"Dan sesungguhnya (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan
janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain) karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-
Nya". (Al-An'am : 153).
Dan sungguh Rasulullah SAW, telah menjelaskan makna ayat ini kepada para sahabatnya. Beliau pada
suatu hari menggambarkan kepada para sahabat sebuah garis lurus di atas tanah, disusuli dengan
menggambar garis-garis pendek yang banyak di sisi-sisi garis lurus tadi.
Kemudian beliau SAW membacakan ayat di atas ketika menudingkan jari tangannya yang mulia ke atas
garis yang lurus dan kemudian menunjuk garis-garis yang terdapat pada sisi-sisinya, beliau bersabda:
"Ini adalah jalan Allah, sedangkan jalan-jalan ini, pada setiap muara jalan-jalan tersebut ada syaitan yang
menyeru kepadanya".
(Shahih sebagaimana terdapat di dalam "Zhilalul Jannah fi takhrij As-Sunnah : 16-17).
Allah 'Azza wa Jalla-pun menguatkan ayat beserta penjelasannya dari Rasulullah SAW dalam hadits di atas,
dengan ayat lain, yaitu firman-Nya.
"Dan barang siapa yang menentang Rasul sesudah jelas petunjuk (kebenaran) baginya, dan mengikuti jalan
yang bukan jalan orang-orang mukmin. Kami biarkan ia berleluasa terhadap kesesatan yang telah
dikuasainya itu dan Kami masukkan ia kedalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-seburuk tempat
kembali". (An-Nisaa : 115)
Dalam ayat ini terdapat sebuah hikmah yang tegas, yakni bahawa Allah Subhanahu wa Ta'ala mengikatkan
"jalannya orang-orang mukmin" kepada apa yang telah di bawa oleh Rasulullah SAW. Hal inilah yang telah
diisyaratkan oleh Rasullah SAW dalam hadits iftiraq (perpecahan) ketika beliau ditanya tentang Al-Firqah An
Najiyah (golongan yang selamat), saat itu beliau menjawab :
"(Yaitu) apa yang aku dan sahabatku hari ini ada di atasnya" (lihat As-Silsilah Ash-Shahihah : 203)
Apakah gerangan hikmah yang di maksud ketika Allah menyebutkan "Jalannya orang-orang mukmin
(Sabiilul mukminim)" dalam ayat tersebut .? Dan apakah kiranya hal yang dimaksud ketika Rasulullah SAW
mengikatkan para shahabatnya kepada diri beliau sendiri dalam hadits di muka .? Jawabannya, bahwa para
shahabat radliyallahu anhum itu adalah orang-orang yang telah menerima pelajaran dua wahyu (Al-Qur'an
dan As-Sunnah) langsung dari Rasulullah SAW, beliau telah menjelaskannya langsung kepada mereka
tanpa perantara, tidak sebagaimana keadaan orang-orang yang sesudahnya.
Tentu saja hasilnya adalah seperti yang pernah dikatakan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya :
"Sesungguhnya orang yang hadir akan dapat melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh orang yang tidak
hadir" (Lihat Shahih Al-Jami' : 1641).
Oleh sebab itulah, iman para sahabat terdahulu lebih kuat daripada orang-orang yang datang sesudahnya.
Ini pula telah diisyaratkan oleh Rasulullah SAW dalam hadits mutawatir :
"Sebaik-baik manusia adalah generasiku, kemudian orang-orang yang sesudahnya, kemudian orang-orang
yang sesudahnya lagi ". (Muttafaq 'alaihi).
Berdasarkan hal ini, seorang muslim tidak bisa berdiri sendiri dalam memahami Al-Kitab dan As-Sunnah,
tetapi ia harus meminta bantuan dalam memahami keduanya dengan kembali kepada para sahabat Nabi
yang Mulia, orang-orang yang telah menerima pelajaran tentang keduanya langsung dari Rasulullah SAW
yang terkadang menjelaskannya dengan perkataan, terkadang dengan perbuatan dan terkadang dengan
taqrir (persetujuan) beliau.
Jika demikian, adalah mendesak sekali dalam "mengajak orang kembali kepada Al-qur'an dan As-Sunnah"
untuk menambahkan prinsip "berjalan di atas apa yang ditempuh oleh AS-SALAFU AS-SHALIH" dalam
rangka mengamalkan ayat-ayat serta hadits-hadits yang telah disebutkan di muka, manakala Allah
menyebutkan "Jalannya orang-orang mukmin (sabilul mu'minin)", dan menyebutkan Nabi-Nya yang mulia
serta para sahabatnya dengan maksud supaya memahami Al-Kitab was Sunnah sesuai dengan apa yang
dipahami oleh KAUM SALAF generasi pertama dari kalangan sahabat radliyallahu anhum dan orang-orang
yang mengikuti mereka secara ihsan.
Kemudian, dalam hal ini ada satu persoalan yang teramat penting namun dilupakan oleh banyak kalangan
jama'ah serta hizb-hizb Islam. Persoalan itu ialah : "Jalan mana gerangan yang dapat digunakan untuk
mengetahui apa yang ditempuh oleh para shahabat dalam memahami dan melaksanakan sunnah ini ..?".
Jawabannya : "Tiada jalan lain untuk menuju pemahaman itu kecuali harus RUJUK (kembali) kepada Ilmu
Hadits, Ilmu Mushtalah Hadits, Ilmu Al-jarh wa At-Ta'dil dan mengamalkan kaedah-kaedah serta musthalah-
musthalah-nya tersebut, sehingga para ulama dapat dengan mantap mengetahui mana yang shahih dari
Nabi SAW dan mana yang tidak shahih".
Sebagai penutup jawaban, kami bisa mengatakan dengan bahasa yang lebih jelas kepada kaum muslimin
yang betul-betul ingin kembali mendapatkan 'IZZAH kehormatan, kejayaan dan hukum bagi Islam, yaitu
anda harus bisa merealisasikan dua perkara :
Pertama :
Anda harus mengembalikan syari'at Islam ke dalam benak-benak kaum muslimin dalam keadaan bersih dari
segenap unsur yang menyusup ke dalamnya, apa yang sebenarnya bukan berasal daripadanya, ketika Allah
Tabaraka wa Ta'ala menurunkan firmannya :
"Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-sempurnakan ni'mat-Ku, dan telah
Ku-ridhai Islam itu menjadi agama bagimu" (Al-Maaidah : 3).
Mengembalikan persoalan hari ini menjadi seperti persoalan zaman pertama dahulu, membutuhkan
perjuangan ekstra keras dari para ulama kaum muslimin di pelbagai penjuru dunia.
Kedua :
Kerja keras yang terus menerus tanpa henti ini harus diiringi dengan ilmu yang telah terbersihkan itu.
Pada hari kaum muslimin telah kembali memahami dien mereka sebagai mana yang difahami para shahabat
Rasulullah SAW, kemudian melaksanakan pengamalan ajaran Islam yang telah terbersihkan ini secara
benar dalam semua segi kehidupan, maka pada hari itulah kaum mu'minin dapat bergembira merasakan
kemenangan yang datangnya dari Allah.
Inilah yang boleh saya katakan dalam ketergesa-gesaan ini, dengan memohon kepada Allah agar Dia
memberikan pemahaman Islamsecara benar kepada kita dan seluruh kaum muslimin, sesuai dengan
tuntunan kitab-Nya dan Sunnah Rasulullah SAW yang shahihsebagaimana yang telah ditempuh oleh
SALAFUNA ASH-SHALIH.
Kita memohon kepada Allah agar Dia memberikan taufiq kepada kita supaya dapat mengamalkan yang
demikian itu, sesungguhnya Dia SAMI' (Maha Mendengar) lagi MUJIB (Maha Mengabulkan Do'a).
Wallahu 'alam.
KEUTAMAAN BERDZIKIR
Allah Ta’ala berfirman:
“Karena itu, ingatlah kamu kepadaKu, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu (dengan memberikan rahmat dan
peng-ampunan). Dan bersyukurlah kepada-Ku, serta jangan ingkar (pada nikmat-Ku)”. (Al-Baqarah, 2:152).
“Hai, orang-orang yang beriman, ber-dzikirlah yang banyak kepada Allah (dengan menyebut namaNya)”.
(Al-Ahzaab, 33:42).
“Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, maka Allah me-nyediakan untuk mereka
pengampunan dan pahala yang agung”. (Al-Ahzaab, 33:35).
“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut (pada siksaanNya),
serta tidak mengeraskan suara, di pagi dan sore hari. Dan janganlah kamu terma-suk orang-orang yang
lalai”. (Al-A’raaf, 7:205).
Rasul n bersabda:
ِحيّ وَا ْل َميّت
(( َ ْي َل يَذْ ُكرُ َربّ ُه مَ َثلُ ال
ْ ي يَذْ ُكرُ َر ّبهُ وَالّ ِذ
)). ْ مَ َثلُ الّ ِذ
Perumpamaan orang yang ingat akan Rabbnya dengan orang yang tidak ingat Rabbnya laksana orang yang
hidup dengan orang yang mati.1
خ ْيرٍ َلكُمْق مِنقْ ِإنْفَاقِق
(( َ َ و،ْ وََأرْفَعِهَا فِي ْق َدرَجَاتِكُمق،ْعنْدَ مَ ِليْكِكُمق ِ وََأزْكَاهَا،ْعمَاِلكُمق ْ خ ْيرِ َأ
َ ِأَلَ ُأنَ ّبئُكُمقْ ب
.عنَاقَ ُكمْ((؟ قَاُلوْا بَلَى
ْ ض ِربُوْا َأ
ْ َعنَا َقهُ ْم َوي
ْ َضرِ ُبوْا أ
ْ ن تَلْ َقوْا عَ ُدوّكُمْ َف َت
ْ خ ْيرٍ َلكُ ْم مِنْ َأ
َ َ و،ِالذّهَبِ وَا ْل َورِق
))
ِذ ْكرُ الِ تَعَالَى:َ قَال. ))
“Maukah kamu, aku tunjukkan perbu-atanmu yang terbaik, paling suci di sisi Rajamu (Allah), dan paling
mengangkat derajatmu; lebih baik bagimu dari infaq emas atau perak, dan lebih baik bagimu daripada
bertemu dengan musuhmu, lantas kamu memenggal lehernya atau mereka memenggal lehermu?” Para
sahabat yang hadir berkata: “Mau (wa-hai Rasulullah)!” Beliau bersabda: “Dzi-kir kepada Allah Yang Maha
Tinggi”.2
Rasul n bersabda:
ْن ذَ َك َرنِ يْ فِ يْ نَفْ سِهِ ذَ َك ْرتُ هُ فِ ي
ْ فَِإ،ْ وََأنَا مَعَ هُ إِذَا ذَ َك َرنِ ي،ْعبْدِ يْ بِ ي َ ّعنْدَ ظَنِ ))َأنَا:يَ ُق ْولُ الُ تَعَالَى
، وَإِنْق تَ َقرّبَق إِ َليّ شِ ْبرًا تَقَ ّربْتُق إِ َليْهِق ِذرَاعًا،ْخ ْيرٍ ِم ْنهُمق َ ٍ وَإِنْق ذَ َك َرنِيْق فِيْق مَلٍ َذ َكرْتُهُق فِيْق مَل،ْنَفْسِقي
ًشيْ َأ َتيْ ُتهُ َه ْروَ َلة
ِ ي يَ ْم
ْ ِ وَِإنْ َأتَان،ي ِذرَاعًا تَ َق ّربْتُ ِإَليْ ِه بَاعًا ّ ))وَِإنْ تَ َقرّبَ إِ َل.
1
HR. Al-Bukhari dalam Fathul Bari 11/208. Imam Muslim meriwayatkan dengan lafazh sebagai berikut:
.))ِ((مََثلُ اْلبَيْتِ الّ ِذيْ يُ ْذ َكرُ ا ُل فِيْ ِه وَاْلبَيْتِ الّ ِذيْ لَ يُ ْذ َكرُ ا ُل فِْيهِ مََثلُ اْلحَيّ وَاْلمَيّت
“Perumpamaan rumah yang digunakan untuk dzikir kepada Allah dengan rumah yang tidak digunakan untuk dzikir, laksana orang hidup dengan yang
mati”. (Shahih Muslim 1/539).
2
HR. At-Tirmidzi 5/459, Ibnu Majah 2/1245. Lihat pula Shahih Tirmidzi 3/139 dan Shahih Ibnu Majah 2/316.
Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai de-ngan persangkaan hambaKu kepadaKu, Aku bersamanya (dengan
ilmu dan rah-mat) bila dia ingat Aku. Jika dia meng-ingatKu dalam dirinya, Aku mengingat-nya dalam diriKu.
Jika dia menyebut namaKu dalam suatu perkumpulan, Aku menyebutnya dalam perkumpulan yang lebih
baik dari mereka. Bila dia mende-kat kepadaKu sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika dia
mendekat kepadaKu sehasta, Aku mendekat ke-padanya sedepa. Jika dia datang kepa-daKu dengan
berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat”.3
ْشرَائِ عَ اْلِ سْلَمِ قَدْ َك ُثرَ ت
َ ّسوْلَ الِ ِإن ُ َ يَا ر:َجلً قَال ُ َعنْ هُ َأنّ ر
َ ُسرٍ َرضِ يَ ال ْ ُعبْدِ الِ بْ نِ ب
َ ْع ن
َ َو
ِن ِذ ْكرِ ال ْ ِطبًا م
ْ َك ر ))
َ ُ لَ َيزَالُ ِلسَان:َ قَال.ِخ ِبرْ ِنيْ ِبشَيْءٍ َأ َتشَبّثُ ِبه
ْ َعَليّ َفأ
َ )).
Dari Abdullah bin Busr z, dia berka-ta: Bahwa ada seorang lelaki berkata: “Wahai, Rasulullah!
Sesungguhnya sya-ri’at Islam telah banyak bagiku, oleh karena itu, beritahulah aku sesuatu buat pegangan”.
Beliau bersabda: “Tidak hentinya lidahmu basah karena dzikir kepada Allah (lidahmu selalu meng-
ucapkannya).”4
Rasul n bersabda:
:ْحرْ فٌ؛ وَلَقق ِكن
(( َ } {القم:ُ لَ أَ ُق ْول،شرِ َأ ْمثَا ِلهَا
ْ وَالْحَ سَ َنةُ بِ َع،ٌسنَة
َ َحرْفًا مِ نْ ِكتَابِق الِ فَلَ هُ ح
َ َمَ نْ َقرَأ
ٌح ْرف
َ ٌ َومِيْم،ٌح ْرف
َ ٌ وَلَم،ٌح ْرف َ ٌ))أَ ِلف.
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an, akan mendapatkan satu kebaikan. Sedang satu
kebaikan akan dilipatkan sepuluh semisalnya. Aku tidak berkata: Alif laam miim, satu huruf. Akan tetapi alif
satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.”5
ِس ْولُ ال ُ َخرَجَ ر َ :َعنْهُ قَال َ ُ وَعَ نْ عُ ْق َبةَ بْ نِ عَا ِمرٍ رَضِيَ الn ّ ))َأيّكُ مْ يُحِب:ََونَحْ نُ فِي الصّ ّفةِ فَقَال
ِطيْ َعة
ِ َغ ْيرِ ِاثْمٍق وَلَ قَ أَنْق يَغْ ُدوَ ُكلّ َيوْمٍق إِلَى بُطْحَانَق َأوْ ِإلَى ا ْلعَ ِقيْقِق َفيَ ْأتِيْق ِمنْهُق ِبنَا َق َتيْنِق َك ْومَا َويْنِق فِيْق
َ َ ))أَ َفلَ يَغْ ُدوْ أ:َ قَال.َ يَا رَسُق ْولَ الِ نُحِبّ َذلِكق:رَحِمقٍ؟ (( فَ ُق ْلنَا
َأوْ يَ ْقرَأَ آ َيتَيْنِق،َحدُكُمْق ِإلَى ا ْلمَسْقجِدِ َفيَعْلَمق
،ٍخ ْيرٌ لَهُق مِنْق َأ ْربَعق
َ وََأ ْربَعٌق،ٍخ ْيرٌ لَهُق مِنْق ثَلَثق َ َوثَلَثٌق،ِخ ْيرٌ لَهُق مِنْق نَا َقتَيْنق َ ّجلَ َع ّز وَ ِمِنْق ِكتَابِق ال
ِن مِنَ اْ ِل ِبل ّ ِعدَادِهْ َ)) َومِنْ أ.
Dari Uqbah bin Amir z, dia berkata: “Rasulullah n keluar, sedang kami di serambi masjid (Madinah). Lalu
beliau bersabda: “Siapakah di antara kamu yang senang berangkat pagi pada tiap hari ke Buthhan atau Al-
Aqiq, lalu kem-bali dengan membawa dua unta yang besar punuknya, tanpa mengerjakan dosa atau
memutus sanak?” Kami (yang hadir) berkata: “Ya kami senang, wahai Rasulullah!” Lalu beliau bersab-da:
“Apakah seseorang di antara kamu tidak berangkat pagi ke masjid, lalu me-mahami atau membaca dua ayat
Al-Qur’an, hal itu lebih baik baginya dari-pada dua unta. Dan (bila memahami atau membaca) tiga (ayat)
akan lebih baik daripada memperoleh tiga (unta). Dan (bila memahami atau mengajar) empat ayat akan
lebih baik baginya daripada memperoleh empat (unta), dan demikian dari seluruh bilangan unta.”6
Rasulullah n bersabda:
(( ِن اضْطَجَ َع مَضْجَعًا لَ ْم يَذْ ُكرِ الَ ِفيْ ه
ِ َ َوم،ٌمَ نْ قَ َعدَ مَقْعَدًا لَ ْم يَذْ ُكرِ الَ ِفيْ هِ كَانَ تْ عَ َليْ هِ مِ نَ الِ ِترَة
ٌن الِ ِترَة َ ِعَليْهِ م َ ْ))كَانَت.
“Barangsiapa yang duduk di suatu tem-pat, lalu tidak berdzikir kepada Allah di dalamnya, pastilah dia
mendapatkan hukuman dari Allah dan barangsiapa yang berbaring dalam suatu tempat lalu tidak berdzikir
kepada Allah, pastilah mendapatkan hukuman dari Allah.”7
(( َفإِنْق شَا َء،ٌعَل ْيهِمْق ِترَة
َ وَلَمْق يُصَقّلوْا عَلَى َن ِبيّهِمْق إِلّ كَانَق،ِجلِسقًا لَمْق يَذْ ُكرُوا الَ ِفيْهق
ْ َجلَسَق َقوْمٌق م
َ مَا
ْغ َفرَ َل ُهم
َ َ))عَ ّذ َبهُمْ وَِإنْ شَاء.
“Apabila suatu kaum duduk di majelis, lantas tidak berdzikir kepada Allah dan tidak membaca shalawat
kepada Nabi-nya, pastilah ia menjadi kekurangan dan penyesalan mereka, maka jika Allah menghendaki
bisa menyiksa mereka dan jika menghendaki mengampuni mere-ka.”8
((حمَا ٍر وَكَانَق َلهُمْق
ِ ِجيْ َفة
ِ ِمَا مِنْق َقوْمٍق يَ ُق ْو ُموْنَق مِنْق مَجْلِسٍق َل يَذْ ُك ُروْنَق الَ ِفيْهِق إِلّ قَا ُموْا عَنْق ِم ْثل
ًسرَةْ حَ )).
“Setiap kaum yang berdiri dari suatu majelis, yang mereka tidak berdzikir ke-pada Allah di dalamnya, maka
mereka laksana berdiri dari bangkai keledai dan hal itu menjadi penyesalan mereka (di hari Kiamat).”9
1- BACAAN KETIKA BANGUN
DARI TIDUR
3
HR. Al-Bukhari 8/171 dan Muslim 4/2061. Lafazh hadits ini riwayat Al-Bukhari.
4
HR. At-Tirmidzi 5/458, Ibnu Majah 2/1246, lihat pula dalam Shahih At-Tirmidzi 3/139 dan Shahih Ibnu Majah 2/317.
5
HR. At-Tirmidzi 5/175. Lihat pula Shahih At-Tirmidzi 3/9 dan Shahih Jaami’ush Shaghiir 5/340.
6
HR. Muslim 1/553.
7
HR. Abu Dawud 4/264; Shahihul Jaami’ 5/342.
8
Shahih At-Tirmidzi 3/140.
9
HR. Abu Dawud 4/264, Ahmad 2/389 dan Shahihul Jami’ 5/176.
