Anda di halaman 1dari 31

KAJIAN TATA LETAK FIRE STATION 2 TERHADAP

ACCESS PELAYANAN PKP-PK DI BANDAR UDARA


INTERNASIONAL YOGYAKARTA

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Oleh :

RIFLY SABILLY ARSY


NIT. 55232010022

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 PENYELAMATAN DAN PEMADAM


KEBAKARAN PENERBANGAN
POLITEKNIK PENERBANGAN PALEMBANG
2023

i
KAJIAN TATA LETAK FIRE STATION 2 TERHADAP
ACCESS PELAYANAN PKP-PK DI BANDAR UDARA
INTERNASIONAL YOGYAKARTA

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai Syarat Menempuh Tugas Akhir pada


Program Studi Diploma 3 Penyelamatan Dan Pemadam
Kebakaran Penerbangan

Oleh :

RIFLY SABILLY ARSY


NIT. 55232010022

PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 PENYELAMATAN DAN PEMADAM


KEBAKARAN PENERBANGAN
POLITEKNIK PENERBANGAN PALEMBANG
2023

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

KAJIAN TATA LETAK FIRE STATION 2 TERHADAP ACCESS


PELAYANAN PKP-PK DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL
YOGYAKARTA

Oleh :
Rifly Sabilly Arsy
55232010022

Disetujui untuk diujikan pada :


Palembang, 23 Februari 2023

Pembimbing I : …………………………… ……………………….


NIP.

Pembimbing II : …………………………… ………………………


NIP.

iii
LEMBAR PENGESAHAN

KAJIAN TATA LETAK FIRE STATION 2 TERHADAP ACCESS


PELAYANAN PKP-PK DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL
YOGYAKARTA

Oleh :
Rifly Sabilly Arsy
NIT. 55232010022

Telah dipertahankan dan dinyatakan lulus pada Tugas Akhir Program Studi
Diploma 3 Penyelamatan Dan Pemadam Kebakaran Penerbangan Politeknik
Penerbangan Palembang
Pada tanggal : 23 Februari 2023

Panitia Penguji :

1. Ketua : Ir. SETIYO, M.M ....………….


NIP. 19601127 198002 1 001

2. Sekretaris : Rr. RETNO SAWITRI WULANDARI, S.Sit.,M.M.Tr. …………….


NIP. 19820306 20052 2 001

3. Anggota : MINULYA ESKA NUGRAHA, M. Pd …………….


NIP. 19880308 202012 1 006

Ketua Program Studi


D3 Penyelamatan Dan Pemadam Kebakaran Penerbangan

WILDAN NUGRAHA, SE.,MS.ASM


NIP. 19890121 200912 1 002

iv
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang telah


memberikan rahmat dan karunianya sehingga saya dapat Menyusun Proyek Akhir
atau Tugas Akhir dengan judul “Kajian Tata Letak Fire Station 2 Terhadap Access
Pelayanan PKP-PK di Bandar Udara Internasional Yogyakarta” ini dengan lancar
dan baik sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Dalam penulisan Proyek Tugas Akhir ini, walaupun terdapat hambatan dan
rintangan yang dijalani penulis, tetapi karena bantuan, arahan dan bimbingan dari
banyak pihak, baik secara moral ataupun spiritual hingga akhirnya penulis berhasil
menyelesaikan Proyek Tugas Akhir dengan lancar. Oleh sebab itu pada kesempatan
ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada selurah pihak yang telah
membantu penulis baik secara moral maupun materi. Ucapan terimakasih ini
khususnya penulis ucapkan kepada :

1. Orang Tua dan Keluarga besar yang telah memberikan ridho, doa
restu dan bantuan serta dukungan kepada penulis hingga penulis
dapat menyelesaikan laporan dengan baik dan lancar.
2. Direktur Politeknik Penerbangan Palembang, Bapak Sukahir,
S.SIT., M.T.
3. General Manager (GM) Bandar Udara Internasional Yogyakarta
Bapak Agus Pandu Purnomo
4. Ketua Program Studi Penyelamatan dan Pemadam Kebakaran
Penerbangan Politeknik Penerbangan Palembang, Bapak Wildan
Nugraha, S.E., M.S.ASM
5. Manager Airport Rescue and Fire Fighting Bandar Udara
Internasional Yogyakarta, Bapak Sulistiyanto
6. Dosen Pembimbing On the Job Training, Bapak Sutiyo, S.Sos.,
M.M. yang telah memberi bantuan, arahan, dan saran kepada penulis
hingga penulis dapat mennyelesaikan karya tulis ini dengan baik.
7. Supervisor penulis di unit Airport Rescue and Fire Fighting Bandar
Udara Internasional Yogyakarta, Bapak Ghufran Riyadi yang telah

v
memberi ilmu, arahan, saran, dan kritik yang membangun kepada
penulis hingga penulis menyelesaikan karya tulis ini dengan baik.
8. Seluruh rekan-rekan taruna/i selama masa On the Job Training
Politeknik Penerbangan di Bandar Udara Internasional Yogyakarta
atas kebersamaan dan kerjasamanya.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu memberikan bantuan dan dukungan kepada
penulis.

