PENDAHULUAN
A. Nama Kegiatan
Kegiatan ini dinamakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa
Angkatan 1 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IAIN
Curup.
B. Landasan Konseptual
1
2
G. Tujuan
1. Terwujudnya praktik keberagamaan yang mampu memberikan
pencerahan terhadap praktik kehidupan sosial keagamaan masyarakat.
2. Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat dan memecahkan masalah sosial
bersama masyarakat dalam rangka kesejahteraan sosial, pencerahan,
pembebasan dan kemandirian.
3. Mengubah cara pandang, pola pikir dan sikap, perilaku dan cara kerja
yang lebih baik bagi mahasiswa maupun masyarakat dalam
menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat.
H. Sasaran
1. Mahasiswa.
2. Dosen.
3. Masyarakat.
4. IAIN Curup.
5. Pemerintah Daerah.
I. Manfaat
1. Mahasiswa
a. Mahasiswa dapat belajar dari kehidupan masyarakat dan bekerja sama
mereka untuk melakukan perubahan sosial.
b. Dapat memberi motivasi, inovasi, dan dinamisasi dalam
pemberdayaan masyarakat.
c. Dapat belajar membantu masyarakat dalam meningkatkan
pengetahuan agama bagi pengembangan motivasi beramal, berusaha
sesuai dengan kebutuhan masyarakat
d. Mendewasakan kepribadian dan pengembangan wawasan mahasiswa
dalam melihat realita persoalan masyarakat
2. Dosen
a. Mengejawantahkan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui pengabdian
masyarakat berbasis riset.
b. Melakukan pengabdian masyarakat berbasis riset.
6
BAB II
KONDISI OBJEKTIF LOKASI KKN
A. Sejarah Desa
1. Sejarah Desa Tanjung Dalam
Berdasarkan berita para sesepuh desa diperkirakan pada tahun 1713 ada
suatu petalang yang masuk marga bermani ulu raya yang dikenal dengan
Talang Ka’it, penduduk aslinya suku Rejang yang bercocok tanam dan
mendiami wilayah tempat perbukitan. Atas kesepakatan pemerintahan
marga Talang Kait dirubah menjadi Tanjing Alam yang berarti Paku
Bumi. Setelah beberapa tahun pemerintahan marga mengganti nama
Tanjing Alam menjadi Sedalam. Kemudian pada tahun 1898 disepakati
penggantian nama kampung dari Sedalam menjadi Tanjung Dalam yang
ditunjuk pula seorang pemimpin kampung yang diberi gelar PATEI. Patei
pertama Tanjung Dalam adalah Puyang Dangek. Namun pusat
pemerintahan masih berada di Desa Dusun Sawah.
Seiring berjalannya waktu berangsur-angsur masyarakat yang
menghuni tempat tersebut semakin banyak dan terus berkembang,
sehingga muncullah niat dan itikad bersama untuk membentuk desa.
Berkat doa dan perjuangan bersama, akhirnya pada tahun 1920 resmi
terbentuknya Desa Tanjung Dalam (yang wilayanya sekarang meliputi
desa Pungguk Lalang, Turan Baru, Tanjung Dalam dan Air Lanang)
Untuk mengisi pimpinan desa dilakukan pemilihan kepalah desa
pertama, pemilihan ini dimenangkan oleh KS’IB (menjabat tahun 1968-
1976 M). Setelah masa jabatan kepalah desa berakhir diadakan pemilihan
kepalah desa kedua, pemilihan ini dimenangkan oleh Baharudin (menjabat
tahun 1976-1985 M). Setelah masa jabatan kepalah desa berakhir diadakan
pemilihan kepalah desa ketiga, pemilihan ini dimenangkan oleh Jilani
(menjabat tahun 1985-2001 M). setelah masa jabatan kepalah desa
berakhir diadakan pemilihan kepalah desa keempat, pemilihan ini
dimenangkan oleh Salimin (menjabat tahun 2001-2007 M). setelah masa
jabatan kepalah desa berakhir maka pihak kecamatan curup selatan
menunjuk seorang pelaksana tugas kades sehingga tanjung dalam di
9
pimpin oleh Joni tahun (tahun 2007 M). setelah itu diadakan pemilihan
kepalah desa kelima, pemilihan ini dimenangkan oleh Jon Kenedi
(menjabat tahun 2007-2013 M). setelah masa jabatan kepalah desa
berakhir diadakan pemilihan kepalah desa keenam, pemiliohan ini
dimenangkan oleh Betnan Junaidi (yang menjabat tahun 2013-sekarang).
