Anda di halaman 1dari 44

Upaya Perbaikan Umat

UPAYA PERBAIKAN UMAT

Oleh
Al-Imam Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz Rahimahullah

Segala puji hanya milik Allah l Rabb semerta alam dan kesudahan yang baik hanya bagi orang-orang
yang bertaqwa.

Sholawat dan salam yang sempurna, semoga dicurahkan kepada hamba dan RasulNya Muhammad
bin Abdullah, keluarga dan para shahabatnya serta orang yang menempuh jalannya dan mengikuti
petunjuknya sampai hari kiamat nanti.

Bahwa masyarakat dewasa ini sangat memerlukan perbaikan, baik masyarakat Islam maupun non
islam. Namun secara lebih khusus masyarakat Islam amat sangat memerlukannya agar mereka
berjalan diatas manhaj yang lurus, mengupayakan setiap faktor, sebab dan sarana yang dengannya
dapat tercapai kebaikannya.Hendaknya mereka menempuh jalan yang telah ditempuh oleh manusia
terbaik dalam uamat ini, kekasih dan pilihan Alla Yang Maha pengasih, Nabi kita Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Telah diketahui bersama bahwa faktor-faktor yang menunjang upaya perbaikan masyarakat Muslim
dan non muslim adalah yang telah diupayakan oleh imam para Rasul dan penutup para nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam , juga oleh para shahabat beliau yang mulia terutama para khulafa’ Ar-
Rasyidiin Abu Bakar as-Shiddiq, Umar Al-Faruq, Usman Dzun nurain dan Ali Al Murtdla Abul Hasan
dan seluruh para shahabat yang lainnya kemudian para tabi’in yang telah mengikuti mereka dengan
baik. Semoga Allah menjadikann kita termasuk orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik.

Sebagaimana dimaklumi pula bahwa faktor-faktor tersebut telah diterapkan pertama kali di Makkah
kemudian di Madinah. Sementara tidak akan baik kondisi umat yang akan datang kecuali dengan
menjalankan apa yang telah diperbaiki orang-orang terdahulu dari umat ini. Sebagaimana yang telah
dikatakan oleh para ulama ahli ilmu dan imam semisal Imam Malik bin Anas Imam negeri Madinah
dizamannya, seorang ahli Fiqh yang masyhur dan salah satu dari imam-imam mazhab yang empat.
Kalimat ini diucapkannya dan diterima oleh para ulama’ di zamannya dengan menyepakatinya
bahwa.

ْ َ ‫ص ِل َح آخِ َر َه ِذ ِه األ ُ َّم ِة ِإالَّ َما أ‬


‫صلَ َح أَ َّولَ َها‬ ْ ُ‫لَ ْن ي‬

Tidak akan bisa memperbaiki kondisi orang-orang yang datang kemudian dari umat ini kecuali
dengan apa yang telah memperbaiki kondisi orang-orang petamanya.

Ungkapan ini memberikan sebuah pengertian bahwa yang telah menjadikan mereka baik adalah
mengikuti Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia.Itulah yang
dapat memperbaiki mereka sampai hari qiamat.

Maka barangsiapa yang menghendaki perbaikan bagi masyarakat muslim atau yang lainnya di dunia
ini tanpa menempuh jalan, faktor dan sarana yang memperbaiki generasi pertama berarti ia telah
keliru dan berkata tanpa hak. Karena tidak ada jalan lain kecuali itu.

Dengan demikian segala upaya yang dilakukan untuk memperbaiki dan menegakkan manusia diatas
jalan yang lurus hanyalah dengan menempuh apa yang telah diperaktekkan oleh Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam, para sahabat beliau dan orang yang mengikuti beliau dengan baik sampai hari ini.
Yaitu upaya untuk mencurahkan segala perhatian kepada Al-Qur’an yang mulia dan sunnah
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam serta mengajak manusia kepada keduanya. Berusaha untuk
memahami kandungannya dan menyebarkannya ditengah-tengah masyarakat dengan ilmu dan
pandangan yang benar (basshirah). Menjelaskan petunjuk Al-Qur’an dan sunnah berupa hukum-
hukum dalam aqidah yang benar yang merupakan landasan yang sangat mendasar. Juga
menjelaskan segala yang diharamkan Allah yang harus dihindari dan diwaspadai oleh masyarakat
Islam, serta batasan-batasan Allah dan RasulNyayang telah ditetapkannya sehingga berhenti
padanya.Sebagaimana firman Allah.

ِ ‫ت ِْلكَ ُحد ُْو ُد‬


‫هللا فَالَ ت َ ْعتَد ُْوهَا‬

Itulah larangan-larangan Allah maka janganlah kalian mendekatinya [Al-Baqarah 187]

Hududullah yaitu hal-hal yang diharamkan, yang dilarang untuk mendekatinya dengan melakukan
perbuatan maksiat.Sebagaimana Diapaun melarang bersikap melampaui batas terhadap batasan-
batsan yang telah ditetapkan Allah dalam ibadah yaitu kewajiban yannng diharuskan atas mereka
berupa segala ritual keagamaan dan hukum-hukum ketetapannya.

Pekerjaan pertama yang dilakukan Rasulullah dan dasar pertama yang digariskan adalah mengajak
manusia kepada tauhid dan ikhlas dalam beribadah semata-mata untuk Allah. Inilah pekerjaan
pertama dan asas pertama yang dibicarakan dan di dakwahkannya yaitu mengajak manusia kepada
tauhid dan membimbing mereka akan seluk-beluknya.

Kalimat yang menunjukkan pada tauhid LAAILAHA ILLALLAH (tiada sesembahan yang hak kecuali
Allah).Inilah asas yang sangat kokoh disertai persaksian bahwasanya Muhammad Rasul Utusan
Allah.Inilah dua asas dan dua pangkal yang sangat urgen.Keduanya merupakan asas Islam dan
landasan pokok bagi sebuah upaya perbaikan umat ini. Barangsiapa berpegang pada keduanya lalu
istiqamah diatasnya dalam beramal, berilmu, berdakwah dan bersabar niscaya segala urusannya
akan menjadi lurus dan dengannya Allah akan memperbaiki umat ini, sesuai dengan kesungguhan,
kemampuan dan uapaya-upaya yang dilakukannya. Sebaliknya, barangsiapa menyia-nyiakan
keduanya atau salah satu pokok ini niscaya dia akan sia-sia belaka dan akan binasa.

Ketika Allah mengutus nabiNya dan menurunkan Al-Qur’an, yang pertama kali turun padanya adalah
IQRA’ (bacalah) kemudian Al-Muddatsir orang yang berselimut), maka bangkitlah beliau untuk
memberikan peringatan kepada manusia dan mengajak mereka kepada tauhid serta mengingatkan
mereka akan adzab Allah k sembari berkata.

‫قُ ْولُ ْوا الَإِلَهَ ِإالَّ هللاُ ت ُ ْف ِل ُح ْوا‬

Hai kaumku, katakanlah LAAILAHA ILLALLAH (tiada sesembahan yang sebenarnya kecualii Allah),
niscaya kalian akan beruntung.

Maka orang-orang musyrikin merasa angkuh lalu megningkarinya.Karena hal ini bukanlah tradisi
mereka dan tidak pula dikenal atau diketahui dari nenek moyang mereka sebelumnya. Oleh sebab itu
mereka mengingkarinya dengan mengucakan,

ٌ‫ع َجاب‬ َ َ‫أ َ َج َع َل اْأل َ ِل َهةَ ِإلَ ًها َواحِ دًا ِإ َّن َهذَا ل‬
ُ ‫ش ْى ٌء‬

Mengapa ia menjadikan ilah-ilah itu Ilah Yang Satu sajaSesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang
sangat mengherankan. [Shaad : 5]
Merakapun berkata.

ٍ ُ‫َويَقُولُونَ أَئِ َّنا لَت َِار ُكوا َءا ِل َهتِنَا ِلشَاع ٍِر َّمجْ ن‬
‫ون‬

Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sesembahan-sesembahan kami karena seorang


penyair gila?” [As-Shoffaat : 36]

Sebelum ayat ini Allah menjelaskan.

ٍ ُ‫إِنَّ ُهم كَانُوا إِذَا قِي َل لَ ُه ْم آل ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ يَ ْست َ ْك ِب ُرونَ َويَقُولُونَ أَئِنَّا لَت َِار ُكوا َءا ِل َه ِتنَا ِلشَاع ٍِر َّمجْ ن‬
‫ون‬

Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka:”Laa ilaaha illallah” (Tiada Ilah yang
berhak disembah melainkan Allah) mereka menyombongkan diri. dan mereka berkata:”Apakah
sesungguhnya kami harus meninggalkan sesembahan-sesembahan kami karena seorang penyair
gila?” [As-Shoffaat : 35-36]

Lalu Allah membantah mereka dengan firmanNya.

َ ‫صدَّقَ ْال ُم ْر‬


َ‫سلِين‬ ِ ‫بَ ْل َجآ َء بِ ْال َح‬
َ ‫ق َو‬

Sebenarnya dia (Muhammad) telah datang membawa kebenaran dan membenarkan raul-rasul
(sebelumnya). [As-Shoffaat : 37]

Disebabkan sikap meremehkan yang muncul dari para ulama’, penuntut ilmu, dan tokoh-tokoh Islam
yang faham terhadap tauhidullah, disebabkan sikap menggampangkan pokok yang paling mendasar
ini, maka bertebaranlah kesyirikan pada banyak negeri kaum muslimin, kuburan dan penghuninya
disembah selain Allah serta banyak banyak pribadatan yang dipaingkan kepada mereka. Ada yang
berdo’a kepada kuburan, ada yang berdo’a kepadanya agar terlepas dari kesulitan yang dihadapinya,
ada pula yang bernazdar untuknya dan ada juga yang meminta bantuan darinya. (Apa yang mereka
lakukan terhadap kuburan) sama kondisinya dengan yang pernah dilakukan oleh kaum Quraiys pada
masa jahiliyah terhadap berhala “Uzza” atau selain Quraisy terhadap “Allata dan Manat” serta
berhala-berhala lainnya. Dan sama hal dengan perbuatan kaum musyrikin disemua tempat dan
zaman terhadap patung dan berhala mereka dalam pengagungan do’a, memohon pertolongan ketika
dalam kondisi kesulitan, bertamassuh (mengusap dengan tangan agar memproleh barakah),
bertabarruq (mencari barakah) dan meminta bantuan.

Ini adalah makar dan tipu daya syaithan.Ia sangat giat dan antusias untuk menyingkir manusia dari
aqidah dan agama mereka serta menjauhkan mereka darinya dengan berbagai macam cara.

Oleh sebab itu wajib bagi para penuntut ilmu agama yang mana mereka menjadi harapan ummat ini –
sesudah Allah Subhanahu wa Ta’ala – dalam memegang tampuk kepemimpinan dimasa yang akan
datang daan sebagai generasi esok. Dari universtas manapun mereka menamatkan studi, hendaknya
mereka membawa bahtera ini dengan hikmah, penuh keikhlasan dan kejujuran. Hendaklah
memperhatikan asas tersebut danmengetahui akan pentingnya faktor ini yang garus menjadi pusat
perhatian. Sementara faktor-faktor yang lain hanya sebagai penunjang yang mengikuti
dibelakangnya. Yaitu Memfokuskan perhatian pada tauhidullah dan mengikhlaskah ibadah hanya
untuk Allah.Demikian juga memperhatika keimanan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa
sallam.beliau adalah benar-benar rasul (utusan) Allah. Kewajiban kita, mengikuti dan berjalan diatas
jalannya.Shabat-shahabat beliau adalah ssebaik-baik umat dan yang paling utama.Merupakan
kewaajiban kita untuk berprasangka baik terhadap mereka dan meyakinii ‘adalah (kelurusan)
mereka.Mereka adalah umatterbaik setelah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, para
pengemban Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.maka merupakan
kewajiban untuk berjalan diatas jalan mereka seta memohon keridhaan Allah untuk mereka
semuanya. Harus diyakini pula bahwa mereka adalah sebaik-baik manusia dan yang paling utama
setelah para nabi. Sebagaimana telah tetap daalam kitab Shahih Bukhari dan Muslim dari Abdullah
bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

‫اس قَ ْرن ِْي ث ُ َّم الَّ ِذيْنَ َيلُ ْونَ ُه ْم‬


ِ َّ‫َخي ُْر الن‬

Sebaik-baik manusia adalah generasiku (yaitu para shahabat,pent) kemudian yang datang
sesudahnya

Serta hadits-hadits lain yang menunjukkan pada makna itu.Para shahabat adalah manusia terbaik
sesudah para nabi dan paling utama.Keutamaan mereka bertingkat-tingkat, yang paling utama
adalah khulafa’ ar-rasyidin kemudian yang lainnya, bergantung pada amal perbuatan dan keutamaan
mereka.

Maka merupakan kewajiban kita untuk mencurahkan perhatian terhadap asas ini dan mengaja
manusia kepada tauhid dan engikhlaskan ibadah kepada Allah.Tidak boleh bersikap ghuluw
(melampaui batas) terhadap kuburan, para nabi dan para wali.Tidak boleh menyembah mereka
bersamaan dengan menyembah Allah.Tidak boleh pula kita palingkan ibadah kita berupa do’a, rasa
takut dan harapan serta ibadah-ibadah lainnya kepada mereka.

Demikian pula merupakan kewajiban para penuntut ilmu agama dan seorang pemimpin untuk
mengagungkan perintah dan larangan Allah.Rasa taku kepada Allah harus kokoh dalam hatinya ditas
segala-galanya. Hendaklah dia tidak menggubris apa yang disebarkan oleh para penentang al-haq
dan pendukungnya, sebagai wujud keyakinannya kepada Allah dan pembenaran terhadap janji Allah
kepada RasulNya Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan ssegenap para rasul. Sebagaimana
firman Allah.

َّ ‫ضنَآ أ َ ْو لَتَعُود َُّن فِي مِ لَّ ِتنَا فَأ َ ْو َحى إِلَ ْي ِه ْم َربُّ ُه ْم لَنُ ْه ِلك ََّن‬
َ ‫ َو َلنُ ْس ِكنَنَّ ُك ُم اْأل َ ْر‬. َ‫الظالِمِ ين‬
َ‫ض مِ ن بَ ْع ِد ِه ْم َذلِك‬ ُ ‫َوقَا َل الَّذِينَ َكف َُروا ل ُِر‬
ِ ‫س ِل ِه ْم لَنُ ْخ ِر َجنَّ ُكم ِم ْن أ َ ْر‬
‫َاف َوعِي ِد‬ َ
َ ‫َاف َمقامِ ى َوخ‬ َ ‫ِل َمن خ‬ ْ

Orang-orang kafir berkata kepada rasul-rasul mereka:”Kami sungguh-sungguh akan mengusir kamu
dari negeri kami atau kamu kembali kepada agama kami”.Maka Rabb mewahyukan kepada
mereka:”Kami pasti akan membinasakan orang-orang yang zalim itu, dan Kami pasti akan
menempatkan kamu dinegeri-negeri itu sesudah mereka.Yang demikian itu (adalah untuk) orang-
orang yang takut (akan menghadap) kehadirat-Ku dan yang takut kepada ancaman-Ku”. [Ibrahim :
13-14]

Maka seorang penuntut ilmu agama, seorang alim yang mengarahkan umat dan seorang pemimpin
yang memiliki pandangan yang benar, tidak akan menghiraukan penyebaran berita-berita untuk
menakut-nakuti yang dilakukan oleh para penyembah kuburan, ahli khurafat, dan setiap orang yang
memusuhi Islam dari golongan manapun. Akan tetapi ia harus menghadapi medan ini dan bersabar
serta menggantungkan hatinya kepada Allah. Ia hanya takut kepada Allah dan mengharap
pertolonganNya. Karena Dialah Penolong dan Pembela.Allah telah menjanjikan pertolongan bagi
siapa yang menolong agamaNya.Allah berfirman.

‫ت أ َ ْق َدا َم ُك ْم‬
ْ ِ‫ص ْر ُك ْم َويُثَب‬
ُ ‫هللا يَن‬ ُ ‫يَاأَيُّ َها الَّذِينَ َءا َمنُوا ِإن ت َن‬
َ ‫ص ُروا‬

Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu
dan meneguhkan kedudukanmu. [Muhammad : 7]

َ‫علَ ْينَا نَص ُْر ْال ُمؤْ مِ نِين‬


َ ‫َو َكانَ َحقًّا‬
Dan kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman. [Ar-Ruum : 47]

Akan tetapi dengan syarat berpegang teguh pada agama Allah, beriman kepadaNya dan kepada
RasulNya Shallallahu ‘alaihi wa sallam serta istiqamah diatas agama Allah.Inilah sebab dan syarat
pertolongan Allah kepada kita. Sebagaimana firman Allah,

‫ع ِن ْال ُمنك َِر‬


َ ‫الزكَاة َ َوأ َ َم ُروا بِ ْال َم ْع ُروفِ َونَ َه ْوا‬
َّ ‫صالَة َ َو َءات َُوا‬ ِ ‫ الَّذِينَ إِن َّم َّكنَّا ُه ْم فِي اْأل َ ْر‬. ‫يز‬
َّ ‫ض أَقَا ُموا ال‬ ٌ ‫ع ِز‬ ٌّ ‫ص ُرهُ إِ َّن هللاَ لَقَ ِو‬
َ ‫ي‬ ُ ‫َولَيَن‬
ُ ‫ص َر َّن هللاُ َمن يَن‬

Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya.Sesungguhnya Allah benar-
benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. Yaitu orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka
di muka bumi, niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang ma’ruf
dan mencegah dari perbuatan yang mungkar [Al-Hajj 40-41]

‫ضى لَ ُه ْم َو َليُبَ ِد َلنَّ ُهم ِمن‬ ْ ‫ف َّال ِذينَ مِ ن قَ ْب ِل ِه ْم َولَيُ َم ِكن ََّن لَ ُه ْم دِينَ ُه ُم َّالذِي‬
َ َ ‫ارت‬ ِ ‫ت َليَ ْست َْخ ِلفَنَّ ُه ْم فِي اْأل َ ْر‬
َ ‫ض َك َماا ْست َْخ َل‬ ِ ‫صا ِل َحا‬ َ ‫ع َد هللاُ الَّذِينَ َءا َمنُوا مِ ن ُك ْم َو‬
َّ ‫عمِ لُوا ال‬ َ ‫َو‬
َ ‫َ بَ ْع ِد خ َْوفِ ِه ْم أ َ ْمنًا يَ ْعبُدُونَنِي الَيُ ْش ِر ُكونَ بِي‬
‫ش ْيئًا‬

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan mengerjakan amal-
amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi,
sebagaimana Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan
Dia benar-benar akan merobah (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi
aman sentausa.Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun
dengan Aku. [An-Nuur : 55]

Ini adalah janji Allah k bagi orang-orang yang istiqamah diatas iman, petunjuk dan amal shalih bahwa
Dia akan menjadikannya berkuasa di muka bumi dan meneguhkan agamanya, memberikan rasa
aman serta melindunginya dari kejahatan dan tipu daya musuh-musuhnya serta menolongnya untuk
mengalahkan mereka.