Penulis sadaar pada penulisan ini masih jauh dari kata terbaik. Oleh karena
itu maka penulis dengan kerendahan hati menerima segala kritik dan saran/masukan
yang positif sehingga dapat penulis dapat melengkapi Proyek Tugas Akhir ini
dengan baik. Semoga Penelitian yang penulis buat ini bermanfaat bagi penulis dan
pembaca.

Palembang, … Februari 2023

Penulis,

(Rifly Sabilly Arsy)

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................ v

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................... x

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2

1.3 Batasan Masalah............................................................................................ 2

1.4 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 3

1.5 Hipotesis........................................................................................................ 3

1.6 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 3

1.7 Sistematika Penulisan.................................................................................... 4

BAB 2 LANDASAN TEORI .................................................................................. 5

2.1 Teori Penunjang ............................................................................................ 5

2.1.1 Pengertian bandar udara ......................................................................... 5

2.1.2 Pengertian airport rescue and fire fighting ............................................. 6

2.1.3 Pengertian gedung Fire Station.............................................................. 8

2.2 Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan ................................................. 10

BAB 3 METODE PENELITIAN.......................................................................... 14

3.1 Desain Penelitian......................................................................................... 14

3.2 Variabel Penelitian ...................................................................................... 15

vii
3.3 Populasi, Sampel, dan Objek Penelitian ..................................................... 16

3.3.1 Populasi ................................................................................................ 16

3.3.2 Sampel .................................................................................................. 16

3.3.3 Objek Penelitian ................................................................................... 17

3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ................................. 17

3.5 Teknik Analisa Data .................................................................................... 18

3.6 Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 19

3.6.1 Tempat Penelitian................................................................................. 19

3.6.2 Waktu Penelitian .................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 21

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 tahapan penelitian............................................................................. 15


Gambar 3. 2 Variabel Penelitian ........................................................................... 16

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Waktu Penelitian .................................................................................. 20

x
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bandar udara Internasional Yogyakarta merupakan bandara yang
dimiliki oleh PT. Angkasa Pura I dan terletak di Kecamatan Temon,
Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Bandara ini
merupakan salah satu dari bandara di Indonesia yang dapat menampung
kapasitas penumpang dengan jumlah yang banyak. Selain itu bandar Udara
Internasional Yogyakarta semakin mengalami peningkatan jumlah
penumpang, baik domestik maupun internasional.

Terkait dengan bandar udara, dijelelaskan dalam Undang-Undang


Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan, bahwa bandara merupakan suatu
wilayah daratan dan perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan
pesawat untuk lepas landas dan mendarat, tempat naik dan turun
penumpang, bongkar muat barang dan sebagai tempat pertukaran intra dan
antar moda pengangkutan dengan dilengkapi fasilitas keselamatan dan
keamanan serta fasilitas pokok dan penunjang lainnya.

Sesuai dengan fasilitas keselamatan yang tertera pada UU Nomor 1


tahun 2009, selanjutnya dijelaskan dalam Peraturan Menteri Nomor 95
tahun 2021 yaitu pihak penyelenggara bandar udara wajib memberikan
pelayanan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan pemadam Kebakaran
yang selanjutnya disebut PKP-PK sesuai dengan standar yang berlaku.
Pelayanan PKP-PK ini diberikan sebagai upaya dalam menanggulangi
bahaya keadaan darurat dengan tujuan meminimalisir akibat dari keadaan
darurat tersebut. Hal ini juga sesuai berdasarkan Keputusan Direktorat
Jendral Perhubungan Udara Nomor: PR 30 Tahun 2022 Tentang Standar
Teknis dan Operasi Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139
bahwa PKP-PK adalah salah satu unit bagian dari penanggulangan keadaan
darurat yang ada di bandara

1
Pada Bandar Udara Internasional Yogyakarta sendiri memiliki 2
Fire Station, yaitu Fire Station 1 (Main Station) yang terletak pada sisi barat
landasan pacu (runway) 11 dan Fire Station 2 (Sub Station) yang terletak
pada sisi timur landasan pacu (runway) 29. Dan untuk kategori pelayanan
PKP-PK di Bandar Udara Internasional Yogyakarta – Kulon Progo ini yaitu
kategori 8.

Setelah penulis melakukan penelitian pada saat kegiatan On the Job


Training di Bandar Udara Internasional Yogyakarta, penulis menyadari
bahwa masih kurang strategisnya letak Fire Station 2 di bandara tersebut.
Hal ini disebabkan karena pada area depan gedung Fire Station 2 terdapat
service road yang digunakan sebagai mobilitas kendaraan yang ada pada
daerah sisi udara Bandar Udara Internasional Yogyakarta. Oleh karena itu,
hal tersebut dapat mengganggu access pelayanan dari tim PKP-PK dalam
penanggulangan keadaan darurat di Bandar Udara Internasional
Yogyakarta.

