Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS KAPASITAS FASILITAS PERGERAKAN


KEDATANGAN PENUMPANG DI TERMINAL BANDARA NEW
YOGYAKARTA INTERNATIONAL AIRPORT

Disusun Oleh :

BIMO TRIYUDANTO
NIT. 30719028

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK BANGUNAN DAN LANDASAN


POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA
2021

i
PROPOSAL PENELITIAN
ANALISIS KAPASITAS FASILITAS PERGERAKAN
KEDATANGAN PENUMPANG DI TERMINAL BANDARA NEW
YOGYAKARTA INTERNATIONAL AIRPORT

Disusun Oleh :

BIMO TRIYUDANTO
NIT. 30719028

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK BANGUNAN DAN LANDASAN


POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA
2021

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Bimo Triyudanto
NIT : 30719028
Program Studi : Diploma III Teknik Bangunan dan Landasan
Jurusan : Teknik Bangunan dan Landasan
Jenis Karya : Proposal Penelitian

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan


Politeknik Penerbangan Surabaya hak atas karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS KAPASITAS FASILITAS PERGERAKAN KEDATANGAN
PENUMPANG DI TERMINAL BANDARA NEW YOGYAKARTA
INTERNATIONAL AIRPORT. Politeknik Penerbangan Surabaya berhak
menyimpan, mengelola dalam bentuk database, maupun mempublikasikan karya
ilmiah saya selama tetap mencantumkan nama saya selaku penulis dan sebagai
pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

iii
LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS KAPASITAS FASILITAS PERGERAKAN KEDATANGAN


PENUMPANG DI TERMINAL BANDARA NEW YOGYAKARTA
INTERNATIONAL AIRPORT

Oleh :
Nama : Bimo Triyudanto
NIT : 30719028

Proposal penelitian ini diajukan untuk


Menyelesaikan tugas Metodologi Penelitian
di
Program Studi DIII Teknik Bangunan dan Landasan
Jurusan Teknik Bangunan dan Landasan – Politeknik Penerbangan Surabaya

Disetujui Oleh:
Dosen Metodologi Penelitian:

Linda Winiasri, S.Psi, M.M


NIP. 19781028 200502 2 001

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
kasih dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan ANALISIS
KAPASITAS FASILITAS PERGERAKAN KEDATANGAN PENUMPANG
DI TERMINAL BANDARA NEW YOGYAKARTA INTERNATIONAL
AIRPORT. dengan baik. Tidak lupa, penulis panjatkan sholawat serta salam
kepada Nabi Besar Muhammad SAW, karena Beliaulah yang telah menuntun
kita ke jalan yang terang benderang.
Selama pembuatan laporan ini penulis juga mendapat banyak dukungan
dan bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu penulis haturkan banyak terima
kasih kepada :

1. Allah SWT, Sang Maha Pencipta yang telah memberikan limpahan anugerah
dan lindungan pada hamba-Nya.
2. Orang tua yang senantiasa mendukung secara material maupun moril serta
doa yang tiada henti kepada penulis.
3. Bapak Setyo Hariyadi S.P., S.T, M.T. Selaku Ketua Program Studi Teknik
Bangunan dan Landasan Politeknik Penerbangan Surabaya
4. Ibu Linda Winiasri, M.Sc, S.Psi Selaku Dosen Pembimbing Laporan
Proposal Tugas Akhir yang telah meluangkan wakunya untuk membimbing
penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan ini.

Terlepas dari itu semua, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih


banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk penyempurnaan laporan ini kedepannya.

Surabaya, Februari 2021

DAFTAR ISI

Bimo Triyudanto

v
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................................iv
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................v
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................2
1.3 Batasan Masalah....................................................................................................2
1.4 Tujuan Penelitian...................................................................................................2
1.5 Hipotesis..................................................................................................................3
1.6 Manfaat Penelitian.................................................................................................3
1.7 Sistematika Penulisan............................................................................................3

BAB II LANDASAN TEORI....................................................................................................................5


2.1 Bandar Udara.........................................................................................................5
2.2 Landasan Pacu.......................................................................................................6
2.3 Kajian Terdahulu Yang Relevan..........................................................................7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................................................................9


3.1 Desain Penelitian....................................................................................................9
3.2 Tahap Penelitian.....................................................................................................9
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian..........................................................................10
3.3.1 Populasi.........................................................................................................10
3.3.2 Sampel Penelitian...........................................................................................10
3.4 Pengumpulan Data...............................................................................................11
3.4.1 Data Primer....................................................................................................11
3.4.2 Data Sekunder................................................................................................11
3.5 Teknik Analisis Data............................................................................................12
3.6 Tempat dan Waktu Penelitian.............................................................................12

vi
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................13

DAFTAR TABEL

vii
DAFTAR GAMBAR

viii
ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu dari 33 provinsi yang


berada di Indonesia. Daerah Istimewa Yogyakarta ini terletak di bagian selatan
Pulau Jawa dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dan Samudera
Hindia. Daerah Istimewa ini memiliki luas 3.185,80 km², terbagi menjadi 5
daerah administrasi, yaitu Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten
Bantul, Kabupaten Gunung Kidul dan Kabupaten Kulon Progo. Daerah
Istimewa ini dikenal sebagai kota pelajar, kota budaya dan kota wisata. Maka
dari itu, memiliki banyak potensi tersendiri bagi daya tarik wisatawan lokal
maupun mancanegara untuk berkunjung ke provinsi ini.
Tingginya minat kunjungan wisatawan di Daerah Istimewa Yogyakarta,
mengharuskan kota ini untuk memiliki sebuah bandara bertaraf internasional
yang menjamin keamanan dan keselamatan penerbangan, serta menjamin
kenyamanan bagi seluruh pengguna bandara baik dari penumpang pesawat,
maskapai penerbangan, pelaku usaha, hingga para pekerja dan pengunjung
bandara. Saat ini Daerah Istimewa Yogyakarta sudah memiliki bandara
bertaraf internasional, yaitu Bandara Adisutjipto sebagai prasarana transportasi
udara yang terletak di Jalan Raya Solo KM. 9 kode pos 55282 Yogyakarta.
Bandara ini memiliki luas terminal penumpang internasional seluas 1.018 m2
dengan kapasitas penumpang 100.000/tahun dan luas terminal penumpang
domestik seluas 8.184 m2 dengan kapasitas penumpang 800.000/tahun.
Bandara Adisutjipto ini merupakan bandara gabungan antara bandara untuk
sipil dan militer.
Seiring berjalannya waktu, adanya perkembangan perekonomian di Kota
Yogyakarta menyebabkan meningkatnya aktifitas di Bandara Adisutjipto
hingga melebihi batas daya tampung penumpang di bandara tersebut. Oleh
karena itu, Menteri Perhubungan bersama dengan Gubernur Daerah Istimewa
Yogyakarta memutuskan untuk memindahkan Bandara ke Kabupaten
Kulonprogo, tepatnya di Kecamatan Temon. Bandara baru ini akan diberi
nama New Yogyakarta International Airport (NYIA) dan nantinya Bandara