1- (( ِش ْور
ُ حيَانَا بَ ْعدَ مَا َأمَا َتنَا َوإِ َل ْيهِ ال ّن
)). ْ حمْدُ لِّ الّ ِذيْ َأ
َ ْاَل
1. “Segala puji bagi Allah, yang mem-bangunkan kami setelah ditidurkanNya dan kepadaNya kami
dibangitkan.”10
2- ((،ِسبْحَانَ ال ُ .ٌشيْءٍ قَ ِد ْير
َ ّ وَ ُهوَ عَلَى ُكل،ُحمْد َ ْ لَهُ ا ْلمُ ْلكُ َولَهُ ال،ُشرِيْكَ لَه
َ لَ إِلَقهَ إِلّ الُ وَحْ َدهُ َل
)) ((
ْظيْمِ رَبّ اغْ ِفرْ ِليِ َح ْولَ وَلَ ُقوّةَ إِلّ بِالِ ا ْلعَ ِليّ ا ْلع
َ َ وَل،ُ وَالُ َأ ْك َبر،ُ وَلَ ِإلَقهَ إِلّ ال،ِِّحمْدُ ل َ ْ))وَال.
2. ‘Tiada Tuhan yang haq selain Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan pujian.
Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan yang
haq selain Allah, Allah Maha Besar, tiada daya dan kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha
Tinggi dan Maha Agung’. ‘Wahai, Tuhanku! Ampunilah dosaku’.11
3- (( ِن ِليْ بِذِ ْكرِه
َ ِ وَأَذ،ْحي
ِ ْي ُرو
ّ َورَدّ عَ َل،ْجسَ ِدي
َ ْحمْدُ لِّ الّ ِذيْ عَافَا ِنيْ ِفي
)). َ َْال
3. “Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kesehatan pada jasadku dan mengembalikan ruhku
kepadaku serta mengizinkanku untuk berdzikir kepadaNya.”12
4. “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-
tanda bagi orang-orang yang berakal. (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah dalam keadaan berdiri, duduk
atau berbaring, dan mereka memikirkan tentang pencip-taan langit dan bumi (seraya berkata): ‘Ya, Tuhan
kami! Tidaklah Engkau men-ciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari
siksa Neraka. Ya Rabb kami, sesung-guhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam Neraka, maka
sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zhalim seorang penolongpun. Ya
Rabb kami, sesungguhnya kami mendengar (seru-an) yang menyeru kepada iman, (yaitu): "Berimanlah
kamu kepada Rabbmu"; maka kamipun beriman. Ya Rabb kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan
hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang
berbakti. Ya Rabb kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan
rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari Kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak
menyalahi janji". Maka Rabb mereka memperkenankan permohonannya (de-ngan berfirman):
"Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau
perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain. Maka orang-orang yang
berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang
dibunuh, pastilah akan Kuhapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke
dalam Surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisiNya
pahala yang baik". Janganlah sekali-kali kamu terpedaya oleh kebebasan orang-orang kafir ber-gerak di
dalam negeri. Itu hanyalah ke-senangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam; dan
Ja-hannam itu adalah tempat yang sebu-ruk-buruknya. Akan tetapi orang-orang yang bertaqwa kepada
Rabbnya, bagi mereka Surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, sedang mereka ke-kal di dalamnya
sebagai tempat tinggal (anugerah) dari sisi Allah. Dan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik bagi orang-
orang yang berbakti. Dan se-sungguhnya di antara ahli kitab ada orang yang beriman kepada Allah dan
kepada apa yang diturunkan kepada kamu dan yang diturunkan kepada mereka sedang mereka berendah
hati kepada Allah dan mereka tidak menu-karkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit. Mereka
memperoleh paha-la di sisi Rabbnya. Sesungguhnya Allah amat cepat perhitungan-Nya. Hai orang-orang
yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetap-lah bersiap siaga (di perbatasan
negeri-mu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung”.13 (Ali ‘Imran, 3: 190-200).
10
HR. Al-Bukhari dalam Fathul Baari 11/113, Muslim 4/2083.
11
. Barangsiapa mengucapkan demikian itu, maka dia diampuni. Apabila dia berdoa, akan dikabulkan. Lalu apabila dia berdiri dan berwudhu,
kemudian melakukan shalat, maka shalatnya diterima (oleh Allah). HR. Imam Al-Bukhari dalam Fathul Baari 3/39, begitu juga imam hadits yang lain. Dan
lafazh hadits tersebut menurut riwayat Ibnu Majah 2/335.
12
HR. At-Tirmidzi 5/473 dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/144.
13
HR Imam Al-Bukhari dalam Fathul Bari 8/237 dan Muslim 1/530.
14
HR. Seluruh penyusun kitab Sunan, kecuali An-Nasai, lihat kitab Irwa’ul Ghalil 7/47.
15
HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, Al-Baghawi dan lihat Mukhtashar Syamaailit Tirmidzi, oleh Al-Albani, halaman 47.
7- ل تَعَالَى
ُ ُتبْلِي َويُخْ ِلفُ ا
.
7. Kenakanlah sampai lusuh, semoga Allah Ta’ala memberikan gantinya ke-padamu.16
8- شهِيْدًا
َ ْ َومُت،حمِيْدًا
َ ْ َوعِش،اِ ْلبِسْ جَ ِديْدًا
.
8. “Berpakaianlah yang baru, hiduplah dengan terpuji dan matilah dalam kea-daan syahid”.17
5-BACAAN KETIKA MELETAKKAN PAKAIAN
9- ِِبسْمِ ال
.
5. Dengan nama Allah (aku meletakkan baju).18
6-DOA MASUK WC
10- [ ِخبَائِث
َ ث وَا ْل
ِ ُخب
ُ ْك مِنَ ال
َ ِعوْذُ ب
ُ ِبسْمِ الِ[ اَلّلهُمّ ِإ ّنيْ َأ
.
10. “Dengan nama Allah. Ya Allah, se-sungguhnya aku berlindung kepadaMu dari godaan setan laki-laki dan
perem-puan”.19
28
Hal ini semuanya disebutkan dalam Al-Bukhari 11/116 no.6316, dan Muslim 1/526, 529, 530, no. 763.
29
HR. At-Tirmidzi no.3419, 5/483.
30
HR. Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad, no. 695, hal.258. Al-Albani menyatakan isnadnya shahih, dalam Shahih Al-Adab Al-Mufrad, no. 536.
31
Disebutkan Ibnu Hajar dalam Fathul Bari, dengan menisbatkannya kepada Ibnu Abi ‘Ashim dalam kitab Ad-Du’a. Lihat Fathul Bari 11/118. Katanya:
“Dari berbagai macam riwayat, maka terkumpullah sebanyak dua puluh lima pekerti”.
32
HR. Abu Dawud, lihat Shahih Al-Jami’ no.4591.
33
HR. Ibnu As-Sunni no.88, dinyatakan Al-Albani “hasan”.
34
HR. Abu Dawud, lihat Shahih Al-Jami’ 1/528.
35
HR. Muslim 1/494. Dalam Sunan Ibnu Majah, dari hadits Fathimah x “Allahummagh fir li dzunubi waftahli abwaba rahmatik”, Al-Albani
menshahihkannya karena beberapa shahid. Lihat Shahih Ibnu Majah 1/128-129.
36
Tambahan: Allaahumma’shimni minasy syai-thaanir rajim, adalah riwayat Ibnu Majah. Lihat Shahih Ibnu Majah 129.
37
HR. Al-Bukhari 1/152 dan Muslim 1/288.
38
HR. Ibnu Khuzaimah 1/220.
39
HR. Muslim 1/288.
Muhammad. Dan bangkitkan beliau sehingga bisa menempati maqam terpuji yang telah Engkau janjikan.
Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji”.40
26. Berdoa untuk diri sendiri antara adzan dan iqamah, sebab doa pada waktu itu dikabulkan.41
40
HR. Al-Bukhari 1/152. Untuk kalimat: Innaka laatukhliful mii’aad, menurut riwayat Al-Baihaqi 1/410, Al-Allamah Abdul Aziz bin Baaz berpendapat,
isnad hadits tersebut hasan dalam Tuhfatul Akhyar, hal. 38.
41
HR. At-Tirmidzi, Abu Dawud dan Ahmad. Lihat Irwa’ul Ghalil 1/262.
42
HR. Al-Bukhari 1/181 dan Muslim 1/419.
43
HR. Empat penyusun kitab Sunan, dan lihat Shahih At-Tirmidzi 1/77 dan Shahih Ibnu Majah 1/135.
44
HR. Muslim 1/534
45
HR. Muslim 1/534.
46
HR. Abu Dawud 1/203, Ibnu Majah 1/265 dan Ahmad 4/85. Muslim juga meriwayatkan hadits senada dari Ibnu Umar, dan di dalamnya terdapat
kisah 1/420.
32- ِحمْدُ َأنْتقَ َقيّمقُ السّقمَاوَات َ ْ لَكقَ ال،ّت وَاْ َلرْضِق َومَنقْ ِف ْيهِن ِ حمْدُ َأنْتقَ ُنوْرُ السّقمَاوَا َ ْاَلّلهُمّ لَكقَ ال
ُحمْدُ َل كَ مُ ْل ك َ ْسمَاوَاتِ َواْ َلرْ ضِ َومَ نْ ِف ْيهِنّ[[وََل كَ ال ّ ت رَبّ ال َ ْحمْدُ َأن
َ [ َولَ كَ ا ْل،ّوَاْ َلرْ ضِ َومَ نْ ِف ْيهِن
حمْدُ[[َأنْتَق َ حمْدُ َأنْتَق مَلِكُق السّقمَاوَاتِ وَاْ َلرْضقِ[[ وَلَكَق ا ْل َ ْالسّقمَاوَاتِ وَاْ َلرْضِق َومَنْق ِف ْيهِنّ[[وَلَكَق ال
،ّ وَال ّنبِ ّيوْنَق حَق،ّ وَالنّارُ حَق،ّجنّهُق حَق َ وَا ْل،ّ َولِقَاؤُكَق الْحَق،ّ وَ َق ْولُكَق الْحَق،ّعدُكَق ا ْلحَق ْ َ َوو،ّالْحَق
ٌحمّد
َ ُ َومn َوبِكَق،ُ وَِإَليْكَق َأ َنبْتق،ُ َوبِكَق آ َمنْتق،ُ وَعَ َليْكَق َتوَكّلْتق،ُعةُ حَقّ[[اَلّلهُمّ لَكَق أَسْقَلمْت َ وَالسقّا،ّحَق
َومَا أَسْق َررْتُ َومَا َأعْ َلنْتقُ[[َأنْتَق ا ْلمُقَدّمُق،ُخرْتق ّ َ فَاغْ ِفرْ لِيْق مَا قَ ّدمْتُق َومَا أ.ُ وَِإَليْكَق حَا َكمْتق،ُخَاصَقمْت
َ لَ إِلَقهَ إِلّ َأنْتَ[[أَنْتَ إِلَق ِهيْ لَ إِلَقهَ إِلّ َأنْت،ُخر ّ َ[وََأنْتَ ا ْل ُمؤ.
32. Apabila Nabi n shalat Tahajud di waktu malam, beliau membaca: “Ya, Allah! BagiMu segala puji, Engkau
ca-haya langit dan bumi serta seisinya. Ba-giMu segala puji, Engkau yang meng-urusi langit dan bumi serta
seisinya. BagiMu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya. BagiMu segala
puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya. BagiMu segala puji, Engkau benar, janjiMu benar,
firmanMu benar, bertemu denganMu benar, Surga adalah benar (ada), Neraka adalah benar (ada), (ter-
utusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dariMu), kejadian hari Kiamat
adalah benar. Ya Allah, kepadaMu aku menye-rah, kepadaMu aku bertawakal, kepada-Mu aku beriman,
kepadaMu aku kemba-li (bertaubat), dengan pertolonganMu aku berdebat (kepada orang-orang kafir),
kepadaMu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum. Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah
lewat dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak
disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau”.47
17- DOA RUKU’
33- ((3 ((ِظيْم
ِ َسبْحَانَ َر ّبيَ الْع
×. ُ
33. “Maha Suci Tuhanku yang Maha Agung”.(Dibaca tiga kali).48
34- ْحمْدِكَ الّلهُمّ اغْ ِفرْ ِلي
َ ِسُبْحَانَكَ الّلهُمّ َر ّبنَا َوب
.
34. “Maha Suci Engkau, ya Allah! Tuhanku, dan dengan pujiMu. Ya Allah! Ampunilah dosaku.”49
35- ِلئِ َكةِ وَال ّر ْوح
َ َ رَبّ ا ْلم،ٌسُ ّب ْوحٌ قُ ّدوْس
.
35. “Engkau, Tuhan Yang Maha Suci (dari kekurangan dan hal yang tidak layak bagi kebesaranMu), Maha
Agung, Tuhan malaikat dan Jibril.”50
36- ْظمِيْ َوعَصَ ِبي ْ َص ِريْ َومُخّيْ وَع
َ َسمْ ِعيْ َوب
َ ك
َ َخشَعَ ل
َ ،ُ وََلكَ أَسْ َلمْت،ُ َوبِكَ آ َمنْت،ُك رَكَعْت
َ َاَلّلهُمّ ل
ْ ستَ َقلّ ِبهِ قَ َد ِم
ي ْ َومَا ا.
36. “Ya Allah, untukMu aku ruku’. KepadaMu aku beriman, kepadaMu aku menyerah. Pendengaranku,
penglihat-anku, otakku, tulangku, sarafku dan apa yang berdiri di atas dua tapak kakiku, telah merunduk
dengan khusyuk ke-padaMu.”51
37- ِظ َمة
َ َت وَا ْل ِك ْبرِيَا ِء وَا ْلع
ِ ْج َب ُروْتِ وَاْلمَلَ ُكو
. َ ْن ذِي ال
َ سُبْحَا
37. Maha Suci (Allah) Yang memiliki Keperkasaan, Kerajaan, Kebesaran dan Keagungan.52
55
HR. Muslim 1/346.
56
HR. Para penyusun kitab Sunan dan Imam Ahmad. Lihat Shahih At-Tirmidzi 1/83.
57
HR. Al-Bukhari dan Muslim, lihat Bab Doa Ruku’.
58
HR. Muslim 1/533, lihat no. 35.
59
HR. Muslim 1/534, begitu juga imam hadits yang lain.
60
HR. Abu Dawud 1/230, An-Nasai dan Ahmad. Dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Abi Dawud 1/166.
61
HR. Muslim 1/350.
62
HR. Muslim 1/532.
63
HR. Abu Dawud 1/231, lihat Shahih Ibnu Majah 1/148.
64
HR. Ashhabus Sunan, kecuali An-Nasai. Lihat Shahih Tirmidzi 1/90 dan Shahih Ibnu Majah 1/148.
65
HR. At-Tirmidzi 2/474. Ahmad 6/30 dan Al-Hakim. Menurut Al-Hakim, hadits tersebut shahih. Imam Adz-Dzahabi menyetujui pendapatnya 1/220.
Sedang tambah-annya: Fatabaarakallahu menurut riwayat Adz-Dzahabi sendiri.
66
HR. At-Tirmidzi 2/473, dan Al-Hakim. Menurut Al-Hakim, hadits tersebut shahih. Dan Adz-Dzahabi sependapat dengannya 1/219.
52- السّلَمُ عَ َل ْينَا،ُحمَةُ الِ َو َبرَكَاتُه ْ َلمُ عَ َليْكَ َأ ّيهَا ال ّن ِبيّ َور
َ ّ الس،ُط ّيبَات
ّ وَالصّ َلوَاتُ وَال،ِِّحيّاتُ ل
ِ ّالت
ُسوُْله
ُ عبْدُهُ َو َر َ حمّدًا
َ ُن م ّ َشهَدُ أ
ْ ن لَ إِلَقهَ إِلّ الُ وََأ ْ َشهَدُ أ ْ َأ.َحيْن
ِ ل الصّاِل
ِ عبَادِ ا
ِ وَعَلَى.
52. “Segala penghormatan hanya milik Allah, juga segala pengagungan dan kebaikan. Semoga
kesejahteraan terlim-pahkan kepadamu, wahai Nabi, begitu juga rahmat dan berkahNya. Kesejah-teraan
semoga terlimpahkan kepada kita dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan
yang hak disembah selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya.”67
23- MEMBACA SALAWAT NABI n SETELAH TASYAHUD
53- حمِيْ ُد
َ علَى آلِ ِإ ْبرَا ِهيْمَق ِإنّكَق َ َعلَى ِإ ْبرَا ِهيْمَق و
َ َحمّدٍ كَمَا صَقّليْت
َ ُحمّدٍ َوعَلَى آلِ م
َ ُاَلّلهُمّ صَقلّ عَلَى م
َعلَى آلِ ِإ ْبرَا ِهيْم قَ ِإنّكقَ َحمّدٍ كَمَا بَارَكْتقَ عَلَى ِإ ْبرَا ِهيْم قَ و َ ُحمّدٍ َوعَلَى آلِ م
َ ُ اَلّلهُمّ بَارِك قْ عَلَى م،ٌجيْد
ِ َم
ٌجيْد
ِ َح ِميْدُ م َ.
53. “Ya Allah, berilah rahmat kepada Muhammad dan keluarganya, sebagai-mana Engkau telah
memberikan rahmat kepada Ibrahim dan keluarganya. Se-sungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha
Agung. Berilah berkah kepada Muhammad dan keluarganya (termasuk anak dan istri atau umatnya),
sebagai-mana Engkau telah memberi berkah kepada Ibrahim dan keluarganya. Se-sungguhnya Engkau
Maha Terpuji dan Maha Agung.”68
54- ٍحمّد
َ ُعلَى م
َ ْ َوبَارِ ك.َعلَى آلِ ِإ ْبرَا ِهيْ م
َ َ َكمَا صَّليْت،ِحمّدٍ َوعَلَى َأ ْزوَاجِ هِ وَ ُذ ّر ّيتِ ه
َ ُصلّ عَلَى م
َ ّاَلّلهُم
ٌجيْد
ِ َح ِميْدٌ م
َ َ َكمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ ِإ ْبرَا ِهيْمَ ِإنّك،ِج ِه وَ ُذرّ ّي ِته
ِ علَى َأ ْزوَا
َ َو.
54. “Ya Allah, berilah rahmat kepada Muhammad, istri-istri dan keturunannya, sebagaimana Engkau telah
memberikan rahmat kepada keluarga Ibrahim. Beri-lah berkah kepada Muhammad, istri-istri dan
keturunannya, sebagaimana Eng-kau telah memberkahi kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau
Maha Terpuji dan Maha Agung.”69
67
HR. Al-Bukhari dalam Fathul Baari 1/13 dan Imam Muslim 1/301.
68
HR. Al-Bukhari dalam Fathul Baari 6/408.
69
HR. Al-Bukhari dalam Fathul Baari 6/407 dan Imam Muslim meriwayatkannya dalam kitabnya 1/306. Lafazh hadits tersebut menurut riwayat Muslim.
70
HR. Al-Bukhari 2/102 dan Muslim 1/412. Lafazh hadits ini dalam riwayat Muslim.
71
HR. Al-Bukhari 1/202 dan Muslim 1/412.
72
HR. Al-Bukhari 8/168 dan Muslim 4/2078.
73
HR. Muslim 1/534.
74
HR. Abu Dawud 2/86 dan An-Nasai 3/53. Al-Albani menshahihkannya dalam Shahih Abi Dawud, 1/284.
60- ،ِك مِ نَ َأ نْ ُأرَدّ إِلَى َأرْ َذلِ الْ ُع ْمر
َ ِعوْ ُذ ب
ُ َ وَأ،ِجبْ ن
ُ ْعوْذُ بِ كَ مِ نَ ال
ُ وََأ،ِخل
ْ ُك مِ نَ ا ْلب
َ ِعوْ ُذ ب
ُ َاَلّلهُمّ ِإنّ يْ أ
ِعوْ ُذ بِكَ مِنَ ِف ْت َنةِ ال ّدنْيَا وَعَذَابِ الْ َق ْبر ُ َوَأ.
60. “Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari bakhil, aku berlindung kepadaMu dari penakut,
aku berlindung kepadaMu dari dikembalikan ke usia yang terhina, dan aku berlin-dung kepadaMu dari fitnah
dunia dan siksa kubur.”75
61- ِك مِنَ النّار
َ ِعوْذُ ب
ُ جنّةَ وََأ
َ اَلّلهُمّ ِإنّيْ َأسْأَُلكَ ا ْل .