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis terangkan, maka


penulis mengangkat permasalahan tersebut dalam penyusunan tugas akhir
dengan judul “Kajian Tata Letak Fire Station 2 Terhadap Access Pelayanan
PKP-PK di Bandar Udara Internasional Yogyakarta.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan
masalah yaitu : ”Apakah letak gedung Fire Station 2 di Bandar Udara
Internasional Yogyakarta sesuai dengan standar teknis dan operasi
peraturan keselamatan penerbangan sipil?”

1.3 Batasan Masalah


Untuk memberi representasi yang searah dengan pembahasan
masalah dan agar tidak keluar dari konteks judul, oleh karena itu penulis
membatasi penulisan Proyek Tugas Akhir ini untuk difokuskan pada apakah

2
letak gedung Fire Station 2 di Bandar Udara Internasional Yogyakarta
sesuai dengan standar teknis dan operasi peraturan keselamatan
penerbangan sipil.

1.4 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian yang penulis lakukan agar :

A. Mengetahui apakah letak gedung Fire Station 2 di Bandar Udara


Internasional Yogyakarta sesuai dengan standar teknis dan operasi
peraturan keselamatan penerbangan sipil.
B. Memberikan masukan ataupun saran kepada pihak manajemen PT.
Angkasa Pura I selaku pengelola Bandar Udara Internasional
Yogyakarta, mengenai apakah letak gedung Fire Station 2 di Bandar
Udara Internasional Yogyakarta sesuai dengan standar teknis dan
operasi peraturan keselamatan penerbangan sipil.

1.5 Hipotesis
Pada sebagian besar gedung Fire Station Bandar Udara
Internasional Yogyakarta (YIA) sudah memenuhi standar sesuai Keputusan
Direktorat Jendral Perhubungan Udara Nomor: PR 30 Tahun 2022. Namun
menurut penulis tata letak dari gedung Fire Station 2 masih dinilai kurang
strategis dalam penempatannya, dimana letak gedung Fire Station 2
berhadapan langsung dengan service road. Hal tersebut dapat membuat
beberapa masalah yang dapat terjadi akibat adanya mobilitas kendaraan
operasional airside yang beroperasi melewati depan gedung Fire Station 2,
sehingga menyulitkan tim PKP-PK untuk menjangkau daerah operasi jika
terjadi incident/accident di area landside dan airside.

1.6 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian yang penulis lakukan ialah untuk
mengetahui apakah letak gedung Fire Station 2 di Bandar Udara
Internasional Yogyakarta sesuai dengan standar teknis dan operasi
peraturan keselamatan penerbangan sipil dan dapat meningkatkan jasa

3
pelayanan keselamatan penerbangan khususnya pada access pelayanan
PKP-PK dari Fire Station 2 di Bandar Udara Internasional Yogyakarta.

1.7 Sistematika Penulisan


A. BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan penelitian, hipotesis, dan sistematika penulisan.
B. BAB 2 LANDASAN TEORI
Bab ini berisi teori penunjang dan kajian penelitian terdahulu yang
relevan
C. BAB 3 METODE PENELITIAN
Bab ini mencakup desain penelitian, variable penelitian, populasi,
sampel, dan objek penelitian, teknik pengumpulan data dan instrument
penelitian, teknik analisis data, tempat dan waktu penelitian.

4
BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Teori Penunjang


2.1.1 Pengertian bandar udara
Berdasarkan Annex 14 “Aerodromes” 4th edition, July 2004,
chapter 1, Aerodromes are specifically designated areas on land or in
the water (along with any structures, fixtures, or other items) that are
used entirely or in part for the arrival, departure, and surface
movement of aircraft.” Yang di terjemahkan dalam bahasa Indonesia
berarti bandar udara adalah suatu wilayah tertentu yang terdapat di
daratan dan perairan (yang termasuk bangunan, instalasi serta
peralatan) yang ditujukan untuk dioperasikan baik seluruh ataupun
sebagian sebagai tempat keberangkatan, kedatangan dan pergerakan
pesawat udara di darat.

Lalu menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2019 tentang


Penerbangan, di sebutkan bahwa bandar udara merupakan suatu
wilayah di daratan dan perairan dengan batas-batas tertentu yang
digunakan pesawat untuk lepas landas dan mendarat, tempat naik dan
turun penumpang, bongkar muat barang dan sebagai tempat
pertukaran moda pengangkutan penumpang dengan dilengkapi
fasilitas keselamatan dan keamanan serta fasilitas pokok dan
penunjang lainnya. Dalam hal ini setiap bandar udara diwajibkan
sanggup melayani aktivitas yang terkait pada bidang penerbangan
sesuai jam waktu operasional dengan menjamin keamanan,
keselamatan dan kelancaran penerbangan, serta sesuai dengan
regulasi peraturan yang berlaku.