Dan termasuk mewujudkan persaksian bahwa muhammad rasul Allah adalah menghormati
sunnahnya, mengajak manusia kepadanya, menerapkan tujuan-tujuan sunnahnya dan
memperingatkan manusia agar wasspada dari sikap menyelisihi.

Demikian pula menafsirkan Al-Qur’an dengan sunnahnya dalam hal-hal yang kurang jelas baginya
ditafsirkan dan dijelaskan dengan sunnah. Karena sunnah menjelaskan, menerangkan dan
menunjukkan makna Al-Qur’an. Allah Azza wa Jalla berfirman.

َ‫اس َمانُ ِز َل ِإ َل ْي ِه ْم َولَ َعلَّ ُه ْم َيتَفَ َّك ُرون‬ ِ َ‫َوأَنزَ ْلنَآ ِإلَيْك‬
ِ َّ‫الذ ْك َر ِلت ُ َب ِينَ لِلن‬

Dan Kami turunkan kepadamu al-Qur’an, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang
telah diturunkan kepada mereka supaya mereka memikirkan, [An-Nahl : 44]

Asas ini harus menjadi titik tolak bagi da’i yang mukhlis (orang ikhlas) dan orang-orang yang
berupaya mengadakan perbaikan di muka bumi serta memimpin manusia, membawa mereka ke tepi
perdamaian dan bahtera keselamatan.

Upaya perbaikan hendaklah terfokus pada faktor yang paling besar ini yaitu mengikhlaskan ibadah
kepada Allah semata, beriman kepada RasulNya, mengagungkan perintah dan laranganNya dengan
mengikuti syari’atNya dan waspada terhadap penyelisihan-penyelisihan ajaran-ajaranNya. Kemudian
setelah itu baru mengalihkan perhatian kepada faktor-faktor lainnya yang merupakan peunjang bagi
faktor yang paling mendasar ini. Yaitu dengan mengajak manusia untuk melaksanakan kewajiban-
kewajiban yang diperintahkan oleh Allah Azza wa Jalla berupa sholat, zakat, puasa, haji dan lain-lain,
mencegah mereka dari hal-hal yang diharamkan Allah berupa kesyirikan atau yang dibawahnya yang
mencakup segala bentuk kejahatan dan kemaksiatan; berupaya mengadakan perbaikan diatara
manusia dengan amar ma’ruf nahi mungkar, berdakwah kejalan Allah dan berupaya mendamaikan
antara dua orang yangg berselisih dan lain sebagainya.

Dengan demikian ia berupaya mengerahkan segala kemampuannya yang dimilikinya untuk


menegakkan perintah Allah di bumi Allah, meninggalkan larangan-laranganNya, berhenti pada
batasan-batasanNya dan mengingatkan manusia agar waspada terhadap bid’ah yang telah dilarang
dalam agama ini. Beginilah semestinya seorang pembaharu yang diberi taufiq oleh Allah Azza wa
Jalla.

Ia menempuh setiap upaya perbaikan dengan tetap memperhatikan asas yang kokoh yaitu
mewujudkan persaksian bahwa tidak ada sesembahan yang hak kecuali Allah dan Muhammad itu
rasul (utusan) Allah dalam bentuk ilmu dan amalan. Ia mengajarkan kepada umat dan mengamalkan
dalam dirinya, ia mentauhidkan Allah beribadah hanya kepada Allah, tunduk kepada syari’atNya
dengan melaksanakan apa yang dibawa Muhammad n , menerima dan mengagungkan sunnah
beliau sebagaimana para shahabat. Ia berjalan diatas manhaj sunnah tuntunannya beserta kitab
Allah seperti yang dijalankan oleh para shahabat. Karena ilmu para shahabat semuanya bersumber
dari kitabullah dan sunnah Rasulullah. Mereka tidak memiliki kitrab-kitab lain. Kitab-kitab itu datang
setelah mereka.

Perjalanan hidup para shahabat bersumber dari curahan dan siraman Al-Qur’an yang mulia.Mereka
membaca, merenungi kandungan dengan maksud yang baik yaitu untuk menimba ilmu dan
mengamalkannya. Demikian pula terhadap sunnah Rasulullah mereka mempelajari dan
menghapalnya; dari sanalah mereka mengambil ilmu dan amal.

Begitulah para shahabat dan tabi’in yang mengikuti dengan baik, sebelum ditulis karya-karya ilmiyah
dalam hadits lainnya. Dan posisikanlah dirimu seolah-olah engkau bersama mereka, ambillah ilmu
dari kitab RabbMu, sunnah RasulNya Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan ucapan para ulama’ yang
dapat membantumu dalam memahami sunnah. Jadilah seorang yang giat untuk meraih ilmu dan fiqh
dalam agama ini hingga engkau mampu mengarahkan masyarakat kepada jalan yang lurus serta
membawa mereka kepada keselamatan.

Agar engkau mengetahuii bagaimana harus berbuat, maka mulailah dari dirimu, bersungguh-sungguh
dalam memperbaiki jalan hidupmu, berlomba dalam berbuat baik.Engkau bersama orang yang
pertama dalam mengerjakan sholat.Bersama orang yang pertama dalam mengerjakan semua
kebaikan dan menjadi orang yang paling jauh dari setiap kejelekan. Upayakanlah menerapkan
kitabullah dan sunnah Rasulullah dalam perbuatan dan perkataanmu bersama teman-teman,
saudara-saudaramu dan penolong-penolongmu.

Begitulah semestinya seorang mukmin berbuat, karena demikian perlakuan para shahabat, para
tabi’in, para pengikut tabi’in dan para muslihin yang terus berupaya mengobatii umat serta para
imam-imam yang mengikuti petunjuk.

Mereka mempelajari kitabullah, mengamalkan kandungannya, membacakannya kepada manusia,


mengajarkan dan membimbing mereka kepada makna-maknanya. Mengajarkan sunnah Rasul dan
menganjurkan mereka berpegang teguh padanya dan agar memahaminya, mewasiatkan mereka
untuk menghormati dan mengagungkan perintah-perintah dan larangan-larangan serta berhenti pada
batasan-batasan yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, semua
itu mereka lakukan pada masa hidup mereka yang begitu cepat.

Setiap faktor yang menunjang perbaikan menuntut keikhlasan serta sikap jujur dan benar. Maka
dakwah kepada Allah dan memerlukan keikhlasan dan kejujuran serta penjelasan akan makna
LAAILAHA ILLALLAH yait tidaak ada sesembahan yang sebenarnya kecuali Allah. Dan merupakan
kewajiban mewaspadai segala bentuk kesyirikan kecil dan besar serta memperingati manusia akan
bahayanya. Sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah n dan para shahabatnya Radhiyallahu
‘anhum, dengan mempelajari Al-Qur’an akan jelas makna tersebut.

Demikian pula “Sunnah” harus dimuliakan dan diajak padaanya setelah beriman bahwasanya
Muhammad rasul (utusan) Allah, dan merupakan kewajiban untuk mengikutinya. Allah telah
mengutus beliau kepada semua manusia, arab dan bukan arab, kepada jin dan manusia, laki dan
perempuan.

Maka wajib bagi seluruh penduduk bumi untuk mengikutinya, sebagaimana firman Allah.

‫سو ِل ِه النَّبِي ِ اْأل ُ ِمي ِ َّالذِي‬ ُ ‫هلل َو َر‬ ِ ‫ت َواْأل َ ْر‬


ِ ‫ض آل ِإلَهَ ِإالَّ ه َُو يُحْ ي ِ َويُمِ يتُ َفئَامِ نُوا بِا‬ َّ ‫سو ُل هللاِ ِإ َل ْي ُك ْم َجمِ يعًا الَّذِي لَهُ ُم ْلكُ ال‬
ِ ‫س َم َاوا‬ ُ َّ‫قُ ْل يَاأَيُّ َها الن‬
ُ ‫اس ِإنِي َر‬
َ‫يُؤْ مِ نُ بِاهللِ َو َك ِل َماتِ ِه َواتَّبِعُوهُ لَعَلَّ ُك ْم ت َ ْهتَدُون‬

Katakanlah:”Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang
mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia, yang
menghidupkan dan yang mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang
ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia,
supaya kamu mendapat petunjuk. [Al-A’raf : 158]

Pada ayat sebelumnya Allah berfirman.

َ‫نز َل َم َعهُ أ ُ ْو َلئِكَ ُه ُم ْال ُم ْف ِل ُحون‬


ِ ُ ‫ور الَّذِي أ‬
َ ُّ‫ص ُروهُ َوات َّ َبعُوا الن‬ َ ‫فَالَّذِينَ َءا َمنُوا ِب ِه َو‬
َ ‫ع َّز ُروهُ َو َن‬

Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya
yang terang yang diturunkan kepadanya (al-Qur’an), mereka itulah orang-orang yang beruntung. [Al-
A’raf : 157]

Maka barangsiapa yang mengikuti dan mengagungkan perintah dan larangannya, dialah orang yang
beruntuh.Dan barangsiapa yang menyimpang darinya lalu mengikuti hawa nafsu dan syaitan, dialah
orang yang merugi dan binasa.Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.

Upaya-upaya untuk sebuah perbaikan banyak dan bermacam, bergantung pada sasaran dakwah
yang dituju dan larangan yang dicegah. Dengan demikian anda dituntut untuk bersungguh-sungguh
dalam memilih upaya atau faktor apa yang harus anda lakukan. Tentunya upaya syar’I yang sesuai
dengan syari’at Allah yang telah diketahui dasarnya dan telah anda ketahui sumbernya dari kitab
Allah dan sunnah Rasululllah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Kemudian anda mengajak manusia kepada agama Allah, kepada kwajiban-kewajiban yang
diwajibkanNya dan meninggalkan larangan-larangan diharamkanNya. Anda lakukan itu diatas jalan
atau cara yeng telah ditempuh oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

(Ketahuilah-pent) bahwa faktor-faktor untuk memperbaiki masyarakat dan jenis masyarakatpun


berbeda-beda. Masyarakat yang memerangi agama Allah dan tidak memiliki pemimimpin yang
menolongmu dalam upaya perbaikan dan pengarahan, maka lakukakanlah seperti yang dilakukan
oleh Raasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berada di Makkah. (pada masyarakat seperti ini)
engkau harus mengajak manusia kepada Allah dengan cara terbaik, kata-kata yang lembut sehingga
perkataanmu merasuk kedalam hati hati-hati manusia lalu membekass padanya. Dengan deemikian
hati-hati akan tertarik untuk taat kepada Allah dan mentauhidkanNya.
Bekerjasamalah dengan kawan-kawanmu dan orang-orang yang berjalan diatas manhajmu dalam
dakwah dan bimbingan manusia. Lakukanlah dengan cara penuh lemah lembut pada masyarakat
yang boleh didatangi, hingga tertancaplah iman dalam hati mereka dan tersebar di tengah-tengah
mereka dengan dalil-dalil yang jelas.

Adapun pada msyarakat Islam yang memiliki pemimpin Islam yang membantumu, engkau perbanyak
aktifitasmu dalam amar ma’ruf dan nahi mungkar, menghubungi pihak yang berwajib jika terdapat
pembangkang dan dihawatirkan dampaknya pada masyarakat.

Bersamaan dengan itu hendaknya engkau tetap menempuh jalan yang lurus dengan penuh
kelembutan, hikmah dan kesabaran.Sebagaimana firman Allah.

‫صب ِْر‬ ِ ‫ص ْوا بِ ْال َح‬


َ ‫ق َوت َ َوا‬
َّ ‫ص ْوا بِال‬ َ ‫ت َوت ََوا‬
ِ ‫صا ِل َحا‬ ِ ‫ إِ َّن‬. ‫َو ْالعَص ِْر‬
َ ‫ إِالَّ َّالذِينَ َءا َمنُوا َو‬. ‫اإلن َسانَ لَفِي ُخس ٍْر‬
َّ ‫عمِ لُوا ال‬

Demi masa.Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang
yang beriman, dan mengerjakan amal saleh, dan nasehat- menasehati supaya mentaati kebenaran,
dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran. [Al-‘Ashr : 1-3]

Kesabaran merupakan keharusan, demikian pula nasehat-menasehati dalam kebenaran dan


berdakwah kepadanya hingga engkau sukses dalam tugasmu.

Samahalnya dengan para penanggung jawab atau pejabat dan pembesar yang dikhawatirkan sikap
jelek mereka terhadap dakwah, hendaknya mereka dinasehati dengan cara terbaik dan diarahkan.
Demikian pula tokoh-tokoh masyarkat dan para pemukanya serta para pemimpin mereka hendaknya
didakwahi dengan cara terbaik melalui surat atau melalui lisan. Sebagaimana firman Allah.

ِ ‫ظ ْالقَ ْل‬
َ‫ب الَن َفضُّوا مِ ْن َح ْولِك‬ َ ‫غلِي‬ ًّ ‫فَبِ َما َرحْ َم ٍة ِمنَ هللاِ لِنتَ لَ ُه ْم َولَ ْو ُكنتَ َف‬
َ ‫ظا‬

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.Sekiranya
kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. [Ali Imran
159]

Dan firman Allah kepada Musa dan Harun tatkala diutus kepada Fir’aun.

‫فَقُوالَ لَهُ قَ ْوالً َّليِنًا لَّعَلَّهُ َيتَذَ َّك ُر أ َ ْو َي ْخشَى‬

Maka berbicalah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut mudah-mudahan ia
ingat atau takut”. [Thoha : 44]

Merupakan kewajiban bagi para muslihin dan da’i untuk menempuh jalan ini dan brupaya mencari
jalan penyelesaian problematika umat dengan cara hikmah dan peringatan yang baik serta berbicara
kepada setiap orang yang sesuai dengan mereka. Dengan demikian mereka akan berhasil dan
mencapai tujuan.

Bagi para da’i yang mengajak kepada Allah dan ingin mewujudkan sebuah perbaikan hendaknya
memperhatikan dua faktor berikut ini, selain yang disebutkan diatas.
1. Saling nasehat-menasehati dan wasiat-mewasiati kepada kebenaran terhadap temannya, para
tokoh dan para pemuka masyarakat.
2. Sikap sabar terhadap kemungkinan dia disakiti oleh orang-orang tertentu atau yang lainnya.

Semua ini dilakukan sebagai wujud pengamalan kandungan surat Al-‘Ashryang telah disebutkan
diatas dan meneladani para rasul –alaihimus shalatu was salam-. Sbagaimana firman Allah kepada
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada akhir surat Al-Ahqaf, surat Makkiyah (diturunkan
sebelum hijrah ke Madinah).

‫س ِل َوالَت َ ْست َ ْع ِجل لَّ ُه ْم‬ ُّ َ‫صبَ َر أ ُ ْولُوا ْال َع ْز ِم مِ ن‬


ُ ‫الر‬ ْ ‫فَا‬
َ ‫صبِ ْر َك َما‬

Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah
bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. [Al-Ahqaaf 35]

Allah berfirman dalam surat Ali Imran, surat Madaniyah (surat yang diturunkan setelah hijrah ke
Madinah).

ِ ‫ع ْز ِم اْأل ُ ُم‬
‫ور‬ َ ‫صبِ ُروا َوتَتَّقُوا فَإ ِ َّن ذَلِكَ مِ ْن‬
ْ َ‫ِيرا َوإِن ت‬ َ ‫لَت ُ ْبلَ ُو َّن فِي أ َ ْم َوا ِل ُك ْم َوأَنفُ ِس ُك ْم َولَت َ ْس َمعُ َّن مِ نَ الَّذِينَ أُوتُوا ْال ِكت‬
ً ‫َاب مِ ن قَ ْب ِل ُك ْم َومِ نَ الَّذِينَ أ َ ْش َر ُكوا أَذًى َكث‬

Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh
akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang
mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan
bertaqwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan. [Ali Imran
186]

Dan ketika melarang menjadikan orang-orang musyrik sebagai teman kepercayaan, Allah berfirman.

ُ ‫هللا ِب َما يَ ْع َملُونَ ُمحِ ي‬


ُُ‫ط‬ َ ‫ص ِب ُروا َوتَتَّقُوا الَ َيض ُُّر ُك ْم َك ْي ُد ُه ْم َش ْيئًا ِإ َّن‬
ْ َ ‫َو ِإن ت‬

Jika kamu bersabar dan bertaqwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan
kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan. [Ali
Imran 120]

Pada akhir surat AN-Nahl (surat yang diturunkan setelah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam hijrah ke
Madinah).

َ‫ إِ َّن هللاَ َم َع الَّذِينَ اتَّقَ ْوا َوالَّذِينَ هُم ُّمحْ ِسنُون‬. َ‫ق ِم َّما يَ ْم ُك ُرون‬
ٍ ‫ض ْي‬ َ ‫صب ُْركَ إِالَّبِاهللِ َوالَت َحْ زَ ْن‬
َ ‫علَ ْي ِه ْم َوالَت َكُ فِي‬ َ ‫صبِ ْر َو َما‬
ْ ‫َوا‬

Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan
janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada
terhadap apa yang mereka tipu dayakan. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa
dan orang-orang yang berbuat kebaikan. [An-Nahl 127-128]

Dan ayat-ayat Al-Qur’an yang semakna dengan ayat-ayat ini banyak sekali.
Setiap orang yang menempuh jalan para rasul diantara para da’I dan orang-orang yang
mengupayakan perbaikan, pasti ia berhasil dalam dakwahnya, meraih akibat (balasan) yang terpuji
dan kemenangan atas musuh-musuhNya.
Barangsiapa yang mendalami dan mempelajari berita-berita dan perjalanan hidup tokoh-tokoh islah
(yang mengupayakan perbaikan) pasti akan mengetahui dan melihat realitanya.
Akhirnya Aku memohon kepada Allah dengan nama-namaNya yang terbaik dan sifat-sifat yang mulia
agar memperbaiki kondisi kaum muslimin, menganugerahkan pemahaman terhadap agama, memberi
taufiq kepada pemimpin mereka untuk berbuat setiap kebaikan, memperbaiki para penasehat atau
pembantu mereka dan melindungi kaum muslimin dimanapun mereka berada dari segala fitnah yang
menyesatkan dan ketaatan pada hawa nafsu dan syaitan. Sesungguhnya Maha Kuasa untuk
melakukannya.

