Disusun Oleh :
Bayu Prayogo
NIM 14040003
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat, rahmat
dan kasihNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan kerja
praktek yang berjudul : “Trouble high difference in pack discharge temperature
(Condensor fault) pada Sistem air conditioning pesawat Airbus A320 di Hangar 4
”
1. Kedua orang tua penulis yang tercinta Bapak Hadi Prayitno, Ibu Ningsiati,
Adik tercinta Mega Pratiwi atas segala cinta, kasih sayang, dan doa yang
selalu diberikan kepada penulis.
2. Bapak Marsekal Muda TNI (Purn) Dr.(Kan) Ir. Drs. T. Ken Darmastono,
M.Sc. selaku Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta.
3. Bapak Nurfi Ahmadi, ST.,M.Eng. selaku Ketua Prodi Teknik Mesin
Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta.
4. Ibu Henny Pratiwi ST.,M.Eng selaku Koordinator Kerja Praktek yang selalu
mensupport kegiatan dan selalu menjadi motivasi penulis agar terus
semangat dalam menyelesaikan segala tugas yang diberikan.
5. Bapak Benedictus Mardwianta. S.T.,M.T. selaku Dosen Pembimbing yang
dengan penuh kesabaran selalu meluangkan waktu untuk membimbing dan
memberikan dukungan dan memberikan motivasi kepada penulis dalam
menyelesaiakan laporan kerja praktek ini.
ii
6. Bapak Deso yang berwenang dan telah membantu atas lancarnya kerja
praktek di PT. GMF AeroAsia.
7. Bapak Budiman selaku GM, Bapak Sobirin selaku Manager, Bapak Asep
selaku Supervisor, Bapak Jose selaku Supervisor, Ibu Astuti selaku PPC,
Mas Fadli selaku PPC, Bapak Jumaidi selaku PPC, Mas Phondra, Mas
Maulana, Mas Zaki, Mas Mastur, Mas Maris, Mas Arif, Mas Priyo, Mas
Setyo, Mas Reyhan, Mas Ichsan, Mas Firman, Kak Opit, Abah Yusuf, Mas
Arifin, Mas Roy, Mas Fajar, Mas Pasha, Mas Rangga dan seluruh keluarga
besar Line 3 yang telah membimbing penulis dalam melaksanakan kegiatan
Kerja Praktek di Line 3 Hangar 4 PT. GMF AeroAsia .
6. Teman seperjuangan saat Kerja Praktek Muhammad Luanda Aurora, Indras
Tunro Ismanto, Aziz Mury Susanto, Bayu Rohmana, Viki Gilang, Afinsya
Ramadhani, Hasby Zuniyar Zain, SMK 6 Penerbangan Tangerang dan
teman-teman SMK Penerbangan Curug atas kerja samanya selama ini.
7. Dwi Maris Suryantoro yang telah memberikan Inspirasi dan semangat
kepada penulis selama menjalankan kerja praktek.
8. Mas Zakies, Mas Ainul, Mas Maris dan Mas Reyhan selaku pembimbing
materi penulis untuk penulisan laporan kerja praktek.
9. Ahmad Khoeroni dan Dhani Kusuma Aji selalu memberi dukungan moral
serta fasilitas penunjang yang selalu diberikan dalam menyelesaikan
laporan kerja praktik ini.
10. Keluarga besar Himpunan Mahasiswa Prodi Teknik Mesin (HMP TM)
Sekolah Tinggi Teknologi Adisutdjipto Yogyakarta yang selalu memberi
dukungan moral yang selalu diberikan dalam menyelesaikan laporan kerja
praktik ini.
11. Sahabatku Chrisna Embang Prabowo atas segala semangat, bantuan, doa
dan dukungan yang selalu diberikan kepada penulis dalam menghadapi
rintangan yang menghadang.
iii
Dengan segala kerendahan hati, penulis tidak mampu mengungkapkan kata-
kata yang baik dan pantas untuk ditujukan kepada pihak-pihak yang telah banyak
membantu penulis selama kerja praktek di hangar 4 PT. GMF AeroAsia ataupun
dalam penyusunan laporan kerja praktek ini.
