggunakan informasi di dunia digital (Big Data), literasi teknologi bertujuan untuk
memberikan pemahaman pada cara kerja mesin dan aplikasi teknologi, dan literasi
manusia diarahkan pada peningkatan kemampuan berkomunikasi dan penguasaan ilmu
desain (Aoun, 2017). Literasi baru yang diberikan diharapkan menciptakan lulusan yang
kompetitif dengan menyempurnakan gerakan literasi lama yang hanya fokus pada
peningkatan kemampuan membaca, menulis, dan matematika.Adaptasi gerakan literasi
baru dapat diintegrasi dengan melakukan penyesuaian kurikulum dan sistem
pembelajaran sebagai respon terhadap era industri 4.0 (Yahya, 2018).
Apakah pendidikan kita sudah siap? Kita akan coba bahas satu persatu peluang dan
tantangan pendidikan kita di era revolusi industri 4.0 ini. Pertama kita akan membahas
dari infrastruktur terlebih dahulu. Karena pemanfaatan teknologi tidak lepas dari
pembangunan infrastruktur yang memadai. Berbicara tentang tantangan mengahadapi
pendidikan di era revolusi industri 4.0 ini pasti banyak antara lain adalah Pemerataan
pembangunan. Meskipun pemerintah telah berusaha untuk menekan kesenjangan
pembangunan di indonesia namun tidak dapat dipungkiri bahwa kesenjangan pemerataan
pembangunan di Indonesia masih terjadi. Salah satu ciri suatu daerah sudah tersentuh
pembangunan biasanya ditandai bahwa daerah tersebut sudah dialiri oleh listrik.Menurut
data, 42.352 Desa di Indonesia Belum Tersentuh Listrik dari total 82.190 desa
diindonesia (Suliastini, 2016). Hal ini tentu berimplikasi pada pemerataan pendidikan di
indonesia. Listrik merupakan sebuah simbol dari kemajuan, sehingga bisa disebut daerah
tersebut tertinggal karena belum dialiri oleh listrik. Dari data ini saja menunjukkan bahwa
tidak semua daerah siap akan segala perubahan yang terjadi akibat revolusi industri 4.0
ini. Konektivitas jaringan internet merupakan salah satu syarat jika kita ingin
mengimplementasikan pendidikan di era revolusi industri 4.0. Saat ini belum semua
wilayah indonesia dapat terhubung dengan koneksi internet, terutama sekolah sekolah.
Namun berdasarkan target pemerintah bahwa pada tahun 2019, Seluruh Wilayah
Indonesia Sudah Terhubung Internet (Rudiantara, 2018). Kita tunggu saja target ini
apakah terwujud atau masih akan tertunda lagi.
Tantangan lain yang harus dihadapi ketika pemerintah memutuskan untuk beradaptasi
dengan sistem Industri 4.0, adalah pemerintah juga harus memikirkan
keberlangsungannya. Jangan sampai penerapan sistem industri digital ini hanya menjadi
beban karena tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Banyak hal yang harus
dipersiapkan seperti: peran para pengambil keputusan, tata kelola, manajemen risiko
implementasi sistem, akses publik pada teknologi, dan faktor keamanan sistem yang
diimplementasikan. Selain itu pemerintah juga harus mempersiapkan sistem pendataan
yang berintegritas, menetapkan total harga/biaya kepemilikan sistem, mempersiapkan
payung hukum dan mekanisme perlindungan terhadap data pribadi, menetapkan standar
tingkat pelayanan, menyusun peta jalan strategis yang bersifat aplikatif dan antisipatif,
serta memiliki design thinking untuk menjamin keberlangsungan industri. Selain mampu
mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, revolusi ini juga memiliki dampak negatif.
Industri ini akan mengacaukan bisnis konvensional dan mengurangi permintaan terhadap
tenaga kerja. Untuk itu pemerintah harus mempersiapkan strategi antisipatif terhadap
berbagai kemungkinan yang akan berdampak negatif terhadap perekonomian nasional.
Kesimpulan
Revolusi industri saat ini memasuki fase keempat.Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sangat pesat memberikan dampak yang besar terhadap kehidupan
manusia.Banyak kemudahan dan inovasi yang diperoleh dengan adanya dukungan
teknologi digital.Layanan menjadi lebih cepat dan efisien serta memiliki jangkauan
koneksi yang lebih luas dengan sistem online.Hidup menjadi lebih mudah dan
murah.Namun demikian, digitalisasi program juga membawa dampak negatif.Peran
manusia setahap demi setahap diambil alih oleh mesin otomatis.Akibatnya, jumlah
pengangguran semakin meningkat. Hal ini tentu saja akan menambah beban masalah
lokal maupun nasional. Oleh karena itu, untuk memanfaatkan peluang dan menjawab
tantangan revolusi industri 4.0, para pemangku kepentingan (stake holders) wajib
memiliki kemampuan literasi data, teknologi dan manusia.
Dalam mengahadapi Era Revolusi Industri 4.0 di bidang pendidikan, motivasi saja tidak
cukup dalam mewujudkan cita cita making indonesia 4.0, harus ada wujud konkret dan
usaha yang keras untuk pemerintah indonesia dan kita semua dalam menyongsong era
digitalisasi. Tantangan pasti akan dihadapi dalam setiap transisi inovasi dan teknologi.
Kita harus berani dan siap jika tidak maka kita akan tenggelam oleh era disrupsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Andran, C. (2014). Sistem Pendidikan. Retrieved


