Anda di halaman 1dari 11

RANCANGAN EKSPERIMEN FISIKA 1

ANALISIS GERAK ROTASI PADA GERAKAN RODA SEPEDA ANAK-


ANAK MENGGUNAKAN TRACKER ANALYSIS VIDEO

Disusun Oleh : Kelompok 5

Nama anggota :

1. Lytha Rizqika Lailia (19030224014)

2. Gika Sukma Nurdiana (19030224046)

Universitas Negeri Surabaya Surabaya


BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gerak rotasi atau dengan nama lain gerak melingkar merupakan gerak jika
setiap partikel pada benda tersebut bergerak dalam lingkaran yang pusatnya terletak
pada garis lurus yang disebut sumbu rotasi. Dalam kehidupan sehari-hari ada banyak
sekali gerak rotasi yang terjadi, seperti gerak mata blender yang digunakan untuk
menghancurkan benda yang masuk dalam blender, gerakan gasing, gerakan roda
mobil, gerakan jarum jam, gerakan mesin penggiling padi dan gerakan roda sepeda.
Dalam Percobaan ini yang diterapkan adalah gerakan roda sepeda, dimana
waktu menjalan sepeda roda kan bergerak melingkar atau gerak rotasi. Dalam
gerakan roda berputar terdapat dua kecepatan yaitu kecepatan angular dan kecepatan
linier. Kecepatan angular berhubungan dengan berapa kali putaran roda dalam satu
waktu tertentu. Sedangkan kecepatan linier merupakan kecepatan yang sama dengan
kecepatan gerak lurus. Dalam hal ini untuk mempelajari gerak rotasi lebih lanjut
akan dibahas dengan percobaan yang akan dilakukan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perbandingan diameter sepeda roda anak-anak diameter besar dan


sepeda roda anak-anak diameter kecil terhadap kecepatan sudut?

2. Bagaimana pengaruh diameter terhadap perubahan sudut dalam (x=putaran)?

3. Bagaimana pengaruh kecepatan linier terhadap kecepatan sudut?

C. Tujuan

1. Mengetahui perbandingan diameter sepeda roda anak-anak diameter besar dan


sepeda roda anak-anak diameter kecil terhadap kecepatan sudut.

2. Mengetahui pengaruh diameter terhadap perubahan sudut dalam (x=putaran)

3. Mengetahui pengaruh kecepatan linier terhadap kecepatan sudut


D. Hipotesis

1. Jika diameter roda berdiameterbesarmaka kecepatan sudut semakin kecil, dan


jika roda berdiameter kecil maka kecepatan sudut semakin besar

2. Diameter pada roda sepeda anak-anak berpengaruh terhadap perubahan sudut.

3. Jika semakin besar kecepatan linier maka kecepatan sudut akan semakin besar.
BAB 2
LANDASAN TEORI

A. Gerak Rotasi
Rotasi adalah perputaran benda pada suatu sumbu yang tetap. Dalam
kehidupan sehari-hari, Anda banyak menjumpai contoh gerak rotasi. Bumi berotasi
pada sumbunya untuk bergerak mengelilingi Matahari dalam orbit yang berbentuk
elips. Demikian juga bulan yang berotasi pada sumbunya untuk bergerak mengelilingi
bumi.

Gambar 2.1 roda pada sepeda

B. Kecepatan Sudut
Masih ingat besaran kecepatan pada gerak lurus? Secara lengkap besaran itu
adalah kecepatan linier. Sesuai dengan gerak lurus itu pada gerak rotasi dikenal
besaran yang dinamakan kecepatan sudut. Kecepatan sudut didefinisikan sebagai
perubahan posisi sudut benda yang bergerak rotasi tiap satu satuan waktu. Kecepatan
sudut disebut juga dengan kecepatan anguler dan disimbolkan ω. Dari definisi di atas
dapat diperoleh perumusan berikut

dengan:
ω = kecepatan sudut (rad/s)
Δθ = perubahan sudut (rad)
Δt = selang waktu (s)
Kecepatan sudut sering disebut juga frekuensi sudut. Nama ini diambil karena
ω memiliki kaitan dengan frekuens (f). Kaitan itu dapat ditentukan dengan melihat
gerak satu lingkaran penuh. Perubahan posisi sudut pada gerak satu lingkaran
penuh adalah Δθ = 2π dan waktunya satu periode T sehingga kecepatan sudutnya
memenuhi persamaan berikut.

