Anda di halaman 1dari 42

“PENGGUNAAN DAN PERAWATAN ALAT PEMADAM API RINGAN

GUNA MEMINIMALISIR KEBAKARAN DI ATAS KAPAL”

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan


Program Pendidikan dan Pelatihan Pelaut Diploma III Pelayaran

RHAGA PRADANA

04.16.055.1.41

AHLI NAUTIKA TINGKAT III

PROGRAM DIPLOMA III PELAYARAN


POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA
TAHUN 2020

i
PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : RHAGA PRADANA
NIT : 04.16.055.1.41
Program Diklat : Ahli Nautika Tingkat III
Menyatakan bahwa KIT yang saya tulis dengan judul :

PENGGUNAAN DAN PERAWATAN ALAT PEMADAM API RINGAN

GUNA MEMINIMALISIR KEBAKARAN DI ATAS KAPAL

Merupakan karya asli seluruh ide yang ada dalam KIT tersebut, kecuali tema dan

yang saya nyatakan sebagai kutipan, merupakan ide saya sendiri.

Jika pernyataan di atas terbukti tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi

yang ditetapkan oleh Politeknik Pelayaran Surabaya.

SURABAYA,………………… 2020

RHAGA PRADANA

ii
PERSETUJUAN SEMINAR

KARYA ILMIAH TERAPAN

Judul : PENGGUNAAN DAN PERAWATAN ALAT PEMADAM


API RINGAN GUNA MEMINIMALISIR KEBAKARAN
DI ATAS KAPAL

Nama Taruna : RHAGA PRADANA


NIT : 04.16.055.1.41
Jurusan : Nautika
Program Diklat : Ahli Nautika Tingkat III
Dengan ini dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diseminarkan.

Surabaya,................................ 2020
Menyetujui:

Pembimbing I Pembimbing II

(I’IE SUWONDO, S.Si.T., M.Pd.) (ARDHIANA P., S.Psi, M.Psi.)


Penata (III/c) Penata (III/c)
NIP. 197702142009121001 NIP. 198006192015032001

Mengetahui:
Ketua Jurusan Nautika

(DAVIQ WIRATNO, S.Si.T., M.T)


Penata Tk. I (III/d)
NIP. 19790107 200212 1 002

iii
PENGESAHAN

KARYA ILMIAH TERAPAN

PENGGUNAAN DAN PERAWATAN ALAT PEMADAM API RINGAN


GUNA MEMINIMALISIR KEBAKARAN DI ATAS KAPAL

Disusun dan Diajukan oleh;


RHAGA PRADANA
NIT. 04.16.055.1.41/N
Ahli Nautika Tingkat III (D-III)

Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian KIT


Politeknik Pelayaran Surabaya
Pada tanggal, ………………………….. 2020
Menyetujui:

Penguji I Penguji II Penguji III

(Capt. UPIK WIDYANINGSIH, M.Pd, M.Mar) (I’IE SUWONDO, S.Si.T., M.Pd.) (ARDHIANA P., S.Psi, M.Psi.)
Penata (III/c) Penata (III/c) Penata (III/c)
NIP. 198404112009122002 NIP. 197702142009121001 NIP. 198006192015032001

Mengetahui:
Ketua Jurusan Nautika

(DAVIQ WIRATNO, S.Si.T., M.T)


Penata Tk. I (III/d)
NIP. 19790107 200212 1 002

iv
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala

berkah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah

Terapan yang berjudul “Penggunaan dan Perawatan Alat Pemadam Api

Ringan Guna Meminimalisir Kebakaran Di Atas Kapal” dengan tepat waktu

tanpa adanya hal-hal yang tidak di inginkan.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu serta memberikan arahan, bimbingan, petunjuk dalam segala hal yang

sangat berarti dan menunjang dalam penyelesaian Karya Ilmiah Terapan ini.

Perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Direktur Politeknik Pelayaran Surabaya Bapak Capt. Heru Susanto, M.M.

2. Ketua Jurusan Nautika Bapak Daviq Wiratno, S.Si.T., M.T.

3. Pembimbing I Bapak I’ie Suwondo, S.Si.T., M.Pd. Selaku membimbing

penulis pada substansi bahasan Karya Ilmiah Terapan berhubungan

dengan isi yang disajikan pada Karya Ilmiah Terapan.

4. Pembimbing II Ibu Ardhiana Puspitacandri, S.Psi, M.Psi. Selaku

membimbing penulis pada sistematika penulisan Karya Ilmiah Terapan

yang memenuhi ketentuan sesuai pedoman penulisan Karya Ilmiah

Terapan Politeknik Pelayaran Surabaya.

5. Bapak/Ibu dosen Politeknik Pelayaran Surabaya, khususnya lingkungan

program studi Nautika Politeknik Pelayaran Surabaya.

6. Kedua orang tua saya (Anang, dan Sumiati) atas segala dukungannya dan

do’anya.

v
vi

7. Serta rekan-rekan Angkatan VII Politeknik Pelayaran surabaya yang telah

membantu dalam proses penulisan Karya Ilmiah Terapan ini.

Semoga kelak penelitian ini dapat berguna bagi semua pihak, khususnya bagi

pengembangan pengetahuan taruna – taruni Politeknik Pelayaran Surabaya, serta

bermanfaat bagi dunia pelayaran pada umumnya.

Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Ilmiah Terapan ini masih jauh dari

sempurna dan masih terdapat kekurangan dari segi isi maupun teknik penulisan,

maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi

kesempurnaan penulisan ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan mohon maaf atas segala

kekurangan.

