Anda di halaman 1dari 9

PANDUAN PRAKTIKUM

GERAK MELINGKAR PADA RODA

Oleh :

Siti Hajar Zusvi 130210102011

Rahmawati 130210102012

Anggita Nurul Iftitah 130210102052

Asni Furoidah 130210102116

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016
GERAK MNELINGKAR PADA RODA

A. Tujuan Percobaan
1. Menentukan periode dan kecepatan sudut
2. Menunjukkan hubungan roda-roda seporos
3. Menunjukkan hubungan roda-roda yang bersinggungan
4. Menunjukkan hubungan roda-roda yang dihubungkan dengan tali

B. Dasar Teori
Gerak melingkar merupakan gerak suatu benda yang memiliki
lintasan berupa lingkaran. Gerak melingkar memiliki dua kasus gerak
yaitu saat benda bergerak dengan kecepatan konstan dan saat benda
bergerak dengan kecepatan tidak konstan. Sebuah benda yang bergerak
membentuk suatu lingkaran dengan laju konstan melingkar beraturan
(Giancoli, 2001: 132). Benda tersebut bergerak dengan kecepatan sudut
konstan pada suatu lintasan berbentuk lingkaran. Sedangkan apabila benda
tersebut kecepatan sudutnya berubah secara teratur atau dengan kata lain
percepatan sudutnya kostan, maka benda tersebut dikatakan mengalami
gerak melingkar berubah beraturan. Gerak melingkar beraturan adalah
gerak yang lintasannya berbentuk lingkaran dengan laju konstan dan arah
kecepatan tegak lurus terhadap arah percepatan (Sumarsono, 2009: 58).
Kecepatan sudut sering disebut juga frekuensi sudut. Nama ini
diambil karena memiliki kaitan dengan f. Kaitan itu dapat ditentukan
dengan melihat gerak satu lingkaran penuh. Perubahan posisi sudut pada
gerak satu lingkaran penuh adalah = 2 dan waktunya satu periode T
sehingga kecepatan sudutnya memenuhi persamaan berikut.

Kecepatan linear (v) adalah kecepatan yang arahnya menyinggung


lingkaran (satuan : m/s). Kecepatan ini biasa juga disebutkecepatan
tangensial (tangensial artinya garis singgung).
Pada dasarnya hubungan roda-roda ada dua jenis dan memenuhi
hubungan berikut:
dengan : = kecepatan sudut (rad/s)
v = kecepatan linier titik-titik singgung (m/s)
Hubungan roda-roda dapat juga dilihat pada seperti di bawah.

C. Rancangan Percobaan

Gambar : alat hubungan roda - roda pada gerak melingkar


Alat peraga ini dibuat secara manual dengan menggunakan peralatan
yang telah disebutkan diatas. Adapun langkah-langkah yang dilakukan terdiri
atas beberapa tahapan, yaitu : persiapan, pembuatan, dan penyelesaian.
a. Persiapan
Pada tahap persiapan dilakukan diantaranya sebagai berikut :
(1) Menentukan materi.
(2) Merumuskan tujuan percobaan.
(3) Membuat rancangan desain alat.
(4) Menyiapkan alat dan bahan pembuatan alat.
b. Pembuatan
Tahap kedua adalah proses pembuatan alat peraga hubungan roda-roda pada
gerak melingkar. Langkah-langkah pembuatan alat sebagai berikut:
(1) Menggambar desain alat.
(2) Membuat roda kayu bergerigi dan tidak bergerigi dengan diameter yang
berbeda
(3) Membuat papan kayu.
(4) Membuat lubang pada poros masing masing roda dan papan kayu
sebagai tempat roda
(5) Membuat rancangan suatu sistem elektronik.
(6) Memasang motor listrik di bagian belakang papan
(7) Membuat lempengan alumunium dan melubangi dibagian tengah
lempeng sebagai tempat rotari encorder.
(8) Memasang lempengan tersebut dibagian belakang roda, yaitu pada roda
bergerigi dan roda yang tidak bergerigi, untuk dua roda seporos rotari di
pasang di bagian depan.
(9) Membuat box sebagai tempat sistem elektronik yang sudah dibuat,
LCD, pushbutton, sakelar, kabel penghubung ke stopkontak,
powersupply, transistor untuk PWM sebagai pengatur kecepatan dll.
(10) Membuat program untuk menampilkan output yang nantinya akan
muncul diLCD( output yang dihasilkan oleh alat), yaitu kecepatan sudut
dan waktu.
(11) Pembuatan alat dan program selesai, maka alat siap untuk dipergunakan
dalam praktikum.
c. Penyelesaian
Tahap selanjutnya yaitu pengujian alat peraga. Alat peraga akan di validasi
oleh pembimbing dan kemudian setelah di validasi, direvisi sesuai dengan
saran-saran yang telah diberikan. Setelah itu alat peraga siap digunakan
sebagai media pembelajaran.

