Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

MANAJEMEN PERAWATAN PADA GENERATOR ENGINE DIESEL


PT. JOHAN SENTOSA ( Kelapa Sawit )

Oleh :
ALVIN RIDHO SEPTIAN HARRIS
NIM. 1807036075

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2020
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL KERJA PRAKTEK

DIAJUKAN KE
PT. JOHAN SENTOSA ( Kelapa Sawit )

Pekanbaru, Oktober 2020

Dosen Pembimbing Pelaksana Kerja Praktek

ALVIN RIDHO
NIM. 1807036075

Mengetahui,
Koordinator Program Studi DIII Teknik Elektro
UNIVERSITAS RIAU

AMIR HAMZAH, ST., MT

NIP. 19750705 200212 1 003


PROPOSAL KERJA PRAKTEK
PT. JOHAN SENTOSA ( Kelapa Sawit )

A. PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat telah mengantarkan
bangsa Indonesia menuju era globalisasi industri. Dengan demikian tentunya semakin berat
tantangan dan hambatan yang mesti dihadapi anak negeri, khususnya mahasiswa Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau, dalam mencapai tujuan dan cita – cita di masa
depan. Sehingga pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia harus
ditingkatkan dengan dibekali ilmu pengetahuan dalam menghadapi kompetisi dibidang ilmu
Teknik Elektro itu sendiri.
Untuk itu kegiatan kerja praktek bagi mahasiswa Program Studi DIII Teknik Elektro
dalam mengembangkan wawasan mahasiswa perlu dilaksanakan sebagai sarana peningkatan
dan penambahan wawasan. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan
pengalaman lapangan bagi mahasiswa untuk dapat berperan lebih besar dalam pembangunan
bangsa ke depan dan menjadi motivasi untuk menjadi sarjana Teknik Elektro yang
berkualitas.
Berdasarkan pertimbangan dan latar belakang tersebut, maka saya akan proposal Kerja
Praktek di PT. JOHAN SENTOSA Melalui Kerja Praktek ini, besar harapan saya untuk
dapat terlibat langsung dan bekerja sama dalam team yang ada di perusahaan untuk
memecahkan masalah yang terjadi. Sehingga ilmu pengetahuan dan pengalaman yang
diperoleh di lapangan dapat bermanfaat dan dijadikan pengalaman di masa yang akan datang
sebagai pedoman dalam dunia pekerjaan nyata kelak, serta dapat membandingkan
pengalaman di dunia pekerjaan dengan yang diperoleh di perkuliahan.

B. BATASAN MASALAH
Adapun topik atau judul dari permohonan kerja praktek ini yaitu mengenai
MANAJEMEN PERAWATAN GENERATOR ENGINE DIESEL. Untuk lebih sesuai
judul atau topik yang akan diambil, kiranya dapat ditentukan pada saat pelaksanaan kerja
praktek dilapangan.
C. TUJUAN KERJA PRAKTEK
Adapun tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini, antara lain :
Mengetahui dan mengenal secara langsung MANAJEMEN PERAWATAN GENERATOR
yang sebenarnya terjadi di lapangan, yaitu di PT. JOHAN SENTOSA
a) Dapat mengembangkan pengetahuan, sikap, keterampilan dan kemauanbekerja melalui
penerapan ilmu pengetahuan, latihan kerja dan pengamatan teknik yang diterapkan.
sehingga dapat bekerja sama dalam memecahkan suatu masalah.
b) Dapat membandingkan dan menerapkan ilmu yang diperoleh dalamperkuliahan dengan
yang diperoleh da ri dunia kerja.
c) Mengetahui sistem pengaturan tegangan pada generatordan masalah apa saja serta
caramengatasinya.
d) Mendapatkan pengalaman tentang kerja teknis di lapangan yangsesungguhnya sehingga
akan didapat gambaran yang nyata tentang berbagai hal mengenai dunia kerja yang
aplikatif.
e) Diharapkan setelah lulus dapat bekerja pada perusahaan dimana mahasiswa tersebut
pernah menjalani kerja praktek, karena telah mengenal profil dan berbagai hal yang
menyangkut kerja teknis yang pada perusahaan tersebut.
f) Sebagai salah satu syarat program menyelesaikan studi pada Program Studi DIII Teknik
Elektro Universitas Riau.