61. “Ya Allah! Sesungguhnya aku mo-hon kepadaMu, agar dimasukkan ke Surga dan aku berlindung
kepadaMu dari Neraka.”76
62- َسأَُلك
ْ َ اَلّلهُمّ ِإنّ يْ أ،ْخيْرًا لِ ي
َ َي ِإذَا عَِل ْم تَ الْ َوفَاة
ْ ِ َوتَ َو ّفن،ْخيْرًا ِل ي
َ َحيَاة
َ ح ِينِ يْ مَا عَِلمْ تَ ا ْل
ْ َق أ
ِ ب َو ُقدْ َرتِ كَ عَلَى الْخَ ْل
َ ْاَلّلهُمّ ِبعِ ْلمِ كَ ا ْل َغي
،ُك نَ ِعيْمًا لَ َينْ َفد َ وَأَسْسأَُل،ِ وَأَسْسأَُلكَ الْقَصْس َد فِي ا ْلغِنَى وَالْ َفقْر،ِك كَِلمَةَ ا ْلحَقّ فِي الرّضَا وَا ْل َغضَبس َ وَأَسْسأَُل،ِشهَادَة
ّ ش َيتَكَس فِي ا ْل َغيْبِس وَال
ْ َخ
جهِكَ وَالشّوْقَ ِإلَى ْ َسأَُلكَ َلذّةَ النّظَ ِر إِلَى و ْ وََأ،ِش َبعْدَ ا ْلمَوْت
ِ ْسأَُلكَ بَ ْردَ ا ْل َعي
ْ وََأ،ِ وَأَسَْأُلكَ الرّضَا َبعْدَ الْ َقضَاء،ُل َينْقَطِع َ ٍعيْن َ ك قُرّ َة
َ سأَُل
ْ ََوأ
َجعَ ْلنَا ُهدَاةً ُم ْه َتدِ ْين
ْ ل ْيمَانِ وَا
ِ اَلّلهُمّ َزّينّا بِ ِز ْينَةِ ْا،ٍضرّ ٍة َولَ ِف ْتنَةٍ مُضِلّةِ ُغيْرِ ضَرّاءَ م َ ي ْ ِك ف َ ِلقَا ِئ.
62. “Ya Allah, dengan ilmuMu atas yang gaib dan dengan kemahakuasa-anMu atas seluruh makhluk,
perpan-janglah hidupku, bila Engkau mengeta-hui bahwa kehidupan selanjutnya lebih baik bagiku. Dan
matikan aku dengan segera, bila Engkau mengetahui bahwa kematian lebih baik bagiku. Ya Allah,
sesungguhnya aku mohon kepadaMu agar aku takut kepadaMu dalam keada-an sembunyi (sepi) atau
ramai. Aku mohon kepadaMu, agar dapat berpe-gang dengan kalimat hak di waktu rela atau marah. Aku
minta kepadaMu, agar aku bisa melaksanakan kesederhanaan dalam keadaan kaya atau fakir, aku mohon
kepadaMu agar diberi nikmat yang tidak habis dan aku minta kepadaMu, agar diberi penyejuk mata yang tak
putus. Aku mohon kepadaMu agar aku dapat rela setelah qadhaMu (turun pada kehidupanku). Aku mohon
kepadaMu kehidupan yang menyenang-kan setelah aku meninggal dunia. Aku mohon kepadaMu
kenikmatan meman-dang wajahMu (di Surga), rindu bertemu denganMu tanpa penderitaan yang mem-
bahayakan dan fitnah yang menye-satkan. Ya Allah, hiasilah kami dengan keimanan dan jadikanlah kami
sebagai penunjuk jalan (lurus) yang memperoleh bimbingan dariMu.”77
63- ،ٌصمَدُ الّذِ يْ َل ْم يَلِ ْد وَلَ مْ ُيوْلَ ْد وََل ْم يَكُ نْ لَ هُ كُ ُفوًا أَحَد
ّ حدُ اْلَحَدُ ال
ِ ك يَا َالُ بِ َأنّ كَ ا ْلوَا
َ ُاَلّلهُمّ ِإنّ يْ أَ سْ َأل
ُحيْم
ِ ّي ُذ ُنوْ ِبيْ ِإنّكَ َأنْتَ ا ْلغَ ُف ْورُ الرْ ن تَغْ ِفرَ ِل ْ َأ.
63. “Ya Allah! Sesungguhnya aku mohon kepadaMu, ya Allah! Dengan bersaksi bahwa Engkau adalah
Tuhan Yang Maha Esa, Maha Tunggal tidak membutuhkan sesuatu, tapi segala sesuatu butuh kepadaMu,
tidak beranak dan tidak diperanakkan (tidak punya ibu dan bapak), tidak ada seorang pun yang
menyamaiMu, aku mohon kepadaMu agar mengampuni dosa-dosaku. Se-sungguhnya Engkau Maha
Pengampun dan Maha Penyayang.”78
64- ،ِلكْرَا م ِ ل وَ ْاِ َض يَا ذَا الْجَل ِ ْت وَ ْالَر ِ سمَاوَا ّ يَا َبدِيْعَ ال،ُ ا ْل َمنّان،َحدَكَ لَ شَ ِريْكَ لَك
ْ ل إِلَس َه ِإلّ َأنْتَ َو
َ َح ْمد
َ ْاَلّلهُمّ ِإنّيْ أَسَْأُلكَ بِأَنّ لَكَ ال
ِك مِنَ النّار
َ جنّةَ وَأَعُ ْوذُ ِب
َ ي َأسْأَُلكَ ا ْل
ْ ّي يَا َقيّ ْومُ ِإن
ّحَ يَا.
64. “Ya Allah! Aku mohon kepadaMu. Sesungguhnya bagiMu segala pujian, tiada Tuhan (yang hak disembah)
kecuali Engkau Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiMu, Maha Pemberi nikmat, Pencip-ta langit dan bumi
tanpa contoh sebe-lumnya. Wahai Tuhan Yang Maha Agung dan Maha Pemurah, wahai Tuhan Yang Hidup,
wahai Tuhan yang mengurusi segala sesuatu, sesungguhnya aku mohon kepadaMu agar dimasukkan ke
Surga dan aku berlindung kepadaMu dari siksa Neraka.”79
65- شهَدُ َأنّكَق َأنْتَق لَ إِلَققهَ إِلّ َأنْتَق ْالَحَدُ الصّقمَدُ الّذِيْق لَمْق يَلِ ْد وَلَمْق ُيوْلَ ْد وَلَمْق
ْ ك بِ َأنّيْق َأ
َ ُاَلّلهُمّ ِإنّيْق أَسْقَأل
ٌيَ ُكنْ َلهُ كُ ُفوًا َأحَد.
65. “Ya Allah, aku mohon kepadaMu dengan bersaksi, bahwa Engkau adalah Allah, tiada Tuhan (yang
berhak disem-bah) kecuali Engkau, Maha Esa, tidak membutuhkan sesuatu tapi segala sesuatu butuh
kepadaMu, tidak beranak dan tidak diperanakkan, tidak seorang pun yang menyamaiNya, (sesungguh-nya
aku mohon kepadaMu).”80
75
HR. Al-Bukhari dalam Fathul Baari 6/35.
76
HR. Abu Dawud dan lihat di Shahih Ibnu Majah 2/328.
77
HR. An-Nasai 3/54-55 dan Ahmad 4/364. Dinya-takan oleh Al-Albani shahih dalam Shahih An-Nasai 1/281.
78
HR. An-Nasai, lafazh hadits menurut riwayatnya 3/52 dan Ahmad 4/338. Dinyatakan Al-Albani shahih dalam Shahih An-Nasai 1/280.
79
HR. Seluruh penyusun As-Sunan. Lihat Shahih Ibnu Majah 2/329.
80
HR. Abu Dawud 2/62. At-Tirmidzi 5/515, Ibnu Majah 2/1267, Ahmad 5/360, lihat Shahih Ibnu Majah 2/329 dan Shahih At-Tirmidzi 3/163.
81
HR. Muslim 1/414.
67- ل ُمعْطِيَس لِمَا َ َو،َطيْتس َعْ َل مَانِعَس لِمَا أ
َ ّ اَلّلهُم،ُشيْ ٍء َق ِديْر
َ ّح ْمدُ وَ ُهوَ عَلَى كُل
َ ْ لَهُس ا ْلمُلْكُس وَلَهُس ال،ُحدَهُس لَ شَ ِريْكَس لَهس
ْ ل إِلَسس َه ِإلّ الُ َو
َ
ّجد
َ ْج ّد مِ ْنكَ ال
َ ْل َينْفَعُ ذَا ال
َ َو،َ َم َنعْت.
67. “Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya puji
dan bagi-Nya kerajaan. Dia Maha Kuasa atas se-gala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang mencegah apa yang
Engkau berikan dan tidak ada yang memberi apa yang Eng-kau cegah. Tidak berguna kekayaan dan
kemuliaan itu bagi pemiliknya (selain iman dan amal shalihnya). Hanya dari-Mu kekayaan dan kemuliaan.”82
68- َول َ ،ُل إِلَسس َه ِإلّ ال َ ،ِل بِال ّ ل َولَ قُوّةَ ِإ
َ ْ لَ حَو.ُشيْ ٍء َق ِديْر
َ ّح ْمدُ وَ ُهوَ عَلَى كُل َ ْ لَهُس ا ْلمُلْكُس وَلَهُس ال،ُحدَهُس لَ شَ ِريْكَس لَهس
ْ ل إِلَسس َه ِإلّ الُ َو
َ
َصيْنَ لَ ُه ال ّديْنَ وَلَ ْو كَرِهَ ا ْلكَافِرُ ْون
ِ ل مُخِْل ُ لَ ِإلَسهَ ِإلّ ا،ُحسَن
َ ْل وَلَ ُه ال ّثنَاءُ ال
ُ ْ لَ ُه ال ّن ْعمَةُ وَلَهُ ا ْلفَض،ُ َن ْعبُدُ ِإلّ ِإيّاه.
68. “Tiada Tuhan (yang berhak disem-bah) kecuali Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya
kerajaan dan pujaan. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali (dengan
pertolongan) Allah. Tia-da Tuhan (yang hak disembah) kecuali Allah. Kami tidak menyembah kecuali
kepadaNya. Bagi-Nya nikmat, anugerah dan pujaan yang baik. Tiada Tuhan (yang hak disembah) kecuali
Allah, dengan memurnikan ibadah kepadaNya, sekalipun orang-orang kafir sama ben-ci.”83
69- حمْ ُد
َ ْ لَهُ ا ْلمُلْكُ َولَهُ ال،ُش ِريْكَ لَه
َ ×( لَ ِإلَقهَ إِلّ الُ وَحْدَهُ َل33) ُحمْدُ لِّ وَالُ أَ ْك َبر
َ سُبْحَانَ الِ وَا ْل
ُشيْءٍ قَ ِد ْير َ ّوَ ُهوَ عَلَى ُكل.
69. “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah. Dan Allah Maha Besar. (Tiga puluh tiga kali). Tidak ada Tuhan
(yang hak disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan. BagiNya
pujaan. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.”84
70. Membaca surah Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas setiap selesai shalat (far-dhu).85
71. Membaca ayat Kursi setiap selesai shalat (fardhu).86
72- × بعسد صسلة المغرب10) .ُيءٍ َق ِديْر
ْ َعلَى كُلّ ش
َ َحيِيْس َو ُيمِيْتُس وَهُو
ْ ُح ْمدُ ي
َ ْ لَهُس ا ْلمُلْكُس وَلَهُس ال،ُش ِريْكَس لَهس
َ َحدَهُس ل
ْ ل إِلَسسهَ ِإلّ الُ َو
َ
)والصبح
72. “Tiada Tuhan (yang berhak disem-bah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya, bagiNya
kerajaan, bagi-Nya segala puja. Dia-lah yang menghi-dupkan (orang yang sudah mati atau memberi roh
janin yang akan dilahirkan) dan yang mematikan. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.” Diba-ca
sepuluh kali setiap sesudah shalat Maghrib dan Subuh.87
73- ًل مُتَ َقبّل
ً َعم
َ َ و،طيّبًا
َ َو ِرزْقًا،اَلّلهُمّ ِإنّيْ َأسْأَُلكَ عِ ْلمًا نَا ِفعًا
.
73. “Ya Allah! Sesungguhnya aku mo-hon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal dan amal
yang diteri-ma.” (Dibaca setelah salam shalat Su-buh).88
26- DOA SHALAT ISTIKHARAH
74. Jabir bin Abdillah z berkata: Ada-lah Rasulullah n mengajari kami shalat Istikharah untuk memutuskan
segala sesuatu, sebagaimana mengajari surah Al-Qur-an. Beliau bersabda: “Apabila seseorang di antara
kamu mempunyai rencana untuk mengerjakan sesuatu, hendaknya melakukan shalat sunah (Istikharah) dua
rakaat, kemudian baca-lah doa ini:
74- (( فَ ِإنّكَق تَقْ ِدرُ وَ َل،ِظيْمق
ِ َك مِنْق َفضْلِكَق الْع َ ُ وَأَسْقأَل،َ وَأَسْقتَقْ ِدرُكَ بِقُ ْد َرتِكق،َك بِعِ ْلمِكق
َ ُاَلّلهُمّ ِإنّيْق أَسْقتَخِ ْير
ْخيْرٌ لِي َ -ُوَيُ َسمّى حَاجَ َته- َ اَلّلهُمّ إِنْ ُكنْتَ تَ ْعلَمُ َأنّ هَذَا اْ َل ْمر.ِ وََأنْتَ عَلّمُ ا ْل ُغيُوْب،ُعلَم ْ َ َوتَ ْعلَ ُم وَلَ أ،ُأَقْ ِدر
،ِ فَاقْ ُدرْهُق لِيْق َويَسّقرْهُ لِيْق ثُمّ بَارِكْق لِيْق ِفيْهق-جلِهِق وَآجِلِهِق ِ عَا:ََأوْ قَال- فِيْق ِد ْينِيْق َومَعَاشِيْق وَعَا ِق َبةِ َأ ْمرِيْق
-ِ عَاجِلِهِق وَآجِلِهق:َ َأوْ قَال- شرّ لِيْق فِيْق ِديْنِيْق َومَعَاشِيْق وَعَا ِق َبةِ َأ ْمرِيْق َ َوَإِنْق ُكنْتَق تَعْلَمُق أَنّ هَذَا اْ َل ْمر
ِض ِنيْ بِهِ ْن ثُمّ َأر َ حيْثُ كَا َ َخ ْيرَ ْع ْنهُ وَاقْ ُدرْ ِليَ الَ ْصرِ ْفنِي
ْ ع ّنيْ وَا َ ُصرِ ْفه ْ ))فَا.
“Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepadaMu dengan ilmu pengetahuanMu dan aku
mohon kekuasaanMu (untuk mengatasi perso-alanku) dengan kemahakuasaanMu. Aku mohon kepadaMu
sesuatu dari anugerahMu Yang Maha Agung, se-sungguhnya Engkau Mahakuasa, se-dang aku tidak kuasa,
Engkau mengeta-hui, sedang aku tidak mengetahuinya dan Engkau adalah Maha Mengetahui hal yang
ghaib. Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (orang yang mempunyai hajat hendak-nya
menyebut persoalannya) lebih baik dalam agamaku, dan akibatnya terha-dap diriku atau -Nabi n bersabda:
…di dunia atau akhirat- sukseskanlah untuk-ku, mudahkan jalannya, kemudian beri-lah berkah. Akan tetapi
apabila Engkau mengetahui bahwa persoalan ini lebih berbahaya bagiku dalam agama, per-ekonomian dan
akibatnya kepada diriku, maka singkirkan persoalan tersebut, dan jauhkan aku daripadanya, takdirkan
kebaikan untukku di mana saja keba-ikan itu berada, kemudian berilah kere-laanMu kepadaku.”89
82
HR. Al-Bukhari 1/255 dan Muslim 1/414.
83
HR. Muslim 1/415.
84
“Barangsiapa yang membaca kalimat tersebut setiap selesai shalat, akan diampuni kesalahannya, sekalipun seperti busa laut.” HR. Muslim 1/418.
85
HR. Abu Dawud 2/86, An-Nasai 3/68. Lihat pula Shahih At-Tirmidzi 2/8. Ketiga surat dinamakan al-mu’awidzat, lihat pula Fathul Baari 9/62.
86
“Barangsiapa membacanya setiap selesai shalat, tidak yang menghalanginya masuk Surga selain mati.” HR. An-Nasai dalam Amalul Yaum wal
Lailah No. 100 dan Ibnus Sinni no. 121, dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ 5/329 dan Silsilah Hadits Shahih, 2/697 no. 972.
87
HR. At-Tirmidzi 5/515, Ahmad 4/227. Untuk takhrij hadits tersebut, lihat di Zaadul Ma’aad 1/300.
88
89
HR. Ibnu Majah dan ahli hadits yang lain. Lihat kitab Shahih Ibnu Majah 1/152 dan Majma’uz Zawaaid 10/111.
HR. Al-Bukhari 7/162.
Tidak menyesal orang yang beristi-kharah kepada Al-Khaliq dan bermusya-warah dengan orang-orang
mukmin dan berhati-hati dalam menangani perso-alannya. Allah Ta’ala berfirman:
“… dan bermusyawarahlah kepada mereka (para sahabat) dalam urusan itu (peperangan, perekonomian,
politik dan lain-lain). Bila kamu telah membulatkan tekad, bertawakkallah kepada Allah…” (Ali Imran, 3: 159)
27- BACAAN DI WAKTU PAGI
DAN SORE
75- أعوذ بال من الشيطان الرجيم
75. Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk. Allah tidak ada Ilah (yang berhak
disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk
dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa'at di
sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan
mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi
langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha
Besar. (Al-Baqarah: 255). 90
76. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Dialah Allah,
Yang Maha Esa. Allah adalah Ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan. Dia tidak beranak dan tiada
pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia. Dengan menyebut nama Allah Yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai Subuh,
dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan-
kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki
apabila ia dengki. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah:
Aku berlindung kepada Rabb manusia. Raja manusia. Sem-bahan manusia, dari kejahatan (bisikan) syaitan
yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia. 91
77- ُحمْد
َ ك وَلَ هُ ا ْل
ُ ْ لَ هُ ا ْلمُل،ُشرِيْ كَ لَ ه
َ لَ إِلَقهَ إِلّ الُ وَحْدَ ُه َل،ِِّحمْدُ ل َ ْ وَال،ِِّك ل ُ ْحنَا وَأَ صْ َبحَ ا ْلمُل ْ َأَ صْب
شرّ مَا َ ْك مِ ن َ ِعوْ ُذ بُ َ وَأ،ُخ ْيرَ مَا بَعْدَ هَ َخ ْيرَ مَا فِ يْ هَذَا ا ْل َيوْ مِ و
َ َ رَبّ أَ سْ َألُك.ُعلَى ُك ّل شَيْءٍ قَ ِد ْير َ َوَ ُهو
عوْذُ بِ كَ مِ نْ عَذَا بٍ فِي ُ رَبّ َأ،ِسوْءِ الْ ِك َبرُ َسلِ و َ َك مِ نَ الْك
َ ِعوْ ُذ ب
ُ َ رَبّ أ،ُشرّ مَا بَعْدَ ه َ فِ يْ هَذَا ا ْل َيوْ مِ َو
ِالنّارِ َوعَذَابٍ فِي الْ َق ْبر.
77. “Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. Bagi-Nya kerajaan dan
bagiNya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala se-suatu. Hai Tuhan, aku mohon kepada-Mu kebaikan
di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan hari ini dan kejahatan
sesudahnya. Wahai Tuhan, aku berlin-dung kepadaMu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai
Tuhan! Aku berlindung kepadaMu dari siksaan di Neraka dan kubur.”92
78- ُش ْور
ُ ت وَإِ َليْكَ ال ّن
ُ ْك َنمُو
َ ِ َوب،حيَا
ْ َك ن
َ ِ وَب، َوبِكَ َأ ْمسَ ْينَا،حنَا
. ْ َصب
ْ اَلّلهُمّ بِكَ َأ
78. “Ya Allah, dengan rahmat dan pertolonganMu kami memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat dan
perto-longanMu kami memasuki waktu sore. Dengan rahmat dan pertolonganMu kami hidup dan dengan
kehendakMu kami mati. Dan kepadaMu kebangkitan (bagi semua makhluk).” 93
79- ،ُعهْدِكَق َو َوعْدِكَق مَا اسْقتَطَعْت َ علَى َ َوأَنَا،َعبْدُكق َ خَلَ ْق َتنِيْق َوأَنَا،َاَلّلهُمّ َأنْتَق َربّيْق لَ ِإلَققهَ إِلّ َأنْتق
َ وََأ ُبوْءُ بِ َذنْبِ يْ فَاغْ ِفرْ لِ يْ فَ ِإنّ هُ لَ يَغْ ِفرُ ال ّذ ُنوْ ب،ّعَلي
َ َك ِبنِعْ َمتِ ك
َ َأ ُبوْءُ َل،ُصنَعْتَ شرّ مَا َ ن ْ ِك مَ ِعوْ ُذ ب
ُ َأ
َإِلّ َأنْت.