A. Fungsi bandar udara


Fungsi bandar udara sama dengan terminal, hanya
saja dalam hal ini bandar udara berfungsi sebagai tempat

5
keberangkatan, kedatangan, atau bahkan sekedar
persinggahan sementara (transit).
Berbagai kegiatan pesawat udara dilakukan di
kawasan tersebut, antara lain pemindahan penumpang dan
barang, pengisian bahan bakar pesawat, perbaikan pesawat
yang rusak, dan kegiatan lainnya.
Bandar Udara digunakan untuk mengangkut
penumpang dan barang menggunakan pesawat dan moda
transportasi lainnya. Selain itu, bandar udara berfungsi
sebagai pengendalian barang kargo.

2.1.2 Pengertian airport rescue and fire fighting


Berdasarkan yang tertera pada UU Nomor 1 Tahun 2009,
dijelaskan bahwa bandar udara dilengkapi dengan fasilitas
keselamatan, maka selanjutnya dijelaskan dalam Peraturan Menteri
Nomor 95 tahun 2021 yaitu pihak bandar udara diharuskan untuk
memberikan pelayanan PKP-PK sesuai dengan standar yang berlaku.

Pelayanan PKP-PK sendiri diberikan sebagai upaya dalam


menanggulangi bahaya keadaan darurat dengan tujuan meminimalisir
akibat dari keadaan darurat tersebut. Hal ini juga sesuai berdasarkan
Keputusan Direktorat Jendral Perhubungan Udara Nomor: PR 30
Tahun 2022 Tentang Standar Teknis dan Operasi Peraturan
Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139 bahwa PKP-PK
merupakan salah satu bagian dari penanggulangan keadaan darurat
yang ada di bandara, dan personel PKP PK adalah mereka yang
bertanggung jawab mengoperasikan dan merawat kendaraan PKP-PK
serta menangani situasi darurat di bandara dan sekitarnya, dimana
para personel PKP-PK memiliki tugas utama dan tugas pokok yang
selanjutnya akan dijelaskan dibawah ini.

Dalam pelaksanaan pelayanan PKP-PK di bandar udara,


personel PKP-PK memiliki tugas yang terdiri dari :

6
A. Tugas utama dan fungsi PKP-PK

1. Memberi pelayanan PKP-PK untuk


menyelamatkan nyawa dan harta benda dari
incident/accident di bandar udara;

2. Melakukan pencegahan, pengendalian,


pemadaman api serta melindungi nyawa dan harta
benda dari akibat keadaan darurat di bandar udara.

Sebagaimana tugas utama yang dijelaskan di


atas, pada bagian (a) adalah prioritas yang utama.

B. Tugas pokok PKP-PK

1. Operation, yaitu administrasi, stand by,


pencegahan, pemadaman, dan penyelamatan;

2. Training, melakukan pelatihan pada setiap


personel;

3. Maintenance, melakukan perawatan pada fasilitas


PKP-PK.

Dalam pelayanan PKP-PK, terdapat tolak ukur kesuksesan


dari pelayanan PKP-PK tersebut, yaitu dilihat dari pencapaian
response time. Sesuai dengan Doc 9137 ICAO Annex 14 Aerodromes,
menyetakan bahwa response time adalah ”The operational goals of
the rescue and fire fighting service should be to respond in two
minutes or less, under ideal visibility and surface conditions, to the
end of each runway and to any other location within the movement
area.”

Setelah berita diterima atau diketahui bahwa ada pesawat yang


mengalami kejadian atau kecelakaan (incident/accident) di bandara,
personel PKP-PK segera mengerahkan kendaraan PKP-PK ke lokasi

7
incident/accident. Response time atau waktu bereaksi kendaraan PKP-
PK menuju lokasi incident/accident sampai dalam posisi siap untuk
operasi pemadaman menggunakan pancaran busa.

Unit pelayanan PKP-PK ini diklasifikasikan dalam 4 (empat)


tipe, yaitu:

A. PKP-PK kategori 8-10 untuk tipe A;


B. PKP-PK kategori 6-7 untuk tipe B;
C. PKP-PK kategori 4-5 untuk tipe C;
D. PKP-PK kategori 1-3 untuk tipe D;

Kategori pelayanan PKP-PK pada setiap bandar udara berbeda


berdasarkan pesawat yang melakukan pergerakan atau operasi di
bandara tersebut. Di sebutkan dalam Doc ICAO 9137-AN/898 Part 1,
bahwa ukuran dan jumlah pesawat udara yang lepas landas dan
mendarat dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan berturut-turut di bandar
udara akan menentukan kategori bandar udara untuk PKP-PK dan
selanjutnya diunggah dalam Publikasi Informasi Penerbangan yang
dikenal sebagai Aeronautical Information Publication (AIP). Selain
itu, kerusakan kendaraan utama PKP-PK juga akan mengurangi
kategori bandara.

2.1.3 Pengertian gedung Fire Station


Berdasarkan Keputusan Direktorat Jendral Perhubungan
Udara Nomor: PR 30 Tahun 2022 Tentang Standar Teknis dan
Operasi Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139 bahwa
Fire Station merupakan bangunan atau gedung yang berada di sisi
udara, berfungsi sebagai pusat kendali dan pelaksanaan operasi PKP-
PK, dengan lokasi yang ditempatkan secara strategis berdasarkan
perhitungan waktu bereaksi (response time).

