Anda di halaman 1dari 26

Vektor

Oleh:
Annisa Dini Safira
(1804101010086)
Jihan Nabila
(1804101010035)
Thara Haliza
(1804101010033)
M. Emil Kautsar
(1804101010020)
Syauwalul Rizqi
(1804101010049)
Tera Ferdana
(1804101010056)
Rio Erlangga
(1404101010068)
Aplikasi Vektor

1. Mengukur tinggi gedung dan memperkirakan tinggi pembangunan


gedung
2. Menghitung gaya batang dengan metode cremona
3. Seorang pemanah yang menarik anak panah dari busur adalah penerapan
vektor. Tarikan antara anak panah dan busur panak adalah resultan vektor
gaya tarik tali dari kedua ujung busur panah itu.
4. Perhitungan titik turun penerjun payung atau penerjun dari pesawat
5. Dalam dunia penerbangan, komputer navigasi yang dihubungkan dengan
vektor yang digunakan sebagai arah bagi sang pilot
6. Dalam komputer, penggunaan vektor yaitu dalam pembuatan grafis
7. dst

2
1. Vektor
 Besaran Skalar dan Besaran Vektor
 Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki besar
(panjang/nilai)
 Ex: waktu, suhu, panjang, luas, volum, massa

 Besaran Vektor-> memiliki besar dan arah

 Ex: kecepatan, percepatan, gaya, momentum, medan magnet, medan


listrik
 Notasi Vektor

 Ruas garis berarah yg panjang dan arahnya tertentu.

 Vektor dinyatakan dg huruf ū, u, u (bold), atau u (italic).

 Jika u menyatakan ruas garis berarah dari A ke B, maka ditulis


dengan lambang u = AB
 Notasi u dibaca “vektor u”
Penyajian Vektor

 Vektor sbg pasangan bilangan a


u   
 u = (a,b)
b
 a : komponen mendatar, b : komponen vertikal

 Vektor sbg kombinasi vektor satuan i dan j


 u = ai + bj

 Panjang vektor u ditentukan oleh rumus

| u | a 2  b 2
Kesamaan Vektor
 Dua buah vektor dikatakan sama besar bila
besar dan arahnya sama.
 Misalkan u = (a,b) dan v = (c,d)
 Jika u = v, maka
 |u| = |v|
 arah u = arah v
 a=c dan b=d
a b a b

Dua vektor sama, Dua Vektor


a=b mempunyai besar
sama, arah
berbeda

a b
a
b
Dua vektor arah
sama, besaran Dua Vektor besar
beda dan arah berbeda
Penjumlahan Vektor

u w=u+v v
v w=u+v

u
 Penjumlahan vektor menurut aturan segitiga dan aturan
jajaran genjang
 Dalam bentuk pasangan bilangan sbb:
a c
u    dan v   
b d 
a  c   a  c 
u  v         
b   d  b  d 
Elemen Identitas

 Vektor nol ditulis 0


 Vektor nol disebut elemen identitas
 u+0=0+u=u
 Jika u adalah sebarang vektor bukan nol, maka –u
adalah invers aditif u yang didefinisikan sebagai
vektor yang memiliki besar sama tetapi arah
berlawanan.
 u – u = u + (-u) = 0
Pengurangan Vektor

 Selisih dua vektor u dan v v


u
ditulis u – v didefinisikan
u + (-v)
 Dalam bentuk pasangan u
bilangan
w=u-v -v
a c
u    dan v   
b d 
a  c   a  c 
u  v         
b   d  b  d 
Perkalian Vektor dengan Skalar

 mu adalah suatu vektor dg


u
panjang m kali panjang
vektor u dan searah dengan 2u
u jika m > 0, dan
berlawanan arah jika m < 0.

a
Jika u    dan m bilangan real ,
b
 a   ma 
maka : mu  m    
 b   mb 
Sifat-Sifat Operasi Vektor

 Komutatif  a + b = b + a
 Asosiatif  (a+b)+c = a+(b+c)
 Elemen identitas terhadap penjumlahan
 Sifat tertutup-> hasil penjumlahan vektor juga
berupa vektor
 Ketidaksamaan segitiga |u+v| ≤ |u| + |v|
 1u = u
 0u = 0, m0 = 0.
 Jika mu = 0, maka m=0 atau u = 0
Sifat-Sifat Operasi Vektor (lanj.)