Surabaya, ……..………….. 2020

Penulis

RHAGA PRADANA
ABSTRAK

RHAGA PRADANA Penggunaan dan Perawatan Alat Pemadam Api


Ringan Guna Meminimalisir Kebakaran Di Atas Kapal. Dibimbing oleh, Bapak
I’ie Suwondo S.Si.T, M.Pd. dan Ibu Ardhiana Puspitacandri S.Psi, M.Psi.
Kebakaran merupakan fenomena yang tidak terkendali dan merupakan
interaksi antara bahan bakar, udara serta oksigen. Karena sifatnya yang tidak
terkendali sehingga dapat menimbulkan kerugian baik itu jiwa maupun properti.
Kebakaran bisa terjadi dimana saja tidak terkecuali di kapal. Berdasarkan
kecelakaan akibat kebakaran membuktikan bahwa betapa pentingnya kesadaran
meningkatkan standar keselamatan diatas kapal untuk menunjang keselamatan
muatan, awak kapal, dan kapal itu sendiri. Maka dari itu penulis melakukan
penelitian penggunaan dan perawatan alat pemadam api ringan guna
meminimalisir kebakaran diatas kapal.
Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian
kualitatif, sehingga penulis berusaha memaparkan hasil dari semua studi dan
penelitian mengenai suatu obyek yang diperoleh.
Penelitian dilaksanakan selama masa praktik kerja laut ±12 bulan diatas
kapal MV. Strait Mas, dimana penulis melaksanakan praktik kerja laut. Data
diperoleh secara langsung melalui wawancara dengan pihak yang berhubungan
dan proses praktik kerja laut yang dilakukan oleh penulis diatas kapal.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kapal MV. Strait mas telah
melakukan penggunaan dan perawatan alat pemadam api ringan sesuai prosedur
diatas kapal, namun masih perlu dilakukan perbaikan dalam pendistribusian
barang dan peningkatan pemahaman dan keterampilan awak kapal.

Kata Kunci : Kebakaran, alat pemadam, perawatan.

vii
ABSTRACT

RHAGA PRADANA Use and Maintenance of Light Fire Extinguishers


to Minimize Fire on Ships. Supervised by, Mr. I’ie Suwondo S.Si.T, M.Pd. and
Mrs. Ardhiana Puspitacandri S.Psi, M.Psi.
Fire is an uncontrolled phenomenon and is an interaction between fuel,
air and oxygen. Because of its uncontrolled nature so that it can cause harm to
both life and property. Fires can occur anywhere except on ships. Based on the
accident caused by fire proves that it is important to raise awareness of safety
standards on board to support the safety of the cargo, crew and the ship itself.
Therefore the authors conducted a study of the use and maintenance of small fire
extinguishers in order to minimize fires on the ship.
The research method used by the writer is a qualitative research
method, so the writer tries to explain the results of all studies and research on an
object obtained.
The study was conducted during the ± 12 month marine working period
on the MV. Strait Mas, where the authors carry out marine work practices. Data
obtained directly through interviews with related parties and the process of sea
work practices conducted by the author on the ship.
The results of this study indicate that the MV. Strait mas has carried out
the use and maintenance of lightweight fire extinguishers according to the
procedure on board, but it still needs to be improved in the distribution of goods
and increased understanding and skills of the crew.

Keywords: Fire, Extinguisher, Maintenance.

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i


PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................................. ii
PERSETUJUAN SEMINAR ................................................................................. iii
PENGESAHAN ..................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................ v
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG PENELITIAN .................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH ...................................................................... 3
C. TUJUAN PENELITIAN ....................................................................... 4
D. MANFAAT PENELITIAN ................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 6
A. REVIEW PENEITIAN SEBELUMNYA ............................................. 6
B. LANDASAN TEORI ............................................................................ 7
1. Pengertian Penggunaan ................................................................... 7
2. Pengertian Perawatan ...................................................................... 7
3. Pengertian Alat Pemadam Api Ringan ............................................ 7
4. Pengertian Kebakaran ...................................................................... 8
C. KERANGKA PENELITIAN .............................................................. 21
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 23
A. JENIS PENELITIAN ......................................................................... 23
B. LOKASI PENELITIAN ..................................................................... 23
C. JENIS DAN SUMBER DATA .......................................................... 24
D. PEMILIHAN INFORMAN................................................................ 26
E. TEKNIK ANALISIS DATA .............................................................. 26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not
defined.
A. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIANError! Bookmark
not defined.
B. HASIL PENELITIAN ......................... Error! Bookmark not defined.

ix
C. PEMBAHASAN ................................. Error! Bookmark not defined.
BAB V PENUTUP................................................. Error! Bookmark not defined.
A. KESIMPULAN ................................... Error! Bookmark not defined.
B. SARAN ............................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 29

x
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Review Penelitian Sebelumnya ............................................................... 6

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Water Fire Extinguisher ..................................................................... 9


Gambar 2. 2 Gases Fire Extinguisher ................................................................... 10
Gambar 2. 3 Powder Fire Extinguisher ................................................................. 12
Gambar 2. 4 Foam Fire Extinguisher .................................................................... 13
Gambar 2. 5 Bagian-bagian Alat Pemadam Api Ringan ...................................... 14
Gambar 2. 6 Penempatan Alat Pemadam Api Ringan .......................................... 15
Gambar 2. 7 Cara Penggunaan Alat Pemadam Api Ringan ................................. 17
Gambar 2. 8 Cara Penggunaan Alat Pemadam Api Ringan ................................. 17
Gambar 4. 1 Surat Permintaan Barang .................................................................. 37
Gambar 4. 2 Jadwal percobaan dan pemeriksaan alat pemadam api .................... 38

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I .............................................................. Error! Bookmark not defined.


Lampiran II............................................................. Error! Bookmark not defined.
Lampiran III ........................................................... Error! Bookmark not defined.
Lampiran IV ........................................................... Error! Bookmark not defined.
Lampiran V ............................................................ Error! Bookmark not defined.
Lampiran VI ........................................................... Error! Bookmark not defined.