Penulis
Bayu Prayogo
iv
DAFTAR ISI
v
2.8.3 Sertifikasi ............................................................................... 26
“
BAB IV TUGAS KHUSUS TROUBLE HIGH DIFFERENCE IN PACK
DISCHARGE TEMPERATURES (CONDE NSOR F AULT ) PADA SISTEM
AI R COND I TI ONI NG PESAWAT A320 ”
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 70
5.2 Saran ................................................................................................ 70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
Daftar Gambar
Gambar 4.10 Air Conditioning System & Aircraft Cabin Air Supply Source .. 47
vii
Gambar 4.3.9 Downstrem Check Valve............................................................ 54
viii
Daftar Tabel
ix
Daftar Lampiran
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
mudah untuk mendapatkanya. Transportasi udara telah mengakomodir
semua kriteria tersebut. Pengguna transportasi udara dari tahun ketahun
terus meningkat yang menyebabkan tumbuhnya perusahaan-perusahaan
dalam bidang transportasi udara, khususnya maskapai penerbangan. Hampir
seluruh negara yang ada di dunia memiliki maskapai penerbangan, bahkan
di Indonesia terdapat banyak maskapai penerbangan baik skala regional
maupun dengan jangkauan global seperti maskapai Garuda Indonesia. Tak
tanggung-tangguang, jumlah pesawat yang ada di Indonesia sudah
mencapai ratusan Unit dan itu akan terus meningkat setiap tahunya seiring
dengan terus meningkatnya minat masyarakat untuk menggunakan
transportasi udara.
2
karena sekali perawatan hangar 4 PT.GMF AeroAsia dapat menampung 15
pesawat sekaligus serta 1 hangar didedikasikan untuk hangar painting.
Selain itu PT. GMF AeroAsia juga perusahaan berkelas Internasional yang
sudah menguasai hampir pasar Asia. Perusahaan ini juga terus melakukan
pengembangan baik dalam kwalitas produk yang dihasilkan, fasilitas
maupun segi internal agar tercapai misinya yaitu menjadi 10 besar
perusahaan MRO terbesar di dunia.
3
1.3 Manfaat Kerja Praktek
Manfaat dari pelaksanaan Kerja Praktek yang telah dilaksanakan di
PT. Garuda Maintenance Facility AeroAsia memberikan pengalaman baru
tentang dunia kerja bagi penulis, mengenai pembagian kerja dan struktur
organisasi dalam sebuah perusahaan, mengetahui secara langsung
bagaimana cara melakukan perawatan pesawat terutama C-Check, dan
memberikan pengalaman tentang situasi dunia kerja mengenai dunia
penerbangan khususnya dibagian maintenance pesawat terbang. Manfaat
lainya adalah penulis dapat menerapkan ilmu-ilmu yang selama ini telah
penulis dapatkan dalam bentuk teori. Penulis banyak memperoleh ilmu,
tidak hanya dari airframe power plane yang memang bidang yang sedang
4
ini diharapkan dapat menghasilkan kesimpulan yang mampu
menggambarkan situasi yang sebenarnya.
2. Library research
Merupakan suatu metode pengumpulan data berdasarkan pada study
5
1. BAB I PENDAHULUAN
Mengenai latar belakang, tujuan, manfaat, tempat serta waktu
pelaksanaan kerja praktek, metode pengumpulan data,
sistematika penulisan dan batasan masalah yang akan dibahas
dalam laporan kerja praktek.
5. BAB V PENUTUP
Menjelaskan tentang kesimpulan dari Trouble high difference
“
6. DAFTAR PUSTAKA
7. LAMPIRAN – LAMPIRAN
6
BAB II
PROFIL PT. GMF AEROASIA
7
dengan nama PT. Garuda Maintenance Facility AeroAsia atau disingkat
dengan GMF AeroAsia.
8
GMF menjadi salah satu anak perusahaan PT. Garuda Indonesia yaitu PT.
GMF AeroAsia.
usaha baru yaitu SBU Engine Maintenance dan SBU IGTE serta
pembangunan hangar 4. Adapun pada tahun 2014 pencapaian penting PT.
GMF Aeroasia ditunjukan dengan implementasi SWIFT IT-MRO,
beroperasinya airbus remote training centre dan juara ke tiga anual report
award (ARA) 2014 untuk kategori private non- keuangan Non-listed.