‫و صلى هللا و سلم على نبينا محمد و آله و صحبه‬

Diterjemahkan dari Majalah “As-salafiyah” edisi 4 tahun 1419-1420 H, halaman 13-17 dengan judul
asli ‫عوامل إصالح المجتمع‬
Oleh Imam Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz t .penerjemah Mubarak Bamualim (Ma’had Al-Irsyad –
Surabaya)

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 02/Tahun VII/1424H/2003. Diterbitkan Yayasan Lajnah
Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-
761016]

Anda belum mahir membaca Qur'an?

Read more https://almanhaj.or.id/2142-upaya-perbaikan-umat.html

Pelajari Dahulu Adab Dan Akhlaknya Baru Ilmunya

Yang perlu diperhatikan oleh penuntut ilmu di zaman ini adalah adab dalam menuntut ilmu.Di
zaman modern saat ini, beberapa pendidik merasa adab para murid mulai berkurang. Misalnya:

 Kurang hormat dengan gurunya


 Terlambat ketika menghadiri majelis ilmu
 Tidak mengulangi (muraja’ah) pelajaran sebelumnya

Padahal dengan abda yang baik maka ilmu tersebut menjadi berkah.Bagaimana ingin
mendapatkan keberkahan ilmu jika adabnya saja tidak diperhatikan. Ilmu tersebut mungkin tidak
akan bertahan lama atau tidak akan mendapatkan berkah.

Padahal di zaman keemasannya adab menuntut ilmu sangat diperhatikan oleh para ulama.
Misalnya:

1. Datang ke majelis ilmu sebelum pelajaran di mulai bahkan ada yang sampai menginap agar
dapat tempat duduk terdepan karena majelis ilmu saat itu sangat ramai
2. Menghapal beberapa buku (matan/ringkasan isi) sebelum belajar ke ulama. Bahkan
beberapa ulama mempersyaratkan jika ingin belajar kepadanya harus hafal dahulu.
Misalnya imam Malik yang mempersyaratkan harus hafal kitab hadits yang tebal yaitu Al-
Muwattha’.
3. Menjaga suasana belajar dengan fokus dan tidak bermain-main. Misalnya
bermain gadget atau HP atau mengobrol dengan temannya.
Misalnya kisah berikut ini, dikisahkan oleh Ahmad bin Sinan mengenai majelis Abdurrahman bin
Mahdi, guru Imam Ahmad, beliau berkata,

‫مجلسه في يتحدث ال مهدي بن الرحمن عبد كان‬، ‫قلم فيه يبرى وال أحد يقوم وال‬، ‫أحد يتبسم وال‬

“Tidak ada seorangpun berbicara di majelis Abdurrahman bin Mahdi, tidak ada seorangpun yang
berdiri, tidak ada seorangpun yang mengasah/meruncingkan pena, tidak ada yang tersenyum.”
(Siyaru A’lamin Nubala’ 17/161, Mu’assasah Risalah, Asy-syamilah).

Berikut beberapa kisah dari ulama, mereka menekankan agar belajar adab dahulu baru ilmu. Imam
Malik rahimahullahu mengisahkan,

‫مالك قال‬: ‫ألمي قلت‬: ” ‫أذهب‬، ‫“ العلم؟ فأكتب‬، ‫فقالت‬: ” ‫تعال‬، ‫“ العلم ثياب فالبس‬، ‫مسمرة فألبستني‬، ‫ووضعت‬
‫رأسي على الطويلة‬، ‫فوقها وعممتني‬، ‫قالت ثم‬: ” ‫اذهب‬، ‫“ اآلن فاكتب‬، ‫تقول وكانت‬: ” ‫ربيعة إلى اذهب‬، ْ‫فتعلًّم‬
‫علمه قبل أدبه من‬

“Aku berkata kepada ibuku, ‘Aku akan pergi untuk belajar.’ Ibuku berkata,‘Kemarilah!, Pakailah
pakaian ilmu!’ Lalu ibuku memakaikan aku mismarah (suatu jenis pakaian) dan meletakkan peci di
kepalaku, kemudian memakaikan sorban di atas peci itu.Setelah itu dia berpesan, ‘Sekarang,
pergilah untuk belajar!’ Dia juga pernah mengatakan, ‘Pergilah kepada Rabi’ah (guru Imam
Malik, pen)! Pelajarilah adabnya sebelum engkau pelajari ilmunya!’.” (‘Audatul Hijaab 2/207,
Muhammad Ahmad Al-Muqaddam, Dar Ibul Jauzi, Koiro, cet. Ke-1, 1426 H, Asy-Syamilah)

Berkata Adz-Dzahabi rahimahullahu,

‫يكتبون – مائة خمس نحو يزيدون أو – آالف خمسة زهاء أحمد مجلس في يجتمع كان‬، ‫منه يتعلمون والباقون‬
‫والسمت األدب حسن‬

“Yang menghadiri majelis Imam Ahmad ada sekitar 5000 orang atau lebih.500 orang menulis
[pelajaran] sedangkan sisanya hanya mengambil contoh keluhuran adab dan
kepribadiannya.” (Siyaru A’lamin Nubala’ 21/373, Mu’assasah Risalah, Asy-syamilah).

Mari kita perbaiki adab kita dalam menuntut ilmu dan mengikhlaskannya kepada Allah.

Adab ( etika ) dan Akhlak ( budi pekerti ) adalah dua hal yang paling penting dalam
kehidupan manusia. Oleh karena itu, Islam sangat memperhatikan dua hal ini. Tidak heran
jika para ulama dahulu menasehati kepada para penutut ilmu untuk belajar adab sebelum
belajar yang lain. Seorang muslim selalu memegang adab dan menghiasi dirinya dengan
akhlak yang mulia dengan senang hati. Adab dan akhlak ini menjadi tolak ukur kebaikan
seseorang. Seperti di dalam hadis Nabi Muhammad SAW: "Sesungguhnya diantara yang
terbaik dari kalian adalah yang paling mulia akhlaknya."(HR. Bukhari no. 3559 dan Muslim
no. 2321).

Memperbaiki akhlak manusia adalah menjadi satu misi utama diutusnya Nabi Muhammad
SAW.Sesuai dengan hadis Rasulullah,"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan
akhlak-akhlak yang mulia."(HR. Ahmad / 318, dishahihkan Albani).

Kalau kita berkaca kepada ulama dahulu sangat mengutamakan belajar adab seperti, Imam
Ibnu Qosim salah satu murid senior Imam Malik menyatakan "Aku telah mengabdi kepada
Imam Malik bin Anas selama 20 tahun. Dari masa itu, 18 tahun aku belajar adab sedangkan
sisanya 2 tahun untuk belajar ilmu." (Tanbih Al Mughtarrin, hal. 12). Demikian para ulama
awalnya, sangat mementingkan belajar akhlak, bahkan menempuhnya dengan waktu yang
lama.

Kenyataannya, yang kita lihat belakangan ini dalam dunia pendidikan sangat
memperihatinkan.Tawuran antar pelajar atau dengan masyarakat kerap terjadi, hubungan
guru dan murid bagaikan penjual dan pembeli, pergaulan bebas dan narkoba yang merajalela,
menjadi potret buram dunia pendidikan di tanah air.Persoalan seperti ini bisa sering terjadi
karena minimnya pola pendidikan yang meniktikberatkan pada nilai-nilai religius, dan lebih
utamanya lagi akhlak. Dengan demikian, perbaikilah adab kita sebelum menutut ilmu yang
lain.