79. “Ya Allah! Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkau-lah
yang mencip-takan aku. Aku adalah hambaMu. Aku akan setia pada perjanjianku denganMu semampuku.
Aku berlindung kepadaMu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmatMu kepadaku dan aku
90
“Barangsiapa membaca kalimat ini ketika pagi hari, maka ia dijaga dari (ganguan) jin hingga sore hari. Dan
barangsiapa mengucapkannya ketika sore hari, maka ia dijaga dari (ganguan) jin hingga pagi hari.” HR. Al-Hakim, 1/562.
Al-Albani berpendapat hadits tersebut shahih dalam Shahih At-Targhib wat Tarhib 1/273 dan beliau menisbatkan hadits
tersebut
91
kepada An-Nasa’i dan Ath-Thabrani, beliau berkata, isnad Ath-Thabrani jayyid’.
“Barangsiapa membaca tiga surat tersebut tiga kali setiap pagi dan sore hari, maka itu (tiga surat tersebut) cukup
baginya dari segala sesuatu.” HR. Abu Dawud 4/322, At-Tirmidzi 5/567 dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/182.
92
HR. Muslim 4/2088.
Kalau sore hari membaca:
).dst( سيْنَا َوأَمْسَى الْ ُم ْلكُ ِللّ ِه
َ ْأَم
Kalau sore hari membaca:
.َربّ أَسَْأُلكَ خَ ْيرَ مَا فِ ْي هَ ِذهِ اللّ ْيلَ ِة وَخَ ْيرَ مَا بَعْدهَا َوأَ ُع ْوذُ ِبكَ ِمنْ َشرّ مَا فِ ْي هَ ِذهِ اللّ ْيلَةِ وَ َشرّ مَا بَعْ َدهَا
93
. HR. At-Tirmidzi 5/466, dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/142.
Kalau sore hari membaca:
.ُصيْر
ِ َت وَإَِل ْيكَ ا ْلم
ُ ْ َو ِبكَ َن ُمو،ك نَحْيَا
َ وَ ِب،حنَا
ْ َصب
ْ َ َو ِبكَ أ،س ْينَا
َ ْاَلّلهُ ّم ِبكَ َأم
mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali
Engkau.”94
80- َأنّكَق َأنْتَق الُ لَ ِإلَقق َه،َج ِميْعَق خَلْقِكق
َ َلئِ َكتَكَق و
َ َ َوم،َع ْرشِكق
َ َحمَ َلة
َ ُشهِد
ْ شهِدُ وَُأ
ْ اَلّلهُمّ ِإنّيْق أَصْقبَحْتُ ُأ
4) .َسوْلُك ُ عبْ ُدكَ َو َر
َ ن مُحَمّدًا
ّ َ َوأ،َشرِيْكَ َلك َ )×إِلّ َأنْتَ وَحْ َدكَ َل
80. “Ya Allah! Sesungguhnya aku di waktu pagi ini mempersaksikan Engkau, malaikat yang memikul
arasyMu, malai-kat-malaikat dan seluruh makhlukMu, bahwa sesungguhnya Engkau adalah Allah, tiada
Tuhan yang berhak disem-bah kecuali Engkau Yang Maha Esa, tiada sekutu bagiMu dan sesungguhnya
Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu.” (Dibaca empat kali waktu pagi dan sore).95
81- حمْدُ وَلَكَق
َ َفلَكَق ا ْل،َش ِريْكَق لَكق
َ َحدَكَق ل
ْ َخلْقِكَق َف ِمنْكَق و
َ اَلّلهُمّ مَا أَصْقَبحَ بِيْق مِنْق نِ ْع َمةٍ َأوْ ِبأَحَ ٍد مِنْق
ُالشّ ْكر.
81. “Ya Allah! Nikmat yang kuterima atau diterima oleh seseorang di antara makhlukMu di pagi ini adalah
dariMu. Maha Esa Engkau, tiada sekutu bagi-Mu. BagiMu segala puji dan kepadaMu panjatan syukur (dari
seluruh makhluk-Mu).”96
82- اَلّلهُ ّم.َ لَ إِلَقهَ إِلّ َأنْت،ْص ِري َ اَلّلهُمّ عَا ِف ِنيْ ِفيْ َب،ْسمْ ِعي َ ْ اَلّلهُمّ عَا ِفنِيْ ِفي،ْاَلّلهُمّ عَا ِف ِنيْ ِفيْ بَ َدنِي
3) .َ لَ ِإلَقهَ إِلّ َأنْت،ِق ْبر َ ْعذَابِ ال
َ ْعوْ ُذ بِكَ مِن ُ َ وَأ،ِعوْ ُذ بِكَ مِنَ الْكُ ْفرِ وَالْفَ ْقر
ُ َ)×ِإنّي أ
82. “Ya Allah! Selamatkan tubuhku (da-ri penyakit dan yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkan
pendengaranku (dari penyakit dan maksiat atau sesuatu yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkan
penglihatanku, tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Eng-kau. Ya Allah! Sesungguhnya aku berlin-
dung kepadaMu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepadaMu dari siksa kubur, tiada Tuhan (yang
berhak disembah) kecuali Engkau.” (Di-baca tiga kali di waktu pagi dan sore).97
83- 7 ) .ِظيْم
ِ َعَليْ ِه تَوَكّلْتُ وَ ُه َو رَبّ الْ َعرْشِ الْع
َ َس ِبيَ الُ لَ ِإلَقهَ إِلّ ُهو
×) ْ ح
َ
83. “Allah-lah yang mencukupi (segala kebutuhanku), tiada Tuhan (yang ber-hak disembah) kecuali Dia,
kepadaNya aku bertawakal. Dia-lah Tuhan yang menguasai ‘Arsy yang agung.” (Dibaca tujuh kali waktu pagi
dan sore).98
84- ْ ِ اَلّلهُمّ ِإنّ يْ أَ سْ َألُكَ الْعَ ْف َو وَا ْلعَا ِف َيةَ فِي ِد ْين،ِخرَة
ي ِ اَلّلهُمّ ِإنّ يْ أَ سْ َألُكَ الْعَ ْف َو وَا ْلعَا ِف َيةَ فِي ال ّد ْنيَا وَاْل
ْ َومِن،ْشمَالِي ِ ْي وَعَن ْ ِ وَعَنْ َي ِميْن،ْخلْفِي َ ْ َومِن،ّن يَ َدي ِ ْن َبي
ْ ِظنِيْ م ْ َ اَلّلهُمّ احْف.ْي وَأَهْلِيْ َومَالِي َ وَ ُد ْنيَا
ْح ِتي
ْ َغتَا َل مِنْ ت
ْ ُظ َمتِكَ أَنْ أ َ َعوْ ُذ بِع
ُ َ وَأ،ْ َف ْو ِقي.
84. “Ya Allah! Sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah,
sesung-guhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, ke-luarga dan hartaku. Ya
Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa
takut. Ya Allah! Peli-haralah aku dari muka, belakang, ka-nan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan
kebesaranMu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ulat atau bumi pecah yang membuat aku jatuh
dan lain-lain).”99
85- ن لَ ِإلَق َه
ْ َشهَدُ أْ َأ،ُشيْءٍ َومَ ِليْكَه َ ّ رَبّ ُكل،ِسمَاوَاتِ َواْ َلرْضّ طرَ ال
ِ شهَا َدةِ فَا
ّ ب وَال
ِ ْاَلّلهُمّ عَاِلمَ ا ْل َغي
ْسوْءًا َأو ُ ْسي ِ ْعلَى نَف َ َ َوأَ نْ َأ ْق َترِ ف،ِشرْكِ ه
ِ شيْطَا نِ َو
ّ شرّ ال
َ ن
ْ ِ َوم،ْسي
ِ ْشرّ نَف َ ن ْ ِك م
َ ِعوْ ُذ ب ُ َ أ،َإِلّ َأنْ ت
ٍجرّهُ ِإلَى مُسِْلم ُ َأ.
85. “Ya Allah! Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Tuhan pencipta langit dan bumi,
Tuhan segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang hak kecuali Engkau.
Aku berlin-dung kepadaMu dari kejahatan diriku, setan dan balatentaranya, dan aku (berlindung kepadaMu)
dari berbuat ke-jelekan terhadap diriku atau menyeret-nya kepada seorang muslim.”100
94
“Barangsiapa membacanya dengan yakin ketika sore hari, lalu ia meninggal dunia pada malam itu, maka ia masuk Surga. Dan demikian juga ketika
pagi hari.” HR. Al-Bukhari 7/150.
95
“Barangsiapa membaca doa ini ketika pagi dan sore hari sebanyak empat kali, maka Allah akan membebaskannya dari api Neraka.” HR. Abu
Dawud 4/317, Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad no. 1201, An-Nasai dalam kitab ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 9 halaman 138, Ibnu Sunni no. 70, Syaikh
Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz menyatakan, bahwa sanad hadits Abu Dawud dan An-Nasai adalah hasan, lihat juga Tuhfatul Akhyar, halaman 23.
Jika sore hari membaca:
…ت
ُ ْاَل ّلهُمّ ِإنّيْ أَ ْمسَي
96
“Barangsiapa yang membacanya di pagi hari, maka sungguh telah bersyukur pada hari itu. Barangsiapa yang membaca ini di sore hari, maka sung-
guh telah bersyukur pada malam itu.” HR. Abu Dawud 4/318, An-Nasai dalam kitab ‘Amalul Yaumi wal Lailah no. 7, halaman 137, Ibnu Sunni no. 41,
halaman 23 Ibnu Hibban (Mawaarid) no. 2361. Abdul Aziz bin Baz menyatakan, bahwa sanad hadits tersebut hasan, lihat Tuhfatul Akhyar, halaman 24.
Jika sore hari membaca:
… اَل ّلهُمّ مَا أَمْسَى بِ ْي
97
HR. Abu Dawud 4/324, Ahmad 5/42, An-Nasai dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 22, halaman 146, Ibnus Sunni no. 69. Al-Bukhari dalam Al-Adabul
Mufrad. Syaikh Abdul Aziz bin Baaz menyatakan sanad hadits tersebut hasan. Lihat juga Tuhfatul Akhyar, halaman 26.
98
“Barangsiapa membacanya ketika pagi dan sore hari sebanyak tujuh kali, maka Allah akan mencukupkan baginya dari perkara dunia dan akhirat
yang menjadi perhatiannya.” H.R. Ibnus Sunni no. 71 secara marfu’ dan Abu Dawud secara mauquf 4/321. Syu’aib dan Abdul Qadir Al-Arnauth
berpendapat, isnad hadits tersebut shahih. Lihat Zaadul Ma’ad 2/376.
99
HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah, lihat Shahih Ibnu Majah 2/332.
100
HR. At-Tirmidzi dan Abu Dawud. Lihat kitab Shahih At-Tirmidzi 3/142.
86- 3 ) .ُسمِيْعُ ا ْلعَ ِليْم
ّ سمَا ِء وَ ُهوَ ال
ّ ض وَلَ فِي ال
ِ ْشيْءٌ فِي اْ َلر
َ ِسمِه
ْ بِسْمِ الِ َل َيضُ ّر مَعَ ا
×)
86. “Dengan nama Allah yang bila dise-but, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya, Dia-lah
Yang Ma-ha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Dibaca tiga kali).101
87- 3 ) .عَليْ ِه َوسَلّمَ َن ِبيّا
َ ُصلّى ال
َ ٍحمّد
َ ُ َوبِم،سلَمِ ِديْنًا
ْ َوبِاْ ِل،ل َربّا
×) ِ ضيْتُ بِا
ِ َر
87. “Aku rela Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai nabi (yang diutus oleh
Allah).” (Dibaca tiga kali).102
88- ٍعيْن
َ َطرْ َفة
َ ْش ْأنِيْ كُّلهُ وَ َل تَكِ ْل ِنيْ إِلَى نَ ْفسِي
َ ْ َأصْ ِلحْ ِلي،ُستَ ِغيْث
. ْ حمَتِكَ َأ
ْ َحيّ يَا َق ّيوْمُ ِبر
َ يَا
88. “Wahai Tuhan Yang Maha Hidup, wahai Tuhan Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan
rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekalipun
sekejap mata (tan-pa mendapat pertolongan dariMu).”103
89- ُ َونَصْقرَه،ُ َفتْحَهق:ِخ ْيرَ هَذَا ا ْل َيوْمقَ َ اَلّلهُمّ ِإنّيْق أَسْقَألُك،َحنَا وَأَصْق َبحَ ا ْلمُلْكُق لِِّ رَبّ الْعَا َل ِميْنق
ْ َأَصْقب
ُشرّ مَا بَعْ َدهَ شرّ مَا ِف ْيهِ َو
َ ْك مِن َ ِعوْ ُذ ب
ُ َ وَأ،ُ وَهُدَاه،ُ َو َبرَ َك َته،ُ َونُ ْورَه.
89. ”Kami masuk pagi, sedang kerajaan hanya milik Allah, Tuhan seru sekalian alam. Ya Allah,
sesungguhnya aku me-mohon kepadaMu agar memperoleh ke-baikan, pembuka (rahmat), pertolongan,
cahaya, berkah dan petunjuk di hari ini. Aku berlindung kpadaMu dari kejelekan apa yang ada di dalamnya
dan keja-hatan sesudahnya.”104
90- ِحمّدٍ صقَلّى الُ عَ َليْهق َ ُعلَى ِديْنقِ َن ِبيّنَا م َ َ و،ِعلَى كَ ِل َمةِ اْلِخْلَصق َ َطرَةِ اْلِسقْلَ ِم و
ْ ِعلَى ف
َ حنَا
ْ َأَصقْب
َشرِ ِكيْنْ ن مِنَ ا ْل ُم
َ ح ِنيْفًا ُمسْ ِلمًا َومَا كَا
َ ،َعلَى مِّلةِ َأ ِب ْينَا ِإبْرَا ِهيْم
َ َ و،َ َوسَلّم.
90. “Di waktu pagi kami memegang agama Islam, kalimat ikhlas, agama Nabi kita Muhammad n, dan agama
ayah kami Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik.”105
91- 100 ) .ِل َوبِحَمْدِه
ِ سبْحَانَ ا
×) ُ
91. “Maha Suci Allah, aku memujiNya.” (Dibaca seratus kali).106
92-× عند1 × أو10) .ُقَ ِد ْير ٍشيْء
َ ّعلَى ُكل
َ َحمْ ُد وَ ُهو
َ ْ لَهُ ا ْلمُلْكُ َولَهُ ال،ُشرِيْكَ لَه
َ لَ ِإلَقهَ إِلّ الُ وَحْدَهُ َل
)الكسل
92. “Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya.
BagiNya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu.” (Dibaca sepuluh kali, atau
cukup sekali dalam keadaan malas).107
93-× إذا100) .ُشيْءٍ قَ ِد ْير
َ ّعلَى ُكل
َ َحمْ ُد وَ ُهو
َ ْ لَهقُ ا ْلمُلْكُق َولَهقُ ال،ُشرِيْكَق لَهق
َ لَ ِإلَققهَ إِلّ الُ وَحْدَهُق َل
)أصبح
93. “Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya.
BagiNya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu.” (Dibaca seratus kali
setiap pagi hari).108
94- × إذا أصبح3) .ِشهِ َومِدَادَ كَ ِلمَاتِه
ِ ع ْر
َ َ َوزِ َنة،ِسه
ِ َو ِرضَا نَ ْف،ِخلْ ِقه
) َ َ عَدَد:ِل َوبِحَمْدِه
ِ سبْحَانَ ا
ُ
94. “Maha Suci Allah, aku memujiNya sebanyak makhlukNya, sejauh kerela-anNya, seberat timbangan
arasyNya dan sebanyak tinta tulisan kalimatNya.” (Dibaca tiga kali setiap pagi hari).109
95- )إذا أصبح .ًعمَلً ُمتَ َقبّل
َ َو،ط ّيبًا
َ َو ِرزْقًا،ع ْلمًا نَافِعًا
) ِ َاَلّلهُمّ ِإ ّنيْ َأسْ َألُك
95. Ya Allah, sungguh aku memohon kepadaMu ilmu yang manfaat, rizki yang baik dan amal yang diterima.
(Dibaca pagi hari). 110
96- اليوم × في100) .ِل وََأ ُتوْبُ إِ َل ْيه
َ )َأسْتَغْ ِفرُ ا
101
“Barangsiapa membacanya sebanyak tiga kali ketika pagi dan sore hari, maka tidak ada sesuatu pun yang membahayakan dirinya.” HR. Abu
Dawud 4/323, At-Tirmidzi 5/465, Ibnu Majah dan Ahmad. Lihat Shahih Ibnu Majah 2/332, Al-Allamah Ibnu Baaz berpendapat, isnad hadits tersebut hasan
dalam Tuhfatul Akhyar hal. 39.
102
“Barangsiapa membacanya sebanyak tiga kali ketika pagi dan sore hari, maka hak Allah memberikan keridhaanNya kepadanya pada hari Kiamat.”
HR. Ahmad 4/337, An-Nasa’i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 4 dan Ibnus Sunni no. 68. Abu Daud 4/418, At-Tirmidzi 5/465 dan Ibnu Baaz berpendapat,
hadits tersebut hasan dalam Tuhfatul Akhyar, hal. 39.
103
HR. Al-Hakim, menurut pendapatnya, hadits tersebut adalah shahih, dan Imam Adz-Dzahabi me-nyetujuinya, lihat kitabnya 1/545, dan Shahih At-
Targhib wat Tarhib 1/273.
104
Apabila sore hari, membaca:
. وََأعُ ْوذُ ِبكَ ِم ْن َشرّ مَا ِف ْيهَا وَ َشرّ مَا َبعْدَهَا، وَهُدَاهَا، وََب َركََتهَا،صرَهَا َونُ ْورَهَا
ْ َ َون،حهَا
َ اَل ّلهُمّ إِنّيْ أَسَْأُلكَ خَ ْي َر هَذِهِ اللّ ْيلَةِ؛ فَ ْت،ََأمْسَ ْينَا وََأمْسَى الْ ُم ْلكُ ِللّهِ َربّ اْلعَالَمِ ْين
HR. Abu Dawud 4/322 serta Syu’ab dan Abdul Qadir Al-Arnauth dalam Tahqiq Zadul Ma’ad, 2/273.
105
HR. Ahmad 3/406-407, 5/123. Lihat juga Shahihul Jami’ 4/290. Ibnus Sunni juga meriwayatkannya di ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 34.
106
HR. Muslim 4/2071.
107
HR. Abu Dawud 4/319, Ibnu Majah dan Ahmad 4/60. Lihat Shahih At-Targhib wat Tarhib 1/270, Shahih Abu Dawud 3/957, Shahih Ibnu Majah
2/331, dan Zadul Ma’ad 2/377.
108
“Barangsiapa membacanya sebanyak seratus kali dalam sehari, maka baginya (pahala) seperti memerdekakan sepuluh budak, ditulis seratus
kebaikan, dihapus darinya seratus keburukan, baginya perlindung-an dari setan pada hari itu hingga sore hari. Tidaklah seseorang itu dapat mendatangkan
yang lebih baik dari apa yang dibawanya kecuali ia melakukan lebih banyak lagi dari itu.” HR. Al-Bukhari 4/95; Muslim 4/2071.
109
HR. Muslim 4/2090.
110
HR. Ibnu As-Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah, no. 54, dan Ibnu Majah no. 925. Isnadnya hasan menurut Abdul Qadir dan Syu’aib Al-Arna’uth
dalam tahqiq Zad Al-Ma’ad 2/375.
96. Aku memohon ampun kepada Allah dan bertobat kepadaNya. (Dibaca 100 kali dalam sehari). 111
97- × إذا أمسى3) .َشرّ مَا خَلَق
َ ن
ْ ِعوْ ُذ بِكَ ِلمَاتِ الِ التّامّاتِ م
) ُ َأ
97. Aku berlindung dengan kalimat-kali-mat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang
diciptakanNya. (Dibaca 3 kali pada sore hari). 112
98- 10) .ٍحمّد
َ ُصلّ َوسَلّمْ عَلَى َنبِ ّينَا م
×) َ ّاَلّلهُم
98. Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi kami Muhammad. (Dibaca 10 kali). 113
28- BACAAN SEBELUM TIDUR
99. Mengumpulkan dua tapak tangan. Lalu ditiup dan dibacakan Qul huwal-lahu ahad, Qul a’uudzu
birabbil falaqi dan Qul a’uudzu birabbin naas. Ke-mudian dengan dua tapak tangan mengusap tubuh
yang dapat dijangkau dengannya. Dimulai dari kepala, wajah dan tubuh bagian depan tiga kali.114
101. Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-
orang yang beriman. Semuanya beriman ke-pada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-
rasul-Nya. (Mereka mengatakan):"Kami tidak membeda-bedakan antara seorang pun (dengan yang lain)
dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan:"Kami dengar dan kami ta'at". (Mereka berdoa):"Ampunilah
kami ya Rabb kami dan kepada Eng-kaulah tempat kembali". Allah tidak membebani seseorang melainkan
sesu-ai dengan kesanggupannya. Ia menda-pat pahala (dari kebajikan) yang diusa-hakannya dan mendapat
siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa):"Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami
jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Rabb kami, jangan-lah Engkau bebankan kepada kami beban yang
berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah
Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami;
dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".115
102- ظهَا
ْ َ وَإِنْ َأرْسَ ْل َتهَا فَاحْف،ح ْمهَا
َ ْسيْ فَار
ِ ْت نَف
َ ْ فَِإنْ َأمْسَك،ُ َوبِكَ َأرْ َفعُه،ْج ْنبِي
َ ُسمِكَ َربّيْ َوضَعْت
ْ بِا
َحيْن
ِ ِعبَا َدكَ الصّال
ِ ِظ بِه ُ َبِمَا تَحْف.
