Anda di halaman 1dari 11

#1 Penjumlahan Vektor dengan Metode Segitiga

Metode segitiga adalah cara penjumlahan dua buah vektor secara grafis di mana
salah satu titik tangkap vektor dipindahkan ke ujung vektor yang lain kemudian
ditarik garis lurus dari pangkal ke ujung vektor tersebut. Garis dari pangkal ke
ujung dua vektor merupakan hasil penjumlahan vektor atau disebut resultan dari
dua vektor itu. Adapun langkah-langkah penjumlahan vektor dengan metode
segitiga digambarkan sebagai berikut.

Dari gambar di atas, maka kita ketahui bahwa vektor C adalah hasil dari
penjumlahan antara vektor A dan vektor B sehingga kita juga bisa menyebut C
sebagai vektor resultan. Secara matematis, penjumlahan vektor A dan
vektor B dapat kita tuliskan sebagai berikut.
A + B = C atau C = A + B

Dalam metode segitiga, untuk menentukan vektor mana yang termasuk resultan
dari penjumlahan dua vektor dapat dilakukan dengan menggunakan teknik
berikut ini.

Vektor Resultan = ujung bertemu ujung dan pangkal bertemu


pangkal

Jadi jika ada 3 buah vektor yang membentuk bangun segitiga, untuk menentukan
mana vektor yang termasuk vektor resultan adalah dengan melihat ujung dan
pangkal vektor-vektor. Jika ada sebuah vektor yang ujungnya bertemu dengan
ujung vektor yang lain dan pangkal vektor bertemu dengan pangkal vektor yang
lain sudah dipastikan bahwa vektor tersebut adalah vektor resultan.

Kemudian untuk menentukan persamaan resultan vektornya, tulis penjumlahan


vektor dimulai dari vektor yang pangkalnya bertemu dengan pangkal vektor yang
menjadi resultannya. Supaya lebih paham, coba kalian perhatikan gambar berikut
ini.

Pada penjumlahan vektor p, q dan r di atas, vektor yang pangkal dan ujungnya
bertemu dengan pangkal dan ujung vektor yang lain adala adalah vektor q.
Sehingga dapat dikatakan bahwa vektor q adalah vektor resultan atau hasil
penjumlahan antara dua vektor yang lain.

Untuk menuliskan persamaan resultan vektornya, vektor pertama yang harus


ditulis terlebih dahulu adalah vektor q kemudian vektor yang kedua adalah vektor
yang pangkalnya bertemu dengan vektor resultan, yaitu vektor p dan terakhir
adalah vektor sisanya yaitu r. Sehingga secara matematis, persamaan resultan
vektornya adalah sebagai berikut.
q=p+r
Dengan menggunakan cara yang sama, maka hasil penjumlahan antara
vektor x, y, dan z dapat dituliskan dalam bentuk persamaan sebagai berikut.
y=x+z
#2 Penjumlahan Vektor Metode Poligon
Metode poligon sebenarnya sama saja dengan metode segitiga, hanya saja jumlah
vektor yang dijumlahkan lebih banyak. Metode poligon adalah cara penjumlahan
tiga atau lebih vektor secara grafis dengan saling menghubungkan pangkal vektor
ke ujung vektor lain sedemikian rupa hingga vektor terakhir. Kemudian ditarik
garis lurus dari pangkal vektor pertama menuju ujung vektor terakhir sehingga
terbentuklah bangun segi banyak atau poligon.

Adapun secara sederhana, langkah-langkah penjumlahan vektor dengan


menggunakan metode poligon digambar seperti berikut ini.

Satu hal yang perlu kalian ingat adalah bahwa dalam memindahkan pangkal
vektor ke ujung vektor yang lain, kita tidak boleh mengubah besar dan arah
vektornya, dalam artian panjang dan arah anak panah harus tetap. Dari gambar di
atas, hasil penjumlahan vektor A, B, C, D dan E dapat ditulis sebagai berikut.
E=A+B+C+D

E adalah vektor resultan dari penjumlahan vektor A, B, C dan D. Sama halnya


seperti metode segitiga, untuk menentukan vektor mana yang termasuk resultan
dari penjumlahan beberapa vektor, kita dapat menggunakan teknik berikut ini.

Vektor Resultan = ujung bertemu ujung dan pangkal bertemu


pangkal
Jadi pada metode poligon, untuk menentukan vektor mana yang termasuk
resultan adalah dengan melihat ujung dan pangkal vektor-vektor. Jika terdapat
sebuah vektor yang ujungya bertemu dengan ujung vektor lain serta pangkalnya
juga bertemu dengan pangkal vektor yang lain, maka vektor itu adalah vektor
resultan.

