Disusun Oleh :
BIMO TRIYUDANTO
NIT. 30719028
i
PROPOSAL PENELITIAN
ANALISIS KAPASITAS FASILITAS PERGERAKAN
KEDATANGAN PENUMPANG DI TERMINAL BANDARA NEW
YOGYAKARTA INTERNATIONAL AIRPORT
Disusun Oleh :
BIMO TRIYUDANTO
NIT. 30719028
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
Nama : Bimo Triyudanto
NIT : 30719028
Disetujui Oleh:
Dosen Metodologi Penelitian:
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
kasih dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan ANALISIS
KAPASITAS FASILITAS PERGERAKAN KEDATANGAN PENUMPANG
DI TERMINAL BANDARA NEW YOGYAKARTA INTERNATIONAL
AIRPORT. dengan baik. Tidak lupa, penulis panjatkan sholawat serta salam
kepada Nabi Besar Muhammad SAW, karena Beliaulah yang telah menuntun
kita ke jalan yang terang benderang.
Selama pembuatan laporan ini penulis juga mendapat banyak dukungan
dan bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu penulis haturkan banyak terima
kasih kepada :
1. Allah SWT, Sang Maha Pencipta yang telah memberikan limpahan anugerah
dan lindungan pada hamba-Nya.
2. Orang tua yang senantiasa mendukung secara material maupun moril serta
doa yang tiada henti kepada penulis.
3. Bapak Setyo Hariyadi S.P., S.T, M.T. Selaku Ketua Program Studi Teknik
Bangunan dan Landasan Politeknik Penerbangan Surabaya
4. Ibu Linda Winiasri, M.Sc, S.Psi Selaku Dosen Pembimbing Laporan
Proposal Tugas Akhir yang telah meluangkan wakunya untuk membimbing
penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan ini.
DAFTAR ISI
Bimo Triyudanto
v
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................................iv
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................v
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................2
1.3 Batasan Masalah....................................................................................................2
1.4 Tujuan Penelitian...................................................................................................2
1.5 Hipotesis..................................................................................................................3
1.6 Manfaat Penelitian.................................................................................................3
1.7 Sistematika Penulisan............................................................................................3
vi
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................13
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
Adisutjipto akan digunakan kembali oleh TNI Angkatan Udara untuk
kepentingan militer.
Berdasarkan Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor
68/KEP/2015 tentang penetapan lokasi pembangunan untuk pengembangan
bandara baru di Daerah Istimewa Yogyakarta, Bandara NYIA akan dibangun
di atas lahan seluas ±645,63 ha, memiliki luas terminal penumpang 110.000
m², serta panjang runway 3.600 m2 . Pelaksanaan pembangunan NYIA akan
dibagi menjadi 2 tahap, yaitu tahap awal direncanakan dimulai pada tahun
2016 dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2019. Sedangkan pada tahap
akhir diperkirakan selesai pada tahun 2040. Bandara ini direncanakan dapat
melayani 10 juta penumpang per tahun pada tahap awal dan akan menjadi 20
juta penumpang per tahun pada tahap akhir. Dengan adanya Bandara NYIA ini
diharapkan dapat mengimbangi pesatnya pertumbuhan kebutuhan transportasi
udara di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, serta dapat meningkatkan
kenyamanan dan pelayanan bandara bagi para pengguna jasa transportasi
udara. Dilihat dari lalu lintas pesawat udara terus meningkat seiring dengan
perkembangan industri penerbangan. Hal tersebut dapat mempengaruhi
kapasitas ruang dan fasilitas dari suatu bandara dimana kedua hal tersebut
perlu dijaga dan perlu dikembangkan agar fungsi dan peran bandara dapat
berlangsung serta mengalami pertumbuhan baik dalam hal fasilitasnya.
Namun, seiring dengan perkembangan lalu lintas, perlu diimbangi dengan
fasilitas yang memadahi guna memproses pergerakan penumpang menuju
ruang pemrosesan selanjutnya. Maka dari itu, perlu adanya kemudahan akses
dan sistem sirkulasi yang sangat berpengaruh pada kelancaran aktivitas dan
kenyamanan pengguna dalam sebuah bandar udara. Berdasarkan standar IATA
(2004), bahwa jarak terjauh bagi penumpang pejalan kaki dimana penumpang
masih merasa nyaman adalah sejauh 300 m. Apabila jarak terjauh di terminal
penumpang melampaui standart tersebut maka, diperlukan adanya fasilitas
penunjang berupa travellator bagi penumpang pesawat di bandara. Fasilitas
yang disediakan oleh bandara bertujuan untuk mempercepat proses pergerakan
penumpang menuju ruang pemrosesan selanjutnya. Hal ini memungkinkan
penumpang yang hendak mengambil bagasi, tiba lebih cepat di baggage claim
area dari bagasi yang akan diambil. Waktu yang lebih cepat ini akan
menyebabkan penumpang harus menunggu lagi.