102. “Dengan nama Engkau, wahai Tuhanku, aku meletakkan lambungku. Dan dengan namaMu pula aku
bangun daripadanya. Apabila Engkau menahan rohku (mati), maka berilah rahmat pa-danya. Tapi, apabila
Engkau melepas-kannya, maka peliharalah, sebagaima-na Engkau memelihara hamba-ham-baMu yang
shalih.”116
103- وَِإ نْ َأ َم ّتهَا،ظهَا ْ َح َي ْيتَهَا فَاحْف
ْ َ ِإ نْ أ،ك َممَا ُتهَا َومَحْيَاهَا
َ َل،خلَقْ تَ نَفْسِيْ وََأنْ تَ َتوَفّاهَا
َ َاَلّلهُمّ ِإنّ ك
َ اَلّلهُمّ ِإنّيْ َأسْ َألُكَ ا ْلعَا ِف َية.فَاغْ ِفرْ َلهَا.
103. “Ya Allah! Sesungguhnya Engkau menciptakan diriku, dan Engkaulah yang akan mematikannya. Mati
dan hidupnya hanya milikMu. Apabila Engkau meng-hidupkannya, maka peliharalah. Apabila Engkau
mematikannya, maka ampuni-lah. Ya Allah! Sesungguhnya aku me-mohon kepadaMu keselamatan.”117
104- 3 ) .َعبَادَك
ِ ُك َيوْمَ َتبْعَث
َ َاَلّلهُمّ ِقنِيْ عَذَاب
×)
104. “Ya Allah! Jauhkanlah aku dari siksaanMu pada hari Engkau mem-bangkitkan hamba-hambaMu.”
(Dibaca tiga kali).118
105- حيَا
ْ َسمِكَ الّلهُمّ َأ ُموْتُ وَأ
. ْ بِا
105. “Dengan namaMu, ya Allah! Aku mati dan hidup.”119
106- 33 ) ُحمْدُ لِّ ) ×( وَالُ أَ ْك َبر
33 َ ْل ) ×( وَال
33 ِ سبْحَانَ ا
×).ُ
“Maha Suci Allah (33 x), Segala puji bagi Allah (33 x), Allah Maha Besar (33 x).”120
107- ، فَالِ قَ الْحَبّ وَال ّنوَى،ٍشيْء َ ّ َربّنَا َورَبّ ُكل،ِظيْ مِ َسبْعِ َورَبّ ا ْل َعرْ شِ ا ْلع ّ سمَاوَاتِ ال ّ اَلّلهُمّ رَبّ ال
َ اَلّلهُمّ َأنْت ق.ِشرّ ُك ّل شَيْءٍ َأنْت َق آخِذٌ ِبنَاص قِ َيتِه َ عوْ ُذ بِك َق مِن ْق ُ َ أ،ِج ْيلِ وَالْ ُفرْقَان ق
ِ َْو ُمنْ ِزلَ ال ّت ْورَاةِ َواْ ِلن
َ وََأنْ ت،ٌك شَيْء َ َ وََأنْ تَ الظّا ِهرُ فَ َليْ سَ َفوْق،ٌشيْءَ ك َ َخرُ َفَليْ سَ بَعْد ِ وََأنْ تَ اْل،ٌشيْء َ َاْ َل ّولُ َفَليْ سَ َقبَْل ك
ِغ ِننَا مِنَ الْفَ ْقر
ْ َن وَأ َ ْعنّا ال ّدي
َ ِ اقْض،ٌشيْء َ ك
َ َطنُ فَ َليْسَ ُدوْن ِ ا ْلبَا.
111
HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari 11/101, dan Muslim 4/2075.
112
“Barangsiapa membaca doa ini pada sore hari sebanyak tiga kali, tidak berbahaya baginya sengatan (binatang berbisa) pada malam itu”. HR.
Ahmad 2/290, An-Nasa’i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah, no. 590 dan Ibnu Sunni no. 68. Lihat Shahih At-Tirmidzi 3/187, Shahih Ibnu Majah 2/266 dan
Tuhfatul Akhyar, hal. 45.
113
“Barangsiapa bershalawat untukku sepuluh kali pada pagi hari, dan sepuluh kali pada sore hari, men-dapatkan syafaatku pada hari Kiamat.” HR.
At-Thabrani melalui dua isnad, keduanya baik. Lihat Majma’ Az-Zawaid 10/120 dan Shahih At-Targhib wat Tarhib 1/273.
114
HR. Al-Bukhari 9/62 dengan Fathul Baari dan Muslim 4/1723.
115
“Barangsiapa membaca dua ayat tersebut pada malam hari, maka dua ayat tersebut telah mencukupkan-nya.” HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari
9/94 dan Muslim 1/554. Kedua ayat tersebut dari surat Al-Baqarah (2): 385-386.
116
“Apabila seseorang di antara kalian bangkit dari tempat tidurnya kemudian ingin kembali lagi, hendaknya ia mengibaskan ujung kainnya tiga kali,
dan menyebut nama Allah, karena ia tidak tahu apa yang ditinggalkannya di atas tempat tidur setelah ia bangkit. Apabila ia ingin berbaring, maka
hendaknya ia membaca: … (Al-Hadits). HR. Al-Bukhari 11/126, Muslim 4/2084.
117
HR. Muslim 4/2083, Ahmad dengan lafazh yang sama, 2/79, Ibnus Sunni dalam ‘Amalul Yaumi wal Lailah no. 721.
118
Adalah Rasulullah n, apabila ingin tidur, beliau meletakkan tangannya yang kanan di bawah pipinya, kemudian membaca: … (Al-Hadits) HR. Abu
Dawud dengan lafazh hadits yang sama, 4/311. Lihat juga Shahih At-Tirmidzi 3/143.
119
HR. Al-Bukhari 11/113 dengan Fathul Baari dan Muslim 4/2083.
120
HR. Al-Bukhari 7/71 dengan Fathul Baari dan Muslim 4/2091.
107. “Ya Allah, Tuhan yang menguasai langit yang tujuh, Tuhan yang mengua-sai arasy yang agung, Tuhan
kami dan Tuhan segala sesuatu. Tuhan yang membelah butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah, Tuhan yang
menurunkan kitab Taurat, Injil dan Furqan (Al-Qur’an). Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan segala
sesuatu yang Engkau meme-gang ubun-ubunnya. Ya Allah, Engkau-lah yang pertama, sebelumMu tidak
ada sesuatu. Engkaulah yang terakhir, setelahMu tidak ada sesuatu. Engkau-lah yang Zhahir, tidak ada
sesuatu di atasMu, Engkau-lah yang Batin, tidak ada sesuatu yang menghalangiMu, lunasilah utang kami
dan berilah kami kekayaan hingga terlepas dari kefa-kiran.”121
108- َ فَكَ ْم ِممّنْ لَ كَا ِفيَ َلهُ وَلَ ُم ْؤ ِوي،ط َعمَنَا َوسَقَانَا وَكَفَانَا وَآوَانَا
. ْ َحمْدُ لِّ الّ ِذيْ أ
َ ْال
108. “Segala puji bagi Allah yang memberi makan kami, memberi minum kami, mencukupi kami, dan
memberi tempat berteduh. Berapa banyak orang yang tidak mendapatkan siapa yang memberi kecukupan
dan tempat ber-teduh.”122
109- شهَدُ أَنْق َل
ْ َأ،ُشيْءٍ َومَ ِليْكَهق
َ رَبّ ُك ّل،ِت وَاْ َلرْضقِ طرَ السّقمَاوَا
ِ شهَا َدةِ فَا
ّ اَلّلهُمّ عَالِمَق الْ َغيْبِق وَال
سوْءًا
ُ ي ْ ِعلَى نَفْس َ َ وََأنْ أَ ْق َترِف،ِشرْكِه
ِ ن َو
ِ شيْطَا
ّ شرّ ال
َ نْ ِ َوم،ْسيِ ْشرّ نَف
َ ن ْ ِك م
َ ِعوْذُ ب
ُ َأ،َإِلَقهَ إِلّ َأنْت
ٍجرّهُ ِإلَى ُمسْلِمُ َأوْ َأ.
109. Ya Allah, Tuhan yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Tuhan pencipta langit dan bumi, Tuhan
yang menguasai segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak
disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, kejahatan setan dan
balatentaranya, atau aku berbuat keje-lekan pada diriku atau aku mendorong-nya kepada seorang
Muslim.”123
110. Membaca Alif lam mim tanzil As-Sajdah dan Tabaarakal ladzii biyadihil mulku.124
111- ،َظ ْهرِ يْ ِإَليْ ك
َ ُ وَأَ ْلجَأْ ت،َجهِيَ إِ َليْ ك ْ َجهْ تُ و ّ َ َوو،َ وَ َف ّوضْ تُ َأمْرِ يْ إِ َليْ ك،َسيْ إِ َليْ ك
ِ ْاَلّلهُمّ أَسْ َلمْتُ نَف
َت َوبِ َنبِيّكَ الّ ِذيْ َأ ْرسَلْت
َ ْ آ َمنْتُ بِ ِكتَابِكَ الّ ِذيْ َأ ْنزَل،َجَأ وَلَ َمنْجَا مِنْكَ إِلّ ِإَليْك َ ْ لَ مَل،َغ َبةً َورَهْ َبةً ِإَليْك
ْ َر.
111. “Ya Allah, aku menyerahkan diri-ku kepadaMu, aku menyerahkan urus-anku kepadaMu, aku
menghadapkan wajahku kepadaMu, aku menyandarkan punggungku kepadaMu, karena senang
(mendapatkan rahmatMu) dan takut pada (siksaanMu, bila melakukan kesa-lahan). Tidak ada tempat
perlindungan dan penyelamatan dari (ancaman)Mu, kecuali kepadaMu. Aku beriman pada kitab yang telah
Engkau turunkan, dan (kebenaran) NabiMu yang telah Engkau utus.” Apabila Engkau meninggal dunia (di
waktu tidur), maka kamu akan me-ninggal dunia dengan memegang fitrah (agama Islam).125
29- DOA APABILA MEMBALIKKAN TUBUH KETIKA TIDUR MALAM
112- ُت وَاْ َلرْضِ َومَا بَ ْي َنهُمَا الْ َع ِز ْيزُ الْغَفّار
ِ سمَاوَا
ّ رَبّ ال،ُحدُ الْ َقهّار
. ِ لَ إِلَقهَ إِلّ الُ ا ْلوَا
112. “Tiada Tuhan (yang berhak disem-bah) kecuali Allah Yang Maha Esa, Maha Perkasa, Tuhan yang
menguasai langit dan bumi dan apa yang di antara keduanya, Yang Maha Mulia lagi Maha Pengampun.”126
30- DOA APABILA MERASA TAKUT DAN KESEPIAN KETIKA TIDUR
113- طيْنِق وَأَنْق
ِ شيَا
ّ َومِنْق َه َمزَاتِق ال،ِعبَادِهق
ِ ّ َوشَر،ِغضَبِهِق وَعِقَابِهق
َ عوْ ُذ بِكَ ِلمَاتِق الِ التّامّاتِق مِنْق
ُ َأ
ِ ْض ُرو
ن ُ ح ْ َي.
113. “Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kemarahan dan siksaanNya, serta kejahatan
ham-ba-hambaNya, dan dari godaan setan (bisikannya) serta jangan sampai mere-ka hadir (kepadaku).”127
31- APA YANG DIPERBUAT ORANG YANG BERMIMPI
114. a. Meludah ke kirinya tiga kali.128
b. Minta perlindungan kepada Allah dari godaan setan dan kejelekan mimpi-nya, tiga kali.129
c. Tidak membicarakan mimpinya kepa-da orang lain.130
d. Membalikkan tubuhnya (mengubah posisi tidur).131
115. Berdiri dan melakukan shalat, bila mau.132
32- DOA QUNUT WITIR
121
HR. Muslim 4/2084.
122
HR. Muslim 4/2085.
123
HR. Abu Dawud 4/317, dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/142.
124
HR. Tirmidzi dan An-Nasai, dan lihat Shahihul Jami’ 4/255.
125
Rasulullah n bersabda kepada orang yang membaca do’a itu; “Jika kamu mati, maka kamu mati di atas fithrah.” HR. Al-Bukhari 11/13 dengan
Fathul Baari dan Muslim 4/2081.
126
Beliau membaca do’a ini ketika berbalik dari satu sisi ke sisi lain pada malam hari. HR. Al-Hakim, menurut pendapatnya, hadits di atas adalah
shahih, Imam Adz-Dzahabi setuju pendapatnya 1/540 dan An-Nasai dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah, serta Ibnus Sunni. Lihat juga Shahihul Jami’ 4/231.
127
HR. Abu Dawud 4/12. Dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/171.
128
HR. Muslim 4/1772.
129
HR. Muslim 4/1772-1773.
130
HR. Muslim 4/1772.
131
HR. Muslim 4/1773.
132
HR. Muslim 4/1773.
116- َوبَارِكْق لِيْق ِفيْمَا،َ َوتَوَّلنِيْق ِف ْيمَنْق َتوَّليْتق،َ َوعَا ِفنِيْق ِف ْيمَنْق عَا َفيْتق،َاَلّلهُمّ اهْ ِدنِيْق ِف ْيمَنْق هَ َديْتق
ْ [وَ َل يَ ِعزّ مَ ن،َن وَا َليْت ْ َ ِإنّهُ َل يَ ِذلّ م،َك تَ ْقضِيْ وَ َل يُقْضَى عَ َليْك َ ّ َفِإن،َشرّ مَا َقضَيْت َ ْ وَ ِقنِي،َطيْت َ ْأَع
َ تَبَا َركْتَ َر ّبنَا َوتَعَا َليْت،[َعَا َديْت.
116. “Ya Allah! Berilah aku petunjuk sebagaimana orang yang telah Engkau beri petunjuk, berilah aku
perlindungan (dari penyakit dan apa yang tidak disukai) sebagaimana orang yang telah Engkau lindungi,
sayangilah aku seba-gaimana orang yang telah Engkau sayangi. Berilah berkah apa yang Eng-kau berikan
kepadaku, jauhkan aku dari kejelekan apa yang Engkau takdirkan, sesungguhnya Engkau yang menjatuh-
kan qadha, dan tidak ada orang yang memberikan hukuman kepadaMu. Se-sungguhnya orang yang
Engkau bela tidak akan terhina, dan orang yang Engkau musuhi tidak akan mulia. Maha Suci Engkau, wahai
Tuhan kami dan Maha Tinggi Engkau.”133
117- صيْ ثَنَا َء
ِ حْ ُ لَ أ،َعوْذُ بِكَ ِمنْك ُ وََأ،َ َو ِبمُعَافَاتِكَ مِنْ عُ ُق ْوبَتِك،َطك
ِ َن سَخ
ْ ِك م
َ عوْ ُذ ِبرِضَا
ُ َاَلّلهُمّ ِإنّيْ أ
َعلَى نَ ْفسِك َ َعَ َليْكَ َأنْتَ َكمَا َأثْ َنيْت.
117. “Ya, Allah, sesungguhnya aku ber-lindung dengan kerelaanMu dari kema-rahanMu, dan dengan
keselamatanMu dari siksaMu. Aku berlindung kepadaMu dari ancamanMu. Aku tidak mampu menghitung
pujian dan sanjungan kepa-daMu, Engkau adalah sebagaimana yang Engkau sanjungkan kepada diriMu
sendiri.”134
118- ،َخشَى عَذَابَ ك ْ َ َون،َحمَتَ كْ َجوْ ر ُ ْ َنر،ُك نَ سْعَى َونَحْفِد َ ْ وَإِ َلي،ُك نُ صَّليْ َونَ سْجُد
َ َ َول،ُك نَ ْعبُدَ اَلّلهُمّ إي قّا
،َ وَ َل نَكْ ُفرُكق،َخ ْير
َ ْعَليْكقَ ال
َ ْ َونُ ْثنِيق،َك َونَسقْتَغْ ِفرُك
َ ُ اَلّلهُمّ ِإنّاق نَسْقتَ ِعيْن.ٌإِنّ عَذَابَكَق بِالْكَا ِف ِريْنقَ مُلْحَقق
َن يَكْ ُفرُكْ َخلَعُ م
ْ َ َون،َخضَعُ َلك ْ َ َون،َن بِك ُ ِ َونُ ْؤم.
118. “Ya Allah! KepadaMu kami me-nyembah. UntukMu kami melakukan shalat dan sujud.KepadaMu kami
ber-usaha dan melayani. Kami mengharap-kan rahmatMu, kami takut pada siksa-anMu. Sesungguhnya
siksaanMu akan menimpa pada orang-orang kafir. Ya, Allah! Kami minta pertolongan dan minta ampun
kepadaMu, kami memuji kebaikanMu, kami tidak ingkar kepada-Mu, kami beriman kepadaMu, kami tunduk
padaMu dan berpisah pada orang yang kufur kepadaMu.”135
33- BACAAN SETELAH SALAM SHALAT WITIR
119- ِلئِ َكةِ وَال ّر ْوح
َ َ( [رَبّ ا ْلم
يجهر بها ويمد بها صوته يقول3 [ ×)س
ِ ْسبْحَانَ ا ْلمَِلكِ الْقُ ّدو
ُ
119. Subhaanal malikil qudduusi (rabbul malaaikati warruh) tiga kali, sedang yang ketiga, beliau
membacanya de-ngan suara keras dan panjang.136
34- DOA PENAWAR HATI YANG DUKA
120- ،َ عَ ْدلٌ ِفيّ َقضَاؤُ ك،َ مَا ضٍ ِفيّ حُ ْكمُ ك،َصيَ ِتيْ ِبيَدِ ك ِ نَا،َ ابْ نُ َأ َمتِ ك،َعبْدِ ك
َ ُ ابْ ن،َعبْدُ كَ ْاَلّلهُمّ ِإنّ ي
ِ َأو،َخلْقِكق
َ َأوْ عَّل ْمتَهُق َأحَدًا مِنْق،َ َأوْ َأ ْنزَ ْلتَهُق فِيْق ِكتَابِكق،َ سَق ّميْتَ بِهِق نَفْسَقك،َك بِ ُكلّ اسْقمٍ ُهوَ لَكق َ ُأَسْقَأل
،ْح ْزنِيق
ُ َ َوجَلَء،ْ َو ُنوْ َر صَق ْدرِي،ْ أَنْق تَجْ َعلَ الْ ُقرْآنَق َربِيْعَق قَ ْلبِيق،َعنْدَكق ِ علْمِق الْ َغيْبِق
ِ اسْقتَ ْأ َثرْتَ بِهِق فِيْق
ْوَذَهَابَ َه ّمي.
120. “Ya Allah! Sesungguhnya aku ada-lah hambaMu, anak hambaMu (Adam) dan anak hamba
perempuanMu (Hawa). Ubun-ubunku di tanganMu, keputusan-Mu berlaku padaku, qadhaMu kepadaku
adalah adil. Aku mohon kepadaMu dengan setiap nama (baik) yang telah Engkau gunakan untuk diriMu,
yang Engkau turunkan dalam kitabMu, Eng-kau ajarkan kepada seseorang dari makhlukMu atau yang
Engkau khusus-kan untuk diriMu dalam ilmu ghaib di sisiMu, hendaknya Engkau jadikan Al-Qur’an sebagai
penenteram hatiku, cahaya di dadaku, pelenyap duka dan kesedihanku.”137
121- ِ َوضَلَعِ ال ّديْنِ َوغَ َل َبة،ِجبْن
ُ خلِ وَا ْل
ْ ُ وَا ْلب،ِسل
َ َج ِز وَا ْلك
ْ َ وَالْع،ِح ْزن
ُ ْعوْ ُذ بِكَ مِنَ ا ْلهَمّ وَال
ُ َاَلّلهُمّ ِإنّيْ أ
ِالرّجَال.