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Kecelakaan akibat kebakaran menunjukkan bahwa masih minimnya

kesadaran untuk meningkatkan standar keselamatan di atas kapal. Faktor alam

dan kualitas bahan bangunan kapal yang buruk terutama yang berhubungan

dengan listrik seperti kabel listrik dan alat listrik serta kelalaian manusia

(Human Error) menjadi faktor penyumbang terbesar terjadinya musibah

kebakaran. Sektor industri pelayaran yang tidak dilengkapi dengan alat

pemadam api yang menyeluruh pada setiap kapal terkesan tidak peduli akan

terjadinya bahaya kebakaran dan kerugian yang ditimbulkan.

Alat pemadam api adalah sebuah perangkat alat yang didesain dan

digunakan untuk memadamkan jenis api yang dapat membahayakan jiwa dan

aset berharga pada saat terjadi kebakaran. Perkembangan alat pemadam

kebakaran selalu mengikuti perkembangan jaman dan teknologi, baik dalam

bentuk modern maupun tradisional.

Ada tiga unsur yang dapat menimbulkan nyala api yaitu : bahan bakar

(fuel), panas (heat), dan oksigen (CO2) atau dari ketiga unsur itu bisa disebut

dengan segitiga api. Nyala api adalah suatu reaksi berantai antara ketiga unsur

tersebut secara cepat dan seimbang, bila salah satu unsur ditiadakan atau

kadarnya berkurang, maka dengan sendirinya nyala api akan padam.

Ada dua jenis alat pemadam kebakaran di atas kapal, yaitu alat pemadam

kebakaran portable (portable fire extinguisher), dan alat pemadam kebakaran

tersistem (fixed fire installations). Alat pemadam api merupakan alat yang

1
2

dipakai guna memadamkan api atau mengendalikan kebakaran kecil,

biasanya dalam situasi darurat. Pemadam api tidak dirancang untuk dipakai

pada kebakaran yang sudah tidak terkendali, contohnya ketika api sudah

membesar hingga asap sampai ke langit-langit. Pada dasarnya alat pemadam

api terdiri dari sebuah tabung bertekanan tinggi yang berisi bahan pemadam

api.

Alat pemadam kebakaran portable atau biasa disebut dengan APAR (Alat

Pemadam Api Ringan) adalah salah satu peralatan proteksi kebakaran aktif

yang banyak dipasang pada bangunan gedung. Alat pemadam api ringan ini

dibuat untuk memadamkan api yang dalam skala kecil atau pada tahap tidak

membahayakan bagi keselamatan operator. Alat pemadam kebakaran ini

biasanya terdiri dari tabung cylinder bertekanan yang didalamnya terdapat

bahan yang digunakan sebagai media pemadaman. Media pemadaman ini

dapat dipancarkan keluar dari tabung cylinder apabila katup atau tuasnya

ditekan.

Sedangkan alat pemadam kebakaran tersistem (fixed fire installations)

biasa digunakan oleh industri pelayaran dan sebagainya. Cara kerja sistem ini

melalui sensor panas, kabel-kabel atau sistem deteksi secara manual

tergantung sistem yang dipilih untuk memberikan perintah saat terjadi

kebakaran.

Salah satu contoh tentang kecelakan kapal yang saat itu ramai dibicarakan

dimedia masa di tv maupun media sosial internet yang dipublikasikan di

Liputan6.com yakni sumber api penyebab terbakarnya Kapal Zahro Expres

tidak terjadi ledakan atau pun adanya suara dentuman dari kapal yang
3

mengangkut ratusan wisatawan menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribudi

Pelabuhan Muara Angke, Pluit, Jakarta Utara, Selasa (2/12/2017). Terjadi

korsleting pada bagian mesin kapal tersebut. Hanya saja, karena mesin

berbahan bakar diesel, sumber api yang dimulai dari pecahnya mesin.

Kemudian, cepatnya api membesar juga diduga karena sejumlah barang

bawaan penumpang kapal. Terlebih, KM. Zahro Ekspres sendiri lebih

berbahan fiber karena menggunakan AC. Mungkin ada sumber bahan lain

yang itu bisa menyebabkan cepatnya api merembet. Jadi diduga itu bisa

menyebabkan membakar cepat bahan kayu atau fiber kapal atau menghabisi

barang-barang penumpang lain di kapal tersebut.

Dari beberapa kejadian diatas, mendorong penulis untuk mengangkat

masalah ini untuk diteliti kemudian menuangkan dalam proposal yang

berjudul :

“Penggunaan dan Perawatan Alat Pemadam Api Ringan Guna

Meminimalisir Bahaya Kebakaran Diatas Kapal”.

B. RUMUSAN MASALAH

Maka dapat diambil pokok permasalahan yang selanjutnya menjadi

rumusan masalah agar memudahkan dalam solusi pemecahannya. Adapun

pokok permasalahnnya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara penggunaan alat pemadam api ringan di atas kapal ?

2. Bagaimana cara perawatan alat pemadam api ringan di atas kapal ?


4

C. TUJUAN PENELITIAN

Proposal ini dibuat untuk mengembangkan pikiran dan pengalaman

menyangkut berbagai masalah yang terjadi diatas kapal, khususnya pada

upaya penggunaan dan perawatan alat pemadam api ringan diatas kapal.

Adapun tujuan yang dicapai dalam penulisan proposal diantaranya adalah :

1. Untuk mengetahui cara penggunaan alat pemadam api ringan di atas

kapal.

2. Untuk mengetahui cara perawatan alat pemadam api ringan di atas kapal.

D. MANFAAT PENELITIAN

Dengan adanya penelitian ini, manfaat yang ingin dicapai penulis dalam

penelitian ini antara lain :

1. Manfaat Secara Teoritis

Dengan melaksanakan pelatihan-pelatihan penggunaan dan perawatan

sesuai dengan prosedur diatas kapal, diharapkan bagi penulis, pembaca,

pelaut, maupun kalangan umum dapat menambahkan pengetahuan tentang

cara penggunaan dan perawatan alat pemadam api ringan secara benar,

sehingga dapat diterapkan dimanapun apabila terjadi bahaya kebakaran.

