Anda di halaman 1dari 13

VEKTOR

A. Deskripsi Materi Ajar


Materi ajar ini membahas tentang vektor yang terdiri dari penjabaran notasi vektor,
penjumlahan vektor, pengurangan vektor, resultan vektor dengan menggunakan
metode segitiga, poligon, jajar genjang dan cosinus, selain itu dijabarkan pula
vektor satuan, dan cara penguraian vektor.

B. Kompetensi Dasar
3.3. Menerapkan prinsip penjumlahan vektor sebidang (misalnya perpindahan).
4.3. Merancang percobaan untuk menentukan resultan vektor sebidang (misalnya
perpindahan) beserta presentasi hasil dan makna fisisnya.

C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. memilih contoh besaran skalar dan besaran vektor
2. menggambar vektor dengan benar
3. menghitung penjumlahan vektor
4. menghitung pengurangan vektor
5. menggunakan operasi vektor sederhana dalam pemecahan masalah terkait
penjumlahan dan pengurangan vektor
6. mengkomunikasikan hasil percobaan tentang penjumlahan dan pengurangan
vektor
7. menghitung besar dan arah resultan vektor
8. mengoperasikan vektor dalam pemecahan masalah tentang resultan vektor
9. menganalisis cara menghitung besar dan arah vektor dengan metode segitiga
10. menganalisis cara menghitung besar dan arah vektor dengan metode jajargenjang
11. menganalisis cara menghitung besar dan arah vektor dengan metode poligon
12. menganalisis cara menghitung besar dan arah vektor dengan menggunakan aturan
kosinus
13. mengkomunikasikan hasil percobaan tentang resultan vektor
D. PETA KONSEP
E. MATERI AJAR

1. Uraian Materi
Pengantar
Besaran fisika dapat dibedakan menjadi besaran skalar dan besaran vektor.
Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai. Contoh besaran
skalar yaitu jarak, kelajuan, usaha, massa, energi, dan lain-lain. Jarak adalah
panjang lintasan yang ditempuh oleh benda. Sedangkan besaran vektor adalah
besaran besaran yang memiliki nilai dan arah. Contoh besaran vektor yaitu
perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, momentum dan lain-lain.
Perpindahan adalah perubahan posisi suatu benda Pada materi ini penulis akan
memfokuskan pembahasan pada besaran vektor.
a. Notasi Vektor
Vektor digambarkan dengan anak panah. Panjang anak panah menunjukkan
nilai vektor sedangkan tanda panah menyatakan arah vektor.
Contoh cara melukiskan A (dibaca vektor A) dapat dilihat pada Gambar 1.

Nilai vektor

titik tangkap
vektor arah vektor/ujung
vektor
Gambar 1. Cara melukiskan vektor A
(Sumber : Dokumen pribadi)

Notasi vektor dituliskan dengan cara :


a. Besaran vektor ditulis dengan huruf yang dicetak tebal dan huruf miring
digunakan untuk menyatakan besar vektor tersebut.
Contoh : vektor A dan besar vektornya A
b. Besaran vektor ditulis dengan tanda anak panah diatas lambang vektor
dan lambang mutlak sebagai besar vektor tersebut.
⃗ dan besar vektornya |A
Contoh : vektor A ⃗|

Dua buah vektor akan dikatakan searah apabila memiliki arah vektor yang
sama dan dikatakan berlawanan arah apabila memiliki arah vektor yang
berbeda.
Dua buah vektor dikatakan sama apabila nilai (panjang) dan arahnya sama.
Contoh :

A maka vektor A sama dengan vektor B atau A=B


B
Tetapi apabila nilainya sama dan arahnya berlawanan maka kedua vektor itu
berlawanan.
Contoh :
maka vektor A berlawanan dengan vektor B
A
B atau A= - B (tanda (-) menunjukkan arah vektor
bukan nilai).
b. Operasi Vektor
1) Melukiskan Penjumlahan dan Pengurangan Vektor
Penjumlahan dan pengurangan vektor tidak sama seperti penjumlahan dan
pengurangan besaran skalar karena arah vektor mempunyai pengaruh
dalam penjumlahan dan pengurangan vektor.
Secara grafis penjumlahan dan pengurangan vektor dapat digambarkan
sebagai berikut :
(a) Lukislah vektor pertama sesuai nilai dan arahnya.
(b) Letakkan titik tangkap vektor kedua di ujung vektor pertama sesuai
dengan nilai dan arahnya.
Contoh :
i) Penjumlahan dan pengurangan vektor yang terletak segaris.
Jika diketahuai vektor A, B da C seperti pada Gambar 2, maka
penjumlahan dan pengurangannya menjadi :

