Sumber
Daya
Sistem
Inovasi
dan
Kehidupan
Kampus
Program studi Fisika FMIPA UNS
VEKTOR
2
Vektor di Ruang 2
Besaran Skalar dan Besaran Vektor
Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki besar
(panjang/nilai)
Ex: waktu, suhu, panjang, luas, volum, massa
Besaran Vektor-> memiliki besar dan arah
Ex: kecepatan, percepatan, gaya, momentum, medan
magnet, medan listrik
Notasi Vektor
Ruas garis berarah yg panjang dan arahnya tertentu.
Vektor dinyatakan dg huruf ū, u, u (bold), atau u
(italic).
Jika u menyatakan ruas garis berarah dari A ke B, maka
ditulis dengan lambang u = AB
Notasi u dibaca “vektor u”
3
Penyajian Vektor
a
Vektor sbg pasangan bilangan u
u = (a,b) b
a : komponen mendatar, b : komponen
vertikal
Vektor sbg kombinasi vektor satuan i dan j
u = ai + bj
Panjang vektor u ditentukan oleh rumus
| u | a 2 b 2
4
Kesamaan Vektor
5
a b a b
a b a
b
Dua vektor arah Dua Vektor besar dan arah
sama, besaran beda berbeda
6
Penjumlahan Vektor
u w=u+ v
v w=u+
v
v
u
u
Penjumlahan vektor menurut aturan segitiga dan aturan
jajaran genjang
Dalam bentuk pasangan bilangan sbb:
a c
u dan v
b d
a c a c
u v
b d b d
7
Elemen Identitas
Vektor nol ditulis 0
Vektor nol disebut elemen identitas
u+0=0+u=u
Jika u adalah sebarang vektor bukan
nol, maka –u adalah invers aditif u yang
didefinisikan sebagai vektor yang
memiliki besar sama tetapi arah
berlawanan.
u – u = u + (-u) = 0
8
Pengurangan Vektor
Selisih dua vektor u dan
v ditulis u – v v
didefinisikan u + (-v) u
Dalam bentuk pasangan
bilangan
u
w=u-v -v
a c
u dan v
b d
a c a c
u v
b d b d 9
Perkalian Vektor dengan Skalar
mu adalah suatu
vektor dg panjang u
m kali panjang 2u
vektor u dan searah
dengan u jika m >
0, dan berlawanan
arah jika m < 0.
a
Jika u dan m bilangan real,
b
a ma
maka : mu m
b mb
10
Sifat-Sifat Operasi Vektor
Komutatif a + b = b + a
Asosiatif (a+b)+c = a+(b+c)
Elemen identitas terhadap penjumlahan
Sifat tertutup-> hasil penjumlahan
vektor juga berupa vektor
Ketidaksamaan segitiga |u+v| ≤ |u| +
|v|
1u = u
0u = 0, m0 = 0.
Jika mu = 0, maka m=0 atau u = 0
11
Sifat-Sifat Operasi Vektor
(lanj.)
(mn)u = m(nu)
|mu| = |m||u|
(-mu) = - (mu) = m (-u)
Distributif : (m+n)u = mu + nu
Distributif : m(u+v) = mu + mv
u+(-1)u = u + (-u) = 0
12
Besar Vektor Hasil Penjumlahan
dan Pengurangan
Penjumlahan Pengurangan
a c a c
Jika u dan v Jika u dan v
b d b d
a c a c a c a c
u v u v
b d b d b d b d
| u v | (a c) 2 (b d ) 2 | u v | (a c) 2 (b d ) 2
13
Menentukan Arah Vektor Hasil
Penjumlahan dan Pengurangan
14
Vektor Posisi
OA = a dan OB = b
Y adalah vektor
posisi.
AB = AO + OB
A = OB – OA
B =b–a
a
b
0 X
15
Dot Product (Inner Product)
Perkalian titik (dot product) a•b (dibaca a dot b) antara
dua vektor a dan b merupakan perkalian antara
panjang vektor dan cosinus sudut antara keduanya.
a b | a || b | cos
Dalam bentuk komponen vektor, bila a = [a1,b1,c1] dan b = [a2,b2,c2],
maka :
17
Besar dan Arah dalam Perkalian
Dot Product
a b a b
cos
| a || b | a a bb
18
Contoh Perkalian Dot Product
19
Scalar Triple Product
Scalar triple product dari tiga vektor
a [a1 , a2 , a3 ], b [b1 , b2 , b3 ], c [c1 , c2 , c3 ]
ditulis (a b c) didefiniskan sebagai
(a b c) a (b c) andaikan b c v [v1 , v 2 , v 3 ]
a (b c) a v a1v1, a2 v2 , a3v3
b2 b3 b3 b1 b1 b2
a1
a2 a3
c2 c3
c3 c1 c1 c2
Ini mrpk ekspansi determinan orde 3 mnrt brs pertama, shg
b1 b2 b3
(a b c) a (b c) b1 b2 b3
20
c1 c2 c3
Scalar Triple Product
Geometric representation
bxc
a,b,c vektor
a
β sudut antara
β h c
(bxc) dan a
b h tinggi
parallelogram
Besar a (b c)
| a (b c) || a || b c | cos
| a | cos height h
jajaran genjang alas dg sisi b dan c mempunyai luas area | b c |
21
Kinematika Dua Dimensi
dr dv d 2 x
r r r0 v a 2
dt dt dt
Persamaan Kinematika Dua
Dimensi
GERAK PELURU
Asumsi-asumsi :
Selama bergerak percepatan gravitasi, g,
adalah konstan dan arahnya ke bawah
Pengaruh gesekan udara dapat
diabaikan
Benda tidak mengalami rotasi
Y
vy = 0
vxo
vy v
vxo vxo
vyo vo g vy v
qo vxo
0 vxo X
vy vyo gt y v yot 12 gt 2
vo sinqo gt vo sin q o t 12 gt 2
Contoh: Tendangan Sang Kiper
yH
v y2 v02y
0 14 2
9,8 m
2a y 210
Kecepatan Relatif
Jika sebuah partikel bergerak
dengan kecepatan vpA relatif
terhadap system koordinat A, yang
selanjutnya bergerak dengan
kecepatan vAB relatif terhadap
sistem koordinat B lain, kecepatan
partikel relatif terhadap B adalah:
v pB v pA v AB
Contoh: Gerak Relatif
vBS v 2
BW v
2
WS 4 2
2 2
4 ,5 m/s