Disusun Oleh:
15010030
2019
LEMBAR PENGESAHAN
DENGAN JUDUL
CARA KERJA VHF OMNI-DIRECTIONAL RANGE (VOR) PADA
PESAWAT AIRBUS A330-300 MILIK MASKAPAI GARUDA INDONESIA
Disusun oleh :
AHMAD AFFAN ROSADI
15010030
Telah disetujui,
Yogyakarta, 22 Juli 2019
Menyetujui, Mengetahui,
Kepala Departemen Teknik Elektro Dosen Pembimbing
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan ini
dengan baik. Laporan kerja praktek ini disusun berdasarkan yang sudah penulis
dapatkan selama mengikuti kerja praktek di PT. GMF AeroAsia Line
Maintenance Station Denpasar, Bali. Praktek kerja sendiri merupakan kegiatan
yang bersifat wajib untuk setiap mahasiswa tingkat akhir Sekolah Tinggi
Teknologi Adisutjipto Yogyakarta sebagai salah satu syarat untuk melanjutkan
skripsi serta sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban penulis dalam
menjalani tugas kerja selama mengikuti kerja praktek merupakan kegiatan
mahasiswa yang dilaksanakan di suatu perusahaan yang sesuai dengan jurusannya
masing-masing.
Kegiatan ini meliputi pelaksanaan kerja praktek di perusahaan dan
penulisan laporan kerja praktek. Tujuan kerja praktek sebenarnya adalah
memperkenalkan kepada mahasiswa, dunia kerja industri secara nyata sekaligus
memberikan suatu pengalaman yang berhubungan dengan keindustrian. Setelah
penulis selesai melaksanakan kerja praktek ini, penulis merasa tujuan tersebut
telah penulis penuhi dengan baik. Pada kesempatan ini penulis memberi judul
“CARA KERJA VHF OMNI-DIRECTIONAL RANGE (VOR) PADA PESAWAT
AIRBUS A330-300 MILIK MASKAPAI GARUDA INDONESIA”. Dalam
penulisan laporan ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak,
sehingga laporan ini dapat selesai pada waktunya. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam melaksanakan
kerja praktek ini yaitu:
ii
3. Bapak Freddy Kurniawan, S.T, M.T selaku ketua jurusan Teknik Elektro
Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto.
4. Bapak Ir. Sutjianto S., M.T Selaku dosen pembimbing kerja praktek, yang
telah banyak membantu dalam membimbing dan mengarahkan penulis.
5. Bapak Jawas Suharto selaku General Manager Line Maintenance Station
Bali & Nusra, Bapak I ketut Sudi Adhyana selaku Manager Crew Bravo,
Bapak Gusna selaku pembimbing mahasiswa, Pak faizal, Pak Wartana, Pak
Tirta, Pak Priyono, Pak Sudiana, Pak Yayang, Pak Aldi, Pak darsana dan
seluruh personil crew yang banyak memberikan bimbingan, berbagai ilmu
dan masukan kepada penulis selama melakukan kerja praktek.
6. Seluruh Mekanik dan Engineer Crew Bravo yang banyak membantu dan
memberikan arahan kepada penulis.
7. Teman-teman seperjuangan Gilbert, Rifki, Fany, Satya, Rizal, Dhani dan
Satria yang telah memberikan dukungan dan semangat serta teman-teman
angkatan 2015.
8. Para alumni STT Adisutjipto yang telah membimbing dan meluangkan waktu
dan tenaga untuk memberikan masukan, saran dan berbagai ilmu.
Ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu-
persatu oleh penulis dan semoga Tuhan memberikan berkat yang melimpah.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Yogyakarta,
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................vi
DAFTAR TABEL...............................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.............................................................................................................. L
atar belakang........................................................................................1
1.2.............................................................................................................. M
anfaat Kerja Praktek............................................................................2
1.3.............................................................................................................. W
aktu dan Tempat Pelaksanaan kerja praktek........................................3
1.4.............................................................................................................. R
umusan Masalah..................................................................................3
1.5.............................................................................................................. B
atasan Masalah.....................................................................................3
1.6.............................................................................................................. M
etodelogi Penelitian.............................................................................4
1.7.............................................................................................................. Si
stematika Penyusunan Laporan...........................................................4
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Singkat PT. GMF AeroAsia Tbk.........................................6
2.2. Visi, Misi Perusahaan dan Values....................................................8
2.3. Struktur Organisasi Perusahaan........................................................9
2.4. Produk dan Jasa................................................................................10
2.5. Tenaga Kerja.....................................................................................15
2.6. Fasilitas dan Layout..........................................................................15
2.7. Daftar Pelanggan PT. GMF Aeroasia Tbk.......................................21
2.8. Penghargaan dan Sertifikasi.............................................................22
iv
BAB III TEORI DAN KEGIATAN KERJA PRAKTIK
3.1. Kegiatan Kerja Praktik.....................................................................25
3.2. Data Umum Pesawat Airbus 330......................................................27
3.3. Perawatan Pesawat............................................................................31
3.4. Interval Perawatan Pesawat..............................................................33
3.5. VHF Omni-directional Range...........................................................35
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Prinsip Dasar VHF Omni-directional Range....................................43
4.2. Komponen VHF Omni-directional Range pada pesawat.................44
4.3. Indikator VHF Omni-directional Range pada Navigation Display. .46
4.4. Cara Kerja VHF Omni-directional Range........................................47
BAB V PENUTUP
5.1. KESIMPULAN................................................................................51
5.2. SARAN.............................................................................................52
DAFTAR PUSTAKA
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
VOR di darat tanpa tergantung dari keadaan cuaca (dengan menggunakan bantuan
instrument atau dengan bantuan autopilot). Peralatan VOR yang ada di pesawat
terbang menunjukkan setiap deviasi dalam derajat dari jalur penerbangan yang
dipilih, tidak tergantung dari heading pesawat. Pilot dapat memanfaatkan VOR
ground station pada saat terbang dengan memilih jalur penerbangan VOR dan
selanjutnya terbang menuju stasiun VOR lain. Dengan stasiun VOR yang
diletakkan sedemikian rupa, VOR dapat digunakan untuk menuntun pesawat
menuju bandara tujuan.
2. Metode Wawancara
Metode wawancara ini dilakukan secara langsung oleh penulis
kepada teknisi di lapangan untuk memahami dan mengetahui proses
pengoperasian dan juga kepada engineer untuk mengetahui dokumen
tentang VHF Omni-directional Range.
6
7
melakukan ekspansi bisnis ke dalam bisnis modifikasi pesawat terbang. Bisnis ini
mengangkat PT. GMF Aeroasia Tbk menjadi salah satu perusahaan perawatan
pesawat yang mampu melaksanakan modifikasi besar pesawat dengan teknologi
tinggi. Adapun lambang GMF Aeroasia Tbk dapat dilihap pada gambar 2.1
2.2.2 Misi
To provide integrated and reliable aircraft maintenance solution
for a safer sky and scured quality of life of mankind.
2.2.3 Values
1. Concern for people
2. Integrity
3. Professional
4. Teamwork
5. Customer Focused
9
2. Hangar 2
Hangar ini digunakan untuk perawatan ringan atau minor
maintenance, biasanya perawatan yang dilakukan ”A” check.
semua jenis pesawat seperti B737, B747, A320, A330,
CRJ1000 DAN ATR72. Luasnya mencapai 23.000 m².
3. Hangar 3
Hangar ini dipergunakan untuk melakukan perawatan pesawat
jenis Airbus A330 Series dengan jenis perawatan untuk
perawatan berat atau heavy maintenance. Hangar ini memiliki
area seluas 23.000 m².
