Metode segitiga adalah cara penjumlahan dua buah vektor secara grafis di mana
salah satu titik tangkap vektor dipindahkan ke ujung vektor yang lain kemudian
ditarik garis lurus dari pangkal ke ujung vektor tersebut. Garis dari pangkal ke
ujung dua vektor merupakan hasil penjumlahan vektor atau disebut resultan dari
dua vektor itu. Adapun langkah-langkah penjumlahan vektor dengan metode
segitiga digambarkan sebagai berikut.
Dari gambar di atas, maka kita ketahui bahwa vektor C adalah hasil dari
penjumlahan antara vektor A dan vektor B sehingga kita juga bisa menyebut C
sebagai vektor resultan. Secara matematis, penjumlahan vektor A dan
vektor B dapat kita tuliskan sebagai berikut.
A + B = C atau C = A + B
Dalam metode segitiga, untuk menentukan vektor mana yang termasuk resultan
dari penjumlahan dua vektor dapat dilakukan dengan menggunakan teknik
berikut ini.
Jadi jika ada 3 buah vektor yang membentuk bangun segitiga, untuk menentukan
mana vektor yang termasuk vektor resultan adalah dengan melihat ujung dan
pangkal vektor-vektor. Jika ada sebuah vektor yang ujungnya bertemu dengan
ujung vektor yang lain dan pangkal vektor bertemu dengan pangkal vektor yang
lain sudah dipastikan bahwa vektor tersebut adalah vektor resultan.
Pada penjumlahan vektor p, q dan r di atas, vektor yang pangkal dan ujungnya
bertemu dengan pangkal dan ujung vektor yang lain adala adalah vektor q.
Sehingga dapat dikatakan bahwa vektor q adalah vektor resultan atau hasil
penjumlahan antara dua vektor yang lain.
Satu hal yang perlu kalian ingat adalah bahwa dalam memindahkan pangkal
vektor ke ujung vektor yang lain, kita tidak boleh mengubah besar dan arah
vektornya, dalam artian panjang dan arah anak panah harus tetap. Dari gambar di
atas, hasil penjumlahan vektor A, B, C, D dan E dapat ditulis sebagai berikut.
E=A+B+C+D
Dalam metode poligon, karena vektor-vektor yang dijumlahkan ada banyak, maka
terkadang kita dapat menemui lebih dari satu vektor resultan. Dalam hal ini
vektor yang menjadi resultannya ada lebih dari satu (bukan vektor resultan
tunggal). Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar penjumlahan vektor berikut ini.
Perhatikan gambar di atas, ujung vektor c bertemu dengan ujung vektor b dan
pangkal vektor d bertemu degan pangkal vektor e. Karena ujung bertemu ujung
dan pangkal bertemu pangkal maka bisa dikatakan vektor d dan c adalah vektor
resultannya. Dengan demikian, jumlah vektor d dan c sama dengan jumlah
vektor e, a dan b sehingga persamaan resultan vektornya dapat kita tulis sebagai
berikut.
d+c=e+a+b
B. Penjumlahan Vektor Menggunakan Metode Grafis
dan Analitis
1. Resultan Dua Vektor Sejajar
Misalnya, Anda bepergian mengelilingi kota Palu dengan mengendarai sepeda motor. Dua jam pertama,
Anda bergerak lurus ke timur dan menempuh jarak sejauh 50 km. Setelah istirahat secukupnya, Anda
kembali melanjutkan perjalanan lurus ke timur sejauh 30 km lagi. Di lihat dari posisi asal, Anda telah
berpindah sejauh sejauh 50 km + 30 km = 80 km ke timur. Dikatakan, resultan perpindahan Anda adalah
80 km ke timur. Secara grafis, perpindahan Anda seperti diperlihatkan pada Gambar 3.
Sedikit berbeda dengan kasus tersebut, misalnya setelah menempuh jarak lurus 50 km ke timur, Anda
kembali lagi ke barat sejauh 30 km. Relatif terhadap titik asal, perpindahan Anda menjadi 50 km – 30 km
= 20 km ke timur. Secara grafis, perpindahan Anda diperlihatkan pada Gambar 4.
