LISTRIK DINAMIS
Klik Listrik mengalir
Kelompok 6:
1. Cintia Agtasia Putri (4201412030)
2. Nurul Faizah (4201412040)
Klik
Klik Menentukan arus listrik dan arus elektron.
Klik Klik
Klik
Klik Klik
Klik
Klik
Nilai yang ditunjuk jarum
Nilai yang terukur = x Batas ukur
Nilai maksimum
34
X1 = 0,34 A
100
Beda Potensial
Klik
Klik Klik
Klik
Klik
Cara Membaca Voltmeter
Skala yang ditunjuk jarum
Skala maksimum
Batas ukur
2,0
V = IR
1,0 V = Beda potensial ( volt )
I( A) I = Kuat arus listrik ( A )
Klik 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 R = Hambatan ( )
Klik Klik
Grafik Hubungan Hambatan (R)
terhadap kuat arus listrik ( I ) Data
R() R 10 20 30 40
Klik
50 I 1,0 0,5 0,3 0,25
B
A
Klik
Variabel manipulasi : panjang kawat
Variabel respon : hambatan kawat
Variabel kontrol : jenis kawat, luas penampang kawat
IKlik
A > IB Semakin panjang kawat maka hambatan kawat semakin besar
RA < RB Hambatan kawat sebanding dengan panjang kawat.
lA < lB R~
2
Klik
Tembaga
A B
Alluminium
Klik
IA < IB
Variabel manipulasi : jenis kawat
Variabel respon : Hambatan RA > RB
Variabel kontrol : panjang, luas penampang kawat
rA > rCu
Semakin besar hambatan jenis kawat maka hambatan kawat semakin besar
Hambatan kawat sebanding dengan hambatan jenis kawat.
R ~ r
3
Klik
A B
IA < IB
Variabel manipulasi : luas penampang kawat
Variabel respon : hambatan kawat RA > RB
Variabel kontrol : jenis kawat, panjang kawat AA < AB
Semakin besar luas penampang kawat maka hambatan kawat semakin kecil
Hambatan kawat berbanding terbalik dengan luas penampang kawat.
R~ 1
A
Klik
1. Panjang kawat ( l )
2. Luas penampang kawat ( A )
3. Hambatan jenis kawat ( r )
R = Hambatan ( )
l = Panjang kawat ( m )
R A
r
Luas penampang kawat ( m2 )
= Hambatan jenis kawat ( m )
A
Klik
Plastik isolator
Klik L1 L2
Klik
Berapakah
Klik kuat arus yang mengalir pada lampu 1 dan lampu 2
Pada
Klik rangkaian tidak bercabang ( seri ) kuat arus listrik
dimana-mana sama
Klik
Rangkaian Paralel
Klik
L2
Klik
L1
Klik
Apakah ketiga amperemeter menunjukkan angka yang sama ?
Pada rangkaian bercabang (Paralel) Jumlah kuat arus
Klik
listrik yang masuk pada titik cabang sama dengan
Imasuk = Ikeluar
jumlah kuat arus yang keluar dari titik cabang Klik
Susunan seri pada Hambatan
R1 R2 R3
a b c d
Vad
Vad = Vab + Vbc + Vcd
I Rs = I R1 + I R2 + I R3
Rs = R1 + R2 + R3
Susunan Paralel pada Hambatan
I1 R1 I= I1 + I2 + I3
Vab Vab Vab Vab
I a I2 R2 b = + +
RP R1 R2 R3
I3 R3 1 1 1 1
= + +
I RP R1 R2 R3
Rp b
a
Vab
GAYA GERAK LISTRIK (E)
Gaya gerak listrik adalah beda potensial antara ujung-
ujung sumber tegangan pada saat tidak mengalirkan
arus listrik atau dalam rangkaian terbuka.
Pengukura ggl
V
TEGANGAN JEPIT (V)
Tegangan jepit adalah beda potensial antara ujung
ujung sumber tegangan saat mengalirkan arus listrik
atau dalam rangkaian tertutup .
V
Susunan Seri GGL Susunan Paralel GGL
E
r
E
E E E
r
r r r E
r
Etotal = n E
rtotal = n r
Etotal = E
E = ggl ( volt)
r
r = hambatan dalam ( ) rtotal =
n
n = jumlah baterai
Hukum Ohm dalam rangkaian tertutup
Untuk sebuah ggl
p R q
Hubungan ggl dengan tegangan jepit
I
E = Vpq + I r
E,r
Kuat arus yang mengalir dalam rangkaian
E
I I = Kuat arus ( A )
R r E = ggl ( volt )
R = hambatan luar ( )
Tegangan jepit r = hambatan dalam ( )
Vpq = tegangan jepit ( volt )
Vpq = I R
Hukum Kirchoff
I1
I I2
Batang tembaga
Lempeng seng
Larutan asam
sulfat encer
2. Elemen Kering ( batu baterai )
Bagian
bagian
dari aki
W = V I t satuan = Joule
Dengan menggunakan Hukum Ohm
V = I R, maka persamaan energi
listrik juga dapat ditulis :
W I Rt 2
2
V
W t
R
Energi listrik dapat diubah
menjadi energi lain, seperti :
Energi Panas / Kalor
Energi Gerak
Energi Cahaya
Energi Bunyi
Dll
Daya Listrik