Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

A. Nama Kegiatan
Kegiatan ini dinamakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa
Angkatan 1 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IAIN
Curup.
B. Landasan Konseptual

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan intrakulikuler yang


memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan bekerjasama
dengan masyarakat. KKN yang dilakukan oleh mahasiswa bukan berarti
mengajar masyarakat tentang sesuatu yang terbaik untuk mereka, tetapi
melakukan pemberdayaan sebagai sebuah proses pencarian (research) yang
dilakukan bersama-sama untuk mencari jalan yang terbaik dalam
penyelesaian persoalan yang mereka hadapi. Mahasiswa melakukan tugas
pendampingan terhadap apa yang dibutuhkan dan dilakukan oleh masyarakat
dalam mengahadapi masalah sosial yang ada ditengah-tengah masyarakat.
Selama ini, kegiatan KKN di programkan sebagai proses
pembelajaran hidup bermasyarakat (pengabdian). Oleh karena itu program
KPM hanya bergerak pada :
1. Pelayanan masyarakat, sehingga tidak mampu membangkitkan semangat
dan menyadarkan masyrakat untuk melakukan perubahan atas masalah
yang mereka hadapi.
2. Pelayanan untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan dikantor
pemerintahan desa.
3. Konsep kegiatan yang diajukan bersifat sepihak, karena mahasiswa
menggali dan menyelesaikan masalah sendiri untuk masyarakat
4. Mahasiswa menempatkan diri sebagai pemecah masalah dalam
menjawab permasalahan sosial
5. Masyarakat dijadikan sebagai objek kegiatan
6. Hanya bersifat formalitas yang cenderung kearah akademik semata

1
2

7. Hasil kegiatan hanya berwujud laporan kegiatan bukan laporan riset


akademik
Disamping beradasarkan pengalaman dan hasil evaluasi
pelaksanaan KKN selama ini, baik yang dilakukan perguruan tinggi agama
Islam maupun perguruan tinggi umum disimpulkan bahwa :
1) KKN cenderung berorientasi pada pembangunan fisik
2) KKN tidak realistis, tidak pernah membumi (membuat program tidak
berdasarkan kebutuhan masyarakat).
3) KKN sering pindah lokasi hingga tidak pernah ada evaluasi indikator
keberhasilan dan perubahan sosial.
4) KKN dianggap sebagai program yang bisa menyelesaikan program
persoalan.
5) Kurang memiliki kemampuan metodologi yang memadai .
6) Kurang mampu memberi aspek pembelajaran bagi mahasiswa.
7) Kurang mampu memberi aspek penyadaran masyarakat.
Berdasarkan pengalaman dan evaluasi pelaksanaan KKN selama
ini maka paradigma KKN perlu dilakukan versifikasi (pengkayaan
paradigma) salah satu diantaranya menggunakan orientasi transformative.
Melihat hasil evaluasi tersebut, maka diperlukan bangunan paradigma
baru sebagai sebuah tawaran, yaitu penguatan aspek epistimologis, dan
metodologi dalam kegiatan KKN tersebut. Pendekatan Participatory Acpoin
Researh (PAR) dengan mengkombinasikan tekhnik Participatory Rular
Appraisal (PRA) sebagai alternatif untuk memberikan bobot akademik atas
pelaksanaan kegiatan KKN. Sebab, pada dasarnya kegiatan KKN adalah
proses pembelajaran mahasiswa bersama masyarakat untuk melakukan aksi
tranformasi sosial. Penguatan metodologis ini, diharapkan agar KKN bukan
sekedar kegiatan sereminial akademis semata, tetapi benar-benar mahasiswa
mampu melaksanakan pemberdayaan masyarakat dengan baik.
Dengan menggunakan pendekatan tersebut KKN diharapkan agar
lebih berorientasi pada :
1. Kebutahan masyarakat.
3

2. Penguatan aspek metologis baik dosen pembimbing maupun mahasiswa


secara sismatik.
3. Dipahami sebagai proses belajar dan bekerja bersama masyarakat.
4. Lebih mengarah pada perubahan sosial keagamaan masyarakat.
5. Menyatukan ketiga aspek yaitu: pendidikan, penelitian dan pemberdayaan
masyarakat.
6. Bersifat Buttom Up, yaknimenggali potensi dan problem secara
partisipatif.
7. Memfungsikan mahasiswa sebagai katalisator (sumber ide perubahan) dan
dinmisator (penggerak masyarakat) dalam menjawab problem social yang
dihadapi
8. Masyarakat dijadikan sebagai subjek bukan objek.
9. Menjawab kebutuhan masyarakat, mengembangkan ilmu, dan
mempengaruhi perubahan, dan
10. Hasilnya analisis kritis sosial keagamaan dan dapat dipertanggung-
jawabkan secara akademik.
Perlunya konsep alternatif, untuk melakukan perubahan paradigma kuliah
pengabdian masyarakat (KKN) yang selama ini berjalan didasarkan
argumentasi sebagai berikut :
1) KKN adalah upaya sistematis, terpadu, dan berkelanjutan.
2) KKN ditempatkan dalam perspektif pemberdayaan masyarakat
3) KKN proses pembelajaran, masyarakat dalam mengatasi masalah
4) KKN sebagai pemenuhan kebutuhan praktis masyarakat, produksi ilmu
pengetahuan masyarakat, dan proses perubahan sosial masyarakat dan
keagamaan
5) KKN sebagai sarana membangkitkan kesadaran kritis secara kolektif
6) KKN sebagai media refleksi dan pendidikan keberagamaan masyarakat
C. Landasan Filosofis

1. Keterpaduan pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi.


2. Pencapaian tiga manfaat KKN dilaksanakan untuk mencapai
pengembangan kepribadian mahasiswa, pemberdayaan masyarakat, dan
4

pengembangan institusi integritas, etos kerja yang tinggi serta mempunyai


sifat-sifat gotong royong.
3. Pendekatan interdisipliner dan lintas sektoral yang dilaksanakan secara
komprehensif.
4. Pemberdayaan.
5. Keterlibatan aktif masyarakat.
D. Landasan Yuridis

