4-Mengenai keutamaan para pelaku tablig, banyak riwayat yang menerangkan di antaranya:
Beliau bersabda: ““ ;”الذين يُحيونَ سنّتي ويُعلّمونها عباد هللاMereka yang menghidupkan sunnahku dan
mengajarkannya kepada hamba-hamba Allah” (Bihar al-Anwar, juz 2, hal 25)
b) Riwayat lainnya (dengan referensi yang sama, hal 24): “Maukah kamu aku sampaikan tentang
kaum yang bukan anbiya` atau syuhada`, tapi pada hari kiamat anbiya` dan syuhada` merasa iri
terhadap kaum ini dengan kedudukan mereka di sisi Allah, di atas mimbar-mimbar dari cahaya?”
c) Rasulullah saw bersabda: ““ ;”ما تص ّدق الناس بصدقة مثل علم يُنشرTiada infak yang dikeluarkan
orang-orang seperti ilmu yang disebarkan.” (al-Amali/Syaikh Shaduq 277)
d) Diriwayatkan dari Imam Ali Ridha: “Hal paling utama yang dipersembahkan oleh seorang
alim pecinta kami (Ahlulbait Nabi saw) untuk hari kesusahan, kelemahan dan ketidak
berdayaannya kelak, ialah menyelamatkan seorang “miskin” pecinta kami di dunia dari seorang
nâshibi (pembenci kami) sebagai musuh Allah dan rasul-Nya. Ia akan bangkit dari kuburnya
sedangkan para malaikat berbaris di bibir kuburnya mengawal dia sampai ke tempatnya, surga
Allah. Mereka membawanya di atas sayap mereka seraya berkata, “ طوباك طوباك يا دافع الكالب عن
ويا أيُّها المتعصِّ ب لألئ ّمة األخيار،“ ;”األبرارBerbahagialah wahai penghalau kawanan penyalak terhadap
abrar (kaum yang saleh), wahai pecinta para imam pilihan.” (al-Ihtijaj/Syaikh Thabarsi, juz 1, hal
12)
Riwayat lainnya dengan referensi yang sama, dari Imam Hasan Askari; “Siapa dari para pengikut
kami (Ahlulbait Nabi saw) orang yang alim dengan ilmu-ilmu kami, memberi petunjuk dan
bimbingan serta mengajarkan syariat kami kepada orang yang tak mengetahuinya, yang terputus
dari menyaksikan kami, niscaya ia bersama kami di sisi Allah Yang Mahatinggi.”
5-Tablig menjadi jalan yang juga ditempuh oleh musuh-musuh agama dengan cara-cara terkini,
untuk menjatuhkan pemerintahan-pemerintahan (yang tak sejalan dengan kepentingan mereka);
meracuni pemikiran dengan budaya yang menyimpang dan sebagainya. Hal ini mengharuskan
kita mementingkan perkara tablig (informasi) untuk tidak memberi mereka peluang dalam
mencapai tujuan dan rencana jahat mereka.
Mengabaikan urusan tablig berarti mengabaikan amar ma’ruf nahi munkar di dalam Islam.
Sebagai akibatnya ialah penghancuran masyarakat, bahwa orang-orang yang berbuat
kemungkaran tidak dicegah oleh ulama dan hanya ma’ruf yang mereka jelaskan dan anjurkan
pengamalannya, jalan demikian itu menuju kehancuran.
Tablig berarti menghidupkan ilmu dan ajaran Islam. Tentunya yang berhak dan layak
melakukannya adalah orang-orang yang beilmu. Memang bagi seorang mubalig tak sekedar
menyampaikan, menjadi contoh yang baik sebagai figur umat Islam adalah bagian terpenting
dari tugas ini.
Di sisi lain, tak ada alasan seperti tawadu yang bukan tempatnya. Dampak berhenti dari tugas
yang tak pernah ada pensiunnya ini, di antaranya ialah orang-orang bodoh akan berdiri di atas
mimbarnya, mengisi majlisnya dan menempati posisinya. Bayangkan, bagaimana agama Islam
yang tinggi ini bila dijelaskan oleh orang-orang bodoh!
TABLIGH
1.Pengertian tabligh
Tabligh secara ( bahasa ) berasal dari kata balagha, yuballighu, tablighan, yang berarti
menyampaikan. Tabligh adalah kata kerja transitif, yg berarti membuat seseorang sampai,
menyampaikan, atau melaporkan, dalam arti menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Dalam
bahasa arab orang menyampaikan di sebut muballigh.