D. Langkah-langkah Percobaan
a. Siapkan alat dan bahan
b. Hubungkan motor listrik dengan sumber listrik
c. Atur kecepatan putaran roda dengan kecepatan kecil
d. Catat kecepatan sudut pada LCD
e. Ulangi langkah c dan d dengan kecepatan sedang dan tinggi

E. Tabel Hasil Percobaan


Percobaan Pertama

Kecepatan Roda Rata- V=R T=2/ t(sekon)


rata

Lambat 1 25 27 26 26 3,51 0,24 60

2 13 10 12 12 1,32 0,52

3 13 10 12 12 1,8 0,52

4 5 4 4 4 0,8 1,57

Sedang 1 37 37 37 37 4,99 0,17 60

2 16 12 21 16 1,76 0,4

3 16 12 21 16 2,4 0,4

4 5 5 5 5 1 1,25

Cepat 1 43 43 43 43 5,8 0,146 60

2 11 14 17 14 1,54 0,45

3 11 14 17 14 2,1 0,45

4 12 14 18 15 3 0,42

Roda Hubungan Arah putar

1 dan 2 Bersinggungan Berlawanan

2 dan 3 Seporos Searah

3 dan 4 Dengan tali Searah

1. Bagaimana hubungan roda roda seporos, bersinggungan dan


menggunakan tali dari hasil percobaan?
Jawab: bersinggungan: arah putar berlawanan. Seporos: arah putar
searah dan kecepatan sudut sama. Dengan tali: arah putar searah
2. Bagaimana kecepatan yang ditempuh dengan putaran lambat sedang
dan cepat?
Jawab: Apabila diputar lambat kecepatannya kecil. Semakin dipercepat
putarannya maka kecepatannya semakin besar.
3. Apakah kecepatan putar berpengaruh terhadap kecepatan linier?
Jawab: kecepatan putar berpengaruh terhadap kecepatan linier, karena
semakin dipercepat putarannya maka semakin kecepat kecepatan
liniernya.
4. Buatlah kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan!
- Apabila roda diputar semakin cepatn maka kecepatan sudutnya
semakin besar, tetapi priodenya semakin kecil.
- Apabila seporos arah putarnya sama dan kecepatan sudutnya juga
sama
- Apabila bersinggungan arah putarnya berlawanan arah. Apabila
menurut teori kecepatannya juga sama, tetapi karena mungkin
kesalahan pada alat kecepatannya tidak sama.
- Apabila dihubungkan dengan tali arah putarnya searah. Apabila
menurut teori kecepatannya juga sama, tetapi karena mungkin
kesalahan pada alat kecepatannya tidak sama.

F. Pertanyaan
1. Apakah yang dimaksut dengan kecepatan sudut ()?
Jawab: Kecepatan anguler (kecepatan sudut) adalah sudut yang
ditempuh oleh sebuah titik yang bergerak di tepi lingkaran per satuan
waktu.
2. Bagaimana hubungan roda roda seporos, bersinggungan dan
menggunakan tali?
Jawab: seporos: arah putar roda searah, kecepatan sudut ( sama.

