Anda di halaman 1dari 63

MODUL PEMBELAJARAN

KESTIMBANGAN BENDA TEGAR

(Disusun Guna Memenuhi Tugas Matakulaih Media Pembealajran Fisika)

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. I Ketut Mahardika, M.Si

Disusun Oleh:

Khofifatul Rasyidah 140210102028

Asri Anindia Sari 140210102045

Muhammad Amiruddin 140210102068

Arina Wardha 140210102092

Muhammad Iqbal Tawakkal 150210102122

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMUPENGETAHUANALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2015
MODUL 1

BENDA DALAM KESETIMBANGAN; ELASTISITAS DAN PATAHAN

P E N D A H U L U A N ________________________________________________

Pada bab ini, kita akan mempelajari kasus khusus mengenai gerak-ketika gaya total dan
torsi total pada sebuah benda, atau sistem benda, keduanya nol. Pada kasus ini, benda atau sistem
bisa dalam keadaan diam, atau pusat massanya bergerak dengan kecepatan konstan. Kita
terutama akan berhubungan dengan kasus yang pertama, dimana benda atau benda-benda
semuanya diam. Sekarang anda mungkin berfikir bahwa studi mengenai benda yang diam tidak
terlalu menarik karena benda tidak mempunyai kecepatan atau percepatan; dan gaya total dan
torsi total akan nol. Tetapi hal ini tidak berarti bahwa tidak ada gaya sama sekali yang bekerja
pada benda. Pada kenyataanny sebenarnya tidak mungkin ditemukan benda di mana tidak ada
gaya yang bekerja padanya sama sekali. Kadang-kadang, gaya-gaya tersebut bisa sedemikian
besar sehingga benda berubah bentuk dengan cukup nyata, atau mungkin sampai patah (pecah)
dan untuk menghindar masalah-masalah seperti itulah, bidang statika ini menjadi sangat penting.

Dalam pembahasannya, modul ini dibagi menjadi dua kegiatan belajar yakni sttik-stui Gy
lm Kesimbngn (KB 1) sert Stbilits n Keseimbngn (KB 2). daLam KB1 diuraikan mengenai
statik-studi gaya dalam keseimbangan, syarat-syarat kesetimbangan, penyelesaian masalah statik,
dan penerapan pada otot dan sendi. daLam KB2 diperkenalkan tentang stabilitas dan
keseimbangan, elstisitas, patahan, dan memperlus ruangan.

Setelah mempelajri modul ini diharapkan dapat menjelaskan tentang benda dalam
kesetimbangan, dan lebih khusus lagi diharapkan agar dapat menjelaskan tentang:

1. Statik-studi gaya dalam keseimbangan


2. Syarat-syarat kesetimbangan
3. Penyelesaian masalah statik
4. Penerapan pada otot dan sendi
5. Stabilitas dan keseimbangan
6. Elstisitas
7. Patahan
8. Memperlus ruangan.

Agar semua tujuan tersebut dapat tercapai, ikutilah semua petunjuk berikut ini:

1) Bacalah bagian pendahuluan modul ini dan tekankan tujuan yang diharapkan dengan
mempelajari modul ini.
2) Bacalah bagian demi bagian dari uraian materi yang terdaapat dalam setiap kegiatan
belajar, pahami isinya, bila memungkinkan diskusikan dengan teman yang sama-sama
mengambil matakuliah ini.
3) Kerjakanlah latihan soal dan tes formtif. Janganlah melihat kunci jawaban terlebih
dahulu sebeluam mencoba untuk menjawab.
4) Apabila penguasaan terhadap materi modul kurang dari 80%, maka disarankan untuk
mengulangi kembali mempelajari modul ini, terutama pada bagian-bagian yang
dianggap sulit.
5) Semoga berhasil mempelajari mata kuliah ini.
KEGIATAN BELAJAR 1

5-1 STATIKA- STUDI GAYA DALAM KESETIMBANGAN

Gambar 5-1. Buku ini berada dalam kesetimbangan, gaya total yang bekerja padanya
adalah nol

Benda-benda dalam pengalaman kita paling tidak memiliki satu gaya yang bekerja pada mereka
(gravitasi), dan jika benda-benda tersebut dalam keadaan diam, maka pasti ada gaya lain yang
juga bekerja sehingga gaya total menjadi nol. Sebuah benda yang diam di atas meja, misalnya,
mempunyai dua gaya yang bekerja padanya, gaya gravitasi ke bawah dan gaya normal yang
diberikan meja ke atas pada benda tersebut (Gb. 5-1). Karena gaya total nol, gaya ke atas yang
diberikan oleh meja harus sama besarnya dengan gaya gravitasi yang bekerja ke bawah. (jangan
kacaukan kedua gaya ini dengan gaya yang sama tetapi berlawanan arah dari hokum Newton ke
tiga yang bekerja pada benda yang sama). Benda seperti itu dikatakan berada dalam keadaan
setimbang (equilibrium: bahasa latin untuk gaya-gaya yang sama atau
kesetimbangan)dibawah pengaruh kedua gaya ini.
Gambar 5-2. runtuhnya jembatan gantung di Kansas City Hotel pada tahun 1981.
bagaimana perhitungan fisika yang sederhana dapat mencegah melayangnya 100 nyawa
ditinjau pada Contoh 5-14.

Subjek statika ini berhubungan dengan perhitungan gaya-gaya yang bekerja pada dan di
dalam struktur yang setimbang. Penentuan gaya-gaya ini, yang mengambil tempat di bagian
pertama bab ini, akan memungkinkan penentuan apakah struktur yang bersangkutan dapat
menahan gaya-gaya ini tanpa perubahan bentuk yang berarti atau bahakan patah, masalah yang
akan kita bahas berikutnya di bab ini. Teknik ini dapat diterapkan dibanyak bidang. Arsitek dan
insyinyur harus dapat menghitung gaya dan komponen-komponen structural gedung, jembatan,
mesin, kendaraan, dan struktur-struktur lainnya, karena bahan apapun akan patah atau
melengkung jika gaya yang diterimanya terlalu besar (Gb. 5-2). Pada tubuh manusia,
pengetahuan mengenai gaya pada otot dan sendi merupakan nilai besar dalam kedokteran dan
terapi fisik, dan juga merupakan studi yang sangat berguna dalam aktivitas atletik.

Mari kita ambil contoh yang sederhana mengenai gaya tambahan yang diterapkan pada
orthodonture.

Contoh 5-1
Gambar 5-3 gaya-gaya pada gigi. Contoh 5-1

Meluruskan gigi. Kawat yang ditunjukkan pada Gb 5-3a memiliki tegangan FT sebesar 2,0 N.
kawat ini kemudian memberikan gaya 2,0 N pada gigi (ke mana kawat tersebut dipasang) dalam
dua arah yang digambarkan. Hitung gaya resultan pada gigi yang disebabkan oleh kawat, FW.

PENYELESAIAN karena kedua gaya sama besar, jumlahnya akan memiliki arah sepanjang
garis yang membagi dua sudut di antaranya, yang kita beri tabel sumbu y. komponen x dari kedua
gaya berjumlah nol. Komponen y dari setiap gaya adalah (2,0 N) (cos 700) = 0,68 N; jika
keduanya ditambahkan kita akan mendapat jumlah Fw sebesar 1,36 N sebagaimana ditunjukkan
pada Gb. 5-3b. perhatikan bahwa jika kawat dipasang dengan kencang ke gigi, tegangan ke
kanan, katakanlah, dapat dibuat lebih besar daripada yang ke kiri, berarti gaya resultan akan lebih
diarahkan ke kanan.

CONTOH 5-2
Gambar 5-4. peralatan penarik memberikan gaya pada kaki

Penarik. Hitung gaya yang diberikan pada kaki oleh peralatan penarik yang ditunjuukan pada Gb.
5-4. Anggaplah katrol tidak memiliki gesekan.

PENYELESAIAN Ada tegangan sebesar 20 kg x 9,8 2 = 200 N sepanjang tali. Dengan


demikian ada dua gaya 200 N yang bekerja dengan sudut 370 pada katrol yang di tengah dan pada
kaki, Gb. 5-4b. jadi gaya resultan pada kaki adalah F = 2(200 N) cos 370 = 320 N yang bekerja ke
kanan. (kaki dalam keadaan setimbang, sehingga pasti ada gaya 320 N lain yang bekerja pada
kaki agar tetap diam. Apa yang melakukan gaya ini?

5-2 SYARAT-SYARAT KESETIMBANGAN

Agar sebuah benda diam, jumlah gaya yang bekerja padanya harus berjumlah nol. Karena
gaya merupakan vector, komponen-komponen gaya total masing-masing harus nol. Dengan
demikian, syarat kesetimbangan adalah

= 0, = 0, = 0. (5-1)

Pada umumnya kita akan berhubungan dengan gaya-gaya yang bekerja pada bidang,
sehingga kita biasanya hanya memerlukan komponen x dan y. kita harus ingat bahwa jika sebuah
komponen gaya tertentu menunjuk sepanjang arah sumbu x atau y negative, tandanya harus
negative. Persamaan 5-1 disebut syarat pertama kesetimbangan.
CONTOH 5-3

Gambar 5-5 Contoh 5-3: (a) seseorang mencoba melakukan pull-up pada waktu berdiri di
atas timbangan. (b) Diagram benda-bebas sederhana

Pull-up di atas timbangan. Seorang yang lemah, yang massanya 90 kg, tidak bisa melakukan satu
pull-up. Dengan berdiri di atas timbangan (Gb. 5-5), ia bisa menentukan seberapa yang bisa
dicapainya. Usahanya yang terbaik membuat jarus timbangan menunjuk angka 23 kg. berapa
gaya yang diberikannya?

PENYELESAIAN Ada tiga gaya yang bekerja pada orang yang bukan atlet ini, sebagaimana
ditunjuukan pada Gb. 5-5: gravitasi, mg = (90 kg) (9,8 2 ) ke bawah, dan dua gaya ke atas
yang terdiri dari (1) gaya dari beban yang menarik orang itu ke atas,FB (sama dan berlawanan
arah dengan gaya yang diberikannya pada beban) dan (2) gaya yang diberikan timbangan pada
kakinya Fs. hasil terbaiknya, Fs = (23 kg) (g). orang tersebut tidak bergerak, sehingga jumlah
gaya-gaya ini adalah nol:

= 0

+ = 0

Kita selesaikan untuk :


=

= (90 kg 23 kg) (g) = (67 kg) (9,8 2 ) = 660 N.

Yaitu, ia bisa mengangkat dirinya jika massanya hanya 67 kg.

CONTOH 5-4

Gambar 5-6 Contoh 5-4

Tegangan tali lampu gantung. Hitung tegangan 1 dan 2 pada kedua tali yang dihubungkan
dengan tali lain yang menahan beban lampu gantung 200 kg pada Gb. 5-6.

PENYELESAIAN Ketiga gaya, 1 , 2 , dan berat lampu gantung 200 kg, bekerja pada satu titik
di mana ketiga tali bertemu. Kita pilih titik pertemuan ini (bisa berupa sampul) sebagai benda
yang kita tuliskan persamaannya = 0, = 0. (kita tidak perlu memperhitungkan lampu
gantung itu sendiri karena hanya ada dua gaya yang bekerja padanya, gravitasi ke bawah dan
gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah yang diberikan oleh tali kea rah atas, keduanya
sama dengan mg = (200 kg) (9,8 2 ) = 1960 N.) ada dua hal yang tidak diketahui (1 dan 2 )
dan kita bisa mencarinya dengan menggunakan persamaan 5-1. Pertama kita uraikan 1 menjadi
komponen horizontal (x) dan vertical (y). walaupun kita tidak mengetahui nilai 1 , kita bisa
menuliskan 1 = 1 cos 600 dan 1 = 1 sin 600 . 2 hanya memiliki komponen x. pada
arah vertical, kita hanya mempunyai berat lampu gantung = (200 kg) (g) yang bekerja ke bawah
dan komponen vertical 1 ke atas. Karena = 0, kita dapatkan

= 1 sin 600 (200 )() = 0


Jadi

(200 ) (200 )
1 = = = (231 kg) = 2260 N.
sin 600 0,866

Pada arah horizontal,

= 2 1 cos 600 = 0

Dengan demikian

2 = 1 cos 600 = (231 )()(0,500) = (115 ) = 1130

Besar 1 dan 2 menentukan kekuatan tali atau kawat yang harus digunakan. Dalam hal ini,
kawat harus dapat menahan palin tidak 231 kg. perhatikan pada contoh ini bahwa kita tidak
memasukkan nilai g, percepatan yang disebabkan oleh gravitasi, sampai saat terakhir. Dengan
cara ini kita dapatkan nilai gaya dalam kilogram (yang mungkin merupakan besaran yang lebih
dikenal dibandingkan newton) dikalikan g.

Gambar 5-7 Walaupun gaya total yang bekerja adalah nol, penggaris akan bergerak.
sepasang gaya yang sama yang bekerja dengan arah berlawanan tetapi pada titik yang
berbeda pada sebuah benda (sebagaiman digambarkan disini) disebut sebagai kopel.

Walaupun persamaan 5-1 harus benar jika sebuah benda berada dalam keadaan setimbang,
persamaan tersebut bukan merupakan syarat yang cukup. Gambar 5-7 menunjukkan sebuah
benda di mana gaya totalnya adalah nol. Walaupun kedua gaya yang diberi label F tersebut
menghasilkan gaya total nol pada benda, mereka menambah torsi total yang akan merotasi
benda. Dengan mengacu ke Persamaan 8-14, = , kita lihat bahwa agar sebuah benda tetap
diam, torsi total yang bekerja padanya (dihitung dari sumbu mana saja) harus nol. Dengan
demikian kita memiliki syarat kedua kesetimbangan: bahwa jumlah torsi yang bekerja pada
benda harus nol:

= 0. (5-2)

Hal ini akan menjamin bahwa percepatan sudut, a, sekitar sumbu mana pun akan nol. Jika benda
pada awalnya tidak berotasi ( = 0), ia tidak akan mulai berotasi. Hanya persamaan 5-1 dan 5-2
yang merupakan persyaratan agar benda setimbang.

Kita akan memperhitungkan kasus di mana semua gaya bekerja pada bidang (kita menyebutnya
bidang xy). Dalam hal ini torsi dihitung sekitar sebuah sumbu yang tegak lurus terhadap bidang
xy. Pemilihan sumbu ini sembarang. Jika benda berada dalam keadaan diam, maka = 0 di
sekitar sumbu yang mana pun. Dengan demikian kita dapat memilih sembarang sumbu yang
memudahkan perhitungan.

CONTOH KONSEPTUAL 5-5

Gambar 5-8 Contoh 5-5

Pengungkit. Batang pada Gb. 5-8 digunakan sebagai pengungkit untuk mengangkat sebuah batu
besar. Batu kecil berfungsi sebagai titik tumpu. Gaya Fp yang diperlukan di ujung batang bisa
lebih kecil dari berat batu, mg, karena torsi-lah yang mengimbangi pada rotasi sekitar titik tumpu.
Bagaimanapun, jika pengungkitan tidak begitu baik, dan batu tidak bergerak, dua cara apa yang
bisa memperrbaiki pengungkitan?
TANGGAPAN satu cara adalah dengan memperpanjang lengan gaya yang mempunyai gaya Fp
dengan menyambung sebuah pipa di ujung batang sehingga orang tersebut bisa menekan dengan
lengan gaya yang lebih panjang, yaitu R sedikit saja, tetapi juga merubah lengan gaya yang
pendek, yaitu r cukup besar dan dengan demikian merubah rasio secara dramatis. Untuk
mengangkat batu tersebut, torsi yang disebabkan oleh Fp paling tidak harus mengimbangi torsi
yang disebabkan oleh mg, sehingga mgr = Fp R dan

Dengan r yang lebih kecil, berat mg dapat diimbangi oleh gaya yang lebih kecil.

5-3 PENYELESAIAN MASALAH STATIKA

Subjek statika ini penting karena memungkinkan kita untuk menghitung gaya-gaya tertentu pada
(atau di dalam) struktur ketika beberapa gaya yang bekerja padanya telah diketahui. Tidak ada
satu teknik untuk menyelesaikan masalah-masalah statika seperti itu, tetapi prosedur berikut ini
mungkin bisa membantu:

PENYELESAIAN MASALAH Statika

1. Pilih satu benda untuk diperhitungkan, sumbu tersebut; berarti gaya ini
dan buat diagram benda-bebas dengan memiliki lengan gaya nol dan
hati-hati untuk benda tersebut dengan menghasilkan torsi nol dan tidak akan
menunjukkan semua gaya yang bekerja muncul pada persamaan.) perhatikan
padanya dan kearah mana gaya-gaya dengan teliti penentuan lengan gaya
tersebut bekerja yang benar untuk setiap gaya. Berikan
2. Pilih sistem koordinat yang tanda + atau untuk setiap torsi. Jika
memudahkan , dan uraikan gaya-gaya torsi yang cenderung merotasi benda
menjadi komponen-komponennya. berlawanan arah jarum jam kita berikan
3. Dengan menggunakan huruf untuk tanda +, maka torsi yang cenderung
menyatakan yang tidak diketahui, merotasi searah jarum jam adalah
tuliskan persamaan untuk negative.
= 0, = 0 dan = 0.
4. Untuk persamaan = 0, pilih 5. Selesaikan persamaan-persamaan ini
sembarang sumbu yang tegak lurus untuk mencari yang tidak diketahui.
terhadap bidang xy yang anda sukai. Tiga persamaan memungkinkan kita
(sebagai contoh anda dapat mencari tiga hal yang tidak diketahui;
memperkecil jumlah yang tidak yang bisa berupa gaya, jarak, sudut.
diketahui pada persamaan yang (jika sebuah gaya tidak diketahui
dihasilkan dengan memilih sumbu ternyata negative dalam hasil Anda,
sedemikian sehingga salah satu gaya berarti arah yang anda pilih untuk gaya
yang tidak diketahui melewati tersebut sebenarnya berlawanan.)

Mungkin yang merupakan langkah yang paling sulit adalah (1): semua gaya pada benda
harus dilibatkan, tetapi gaya yang dilakukan oleh benda ini pada benda lain tidak boleh
dilibatkan.

Ada baiknya untuk mengacu kembali ke Contoh 5-4 untuk melihat bagaiman prosedur ini
diikuti. Perhatikan bahwa kita hanya secara singkat memperhitungkan gaya-gaya pada lampu
(grafitasi ke bawah dan tali menarik ke atas dengan gaya yang besarnya sama). Kita ingin
mengetahui tegangan kedua tali, sehingga kita pilih titik pertemuan (atau simpul) dari tali-tali
terseebut sebagai benda kita. Karena benda ini pada dasarnya merupaka suatu titik, tidak aka
nada torsi, sehingga persamaan torsi tidak digunakan. Tentu saja, anda tidak perlu menggunakan
ketiga persamaan menggunakan persamaan torsi, sebagaimana akan segera kita lihat. Sama
seperti komponen-komponen gaya yang positif dan negative, demikian pula dengan torsi. Jika
sebuah torsi yang cenderung merotasi benda berlawanan arah jarum jam dianggap positif, maka
torsi yang cenderung merotasi benda tersebut searah jarum jam harus dianggap negative.

Cara lain untuk menyatakan syarat kesetimbangan torsi adalah jumlahsemua torsi yang
searah jarum jam sama dengan jumlah semua torsi yang berlawanan arah jarum jam. Dan untuk
gaya-gaya, jumlah gaya ke atas sama dengan jumlah gaya ke bawah, dan jumlah gaya horizontal
ke kiri sama dengan jumlah gaya horizontal ke kanan.
Satu dari gaya yang bekerja pada benda adalah gaya gravitasi. Analisis kita pada bab ini
sangat disederhanakan jika kita menggunakan konsep pusat gravitasi (PG) atau pusat massa
(PM), yan guntuk tujuan praktis merupakan titik yang sama. Sebagaimana kita bahas pada subbab
7-8, kita dapat mempertimbangkan gaya gravitasi pada benda sebagai satu kesatuan yang bekerja
pada PG-nya. Untuk benda-benda yang berbentuk simeteris serba sama, PG terletak pada pusat
geometris. Untuk benda-benda yang lebih rumi, PG dapat ditentukan sebagaimana dibahas pada
subbab 7-8.

CONTOH 5-6

Gambar 5-9 (a) dua anak pada papan jungkat-jungkit, contoh 5-6, (b) diagram benda
bebas papan

Menyeimbangkan papan jungkat-jungkit. Sebuah papan 2,0 kg berfungsi sebagai jungkat-jungkit


untuk dua anak, seperti pada Gb. 5-9a. satu anak mempunyai massa 30 kg dan duduk 2,5 m dari
titik tumpu). Pada jarak x berapa dari titik tersebut, anak kedua yang massanya 25 kg harus
menempatkan dirinya untuk mengimbangi jungkat-jungkit itu? Anggap apapun tersebut serba
sama dan berpusat pada titik tumpu.

PENYELESAIAN Diagram benda-benda untuk papan ditunjukkan pada Gb. 5-9b. gaya-gaya
yang bekerja pada papan adalah gaya yang diberikan oleh setiap anak kea rah bawah, 1 dan 2 ,
gaya ke atas yang diberikan oleh titik tumpu, FN, dan gaya gravitasi (beratnya), yang bekerja
pada pusat papan yang serba sama. Mari kita hitung torsi sekitar titik tumpu, P: lengan gaya pada
persamaan torsi. Dengan demikian persamaan torsi hanya akan emlibatkan gaya-gaya 1 dan 2 ,
yang sama dengan berat anak-anak tersebut. Torsi yang diberikan oleh setiap anak akan menjadi
mg dikalikan lengan gaya yang sesuai, yang di sisni merupakan jarak setiap anak dari titik tumpu.
Dengan demikian persamaan torsi adalah

= (30 )()(2,5 ) (25 )()() = 0,

Di mana torsi yang cenderung merotasi papan berlawanan arah jarum jam telah dipilih sebagai
torsi positif, dan torsi yang cenderung merotasi searah jarum jam sebagai torsi negative.
Percepatan gravitasi g, muncul di kedua suku dan saling meniadakan. Kita selesaikan untuk x dan
didapat:

(30 )(2,5 )
= = 3,0 .
25

Untuk menyeimbangkan papan jungkat-jungkit tersebut, anakkedua harus duduk sedemikian


sehingga PG-nya berjarak 3,0 m dari titik tumpu. Hal ini masuk akal: karena ia lebih ringan, ia
harus duduk lebih jauh dari titik tumpu.

CONTOH 5-7

Gambar 5-10 Balok 1.500 kg menopang mesin yang massanya 15.000 kg. contoh 5-7

Gaya pada balok dan penompang. Sebuah balok serba sama 1500 kg, panjang 20,0 m,
menompang mesin pencetak yang massanya 15.000 kg dan berjarak 5,0 m dari penompang
kanannya (Gb. 5-10), hitung gaya pada setiap penopang vertical tersebut.
PENYELESAIAN Kita analisis gaya-gaya pada balok, karena gaya yang akan diberikan balok
pada penopang sama dan berlawanan arah dengan gaya yang diberikan.

CONTOH 5-7

Gaya pada balok dan penopang

Sebuah balok serba sama 1500 kg, panjang 20,0 m, menopang mesin pencetak yang massanya
15000 kg dan berjarak 5,0 m dari penopang kanannya (Gb. 5-10). Hitung gaya pada setiap
penopang vertikal tersebut.

PENYELESAIAN

Kita analisis gaya-gaya pada balok, karena gaya yang diberikan balok pada penopang sama dan
berlawanan arah dengan gaya yang diberikan penopang pada
balok. Yang disebut belakangan tersebut kita namakan F1 dan F2
pada Gb. 5-10. Berat balok itu sendiri bekerja pada pusat
gravitasinya, 10,0 m dari setiap ujung. Karena tidak masalah titik
mana yang kita pilih sebagai sumbu untuk menuliskan persamaan
torsi, kita dapat memilih titik yang memudahkan. Jika kita hitung

Gambar 5-10 torsi sekitar titik kerja F1, maka F1 tidak akan masuk dalam
persamaan (lengan gayanya nol) dan kita akan memiliki satu
persamaan dengan hanya satu hal yang tidak diketahui, F2. Kita pilih arah berlawanan jarum jam
sebagai positif, dan = 0 menghasilkan

= -(10,0 m)(1500 kg)g (15,0 m)(15000 kg)g + (20,0 m)F2 = 0

Menyelesaikan untuk F2 kita dapatkan F2 = (12000 kg)g = 118000 N. Untuk mendapatkan F1,
kita gunakan Fy = 0: Fy = F1 (1500kg)g (15000 kg)g + F2 = 0. Dengan memasukkan F2 =
(12000 kg)g kita dapatkan bahwa F1 = (4500 kg)g = 44100 N.

Untuk meyakinkan bahwa hasil-hasil ini tidak bergantung pada pemilihan sumbu, mari kita pilih
sumbu yang lain, katakanlah di ujung lain dari balok tersebut, dimana F2 bekerja. Dalam hal ini,
persamaan torsi adalah
= -(20,0 m)F1 + (10,0 m)(1500 kg)g + (5,0 m)(15000 kg)g = 0.

Kita selesaikan ini untuk F1 dan ditemukan F1 = (4500 kg)g, sama seperti sebelumnya dan
dihasilkan F2 = (12000 kg)g. Berarti hasil-hasil perhitungan kita sama, tidak peduli sumbu mana
yang dipilih untuk menghitung torsi.