from https://www.kompasiana.com/andreancan/54f76a90a33311b0368b47ea/sistempendi
dikan

Intan, A. (2018).Proses Pembelajaran Digital dalam Era Revolusi Industri 4.0.Retrieved


from http://belmawa.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2018/08/Panduan-Program-
SAPDA-Revolusi-Industri-4.0.pdf

Risdianto, E. (n.d.). ANALISIS PENDIDIKAN INDONESIA DI ERA REVOLUSI


INDUSTRI 4.0. Retrieved from http://fkip.ums.ac.id/wp-
content/uploads/sites/43/2018/12/Revolusi-Industri-4.0-dan-Dampaknya-terhadap-
Pendidikan-di-Indonesia-Dr.-Sukartono.doc

Satya, V. E. (2018).STRATEGI INDONESIA MENGHADAPI INDUSTRI


4.0.Retrieved from https://bikinpabrik.id/wp-content/uploads/2019/01/Info-Singkat-X-9-
I- P3DI-Mei-2018-249.pdf

Shaepudin, B. S. (n.d.). REVOLUSI INDUSTRI 4.0 , APAKAH ITU? DAN


PENGARUHNYA TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN. Retrieved
from http://disdikkbb.org/?news=revolusi-industri-4-0-apakah-itu-dan-pengaruhnya-
terhadap-dunia-pendidikan