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional.
2. Undang-Undang RI No. 12 Tahub 2012 tentang Perguruan Tinggi.
3. Peraturan Presiden RI No. 24 Tahun 2018 tentang Institut Agama Islam
Negeri Curup.
4. Peraturan Menteri Agama RI No. 30 Tahun 2018 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Institut Agama Islam Negeri Curup.
5. Peraturan Menteri Agama RI No. 55 Tahun 2014 tentang Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat pada Perguruan Tinggi Keagamaan.
6. Keputusan Menteri Agama RI No. 02 Tahun 2019 tentang STATUTA
Institut Agama Islam Negeri Curup.
7. Keputusan Mentari Agama RI No. B.II/3/15447 Tanggal 18 April 2018
tentang Pengangkatan Rektor IAIN Curup Periode 2018-2022.
8. Keputusan Dirjen Pe,binaan Kelembagaan Islam Departemen Agama RI
No. E/133/1998 tentang Pelaksanaan Program Desa Binaan.
9. DIPA IAIN Curup tahun Anggaran 2019.
10. Surat Keputusan Rektor tentang Panitia KKN Angkatan 1 IAIN Curup
NO. 252 Tahun 2019.
E. Visi
Mewujudkan kuliah kerja nyata untuk mewujudkan masyarakat yang religius
tanpa menghilangkan unsur kearifan lokal masyarakat.
F. Misi
1. Terwujudnya implementasi keagamaan yang baik.
2. Meningkatkan potensi SDA dan SDM yang ada.
5

G. Tujuan
1. Terwujudnya praktik keberagamaan yang mampu memberikan
pencerahan terhadap praktik kehidupan sosial keagamaan masyarakat.
2. Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat dan memecahkan masalah sosial
bersama masyarakat dalam rangka kesejahteraan sosial, pencerahan,
pembebasan dan kemandirian.
3. Mengubah cara pandang, pola pikir dan sikap, perilaku dan cara kerja
yang lebih baik bagi mahasiswa maupun masyarakat dalam
menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat.
H. Sasaran
1. Mahasiswa.
2. Dosen.
3. Masyarakat.
4. IAIN Curup.
5. Pemerintah Daerah.
I. Manfaat
1. Mahasiswa
a. Mahasiswa dapat belajar dari kehidupan masyarakat dan bekerja sama
mereka untuk melakukan perubahan sosial.
b. Dapat memberi motivasi, inovasi, dan dinamisasi dalam
pemberdayaan masyarakat.
c. Dapat belajar membantu masyarakat dalam meningkatkan
pengetahuan agama bagi pengembangan motivasi beramal, berusaha
sesuai dengan kebutuhan masyarakat
d. Mendewasakan kepribadian dan pengembangan wawasan mahasiswa
dalam melihat realita persoalan masyarakat
2. Dosen
a. Mengejawantahkan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui pengabdian
masyarakat berbasis riset.
b. Melakukan pengabdian masyarakat berbasis riset.
6

c. Publikasi hasil pengabdian masyarakat berbasis riset (diutamakan


jurnal).
d. Kolaborasi Dosen dengan Mahasiswa dalam kegiatan pengabdian
masyarakat berbasis riset.
3. Masyarakat
a. Memperoleh bantuan pemikiran, tenaga, ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni dalam merencanakan dan melaksanaoan pembanguan.
b. Dapat menindak-lanjuti dan mengembangkan amalan/usaha yang telah
dilakukan bersama dengan mahasiswa.
c. Adanya perubahan sikap dan perilaku positif dari masyarakat yang
menunjang upaya kemandirian masyarakat
4. IAIN Curup
a. Mampu memecahkan permasalahan yang terjadi di masyarakat dengan
pemanfaatan dan pengembangan pengetahuan keagamaan.
b. Memperoleh masukkan atau data dari berbagai aspek pelaksanaan
KKN di lapangan guna untuk penyempurnaan atau penyesuaian materi
kurikulum pendidikan.
c. Mendekatkan keberadaan IAIN Curup kepada masyarakat luas.
5. Pemerintah Daerah
a) Mampu memanfaatkan kegiatan KKN dalam menunjang program
pembangunan daerah guna untuk mempercepat kemandirian daerah.
b) Mampu memanfaatkan data yang disusun oleh mahasiswa KKN,
sebagai bahan masukan bagi perencanaan program pembangunan
daerah.
J. Profil Individu
Kelompok 55 KKN IAIN Curup Angkatan 1 tahun 2019 terdiri
dari 10 orang peserta yang ditugaskan di Desa Tanjung Dalam Kecamatan
Curup Selatan Kabupaten Rejang Lebong. Yang di ketuai oleh Arby Arzandi,
Sekretaris 1. Ari Mariani dan 2. Silvi Destiansi, Bendahara Fitri Wahyuni,
anggota kelompok yaitu Anugra Mahotra, Puspa Pandini, Putri Ambarwati,
Wilda Agustina, Muhammad Yamin, Ira Lestari.
7

Peserta KKN kelompok 55 berasal dari Fakultas, jurusan, dan tempat


tinggal yang berbeda-beda yaitu Curup, Kepahiang, sehingga bisa dikatakan
heterogen. Tentunya jika dilihat dari profil peserta kelompok, maka
kelompok 55 yang ditugaskan di Desa Tanjung Dalam ini terdiri dari
kepribadian yang berbeda pula, namun perbedaan ini dijadikan
penyempurnaan dan kekurangan dari masing-masing peserta.