D. DASAR TEORI

Proses pengolahan kelapa sawit menjadi CPO melalui beberapa tahapan yang
memerlukan konsumsi energi listrik. Semakin besar kapasitas produksi, kompleksitas proses
dan automation, konsumsi energi listrik yang di perlukan semakin tinggi. Parameter umum
konsumsi energi listrik (power consumption) di pabrik pengolahan kelapa sawit yakni
sebesar 17-19 kWh/ton TBS.

Penggunaan konsumsi energi listrik yang tinggi otomatis mempengaruhi biaya operasional
yang semakin tinggi. Bila biaya operasional terhadap pemenuhan energi listrik yang tinggi
lantas tidak diimbangi dengan peningkatan produksi dan kapasitas pabrik, maka bakal
menimbulkan kerugian yang besar. Olehkarenanya perlu dilakukan upaya guna
mengindentifikasi penyebab tingginya penggunaan energi listrik di PKS. Dampak dari nilai
konsumsi listrik yang diatas standar bisa mengindikasikan adanya pemborosan energi atau
penggunaan beban yang besar, tetapi perlu pula ditinjau terlebih dahulu dari pembebanan
yang ada, selain itu konsumsi listrik yang tinggi bisa menyebabkan tingginya biaya
operasional jika penyumbang energi listrik banyak ditanggung dari Generator.

Power Plant

Idealnya pabrik kelapa sawit mampu mandiri memenuhi kebutuhan energinya. Limbah
serabut (fiber) dan cangkang (shell) sawit digunakan untuk bahan bakar boiler sebagai
penghasil uap yang digunakan untuk penggerak turbin pembangkit tenaga listrik juga sumber
uap untuk proses perebusan dan pengolahan.

Diesel Genset
Gambar 1. Diesel Engine Generator (Genset)

Sumber energi yang terpasang pada parik kelapa sawit kapasitas 30 ton per jam ditunjukkan
Gamabr 1 terdiri dari 2 (dua) buah genset 400 kW, 1 (satu) buah genset 200 kW dan 1 (satu)
buah steam turbine generator 1200 kW yang dapat beroperasi secara bergantian maupun
bersama-sama. Genset dengan kapasitas 200 kW dioperasikan untuk mensuplay kebutuhan
domestik dan penerangan ketika pabrik dalam kondisi belum aktif dan turbine belum bisa
bekerja. Genset dengan kapasitas 2 x 400 kW dioperasikan untuk penyalaan dan proses
pertama pabrik hingga pabrik menghasilkan fiber dan shell untuk bahan bakar boiler dan
boiler mampu menghasilkan steam dengan kapasitas yang diharapkan untuk menggerakkan
steam turbine hingga menghasilkan energi listrik secara continue.

Steam Turbine
Gambar 2. Steam Turbine Generator

Gambar 2 menunjukkan Turbine yang terpasang pada Pabrik Kelapa Sawit (Palm Oil Mill).
Turbine dapat beroperasi normal jika tekanan steam berkisar 18 – 21 bar. Jika tekanan kerja
boiler menunjukkan tren penurunan hingga 15 bar maka turbine tidak mampu di bebani untuk
proses pabrik dan akan terjadi trib sehingga untuk menjaga proses tidak berhenti secara
mendadak, maka operator engine room segera mengaktifkan genset 400 kw untuk di sinkron
dengan turbine.

Jika keadaan ini sering terjadi konsekuensinya adalah naiknya biaya operasional akibat
pemakaian solar dan menambah kecapekan operator boilller karena harus segera menyekrop
bahan bakar ke dalam tungku boiler untuk meningkatkan panas pembakaran dan
meningkatkan kembali tekanan steam yang seharusnya cukup di supplay dari fuel feedeng
konveyor.

Distribution System

System distribusi tenaga listrik pada pabrik kelapa sawit digambarkan secara sederhana
dengan mengirimkan sumber power yaitu genset dan turbine pada Main Switchboard. Main
Switchboard ini terhubung menjadi satu dengan Main Distribution Board yang dilengkapi
dengan pengaman berupa OCR, UVR, EFR, RPR dan peralatan sinkron dan switching dan
juga capasitor bank untuk perbaikan factor daya. Kemudian melalui Main Distribution Board
(MDB) akan di distribusikan menuju Motor Control Centre (MCC) dan Sub Distribution
Board (SDB) pada masing-masing Station proses untuk kemudian mensuplay listrik pada
beban berupa gear motor, pompa, fan. untuk beban penerangan, Office dan domestic akan di
supplay dari Sub Distribution Board (SDB). Untuk beban yang letaknya jauh dari sumber
yaitu Raw Water Pump dan Effluent Treatment Plant, drop voltage tegangan lebih dari 5 %
maka dipasang trafo Step-Up dan Step-Down untuk perbaikan tegangan.