Oleh Jon Darmawan


SAAT ini, kita menghadapi revolusi industri keempat yang dikenal dengan Revolusi Industri 4.0.Ini
merupakan era inovasi disruptif, di mana inovasi ini berkembang sangat pesat, sehingga mampu
membantu terciptanya pasar baru.Inovasi ini juga mampu mengganggu atau merusak pasar yang sudah
ada dan lebih dahsyat lagi mampu menggantikan teknologi yang sudah ada.
Menghadapi tantangan yang besar tersebut maka pendidikan dituntut untuk berubah
juga.Termasuk pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.Era pendidikan yang
dipengaruhi oleh revolusi industri 4.0 disebut Pendidikan 4.0. Pendidikan 4.0 merupakan pendidikan yang
bercirikan pemanfaatan teknologi digital dalam proses pembelajaran atau dikenal dengan sistem siber
(cyber system). Sistem ini mampu membuat proses pembelajaran dapat berlangsung secara kontinu
tanpa batas ruang dan batas waktu.
Indonesia tergolong lambat dalam merespon revolusi industri 4.0 dibandingkan negara tetangga seperti
Malaysia dan Singapura.Sistem pendidikan 4.0 baru bergaung kencang dalam tahun ini.Oleh karena itu,
pemerintah harus menyediakan fasilitas yang memadai dalam menyongsong era Pendidikan 4.0.
Sebagai garda terdepan dalam dunia pendidikan, guru harus meng-upgrade kompetensi dalam
menghadapi era Pendidikan 4.0.Peserta didik yang dihadapi guru saat ini merupakan generasi milenial
yang tidak asing lagi dengan dunia digital.Peserta didik sudah terbiasa dengan arus informasi dan
teknologi industri 4.0.Ini menunjukkan bahwa produk sekolah yang diluluskan harus mampu menjawab
tantangan industri 4.0.
Mengingat tantangan yang besar tersebut, maka guru harus terus belajar meningkatkan kompetensi
sehingga mampu menghadapi peserta didik generasi milenial.Jangan sampai timbul istilah, peserta didik
era industri 4.0, belajar dalam ruang industri 3.0, dan diajarkan oleh guru industri 2.0 atau bahkan 1.0.
Jika ini terjadi, maka pendidikan kita akan terus tertinggal dibandingkan negara lain yang telah siap
menghadapi perubahan besar ini. Kualitas guru harus sesuai dengan performa guruyang dibutuhkan
dalam era industri 4.0.Penulis menyebut guru yang memiliki kualitas seperti tersebut sebagai guru 4.0.
Era pendidikan 4.0 merupakan tantangan yang sangat berat dihadapi guru.Jack Ma (CEO Alibaba Group)
dalam pertemuan tahunan World Economic Forum 2018, menyatakan bahwa pendidikan adalah
tantangan besar abad ini. Jika tidak mengubah cara mendidik dan belajar-mengajar, maka 30 tahun
mendatang kita akan mengalami kesulitan besar. Pendidikan dan pembelajaran yang sarat dengan
muatan pengetahuan mengesampingkan muatan sikap dan keterampilan sebagaimana saat ini
terimplementasi akan menghasilkan peserta didik yang tidak mampu berkompetisi dengan mesin.
Oleh karena itu, guru harus mengurangi dominasi pengetahuan dalam pendidikan dan pembelajaran
dengan harapan peserta didik mampu mengungguli kecerdasan mesin. Pendidikan yang diimbangi
dengan karakter dan literasi menjadikan peserta didik akan sangat bijak dalam menggunakan mesin
untuk kemaslahatan masyarakat.
Era pendidikan 4.0 merupakan jawaban atas terjadinya revolusi industri 4.0.Guru 4.0 sangat dibutuhkan
dalam menghadapi era pendidikan 4.0.Bagaimana menjadi guru 4.0?Pertanyaan ini sangat penting
dijawab agar guru mampu meningkatkan kompetensi menuju guru 4.0.Guru 4.0 memiliki tanggung jawab
yang lebih besar dalam mendidik peserta didik menghadapi Revolusi Industri 4.0.Guru 4.0
merupakan guru yang mampu menguasai dan memanfaatkan teknologi digital dalam pembelajaran.
Butuh kompetensi
Revolusi industri 4.0 ditandai oleh hadirnya empat hal, yaitu komputer super, kecerdasan buatan (artificial
intelligency), sistem siber (cyber system), dan kolaborasi manufaktur.Dengan demikian dibutuhkan
kompetensi yang mampu mengimbangi kehadiran keempat hal itu dalam era Pendidikan 4.0.Kompetensi
yang dibutuhkan tersebut merupakan salah satu proyeksi kebutuhan kompetensi abad 21.

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Menjadi Guru Era Pendidikan
4.0, https://aceh.tribunnews.com/2018/11/27/menjadi-guru-era-pendidikan-40.