C. Percepatan Sudut
Kecepatan sudut suatu benda yang bergerak rotasi tidak selalu tetap.
Misalnya gerak gerinda yang berputar kemudian mesinnya dimatikan maka geraknya
itu akan mengalami penurunan kecepatan sudutnya hingga berhenti. Perubahan
kecepatan sudut tiap satu satuan waktu inilah yang dinamakan percepatan sudut.
Dari definisi ini dapat diturunkan rumus percepatan sudut seperti berikut

dengan:

α = percepatan sudut (rad/s2)


Δω = perubahan kecepatan sudut (rad/s)
Δt = selang waktu (s)

Sesuai dengan kecepatannya, percepatan sudut juga dapat disebut


sebagai percepatan anguler.

D. Hubungan Besaran Sudut dan Besaran Linier


Anda telah belajar tentang besaran-besaran sudut dan besaran-besaran
pada gerak lurus atau disebut besaran linier. Adakah hubungan antara besaran
sudut dan besaran linier yang bersesuaian? Contohnya kecepatan (linier) dengan
kecepatan sudut. Karena kalian telah mempelajarinya, tentu kalian dapat
menjawabnya. Kedua besaran tersebut ternyata memiliki hubungan secara
matematis. Hubungan-hubungan itu dapat kalian cermati pada penjelasan berikut.
Gambar 2.2 gerak partikel pada lintasan melingkar

Perhatikan sebuah partikel yang bergerak pada lintasan melingkar dengan jari-
jari R seperti pada Gambar 8.4. Partikel bergerak dari titik A hingga titik B
menempuh jarak S dan perubahan posisi sudutnya θ. Secara matematis kedua
besaran itu memenuhi hubungan S = θ R. Dari hubungan ini dapat ditentukan
hubungan kecepatan linier dan kecepatan sudut sebagai berikut

Dan hubungan percepatan linier (percepatan tangensial) dan percepatan


sudut sebagai berikut

Dari penjelasan di atas maka pada setiap benda yang bergerak rotasi akan
memiliki besaran linier dan besaran sudut dengan hubungan memenuhi
persamaan berikut

(Tim Dosen Fisika,2019)


Dengan,
S = jarak tempuh benda (m)
Θ = perubahan sudut (rad)
v = kecepatan linier (m/s)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
at = percepatan tangensial (m/s2)
α = percepatan sudut (rad/s2)
R = jari-jari lintasannya (m)
E. Gerak Rotasi dengan Percepatan Sudut Tetap
Pada saat menghidupkan kipas, perputaran baling-baling kipas semakin
cepat dan pada saat mematikan kipas, perputaran baling-baling kipas semakin
lambat. Jika penambahan atau pengurangan kecepatan adalah konstan maka
dikatakan kipas bergerak melingkar berubah beraturan. Jadi gerak melingkar
berubah beraturan adalah gerak melingkar dengan percepatan sudut konstan (α =
konstan).
Rumu-rumus pada gerak melingkar berubah beraturan
merupakan analogi dari rumus gerak lurus berubah beraturan
(GLBB) seperti terlihat pada tabel 8.1 berikut.

Tabel 8.1 Analogi rumus-rumus GLBB dan GMBB

Keterangan:
ωo = kecepatan sudut mula-mula
θ = sudut yang ditempuh selama t detik
ωt = kecepatan sudut setelah t detik (+ = gerak melingkar dipercepat, - =
gerak melingkar diperlambat)
a = percepatan sudut
R = jari-jari roda
BAB 3
METODE EKSPERIMEN

