Anda di halaman 1dari 13

Disajikan dalam Diskusi ORGANISASI, KEPEMIMPINAN, DAN MANAJEMEN PERSONAL Dosen Pengampu : Prof. Dr.

Dedi Mulyasana OLEH : WANGSIH AHMAD SUKANDAR

Budaya mutu adalah suatu pola perilaku organisasi yang berpijak pada etika profesional dalam upaya menghasilkan barang atau layanan jasa yang dapat memuaskan pelanggannya Budaya mutu merupakan tuntutan manajemen modern yang secara simultan fokus pada upaya mengasilkan produk barang ataupun layanan jasa yang bermutu, sehingga dapat meningkatkan daya saing dan menjaga kepuasan pelanggan Dalam konteks pendidikan, maka budaya mutu melekat pada perilaku manajemen atau pengelolaan pendidikan yang dapat menjamin terselenggaranya layanan prima pendidikan nasional Budaya mutu dan profesionalisme pendidikan di perguruan tinggi antara lain dapat dikembangkan melalui pelaksanaan program INTERNAL QUALITY ASSURANCE (Jaminan Mutu Internal)
Margono S. - Kurikulum Berbasis Kompetensi
2

PERGURUAN TINGGI BERKUALITAS


Perguruan tinggi yang mampu merumuskan visinya dan melaksanakannya melalui misi yang relevan dan Selalu memberikan kepuasan kepada

stakeholdersnya

PENDIDIKAN TINGGI SATU PROSES YANG KOMPLEKS

INPUT

Proses

Outp ut
Kualitas Lulusan -Kompetitif -Kolaboratif

Outcome

Impact

Kualitas Calon Mahasiswa

Kuliatas:
PBM

Kualitas Profesional

Kualitas dan Status Pembangunan di Indonesia

1
KURIKULUM
Konvensional Inovatif

2
SUMBER DAYA Manusia (S2, S3, Prof.) Fisik (Gedung & Lab, dll)

3
STANDAR SAINS DAN ETIKA YANG TINGGI Inisiasi Metode Baru Manajemen yang Inovatif

Dana (Tantangan ?)
Informasi (Tersedia)

INTERNAL QUALITY ASSURANCE (Jaminan Mutu Internal)


Internal quality assurance atau jaminan mutu internal adalah proses ke arah penjaminan bahwa Perguruan Tinggi yang bersangkutan dapat memenuhi mutu yang dijanjikan. JMI bertujuan melindungi masyarakat agar masyarakat mendapatkan pendidikan dan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan oleh penyelenggara pendidikan. JMI adalah proses pengendalian mutu yang merupakan bagian paradigma baru pengelolaan pendidikan, yang meliputi mutu, otonomi, akuntabilitas, evaluasi diri, dan akreditasi.

Dengan otonomi yang dimiliki,


Lembaga Pendidikan Tinggi harus dapat menyelenggarakan pendidikan secara bertanggungjawab, yaitu yang selalu menunjukkan adanya peningkatan mutu.

Lembaga Pendidikan Tinggi


harus dapat menjadikan evaluasi diri sebagai bagian dari kegiatan yang terinternalisasi di dalam kehidupan Perguruan Tinggi

Lembaga Pendidikan Tinggi


secara sukarela membuka diri (dengan sikap penuh kejujuran) untuk dinilai oleh fihak luar dengan proses akreditasi.

Evaluasi diri merupakan proses


internal yang bila dilakukan dengan baik dan ditindak-lanjuti dengan sesuai merupakan bagian dari jaminan mutu internal. (Sudah sampai mana ED diinternalisasikan dalam suatu lembaga pendidikan tinggi ?)

Akreditasi adalah bagian dari


jaminan mutu eksternal yang bila bisa berjalan sinergis dengan evaluasi diri akan menunjang pemeliharaan peningkatan mutu perguruan tinggi, baik institusinya maupun program studinya.

Internal Quality Assurance adalah


sistem penjaminan mutu pendidikan yang diberikan dan dilakukan oleh PT ybs.

Penjaminan Mutu Internal


mencakup dua hal pokok, yaitu: 1. Komitmen Inti terhadap Kemampuan Institusi. 2. Komitmen Inti terhadap Efektifitas Pendidikan.

Komitmen Inti Terhadap


Kemampuan Institusi meliputi delapan hal:

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Integritas Visi Tata pamong (governance) Sumberdaya manusia Sarana dan prasarana Keuangan Sistem Informasi Keberlanjutan

Semua itu harus dibangun dengan kesungguhan.

Jika masing-masing dari kedelapan hal tersebut di atas


dibangun dan secara terus-menerus dikembangkan di perguruan tinggi, berarti perguruan tinggi yang bersangkutan telah menunjukkan kemampuannya untuk memberikan jaminan mutu kepada stakeholdernya.

Jaminan Mutu itu tidak sekedar ada atau tidak, tetapi


kalaupun jaminan itu ada tingkatannyapun bervariasi.

Dengan menggunakan standar tertentu akan dapat diketahui sudah setinggi mana kemampuan perguruan tinggi itu dalam menyajikan mutu pendidikan.

ADA DELAPAN HAL YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENGGAMBARKAN TINGKAT KOMITMEN TERHADAP EFEKTIFITAS PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI 1. Mahasiswa 2. Kurikulum 3. Sistem pembelajaran

4. Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat


5. Sistem penjaminan mutu 6. Sistem pengelolaan

7. Suasana akademik
8. Mutu program studi. Semua ini harus diusahakan agar ada dalam kondisi sebaik mungkin ! 11

BAGAIMANA BISA MENGEMBANGKAN DAN MENYAJIKAN JAMINAN MUTU INTERNAL ITU KEPADA MASYARAKAT?

TUNJUKKAN SECARA SERIUS ADANYA KOMITMEN UNTUK SECARA TERUSMENERUS MENINGKATKAN : A. KEMAMPUAN INSTITUSI;

B. KEEFEKTIFAN PENDIDIKAN.

12

Anda mungkin juga menyukai