1
Adisutjipto akan digunakan kembali oleh TNI Angkatan Udara untuk
kepentingan militer.
Berdasarkan Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor
68/KEP/2015 tentang penetapan lokasi pembangunan untuk pengembangan
bandara baru di Daerah Istimewa Yogyakarta, Bandara NYIA akan dibangun
di atas lahan seluas ±645,63 ha, memiliki luas terminal penumpang 110.000
m², serta panjang runway 3.600 m2 . Pelaksanaan pembangunan NYIA akan
dibagi menjadi 2 tahap, yaitu tahap awal direncanakan dimulai pada tahun
2016 dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2019. Sedangkan pada tahap
akhir diperkirakan selesai pada tahun 2040. Bandara ini direncanakan dapat
melayani 10 juta penumpang per tahun pada tahap awal dan akan menjadi 20
juta penumpang per tahun pada tahap akhir. Dengan adanya Bandara NYIA ini
diharapkan dapat mengimbangi pesatnya pertumbuhan kebutuhan transportasi
udara di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, serta dapat meningkatkan
kenyamanan dan pelayanan bandara bagi para pengguna jasa transportasi
udara. Dilihat dari lalu lintas pesawat udara terus meningkat seiring dengan
perkembangan industri penerbangan. Hal tersebut dapat mempengaruhi
kapasitas ruang dan fasilitas dari suatu bandara dimana kedua hal tersebut
perlu dijaga dan perlu dikembangkan agar fungsi dan peran bandara dapat
berlangsung serta mengalami pertumbuhan baik dalam hal fasilitasnya.
Namun, seiring dengan perkembangan lalu lintas, perlu diimbangi dengan
fasilitas yang memadahi guna memproses pergerakan penumpang menuju
ruang pemrosesan selanjutnya. Maka dari itu, perlu adanya kemudahan akses
dan sistem sirkulasi yang sangat berpengaruh pada kelancaran aktivitas dan
kenyamanan pengguna dalam sebuah bandar udara. Berdasarkan standar IATA
(2004), bahwa jarak terjauh bagi penumpang pejalan kaki dimana penumpang
masih merasa nyaman adalah sejauh 300 m. Apabila jarak terjauh di terminal
penumpang melampaui standart tersebut maka, diperlukan adanya fasilitas
penunjang berupa travellator bagi penumpang pesawat di bandara. Fasilitas
yang disediakan oleh bandara bertujuan untuk mempercepat proses pergerakan
penumpang menuju ruang pemrosesan selanjutnya. Hal ini memungkinkan
penumpang yang hendak mengambil bagasi, tiba lebih cepat di baggage claim
area dari bagasi yang akan diambil. Waktu yang lebih cepat ini akan
menyebabkan penumpang harus menunggu lagi.
Tugas akhir ini mencoba memberikan solusi masalah tersebut dengan
memperhatikan proses penanganan bagasi. Dari dua komponen perencanaan

2
terminal tersebut, yaitu jarak berjalan dan waktu tunggu bagasi menjadi acuan
dalam studi ini.
.
1.2 Rumusan Masalah

Pembangunan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA)


merupakan usaha pemerintah dalam meningkatkan pelayanan pada
penumpang pesawat yang semakin meningkat setiap tahunnya. Perkembangan
suatu bandara perlu didukung suatu analisa agar tidak terjadi kesalahan dalam
perencanaan kedepannya. Beberapa masalah yang akan dibahas dalam tugas
akhir ini antara lain :
1. Bagaimana pergerakan penumpang Bandar Udara New Yogyakarta
International Airport (NYIA)?
2. Bagaimana kondisi eksisting masing – masing fasilitas terminal
kedatangan (passport control area, baggage claim area, hall kedatangan,
dan kerb kedatangan) saat ini?

1.3 Batasan Masalah

Agar lebih fokus untuk mencapai tujuan penelitian, maka proposal tugas
akhir ini menitikberatkan pada beberapa hal yaitu :
1. Studi tugas akhir ini berfokus pada terminal kedatangan penumpang di
Bandara New Yogyakarta International Airport
2.

1.4 Tujuan Penelitian

Proposal ini disusun berdasarkan beberapa permasalahan yang timbul


akibat kurangnya fasilitas yang memadahi di terminal bandara Indonesia pada
umumnya. Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk mengevaluasi
permasalahan yang ada. Beberapa tujuan dari penulisan tugas akhir ini antara
lain:
1) Mendapatkan data pergerakan penumpang Bandar Udara New Yogyakarta
International Airport (NYIA)?
2) Mengevaluasi kebutuhan fasilitas terminal kedatangan pada kondisi
eksisting

3
1.5 Hipotesis

Dari paparan teoritis sebagaimana uraian diatas maka dapat dirumuskan


sebuah hipotesis, bahwa Analisis Kapasitas Runway di Bandar Udara
Internasional Adi Soemarmo agar dapat mengantisipasi pelonjakan jamaah
Haji di Jawa Tengah dengan metode Forecasting yang diperlukan untuk
mengetahui seberapa banyak pergerakan penumpang serta pesawat terbang
yang berada di Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Solo.
1.6 Manfaat Penelitian

1) Manfaat Teoritis : Untuk mengetahui bagaimana kondisi runway pada


saat datangnya jamaah haji khususnya di Bandara Internasional Adi
Soemarmo
2) Manfaat Praktis : Dapat dipakai sebagai data untuk meneliti bagaimana
pada musim haji wilayahjawa tengah dengan menentukan analisis runway

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penelitian terdiri dari tiga bagian yaitu pendahuluan, bagian isi
penelitian,dan bagian akhir penelitian.
1) Bagian Pendahuluan
Bagian ini terdiri dari judul, lembar persetujuan, lembar pengesahan,
kata pengantar, daftar isi, dll.