6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Klinik Gigi Berdasarkan
peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 028/Menkes/Per/I/2011, pengertian
klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan spesialistik, diselenggarakan oleh
lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis (Menkes RI,
2001). Menurut Peraturan Menteri Republik Indonesia Nomor 028/Menkes/Per/I/2011, klinik
berdasarkan pelayanannya dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Klinik Pratama Klinik yang melayani
pelayanan medik dasar. 2. Klinik Utama Klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik
spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik.Klinik gigi menurut peraturan
menteri nomor 920/Menkes/Per/XIII/1986 merupakan sarana pelayanan kesehatan gigi dan
mulut yang diberikan kepada masyarakat (Utoyo, 2008).Klinik adalah sarana atau tempat
yang dibangun untuk melakukan pelayanan perawatan kesehatan 7 pada seluruh
masyarakat.Klinik gigi adalah sarana atau tempat yang dibangun untuk melakukan perawatan
gigi pada seluruh masyarakat yang meliputi usaha-usaha pencegahan, pengobatan dan
pemulihan (Depkes RI, 1996). Menurut Utoyo, S. (2008) klinik gigi dibagi menjadi 6 jenis
yaitu: 1. Klinik Gigi Orthodonti Merupakan klinik gigi yang menangani pasien dengan
masalah pertumbuhan, perkembangan, variasi wajah, rahang dan gigi dan abnormalitas dari
hubungan gigi dan wajah serta perawatan perbaikannya. Secara garis besar ada dua macam
alat orthodonti yang sering disebut dengan bracket atau behel, yaitu alat orthodonti lepasan
dan cekat. Selain beda cara pemakaiannya, kedua alat ini juga memiliki fungsi yang berbeda.
Pada umumnya alat orthodonti lepasan digunakan pada anak-anak dengan kasus mudah,
sedangkan alat orthodonti cekat digunakan untuk pasien dewasa atau anak-anak dengan kasus
yang lebih sulit atau kompleks (Indriati, 2010).2. Klinik Gigi Pedodonti Merupakan klinik
gigi yang menangani masalah pertumbuhan dan perkembangan pada gigi dan mulut pasien
anak. Hal tersebut dibedakan dengan pasien dewasa karena pasien anak memiliki jenis gigi
yang berbeda dengan gigi orang dewasa, dimana pasien anak masih memiliki gigi susu
sedangkan pasien dewasa memiliki gigi tetap. Pada anak-anak, berada dalam masa
pertumbuhan dan 8 perkembangan yang memerlukan perhatian khusus (Fajarrid, 2011).3.
Klinik Gigi Prosthodonti Merupakan klinik gigi yang menangani penggantian satu atau
beberapa gigi asli dan jaringannya yang hilang dengan gigi tiruan.Secara umum gigi tiruan
dibagi menjadi dua bagian, yaitu gigi tiruan lepas dan gigi tiruan cekat (Fajarrid, 2011).4.
Klinik Gigi Bedah Mulut Merupakan klinik gigi yang menangani pasien yang membutuhkan
tindakan bedah, termasuk disini tindakan cabut gigi (ekstraksi) sehingga didalam bagian
klinik ini ada yang disebut bagian eksodonti.Mulai dari cabut gigi sampai operasi gigi dan
mulut dilakukan di dalam klinik gigi ini (Fajarrid, 2011).5. Klinik Gigi Konservasi
Merupakan klinik gigi yang menangani perawatan restorasi gigi (misalnya tambalan gigi,
pembuatan mahkota buatan) tiap-tiap gigi.Terdapat bagian Endodontik yaitu perawatan
saluran akar gigi.Segala upaya yang ditujukan untuk mempertahankan gigi selama mungkin
di dalam mulut, yang salah satunya dengan membuatkan restorasi pada tiap-tiap gigi yang
membutuhkan (Fajarrid, 2011).6. Klinik Gigi Periodonti Merupakan klinik gigi yang
menangani pasien dengan perawatan jaringan penyangga gigi, termasuk diantaranya gusi,
tulang rahang, dll.Misalnya bila gusi terlihat gelap dan mudah berdarah, 9 ini merupakan
salah satu tanda adanya penyakit pada gusi tersebut.Dari pembersihan karang gigi (skalling)
sampai operasi Flap, kuret, dilakukan di klinik gigi ini (Fajarrid, 2011).Pada umumnya saat
mengunjungi klinik atau praktik dokter gigi pribadi, tidak disebutkan jenis/macam klinik gigi
tersebut, karena klinik gigi yang dikunjungi merupakan klinik gigi umum yang melayani
semua macam perawatan gigi dan mulut.Rumah sakit atau poliklinik gigi, ruang perawatan
gigi dibagi atas beberapa jenis sesuai jenis perawatan yang ditangani oleh dokter yang berada
di klinik tersebut.Di tiap macam klinik gigi biasanya ada seorang dokter gigi spesialis,
misalnya pada klinik gigi Orthodonti, disana ditangani oleh seorang Orthodontist (Spesialis
orthodonti) (Utoyo, S., 2008). 2.1.2 Sejarah Umum Awal munculnya ilmu dokter gigi berasal
dari peradaban lembah Indus pada awal 7000 S.M berlokasi di Pakistan, dianggap sebagai
awal dari tehnik penyembuhan gigi dengan menggunakan semacam kayu berbentuk busur
yang pada umumnya digunakan untuk menghasilkan api pada jaman dahulu yang dilakukan
oleh pengrajin manik-manik. Di Indonesia sendiri profesi dokter gigi juga sudah cukup
dikenal lama oleh masyarakat sejak zaman belanda, pada saat itu dokter gigi dikenal dengan
sebutan dukun gigi.Praktik dokter gigi sebenarnya sudah ada, tapi sangat terbatas dan hanya
melayani orang Eropa yang tinggal di Surabaya. Terbatasnya jumlah dokter gigi saat itu,
selain karena tingginya biaya untuk menempuh pendidikan tersebut, bahkan orang pribumi
yang ingin 10 menimba ilmu kedokteran harus kuliah di luar negeri karena banyak yang
menganggap kesehatan gigi bukanlah hal yang terlalu penting atau serius. Beranjak dari
kondisi itulah lantas penguasa kolonial Belanda terdorong untuk mendirikan lembaga
pendidikan kedokteran gigi STOVIT (School tot Opleiding van Indische Tandartsen) di
Surabaya, Jawa Timur, tahun 1928. Waktu itu, angkatan pertamanya berjumlah sekitar 21
orang.Tahun 1933 STOVIT meluluskan dokter gigi pertama.Sampai zaman pendudukan
Jepang, sekolah ini menghasilkan 80 dokter gigi.Kemudian pada 5 Mei 1943, Jepang
mendirikan Ika Daigaku Sika Senmenbu (Sekolah Dokter Gigi) di Surabaya.Sekolah ini
didirikan untuk memenuhi kebutuhan tenaga dokter gigi berkualitas dalam waktu
singkat.Sekolah ini dibawah kepemimpinan Dr. Takeda, sebelum diganti oleh Prof. Dr.
Imagawa.Di antara staff pengajar berkebangsaan Jepang, terdapat beberapa staff pengajar
warga Indonesia, satu di antaranya adalah Dr. R. Moestopo. Dr.R. Moestopo yang kemudian
pertama kali kali mendirikan Kursus Kesehatan Gigi di Jakarta pada tahun 1952, meski
praktik tukang gigi (dukun gigi) yang keahliannya diperoleh secara turun-menurun itu sudah
lebih dulu ada di Indonesia. Tujuan didirikannya kursus tersebut untuk meningkatkan
kemampuan dan keterampilan tukang gigi di seluruh Indonesia yang jumlahnya saat itu
hampir 2.000 orang.Karena itu, tak mengherankan bila banyak tukang gigi senior di negeri ini
hasil didikan beliau.Tahun 1957, kursus tersebut dikembangkan menjadi KURSUS
TUKANG GIGI INTELEK “DR. MOESTOPO”.Siswa yang menimba ilmu di tempat
kursusnya itu harus lulus SMP dan menjalani pendidikan minimal satu tahun.11 Kemudian di
tahun 1958, Dr. R. Moestopo setelah menimba ilmu dari Amerika Serikat, mendirikan Dental
College Dr Moestopo.Lembaga pendidikan ini mendapat pengakuan resmi dari Departemen
Kesehatan.Atas dedikasinya itulah, Ir Soekarno sebagai Presiden Pertama RI memberikan
penghargaan khusus kepada beliau yang dianggap berhasil mendidik dan menyalurkan tenaga
kesehatan gigi yang sangat terjangkau oleh rakyat kecil.Dari tempat kursusnya inilah yang
kemudian menjadi cikal bakal Universitas Dr Moestopo Beragama. 2.1.3 Fungsi dan Tujuan
Fungsi di didirikannya klinik dokter gigi adalah untuk menangani pasien yang mengalami
gangguan pada gigi ataupun untuk melakukan perawatan rutin. Tujuan di lakukan
perancangan klinik dokter gigi adalah untuk memperbaiki pandangan masyarkat tentang
tempat klinik dokter gigi sebagai tempat yang meakutkan untuk di kunjungi.Karena itu
penulis ingin melakukan perancangan interior pada klinik dokter gigi yang dapat membuat
pengunjung merasa nyaman. 2.1.4 Klasifikasi Jenis Kegiatan/Pekerjaan Menurut Utoyo, S.
(2008), kegiatan klinik gigi terbagi atas dua kegiatan, yaitu: a. Kegiatan untuk pasien sebelum
dilaksanakan operasi, yaitu: 12 - Memberikan penyuluhan mengenai hal-hal penting
mengenai pembedahan - Pendataan pasien dan pengisian consent form; - Perawatan gigi dan
mulut - Pembedahan atau menghambat penyembuhan setelah pembedahan - Pembuatan alat
penutup celah langit- langit sebelum dilakukan pembedahan - Penyuluhan tentang kesehatan
gigi dan mulut. b. Kegiatan untuk pasien sesudah dilaksanakan operasi adalah : - Penyuluhan
setelah pembedahan - Perawatan luka bedah - Buka jahitan - Perawatan gigi dan mulut -
Perawatan Ortodonti, Prostodonti dan Pedodonti 2.1.5 Klasifikasi Fasilitas Berikut adalah
klasifikasi fasilitas peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia NOMOR
028/MENKES/PER/I/2011 tentang klinik yang harus dilengkapi apabila ingin mendirikan
sebuah klinik antara lain : - Pasal 9 Bangunan klinik paling sedikit terdiri atas: a. ruang
pendaftaran/ruang tunggu; b. ruang konsultasi dokter; c. ruang administrasi; 13 d. ruang
tindakan; e. ruang farmasi; f. kamar mandi/wc; g. ruangan lainnya sesuai kebutuhan
pelayanan. - Pasal 10 Prasarana klinik yang harus dalam keadaan terpelihara dan berfungsi
dengan baik, meliputi: a. instalasi air; b. instalasi listrik; c. instalasi sirkulasi udara; d. sarana
pengelolaan limbah; e. pencegahan dan penanggulangan kebakaran; f. ambulans, untuk klinik
yang menyelenggarakan rawat inap; dan g. sarana lainnya sesuai kebutuhan. 2.1.6
Persyaratan Umum Berikut adalah beberapa syarat yang diajukan untuk mendirikan sebuah
klinik di Indonesia menurut peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia NOMOR
028/MENKES/PER/I/2011 tentang klinik : BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam
Peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis
dasar 14 dan/atau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan
dipimpin oleh seorang tenaga medis. 2. Tenaga medis adalah dokter, dokter spesialis, dokter
gigi atau dokter gigi spesialis. 3. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan
diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan. 4. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kesehatan. BAB II JENIS Pasal 2 (1) Berdasarkan jenis
pelayanannya, klinik dibagi menjadi Klinik Pratama dan Klinik Utama.(2) Klinik Pratama
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan
medik dasar.(3) Klinik Utama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan klinik yang
menyelenggarakan pelayanan medik spesialistik atau pelayanan medik dasar dan
spesialistik.(4) Klinik Pratama atau Klinik Utama sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan
ayat (3) dapat mengkhususkan pelayanan pada satu bidang tertentu berdasarkan disiplin ilmu,
golongan umur, organ atau jenis penyakit tertentu.(5) Jenis Klinik Pratama atau Klinik Utama
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) serta pedoman penyelenggaraannya ditetapkan oleh
Menteri.15 Pasal 3 Klinik dapat diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah atau
masyarakat.Pasal 4 (1) Klinik menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bersifat
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. (2) Pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan dalam bentuk rawat jalan, one day care, rawat inap dan/atau home
care. (3) Klinik yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan 24 (dua puluh empat) jam
harus menyediakan dokter serta tenaga kesehatan lain sesuai kebutuhan yang setiap saat
berada di tempat. Pasal 5 (1) Kepemilikan Klinik Pratama yang menyelenggarakan rawat
jalan dapat secara perorangan atau berbentuk badan usaha.(2) Kepemilikan Klinik Pratama
yang menyelenggarakan rawat inap dan Klinik Utama harus berbentuk badan usaha.BAB III
PERSYARATAN Bagian Kesatu Umum Pasal 6 Klinik harus memenuhi persyaratan lokasi,
bangunan dan ruangan, prasarana, peralatan, dan ketenagaan.Bagian Kedua Lokasi 16 Pasal 7
(1) Lokasi pendirian klinik harus sesuai dengan tata ruang daerah masingmasing. (2)
Pemerintah daerah kabupaten/kota mengatur persebaran klinik yang diselenggarakan
masyarakat di wilayahnya dengan memperhatikan kebutuhan pelayanan berdasarkan rasio
jumlah penduduk. (3) Ketentuan mengenai lokasi dan persebaran klinik sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tidak berlaku untuk klinik perusahaan atau klinik instansi
pemerintah tertentu yang hanya melayani karyawan perusahaan atau pegawai instansi
pemerintah tersebut.Bagian Ketiga Bangunan dan Ruangan Pasal 8 (1) Klinik
diselenggarakan pada bangunan yang permanen dan tidak bergabung dengan tempat tinggal
atau unit kerja lainnya. (2) Bangunan klinik harus memenuhi persyaratan lingkungan sehat
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) Bangunan klinik harus memperhatikan
fungsi, keamanan, kenyamanan dan kemudahan dalam pemberian pelayanan serta
perlindungan dan keselamatan bagi semua orang termasuk penyandang cacat, anak-anak dan
orang usia lanjut. 2.1.7 Persyaratan Fasilitas Berdasarkan Rancangan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1295/Menkes/Per /XII/2007: Pasal 10 17 - Persyaratan
Klinik Kedokteran: a. Setiap dokter yang berpraktik di Klinik Kedokteran harus mempunyai
Surat Tanda Registrasi dan Surat Izin Praktik (SIP) sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. b. Bagi praktik yang dibuka 24 jam harus : 1) Mempunyai dokter
jaga yang setiap saat berada ditempat; 2) Mempunyai tenaga keperawatan minimal 3 (orang)
orang yang setiap saat berada ditempat. c. Bangunan/ruangan sebagai berikut: 1) Mempunyai
bangunan fisik yang permanen dan tidak bergabung dengan tempat tinggal 2) Mempunyai
ruang pendaftaran/ruang tunggu, ruang konsultasi kedokteran minimal 3x4 m2 dengan
fasilitas tempat cuci tangan dengan air yang mengalir, ruang administrasi, ruang emergency,
ruang tindakan, kamar mandi/WC dan ruang lainnya yang memenuhi persyaratan kesehatan;
3) Ventilasi yang menjamin peredaran udara yang baik dilengkapi dengan mekanis (AC,
kipas angin, exhaust fan) dan penerangan yang cukup. 4) Memenuhi persyaratan hygiene dan
sanitasi; 5) Mempunyai sarana pembuangan limbah dan limbah harus dikelola sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. 6) Bangunan radiologi harus sesuai peraturan yang berlaku. Pasal 1
18 Klinik Kedokteran Gigi merupakan tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
pelayanan kedokteran gigi yang dilaksanakan oleh lebih dari satu orang dokter gigi, dengan
persyaratan sebagai berikut: a. Dipimpin oleh seorang dokter gigi /dokter gigi spesialis yang
mempunyai Surat Tanda Registrasi dan Surat Izin Praktik sebagai penanggung jawab
pelayanan. b. Masing-masing dokter gigi /dokter gigi spesialis mempunyai Surat Tanda
Registrasi dan Surat Izin Praktik (SIP) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. c. Bangunan/ruangan sebagai berikut: 1) Mempunyai bangunan fisik yang permanen
dan tidak bergabung dengan tempat tinggal. 2) Mempunyai ruang pendaftaran /ruang tunggu,
ruang konsultasi kedokteran gigi minimal 3x4 m2 dengan fasilitas tempat cuci tangan dengan
air yang mengalir, ruang administrasi, ruang emergency, kamar mandi/WC dan ruang lainnya
yang memenuhi persyaratan kesehatan; 3) Memenuhi persyaratan hygiene dan sanitasi; 4)
Ventilasi yang menjamin peredaran udara yang baik dilengkapi dengan mekanis (AC, kipas
angin, exhaust fan) dan penerangan yang cukup. 5) Mempunyai sarana pembuangan limbah
dan limbah harus dikelola sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 19 d. Memiliki Peraturan
Internal, Standar Prosedur Operasional dan Peraturan Disiplin yang tidak bertentangan
dengan Standar Kompetensi, Standar Profesi dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. e. Memiliki izin fasilitas pelayanan kesehatan, izin penyelenggaraan dan izin
peralatan kedokteran sesuai dengan ketentuan peratuan perundang-undangan yang berlaku; f.
Memasang papan nama fasilitas pelayanan kesehatan dan daftar nama dokter yang berpraktik
di klinik tersebut. 2.2 Tinjauan Khusus 2.2.1 Sejarah - Klinik Dent Smile Klinik Dent Smile
yang dijadikan studi kasus berlokasi di Jl. Sultan Iskandar Muda No. 35, Jakarta
Selatan.Klinik Dent Smiles didirikan oleh drg.Sudarmono Sp. Ort., merupakan usaha
keluarga yang pertama kali berdiri pada tahun 2002, ketika itu Klinik Dent Smile di buka di
RS.Mediros yang beralamat di Jl. Perintis Kemerdekaan Kav. 149- Jakarta Timur. Karena
semakin berkembangnya usaha Klinik Dent Smile, drg Sudarmono pun mengembangkan
usahanya dengan membangun beberapa cabang di beberapa wilayah strategis antara lain di Jl.
Paus No. 7 Jakarta Timur, Jl. Boulevard Raya Blok QF1 No. 14 Jakarta Utara, Jl. Tebet Raya
No. 14B Jakarta Selatan, Jl. Iskandar Muda No. 35 Jakarta selatan dan Jl. Perintis
Kemerdekaan Kav. 149 Jakarta Timur. 20 Gambar 2.1 akses Klinik Dent Smile Sumber
:googlemaps.com,pukul 16.10, 23/2/2013 Klinik Dent Smile berada tepat di jalan arteri
Pondok Indah sehingga memudahkan pengunjung untuk datang dan melihat bangunan ruko
Klinik Dent Smile. Pada lahan Klinik Dent Smile tidak terdapat area parkir, karena area
parkir pada Klinik Dent Smile diutamakan untuk area parkir dokter yang bekerja di klinik
tersebut. a. Aktifitas Klinik Dent Smile 21 Daftar Bagan 2.1 kegiatan di Klinik Dent Smile b.
Klinik Dent Smile Pondok Indah buka pada hari senin – jumat pada jam 08.00-21.00, berikut
adalah jumlah shift pada klinik Dent Smile - Shift 1 pukul 08.00-13.00 - Shift 2 pukul 13.00-
15.00 - Shift 3 pukul 15.00-18.00 - Shift 4 pukul 18.00-21.00 Pada semua cabang terdapat 30
dokter gigi yang bekerja pada Klinik Dent Smile, pada Klinik Dent Smile Pondok Indah
terdapat 14 dokter gigi yang berganti-gantian secara shift. - Klinik Ultimo Aesthetic & Dental
Clinic Ultimo Aesthetic & Dental Center yang didirikan oleh Dr. Enrina Diah SpBP adalah
tempat klinik kecantikan yang memberikan pelayanan mulai dari perawatan kecantikan,
pelayanan dermatologi, bedah estetik dan perawatan gigi. Klinik Ultimo Aesthetic & Dental
Center Jakarta berlokasi di 22 Plaza asia lantai 18, Jl. Jend. Sudirman Kav 59. Jakarta Pusat.
Klinik Ultimo Aesthetic & Dental Center juga memiliki cabang di Surabaya yang berlokasi di
Komplek Ruko Rich Palace Blok R-18 Jl. Mayjend Sungkono dan di Bali yang berlokasi di
Ruko Sunset Star, Jl. Sunset Road dewi sri kuta. Gambar 2.2 Akses menuju Klinik Ultimo
Aesthetic & Dental Clinic Sumber :googlemaps.com,pukul 16.20, 23/2/2013 Klinik Ultimo
Aesthetic & Dental Clinic terletak di daerah sudirman yang akses cukup mudah dicapai oleh
pengunjung. Akan tetapi karena letaknya yang berada didalam gedung akan agak sulit untuk
mencarinya bagi para pengunjung yang baru pertama kali berkunjung. a. Aktifitas Klinik
Ultimo Aesthetic & Dental Clinic 23 Daftar Bagan 2.2 kegiatan di Ultimo Aesthetic & Dental
Clinic Klinik Ultimo Aesthetic & Dental Clinic yang berfokus pada kecantikan pada Wanita
dan Pria yang usia pengunjungnya antara 16-55 tahun. b. Ultimo Aesthetic & Dental Clinic
buka pada hari senin-jumat pukul 8.30-18.00 dan pada hari sabtu pukul 9.00-16.00 Jadwal
shift hari senin-jumat - Shift 1 08.30-13.00 - Shift 2 13.00-16.00 Terdapat 6 orang dokter
yang terdapat pada Ultimo Aesthetic & Dental Clinic cabang jakarta. - dD&d Restorative
Dentistry dD&d Restorative Dentistry adalah sebuah usaha klinik gigi yang didirikan oleh
Drg. Eko Priambodo, Drg. Dewi Noesanti, Drg. Syahdini Meriana dan Drg. Jane sebagai
sebuh klinik gigi kerjasama antar sesama dokter gigi. d D & Restorative Dentistry beralamat
di Kemang Utara No 27 Kemang, Jakarta Selatan. 24 Gambar 2.3 akses menuju dD&d
Restorative Dentistry Sumber :googlemaps.com,pukul 16.30, 23/2/2013 Lokasi d D &
Restorative Dentistry cukup mudah dijangkau, karena letaknya yang strategis. Untuk
pengunjung yang baru pertama kali ke dD&d Restorative Dentistry akan cukup kesulitan
mencari letak klinik tersebut. a. Aktifitas dD&d Restorative Dentistry Daftar Bagan 2.3
kegiatan di d D & d Restorative Dentistry 25 Range umur pasien pada klinik dD&d
Restorative Dentistry antara 5- 70 tahun. Klinik dD&d Restorative Dentistry buka setiap hari
pada pukul 9.00 WIB - 22.00 WIB. Pada klinik dD&d Restorative Dentistry tidak terdapat
pergantian shift, hanya ada jam kosong dari jam 17.00 WIB - 19.00 WIB untuk memberikan
waktu bagi staff untuk melangsungkan ibadah mereka. 2.2.2 Desain - Fasilitas Klinik Dent
Smile Gambar 2.4 Tampak depan Klinik Dent Smile Sumber :Foto Vendy christian valentino,
2013 26 Gambar 2.5 Resepsionis & Kasir Klinik Dent Smile Sumber :Foto Vendy christian
valentino, 2013 Gambar 2.6 Ruang tunggu Klinik Dent Smile Sumber :Foto Vendy christian
valentino, 2013 Gambar 2.7 Ruang tunggu Klinik Dent Smile Sumber :Foto Vendy christian
valentino, 2013 27 Gambar 2.8 TV di ruang tunggu Klinik Dent Smile Sumber :Foto Vendy
christian valentino, 2013 Gambar 2.9 Ruang tunggu Klinik Dent Smile Sumber :Foto Vendy
christian valentino, 2013 Gambar 2.10 Ruang tunggu untuk meletakan laptop Sumber :Foto
Vendy christian valentino, 2013 28 Gambar 2.11 Area pantry Klinik Dent Smile Sumber
:Foto Vendy christian valentino, 2013 Gambar 2.12 Ruang tunggu dilantai 2 Klinik Dent
Smile Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 Gambar 2.13 Ruang kamar mandi
dilantai 2 Klinik Dent Smile Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 29 Gambar 2.14
Ruang perawatan 1 Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 Gambar 2.15 Ruang
perawatan 2 Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 Gambar 2.16 Ruang perawatan
VIP Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 30 Gambar 2.17 Area penyimpanan file
pasien Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 - Fasilitas Ultimo Aesthetic & Dental
Clinic Gambar 2.18 Tampak depan Ultimo Aesthetic & Dental Clinic Sumber :Foto Vendy
christian valentino, 2013 Gambar 2.19 Area Resepsionis Ultimo Aesthetic & Dental Clinic
Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 31 Gambar 2.20 Ruang tunggu Sumber :Foto
Vendy christian valentino, 2013 Gambar 2.21 Ruang tunggu Sumber :Foto Vendy christian
valentino, 2013 Gambar 2.22 Ruang perawatan gigi Sumber :Foto Vendy christian valentino,
2013 32 Gambar 2.23 Ruang perawatan kulit Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013
Gambar 2.24 Ruang perawatan kulit Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 Gambar
2.25 Ruang tunggu VIP Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 33 Gambar 2.26
Ruang rapat Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 Gambar 2.27 Ruang staff Sumber
:Foto Vendy christian valentino, 2013 Gambar 2.28 Ruang pemilik Sumber :Foto Vendy
christian valentino, 2013 34 Gambar 2.29 Ruang pemilik Sumber :Foto Vendy christian
valentino, 2013 - Fasilitas Klinik d D & Restorative Dentistry Gambar 2.30 Tampak depan
Klinik d D&d Restorative Dentistry Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 Gambar
2.31 Ruang tunggu Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 35 Gambar 2.32 Area
istirahat staff Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 Gambar 2.33 Area kursi pijat
Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 Gambar 2.34 Ruang perawatan 1 Sumber
:Foto Vendy christian valentino, 2013 36 Gambar 2.35 Ruang perawatan 2 Sumber :Foto
Vendy christian valentino, 2013 Gambar 2.36 Ruang istirahat staff Sumber :Foto Vendy
christian valentino, 2013 Gambar 2.37 Ruang arsip Sumber :Foto Vendy christian valentino,
2013 37 Gambar 2.38 Ruang peralatan medis Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013
Gambar 2.39 Ruang CCTV Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 38 Gambar 2.40
Area outdoor Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 Gambar 2.41 Area koridor
Sumber :Foto Vendy christian valentino, 2013 39 Gambar 2.42 Area kamar mandi Sumber
:Foto Vendy christian valentino, 2013 2.2.3 Tabel Perbandingan Hasil Survey K l i n i k D e
n t S m i l e Tampak depan Ultimo Aesthetic & Dental Tampak depan dD&D Restorative
Dentistry Tampak depan Resepsionis Resepsionis Resepsionis 40 Ruang tunggu Ruang
tunggu Ruang tunggu Ruang tunggu Ruang tunggu Ruang tunggu hanya ada di satu bagian
saja Ruang tunggu Ruang tunggu Ruang tunggu hanya ada di satu bagian saja T i d a k d i s e
d i a k a n T i d a k d i s e d i a k a n Ruang tunggu dokter T i d a k d i s e d i a k a n T i d a k
d i s e d i a k a n Ruang kursi pijat 41 Ruang tunggu lantai 2 T i d a k d i s e d i a k a n T i d a
k d i s e d i a k a n T i d a k d i s e d i a k a n Ruang tunggu VIP T i d a k d i s e d i a k a n
Area backoffice dan arsip Area back office Area arsip T i d a k d i s e d i a k a n T i d a k d i s
e d i a k a n Ruang peralatan medis Ruang perawatan 1 Ruang perawtan 1 Ruang perawatan 1
42 Ruang perawatan 2 T i d a k d i s e d i a k a n Ruang perawatan 2 Ruang perawatan 3
(VIP) T i d a k d i s e d i a k a n T i d a k d i s e d i a k a n T i d a k d i s e d i a k a n Ruang
perawtan kulit 1 T i d a k d i s e d i a k a n T i d a k d i s e d i a k a n Ruang perawatan kulit 2
T i d a k d i s e d i a k a n T i d a k d i s e d i a k a n Ruang rapat staff T i d a k d i s e d i a k a
n 43 T i d a k d i s e d i a k a n T i d a k d i s e d i a k a n Ruang istirahat staff T i d a k d i s e
d i a k a n T i d a k d i s e d i a k a n Area duduk outdoor Daftar tabel 2.1 Hasil perbandingan
survey

Terlalu banyak menggeluti ilmu diin sampai lupa mempelajari adab. Lihat
saja sebagian kita, sudah mapan ilmunya, banyak mempelajari tauhid, fikih
dan hadits, namun tingkah laku kita terhadap orang tua, kerabat, tetangga
dan saudara muslim lainnya bahkan terhadap guru sendiri jauh dari yang
dituntunkan oleh para salaf.