PROFIL INDIVIDU PESERTA KKN KELOMPOK 55 IAIN CURUP


ANGKATAN 1 TAHUN 2019
DESA TANJUNG DALAM KEC. CURUP SELATAN KAB. REJANG
LEBONG

Nama : Muhammad Yamin


NIM : 16532017
Alamat : Kepahiyang
TTL : Talo, 11 Februari 1985
Fakultas : Tarbiyah
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Jabatan : Seksi Ibadah
8

BAB II
KONDISI OBJEKTIF LOKASI KKN
A. Sejarah Desa
1. Sejarah Desa Tanjung Dalam
Berdasarkan berita para sesepuh desa diperkirakan pada tahun 1713 ada
suatu petalang yang masuk marga bermani ulu raya yang dikenal dengan
Talang Ka’it, penduduk aslinya suku Rejang yang bercocok tanam dan
mendiami wilayah tempat perbukitan. Atas kesepakatan pemerintahan
marga Talang Kait dirubah menjadi Tanjing Alam yang berarti Paku
Bumi. Setelah beberapa tahun pemerintahan marga mengganti nama
Tanjing Alam menjadi Sedalam. Kemudian pada tahun 1898 disepakati
penggantian nama kampung dari Sedalam menjadi Tanjung Dalam yang
ditunjuk pula seorang pemimpin kampung yang diberi gelar PATEI. Patei
pertama Tanjung Dalam adalah Puyang Dangek. Namun pusat
pemerintahan masih berada di Desa Dusun Sawah.
Seiring berjalannya waktu berangsur-angsur masyarakat yang
menghuni tempat tersebut semakin banyak dan terus berkembang,
sehingga muncullah niat dan itikad bersama untuk membentuk desa.
Berkat doa dan perjuangan bersama, akhirnya pada tahun 1920 resmi
terbentuknya Desa Tanjung Dalam (yang wilayanya sekarang meliputi
desa Pungguk Lalang, Turan Baru, Tanjung Dalam dan Air Lanang)
Untuk mengisi pimpinan desa dilakukan pemilihan kepalah desa
pertama, pemilihan ini dimenangkan oleh KS’IB (menjabat tahun 1968-
1976 M). Setelah masa jabatan kepalah desa berakhir diadakan pemilihan
kepalah desa kedua, pemilihan ini dimenangkan oleh Baharudin (menjabat
tahun 1976-1985 M). Setelah masa jabatan kepalah desa berakhir diadakan
pemilihan kepalah desa ketiga, pemilihan ini dimenangkan oleh Jilani
(menjabat tahun 1985-2001 M). setelah masa jabatan kepalah desa
berakhir diadakan pemilihan kepalah desa keempat, pemilihan ini
dimenangkan oleh Salimin (menjabat tahun 2001-2007 M). setelah masa
jabatan kepalah desa berakhir maka pihak kecamatan curup selatan
menunjuk seorang pelaksana tugas kades sehingga tanjung dalam di
9

pimpin oleh Joni tahun (tahun 2007 M). setelah itu diadakan pemilihan
kepalah desa kelima, pemilihan ini dimenangkan oleh Jon Kenedi
(menjabat tahun 2007-2013 M). setelah masa jabatan kepalah desa
berakhir diadakan pemilihan kepalah desa keenam, pemiliohan ini
dimenangkan oleh Betnan Junaidi (yang menjabat tahun 2013-sekarang).
2. Sejarah perkembangan desa
Tabel 1
Tahu Kejadian Yang Baik Kejadian Yang Buruk
n
1713 Dilaksanakan musyawarah dan sepakat
- membentuk sebuah kampung/petalangan yang
1dinamakan Talang Kait, oleh pemerintahan
8marga diganti menjadi Tanjing
9Alam,kemudian diganti menjadi Sedalam. Dan
8akhirnya disepakati Tanjung Dalam.
1968 Dihapuskan system pemerintahan Marga dan
pemerintahan dusun menjadi pemerintahan
desa maka disepakati pemilihan kepalah desa
secara langsung. Pemilihan Kepalah Desa yang
pertama dimenangkan oleh KA’IB.
1976 Dilaksanakan pemilihan Kepalah Desa kedua Terjadi Gempa Bumi
dimenangkan oleh Baharudin. yang mengakibatkan
desa mengalami kerugian
besar
1985 Dilaksanakan pemilihan Kepalah Desa ketiga
dimenangkan oleh Jilani.
2001 Dilaksanakan pemilihan kepalah desa keempat
dimenangkan oleh Salimin.
2004 Terjadinya Pemekaran Kecamatan Curup
Selatan Dari Kecamatan Curup.
2007 Terjadi kekosongan jabatan Kades maka
ditunjuk seorang PJs. Kades bernama Joni
10

2007 Dilaksanakan pemilihan Kepalah Desa yang


kelima dimenangkan kembali Jon Kenedi.
2013 Dilaksanakan pemilihan Kepalah Desa yang
keenam yang dimenangkan oleh Betnan Junaidi.
2007 Pembangunan saluran pembuangan air limbah
(SPAL) dari program PNPM-PPK didusun I dan
II.
2008 Pembangunan jalan rabat beton dari program Terjadi Gempa Bumi
PNPM-PMd di Dusun I dan II. yang menimbulkan
banyak kerugian bagi
masyarakat
2009 Mewabahnya penyakit
cikungunya secara
meluas, sehingga banyak
warga masyarakat yang
menderita penyakit
cikungunya
2009 Pembangunan Posyandu dari program PMPN-
MPd di dusun I.
2009 Pembangunan balai desa dari ADD di Dusun I.
2009 Mendapatkan bantuan dari program
GAPOKTAN, termasuk kegiatan simpan pinjam
2010 Pembangunan jaran rabat beton (jalan sentra
produksi menuju lahan perkebunan (dari
program PNPM-PMd di Dusun I.
2010 Melanjutkan pembangunan Balai Desa
(polesteran dinding dan pembuatan teras Balai
Desa) dari dana Desa (ADD) di Dusun I.
2011 pembangunan jalan Rabat beton (Jalan Sentra
Produksi menuju lahan perkebunan) dari
program PNPM-PMd di Dusun II.
2011 Melanjutkan pembangunan Balai Desa
11

