CRISTOPHER
NIT. 05.17.008.153/N
AHLI NAUTIKA TINGKAT III
CRISTOPHER
NIT. 05.17.008.153/N
AHLI NAUTIKA TINGKAT III
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
NAMA : CRISTOPHER
NIT : 05.17.008.1.53.N
JURUSAN : NAUTIKA
Merupakan karya asli saya bukan jiplakan skripsi dari orang lain dan saya
Bilamana terbukti merupakan jiplakan dari orang lain maka saya bersedia untuk
membuat skripsi dengan judul baru dan atau menerima sanksi lain.
Yang Menyatakan,
CRISTOPHER
NIT. 05.17.007.1.53.N
iii
PERSETUJUAN SEMINAR
NIT : 05.17.008.1.53/N
Menyetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
iv
PENGESAHAN
KARYA ILMIAH TERAPAN
Menyetujui :
Penguji II Penguji III
Penguji I
Muhamad Imam Firdaus, S.S.T.Pel., M.M Dety Sutralinda, S.SiT Dr. Hariyono, ST,MT,MM
Mengetahui :
Ketua Jurusan Nautika
v
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur senantiasa saya panjatkan kepada Allah SWT. Tuhan
Yang Maha Esa pengayom segenap alam yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga dalam penulisan proposal ini saya tidak mengalami kendala
hingga terselesaikannya proposal yang saya beri judul “IMPLENTASI
PENGGUNAAN ALAT NAVIGASI ELEKTRONIK RADAR DI ATAS
KAPAL MV. MARTHA GOLDEN PADA SAAT MASUK ALUR
PELAYARAN SEMPIT UNTUK MENCEGAH TUBRUKAN”.
Pada kesempatan ini, dalam penulisan proposal ini saya mendapatkan
banyak bantuan dari berbagai pihak, oleh karenanya dari hati yang terdalam saya
juga ingin mengungkapkan rasa terima kasih saya kepada :
Kedua orangtua saya yang selalu memberikan dukungan kepada saya baik
itu berupa dukungan moril maupun dukungan materil.
Kepada Dosen Pembimbing materi Mata Kuliah yang telah memberikan
bimbingan, arahan dan masukan baik dalam pembuatan proposal ini maupun dalam
bidang lainnya.
Teman-teman seperjuangan yang juga selalu memberikan motivasi baik
berupa sharing pendapat, motivasi dan hal-hal lainnya dalam rangka pembuatan
proposal ini.
Pihak-pihak terkait lainnya yang juga turut serta membantu saya dalam
pembuatan karya tulis ilmiah ini. Saya sangat menyadari tidak ada manusia yang
sempurna begitu juga dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, apabila nantinya
terdapat kekurangan, kesalahan dalam karya tulis ilmiah ini, saya selaku penulis
sangat berharap kepada seluruh pihak agar dapat memberikan kritik dan juga saran
seperlunya.
Akhir kata, semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat dan
bahan pembelajaran kepada kita semua.
CRISTOPHER
NIT. 05.17.007.1.53
vi
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
viii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan… .............................................................................. 49
B. Saran…........................................................................................ 49
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2. 1 .................................................................................................................5
Tabel 4. 1................................................................................................................40
Tabel 4. 2................................................................................................................41
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penerapan Alat Navigasi yang baik dan benar erat kaitannya dalam
Indonesia berada pada daerah – daerah yang memiliki Alur Pelayaran Sempit,
Sangatta, Cilacap dan daerah lain yang memiliki luasan perairan yang memiliki
lebar kurang dari 100 Meter. Oleh karena itulah disebut Alur Pelayaran Sempit,
Kecermatan dan Keahlian dari pada setiap kapal yang berlayar di Alur
kapal-kapal berada pada saat resiko tinggi tabrakan. Maka untuk mengurangi
dan mencegah resiko bahaya tabrakan di lalu lintas laut tersebut maka dari sisi
alur pelayaran sempit dengan menggunakan alat navigasi yang berada di kapal.
Salah satunya dengan penggunaan Radar singkatan dari Radio Detector And
Ranging adalah suatu alat bantu navigasi yang mampu mendeteksi (to detect)
suatu obyek tertentu di luar kapal, dan menentukan jarak antara obyek tersebut
1
2
Taiwan yang akan keluar dari dermaga Peti Kemas pelabuhan Tanjung Perak
Nusantara dari Balikpapan yang akan menuju Tanjung Perak disebabkan oleh
tidak hanya untuk dalam penentuan haluan kapal, jarak antara kapal lain, dan
di sekitar dalam cuaca yang cerah kita bisa melaksanakanya tanpa kendala tetapi
di saat Penglihatan Terbatas karena cuaca buruk yang di alami akan menambah
tingkat resiko bahaya tubrukan di laut. Dalam hal ini banyak kejadian tabrakan
di alur pelayaran sempit. Dari masalah yang di ungkit di atas maka penulis
pengaruh apa saja dari radar dalam mengatasi bahaya turukan di laut.
3
B. Rumusan Masalah
pelayaran sempit ?
C. Batasan Masalah
Radar di Alur Pelayaran Sempit untuk pengamatan, dalam penelitian ini penulis
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Sempit.
2. Manfaat praktis
4
Penelitian ini dapat menjadi masukan untuk nahkoda dan mualim jaga agar
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut saya Radar adalah alat navigasi yang membantu perwira jaga
Radar di alur pelayarn sempit guna mencegah resiko tubrukan. Berikut ini penulis
di alur dalam
sempit.
5
6
B Landasan Teori
1. Definisi Pengamatan
2. Radar
a. Pengertian Radar
adalah salah satu alat bantu navigasi yang sangat potensial di atas kapal baik
keluar–masuk pelabuhan atau perairan sempit. Pada posisi Head Up, radar
sangat efektif dan efisien untuk membantu para nakhoda atau pandu dalam
melihat pada layar Cathoda Ray Tube (CRT) adanya pantulan atau echo
kapal. Dengan melihat pada layar radar (Cathoda Ray Tube) adanya
dipantulkan dari suatu benda tertentu akan ditangkap oleh radar. Dengan
And Ranging yang berarti suatu alat bantu navigasi yang mampu
mendeteksi (to detect) suatu obyek tertentu di luar kapal, dan menentukan
tabrakan dilaut. Radar akan sangat berguna pada saat cuaca buruk, keadaan
seperti lampu suar, pelampung, bukit atau bangunan visual tidak dapat
diamati.
melintas di daerah tangkapan antena yang bersudut 20o – 40o. Ketika ada
benda yang masuk ke dalam daerah tangkapan antena tersebut, maka sinyal
dari benda tersebut akan ditangkap dan diteruskan ke pusat sistem radar
9
Radar.
Prinsip Cara Kerja Radar Sebagai Navigasi Elektronik yaitu Pada saat
dalam bentuk gema radio (radio echo). Pulsa yang dipantulkan ini akan
melalui switch pemilih pancar/terima. Pulsa ini akan di kuatkan dan akan
dengan kecepatan konstan dan akan membuat garis sapuan. Garis sapuan
ini akan bergerak disekeliling pusat skop dan berputar searah jarum jam
putih diatas garis sapuan ini akan diubah kedalam bentuk gambar/bayang-
bayang. Posisi gambar ini akan sejalan dengan arah gelombang elektrik
yang dipancarkan serta jarak posisi gambar ini dengan pusat skop radar
10
demikian posisi penerima sinyal kapal senantiasa berada di pusat skop pada
radio pendek yang dipancarkan dalam alur sempit (narrow beam) oleh
posisi on.
garis lurus kearah utara yang dapat dipindahkan ke arah mana saja.
7) Short pulse (SP) yaitu dengan memutar tombol SP ke arah kanan maka
8) Long pulse (LP) yaitu dengan memutar tombol ke posisi LP maka akan
10) Gain berfungsi untuk membuat gambar nampak lebih jelas pada layar
radar.
11) Anti cluter rain minimum (FPT) yaitu dengan memutar tombol FPT ke
tengah maka akan tampak lebih jelas gambar radar pada waktu hujan
deras.
12) Anti cluter maximum (FPT) yaitu befungsi untuk menambah lebih jelas
13) Anti Cluter Sea Minimum dan Maximum yaitu dengan memutar tombol
STC ke tengah maka akan timbul di radar gambar atau bentuk benda
14) Scale Iluminator yaitu berfungsi untuk memperjelas suatu jarak antara
sebagai penerang.
16) Variable Range Marker yaitu berfungsi untuk mengetahui jarak dari
suatu benda .
17) Range Rings Marker yaitu berfungsi untuk memperjelas gambar dan
keadaan perairan yang sempit dan kapal yang berlayar di daerah alur
pelayaran ini harus berlayar sedekat mungkin dengan batas luar alur
pelayaran atau air pelayaran yang terletak di sisi lambung sebelah kanannya
selama masih aman dan dapat dilaksanakan.maka arti dari alur pelayaran
13
sempit adalah jalur yang digunakan atau dilewati oleh kapal sebelum
banyak kapal.
kolam pelabuhan. Alur pelayaran dan kolam pelabuhan harus cukup tenang
pelabuhan. Alur pelayaran ini ditandai dengan alat bantu pelayaran yang
pelayaran
2) Traffic Control
yakni :
sistem arus terputus di mana gerakan kapal laut yang melalui suatu
Fungsi pemasangan alat bantu navigasi adalah dalam Radar terdiri dari
pelayaran)
suar penuntun.
bantuan untuk navigasi pada selat disisi – sisi yang sempit. Ketika
pengaruh penolakan tebing atau tepi alur terhadap bagian dari badan kapal.
biasanya dituliskan pada peta laut, agar kapal lebih berhati-hati dalam
melayari alur tersebut. Sebagai contoh pengaruh seperti ini besar sekali di
baling-baling, terutama twin screws serta tekanan air disisi badan kapal
yang tidak seimbang, yang menyebabkan permukaan air antara lebih rendah
dari sisi lain, maka buritan kapal akan terhisap ketepi alur.