17
4. Hangar 4
Sama dengan hangar 1 dan hangar 3, hangar 4 juga
dipergunakan untuk heavy maintenance. Pada hangar ini hanya
menangani jenis pesawat berbadan kecil (narrow body) dengan
kapasitas mampu menampung 16 pesawat sekaligus dan 1 dari
16 line diperuntukan untuk pengerjaan painting. Hanggar ini
dipergunakan untuk melakukan perawatan pesawat jenis B737
Series, A311, A318, A320, A321. Hangar ini memiliki area
seluas 67.000 m².
e. Aircraft docking
f. Regulated air pressure
g. Aircraft tools and equipment
h. Stock room
i. Air conditioning office areas
2. Work Shop 2
Bangunan ini mempunyai luas 11.814 m², digunakan
untuk melayani peralatan komunikasi, navigasi dan elektronik.
Instrumen Elektronik Radio dan Avionik (IERA) Shop
mencakup reparasi overhaul dan pengetesan instrumen
penerbangan, gyros, peralatan navigasi dan komunikasi, radar
cuaca dan autopilot untuk beracam-macam tipe pesawat
termasuk yang dipasang dengan modern digital avionic pada
pesawat A330s, B747s, A320s, B777s dan lain-lain.
Pada work shop ini juga dilengkapi dengan peralatan tes
otomatis yang disebut ATEC 5000 dan IRIS 2000 yang
merupakan unit pengetesan komputer. Work shop ini juga
memiliki electrical mechanical and oxygen (ELMO) shop untuk
pengetesan pnumatic dan hydraulic, fuel flow, pompa tekanan
20
h. Sriwijaya Air
i. Republic Express Airlines
2.8.3 Sertifikasi
Dalam dunia usaha bidang jasa perawatan pesawat terbang,
standarisasi yang dikeluarkan oleh badan-badan yang berwenang
menjadi hal yang wajib dipenuhi. Dengan terpenuhinya
standarisasi yang telah ada, maka sebuah perusahaan pun dapat
beroperasasi sebagai mana mestinya. Indonesia DGAC Granted
Repair Stration memberikan pengakuan kepada GMF serta
23
Minggu ke-
No Kegiatan Kerja
I II III IV V VI VII
Pengenalan dan beradaptasi dengan
1
lingkungan kerja
√ √ √ √ √ √ √
25
26
Minggu ke-
No Kegiatan Kerja
I II III IV V VI VII
5 Mempelajari komponen-komponen
pesawat √ √ √ √ √ √ √
7
Mempelajari bidang yang terkait dengan
judul kemudian disusun dalam bentuk √
√ √
laporan √
4. Weekly Check, Pemeriksaan ini harus telah dilakukan dalam tujuh hari
penanggalan. Termasuk dalam inspeksi ini adalah before departure check.
oleh instrument yang ada pada kokpit. Sinyal VHF Omni-directional Range
berasal dari ground station, biasanya ada pada fasilitas pendaratan.
VHF Omni-directional Range terdiri dari VHF Receiver, Antena, Indikator
dan Control Unit. Sedangkan VHF Omni-directional Range ground station terdiri
dari VHF Transmitter dan Antena. VHF Omni-directional Range biasanya
beroperasi bersama dalam satu shelter dengan DME (Distance Measurement
Equipment) dengan maksud untuk memberikan informasi arah/azimuth (VOR)
dan jarak (DME) kepada penerbang, juga dapat digunakan prosedur operasi
bersama-sama ILS (Instrument Landing System)
VHF Omni-directional Range menggunakan pengukuran arah (bearing)
dengan perbandingan fasa dari dua sinyal yaitu sinyal variable dan sinyal
refrensi. Transmitter pada ground station mentransmit dua sinyal yang terpisah,
sehingga memungkinkan receiver untuk menentukan posisi pesawat terhadap
ground station dengan membandingkan besar fasa dari kedua sinyal tersebut. Pada
intinya, VOR memberikan jalur terbang yang disebut sebagai radial dengan
besaran 1 sampai 360° dalam satuan derajat. Jika radial menunjukan angka 360°
berarti pesawat berada pada jalur yang meninggalkan ground station menuju ke
Utara, radial 090° menuju ke Timur, 180° menuju ke Selatan, dan 270° menuju ke
Barat.
a. Receiver
Receiver memiliki rangkaian yang bertugas untuk menerima sinyal
frekuensi, decoding, dan memproses informasi arah berupa bearing
yang diransmisikan oleh VOR ground station. Di dalam receiver juga
terdapat rangkaian self-monitoring yang berfungsi untuk
mengonfirmasi validitas dari sinyal yang diterima dan reliabilitas dari
informasi bearing yang dikirim ke indikator VOR.