9
Workshops, Test Cell, Utility Buildings, Ground Support Equipments,
Chemical Storage dan Water Waste Treatment Facility.
PT. GMF AeroAsia terletak diatas lahan seluas 115 hektar yang
berada di kawasan Bandara Soekarno Hatta, dengan luas keseluruhan yang
meliputi fasilitas Hangar, Workshop, Engine cell, Apron, Taxy Ways, Run
Up Bay, Pertamanan, Perkantoran, Central Store, Engine Shop, Gedung
Manajemen dan Pusat Olahraga. Fasilitas lainya yang dimiliki PT. GMF
AeroAsia adalah gudang penyimpanan untuk material, mesin-mesin dan
gedung Utility sebagai penyedia tenaga listrik dan Air Conditioning untuk
semua unit bangunan, gedung khusus penyimpanan bahan bakar dan lahan
parkir.
10
sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan tenaga teknisi. Kerjasama
dilakukan untuk pelaksanaan Training Basic Aircraft Maintenance program
Diploma.
2.2.1 Visi
Top 10 MROs In The World
2.2.2 Misi
2.2.3 Values
a. Concern for people
b. Integrity
c. Professional
d. Teamwork
e. Customer Focused
11
Gambar 2.1 Struktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan
12
GMF mempunya 1 Chief Executve Officer (CEO) – Direktur Utama dan
membawahi 4 Executive Vice President (EVP) yaitu:
1. EVP Finance
2. EVP Line Operation
3. EVP Base Operation
4. EVP HC & Corporate Affairs
1. Line Maintenance
2. Base Maintenance
3. Component Maintenance
4. Engineering Services
5. Material Services
6. Learning Center
7. SBU GMF Engine Maintenance
8. SBU GMF Power Services
A. Kegiatan Utama
13
solution), yaitu jasa Engineering, jasa logistik, serta jasa penyediaan &
perawatan Ground Support Equipment (GSE).
B. Kegiatan Lainya
Detail uraian produk dan jasa GMF dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Line Maintenance
GMF memberikan jasa Line Maintenance untuk penerbangan
domestik dan internasional di Bandar Udara Soekarno-Hatta,
Cengkareng,Banten. Line Maintenance menangani perawatan pesawat
seperti Pre-flighCheck, Transit Check, Daily Check, A Check (perawatan
sampai dengan 200 jam terbang), serta berbagai jenis perawatan lainya.
Selain dapat melakukan perawatan ringan pada pesawat seri B737, B747,
B777, A320, A330, CRJ1000 dan ATR72, Line Maintenace juga menangani
layanan Overnight Transit dan Emergency AOG (Aircraft On Ground).
fasilitas MCC (Maintenance Control Center) pada Line Maintenance juga
bertujuan untuk megurangi perawatan yang tidak terjadwal dan
keterlambatan teknis.
14
dengan jasa perawatan yang diberikan oleh Line Maintenance di
Cengkareng.
c. Cabin Maintenance
d. Base Maintenance
Dengan fasilitas tiga hangar, Base Maintenance mampu melakukan
heavy check rutin, modifikasi besar, pengecetan eksterior pesawat hingga
finishing dekoratif, modifikasi, perbaikan struktur besar, serta perawatan
dan overhaul besar. Jenis pesawat yang telah mendapatkan sertifikasi dari
DKU-PPU, FAA, EASA, dan otoritas penerbangan negara lain adalah
15
modification. Cabin interior part supply meliputi supply spare kit maupun
single part, serta cabin interior part manufacturing & testing meliputi
pembuatan PMA/OOP (Owner/Operated Produced) part melalui proses
DOA.