17
antara haluan kapal dan tepi alur, lebih tinggi dari sisi lain, sehingga haluan
kapal ditolak menjauhi tepi alur. Gabungan dari kedua pengaruh ini, pada
haluan kapal tersebut cenderung bergerak menuju tepi alur yang berada
disebelahnya (berlawanan).
Jika Bertemu dengan kapal lain diperairan sempit dan dangkal akan
terjadi penurunan permukaan air, disebelah luar dari kedua kapal, sehingga
Jika menyusul kapal lain diperairan sempit dan dangkal akan terjadi
penurunan permukaan air, diantara kedua kapal sehingga bagian atas kapal
Penjelasan :
1) Apabila ada arus, maka kapal yang mendapat arus dari depan, memberi
2) Jika tidak ada arus, maka kapal yang melihat tikungan disebelah
keadaan mengijinkan.
3) Jika tidak dapat dipastikan dari mana datangnya arus, maka dianggap
keputusan untuk menghindari harus sesuai dengan rule yang berlaku dalam
dunia maritim.
keputusan yang tepat sehingga antara kapal satu dengan lainnya tidak ada
f. Pengertian Solas
1993.
Peraturan ini merupakan peraturan nasional yang harus ditaati semua kapal
1) Aturan 5 Pengamatan
sarana yang tersedia sesuai dengan keadaan dan suasana yang ada
dan suasana yang ada untuk dapat membuat penilaian yang lengkap
bahaya navigasi.
21
pelaksanaan pengamatan.
dapat mengambil tindakan yang tepat dan efektif untuk menghindari dan
dapat dihentikan dalam jarak yang sesuai dengan keadaan yang dialami.
iii. Pada malam hari terdapat cahaya latar belakang seperti lampu-
radar.
ii. Setiap keterbatasan yang timbul oleh skala jarak radar yang
dipergunakan.
iii. Gangguan pada radar akibat keadaan laut, cuaca dan sumber-
radar.
dengan keadaan dan suasana yang ada untuk menentukan ada tidak
yang berarti.
24
c) Jika ada ruang gerak kapal yang cukup, perubahan haluan kapal
kapal yang lain itu pada akhirnya dapat dilewati dan betul-betul
bebas.
mundur.
atau air pelayaran yang terletak di sisi kanannya bilamana hal itu
layar tidak boleh merintangi jalan kapal yang hanya dapat berlayar
jalan setiap kapal lain yang sedang berlayar di dalam alur pelayaran
yang memotong.
e) Kapal yang sedang mendekati tikungan atau daerah alur atau air
6) Aturan 13 Penyusulan
setiap kapal lain harus menghindari kapal lain yang sedang disusul
itu.
27
lain dari arah yang lebih besar daripada 22,5 derajat di belakang arah
terhadap kapal yang sedang di susul itu pada malam hari hanya
lambungnya.
menyusul kapal lain atau tidak, kapal itu harus beranggapan bahwa
kirinya.
28
kapal lain tepat atau hampir di depan dan pada malam hari kapal itu
atau hampir segaris atau kedua lampu lambung serta pada siang hari
kapal itu mengamati gatra (aspek) yang sesuai mengenai kapal lain
tersebut.
demikian, kapal itu harus beranggapan bahwa situasi itu ada dan
C Kerangka Penelitian
Implementasi pengamatan
dialur pelayaran sempit
Peningkatan pengetahuan
mualim saat dinas jaga
dianjungan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
peneliti juga memperoleh data yang sesuai dengan landasan teori yang di
gunakan. Sehingga penelitian ini dapat menjadi penelitian yang benar dan tepat.
kualitatif ini penulis dapat melakukan interview dengan objek yang penulis
sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk
hasil penelitian.
30
31
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini di lakukan di atas Kapal MV. Martha Golden ketika Taruna
C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dimana data diperoleh
yang akan penulis teliti. Perlunya sumber data yang akan memberikan
GOLDEN..
Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah artikel dan buku
mendapatkan data dalam suatu penelitian. Maka data yang diperoleh haruslah
cara-cara yang dapat digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan data. Untuk
32
memperoleh data dilapangan yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti
pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-
sengaja dan sistematis terhadap aktivitas individu atau obyek lain yang
2. Display Data
bagan.
data yang ada dari berbagai sumber yang telah didapat dari lapangan dan
hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip nilai, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Data yang akan
dengan responden :
a. Chief Ofiicer
b. Second Officer
34
PENGGUNAAN RADAR
DIALUR PELAYARAN
SEMPIT
tubrukan? tubrukan?
35
deskriptif kualitatif yang memberikan prediket pada variabel yang diteliti sesuai
dengan kondisi yang sebenarnya, hasil ini akan diperoleh dari pelaksanaan
1. Seleksi data, yaitu menyeleksi data yang sudah terkumpul, apakah sudah