2. Manfaat Secara Praktis

Dengan membaca penelitian ini diharapkan bagi penulis, pembaca,

pelaut, maupun kalangan umum dapat memahami dan menerapkan cara

penggunaan dan perawatan alat pemadam api ringan pada saat terjadi

kebakaran diatas kapal. Sehingga dapat dipadamkan dengan cepat dan

kerusakan materi maupun lingkungan akibat kebakaran dapat diperkecil.


5

Membagi pengetahuan dan wawasan khususnya bagi para crew kapal

dan para taruna di Politeknik Pelayaran Surabaya sebagai calon perwira,

agar dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi peneliti berikutnya untuk

dapat menyajikan hasil penelitian yang lebih baik dan diharapkan dapat

menambah pengetahuan bagi calon perwira kapal tentang penggunaan dan

perawatan alat pemadam api ringan diatas kapal.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. REVIEW PENEITIAN SEBELUMNYA

Literature review merupakan sebuah sintesis dari berbagai macam hasil

penelitian terdahulu sehingga dalam sebuah Literature review harus ada

banyak kajian dari riset sebelumnya. Penggunaan dari Literature review pada

dasarnya penting untuk dilakukan dalam mengawali sebuah penelitian,

mengingat sangat memungkinkan bidang yang akan kita kaji memiliki

kedekatan atau kesamaan dengan bidang lain yang tengah diteliti sebelumnya.

Berdasarkan Literature review yang sudah dibaca dan dikaji oleh penulis

bahwa penelitian yang dibuat oleh penulis memiliki kesamaan dalam segi

pengertian pencegahan kebakaran dan penanggulangannya, namun berbeda

dalam segi keseluruhan dari judul, masalah, isi, dan penyajiannya.

Tabel 2.1 Review Penelitian Sebelumnya


NO PENULIS JUDUL HASIL
1 Adzwar MELAKUKAN Mengetahui cara
mudztahid PENCEGAHAN untuk mencegah
& dan
PEMADAMAN memadamkan api
KEBAKARAN diatas kapal
DI KAPAL

6
7

B. LANDASAN TEORI

1. Pengertian Penggunaan

Penggunaan sebagai aktifitas memakai sesuatu atau membeli sesuatu

berupa barang dan jasa. Pembeli dan pemakai yang dapat disebut pula

sebagai konsumen barang dan jasa. Dalam penelitian ini penggunaan

adalah pemakaian pada fitur-fitur yang ada pada alat pemadam api ringan

guna meminimalisir kebakaran diatas kapal (Isnaini, 2009).

2. Pengertian Perawatan

Berdsarkan buku AFF (Advanced Fire Fighting) yang diterbitkan

oleh Politeknik Pelayaran Surabaya 2010. Perawatan adalah suatu usaha

yang dilakukan secara sengaja dan sistematis terhadap peralatan hingga

mencapai hasil/kondisi yang dapat diterima dan diinginkan (Parera et al.,

2018).

3. Pengertian Alat Pemadam Api Ringan

Berdasarkan buku AFF (Advanced Fire Fighting) yang diterbitkan

oleh Politeknik Pelayaran Surabaya 2010. Alat pemadam api ringan

(APAR) adalah alat pemadam kebakaran yang dapat dibawa dan

digunakan/dioperasikan oleh satu orang serta berdiri sendiri. Alat

pemadam api ringan umumnya berbentuk tabung yang diisikan dengan

bahan pemadam api yang bertekanan tinggi. Alat pemadam api ringan

merupakan peralatan wajib yang harus dilengkapi oleh setiap perusahaan

dalam mencegah terjadinya kebakaran yang dapat mengancam

keselamatan pekerja dan set perusahaannya (RAHMAT, 2018).


8

4. Pengertian Kebakaran

Kebakaran adalah nyala api baik kecil maupun besar pada tempat,

situasi, dan waktu yang tidak dikehendaki yang bersifat merugikan dan

pada umumnya sulit untuk dikendalikan (HARLINANTO, 2015).

a. Jenis-jenis Alat Pemadam Api Ringan

Berdasarkan buku AFF (Advanced Fire Fighting) yang diterbitkan

oleh Politeknik Pelayaran Surabaya 2010. Berikut ini adalah jenis-

jenis alat pemadam api ringan yang masih digunakan saat ini dan

metode prinsip kerjanya alat pemadam api ringan tersebut adalah

sebagai berikut :

1) Water Fire Extinguisher

Air adalah salah satu agen api yang paling umum digunakan

pemadam. Alat pemadam ini menggunakan air sebagai bahan

pemadam. Jenis pemadam ini cocok untuk memadamkan api yang

membakar kertas dan kayu. Dan tidak boleh digunakan pada area-

area yang terdapat peralatan yang menggunakan listrik atau cairan

kimia organik yang tidak larut didalam air. Mempunyai ciri-ciri

utama full berwarna merah dan terdapat tulisan (WATER) pada

tabung.
9

Gambar 2. 1 Water Fire Extinguisher

Sumber: Advanced Fire Fighting book: 2010

2) Gases Fire Extinguisher (CO2 – Carbon Dioxide)

Jenis pemadam ini menggunakan CO2 (karbon dioksida)

sebagai bahan pemadam. Alat pemadam ini akan mengeluarkan

awan karbon dioksida dan partikel COP padat pada saat

digunakan. Jenis pemadam ini digunakan untuk area dimana

terdapat peralatan elektronik sehingga peralatan tersebut tidak

rusak, seperti instrument laboratorium, server, komputer, dsb.

Sangat efisien serta efektif digunakan dalam ruangan seperti

kantor, lab, dan ruangan lainnya.