f. Component Maintenance
g. Material Services
16
h. GMF Engine Maintenance
Dengan fasilitas Engine Workshop dan Engine and APU Test Cell,
i. Engineering Services
Engineering Service memberikan pelayanan program perawatan
standar, modifikasi dan pengontrolanya, reliability control program,
pelayanan data komunikasi dari pesawat kedarat, manajemen dan distribusi
buku panduan perawatan pesawat, serta pelayanan jasa tenaga ahli. Sejak
tahun 2010, GMF telah mendapatkan sertifikasi DOA ( Design
Organization Aproval) dari DKU-PPU. GMF telah menunjukan
kemampuanya dalam menangani modern jet power plants yang dilengkapi
17
k. GMF Aircraft Support Services
l. Learning Services
18
1. Perbaikan, modifikasi, dan overhaul mesin turbin gas industri
maupun aero derivatives
2. Perbaikan dan renovasi komponen turbin gas komponen
3. Jasa pembangkitan listrik di generator utama serta perbaikan &
over haul transformer dan motor rewinding base
4. Kontrol & proteksi mesin, generator, dan motor
5. Analisis kinerja & pelayanan engineering dari mesin electrical
rotary dan power plant.
2.6.1 Hangar
Hangar 1
Hangar ini diselesaikan pada tahun 1991 dan digunakan untuk heavy
maintenance untuk pesawat wide body atau pesawat berbadan besar
seperti B747-200/400 dengan luas 22.000 m². Alat dan kelengkapan
pendukungnya meliputi purposse-built scaffol.
19
Hangar 2
Hangar 3
Hangar 4
20
h. Stock room
i. Air conditioning office areas
1. Work Shop 1
21
untuk memperbaiki dan melakukan overhaul untuk komponen
seperti B747s, B737s, B777s, A320s, A330s, CRJ1000s dan juga
kontrol penerbangan, radar domesgalleys, engine pylons, cowling
dan thrust reverse, door dan balancing flight surface. Selain itu
terdapat pula area untuk servis dan overhaul brakes, tires
undercarriage, upholstery, sheet, karpet cutteing dan panel seperti
terdapat pada paint shop, bagian pusat perbaikan dan cleaning area.
Selain itu juga mampu membuat Flight Control Cable dan aircraft
tubing yang membantu untuk menahan panas pada skin dan
composite bounding. Mechine shope pada work shop ini memiliki
peralatan komputer yang dioperasikan secara horizontal, milling
turn table, dua buah horisontal turning latches, grinding for rotary
surface, tool, and cutter universal & internal grinding, radial,
coulumb and bench drilling machine, machine for universal milling,
sharping hydrolic pressing, production cut-off, metal cutting band
sawing, engine and pantograph, surface plate and stand, pedestal
grinder and vices.
2. Work Shop 2
22
mechanical and oxygen (ELMO) shop untuk pengetesan pnumatic
dan hydraulic, fuel flow, pompa tekanan bahan bakar dan oli.
Peralatan pengetesan mencakup CDS test stand, engine fuel
component, mesin pengetes hidrolik, overhaul komponen elektrik,
peralatan oksigen, life rats dan emergency slide and rats. Seluruh
work shop dilengkapi dengan :
23
2.6.9 Surrounding Property
1. AIR CINA
2. AIR QUARIUS
3. BIMAN
4. GLOBAL AIR
5. IRAN AIR
6. IRAN ASSEMAN AIRLINES
7. JAPAN AIRLINES
8. JETWING AIRLINES
9. KABO AIR
10. KLM
11. LOGISTIC AIR
12. LUFTHANSA
13. MK-AIRLINES
14. NAT AVIATION
15. NIGERIA AIRWAYS
16. PAKISTAN INT’L AIRLINES
17. PB AIR
18. PHOENIX AIRLINES
19. PHUKET AIRLINES
20. REGION AIR ALPHA
21. SAHARA AIRLINES
22. SAUDI AIRLINES
23. YEMENIA AIRLINES
24
Daftar Pelanggan Domestik
1. GARUDA INDONESIA
2. INDONESIA AIRLINES
3. AIR ASIA
4. CITILINK
5. CARDIG AIR
6. LION AIR
7. NAM AIR
8. SRIWIJAYA AIR
9. REPUBLIC EXPRESS AIRLINES
2.8.1 Penghargaan
25
d. ISO 14001: 2004 / SNI 1914001:2005 Pemberi Sucofindo
e. ISO 17025 Pemberi Komisi Akreditasi Nasional
f. Anggota Aviation Suppliers Association Pemberi Aviation
Suppliers Association
2.8.3 Sertifikasi
BADAN
No SERTIFIKASI SERTIFIKAT NO. SERTIFIKAT
1 INDONESIA DGAC 145/0100
2 USA FAA WGFY076F
3 EUROPE EASA 145.0062
4 SINGAPORE CAAS AWI/139
5 SUDAN CAA CAA/7/AW/ENO/03/001
6 SOUTH AFRICA CAA 945
7 NIGERIA CAA AMO/PK/GMF
8 YEMEN CAMA 018
9 YEMEN CAMA 38
10 THAILAND DCA 181/2538
PAPUA NEW
11 GUINEA CAA MOC145/005
12 GHANA CAA 063
CAA/5525/36/AELD(ISS
13 BANGLADESH CAA UE-04)
26
BAB III
KEGIATAN KERJA
27
berdiskusi dengan mentor terkait ketidaktahuan penulis tentang hal-hal
ketika dilapangan.