Editor: bakri
ompetensi yang dibutuhkan dalam era Pendidikan 4.0 adalah: Pertama, keterampilan berpikir kritis dan
pemecahan masalah (critical thinking and problem solving skill). Kompetensi ini sangat penting dimiliki
peserta didik dalam pembelajaran abad 21.Guru 4.0 harus mampu meramu pembelajaran sehingga
dapat mengeksplor kompetensi ini dari diri peserta didik.
Kedua, keterampilan komunikasi dan kolaboratif (communication and collaborative skill).Sebagai satu
kompetensi yang sangat dibutuhkan dalam abad 21, keterampilan ini harus mampu dikonstruksi dalam
pembelajaran.Model pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi harus
diterapkan guru guna mengkonstruksi kompetensi komunikasi dan kolaborasi.
Ketiga, keterampilan berpikir kreatif dan inovasi (creativity and innovative skill).Revolusi industri 4.0
mengharuskan peserta didik untuk selalu berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif.Tindakan ini perlu
dilakukan agar peserta didik mampu bersaing dan menciptakan lapangan kerja berbasis industri
4.0.Kondisi ini diperlukan mengingat sudah banak korban revolusi industri 4.0.Misalnya, banyak profesi
yang tergantikan oleh mesin digital robot.Contoh, pembayaran jalan tol menggunakan e-toll.Sistem ini
telah memaksa pengelola jalan tol untuk memberhentikan tenaga kerja yang selama ini digunakan di
setiap pintu tol.
Keempat, literasi teknologi informasi dan komunikasi (information and communication technology
literacy).Literasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadi kewajiban bagi guru 4.0.Literasi TIK
harus dilakukan agar tidak tertinggal dengan peserta didik.Literasi TIK merupakan dasar yang harus
dikuasai guru 4.0 agar mampu menghasilkan peserta didik yang siap bersaing dalam menghadapi
revolusi industri 4.0.
Kelima, contextual learning skill.Pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaran yang sangat sesuai
diterapkan guru 4.0.Jika guru sudah menguasai literasi TIK, maka pembelajaran kontekstual
era pendidikan 4.0 lebih mudah dilakukan.Kondisi saat ini TIK merupakan salah satu konsep kontekstual
yang harus dikenalkan oleh guru.Materi pembelajaran banyak kontekstualnya berbasis TIK
sehingga guru 4.0 sangat tidak siap jika tidak memiliki literasi TIK.Materi sulit yang bersifat abstrak
mampu disajikan menjadi lebih riil dan kontekstual menggunakan TIK.
Keenam, literasi informasi dan media (information and media literacy).Banyak media infromasi bersifat
sosial yang digandrungi peserta didik.Media sosial seolah menjadi media komunikasi yang ampuh
digunakan peserta didik dan guru.Media sosial menjadi salah satu media pembelajaran yang dapat
dimanfaatkan guru 4.0.Kehadiran kelas digital bersifat media sosial dapat dimanfaatkan guru, agar
pembelajaran berlangsung tanpa batas ruang dan waktu.
Guru harus siap menghadapi era pendidikan 4.0 meskipun disibukkan oleh beban kurikulum dan
administratif yang sangat padat. Jika tidak, maka generasi muda kita akan terus tertinggal dan efeknya
tidak mampu bersaing menghadapi implikasi Revolusi Industri 4.0. Momentum Hari Guru Nasional (HGN)
2018 ini hendaknya dapat dijadikan guru untuk terus meningkatkan kompetensi menuju guru 4.0.
Semoga!
* Jon Darmawan, S.Pd., M.Pd., Guru SMAN 7 Lhokseumawe, Ketua IGI Kota Lhokseumawe, anggota
Satgas Gerakan Literasi Sekolah Disdik Aceh, dan anggota FAMe Chapter Lhokseumawe. Email:
darmawanbuchari@gmail.com

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Menjadi Guru Era Pendidikan
4.0, https://aceh.tribunnews.com/2018/11/27/menjadi-guru-era-pendidikan-40?page=2.

Editor: bakri
Bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Center for Digital
Society (CfDS) Fisipol UGM merilis sejumlah temuan hasil penelitian seputar pendidikan
tinggi di Indonesia pada era Revolusi Industri 4.0.Setidaknya ada tiga fakta besar terkait
pendidikan tinggi di Indonesia yang berusaha menyelaraskan keberadaannya dengan
Revolusi Industri 4.0.

Fakta pertama, perguruan tinggi di Indonesia menghadapi tantangan yang tidak mudah di
era serba digital ini.

"Salah satunya adalah rendahnya persentase masyarakat yang melanjutkan studi hingga
jenjang perguruan tinggi yang berkorelasi pada kualitas sumber daya manusia
masyarakat," ujar Treviliana Eka Putri, Manager Digital Intelligence Lab CfDS, di Fisipol
UGM, Kamis (2/5/2019).

Berdasarkan data dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi


(Kemristekdikti), saat ini sudah terdapat sekitar 4.500 perguruan tinggi di Indonesia.
Namun, pada 2018 hanya terdapat 7,5 juta mahasiswa yang terdaftar di dalamnya. Hal ini
membuat angka partisipasi kasar perguruan tinggi di Indonesia menjadi salah satu yang
cukup rendah di kawasan ASEAN, yakni sekitar 34 persen.

Menurut Trevi, rendahnya angka partisipasi kasar perguruan tinggi di Indonesia, bisa
disebabkan beberapa hal, seperti persebaran kualitas pendidikan yang tidak merata serta
persoalan biaya. Salah satu buktinya, minat mahasiswa di Indonesia kebanyakan terpusat
di perguruan tinggi yang ada di Jawa.