2) Bagian Isi Penelitian


- Bab I Pendahuluan
Pendahuluan merupakan bab pertama dari karya tulis yang berisi
jawaban apa danmengapa penelitian itu perlu dilakukan. Bagian ini
memberikan gambaran mengenaitopik penelitian yang hendak disajikan.

4
Oleh karena itu, pada bab pendahuluan memuatlatar belakang masalah,
rumusan masalah, dan tujuan penelitian.

- Bab II Landasan Teori


Untuk bab ini menjelaskan tentang pemahaman yang mencakup
pengertian dan pemahaman tentang Bandar Udara, Fungsi Bandara, Tipe
Bandara serta Landasan Pacu.

- Bab III Metode Penelitian


Pada bab ini merupakan bab untuk mengumpulkan data para
penumpang, pergerakan pesawat, kapasitas runway di Bandara Adi
Soemarmo Solo.

3) Bagian Akhir
Bagian Akhir yang memuat daftar pustaka memuat tentang daftar
buku maupun e-book pada website yang tersedia di jaringan internet yang
digunakan sebagai acuan yang relevan dengan penelitian.

5
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Bandar Udara

Menurut Peraturan Menteri Perhubungan Tahun 2010 Tentang [ CITATION


Dir10 \l 14345 ] adalah kawasan di daratan atau perairan dengan batasan-batasan
tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas
landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan
intra dan moda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan
keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan penunjang lainnya, yang
terdiri atas Bandar Udara umum dan Bandar Udara khusus, yang selanjutnya
Bandar Udara umum disebut dengan Bandar Udara.

Bandar udara adalah wilayah tertentu di darat atau air (termasuk bangunan,
instalasi, dan peralatan) yang dimaksudkan untuk digunakan, baik seluruhnya
atau sebagian, untuk kedatangan, keberangkatan, dan pergerakan darat
pesawat. Secara umum, pengembangan Bandar udara sering disebut dengan
master plan (rencana induk) Bandar udara. Master plan Bandar udara
merupakan dokumen yang menunjukkan perkembangan bandara agar dapat
sesuai dengan kebutuhan dimasa depan. Kerumitan dan ukuran dari master
plan bandara bergantung pada ukuran bandara itu sendiri. Sebelum tahun 1960-
an rencana induk Bandara dikembangkan berdasarkan kebutuhankebutuhan
penerbangan lokal. Namun sesudah tahun 1960-an rencana tersebut telah
digabungkan ke dalam suatu rencana induk Bandara yang tidak hanya
memperhitungkan kebutuhan-kebutuhan di suatu daerah, wilayah, provinsi
atau negara. Agar usaha-usaha perencanaan Bandara untuk masa depan
berhasil dengan baik.

6
Gambar 2.1 Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Solo

2.2 Landasan Pacu

Menurut SKEP – 161 IX (Petunjuk Perencanaan Runway, Taxiway dan


Apron) 2003 adalah jalur perkerasan yang dipergunakan 11 oleh pesawat
terbang untuk mendarat (landing) atau lepas landas (take off). Menurut
Horonjeff sistem runway di suatu Bandara terdiri dari perkerasan struktur,
bahu landasan (shoulder), bantal hembusan (blast pad), dan daerah aman
runway (runway end safety area)
1. Perkerasan struktur mendukung pesawat sehubungan dengan beban
struktur, kemampuan manuver, kendali, stabilitas dan kriteria
dimensi dan operasi lainnya.
2. Bahu landasan (shoulder) yang terletak berdekatan dengan pinggir
perkerasan struktur menahan erosi hembusan jet dan menampung
peralatan untuk pemeliharaan dan keadaan darurat.
3. Bantal hembusan (blast pad) adalah suatu daerah yang dirancang
untuk mencegah erosi permukaan yang berdekatan dengan
ujungujung runway yang menerima hembusan jet yang terus-
menerus.