Dalam receiver VOR, terdapat beberapa rangkaian yang digunakan
bersamaan dengan ILS (marker beacon, localizer, dan glide slope).
Hal ini dikarenakan beberapa system tersebut memiliki rangkaian yang
sama, sehingga dapat menggunakan beberapa komponen rangkaian
secara bergantian.
b. Control Unit
Beberapa tipe control unit banyak digunakan dengan fungsi dasar
pemilihan frekuensi VHF unit kendali menyediakan rangkaian control
dan switching untuk sistem navigasi very high frequency (VHF). Salah
satu contoh dari control unit dapat dilihat dalam gambar di bawah ini.
40
c. Indikator VOR
Banyak tipe indikator VOR yang digunakan, namun pada dasarnya
semua tipe indikator VOR memilliki kesamaan pada pengoperasian
dan penafsirannya. Tampilan khusus biasanya mengacu pada VOR
Indikator atau Omni Bearing Indicator (OBI). Arah terbang pesawat
dibaca melalui panah penunjuk yang dapat berotasi menunjukan sudut
bearing dan azimuth card. Sebagian besar dari indikator menampilkan
arah dengan memutar azimuth card yang besarannya dibaca dalam
satuan derajat.
Indikator juga dapat menampilkan informasi jarak (ke ground
station) dan deviasi dari glideslope atau localizer. Indikator ini
digunakan dalam sistem navigasi bergantung pada sistem yang
digunakan dan preference dari pengguna. Indikator juga digunakan
untuk menampilkan tanda peringatan (warning flag) atau isyarat yang
mengindikasikan kondisi yang tidak valid dari data yang ditampilkan
ke pilot.
41
Jarum vertical CDI dapat bergerak ke kanan atau kiri sesuai indikasi
secara vertikal dengan poros di bagian atas. Ada lima titik di setiap sisi
kanan dan kiri dari titik tengahnya. Setiap titik mewakili posisi 2
terhadap rute sebenarnya.
d. Antena
Antena yang digunakan pada VOR memiliki dua tipe, yaitu
antenna tipe bat-wing untuk ground station dan tipe vee-dipole untuk
antena di pesawat terbang. V-shaped merupakan salah satu dipole
antena yang dipasang pada pesawat terbang sebagai VOR antenna.
Gambar 3.10 Antena V-shaped VOR
42
a. Transmitter
Dari 160 frekuensi yang tersedia antara 108.0 MHz dan 117.95 MHz,
ground station mentransmit dua sinyal radio pada setiap satu kanal, yang
pertama adalah sinyal referensi yang termodulasi frekuensi 30 Hz yang
fasenya sama pada semua arah dan sinyal yang kedua disebut sinyal
variable yang diproduksi oleh transmisi dari loop yang berotasi 30 putaran
per detik bersamaan dengan non-directional transmitter. Karena rotasi
tersebut, transmisi sinyal gabungan pada 30 Hz AM dapat dipancarkan.
Pentransmisian ini diatur oleh perbedaan fase diantara dua sinyal dengan
arah utara sebagai 0 dan semua arah lainnya sama dengan nilai radialnya.
Pada receiver pesawat terbang, kedua sinyal tersebut diterima dan
dibandingkan besar fasanya sesuai dengan arah mata angin (magnetic) dari
VOR ground station. Kemudian ditampilkan pada berbagai indikator
sebagai magnetic bearing menuju atau meninggalkan VOR station.
b. Antenna
Antena memancarkan sinyal dari transmitter sampai ketinggian
60° sampai 90° terhadap vertikal. Ada sebuah daerah kosong yang
berbentuk kerucut terbalik yaitu daerah yang radiasinya lemah, atau
bahkan tidak mendapatkan radiasi. Jika pesawat terbang di daerah tersebut,
maka tidak akan mendapatkan sinyal.