(pemasangan keramik Balai Desa) dari dana


Alokasi Dana Desa (ADD) di Dusun I.
2012 pembangunan jalan rabat beton (Jalan Sentra
Produksi menuju lahan perkebunan) dari
program PNPM-PMd di Dusun I dan II.
2012 Pembangunan jalan rabat beton dari dana
Alokasi dana desa (add) di dusun I dan II.
2013 Pembangunan jembatan dan pembukaan badan
jalan dari program PNPM-MPd di dusun I dan
II.
2013 Dilaksanakan pemilihan kepalah desa yang
keenam yang dimenangkan oleh Betnan Junaidi.
2014 Pembangunan jalan rabat beton (Jalan Sentra
Produksi menuju lahan perkebunan) dari
program PNPM-MPd di dusun I dan II.
2014 Pembangunan papin blok Balai Desa dari
(ADD).
2015 Terjadinya kemarau
panjang ± 6 bulan yang
menyebabkan lahan
perkebunan kering,
menurunnya hasil
pertanian masyarakat
2015 Pembangunan jalan lapen dari Dana Desa (DD)
di dusun I dan II.
2015 Pembangunan Balai pertemuan Desa dari (ADD)
2016 Pembangunan jalan TelFod dari Dana Desa
(DD) Di Dusun I dan II.
2016 Pembukaan badan jalan, Drainase, dan pelapis
tebing dari Dana Desa (DD) di dusun I.
12

B. Letak Geografis dan Demografis


1. Peta Desa
Propinsi Bengkulu terletak di bagian barat pulau Sumatera dan
berbatasan langsung denga Samudera Indonesia dengan pantai ±525 KM
dan luas wilayah 32.365,6 KM² yang memanjang dari perbatasan Propinsi
Sumatra Barat sampai propinsi Lampung dengan jarak ±567 KM².
Desa Tanjung Dalam adalah salah satu desa di Kecamatan Curup
Selatan Kabupaten Rejang Lebong Propinsi Bengkulu, dengan luas
wilayah 3569,5 Hektar. Jarak dari desa ke ibukota kecamatan 1,2 KM,
jarak dari desa ke ibukota kabupaten 2,4 KM. Adapun batas-batas wilayah
desa Tanjung Dalam adalah:
Sebelah Barat : berbatasan dengan Desa Turan Baru
Sebelah Timur : berbatasan dengan Desa Air Lanang
Sebelah Selatan :berbatasan dengan lahan pertanian warga Desa
pungguk Lalang
Sebelah Utara : berbatasan dengan Bukit Basah
Wilayah Desa Tanjung Dalam, 90% berupa daratan yang sebagian
besar dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan dengan komoditi utama
kopi, sahang, durian dan dipergunakan untuk pemukiman penduduk sekitar
25%, sedangkan 10% berupa perairan yang sebagian besar dimanfaatkan
sebagai lahan persawahan, dan lahan kolam ikan.
Iklim Desa Tanjung Dalam sebagaimana desa-desa lain di wilayah
Indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan hal tersebut
mempengaruhi langsung terhadap pola tanam dan pola pertanian yang
diterapkan masyarakat dalam hal mengelolah lahan pertanian yang ada di
Desa Tanjung Dalam.
2. Kondisi Desa
a. Keadaan Sosial
Penduduk Desa Tanjung Dalam berasal dari berbagai daerah
dimana yang mayoritas penduduknya asli suku Rejang Bermani /
Rejang Manei dan sebagian kecil dari suku Rejang Utara, Jawa dan
Kerinci. Sehingga tradisi musyawarah mufakat, gotong royong dan
13

kearifan lokal cendrung lebih efektif dan efisien dalam menyelesaikan


permasalahan dari pada jalur hukum, hal ini untuk menghindari
adanya gesekan-gesekan terhadap norma-norma dan nilai-nilai dalam
masyarakat. Desa Tanjung Dalam mempunyai jumlah penduduk 1.210
jiwa yang terdiri dari laki-laki; 512 jiwa, perempuan: 698 jiwa dan
517 KK yang terbagi dalam 3 (tiga) wilayah dusun, dengan rincian
sebagai berikut:
Tabel 2
keterangan Dusun I Dusun II Dusun III jumlah
Jiwa 417 412 381 1.210
KK 195 187 135 517

Jumlah penduduk Desa Tanjung Dalam lebih dominan di


Dusun I karena luas wilayah dusun I lebih luas.
b. Tingkat Pendidikan
Tingkat SDM di Desa Tanjung Dalam termasuk kategori
rendah secara rata-rata tamatan SD dan tamatan SMP lebih
mendominasi hal ini dikarenakan banyak anak putus sekolah pada usia
remaja menginjak remaja.
Tabel 3
Tidak Pra Sekolah SD SLTP SLTA Diploma S1 S2
Sekolah d
s
t
408 112 250 270 135 15 20 0
Orang Orang o Orang o Orang Ora
o
r r r n
a a a g
n n n
g g g
c. Jenis Pekerjaan
14

Mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai petani


(sebagian besar petani kopi, sahang dan sebagian kecilnya sawah dan
palawija). Hal ini sesuai dengan kondisi Desa Tanjung Dalam yang
berupa perbukitan, hutan dan perkebunan.
Tabel 4
Buruh Petani Peternak Jasa/ Pedagang Honorer/ PNS
TNI/ POLRI Swasta/
keterampila kontrak lainnya
n
125 717 81 15 35 12 15 0 76
O OOrang Orang Orang Orang Orang Orang Orang
r r
a a
n n
g g

d. Kepemilikan Ternak
Masyarakat Desa Tanjung Dalam sebagian besar memiliki
ternak ayam / unggas dan sebagian kecil memiliki ternak kerbau.
Ayam/ Unggas Kambing Sapi Kerbau Lainnya

1230 Ekor 50 Ekor 25 Ekor 18 Ekor 0 Ekor

e. Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi masyarakat Desa Tanjung Dalam secara
rata-rata tergolong masyarakat menengah kebawah dan RTM,
sedangkan hanya sebagian kecilnya yang berekonomi kuat/menengah
keatas. Kondisi ini disebabkan oleh rendahnya SDM dan mayoritas
penduduk bermata pencaharian sebagai petani yang menggunakan
pola pertanian tradisional. Selain bertani ada juga yang bekerja
sebagai buruh bangunan, Buruh tani, PNS, Honorer dan pelayanan
jasa lainnya.
f. Kelembagaan Desa
1. Pembagian Wilayah
15