Kontruksi tabung dirancang khusus untuk menahan tekanan

tinggi dan dilengkapi dengan selang yang panjang dengan nozzle

yang berbentuk corong. Carbon dioxide (CO2) dapat menyerap

panas dan sekaligus mendinginkan dan ini tidak berbahaya

terhadap tumbuhan dan hewan.


10

Jenis pemadam ini tidak boleh digunakan pada area confine

space karena awan karbon dioksida dapat membahayakan bagi

personel kebakaran itu sendiri. Jenis pemadam CO2 ini juga tidak

boleh digunakan untuk kebakaran bahan logam atau metal. Sangat

cocok untuk memadamkan api yang terjadi akibat konsleting

listrik, karena bersih dan aman untuk alat listrik khususnya.

Mempunyai ciri-ciri utama tabung berwarna merah dan terdapat

tulisan (CO2) berwarna hitam pada tabung dan memiliki

penyemprot khusus pada bagian depan selang.

Gambar 2. 2 Gases Fire Extinguisher

Sumber: Advanced Fire Fighting book: 2010

3) Powder Extinguisher

Jenis pemadam ini mengandung serbuk kering yang bersifat

inert seperti serbuk silica yang dicampur dengan serbuk sodium

bikarbonat. Serbuk dipompa keluar tabung dengan bantuan gas


11

karbon dioksida yang berasal dari catridge. Serbuk yang

dikeluarkan akan menyelimuti bahan yang terbakar sehingga

memisahkan oksigen yang merupakan salah satu kompenen

kebakaran. Adanya karbon dioksida juga akan menyingkirkan

oksigen sehingga dapat memadamkan api. Powder merupakan

kombinasi dari fosfat Mono-amonium dan ammonium sulphate

yang berfungsi mengganggu reaksi kimia yang terjadi pada zona

kebakaran. Powder juga memiliki titik lebur yang rendah dan

pada partikel yang sangat kering untuk membentuk penghalang

yang hingga oksigen tidak dapat masuk.

Merupakan media pemadam api serbaguna, aman dan luas

pemakaiannya, dapat menahan radiasi panas dengan serbuk

partikelnya. Powder ini mengandung bahan kimia kering yang

tidak beracun (non toxic) serta tidak menghantarkan listrik (non

konduktif). bahan ini tidak berbahaya terhadap tumbuhan, hewan,

terutama manusia.

Sangat tidak disarankan untuk digunakan pada area yang

terdapat peralatan produksi atau instrument produksi yang sangat

bernilai, karena serbuk-serbuk pemadam dapat merusak

komponen-komponen peralatan tersebut. Mempunyai ciri-ciri

utama pada sebagian merk tabung full berwarna biru, dan pada

merk lain tabung berwarna merah dan terdapat tulisan

(POWDER) berwarna biru pada tabung.


12

Gambar 2. 3 Powder Fire Extinguisher

Sumber: Advanced Fire Fighting book: 2010

4) Foam Extinguisher

Jenis pemadam ini menggunakan bahan kimia yang dapat

membentuk busa yang stabil dan didorong dengan karbon

dioksida pada saat keluar dari tabung. Foam adalah berbasis air

dan sering mengandung surfaktan berbasis hidrokarbon seperti

sulfat sodium alkyl. Fluro surfactant seperti : flurotelmers. Asam

perfluorooktanoat (PFOA), Asam perfluorooktanasulfonat

(PFOS). Foam yang keluar akan menyelimuti bahan yang

terbakar sehingga dapat memadamkan api karena oksigen tidak

bisa masuk untuk proses kebakaran.

Foam ini bersifat konduktif (penghantar listrik). Jenis

pemadam ini dapat digunakan pada area dimana jenis pemadam

air tidak bisa digunakan. Seperti pada area yang terdapat minyak

yang tidak bisa bercampur dengan air. Mempunyai ciri-ciri utama

tabung berwarna merah dan terdapat tulisan (FOAM) berwarna

krem pada tabung.


13

Gambar 2. 4 Foam Fire Extinguisher

Sumber: Advanced Fire Fighting book: 2010

b. Bagian–bagian Alat Pemadam Api Ringan

Berdasarkan Buku AFF (Advanced Fire Fighting) yang diterbitkan

oleh Politeknik Pelayaran Surabaya 2010. Bagian-bagian Alat

Pemadam Api Ringan terbagi menjadi 8 bagian, yaitu :

1) Tabung (tube)

Tabung spare part untuk tabung pemadam api ringan, tabung

(tube) yang baik dipakai terbuat dari bahan berkualitas tinggi baja

dan banyak diterapkan dalam kimia, metalurgi, mekanik.

Sehingga tahan terhadap bahan kimia serta tahan terhadap

tekanan yang terukur. Tabung berbentuk seamless yaitu tabung

yang dibuat tanpa adanya las.

2) Valve

Berfungsi untuk menutup dan membuka aliran media (isi)

yang berada di dalam tabung.


14

3) Handles

Berfungsi sebagai pegangan untuk menekan serta membantu

valve dalam melakukan fungsinya.

4) Pressure

Berfungsi untuk menunjukkan tekanan N2 dalam tabung.

5) Hose

Berfungsi sebagai pegangan untuk mengarahkan media pada

sumber api.

6) Sabuk tabung

Berfungsi sebagai dudukan selang pada tabung.

7) Pin pengaman

Berfungsi sebagai pengaman tabung.

8) Bracket / hanger

Berfungsi sebagai gantungan APAR.

Gambar 2. 5 Bagian-bagian Alat Pemadam Api Ringan

Sumber: Advanced Fire Fighting book: 2010


15

c. Penempatan Alat Pemadam Api Ringan

Berdasarkan buku AFF (Advanced Fire Fighting) yang diterbitkan

oleh Politeknik Pelayaran Surabaya 2010. Prinsip penempatan alat

pemadam api ringan harus diletakkan di daerah yang :

1) Mudah dilihat.

2) Cepat diambil dan digunakan.

3) Tidak akan memungkinkan si pemakai terjebak bila kebakaran

meluas.