121. “Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari (hal yang) menyedihkan dan menyusahkan,
lemah dan malas, bakhil dan penakut, lilitan hutang dan penindasan orang.”138
35- DOA UNTUK KESEDIHAN YANG MENDALAM
122- ِ سمَاوَا
ت ّ لَ إِلَقهَ ِإلّ الُ رَبّ ال،ُظيْ م
ِ لَ إِلَقهَ إِلّ الُ رَبّ الْ َعرْشِ الْ َع،ُحِليْ م
َ ْظيْمُ ال
ِ َلَ ِإلَقهَ إِلّ الُ الْع
ُ َورَبّ اْ َلرْضِ َورَبّ ا ْل َعرْشِ الْ َك ِريْم.
133
HR. Empat penyusun kitab Sunan, Ahmad, Ad- Darimi, Al-Hakim dan Al-Baihaqi. Sedang doa yang ada di antara dua kurung, menurut riwayat Al-
Baihaqi. Lihat Shahih At-Tirmidzi 1/144, Shahih Ibnu Majah 1/194 dan Irwa’ul Ghalil, oleh Al-Albani 2/172.
134
HR. Empat peenyusun kitab Sunan dan Imam Ahmad. Lihat Shahih At-Tirmidzi 3/180 dan Shahih Ibnu Majah 1/194 serta kitab Irwa’ul Ghalil 2/175.
135
HR. Al-Baihaqi dalam As-Sunanul Kubra, sanadnya menurut pendapat Al-Baihaqi adalah shahih 2/211. Syaikh Al-Albani dalam Irwa’ul Ghalil 2/170
berkata: Sanadnya shahih dan mauquf pada Umar.
136
HR. An-Nasai 3/244, Ad-Daruquthni dan bebera-pa imam hadis yang lain. Sedang kalimat antara dua tanda kurung adalah tambahan menurut
riwayatnya 2/31. Sanadnya shahih, lihat Zadul Ma’ad yang ditahqiq oleh Syu’aib Al-Arnauth dan Abdul Qadir Al-Arnauth 1/337.
137
HR. Ahmad 1/391. Menurut pendapat Al-Albani, hadits tersebut adalah sahih.
138
HR. Al-Bukhari 7/158. Rasulullah n senantiasa membaca doa ini, lihat kitab Fathul Baari 11/173.
122. “Tiada Tuhan yang berhak disem-bah selain Allah Yang Maha Agung dan Maha Pengampun. Tiada
Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Tuhan yang menguasai arasy, yang Maha Agung. Tiada Tuhan
yang berhak disem-bah selain Allah, Tuhan yang mengua-sai langit dan bumi. Tuhan Yang me-nguasai arasy,
lagi Maha Mulia.”139
123- َ لَ إِلَقهَ إِلّ َأنْت،ُي شَ ْأ ِنيْ كُّله
ْ َوَأصْ ِلحْ ِل،ٍعيْن
َ َطرْ َفة
َ ْسي
ِ ح َمتَكَ َأرْجُو َفلَ تَ ِك ْل ِنيْ ِإلَى نَ ْف
. ْ َاَلّلهُمّ ر
123. “Ya Allah! Aku mengharapkan (mendapat) rahmatMu, oleh karena itu, jangan Engkau biarkan diriku
sekejap mata (tanpa pertolongan atau rahmat dariMu). Perbaikilah seluruh urusanku, tiada Tuhan yang
berhak disembah selain Engkau.”140
124- َت مِنَ الظّا ِل ِميْن
ُ ْسبْحَانَكَ ِإ ّنيْ ُكن
. ُ َلَ إِلَقهَ إِلّ َأنْت
124. “Tiada Tuhan yang berhak disem-bah selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku tergolong
orang-orang yang zhalim.”141
125- ش ْيئًا
َ ِك بِه
ُ ِشر
ْ ل رَبّي لَ ُأ
. ُ الُ ا
125. “Allah-Allah adalah Tuhanku. Aku tidak menyekutukanNya dengan sesua-tu.”142
36- DOA BERTEMU DENGAN MUSUH DAN PENGUASA
126- ْش ُر ْورِهِم
ُ ْك مِن
َ ِح ْورِهِ ْم َونَ ُعوْذُ ب
ُ ُاَلّلهُمّ ِإنّا نَجْ َعلُكَ ِفيْ ن
.
126. “Ya Allah! Sesungguhnya aku menjadikan Engkau di leher mereka (agar kekuatan mereka tidak
berdaya dalam berhadapan dengan kami). Dan aku berlindung kepadaMu dari keje-lekan mereka.”143
127- ُ َوبِكَ أُقَا ِتل،ُص ْول
ُ َوبِكَ َأ،ُج ْول
ُ َ بِكَ أ،ْ َوَأنْتَ َنصِ ْي ِري،ْعضُ ِدي
. َ َاَلّلهُمّ َأنْت
127. “Ya Allah! Engkau adalah lengan-ku (pertolonganMu yang kuandalkan dalam menghadapi lawanku).
Engkau adalah pembelaku. Dengan pertolongan-Mu aku menang, dengan pertolongan-Mu aku menyergap
dan dengan perto-longanMu aku berperang.”144
128- ُل َونِعْمَ ا ْلوَ ِك ْيل
. ُ س ُبنَا ا
ْ ح
َ
128. ”Cukuplah Allah bagi kami. Dan Dia-lah, Tuhan yang paling tepat dipas-rahi (dalam menghadapi segala
urus-an).”145
37- DOA ORANG YANG TAKUT KEZHALIMAN PENGUASA
129- ِحزَابِ ه
ْ َ وَأ،ٍن بْ نِ ُفلَ ن
ٍلَ ُ ُك نْ لِ يْ جَارًا مِ نْ ف،ِظيْ م
ِ َ َورَبّ ا ْل َعرْ شِ ا ْلع،ِسبْع ّ سمَاوَاتِ ال ّ اَلّلهُمّ رَبّ ال
َ وَلَ إِلَقهَ إِلّ َأنْت،َجلّ َثنَاؤُكَ َ و،َعزّ جَارُك َ ،طغَى ْ َن يَ ْفرُطَ عَ َليّ أَحَ ٌد مِ ْنهُمْ َأوْ ي
ْ َ أ،َلئِقِك
َ َمِنْ خ.
129. Ya Allah, Tuhan Penguasa tujuh langit, Tuhan Penguasa ‘Arsy yang agung. Jadilah Engkau pelindung
bagi-ku dari Fulan bin Fulan, dan para kelompoknya dari makhlukMu. Jangan ada seorang pun dari mereka
menya-kitiku atau melampaui batas terhadap-ku. Sungguh kuat perlindunganMu, dan agunglah pujiMu.
Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. 146
130- عوْ ُذ بِالِ الّذِيْق لَ ِإلَققهَ إِ ّل
ُ َ أ،ُع ّز مِمّاق أَخَافُق وََأحْ َذر
َ َ الُ أ،جمِيْعًا َ خلْقِهِق
َ ع ّز مِنْق
َ َ الُ أ،ُالُ َأ ْك َبر
ج ُنوْدِهِقُ َ و،ٍعبْدِكَق ُفلَنق َ ّ مِنْق شَر،ِعلَى اْ َلرْضِق إِ ّل بِإِ ْذنِهق َ ا ْل ُممْسِقكِ السّقمَاوَاتِ السّقبْعِ أَنْق يَقَعْنَق،َُهو
،َعزّ جَارُكق َ َجلّ َثنَاؤُكَق و َ َ و،ْ اَلّلهُمّ كُنْق لِيْق جَارًا مِنْق شَرّهِمق،ِ مِنَق الْجِنّ وَاْ ِلنْسق،ِشيَاعِهق ْ وََأ ْتبَاعِهِق وََأ
3) .َغ ْيرُك َ َ وَلَ ِإلَقه،َسمُك ْ كا َ َ)× َوتَبَار
130. Allah Maha Besar. Allah Maha Per-kasa dari segala makhlukNya. Allah Ma-ha Perkasa dari apa yang
aku takutkan dan khawatirkan. Aku berlindung kepa-da Allah, yang tiada Tuhan yang berhak disembah
selain Dia, yang menahan tujuh langit agar tidak menjatuhi bumi kecuali dengan izinNya, dari kejahatan
hambaMu Fulan, serta para pembatu-nya, pengikutnya dan pendukungnya, dari jenis jin dan manusia. Ya
Allah, jadilah Engkau pelindungku dari keja-hatan mereka. Agunglah pujiMu, kuatlah perlindunganMu dan
Maha Suci asma-Mu. Tiada Tuhan yang berhak disem-bah selain Engkau. (Dibaca 3 kali) 147
38- DOA TERHADAP MUSUH
131- ْ اَلّلهُمّ ا ْه ِز ْمهُمْ َوزَ ْلزِ ْل ُهم،َحزَاب
ْ َ ا ْهزِمِ ْال،ِحسَاب
ِ ْ سَ ِريْعَ ال،ِاَلّلهُمّ ُم ْن ِزلَ ا ْل ِكتَاب
.
131. Ya Allah, yang menurunkan Kitab Suci, yang menghisab perbuatan manu-sia dengan cepat. Ya Allah,
cerai berai-kanlah golongan musuh dan goncang-kan mereka. 148
39- DOA APABILA TAKUT KEPADA SUATU KAUM
139
HR. Al-Bukhari 7/154, Muslim 4/2092.
140
HR. Abu Dawud 4/324, Ahmad 5/42. Menurut pendapat Al-Albani, hadits di atas adalah hasan dalam Shahih Abu Dawud 3/959.
141
HR. At-Tirmidzi 5/529 dan Al-Hakim. Menurut pendapatnya yang disetujui oleh Adz-Dzahabi: Hadits tersebut adalah shahih 1/505, lihat Shahih At-Tirmidzi
3/168.
142
HR. Abu Dawud 2/87 dan lihat Shahih Ibnu Majah 2/335.
143
HR. Abu Dawud 2/89. Menurut pendapat Al-Hakim dan disepakati Adz-Dzahabi: Hadits di atas adalah shahih 2/142.
144
HR. Abu Dawud 3/42, At-Tirmidzi 5/572, dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/183.
145
HR. Al-Bukhari 5/172.
146
Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad no. 707. Dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Adab Al-Mufrad no. 545.
147
HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad no. 708. Dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Adab Al-Mufrad no. 546.
148
HR. Musliim 3/1362.
132- َشئْت
ِ اَلّلهُمّ اكْ ِف ِن ْيهِمْ ِبمَا
.
132. Ya Allah, cukupilah aku dalam menghadapi mereka dengan apa yang Engkau kehendaki. 149
40- BACAAN BAGI ORANG YANG RAGU DALAM BERIMAN
133. a. Bagi orang yang ragu dalam beriman, hendaklah mohon perlindung-an kepada Allah.150
b. Berhenti dari keraguannya.151
134. Hendaklah mengatakan:
134- (( ِل َو ُرسُ ِله
)).ِ آ َمنْتُ بِا
“Aku beriman kepada Allah dan kebe-naran para rasul yang diutus oleh-Nya.”152
135. Hendaklah membaca firman Allah Ta’ala:
Dia-lah yang Awal (Allah telah ada se-belum segala sesuatu ada), yang Akhir (Di saat segala sesuatu telah
hancur, Allah masih tetap kekal), yang Zhahir (Dia-lah yang nyata, sebab banyak bukti yang menyatakan
adanya Allah), yang Batin (tidak ada sesuatu yang bisa menghalangiNya. Allah lebih dekat ke-pada
hambaNya daripada mereka pada dirinya). Dia-lah Yang Maha Mengetahui atas segala sesuatu.”153
42- DOA MENGHILANGKAN GANGGUAN SETAN DALAM SHALAT ATAU MEMBACA AL-QUR’AN
138- 3) .َعلَى يَسَارِك
َ وَاتْ ُف ْل ،ِجيْم
ِ ّشيْطَانِ الر
×) ّ عوْ ُذ بِالِ مِنَ ال
ُ َأ
138. (membaca: A’udzu billahi minas syaithanir rajim), lantas meludahlah ke kirimu, tiga kali.”156
43- DOA ORANG YANG MENGALAMI KESULITAN
139- ًسهْل
َ َشئْت
ِ حزْنَ إِذَا
َ ل وََأنْتَ تَجْ َعلُ ا ْل
ً ْسه
َ ُجعَ ْل َته
. َ سهْلَ إِ ّل مَا
َ اَلّلهُ ّم َل
139. Ya Allah! Tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mu-dah. Sedang yang susah bisa
Engkau jadikan mudah, apabila Engkau meng-hendakinya.”157
44- APA YANG PERLU DILAKUKAN BAGI ORANG YANG BERDOSA
140- ُن ثُمّ يَ سْتَغْ ِفرُ الَ إِلّ غَ َفرَ ال
ِ ْ ثُمّ يَ ُقوْ مُ َفيُ صَلّي رَكْ َع َتي،َط ُه ْور
ّ عبْدٍ يُ ْذنِ بُ َذ ْنبًا َفيُحْ سِنُ ال
َ ْمَا مِ ن
ُ َله.
140. Tidaklah ada seorang hamba berbuat suatu dosa, lantas berwudhu dengan sempurna kemudian berdiri
untuk melakukan shalat dua ra’kaat, kemudian membaca istighfar kecuali pasti diampuni dosanya.158
200
HR. Penyusun kitab Sunan, kecuali An-Nasai, dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/159.
201
HR. Al-Bukhari 6/214, At-Tirmidzi dengan lafazh yang sama 5/507.
202
HR. Muslim 3/1615.
203
HR. Muslim 3/126.
204
Sunan Abu Dawud 3/367, Ibnu Majah 1/556 dan An-Nasa’i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 296-298. Al-Albani menyatakan, hadits tersebut
shahih dalam Shahih Abi Dawud, 2/730.
205
HR. Muslim 2/1054.
206
HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari 4/103, Muslim 2/806.
207
HR. Muslim 2/1000.
208
HR. Al-Bukhari 7/125.
209
HR. At-Tirmidzi 5/82, Ahmad 4/400, Abu Daud 4/308. Lihat pula Shahih At-Tirmidzi 2/354..
190- ٍخ ْير
َ ْجمَعَ َبيْ َكمُاَ ِفي
َ َعَليْكَ و
َ َك َوبَارَك
. َ َك الُ ل
َ َبَار
190. “Semoga Allah memberi berkah kepadamu dan atasmu serta mengum-pulkan kamu berdua (pengantin
laki-laki dan perempuan) dalam kebaikan.”210
80- DOA PENGANTIN KEPADA DIRINYA
191. Apabila seseorang di antara kamu kawin dengan seorang perempuan atau membeli pembantu,
hendaklah meng-ucapkan:
ِجبَ ْل َتهَا عَ َل ْيه
َ شرّ مَا
َ شرّهَا َو
َ ن
ْ ِك م
َ ِعوْذُ ب
ُ وََأ،ِعَليْه
َ جبَ ْل َتهَا
َ خ ْيرَ مَا
َ َخ ْيرَهَا و
َ َاَلّلهُمّ ِإنّيْ َأسْأَُلك.
Ya Allah! Sesungguhnya aku mohon ke-padaMu kebaikan perempuan atau pem-bantu ini dan apa yang telah
Engkau ciptakan dalam wataknya. Dan aku mohon perlindungan kepadaMu dari kejelekan perempuan atau
pembantu ini dan apa yang telah Engkau ciptakan dalam wataknya.
Apabila membeli unta, hendaklah me-megang puncak punuknya, lalu meng-ucapkan seperti itu.”211
81- DOA SEBELUM BERSETUBUH
192- شيْطَانَ مَا َرزَ ْق َتنَا
ّ جنّبِ ال
َ َشيْطَانَ و
ّ جنّ ْبنَا ال
. َ ّبِسْمِ الِ اَلّلهُم
192. “Dengan Nama Allah, Ya Allah! Jauhkan kami dari setan, dan jauhkan setan untuk mengganggu apa
yang Engkau rezekikan kepada kami.”212
82- DOA KETIKA MARAH
193- ِجيْم
ِ ّشيْطَانِ الر
ّ ل مِنَ ال
ِ عوْ ُذ بِا
. ُ َأ
193. “Aku berlindung kepada Allah dan setan yang terkutuk.”213
83- DOA APABILA MELIHAT ORANG YANG MENGALAMI COBAAN
194- ًضيْل
ِ ْق تَف
َ َك بِ ِه وَ َفضّ َلنِيْ عَلَى َكثِ ْيرٍ ِممّنْ خَل
َ َحمْدُ لِّ الّ ِذيْ عَافَا ِنيْ مِمّا ا ْبتَل
. َ ْال
194. “Segala puji bagi Allah yang menyelamatkan aku dari sesuatu yang Allah memberi cobaan kepadamu.
Dan Allah telah memberi kemuliaan kepada-ku, melebihi orang banyak.”214
84- BACAAN DALAM MAJELIS
195. Dari Ibnu Umar katanya adalah pernah dihitung bacaan Rasulullah n dalam satu majlis seratus kali
sebelum beliau berdiri, yaitu:
ُعَليّ ِإنّكَ َأنْتَ ال ّتوّابُ ا ْلغَ ُف ْور
(( َ ْي وَتُب
)). ْ رَبّ اغْ ِفرْ ِل
“Wahai Tuhanku! Ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Eng-kau Maha Menerima taubat
lagi Maha Pengampun.”215
85- PELEBUR DOSA MAJELIS
196- َك وََأ ُتوْبُ ِإَليْك
َ ُستَغْ ِفر
ْ َأ،َشهَدُ َأنْ لَ ِإلَقهَ إِلّ َأنْت
ْ َأ،َحمْدِك
. َ ِسبْحَانَكَ الّلهُ ّم َوب
ُ
196. “Maha Suci Engkau, ya Allah, aku memujiMu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah
kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertau-bat kepada-Mu.”216
86- DOA KEPADA ORANG YANG BERKATA: GHAFARALLAAHU LAKA
197- ََولَك
.
197. “Begitu juga kamu.”217
87- DOA UNTUK ORANG YANG BERBUAT KEBAIKAN PADAMU
198- خ ْيرًا
َ ُجزَاكَ ال
. َ
198. “Semoga Allah membalasmu de-ngan kebaikan”.218
88- CARA MENYELAMATKAN DIRI DARI DAJAL
199- َ ِستِعَاذَ ُة بِالِ مِنْ ِف ْتنَتِهِ عَق
ب ْ ِسوْرَةِ ا ْل َكهْفِ عُصِ َم مِنَ الدّجّالِ وَاْل
ُ ِشرَ آيَاتٍ مِنْ َأ ّول
ْ ع
َ َمَنْ حَفِظ
ٍلة
َ َخ ْيرِ مِنْ ُكلّ ص ِ َشهّدِ اْل
َ ال ّت.
210
HR. Penyusun-penyusun kitab Sunan, kecuali An-Nasai dan lihat Shahih At-Tirmidzi 1/316.
211
HR. Abu Dawud 2/248, Ibnu Majah 1/617 dan lihatlah Shahih Ibnu Majah 1/324.
212
HR. Al-Bukhari 6/141, Muslim 2/1028.
213
HR. Al-Bukhari 7/99, Muslim 4/2015.
214
HR. At-Timidzi 5/494, 5/493, dan lihatlah Shahih At-Tirmidzi 3/153.
215
HR. At-Tirmidzi dan Imam hadis lain, lihat pula di Shahih At-Tirmidzi 3/153, Shahih Ibnu Majah 2/321, dan lafazh hadis tersebut menurut riwayat At-
Tirmidzi.
216
HR. Ashhaabus Sunan dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/153.
Dari Aisyah, dia berkata: “Setiap Rasulullah n duduk di suatu tempat, setiap membaca Al-Qur’an dan setiap melakukan shalat, beliau mengakhirinya
dengan beberapa kalimat.” Aisyah x berkata: Aku berkata: “Wahai Rasululllah! Aku melihat engkau setiap duduk di suatu majelis, membaca Al-Qur’an atau
melakukan shalat, engkau selalu mengakhiri dengan beberapa kalimat itu.” Beliau bersabda: “Ya, barangsiapa yang berkata baik akan disetempel pada
kebaikan itu (pahala bacaan kalimat tersebut), barangsiapa yang berkata jelek, maka kalimat tersebut merupakan penghapusnya. (Kalimat itu adalah:
Subhaanaka wa bihamdika laa ilaaha illaa anta astaghfiruka wa atuubu ilaik).” HR. An-Nasa’i dalam kitab ‘Amalul Yaum wal Lailah, hal. 308. Imam Ahmad
6/77. Dr. Faruq Hamadah menyatakan, hadits tersebut shahih dalam Tahqiq ‘Amalul Yaum wal Lailah, karya An-Nasa’i hal. 273.