Wilayah Desa Tanjung Dalam terbagi menjadi 3 (tiga) Dusun dimana


setiap Dusun memiliki wilayah pertanian dan perkebunan,
sementara pusat desa berada di dusun I dan setiap dusun dipimpin
oleh Kepala Dusun.
3. Sarana dan psarana desa
NO SARANA/ PSARANA JUMLAH/ LOKASI
VOLU
ME
1. Kantor/Balai Desa 1 Unit Dusun I
2. Masjid 1 Unit Dusun I
3. Mushollah 1 Unit Dusun III
4. Posyandu 1 Unit Dusun I
5. Pos Ronda 3 Unit Dusun III
6. Gedung SD 1 Unit Dusun II
7. Tempat Pemakaman Umum 2 Titik Dusun II
(TPU)
8. Jalan Poros/Hot Mix ±700M Desa
9. Jalan Telford/Pekerasan ±1.600M Dusun I,II
10. Jalan Lapisan Penetrasi ±590M Dusun I,II
11. Jalan Rabat Beton Ke ±2.100M Dusun I,II,III
Perkebunan
12. Jalan Rabat Beton Dalam Desa ±1.150M Dusun I,II,III
13. Je Jalan Tanah/Setapak 7.300M Dusun I,II,III
14. jembatan Beton Dalam Desa 1 Unit Dusun I
15. Jembatan Beton Ke Perkebunan - -
16. Jembatan Gantung 1 Unit Desa
17. Jembatan Papan/Bambu 3 Unit Dusun I,II
18. SPAL ±450M Dusun I,II
19. Saluran Irigasi ±560M Dusun III
20. Lapangan Bola Volly 1 Titik Dusun II
21. Fasilitas Jaringan Telepon 1 Paket Desa
16

22. Usaha Penggilingan Kopi/Padi 2 Unit Dusun I,II


23 Kolam Pancing 4 Unit Dusun I,II

C. Susunan Organisasi Pemerintah Desa (SOPD)


Susunan organisasi pemerintah desa dan tata kerja pemerintahan desa
Tanjung Dalam Kecamatan Curup Selatan sebagai berikut;

KEPALA DESA
Betnan Junaidi

SEKRETARIS DESA
Paisal Bakri

KEPALA URUSAN KEPALA URUSAN KEPALA URUSAN


Mike Soraya Naimatul Insani Sainir Kusyandi

KEPALA DUSUN I
Komarudin

KEPALA DUSUN II Edi


Elius E

KEPALA DUSUN III


Bambang

Keterangan Singkatan:
1. Kades adalah Kepalah Desa.
2. Sekdes adalah Sekretaris Desa.
3. Kaur adalah Kepalah seksi.
4. Kadus adalah Kepalah Dusun.
17

BAB III
INVENTARISASI MASALAH DAN PROGRAM KERJA
A. Inventarisasi Masalah
Dari hasil observasi dan wawancara dengan masyarakat Desa Tanjung
Dalam yang dilakukan oleh anggota KKN kelompok 55 Angkatan 1 Tahun
2019 yang dimulai pada tanggal 6 Juli-6 September, maka terinventarisasi
sebagai berikut :
INVENTARISASI MASALAH PROGRAM MAHASISWA KKN
IAIN CURUP KELOMPOK 55 ANGKATAN 1 TAHUN 2019
DESA : TANJUNG DALAM
KECAMATAN : CURUP SELATAN
KABUPATEN : REJANG LEBONG
NO BIDANG SPESIFIKASI PELUANG TANTANGA
GARAP N
AN
1. KEAGAMAAN
a. Anak- Sore Mengaji Banyak anak- Banyak anak-
anak anak di Desa anak yang
Tanjung Dalam. kurang bisa
mengaji.
b. Ibu-ibu Pengajian dan Adanya Kurangnya
mengisi materi kegiatan zhalat narasumber
keagamaan. dzhuhur yang ahli
berjamaah. dalam bidang
c. Risma tersebut.
dan Diskusi bersama Banyak remaja Remaja yang
Karang untuk Desa Tanjung ada di Desa
Taruna menggerakkan Dalam yang Tanjung
dan mengaktifkan memiliki waktu Dalam kurang
kembali program luang. aktif dalam
kegiatan. kegiatan
keagamaan.
18

2. PENDIDIKAN Ikut serta dalam Banyak anak- Minat brlajar


a. SD kegiatan belajar anak di Desa rendah.
mengajar dan Tanjung Dalam.
ekstra kurikuler.
3. SOSIAL Audiensi ke dinas Antusias Tenaga dan
a. Pencema kebersihan dan masyarakat Biaya
ran pembuatan kotak yang tinggi Operasional.
Lingkun sampah di Desa untuk menjaga
gan Tanjung Dalam. lingkungan
terutama sungai
yang ada di
Desa Tanjung
Dalam.
Tanjung Dalam, Senin 8 Juli 2019
Ketua
Kelompok 55

Arby Arzandi
16631013

Mengetahui,
Kepala Dusu 2 Dosen Pembimbing Lapangan

Syamsul Rizal, S.Ag, S.Ip,


Edi Elyus Efendi M.Pd
NIP. 197010041999031001
19

B. Program Kerja Kelompok

NO BIDANG RINCIAN TUJUAN WAKTU BIAYA


GARAPAN
O JENIS PELAKSAN Ket
KEGIAT AAN
AN
Garapan Pokok
1. Risma Mengikuti Untuk Kamis, Pukul -
kegiatan mempererat 20.00 WIB.
Risma tali
silaturahmi
dan Terlaks
membantu ana
mengaktifka
n kegiatan
Risma
tersebut.
Pengajian
2. Ibu-ibu
Menggerakkan
Untuk mempererat
Jumat, pukul 14.00 -
Ibu-ibu dalam
silaturahmi WIB
dan
kegiatan membantu
Terlaksana
pengajian. mengaktifkan
kembali kegiatan
pengajian Ibu-ibu.
3. Membersih Membersi Untuk Jumat, pukul -
kan Masjid hkan menjaga 08.00 WIB
jendela, kebersihan
Terlaks
lantai, masjid.
ana
karpet,
tempat
wudhu.
4. Tabligh Ceramah Untuk Jumat (09 Terlaks
Akbar dengan mengajak Agustus ana
20