Kerja Praktek yang telah dilaksanakan oleh penulis, sejak awal telah
mendapatkan kesepakatan dari PT. GMF AeroAsia yang disepakati bahwa
kegiatan kerja peraktek dilaksanakan pada tanggal 1 Februari 2017 sampai
dengan tanggal 1 April 2017. Melihat kondisi yang ada dilapangan, penulis
tidak dapat melaksanakan rancangan kegiatan kerja. Oleh karenanya penulis
hanya menyampaikan kegiatan kerja yang telah penulis ikuti selama kurang
lebih dua bulan, dengan kegiatan kerja sebagai berikut :
28
2 Eng #2 I/B Trust Reserver dan Blocker door #5 overplay (B737-300
PK-CKL)
3 Instal after Repair Slat #6 (memasang slat wing sebelah kanan )
4 Up and Down Check
5 Melakukan Greace pada Flap Right Wing (B737-300 PK-CKL)
6 Memasang Radar Nose Radone
7 Tes Rudder
8 Melakukan Pemasangan Filter pada CSD
29
6 Melakukan Function Check of the MIG Door Actuaty-Cylinder
(A32O PK-AXT)
7 Flusing Total Air Data Pesawat A320 PK-AXT
8 Melakukan Leak Check
9 Melakukan Temporary Check
10 Kontinue Sirkuit Cek
11 Detail Inspection of Ewis Installed in the Hot Section pada Engine
no.2
12 Memasang Sensor Recirculation Fan pada Cockpit
30
No Kegiatan Kerja Minggu Ke-8
1 Inspection of thrust reverser bloker doors and linkages for
conditioning
2 Cleaning of ewis installed in the aft cargo compartment
3 Cleaning of ewis installed in the bulk cargo compartment
4 General visual inspection of ewis installed at the act (ewis)
31
BAB IV
TUGAS KHUSUS
Ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK pada saat ini telah maju dan
Sistem ini merupakan salah satu sistem yang penting dalam pesawat
terbang. Sistem ini berfungsi untuk mempertahankan kenyamanan suhu
udara didalam fuselage pesawat terbang. Sistem ini akan menaikkan dan
menurunkan temperatur udara sesuai yang dibutuhkan untuk memperoleh
kondisi yang diinginkan. Selain itu, biasanya air conditioning system
digunakan untuk mengontrol udara untuk menjaga kenyamanan para
penumpang dan awak pesawat terbang.
32
menimbulkan kerusakan pada equipment serta manusia yang sedang terbang
di ketinggian tetap bisa melakukan aktifitas seperti biasa layaknya sedang
berada di darat dan tubuh dapat berfungsi dengan normal pada saat di
ketinggian.
33
Gambar 4.2 Tabel efek ketinggian terhadap suhu
Di lihat dari tabel di atas maka tekanan dan suhu yang di berikan pada tabel
diatas sangat berpengaruh. Meskipun kenaikan dikolom udara ke 8000 ft, suhu
lingkungan jatuh ke -0,80°C dan tekanan menurun ke 10,92 psi. Suhu menurun
sampai di 36 090 ft dan temperature ambien telah turun ke -56,5°C. Ini termasuk
dalam lapisan tropopouse, tepi bawah stratosfer tersebut. Temperatur tetap konstan
di stratosfer yang lebih rendah untuk ketinggian sekitar 65.000 ft, di mana mulai
meningkat.