A B C

a) A + B A B
A+B
C A
b) A + C A+C

-B A
c) A – B A-B
A
d) A - B – C -B
-C
A-B-C
Gambar 2. Penjumlahan dan pengurangan vektor segaris
(Sumber : Bambang Ruwanto)
ii) Penjumlahan dan pengurangan vektor dalam satu bidang datar
Hasil penjumlahan dan pengurangan vektor disebut resultan vektor. Kita
memiliki vektor sebagai berikut :

F3
F1 F2

Gambar 3. Vektor dalam satu bidang datar


(Sumber : Dokumen pribadi)
Vektor seperti Gambar 3. dapat dilukiskan dengan empat metode yaitu
metode segitiga, metode poligon, metode jajaran genjang dan metode
cosinus.

(a) Metode Segitiga


Secara grafis penjumlahan dan pengurangan dengan metode segitiga
ditunjukkan pada Gambar 4.
a. = F1 + F2 c. R = F3 – F2
F2

F1
R = F3-F2 F3
R = F 1 + F2

-F2
b. R = F1 - F2
-F2

R = F1 - F2 F1

Gambar 4. Penjumlahan dua vektor atau lebih dengan metode segitiga


(Sumber : Dokumen pribadi)

(b) Metode Poligon


Secara grafis penjumlahan dan pengurangan dengan metode poligon
ditunjukkan pada Gambar 5.
1. R = F1 + F2 + F3 2. R= F1 - F2 - F3

F2
-F3
R=F1 - F2 - F3
F1
F3 -F2

R=F1 + F2 + F3
F1

Gambar 5. Penjumlahan dua vektor atau lebih dengan metode poligon


(Sumber : Dokumen pribadi)

(c) Metode jajaran genjang


Cara melukiskan resultan vektor dengan metode jajaran genjang adalah
sebagai berikut :
1. Letakkan titik tangkap vektor 1 dan 2 pada satu titik sesuai nilai dan arah
masing-masing vektor.
2. Tariklah garis dari ujung vektor satu sejajar dengan vektor yang lain dan
sebaliknya.
3. Tariklah garis dari titik pangkal kedua vektor sampai ke titik potong
garis sejajar vektor tersebut seperti yang terlihat pada Gambar 6.
Contoh :
1). R = F1 + F2 R=F1 + F2
F1

F2

2). R = F1 - F2
R=F1 - F2

F1

-F2
3). R = F1 + F2 + F3

F1
F1 +F2

F2
R=(F1 + F2) + F3

F3

Gambar 6. Penjumlahan dan pengurangan vektor metode jajaran genjang


(Sumber : Dokumen pribadi)

(d) Metode Cosinus


Dua vektor F1 dan F2 yang saling mengapit sudut  seperti pada Gambar
7 maka besar resultan kedua vektor tersebut adalah :

F1 R
(180-α)
α β
A F2 B
Gambar 7. Penjumlahan vektor dengan metode cosinus
(Sumber : Dokumen pribadi)

F1 + F2 = R ........................................................................ (1)
Secara metematis nilai Resultan (R) diselesaikan dengan rumus aturan
cosinus sebagai berikut :
R 2 = F12 + F22 + 2  F1  F2  cos  ................................................ (2)

R = F12 + F22 + 2  F1  F2  cos  ............................................(3)

Untuk menentukan arah resultan vektor perhatikanlah segitiga ABC pada


Gambar 7, dengan menggunakan rumus aturan sinus maka diperoleh
rumusan sebagai berikut :
R F
= 1 ; ingat sin (180 - α) = sin α ................ (4)
sin(180 - α) sinβ
R F
= 1 ................................................................. (5)
sin α sinβ
F sin α
sin β = 1 ................................................................. (6)
R
dimana β adalah sudut yang menunjukkan arah resultan vektor
c. Menguraikan vektor dan perpaduan vektor
1. Vektor Satuan
Vektor satuan adalah vektor yang bernilai satu dan tidak mempunyai
satuan. Vektor satuan digunakan untuk menjelaskan arah suatu vektor.
Vektor satuan biasanya dituliskan dengan cara :
a. huruf kecil dan ditulis tebal, contoh : a
b. huruf kecil dan diberi tanda caping (^), contoh : â

Dalam sistem koordinat Cartesius, vektor satuan yang searah dengan


sumbu-x positif dinamakan vektor satuan î, sedangkan vektor satuan yang
searah dengan sumbu-y positif dinamakan vektor satuan ĵ.
Contoh :
Fx = Fx î ................................................................. (7)
Fy = Fy ĵ ................................................................. (8)

2. Menguraikan Vektor
Jika dua buah vektor atau lebih dapat diresultankan menjadi satu buah
vektor resultan maka berlaku juga sebaliknya. Sebuah vektor dapat
diuraikan kembali menjadi dua buah vektor yang disebut vektor
komponen. Vektor dapat diproyeksikan pada sumbu koordinat (x, y) atau
kartesian. Uraian vektor pada sumbu-y disebut komponen vektor sumbu-y
demikian halnya dengan sumbu-x, vektor komponennya disebut
komponen vektor sumbu-x.
Perhatikanlah cara menguraikan sebauh vektor atau lebih pada sumbu-x
dan sumbu-y seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8.
y

Fy = Fy ĵ F

α
Fx = Fx î x

Gambar 8. Penguraian sebuah vektor pada bidang – xy


(Sumber : Halliday, Resnick, Walker)
Keterangan :
Fx = komponen vektor F pada sumbu-x
Fy = komponen vektor F pada sumbu-y
 = sudut antara F dan sumbu-x
maka dapat dituliskan besar komponen vektornya adalah:
Fx = F. cos  ............................................... (9)
Fy = F. sin  ............................................... (10)
besar F adalah :
2
|𝐅| = √(𝐹𝑥 )2 + (𝐹𝑦 ) ................................ (11)

3. Perpaduan dua buah vektor atau lebih dengan analitis vektor.


Sejumlah vektor membentuk sudut tertentu terhadap bidang
horinsontal (sumbu-x) atau vertikal (sumbu-y) akan lebih mudah jika
seluruh vektor komponen dijumlahkan pada sumbu masing-masing
dibanding dengan mengunakan cara grafis. Metode ini dikenal dengan
cara analitis. Untuk lebih jelasnya perhatikan langkah berikut:
1. Lukislah uraian vektor komponen x dan y dari masing-masing
vektor seperti pada Gambar 9.
y
F2
F2y

F1
F1y
α β
F2x F1x x

F3

Gambar 9. Penjumlahan dua vektor atau lebih pada sumbu x dan y dengan
metode analisis
(Sumber : Dokumen pribadi)
Carilah nilai vektor komponen X dan Y lalu masukan ke Tabel 1.
Tabel 1. Analisis komponen vektor
Vektor Vektor Komponen Vektor Komponen
Sumbu X Sumbu Y
F1 F1x= F1 cos  =…. F1y= F1 sin  =….
F2 F2x= -F2 cos  = … F2y= F2 sin  = …
F3 F3x= -F3 cos 90 =…. F3x= -F3 sin 90 =….
 Fx=……………. Fy=…………….

Tanda (-) menunjukkan sumbu negatif


2. Hitunglah resultan dengan rumus berikut :

R= ( F ) + ( F )
x
2
y
2
............................................... (12)

untuk menentukan arah vektor resultan digunakan nilai tangen


vektor komponen X dan Y :

tan α =
F x
........................................................... (13)
F y

Keterangan :
 = sudut vektor resultan terhadap sumbu-x
Contoh Soal
1. Seseorang anak berjalan berturut-turut 8 m ke arah timur, 5 m ke arah selatan,
3 m ke arah barat, dan 4 m ke arah utara. Tentukanlah :
a. Total jarak yang ditempuh anak tersebut dari titik awal geraknya.
b. Besar perpindahan anak tersebut secara geometri maupun analitis.
Jawab :
a. Total jarak = 8 m + 5 m + 3 m + 4 m = 20 m
b. Perpindahan :
5m 8m
1m

4m 5m
3m

Perpindahan = √52 + 11
= √25 + 1 = √26 m

2. Dua buah gaya F1 dan F2 masing – masing besarnya 100 N dan 60 N saling
mengapit sudut 600. tentukan arah dan resultan kedua vektor tersebut ?
Diketahui :
F1 = 100 N
F2 = 60 N
 = 600
Ditanya : R dan  ……?
Jawab :

𝑅 = √𝐹1 2 + 𝐹2 2 + 2 . 𝐹1 . 𝐹2 . cos 𝛼

𝑅 = √1002 + 602 + 2.100.60 cos 60°

1
𝑅 = √1002 + 602 + 2.100.60.
2

𝑅 = √19600 = 13

arah vektor resultan adalah


𝐹1 sin 𝛼
sin 𝛽 =
𝑅
100 sin 60°
sin 𝛽 =
130
1
100. 2 √3
sin 𝛽 =
130
50√3
sin 𝛽 = = 0,66617
130
𝛽 = 41,72°
jadi resultanya 130 N ke arah 41,720 terhadap F2.
3. Tiga buah vektor F1, F2 dan F3
y
masing – masing besarnya adalah
10 N, 20 N dan 19 N terletak
F2 = 20 N
seperti pada gambar di bawah ini. F1 = 10N
Tentukan resultan dan arah ketiga 53o 37o
vektor tersebut. x
F3 = 19 N

Jawab :

F2
F2y = F2 sin 53o

F1y = F1 sin 37o


F1

53o 37o
F1x = F1 cos 37o x
F2x = F2 cos 53o
Vektor komponen gaya pada sumbu x dan y adalah :
Vektor Vektor Komponen Sumbu x Vektor Komponen Sumbu y
F1 10 cos 37 = 10 . 0.8 = 8 N 10 sin 37 = 10 . 0,6 = 6 N
F2 - 20 cos 53 = 20 . 0,6 = -12N 20 sin 53 = 20 . 0,8 = 16 N
F3 -19 cos 90 = 0 -19 sin 90 = -10.1 = -19 N
 Fx= - 4 N Fy= 3 N

jadi resultan Vektornya adalah :

R= (− 4)2 + (3)2
R = 16 + 9
R = 25
R =5N
sedangkan arah vektor komponennya adalah:
−4 4
tan α = =−
3 3
 = 530 terhadap sumbu-x (-) atau 370 terhadap sumbu-y (+).
F. Rangkuman

1. Vektor digambarkan dengan anak panah. Panjang anak panah menunjukkan nilai
vektor sedangkan tanda panah menyatakan arah vektor.
2. Notasi vektor dituliskan dengan cara :
a. Besaran vektor ditulis dengan huruf yang dicetak tebal dan huruf miring
digunakan untuk menyatakan besar vektor tersebut.
b. Besaran vektor ditulis dengan tanda anak panah diatas lambang vektor dan
lambang mutlak sebagai besar vektor tersebut.
3. Dalam melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan sejumlah vektor
digunakan empat metode yaitu metode segitiga, metode poligon, metode jajar
genjang dan metode cosinus.
4. Menguraikan vektor dan perpaduan vektor.
y
besar komponen vektornya adalah:
Fx = F. cos 
F Fy = F. sin 
Fy 2
|𝐅| = √(𝐹𝑥 )2 + (𝐹𝑦 )
Fx = komponen vektor F pada sumbu x
α Fy = komponen vektor F pada sumbu y
x
Fx  = sudut antara F dan sumbu x

5. Perpaduan dua buah vektor atau lebih dengan analitis vektor. vektor
komponen X dan Y dari masing-masing vektor.
y
F2 Resultan vektornya
F2y
R= ( F ) + ( F )
x
2
y
2

F1
F1y
arah vektor resultan :
α β
tan α =
 Fx
F2x F1x x  Fy
 = sudut resultan vektor terhadap
F3 sumbu-x

Anda mungkin juga menyukai