Dari kedua contoh, seperti yang diperlihatkan pada Gambar 3. dan Gambar 4, menjumlahkan dua buah
vektor sejajar mirip dengan menjumlahkan aljabar biasa. Secara matematis, resultan dua buah vektor
sejajar, yakni, sebagai berikut. Jika vektor A dan B searah, besar vektor resultan R, adalah
R = |A+B| (1-1)
dengan arah vektor R sama dengan arah vektor A dan B. Sebaliknya, jika kedua vektor tersebut
berlawanan, besar resultannya adalah
R = |A-B| (1-2)
Besar resultan perpindahannya, r, diperoleh menggunakan Dalil Pythagoras, yakni sebagai berikut :
dan arahnya
Dari contoh kasus tersebut, jika dua buah vektor, A dan B, yang saling tegak lurus akan menghasilkan
vektor resultan, R, yang besarnya :
(1-3)
dengan arah
(1-4)
terhadap arah vektor A dengan catatan vektor B searah sumbu-y dan vektor A searah sumbu-x.
Perhatikan Gambar 7. Vektor C dan D diberikan sebagai alat bantu sehingga vektor A + C tegak lurus
vektor D dan ketiganya membentuk resultan yang sama dengan resultan dari vektor A dan B, yakni R.
C 2 + D2 = B 2
Dengan memasukkan dua persamaan terakhir ke persamaan pertama, diperoleh besarnya vektor
resultan R.
(1-5)
4. Selisih Dua Vektor yang Mengapit Sudut
Vektor A dan vektor -A, memiliki besar yang sama, yakni |A| = |–A| = A, tetapi arahnya berlawanan
seperti diperlihatkan pada Gambar 8.
Selisih dari dua buah vektor, misalnya vektor A – B, secara grafis sama dengan jumlah antara vektor A
dan vektor –B, seperti diperlihatkan pada Gambar 9.
Secara analitis, besar vektor selisihnya ditentukan dari Persamaan (1–5) dengan mengganti θ dengan
180–θ. Oleh karena, cos (180° – θ ) = –cosθ sehingga diperoleh :
(1-6)
Catatan Fisika :
cos (180 – θ ) = –cosθ. Hal ini dikarenakan cos (180 – θ) sama dengan cos(180) cosθ + sin (180) sin θ di
mana nilai cos (180) = –1 dan nilai sin (180) = 0.Bagaimana jika cos (180 + θ )? Apakah sama dengan –
cosθ ?
b. Buat vektor resultan, R, dengan titik tangkap sama dengan titik pangkal vektor A dan ujung panahnya
tepat di titik ujung vektor C.
Secara matematis, vektor resultan pada Gambar 10. ditulis sebagai berikut.
R=A+B+C
6. Vektor Nol
Vektor nol adalah vektor hasil penjumlahan beberapa buah vektor yang hasilnya nol. Sebagai contoh,
lima buah vektor, A, B, C, D, dan E, menghasilkan resultan sama dengan nol maka secara matematis
ditulis
A+B+C+D+E=0
Dengan menggunakan metode poligon, secara grafis vektor-vektor tersebut diperlihatkan seperti pada
Gambar 11. Perhatikan bahwa ujung vektor terakhir (vektor E) bertemu kembali dengan titik pangkal
vektor pertama (vektor A).
Gambar 11. Penjumlahan lima buah vektor yang menghasilkan vektor nol.
Contoh Soal 1 :
Dua buah vektor satu sama lain membentuk sudut 60°. Besar kedua vektor tersebut sama, yakni 5
satuan. Tentukanlah :
a. resultan, dan
Kunci Jawaban :
Misalnya, kedua vektor tersebut adalah A dan B. Besarnya, A = B = 5 dan sudutnya θ = 60°. Dengan
menggunakan Persamaan (2–5) dan (2–6), diperoleh :
a. resultannya
b. selisihnya