Anda di halaman 1dari 4

SERING DIBUAT JAMU BERAS KENCUR, INILAH KANDUNGAN KIMIA DAN

MANFAAT KENCUR YANG SAYANG DILEWATKAN

Tanaman dari suku jahe-jahean (Zingiberaceae) berasal dari Asia bukanya bukan
hanya terdiri dari kencur saja, tapi ada jahe, kunyit, dan lengkuas yang membuatnya memiliki
bentuk yang hampir mirip. Kencur merupakan salah satu bumbu dapur yang memiliki aroma
khas segar dan semerbak, orang Jawa sering memasukkannya dalam kategori empon-empon.
Selain untuk masakan dan minuman, empon-empon jenis ini juga sudah dikenal sejak lama
sebagai obat alami. Kencur, jahe, dan kunyi dapat dibedakan dari beberapa sifat fisik dan
kimianya, berupa bentuk dan warna, daun, bunga, hingga rasanya.

Sumber Gambar: https://hellosehat.com/herbal-alternatif/herbal/manfaat-kencur-


untuk-kesehatan/

Kaempferia galanga (K. galanga) atau yang dikenal sebagai "kencur" di Indonesia
digunakan sebagai salah satu bahan makanan. Tanaman ini sering dijadikan pasta karena
dipercaya dapat mengatasi kelelahan. Berdasarkan hasil review, secara tradisonal tanaman ini
sering digunakan untuk pengobatan diare, migrain dan meningkatkan energi, dan mengatasi
kelelahan.1 Rimpang K. galanga selama ini digunakan oleh untuk menghilangkan sakit gigi,
sakit perut, pembengkakan pada otot dan rematik. K. Galanga secara luas juga digunakan di
Thailand untuk pengobatan hipertensi, asma, rematik, gagngguan pencernaan, demam, sakit
kepala dan mengurangi rasa nyeri abdomen (Cahyawati, 2020). Kencur, merupakan tanaman
tahunan asli Indonesia tetapi berbudaya di banyak bagian Asia yang menjadikan Thailand dan
Indonesia sebagai produsen dan pemasok utama. Tanaman ini memiliki banyak aplikasi dari
makanan untuk obat. Rimpang kunir dikumpulkan sepanjang tahun dan digunakan dalam
keahlian memasak di Asia karena rasanya yang pedas. Kencur adalah spesies yang berkerabat
dekat yang memiliki banyak kesamaan dengan lengkuas (Das dkk., 2020). Kandungan kimia
dalam kencur telah dipelajari secara menyeluruh oleh berbagai ilmuwan dan sejumlah
fitokimia yang disajikan dalam kunyit telah diisolasi dan diidentifikasi. Kandungan kimianya
yaitu, flavonoid, terpenoid, saponin, asam fenolik, dan minyak atsiri. Zat bioaktif utama ini
diekstraksi dari kunyit, seperti kaempferol, kunyit asetat, dan 1,8-cineole. Ditemukan pula
efek yang berguna bagi manusia, terutama untuk pencegahan stress oksidatif dengan
meneliminasi radikal bebas, seta memiliki sifat antimikroba, yang juga dikenal sebagai
antioksidan dan antimikroba aktif (Tang dkk., 2018). Perlu sahabat ketahui juga bahwa
kencur, juga disebut sebagai jahe aromatik, jahe pasir, adalah aromatik tumbuhan
Kaempferia galanga L. (famili Zingiberaceae). Ini dibudidayakan secara luas di Cina Selatan,
sebagai tanaman industri dijual di pasaran, dan rimpangnya telah digunakan sebagai bumbu
penyedap rasa ada dalam berbagai masakan. Dalam pengobatan tradisional Tiongkok,
rimpang kencur diresepkan untuk menghilangkan rasa sakit dan melancarkan pencernaan.
Dalam pengobatan tradisional, ia memiliki telah banyak digunakan untuk pengobatan
hipertensi, radang, dan tumor (Yao dkk., 2018).

Selain rasa khas yang bisa menambah lezat rasa masakan, berbagai manfaat kencur
dapat dilihat dari komposisinya yang terkandung di dalamnya. Komposisi kendur antara lain
ada pati, mineral, sineol, asam metil kanil dan penta dekaan, asam sinamat, etil ester, borneol,
kamphene, paraeumarin, asam anisar, alkaloid, dan gom. Kandungan sineol, asam metil
kanis, penta dekaan, asam sinamat, dan lainnya tersebut termasuk kategori minyak-minyak
atsiri. Senyawa lain yang terkandung dalam kecur adalah p-metoksisinamar, p-metoksistiren,
karen, borneol, dan parafin. Senyawa kimia utama dalam kencur adalah etil p-
metoksisinamat, sementara kandungan mintak atsiri berkisar 2,4-2,9 persen.

