Anda di halaman 1dari 35

VEKTOR

PENGENALAN VEKTOR
Sifat besaran fisis :  Skalar
 Vektor

 Besaran Skalar
Besaran yang hanya memiliki besar ( nilai ) saja

Contoh: panjang, massa, dan waktu


Catatan : skalar tidak tergantung sistem koordinat

 Besaran Vektor
Besaran yang memiliki besar ( nilai ) dan juga arah
z

Contoh : kecepatan, percepatan, gaya


Catatan : vektor tergantung sistem koordinat
y

x
Adalah Himpunan ruas garis-ruas garis berarah yang

mempunyai besar dan arah yang sama,dimana panjang ruas

garis berarah itu disebut panjang vektor dan arah ruas

garis berarah disebut arah vektor


PENGGAMBARAN DAN PENULISAN (NOTASI)
VEKTOR
Gambar :
P Q

Titik P : Titik pangkal vektor


Titik Q : Ujung vektor
Tanda panah : Arah vektor
Panjang PQ = |PQ| : Besarnya (panjang) vektor

Notasi Vektor Besar vektor A = A = |A|

A Huruf tebal (pakai tanda mutlak)



A Pakai tanda panah di atas
A Huruf miring
Catatan :

a. Dua vektor sama jika arah dan besarnya sama


A B A=B

b. Dua vektor dikatakan tidak sama jika :


1. Besar sama, arah berbeda
B
A A B Why?

2. Besar tidak sama, arah sama


A B
A B Why?

3. Besar dan arahnya berbeda


A B
A B Why?
VEKTOR DI R2
Vektor di R2
adalah
vektor yang terletak di satu bidang
atau
Vektor yang hanya mempunyai
dua komponen yaitu x dan y
VEKTOR DI R 2

Y OP  PA  OA
A(x,y) OP  OQ  OA
y Q

a OP = xi; OQ= yj
j
x Jadi
X
O
i P
OA =xi + yj
i vektor satuan searah
sumbu X atau
j vektor satuan searah
a = xi + yj
sumbu Y
3
Vektor di R

3
Vektor di R

adalah Vektor yang terletak di


ruang dimensi tiga

atau

Vektor yang mempunyai

tiga komponen

yaitu x, y dan z
3
Misalkan koordinat titik T di R

adalah (x, y, z) maka OP = xi;

OQ = yj dan OS = zk
Z
S
zk T(x,y,z)

yj
O Q Y
xi
P
X
OP + PR = OR atau

OP + OQ = OR

OR + RT = OT atau
Z
S OP + OQ + OS = OT
zk T(x,y,z)

Jadi
t
yj OT = xi + yj + zk
O Y
xi Q
P R(x,y) atau t = xi + yj + zk
X
OPERASI VEKTOR
Penjumlahan Vektor
u w=u+v v
v w=u+v

Penjumlahan vektor menurut aturan segitiga dan aturan


jajaran genjang
Hasil dari aljabar tersebut dengan menggunakan 2
metode hasilnya sama, yaitu :
Penjumlahan Vektor
Dalam bentuk pasangan bilangan sbb:

a c
u    dan v   
b d 
a  c   a  c 
u  v         
b   d  b  d 
Pengurangan Vektor
Selisih dua vektor u dan v
u
v ditulis u – v
didefinisikan u + (-v)
Dalam bentuk pasangan u
bilangan
w=u-v -v
a c
u    dan v   
b d 
a  c   a  c 
u  v         
b   d  b  d 
Besar Vektor Hasil Penjumlahan dan
Pengurangan
Penjumlahan Pengurangan
a c a c
Jika u    dan v    Jika u    dan v   
b d  b d 
a  c   a  c  a  c   a  c 
u  v          u  v         
 b   d  b  d   b   d  b  d 
| u  v | (a  c) 2  (b  d ) 2 | u  v | (a  c) 2  (b  d ) 2
Sifat-sifat Vektor
Latihan (1) :
PERKALIAN VEKTOR
1. Perkalian Skalar dengan Vektor
2. Perkalian vektor dengan Vektor
a. Perkalian Titik (Dot Product)
b. Perkalian Silang (Cross Product)