 (mn)u = m(nu)
 |mu| = |m||u|
 (-mu) = - (mu) = m (-u)
 Distributif : (m+n)u = mu + nu
 Distributif : m(u+v) = mu + mv
 u+(-1)u = u + (-u) = 0
Besar Vektor Hasil Penjumlahan dan
Pengurangan
Penjumlahan Pengurangan
a c a c
Jika u    dan v    Jika u    dan v   
b d  b d 
a  c   a  c  a  c   a  c 
u  v          u  v         
 b   d  b  d  b   d  b  d 
| u  v | (a  c) 2  (b  d ) 2 | u  v | (a  c) 2  (b  d ) 2
Menghitung Besar Vektor Hasil
Penjumlahan dan Pengurangan
v
u+v | u  v | | u |2  | v |2 2 | u || v | cos 
θ
u

u-v
v

θ
| u  v | | u |2  | v |2 2 | u || v | cos 
u
Menentukan Arah Vektor Hasil
Penjumlahan dan Pengurangan
|uv| |u| |v|
 
v
u+v sin  sin(    ) sin 
α
u
β
 : arah vekto r hasil penjumlaha n

u-v |u v| |u| |v|


v  
sin  sin(    ) sin 
α β
u  : arah vekto r hasil penguranga n
Vektor Posisi

 OA = a dan OB = b
Y adalah vektor posisi.
 AB = AO + OB
 = OB – OA
A
 =b–a
B
a

0 X
Dot Product (Inner Product)
 Perkalian titik (dot product) a•b (dibaca a dot b) antara dua vektor a
dan b merupakan perkalian antara panjang vektor dan cosinus sudut
antara keduanya.

a  b | a || b | cos 
 Dalam bentuk komponen vektor, bila a = [a1,b1,c1] dan b = [a2,b2,c2], maka :

a  b  a1a 2 b1b2  c3c3


 a•b > 0 jika {γ| 0 < γ < 90o}
 a•b = 0 jika {γ| γ = 90o}
 a•b < 0 jika {γ| 90o < γ< 180o}
Vektor Ortogonal

 Teorema
 Hasil perkalian dot product antara dua vektor bukan-nol

adalah nol jika dan hanya jika vektor-vektor tersebut saling


tegak lurus
 Vektor a disebut ortogonal thd vektor b jika a•b = 0, dan
vektor b juga ortogonal thd vektor a.
 Vektor nol 0 ortogonal terhadap semua vektor.
 Untuk vektor bukan-nol
 a•b = 0 jika dan hanya jika cos γ = 0  γ = 90o = π/2
Besar dan Arah dalam Perkalian Dot
Product
 Besar Sudut γ dapat dihitung dgn:

a b a b
cos   
| a || b | a a bb
Contoh 1

 Diketahui vektor-vektor a = 2i − j + 4k, b = 5i + j + 3k, dan c =


2i + ak. Jika (a + b) tegak lurus terhadap vektor c maka
nilai a + b + c adalah ….
1. Kita operasikan dulu vektor a + b :

2. Vektor a + b tegak lurus terhadap vektor c. Berarti perkalian


dot kedua vektor tersebut adalah nol.
Dengan demikian,

21
Contoh 2

Kota D terletak di antara kota A(2, 3) dan B(7, 8) dengan perbandingan AD :


DB = 2 : 3. Hitung waktu tempuh sebuah sepeda yang berangkat dari kota C(-
1, -2) menuju kota D dengan kecepatan 2,5 m/s. Semua satuan jarak dalam
meter.
Step-1: siapkan koordinat titik D

Koordinat titik D adalah (5, 6).

22
Step-2: hitung panjang vektor CD
CD = OD – OC

Vektor CD = 6i + 8j (meter)
Panjang vektor CD adalah
Final step: hitung waktu tempuh

Jadi waktu tempuh sepeda dari kota C ke kota D adalah 4 detik.

23
3. Kompas pesawat terbang menunjukkan bahwa pesawat bergerak ke utara dari
indikator kelajuan menunjukkan bahwa pesawat sedang bergerak dengan kelajuan 240
km/jam.
Jika ada angin berhembus dengan kelajuan 100 km/jam dari barat ke timur,
berapakah kecepatan pesawat terbang relatif terhadap Bumi?

Pembahasan :
Kecepatan pesawat relative terhadap arah angin :
vpa = 240 km/jam ke utara
kecepatan angin relative terhadap bumi :
vab = 100 km/jam ke timur
kecepatan pesawat relative terhadap bumi :
vpb2 = vpa + vab
besar kecepatan
vpb = 260 km/jam
Arah kecepatan
α= arc tan = arc tan
= 22,6°
(Arah kecepatan pesawat relatif terhadap Bumi adalah 22,6° search jarum jam dari
utara.)

24
4. Menentukan gaya yang bekerja pada titik A

Penyelesaian di slide selanjutnya.

25
Terlihat batang a1 mendekati simpul, berarti gaya tekan (-)
Sedangkan batang b1 menjauhi si mpul, berarti gaya tarik (+)

26

Anda mungkin juga menyukai