A. Alat dan Bahan

1. Roda Sepeda anak-anak 2 buah

2. Penggaris 1 buah

3. Kain warna 1 buah

4. Aplikasi Tracker Video Analysis 1 buah

5. Hp untuk merekam video 1 buah

B. Gambar Percobaan

Gambar 3.1 roda pada sepeda anak-anak dengan diameter besar

Gambar 3.2 roda pada sepeda anak-anak dengan diameter kecil


C. Variabel Eksperimen

 Variabel manipulasi : diameter roda pada 2 buah sepeda anak-anak

 Variabel respon : Waktu. Perubahan sudut, kecepatan sudut, percepatan


linier

 Variabel kontrol : Putaran, jenis roda

D. Definisi Operasional Variabel

 Variabel Manipulasi : memanipulasi diameter roda dengan perbandingan roda


berdiameter kecil dan roda berdiameter besar, yaitu diameter roda sepeda anak-
anak sebesar 14 cm dan diameter roda anak-anak yang lebih kecil sebesar 8 cm.
 Variabel Respon : kecepatan sudut, perubahan sudut, waktu dan percepatan
linier yang dihasilkan dengan menggunakan aplikasi Tracker Video Analysis
(TVA). Untuk banyaknya putaran menggunakan sedotan sebagai tanda.
 Variabel kontrol : memutar roda sebanyak 1 kali putaran dan jenis roda
pada sepeda anak-anak.

E. Tabel Percobaan

No d Banyaknya roda Ɵ t V ω
(cm) (n-roda) (rad) (s) (m/s) (rad/s)
1. 14 1kali putaran
2. 8 1 kali putaran

F. Langkah Percobaan

1. Menyiapkan 2 buah roda sepeda anak-anak, Meteran, Sedotan, Aplikasi Tracker


Video Analysis, dan Hp untuk merekam video

2. Menyiapkan sepeda posisi yang akan digunakan

3. Memberi tanda warna berbeda pada roda agar dapat terbaca oleh tracker.

4. Menyiapkan Hp untuk merekam

5. Memutar roda sebanyak 1 kali putaran.


6. Mengambil video pada saat percobaan dan mencatat hasilnya

7. Mengulangi poin 2-7 dengan memanipulasi diameter roda sepeda sebesar 14 cm


dan 8 cm
8. Menginput hasil video pada aplikasi Tracker Video Analysis dan menganalisis
data yang diperoleh dari TVA
9. Menyusun laporan eksperimen sesuai format yang ditentukan

G. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam percobaan gerak rotasi pada diameter
roda sepeda menggunakan teknik analisis secara deskriptif. Pada eksperimen kali ini,
hasil
pengamatan yang diperoleh akan dianalisis menggunakan Software Tracker Video,
dimana nantinya akan didapatkan kecepatan sudut, banyak putaran roda dan percepatan
sudut berupa grafik dan angka, kemudian akan dianalisis faktor yang mempengaruhi
kecepatan sudut, kecepatan linier, dan percepatan sudut pada roda sepeda
Langkah-langkah Analisis Data Menggunakan Software Tracker Video
1. Mengekstrak file ke aplikasi TVA
2. Mengkalibrasi benda mulai ujung atas sampai ujung bawah, sebagai titik acuan
dengan mengklik tombol Track-News-Calibrations Tools-Calibration Stick-Shift klik
kanan
3. Mengatur video yang akan dipilih dengan menggeser titik pada tumpuan segitiga
hitam sampai keluar bendanya (mulai awal video – akhir video yang akan dipilih)
4. Menentukan titik koordinat bendanya, diatur mulai awal benda muncul dengan
mengklik tombol Track-Axses-Visible.
5. Mentrassing dan memberi nama pada benda tersebut dengan mengklik tombol Track-
New-Point Mass (untuk menandai benda)-beri nama, sampai muncul tabel waktu.
6. Mentrassing sampai keluar grafik dan angka numerik dengan mengklik tombol Track-
Benda A-Auto Tracker- Benda A- Ctrl+Shift tekan pada bendanya.
7. Menganalisis grafik yang ada di Tracker Video Analisis apakah sesuai teori
DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen Fisika, FIA-ITS, 2019, “Fisika: Mekanika dan Termodinamika Untuk Sains dan
teknik”, Surabaya: Departemen Fisika, FIA-ITS

Anda mungkin juga menyukai