2. Sejarah perkembangan desa
Tabel 1
Tahu Kejadian Yang Baik Kejadian Yang Buruk
n
1713 Dilaksanakan musyawarah dan sepakat
- membentuk sebuah kampung/petalangan yang
1dinamakan Talang Kait, oleh pemerintahan
8marga diganti menjadi Tanjing
9Alam,kemudian diganti menjadi Sedalam. Dan
8akhirnya disepakati Tanjung Dalam.
1968 Dihapuskan system pemerintahan Marga dan
pemerintahan dusun menjadi pemerintahan
desa maka disepakati pemilihan kepalah desa
secara langsung. Pemilihan Kepalah Desa yang
pertama dimenangkan oleh KA’IB.
1976 Dilaksanakan pemilihan Kepalah Desa kedua Terjadi Gempa Bumi
dimenangkan oleh Baharudin. yang mengakibatkan
desa mengalami kerugian
besar
1985 Dilaksanakan pemilihan Kepalah Desa ketiga
dimenangkan oleh Jilani.
2001 Dilaksanakan pemilihan kepalah desa keempat
dimenangkan oleh Salimin.
2004 Terjadinya Pemekaran Kecamatan Curup
Selatan Dari Kecamatan Curup.
2007 Terjadi kekosongan jabatan Kades maka
ditunjuk seorang PJs. Kades bernama Joni
10
d. Kepemilikan Ternak
Masyarakat Desa Tanjung Dalam sebagian besar memiliki
ternak ayam / unggas dan sebagian kecil memiliki ternak kerbau.
Ayam/ Unggas Kambing Sapi Kerbau Lainnya
e. Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi masyarakat Desa Tanjung Dalam secara
rata-rata tergolong masyarakat menengah kebawah dan RTM,
sedangkan hanya sebagian kecilnya yang berekonomi kuat/menengah
keatas. Kondisi ini disebabkan oleh rendahnya SDM dan mayoritas
penduduk bermata pencaharian sebagai petani yang menggunakan
pola pertanian tradisional. Selain bertani ada juga yang bekerja
sebagai buruh bangunan, Buruh tani, PNS, Honorer dan pelayanan
jasa lainnya.
f. Kelembagaan Desa
1. Pembagian Wilayah
15
KEPALA DESA
Betnan Junaidi
SEKRETARIS DESA
Paisal Bakri
KEPALA DUSUN I
Komarudin
Keterangan Singkatan:
1. Kades adalah Kepalah Desa.
2. Sekdes adalah Sekretaris Desa.
3. Kaur adalah Kepalah seksi.
4. Kadus adalah Kepalah Dusun.
17
BAB III
INVENTARISASI MASALAH DAN PROGRAM KERJA
A. Inventarisasi Masalah
Dari hasil observasi dan wawancara dengan masyarakat Desa Tanjung
Dalam yang dilakukan oleh anggota KKN kelompok 55 Angkatan 1 Tahun
2019 yang dimulai pada tanggal 6 Juli-6 September, maka terinventarisasi
sebagai berikut :
INVENTARISASI MASALAH PROGRAM MAHASISWA KKN
IAIN CURUP KELOMPOK 55 ANGKATAN 1 TAHUN 2019
DESA : TANJUNG DALAM
KECAMATAN : CURUP SELATAN
KABUPATEN : REJANG LEBONG
NO BIDANG SPESIFIKASI PELUANG TANTANGA
GARAP N
AN
1. KEAGAMAAN
a. Anak- Sore Mengaji Banyak anak- Banyak anak-
anak anak di Desa anak yang
Tanjung Dalam. kurang bisa
mengaji.
b. Ibu-ibu Pengajian dan Adanya Kurangnya
mengisi materi kegiatan zhalat narasumber
keagamaan. dzhuhur yang ahli
berjamaah. dalam bidang
c. Risma tersebut.
dan Diskusi bersama Banyak remaja Remaja yang
Karang untuk Desa Tanjung ada di Desa
Taruna menggerakkan Dalam yang Tanjung
dan mengaktifkan memiliki waktu Dalam kurang
kembali program luang. aktif dalam
kegiatan. kegiatan
keagamaan.
18
Arby Arzandi
16631013
Mengetahui,
Kepala Dusu 2 Dosen Pembimbing Lapangan
Ekonomi WIB.
Rabbani.
C. Garapan Penunjang
1. Mengaja Membantu Untuk Senin-kamis
r SD mengajar membantu Selama KKN _
didalam mengemba
kelas dan ngkan
kegiatan potensi diri
ekstrakurikul serta ilmu
Terl
er. pengetahua
aksa
n.
na
Arby Arzandi
16631013
Mengetahui,
Kepala Dusun 2 Dosen Pembimbing Lapangan
BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
A. Pelaksanaan Program Kerja
Dalam melaksananakan program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Kami dari kelompok 55 bekerja sama dengan perangkat-perangkat desa di
desa Tanjung Dalam, pemuka-pemuka masyarakat, organisasi keagamaan,
karang taruna, dan pihak-pihak terkait. Selanjutnya kerja sama yang
dilakukan tersebut menghasilkan program kerja yang berpedoman pada buku
Panduan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Curup mahasiswa
reguler dan non reguler angkatan 1 tahun 2019 yang dapat diklasifikasikan
dalam bidang-bidang sebagai berikut :
1. Bidang garapan pokok, yaitu riset dan survey desa, serta pembangunan
bidang keagamaan baik fisik maupun non-fisik
2. Bidang garapan penunjang, meliputi pembangunan lintas sektoral, baik
fisik maupun non-fisik.
Tabel
Pelaksanaan Program Kerja Kelompok 55
KKN IAIN Curup Angkatan 1 Tahun 2019
A. Pokok
mudah bergaul dengan masyarakat yang baru. Maka program kerja yang
dilaksanakan dapat terlaksana dengan baik dan berjalan sebagaimana
mestinya.
C. Hambatan-Hambatan Dalam Pelaksanaan Program Kerja
Setiap usaha yang dilakukan pasti ada hambatan-hambatannya dalam
pelaksanaannya, begitu juga dalam pelaksanaan program kerja Kuliah Kerja
Nyata (KKN) ini.
Dalam pelaksanaan program kerja yang direncanakan ada beberapa
hambatan yang dialami, dintaranya adalah :
1. Kesibukan Masyarakat Desa Tanjung Dalam
Umumnya masyarakat Desa Tanjung Dalam sibuk dengan
kegiatan atau aktifitas masing-masing di karenakan mayoritas masyarakat
desa Tanjung Dalam adalah petani. Sehingga untuk melaksanakan dan
mengikuti kegiatan atau perencanaan kedepan untuk desa kurang begitu
dipedulikan. Dan hanya sebagian masyarakat yang memiliki rasa peduli
dan ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang diadakan di desa.
Terkecuali kegiatan yang dilakukan pada malam hari. Hal ini disebabkan
aktifitas masyarakat dari pagi hingga sore kebanyakan dihabiskan untuk
bertani.
2. Kurangnya Kesadaran Pemuda-Pemudi
Dalam palaksanaan program kerja ini hambatan selanjutnya adalah
pemuda-pemudi desa Tanjung Dalam. Masih ada pemuda-pemudi yang
belum sadar akan kewajiban dan tanggung jawab yang dibebankan
kepadanya. Maka hal itu merupakan salah satu penghambat dalam
pelaksanaan program kerja yang dirancang oleh mahasiswa Kuliah Kerja
Nyata (KKN) IAIN Curup. Misalnya dalam kegiatan pembentukan dan
pengaktifan organisasi RISMA, sulit untuk mengumpulkan pemuda
pemudi dalam kegiatan tersebut. Karena kesibukan masing-masing.
D. Kegiatan Partisipasi
Kegiatan partisipasi adalah kegiatan yang di dalamnya peserta
KKN dapat ikut serta dalam membantu berjalannya berbagai acara kegiatan
28
BAB V
EVALUASI PROGRAM KERJA
Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama enam puluh dua
hari ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi para peserta,
pihak pelaksana dan masyarakat. Dalam realisasi program kerja kelompok 55
tentu saja terdapat kekurangan dan kelebihan. Dari dua sisi tersebut perlu
adanya evaluasi terhadap manfaatnya bagi masyarakat, khususnya masyarakat
desa Tanjung Dalam. Adapun secara umum yang dapat dijadikan bahan
evaluasi adalah :
A. Evaluasi Terhadap Masyarakat
Program kerja yang telah dirancang baik program pokok maupun
program penunjang telah dapat dilaksanakan dengan baik selama kegiatan
KKN di Desa Tanjung Dalam. Namun kesempurnaannya secara jujur dan
tanpa direkayasa kesuksesan secara 100% belumlah tercapai, dikarenakan
kendala dan hambatan yang di hadapi selama pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata
(KKN). Namun program tersebut telah hampir tuntas dan pelaksanaan
program kerja yang telah di rancang dan disusun telah mendapat respon dari
masyarakat berupa partispasi secara fisik maupun Psikis dari masyarakat desa
Tanjung Dalam.
Pelaksanaan program kerja yang telah disusun dan dirancang dengan
keterlibatan masyarakat secara utuh sesuai dengan arah yang di emban oleh
BP-KKN kepada peserta KKN. Maka dari itu peran serta masyarakat sudah
dapat dirasakan baik berupa bentuk tenaga, waktu dan pikiran. Namun secara
khusus di aspek-aspek tertentu dalam masyarakat, peran masyarakat dirasakan
sangat membantu walaupun masih ada kekurangan dalam beberapa hal,
mislanya pelaksanan program kerja tidak secara sempurna karena kendala
waktu mengingat kesibukan dari masyarakat desa Tanjung Dalam itu sendiri.
B. Evaluasi Terhadap Kegiatan Mahasiswa Peserta KPM
Dalam pelaksanaan kegiatan selama KKN di desa Tanjung Dalam,
banyak memberikan kontribusi positif bagi perkembangan kepribadian,
pengetahuan serta keluasan mahasiswa. Hal ini didapat dari pengalaman
30
selama berinteraksi dengan masyarakat, namun masih banyak hal yang perlu
menjadi catatan bagi mahasiswa untuk dijadikan bahan evaluasi bagi peserta
KKN, diantaranya :
1. Perlunya kesadaran dari setiap peserta KKN, mengenai keterlibatan
masyarakat secara utuh dalam pelaksanaan kegiatan terhadap masyarakat
dalam mencapai kemajuan dan kemandirian dengan segala keterbatasan,
kemampuan, pengetahuan dan finansial. Maka pelaksanaan kegiatan KN,
belum mencapai tingkat keberhasilan 100%. Oleh karena itu, ini menjadi
bahan evaluasi bagi peserta KKN. Ucapan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan- kegiatan selama
Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Tanjung Dalam.
2. Perlunya mahasiswa membekali diri dengan pengetahuan Agama dalam
mengajak masyarakat untuk aktif dalam beribadah, serta memberikan
motivasi bagi masyarakat Desa Tanjung Dalam pentinya pengetahuan
agama.
3. Perlunya mahasiswa membekali diri dengan keterampilan berorganisasi
sehingga dapat mendukung kelancaran kegiatan KKN.
4. Bila memungkinkan, diusahakan dalam waktu tertentu secara bersama-
sama kami akan melakukan kunjungan silaturahmi agar hubungan yang
sudah terjalin dengan masyarakat tidak terputus dan akan tetap berlanjut
meski waktu Kuliah Kerja Nyata (KKN) telah usai.
31
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan Program kerja yang dirancang dan dilaksanakan oleh
KKN Kelompok 55 selama 2 bulan terhitung sejak tanggal 6 Juli sampai 6
September telah terealisasikan dan di realisasi dengan baik. Meskipun dalam
prosesnya peserta kelompok 55 KKN IAIN Curup tahun 2019 menghadapi
berbagai macam kendala dan hambatan dalam masyarakat.
Segala sesuatunya dapat terselesaikan berkat sebuah kelompok yang
telah menjadi keluarga baru selama KKN di Desa Tanjung Dalam. Dengan
kekompakkan dan kekeluargaan yang terjalin sangat baik antara peserta KKN
dengan Masyarakat Desa Tanjung Dalam sehingga dapat terselesaikan
dengan baik. Dari hasil laporan ini maka dapat disimpulkan beberapa pokok
pembahasan :
1. Seluruh program kerja baik garapan pokok maupun garapan penunjang
secara keseluruhan dapat dijalankan dengan baik.
2. Kerjasama terjalin baik antara perangkat desa Tanjung Dalam, perangkat
Agama, pemuka Adat, dan Tokoh Masyarakat.
3. Terjalinnya koordinasi yang baik antara peserta Kuliah Kerja Nyata
(KKN) dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), juga peserta KKN
dengan LPPM angkatan 1 Tahun 2019.
4. Adanya koordinasi yang baik antara peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN)
IAIN Curup kelompok 55 dengan seluruh masyarakat Desa Tanjung
Dalam.
5. Serta adanya koordinasi yang baik antara peserta Kuliah Kerja Nyata
(KKN) IAIN Curup kelompok 55 dengan seluruh peserta Kuliah Kerja
Nyata (KKN) lainnya.
B. Saran-Saran
Secara umum pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sudah berjalan
sesuai dengan apa yang diharapkan, namun tentu saja masih ada kelemahan
dalam segala bidang misalnya, realitas di masyarakat masih perlu berbagai
pembenahan khususnya dalam hal kepemudaan dan pengorganisasian.
32