Tema atau 2019), pukul


Qurban membantu 14.00 WIB.
Tanda masyarakat
Cinta, akan
Cinta pemahaman
Allah, tentang
Cinta qurban.
Sesama.
5. Idhul Adha Makan Untuk Minggu (11 Agustus
bersama memererat
2019), pukul 10.00
masyarak silaturahmi
WIB.
Terlaksana
at Desa bersama
Tanjung masyarakat.
Dalam.
6. 17 Agustus Mengikuti Untuk Minggu-Rabu (14-
kegiatan mengajak
17 Agustus) _
Risma dan Bapak/Ibu,
Karang Remaja
Taruna serta anak-
dalam anak ikut
Terlaksana
kegiatan berpartisipa
lomba 17 si dalam
Agustus. kegiatan
kemerdekaa
n 17
Agustus.
Sosialisasi
7. Mengadakan Untuk mengajak Selasa (27
Ekonomi sosialisai masyarakat Agust _ Terlaks
Rabbani masalah Desa us a
Ekonomi Tanjung 2019), n
Rabbani. Dalam pukul a
tentang 20.00
21

Ekonomi WIB.
Rabbani.
C. Garapan Penunjang
1. Mengaja Membantu Untuk Senin-kamis
r SD mengajar membantu Selama KKN _
didalam mengemba
kelas dan ngkan
kegiatan potensi diri
ekstrakurikul serta ilmu
Terl
er. pengetahua
aksa
n.
na

2. Mengaja Membantu Untuk Senin-sabtu -


r memberikan membantu Selama KKN
Mengaji materi dan dan
mengajar membuat
mengaji. anak-anak
pandai
dalam Terl
mengaji. aksa
na
22

3 Posyand Membantu Untuk 2 Minggu 1x


u kegiatan membantu Terl
posyandu di para _ aksa
desa Baru pengurus na
manis posyandu

Tanjung Dalam, 8 Juli 2019


Ketua Kelompok 55

Arby Arzandi
16631013

Mengetahui,
Kepala Dusun 2 Dosen Pembimbing Lapangan

Syamsul Rizal, S.Ag, S.Ip,


Edi Elyus Efendi M.Pd
NIP. 197010041999031001
23

BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
A. Pelaksanaan Program Kerja
Dalam melaksananakan program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Kami dari kelompok 55 bekerja sama dengan perangkat-perangkat desa di
desa Tanjung Dalam, pemuka-pemuka masyarakat, organisasi keagamaan,
karang taruna, dan pihak-pihak terkait. Selanjutnya kerja sama yang
dilakukan tersebut menghasilkan program kerja yang berpedoman pada buku
Panduan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Curup mahasiswa
reguler dan non reguler angkatan 1 tahun 2019 yang dapat diklasifikasikan
dalam bidang-bidang sebagai berikut :
1. Bidang garapan pokok, yaitu riset dan survey desa, serta pembangunan
bidang keagamaan baik fisik maupun non-fisik
2. Bidang garapan penunjang, meliputi pembangunan lintas sektoral, baik
fisik maupun non-fisik.
Tabel
Pelaksanaan Program Kerja Kelompok 55
KKN IAIN Curup Angkatan 1 Tahun 2019
A. Pokok

NO Bidang Rincian Jenis


Tujuan Peluang Tantangan
Garapan
o Kegiatan
A. KEAGAMAAN
1 a.Anak- Sore mengaji Banyalnya Banyak
anak anak-anak anak-anak
yang berada yang
di desa kurang bias
b. ibu-ibu Tanjung mengaji.
Dalam.
24

2 Pengajian Pengajian dan Menambahka Adanya Kurangnya


Ibu-ibu mengisi materi n wawasan kegiatan narasumber
tentang keagamaan shalat yang
keagamaan. dan dzhuhur mengisi /
menumbuhka berjamaah. ahli dalam
n nilai bidang
spiritual. tersebut.
Menjalin tali
silaturahim
antar ibu-ibu

Jum’at Bersih Menggeraka Dekat Kurang


n kesadaran dengan motivasi
untuk rumah dari warga
menjaga warga untuk
3. Masjid kebersihan menjaga
lingkungan kebersihann
Masjid dan ya masjid
Sekelilingny
a
B. Bidang Sosial Kemasyarakatan
4. Risma Diskusi Meningkatka Banyak Kurang
bersama untuk n semangat remaja di aktifnya
menggerakkan kinerja desa remaja desa
dan pemuda Tanjung Tanjung
mengaktifkan untuk aktif Dalam. Dalam akan
kembali dalam kegiatan
kegiatan masyarakat Risma
Risma. tersebut.
25

Lomba Untuk 1.Keingina Minat dan


peringatan 17 meningkatka n / minat motivasi
Agustus (Hari n semangat yang kuat yang belum
Kemerdekaan nasionalisme dari lahir dalam
Republik , dan beberapa diri pemuda
Indonesia ke- mengingat orang untuk
74) kembali mendirikan
17
5. perjuangan karang
Agustus
para taruna
pahlawan 2.Dukunga
Indonesia n dari
dalam perangkat
meraih desa dan
kemerdekaan mamsyarak
at.
C. Bidang Pendidikan
6. Sekolah Membantu - Meringanka Sarana dan Minat
Dasar mengajar di n pekerjaan prasarana belajar
sekolah - Menambah sekolah masih
pengetahuan yang rendah.
anak didik memadai
- Mengaplika
sikan metode
yang telah
dipelajari di
perkuliahan
7. Posyandu Membantu Untuk Para Kurang
kegiatan membantu pengurus mengerti
posyandu di para pengurus yang handal dalam
desa Baru posyandu bidang
Tanjung kesehatan
Dalam
26