Coba lihat saja kelakuan sebagian kita terhadap orang yang beda
pemahaman, padahal masih dalam tataran ijtihadiyah. Yang terlihat adalah
watak keras, tak mau mengalah, sampai menganggap pendapat hanya
boleh satu saja tidak boleh berbilang.Ujung-ujungnya punya menyesatkan,
menghizbikan dan mengatakan sesat seseorang.

Padahal para ulama sudah mengingatkan untuk tidak meninggalkan


mempelajari masalah adab dan akhlak.

Namun barangkali kita lupa?

Barangkali kita terlalu ingin cepat-cepat bisa kuasai ilmu yang lebih tinggi?

Atau niatan dalam belajar yang sudah berbeda, hanya untuk mendebat
orang lain?

Pelajarilah Adab Sebelum Mempelajari Ilmu

Ketahuilah bahwa ulama salaf sangat perhatian sekali pada masalah adab
dan akhlak.Mereka pun mengarahkan murid-muridnya mempelajari adab
sebelum menggeluti suatu bidang ilmu dan menemukan berbagai macam
khilaf ulama. Imam Darul Hijrah, Imam Malik rahimahullah pernah berkata
pada seorang pemuda Quraisy,

‫تعلم األدب قبل أن تتعلم العلم‬


“Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu.”

Kenapa sampai para ulama mendahulukan mempelajari adab?


Sebagaimana Yusuf bin Al Husain berkata,
‫باألدب تفهم العلم‬
“Dengan mempelajari adab, maka engkau jadi mudah memahami ilmu.”

Guru penulis, Syaikh Sholeh Al ‘Ushoimi berkata, “Dengan memperhatikan


adab maka akan mudah meraih ilmu. Sedikit perhatian pada adab, maka
ilmu akan disia-siakan.”

Oleh karenanya, para ulama sangat perhatian sekali mempelajarinya.

Ibnul Mubarok berkata,

‫ وتعلمنا العلم عشرين‬،ً‫تعلمنا األدب ثالثين عاما‬


“Kami mempelajari masalah adab itu selama 30 tahun sedangkan kami
mempelajari ilmu selama 20 tahun.”

Ibnu Sirin berkata,

‫الهدي كما يتعلمون العلم‬


َ ‫كانوا يتعلمون‬
“Mereka -para ulama- dahulu mempelajari petunjuk (adab) sebagaimana
mereka menguasai suatu ilmu.”

Makhlad bin Al Husain berkata pada Ibnul Mubarok,

‫نحن إلى كثير من األدب أحوج منا إلى كثير من حديث‬


“Kami lebih butuh dalam mempelajari adab daripada banyak menguasai
hadits.”Ini yang terjadi di zaman beliau, tentu di zaman kita ini adab dan
akhlak seharusnya lebih serius dipelajari.

Dalam Siyar A’lamin Nubala’ karya Adz Dzahabi disebutkan bahwa ‘Abdullah
bin Wahab berkata,

‫ما نقلنا من أدب مالك أكثر مما تعلمنا من علمه‬


“Yang kami nukil dari (Imam) Malik lebih banyak dalam hal adab dibanding
ilmunya.” –

Imam Malik juga pernah berkata, “Dulu ibuku menyuruhku untuk duduk
bermajelis dengan Robi’ah Ibnu Abi ‘Abdirrahman -seorang fakih di kota
Madinah di masanya-. Ibuku berkata,

‫تعلم من أدبه قبل علمه‬


“Pelajarilah adab darinya sebelum mengambil ilmunya.”

Imam Abu Hanifah lebih senang mempelajari kisah-kisah para ulama


dibanding menguasai bab fiqih. Karena dari situ beliau banyak mempelajari
adab, itulah yang kurang dari kita saat ini. Imam Abu Hanifah berkata,

‫اب ْالقَ ْو ِم‬


ُ َ‫ير ِم ْن ْال ِف ْق ِه ِألَنَّ َها آد‬
ٍ ِ‫ي ِم ْن َكث‬ َّ َ‫ستِ ِه ْم أ َ َحبُّ إل‬ ِ ‫ع ْن ْالعُلَ َم‬
َ َ‫اء َو ُم َجال‬ َ ُ‫ْال ِح َكايَات‬
‫َوأ َ ْخ َالقُ ُه ْم‬
“Kisah-kisah para ulama dan duduk bersama mereka lebih aku sukai
daripada menguasai beberapa bab fiqih. Karena dalam kisah mereka
diajarkan berbagai adab dan akhlaq luhur mereka.” (Al Madkhol, 1: 164)

Di antara yang mesti kita perhatikan adalah dalam hal pembicaraan, yaitu
menjaga lisan.Luruskanlah lisan kita untuk berkata yang baik, santun dan
bermanfaat. ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz berkata,

‫ ق َّل كال ُمه إال فيما يعنيه‬، ‫من عدَّ كالمه من عمله‬
“Siapa yang menghitung-hitung perkataannya dibanding amalnya, tentu ia
akan sedikit bicara kecuali dalam hal yang bermanfaat” Kata Ibnu Rajab,
“Benarlah kata beliau.Kebanyakan manusia tidak menghitung perkataannya
dari amalannya” (Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1: 291).

Yang kita saksikan di tengah-tengah kita, “Talk more, do less (banyak


bicara, sedikit amalan)”.

Berbeda Pendapat Bukan Berarti Mesti Bermusuhan

Sungguh mengagumkan apa yang dikatakan oleh ulama besar semacam


Imam Syafi’i kepada Yunus Ash Shadafiy -nama kunyahnya Abu Musa-.
Imam Syafi’i berkata,

‫ أَالَ يَ ْست َ ِق ْي ُم أ َ ْن نَ ُك ْونَ إِ ْخ َوانًا َوإِ ْن لَ ْم نَت َّ ِف ْق فِ ْي َمسْأَلَ ٍة‬،‫سى‬


َ ‫يَا أَبَا ُم ْو‬
“Wahai Abu Musa, bukankah kita tetap bersaudara (bersahabat) meskipun
kita tidak bersepakat dalam suatu masalah?” (Siyar A’lamin Nubala’, 10: 16).

Berdoalah Agar Memiliki Adab dan Akhlak yang Mulia

Dari Ziyad bin ‘Ilaqoh dari pamannya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
membaca do’a,

ِ ‫ق َواأل َ ْع َما ِل َواأل َ ْه َو‬


‫اء‬ ِ َ‫ت األ َ ْخال‬ ُ َ ‫اللَّ ُه َّم إِنِى أ‬
ِ ‫عوذُ بِ َك ِم ْن ُم ْن َك َرا‬
“Allahumma inni a’udzu bika min munkarotil akhlaaqi wal a’maali wal ahwaa’
[artinya: Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari akhlaq, amal dan hawa
nafsu yang mungkar].” (HR. Tirmidzi no. 3591, shahih)

Doa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lainnya,

َ‫سيِئ َ َها ال‬


َ ‫ع نِى‬
َ ‫ف‬
ْ ‫ص ِر‬ َ ‫س ِن َها إِالَّ أ َ ْن‬
ْ ‫ت َوا‬ َ ْ‫ق الَ يَ ْهدِى ألَح‬ َ ْ‫اللَّ ُه َّم ا ْه ِد ِنى ألَح‬
ِ َ‫س ِن األ َ ْخال‬
‫ت‬َ ‫سيِئ َ َها ِإالَّ أ َ ْن‬
َ ‫ع نِى‬
َ ‫ف‬ ُ ‫ص ِر‬ْ َ‫ي‬
“Allahummahdinii li ahsanil akhlaaqi laa yahdi li-ahsanihaa illa anta, washrif
‘anni sayyi-ahaa, laa yashrif ‘anni sayyi-ahaa illa anta [artinya: Ya Allah,
tunjukilah padaku akhlak yang baik, tidak ada yang dapat menunjukinya
kecuali Engkau. Dan palingkanlah kejelekan akhlak dariku, tidak ada yang
memalinggkannya kecuali Engkau].” (HR. Muslim no. 771, dari ‘Ali bin Abi
Tholib)

‫أسأل هللا أن يزرقنا األدب وحسن الخلق‬


Ya Allah, aku meminta pada-Mu agar mengaruniakan pada kami adab dan
akhlak yang mulia.

Referensi:

Ta’zhimul ‘Ilmi, Syaikh Sholeh bin ‘Abdillah bin Hamad Al ‘Ushoimi,


Muqorrorot Barnamij Muhimmatil ‘Ilmi.

Siyar A’laamin Nubala’, Imam Adz Dzahabi, terbitan Muassasah Ar Risalah,


cetakan ke-11, tahun 1422 H, jilid ke-10.

Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, Ibnu Rajab Al Hambali, Tahqiq: Syaikh Syu’aib Al
Arnauth dan Syaikh Ibrahim Yajus, terbitan Muassasah Ar Risalah, cetakan
kesepuluh, tahun 1432 H.

Al Madkhol, Mawqi’ Al Islam, Maktabah Asy Syamilah

http://majles.alukah.net/t17143/

Adab adalah norma atau aturan mengenai sopan santun yang didasarkan atas aturan agama,
terutama Agama Islam.[1] Norma tentang adab ini digunakan dalam pergaulan antarmanusia,
antartetangga, dan antarkaum.[1] Sebutan orang beradab sesungguhnya berarti bahwa orang itu
mengetahui aturan tentang adab atau sopan santun yang ditentukan dalam agama
Islam.[1] Namun, dalam perkembangannya, kata beradab dan tidak beradab dikaitkan dari segi
kesopanan secara umum dan tidak khusus digabungkan dalam agama Islam.[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]

1. ^ a b c d Ensiklopedi Nasional Indonesia. 2004. Bekasi: Delta Pamungkas. ISBN 979-9327-00-8.


Hal.63.

BAB II KAJIAN TEORI A. Kreatifitas Guru 1. Pengertian Kreatifitas Guru Menurut


Gullford yang dikutip oleh Utami Munandar, “Kreatifitas melibatkan proses belajar secara
divergen, yaitu kemampuan untuk memberikan berbagai alternatif jawaban berdasarkan
informasi yang diberikan”.1 Selanjutnya Samiun seperti yang dikutip oleh Retno Indayani
menyebutkan kreatifitas adalah “kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi
baru/melihat hubungan-hubungan baru di antara unsur data atau hal-hal yang sudah ada
sebelumnya”.2 Sedangkan kreatifitas menurut Clark Monstakar dalam Utami Munandar
menyatakan bahwa kreatifitas adalah “Pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan
identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam,
dan dengan orang lain”.3 Menurut Sund yang dikutip oleh Utami Munandar menyatakan
bahwa: Individu dengan potensi kreatif memiliki ciri-ciri selalu mempunyai hasrat ingin tahu
yang besar, bersikap terbuka terhadap pengalaman baru, punya keinginan untuk menemukan
dan meneliti, berpikir fleksibel dan bergairah, aktif berdedikasi dalam melaksanakan tugas
sulit, menanggapi pertanyaan/punya kebiasaan untuk memberikan jawaban lebih banyak.4
Menurut supriyadi yang dikutip oleh Yeni Rahmawati kreatifitas adalah “kemampuan
seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata
yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada”.5 1 Utami Munandar, Kreatifitas dan
Keterbakatan Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif dan Bakat, (jakarta: Gramedia pustaka
utama, 2002), hal. 24 2 Retno Indayani, Kreatifitas Guru dalam Proses Pembelajaran,
(Tulungagung: STAIN Tulungagung, 2002), hal. 13 3 Munandar, Kreatifitas dan
Keterbukaan..., hal.24 4 Ibid. Kreatifitas merupakan kemampuan untuk mengekspresikan dan
mewujudkan potensi daya berpikir untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan
unik/kemampuan mengkombinasikan sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang lain agar
lebih menarik. Dari berbagai pandangan tersebut, kreatifitas dalam mengajar besar
pengaruhnya dalam kemajuan pelaksanaan pendidikan apalagi mengajar, kreatifitas guru
pendidikan agama Islam dalam melaksanakan tuas dapat memacu kemampuan untuk
menghasilkan, merespon, mewujudkan ide, dan menanggapi berbagai permasalahan
pendidikan yang muncul serta keberadaan guru yang kreatif memungkinkan peserta didik
juga lebih kreatif lagi.

2. Model Kreatifitas Guru a. Kreatifitas Guru dalam Mengembangkan Strategi Secara


umum strategi mempunyai pengertian sebagai suatu garis besar haluan dalam
bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan.6 Sedangkan menurut
Slameto, strategi adalah “suatu rencana tentang cara-cara pendayagunaan potensi dan
sarana yang ada untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi (pengajaran)”.7 Dengan
demikian strategi belajar mengajar merupakan usaha guru dalam menggunakan
variabel pengajaran, sehingga dapat mempengaruhi pada peserta didik dalam
mencapai tujuan pendidikan, sehingga strategi belajar mengajar juga bisa diartikan
sebagai politik/taktik yang digunakan guru dalam melaksanakan praktek mengajar di
kelas. 5 Yeni Rahmawati dan Euis Kurniati, Strategi Pengembangan Kreativitas pada
Anak, (jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), hal. 11 6 Abu Ahmadi dan
Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), hal. 11
7 Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester, (Jakarta: Bumi
Akasara, 1991), hal. 90 Menurut Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, untuk dapat
mewujudkan proses belajar mengajar, maka langkah-langkah strategi belajar
mengajar meliputi: 1) Mengidentifikasi dan menetapkan kekhususan perubahan
perilaku peserta didik yang diharapkan. 2) Memilih pendekatan belajar mengajar
berdasarkan cita-cita dan pandangan hidup masyarakat. 3) Memilih dan menetapkan
metode belajar mengajar yang dianggap efektif, sehingga dapat dijadikan pegangan
oleh guru dalam melaksanakan tugasnya. 4) Memilih dan menetapkan ukuran
keberhasilan kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru
untuk melakukan evaluasi (penilaian).8 Dalam memilih strategi pembelajaran
diperlukan suatu pendekatan tertentu yang merupakan titik tolak/sudut pandang dan
penekanan terhadap tujuan pengajaran. Berdasarkan orientasinya, pendekatan dalam
menggunakan strategi pembelajaran dapat dibagi dalam: 1) Reader centered, yaitu
pendekatan yang berorientasi pada guru. 2) Student centered, yaitu pendekatan yang
berorientasi pada murid.9 3) Material centered, yaitu pendekatan yang berorientasi
pada siswa.10 Inti dari proses pengajaran adalah kegiatan belajar para siswa, tinggi
rendahnya kegiatan belajar banyak dipengaruhi oleh pendekatan mengajar yang
digunakan oleh guru. Beberapa model pendekatan pembelajaran, menurut Nana
Sudjana dapat digolongkan menjadi tiga model utama, yaitu: 1) Model interaksi sosial
(social interaction models). Pendekatan ini menekankan terbentuknya hubungan
antara individu/siswa yang satu dengan yang lainnya/antara individu dengan
masyarakat. 2) Model proses informasi (information processing models). Model
pendekatan ini bertolak dari pandangan bahwa siswa mempunyai kemampuan dasar
untuk berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. 8 Ahmadi
dan Prasetya, Strategi Belajar Mengajar..., hal. 46 9 M. Suparta dan Henry Noer Ali,
Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Armico, 2003), hal. 13 10 W. Gulo,
Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Gramedia Widiasarana, 2002), hal. 5 3) Model
modifikasi tingkah laku (behavior modofication models). Model pendekatan ini
menekankan pada teori tingkah laku, sebagai aplikasi dari teori belajar
behavioristik.11 Proses belajar mengajar yang terarah pada peningkatan kualitas
manusia secara utuh meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik melibatkan
berbagai jenis strategi pembelajaran. b. Kreatifitas Guru dalam Memilih dan
Menggunakan Metode Hadi Susanto dalam Ramayulis, mengatakan bahwa
“sesungguhnya cara atau metode mengajar adalah sesuatu seni dalam hal ini seni
mengajar”.12 Metode mengajar adalah “jalan yang diikuti untuk memberikan
pengertian pada murid-murid tentang segala macam materi dalam berbagai
pelajaran”.13 Sedangkan metode mengajar menurut M. Suparta dan Hery Noer Ali
adalah “cara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan pelajaran kepada
pelajar”.14 Jadi metode mengajar dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan
oleh guru dalam mengadakan interaksi dan komunikasi dengan peserta didik pada saat
berlangsungnya pengajaran. Mengajar merupakan usaha guru dalam menciptakan
situasi belajar, maka yang harus dipegang oleh seorang guru adalah bagaimana
menciptakan suasana belajar yang bervariasi, karena menggunakan metode
pembelajaran yang bervariasi memungkinkan materi pelajaran dapat lebih mudah
diserap oleh. 11 Nana sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar
Baru Algensindo, 2002), hal. 154- 156 12 Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama
Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2001), hal. 107 13 Ibid., hal.109 14 M. Suparta dan
Hery Noer Ali, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Armico, 2003), hal.
159 Tujuan penggunaan metode yang tepat dalam pendidikan adalah untuk
memperoleh efektifitas dari kegunaan metode itu sendiri.15 Seorang guru ketika
menggunakan metode tertentu dikatakan tepat dan efektif terlihat apabila peserta didik
merasa senang dan tidak terbebani serta timbulnya minat dan perhatian untuk lebih
aktif dalam proses pembelajaran tersebut. Pemilihan metode mengajar yang tepat
terkait dengan efektifitas pengajaran, ketepatan penggunaan metode mengajar dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, meliputi: 1) Tujuan belajar yang hendak dicapai
Yaitu tingkah laku yang diharapkan dapat dinampakkan siswa setelah proses belajar
mengajar.16 Oleh sebab itu guru harus benar-benar selektif dalam menggunakan
suatu metode tertentu, sehingga sesuai dengan tujuan belajar yang diinginkan, baik
tujuan pembelajaran ditinjau dari segi afektif, kognitif, ataupun psikomotorik. 2)
Keadaaan peserta didik Keadaan pelajar berhubungan dengan kemampuan siswa
untuk menangkap dan memperkembangkan bahan pengajaran yang diajarkan.17
Dalam hal ini guru setidaknya mengetahui baik fisik dan pskikologis peserta didik
maupun kuantitas besar kecilnya, jumlah siswa yang mengikuti pelajaran, sehingga
penggunaan metode dapat dilakukan secara tepat dan efektif. 15 Arifin, Filsafat
Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), hal. 101 16 Slameto, Proses Belajar
Mengajar..., hal. 98 17 Ibid., hal. 99 3) Bahan/materi pengajaran Dalam menetapkan
metode yang harus diperhatikan guru adalah bahan pengajaran, baik isi, sifat maupun
cakupannya.18 Pemilihan metode oleh guru harus disesuaikan dengan isi materi
pelajaran, sehingga mempermudah siswa untuk menerima, serta memahami matari
pelajaran yang disampaikan. 4) Situasi belajar mengajar Situasi belajar mengajar
dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu situasi yang dapat diperhitungkan
sebelumnya dan situasi yang tidak dapat diperhitungkan sebelumnya.19 Oleh sebab
itu guru harus tanggap dalam menghadapi perubahan situasi dan keadaan yang dapat
mempengaruhi jalannya proses pengajaran. 5) Fasilitas Fasilitas yaitu bahan atau alat
bantu serta fasilitas yang lain yang bersifat fisik maupun non fisik.20 Dalam hal ini
guru sebaiknya memanfaatkan daya kreatifitasnya serta kecakapannya untuk
menggunakan fasilitas yang tersedia untuk mengefektifkan metode yang digunakan.
6) Guru Menurut Ahmad Tafsir guru adalah “orang yang memegang mata pelajaran di
sekolah”.21 Setiap guru mempunyai kepribadian keguruan yang berbeda-beda serta
memiliki kemampuan yang tidak sama untuk dapat melaksanakan tugas dan peran 18
Suparta dan Ali, Metode Pengajaran Agama Islam..., hal. 165 19 Ibid., hal. 166 20
Ibid., hal. 167 21 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung:
Remaja Rosdakarya,1992), hal. 75 keguruannya, guru harus menyadari sepenuhnya
tentang penguasaannya dalam menggunakan suatu metode yang sesuai dengan
kepribadiannya. Menurut Ahmad Patoni, beberapa metode pendidikan agam Islam
yang dapat dipergunakan oleh guru di antaranya: Metode ceramah, metode tanya
jawab, metode diskusi atau musyawarah atau sarasehan, metode permainan dan
simulasi (game and simulation), metode latihan siap, metode demonstrasi dan
eksperimen, metode karya wisata atau sosio wisata, metode kerja kelompok, metode
sosio drama dan bermain peran, metode sistem pengajar beregu (team teaching),
metode pemecahan masalah, metode anugerah, dan lain-lain.22 Sedangkan menurut
Ramayulis, ada tiga prinsip yang mendasari metode mengajar dalam Islam, yaitu: 1)
Sifat-sifat metode dan kepentingan yang berkenaan dengan tujuan utama pendidikan
Islam. 2) Berkenaan dengan metode mengajar yang prinsip-prinsipnya terdapat dalam
Al-Qur’an atau disimpulkan daripadanya. 3) Membangkitkan motivasi dan adanya
kedisiplinan.23 Oleh karena itu, guru pendidikan agama Islam harus mampu memilih
dan menentukan metode yang sesuai serta membuat variasi-variasi metode
pengajaran, karena tidak ada satu metode yang paling baik untuk digunakan dalam
proses pembelajaran. Hal ini disebabkan setiap metode mempunyai kelebihan maupun
kekurangan yang harus disesuaikan dengan pencapaian tujuan pembelajaran serta
efektifitas pembelajaran