Distribution System
Distribution System Diagram

Power Consumption

Untuk mengetahui karakteristik dan pemakaian beban listrik dapat dibaca dengan alat ukur
yang terpasang dipanel kamar mesin berupa kW-meter dan amperemeter. Sedangkan energi
listrik yang terpakai terukur melalui kWh-meter yang terdapat dipanel masing-masing
pembangkit. Beban bakal mengalami fluktuasi dan menyesuaikan kebutuhan daya terhadap
mesin atau listrik yang digunakan masing-masing unit. Penggunaan daya listrik untuk proses
pengolahan lebih dominan sebesar 77,62 %. Beban domestik menempati urutan kedua
mencapai 16,75 %. Sedangkan beban lain berupa head office, kantor PKS, Workshop KB,
dan penerangan jalan memiliki nilai yang kecil berkisar 0,5-3%. Sehingga penggunaan untuk
beban ini tidak terlalu berpengaruh besar terhadap daya yang ditanggung terhadap
pembangkit.

E. WAKTU PELAKSANAAN
Adapun rencana dari waktu pelaksanaan kerja praktek ini yaitu di mulai pada 20
Oktober sampai 20 November 2020 di mulai dari pelaksanaan kerja praktek.

F. METODE PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK


a) Orientasi / Pengenalan Perusahaan
b) Studi Literatur
c) Studi Lapangan / Pengambilan Data
d) Pembuatan Laporan

G. RENCANA KERJA PRAKTEK


Minggu
Rencana Kerja Praktek
1 2 3 4
Orientasi/ Pengenalan Perusahaan
Studi Literature
Studi Lapangan/ Pengambilan Data
Pembuatan Laporan

H. RENCANA JADWAL KERJA PRAKTEK


Mengingat banyak hal baru yang belum kami ketahui dan kepentingan penelitian serta
pengamatan yang kami pandang cukup luas cakupannya, maka direncanakan kerja praktek
akan berlangsung selama 1 bulan yang mana komposisi waktu dan materi yang akan di
berikan selanjutnya diatur menurut kebijaksanaan dari pihak PT. JOHAN SENTOSA.
Adapun rincian materi yang di harapkan adalah sebagai berikut :
1. Mengenal profil perusahaan dan pengenalan peralatan yang ada di PT. JOHAN
SENTOSA Terjun ke lapangan mengamati, menganalisa, mengumpulkan data
mengenali pengoperasian dan pengontrolan alat-alat.
2. Studi kasus dan permasalahannya, interpretasi hasil, diskusi, dan disusul dengan
penyusunan laporan, drafting gambar serta presentasi seminar.
I. AKOMODASI DAN PERLENGKAPAN KERJA PRAKTEK
Ketentuan mengenai akomodasi, tunjangan, pemberangkatan, dan kedatangan mahasiswa
serta kebutuhan mahasiswa selama kerja praktek selanjutnya diatur sesuai kebijaksanaan
pihak PT. JOHAN SENTOSA

J. PENUTUP
Diberikannya kesempatan kepada mahasiswa untuk melaksanakan kerja praktek di
perusahaan akan lebih mengenalkan dan mendekatkan mahasiswa dengan lingkungan kerja
yang sebenarnya,dengan demikian keterkaitan antara lembaga Perguruan Tinggi dengan
kebutuhan tenaga kerja akan semakin dapat diantisipasi. Kesempatan yang diberikan oleh
pihak perusahaan dalam hal ini PT. JOHAN SENTOSA . tentunya akan dimanfaatkan seoptimal
mungkin oleh mahasiswa kerja praktek yang hasilnya akan disusun dalam bentuk laporan
kerja praktek yang terbaik bagi PT. JOHAN SENTOSA.
Semoga akan selalu terjalin kerjasama yang baik dan saling menguntungkan antara
lembaga Perguruan Tinggi dalam hal ini Universitas Riau dengan pihak PT.JOHAN
SENTOSA

Anda mungkin juga menyukai