B. Faktor-faktor Pendukung Pelaksanaan Program Kerja


Dalam melaksanakan program kerja kuliah pengabdian masyarakat
ini, tentunya ada banyak pendukung. Maka dari itu banyak faktor-faktor yang
kami anggap mendukung program kerja ini, diantaranya adalah :
1. Kepala Desa
Kepala Desa Tanjung Dalam yaitu Bapak Betnan Junaidi selalu
mendukung program kerja yang dilaksanakan oleh peserta Kuliah Kerja
Nyata (KKN) IAIN Curup. Setiap acara yang diselenggarakan baik dari
Bapak kepala desa maupun peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) selalu
mendapat dukungan baik. Dan dari setiap acara yang dilaksanakan Bapak
Kepala Desa selalu meluangkan waktu untuk hadir dalam acara yang
dibuat tersebut.
2. Perangkat Desa
Perangkat Desa, Desa Tanjung Dalam juga selalu mendukung
dalam setiap program kerja yang dilaksanakan oleh peserta Kuliah Kerja
Nyata (KKN), dan memberikan pendapat serta memberi jalan kelancaran
kerja bagi mahasiswa KKN, Khususnya bapak Edi, bapak Komarudin,
yang selalu meluangkan waktu untuk seluruh kelancaran program kerja
KKN IAIN Curup 2019, serta selalu mendampingi kami peserta KKN
IAIN Curup 2019.
3. Perangkat Agama
Perangkat Agama desa Tanjung Dalam juga selalu mendukung
dalam setiap program kerja yang dilakukan oleh peserta Kuliah Kerja
Nyata (KKN), serta memberikan arahan atau dampingan kepada peserta
Kuliah Kerja Nyata (KKN) khususnya Bapak Imam dan perangkat-
perangkat masjid Baiturrahmah.
4. Masyarakat Desa Tanjung Dalam
Dengan menjalin silaturahmi dan hubungan yang baik dengan
masyarakat Desa Tanjung Dalam sudah jelas bahwasannya masyarakat
Desa Tanjung Dalam selalu mendukung program kerja yang dilaksanakan
oleh peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN curup. Pada umumnya
masyarakat Desa Tanjung Dalam adalah masyarakat yang baik, ramah, dan
27

mudah bergaul dengan masyarakat yang baru. Maka program kerja yang
dilaksanakan dapat terlaksana dengan baik dan berjalan sebagaimana
mestinya.
C. Hambatan-Hambatan Dalam Pelaksanaan Program Kerja
Setiap usaha yang dilakukan pasti ada hambatan-hambatannya dalam
pelaksanaannya, begitu juga dalam pelaksanaan program kerja Kuliah Kerja
Nyata (KKN) ini.
Dalam pelaksanaan program kerja yang direncanakan ada beberapa
hambatan yang dialami, dintaranya adalah :
1. Kesibukan Masyarakat Desa Tanjung Dalam
Umumnya masyarakat Desa Tanjung Dalam sibuk dengan
kegiatan atau aktifitas masing-masing di karenakan mayoritas masyarakat
desa Tanjung Dalam adalah petani. Sehingga untuk melaksanakan dan
mengikuti kegiatan atau perencanaan kedepan untuk desa kurang begitu
dipedulikan. Dan hanya sebagian masyarakat yang memiliki rasa peduli
dan ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang diadakan di desa.
Terkecuali kegiatan yang dilakukan pada malam hari. Hal ini disebabkan
aktifitas masyarakat dari pagi hingga sore kebanyakan dihabiskan untuk
bertani.
2. Kurangnya Kesadaran Pemuda-Pemudi
Dalam palaksanaan program kerja ini hambatan selanjutnya adalah
pemuda-pemudi desa Tanjung Dalam. Masih ada pemuda-pemudi yang
belum sadar akan kewajiban dan tanggung jawab yang dibebankan
kepadanya. Maka hal itu merupakan salah satu penghambat dalam
pelaksanaan program kerja yang dirancang oleh mahasiswa Kuliah Kerja
Nyata (KKN) IAIN Curup. Misalnya dalam kegiatan pembentukan dan
pengaktifan organisasi RISMA, sulit untuk mengumpulkan pemuda
pemudi dalam kegiatan tersebut. Karena kesibukan masing-masing.
D. Kegiatan Partisipasi
Kegiatan partisipasi adalah kegiatan yang di dalamnya peserta
KKN dapat ikut serta dalam membantu berjalannya berbagai acara kegiatan
28

di masyarakat, misalnya acara hajatan, pernikahan , musyawarah, rapat


panitia HUT RI, Tabligh Akbar di Desa Tanjung Dalam.
Dalam beberapa kegiatan yang diadakan masyarakat setempat peserta
Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 55 harus pro-aktif dalam segala
kegiatan kemasyarakatan, misalnya kegiatan kemasyarakatan peserta KKN
menjadi panitia pelaksana kegiatan peringatan HUT KEMRI, panitia
lapangan pada acara pernikahan, panitia Kurban hari raya Idul Adha dan lain
sebagainya.
E. Rencana Kegiatan
Rancangan kegiatan kelompok 55 disesuaikan dengan permasalahan-
permasalahan yang ada di masyarakat yang ditemukan dan dapat dilihat
rinciannya pada inventarisasi masalah yang ditemukan dari hasil observasi
kelompok.
Dengan status Institut Agama Islam Negeri (IAIN) yang berbasis
Islami tentunya kelompok 55 akan memulai kegiatan keagamaan yang
menjadi garapan pokok yaitu kebersihan tempat ibadah (masjid),
melaksanakan ibadah, menggerakkan organisasi keagamaan yang telah di
bentuk, dan lain sebagainya. Kemudian kelompok 55 akan, mengadakan
perlombaan-perlombaan membantu mengajar di sekolah dan sebaginya.
Setelah melakukan observasi dan diketahui berbagai permasalahan
yang ada dan mendengar penjelasan dari masyarakat maka diadakan diskusi
kelompok untuk membentuk program kerja KKN dari berbagai pendapat oleh
kelompok KKN 55. Program ini dibuat dalam time schedule, yang menjadi
acuan dalam melakukan berbagai kegiatan. Namun dalam pelaksanaannya
tetap memperhatikan kondisi yang ada atau yang dibutuhkan masyarakat
setempat. Sehingga terjadi perubahan-perubahan waktu dan pelaksanaan
program kerja yang ada pada time schedule.
29