ICAO menetapkan panjang bantal hembusan 100 feet (30 m), namun dari
pengalaman untuk pesawat-pesawat transport sebaiknya 200 feet (60 m),
kecuali untuk pesawat berbadan lebar panjang bantal hembusan yang
dibutuhkan 400 feet (120 m). Lebar bantal hembusan harus mencakup baik
lebar runway maupun bahu landasan. 4. Daerah aman runway (runway end
safety area) adalah daerah yang bersih tanpa benda-benda yang mengganggu,
diberi drainase, rata dan mencakup perkerasan struktur, bahu landasan, bantal
hembusan dan 12 daerah perhentian, apabila disediakan.

7
Gambar 2.2 Landasan Pacu
Aspal yang digunakan yang terbaik adalah aspal alam, dan yang terbaik
digunakan adalah aspal yang dihasilkan dari negara Trinidad dan Tobago, jadi
tidak menggunakan aspal hasil olahan minyak bumi, yang mudah
mencair/melunak akibat panas matahari, tekanan dan panas yang ditimbulkan
dari semburan gas buang mesin pesawat. Pada bagian bawah lapisan aspal
digunakan lapisan batu kali, bukan batu koral seperti halnya penggunaan
pengaspalan jalan raya. Landasan pacu dibuat dengan perhitungan teknis
tertentu sehingga permukaannya tetap kering, sekalipun pada musim hujan,
dan mencegah tergenangnya landasan yang mengakibatkan pesawat
mengalami aquaplanning, terutama saat mendarat yang sangat membahayakan.

Landas pacu pada setiap bandara umumnya dibersihkan dari debu atau
kerikil, bahkan benda benda asing lainnya yang akan membahayakan
keselamatan penerbangan (dalam dunia penerbangan, benda asing tersebut
dikenal sebagai FOD). Kecelakaan pesawat terbang di landasan pacu umumnya
disebabkan karena adanya benda benda asing baik yang masuk ke dalam mesin
pesawat maupun merusak badan pesawat atau roda pesawat saat pesawat lepas
landas atau mendarat. Hal tersebut seperti yang dialami
pesawat Concorde di Bandara Charles de Gaulle, Paris, Prancis pada
tahun 2000 yang menyebabkan pesawat terbakar dan jatuh yang menewaskan
seluruh penumpang, krew dan penduduk setempat. Selebihnya karena cuaca
dan bahkan gangguan burung sehingga umumnya di setiap bandara komersial
bahkan perintis dilengkapi menara pengawas yang mengawasi lalu lintas
penerbangan, komunikasi bahkan informasi cuaca. Pada bandara tertentu,
dilengkapi sensor dan pengusir burung dan sensor cuaca serta sensor untuk
mengukur tingkat kebisingan yang ditimbulkan dari mesin pesawat.

8
2.3 Kajian Terdahulu Yang Relevan

Dalam penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam
melakukan penelitian sehingga penulis dapat mendapatkan wawasan yang
banyak untuk melakukan penelitian. Dari penelitian terdahulu, penulis tidak
menggunakan judul yang sama seperti judul penelitian penulis. Namun penulis
menangkat beberapa masalah sebagai referensi dalam menambah bahan untuk
melakukan penelitian.

Nama Judul Tahu Metode Hasil


n
R. Haryo 2015 Menggunakan Hasil perbandingan
Triharso Evaluasi metode ACN pesawat
Seno Kekuatan perbandingan dengan PCN
Perkerasan Sisi PCN- perkerasan
Udara ACNyang fasilitas sisi udara di
(Runway, didapat dari Bandar Udara
Taxiway, pabrik Juanda menunjukkan
Apron) Bandar pembuat bahwa
Udara Juanda pesawat, ada beberapa
perhitungan pesawat memiliki
dengan nilai ACN>PCN.
sojhvare Pesawat-
COMF AA pesawat tersebut
dan adalah B744, B772
perhitungan dan B773 untuk
dari Canadian perkerasan
Depa1tment of kaku dengan
Transportation. kelebihan dari 7%
sampai sekitar 50%
dari nilai
PCN. Untuk
perkerasan lentur,
kelebihan nilai ACN
hanya terjadi
pada perkerasan
taxiway
T2 dan
runway
. Pesawat-pesawat

9
tersebut adalah
A332, A333, B744,
B772 dan B773.
Besar
kelebihannya adalah
bervariasi dari 6%
sampai 25%.

