Anda di halaman 1dari 5

Keutamaan Tablig

4-Mengenai keutamaan para pelaku tablig, banyak riwayat yang menerangkan di antaranya:

a) Rasulullah saw bersabda: “Allah merahmati para khalifahku”

Beliau ditanya, “Wahai Rasulullah, siapakah para khalifah Anda?”

Beliau bersabda: “‫“ ;”الذين يُحيونَ سنّتي ويُعلّمونها عباد هللا‬Mereka yang menghidupkan sunnahku dan
mengajarkannya kepada hamba-hamba Allah” (Bihar al-Anwar, juz 2, hal 25)

b) Riwayat lainnya (dengan referensi yang sama, hal 24): “Maukah kamu aku sampaikan tentang
kaum yang bukan anbiya` atau syuhada`, tapi pada hari kiamat anbiya` dan syuhada` merasa iri
terhadap kaum ini dengan kedudukan mereka di sisi Allah, di atas mimbar-mimbar dari cahaya?”

“Siapakah mereka itu wahai Rasulullah?”, tanya para sahabat.

Rasulullah saw bersabda: “‫ فإذا أطاعوهم أحبّهم هللا‬،‫ي‬


َّ ‫ ويُحبّبون عباد هللا إل‬،‫;”هم الذين يُحبّبون عباد هللا إلى هللا‬
“Adalah kaum yang menjadikan hamba-hamba Allah cinta kepada Allah dan menjadikan mereka
cinta kepadaku. Jika mereka mengikuti kaum itu niscaya dicintai Allah.”

c) Rasulullah saw bersabda: “‫“ ;”ما تص ّدق الناس بصدقة مثل علم يُنشر‬Tiada infak yang dikeluarkan
orang-orang seperti ilmu yang disebarkan.” (al-Amali/Syaikh Shaduq 277)

d) Diriwayatkan dari Imam Ali Ridha: “Hal paling utama yang dipersembahkan oleh seorang
alim pecinta kami (Ahlulbait Nabi saw) untuk hari kesusahan, kelemahan dan ketidak
berdayaannya kelak, ialah menyelamatkan seorang “miskin” pecinta kami di dunia dari seorang
nâshibi (pembenci kami) sebagai musuh Allah dan rasul-Nya. Ia akan bangkit dari kuburnya
sedangkan para malaikat berbaris di bibir kuburnya mengawal dia sampai ke tempatnya, surga
Allah. Mereka membawanya di atas sayap mereka seraya berkata, “ ‫طوباك طوباك يا دافع الكالب عن‬
‫ ويا أيُّها المتعصِّ ب لألئ ّمة األخيار‬،‫“ ;”األبرار‬Berbahagialah wahai penghalau kawanan penyalak terhadap
abrar (kaum yang saleh), wahai pecinta para imam pilihan.” (al-Ihtijaj/Syaikh Thabarsi, juz 1, hal
12)

Riwayat lainnya dengan referensi yang sama, dari Imam Hasan Askari; “Siapa dari para pengikut
kami (Ahlulbait Nabi saw) orang yang alim dengan ilmu-ilmu kami, memberi petunjuk dan
bimbingan serta mengajarkan syariat kami kepada orang yang tak mengetahuinya, yang terputus
dari menyaksikan kami, niscaya ia bersama kami di sisi Allah Yang Mahatinggi.”

Dampak Buruk Mengabaikan Tablig

5-Tablig menjadi jalan yang juga ditempuh oleh musuh-musuh agama dengan cara-cara terkini,
untuk menjatuhkan pemerintahan-pemerintahan (yang tak sejalan dengan kepentingan mereka);
meracuni pemikiran dengan budaya yang menyimpang dan sebagainya. Hal ini mengharuskan
kita mementingkan perkara tablig (informasi) untuk tidak memberi mereka peluang dalam
mencapai tujuan dan rencana jahat mereka.

Imam Khomeini pernah mengungkapkan: “Dunia sekarang mengelola urusan-urusannya melalui


informasi. Musuh dalam menentang kita memanfaatkan kebebasan informasi. Karena itu,
hendaknya kita tangani masalah penting ini dengan serius dan fokus lebih banyak padanya.”
(ash-Shahifah an-Nur, juz 14, hal 41 & 44)

Mengabaikan urusan tablig berarti mengabaikan amar ma’ruf nahi munkar di dalam Islam.
Sebagai akibatnya ialah penghancuran masyarakat, bahwa orang-orang yang berbuat
kemungkaran tidak dicegah oleh ulama dan hanya ma’ruf yang mereka jelaskan dan anjurkan
pengamalannya, jalan demikian itu menuju kehancuran.

Tablig berarti menghidupkan ilmu dan ajaran Islam. Tentunya yang berhak dan layak
melakukannya adalah orang-orang yang beilmu. Memang bagi seorang mubalig tak sekedar
menyampaikan, menjadi contoh yang baik sebagai figur umat Islam adalah bagian terpenting
dari tugas ini.

Di sisi lain, tak ada alasan seperti tawadu yang bukan tempatnya. Dampak berhenti dari tugas
yang tak pernah ada pensiunnya ini, di antaranya ialah orang-orang bodoh akan berdiri di atas
mimbarnya, mengisi majlisnya dan menempati posisinya. Bayangkan, bagaimana agama Islam
yang tinggi ini bila dijelaskan oleh orang-orang bodoh!

TABLIGH

1.Pengertian tabligh

Tabligh secara ( bahasa ) berasal dari kata balagha, yuballighu, tablighan, yang berarti
menyampaikan. Tabligh adalah kata kerja transitif, yg berarti membuat seseorang sampai,
menyampaikan, atau melaporkan, dalam arti menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Dalam
bahasa arab orang menyampaikan di sebut muballigh.

Secara ( istilah ) dalam pandangan Muhammad Ali thanvi, membahas tabligh sebagai sebuah
istilah ilmu dalam retorika, yang didefinisikan sebagai sebuah peryataan kesastraan secara fisik
mampu dengan logis mungkin. Bagaimana orang yg di ajak bicara bias terpengaruh, terbuai, atau
terbius, serta yakin dengan untaian kata-kata atau pesan yg disampaikan. Jadi menurut pendapat
ini, dalam tabligh ada aspek yg berhubungan dengan kepiawaian penyampai pesan dalam
merangkai kata-kata yang indah yg mampu membuat lawan bicara terpesona.

2. pentingnya tabligh

Salah satu sifat wajib bagi rasul adalah tabligh, yakni menyampaikan wahyu dari allah SWT.
Kepada umatnya. Semasa nabi Muhammad saw. Semasa hidup nabi Muhammad selalu
menghabiskan waktunya untuk menyampaikan wahyu kepada umatnya. Setelah nabi Muhammad
saw, meninggal kebisaan ini di lanjudkan oleh para sahabat, para tabi'in-tabi'in ( pengikut-
pengikutnya sahabat ) setelah mereka semuanya tiada, siapa yg akan meneruskan kebisaan
menyampaikan ajaran islam kepada orang-orang sesudahnya? Kita sebagai mahasiswa muslim
punya tanggung jawab untuk meneruskan kebisaan bertabligh tersebut. Banyak yg menyangka
bahwa tugas tabligh hanyalah tugas alim ulama saja. Hal itu tidak benar setiap yg mengetahui
kemungkaran yang terjadi di hadapannya, ia wajib mencegahnya atau menghentikannya,baik
dengan tangan (kekuasaan), mulutnya (nasihat), atau dengan hatinya (bahwa ia tidak ikut dalam
kemungkaran tersebut). Seseorang tidak mesti menjadi ulama menjadi ulama terlebih dahulu.
Siapapun yg melihat kemungkaran terjadi di depan matanya, dan ia mampu menghentikannya.
Bagi yg mengerti suatu permasalahan agama, ia mesti menyampaikannya kepada orang lain,
siapapun mereka. Sebagai mana hadist rasulullah saw. ;

Artinya: Dari Abi Said al-Khudri ra, berkata, saya mendengar rasulullah saw. Bersabda : barang
siapa yg melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya, apabila tidak mampu maka
ubahlah dengan lisannya, apila tidak mampu maka dengan hatinya ( tidak mengikuti
kemungkaran tersebut ) dan itu selemah-lemahnya iman. (HR. Muslim)

2. Metode

1. Bil al hikmah

Dari beberapa pemaknaan al-hikmah tersebut, diambil kesimpulan bahwa


dakwah bi al-hikmah pada intinya merupakan penyeruan atau pengajakan dengan
cara bijak, filosofis, argumentatif, dilakukan dengan adil, penuh kesabaran dan
ketabahan, sesuai dengan risalah al-nubuwwah dan ajaran al-Quran atau wahyu
Illahi

2. 2) Al-Mauidzah al-Hasanah

Pelajaran dan nasihat yang baik, berpaling dari perbuatan jelek melalui tarhib dan
targhib (dorongan dan motivasi

Tutur kata yang lemah lembut, perlahan-lahan, bertahap dan sikap kasih sayang –
dalam konteks dakwah-, dapat membuat seseorang merasa dihargai rasa
kemanusiaannya dan mendapat respon positif dari mad’u.

3. 3) Al-mujadalah al-ahsan

Al -mujadalah al-ahsan merupakan upaya dakwah melalui bantahan, diskusi, atau


berdebat dengan cara yang terbaik, sopan, santun, saling menghargai, dan tidak
arogan.
3. Fungsi tabligh

Fungsi Tabligh bagi Mablug (Objek Tabligh)

Bagi mablug, fungsi tabligh adalah sebagai berikut.

 Menanamkan pemahaman tentang urusan agama.


 Membantu mablug dalam pemahaman akidah yang benar.
 Membantu mablug guna melaksanakan ibadah sesuai yang disyariatkan Allah Swt.
 Membantu mablug dalam bermuamalah dan beretika atau berakhlak baik.
 Mengembangkan dan meningkatkan jiwa, hati, akal, dan jasmani.

Fungsi Tabligh dalam Kegiatan Tabligh

Dalam kegiatan tabligh, tabligh berfungssi sebagai.

 Memperdalam pemahaan tabligh kepada AllaH Swt. Semakin jelas pemahaman tabligh
kepada Allah Swt., semakin besar faedahnya bagi tablig itu sendiri.
 Memantapkan tabligh dan jiwa, akal, dan kehidupan manusia. Mentapnya tabligh dalam
hati manusia akan menjadikan mereka menghormati dan memuliakannya, lalu
meningkatkan mencintai tabligh dan masuk ke dalam barisan orang-orang yang
mengamalkannya.
 Mengukuhkan potensi tabligh dalam berbagai faktor. Terdapat tiga sektor utama, yakni
sektor akidah, sektor ibadah, dan sektor muamalah.

Fungsi Tabligh terhadap Mubalig

Berikut merupakan beberapa fungsi tabligh bagi mubalig.

 Membekali mubalig dengan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kepandaian.


 Menanggulangi berbagai ujian atau cobaan.
 Memperbanyak kesempatan amal.
 Menumbuhkan semangat untuk melakukan amalan baik.
 Mengikuti pelatihan, dan memberi kesempatan kepada mubalig untuk melaksanakan
amal kebajikan dan memberi
 harapan atau kabar gembira dari sisi Allah Swt.

Etika tabligh

1. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh jamaahnya.


2. Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan bersama.
3. Materi dakwah yang disampaikan haruslah mempunyai dasar hukum yang kuat dan jelas
sumbernya.
4. Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, sesuai dengan kondisi, psikologis dan sosiologis
para jamaahnya.
5. Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, berselisih, merusak, dan mencari-cari
kesalahan orang lain.

Ketentuan Tabligh

a. Syarat muballig

1. Islam
2. Balligh
3. Berakal
4. Mendalami ajaran Islam.

Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballigh. Ada hal-hal yang
harus diperhatikan dalam menyampaikan ajaran agama Islam. Hal-hal tersebut adalah sebagai
berikut.

Anda mungkin juga menyukai