Bersinggungan: arah putar berlawanan, kecepatan linier sama. Dengan


rantai: arah putar searah dan kecepatan linier sama.
3. Jelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan linier pada
benda melingkar?
Jawab: Jari jari lintasan , kecepatan sudut , kecepatan linear. Semakin
panjang jari jari lntasan maka kecepatan liniernya semakin cepat
sedangkan kecepatan sudutnya semakin kecil. Begitu sebaliknya
apabila jari jari lintasan pendek maka kecepatan liniernya semakin
rendah sedangkan kecepatan sudutnya semakin cepat. Seperti pada
rumus v=R
4. Sebuah benda bergerak melingkar dengan percepatan sudut 2 rad/s2.
Jika mula-mula benda diam, tentukan :
a) Kecepatan sudut benda setelah 5 sekon
b) Sudut tempuh setelah 5 sekon
Jawab:
Diketahui :
= 2 rad/s2
o = 0
t = 5 sekon
Soal tentang Gerak Melingkar Berubah Beraturan
a) t = o + t
t = (0) + (2)(5) = 10 rad/s
b) = ot + 1/2 t2
= (0)(5) + 1/2 (2)(5)2
= 0 + 25
= 25
5. Dua buah roda A dan B masing-masing memiliki jari-jari 20 cm dan 40
cm. Jika kedua roda tersebut sepusat, maka kecepatan linear roda B
saat kecepatan sudut A 10 rad/s adalah
Jawab:
Diketahui: RA = 20 cm ; RB = 40 cm ; A = 10 rad/s
Ditanya: vA = ..?
A=B= 10 rad/s
vA = A x RA
= 10 x 20
= 200 cm/s
= 2 m/s
vA v
B
R A RB
2 v
B
20 40
80
vB
20
v B 4m / s
6. Perhatikan gambar di bawah! Sistem roda-roda pada gambar tersebut
menunjukkan bahwa roba B dan C berada pada satu pusat. Roda A dan
B dihubungkan dengan tali sehingga jika roda A diputar, roda B dan C
juga ikut berputar. Jari-jari roda A, B, dan C masing-masing adalah 40
cm, 10 cm, dan 30 cm. Jika roda A berputar dengan kecepatan sudut 20
rad/s, maka kecepatan linear roda C adalah

Jawab:
Diketahui: RA= 40 cm ; RB= 10 cm ; RC= 30 cm ; A= 20 rad/s
Ditanya: VC=...?
A R A = B R B
20 x 40= B x 10
80= 10 B
B=80/10
B=8 rad/s

vB = B X RB

= 8 X 10

= 80 cm/s

= 0,8 m/s

B = A
vB v
c
RB Rc
0,8 vc

10 30
24 10vc
24
vc
10
vc 2,4m / s

G. Kesimpulan

H. Job Deskripsi Peran Anggota

Nama Job Deskripsi


Rahmawati - Pembuatan laporan
- Revisi laporan
- Perencanaan Produk
- Pembelian alat dan bahan
- Pembuatan elektronika
- Pengecekan alat
- Pembuatan pedoman
praktikum dan buku siswa
- Dokumentasi
Siti Hajar Zusvi - Pembuatan laporan
- Revisi laporan
- Perencanaan Produk
- Pembelian alat dan bahan
- Perancangan mekanik
- Pengecekan alat
- Pembuatan manual book
- Dokumentasi
Anggita Nurul I - Pembuatan laporan
- Revisi laporan
- Perencanaan Produk
- Pembuatan kayu
- Perancangan mekanik
- Pengecekan alat
- Pembuatan manual book
- Dokumentasi
Asni Furoidah - Pembuatan laporan
- Revisi laporan
- Perencanaan Produk
- Pengecekan alat
- Pembuatan kayu
- Pembuatan elektronika
- Pembuatan pedoman
praktikum dan buku siswa
- Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai