Anda di halaman 1dari 34

Besaran dan satuan

Pengukuran

Penjumlahan Vektor
Besaran adalah sesuatu yg dapat diukur dan hasilnya dinyatakan dengan
angka-angka.

Besaran pokok adalah besaran yang satuannya ditetapkan terlebih dahulu.

Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari satu atau lebih
besaran pokok.
No Besaran Pokok Dimensi
Nama Besaran Simbol Besaran Satuan
1 Massa m Kilogram (kg) [M]
2 Panjang l Meter (m) [L]
3 Waktu t Sekon (s) [T]
4 Kuat arus listrik i Ampere (A) [I]
5 Suhu T Kelvin (K) [θ]
6 Intensitas cahaya J Candela (cd) [J]
7 Jumlah zat n Mol (mol) [N]

No Besaran Turunan Dimensi


Nama Besaran Simbol Besaran Satuan
1 Kecepatan v m/s [L/T]
2 Energi E J [M][L]2 [T]-2
A. Pengukuran

• Pengukuran adalah suatu kegiatan


mengukur baik itu secara kualitatif
maupun kuantitatif, sedangkan
mengukur adalah membandingkan
suatu besaran dengan suatu ukuran
yg sudah menjadi patokan

• Dalam melakukan suatu pengukuran ada


beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Ketidakpastian
2. Angka penting dan notasi
B. Ketidakpastian

• Ketidakpastian muncul akibat dilakukannya sebuah


pengukuran, karena tidak ada pengukuran yang hasilnya
mutlak
• Adapun sumber-sumber ketidakpastian muncul :
1. Batas akurasi dari setiap alat pengukuran yang dipakai
2. Kepresisian
3. Ketidakpastian dianggap satu,dua atau tiga unit angka
pada nilai hasil pengukuran
Pengukuran
• Jangka Sorong
• Mikrometer sekrup
• Mikrometer sekrup

Skala utama menunjukkan angka 1,5 mm


Skala nonius yang berimpit dengan skala utama adalah skala ke15
(15 x 0,01 mm = 0,15 mm)
Jadi hasil pengukuran panjang = 1,5 mm + 0,15 mm = 1,65 mm
C. Angka Penting dan Notasi Ilmiah
• Angka penting adalah sejumlah angka yang dapat
dipercaya sebagai angka hasil pengukuran.
• Aturan menggunakan angka penting:
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting
2. Angka nol yang terletak diantara dua angka yang bukan
nol adalah angka penting
Contoh: 107 g dan 5,05 kg memiliki 3 angka penting
3. Bilangan desimal <1, angka nol yang terletak sebelum
angka bukan nol tidak termasuk angka penting
Contoh: 0,0235 cm3 angka penting
4. Bilangan desimal <1, angka nol yang terletak setelah
angka bukan nol termasuk angka penting
Contoh : 0,1100 cm  4 angka penting
5. Bilangan Asli yang berakhir dengan angka nol harus
ditulis dalam bentuk notasi ilmiah
Contoh : 21.800  2,18 x 104
0,0033  3,3 x 10-3
OPERASI ANGKA PENTING
1. Penjumlahan dan pengurangan
89,23
12,3 +
101,53  101,5
2. Perkalian dan pembagian
0,5242  4 AP
4,1 x  2 AP
2,14922  2,1 (2AP)
3. Pemangkatan
(1,5)2 = 2,25 (3AP)  2,2 (2AP)
4. Penarikan akar

13,4  3 AP
3,661  4 AP
3,66  (3AP)

5. Hasil perkalian bilangan eksak dengan angka


penting
15,06  4 AP
9 x
135,54
135,5  (4AP)
SOAL

1. Tuliskan hasil-hasil operasi berikut ini, sesuai dengan aturan


angka penting
a. 12,61 + 5,2 d. (1,25)2
b. 12,61 x 5,2 e.2,25
c. 60 x 5,23
2. Tuliskan bilangan-bilangan berikut kedalam notasi ilmiah
a. 4200 d. 0,007
b. 5.807,6 e. 0,006300
c. 200300000 f. 0,00000054
VEKTOR

Besaran vektor adalah Besaran yang memiliki besar/nilai


dan arah. Misalnya gaya, kecepatan dan percepatan.

Cara penulisan vektor

a atau A AB atau PQ

a, A, AB
Penjumlahan Vektor
A
R=A+B
Penjumlahan vektor segaris kerja B

B
Metode Segitiga A

B
Metode Jajaran Genjang A
Menguraikan Vektor

Menguraikan Vektor adalah kebalikan dari menjumlahkan


vektor. Sebuah vektor dapat diuraikan menjadi dua atau lebih
yang sebidang atau setitik tangkap sampai terhingga
banyaknya.

y Ax = A cos  Ay = A sin 

Ay
A
A  Ax2  Ay2


O
Ax x
CONTOH

Sebuah gaya F = 400 N membentuk sudut 30o terhadap sumbu x


positif. Tentukan komponen gaya pada sumbu x dan sumbu y.
y

Fy Dik F = 400 N
F
 = 30o
 Dit Fx dan Fy
O
Fx x

Tentukan besar danvektor jika diketahui komponen-komponen


vektornya Fx = 2 N dan Fy = 2 √3 N.
Metode Jajaran Genjang

+ B
B A
R=


θ
O
A
Besar Resultan vektor

R  A2  B 2  2 AB. cos 
Arah vektor

B
sin   sin 
R
CONTOH

Dua buah vektor sebidang masing-masing besarnya F1= 15 N dan F2 = 9 N,


dan sudut apitnya 60o. Tentukan Besar resultan dan arah resultan terhadap
vektor pertama
C B

CONTOH
F2
Dik F1 = 15 N
F2 = 9 N

 θ  = 60o
Dit Resultan = ………….?
arah R terhadap F1
O A
F1
Arah Resultan terhadap F1
Besar Resultan F
sin   2 x sin 
2 2 R
R  F1  F2  2 F1 F2 . cos 
9
 x sin 60 o
 152  9 2  2.15.9. cos 60 21
 0,37
 225  81  270.(0,5)
  arc sin 0,37
 441   21,6 o
 21 N
M L

1

2
 O
2 A K
1 S  A2  B 2  2 AB. cos 
R=

A B S
A-

 
B

sin 1 sin  2 sin 

P N S  A2  B 2  2 AB. cos 
O F1
A
 1
2
F2

Arah Selisih terhadap F1


C
S F2
B 
sin  sin 1
2 2
S  F1  F2  2 F1 F2 . cos  F2
sin 1  x sin 
S
 152  9 2  2.15.9. cos 60 9
 x sin 60 o
13,07
 225  81  270.(0,5)  0,59
 36,2 o
 171
 13 ,07 N
Dua buah vektor sebidang masing-masing besarnya A = 6 satuan dan B = 8
satuan, dan sudut apitnya 60o. Tentukan:
a.Besar resultan dan arah resultan terhadap vektor pertama
b.Besar dan arah selisih vektor

Dik A = 6 satuan
B = 8 satuan
 = 60o
Dit a. R dan Arah vektor terhadap A
b. S (selisih) dan arah vektor terhadap A
Penyelesaian

 2

O
A Arah Resultan terhadap F1
Besar Resultan
R B
2 2
R  A  B  2 AB. cos  
sin  sin  2
R  6 2  82  2.6.8. cos 60 sin  2 
B
x sin 
R
R  36  64  96.(0,5) 8
 x sin 60 o
R  148 12,2
 0,56
R  12,2 satuan
 34 o
O A
 1
2
B

2 2
Arah Selisih terhadap F1
S  A  B  2 AB. cos 
R B

 6 2  82  2.6.8. cos 120 sin  sin 1
B
sin 1  x sin 
S
 36  64  96.(0,5) 8
 x sin 120 o
 52 7,2
 0,96
 7,2 satuan
 74,2 o
Dua buah vektor sebidang masing-masing besarnya A = 10 m
dan B = 5 m dan sudut apitnya 30o. Tentukan:
a.Besar resultan dan arah resultan terhadap vektor pertama
b.Besar dan arah selisih vektor

Dik A = 10 m
B=5m
 = 30o
Dit a. R dan Ө terhadap A
b. S (selisih) dan Ө terhadap A
CONTOH

1. Sebuah vektor A dengan besar 20 m membentuk sudut 37o


terhadap sumbu x positif. Tentukan komponen-komponen
vektor tersebut.
2. Tentukan besar dan arah vektor yang memiliki komponen-
komponen vektor Fx = 3 N dan Fy = 4 N.
y
Resultan vektor pada sumbu x

F3 Resultan vektor pada sumbu y


F2
3
Resultan vektor
2 F1
1
x
CONTOH

Vektor F1 memiliki besar F = 3 m dan berarah 30o terhadap


sumbu x positif. Vektor F2 memiliki besar F = 2 m dan berarah
60o terhadap sumbu x positif. Vektor F3 memiliki besar 4 m dan
berarah 120o terhadap sumbu x positif. Tentukan besar resultan
vektor dan arah resultan.

F3
F2
3
2 F1
1
x
1. sebuah mobil bergerak lurus beraturan menempuh jarak 6 km dalam waktu 4
menit. Jika mobil tersebut bergerak dalam waktu 10 menit berapakah jarak
yang ditempuh oleh mobil tersebut?
2. budi mengendarai sepeda motor dengan kelajuan awal 25 m/s. ketika akan
berhenti budi memperlambat motornya dengan perlambatan 2 m/s2. berapakah
waktu yang diperlukan agar sepeda motor Budi benar-benar berhenti.
3. Sebuah bola dilepaskan dari sebuah gedung dan sampai di dasar lantai dalam
waktu 4 sekon. Berapakah tinggi gedung tersebut.
4. Sebuah bola tenis dilemparkan vertikal ke atas dengan kecepatan awal 15 m/s.
tentukan WAKTU yang diperlukan untuk kembali ketangan.

1. dua buah mobil terpisah sejauh 75 m bergerak saling mendekati pada saat yang
bersamaan masing-masing dengan kecepatan 10 m/s dan 5 m/s. Dimana kedua
mobil tersebut akan bertemu.
2. sebuah mobil bergerak dengan kecepatan awal 5 m/s, setelah 40 sekon
kecepatan mobil tersebut menjadi 45 m/s. tentukanlah percepatan rata-rata
mobil tersebut.
3. Sebuah benda dijatuhkan dari ketinggian 20 m dari permukaan tanah. Benda
mengalami gerak jatuh bebas. Jika g = 10 m/s2, tentukan kecepatan benda saat
menyentuh tanah.
4. Sebuah benda dilemparkan vertikal ke atas dengan kecepatan awal 30 m/s,
tentukan tinggi maksimum yang dapat dicapai oleh benda.

Anda mungkin juga menyukai