Tugas akhir ini mencoba memberikan solusi masalah tersebut dengan
memperhatikan proses penanganan bagasi. Dari dua komponen perencanaan
2
terminal tersebut, yaitu jarak berjalan dan waktu tunggu bagasi menjadi acuan
dalam studi ini.
.
1.2 Rumusan Masalah
Agar lebih fokus untuk mencapai tujuan penelitian, maka proposal tugas
akhir ini menitikberatkan pada beberapa hal yaitu :
1. Studi tugas akhir ini berfokus pada terminal kedatangan penumpang di
Bandara New Yogyakarta International Airport
2.
3
1.5 Hipotesis
Sistematika penelitian terdiri dari tiga bagian yaitu pendahuluan, bagian isi
penelitian,dan bagian akhir penelitian.
1) Bagian Pendahuluan
Bagian ini terdiri dari judul, lembar persetujuan, lembar pengesahan,
kata pengantar, daftar isi, dll.
4
Oleh karena itu, pada bab pendahuluan memuatlatar belakang masalah,
rumusan masalah, dan tujuan penelitian.
3) Bagian Akhir
Bagian Akhir yang memuat daftar pustaka memuat tentang daftar
buku maupun e-book pada website yang tersedia di jaringan internet yang
digunakan sebagai acuan yang relevan dengan penelitian.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
Bandar udara adalah wilayah tertentu di darat atau air (termasuk bangunan,
instalasi, dan peralatan) yang dimaksudkan untuk digunakan, baik seluruhnya
atau sebagian, untuk kedatangan, keberangkatan, dan pergerakan darat
pesawat. Secara umum, pengembangan Bandar udara sering disebut dengan
master plan (rencana induk) Bandar udara. Master plan Bandar udara
merupakan dokumen yang menunjukkan perkembangan bandara agar dapat
sesuai dengan kebutuhan dimasa depan. Kerumitan dan ukuran dari master
plan bandara bergantung pada ukuran bandara itu sendiri. Sebelum tahun 1960-
an rencana induk Bandara dikembangkan berdasarkan kebutuhankebutuhan
penerbangan lokal. Namun sesudah tahun 1960-an rencana tersebut telah
digabungkan ke dalam suatu rencana induk Bandara yang tidak hanya
memperhitungkan kebutuhan-kebutuhan di suatu daerah, wilayah, provinsi
atau negara. Agar usaha-usaha perencanaan Bandara untuk masa depan
berhasil dengan baik.
6
Gambar 2.1 Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Solo
ICAO menetapkan panjang bantal hembusan 100 feet (30 m), namun dari
pengalaman untuk pesawat-pesawat transport sebaiknya 200 feet (60 m),
kecuali untuk pesawat berbadan lebar panjang bantal hembusan yang
dibutuhkan 400 feet (120 m). Lebar bantal hembusan harus mencakup baik
lebar runway maupun bahu landasan. 4. Daerah aman runway (runway end
safety area) adalah daerah yang bersih tanpa benda-benda yang mengganggu,
diberi drainase, rata dan mencakup perkerasan struktur, bahu landasan, bantal
hembusan dan 12 daerah perhentian, apabila disediakan.
7
Gambar 2.2 Landasan Pacu
Aspal yang digunakan yang terbaik adalah aspal alam, dan yang terbaik
digunakan adalah aspal yang dihasilkan dari negara Trinidad dan Tobago, jadi
tidak menggunakan aspal hasil olahan minyak bumi, yang mudah
mencair/melunak akibat panas matahari, tekanan dan panas yang ditimbulkan
dari semburan gas buang mesin pesawat. Pada bagian bawah lapisan aspal
digunakan lapisan batu kali, bukan batu koral seperti halnya penggunaan
pengaspalan jalan raya. Landasan pacu dibuat dengan perhitungan teknis
tertentu sehingga permukaannya tetap kering, sekalipun pada musim hujan,
dan mencegah tergenangnya landasan yang mengakibatkan pesawat
mengalami aquaplanning, terutama saat mendarat yang sangat membahayakan.