Kemudian untuk menuliskan persamaan resultan vektornya, tulis penjumlahan


vektor dimulai dari vektor yang pangkalnya bertemu dengan pangkal vektor yang
menjadi resultannya. Untuk lebih memahami tentang metode poligon ini, coba
kalian perhatikan penjumlahan vektor pada gambar berikut ini.

Pada penjumlahan vektor p, q, r, dan s, vektor yang pangkal dan ujungnya


bertemu dengan pangkal dan ujung vektor yang lainnya adalah vektor r. sehingga
dapat dikatakan bahwa vektor r adalah vektor resultan.

Untuk menuliskan penjumlahan vektornya, vektor pertama yang ditulis adalah


vektor r kemudian vektor yang kedua adalah vektor yang pangkalnya bertemu
dengan pangkal vektor resultan yaitu vektor s dan demikian seterusnya sehingga
persamaan resultannya dapat kita tulis sebagai berikut.
r=s+p+q

Dalam metode poligon, karena vektor-vektor yang dijumlahkan ada banyak, maka
terkadang kita dapat menemui lebih dari satu vektor resultan. Dalam hal ini
vektor yang menjadi resultannya ada lebih dari satu (bukan vektor resultan
tunggal). Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar penjumlahan vektor berikut ini.

Perhatikan gambar di atas, ujung vektor c bertemu dengan ujung vektor b dan
pangkal vektor d bertemu degan pangkal vektor e. Karena ujung bertemu ujung
dan pangkal bertemu pangkal maka bisa dikatakan vektor d dan c adalah vektor
resultannya. Dengan demikian, jumlah vektor d dan c sama dengan jumlah
vektor e, a dan b sehingga persamaan resultan vektornya dapat kita tulis sebagai
berikut.
d+c=e+a+b
B. Penjumlahan Vektor Menggunakan Metode Grafis
dan Analitis
1. Resultan Dua Vektor Sejajar
Misalnya, Anda bepergian mengelilingi kota Palu dengan mengendarai sepeda motor. Dua jam pertama,
Anda bergerak lurus ke timur dan menempuh jarak sejauh 50 km. Setelah istirahat secukupnya, Anda
kembali melanjutkan perjalanan lurus ke timur sejauh 30 km lagi. Di lihat dari posisi asal, Anda telah
berpindah sejauh sejauh 50 km + 30 km = 80 km ke timur. Dikatakan, resultan perpindahan Anda adalah
80 km ke timur. Secara grafis, perpindahan Anda seperti diperlihatkan pada Gambar 3.

Gambar 3. Menjumlahkan dua vektor searah.

Sedikit berbeda dengan kasus tersebut, misalnya setelah menempuh jarak lurus 50 km ke timur, Anda
kembali lagi ke barat sejauh 30 km. Relatif terhadap titik asal, perpindahan Anda menjadi 50 km – 30 km
= 20 km ke timur. Secara grafis, perpindahan Anda diperlihatkan pada Gambar 4.

Gambar 4. Menjumlahkan dua vektor berlawanan arah.

Dari kedua contoh, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 3. dan Gambar 4, menjumlahkan dua buah
vektor sejajar mirip dengan menjumlahkan aljabar biasa. Secara matematis, resultan dua buah vektor
sejajar, yakni, sebagai berikut. Jika vektor A dan B searah, besar vektor resultan R, adalah

R = |A+B| (1-1)

dengan arah vektor R sama dengan arah vektor A dan B. Sebaliknya, jika kedua vektor tersebut
berlawanan, besar resultannya adalah

R = |A-B| (1-2)

dengan arah vektor R sama dengan arah vektor yang terbesar.

2. Resultan Dua Vektor yang Saling Tegak Lurus


Misalnya, Anda memacu kendaraan Anda lurus ke timur sejauh 40 km dan kemudian berbelok tegak
lurus menuju utara sejauh 30 km. Secara grafis, perpindahan Anda seperti diperlihatkan pada Gambar 5.
Gambar 5. Menjumlahkan dua vektor yang saling tegak lurus.

Besar resultan perpindahannya, r, diperoleh menggunakan Dalil Pythagoras, yakni sebagai berikut :

dan arahnya

terhadap sumbu-x positif (atau 37° dari arah timur).

Dari contoh kasus tersebut, jika dua buah vektor, A dan B, yang saling tegak lurus akan menghasilkan
vektor resultan, R, yang besarnya :

(1-3)

dengan arah

(1-4)

terhadap arah vektor A dengan catatan vektor B searah sumbu-y dan vektor A searah sumbu-x.