Penelitian ini memaparkan tiga besar universitas yang diminati oleh mahasiswa dari seluruh
pulau di Indonesia.Hasilnya, universitas negeri yang ada di Jawa selalu menempati tiga
besar.Sayangnya, belum ada penelitian lebih lanjut tentang fenomena ini.
Fakta kedua, tren peminatan program studi lewat Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi
Negeri (SBMPTN) dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, 2016 sampai 2018 belum
berubah.Empar besar program studi dengan permintaan tertinggi di Indonesia masih
didominasi Pendidikan Kedokteran, Ilmu Hukum, Manajemen, dan Ilmu Komunikasi.

"Hal ini menunjukkan fenomena transformasi digital yang terjadi beberapa tahun terakhir
tidak lantas menjadikan program studi dengan isu digital dan teknologi menjadi favorit para
calon mahasiswa baru," tutur Iradat Wirid, peneliti CfDS UGM.

Foto: Switzy Sabandar/ Liputan6.com.

2 dari 2 halaman

Program Studi Baru

Foto: Switzy Sabandar/ Liputan6.com.

Fakta ketiga, bermunculan sejumlah program studi baru sebagai bentuk pendidikan tinggi merespons
tantangan di era Revolusi Industri 4.0.

Ilmu Aktuaria, misalnya, ilmu mengenai pengelolaan risiko keuangan yang mengkombinasikan ilmu
matematika, statistika, dan komputer, saat ini telah dibuka di sekitar lima perguruan tinggi nasional
ternama, yakni Institut Pertanian Bogor, Universitas Padjajaran, Universitas Indonesia, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember, dan Universitas Gadjah Mada.

"Tren peminatan pada program-program studi ini, dapat dilihat, meskipun belum setinggi prodi-prodi
tradisional, namun memiliki prospek peningkatan pada tahun-tahun ke depan," ucap Iradat.

Selain itu, program Bisnis Digital di Universitas Padjajaran yang dibuka pada 2018 telah menempati
peringkat tertinggi sebagai program studi terbaru yang memiliki jumlah peminat tertinggi pada tahun
tersebut.
Lewat penelitian yang dilakukan ia menemukan pola baru dalam belajar di kalangan generasi Z,
yakni memanfaatkan online course sebagai media belajar. Bermunculan bimbingan belajar digital
dinilai mampu menjawab tantangan zaman.

Untuk meningkatkan aksesibilitas pendidikan di perguruan tinggi, ia juga merekomendasikan sistem


pendidikan jarak jauh semakin masif diterapkan. Jadi, tidak ada lagi kesulitan bagi orang mengakses
pendidikan tinggi karena terhalang jarak atau biaya operasional yang besar.

"Beberapa perguruan tinggi sudah memiliki platform untuk pendidikan jarak jauh, termasuk UGM,"
tuturnya.

Dampak Sektor Pendidikan Dalam Revolusi Industri 4.0

Pemerintah melalui Kementrian Perindustrian merancang “Making Indonesia 4.0” sebagai roadmap
(peta jalan) yang terintegrasi untuk mengimplementasikan sejumlah strategi dan inovasi dalam
memasuki era industri 4.0. Revolusi Industri 4.0 sendiri merupakan nama tren otomasi dan pertukaran
data terkini dalam teknologi industri (pabrik).

Revolusi industri 4.0 menghasilkan industri cerdas, moduler, menciptakan salinan dunia fisik secara
virtual, dan mengandalkan Internet of Thing (IoT), komputasi awan, dan layanan internal lintas
organisasi.

Istilah yang dipopulerkan pada tahun 2011 dalam forum Hannover Fairtersebut, mempunyai empat
prinsip, diantaranya:

· Interoperabilitas (kesesuaian): kemampuan mesin, perangkat, sensor, dan manusia untuk


berhubungan dan berkomunikasi satu sama lain. IoT akan mengotomatisasikan proses tersebut secara
masiv.

· Transparansi informasi: Kemampuan sistem informasi untuk menciptakan salinan dunia fisik secara
virtual dengan memperkaya model pabrikasi digital dengan data sensor.

