Anda di halaman 1dari 6

Soal Awal Modul Pengukuran dan ketidak pastian (Tipe A)

1. Sebutkanan jelaskan penyebab ketidakpastian hasil pengukuran secara umum!!


2. Untuk mengukur diameter dalam sebuah pipa digunakan sebuah jangka sorong dan
skalanya seperti ditunjukkan pada gambar (Skala terkecil 0.01 mm). Diameter dalam pipa
tersebut adalah ....

Pembahasan

1. Dari gambar diperoleh :


Skala utama = 8.1 cm
Skala nonius = 2 x 0,01 = 0,02 cm
Maka diameter pipa tersebut adalah :
d = skala utama + skala nonius
d = 8.1 + 0,02 d = 8.12cm+ 0.01 mm.
2. Kesalahan Umum adalah kesalahan yang disebabkan keterbatasan pada pengamat
saat melakukan pengukuran.
Kesalahan sistematik merupakan kesalahan yang disebabkan oleh alat yang digunakan
dan atau lingkungan di sekitar alat yang memengaruhi kinerja alat. Misalnya, kesalahan
kalibrasi, kesalahan titik nol, kesalahan komponen alat atau kerusakan alat, kesalahan
paralaks, perubahan suhu, dan kelembaban.
Kesalahan acak adalah kesalahaan yang terjadi karena adanya fluktuasifluktuasi halus
pada saat melakukan pengukuran. Kesalahan ini dapat disebabkan karena adanya gerak
brown molekul udara, fluktuasi tegangan listrik, lkitasan bergetar, bising, dan radiasi

Tipe B

1. Pengukuran luas sebuah plat tipis dengan panjang 15.35 cm dan lebar 8.24 cm dengan
menggunakan aturan penggunaan angka penting maka luas plat tersebut adalah??
2. Untuk mengukur diameter dalam sebuah pipa digunakan sebuah jangka sorong dan
skalanya seperti ditunjukkan pada gambar (Skala terkecil 0.01 mm). Diameter dalam pipa
tersebut adalah ....

Pembahasan
1. Lakukan perkalian secara biasa 11.35 cm x 5.24 cm = 59.474 cm2
Menentukan angka penting
11.35 memiliki empat angka penting (semua angka penting karena bukan angka nol)
5.24 memiiki tiga angka penting (semua angka penting karena bukan angka nol)
Jadi yang paling sedikit adalah tiga angka penting sehingga hasilnya harus memiliki tiga
angka penting. Angka 59.474 maka dibulatkan menjadi 59.5
Aturan pembulatan
59.474 dibulatkan sehingga menjadi dua angka
59.474=59.47=59.5
2. Dari gambar diperoleh :
Skala utama = 3.1 cm
Skala nonius = 9 x 0,01 = 0,09 cm
Maka diameter pipa tersebut adalah :
d = skala utama + skala nonius
d = 3.1 + 0,09 d = 3.19cm + 0.01 mm.

Tipe C
1. Berdasarkan apa yang kamu liat pada gambar kamu akan melihat selubung dalam dan
selubung luar dari mikrometer skrup, tentukan lah hasi pengukuran dari gambar tersebut
Ketelitian mikrometer skrup atau skala terkecil mikrometer sekrup adalah seperseribu
centimeter atau 0,001 cm atau 0,01 mm!!

2. Hasil penggabungan dari dua buah panjang tali berukuran 2.87 meter dan 1.1 meter.
Tentukan lah panjang kedua tali tersebut setelah digabungkan dengan aturan penggunaan
angka penting!

Pembahasan
1. Dari gambar diperoleh :
Skala utama = 2.5 mm
Skala nonius = 25 x 0,01 = 0.25 mm
Maka diameter pipa tersebut adalah :
d = skala utama + skala nonius
d = 2.5 mm + 0.25 mm = 2.75 mm + 0.01 mm
2. Lakukan penjumlahan secara biasa 2.87 meter + 1.1 meter = 3.97 meter
Menentukan angka penting
2.87 memiliki tiga angka penting (semua angka penting karena bukan angka nol)
1.1 memiiki dua angka penting (semua angka penting karena bukan angka nol)
Jadi yang paling sedikit adalah tiga angka penting sehingga hasilnya harus memiliki dua
angka penting. Angka 3.97 maka dibulatkan menjadi 4.0
Aturan pembulatan
3.97 dibulatkan sehingga menjadi dua angka
3.97=4.0

Tipe D

1. Kedudukan skala sebuah mikrometer sekrup yang digunakan untuk mengukur sebuah
bola kecil terlihat seperti gambar. Berdasarkan gambar tersebut dapat dilaporkan
diameter bola kecil adalah....

2. Hasil pengurangan dari sebuah panjang tali berukuran 2.87 meter dan dikurangi sebanyak
1.1 meter. Tentukan lah panjang tali tersebut setelah dikurangi dengan aturan penggunaan
angka penting!

Pembahasan

1. Dari gambar diperoleh :


Skala utama = 5 mm
Skala nonius = 20 x 0,01 = 0.20 mm
Maka diameter pipa tersebut adalah :
d = skala utama + skala nonius
d = 5 mm + 0.20 mm = 5.20 mm 0.01 mm
2. Lakukan pengurangan secara biasa 2.87 meter - 1.1 meter = 1.77 meter
Menentukan angka penting
2.87 memiliki tiga angka penting (semua angka penting karena bukan angka nol)
1.1 memiiki dua angka penting (semua angka penting karena bukan angka nol)
Jadi yang paling sedikit adalah tiga angka penting sehingga hasilnya harus memiliki dua
angka penting. Angka 1.77 maka dibulatkan menjadi 1.8
Aturan pembulatan
1.77 dibulatkan sehingga menjadi dua angka
1.77=1.8

Tipe E

1. Coba Tuliskan aturan Penulisan angka penting beserta contohnya!


2. Jika hasil pengukuran yang dihasilkan dengan mistar adalah 9.65 cm, maka penulisan
laporan hasil pengukuran yang benar adalah ....

Pembahasan
1. Aturan-aturan angka penting.
Semua angka bukan nol (selain angka nol) adalah angka penting
Contohnya :
33,6 cm memiliki 3 angka penting.
28,34 gram memiliki 4 angka penting.
Angka nol yang diapit angka bukan nol (angka nol diapit angka lain )termasuk angka
penting
Contohnya :
2,036 gram memiliki 4 angka penting.
307 km memiliki 3 angka penting.
Angka nol yang letaknya di sebelah kiri dari angka bukan nol tidak termasuk
angka penting
Contohnya :
0,012 gram memiliki 2 angka penting.
0,207 gram memiliki 3 angka penting.
Angka nol yang terletak di sebelah kanan angka bukan nol bukan termasuk angka
penting, terkecuali angka nol di sebelah kanan angka ada yang diberi tanda khusus
(biasanya garis bawah) termasuk angka penting
Contohnya :
2000 kg memiliki 1 angka penting.
3000 km memiliki 2 angka penting.
2. Hasil pengukuran suatu besaran dilaporkan sebagai :
x = xo x
Dengan :
xo = hasil pengukuran yang terbaca
x = ketidakpastian alat ukur.
Jika menggunakan mistar, maka ketidakpastiannya adalah 0,05 cm.
Dengan demikian, penulisan laporan hasil pengukuran yang benar adalah :
(9.65 0,05) cm.
3.

Anda mungkin juga menyukai