Landas pacu pada setiap bandara umumnya dibersihkan dari debu atau
kerikil, bahkan benda benda asing lainnya yang akan membahayakan
keselamatan penerbangan (dalam dunia penerbangan, benda asing tersebut
dikenal sebagai FOD). Kecelakaan pesawat terbang di landasan pacu umumnya
disebabkan karena adanya benda benda asing baik yang masuk ke dalam mesin
pesawat maupun merusak badan pesawat atau roda pesawat saat pesawat lepas
landas atau mendarat. Hal tersebut seperti yang dialami
pesawat Concorde di Bandara Charles de Gaulle, Paris, Prancis pada
tahun 2000 yang menyebabkan pesawat terbakar dan jatuh yang menewaskan
seluruh penumpang, krew dan penduduk setempat. Selebihnya karena cuaca
dan bahkan gangguan burung sehingga umumnya di setiap bandara komersial
bahkan perintis dilengkapi menara pengawas yang mengawasi lalu lintas
penerbangan, komunikasi bahkan informasi cuaca. Pada bandara tertentu,
dilengkapi sensor dan pengusir burung dan sensor cuaca serta sensor untuk
mengukur tingkat kebisingan yang ditimbulkan dari mesin pesawat.
8
2.3 Kajian Terdahulu Yang Relevan
Dalam penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam
melakukan penelitian sehingga penulis dapat mendapatkan wawasan yang
banyak untuk melakukan penelitian. Dari penelitian terdahulu, penulis tidak
menggunakan judul yang sama seperti judul penelitian penulis. Namun penulis
menangkat beberapa masalah sebagai referensi dalam menambah bahan untuk
melakukan penelitian.
9
tersebut adalah
A332, A333, B744,
B772 dan B773.
Besar
kelebihannya adalah
bervariasi dari 6%
sampai 25%.
10
Ngurah Rai. ini Panjang runway
yang dibutuhkan
untuk
take off adalah 2739
m, dimana pada
kasus ini pesawat
tipe A380 dapat
terbang dengan
berat 480 ton
dan B787
Dreamliner dapat
terbang dalam
kondisi MTOW
yakni 228.000 kg.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
11
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
B. Perencanaan Survei
1) Sebelum melakukan survai maka diadakan briefing of survey team
terlebih dahulu yang berguna agar tidak terjadi kesalahan.
2) Melakukan survai berupa pengambilan waktu yang diperlukan bagi
pesawat selama menggunakan runway,melihat waktu kedatangan dan
12
keberangkatan rencana dengan waktu keberangkatan dan kedatangan
aktual.
3) Kemudian perekapan data yang telah diambil.
3.3.1 Populasi
13
2) Jadwal penerbangan haji wilayah Jawa Tengah(PT. Angkasa Pura 1,
Departemen Agama wilayah Surakarta)
3) Jumlah pergerakan, penumpang domestik dan internasional tahun
2011 – 2015 (Direktorat Jendral Perhubungan Udara, 2016, PT.
Angkasa Pura 1)
Data yang telah terkumpul baik dari survai maupun dari instansi terkait
akan diolah menggunakan Microsoft excel, menggunakan rumus Cm = 1
E(ΔTij) + (Σndpnd) atau dengan cara menghitung kapasitas yang berkelanjutan
dari sudut pandang jarak-waktu.
14
menghasilkan data berupa pergerakan dengan interval 1 jam dengan rata-rata 4
pergerakan tiap jam, pergerakan terbanyak terjadi pada pukul 07.00 sebanyak 6
pergerakan dan pukul 17.00-18.59 dengan 5 pergerakan sedangkan pergerakan
terkecil terjadi pada pukul 08.00 dan 19.00 sebanyak 2 pergerakan
DAFTAR PUSTAKA
Arishandi, N. G., Purbanto, I. R., & Suparsa, I. P. (2013). ANALISIS KAPASITAS RUNWAY
BANDAR UDARA INTERNASIONAL NGURAH RAI BALI. Jurnal Ilmiah Infrastruktur
Teknik Sipil, 230-235.
Seno, R. T., & Ahyudanari, E. (2015). Evaluasi Kekuatan Perkerasan Sisi Udara (Runway,
Taxiway, Apron) Bandara Juanda dengan Metode Perbandingan ACN-PCN. Jurnal
Teknik ITS Vol. 4, E10-E15.
Wibowo, A. H., Ramadhan, R. D., Riyanto, B., & Yulipriyono, E. (2015). ANALISIS KAPASITAS
BANDARA HALIM PERDANAKUSUMA SEBAGAI BANDARA KOMERSIL. Jurnal Karya
Teknik Sipil, 1-17.
15
4
16