217
HR. Ahmad 5/82, An-Nasa’i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah halaman 218, no. 421.
218
HR. At-Tirmidzi 2035, lihat Shahihul Jami’ 6244, Shahih At-Tirmidzi 2/200.
199. Barangsiapa yang hafal sepuluh ayat dari permulaan surah Al-Kahfi, ma-ka terpelihara dari (gangguan)
dajjal.219 Begitu juga minta perlindungan kepada Allah dari fitnah dajjal setelah tasyahud akhir dari setiap
shalat.220
89- DOA KEPADA ORANG BERKATA: AKU SENANG KEPADAMU KARENA ALLAH
200- ُح َببْ َتنِي َله
ْ َحبّكَ الّ ِذيْ أ
. َ َأ
200. “Semoga Allah mencintai kamu yang cinta kepadaku karenaNya.”221
90- DOA KEPADA ORANG YANG MENAWARKAN HARTANYA UNTUKMU
201- َك َومَاِلك
َ ِبَارَكَ الُ َلكَ ِفيْ أَ ْهل
.
201. “Semoga Allah memberkahimu dalam keluarga dan hartamu.”222
91- DOA UNTUK ORANG YANG MEMINJAMI KETIKA MEMBAYAR UTANG
202- ِحمْدُ وَاْلَدَاء
َ جزَاءُ السّ َلفِ ا ْل
َ ِإ ّنمَا،َك الُ لَكَ ِفيْ أَهِْلكَ َومَالِك
. َ َبَار
202. “Semoga Allah memberikan ber-kah kepadamu dalam keluarga dan hartamu. Sesungguhnya balasan
me-minjami adalah pujian dan pemba-yaran.”223
92- DOA AGAR TERHINDAR DARI SYIRIK
203- ُ وََأسْتَغْ ِف ُركَ ِلمَا لَ َأعَْلم،ُعلَم
ْ َك وََأنَا أ
َ ِك ب
َ ِعوْذُ بِكَ َأنْ ُأشْر
. ُ اَلّلهُمّ ِإ ّنيْ َأ
203.“Ya Allah! Sesungguhnya aku ber-lindung kepadaMu, agar tidak menyeku-tukan kepadaMu, sedang aku
mengeta-huinya dan minta ampun terhadap apa yang tidak aku ketahui.”224
219
HR. Muslim 1/555. Dan dalam riwayat lain, “dari akhir surah Al-Kahfi”, Muslim 1/556.
220
Lihat hadits no. 55 dan no. 56 dari buku ini.
221
HR. Abu Dawud 4/333. Al-Albani menyatakan, hadits tersebut hasan dalam Shahih Sunan Abi Dawud 3/965.
222
HR. Al-Bukhari dengan Fathul Baari 4/88.
223
HR. An-Nasai dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah, hal. 300, Ibnu Majah 2/809, dan lihat Shahih Ibnu Majah 2/55.
224
HR. Ahmad dan imam yang lain 4/403, lihat Shahihul Jami’ 3/233, dan Shahihut Targhrib wat Tarhib oleh Al-Albani 1/19.
225
Ibnu Sunni h. 138, no. 278, lihat Al-Waabilush Shayyib Iibnil Qayyim, hal. 304. Tahqiq Muhammad Uyun.
226
HR. Ahmad 2/220, Ibnus Sunni no. 292, dan lihat Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 1065.
227
HR. Abu Dawud 3/34, At-Tirmidzi 5/501, dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/156.
Apabila kembali, doa di atas dibaca, dan ditambah: “Kami kembali dengan bertaubat, tetap beribadah dan
selalu memuji kepada Tuhan kami.”228
238
HR. Al-Bukhari 7/163, Muslim 2/980.
239
HR. Ibnu Sunni dalam kitab ‘Amalul Yaum wal Lailah, Al-Hakim, menurut pendapatnya, hadits tersebut adalah sahih 1/499. Al-Albani menyatakan,
hadits terse-but sahih dalam Shahihul Jami’ 4/201.
240
HR. Muslim 1/288.
241
HR. Abu Dawud 2/218, Ahmad 2/367, dan Al-Albani menyatakan, hadits tersebut shahih dalam Shahih Abi Dawud 2/383.
242
HR. At-Tirmidzi 5/551, begitu juga imam hadis yang lain, lihat Shahihul Jami’ 3/25 dan Shahih At-Tirmidzi 3/177.
243
HR. An-Nasa’i, Al-Hakim 2/421. Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih An-Nasa’i, 1/274.
244
Abu Daud no. 2041, dihasankan oleh Al-Albani dalam Shahih Abi Daud 1/383.
245
HR. Muslim 1/74, begitu juga imam yang lain.
246
HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari 1/82, dari hadits ‘Amar z secara mauquf muallaq.
226. Dari Abdullah bin Umar z, dia berkata: “Sesungguhnya seorang laki-laki bertanya kepada Nabi n,
manakah ajaran Islam yang lebih baik?” Rasul n bersabda: “Hendaklah engkau memberi makanan,
mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan yang ti-dak.”247
109- APABILA ORANG KAFIR MENGUCAPKAN SALAM
227- ْعَليْكُم
َ َ و:إِذَا سَلّمَ عَ َليْكُمْ أَ ْهلُ الْ ِكتَابِ فَ ُقوُْلوْا
.
227. “Apabila ahli kitab mengucapkan salam kepadamu, jawablah: Wa a’lai-kum.” 248
110- PETUNJUK KETIKA MENDENGAR KOKOK AYAM ATAU RINGKIKAN KELEDAI
228- حمَا ِر
ِ ْ وَإِذَا سَقمِ ْعتُمْ َن ِهيْقَق ال، فَ ِإ ّنهَا رَأَتْق مََلكًا،ِإِذَا سَقمِ ْعتُ ْم صِقيَاحَ ال ّديْ َكةِ فَاسْقأَلُوا الَ مِنْق َفضْلِهق
فَ ِإ ّنهُ رَأَى شَيْطَانًا،ِشيْطَان ّ َفتَ َعوّ ُذوْا بِالِ مِنَ ال.
228. Apabila kamu mendengar ayam jago berkokok, mintalah anugerah kepa-da Allah, sesungguhnya ia
melihat ma-laikat. Tapi apabila engkau mendengar keledai meringkik, mintalah perlindu-ngan kepada Allah
dari gangguan se-tan, sesungguhnya ia melihat setan.249
111- PETUNJUK APABILA MENDENGAR ANJING MENGGONGGONG
229- َن مَا َل َت َروْن
َ ْن َيرَي
ّ ُل مِ ْنهُنّ فَ ِإ ّنه
ِ ح ِميْرِ بِالّل ْيلِ َفتَ َعوّ ُذوْا بِا
. َ ْسمِ ْعتُمْ ُنبَاحَ الْ ِكلَبِ َو َن ِهيْقَ ال
َ إِذَا
229. Apabila kamu mendengar anjing menggonggong dan mendengar keledai meringkik, mintalah
perlindungan kepa-da Allah. Sesungguhnya mereka meli-hat apa yang tidak kamu lihat.250
112- MENDOAKAN KEPADA ORANG YANG ANDA CACI
230- (( ِك َيوْمَ الْ ِقيَا َمة
َ ْج َعلْ َذلِكَ َلهُ ُق ْربَةً إِ َلي
ْ سبَ ْبتُهُ فَا
)) َ ن
ٍ ِالّلهُمّ َفَأيّمَا ُمؤْم
230. “Ya Allah, siapa saja di antara orang mukmin yang kucaci, jadikanlah sebagai sarana yang
mendekatkan diri-nya kepadaMu di hari Kiamat.”251
113- APABILA MEMUJI TEMANNYA
231- أَحْسِقبُ فُلَنًا وَالُ حَسِق ْيبُهُ وَلَ ُأزَكّيْق قَا َل:ْح َبهُ َل مَحَا َلةَ َف ْليَ ُقل
n: (( ِ إِذَا كَانَق أَحَ ُدكُمْق مَادِحًا صقَا
كَذَا وَكَذَا-َن يَعَْلمُ ذَاك
َ ِإنْ كَا- ُحسِ ُبه
ْ عَلَى الِ أَحَدًا َأ))
231. Rasulullah n bersabda: “Apabila seseorang harus memuji saudaranya, katakanlah: ‘Aku kira Fulan ..
dan Allah-lah yang mengawasi perbuatannya. Dan aku tidak akan memuji seseorang dihadapan Allah’.
Apabila seseorang mengetahui hendaklah berkata: ‘Aku kira begini dan begini’.”252
114- BACAAN BILA DIPUJI ORANG
232- َظ ّنوْن
ُ َخيْرًا ِممّا ي
َ ْن [وَاجْ َع ْلنِي
َ ْ وَاغْ ِفرْ ِليْ مَا َل يَعْ َل ُمو،َاَلّلهُمّ َل ُتؤَاخِ ْذ ِنيْ ِبمَا يَ ُقوُْل ْون
[
232. Ya Allah, semoga Engkau tidak menghukumku karena apa yang mereka katakan. Ampunilah aku atas
apa yang tidak mereka ketahui. [Dan jadikanlah aku lebih baik daripada yang mereka perkirakan]. 253
115- BACAAN TALBIYAH
233- َشرِيْكَ َلك
َ ك َل
َ ْحمْدَ وَالنّ ْع َمةَ َلكَ وَا ْلمُل
َ ْ إِنّ ال،َش ِريْكَ لَكَ َل ّبيْك
. َ َ ل،ََلبّيْكَ الّلهُمّ َل ّبيْك
233. Aku memenuhi panggilanMu, ya Allah aku memenuhi panggilanMu. Aku memenuhi panggilanMu, tiada
sekutu bagiMu, aku memenuhi panggilanMu. Sesungguhnya pujaan dan nikmat ada-lah milikMu, begitu juga
kerajaan, tiada sekutu bagiMu. 254
116- BERTAKBIR PADA SETIAP DATANG KE RUKUN ASWAD
234- عنْدَهُق
ِ ٍعَليْهِق وَسَقلّ َم بِا ْل َبيْتِق عَلَى بَ ِع ْيرٍ ُكّلمَا َأتَى الرّكْنَق َأشَارَ ِإَليْهِق ِبشَيْء
َ ُطَافَق ال ّن ِبيّ صَقلّى ال
َوَ َك ّبر.
234. Nabi n melakukan tawaf di Bai-tullah, di atas unta, setiap datang ke rukun aswad (tiang Ka’bah yang
terdapat hajar aswad), beliau memberi isyarat dengan sesuatu yang dipegang-nya dan bertakbir. 255
124- BACAAN DAN PERBUATAN APABILA MERASA SAKIT PADA SUATU ANGGOTA BADAN
243. Letakkan tanganmu pada tubuhmu yang terasa sakit, dan bacalah: “Bis-millaah tiga kali, lalu bacalah
tujuh kali:
ُشرّ مَا أَجِ ُد وَأُحَا ِذر
َ ن
ْ ِل وَقُ ْد َرتِهِ م
ِ عوْ ُذ بِا
ُ َأ.
257
HR. Muslim 2/888.
258
HR. At-Tirmidzi dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/ 184. Al-Albani menyatakan, hadits tersebut adalah hasan. Lihat pula Al-Ahaditsush Shahihah lil-Albani
4/6.
259
HR. Muslim 2/891.
260
HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari 3/583, 3/584 dan 3/581. Muslim juga meriwayatkannya.
261
HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari 1/210, 390 dan 414, Muslim 4/1857.
262
HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari 8/441, lihat pula Shahih At-Tirmidzi 2/103, 2/235, dan Musnad Ahmad 5/218.
263
HR. Ashhabus Sunan, kecuali An-Nasai, lihat Shahih Ibnu Majah 1/233 dan Irwa’ul Ghalil 2/226.
(Aku berlindung kepada Allah dan ke-kuasaanNya dari kejahatan sesuatu yang aku jumpai dan yang aku
takuti.)264
273
HR. Muslim 1/350.
274
HR. Muslim 4/2075, Ibnul Atsir berkata: “Maksud Nabi n lupa”, karena beliau senantiasa memperbanyak zikir, selalu mendekatkan diri kepadaNya
dan waspada. Jadi, apabila sebagian waktu yang lewat tidak melakukan dzikir, maka beliau menganggapnya dosa. Kemudian beliau cepat-cepat membaca
istighfar. Lihat Jami’ul Ushul 4/386.
275
HR. Al-Bukhari 7/168, Muslim 4/2071.
276
HR. Al-Bukhari 7/167, Muslim dengan lafazh yang sama 4/2071.
277
HR. Al-Bukhari 7/168, Muslim 4/2072.
278
HR. Muslim 4/2072.
279
HR. Muslim 4/2073.
280
HR. At-Tirmidzi 5/511, Al-Hakim 1/501. Menurut pendapatnya, hadits tersebut shahih. Imam Adz-Dzahabi menyetujuinya. Lihat pula Shahihul Jami’
5/531 dan Shahih At-Tirmidzi 3/160.
281
HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari 11/213 dan Muslim 4/2076.
282
HR. Muslim 3/1685.
262- ِعرَابِيّ ِإلَى رَسُق ْولِ ال ْ جَاءَ َأn َ لَ إِلَققهَ إِلّ الُ وَحْدَهُق ل،ْ ُقل:َ قَال.ُعّلمْنِيْق َكلَمًا أَ ُقوْلُهق َ :َفَقَال
ِح ْولَ وَلَ ُقوّةَ إِلّ بِال َ َ ل،َن الِ رَبّ الْعَا َل ِميْنق َ سُقبْحَا،حمْدُ لِّ َكثِ ْيرًا
َ ْ وَال، الُ أَ ْك َبرُ َكبِ ْيرًا،ُش ِريْكَق لَهقَ
ْحمْ ِنيْ وَا ْه ِدنِيْ وَا ْرزُقْ ِني
َ ْي وَارْ غ ِفرْ ِل
ْ اَلّلهُمّ ا،ْ ُقل:َالْ َع ِز ْيزِ الْحَ ِكيْمِ(( قَالَ َف َهؤُلَءِ ِل َربّيْ َفمَا ِليْ؟ قَال.
262. Seorang Arab Badui datang kepa-da Rasulullah n, lalu berkata: ‘Ajari aku dzikir untuk aku baca!’ Rasul
n bersab-da: ‘Katakanlah: Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu
bagiNya. Allah Maha Besar. Segala puji bagi Allah yang banyak. Maha Suci Allah, Tuhan sekalian alam dan
tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Bijaksana.’ Orang Badui itu
berkata: ‘Kalimat itu untuk Tuhanku, mana yang untukku?’ Rasul bersabda: ‘Katakanlah: Ya Allah! Ampuni-lah
aku, belas kasi-hanilah aku, berilah petunjuk kepadaku dan berilah rezeki kepadaku.”283
263- ّجلُ إِذَا أَ سَْلمَ عَّلمَ هُ ال ّن ِبي
n ُ ّن الر
َ اَلّلهُمّ اغْ ِفرْ لِ يْ كَا:ِع َو ِبهَؤُلَءِ ا ْلكَ ِلمَا ت
ُ ْن يَد
ْ َال صّلَ َة ثُمّ َأمَرَ هُ أ
ْح ْم ِنيْ وَاهْ ِد ِنيْ وَعَا ِف ِنيْ وَا ْرزُ ْقنِي
َ ْوَار.
263. Seorang laki-laki apabila masuk Islam, Nabi n mengajarinya shalat, kemudian beliau memerintahkan
agar berdoa dengan kalimat ini: ‘Ya Allah, ampunilah aku, belas kasihanilah aku, berilah petunjuk kepadaku,
melindungi (dari apa yang tidak kuinginkan) dan berilah rezeki kepadaku.”284
264- ُضلَ الذّ ْك ِر لَ إِلَقهَ إِلّ ال
َ وَأَ ْف،ِِّحمْدُ ل
. َ ْضلَ الدّعَاءِ ال
َ إِنّ َأ ْف
264. Sesungguhnya doa yang terbaik adalah membaca: Alhamdulillaah. Se-dang zikir yang terbaik adalah:
Laa Ilaaha Illallaah.”285
265- ح ْو َل وَلَ ُقوّ َة
َ َ وَل،ُ وَالُ َأ ْك َبر،ُ وَلَ ِإلَققهَ إِلّ ال،ِِّحمْدُ ل
َ ْ وَال،ِ سُقبْحَانَ ال:ُا ْلبَا ِقيَاتُق الصقّالِحَات
ِإِلّ بِال.
265. Kalimat-kalimat yang baik adalah: “Subhaanallaah, walhamdulillaah, wa laa ilaaha illallaah,
wallaahu akbar, walaa haula walaa quwwata illaa billaah.”286
131- BAGAIMANA CARA NABI n MEMBACA TASBIH
266- َع َمر
ُ ِعبْدِ الِ بْن
َ ْعن
x َ ّ رََأيْتُ ال ّن ِبي:َسبِ ْيحَ ِبيَ ِميْ ِنهِ قَال
n . ْ يَعْقِدُ ال ّت
266. Dari Abdullah bin Umar c, dia berkata: “Aku melihat Rasulullah meng-hitung bacaan tasbih (dengan jari-
jari) tangan kanannya.”287
132- BEBERAPA ADAB DAN KEBAIKAN
267- َفإِذَا ذَهَب َق،ٍح ْي َنئِذ
ِ ُشر
ِ َطيْن قَ َت ْنت
ِ شيَا
ّ فَكُ ّفوْا ص ِقبْيَانَ ُكمْ؛ َفإِنّ ال-َْأوْ َأمْس َق ْيتُم- ِجنْح قُ الّل ْيل
ُ َإِذَا كَان ق
،شيْطَانَق لَ يَ ْفتَحُق بَابًا مُ ْغلَقًا ّ غلِقُوا اْ َل ْبوَابَق وَاذْ ُكرُوا اسْقمَ الِ؛ َفإِنّ ال ْ َ وَأ،ْخّلوْهُمق َ َعةٌ مِنَق الّل ْيلِ فَ سقَا
،ضوْا عَ َل ْيهَا شَ ْيئًاُ وَ َلوْ َأ نْ تَ ْع ُر،ِخ ّمرُوْا آنِ َيتَكُ ْم وَاذْ ُكرُوا ا سْمَ ال
َ َ و،ِسمَ ال ْ وََأ ْو ُكوْا ِقرَبَ ُك مْ وَا ْذ ُكرُوا ا
ْوََأطْ ِف ُئوْا َمصَابِيْحَ ُكم.
267. Apabila kegelapan malam telah tiba -atau kamu masuk di waktu malam-, maka tahanlah anak-anakmu,
sesung-guhnya setan pada saat itu bertebaran. Apabila malam telah terlewati sesaat, maka lepaskan
mereka, tapi tutuplah pintu dan sebut nama Allah (baca: Bismillaahir rahmaanir rahiim). Sesung-guhnya
setan tidak membuka pintu yang tertutup, ikatlah gerabamu (tempat air dari kulit) dan sebutlah nama Allah.
Tutuplah tempat-tempatmu dan sebut-lah nama Allah, sekalipun dengan me-lintangkan sesuatu diatasnya,
dan padamkan lampu-lampumu.”288
Sebaiknya orang yang membaca Al-Qur'an dalam keadaan sudah berwudhu, suci pakaiannya, badannya
dan tempatnya serta telah bergosok gigi.
283
HR. Muslim 4/2072. Abu Dawud menambah: Ke
tika orang Arab Badui berpaling, Nabi n bersabda: “Sungguh dia telah memenuhi kebaikan pada kedua tangannya”. 1/220.
284
HR. Muslim 4/2073, menurut riwayatnya ada ke terangan: Sesungguhnya kalimat-kalimat tersebut akan
mencukupi dunia dan akhiratmu.
285
HR. At-Tirmidzi 5/462, Ibnu Majah 2/1249, Al-Hakim 1/503. Menurut Al-Hakim, hadits tersebut adalah shahih. Imam Adz-Dzahabi menyetujuinya,
Lihat pula Shahihul Jami’ 1/362.
286
HR. Ahmad no. 513 menurut penertiban Ahmad Syakir, sanadnya shahih, lihat Majma’uz Zawa’id 1/297, Ibnu Hajar mencantumkannya di Bulughul
Maram dari riwayat Abu Sa’id kepada An-Nasa’i. Ibnu Hajar berkata: “Hadits tersebut adalah shahih menurut pendapat Ibnu Hibban dan Al-Hakim.
287
HR. Abu Dawud dengan lafazh yang sama 2/81, At-Tirmidzi 5/521, dan lihat Shahihul Jami’ 4/271, no. 4865.