BAB IV
PEMBAHASAN
Sistem VOR diketahui sebagai radio jarak menengah yang juga menyediakan
posisi angular dan FROM/TO pesawat sehubungan dengan program yang dipilih
dan sinyal morse yang akan mengidentifikasi stasiun. Radio frekuensi omni-
directional memancarkan sinyal ke segala arah yang kemudian memberikan
43
44
informasi azimuth dari 0° sampai 360°. Dengan memilih channel frekuensi VOR,
pilot akan mendapat azimuth TO yang menampilkan arah stasiun VOR
selanjutnya atau FROM meninggalkan stasiun VOR.
Saat terjadi kesalahan indikasi FROM/TO pada display tidak akan di tampilkan
dan informasi VOR yang berupa frekuensi dan identifikasi akan diganti dengan
tanda xxxx dan simbol VOR akan berkedip selama sembilan detik yang kemudian
steady. Sedangakan pada penunjuk tujuan akan berubah menjadi warna merah
kemudian posisinya akan ditampilkan vertical dan berkedip selama sembilan detik
yang kemudian steady.
didapatkan dari perbedaan fasa ini dan kemudian akan diubah ke dalam bentuk
tegangan (mv dc) yang selanjutnya menggerakkan jarum pada indikator.
Penunjukkan jarum ini memberikan informasi kepada pilot tentang posisi pesawat
terhadap ground station yang dipilihnya yang kemudian akan memandu pilot ke
arah bandara yang akan dituju. Adapun proses pengolahan sinyal sehingga dapat
ditampilkan pada indikator VOR dapat dilihat pada blok diagram dibawah ini.
5.1 Kesimpulan
1. VHF Omni-directional range adalah alat bantu navigasi yang
menerima sinyal, menerjemahkan sinyal, dan memproses informasi
dari stasiun darat omni-directional sebagai arah untuk menuju bandara
yang akan dituju.
2. VHF Omni-directional Range terdiri dari VHF Receiver, Antena,
Indikator dan Control Unit. Sedangkan VHF Omni-directional
Range ground station terdiri dari VHF Transmitter dan Antena..
3. Sistem VOR adalah bantuan navigasi yang menerima sinyal,
menerjemahkan sinyal, dan memproses informasi dari stasiun darat
omni-directional. System VOR menggunakan pengukuran arah
(bearing) dengan perbandingan fasa dari dua sinyal yang dikirim dari
stasiun darat, dari perbedaan antara dua fasa inilah yang kemudian
akan berfungsi untuk menentukan posisi pesawat terhadap stasiun
darat.
4. Bagian penerima (receiver) dari navigasi VOR mendeteksi sinyal dari
VOR ground station yang dipancarkan ke segala arah. Sinyal yang
diterima terdiri dari frekuensi carrier yang besarnya 108.00 MHz
sampai 117.95 MHz dan frekuensi sub-carrier sebesar 9960 Hz,
keduanya dimodulasi oleh dua sinyal 30 Hz. Sinyal 30 Hz pertama
sinyal variabel dan yang lainnya sinyal referensi dan kemudia receiver
51
52
5.2 Saran
Adapun saran yang ingin disampaikan kepada pembaca dan kepada pihak
PT Garuda Miantenance Facility AeroAsia adalah sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
http://www.gmf-aeroasia.co.id/about-gmf/
http://www.gmf-aeroasia.co.id/services/
http://www.ilmuterbang.com/artikel-mainmenu-29/teori-penerbangan-mainmenu-
68/499-apa-artinya-vor [15 Oktober 2018]
https://www.airbus.com/content/dam/corporate-topics/publications/
backgrounders/techdata/aircraft_characteristics/Airbus-Commercial-Aircraft-AC-
A330.pdf