· Bantuan Teknis: kemampuan sistem bantuan untuk membantu manusia dengan mengumpukan dan
membuat visualisasi informasi secara menyeluruh. Kedua, kemampuan sistem siber-fisik untuk membantu
manusia secara fisik dengan melakukan serangkaian tugas yang tidak menyenangkan, berat, atau tidak
aman bagi manusia.

· Keputusan Mandiri: Kemampuan sistem siber-fisik untuk membuat keputusan sendiri dan melakukan
tugas semandiri mungkin.
Revolusi Industri 4.0 melahirkan perbagai perubahan, diantranyanya: banyak bermunculan perangkat
cerdas dengan IoT sebagai penopang yang memudahkan manusia dalam mengelola aktivitas sehari-hari
(salah satu contohnya adalah Google Assistance), dan bermunculan perusahaan-peruhaan berbasis
teknologi, seperti grab, Gojek, Traveloka, Qisqus, dan lain-lain.

Kesiapan kita dalam menghadapi Revolusi Indutri 4.0 atau dalam mengimplementasikan design Making
Indonesia 4.0 sebenarnya sangat bergantung pada kemampuan kita dalam mewujudkan pendidikan yang
berkualitas. Karena pendidikan adalah akar dari segala sendi dalam kehidupan.

Apa dampak Revolusi Industri 4.0 dalam sektor pendidikan?

Ada beberapa catatan penting di bawah ini yang coba kami urai.

Revolusi Belajar

Edutech. Sumber:guruproduktif.com

Revolusi Industri 4.0 melahirkan revolusi belajar.Tren edutech bermunculan, para guru tidak hanya
mengandalkan spidol atau kapur tulis dalam memberikan pembelajaran di dalam kelas.Pelbagai temuan
kreatif terkait pembelajaran berhasil diciptakan oleh para guru.

Pendekatan tradisional sudah usang


Pendekatan otoriter dicirikan dengan peran guru dalam kelas terlalu dominan.Sehingga guru menjadi
pusat pembelajaran.Pendekatan otoriter biasa disebut dengan pendekatan dikdaktik atau tradisional.
Pendekatan tradisional sudah tidak cocok diterapkan dalam era revolusi industri 4.0

Bekerja dalam Jaringan global


Revolusi Industri 4.0 melahiran pembelajaran jarak jauh. Siswa bisa berinteraksi dengan aneka ragam
siswa di belahan dunia, dan guru juga bersama-sama dengan pendidik yang lain bekerja sama dalam
proyek pendidikan.

Mudahnya Mendapatkan Akses Pendidikan

Class Central

Pendidikan di era revolusi industri 4.0 tidak hanya dimonopoli oleh institusi pendidikan formal, seperti
universitas. Semua orang saat ini bisa mendapatkan penegtahuan, skill bahkan gelar
melalui MOOCs atau Open Course Ware. MOOCs, seperti Coursera menyediakan pelbagai topik
kursus online yang bisa diakses oleh siapapun.Bahkan Udemymenawarkan kursus dengan biaya sangat
terjangkau.

Kreativitas Menggantikan Kecerdasan


Revolusi Industri 4.0 sangat menekankan proses kreativitas. Kecerdasan sudah tidak menjadi tolak ukur
utama. Dunia dengan cepat mengalami perubahan, untuk bisa menjangkau perubahan demi perubahan
adalah proses kreativitas manusia, bukan kepandaian atau kecerdasan. Pendidikan berbasis kreativitas
sangat ditekankan. Kiran Bir Sethi dari India, telah berhasil mendirikan sekolah kreativ
dengan Riverside nya.

Kesimpulan

freepic

Revolusi Industri 4.0 telah mempengaruhi sektor pendidikan. Guru Di era Revolusi Indutri 4.0,
dituntut untuk kreativ dan cepat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.Pemerintah berkewajiban
untuk mensupport sepenuhnya sektor pendidikan sehingga konsep dan kurikulum pendidikan bisa selaras
dengan Revolusi industri 4.0, dan guru harus mendapat perhatian dengan memberikan kebebasan
sekaligus dukungan dalam bentuk pelatihan peningkatan sumber daya sehingga para guru bisa tetap eksis.
Saya yakin, jika program ini jalan, pemerintah akan mudah mengimplementasikan program “Making
Indonesia 4.0”

Anda mungkin juga menyukai