288
HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari 10/88, Muslim 3/1595.
Hendaknya memilih tempat yang tenang dan waktunya pun pas, karena hal tersebut lebih dapat konsentrasi
dan jiwa lebih tenang.
Hendaknya memulai tilawah dengan ta`awwudz, kemu-dian basmalah pada setiap awal surah selain selain
surah At-Taubah. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya: "Apabila kamu akan mem-baca al-
Qur'an, maka memohon perlindungan-lah kamu kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk". (An-Nahl:
98).
Hendaknya selalu memperhatikan hukum-hukum tajwid dan membunyikan huruf sesuai dengan makhrajnya
serta membacanya dengan tartil (perlahan-lahan). Allah berfirman yang Subhanahu wa Ta'ala artinya: "Dan
Bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan". (Al-Muzzammil: 4).
Disunnatkan memanjangkan bacaan dan memperindah suara di saat membacanya. Anas bin Malik
Radhiallaahu anhu pernah ditanya: Bagaimana bacaan Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam (terhadap Al-
Qur'an? Anas menjawab: "Bacaannya panjang (mad), kemudian Nabi membaca "Bismillahirrahmanirrahim"
sambil memanjangkan Bismillahi, dan memanjangkan bacaan ar-rahmani dan memanjangkan bacaan ar-
rahim". (HR. Al-Bukhari). Dan Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam juga bersabda: "Hiasilah suara kalian
dengan Al-Qur'an". (HR. Abu Daud, dan dishahih-kan oleh Al-Albani).
Hendaknya membaca sambil merenungkan dan menghayati makna yang terkandung pada ayat-ayat yang
dibaca, berinteraksi dengannya, sambil memohon surga kepada Allah bila terbaca ayat-ayat surga, dan
berlindung kepada Allah dari neraka bila terbaca ayat-ayat neraka. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman
yang artinya: "Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka
memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran." (Shad:
29). Dan di dalam hadits Hudzaifah ia menuturkan: "......Apabila Nabi terbaca ayat yang mengandung
makna bertasbih (kepada Allah) beliau bertasbih, dan apabila terbaca ayat yang mengandung do`a, maka
beliau berdo`a, dan apabila terbaca ayat yang bermakna meminta perlindungan (kepada Allah) beliau
memohon perlindungan". (HR. Muslim). Allah berfirman yang artinya:
Hendaknya mendengarkan bacaan Al-Qur'an dengan baik dan diam, tidak berbicara. Allah Subhanahu wa
Ta'ala berfirman yang artinya: "Dan apabila Al-Qur'an dibacakan, maka dengarkanlah baik-baik, dan
perhatikanlah dengan tenang agar kamu men-dapat rahmat". (Al-A`raf: 204).
Hendaklah selalu menjaga al-Qur'an dan tekun membacanya dan mempelajarinya (bertadarus) hingga tidak
lupa. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "Peliharalah Al-Qur'an baik-baik, karena demi
Tuhan yang diriku berada di tangan-Nya, ia benar-benar lebih liar (mudah lepas) dari pada unta yang terikat
di tali kendalinya". (HR. Al-Bukhari).
Hendaknya tidak menyentuh Al-Qur'an kecuali dalam keadaan suci. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah
berfirman yang artinya: "Tidak akan menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan". (Al-Waqi`ah: 79).
Boleh bagi wanita haid dan nifas membaca al-Qur'an dengan tidak menyentuh mushafnya menurut salah
satu pendapat ulama yang lebih kuat, karena tidak ada hadits shahih dari Rasulullah Shallallaahu alaihi wa
Sallam yang melarang hal tersebut.
Disunnatkan menyaringkan bacaan Al-Qur'an selagi tidak ada unsur yang negatif, seperti riya atau yang
serupa dengannya, atau dapat mengganggu orang yang sedang shalat, atau orang lain yang juga membaca
Al-Qur'an.
Termasuk sunnah adalah berhenti membaca bila sudah ngantuk, karena Rasulullah Shallallaahu alaihi wa
Sallam bersabda: "Ápabila salah seorang kamu bangun di malam hari, lalu lisannya merasa sulit untuk
membaca Al-Qur'an hingga tidak menyadari apa yang ia baca, maka hendaknya ia berbaring (tidur)". (HR.
Muslim).
Pekan 3 Shafar 1423
" Etika Kehidupan Muslim Sehari-hari "
Oleh : Al-Qismu Al-Ilmi-Dar Al-Wathan
ETIKA BERDO`A
Terlebih dahulu sebelum berdo`a hendaknya memuji kepada Allah kemudian bershalawat kepada Nabi
Shallallaahu alaihi wa Sallam. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam pernah mendengar seorang lelaki
sedang berdo`a di dalam shalatnya, namun ia tidak memuji kepada Allah dan tidak bershalawat kepada Nabi
Shallallaahu alaihi wa Sallam maka Nabi bersabda kepadanya: "Kamu telah tergesa-gesa wahai orang yang
sedang shalat. Apabila anda selesai shalat, lalu kamu duduk, maka memujilah kepada Allah dengan pujian
yang layak bagi-Nya, dan bershalawatlah kepadaku, kemudian berdo`alah". (HR. At-Turmudzi, dan
dishahihkan oleh Al-Albani).
Mengakui dosa-dosa, mengakui kekurangan (keteledoran diri) dan merendahkan diri, khusyu', penuh
harapan dan rasa takut kepada Allah di saat anda berdo`a. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang
artinya:
"Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera di dalam (mengerjakan) perbuatan-
perbuatan yang baik dan mereka berdo`a kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah
orang-orang yang khusyu` kepada Kami". (Al-Anbiya': 90).
Berwudhu' sebelum berdo`a, menghadap Kiblat dan mengangkat kedua tangan di saat berdo`a. Di dalam
hadits Abu Musa Al-Asy`ari Radhiallaahu anhu disebutkan bahwa setelah Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam
selesai melakukan perang Hunain :" Beliau minta air lalu berwudhu, kemudian mengangkat kedua
tangannya; dan aku melihat putih kulit ketiak beliau". (Muttafaq'alaih).
Benar-benar (meminta sangat) di dalam berdo`a dan berbulat tekad di dalam memohon. Rasulullah
Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila kamu berdo`a kepada Allah, maka bersungguh-
sungguhlah di dalam berdo`a, dan jangan ada seorang kamu yang mengatakan :Jika Engkau menghendaki,
maka berilah aku", karena sesungguhnya Allah itu tidak ada yang dapat memaksanya". Dan di dalam satu
riwayat disebutkan: "Akan tetapi hendaknya ia bersungguh-sungguh dalam memohon dan membesarkan
harapan, karena sesungguhnya Allah tidak merasa berat karena sesuatu yang Dia berikan". (Muttafaq'alaih).
Menghindari do`a buruk terhadap diri sendiri, anak dan harta. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam
bersabda: "Jangan sekali-kali kamu mendo`akan buruk terhadap diri kamu dan juga terhadap anak-anak
kamu dan pula terhadap harta kamu, karena khawatir do`a kamu bertepatan dengan waktu dimana Allah
mengabulkan do`amu". (HR. Muslim).
Merendahkan suara di saat berdo`a. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "Wahai sekalian
manusia, kasihanilah diri kamu, karena sesungguhnya kamu tidak berdo`a kepada yang tuli dan tidak pula
ghaib, sesungguhnya kamu berdo`a (memohon) kepada Yang Maha Mendengar lagi Maha Dekat dan Dia
selalu menyertai kamu". (HR. Al-Bukhari).
Berkonsentrasi di saat berdo`a. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "Berdo`alah kamu
kepada Allah sedangkan kamu dalam keadaan yakin dikabulkan, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah
tidak mengabulkan do`a dari hati yang lalai". (HR. At-Turmudzi dan dihasankan oleh Al-Albani).
Tidak memaksa bersajak di dalam berdo`a. Ibnu Abbas pernah berkata kepada `Ikrimah: "Lihatlah sajak dari
do`amu, lalu hindarilah ia, karena sesungguhnya aku memperhatikan Rasulullah Shallallaahu alaihi wa
Sallam dan para shahabatnya tidak melakukan hal tersebut".(HR. Al-Bukhari)..
JAWABAN TERHADAP PLURALISME
Akhir-akhir ini beredar pema-haman yang menggoyahkan keimanan, mengaburkan, dan membuat keragu-
raguan (tasykik) dalam dada Muslimin. Maka diacak-acaklah bibit fitrah keimanan kaum terpelajar bahkan
eksekutif —yang kondisi ekonominya mapan dan ingin mencari kedamaian lewat agama — dengan trik-trik
yang cukup memukau, namun sebenarnya adalah racun penghapus keimanan. Yaitu di antaranya
ditawarkan faham-faham yang membabat Islam, misalnya faham pluralisme yang menganggap semua
agama itu sama saja, tujuannya sama, semua mengajarkan kebaikan, semuanya masuk surga, sama dan
sejajar, paralel, dan kita tidak boleh memandang agama lain dengan kacamata agama kita sendiri. Dengan
tawaran yang tampaknya toleran, adil, humanis, dan sesuai dengan kondisi itu, si Muslim yang awam yang
telah terseret ke penawaran ini kemudian masuk ke jerat yang mencopot keimanan tanpa terasa. Sehingga,
sebenarnya fahamnya telah berbalik dari faham fitrah Islami menjadi faham yang membuang Islam dan
mengakui semua agama itu sama. Dan itulah titik temu dari faham pluralisme yang dicanangkan oknum
Nasrani, John Harwood Hich dalam bukunya God and the Universe of Faiths (1973), dan faham tokoh sufi/
tasawuf sesat Ibnu Arabi (560-638H/1165-1240M) yang menca-nangkan Wihdatul Adyan, penyatuan agama-
agama, di samping faham kemusyrikan bikinan Ibnu Arabi yang terkenal dengan sebutan wihdatul wujud ,
menyatunya kawula (hamba) dengan Gusti (Tuhan). Dianggapnya itu adalah maqom (tingkatan) tertinggi,
padahal justru itulah tingkatan yang paling jauh sesatnya, karena telah musyrik sekaligus kafir.
Masalah pencampur adukan antara yang haq dengan yang batil itu adalah puncak pengaburan, sehingga
tidak jelas lagi batilnya. Padahal di dalam Islam, seseorang hanya mengaburkan jati dirinya yang mestinya
laki-laki namun meniru-niru perempuan atau perempu-an namun meniru-niru laki-laki saja sangat dilaknat.
Namun kini pengaburan-pengaburan itu bukan sekadar penga-buran jenis kelamin, namun bahkan
pengaburan agama Islam sebagai satu-satunya agama yang diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala .
Paradigma plural (pluralisme): Setiap agama adalah jalan keselamatan. Perbedaan agama satu dengan
yang lain, hanyalah masalah teknis, tidak prinsipil. Pandangan plural ini tidak hanya berhenti pada sikap
terbuka, melainkan juga sikap paralelisme. Yaitu sikap yang memandang semua agama sebagai jalan-jalan
yang sejajar. Dengan itu, klaim kristianitas bahwa ia adalah satu-satunya jalan (paradigma ekskulsif) atau
yang melengkapi jalan yang lain (paradigma inklusif) harus ditolak demi alasan-alasan teologis dan
fenomenologis (Rahman: 1996). (Abdul Moqsith Ghazali, Mahasiswa Pascasarjana IAIN Jakarta, Media
Indonesia, Jum'at 26 Mei 2000, hal 8).
Dalam ayat berikut ditegaskan, yang artinya: "Sebahagian diberiNya petunjuk dan sebahagian lagi telah
pasti kesesatan bagi mereka. Sesungguhnya mereka menjadikan syaitan-syaitan pelindung (mereka) selain
Allah, dan mereka mengira bahwa mereka mendapat petunjuk." (QS Al-A'raf: 30).
Kita tanyakan kepada kaum pluralis. Kalau menurut pandangan pluralis: Bahwa semua agama itu sama,
sejajar, hanya beda teknis; Ini apakah artinya, semua itu tidak ada yang mendapat petunjuk? Ataukah tidak
ada yang sesat? Ataukah semuanya mendapat petunjuk, atau semuanya sesat? Apakah Semuanya tunduk
kepada Allah, ataukah semuanya tunduk kepada syetan?
Jelas-jelas paradigma pluralis itu bertentangan dengan ayat. Dan juga bertentangan dengan do'a kita setiap
shalat, yang artinya:
"Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan ni'mat kepada
mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai (Yahudi), dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat (Nasrani)."
(Al-Fatihah: 6,7).
Jalan keluarnya
Bagaimana menghadapi itu semua? Tentu saja kita harus kembali kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah
shahihah sesuai dengan pemahaman yang disampaikan oleh Nabi Shallallahu alaihi wasalam , difahami dan
diamalkan oleh para Sahabat, Tabi'in, dan Tabi'it Tabi'in. Itulah jalan dan manhaj yang perlu ditempuh oleh
Ummat Islam, setelah aneka jenis penyelewengan telah dibidikkan dan bahkan dijejalkan kepada Ummat ini
dengan aneka cara. Ibarat cara-cara munafiqin dalam membangun masjid dhirar adalah dengan dalih untuk
menolong kaum tua, kaum lemah yang tidak tahan dinginnya malam, agar dekat tempatnya dsb. Dalih-dalih
itu wajib dipatahkan, sedang bangunan mereka pun wajib dihancur leburkan. Demikian pula bangunan
berupa pemahaman dan pemikiran yang merusak Islam, wajib dihancur leburkan, dibalikkan kepada
pencetus dan penganjur-penganjurnya, agar menimbuni mereka bagaikan longsoran bangunan yang akan
menimpa mereka di jahannam, sebagaimana digambarkan dalam Al-Qur'an. (Dept. Ilmiyah)
Rujukan: 1. Shahih Al-Bukhari, 2 Shahih Muslim, 3 Zaadul Ma'ad, 4 Tsawuf Pluralisme dan Pemurtadan. 5
Berbagai sumber lain.
http://www.alsofwah.or.id/html/indeks_kajian.html
Mukaddimah
Islam adalah agama yang universal dan sangat memperhatikan permasalahan yang berkaitan dengan
wanita secara transparan dan proporsional. Ia menempatkan wanita dalam kedudukan yang layak dan
bermartabat dimana sebelumnya di masa Jahiliyyah, dianggap sebagai "harta pusaka" yang diwariskan dan
dipergilirkan; dia dapat diwariskan kepada anak. Disamping itu, dia juga dianggap sebagai noda yang dapat
mencemarkan keluarga bila terlahirkan ke dunia sehingga harus dienyahkan dari muka bumi sebelum
sempat menghirup udara kehidupan dengan cara menanamnya hidup-hidup.
Kedudukannya yang semacam inilah kemudian diangkat dan dihormati setinggi-tingginya oleh Islam,
diantaranya; dia dijadikan orang yang paling pertama harus dipersembahkan bakti kepadanya ketika menjadi
seorang ibu, adanya satu surat dalam al-Qur'an yang dinamakan dengan kaumnya (an-Nisa'), menjanjikan
bagi orangtua yang berhasil mendidiknya sebagai jalan masuk surga, dan banyak lagi yang lain.
Namun begitu, Islam juga menyebutkan bahwa kaum wanita adalah orang-orang yang kurang akal dan
diennya, banyak mengeluh/permintaan serta suka memungkiri kebaikan suami.
Berkaitan dengan yang terakhir ini, sudah bukan merupakan rahasia lagi bahwa di abad kontemporer ini
banyak sekali isteri-isteri -yang barangkali karena memiliki jasa dan andil dalam pemenuhan anggaran
belanja rumah tangganya- merasa diatas angin dan tidak sedikit yang semena-mena terhadap suami. Hal ini
terjadi, lebih dikarenakan kurangnya pemahaman terhadap agama yang merupakan sesuatu yang esensial
bagi seorang calon suami sebelum berubah menjadi suami melalui aqad yang sah. Sang suami hendaknya
dalam memilih calon isteri lebih memprioritaskan sisi keshalihahannya.
Karena kurangnya pemahaman agama, sang isteri tidak mengetahui bahwa sebenarnya agama
mewajibkannya untuk patuh dan taat kepada suami bahkan kerelaan suami terhadapnya ibarat prasyarat
masuk ke surga –disamping syarat-syarat yang lain yang berkaitan dengan syarat diterimanya amal manusia
secara umum- sebagaimana dalam makna hadits yang menyatakan bahwa siapa saja isteri yang meninggal
dunia sementara suaminya rela terhadapnya maka dia akan masuk surga.
Dari kurangnya pemahaman agama tersebut kemudian berdampak kepada banyak kaum wanita yang
bekerja di luar rumah dan berbaur dengan kaum lelaki dengan anggapan bahwa mereka memiliki hak yang
sama dengan kaum pria dalam segala bidang tanpa terkecuali, sebagaimana yang digembar-gemborkan
oleh kaum feminis, termasuk dalam urusan rumah tangga. Lapangan kerja yang disesaki oleh tenaga wanita
mengakibatkan meningkatnya angka pengangguran di kalangan kaum pria, terutama bagi mereka yang
sudah berkeluarga namun tidak memiliki skil yang cukup untuk bekerja sehingga mendorong sang isteri
untuk keluar rumah, terkadang menggantikan posisi suami dalam memenuhi kebutuhan keluarganya.
Tentunya hal ini memiliki implikasi negatif, belum lagi dari sisi syar'inya, terhadap watak sang isteri. Dia
seakan merasa telah berjasa dan memiliki andil dalam menghidupi keluarganya sedangkan sang suami
hanya seorang penganggur. Atau dalam kondisi yang lain, dia memiliki pekerjaan dan gaji yang jauh lebih
tinggi dari sang suami. Hal ini, kemudian dijadikan alasan yang kuat untuk memberontak, menyanggah,
meremehkan bahkan memperbudak sang suami. Suami yang, misalnya, memiliki gaji kecil terkadang nafkah
yang diberikannya kepada keluarga, disambut oleh isterinya dengan rasa ketidakpuasan dan kurang
berterimakasih. Apalagi, bila kebetulan sang isteri juga bekerja dan gajinya lebih besar dibanding suami,
tentu akan lebih parah lagi sikapnya terhadap suaminya yang seorang penganggur atau bergaji kecil. Dalam
pada itu, hanya wanita-wanita shalihah yang memahami agama mereka dengan baik dan tahu bagaimana
bersikap kepada suami-lah yang terselamatkan dari kondisi seperti itu.
Mengingat betapa urgennya pembahasan tentang hal ini dari sisi agama dan perlunya kaum wanita
mengetahuinya, khususnya tentang ancaman terhadap wanita yang melakukan hal tersebut alias banyak
mengeluh/permintaan dan suka memungkiri kebaikan suami, maka kami berupaya menuangkannya dalam
bagian pembahasan hadits kali ini-disamping pembahasan tentang hal yang lain- dengan harapan, kiranya
ada dari sekian banyak kaum wanita, yang menyempatkan diri membaca tulisan ini. Kami mengambil materi
pembahasan hadits ini dari sebuah kajian hadits berbahasa Arab oleh seorang Syaik dan kami anggap laik
untuk diturunkan.
Kami berharap bagi pembaca yang kebetulan menemukan kesalahan, khususnya dari sisi materi dan
bahasa (terjemahan), agar sudi kiranya memberikan masukan yang positif kepada kami sehingga pada
pembahasan hadits selanjutnya dapat dihindarkan. Wallaahu a'lam.
Naskah Hadits
Dari Jabir bin 'Abdullah –radhiallaahu 'anhuma- dia berkata: "Aku melaksanakan shalat pada hari 'Ied
bersama Rasulullah Shallallâhu 'alaihi wasallam ; beliau memulai dengan shalat dulu sebelum khuthbah,
tanpa azan dan iqamah, kemudian berdiri sambil merangkul Bilal. Beliau memerintahkan untuk bertaqwa
kepada Allah, mengajak berbuat ta'at kepadaNya, mewasiati manusia dan mengingatkan mereka, kemudian
beliau berlalu (setelah berbicara panjang lebar-red) hingga mendatangi (menyentuh permasalahan-red)
kaum wanita lantas mewasiati dan mengingatkan mereka, sembari bersabda: ' bersedekahlah! Karena
sesungguhnya kebanyakan kalian adalah (menjadi) kayu api neraka Jahannam'. Lalu seorang wanita yang
duduk ditengah-tengah mereka berkata: kenapa demikian wahai Rasulullah?. Beliau menjawab: 'karena
kalian banyak keluhkesah/ permintaannya dan memungkiri (kebaikan yang diberikan oleh) suami'.
Jabir berkata: "lalu mereka bersedekah dengan perhiasan-perhiasan mereka dan melempar anting-anting
dan cincin-cincin mereka kearah pakaian bilal". (H.R.Muttafaqun 'alaih).