1. Perkalian Skalar dengan Vektor Hasilnya vektor

C=kA k : Skalar
A : Vektor

Vektor C merupakan hasil perkalian antara skalar k dengan vektor A

Catatan :  Jika k positif arah C searah dengan A


 Jika k negatif arah C berlawanan dengan A

A C = 3A
k = 3,
Perkalian
Perkalian titik (dotTitik (Dot
product) a•b (dibaca Product)
a dot b) antara dua vektor
a dan b merupakan perkalian antara panjang vektor dan cosinus
sudut antara keduanya.

a  b | a || b | cos 
 Dalam bentuk komponen vektor, bila a = [a1,b1,c1] dan b = [a2,b2,c2],
maka :

a  b  a1a 2 b1b2  c1c2


 a•b > 0 jika {γ| 0 < γ < 90o}
 a•b = 0 jika {γ| γ = 90o}
 a•b < 0 jika {γ| 90o < γ< 180o}
Besar dan Arah dalam Perkalian Dot Product
Besar Sudut γ dapat dihitung dgn:
ab ab
cos   
| a || b | a a bb
PERKALIAN SILANG (CROSS PRODUCT)
Arah vektor hasil cross product
adalah tegak lurus pada kedua
vektor tersebut dan memenuhi
aturan tangan kanan (right-hand
rule).

a x b = ab sin  .

 = sudut antara vektor dan vektor


Dan apabila ditulis dalam determinan matriks, maka
kita dapatkan rumus sebagai berikut:
Cross Product
Contoh:

2. Diketahui koordinat titik A adalah (2, -3, 4). Tuliskan dalam bentuk vektor dan
berapa
besar
Jawab :vektornya ?

Vektor A = 2i – 3j + 4k

A = = 2 2 2 = satuan
A 2 + (- +4 29
3)

3. Tentukanlah hasil perkalian titik dan perkalian silang dari dua buah vektor berikut ini :
A = 2i – 2j + 4k
B = i – 3j + 2k
Jawab :

Perkalian titik : Perkalian silang :


A . B = 2.1 + (-2)(-3) + 4.2 i j k
= 16 AxB = 2 - 2 4
1 - 3 2
= { (-2).2 – 4.(-3)} i – {2.2 – 4.1} j + {2.(-3) – (-2).1} k
= (-4+12) i – (4-4) j + (-6+4) k
= 8i – 0j – 2j
= 8i – 2k
Sifat Perkalian skalar dan vektor
Vektor Posisi
Vektor yang menyatakan posisi suatu titik dalam sistem
koordinat

OA = a dan OB = b
Y adalah vektor posisi.
AB = OB – OA
 =b–a
A

B
a

0 X

31
VEKTOR SATUAN

Vektor yang besarnya satu satuan

A A
Notasi Aˆ  Aˆ  Aˆ  1 Besar Vektor
A A

Dalam koordinat Cartesian (koordinat tegak)


Z

k A Arah sumbu x: iˆ
j Arah sumbu y: ĵ
Y
i Arah sumbu z: k̂
X

A  Axiˆ  Ay ˆj  Az kˆ
Vektor Ortogonal
Teorema
Hasil perkalian dot product antara dua vektor
bukan-nol adalah nol jika dan hanya jika vektor-
vektor tersebut saling tegak lurus
Vektor a disebut ortogonal thd vektor b jika a•b =
0, dan vektor b juga ortogonal thd vektor a.
Vektor nol 0 ortogonal terhadap semua vektor.
Untuk vektor bukan-nol
 a•b = 0 jika dan hanya jika cos γ = 0  γ = 90o =
π/2
Proyeksi Ortogonal
Jika u dan a adalah vektor - vektor dalam
ruang berdimensi 2 atau 3 dan jika a ≠ 0, maka :

u.a Proyeksi ortogonal u pada a


Pr oy a u  2
a atau komponen vektor u yang
a sejajar dengan a

u.a Komponen vektor u


u  Pr oy a u  u  2
a yang ortogonal
a terhadap a
Panjang komponen vektor u sepanjang a

u.a
proy a u 
a

Anda mungkin juga menyukai