Arief Hadi Analisis 2015 Metode yang Kapasitas dari semua


Wibowo, Kapasitas digunakan elemen (air side) yang
Risky Duta Bandara Halim dalam penulisan ada di Bandara Halim
Ramadhan, Perdanakusuma mencakup Perdanakusuma masih
pengambilan memenuhi standar
Bambang Sebagai
data dengan minimum kapasitas
Riyanto Bandara cara survey yang dibutuhkan untuk
Komersil lapangan penerbangan komersil
langsung dan militer. Akan
mendapatkan tetapi karena peraturan
data primer yang dikeluarkan oleh
yaitu data lalu TNI-AU mengenai
lintas udara dan prioritas penggunaan
data sekunder runway yang
dari pihak menyatakan bahwa
pengelola bila ada kegiatan
bandara berupa kemiliteran yang
data jadwal mendesak ataupun
penerbangan, agenda-agenda rutin
kondisi dari TNI-AU maka
eksisting penerbangan untuk
bandara yang komersil dihentikan
diolah dengan
pendekatan
matematis
I Wayan Analisis 2014 Menggunakan Berdasarkan
Suweda, I Prospek metode pen analisis dimensi
Gusti Putu Operasional gumpulan airside yang
Suparsa, A380 dan B787 data sekunder, dibutuhkan, airside
Fitri Dreamliner yaitu ketentuan Bandar Udara
Lathifah Pada Bandar manufaktur Ngurah Rai
Nurdiana Udara pesawat dan sudah mampu
Internasional dimensi serta mengakomodasi
Ngurah Rai perkerasan kebutuhan dimensi
Bali airside airside
Bandar Udara pesawat. Pada kasus

10
Ngurah Rai. ini Panjang runway
yang dibutuhkan
untuk
take off adalah 2739
m, dimana pada
kasus ini pesawat
tipe A380 dapat
terbang dengan
berat 480 ton
dan B787
Dreamliner dapat
terbang dalam
kondisi MTOW
yakni 228.000 kg.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif.


Cresweel (2010) menyatakan bahwa, “pendekatan kuantitatif adalah
pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah
berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas
sejumlah pertanyaan tentang survey untuk menentukan frekuensi dan
prosentase tanggapan mereka”.
Menurut Cresweel (2010) dalam pendekatan kuantitatif ini penelitian akan
bersifat pre-determinded, analisis data statistik serta interpretasi data statistik.
Peneliti yang menggunakan pendekatan kuantitatif akan menguji suatu teori
dengan cara merinci suatu hipotesis-hipotesis yang spesifik, lalu
mengumpulkan data untuk mendukung atau membantah hipotesis-hipotesis
tersebut. Pendekatan yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah
pendekatan analisis kuantitatif berdasarkan informasi statistika.

11
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

3.2 Tahap Penelitian

A. Pengambilan Data dan Survei


1) Mencari dan mendapatkan jadwal regular/hari biasa
2) Mencari dan mendapatkan jadwal kedatangan dan keberangkatan
peserta haji 2017 wilayah Jawa Tengah serta jenis pesawat yang
digunakan
3) Jumlah pergerakan pesawat yang mampu ditampung runway dalam
satu jam dalam kondisi normal serta berkaitan dengan kapasitas
runway

B. Perencanaan Survei
1) Sebelum melakukan survai maka diadakan briefing of survey team
terlebih dahulu yang berguna agar tidak terjadi kesalahan.
2) Melakukan survai berupa pengambilan waktu yang diperlukan bagi
pesawat selama menggunakan runway,melihat waktu kedatangan dan

12
keberangkatan rencana dengan waktu keberangkatan dan kedatangan
aktual.
3) Kemudian perekapan data yang telah diambil.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi

Langkah pertama dalam pengumpulan dan analisis data dalam sebuah


penelitian adalah penentuan populasi. Menurut Sugiyono (2008:80), “populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya”. Sesuai dengan penjelasan tersebut maka
populasi dalam proposal ini adalah para calon penumpang jamaah haji

3.3.2 Sampel Penelitian

Menurut Arikunto, 2003 (dalam Riduwan & Kuncoro, 2012:39) sampel


adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil yang diteliti). Pengertian lain
sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2008:81). Maka dari itu, sampel dari proposal ini
adalah pergerakan pesawat di Bandar Udara Adi Soemarmo Solo

3.4 Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian meliputi :

3.4.1 Data Primer


1) Waktu yang diperlukan bagi pesawat selama menggunakan runway.
2) Waktu kedatangan dan keberangkatan rencana dengan waktu
keberangkatan dan kedatangan aktual baik regular/ hari biasa dan
haji.