34
Dari tabel di atas, jelas bahwa panas harus dibawa ke dalam kabin pesawat
untuk kenyamanan dan kelangsungan hidup didalam pesawat tersebut. Aviation
medicine telah menetapkan bahwa rata-rata orang membutuhkan :
35
udara, dan itu sangat mempengaruhi kenyamanan kita. Tubuh
manusia memiliki sistem pendingin udara alami yang bekerja paling
baik bila kelembaban rendah. Ketika tubuh kita panas, air akan
keluar dari pori-pori kulit kita. Panas yang mengubah air ini dari
cairan ke uap air datang dari kulit kita dan kehilangan panas ini
membuat kita merasa lebih dingin. Tapi ketika kelembaban tinggi,
udara sudah memiliki banyak uap air di dalamnya dan tidak
menguap dengan mudah. Dengan kurangnya penguapan, lebih
sedikit panas yang dihilangkan, dan kita merasa sistem cabin control
suasana efektif mempertahankan kelembaban di udara pada level
yang memungkinkan tubuh kita kehilangan panas yang berlebihan.
36
4.2. Landasan Teori
e. Evaporaton
f. Refrigerant
37
Gambar 4.3. Vapour cycle cooling system
38
Sistem ini mempunyai keunggulan yang lebih
dibandingkan dengan vapour cycle system dimana
sistem ini memanfaatkan udara buang atau eksos gas
dari hasil pembakaran pada engine untuk memutar
turbin pada ACM. Sehingga turbin tersebut
memutarkan kompresor pada ACM. Oleh karena itu
cocok untuk pesawat yang membutuhkan
pressuration dan air conditioning.
39
4.2.2 Air Conditioning pada pesawat A320 dan Air Suply Source
40
(ASCS), ASCS menghitung permintaan masa aliran dan
menetapkan flow control valve di posisi yang benar.
Pack control system mengatur suhu pack output dan
mengatur batas maksimum dan minimumnya. Sistem ini
menyangkut 2 sistem ASCS. Setiap ASCS mengontrol
satu pack. Untuk mengatur temperatur dari outlet pack,
ASCS mengatur bypass valve dan ram air inlet doors .
Pack memberikan suplay ke mixer unit. Ada 3 zona
area yang di suplay oleh mixer unit yaitu :
1. Cockpit
2. Fwd Cabin
3. Aft Cabin
41
Gambar 4.6 Cabin Temperatur Control
b. Pressurazition control
1. Cockpit
2. Avionic bay
3. Cabin
4. Cargo compartment
42
yang mengatur outflow valve. Setiap CPC mengontrol
satu motor listrik pada Outflow valve. CPC dihubungkan
dengan komputer pesawat lain untuk mengoptimalkan
waktu pressurazion atau depressurazition. Ada dua
sistem otomatis pressurazition. Setiap CPC dan motor
listrik dapat membuat satu sistem. Hanya satu sistem
yang beroperasi pada satu waktu dengan sistem lain yang
bertindak sebagai cadangan apabila salah satu sistem
gagal. Setiap sistem diperintahkan secara bergantian
pada saat melakukan penerbangan. Sebuah motor ketiga
dipasang untuk beroperasi secara manual untuk
43
Gambar 4.7 Pressurazition Control
c. Avionic ventilation
Sistem ventilasi avionik mensuplay udara dingin
untuk mendinginkan perangkat avionik, termasuk pada
avionic compartment, flight deck instrumen dan circuit
breaker panel. Sistem ventilasi ini memiliki Blower fan
dan extraction fan.
Note : apabila sistem listrik di pesawat disuplay maka fan
44
luar di ground). Suhu udara menurun di skin
heat exchanger. skin heat exchanger adalah
ruang yang memungkinkan udara berada
dalam kontak langsung dengan skin fuselage
pesawat selama dalam penerbangan.
c. Intermediate circuit : inlet ditutup dan outlet
terbuka, tapi tidak sepenuhnya.
45
tersebut. Sistem pemanas hanya akan dipasang bersama-
sama dengan sistem ventilasi.
