Anda di halaman 1dari 5

DERET HITUNG DAN DERET UKUR

I. DERET HITUNG

Deret hitung adalah deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan penjumlahan

terhadap sebuah bilangan tertentu. Bilangan yang membedakan suku-suku dari deret

hitung dinamakan pembeda, ini merupakan selisih antara nilai-nilai dua suku yang

berturutan.

Contoh :

a). 7, 12, 17, 22, 27. 32 ( pembeda = 5)

b). 93, 83, 73, 63, 53, 43 ( pembeda = 10)

1.1. Suku ke n dari Deret Hitung

Besarnya nilai suku tertentu (ke-n) dari sebuah deret hitung dapat dihitung melalui

sebuah rumus :

7, 12, 17, 22, 27 32


S1 S2 S3 S4 S5 S6

S1 = 7 = a
S2 = 12 = a + b = a + (2-1)b
S3 = 17 = a + 2b = a + ( 3-1)b
S4 = 22 = a + 3b = a + ( 4-1)b maka dapat dibuat rumus :

S n  a  ( n  1)b , dimana :
a : suku pertama atau S1
b : pembeda
n : Indeks suku

Berdasarkan rumus di atas, dengan mudah dan cepat dapat menghitungnilai-nilai suku

tertentu. Misalkan menghitung nilai suku ke 10 dan ke 23 dari deret hitung di atas.

S10 = a + (n-1) b = 7 + (10 – 1) 5 = 7 + 45 = 52


S23 = a + (n-1) b = 7 + ( 23 – 1) 5 = 7 + 110 = 117
1.2. Jumlah n suku

Jumlah sebuah deret hitung sampai dengan suku tertentu adalah jumlah nilai

suku-sukunya, sejak suku pertama (S1 atau a) sampai dengan suku ke n (Sn)

yang bersangkutan.

n
J n   S i  S1  S 2  ........  S n
i 1
4
J 4   S i  S1  S 2  S 3  S 4 ,
i 1
5
J 5   S i  S1  S 2  S 3  S 4  S 5 Berdasarkan rumus Sn = a + (n-1)b,
i 1
maka masing-masing S dapat diuraikan :

J4 = a + (a+b) + (a+2b) + ( a+ 3b) = 4a + 6b


J5 = a+ (a+b) + ( a+2b) + (a + 3b) + ( a + 4b) = 5a + 10b

Kemudian masing –masing J dapat ditulis ulang dalam bentuk :

4
J 4  4a  6b  4a  ( 4  1)b
2
5 n
J 5  5a  10b  5a  (5  1)b , J n  na  ( n  1)b atau
2 2
J n  2a  n  1b = 2a  n  1b = n a  a  (n  1)b
n n
2 2 2
n
J n  (a  Sn )
2

Untuk menghitung jumlah sebuah deret hitung sampai suku tertentu (n) terdapat 4

bentuk rumus yang dapat digunakan :

n
J n   S i  S1  S 2  ........  S n Jn 
n
2a  n  1b
i 1 2
n n
J n  (a  Sn ) J n  na  ( n  1)b
2 2

Berapakah jumlah sebuah deret hitung sampai suku ke 10 ?

( 7  S10 )  57  52   295


10
J 10  J 10  70  5(9)5  295
2
II. DERET UKUR

Deret ukur adalah deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan perkalian

terhadap sebuah bilangan tertentu. Bilangan yang membedakan suku-suku sebuah

deret ukur dinamakan pengganda, yaitu merupakan hasil bagi nilai suatu suku

terhadap nilai suku didepannya.

Contoh :

a). 5, 10, 20, 40, 80, 160 ( pengganda = 2 )


b). 512, 256, 128, 64, 32, 16 ( pengganda = 0,5 )

2.1 Suku ke n dari Deret Ukur

S1 = 5 = a
S2 = 10 = ap = ap2-1
S3 = 20 = app = ap2 = ap3-1
S4= 40 = appp = ap3 = ap4-1 Maka dapat dibuat rumus :

S n  ap n 1 Dimana : a : suku pertama


P : pengganda
n : indeks suku

Berdasarkan rumus di atas, dapat dihitung nilai suku ke 10 dari deret ukur dalam
contoh a). dan b). diatas

a). S10  (5)( 2 )101  (5)(512 )  2560


b). S10  (512 )( 0,5)101  (512 )(1 / 512 )  1

2.2. Jumlah n suku

Jumlah sebuah deret ukur sampai dengan suku tertentu adalah jumlah nilai suku-

sukunya dari suku pertama sampai dengan suku ke n

n
J n   S i  S1  S 2  S 3  .........  S n , Berdasarkan S n  ap n 1 maka masing-
i 1
masing S dapat dijabarkan sbb:

J n  a  ap  ap 2  ap 3  ........  ap n 2  ap n 1 (1)
Jika persamaan (1) dikalikan dengan bilangan pengganda p, maka :

pJ n  ap  ap 2  ap 3  ap 4  ........  ap n 1  ap n (2)
Ke dua persamaan tersebut dikurangkan, sehingga didapatkan selisih sbb :

J n  pJ n  a  ap n
J n (1  p )  a (1  p n ) , dapat dibuat rumus jumlah deret ukur sampai dengan
suku ke n, yaitu :

a (1  p n ) a  p n  1
Jn  atau Jn 
1 p p 1

a (1  p n )
Apabila p <1 sebaiknya menggunakan rms. Jn 
1 p

a  p n  1
Apabola p  1 sebaiknya menggunakan rumus Jn 
p 1

Pada deret ukur a). 5, 10, 20, 40, 80, 160 ( pengganda = 2 )
b). 512, 256, 128, 64, 32, 16 ( pengganda = 0,5)

Berapa jumlah deret ukur sampai suku ke 10 ?

a).
a  p n  1 5210  1 5(1023)
Jn  = J 10    5115
p 1 2 1 1

b).

a (1  p n ) 512(1  0,510 ) 5121023 / 1024


Jn  = J 10   1023
1 p 1  0,5 0,5

2.3. Latihan Soal :

1. Dari sebuah deret hitung yangs suku pertamanya 125 dan pembeda antar suku-
sukunya 20, hitunglah :
a). S5 c). J5
b). S10 d). J10

2. Dari sebuah deret ukur yang suku-sukunya 15, 45, 135, 270, …………..,
hitunglah:
a). S6 c). J6
b). S15 d). J15
3. Deret ukur X mempunyai nilai a = 512 dan p = 0,5, sedangkan deret ukur Y
mempunyai nilai S3 = 16 dan p = 4. Pada suku keberapa nilai suku-suku dari
kedua deret ini sama ?

Anda mungkin juga menyukai