4) Bebas dari kemungkinan kerusakan.

5) Penyebaran merata, sedapat mungkin pada tempat yang homogen.

6) Penempatan alat pemadam api ringan jangan terlalu tinggi, tidak

melebihi standar, yaitu 120 cm.

Gambar 2. 6 Penempatan Alat Pemadam Api Ringan

Sumber: Advanced Fire Fighting book: 2010

d. Cara Penggunaan Alat Pemadam Api Ringan

Pada buku AFF (Advanced Fire Fighting) yang diterbitkan oleh

Politeknik Pelayaran Surabaya 2010. Menjelaskan tentang cara

penggunaan alat pemadam api ringan sebagai berikut :

1) Pull atau tarik pin hingga segel putus atau terlepas.


16

Pin berada diatas tabung APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

Pin juga berfungsi sebagai pengaman handle atau pegangan dari

penekanan alat pemadam api yang tidak disengaja.

2) Aim atau arahkan nozzle atau ujung hose.

Alat pemadam api yang kita pegang ke arah pusat api.

3) Squeeze atau tekan handle atau pegangan.

Untuk mengeluarkan atau menyemprotkan isi tabung. Pada

beberapa merk handle penyemprot terletak dibagian ujung hose.

4) Sweep atau sapukan nozzle.

Yang kita pegang ke arah kiri dan kanan api, agar media yang

disemprotkan merata mengenai api yang sedang terbakar.

Perlu di ingat setiap jenis alat pemadam api ringan memiliki

kemampuan jangkauan yang berbeda, disamping itu perhatikan arah

angin sebelum kita mulai menyemprotkan isi tabung pemadam api

ringan. Jangan sampai posisi kita berdiri berlawanan dengan arah

angin, karena angin akan meniup kembali media yang kita semprotkan

kearah kita berdiri. Sebaiknya kita berdiri diposisi membelakangi arah

angin selain untuk menghindari tiupan hawa panas juga

menghindarkan kita dari media yang kita semprotkan kembali kearah

kita.
17

Gambar 2. 7 Cara Penggunaan Alat Pemadam Api


Ringan

Sumber: Advanced Fire Fighting book: 2010

Gambar 2. 8 Cara Penggunaan Alat Pemadam Api


Ringan

Sumber: Advanced Fire Fighting book: 2010

e. Cara Perawatan Alat Pemadam Api Ringan

Pada buku AFF (Advanced Fire Fighting) yang diterbitkan oleh

Politeknik Pelayaran Surabaya 2010. Berikut beberapa cara perawatan

alat pemadam api ringan:

1) Tips dan tata cara perawatan alat pemadam api ringan setiap

bulan:

a. Pertama lakukan pembersihan pada body/tabung dari debu

maupun karat, caranya gosoklah tabung tersebut dengan lap

basah sehingga bersih dari debu, setelah itu jika ada karat
18

bisa gunakan pembersih karat, lalu akhiri dengan menggosok

ulang dengan menggunakan lap kering.

b. Untuk tabung type cartridge jangan lupa periksa bagian leher

tabung alat pemadam api dengan membuka threaded tabung

tersebut dan cek apakah segel masih dalam keadaan utuh atau

tidak. Lalu pasang kembali ke posisi semula.

c. Usahakan agar tabung alat pemadam api ringan terhindar dari

kontak langsung matahari dan hujan. Sebaiknya berikan

pelindung atau penutup pada tabung guna menjaga kualitas

tabung agar tetap tahan lama.

d. Lakukan pemeriksaan terhadap gas pendorong di dalam

tabung, pastikan masih dalam keadaan bertekanan dengan

cara memeriksa posisi jarum yang terdapat di pressure gauge

berada di posisi 15 s/d 20 bar.

e. Khusus alat pemadam api ringan, jika posisi tabung

digantung menggunakan bracket, atau pengait. Pastikan

bracket dalam keadaan kuat dan melekat sempurna dengan

dinding.

f. Untuk menghindari zat pemadam di dalam tabung, terutama

alat pemadam api Dry Chemical Powder, anda bisa

membolak-balikan tabung, anda bisa lakukan hingga 3

sampai dengan 5 kali dengan perlahan dan hati-hati.


19

g. Jika alat pemadam api yang anda miliki adalah tabung model

Wheeled Trolley atau tabung pemadam beroda lakukanlah

pelumasan rutin pada roda tabung.

h. Pastikan jari-jari, velg, dan posisi roda dalam keadaan baik.

Agar menghindari kemacetan roda, patah velg dan jari-jari,

saat tabung akan digunakan atau dipindahkan dari posisi

sebelumnya.

2) Tips dan tata cara perawatan alat pemadam api ringan setiap

tahun:

a. Perawatan teratur tiap-tiap tahunnya yang disarankan serta

direferensikan oleh Ketentuan Dari Suku Dinas Pemadam

Kebakaran (DAMKAR) yaitu lakukan isi ulang atau refilling

medium extinguisher. Kami sediakan layanan isi ulang semua

merk serta type tabung pemadam api ringan. Serta kami juga

sediakan layanan service ataupun perbaikan untuk tiap-tiap

isi alat pemadam kebakaran.

b. Perawatan teratur tiap-tiap tahunnya harus melakukan

overhaul serta tune-up masing-masing spare part dari

beberapa instrument tabung. Lantas tahap akhir yaitu

hydrostatic, tes uji kelayakan pada tabung. Kami siap

melayani sejumlah apa pun keperluan anda untuk isi ulang

tabung alat pemadam api ringan dengan kurun waktu yang

efisien serta dapat dihandalkan. Juga bersedia di panggil,


20

untuk lakukan isi ulang tabung alat pemadam api ditempat

yang anda kehendaki.