Dalam mendukung tercapainya response time tersebut, maka


akses pelayanan PKP-PK dari Fire Station menuju movement area

8
terutama pada runway dengan jumlah tikungan dan hambatan yang
seminimal mungkin serta jarak pandangan kearah landasan pacu yang
bebas halangan. Penempatan Fire Station ini harus memperhitungkan
tercapainya response time, apabila response time tersebut tidak dapat
terpenuhi maka harus disediakan satellite Fire Station. Dan apabila
dalam bandar udara memiliki lebih dari 1 Fire Station, maka
selanjutnya disebut Fire Station 1, Fire Station 2 dan seterusnya.

Pembangunan Fire Station harus memenuhi spesifikasi dan


kebutuhan operasional yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jendral
Perhubungan. Oleh karena itu, maka gedung Fire Station harus
memenuhi ketentuan berikut :

A. Ditempatkan di lokasi yang strategis dengan


memperhitungkan response time untuk mencapai
movement area khususnya runway;
B. Memperhatikan akses dari Fire Station menuju
movement area terutama pada runway dengan jumlah
tikungan dan hambatan yang seminimal mungkin serta
jarak pandangan kearah landasan pacu yang bebas
halangan;
C. Mempunyai fungsi sebagai pusat pengendalian,
penerima informasi, dan mobilisasi fasilitas
pelayanaan PKP-PK;
D. Mempunyai watchroom yang dilengkapi ruangan yang
dapat memantau movement area khususnya runway
dengan pandangan yang bebas halangan dan apabila
pandangan terhalang dapat dilengkapi dengan CCTV
(Closed Circuit Television);
E. Ruangan watchroom yang tertera pada bagian 4 diatas
mempunyai fasilitas khusus, yaitu;
1. Crash bell;

9
2. Radio komunikasi;
3. Telephone atau direct telephone circuit;
4. Alat bantu monitor;
5. Public address system;
6. Grid map
7. Ventilasi
8. Pendingin ruangan
9. Jendela yang dapat menghindari efek langsung
matahari;
10. Kedap suara
11. Pencahayaan yang cukup

2.2 Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan


Dalam menunjang penelitian yang penulis bahas, penulis mencari
beberapa penelitian terdahulu yang masih relevan dengan permasalahan
yang penulis bahas sebagai objek penelitian. Meskipun penulis menyadari
masih terdapat banyak perbedaan dari kajian penelitian yang terdahulu yang
penulis dapatkan, namun dalam syarat penelitian ilmiah dilarang adanya
plagiatisme hasil karya ilmiah dari orang lain. Maka dari itu, sebagai cara
penulis untuk memenuhi syarat dalam penelitian ini, penulis memerlukan
eksplorasi penulisan karya ilmiah terdahulu yang relevan dengan penelitian
yang penulis bahas. Hal ini bertujuan sebagai pendukung teori dan
penegasan penelitian dalam Menyusun konsep berpikir dalam penelitian.

Hasil eksplorasi yang penulis dapatkan dari penelitian-penelitian


terdahulu yang penulis dapatkan antara lain:

A. ANALISIS PEMBANGUNAN ACCESS ROAD SEBAGAI


UPAYA PENINGKATAN FASILITAS UNIT
PERTOLONGAN KECELAKAAN PENERBANGAN
DAN PEMADAM KEBAKARAN (PKP-PK) DI BANDAR
UDARA NUSAWIRU PANGANDARAN. Oleh Nurul
Qamil (2021).

10
Penelitian ini mempunyai fokus kepada
pembangunan access road untuk meningkatkan fasilitas
pelayanan PKP-PK di Bandar Udara Nusawiru Pangandaran.
Dimana hasil dari penelitian memaparkan bahwa kondisi
access road pada Fire Station di Bandar Udara Nusawiru
Pangandaran belum memenuhi ketentuan yang di cantumkan
dalam KP 14 tahun 2015 yang sekarang sudah berubah
menjadi PR 30 tahun 2022. Penelitian ini menyebutkan
bahwa meskipun access road sudah dibangun yang lebih
baik,tetapi hanya menghubungkan Fire Station dengan
taxiway dan langsung sampai ke runway. Maka dari itu,
Bandar Udara Nusawiru Pangandaran telah melakukan
upaya jangka panjang dan jangka pendek agar access road
yang ada di Unit PKP- PK Bandar Udara Nusawiru
Pangandaran dapat beroperasi sesuai dengan regulasi yang
berlaku berdasarkan Peraturan KP 14 tahun 2015. Salah satu
dari upaya jangka panjang dan jangka pendek tersebut adalah
dengan mengajukan pengadaan fasilitas penunjang Unit
PKP-PK dengan Bandar Udara Nusawiru Pangandaran harus
mempersiapkan jalan atau tanah yang diperkeras hingga
1000 meter atau hingga mencapai batas bandar udara agar
kendaraan Unit PKP-PK dapat mencapai syarat response
time serta segera melakukan latihan khusus agar response
time tercapai dengan kondisi existing yang ada. Kata kunci:
Access Road, Fire Station, Keamanan, Keselamatan, Upaya
Peningkatan Fasilitas.