Seringkali dibuat sebagai obat tradisional berupa jamu beras kencur, manfaat kencur
tersebut tidak hanya menghilangkan dahaga namun juga pada untuk kesehatan. Manfaat
kencur dalam bidang kesehatan tersebut antara lain,

1. Mengobati batuk.
Ramuan tradisional kencur dengan garam, dianggap dapat menyembuhkan batuk
berdahak, membuat pernapasan lebih lega, hingga merekadan batuk berdahak lebih
cepat. Ramuan ini bahkan sering dikonsumsu para penyanyi sebelum tampu untuk
menjaga kondisi pita suara dan membuat tenggorokan lebih nyaman.
2. Menghilangkan stres
Sebuah penelitian dari Universitas Jahangirnagar Bangladesh, menemukan manfaat
kencur yang menunjukkan ekstrak tanaman ini, baik rimpang atau akar, maupun
daunnya bersifat adtidepresan terhadap sistem saraf pusat yang memberukan efek
sedatif atau menenangkan. Hal tersebut dapat mengurangi efek tres, cemas, gelisah,
hingga depresi.
3. Mengobati diare
Ekstrak kencur memiliki kandungan zat sitotoksik dan antibakteria dengan jumlah
yang cukup banyak, sehingga dipercaya sebagai obat yang mujarab untuk diare..
4. Bahan dasar jamu
Manfaat jamu yang berbahan dasar kencur, baik modern maupun tradisional adalah
dapat meningkatkan nafsu makan, mengatasi masalah pencernaan, sakit perut, sesak
napas, pilek hingga sakit kepada.
5. Mencegah karies gigi
Sifat antomikroba pada kencur memiliki manfaat membantuk menghambar
perkembangan bakteri Lactobacillus acidophilus. Jika dibiarkan semakin banyak,
bakteri tersebut bisa merusak gigi seperti karies gigi. Penyakit gigi yang umum pada
anak-anak ini akan menimbulkan lubang, infeksi, dan sakit gigi.

Nah, menarik bukan uraian di atas. Setelah membaca uraian yang menarik di atas
maka tidak ada alasan lagi untuk kita tidak menyukai kencur, segudang manfaat telah tersedia
bagi yang mengonsumsinya. Tak hanya melulu soal jamu, kencur juga dapat ditambahkan
sebagai bahan masakan mulai dari olahan pecel, urap, karedok, bahkan makanan hits yang
sempat viral yaitu seblak. Menikmati kencur, dapat dilakukan dengan cara yang
menyenangkan tanpa mengubah dan mengurangi manfaat di dalamnya. Yuk tunggu apalagi,
mulai sekarang biasakan mengkonsumsi olahan dari kencur agar mendapat beragam manfaat
yang terkandung di dalamnya. Tetap semangat dan salam sehat semuanya, sampai jumpa di
edisi artikel berikutnya.

Referensi

Buku dan Jurnal:

Cahyawati, P. N. 2020. Efek Analgetik dan Antiinflamasi Kaempferia Galanga (Kencur).


WICAKSANA: Jurnal Lingkungan dan Pembangunan, 4(1): 15-19.

Das, G., Patra, J., Goncalves, S., Romano, A., Grijalva, E., Heredia, J., Talukdar, A.,
Shome, S., dan Shin, H. 2020. Galangal, the Multipotent Super Spices: A Comprhensive
Review. Trends in Food Science & Techonolgy, 10 (1):50-62.

Tang, X., Xu, C., Yagiz, Y., Simmones, A., dan Marshall, M. 2019. Phytochemical
Profiles, and Antimicrobial and Antioxiant Activities of Greater Galangal [Alpina galanga
(Linn.) Swartz.] Flowers. Food Chemistry, 255 (3):300-308

Yao, F., Huang, Y., Wang, Y., dan He, X. 2018. Anti-inflammatory diarylheptanoids and
phenolics from the rhizomes of kencur (Kaempferia galanga L.). Industrial Crops and
Products, 125(1): 454-461.
Website:
https://hellosehat.com/herbal-alternatif/herbal/manfaat-kencur-untuk-kesehatan/

Dibuat oleh:

1. Auliya Maharani Lazuardi (Kimia 2020)


2. Nova Septi Widyaning Putri (Kimia 2020)

Anda mungkin juga menyukai