Kreatifitas Guru Dalam Memilih Dan Menggunakan Media Pada hakikatnya proses
belajar mengajar merupakan proses antara pihak pengajar sebagai pengantar pesan
dan peserta didik sebagai penerima pesan dengan 22 Ahmad Patoni, Metodologi
Pendidikan Islam, (Jakarta: Bina Ilmu, 2004), hal. 110 23 Ramayulis, metodologi
pengajaran..., hal.110 bantuan alat/media sebagai perantara yang dapat membantu
pesan tersebut tersampaikan. Menurut muhaimin, “media pembelajaran pendidikan
agama Islam mencakup semua sumber yang dapat dijadikan perantara (medium)
untuk dimuati pesan nilainilai pendidikan agama yang akan disesuaikan kepada
peserta didik”.24 Jadi media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian,
pengalaman, dan minat siswa, sehingga terjadi proses belajar. Berkenaan dengan
fungsi dan manfaat media pendidikan, maka media dapat berfungsi sebagai eduktif,
sosisal, ekonomis, politis, dan seni budaya.25 Sedangkan manfaat dan kegunaan
media dalam proses belajar mengajar adalah: a. Memperjelas penyajian pesan agar
tidak terlalu bersifat verbalitas. b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya
indra. c. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat
diatasi pasif anak didik.26 Faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan media
menurut Arif S. Sadiman di antaranya adalah karakteristik siswa, strategi belajar
mengajar, organisasi kelompok besar, alokasi waktu, dan sumber dana, serta prosedur
penilaian.27 Sedangkan penggunaan media pengajaran sangat bergantung pada: a.
Kesesuaian media dengan tujuan pengajaran yang dirumuskan 24 Muhaimin,
Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), hal. 152 25
Daradjat dkk., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam..., hal. 228 26Chaerudin,
Media Membantu Mempertinggi Mutu Proses Pelajar, (Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional, 2004), hal. 21 27 Arif S. Sadiman, Media Pendidikan:
Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2002), hal. 83 b. Kesesuaian dengan tingkat kemampuan siswa.28 c. Kemudahan
memperoleh media d. Keterampilan dalam menggunakannya.29 Akan tetapi alat
pendidikan yang paling utama adalah guru itu sendiri.menurut nasution, guru berperan
“sebagai komunikator, model, dan tokoh identifikasi”.30 Media mempunyai arti
tersendiri bagi guru yang menggunakannya sehingga dapat membantu peserta didik
memproses pesan-pesan pendidikan/bahanbahan pembelajaran, alat-alat pendidikan
tidak dengan sendirinya akan meningkatkan kualitas proses pembelajaran, akan tetapi
di tangan gurulah alat-alat ini dapat mempertinggi proses belajar yang akhirnya dapat
mempertinggi hasil belajar yang diharapkan. B. Pengertian Fiqih a. Pengertian Fiqih
Menurut bahasa “Fiqh” barasal dari kata faqiha – yafqahu – fiqhan yang berarti “
Mengerti atau Faham”. Dari sinilah dicari perkataan fiqh yang memberi pengertian
kepahaman dalam hukum syari’at yang sangat dianjurkan oleh Allah dan Rasul-
Nya.Jadi ilmu fiqh adalah ilmu yang mempelajari syari’at yang bersifat amaliah
(perbuatan) yang diperoleh dari dalil – dalil hukum yang terinci dari ilmu tersebut.31
Menurut pengertian Fuqoha’ (ahli fiqh), Fiqh merupakan pengertian dzanni (dugaan,
sangkaan) tentang hukum syari’at yang berhubungan dengan tingkah laku manusia.
28 Basyirudin usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat
Press, 2002), hal. 128 29 Chaerudin, Media Membantu Mempertinggi Mutu Proses
Belajar..., hal. 21 30 Nasution, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2002), hal. 17 31 Syafi’I Karim, Fiqih Ushuk Fiqih,Cet. 1,
(Bandung: C.V Pustaka Setia, 1977), hlm. 11. Kata “fiqh” secara etimologi berarti
“paham yang mendalam”. Bila “ faham” dapat digunakan untuk hal – hal yang
bersifat lahiriyah, berarti fiqh berarti “faham yang menyampaikan ilmu dhahir kepada
ilmu batin”. Karena itulah al Tirmidzi menyebutkan, “fiqh tentang sesuatu” berarti
mengetahui batinnya sampai kepada kedalamnya.32 b. Hukum Mempelajari Fiqh
Hukum mempelajari ilmu fiqh itu terbagi menjadi 2 bagian: 1. Ada ilmu fiqh itu yang
wajib dipelajari oleh seluruh umat islam yang mukallaf. Seperti mempelajari sholat,
puasa, dan lain sebagainya. 2. Ada ilmu fiqh yang wajib dipelajari oleh sebagian
orang yang berada dalam kelompok mereka (umat islam). Seperti mengetahui
masalah ruju’, syarat – syarat menjadi qadhi atau wali hakim, dan lain sebagainya.
Hukum mempelajari fiqih itu ialah untuk keselamatan dunia dan akhirat.33 c. Tujuan
Mempelajari Fiqh Yang menjadi dasar dan pendorong umat islam untuk mempelajari
fiqh ialah: 1. Untuk mencari kebiasaan faham atau pengertian dari agama islam. 2.
Untuk mempelajari hukum – hukum islam yang berhubungan dengan kehidupan
manusia. 32 Amir Syarifudin. Ushul Fiqh, Cet.1, (Ciputat: Wahana Ilmu, 1977), hlm.
2. 33 Syafi’I Karim, Fiqh Ushul Fiqh…, hlm. 48. 3. Kaum muslimin harus
“bertafaqquh”, artinya harus memperdalam pengetahuan dalam hukum - hukum
agama, baik dalam bidang aqoid dan akhlaq maupun dalam bidang ibadat dan
muamalat.34 Tujuan mempelajari ilmu fiqh adalah menerapkan hukum – hukum
syara’ pada setiap perbuatan dan perkataan mukallaf. Karena itu ketentuan –
ketentuan fiqh itulah yang dipergunakan untuk memutuskan segala perkara yang
menjadi dasar fatwa dan bagi setiap mukallaf akan mengetahui hukum syara’ pada
setiap perkataan atau perbuatan yang mereka lakukan. d. Materi dan Pusat Pokok Ilmu
Fiqh Menurut kitab fiqh islam yang diambil dari berbagai kitab, yakni dari unsur fiqh,
hadist maupun yang lain. Materi ilmu fiqh itu tertera sebagai berikut: 1. Kitab
Thoharoh 2. Kitab Sholat 3. Kitab Janazah 4. Kitab Zakat 5. Kitab Puasa 6. Kitab Haji
dan Umroh 7. Kitab Muamalah 8. Kitab Faroidl Pembagian Harta Pusaka 9. Kitab
Nikah (perkawinan) 10. Kitab Jinayat 11. Kitab Hudud 12. Kitab Jihad (peperangan)
34 ibid, hlm. 53 – 56. 13. Kitab Makanan dan Penyembelihan 14. Kitab Aghdiyyah
(Hukum Pengadilan) 15. Kitab al Khilafah.35 C . Dalam Meningkatkan Pembelajaran
1. Pengertian Meningkatkan Menurut seorang ahli bernama Adi S, peningkatan
berasal dari kata tingkat.Yang berarti lapis atau lapisan dari sesuatu yang kemudian
membentuk susunan.Tingkat juga dapat berarti pangkat, taraf, dan kelas.Sedangkan
peningkatan berarti kemajuan.Secara umum, peningkatan merupakan upaya untuk
menambah derajat, tingkat, dan kualitas maupun kuantitas.Peningkatan juga dapat
berarti penambahan keterampilan dan kemampuan agar menjadi lebih baik. Selain itu,
peningkatan juga berarti pencapaian dalam proses, ukuran, sifat, hubungan dan
sebagainya.36 Kata peningkatan biasanya digunakan untuk arti yang positif. Contoh
penggunaan katanya adalah peningkatan mutu pendidikan, peningkatan kesehatan
masyarakat, serta peningkatan keterampilan para penyandang cacat.Peningkatan
dalam contoh diatas memiliki arti yaitu usaha untuk membuat sesuatu menjadi lebih
baik daripada sebelumnya.Suatu usaha untuk tercapainya suatu peningkatan biasanya
diperlukan perencanaan dan eksekusi yang baik.Perencanaan dan eksekusi ini harus
saling berhubungan dan tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditentukan.35
Sulaiman Rasyid, Fiqh Islam, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 1996), hlm. 13 – 18.
36 http://www.duniapelajar.com/2014/08/08/pengertian-peningkatan-menurut-para-
ahli/ 2. Pengertian Pembelajaran Mengutip pendapat Morgan (1978), mendefinisikan
“Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi
sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”.37 Sedangkan Ahyak
mendefinisikan belajar “adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantab berkat
latihan dan pengalaman”.38 Mengutip pendapat Muhibbin Syah (2000,89) memaknai
belajar adalah “kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam setiap penyelenggaraan, jenis dan jenjang pendidikan”.39 Masih
berkaitan dengan pengertian belajar Muhaimin memberikan batasan dalam pengertian
“belajar bukan hanya kegiatan mempelajari suatu mata pelajaran di rumah atau di
sekolah secara formal, tetapi juga masalahnya setiap orang”.40 Lebih jauh lagi
menurut Saiful Bahri Djamarah bahwa belajar adalah “suatu aktifitas yang sadar akan
tujuan”. Belajar merupakan suatu proses yang tidak hanya terbatas pada kegiatan di
dalam kelas ataupun sekedar membaca buku untuk menambah pengetahuan, namun
lebih dari itu mencakup juga proses yang tidak dapat diubah dengan nyata, proses itu
terjadi dalam diri seseorang. Tingkah laku yang mengatasi perubahan 37 Ngalim
Purwanto, mengutip Morgan dalam bukunya: Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Remaja
Rosdakarya, 1990), hal. 84 38 Ahyak, Profil Pendidikan Sukses, (Surabaya: eLKAF,
2005), hal. 45 39 Ngainun Na’im, mengutip Muhibbin Syah dalam bukunya:
Rekontruksi Pendidikan Nasional, (Jogjakarta: Teras, 2005), hal. 188 40 Ibid., hal.
188 karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian baik fisik maupun psikis
seperti pemecahan suatu masalah, keterampilan, kecakapan, kebiasaan/sikap.Dari
beberapa pendapat mengenai definisi dari belajar tersebut penulis menyimpulkan
bahwa belajar adalah suatu kegiatan atau aktifitas untuk mendapatkan pemahaman
tentang sesuatu yang mengakibatkan perubahan pada diri seseorang. Setelah
mengetahui definisi dari “prestasi” dan “belajar”, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa pengertian prestasi belajar adalah penilaian pendidikan tentang kemajuan
siswa dalam segala hal yang dipelajari di sekolah yang menyangkut pengetahuan,
pemahaman, penerapan, kecakapan atau ketrampilan yang dinyatakan sesudah hasil
evaluasi atau penilaian dan berpengaruh dalam kehidupannya. a. Teori-teori Belajar
Ada beberapa teori belajar dalam proses belajar, diantaranya: 1. Teori Conditioning
Menurut teori ini belajar adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya
syarat-syarat (conditions) yang kemudian menimbulkan reaksi (respons) yang
terpenting dalam belajar menurut teori ini adalah adanya latihan-latihan yang
continue. 2. Teori Corectionism Proses belajar menurut teori ini adalah melalui : -
Trial and error (mencoba-coba dan mengalami kegagalan) - Low of effect yang berarti
bahwa segala tingkah laku yang berakibatkan suatu keadaan yang memuaskan akan di
ingat dan dipelajari sebaikbaiknya, Jadi proses belajar adalah diawali dengan
gerakan/perilaku yang mebabi buta, namun jika dalam usaha mencoba-coba tersebut
secara kebetulan ada perbuatan yang dianggap memenuhi tuntutan situasi maka
perbuatan yang dianggap cocok itu akan dipegangnya untuk kemudian dijadikan
tujuan. 3. Teori menurut psikologi Gestalt Belajar menurut teori ini bukan hanya
sekedar merupakan proses asosiasi antara stimulus respons yang makin lama makin
kuat karena adanya latihanlatihan. Menurut teori ini belajar akan terjadi jika ada
pengertian (inisiatif). Pengertian ini muncul apabila seseorang setelah beberapa saat
mencoba memahami suatu masalah tiba-tiba muncul adanya kejelasan dan dipahami
maknanya.41 Dengan teori ini dapat dipahami, dalam belajar, faktor pemahaman atau
pengertian merupakan faktor yang penting.Dengan belajar dapat mengerti hubungan
antara pengetahuan dan pengalaman. Dari berbagai teori belajar yang telah disebutkan
hendaknya kita menilai dan menyimpulkannya bukanlah merupakan pendapat yang
saling bertentangan serta membenarkan salah satu dan menganggap yang lain adalah
salah. Justru dapat saling melengkapi masing-masing kekurangan sehingga dapat
menghasilkan kesimpulan yang akurat. 41 Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar...,
hal. 89 b. Prinsip-prinsip Belajar Ada beberapa prinsip belajar yang dikemukakan
oleh para ahli : a) Perhatian dan Motivasi Pehatian adalah penting peranannya dalam
kegiatan belajar. Perhatian akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai
dengan kebutuhan. Apabila perhatian ini tidak ada maka siswa perlu dibangkitkan
perhatiannya.Motivasi hal yang tidak kalah penting peranannya dalam kegiatan
belajar.Motivasi merupakan tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas
seseorang.Motivasi dapat pula dijadikan sebagai alat dan tujuan belajar.Sebagai alat,
motvasi merupakan salah satu faktor seperti halnya intelegensi, lingkungan, dan
sarana.Motivasi erat kaitannya dengan minat.Siswa yang memiliki minat terhadap
suatu bidang studi tertentu cenderung tertarik perhatiannya dengan demikian timbul
motivasi untuk mempelajari bidang tersebut. b) Keaktifan Dalam setiap proses
belajar, siswa selalu menampakkan keaktifan itu beraneka ragam bentuknya. Mulai
dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis yang susah diamati. Kegiatan fisik bisa
berupa membaca, mendengar, menulis, ketrampilan dan lain-lain.Sedang kegiatan
psikis adalah menggunakan khazanah pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan
masalah yang dihadapi dan lainlain.Dalam belajar baik kegiatan fisik maupun psikis
harus aktif dan dioptimalkan semuanya. Allah berfirman
:

 Artinya : “berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan
maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. yang
demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui”. (QS. Attaubah; 41) c)
Keterlibatan langsung/pengalaman Belajar adalah mengalami, dan tidak bisa
dilimpahkan kepada orang lain. Edgar Dale mengemukakan bahwa belajar yang
paling baik adalah “belajar melalui pengalaman langsung. Dalam hal ini siswa tidak
sekedar mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung
dalam perbuatan, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya”.42 Ketertiban siswa
didalam belajar tidak diartikan kegiatan fisik semata juga keterlibatan mental
emosional.d) Pengulangan Belajar adalah pembentukan hubungan antara stimulus dan
respons dan pengulangan terhadap pengalaman-pengalaman itu memperbesar peluang
timbulnya respon benar.Dalam teori ini menekankan pentingnya prinsip pengulangan
dalam belajar.Pengulangan adalah untuk melatih daya-daya jiwa yang kemudian
untuk membentuk respons yang benar dan membentuk kebiasaan-kebiasaan.42
Dimyati dan Mudjiono, mengutip Edgar Dale dalam bukunya: Belajar dan
Pembelajaran, Jakarta: Rhineka Cipta, 2009), hal. 42 e) Tantangan Dalam situasi
belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu terdapat
hambatan yaitu mempelajari bahan belajar maka timbullah motif untuk mengatasi
hambatan tersebut yaitu dengan mempelajari bahan belajar tersebut. Apabila C.
Kajian Penelitian Terdahulu Dalam penulisan skripsi ini peneliti terlebih dahulu
melakukan penalaahan terhadap beberapa karya yang berhubungan dengan tema yang
peneliti angkat. 1) Pertama, yakni penelitian yang berjudul Kreativitas guru dalam
meningkatkan kualitas belajaran aqidah akhlak di MTs Negeri Bandung Tahun Ajaran
2012- 2013 oleh ROH JANATU ALFI tahun 2013, penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif dengan fokus sebagai berikut: 1) Bagaimana upaya guru dalam
mengembangkan metode belajar mengajar Aqidah Akhlak di MTsN Bandung? 2)
bagaimana upaya guru dalam mengembangkan media visual pembelajaran Aqidah
Akhlak di MTsN Bandung? 3) Bagaimana upaya guru Aqidah Akhlak dalam
mengembangkan pengelolaan kelas di MTsN Bandung? Penelitian ini dalam analisis
datanya menggunakan analisis data interaktif dengan hasil penelitian sebagai berikut:
1) Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti dapat diketahui bahwa metode
merupakan cara untuk menyampaikan materi kepada murid, penggunaan beberapa
metode dalam waktu bersamaan akan saling bisa melengkapi kekurangan dari masing-
masing metode tersebut. Pengkolaborasian netode inilah yang bisa menjadikan proses
pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan. 2) Dari sekian informasi yang di
dapat peneliti dikatan bahwa media adalah faktor pendukung guna mencapai tujuan
pembelajaran yang telah direncanakan ini dikarenakan dalam proses belajar mengajar,
suatu ketidak jelasan bahan yang akan disampaikan dapat dibantu dengan
mengjadirkan media sebagai sebagai alat peraga. 2) Pengelolaan kelas merupakan
sesuatu yang sangat penting untuk menunjang kegiatan yang efektif dan efisien, oleh
karena itu seorang guru harus mempunyai kemampuan untuk mengkondisikan
suasana dan keadaan kelas agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.
3) Kedua, penelitian yang berjudul Kreatifitas Guru Pendidikan Agama Islam Dalam
Menumbuhkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di
Smp Negeri 1 Kauman Tulungagung oleh LAILUL NADHIROH tahun 2014,
penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan fokus sebagai berikut: 1) Apa
saja yang termasuk kreatifitas guru PAI dalam menumbuhkankan minat belajar siswa
pada mata pelajaran PAI di SMP Negeri 1 Kauman Tulungagung? 2) Apa metode
yang dipakai guru PAI dalam menumbuhkankan minat belajar siswa pada mata
pelajaran PAI di SMP Negeri 1 Kauman Tulungagung? 3) Bagaimana pelaksanaan
kreatifitas guru PAI dalam menumbuhkankan minat belajar siswa pada mata pelajaran
PAI di SMP Negeri 1 Kauman Tulungagung? Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan analisi data interaktif, dengan hasil penelitian sebagai berikut: 4) Dari
penemuan penelitian yang diperoleh peneliti dapat disimpulkan bahwa kreatifitas
merupakan proses yang terdiri dari empat tahap yaitu persiapan, pengeraman,
penjelasan dan pembuktian. Oleh karenanya seorang guru yang kreatif harus
memahami berbagai gaya belajar siswa supaya dapat menentukan metode yang tepat
dalam kegiatan belajar-mengajar dan salah satunya dengan cara memberi penegasan
diawal pembelajaran untuk mencatat setiap hal penting yang diterapkan sesuai yang
siswa pahami sehingga memberi kebebasan para siswa untuk berpikir dalam
mengemukakan pendapatnya atau menanyakan hal yang belum dipahami. 5)
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, ada tiga gaya belajar yang
dimiliki oleh siswa yaitu, gaya belajar visual, gaya belajar auditori, dan gaya belajar
kinestetik . Gaya belajar tersebut harus dipahami oleh guru dalam mengajar, karena
setiap siswa mempunyai gaya belajar yang berbeda. Sehingga guru harus
menggunakan metode yang tepat dalam proses pembelajaran supaya siswa bisa lebih
tertarik dan semangat dalam belajarnya dan mengikuti proses pembelajaran. 6)
Kreatifitas guru agama mempunyai pengaruh yang besar terhadapa para siswanya,
seorang guru harus sabar dalam menghadapi berbagai siswa yang mempunyai
berbagai gaya belajar yang berbeda-beda. Selain dengan ceramah, seorang guru juga
harus mengembangkan pembelajarannya dengan mengulang atau penanyakan lagi
materi yang telah diterangkan setelah selesai menerangkan.Ketiga, yakni penelitian
yang berjudul Hubunngan Antara Kreatifitas Guru PAI Dengan Prestasi Belajar Siswa
Kelas VI SD Negeri Rejowinangun 3 Kotagede Yogyakarta, yang disusun oleh Moh.
Amir Kholid, tahun 2015, penelitian ini merupak penelitian kuantitatif, dengan
rumusan masalah sebagai berikut: 1) Bagaimana kreatiivitas guru PAI kelas VI di
SDN Rejoowinangun 3? 2) Bagaimana prestasi belajar PAI keas VI di SDN
Rejowinangun 3? 3) Apakah ada hubungan antara kreativitas guru PAI dengan
prestasi belajar pada siswa kelas VI di SDN Rejowinangun 3? Penelitian ini
menggunakan analisis data dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil
dikumpulkan, dengan hasil sebagai berikut: 1) Guru PAI kelas VI SDN Rejowinangun
3 telah menunjukan kreativitasnya dalam menyampaikan mata pelajaran kepada siswa
dengan melakukan komunikasi yang aktif dengan siswa, merespon serta serta
meyesuaikan diri dengan kondisi siswa dikelas, dan guru belajar menggunakan media
dalam pembelajaranya. 2) Prestasi belajar PAI siswa kelas VI SDN Rejowinangun 3
secara umum mempunyai nilai rata-rata 80 3) Ada hubungan antara kreativitas guru
dalam mengajar dengan presatasi belajar PAI kelas VI SDN Rejowinangun 3. Hal ini
menunujukan bahwa kreativitas guru dalam mengajar mempunyai pengaruh terhadap
prestasi belajar. Dari ketiga penelitian diatas semuanya menunujukan bahwa
kreativitas guru mempunyai peranan penting agar tujuan pembelajaran bisa tercapai,
yang membuat penelitian yang akan saya lakukan adalah berbeda dengan penelitian
sebelumnya adalah penelitian ini memfokuskan kreativitas guru pada bagaimana guru
tersebut mengembangkan bahan ajar dan bagaimana kreatifitas guru dalam
menggunakan media.

Pendahuluan
Seiring berjalannya waktu dan jaman semakin berkembang, terjadi perubahan pada
tingkah laku dan perilaku manusia berubah dari masa ke masa. Begitu pula hal
ini turut merubah perkembangan sistem pendidikan yang ada di dunia dan di
Indonesia. Sistem pendidikan adalah strategi atau metode yang digunakan dalam
proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan agar peserta didik dapat secara aktif
mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya. Pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Bpkm.go.id,
2006). Perkembangan pendidikan di dunia tidak lepas dari adanya perkembangan dari
revolusi industri yang terjadi pada dunia ini, karena secara tidak langsung perubahan
tatanan pada ekonomi turut merubah tatanan pendidikan di suatu negara. Revolusi
industri dimulai dari Revolusi Industri 1.0 terjadi pada abad ke 18 melalui penemuan
mesin uap, sehingga memungkinkan barang dapat diproduksi secara masal, 2)
Revolusi Industri 2.0 terjadi pada abad ke 19-20 melalui penggunaan listrik yang
membuat biaya produksi menjadi murah, 3) Revolusi Industri 3.0 terjadi pada sekitar
tahun 1970an melalui penggunaan komputerisasi, dan 4) Revolusi Industri 4.0 sendiri
terjadi pada sekitar tahun 2010an melalui rekayasa intelegensia dan internet of thing
sebagai tulang punggung pergerakan dan konektivitas manusia dan mesin (Prasetyo &
Trisyanti, 2018).
Pembahasan
Dampak Revolusi Industri 4.0 terhadap Pendidikan di Indonesia
pada era modern ini, informasi dan teknologi memengaruhi aktivitas sekolah dengan
sangat masif.Informasi dan pengetahuan baru menyebar dengan mudah dan aksesibel
bagi siapa saja yang membutuhkannya.Pendidikan mengalami disrupsi yang sangat
hebat sekali.Peran guru yang selama ini sebagai satu-satunya penyedia ilmu
pengetahuan sedikit banyak bergeser menjauh darinya. Di masa mendatang, peran dan
kehadiran guru di ruang kelas akan semakin menantang dan membutuhkan kreativitas
yang sangat tinggi.
Industri 4.0 adalah nama tren dari sistem otomatisasi industri, dimana terdapat
pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik. Istilah ini mencakup sistim siber fisik,
internet untuk segala aktifitas, komputasi kognitif dan aktifitas lain berbasis jaringan.
Revolusi industri 4.0 sering pula disebut revolusi industri generasi keempat yang
ditandai dengan kemunculan super komputer, robot pintar, kendaraan tanpa awak,
editing genetik dan perkembangan neuroteknologi yang memungkinkan manusia
dapat mengoptimalkan fungsi otak.

Era revolusi industri 4.0 merupakan tantangan berat bagi guru Indonesia.Mengutip
dari Jack Ma dalam pertemuan tahunan World Economic Forum 2018, pendidikan
adalah tantangan besar abad ini. Jika tidak mengubah cara mendidik dan belajar-
mengajar, 30 tahun mendatang kita akan mengalami kesulitan besar. Pendidikan dan
pembelajaran yang syarat dengan muatan pengetahuan mengesampingkan muatan
sikap dan keterampilan sebagaimana saat ini terimplementasi, akan menghasilkan
peserta didik yang tidak mampu berkompetisi dengan mesin. Dominasi pengetahuan
dalam pendidikan dan pembelajaran harus diubah agar kelak anak-anak muda
Indonesia mampu mengungguli kecerdasan mesin sekaligus mampu bersikap bijak
dalam menggunakan mesin untuk kemaslahatan.

Sistem pendidikan membutuhkan gerakan kebaruan untuk merespon era industri


4.0.Salah satu gerakan yang dicanangkan oleh pemerintah adalah gerakan literasi baru
sebagai penguat bahkan menggeser gerakan literasi lama.Gerakan literasi baru yang
dimaksudkan terfokus pada tiga literasi utama yaitu 1) literasi digital, 2) literasi
teknologi, dan 3) literasi manusia (Aoun, 2018). Tiga keterampilan ini diprediksi
menjadi keterampilan yang sangat dibutuhkan di masa depan atau di era industri 4.0.
Literasi digital diarahkan pada tujuan peningkatan kemampuan membaca,
menganalisis, dan menggunakan informasi di dunia digital (Big Data), literasi
teknologi bertujuan untuk memberikan pemahaman pada cara kerja mesin dan
aplikasi teknologi, dan literasi manusia diarahkan pada peningkatan kemampuan
berkomunikasi dan penguasaan ilmu desain (Aoun, 2017). Literasi baru yang
diberikan diharapkan menciptakan lulusan yang kompetitif dengan menyempurnakan
gerakan literasi lama yang hanya fokus pada peningkatan kemampuan membaca,
menulis, dan matematika.Adaptasi gerakan literasi baru dapat diintegrasi dengan
melakukan penyesuaian kurikulum dan sistem pembelajaran sebagai respon terhadap
era industri 4.0 (Yahya, 2018).
Apakah pendidikan kita sudah siap? Kita akan coba bahas satu persatu peluang dan
tantangan pendidikan kita di era revolusi industri 4.0 ini. Pertama kita akan membahas
dari infrastruktur terlebih dahulu. Karena pemanfaatan teknologi tidak lepas dari
pembangunan infrastruktur yang memadai. Berbicara tentang tantangan mengahadapi
pendidikan di era revolusi industri 4.0 ini pasti banyak antara lain adalah Pemerataan
pembangunan. Meskipun pemerintah telah berusaha untuk menekan kesenjangan
pembangunan di indonesia namun tidak dapat dipungkiri bahwa kesenjangan
pemerataan pembangunan di Indonesia masih terjadi. Salah satu ciri suatu daerah
sudah tersentuh pembangunan biasanya ditandai bahwa daerah tersebut sudah dialiri
oleh listrik.Menurut data, 42.352 Desa di Indonesia Belum Tersentuh Listrik dari total
82.190 desa diindonesia (Suliastini, 2016). Hal ini tentu berimplikasi pada pemerataan
pendidikan di indonesia. Listrik merupakan sebuah simbol dari kemajuan, sehingga
bisa disebut daerah tersebut tertinggal karena belum dialiri oleh listrik. Dari data ini
saja menunjukkan bahwa tidak semua daerah siap akan segala perubahan yang terjadi
akibat revolusi industri 4.0 ini. Konektivitas jaringan internet merupakan salah satu
syarat jika kita ingin mengimplementasikan pendidikan di era revolusi industri 4.0.
Saat ini belum semua wilayah indonesia dapat terhubung dengan koneksi internet,
terutama sekolah sekolah. Namun berdasarkan target pemerintah bahwa pada tahun
2019, Seluruh Wilayah Indonesia Sudah Terhubung Internet (Rudiantara, 2018). Kita
tunggu saja target ini apakah terwujud atau masih akan tertunda lagi.
Tantangan lain yang harus dihadapi ketika pemerintah memutuskan untuk beradaptasi
dengan sistem Industri 4.0, adalah pemerintah juga harus memikirkan
keberlangsungannya. Jangan sampai penerapan sistem industri digital ini hanya
menjadi beban karena tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Banyak hal yang
harus dipersiapkan seperti: peran para pengambil keputusan, tata kelola, manajemen
risiko implementasi sistem, akses publik pada teknologi, dan faktor keamanan sistem
yang diimplementasikan. Selain itu pemerintah juga harus mempersiapkan sistem
pendataan yang berintegritas, menetapkan total harga/biaya kepemilikan sistem,
mempersiapkan payung hukum dan mekanisme perlindungan terhadap data pribadi,
menetapkan standar tingkat pelayanan, menyusun peta jalan strategis yang bersifat
aplikatif dan antisipatif, serta memiliki design thinking untuk menjamin
keberlangsungan industri. Selain mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi,
revolusi ini juga memiliki dampak negatif. Industri ini akan mengacaukan bisnis
konvensional dan mengurangi permintaan terhadap tenaga kerja. Untuk itu
pemerintah harus mempersiapkan strategi antisipatif terhadap berbagai kemungkinan
yang akan berdampak negatif terhadap perekonomian nasional.
Kesimpulan
Revolusi industri saat ini memasuki fase keempat.Perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang sangat pesat memberikan dampak yang besar terhadap kehidupan
manusia.Banyak kemudahan dan inovasi yang diperoleh dengan adanya dukungan
teknologi digital.Layanan menjadi lebih cepat dan efisien serta memiliki jangkauan
koneksi yang lebih luas dengan sistem online.Hidup menjadi lebih mudah dan
murah.Namun demikian, digitalisasi program juga membawa dampak negatif.Peran
manusia setahap demi setahap diambil alih oleh mesin otomatis.Akibatnya, jumlah
pengangguran semakin meningkat. Hal ini tentu saja akan menambah beban masalah
lokal maupun nasional. Oleh karena itu, untuk memanfaatkan peluang dan menjawab
tantangan revolusi industri 4.0, para pemangku kepentingan (stake holders) wajib
memiliki kemampuan literasi data, teknologi dan manusia.
Dalam mengahadapi Era Revolusi Industri 4.0 di bidang pendidikan, motivasi saja
tidak cukup dalam mewujudkan cita cita making indonesia 4.0, harus ada wujud
konkret dan usaha yang keras untuk pemerintah indonesia dan kita semua dalam
menyongsong era digitalisasi. Tantangan pasti akan dihadapi dalam setiap transisi
inovasi dan teknologi. Kita harus berani dan siap jika tidak maka kita akan tenggelam
oleh era disrupsi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Andran, C. (2014). Sistem Pendidikan. Retrieved


from https://www.kompasiana.com/andreancan/54f76a90a33311b0368b47ea/sistemp
endidikan

Intan, A. (2018).Proses Pembelajaran Digital dalam Era Revolusi Industri


4.0.Retrieved from http://belmawa.ristekdikti.go.id/wp-
content/uploads/2018/08/Panduan-Program- SAPDA-Revolusi-Industri-4.0.pdf

Risdianto, E. (n.d.). ANALISIS PENDIDIKAN INDONESIA DI ERA REVOLUSI


INDUSTRI 4.0. Retrieved from http://fkip.ums.ac.id/wp-
content/uploads/sites/43/2018/12/Revolusi-Industri-4.0-dan-Dampaknya-terhadap-
Pendidikan-di-Indonesia-Dr.-Sukartono.doc
Satya, V. E. (2018).STRATEGI INDONESIA MENGHADAPI INDUSTRI
4.0.Retrieved from https://bikinpabrik.id/wp-content/uploads/2019/01/Info-Singkat-
X-9-I- P3DI-Mei-2018-249.pdf

Shaepudin, B. S. (n.d.). REVOLUSI INDUSTRI 4.0 , APAKAH ITU? DAN


PENGARUHNYA TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN. Retrieved
from http://disdikkbb.org/?news=revolusi-industri-4-0-apakah-itu-dan-pengaruhnya-
terhadap-dunia-pendidikan

Oleh Jon Darmawan


SAAT ini, kita menghadapi revolusi industri keempat yang dikenal dengan Revolusi Industri 4.0.Ini
merupakan era inovasi disruptif, di mana inovasi ini berkembang sangat pesat, sehingga mampu
membantu terciptanya pasar baru.Inovasi ini juga mampu mengganggu atau merusak pasar yang
sudah ada dan lebih dahsyat lagi mampu menggantikan teknologi yang sudah ada.
Menghadapi tantangan yang besar tersebut maka pendidikan dituntut untuk berubah
juga.Termasuk pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.Era pendidikan yang
dipengaruhi oleh revolusi industri 4.0 disebut Pendidikan 4.0. Pendidikan 4.0
merupakan pendidikan yang bercirikan pemanfaatan teknologi digital dalam proses pembelajaran
atau dikenal dengan sistem siber (cyber system). Sistem ini mampu membuat proses pembelajaran
dapat berlangsung secara kontinu tanpa batas ruang dan batas waktu.
Indonesia tergolong lambat dalam merespon revolusi industri 4.0 dibandingkan negara tetangga
seperti Malaysia dan Singapura.Sistem pendidikan 4.0 baru bergaung kencang dalam tahun ini.Oleh
karena itu, pemerintah harus menyediakan fasilitas yang memadai dalam menyongsong era
Pendidikan 4.0.
Sebagai garda terdepan dalam dunia pendidikan, guru harus meng-upgrade kompetensi dalam
menghadapi era Pendidikan 4.0.Peserta didik yang dihadapi guru saat ini merupakan generasi
milenial yang tidak asing lagi dengan dunia digital.Peserta didik sudah terbiasa dengan arus informasi
dan teknologi industri 4.0.Ini menunjukkan bahwa produk sekolah yang diluluskan harus mampu
menjawab tantangan industri 4.0.
Mengingat tantangan yang besar tersebut, maka guru harus terus belajar meningkatkan kompetensi
sehingga mampu menghadapi peserta didik generasi milenial.Jangan sampai timbul istilah, peserta
didik era industri 4.0, belajar dalam ruang industri 3.0, dan diajarkan oleh guru industri 2.0 atau
bahkan 1.0. Jika ini terjadi, maka pendidikan kita akan terus tertinggal dibandingkan negara lain yang
telah siap menghadapi perubahan besar ini. Kualitas guru harus sesuai dengan performa guruyang
dibutuhkan dalam era industri 4.0.Penulis menyebut guru yang memiliki kualitas seperti tersebut
sebagai guru 4.0.
Era pendidikan 4.0 merupakan tantangan yang sangat berat dihadapi guru.Jack Ma (CEO Alibaba
Group) dalam pertemuan tahunan World Economic Forum 2018, menyatakan
bahwa pendidikan adalah tantangan besar abad ini. Jika tidak mengubah cara mendidik dan belajar-
mengajar, maka 30 tahun mendatang kita akan mengalami kesulitan besar. Pendidikan dan
pembelajaran yang sarat dengan muatan pengetahuan mengesampingkan muatan sikap dan
keterampilan sebagaimana saat ini terimplementasi akan menghasilkan peserta didik yang tidak
mampu berkompetisi dengan mesin.
Oleh karena itu, guru harus mengurangi dominasi pengetahuan dalam pendidikan dan pembelajaran
dengan harapan peserta didik mampu mengungguli kecerdasan mesin. Pendidikan yang diimbangi
dengan karakter dan literasi menjadikan peserta didik akan sangat bijak dalam menggunakan mesin
untuk kemaslahatan masyarakat.
Era pendidikan 4.0 merupakan jawaban atas terjadinya revolusi industri 4.0.Guru 4.0 sangat
dibutuhkan dalam menghadapi era pendidikan 4.0.Bagaimana menjadi guru 4.0?Pertanyaan ini
sangat penting dijawab agar guru mampu meningkatkan kompetensi menuju guru 4.0.Guru 4.0
memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam mendidik peserta didik menghadapi Revolusi
Industri 4.0.Guru 4.0 merupakan guru yang mampu menguasai dan memanfaatkan teknologi digital
dalam pembelajaran.
Butuh kompetensi
Revolusi industri 4.0 ditandai oleh hadirnya empat hal, yaitu komputer super, kecerdasan buatan
(artificial intelligency), sistem siber (cyber system), dan kolaborasi manufaktur.Dengan demikian
dibutuhkan kompetensi yang mampu mengimbangi kehadiran keempat hal itu dalam era Pendidikan
4.0.Kompetensi yang dibutuhkan tersebut merupakan salah satu proyeksi kebutuhan kompetensi
abad 21.

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Menjadi Guru Era Pendidikan
4.0, https://aceh.tribunnews.com/2018/11/27/menjadi-guru-era-pendidikan-40.

Editor: bakri
ompetensi yang dibutuhkan dalam era Pendidikan 4.0 adalah: Pertama, keterampilan berpikir kritis
dan pemecahan masalah (critical thinking and problem solving skill). Kompetensi ini sangat penting
dimiliki peserta didik dalam pembelajaran abad 21.Guru 4.0 harus mampu meramu pembelajaran
sehingga dapat mengeksplor kompetensi ini dari diri peserta didik.
Kedua, keterampilan komunikasi dan kolaboratif (communication and collaborative skill).Sebagai satu
kompetensi yang sangat dibutuhkan dalam abad 21, keterampilan ini harus mampu dikonstruksi
dalam pembelajaran.Model pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi harus
diterapkan guru guna mengkonstruksi kompetensi komunikasi dan kolaborasi.
Ketiga, keterampilan berpikir kreatif dan inovasi (creativity and innovative skill).Revolusi industri 4.0
mengharuskan peserta didik untuk selalu berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif.Tindakan ini perlu
dilakukan agar peserta didik mampu bersaing dan menciptakan lapangan kerja berbasis industri
4.0.Kondisi ini diperlukan mengingat sudah banak korban revolusi industri 4.0.Misalnya, banyak
profesi yang tergantikan oleh mesin digital robot.Contoh, pembayaran jalan tol menggunakan e-
toll.Sistem ini telah memaksa pengelola jalan tol untuk memberhentikan tenaga kerja yang selama ini
digunakan di setiap pintu tol.
Keempat, literasi teknologi informasi dan komunikasi (information and communication technology
literacy).Literasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadi kewajiban bagi guru 4.0.Literasi
TIK harus dilakukan agar tidak tertinggal dengan peserta didik.Literasi TIK merupakan dasar yang
harus dikuasai guru 4.0 agar mampu menghasilkan peserta didik yang siap bersaing dalam
menghadapi revolusi industri 4.0.
Kelima, contextual learning skill.Pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaran yang sangat
sesuai diterapkan guru 4.0.Jika guru sudah menguasai literasi TIK, maka pembelajaran kontekstual
era pendidikan 4.0 lebih mudah dilakukan.Kondisi saat ini TIK merupakan salah satu konsep
kontekstual yang harus dikenalkan oleh guru.Materi pembelajaran banyak kontekstualnya berbasis
TIK sehingga guru 4.0 sangat tidak siap jika tidak memiliki literasi TIK.Materi sulit yang bersifat
abstrak mampu disajikan menjadi lebih riil dan kontekstual menggunakan TIK.
Keenam, literasi informasi dan media (information and media literacy).Banyak media infromasi
bersifat sosial yang digandrungi peserta didik.Media sosial seolah menjadi media komunikasi yang
ampuh digunakan peserta didik dan guru.Media sosial menjadi salah satu media pembelajaran yang
dapat dimanfaatkan guru 4.0.Kehadiran kelas digital bersifat media sosial dapat dimanfaatkan guru,
agar pembelajaran berlangsung tanpa batas ruang dan waktu.
Guru harus siap menghadapi era pendidikan 4.0 meskipun disibukkan oleh beban kurikulum dan
administratif yang sangat padat. Jika tidak, maka generasi muda kita akan terus tertinggal dan
efeknya tidak mampu bersaing menghadapi implikasi Revolusi Industri 4.0. Momentum Hari Guru
Nasional (HGN) 2018 ini hendaknya dapat dijadikan guru untuk terus meningkatkan kompetensi
menuju guru 4.0. Semoga!
* Jon Darmawan, S.Pd., M.Pd., Guru SMAN 7 Lhokseumawe, Ketua IGI Kota Lhokseumawe,
anggota Satgas Gerakan Literasi Sekolah Disdik Aceh, dan anggota FAMe Chapter Lhokseumawe.
Email: darmawanbuchari@gmail.com

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Menjadi Guru Era Pendidikan
4.0, https://aceh.tribunnews.com/2018/11/27/menjadi-guru-era-pendidikan-40?page=2.

Editor: bakri
Bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Center for Digital
Society (CfDS) Fisipol UGM merilis sejumlah temuan hasil penelitian seputar pendidikan
tinggi di Indonesia pada era Revolusi Industri 4.0.Setidaknya ada tiga fakta besar terkait
pendidikan tinggi di Indonesia yang berusaha menyelaraskan keberadaannya dengan
Revolusi Industri 4.0.

Fakta pertama, perguruan tinggi di Indonesia menghadapi tantangan yang tidak mudah
di era serba digital ini.

"Salah satunya adalah rendahnya persentase masyarakat yang melanjutkan studi


hingga jenjang perguruan tinggi yang berkorelasi pada kualitas sumber daya manusia
masyarakat," ujar Treviliana Eka Putri, Manager Digital Intelligence Lab CfDS, di Fisipol
UGM, Kamis (2/5/2019).

Berdasarkan data dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi


(Kemristekdikti), saat ini sudah terdapat sekitar 4.500 perguruan tinggi di Indonesia.
Namun, pada 2018 hanya terdapat 7,5 juta mahasiswa yang terdaftar di dalamnya. Hal
ini membuat angka partisipasi kasar perguruan tinggi di Indonesia menjadi salah satu
yang cukup rendah di kawasan ASEAN, yakni sekitar 34 persen.

Menurut Trevi, rendahnya angka partisipasi kasar perguruan tinggi di Indonesia, bisa
disebabkan beberapa hal, seperti persebaran kualitas pendidikan yang tidak merata
serta persoalan biaya. Salah satu buktinya, minat mahasiswa di Indonesia kebanyakan
terpusat di perguruan tinggi yang ada di Jawa.

Penelitian ini memaparkan tiga besar universitas yang diminati oleh mahasiswa dari
seluruh pulau di Indonesia.Hasilnya, universitas negeri yang ada di Jawa selalu
menempati tiga besar.Sayangnya, belum ada penelitian lebih lanjut tentang fenomena
ini.

Fakta kedua, tren peminatan program studi lewat Seleksi Bersama Masuk Perguruan
Tinggi Negeri (SBMPTN) dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, 2016 sampai 2018
belum berubah.Empar besar program studi dengan permintaan tertinggi di Indonesia
masih didominasi Pendidikan Kedokteran, Ilmu Hukum, Manajemen, dan Ilmu
Komunikasi.

"Hal ini menunjukkan fenomena transformasi digital yang terjadi beberapa tahun terakhir
tidak lantas menjadikan program studi dengan isu digital dan teknologi menjadi favorit
para calon mahasiswa baru," tutur Iradat Wirid, peneliti CfDS UGM.

Foto: Switzy Sabandar/ Liputan6.com.


2 dari 2 halaman

Program Studi Baru

Foto: Switzy Sabandar/ Liputan6.com.

Fakta ketiga, bermunculan sejumlah program studi baru sebagai bentuk pendidikan tinggi
merespons tantangan di era Revolusi Industri 4.0.

Ilmu Aktuaria, misalnya, ilmu mengenai pengelolaan risiko keuangan yang mengkombinasikan
ilmu matematika, statistika, dan komputer, saat ini telah dibuka di sekitar lima perguruan tinggi
nasional ternama, yakni Institut Pertanian Bogor, Universitas Padjajaran, Universitas Indonesia,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan Universitas Gadjah Mada.

"Tren peminatan pada program-program studi ini, dapat dilihat, meskipun belum setinggi prodi-
prodi tradisional, namun memiliki prospek peningkatan pada tahun-tahun ke depan," ucap Iradat.

Selain itu, program Bisnis Digital di Universitas Padjajaran yang dibuka pada 2018 telah
menempati peringkat tertinggi sebagai program studi terbaru yang memiliki jumlah peminat
tertinggi pada tahun tersebut.

Lewat penelitian yang dilakukan ia menemukan pola baru dalam belajar di kalangan generasi Z,
yakni memanfaatkan online course sebagai media belajar. Bermunculan bimbingan belajar digital
dinilai mampu menjawab tantangan zaman.

Untuk meningkatkan aksesibilitas pendidikan di perguruan tinggi, ia juga merekomendasikan


sistem pendidikan jarak jauh semakin masif diterapkan. Jadi, tidak ada lagi kesulitan bagi orang
mengakses pendidikan tinggi karena terhalang jarak atau biaya operasional yang besar.

"Beberapa perguruan tinggi sudah memiliki platform untuk pendidikan jarak jauh, termasuk
UGM," tuturnya.

Dampak Sektor Pendidikan Dalam Revolusi Industri 4.0

Pemerintah melalui Kementrian Perindustrian merancang “Making Indonesia 4.0” sebagai


roadmap (peta jalan) yang terintegrasi untuk mengimplementasikan sejumlah strategi
dan inovasi dalam memasuki era industri 4.0. Revolusi Industri 4.0 sendiri merupakan nama tren
otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi industri (pabrik).
Revolusi industri 4.0 menghasilkan industri cerdas, moduler, menciptakan salinan dunia fisik secara
virtual, dan mengandalkan Internet of Thing (IoT), komputasi awan, dan layanan internal lintas
organisasi.

Istilah yang dipopulerkan pada tahun 2011 dalam forum Hannover Fairtersebut, mempunyai empat
prinsip, diantaranya:

· Interoperabilitas (kesesuaian): kemampuan mesin, perangkat, sensor, dan manusia untuk


berhubungan dan berkomunikasi satu sama lain. IoT akan mengotomatisasikan proses tersebut secara
masiv.

· Transparansi informasi: Kemampuan sistem informasi untuk menciptakan salinan dunia fisik
secara virtual dengan memperkaya model pabrikasi digital dengan data sensor.

· Bantuan Teknis: kemampuan sistem bantuan untuk membantu manusia dengan mengumpukan
dan membuat visualisasi informasi secara menyeluruh. Kedua, kemampuan sistem siber-fisik untuk
membantu manusia secara fisik dengan melakukan serangkaian tugas yang tidak menyenangkan,
berat, atau tidak aman bagi manusia.

· Keputusan Mandiri: Kemampuan sistem siber-fisik untuk membuat keputusan sendiri dan
melakukan tugas semandiri mungkin.

Revolusi Industri 4.0 melahirkan perbagai perubahan, diantranyanya: banyak bermunculan perangkat
cerdas dengan IoT sebagai penopang yang memudahkan manusia dalam mengelola aktivitas sehari-
hari (salah satu contohnya adalah Google Assistance), dan bermunculan perusahaan-peruhaan
berbasis teknologi, seperti grab, Gojek, Traveloka, Qisqus, dan lain-lain.

Kesiapan kita dalam menghadapi Revolusi Indutri 4.0 atau dalam mengimplementasikan design
Making Indonesia 4.0 sebenarnya sangat bergantung pada kemampuan kita dalam mewujudkan
pendidikan yang berkualitas. Karena pendidikan adalah akar dari segala sendi dalam kehidupan.

Apa dampak Revolusi Industri 4.0 dalam sektor pendidikan?

Ada beberapa catatan penting di bawah ini yang coba kami urai.

Revolusi Belajar

Edutech. Sumber:guruproduktif.com

Revolusi Industri 4.0 melahirkan revolusi belajar.Tren edutech bermunculan, para guru tidak hanya
mengandalkan spidol atau kapur tulis dalam memberikan pembelajaran di dalam kelas.Pelbagai
temuan kreatif terkait pembelajaran berhasil diciptakan oleh para guru.
Pendekatan tradisional sudah usang
Pendekatan otoriter dicirikan dengan peran guru dalam kelas terlalu dominan.Sehingga guru menjadi
pusat pembelajaran.Pendekatan otoriter biasa disebut dengan pendekatan dikdaktik atau tradisional.
Pendekatan tradisional sudah tidak cocok diterapkan dalam era revolusi industri 4.0

Bekerja dalam Jaringan global

Revolusi Industri 4.0 melahiran pembelajaran jarak jauh. Siswa bisa berinteraksi dengan aneka ragam
siswa di belahan dunia, dan guru juga bersama-sama dengan pendidik yang lain bekerja sama dalam
proyek pendidikan.
Mudahnya Mendapatkan Akses Pendidikan

Class Central

Pendidikan di era revolusi industri 4.0 tidak hanya dimonopoli oleh institusi pendidikan formal,
seperti universitas. Semua orang saat ini bisa mendapatkan penegtahuan, skill bahkan gelar
melalui MOOCs atau Open Course Ware. MOOCs, seperti Coursera menyediakan pelbagai topik
kursus online yang bisa diakses oleh siapapun.Bahkan Udemymenawarkan kursus dengan biaya
sangat terjangkau.

Kreativitas Menggantikan Kecerdasan


Revolusi Industri 4.0 sangat menekankan proses kreativitas. Kecerdasan sudah tidak menjadi tolak
ukur utama. Dunia dengan cepat mengalami perubahan, untuk bisa menjangkau perubahan demi
perubahan adalah proses kreativitas manusia, bukan kepandaian atau kecerdasan. Pendidikan
berbasis kreativitas sangat ditekankan. Kiran Bir Sethi dari India, telah berhasil mendirikan sekolah
kreativ dengan Riverside nya.

Kesimpulan
freepic

Revolusi Industri 4.0 telah mempengaruhi sektor pendidikan. Guru Di era Revolusi Indutri 4.0,
dituntut untuk kreativ dan cepat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.Pemerintah berkewajiban
untuk mensupport sepenuhnya sektor pendidikan sehingga konsep dan kurikulum pendidikan bisa
selaras dengan Revolusi industri 4.0, dan guru harus mendapat perhatian dengan memberikan
kebebasan sekaligus dukungan dalam bentuk pelatihan peningkatan sumber daya sehingga para guru
bisa tetap eksis. Saya yakin, jika program ini jalan, pemerintah akan mudah mengimplementasikan
program “Making Indonesia 4.0”

Anda mungkin juga menyukai