B. ANALISIS PERGERAKAN KENDARAAN DI AREA


AIRSIDE TERHADAP KESELAMATAN
PENERBANGAN BANDAR BANDAR UDARA

11
DOMINE EDUARD OSOK SORONG. Oleh Mulyadi Nur
(2019).
Penelitian ini mempunyai fokus kepada pengaruh
aktivitas kendaraan operasional di airside terhadap
keselamatan penerbangan dibandara Sorong.
Pergerakan penumpang di parking stand yang masih
menggunakan simple concept (tidak tersedia marka apron)
menyebabkan keraguan pemberian jarak. Pergerakan
kendaraan di area airside di Bandara Sorong belum
terkoordinir dengan baik karena masih bergerak secara
fleksibel karena belum adanya SOP, guidance
line dan access road. Serta potensial konflik antar pesawat
yang melakukan taxi dengan vehicles contohnya bus
penumpang proses loading-unloading aman antar parking
stand.
manuvering taxi mencapai gate position dengan
bantuan petugas towing tractor yang terampil. Disarankan
Pembuatan SOP, kendaraan yang beroperasi di airside,
perubahan aircraft concept parkingstand dari simple
concept menjadi line concept dengan sistem push-
back serta management apron dengan menambahkan marka
apron agar tidak terjadi keraguan dalam memberikan jarak
aman antar parking stand demi tercapainya keamanan,
efisiensi sehingga penggunaan apron lebih optimal.

C. ANALISIS KESIAPAN PKP-PK BANDAR UDARA


INTERNASIONAL BANYUWANGI DALAM
MENDUKUNG PENANGGULANGAN KEADAAN
DARURAT. Oleh Muhammad Nur Hilmy, Gunawan
Gunawan, Bangga Dirgantara Adiputra (2023)

12
Penelitian ini mempunyai fokus kepada penelitian
terhadap fasilitas pelayanan darurat, mengetahui waktu
reaksi, menganalisis kategori PKP-PK, menganalisis
manajemen resiko kebakaran, dan pengembangan unit ini.
Penelitian ini dilakukan di unit PKP-PK yang berada
di Bandara Internasional Bayuwangi. Metode penelitian
yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dimana data
diperoleh dari hasil kuesioner yang diberikan kepada petugas
PKP-PK. Data tersebut kemudian dibandingkan dengan
Peraturan Nomor KP 14 Tahun 2015 yang digunakan untuk
menilai kesiapan PKP-PK. Sedangkan untuk pemetaan
risiko menggunakan tabel FAA Risk Matrix. Hasil penelitian
menunjukkan masih terdapat kekurangan fasilitas
operasional sedangkan waktu reaksi dan kategori PKP-PK
sudah sesuai dengan ketentuan. Pemetaan risiko
mendapatkan 4 kejadian yang memiliki potensi bahaya.

13
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Berdasarkan penelitian yang penulis bahas, penelitian ini
mempunyai tujuan untuk mengkaji dan memperoleh kesimpulan dari suatu
keadaan yang hasilnya dapat dipertanggung jawabkan. Dari penelitian
terhadap suatu keadaan yang ada pada objek penelitian ini, maka penulis
dapat memperoleh dan menguraikan penelitian yang sedang dilaksanakan,
yaitu dengan melakukan kajian gedung Fire Station 2 terhadap access
pelayanan PKP-PK di bandar Udara Internasional Yogyakarta. Maka dari
itu jenis penelitian yang penulis gunakan ialah penelitian kualitatif.

Menurut Sugiono (2017), dijelaskan jika penelitian kualitatif itu


biasa disebut dengan penelitian naturalistik dikarenakan penelitian ini
dilakukan dengan kondisi yang natural atau alamiah. Selain itu juga
penelitian ini biasa dibilang metode etnographi, hal tersebut dikarenakan
pada awal penelitian ini dimulai, penelitian ini banyak digunakan untuk
penelitian dibidang antropologi budaya. Penelitian ini juga biasa dibilang
dengan kualitatif, dikarenakan data yang dikumpulkan dan kajiannya
bersifat kualitatif.

Menurut Idrus Priyono (2014), bahwa penelitian kualitatif ini dibuat


agar membantu para peneliti dapat mengetahui orang-orang, apa saja yang
dikatakan dan dilakukan mereka. Dari hal tersebut memungkinkan peneliti
agar bisa paham terhadap konteks yang dimana keputusan itu terjadi.

Berdasarkan dari beberapa pendapat dan ulasan yang penulis


jelaskan diatas, alasan penulis menggunakan penelitian secara kualitatif
yaitu agar dapat mendeskripsikan hal-hal atau permasalahan yang terjadi di
lapangan. Berikut merupakan tahapan yang penulis lakukan dalam
penelitian.