3.4.2 Data Sekunder


1) Jadwal penerbangan regular, jumlah pesawat (PT. Angkasa Pura 1)

13
2) Jadwal penerbangan haji wilayah Jawa Tengah(PT. Angkasa Pura 1,
Departemen Agama wilayah Surakarta)
3) Jumlah pergerakan, penumpang domestik dan internasional tahun
2011 – 2015 (Direktorat Jendral Perhubungan Udara, 2016, PT.
Angkasa Pura 1)

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode survey yang


dilakukan secara langsung dan terbuka, dengan bantuan tim survey. Dalam
penelitian ini dapat dilakukan perekapan data untuk melihat bagaimana situasi
di Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Solo untuk mengetahui
pergerakan penumpang serta pergerakan pesawat udara.

Pada kondisi kedatangan saja kapasitas runway mampu melayani 41.909


operasi/jam. Dengan menambahkan keadaan kesalahan posisi maka runway
mampu melayani 33.141 operasi/jam. Pada kondisi keberangkatan saja
kapasitas runway mampu melayani 53.846 operasi/jam. Terakhir adalah
operasi campuran dimana dilakukan operasi keberangkatan diantara dua
kedatangan maka runway mampu melayani 19 operasi/jam

3.5 Teknik Analisis Data

Data yang telah terkumpul baik dari survai maupun dari instansi terkait
akan diolah menggunakan Microsoft excel, menggunakan rumus Cm = 1
E(ΔTij) + (Σndpnd) atau dengan cara menghitung kapasitas yang berkelanjutan
dari sudut pandang jarak-waktu.

3.6 Tempat dan Waktu Penelitian

Pada pembuatan proposal penelitian ini, dilaksanakan di Bandar Udara Adi


Soemarmo Solo yang beralamat di Jalan Bandar Udara Adi Soemarmo
Surakarta 57108. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 18 dan 28 agustus ini

14
menghasilkan data berupa pergerakan dengan interval 1 jam dengan rata-rata 4
pergerakan tiap jam, pergerakan terbanyak terjadi pada pukul 07.00 sebanyak 6
pergerakan dan pukul 17.00-18.59 dengan 5 pergerakan sedangkan pergerakan
terkecil terjadi pada pukul 08.00 dan 19.00 sebanyak 2 pergerakan

DAFTAR PUSTAKA

Arishandi, N. G., Purbanto, I. R., & Suparsa, I. P. (2013). ANALISIS KAPASITAS RUNWAY
BANDAR UDARA INTERNASIONAL NGURAH RAI BALI. Jurnal Ilmiah Infrastruktur
Teknik Sipil, 230-235.

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. (2003). Petunjuk Pelaksanaan Perencanaan /


Perancangan Landasan Pacu, Taxiway, Apron pada Bandar Udara. Jakarta:
Kementrian Perhubungan.

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. (2010). Tatanan Kebandarudaraan Nasional .


Jakarta: Kementrian Perhubungan.

Qurotul Aini, I. S. (2018). ANALISIS KAPASITAS RUNWAY DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL


ADI SOEMARMO TERHADAP PEMBERANGKATAN HAJI DAERAH JAWA TENGAH.
Jurnal Teknik SIpil Universitas Muhammadiyah, 5-18.

Seno, R. T., & Ahyudanari, E. (2015). Evaluasi Kekuatan Perkerasan Sisi Udara (Runway,
Taxiway, Apron) Bandara Juanda dengan Metode Perbandingan ACN-PCN. Jurnal
Teknik ITS Vol. 4, E10-E15.

Wibowo, A. H., Ramadhan, R. D., Riyanto, B., & Yulipriyono, E. (2015). ANALISIS KAPASITAS
BANDARA HALIM PERDANAKUSUMA SEBAGAI BANDARA KOMERSIL. Jurnal Karya
Teknik Sipil, 1-17.

15
4

16

Anda mungkin juga menyukai