Alat pemadam api ringan dapat membantu mematikan api

kebakaran ringan hingga sedang. Spare part yang tergabung menjadi

sebuah alat pemadam api ringan mampu digunakan dalam jangka

waktu yang cukup lama sekitar 3-7 tahun dengan cara penyimpanan

yang sesuai dengan standar. Alat pemadam api ringan pun dapat

dilakukan isi ulang atau sering disebut dengan refil saat habis terpakai

atau telah melewati masa kadaluarsa media selama 1-2 tahun.


21

C. KERANGKA PENELITIAN

Peneliti ingin mengetahui pemahaman awak kapal MV. Strait Mas

terhadap penggunaan dan perawatan alat pemadam api ringan guna

meminimalisir kebakaran diatas kapal. Objek yang dipilih peneliti adalah

awak kapal MV. Strait Mas. Masalah yang muncul adalah kurangnya

kemampuan dan pemahaman awak kapal dalam penggunaan dan perawatan

alat pemadam api ringan diatas kapal. Masalah tersebut, dipengaruhi oleh

lingkungan sekitar kapal tidak mendukung adanya pelatihan penggunaan dan

perawatan alat pemadam api ringan. Untuk mengatasi masalah tersebut,

dilakukan pelatihan penggunaan dan perawatan alat pemadam api ringan

diatas kapal. Sehingga meningkatkan pemahaman awak kapal dalam

penggunaan dan perawatan alat pemadam api ringan.


22

Bagan 2.1 Kerangka Penelitian

Pemahaman awak kapal terhadap penggunaan dan perawatan alat


pemadam api ringan

Kurangnya kesadaran awak Kurangnya pemahaman


kapal untuk melakukan tentang penggunaan dan
pelatihan penggunaan dan perawatan alat pemadam api
perawatan alat pemadam api ringan.
ringan.

Kurangnya kemampuan dan pemahaman awak kapal dalam penggunaan


dan perawatan alat pemadam api ringan diatas kapal.

Lingkungan sekitar kapal tidak mendukung adanya pelatihan penggunaan


dan perawatan alat pemadam api ringan.

Dilakukan pelatihan penggunaan dan perawatan alat pemadam api ringan


diatas kapal

Meningkatkan pemahaman awak kapal dalam penggunaan dan perawatan


alat pemadam api ringan diatas kapal.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Penelitian merupakan suatu proses dari suatu rangkaian langkah-langkah

yang dilakukan secara terencana dan sistematis, guna mendapatkan

pemecahan masalah atau jawaban terhadap pernyataan-pernyataan tertentu.

Karya ilmiah terapan ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian

kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan dan mengolah data yang

sifatnya deskriptif, seperti transkripsi wawancara, catatan lapangan, gambar,

foto rekaman video dan lain-lain. Sehingga metode penelitian berisi

pengetahuan yang mengkaji ketentuan mengenai metode-metode yang

digunakan dalam penelitian. Pada umumnya penelitian merupakan refleksi

keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan yang

merupakan kebutuhan dasar manusia sehingga menjadi motivasi untuk

melakukan penelitian (Gunawan, 2013).

B. LOKASI PENELITIAN

1. Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian, pada saat penulis melaksanakan

praktek laut di MV. Lagun Mas (07 Oktober 2018-04 April 2019) dan

MV. Strait Mas (04 April 2019-28Oktober 2019).

2. Tempat Penelitian

Penulis melaksanakan penelitian diatas kapal container milik

perusahaan pelayaran Tempuran Emas Line di kapal MV. Strait Mas.

23
24

C. JENIS DAN SUMBER DATA

Data yang dikumpulkan dan digunakan dalam penyusunan proposal ini

adalah data yang merupakan informasi yang diperoleh penulis melalui

pengamatan langsung dan wawancara. Dari sumber-sumber ini diperoleh data

sebagai berikut.

1. Data Primer

Menurut (Jonathan, 2006:129). Data primer adalah data yang diperoleh

langsung dari sumber pertama melalui prosedur dan dicatat. Dalam hal ini

penulis memperoleh data primer dengan cara langsung dari hasil

wawancara dengan pihak terkait, yang mengetahui tentang permasalahan

yang akan penulis angkat. Penulis memperoleh dari hasil wawancara atau

berdiskusi dengan mualim dan perwira lain yang lebih tahu tentang

permasalahan ini dikapal.

2. Data sekunder

Menurut (Jonathan, 2006:129). Data sekunder adalah data yang

diperoleh dari sumber tidak langsung yang biasanya berupa data

dokumentasi dan arsip-arsip resmi, yang diusahakan sendiri

pengumpulannya oleh penulis, selain dari sumbernya yang diteliti. Data ini

diperoleh dari buku-buku dan internet yang berkaitan dengan obyek

penelitian proposal atau yang berhubungan dengan permasalahan yang

akan dibahas, yang diperlukan sebagai pedoman teoritis dan ketentuan

formal dari keadaan nyata dalam observasi. Serta dari informasi lain yang

telah disampaikan pada saat kuliah.


25

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang penulis lakukan

sebelumnya, maka dalam penyusun proposal ini dibutuhkan suatu pengamatan

di atas kapal. Sehingga mampu mendapatkan data yang benar, agar tujuan

penulisan dapat tercapai dan sesuai dengan judul yang penulis ambil. Disini

penulis menggunakan beberapa metode dalam penulisan proposal ini. Adapun

3 teknik metode pengumpulan data yang penulis pergunakan yaitu :

1. Metode Wawancara

Interview atau wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui

proses tanya jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan

datang dari pihak yang mewawancarai dan jawaban diberikan oleh pihak

yang diwawancarai. Metode wawancara ini sangat efektif untuk

mendapatkan penjelasan yang lebih rinci mengenai pertanyaan-

pertanyaan atau banyak hal yang tidak dipahami dalam hal permasalahan

yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas. Adapun tujuan pokok

dari wawancara adalah agar memperoleh keterangan-keterangan secara

langsung mengenai obyek yang dituju, dan mendapatkan data-data serta

jawaban-jawaban yang penulis belum mengerti dan belum tahu yang

menjadi pokok permasalahan karya ilmiah terapan ini. Karena dengan

wawancara akan memperoleh data-data yang aktual.