14
Gambar 3. 1 tahapan penelitian

3.2 Variabel Penelitian


Menurut Sugiyono (2009), bahwa apa pun yang peneliti pilih untuk
dapat diselidiki sebagai dasar dalam mengumpulkan data dan mencapai
kesimpulan tentangnya adalah variabel penelitian. Secara teoritis variabel
penelitian merupakan sifat, objek, kegiatan atau nilai dengan bervariasi satu
dengan yang lainnya, dimana dapat ditentukan oleh peneliti dengan tujuan
agar dipahami dan ditarik kesimpulannya. Pada pengumpulan data yang
penulis gunakan, penelitian ini menggunakan variabel bebas yang
selanjutnya disebut variabel X dan variabel terikat yang selanjutnya disebut
variabel Y.

Menurut Sugiyono, (2019), bahwa Independent Variable sering


disebut variabe, predictor, antecedent dan stimulus. Yang dalam bahasa
Indonesia biasa disebut variabel bebas. Variabel bebas sendiri ialah variabel
yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (terikat).

15
Access Pelayanan
Tata Letak Fire PKP-PK dari
Station 2 Gedung Fire
Variabel X Station 2
Variabel Y

Gambar 3. 2 Variabel Penelitian


Berdasarkan gambar 3.1 diketahui bahwa:

A. Variabel X merupakan variabel yang nilainya dapat


mempengaruhi variabel lain. Variabel X ini adalah Pengaruh
Tata Letak Fire Station 2.
B. Variabel Y merupakan variabel yang tergantung dengan nilai
variabel lain. Variabel Y ini adalah Access Pelayanan PKP-
PK dari gedung Fire Station 2 di Bandar Udara Internasional
Yogyakarta.

3.3 Populasi, Sampel, dan Objek Penelitian


3.3.1 Populasi
Populasi merupakan keseluruhan dari objek dan subjek
penelitian tertentu yang memiliki kualitas tertentu yang sudah
ditetapkan oleh peneliti agar dipelajari dan selanjutnya dapat di ambil
kesimpulannya.

Penelitian ini, penulis menggunakan objek penelitian dari


yaitu letak Fire Station 2 dan subjeknya ialah personel PKP-PK dan
Apron movement Control yang selanjutnya disebut AMC di bandar
Udara Internasional Yogyakarta.

3.3.2 Sampel
Sampel merupakan sebagian atau separuh dari objek dan
subjek penelitian yang penulis ambil dari permasalahan ini. Pada
penelitian ini, penulis melakukan pengambilan sampel dari personel
PKP-PK dan AMC di Bandar Udara Internasional Yogyakarta.

16
3.3.3 Objek Penelitian
Objek penelitian ini merupakan suatu keadaan yang di amati
agar penulis dapat mendapatkan data. Dalam penulisan ini, objek
yang penulis amati ialah letak Fire Station 2 yang berada di belakang
service road yang digunakan sebagai akses mobilitas kendaraan di
sisi udara Bandar Udara Internasional Yogyakarta.

3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian


Metode yang penulis gunakan dalam mengumpulkan data pada
penelitian ini ialah:

A. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data melalui
pengamatan langsung di lapangan, yang memberikan
pemahaman langsung tentang apa yang terjadi di lapangan.
Dalam penelitian ini, penulis mengamati dan berpartisipasi
dalam kegiatan keseharian di lapangan serta objek yang
diamati sebagai sumber data dalam penelitian..
B. Wawancara
Menurut Sugiyono (2017), bahwa wawancara adalah
teknik pengumpulan data yang digunakan ketika penulis
ingin melakukan penelitian pendahuluan untuk menemukan
masalah yang akan diteliti, dan ketika penulis ingin
mengetahui lebih banyak tentang hal-hal dari narasumber
dan jumlah narasumber yang sedikit.
Narasumber wawancara dalam penelitian penulisan
ini, terdapat 2 (dua) orang dari unit PKP-PK dan AMC di
Bandar Udara Internasional Yogyakarta. Adapun pertanyaan
yang telah penulis rangkum antara lain :
1. Apakah letak gedung Fire station 2 yang ada
di Bandar Udara Internasional Yogyakarta

17
sudah sesuai dengan regulasi atau peraturan
yang berlaku?
2. Apakah unit AMC mempunyai data
pergerakan kendaraan yang beroperasi di sisi
udara?
3. Dari pergerakan kendaraan di sisi udara,
apakah hal tersebut dapat mengurangi
pergerakan dalam pelayanan tim PKP-PK
dari Fire Station 2 di Bandar Udara
Internasional Yogyakarta?
D. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan notulen dari peristiwa yang
telah berlalu. Dokumentsi bisa dalam bentuk catatan dan
sketsa dari karya monumental orang lain. (Sugiyono, 2017).
Penelitian ini menggunakan dokumentasi berupa
Standar Teknis dan Operasi Peraturan Keselamatan
Penerbangan Sipil Bagian 139 (Manual Of Standard CASR
139) Volume IV Tentang Pelayanan PKP-PK dengan adanya
gedung Fire Station 2 di Bandar Udara Internasional
Yogyakarta.

3.5 Teknik Analisa Data


Analisis data adalah proses menemukan dan menyusun data secara
sistematis dari hasil catatan lapangan dan wawancara sehingga dapat
memahaminya dan menginformasikan kepada orang lain tentang temuan
tersebut. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif,
yaitu menyajikan hasil penelitian dalam kalimat yang sistematis,
memberikan gambaran yang jelas tentang jawaban atas pertanyaan yang
diteliti, melakukan analisis data setelah semua data narasumber dan semua
data lain yang diperlukan. sumber telah dikumpulkan. Bogdan (dalam
Sugiyono,2013)

18
3.6 Tempat dan Waktu Penelitian
3.6.1 Tempat Penelitian
Objek penelitian yang penulis bahas ialah tentang Kajian Tata
Letak Fire Station 2 terhadap Access Pelayanan PKP-PK di Bandar
Udara Internasional Yogyakarta. Penulis melakukan penelitian ini
saat melaksanakan kegiatan On the Job Training di Bandar Udara
Internasional Yogyakarta yang terletak di Kecamatan Temon,
Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

3.6.2 Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan selama penulis melaksanakan On the Job
Training selama kurang lebih 4 bulan terhitung dari tanggal 26 september
2022 sampai dengan 27 Februari 2023.

HARI/TANGGAL URAIAN KEGIATAN KETERANGAN


26 September 2022 Taruna tiba di lokasi On Senin – Kamis
the Job Training (OJT) dan (08.00 – 16.30
pengarahan/pembekalan wib)
kegiatan OJT dengan Jum’at (08.00 –
mengikuti jadwal dinas 15.30 wib)
administrasi (office hour)
27 – 28 September Pengurusan Pass Bandara Senin – Kamis
2022 dengan mengikuti jadwal (08.00 – 16.30
dinas administrasi (office wib)
hour) Jum’at (08.00 –
15.30 wib)
29 September – 13 Taruna melaksanakan Senin – Kamis
November 2022 kegiatan dan penelitian di (08.00 – 16.30
jam dinas admin (Office wib)
Hour) Jum’at (08.00 –
15.30 wib)

19
14 November 2022 Taruna melaksanakan Pagi (06.30 –
– 10 Januari 2023 penelitian dan kegiatan 13.30 wib)
dinas operasional dengan Siang (13.30 –
jadwal shift Pagi, Siang 20.30 wib)
dan Malam Malam (20.30 –
06.30 wib)
11 Januari 2023 – Taruna melakukan Senin – Kamis
27 Januari 2023 kembali melaksanakan (08.00 – 16.30
kegiatan jam dinas admin wib)
(Office Hour) Jum’at (08.00 –
15.30)
30 Januari – 1 Taruna melaksanakan
Februari 2023 Ujian Laporan On the Job
Training dan penutupan
kegiatan On the Job
Training
Tabel 3. 1 Waktu Penelitian

20
DAFTAR PUSTAKA

Annex 14 “Aerodromes” 4th edition, July 2004, chapter 1

Document ICAO 9137-AN/898 Part 1”Rescue and Fire Fighting”

Hilmy, Nur Muhammad. 2023. “Analisis Kesiapan Pkp-Pk Bandar Udara


Internasional Banyuwangi Dalam Mendukung Penanggulangan Keadaan
Darurat”. https://ejournals.itda.ac.id/

Priyono, Idrus. (2014). Penelitian Kualitatif Di Manajemen Dan Bisnis.Zifatama.


Sidoarjo.

Keputusan Direktorat Jendral Perhubungan Udara Nomor: PR 30 Tahun 2022


Tentang Standar Teknis dan Operasi Peraturan Keselamatan Penerbangan
Sipil Bagian 139 (Manual Of Standard Casr Part 139) Volume IV Pelayanan
Pertolongan Kecelakaan Penerbangan Dan Pemadam Kebakaran (PKP-
PK).

Nur, Mulyadi. (2019). “Analisis Pergerakan Kendaraan Di Area Airside Terhadap


Keselamatan Penerbangan Bandar Bandar Udara Domine Eduard Osok
Sorong”. https://ojs.fstpt.info/

Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 95 Tahun 2021


Tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139 Tentang
“Aerodrome”.

Sugiyono. (2013). Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.


Bandung: Alfabeta. Bandung.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta.


Bandung

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Undang-Undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan.

Qamil, Nurul. (2021). “Analisis Pembangunan Access Road Sebagai Upaya


Peningkatan Fasilitas Unit Pertolongan Kecelakaan Penerbangan Dan
Pemadam Kebakaran (Pkp-Pk) Di Bandar Udara Nusawiru Pangandaran”.
https://digilib.sttkd.ac.id/

21

Anda mungkin juga menyukai