Secara ( istilah ) dalam pandangan Muhammad Ali thanvi, membahas tabligh sebagai sebuah
istilah ilmu dalam retorika, yang didefinisikan sebagai sebuah peryataan kesastraan secara fisik
mampu dengan logis mungkin. Bagaimana orang yg di ajak bicara bias terpengaruh, terbuai, atau
terbius, serta yakin dengan untaian kata-kata atau pesan yg disampaikan. Jadi menurut pendapat
ini, dalam tabligh ada aspek yg berhubungan dengan kepiawaian penyampai pesan dalam
merangkai kata-kata yang indah yg mampu membuat lawan bicara terpesona.
2. pentingnya tabligh
Salah satu sifat wajib bagi rasul adalah tabligh, yakni menyampaikan wahyu dari allah SWT.
Kepada umatnya. Semasa nabi Muhammad saw. Semasa hidup nabi Muhammad selalu
menghabiskan waktunya untuk menyampaikan wahyu kepada umatnya. Setelah nabi Muhammad
saw, meninggal kebisaan ini di lanjudkan oleh para sahabat, para tabi'in-tabi'in ( pengikut-
pengikutnya sahabat ) setelah mereka semuanya tiada, siapa yg akan meneruskan kebisaan
menyampaikan ajaran islam kepada orang-orang sesudahnya? Kita sebagai mahasiswa muslim
punya tanggung jawab untuk meneruskan kebisaan bertabligh tersebut. Banyak yg menyangka
bahwa tugas tabligh hanyalah tugas alim ulama saja. Hal itu tidak benar setiap yg mengetahui
kemungkaran yang terjadi di hadapannya, ia wajib mencegahnya atau menghentikannya,baik
dengan tangan (kekuasaan), mulutnya (nasihat), atau dengan hatinya (bahwa ia tidak ikut dalam
kemungkaran tersebut). Seseorang tidak mesti menjadi ulama menjadi ulama terlebih dahulu.
Siapapun yg melihat kemungkaran terjadi di depan matanya, dan ia mampu menghentikannya.
Bagi yg mengerti suatu permasalahan agama, ia mesti menyampaikannya kepada orang lain,
siapapun mereka. Sebagai mana hadist rasulullah saw. ;
Artinya: Dari Abi Said al-Khudri ra, berkata, saya mendengar rasulullah saw. Bersabda : barang
siapa yg melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tangannya, apabila tidak mampu maka
ubahlah dengan lisannya, apila tidak mampu maka dengan hatinya ( tidak mengikuti
kemungkaran tersebut ) dan itu selemah-lemahnya iman. (HR. Muslim)
2. Metode
1. Bil al hikmah
2. 2) Al-Mauidzah al-Hasanah
Pelajaran dan nasihat yang baik, berpaling dari perbuatan jelek melalui tarhib dan
targhib (dorongan dan motivasi
Tutur kata yang lemah lembut, perlahan-lahan, bertahap dan sikap kasih sayang –
dalam konteks dakwah-, dapat membuat seseorang merasa dihargai rasa
kemanusiaannya dan mendapat respon positif dari mad’u.
3. 3) Al-mujadalah al-ahsan
Memperdalam pemahaan tabligh kepada AllaH Swt. Semakin jelas pemahaman tabligh
kepada Allah Swt., semakin besar faedahnya bagi tablig itu sendiri.
Memantapkan tabligh dan jiwa, akal, dan kehidupan manusia. Mentapnya tabligh dalam
hati manusia akan menjadikan mereka menghormati dan memuliakannya, lalu
meningkatkan mencintai tabligh dan masuk ke dalam barisan orang-orang yang
mengamalkannya.
Mengukuhkan potensi tabligh dalam berbagai faktor. Terdapat tiga sektor utama, yakni
sektor akidah, sektor ibadah, dan sektor muamalah.
Etika tabligh
Ketentuan Tabligh
a. Syarat muballig
1. Islam
2. Balligh
3. Berakal
4. Mendalami ajaran Islam.
Tabligh artinya menyampaikan. Orang yang menyampaikan disebut muballigh. Ada hal-hal yang
harus diperhatikan dalam menyampaikan ajaran agama Islam. Hal-hal tersebut adalah sebagai
berikut.