Gambar 5-11 menunjukkan sebuah balok yang dipasang


melebihi penopangnya seperti papan untuk terjun. Balok seperti
ini disebut penyangga. Gaya-gaya yang bekerja pada balok di
gambar ini adalah yang disebabkan oleh penopang-
penopangnya. F1 dan F2 dan gaya gravitasi yang bekerja pada
Gambar 5-11 PG, 5,0 m ke sebelah kanan penopang yang kanan. Jika Anda
mengikuti prosedur pada contoh terakhir di atas untuk
menghitung F1 dan F2, dengan menganggap gaya-gaya tersebut menunjuk ke atas sebagaimana
ditunjukkan pada gambar, Anda akan menemukan bahwa F1 negatif. Jika balok memiliki massa
1200 kg, maka F2 = 15000 N dan F1 = -3000 N (lihat soal 15). Ketika sebuah gaya yang tidak
diketahui terhitung negatif, berarti gaya tersebut sebenarnya menunjuk arah yang berlawanan dari
yang anda perkirakan. Dengan demikian pada Gb. 5-11, F1 sebenarnya menunjuk ke bawah.
Dengan sedikit pemikiran, akan terlihat jelas bahwa penopang sebelah kiri harus menarik balok
ke bawah (dengan bantuan sekrup, mur, pengikat dan / atau lem) agar balok tersebut berada
dalam keadaan setimbang; jika tidak jumlah torsi sekitar PG (atau sekitar titik di mana F2
bekerja) tidak bisa nol.

Contoh kita yang berikut melibatkan sebuah balok yang terpasang pada dinding dengan engsel
dan ditahan oleh tali bubut (Gb. 5-12). Adalah penting untuk mengingat bahwa tali atau kawat
yang fleksibel dapat menahan sebuah gaya sepanjang panjangnya saja. (Jika ada komponen gaya
yang tegak lurus terhadap tali atau kawat, tali akan melengkung karena fleksibel). Untuk
peralatan yang tegar, seperti engsel pada Gb. 5-12 gaya bisa berarah ke mana saja dan kita dapat
tahu arahnya hanya setelah menyelesaikan soal tersebut.

Contoh 5-8

Balok dan kawat


Sebuah balok serba sama, dengan panjang 2,20 m dan
massa m = 25,0 kg, dipasang dengan engsel pada dinding
seperti ditunjukkan oleh Gb. 5-12. Balok tersebut ditahan pada
posisi horisontal oleh sebuah kawat yang membuat sudut =
30,0o seperti pada gambar. Balok menahan massa M = 280 kg
yang tergantung pada ujungnya. Tentukan komponen-
komponen gaya FH yang diberikan engsel terhadap balok, Gambar 5-12 Contoh 5-8 dan
komponen-komponen tegangan FT pada kawat penopang.

Penyelesaian

Gb. 5-12 merupakan diagram benda-bebas untuk balok tersebut, memperlihatkan semua gaya
yang bekerja pada balok; gambar ini juga menunjukkan komponen-komponen FH dan FT. Ada
tiga hal yang tidak diketahui, FHx, FHy, dan FT ( telah diketahui), sehingga kita memerlukan
ketiga persamaan, Fx = 0, Fy = 0, = 0. Jumlah gaya-gaya pada arah vertikal (y) adalah

Fy = FHy + FTy mg Mg = 0 (i)

Pada arah horisontal (x), jumlah gaya-gaya adalah

Fx = FHx FTx = 0 (ii)

Untuk persamaan torsi, kita pilih sumbu pada titik di mana FT dan Mg bekerja (sehingga
persamaan kita hanya berisi satu hal yang tidak diketahui, FHy, dan kita dapat menyelesaikannya
dengan lebih cepat); kita pilih torsi yang cenderung merotasi balok berlawanan arah jarum jam
sebagai positif. Berat mg dari balok (serba sama) bekerja pada pusatnya, sehingga kita dapat:

= -(FHy)(2,20 m) + (mg)(1,10 m) = 0

Atau

1 1
FHy = 2mg = 2(25,0 kg)(98,0 m/s) = 123 N.

Berikutnya, karena tegangan FT pada kawat bekerja sepanjang kawat tersebut ( = 30o),

FTy = FTx tan = 0,577 FTx (iii)


Dari persamaan i, ii, dan iii kita dapatkan

FTy = (m + M)g FHy = (305 kg)(9,80 m/s2) 123 N = 2870 N

FTx = FTy/0,577 = 4970 N

FHx = FTx = 4970 N.

Komponen-komponen FH adalah FHy = 123 N dan FHx = 4970 N. Tegangan pada kawat adalah FT
= 2 + 2 = 5740 N

Contoh 5-9

Tangga Tangga yang panjangnya 5,0 m bersandar di dinding pada


titik 4,0 m di atas tanah seperti pada Gb. 5-13. Tangga tersebut
serba sama dan memiliki massa 12,0 kg. Dengan menganggap
dinding tidak memiliki gesekan (tetapi tanah mempunyai gesekan),
tentukan gaya-gaya yang diberikan pada tangga oleh tanah dan
dinding.

Gambar 9-13
Penyelesaian

Gambar 5-13 menunjukkan diagram benda bebas untuk tangga, dengan menunjukkan semua gaya
yang bekerja pada tangga. Dinding, karena tidak memiliki gesekan, hanya dapat memberikan
gaya yang tegak lurus terhadap dinding, dan kita beri label FW. Bagaimanapun, tanah dapat
memberikan baik komponen gaya horisontal, FGx, maupun vertikal, FGy, yang pertama bersifat
gesekan dan yang berikutnya merupakan gaya normal. Akhirnya, gravitasi memberikan gaya mg
= (12,0 kg)(9,80 m/s2) = 118 N pada tangga di titik tengahnya, karena tangga serba sama.
Komponen y dari persamaan gaya adalah

Fy = FGy mg = 0,

Sehingga langsung kita dapatkan FGy = mg = 118 N. Komponen x dari persamaan gaya adalah
Fx = FGx FW = 0

Untuk menentukan FGx dan FW, yang keduanya tidak diketahui, kita memerlukan satu persamaan
lagi, yaitu persamaan torsi, yang kita hitung disekitar titik di mana tangga menyentuh tanah. Titik
ini berjarak x0 = (5,0 )2 + (4,0 )2 = 3,0 m dari dinding. Lengan gaya untuk mg adalah
setengahnya, atau 1,5 m, dan lengan gaya untuk FW adalah 4,0 m. Karena FG bekerja pada sumbu,
lengan gayanya nol dan tidak masuk dalam persamaan (kita buat seperti itu), dan kita dapatkan

= (4,0 m)FW (1,5 m)mg = 0.

Dengan demikian

2
(1,5 )(12,0 )(9,8 )

FW = = 44 N.
4,0

Kemudian, dari komponen x persamaan gaya,

FGx = FW = 44 N.

Karena komponen-komponen FG adalah FGx = 44 N dan FGy = 188 N, maka

FG = (44 )2 + (188 )2 = 126 N = 130 N

(dibulatkan ke dua angka signifikan) dan bekerja membentuk sudut

= tan-1(118 N/44 N) = 70o

terhadap tanah. Perhatikan bahwa gaya FG tidak harus bekerja sepanjang arah tangga karena
tangga tersebut tegar dan tidak fleksibel seperti tali atau kabel.

5-4 PENERAPAN PADA OTOT DAN SENDI

Teknik yang telah kita bahas untuk menghitung gaya pada benda dalam kesetimbangan
dapat langsung diterapkan pada tubuh manusia (atau hewan). Teknik-teknik ini sangat berguna
dalam mempelajari gaya-gaya pada otot, tulang, dan
sendi untuk organisme yang sedang bergerak atau
diam. Pada umumnya otot terpasang melalui tendon

Gambar 5.14
(urat daging), ke dua tulang yang berbeda (lihat Gb. 5-14). Titik-titik hubungan disebut selipan.
Kedua tulang tersebut dihubungkan fleksibel ke sebuah sendi, seperti pada siku, lutut, dan
pinggul. Otot memberikan tarikan ketika serat-seratnya menyusut karena adanya rangsangan oleh
saraf, tetapi otot tidak akan pernah memberikan dorongan. Otot yang cenderung mendekatkan
dua lengan, seperti otot bisep dan pada lengan atas (lihat Gb. 5-14) disebut otot fleksor, otot yang
bekerja untuk merentangkan lengan, seperti trisep, disebut otot ekstensor. Otot fleksor pada
lengan atas digunakan ketika mengangkat sebuah benda dengan tangan Anda; otot ekstensor
digunakan ketika melempar bola.

Contoh 5-10

Gaya yang diberikan oleh otot bisep

Berapa besar gaya yang harus diberikan otot bisep ketika


massa 5,0 kg dipegang (a) dengan lengan horisontal seperti
pada Gb. 5-15a, dan (b) ketika lengan membentuk sudut 30o
seperti pada Gb. 5-15b? Anggap bahwa massa lengan bawah
dan tangan adalah 2,0 kg dan PG mereka seperti diperlihatkan
pada gambar.

Penyelesaian

(a) Gaya-gaya yang bekerja pada lengan bawah diperlihatkan


pada Gb. 5-15a dan termasuk gaya ke atas FM yang diberikan
oleh otot dan gaya FJ yang diberikan pada sendi oleh tulang di
lengan atas (keduanya dianggap bekerja vertikal). Kita ingin mencari FM, yang dilakukan paling
mudah dengan menggunakan persamaan torsi dan dengan Gambar 5.15
memilih sumbu melalui sendi sehingga FJ tidak termasuk:
= (0,050 m)(FM) (0,15 m)(2,0 kg)(g) (0,35 m)(5,0 kg)(g) = 0.
Kita selesaikan untuk FM dan didapatkan FM = (41 kg)(g) = 400 N.
(b) Lengan gaya, sebagaimana dihitung sekitar sendi, diperkecil oleh faktor cos 30o. Yang
terakhir akan saling meniadakan sehingga hasil yang sama akan didapat FM = 400 N.
Perhatikan pada Contoh ini bahwa gaya yang dibutuhkan oleh otot (400 N) cukup besar
dibandingkan dengan berat benda yang diangkat (49 N). Dan memang otot dan sendi benda
umumnya dikenakan gaya-gaya yang besar.
Titik selipan sebuah otot bervariasi dari orang ke orang. Sedikit tambahan pada titik selipan
otot bisep dari 5,0 cm ke 3,5 cm dapat merupakan keuntungan yang cukup besar untuk
mengangkat dan kegunaan lainnya. Dan memang, atlit-atlit juara sering ditemukan memiliki
selipan otot lebih jauh dari sendi dibandingkan rata-rata, dan jika hal ini berlaku untuk satu otot,
pada semua otot biasanya juga berlaku.
Sebagai contoh lain dari gaya besar yang bekerja di dalam tubuh manusia, kita perhatikan
otot yang digunakan untuk menopang batang tubuh ketika seseorang membungkuk ke depan (Gb
5-16a). Tulang belakang paling bawah pada batang tulang belakang berfungsi sebagai titik tumpu
pada posisi membungkuk ini. Otot di punggung yang menopang batang tubuh bekerja pada sudut
efektif sekitar 12o terhadap sumbu tulang belakang. Gambar 5-16b merupakan gambar skematis
yang disederhanakan untuk menunjukkan gaya-gaya pada bagian atas tubuh. Kita anggap batang
tubuh membentuk sudut 30o terhadap horisontal. Gaya yang diberikan oleh punggung dinyatakan
dengan FM, gaya yang diberikan di dasar tulang punggung pada tulang yang paling rendah adalah
FV, dan w1, w2, dan w3 menyatakan berat kepala, lengan yang terjuntai bebas, dan batang tubuh
berturut-turut. Nilai-nilai yang ditunjukkan merupakan perkiraan yang diambil dari Tabel 7-1.
Jarak (dalam cm) mengacu pada orang yang tingginya 180 cm, tetapi kira-kira memiliki rasio
yang sama 1:2:3 untuk orang rata-rata dengan ketinggian berapapun, dan hasil pada Contoh
berikut ini tidak bergantung pada ketinggian orang.
Contoh 5-11
Gaya-gaya pada punggung Anda
Hitung besar dan arah gaya FV yang bekerja pada lumbar vertebra kelima untuk contoh yang

Gambar 5-16
ditunjukkan pada Gb. 5-16b.

Penyelesaian
Pertama, kita hitung FM dengan menggunakan persamaan torsi, dengan mengambil sumbu di
dasar tulang belakang. Untuk membayangkan lengan gaya, kita perlu menggunakan fungsi-fungsi
trigonometeri. Untuk FM, lengan gaya (jarak tegak lurus dari sumbu ke garis kerja gaya) akan
merupakan jarak yang sebenarnya ke tempat di mana gaya bekerja (48 cm) dikalikan dengan sin
12o sebagaimana ditunjukkan pada Gb. 5-16c. Lengan gaya untuk w1, w2, dan w3 dapat dilihat
dari Gb. 5-16b sebagai jarak mereka berturut-turut dikalikan sin 60o. Dengan demikian = 0
menghasilkan
(0,48 m)(sin 12o)(FM) (0,72 m)(sin 60o)(w1)
- (0,48 m)(sin 60o)(w2) (0,36 m)(sin 60o)(w3) = 0,
Di mana kita memilih tanda positif untuk torsi yang berlawanan arah jarum jam. Dengan
memasukkan nilai-nilai untuk w1, w2, dan w3 yang diketahui dari gambar, kita temukan FM =
2,2w, di mana w adalah berat total benda. Untuk mendapatkan komponen-komponen FV kita
gunakan komponen-komponen x dan y untuk persamaan gaya (dengan memperhatikan bahwa 30o
12o = 18o):
Fy = FVy FM sin 18o w1 w2 w3 = 0
FVy = 1,3w
Fx = FVx FM cos 18o = 0
FVx = 2,1w.
Maka
FV = 2 + 2 = 2,5w.
Sudut yang dibuat FV dengan horisontal dinyatakan dengan tan = FVy/FVx = 0,62, sehingga =
32o.
1
Gaya pada tulang belakang paling bawah dengan demikian 2 kali berat tubuh! Gaya ini
2

ditransmisikan dari tulang sakral di dasar tulang belakang, melalui cakram antar tulang
belakang yang berisi fluida dan fleksibel. Cakram pada dasar tulang belakang jelas tertekan di
bawah gaya yang sangat besar [jika tubuh tidak benar-benar membungkuk (katakanlah sudut 30o
pada Gb. 5-16b menjadi 60o atau 70o) maka tekanan pada punggung bagian bawah akan lebih
sedikit (lihat soal 40)].
Jika orang pada Gb. 5-16 mempunyai massa 90 kg, dan sedang memegang 20 kg di tangannya
(ini menaikkan w2 sampai 0,33w), maka FV bertambah hampir lima kali lipat berat orang tersebut
(5w)! (Untuk orang dengan berat 200-lb ini, gaya pada cakram akan menjadi 1000 lb!). Dengan
gaya sebesar itu, tidak mengherankan mengapa banyak orang menderita sakit punggung bawah
satu kali atau lebih selama hidup mereka.

LATIHAN ___________________________________________________________
1. Deskripsikan beberapa situasi dimana sebuah benda tidak setimbang walaupun gaya
totalnya nol.
2. Seorang peloncat bungee berhenti sejenak didasar terjunannya sebelum dia tertarik
kembali ke atas. pada saat itu apakah peloncat bungee tersebut berada dalam
kesetimbangan? Jelaskan.
3. Anda dapat menemukan pusat gravitasi sebuah penggaris dengan meletakkannya secara
horisontal di ujung telunjuk anda, dan kemudian dengan perlahan mendekatkan jari-jari
anda. Pertama penggaris tersebut akan tergelincir pada satu jari, dan kemudian jari yang
lain, tetapi pada akhirnya jari-jari bertemu pada PG. Kenapa hal ini berhasil
4. Timbangan di dokter anda memiliki lengan dimana beban-beban digeser untuk
menghitung berat anda , Gb. 5-17. Beban-beban ini jelas lebih ringan dai anda.
Bagaimana hal ini dapat terjadi?

Gambar 5.17 Pertanyaan 4


5. Sebuah tali beruang, Gb. 5-18. Digunakan pada beberapa taman nasional untuk ransel
keatas menempatkan makanan pendaki gunung jauh dari jangkauan beruang. Jelaskan
mengapa gaya yang diperlukan untuk menarik ransel keatas bertambah sementara ransel
tersebut semakin tinggi. Munkinkah tali ditarik cukup keras sehinggga tali tidak
melengkung sama sekali?

Gambar 5-18 Pertanyaan 5, soal 24 dan 29

6. Sebuah tangga bersandar di dinding, membuat sudut 60 terhadap tanah. Kapan tangga
akan lebih mungkin tergelincir: ketika seseorang berdiri dekat puncak atau dekat dasar
tangga? Jelaskan.
7. Jelaskan menagapa menyentuh jari kaki sewaktu duduk dilantai dengan kaki terjulur
kedepan menghasilkan tegangan yang lebih kecil pada tulang belakang sebelah bawah
daripada menyentuhnya dari posisi berdiri. Gunakan diagram.
8. Sebuah dinding penahan yang ditanam didalam tanah diperlihatkan pada Gb. 5-19a.
Tanah, terutama ketika basah, dapat memberikan gaya F yang cukup besar pada dinding.
(a) gaya mana yang menghasilkan torsi untuk menjagaagar dinding tatap berdiri?(b)
jelaskan mengapa dinding penahan pada Gb. 5-19b memunyai kemungkinan lebih kecil
untuk terbalik.

Gambar 5-19 pertanyaan 8


9. Gb. 5-20 menunjukkan sebuah kerucut. Gambarkan bagaimana meletakkannya rata di
meja sehingga berada dalam (a) kesetimbangan stabil (b) kesetimbangan tidak stabil (c)
kesetimbangan netral.

Gambar 5-20 pertanyaan 9

RANGKUMAN ____________________________________________________
Jika benda-benda tersebut dalam keadaan diam, maka pasti ada gaya lain yang juga
bekerja sehingga gaya total menjadi nol. Sebuah benda yang diam di atas meja, misalnya,
mempunyai dua gaya yang bekerja padanya, gaya gravitasi ke bawah dan gaya normal yang
diberikan meja ke atas pada benda tersebut. Karena gaya total nol, gaya ke atas yang diberikan
oleh meja harus sama besarnya dengan gaya gravitasi yang bekerja ke bawah. Benda seperti itu
dikatakan berada dalam keadaan setimbang.
Agar sebuah benda diam, jumlah gaya yang bekerja padanya harus berjumlah nol.
Karena gaya merupakan vector, komponen-komponen gaya total masing-masing harus nol.
Dengan demikian, syarat kesetimbangan adalah
= 0, = 0, = 0.
Persamaan diatas disebut syarat pertama kesetimbangan.
Subjek statika memungkinkan kita untuk menghitung gaya-gaya tertentu pada (atau di
dalam) struktur ketika beberapa gaya yang bekerja padanya telah diketahui.
PENYELESAIAN MASALAH Statika

1. Pilih satu benda untuk diperhitungkan, sumbu tersebut; berarti gaya ini
dan buat diagram benda-bebas dengan memiliki lengan gaya nol dan
hati-hati untuk benda tersebut dengan menghasilkan torsi nol dan tidak akan
menunjukkan semua gaya yang bekerja muncul pada persamaan.) perhatikan
padanya dan kearah mana gaya-gaya dengan teliti penentuan lengan gaya
tersebut bekerja yang benar untuk setiap gaya. Berikan
2. Pilih sistem koordinat yang tanda + atau untuk setiap torsi. Jika
memudahkan , dan uraikan gaya-gaya torsi yang cenderung merotasi benda
menjadi komponen-komponennya. berlawanan arah jarum jam kita berikan
3. Dengan menggunakan huruf untuk tanda +, maka torsi yang cenderung
menyatakan yang tidak diketahui, merotasi searah jarum jam adalah
tuliskan persamaan untuk negative.
= 0, = 0 dan = 0.
4. Untuk persamaan = 0, pilih 5. Selesaikan persamaan-persamaan ini
sembarang sumbu yang tegak lurus untuk mencari yang tidak diketahui.
terhadap bidang xy yang anda sukai. Tiga persamaan memungkinkan kita
(sebagai contoh anda dapat mencari tiga hal yang tidak diketahui;
memperkecil jumlah yang tidak yang bisa berupa gaya, jarak, sudut.
diketahui pada persamaan yang (jika sebuah gaya tidak diketahui
dihasilkan dengan memilih sumbu ternyata negative dalam hasil Anda,
sedemikian sehingga salah satu gaya berarti arah yang anda pilih untuk gaya
yang tidak diketahui melewati tersebut sebenarnya berlawanan.)

Teknik untuk menghitung gaya pada benda dalam kesetimbangan dapat diterapkan pada
tubuh manusia, ini sangat berguna dalam mempelajari gaya-gaya pada otot, tulang, dan sendi
untuk organisme yang sedang bergerak atau diam.

TES FORMATIF 1 ___________________________________________________

1. Tiga gaya diberikan pada pohon muda, sebagaimana ditunjukkan pada Gb. 5-21, untuk
menstabilkannya. Jika 1 = 282 N dan 2 = 355 N, cari besar dan arah 3 .
Gambar 5-21 soal 1

2. Berapa tegangan kawat jika gaya total yang diberikan pada gigi di Gb. 5-3 harus sebesar
0,75 N? Anggap sudut antara dua gaya tersebut adalah 155 dan bukan 140 seperti pada
gambar.
3. Hitung torsi sekitar penopang depan papan terjun, disebelah kanan pada Gb. 5-22, yang
diberikan oleh orang 60 kg sejauh 3,0 m di depan penopang tersebut.
4. Berapa jauh kedepan pada papan tersebut (Gb. 5-22) si peloncat indah 60 kg harus berada
untuk memberi torsi sebesar 1000 mN pada papan, relatif terhadap tiang penopang di
sebelah kiri?

Gambar 5-22 soal 3, 4, 19, dan 20.

5. Dua tali menopang lampu gantung seperti Gb. 5-6 kecuali bahwa kawat atas membuat
sudut 45 terhadap langit-langit. Jika tali tersebut dapat menahan gaya sebesar 1300 N
tanpa putus, berapa berat maksimum lampu gantung yang dapat ditahannya?
6. Hitung massa m yang dibutuhhkan untuk menggantung kaki seperti pada Gb. 5-23.
Anggap kaki (dengan gips) bermassa 15,0 kg, dan PG-nya berada 35,0 com dari sendi
pinggul; penggamtung berjarak 80,5 cm dari sendi pinggul.

Gambar 5-23 Soal 6 dan 21.

7. Balok horisontal 160 kg ditopang pada kedua ujung, piano 300 kg berada seperempat
bagian dari satu ujung . berapa gaya vertikal pada tiap penopang?
8. Balok baja serba sama berassa 1000 kg. Di atasnya diletakkan setengah dari balok yang
sama, seperti pada Gb. 5-24. Berapa gaya topang vertikal pada tiap ujung?

Gambar 5-24 soal 8.

9. Misalkan gaya topang sebagaimana dihitung pada contoh 9-1 adalah 10 ke kiri dari
tempat sebenarnya untuk menggerakkan gigi dengan benar. Jika tarikan kekiri sebesar 2,0
N, berapa tarikan ke kanan agar gaya total bekerja dengan arah yang benar ?
10. Seorang dewasa 70 kg duduk diujung papan 10 m, sedangkan diujung lain duduk anaknya
yang bermassa 30 kg . dimana titik tumpu harus diletakkan sehingga papan (abaikan
Massanya) seimbang?
11. Ulangi soal 10 dengan memperhitungkan massa papan 15 kg.
12. Hitung tegangan pada dua tali pada Gb. 5-25. Abaikan massa tali, dan anggap bawa sudut
adalah 30 dan massa adalah 200 kg.

Gambar 5-25 Soal 12.

13. Hitung tegangan pada dua kawat yang menahan lampu lalu lintas pada Gb. 5-26.
14. Tentukan gaya yang diberikan oleh titik tumpu pada papan jungkat-jungkit di Gb. 5-9
15. Hiyung 1 dan 2 untuk penyangga serba sama yang ditunjukkan pada Gb. 5-11 yang
massanya 1200 Kg.

Gambar 5-26 soal 13 dan 48

16. Seprai 0,60 kg tergantung pada tali jemuran yang tidak bermassa seperti pada Gb. 5-27.
Tali pada kedua sisi seprai membuat sudut 35 dengan horisontal. Hitung tegangan pada
tali jemuran dikedua sisi seprai. Mengapa tegangan tersebut lebih besar dari berat seprai?
Gambar 5-27 Soal 16

17. Pintu yang berukuran tinggi 2,30 m dan lebar ,30 m mempunyai massa 13,0 kg. Engsel
yang berjarak 0,40 m dari bawah masing-masing menopang dari berat pintu (Gb. 5-28).
Anggap pusat gravitasi berada pada pusat geometris pintu, dan tentukan komponen-
komponen gaya horisontal dan vertikal yang diberikan setiap engsel pada pintu.

Gambar 5-28 Soal 17

18. Tiga orang anak mencoba untuk menyeimbangkan sebuah jungkat-jungkit, yang terdiri
dari batu sebagai titik tumpu di tengah, dan papan
19. sebuah papan nama toko yang beratnya 215 N ditahan oleh balok serba sama 135 N
seperti pada gambar. Hitung tegangan pada tali bubutdan gaya horisntal dan vertikal yang
diberikan oleh engsel pada balok.
20. sebuah lampu lalu lintas tergantung pada struktur seperti ditunjukan pada gambar. Tiam
lumunium AB yang serba sama berukuran panjang 7,5 m dan massa 8,0 kg. Massa lampu
adalah 12,0 kg. Tentukan tegangan pada kebel horisontal CD yang tidak bermassa , dan
komponen-komponen vertikal dan horisontal dari gaya yang diberikan oleh titik tumpu A
pada tiang alumunium.

21. sebuah tangga serba sama dengan massa m dan panjnag L bersandar dengan sudut pada
dinding yang licin, pada gambar, jika koefisien gesekan statik antara tangga dan tanah
adalah m, berapa sudut minimum agar tangga tergelincir ?
22. ransel 23,0 kg digantung di tengah-tengah antara dua pohon oleh tali ringan seperti pada
gambar, seekor beruang menyambar rensel tersebut dan menarik vertikal kebawah
dengan gaya konstan, sehingga pada bagia tali membuat sudut 30 di bawah horisontal.
pada awalnya, tanpa beruang tersebut menarik , besar sudut adalah 15 , tegangan tali
dengan adanya tarikan beruang menjadi dua kali lipat dari sebelumnya. Hitung gaya yang
diberikan beruang pada ransel.
23. penggaris dengan massa 230 kg ditahan horisontal oleh dua tali vertikal, satu pada titik 0
cm, dan yang lain pada titik 90 cm . (a) berapa tegangan tali pada 0 cm ? (b) berapa
tengan tali pada 90 cm?

24. perhatikan lagi tnagga pada contoh, tetapi dengan seorang tukang cat yang sedang
memanjatnya. Jika massa tangga 12,0 kg , massa tukang cat 60 kg, dan tangga mulai
tergelincir dari dasaranya ketika ia berada 70 persen dari tinggi tangga, berapa kosefisien
gesek statik antara tangga dan lantai ? sekali lagi anggaplah dinding licin. Diagram benda
ditunjukan pada gambar.

25. Hitung gaya FM yang diperlukan otot deltold untuk menjaga lengan tetap terentang
seperti gambar . massa total lengan adalah 3,3 kg .
26. misalkan tangan pada soal terakhir di atas memegang massa 15 kg. Barapa berat FM yang
dibutuhkan otot deltold, dengan menganggap massa terletak 52 cm dari sendi bahu ?
27. hitung besar gaya F1 yang diberikan oleh bahu pada lengan atas di sendi untuk soal no 26
dan 27.
28. otot achilles terpasang ke bagian belakang kaki seperti ditunjukkan oleh gambar. Ketika
seseorang mengangkat dirinya sampai hampir meninggalkan lantai pada bantalan satu
kaki , perkirakan tegangan pada otot achilles (menarik ke atas) , dan gaya ke bawah yang
diberikan oleh tulang kaki sebelah bawah ke talapak kaki . anggaplah massa orang
tersebut 70 kg, dan panjang D dua kali lipat d.

LEMBAR PENILAIAN ________________________________________________


Tingkat Penguasaan = 100%

Arti tingkat penguasaan:

90-100% = Baik sekali


80-89% = Baik
70-79% = Cukup
<70% = Kurang
CATATAN:

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan
Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1,
terutama bagian yang belum dikuasai.

KEGIATAN BELAJAR 2
5-5 STABILITAS DAN KESEIMBANGAN
Benda pada kesetimbangan statik, jika tidak diganggu maka tidak akan mengalami percepatan
translasi maupun rotasi karena jumlah semua gaya dan jumlah semua torsi yang bekerja padanya
adalah nol. Bagaimanapun, jika benda dipindahkan sedikit, mungkin ada tiga akibat: (1) benda
kembali ke posisi semula, yang dikatakan sebagai kesetimbangan stabil; (2) benda berpindah
lebih jauh lagi dari posisi awalnya, yang disebut sebagai kesetimbangan tidak stabil; atau (3)
benda tetap pada posisinya yang baru, yang dinamakan kesetimbangan netral.
Perhatikan contoh-contoh berikut ini . Sebuah bola yang
tergantung bebas dari sebuah tali berada dalam kesetimbangan
stabil, karena jika digerakkan ke satu sisi, bola tersebut akan
dengan cepat kembali ke posisi awalnya (Gb. 5-29a). Di pihak
lain, sebuah pensil yang berdiri di ujungnya merupakan
kesetimbangan tidak stabil. Jika PG-nya tepat di atas ujungnya
(Gb. 5-29b), gaya total dan torsi total padanya akan nol. Tetapi
jika dipindahkan sedikit sajakatakanlah dengan sedikit getaran
atau arus udara yang kecilakan ada torsi yang bekerja
padanya, dan pensil itu akan terus jatuh dengan arah perpindahan
awalnya. Akhirnya, contoh dari sebuah benda yang berada dalam
kesetimbangan netral adalah sebuah bola yang berada di atas
meja horisontal. Jika diletakkan sedikit ke satu sisi, bola tersebut
akan tetap pada posisinya yang baru.
Pada sebagian besar situasi, seperti pada perancangan
struktur dan dalam pekerjaan yang berhubungan dengan tubuh
manusia, kita tertarik untuk mempertahankan kesetimbangan stabil atau keseimbangan,
sebagaimana kadang-kadang kita sebut. Pada umumnya, sebuah benda yang PG-nya di bawah
titik penopangnya, seperti bola pada tali, akan berada dalam kesetimbangan stabil. Jika PG di atas
dasar penopang, kita memiliki situasi yang lebih rumit. Perhatikan sebuah kulkas yang berdiri
(Gb. 5-30a). Jika kulkas tersebut didorong sedikit saja, ia akan kembali ke posisi awal karena
bekerjanya torsi sebagaimana ditunjukkan pada Gb. 5-29b. Tetapi jika didorong terlalu keras, Gb.
5-29c, kulkas itu akan jatuh. Titik kritis dicapai ketika PG tidak lagi di atas dasar penopang. Pada
umumnya, sebuah benda yang PG-nya berada di atas dasar penopangnya, akan stabil jika garis
vertikal yang diproyeksikan ke bawah dari PG sampai ke dalam dasar penopang. Hal ini karena
gaya normal ke atas pada benda (yang mengimbangi gravitasi) dapat diberikan hanya dalam area
kotak, sehingga jika gaya gravitasi bekerja di luar area ini, torsi total akan bekerja untuk
mendorong benda tersebut. Dengan demikian, stabilitas bisa relatif. Sebuah batu bata yang
diletakkan pada sisi lebarnya lebih stabil daripada bata yang diletakkan pada sisi ujungnya,
karena dibutuhkan lebih banyak usaha untuk mendorongnya sedikit. Pada kasus ekstrim pensil
pada Gb. 5-28b, dasar pensil tersebut merupakan sebuah titik dan gangguan yang paling kecil pun
akn menjatuhkannya. Pada umumnya, makin besar dasar dan makin rendah PG, benda tersebut
akan lebih stabil.
Dengan pemikiran ini, manusia lebih tidak stabil dari mamalia berkaki empat, yang tidak
hanya memiliki dasar yang lebih besar untuk menopangnya dengan adanya keempat kakinya,
tetapi juga mempunyai pusat gravitasi yang lebih rendah. Spesies manusia telah mengembangkan
peralatan khusus, seperti otot yang kuat, untuk menghadapi masalah mempertahankan dirinya
tetap tegak dan juga stabil. Karena posisi yang tegak ini, manusia menderita berbagai penyakit
seperti sakit punggung bagian belakang yang disebabkan oleh gaya-gaya besar yang terlibat,
sebagaimana kita lihat pada Contoh 5-11.

Ketika berjalan dan melakukan gerakan lainnya, seorang


manusia terus menggeser tubuh sehingga PG-nya berada di
atas telapak kaki, walaupun pada orang dewasa normal hal ini
tidak memerlukan pemikiran sadar. Gerakan yang sederhana
seperti membungkuk pun membutuhkan gerakan pinggul ke
belakang sehingga PG tetap berada di atas telapak kaki, dan

Gambar 5-30
peletakan kembali posisi ini dilakukan tanpa pemikiran. Untuk melihat hal ini, tempatkan diri
Anda dalam posisi tumit dan punggung ke dinding dan coba sentuh jari kaki Anda. Anda tidak
akan bisa melakukannya tanpa jatuh. Orang yang membawa beban berat secara otomatis
menyesuaikan sikap tubuh merek sehingga PG dari massa total berada di atas telapak kaki, Gb. 5-
30.

5-6 ELASTISITAS; TEGANGAN DAN REGANGAN


Pada bagian pertama bab ini, kita mempelajari sebagaimana
menghitung gaya pada benda yang setimbang. Pada Subbab
ini, kita mempelajari efek gaya-gaya ini: benda apapun berubah
bentuk karena bekerjanya gaya yang diberikan padanya. Pada
subbab 5-7 kita akan melihat bahwa jika gaya-gaya tersebut
cukup besar, benda akan patah atau mengalami fraktur.
Jika sebuah gaya diberikan pada benda, seperti batang
logam yang digantung vertikal seperti pada Gb. 5-31, panjang

benda berubah. Jika besar perpanjangan, L, lebih kecil Gambar 5-31 Hukum Hooke

dibandingkan dengan panjang benda, eksperimen menunjukkan


bahwa L sebanding dengan berat atau gaya yang diberikan pada benda. Perbandingan ini,
sebagaimana kita lihat pada Subbab 5-4, dapat dituliskan dalam persamaan:
F = k L (9-3)
Di sini F menyatakan gaya (atau berat) yang menarik benda, L adalah perubahan panjang, dan k
adalah konstanta pembanding. Persamaan 5-3, yang kadang-kadang disebut hukum Hooke, dari
Robert Hooke (1635-1703) yang pertama kali menemukannya, ternyata berlaku untuk hampir
semua materi padat dari besi sampai tulang, tetapi hanya sampai suatu batas tertentu. Karena jika
gaya terlalu besar, benda meregang sangat besar dan akhirnya patah. Gambar 5-12 menunjukkan
grafik yang khas dari pertambahan panjang terhadap gaya yang diberikan. Sampai satu titik yang
disebut batas proporsional, Persamaan 5-3 merupakan pendekatan yang baik untuk banyak materi
umum, dan kurvanya merupakan garis lurus. Setelah titik ini, grafik menyimpang dari garis lurus,
dan tidak ada satu hubungan sederhana antara F dan L. Meskipun demikian, sampai suatu titik
yang lebih jauh sepanjang kurva yang disebut batas elastik, benda akan kembali ke panjangnya
semula jika gaya dilepaskan.

Gambar 5-32 Gaya yang diberikan terhadap pertambahan panjang untuk logam biasa di bawah
tegangan.

Titik yang lebih jauh sepanjang kurva yang disebut batas elastik, benda akan kembali panjangnya
semula jika gaya dilepaskan. Daerah dari titik awal ke batas elastik disebut daerah elastik. Jika
benda direnggangkan melewati batas elastik , ia memasuki daerah plastik; benda tidak akan
kembali ke panjang awalnya ketika gaya eksternal ilepaskan tetapi tetap berubah bentuk secara
permanen. Perpanjangan maksimum dicapai pada titik patah. Gaya maksimum yang dapat
diberikan tanpa benda tersebut patah disebut kekuatan ultimat dari materi tersebut.

Besarnya pertambahan panjang sebuah benda, seperti batang yang ditunjuukkan pada Gb.5-
31, tidak hanya bergantung pada gaya yang diberikan padanya, tetapi juga pada bentuk materi
pembentukan dan dimensinya. Yaitu konstanta k pada Persamaan 5-3 dapat dinyatakan dalam
faktor-faktor ini. Jika kita membandingkan batang yang dibuat dari materi yang sama tetapi
dengan dengan panjang dan penampang lintang yang berbeda, ternyata untuk gaya yang sama,
besarnya regangan sebanding dengan panjang awal dan berbanding terbalik dengan luas
penampang lintang. Yaitu, makn panjang benda, makin besar pertambahan panjangnya untuk
suatu gaya tertentu ; dan makin tebal benda tersebut, makin kecil pertambahan panjangnya.
Penemuan-penemuan ini dapat digabungkan dengan persamaan 5-3 untuk mendapatkan:

1
L= 0
Dimana L0 adalah panjang awal benda, A adalah luas penampang lintang , dan L merupakan
perubahan panjang yang disebabkan gaya F yang diberikan, E adalah konstanta perbandingan
yang disebut sebagai modulus elastik, atau modulus young, dan nilainya hanya bergantung pada
materi. Nilai modulus young untuk berbagai materi dirangkum pada tabel 5-1. Karena E
merupakan sifat dari materi dan tidak bergantung pada ukuran atau bentuk benda, Persamaan 5-4
jauh lebih berguna untuk perhitungan praktis daripada Persamaan 5-3.

Dari persamaan 5-4, kita lihat bahwa perubahan panjang sebuah benda berbanding lurus
dengan hasil kali panjang benda L0 dan gaya persatuan luas F/A yang diberikan padanya.
Umumnya, gaya per satuan luas didefinisikan sebagai tegangan:


Tegangan = =

Yang memiliki satuan N/m2. Juga, regangan didefinisikan sebagai perbandingan perubahan
panjang terhadap panjang awal:

perubahan panjang
Regangan = =
panjang awal 0

Tabel 5-1 Modulus Elastik

Bahan Modulus Modulus Geser G Modulus Bulk B


Elastik E (N/m2) (N/m2)
(N/m2)
Padat
-Besi, gips 100 X 109 40 x 109 90 x 109
-Baja 200 x 109 80 x 109 140 x 109
-Kuningan 100 x 109 35 x 109 80 x 109
-Aluminium 70 x 109 25 x 109 70 x 109
-Beton 20 x 109
-Batu bata 14 x 109
-Marmer 50 x 109 70 x 109
-Granit 45 x 109 45 x 109
-Kayu (pinus)
Sejajar dengan serat kayu 10 x 109
Tegak lurus terhadap serat 1 x 109
kayu
-Nilon 5 x 109
-Tulang (tungkai) 15 x 109 80 x 109
Cair
-Air 2.0 x 109
-Alkohol (ethyl) 1.0 x 109
-Air raksa 2.5 x 109
Gas
-Udara, H2, He, CO2 1.01 x 109

Dan tidak berdimensi. Regangan dengan demikian merupakan perubahan fraksional dari panjang
benda, dan merupakan ukuran mengenai seberapa jauh batang tersebut berubah bentuk. Tegangan
diberikan pada materi dari arah luar, sementara regangan adalah tanggapan materi terhadap
tegangan. Persamaan 5-4 dapat dituliskan kembali menjadi


=
0

Atau

/
= =
/0

Dengan demikian kita lihat bahwa regangan berbanding lurus dengan tegangan pada daerah
linear elastik pd Gb.5-32.

Batang yang ditunjukkan pada Gb. 5-31 dikatakan mengalami tarikan atau tegangan tarik.
Karena bukan hanya ada gaya yang menarik batang ke arah bawah di bagian ujung bawahnya
tetapi karena batang berada pada kesetimbangan, kita tahu bahwa penopang di atas memberikan
gaya ke atas yang sama pada batang di ujung atasnya, Gb. 5-33a. Pada kenyataannya, tegangan
tarik ini ada di sepanjang materi. Lihat, misalnya, bagian bawah batang yang tergantung, seperti
yang diunjukkan pada Gb. 5-33b. Bagian bawah ini berada berada dalam kesetimbangan,
sehingga harus ada gaya ke atas yang bekerja padanya untuk mengimbangi gaya ke bawah di
ujung bawahnya. Apa yang membrikan gaya ke atas ini? Pasti bagian atas batang. Dengan
demikian kita lihat bahwa gaya luar yang diberikan pada sebuah benda menyebabkan gaya
internal, atau tegangan, di dalam materi itu sendiri.

Regangan atau perubahan bentuk yang disebabkan oleh tegangan tarik merupakan satu tipe
tegangn yang bisa dialami materi. Ada dua jenis umum lain dari tegangan; tekan dan geser.
Tegangan tekan berlawanan langsung dengan tegangan tarik. Materi bukan ditarik, melainkan
ditekan; gaya-gaya bekerja di dalam benda. Tiang yang menopang berat, seperti pada tiang-tiang
kuil Yunani (Gb. 5-34), atau yang menopang balok pada Gb. 5-10, mengalami tegangan tekan.
Persamaan 5-4 dan 5-5 berlaku sama baiknya untuk tekan dan tarik, dan nilai untuk modulus
elastik E biasanya sama.

Gambar 5-33 Tegangan ada di dalam benda Gambar 5-34 Kuil Yunani ini, di Agregento
Gambar 5-35 Tiga jenis tegangan untuk benda padat

Gambar 5-35 membandingkan tegangan tarik dan tekan disaamping jenis ke-tiga, tegangan
geser. Benda yang mengalami tegangan geser memiliki gaya-gaya yang sama dan berlawanan
arah yang diberikan melintasi sisi-sisi yang berlawanan. Misalkan bahwa sebuah buku atau batu
bata terpasang kuat di atas permukaan meja, dimana gaya diberikan sejajar dengan permukaan.
Meja memberikan gaya yang sama dan berlawanan arah sepanjang permukaan bawah. Walaupun
dimensi benda tidak banyak berubah, bentuk benda seperti ditunjukkan pada gambar. Sebuah
persamaan yang sama dengang persamaan 5-4 dapat digunakan untuk menghitung tegangan
geser.

1
=
0

Tetapi L, L0, dan A harus diinterprestasikan ulang sebagaimana terlihat pada Gb. 5-35c.
Perhatikan bahwa A adalah luas permukaan yang sejajar dengan gaya yang diberikan, dan L
tegak lurus terhadap L0. Kosntanta pembanding, G, disebut modulus geser dan umumnya bernilai
setengah sampai sepertiga dari nilai modulus elastik, E. Gb. 5-36 mengilustrasikan mengapa L
L0: buku yang lebih tebal bergeser lebih jauh untuk gaya geser yang sama.
Gambar 5-36 Buku yang lebih tebal (a) bergeser lebih besar dari buku yang lebih tipis (b) bila
diberi gaya geser yang sama

Benda persegi panjang yang mengalami penggeseran pada Gb. 5-35c sebenarnya tidak akan
berada dalam kesetimbangan akibat dari gaya-gaya yang ditunjukkan, karena akan ada gaya
total. Jika pada kenyataannya benda tersebut setimbang, pasti ada dua gaya lagi yang bekerja
padanya yang mengimbangi torsi ini. Satu gaya yang bekerja vertikal ke bawah di sebelah kiri,
sebagaimana ditunjukkan pd Gb. 5-37. Hal ini pada umumnya benar untuk gaya-gaya geser. Jika
benda merupakan batu bata atau buku yang terletak di atas meja, dua gaya tambahan ini dapat
diberikan oleh meja dan oleh apapun yang memberikan gaya horisontal lainnya.

Jika benda mengalami gaya internal dari semua sisi, volumenya akan berkurang. Situasi
umum ialah benda yang dimasukkan pada fluida; karena pada kasus ini, fluida memberikan
tekanan pada benda di semua arah, sebagaimana akan kita lihat pada berikutnya. Tekanan
didefinisikan sebagai gaya per luas, dan dengan demikian ekuivalen dengan tegangan. Untuk
situasi ini, perubahan volume, V , ternyata sebanding dengan volume awal, V0, dan dengan
penambahan tekanan, P, dengang demikian kita dapatkan hubungan dengan bentuk yang sama
seperti persamaan 5-4 tetapi dengan konstanta pembanding yang disebut modulus bulk, B:

1
= P
0

Atau

=
/0

Tandaa minus dimaksutkan untuk menunjukkan bahwa volume berkurang terhadap penambaahan
tekanan. Nilai-nilai untuk modulus bulk diberikan pada tabel 5-1. Karena cairan dan gas tidak
memiliki bentuk yang tetap, hanya modulus bulk-lah yang berlaku.

Gmbr 5-38 Patahan sebagai akibat dari tiga jenis tegangan

Jika pada benda padat terlalu besar, benda tersebut akan patah (Gb. 5-38). Tabel 5-2
menunjukkan daftar kekuatan tarik, kekuatan tekan, dan kekuatan geser mksimum untuk berbgai
materi. Nilai-nilai ini menyatakan gaya maksimum per satuan luas yang bisa ditahan benda yang
mengalami salah satu dari ketiga jenis tegangan ini. Bgaimanapun, nilai-nilai tersebut hanya
bersifat representatif, dan nilai sebenrnya untuk mterial tertentu bisa sangat berbeda. dEngan
demikian penting juga untuk mempertahankan faktor aman sebesar 3 sampai 10 atau lebih--
yaitu, tegangan sebenrnya pada sebuah struktur tidak boleh melebihi sepersepuluh atau sepertiga
dari nilai pada tabel. aNda mungkin menemukan tabel yang berisi tegangan yang
diperbolehkan di mana faktor aman yang layak telah diikutsertakan.

Tabel 5-2 Kekuatan Maksimum Bahan (Gaya/luas)

Bahan Kekuatan Tarik Kekuatan Tekan Kekuatan Geser


(N/m2) (N/m2) (N/m2)
Besi, gips 170 x 106 550 x 106 170 x 106
Baja 500 x 106 500 x 106 250 x 106
Kuningan 250 x 106 250 x 106 200 x 106
Aluminium 200 x 106 200 x 106 200 x 106
Beton 2 x 106 20 x 106 2 x 106
Batu bata 35 x 106
Marmer 80 x 106
Granit 170 x 106
Kayu (pinus)
Sejajar dengan urat kayu 40 x 106 35 x 106 5 x 106
Tegak lurus terhadap urat kayu 10 x 106
Nilon 500 x 106
Tulang (tungki) 130 x 106 170 x 106

Sebagaimana bisa dilihat dari tabel 5-2, beton (seperti batu dan bata) cukup kuat di bawah
tekanan tetapi sangat lemah terhadap tarikan. dEngan demikian beton dapat digunakan sebagai
tiang partikel yang tertekan tetapi kurang bermanfaat sebagai balok karena tidak dapat menahan
gaya tarik yang muncul (lihat Gb.5-39). Beton bertulang, di mana batang-batang besi ditanamkan
dalam bentuk beton, lebih kuat (Gb.5-40). Tetapi beton di bawah balok yang diberi beban
cenderung akan retak karena kelemhannya bila mengalami tarikan. Masalah ini diselesaikan
dengan beton pratekan, yang juga mengandung batang-batang besi atau rangkaian kawat, tetapi
selama penuangan beton, besi atau kawat tersebut diberi tarikan. Setelah beton kering, tarikan
pada besi dilepaskan, dengan demikian menempatkan beton di bawah tekanan. Besar tegangan
tekan ditentukan sebelumnya dengan hati-hati sehingga ketika beban-beban yang telah dirancang
diberikan ke balok, mereka memperkecil tekanan pada sisi bawah tetapi tidak pernah
menyebabkan beton tertarik.
5-8 MEMPERLUAS RUANGAN : LENGKUNGAN DAN KUBAH

Ada banyak area di mana seni dan umat manusia saling melengkapi dengan sains, dan hal
ini tampak jelas pada arsitektur, di mana gaya-gaya pada materi yang membentuk struktur harus
dipahami untuk menghindari perubahan bentuk yang berlebihhan dan keruntuhan. Banyak ciri
khas yang kita kagumi pada arsitektur masa lalu, dipakai bukan hanya untuk efek dekoratif tetapi
karena alasan-alasan teknis. Satu contoh adalah pengembangan metode untuk memperluas ruang,
dari balok sederhana sampai lengkungan dan kubah.
Bisa dikatakan bahwa penemuan arsitektural penting yang pertama adalah kontruksi tiang
dan balok, dimana dua tiang yang tegak menopang satu balok horisontal. Sebelum baja di
perkenalkan pada abad ke-sembilan belas, panjang balok sangat terbatas karena bahan bangunan
yang paling kuat adalah batu dan bata. Dengan demikian lebar balok dibatasi olehukuran batu
yang tersedia. Sama pentingnya, batu dan bata, meskipun kuat dibawah tekanan namun sanagat
lemah tehadap tarikan dan geseran; ketiga jenis tegangan tersebut (tekanan, tarikan, geseran)
dialami oleh balok,sebagaimana ditunjukkan pada Gb. 5-39. Ruang minimum yang dapat
dibentuk dengan menggunakan batu ditunjukkan oleh tiang-tiang yang berjarak dekat pada kuil-
kuil yunani (Gb. 5-34).
Pengenalan lengkungan setengah lingkaran oleh orang
romawi (Gb. 5-42), di samping daya tarik estestisnya,
merupakan penemuan teknologi yang hebat. Lengkungan ini
didahului oleh apa yang disebut lengkungan segitiga dan
lengkungan Corbel, tetapi penemuan ini relatif merupakan
perbaikan kecil dari tiang-dan-balok (lihat Gb. 5-43).
Keuntungan lengkungan yang asli atau setengah lingkaran
adalah, jika dirancang dengan baik, batu-batunya yang
berbentuk potongan-potongan mengalami tegangan yang
sebagian besar merupakan tekanan bahkan ketika menompang
beban yang besar seperti dinding dan atap sebuah katedral.
Karena batu-batu tersebut dipaksa berdempetan satu sama lain,
mereka pada dasarnya berada di bawah tekanan (lihat Gb. 5-
44). Bagaimanapun perhatikan bahwa lengkungan
memindahkan gaya horisontal dan vertikal ke penopang.
Lengkungan yang bulat, yang terdiri dari banyak batu-batu
yang terbentuk baik, dapat membentuk ruang yang sangat luas.
Bagaimanapun, penopangyang baik pada sisi-sisi diperlukan
untuk menunjang komponen-komponen gaya horisontal.

Gambar 5-44 batu-batu pada lengkungan


Gambar 5-43 beberapa cara untuk memperluas ruangan bundar (atau "asli") pada umumnya berada di
bawah tekanan
Lengkungan runcing mulai digunakan pada
tahun 1100 SM dan menjadi ciri khas katedral
gothik. Lengkungan ini juga merupakan penemuan
teknis yang penting, dan pertama kali digunakan
untuk menopang beban berat seperti menara
katedral, dan sebagai lengkungan pusat. Tampaknya
para pembangun menyadari bahwa, karena
kecuraman kelengkungan runcing, gaya-gaya yang
disebabkan oleh berat diatasnya dapat ditarik
kebawah secara hampir vertikal, sehingga
diperlukan sedikit penopang horisontal.
Lengkungan runcing memperkecil beban pada
dinding, sehingga akan ada banyak ruang terbuka
Gambar 5-45 Dinding penompang melayang (di
dan cahaya. Penopang yang lebih kecil yang katedral Notr Dame, Paris).
diperlukan, disediakan di luar dengan dinding
penopang melayang ( Gb. 5-45)
Penemuan teknis dari lengkungan runcing tidak dicapai melalui perhitungan melainkan dari
pengalaman dan intuisi, karena masih lama setelah saat itu, dibuat perhitungan yang rinci, seperti
yang diberikan pada awal bab ini, yang kemudian digunakan. Analisis yang akurat dari
lengkungan batu, pada prakteknya, sangat sulit untuk dilakukan. Tetapi jika kita membuat
beberapa asumsi yang sederhana, kita dapat menunjukkan mengapa komponen horisontal dari
komponen didasar lebih kecil untuk lengkungan runcing daripada yang bulat. Gambar 5-46
menunjukkan sebuah lengkungan yang bulat dan yang runcing, masing masing dengan ruang 8,0
m. Tinggi lengkungan bulat dengan demikian adalah 4,0 m, sementara untuk lengkungan runcing
lebih besar dan dipilih sebesar 8,0 m. Setiap lengkungan menopang berat 12,0 x 104 N (=
12.000 kg x g ) yang untuk mudahnya, dibagi menjadi dua bagian ( masing-masing 6,0 x 104 N)
yang bekerja pada dua bagian dari setiap lengkungan seperti ditunjukkan. Agar setimbang
masing-masing penopang harus meberikan gaya keatas sebesar 6,0 x 104 N. Setiap penopang
juga memberikan gaya horisontal, H , didasar lengkungan, dan inilah yang ingin kita hitung. Kita
hanya memfokuskan pada paruh kanan dari setiap lengkungan. Kita samakan dengan nol, torsi
total yang dihitung sekitar puncak lengkungan yang disebabkan oleh gaya-gaya yang diberikan
pada separuh lengkungan tersebut, seakan-akan ada engsel dipuncak. Untuk lengkungan bulat,
persamaan torsi adalah
(4,0 m)(6,0 x 104 N) (2,0 m)(6,0 x 104 N) (4,0 m)(H ) = 0

Gambar 5-46

Dengan demikian H = 3,0 x 104 N. Untuk lengkungan runcing, persamaan torsi adalah
(4,0 m)(6,0 x 104 N) (2,0 m)(6,0 x 104 N) (8,0 m)(H ) = 0
Jika diselesaikan kita dapatkan nilai H = 1,5 x 104 N hanya setengahnya! Dari perhitungan ini
kita dapat melihat bahwa gaya penopang horisontal yang dibutuhkan untuk lengkungan runcing,
lebih kecil karena lengkungan lebih tinggi, dan dengan demikian ada lengan gaya yang lebih
panjang unuk gaya ini.dan memang, makin curam lengkungan, makin kecil komponen horisontal
gaya yang diperlukan dan dengan demikian gaya yang diberikan pada dasar lengkungan makin
mendekati vertikal.
Perkembangan lebih lanjut dari lengkungan ternyata
menurun. Karena lengkungan-lengkungan yang lebih rata
berikutnya, seperti lengkungan tudor (Gb. 5-43), secara
struktural lebih lemah daripada lengkungan runcing yang
sederhana. Bagaimnapun dengan kedatangan metode
perhitungan pada abad kesembilanbelas dan keduapuluh,
memungkinkan perhitungan yang paling baikdari lengkungan
untuk suatu kondisi beban tertentu. Sebagai contoh, jika beban
serba sama melintasi ruang lingkupnya,dapat ditunjukkan
bahwa tegangan di dalam lengkungan murni akan berupa
tekanan jika lengkungan berbentuk parabola.
Gambar 5-47 Interior Pantheon di Roma
Sementara sebuah lengkungan melengkapi ruang dua
dimensi, sebuah kubah yang pada dasarnya merupakan
lengkungan yang dirotasikan disekitar sumbu vertikal
melingkupi ruang tiga dimensi. Orang romawi membangun
kubah-kubah besar yang pertama. Bentuknya separuh bola dan
beberapa diantaranya masih berdiri, seperti phanteon di Roma
(Gb. 5-47).pada zaman Renaissance. Masalah timbul di kota
Florence di abad kelima belasdalam perancangan katedralyang
baru yang akan memiliki kubahberdiameter 43 m untuk
Gambar 5-48

menyaingi Phanteon. Pada tahun 1418, setelah katedral tersebut selesai kecuali kubahnya,
diadakan kompetensi untuk merancang kubah tersebut, dan dimennagkan oleh Filipo
Brunelleschi (1377-1446). Satu masalah yang harus dihadapi adalah kubah tersebut harus
diletakkan di atas drum yang telah selesai tanpa penopang tambahan; dan tidak ada lagi tempat
lagi untuk membuatnya. Dengan demikian kubah harus memberikan gaya horisontal minimum.
Brunelleschi memecahkan masalah dengan merancang kubah yang runcing (Gb. 5-48), karena
kubah yang runcing, seperti lengkungan yang runcing, memberikan tekanan sisi yang lebih kecil
pada dasarnya.
Masalah besar lainnya adalah bagaimana menopang kubah selama pembuatannya. Kubah,
seperti juga lengkungan,tidak stabil sampai semua batu berada pada tempatnya. Sudah menjadi
kebiasaan untuk menopang kubah selama pengerjaannya dengan rangka kayu. Tetapi tidak
ditemukan pohon yang cukup besar dan cukup kuat untuk melingkupi ruang 43 m yang
dibutuhkan untuk katedral di Florence.Brunelleschi tidak menggunakan rangka kayu, melainkan
membuat kubah dalam lapisan lapisan horisontal.setiap lapisan direkatkan ke lapisan sebelumnya
yang menjaganya tetap di tempatnya, sampai lingkaran batu terakhir dipasang dan kemudian
lingkaran tersebut stabil seperti stabilnya lengkungan yang telah selesai. Setiap lingkaran tertutup
pada saat itu telah cukup kuat untuk menopang lapisan berikutnya. Ini merupakan sebuah prestasi
yang mengesankan.
Untuk mengakhiri subbab ini kita akan
mempertimbangkan gaya-gaya yang
diperlukan untuk menopang kubah modern,
seperti pada small sport palace di Roma (Gb.
5-49). Sebuah kubah, sama seperti
lengkungan, secara statik lebih stabil dalam
keadaan tertekan. Ada 36 dinding penopang
yang menunjang kubah 1,2 x 106 kg diatur
Gambar 5-49 Kubah Small Sports palace di Roma, dibangun
dengan sudut 38 dan brhubungan mulus untuk Olimpiade 1960

dengan kubah.

Contoh 5-15
Kubah modern. Hitung komponen-komponen
gaya, v dan H , yang diberikan setiap dinding
penopang pada kubah agar gaya bekerja menekan-
yaitu, pada sudut 38 (Gb. 5-50).

PENYELESAIAN beban vertiakal pada setiap


dinding penopang adalah 1/36 dari berat total.
Berarti Gambar 5-50 Contoh 9-15
m
(1,2 x 106 kg)(9,8 2 )
v = s
= 3,4 x 105 N
36

Gaya harus bekerja pada sudut 38 di dasar kubah


agar merupakan tekanan murni. Berrarti
340.000 N
Tan 38 = v =
H H
340.000
H = = 430.000 N
Tan 38
Agar masing-masing dinding penopang bisa memberikan gaya horisontal sebesar 430.000 N ini,
lingkaran tarikan balon pratekan melingkari dasar dinding penopang di bawah tanah ( lihat soal
63)

LATIHAN __________________________________________________________
1. Sebuah penggaris yang ditopang pada tanda 25 cm berada dalam kesetimbangan ketika
batu 1 kg digantungkan di ujung 0 cm ( seperti pada Gb. 5-51). Apakah massa penggaris
lebih besar dari, sama dengan, atau lebih kecil dari masa batu? Jelaskan penalaran anda.

Gambar 5-51 Pertanyaan 10

Gambar 5-52 titik-titik menyatakan PG setiap bata.


2. Yang mana dari konfigurasi batu bata tersebut yang paling mungkin untuk
stabil?mengapa?
3. Berilah nama sesuai dengan jenis kesetimbangan untuk setiap posisi bola pada Gb. 5-53.

Gambar 5-53 Pertanyaan 12.

4. Mengapa anda cenderung miring ke belakangketika membawa beban berat di tangan


anda?
5. Tempatkan diri anda menghadap ujung pintu yang terbuka. Letakkan kaki anda
mengangkangi pintu dengan hidung dan perut anda menyentuh ujung pintu. Cobalah
untuk berjinjit. Mengapa hal ini tidak bisa dilakukan?
6. Mengapa tidak mungkin duduk tegak di kursi kemudian berdiri tanpa terlebihdahulu
membungkuk kedepan?
7. Mengapa lebih sulit melakukan sit-up dengan lutut tertekuk daripada ketika kaki lurus?
8. Perhatikan bagaimana sebuah gunting atau pemotong geser memotong selembar karton.
Apakah nama geser cocok?
9. Bhan seperti batu dan beton sangat lemah terhadap tarikan atau geseran. Apakah
bijaksana untuk menggunakan materi seperti itu untuk salah satu penopang pada Gb. 9-
11? Jika ya, yang mana?

RANGKUMAN _____________________________________________________
Benda yang diam lalu bergerak dengan kecepatan konstan dikatakan dalam
kesetimbangan. Subjek yang berhubungan dengan gaya-gaya di dalam suatu struksturyang diam
adalah statika.
Dua syarat yang diperlukan agar sebuah benda setimbang adalah (1) jumlah semua vektor
gaya yang bekerja padanya adalah nol, dan (2) jumla semua torsi ( dihitung di sekitar sembarang
sumbu ) juga harus nol:
x = 0, y = 0, = 0,
Ketika menyelesaikan masalah statika, penting juga untuk menerapkan syarat-syarat
kesetimbangan anya kesatu benda pada satu waktu.
Sebuah benda dalam kesetimbangan statik dikatakan (a) stabil, (b) tidak stabil, (c)
setimbang netral, bergantung pada apakah sedikit perpindahan menyebabkan benda tersebut (a)
kembali ke posisi awalnya, (b) berpindah lebih jauh lagi dari posisi awalnya, atau (c) diam di
posisi baru. Benda pada kesetimbangan stabil juga dikatan setimbang.
Hukum hooke berlaku pada banyak zat padat yang elastis, dan menyatakan bahwa
perubahan perubahan panjang benda sebanding dengan gaya yang diberikan:
F = k L
Jika gaya terlalu besar, benda akan melewati batas elastisnya, yang berarti bahwa ia tidaka akan
kembali kebentuk asalnya ketika gaya yang merubah bentuknya itu dilepaskan. Jika gaya masih
lebih besar, kekukatan maksimum materi dapat terlewati dan benda tersebut patah.
Gaya yang bekerja pada benda persatuan luas disebut tegangan, dan perubahan fraksional
pada panjang yang dihasilkan disebut renggangan.
Tegangan yang bekerja pada benda dapat terdiri dari tiga jenis: tekanan, tarikan, dan
penggeseran.
Perbandingan tegangan terhhadap rengangan disebut modulus elastik dari materi tersebut
Modulus Young berlaku untuk tekanan dan tarikan; dan modulus geser untuk penggeseran;
modulus bulk berlaku untuk benda yang volumenya berubah sebagai akibat tekanan pada sebuah
sisi. Ketiga modulus tersebut merupakan konstanta untuk materi tertentu ketika berubah bentuk
pada daerah elastik.

TES FORMTIF 2 ___________________________________________________

1. menara miring pisa tingginya 55 m dan berdiameter sekitar 7 m, puncaknya menyimpang 4,5
m dari pusat. Apakah menara tersebut dalam kesetimbangan stabil. Jika iya, seberapa jauh ia
masih dapat miring sebelum menjadi tidak stabil ? anggap menara tersebut merupakan
komposisi yang serba sama.
2. empat batu bata ditumpuk di sisi meja, setiap bata melewati yang dibawahnya sehingga bata
yang palinga atas berada sejauh mungkin dari tepi meja . (a) untuk mendapatkan kondisi ini ,
tunjukkan bahwa bata yang berurutan harus melebihi bata di bawahnya tidak lebih dari (mulai
dari atas)1/2, , 1/6, dan 1/8 . (b) apakah bata di puncak benar-benar berada di luar dasar ? (c)
tentukan rumus umum untuk jarak total maksimum yang direntangkan oleh n bata untuk tetap
stabil. (d) seseorang embangun ingin membuat lengkungan corbel. Berdasarkan prinsip
stabilitas yang dibahas pada (a) dan (c) di atas. Berapa jumlah bata minimum , masing-masing
dengan panjang 0,30 m, yang diperlukan jika panjang lengkungan 1 m ?

3. tali tenin nilon pada sebuah raket mengalami tarikan 250 N, jika diameternya 1 mm seberapa
jauh tali tersebut bertambah panjang dari panjang 30 cm nya sebelum ditarik ?
4. tiang marmer dengan luas penampang lintang 2m2 menomnpang massa 25000 kg. (a) berapa
tengangan di dalam tiang ? (b) berapa rengannya ?
5. seberapa besar tiang pada soal di atas menjadi bertambah pendek jika tingginya 12 m ?
6. sebuah balok baja vertikal dengan luas penampang lintang 0,15 m2 dipasangi papa nama
dengan massa 2000 kg yang tergantung dari ujungnya. (a) berapa tegangan dalam tiang? (b)
berapa regangan dalam tiang? (c) jika tiang tersebut panjangnya 9,5 m , seberapa pertambahan
panjangnya ? (abaikan massa tiang itu sendiri)
7. jika kedua kawat pada gambar soal no 13 terbuat dari kawat baja berdiameter 1 mm , berapa
presentase regangannya masing-masing yang disebabkan oleh beban tersebut ?
8. satu liter alkohol 1000 cm3 pada kontainer yang fleksibel dibawa ke dalam dasar laut, di mana
tekanan sebesar 2,6 x 106 N/m2. Berapa volumenya disana ?
9. otot hewan yang panjangnya 15 cm ternyata bertambah panjang 3,7 mm karean gaya 13,4 N .
otot tersebut kira-kira bulat dengan diameter rata-rata 8,5 mm. Hitung modulus elastik otot ini.
10. berapa tekanan yang diperlukan untuk menekan volume balok besi sebesar 0,1 persen ?
nyatakan jawaban dalam N/m2 , dan bandingkan dengan tekanan atmosfir ( 1 x 105 N/m2)
11. pada kedalaman 2000 m di dalam laut, tekanan kira-kira sebesar 200 kali tekanan
atmosfir. Dengan presentase berapa volume bathysphere (bola baja) berubah pada
kedalaman ini ?
12. sebuah tiang dipasang horisontal pada dinding depan sebuah toko. Papan nama 5,1 kg
bergantung pada tiang tersebut di titik 2,2 m dari dinding. (a) berapa torsi yang
disebabkan papan nama ini jika dihitung terhadap titik di mana tiang bertemu dengan
dinding ? (b) jika tiang diinginkan tidak jatuh harus ada torsi lain yang diberikan untuk
mengimbanginya. Apa yang memberikan torsi ini ? gunakan diagram untuk menunjukkan
bagaimana torsi ini harus bekerja (c) bahas bagaimana tekanan, tarikan, dan/ atau geseran
berperan pada (b)

13. tulang femur di kaki memiliki penampang lintang efektif minimum sekitar 3 cm2 , berapa
besar gaya tekanan yang bisa ditahannya sebelum patah ?
14. berapa tarikan maksimum yang mungkin pada tali raket tenis nilon yang berdiameter 1
mm ? jika anda lakukan tali yang lebih kencang, apa yang anda lakukan untuk mencegah
putus: memilih tali yang lebih tipis atau lebih tebal ? mengapa ? apa yang menyebabkan
tali putus ketika memukul bola ?
15. jika gaya tekan sebesar 3,6 x 104 N diberikan pada ujung tulang yang panjangnya 20 cm
dengan penampang lintang 3,6 cm2. (a) apakah tulang tersebut akan patah , dan (b) jika
tidak seberapa tulang itu akan memendek ?
16. (a) berapa luas penampang lintang minimum yang dibutuhkan oleh kabel baja vertikal di
mana tergantung lampu 320 kg ? perhitungkan faktor aman sebesar 7 . jika panjang kabel
7,5 m , berapa pertambahan panjangnya ?
17. anggap penompang penyangga yang ditunkjukkan pada gambar , (massa = 2600 kg)
terbuat dari kayu . hitung luas penampang lintang minimum dari masing-masingnya
dengan memperhitungkan faktor aman 8,5 .
18. sebuah baut besi digunakan untuk menghubungkan dua pelat besi . baut tersebut harus
menahan gaya geser sampai sekitar 3200 N. Hitung diameter minimum untuk baut itu ,
berdasarkan faktor aman 6,0 .
19. sebuah kabel naja menahan lift berpenumpang yang massa totalnya tidak boleh melebihi
3100 kg. Jika percepatan maksimum lift adalah 1,2 m/s2 . hitung diameter kabel yang
diperlukan . anggap faktor aman 7,0 .
20. seberapa tinggi lengkungan runcing harus dibuat jika akan mencakup ruang dengan lebar
8 m dan memberikan sepertiga gaya horisontal pada dasarnya dari yang diberikan oleh
lengkungan bulat ?
21. lingkaran tarikan di bawah tanah memebbrikan gaya horisontal penyeimbang pada
penompang kubah pada gambar bersisi 36, sehingga setiap segmen membuat sudut 10
dengan yang disebelahnya pada gambar. Hitung tarikan F yang harus ada pada setiap
segmen sehingga gaya yang diperlukan sebesar 4,3 x 103 N dapat diberikan pada setiap
pojok.

22. .kawat tinggi yang terentang kencang mempunyai panjang 46 m. Kawat tersebut
menurun 3,4 m ketika seorang pemain akrobat 60 kg berdiri di tengahnya . berapa
tegangan kawat ? mungkinkah menaikkan tegangan kawat sehingga tidak turun kebawah
?
23. berapa gaya horisontal F minimum yang diperlukan untuk menarik roda dengan radius R
dan massa M menaiki anak tangga dengan ketinggian h seperti ditujunkan pada gambar
(R>h) ? (a)anggap gaya yang diberikan di sisi atas seperti pada gambar. (b) anggap gaya
diberikan di pusat roda.

24. pusat gravitasi dari truk yang membawa barang bergantung pada bagaimana barang-barang
tersebut disusun. Jika tinggi teruk 4 m dan lebar 2,4 m , pada Pgnya 2,2 m di atas tanah,
seberapa jauh kemiringan bidang tempat truk tersebut diparkir tanpa terbalik ke samping.

25. kita menghitung impuls dan gaya rata-rata pada kaki seseorang yang melompat 3 m ke
bawah . jika kaki tidak di tekuk pada waktu mendarat , sehingga tubuh hanya bergerak
sejauh d = 1 cm pada waktu tumbukan, tentukan (a) tegangan pada tulang tibia (luas= 3 x
10-4 m2) , dan (b) apakah tulang tersebut akan patah atau tidak . (c) ulangi untuk pendaratan
dengan lutut tertekuk (d = 50 cm).
26. atap sebuah ruangan 9 x 10 m pada sebuah sekolah mempunyai massa total 12.600 kg. Atap
tersebut ditopang oleh 4 x 9 cm sepanjang sisi 10 m. Betapa banyak penompang yang di
butuhkan pada tiap sisi dan berapa jaraknya ? perhitungkan hanya tekanan dan faktor aman
12.
27. pertimbangkan bagian sisi kanan dari jembatan golden gate, yang panjangnya d = 343 m.
Anggap PG untuk rentangan ini berada di tengah-tengah antara menara dan jangkar.
Tentukan FT2 dan FT2 yang bekerja pada kabel paling kanan jika dinyatakan dalam mg,
berat rentangan paling utara , dan hitung ketinggian menara h yang diperlukan untuk
kesetimbangan . anggap bahwa jalan raya tersebut ditopang oleh kabel gantung dan abaikan
massa kabel.

28. balok serba sama yang panjangnya 20 m dan berat 600 N ditopang pada dinding A dan B ,
seperti pada gambar. (a) temukan berat maksimum orang yang dapat berjalan sampai ke
ujung D tanpa membalikan balok. Cari gaya-gaya yang diberikan dinding A dan B pada
pada balok ketika orang tersebut berdiri. (b) di titik D. (c) di titik 2 m ke kanan B. (d) 2 m
ke kanan A.

29. meja bundar 36 kg ditopang oleh tiga kaki yang diletakan dengan jarak yang sama pada
menyebabkan meja terbalik ?
30. kabel baja serba sama yang fleksibel dengan berat mg digantung antara dua titik yang sama
tingginya seperti ditunjukan pada gambar, dimana = 60 , tentukan tegangan pada kabel
(a) di titik terendahnya, dan (b) di titik pemasangannya, (c) ke mana arah gaya tegangan
pada masing-masing kasus ?
31. Anggap bahwa jembatan gantung satu rentangan seperti jembatan golden gate mempunyai
konfigurasi yang ditunjukkan pada gambar, anggap bahwa jalan raya bersifat serba sama
sepanjang jembatan tersebut dan setiap segmen kabel penggantung memverikan satu-
satunya tahanan untuk jaan yang persis berada di bawahnya . ujung-ujung kabel
ditancapkan ke tanah saja, bukan ke jalan . berapa perbandingan d2 terhadap d1 sehingga
kabel penggantung tidak memebrikan gaya horisontal total ke menara? Abaikan massa
kabel dan fakta bahwa jalan tersebut tidak persis horisontal.
32. tangga serba sama dengan panjang 7 m dan massa 15 kg bersandar pada dinding yang licin
(sehingga gaya yang diberikan oleh dinding F tegak lurus terhadap dinding). Tangga
tersebut membuat sudut 20 dengan dinding vertikal seperti pada gambar, dan tana tersebut
kasar. (a) hitung komponen-komponen gaya yang diberikan oleh tanah pada tangga di
dasarnya, dan (b) tentukan berapa koefisien gesekan statik di dasar tangga agar tangga tidak
tergelincir ketika orang denga massa 70 kg berdiri tiga-perempat jala ke atas.
33. jika koefisien gesekan antara tangga dan tanah pada situasi yang dideskripsikan pada soal
sebelum ini adalah 0,3. Seberapa jauh ke atas tangga orang tersebut dapat naik sebelum
tangga mulai tergelincir?
34. ada ketnggian maksimum dari tiang vertikal serba sama yang dibuat dari materi apa saja
yang dapat menopang dirinya sendiri tanpa tertekuk, dan ha ini tidak bergantung dari luas
penampang lintang (mengapa?). hiitung ketinggian ini untuk tung ketinggian ini untuk (a)
baja dengan kerapatan 7,8 x 103 dan (b) granit dengan kerapatan 2,7 x 103 .
35. dari ketinggian minimum berapa sebuah bata persegi panjang 1,2 kg dengan ukuran 5 x 6 x
4 cm dijatuhkan di atas lantai baja tegar supaya bata tersebut tidak pecah ? anggap bata itu
menimpa lantai tepat di sisi lebarnya, dan tekanan bata jauh lebbih besar daripada baja
(abaikan tekanan baja). Nyatakan asumsi-asumsi penyederhanaan lainyya yang mungkin
diperlukan.
36. kubus dengan sisi L berada pada lantai yang kasar . kubus tersebut dikenai gaya tarik
horisontal yang tetap F, yang diberikan pada ketinggian h di atas lantai sebagaimana
ditunjukkan pada gambar. Sementara F di tambah , kotak tersebut akan mulai meluncur,
atau mulai terbalik. (a) berapa koefisien gesekan statik sehingga kotak tersebut mulai
meluncur dan bukan terbaik ? (b) berapa koefisien gesekan statik m, sehingga kotak
tersebut mulai terbalik ? (dimana gaya normal pada kita bekerja jika kotak tersebut
terbalik?.)
37. seseorang yagn melakukan push-up berhenti sebentar pada posisi seperti pada gambar,
massanya adalah 70 kg, tentukan gaya normal yang diberikan oleh lantai (a) pada tiap
tangan (b) pada tiap telapak kaki.

38. seorang tukang cat yang massanya 60 kg berada pada gantungan yang ditahan dari atas oleh
tali-tali, gantungan hanya memiliki massa 5 kg dan dibuat serba sama . ada sekaleng cat 4
kg di satu sisi , sebagaimana ditunjukkan pada gambar. Dapatkah tukang tersebut berjalan
dengan aman ke dua ujung gantungannya? Jika tidak , ujung mana yang berbahaya daru
seberapa deakt ke ujung tersebut ia bisa berjalan dengan aman.
LEMBAR PENILAIAN _______________________________________________


Tingkat Penguasaan = 100%

Arti tingkat penguasaan:

90-100% = Baik sekali


80-89% = Baik
70-79% = Cukup
<70% = Kurang

CATATAN:

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat dinyatakan berhasil menguasai
materi modul ini. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan
Belajar 2, terutama bagian yang belum dikuasai.

Anda mungkin juga menyukai