Anda di halaman 1dari 39

Klik

LISTRIK DINAMIS
Klik Listrik mengalir
Kelompok 6:
1. Cintia Agtasia Putri (4201412030)
2. Nurul Faizah (4201412040)

Klik
Klik Menentukan arus listrik dan arus elektron.

Klik Klik

Arah arus listrik Arah elektron

Arus lisrik adalah aliran muatan positif dari potensial


tinggi ke potensial rendah
Arus elektron adalah aliran elektron dari potensial
rendah ke potensial tinggi
Menentukan syarat arus listrik dapat mengalir
Klik
pada suatu rangkaian
Rangkaian Tertutup
Klik Klik
Rangkaian Terbuka

Klik Mengapa Lampu mati ? Mengapa Lampu menyala ?

Dalam rangkaian apa agar Arus listrik dapat mengalir ?


Klik
Klik Beda Potensial
hA > hB
EPA > EPB
hA Apa yang akan terjadi
hB
ketika kran diantara kedua
bejana dibuka ?
Apakah air yang mengalir
Klik
dari bejana A ke bejana B
sampai air di bejana A
Klik
habis ?
hA hB hA = hB Klik
EPA = EPB
Klik Potensial A = Potensial B
Air dapat mengalir jika ada perbedaan potensial
Klik Arus listrik analok dengan arus air
Benda A Potensial tinggi Benda B Potensial rendah
Arus listrik

Konduktor Apakah ketika


terjadi aliran
muatan listrik dari B
Klik
ke A sampai
Arus elektron muatan di B habis ?
Ketika benda A dan B memiliki jumlah dan jenis muatan
muatan yang sama maka kedua benda dapat dikatakan telah
Klik
memiliki potensial yang bagaimana ?
Arus listrik dapat mengalir jika ada beda potensial
Kesimpulan
Dua syarat apa yang harus dipenuhi agar arus listrik dapat
mengalir dalam suatu rangkaian ?
Klik Kuat Arus Listrik

Klik
Klik Klik

Hitung berapa banyak


Kuat
Klik arus listrik adalah banyaknya muatan muatan positif yang melewati
yang mengalir pada penghantar tiap detik. titik P dalam 10 sekon

Klik Klik warna hijau ( mulai )


I = Kuat arus listrik ( Ampere )
Q
I Q = muatan ( Coulomb ) Klik warna merah ( berhenti )
t t = waktu ( secon )
Satu Ampere didefinisikan sebagai muatan listrik sebesar 1 coulomb
1 Klik
A = 1 C/s
yang mengalir dalam penghantar selama satu sekon
Klik Pengukuran Kuat arus listrik
Klik

Klik

Klik Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk


mengukur kuat arus listrik
Pemasangan Amperemeter dalam rangkaian
listrik disusun secara seri ( tidak bercabang )
Cara membaca Amperemeter
Klik skala maksimum
skala yang ditunjuk jarum
skala batas ukur
Klik

Klik
Nilai yang ditunjuk jarum
Nilai yang terukur = x Batas ukur
Nilai maksimum
34
X1 = 0,34 A
100
Beda Potensial
Klik

Klik Klik

Apa yang dapat kita


lakukan agar air
Klik selalu dapat mengalir
dari bejana A ke
bejana B ?

Klik Dengan mengangkat air dari bejana B dan


memasukkan ke bejana A maka air yang ada di
bejana A selalu memiliki energi lebih tinggi.
Beda Potensial Listrik
Klik Klik
Benda A Benda B
Potensial tinggi Potensial rendah Definisi Beda potensial listrik
Arus elektron Konduktor Energi yang diperlukan untuk
memindah muatan listrik tiap
Klik satuan muatan
Arus listrik
W
Benda C Benda D V
Potensial rendah Potensial tinggi Q
Konduktor V = Beda Potensial ( Volt )
Arus elektron
Klik W = Energi ( Joule )
Q = Muatan ( Coulomb )
Arus listrik
1 Volt = 1J/C
Benda C Benda D
Potensial rendah Potensial tinggi Satu volt didefinisikan
Konduktor untuk memindah muatan
Arus elektron listrik sebesar 1 Coulumb
Klik memerlukan energi
sebesar 1 Joule.
Arus listrik
Pengukuran Beda Potensial
Klik

Voltmeter adalah alat


yang digunakan untuk
mengukur beda
potensial listrik
( tegangan )
Pemasangan voltmeter
dalam rangkaian listrik
disusun secara parallel
seperti gambar.

