JAKARTA
2. Strategi dalam Operasi Sistem Tenaga Listrik adalah: a) Ekonomis b). menarik c).
terintegrasi d). Cepat
3. Yang bukan termasuk dalam Perencanaan Operasi adalah a). Prakiraan beban
b).Penjadwalan Penyaluran c). Penyusunan Neraca Daya d). Tarif Dasar Listrik
5. Apabila total kapasitas pembangit A B dan C adalah 350 MW dan bebannya 220
MW besar LOLP nya adalah 0.274% maka kemungkinan padam dalam setahun
adalah a). 10 hari b). 3 hari c). 1 hari d) 1 minggu
7. Untuk pembuatan peramalan beban sistem Jawa Bali ada 35 kurva beban harian,
kurva beban hari apa yang digunakan sebagai standar, karena mempunya tipe kurva
yang selalu sama :
a). Senin b). Rabu c). Kamis d). Minggu
8. Dalam satu tahun ada 52 Minggu, apabila Beban Puncak terjadi pada minggu ke 48
yaitu sebesar 15.700 MW, sedangkan koefisien pada Minggu ke 20 adalah sebesar
0.9675, maka diperkirakan Beban Puncak pada Minggu ke 20 adalah sebesar :
a). 15.190 MW b). 15.200 MW c). 15.190 MWh
d). 15.200 MWh
1
INSTITUT teknologi – PLN
JAKARTA
9. Dari hasil Forum Perencanaan ditentukan bahwa pada tahun 2014, kebutuhan energi
Netto adalah sebesar 114.800 GWh, sedangkan Pemakaian Sendiri pembangkit
sebesar 4%, berapa besar Energi Bruto (Energi Bruto =100%) ?
a). 119.392 GWh b). 110.208 GWh c). 110.385 GWh d). 119.583 GWh
10. Diketahui Energi Netto 114.800 GWh, dengan LF 75 % Berapa besar Beban Puncak
Netto
a). 17.500 MW b). 17.400 MW c). 17.473 MW
d). 17.573 MW
11. Apabila realisasi beban puncak minggu ke 1 15.100 MW, sedangka menurut
rencana 15.200 MW, berapa direncanakan minggu ke 2, apabila recana semula
15.300 MW
a. 15,199 MW b. 15,200 MW c. 15,300 MW
d. 15,150 MW
12. Apabila ada 3 unit pembangkit mensuplai beban 1000 MW, Pembangkit 1 dengan
Daya output antara 200 MW s/d 500 MW dengan biaya operasi Rp 300/ kWh,
Pembangkit 2 dengan Daya Output anatara 150 MW s/d 350 MW dengan biaya
operasi Rp 400/ kWh, Pembangkit 3 dengan Daya output antara 100 MW s/d 1000
denga biaya operasi Rp 1500 /kWh , Berapa komposisi yang optimal ?
a). 500 MW, 400 MW, 100 MW b). 500 MW,350 MW,150 MW
c). 500MW, 300MW, 200 MW d). 200 MW, 350 MW, 450 MW
13. Untuk mendapatkan perhitungan yang optimal metoda yang diguanakan biasanya
dengan
a). Teorema Laplace b). Montecarlo c). Ken Tucker
d) Teorema Lagrange
14. PROSYM adalah sebuah software yang biasa digunakan untuk melakukan Simulasi
Produksi, selain itu bisa juga dipakai untuk menghitung.
a). Stability b). LOLP c). Sort Circuit
d) Load Flow
2
INSTITUT teknologi – PLN
JAKARTA
16. Apabila ada 4 unit pembangkit yang siap operasi, berapa kombinasi yang bisa
dioperasikan pada pembangkit tersebut ?
a). 12 b). 13 c). 8
d) 15
17. Heat Content batubara 5100 kCal/kg, harga baubara Rp 400/ Kg sedangkan
Heatrate rata-rata misalnya 2555 kCal/kWh, berapa Rp/kWh ?
a). Rp 150/kWh b). Rp 250/kWh c). Rp 200/kWh
d) Rp 300/kWh
19. Apabila diketahu SFC pembangkit adalah 0.3 Liter/kWh, harga BBM misalnya Rp
6000/liter, Apabila dia membangkitkan 150 GWh berapa biaya operasinya ?
a). 270 Jt b). 270 T c). 2700 Jt
d) 270 M
3
INSTITUT teknologi – PLN
JAKARTA
II. Pembangkit dengan Incremental Cost seperti gambar dibawah. Ditanyakan A).
Berapa Rupiah/jam. B). Berapa Rp/kWh biaya operasinya apabila Pembangkit
tersebut dibebani 725 MW
Rp/kWh
Rp/kWh BID Rate Incr
30.50
30.00
29.50
29.00
28.50 400
30.05
28.00 380
350
28.48
28.70
27.50 30028.06
27.00
MW
225 260 300 400
III. Diketahui :
Karakteristik pembangkit seperti tabel dibawah. Kapasitas Total
Pembangkit A+B+C = (50 MW + 100 MW + 200 MW = 350 MW)
Ditanyakan :
Apabila besar Beban Puncak tahun 2015 sebesar 320 MW
a) Berapa besar LOLP (Loss of Load Probablity) Tahun 2015
(Hari/Tahun)
b) Berapa jam padam pada tahun 2017
c) Apabila besar LOLP Tahun 2015 sebesar = 0.10315 (hari/Tahun)
, berapa jam padam pada tahun 2015.
4
INSTITUT teknologi – PLN
JAKARTA
Kit A B C
Kapasitas 50 100 200
FOR 0.05 0.07 0.1
Outage Kombinasinya In Service Probabiliy
0 1 1 1 350 0.79515
200 1 1 0 150 0.08835
100 1 0 1 250 0.05985
300 1 0 0 50 0.00665
50 0 1 1 300 0.04185
250 0 1 0 100 0.00465
150 0 0 1 200 0.00315
350 0 0 0 0 0.00035
Total -> 1
IV. Jika ada 2 Generator Pembangkit bekerja paralel dengan Speed Drop
(SD) Pembangkit 1 sebesar =5%, dan Speed Drop (SD) Pembangkit
2 sebesar =2%, capacity pembangkit masing-masing 100 MW. Jika
beban paralel naik dari 100 MW menjadi 135 MW, dimana
sebelumnya masing-masing pembangkit dibebani 50 MW. Berapa
penurunan frekuensi, dan berapa pembagian beban tiap generator.