BAB V
EVALUASI PROGRAM KERJA

Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama enam puluh dua
hari ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi para peserta,
pihak pelaksana dan masyarakat. Dalam realisasi program kerja kelompok 55
tentu saja terdapat kekurangan dan kelebihan. Dari dua sisi tersebut perlu
adanya evaluasi terhadap manfaatnya bagi masyarakat, khususnya masyarakat
desa Tanjung Dalam. Adapun secara umum yang dapat dijadikan bahan
evaluasi adalah :
A. Evaluasi Terhadap Masyarakat
Program kerja yang telah dirancang baik program pokok maupun
program penunjang telah dapat dilaksanakan dengan baik selama kegiatan
KKN di Desa Tanjung Dalam. Namun kesempurnaannya secara jujur dan
tanpa direkayasa kesuksesan secara 100% belumlah tercapai, dikarenakan
kendala dan hambatan yang di hadapi selama pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata
(KKN). Namun program tersebut telah hampir tuntas dan pelaksanaan
program kerja yang telah di rancang dan disusun telah mendapat respon dari
masyarakat berupa partispasi secara fisik maupun Psikis dari masyarakat desa
Tanjung Dalam.
Pelaksanaan program kerja yang telah disusun dan dirancang dengan
keterlibatan masyarakat secara utuh sesuai dengan arah yang di emban oleh
BP-KKN kepada peserta KKN. Maka dari itu peran serta masyarakat sudah
dapat dirasakan baik berupa bentuk tenaga, waktu dan pikiran. Namun secara
khusus di aspek-aspek tertentu dalam masyarakat, peran masyarakat dirasakan
sangat membantu walaupun masih ada kekurangan dalam beberapa hal,
mislanya pelaksanan program kerja tidak secara sempurna karena kendala
waktu mengingat kesibukan dari masyarakat desa Tanjung Dalam itu sendiri.
B. Evaluasi Terhadap Kegiatan Mahasiswa Peserta KPM
Dalam pelaksanaan kegiatan selama KKN di desa Tanjung Dalam,
banyak memberikan kontribusi positif bagi perkembangan kepribadian,
pengetahuan serta keluasan mahasiswa. Hal ini didapat dari pengalaman
30

selama berinteraksi dengan masyarakat, namun masih banyak hal yang perlu
menjadi catatan bagi mahasiswa untuk dijadikan bahan evaluasi bagi peserta
KKN, diantaranya :
1. Perlunya kesadaran dari setiap peserta KKN, mengenai keterlibatan
masyarakat secara utuh dalam pelaksanaan kegiatan terhadap masyarakat
dalam mencapai kemajuan dan kemandirian dengan segala keterbatasan,
kemampuan, pengetahuan dan finansial. Maka pelaksanaan kegiatan KN,
belum mencapai tingkat keberhasilan 100%. Oleh karena itu, ini menjadi
bahan evaluasi bagi peserta KKN. Ucapan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan- kegiatan selama
Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Tanjung Dalam.
2. Perlunya mahasiswa membekali diri dengan pengetahuan Agama dalam
mengajak masyarakat untuk aktif dalam beribadah, serta memberikan
motivasi bagi masyarakat Desa Tanjung Dalam pentinya pengetahuan
agama.
3. Perlunya mahasiswa membekali diri dengan keterampilan berorganisasi
sehingga dapat mendukung kelancaran kegiatan KKN.
4. Bila memungkinkan, diusahakan dalam waktu tertentu secara bersama-
sama kami akan melakukan kunjungan silaturahmi agar hubungan yang
sudah terjalin dengan masyarakat tidak terputus dan akan tetap berlanjut
meski waktu Kuliah Kerja Nyata (KKN) telah usai.
31

BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan Program kerja yang dirancang dan dilaksanakan oleh
KKN Kelompok 55 selama 2 bulan terhitung sejak tanggal 6 Juli sampai 6
September telah terealisasikan dan di realisasi dengan baik. Meskipun dalam
prosesnya peserta kelompok 55 KKN IAIN Curup tahun 2019 menghadapi
berbagai macam kendala dan hambatan dalam masyarakat.
Segala sesuatunya dapat terselesaikan berkat sebuah kelompok yang
telah menjadi keluarga baru selama KKN di Desa Tanjung Dalam. Dengan
kekompakkan dan kekeluargaan yang terjalin sangat baik antara peserta KKN
dengan Masyarakat Desa Tanjung Dalam sehingga dapat terselesaikan
dengan baik. Dari hasil laporan ini maka dapat disimpulkan beberapa pokok
pembahasan :
1. Seluruh program kerja baik garapan pokok maupun garapan penunjang
secara keseluruhan dapat dijalankan dengan baik.
2. Kerjasama terjalin baik antara perangkat desa Tanjung Dalam, perangkat
Agama, pemuka Adat, dan Tokoh Masyarakat.
3. Terjalinnya koordinasi yang baik antara peserta Kuliah Kerja Nyata
(KKN) dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), juga peserta KKN
dengan LPPM angkatan 1 Tahun 2019.
4. Adanya koordinasi yang baik antara peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN)
IAIN Curup kelompok 55 dengan seluruh masyarakat Desa Tanjung
Dalam.
5. Serta adanya koordinasi yang baik antara peserta Kuliah Kerja Nyata
(KKN) IAIN Curup kelompok 55 dengan seluruh peserta Kuliah Kerja
Nyata (KKN) lainnya.
B. Saran-Saran
Secara umum pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sudah berjalan
sesuai dengan apa yang diharapkan, namun tentu saja masih ada kelemahan
dalam segala bidang misalnya, realitas di masyarakat masih perlu berbagai
pembenahan khususnya dalam hal kepemudaan dan pengorganisasian.
32

Dan tentunnya sangat diharapkan semua program-program kerja yang


telah dilaksanakan oleh peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 55
dapat diteruskan dan di tindak lanjuti oleh berbagai pihak baik perangkat
desa, tokoh agama, pemuda-pemudi serta masyarakat Desa Tanjung Dalam.
Karena tanpa adanya tindak lanjut dari program-program tersebut maka
dukungan dan partisipasi selama KKN menjadi tidak berarti.
Demikianlah laporan ini kami buat dengan sebenarnya, semoga dapat
dijadikan sebagai bahan acuan dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
selanjutnya. Serta dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam melakukan
evaluasi. Dan bagi semua pihak kami mohon maaf atas segala kekurangan
dan kami berterima kasih kepada semua pihak yang terkait dalam pelaksanan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Curup Angkatan 1 tahun 2019.

Anda mungkin juga menyukai