Klik
Klik
Cara Membaca Voltmeter
Skala yang ditunjuk jarum
Skala maksimum
Batas ukur

Nilai yang terukur = .


HUKUM OHM
Klik
Jml V I
0,40
0,20
0,54 1,2
2,6
4,0
Baterai
Klik
1
2
3
Hubungan apa yang
Klik
didapatkan antara beda
Klik Dari tabel dataKlik
dapat kita potensial dengan kuat
ketahui jika beda potensial arus listrik?
diperbesar maka kuat arus
listriknya juga turut Buatlah grafik hubungan
membesar. antara beda potensial
dengan kuat arus listrik.
Klik Grafik Hubungan
Beda potensail (V) terhadap Data
kuat arus listrik ( I )
Klik V I
V(volt)
1,2 0,2
5,0
2,6 0,4
4,0 4,0 0,54
3,0
V ~ I Klik

2,0
V = IR
1,0 V = Beda potensial ( volt )
I( A) I = Kuat arus listrik ( A )
Klik 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 R = Hambatan ( )
Klik Klik
Grafik Hubungan Hambatan (R)
terhadap kuat arus listrik ( I ) Data
R() R 10 20 30 40
Klik
50 I 1,0 0,5 0,3 0,25

40 Jika V dibuat tetap = 10 V


V 10 I1 = 1,0 A
I1 = I1 =
30 R 10
V 10 I2 = 0,5 A
I2 = I2 =
20 R 20
V 10 I3 = 0,3 A
I3 = I3 =
R 30
10
V 10 I4 = 0,25 A
I4 = I4 =
R 40
I( A)
0,25 0,50 0,75 1,0 1,5
V
R
=
I
Tujuan : Menyelidiki faktor yang mempengaruhi
Klik besar hambatan kawat
1 Klik

B
A

Klik
Variabel manipulasi : panjang kawat
Variabel respon : hambatan kawat
Variabel kontrol : jenis kawat, luas penampang kawat

IKlik
A > IB Semakin panjang kawat maka hambatan kawat semakin besar
RA < RB Hambatan kawat sebanding dengan panjang kawat.

lA < lB R~
2
Klik
Tembaga
A B
Alluminium

Klik
IA < IB
Variabel manipulasi : jenis kawat
Variabel respon : Hambatan RA > RB
Variabel kontrol : panjang, luas penampang kawat
rA > rCu
Semakin besar hambatan jenis kawat maka hambatan kawat semakin besar
Hambatan kawat sebanding dengan hambatan jenis kawat.

R ~ r
3
Klik

A B
IA < IB
Variabel manipulasi : luas penampang kawat
Variabel respon : hambatan kawat RA > RB
Variabel kontrol : jenis kawat, panjang kawat AA < AB
Semakin besar luas penampang kawat maka hambatan kawat semakin kecil
Hambatan kawat berbanding terbalik dengan luas penampang kawat.

R~ 1
A
Klik

Faktor yang mempengaruhi besar hambatan


pada kawat adalah :

1. Panjang kawat ( l )
2. Luas penampang kawat ( A )
3. Hambatan jenis kawat ( r )

R = Hambatan ( )
l = Panjang kawat ( m )

R A
r
Luas penampang kawat ( m2 )
= Hambatan jenis kawat ( m )
A
Klik

Konduktor dan Isolator


Klik

Klik Kayu isolator

Plastik isolator

Klik kayu Klik Alluminium konduktor


plastik Klik
alluminiumKlik
Besi konduktor
besi Klik
tembaga Klik Tembaga konduktor
Klik Hukum I Kirchoff
Rangkaian seri

Klik L1 L2

Klik

Berapakah
Klik kuat arus yang mengalir pada lampu 1 dan lampu 2

Pada
Klik rangkaian tidak bercabang ( seri ) kuat arus listrik
dimana-mana sama
Klik
Rangkaian Paralel

Klik
L2

Klik
L1

Klik
Apakah ketiga amperemeter menunjukkan angka yang sama ?
Pada rangkaian bercabang (Paralel) Jumlah kuat arus
Klik
listrik yang masuk pada titik cabang sama dengan
Imasuk = Ikeluar
jumlah kuat arus yang keluar dari titik cabang Klik
Susunan seri pada Hambatan
R1 R2 R3
a b c d