2. Metode Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui

suatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap

keadaan atau perilaku objek sasaran. Metode ini dilakukan melalui

pengamatan langsung pada obyek. Tujuan penulis mengadakan observasi


26

adalah agar mengerti akan pengetahuan dari pada awak kapal dalam

penggunaan dan perawatan alat pemadam api ringan.

3. Metode dokumentasi

Metode ini dilakukun dengan cara training pada saat penulis

melakukan praktek layar diatas kapal MV. Strait Mas sehingga penulis

dapat mengetahui pentingnya keselamatan, kesehatan dan kerja bagi awak

kapal.

D. PEMILIHAN INFORMAN

Dalam penelitian ini subjek penulis atau informan merupakan awak kapal

sehari-hari seperti kapten, mualim II, dan mualim III yang bersinggungan

dengan masalah penggunaan dan perawatan alat pemadam api ringan diatas

kapal MV. Strait Mas.

E. TEKNIK ANALISIS DATA

Penyajian untuk penulisan karya ilmiah terapan ini adalah menggunakan

metode Deskriptif. Yaitu penulisan yang berisi paparan dan uraian mengenai

suatu obyek permasalahan yang timbul pada saat tertentu. Metode ini

digunakan untuk memaparkan secara rinci dengan tujuan memberikan

informasi mengenai masalah yang timbul dan berhubungan dengan materi

pembahasan karya ilmiah terapan ini.

Menurut Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2010). Menyatakan

bahwa aktivitas dalam pengolahan dan analisis data meliputi data reduction,

data display, conclusion drawing/verification. Langkah-langkah tersebut dapat

dijelaskan sebagai berikut :


27

1. Data collecting

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan

oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut

menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Instrumen pengumpulan data

adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan

data. Instumen sebagi alat bantu dalam menggunakan metode pengumpulan

data merupakan sarana yang dapat diwujudkan dalam benda, misalnya angket,

perangkat tes, pedoman wawancara, pedoman observasi, skala dan sebaginya.

Instrumen penelitian merupakan sesuatu yang amat penting dan strategi

kedudukannya didalam keseluruhan kegiatan penelitian. Dengan instrumen

akan diperoleh data yang merupakan bahan penting untuk menjawab

permasalahan, mencari sesuatu yang akan digunakan untuk mencapi tujuan.

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan

dalam rangka mencapai tujuan penelitian.

2. Data Reduction

Melakukan reduksi data dapat diartikan sebagai upaya merangkum dan

memilih hal-hal pokok serta memfokuskan diri pada data yang relevan dengan

permasalahan yang dikaji. Pada kenyataannya, data temuan di lapangan bisa

sangat beragam dan heterogen, sehingga perlu dilakukan pemilahan dan

penyusunan secara sistematis agar diperoleh data yang dibutuhkan.

3. Data Display

Setelah data di reduksi, tahap berikutnya adalah melakukan display atau

penyajian data sehingga temuan dapat digambarkan secara utuh, menyeluruh,

sehingga bagian-bagian pokoknya terlihat jelas untuk memudahkan


28

pemaknaan. Sugiyono (2010), menyatakan bahwa penyajian data dalam

penelitian kualitatif dapat dilakukan melalui uraian singkat, bagan, hubungan

antar kategori, flowchart, dan sejenisnya.

4. Conclusion and Verification

Tahapan berikutnya dari analisis data adalah penarikan kesimpulan

(konklusi) dan verifikasi. Berdasarkan reduksi dan display data temuan

penelitian, peneliti dapat menarik kesimpulan. Penarikan kesimpulan dalam

penelitian kualitatif, pada dasarnya masih bersifat sementara, karena data hasil

temuan harus diverifikasi dan diperiksa keabsahannya melalui berbagai teknik.

Verifikasi yang dilakukan bertujuan untuk mempertajam pemaknaan temuan,

sehingga diperoleh kesimpulan yang benar-benar menggambarkan realita.


29

DAFTAR PUSTAKA

Bahasa, B. P. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia 5th edition. Jakarta: Balai
Pustaka.

Express, Z. (2017, April 21). Berita Kebakaran Kapal. Diambil kembali dari
Liputan6: http://www.Liputan6.com/indonesia/berita/157172-kronologi-
terbakarnya-kapal-zahro-express

Gunawan, I. (2013). Metode penelitian kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara, 143.

HARLINANTO, A. A. (2015). PENERAPAN ALAT PEMADAM API RINGAN


(APAR) DAN JALUR EVAKUASI SERTA PENANGGULANGAN
KEBAKARAN DI RSUD dr. R. SOETIJONO KABUPATEN BLORA.
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

Isnaini, S. (2009). APAR (alat pemadam api ringan) dan instalasi hydrant sebagai
salah satu upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran di area pabrik
I PT. Petrokimia Gresik.

Parera, F. S., Nugroho, A., & Rachmat, A. N. (2018). PERANCANGAN


KEBUTUHAN APAR (ALAT PEMADAM API RINGAN) PADA
GUDANG MINYAK PELUMAS DI DIPO LOKOMOTIF. Seminar K3,
2(1), 781–784.

RAHMAT, K. L. (2018). OPTIMALISASI PENGGUNAAN ALAT-ALAT


PEMADAM KEBAKARAN DI MV. MERATUS GORONTALOv.
POLITEKNIK ILMU PELAYARAN SEMARANG.

SURABAYA, P. (2003). Basic Safety Training. Surabaya: POLTEKPEL


SURABAYA.

SURABAYA, P. (2010). Advanced Fire Fighting. Surabaya: POLTEKPEL


SURABAYA.

Surabaya, P. P. (2017). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Terapan. Surabaya:


Politeknik Pelayaran Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai