Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

ENERGI DAN LISTRIK PERTANIAN


Prinsip dan Mekanisme Kerja Generator AC

Oleh:
Kelas B

Ahmad Fahmi Nur Irfani (215100200111021)


Setiawan Adib Faisol Ahmed (215100200111026)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM


DEPARTEMEN TEKNIK BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2023
1. Pengertian Generator AC
Generator adalah sebuah alat yang mampu mengubah sumber energi mekanik menjadi
sumber energi listrik. Sumber energi mekanik generator didapatkan dari putaran poros
generator yang bisa digerakkan oleh turbin uap (tekanan), air, angin, dan juga alat penggerak
yang lain. Bahan bakar yang digunakan sebagai penggerak generator juga bermacam-macam,
yaitu panas bumi, batu bara, minyak, gas, air, listrik, dan nuklir. Generator mulai bekerja ketika
ada sumber energi mekanik yang masuk untuk menggerakkan poros dengan putaran tertentu
sehingga poros generator berputar dan mampu menghasilkan arus listrik. Arus listrik dihasilkan
dari putaran kumparan kawat penghantar pada poros generator dalam medan magnet yang
diam atau sebaliknya memutar magnet di antara kumparan kawat penghantar yang diam.
Generator AC merupakan generator yang mampu mengubah sumber energi mekanik menjadi
sumber energi listrik dengan arus yang dihasilkan berupa arus bolak-balik atau AC (Alternating
Current).
Pada generator AC, kumparan jangkar disebut juga kumparan stator karena berbeda
pada tempat yang tetap, sedangkan kumparan rotor bersama-sama dengan kutub magnet
diputar oleh tenaga mekanik. Sesuai dengan hukum Faraday, tegangan akan diinduksikan pada
konduktor apabila konduktor tersebut berada dalam medan magnet berubah-ubah sehingga
memotong garis-garis gaya, maka di dalam konduktor tersebut akan terbentuk GGL induksi.
Generator AC adalah generator yang menghasilkan listrik arus bolak balik. Generator arus
bolak balik sering disebut generator sinkron atau alternator.

2. Bagian pada Generator AC


Secara umum generator AC terdiri dari rangka stator, stator, rotor, dan slip ring :
1. Rangka Stator Rangka stator adalah salah satu bagian utama dari alternator
yang terbuat dari besi tuang dan ini merupakan rumah dari semua
bagian-bagian generator.
2. Stator merupakan bagian yang tidak berputar (diam) yang mempunyai bagian
terdiri dari rangka stator yang merupakan salah satu bagian utama dari generator
yang terbuat dari dari besi tuang dan ini merupakan rumah dari semua
bagian-bagian generator. Pada stator terdapat stator core (inti) dan kumparan
stator. Stator core dibuat dari bahan baja dan mempunyai alur pada bagian
dalamnya untuk menempatkan kumparan stator. Pada kumparan inilah GGL
induksi dibangkitkan karena adanya medan magnet dari rotor yang bergerak.
3. Rotor adalah bagian dari generator yang berputar yang didalamnya terdapat
magnet. Rotor pada generator AC pada dasarnya adalah sebuah elektromagnet
yang besar.
4. Slip ring atau cincin geser, cincin geser terbuat dari bahan kuningan atau
tembaga yang dipasang pada poros dengan memakai bahan isolasi. Slip ring ini
berputar secara bersama–sama dengan poros (as) dan rotor. Banyaknya slip ring
ada 2 dan pada tiap–tiap slip ring dapat menggeser borstel positif dan borstel
negatif, guna penguatan (Excitation Current) ke lilitan magnet pada rotor.
3. Prinsip dan Mekanisme Generator AC
Arus listrik bolak-balik dihasilkan dari putaran kumparan kawat penghantar (coil) dalam
medan magnet atau sebaliknya, yaitu memutar medan magnet pada kumparan kawat
penghantar (coil) yang diam. Pada saat coil berputar searah jarum jam, maka bagian coil yang
berputar dari kutub utara menuju kutub selatan akan menghasilkan arus listrik dan keluar
menuju salah satu slip ring.Pada saat bersamaan, pada saat bagian coil yang berputar dari
kutub selatan menuju utara menghasilkan arus listrik yang berlawanan dan melalui slip ring
yang lain. Maka dalam satu putaran generator AC akan menghasilkan arus listrik yang
bolak-balik. Besarnya arus listrik yang dihasilkan bergantung pada :

1. Jumlah lilitan pada kawat penghantar (coil)


2. Kekuatan medan magnet
3. Kecepatan pada saat coil atau medan magnet berputar.

Prinsip dasar dari generator AC sendiri dibagi menjadi dua yaitu:


1. Hukum Faraday Induksi Elektromagnetik: Perubahan fluks magnetik melalui suatu kawat
konduktor akan menginduksi tegangan listrik pada kawat tersebut.
2. Hukum Lenz: Arah arus yang dihasilkan selalu berlawanan dengan perubahan fluks
magnetik yang menyebabkannya.

Prinsip kerja generator berdasarkan hukum Faraday yang mengandung pengertian


bahwa apabila sepotong kawat penghantar listrik berada dalam medan magnet berubah-ubah,
maka di dalam kawat tersebut akan terbentuk GGL induksi. Demikian pula sebaliknya bila
sepotong kawat penghantar listrik digerak-gerakkan dalam medan magnet, maka kawat
penghantar tersebut juga terbentuk GGL induksi.

GGL induksi pada generator AC dapat diperbesar dengan cara memperbanyak lilitan
kumparan, menggunakan magnet permanen yang lebih kuat, mempercepat putaran rotor, dan
menyisipkan inti besi lunak ke dalam kumparan. Frekuensi dari GGL yang dibangkitkan
generator AC tergantung dari kecepatan rotor dan jumlah kutub. Kumparan tersebut diputar
dalam medan magnet untuk menghasilkan medan magnet yang kuat. Saat kumparan di satu
sisi bergerak naik melalui medan magnet, GGL di induksi dalam satu arah. Saat putaran
kumparan berlanjut dan sisi kumparan ini bergerak ke bawah dan sisi lain dari kumparan
bergerak ke atas,GGL di induksi ke arah sebaliknya.
Aturan tangan kanan Fleming digunakan untuk menentukan arah ggl yang diinduksi.
Proses ini berulang untuk setiap siklus dan GGL yang dihasilkan memiliki tipe bolak-balik.
Berikut merupakan grafik yang dihasilkan :

● Pada titik A- Ketika kumparan berada pada 0 derajat, kumparan bergerak sejajar
dengan arah medan magnet dan karenanya tidak menimbulkan ggl.
● Pada titik B - Ketika kumparan berada pada 90 derajat, kumparan bergerak pada 90˚ ke
medan magnet dan karenanya menginduksi ggl maksimum.
● Pada titik C - Ketika kumparan berada pada 180 derajat, kumparan kembali bergerak
sejajar dengan medan magnet dan karenanya tidak menimbulkan ggl.
● Pada titik D - Ketika kumparan berada pada 270 derajat, kumparan kembali bergerak
pada 90˚ ke medan magnet dan karenanya menginduksi ggl maksimum. Di sini, ggl
yang diinduksi berlawanan dengan B.
● Lali, A - Ketika kumparan berada pada 360 derajat, kumparan telah menyelesaikan satu
putaran dan bergerak sejajar dengan medan magnet dan menginduksi ggl nol.

Mekanisme Generator AC:


➔ Induksi Elektromagnetik: Saat rotor berputar, kumparan yang terhubung ke dalam sirkuit
listrik juga berputar dalam medan magnet.
➔ Perubahan Fluks Magnetik: Gerakan rotasi menyebabkan perubahan fluks magnetik
melalui kumparan.

➔ Induksi Tegangan Listrik: Perubahan fluks magnetik menghasilkan tegangan listrik


(EMF) dalam kumparan sesuai dengan hukum Faraday.
➔ Arus Bolak-Balik: Karena rotor terus berputar, arus yang dihasilkan berupa arus
bolak-balik (AC).

4. Macam-macam Generator AC
Berdasarkan sistem pembangkitannya generator AC dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Generator AC satu fasa: Generator yang dimana dalam sistem lilitannya hanya terdiri dari
satu kumpulan kumparan yang hanya dilukiskan dengan satu garis dan dalam hal ini tidak
diperhatikan banyaknya lilitan. Ujung kumparan atau fasa yang satu dijelaskan dengan huruf
besar X dan ujung yang satu lagi dengan huruf U.
2. Generator AC tiga fasa: Generator yang dimana dalam sistem lilitannya terdiri dari tiga
kumpulan kumparan yang mana kumparan tersebut masing-masing dinamakan lilitan fasa. Jadi
pada statornya ada lilitan fasa yang ke satu ujungnya diberi tanda U – X; lilitan fasa yang kedua
ujungnya diberi tanda dengan huruf V – Y dan akhirnya ujung lilitan fasa yang ketiga diberitanda
dengan huruf W – Z.
DAFTAR PUSTAKA

Aditama PE. 2014. Analisa Modifikasi Generator AC Menjadi Listrik Overtunity Machine
menggunakan Penggerak Motor Listrik DC. Skripsi. Program Studi Diploma III, Jurusan
Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember,
Surabaya.
Asyâ H, Ardiyatmoko A. 2012. Desain generator magnet permanen kecepatan rendah untuk
pembangkit listrik tenaga angin atau bayu (PLTB). In Seminar Nasional Aplikasi
Teknologi Informasi (SNATI) Yogyakarta, 15-16 Juni 2012.
Budiman A, Asy’ari H, Hakim AR. 2012. Desain generator magnet permanen untuk sepeda
listrik. Jurnal Emitor 12(01) : 59-67.

Anda mungkin juga menyukai