Vab Vbc Vcd


a Rs d

Vad
Vad = Vab + Vbc + Vcd

I Rs = I R1 + I R2 + I R3

Rs = R1 + R2 + R3
Susunan Paralel pada Hambatan
I1 R1 I= I1 + I2 + I3
Vab Vab Vab Vab
I a I2 R2 b = + +
RP R1 R2 R3
I3 R3 1 1 1 1
= + +
I RP R1 R2 R3
Rp b
a

Vab
GAYA GERAK LISTRIK (E)
Gaya gerak listrik adalah beda potensial antara ujung-
ujung sumber tegangan pada saat tidak mengalirkan
arus listrik atau dalam rangkaian terbuka.
Pengukura ggl

V
TEGANGAN JEPIT (V)
Tegangan jepit adalah beda potensial antara ujung
ujung sumber tegangan saat mengalirkan arus listrik
atau dalam rangkaian tertutup .

Pengukura Tegangan Jepit

V
Susunan Seri GGL Susunan Paralel GGL
E
r
E
E E E
r
r r r E
r
Etotal = n E
rtotal = n r
Etotal = E
E = ggl ( volt)
r
r = hambatan dalam ( ) rtotal =
n
n = jumlah baterai
Hukum Ohm dalam rangkaian tertutup
Untuk sebuah ggl
p R q
Hubungan ggl dengan tegangan jepit
I

E = Vpq + I r
E,r
Kuat arus yang mengalir dalam rangkaian

E
I I = Kuat arus ( A )
R r E = ggl ( volt )
R = hambatan luar ( )
Tegangan jepit r = hambatan dalam ( )
Vpq = tegangan jepit ( volt )
Vpq = I R
Hukum Kirchoff

Pada rangkaian tak bercabang, kuat arus di


titik manapun dalam rangkaian adalah sama
besar (Hk. Kirchoff 1)
Hukum Kirchoff

I1

I I2

Pada rangkaian bercabang kuat arus I3


yang masuk ke titik percabangan sama
dengan jumlah kuat arus yang keluar
dari titik percabangan tersebut. (Hk.
Kirchoff II)
Sumber Tegangan
Supaya arus listrik dapat
terus mengalir dalam suatu
penghantar, maka pada
ujung ujung penghantar
itu harus selalu ada beda
potensial.
Alat yang dapat
mengadakan selisih atau
beda potensial disebut
sumber tegangan atau
sumber arus listrik.
Beberapa macam sumber
tegangan antara lain :
Elemen Primer
( Sumber tegangan yang tidak dapat diisi ulang)

1. Elemen Volta, terdiri dari komponen :

Batang tembaga
Lempeng seng

Larutan asam
sulfat encer
2. Elemen Kering ( batu baterai )

Beda potensial = 1,5 V


Elemen Sekunder ( dapat diisi kembali )
Akkumulator (aki )

Bagian
bagian
dari aki

Pada saat aki digunakan terjadi perubahan energi kimia


menjadi energi listrik.
Pada saat akku diisi ulang terjadi perubahan energi listrik
menjadi energi kimia
Pengertian Energi Listrik
Energi listrik adalah
besarnya usaha
untuk memindahkan
muatan Q pada V
beda potensial V
W=QV
Karena Q = It, maka

W = V I t satuan = Joule
Dengan menggunakan Hukum Ohm
V = I R, maka persamaan energi
listrik juga dapat ditulis :

W I Rt 2

2
V
W t
R
Energi listrik dapat diubah
menjadi energi lain, seperti :
Energi Panas / Kalor
Energi Gerak
Energi Cahaya
Energi Bunyi
Dll
Daya Listrik

Daya listrik adalah


besarnya energi listrik per P VI
satuan waktu.
P = W / t ( Joule/sekon ) PI R2

Dari persamaan energi


2
listrik di depan, maka V
daya listrik, dapat ditulis : W
R
Satuan daya listrik dan energi
listrik
Satuan daya = joule/sekon
sering disebut sebagai watt
Satuan energi juga dapat
dinyatakan dalam waat, yaitu
watt-jam atau Wh
1 Wh = 1 J/s x 3600 s = 3600 J
1 KWh = 1000 Wh = 3600 kJ
20 V, 50 W

Anda mungkin juga menyukai