3. Resultan Dua Vektor yang Mengapit Sudut


Sekarang tinjau dua buah vektor, A dan B, yang satu sama lain mengapit sudut seperti yang
diperlihatkan pada Gambar 6 (a). Gambar vektor resultannya dapat diperoleh dengan cara
menempatkan pangkal vektor B di ujung vektor A. Selanjutnya, tarik garis dari titik pangkal vektor A ke
titik ujung vektor B dan buatkan panah tepat di ujung yang berimpit dengan ujung vektor B. Vektor
inilah, R, resultan dari vektor A dan B. Hasilnya seperti diperlihatkan pada Gambar 6 (b).
Gambar 6. (a) Vektor A dan vektor B mengapit sudut. (b) Menggambarkan vektor resultan dari vektor A
dan vektor B.

Besar vektor resultan, R, dapat ditentukan secara analitis sebagai berikut.

Perhatikan Gambar 7. Vektor C dan D diberikan sebagai alat bantu sehingga vektor A + C tegak lurus
vektor D dan ketiganya membentuk resultan yang sama dengan resultan dari vektor A dan B, yakni R.

Gambar 7. Menentukan besar resultan dua buah vektor secara analitis.

Dengan menggunakan Dalil Pythagoras, besarnya vektor resultan R adalah :

Selanjutnya, juga dengan menggunakan Dalil Pythagoras, dari gambar diperoleh :

C 2 + D2 = B 2

dan dari trigonometri,

Dengan memasukkan dua persamaan terakhir ke persamaan pertama, diperoleh besarnya vektor
resultan R.

(1-5)
4. Selisih Dua Vektor yang Mengapit Sudut
Vektor A dan vektor -A, memiliki besar yang sama, yakni |A| = |–A| = A, tetapi arahnya berlawanan
seperti diperlihatkan pada Gambar 8.

Gambar 8. Vektor A Negatif dari sebuah vektor A.

Selisih dari dua buah vektor, misalnya vektor A – B, secara grafis sama dengan jumlah antara vektor A
dan vektor –B, seperti diperlihatkan pada Gambar 9.

Gambar 9. Selisih dua buah vektor.

Secara matematis, vektor selisihnya ditulis R = A – B.

Secara analitis, besar vektor selisihnya ditentukan dari Persamaan (1–5) dengan mengganti θ dengan
180–θ. Oleh karena, cos (180° – θ ) = –cosθ sehingga diperoleh :

(1-6)

Catatan Fisika :

cos (180 – θ ) = –cosθ. Hal ini dikarenakan cos (180 – θ) sama dengan cos(180) cosθ + sin (180) sin θ di
mana nilai cos (180) = –1 dan nilai sin (180) = 0.Bagaimana jika cos (180 + θ )? Apakah sama dengan –
cosθ ?

5. Melukis Resultan Beberapa Vektor dengan Metode Poligon


Jika terdapat tiga buah vektor, A, B, dan C, yang besar dan arahnya berbeda seperti diperlihatkan pada
Gambar 10 (a), resultannya dapat diperoleh dengan cara menggunakan metode poligon, yakni sebagai
berikut.
a. Hubungkan titik tangkap vektor B pada ujung vektor A dan titik pangkal vektor C pada ujung vektor B.

b. Buat vektor resultan, R, dengan titik tangkap sama dengan titik pangkal vektor A dan ujung panahnya
tepat di titik ujung vektor C.

Hasilnya seperti diperlihatkan pada Gambar 10 (b).

Gambar 10. Menggambarkan resultan beberapa vektor dengan metode poligon.

Secara matematis, vektor resultan pada Gambar 10. ditulis sebagai berikut.

R=A+B+C

6. Vektor Nol
Vektor nol adalah vektor hasil penjumlahan beberapa buah vektor yang hasilnya nol. Sebagai contoh,
lima buah vektor, A, B, C, D, dan E, menghasilkan resultan sama dengan nol maka secara matematis
ditulis

A+B+C+D+E=0

Dengan menggunakan metode poligon, secara grafis vektor-vektor tersebut diperlihatkan seperti pada
Gambar 11. Perhatikan bahwa ujung vektor terakhir (vektor E) bertemu kembali dengan titik pangkal
vektor pertama (vektor A).
Gambar 11. Penjumlahan lima buah vektor yang menghasilkan vektor nol.

Contoh Soal 1 :

Dua buah vektor satu sama lain membentuk sudut 60°. Besar kedua vektor tersebut sama, yakni 5
satuan. Tentukanlah :

a. resultan, dan

b. selisih kedua vektor tersebut.

Kunci Jawaban :

Misalnya, kedua vektor tersebut adalah A dan B. Besarnya, A = B = 5 dan sudutnya θ = 60°. Dengan
menggunakan Persamaan (2–5) dan (2–6), diperoleh :

a. resultannya

b. selisihnya

Anda mungkin juga menyukai