Sistem kerjanya udara dari kabin depan disuplai ke
dalam kompartemen kargo oleh fan xtractor atau dengan
menggunakan diferensial pressure didalam penerbangan
(FWD Cargo Compartment only). Setelah sirkulasi
melalui kompartemen, kemudian udara dibuang ke luar.
Sistem operasi dari kedua isolation valve dan ekstract fan
kemudian dikendalikan secara otomatis oleh cargo
Ventilation Controller (VC). Satu VC dapat mengkontrol
satu dari compartemen cargo tersebut. Untuk
46
4.2.2.2 Air supply source
1. Engine
2. APU (Auxalary power unit)
3. Ground pnumatic source
4. Compresor atau blower
5. Ram air (emergency)
47
maupun berada di ground. Di musim panas, tubuh bisa merasakan panas di
atas pesawat mencapai suhu sekitar 36°C oleh karena itu, udara di kabin
pesawat harus nyaman antara suhu 21°-27°C sesuai udara normal manusia.
48
4.3.1 Komponen System Air Conditioning pada pesawat Airbus A320
49
poros yang berputar yang berfungsi untuk mendinginkan
udara. Bleed air datang dari primary heat exchanger dan di
kompres di compressor. Tekanan dan temperatur meningkat,
kemudian udara di didingankan didalam main heat
exchanger. Untuk mendapat rasio ekspansi yang lebih tinggi
dalam turbin, udara masuk turbin dari reheter dan diperluas.
Kemudian tekanan dan suhu menurun. Udara kemudian
mengalir melalui condensor. Turbin berputar menggerakkan
kompresor dan fan pendingin udara. fan digunakan untuk
menarik atau menyedot dan memberikan aliran pendingin
ram air yang melewati primary heat exchanger dan main
heat exchanger.
2. Heat Exchanger
Primary heat exchanger dipasang di ram air system
diantara fan plenum dan heat exchanger. Ram air mengalir
melalui heat exchanger dan menurunkan temperatur udara
panas dari sistem pneumatik. Berfungsi untuk mendinginkan
udara.
50
Gambar 4.3.2 Primary Heat Exchanger
3. Condenser
Condenser dipasang diantara Air cycle machine dan mixer
unit. Udara dingin dari turbin ACM menurunkan temperatur
panas dari reheater. Bertujuan untuk menurunkan suhu
udara di bawah titik embun atau menjadikan udara dingin ke
temperature yang lebih rendah. Condensor adalah peralatan
yang berfungsi untuk mengubah uap menjadi air.
Kelembaban yang terkandung di udara terkondensat dan
51
membuat tetesan air. Hal ini diperlukan untuk mengekstrak
kelembaban dari udara.
52
Gambar 4.3.6 Water Injector
5. Reheater
Reheater dipasanng diantara main heat exchanger dan
condenser. Reheater menggunakan udara hangat dari main
heat exchanger outlet untuk meningkatkan kembali
temperatur udara dingin yang datang dari water extractor.
Hal ini diperlukan untuk menguapkan tetesan air yang tersisa
sebelum udara kering tersebut dikirim ke turbin ACM dan
untuk mencegah kerusakan turbin.
53
6. Fan Plenum
Dipasang diantara primary heat exchanger dan ram air
outlet. Fan plenum dibuat dari material composite yang
diperkuat. Didalam fan plenum air-cycle machine. Fan
plenum merupakan wadah untuk mengalirnya udara ram air
yang ditarik oleh fan. Yang menyebabkan penghisapan
dalam rangka untuk mendapatkan aliran udara pendingin
yang cukup di lapangan ketika ram air tidak tersedia atau on
the ground.
54
4.3.2 System Air Conditioning pada pesawat Airbus A320
1. Udara panas masuk dari salah satu sumber bleed air seperti dari
Engine, APU atau GTC (Gass Turbine Compressor) tergantung
kebutuhan dan pada posisi dimana pesawat itu berada.
55
2. Kemudian disalurkan melalui pack control valve untuk
mengatur besarnya tekanan bleed air yang dibutuhkan,
kemudian diteruskan menuju primmary exchanger.
3. Udara panas tadi selajutnya dimasukkan ke dalam primary
exchanger untuk didinginkan.
4. Udara hangat yang sudah didinginkan tadi kemudian masuk ke
air cycle machine masuk ke compressor kemudian tekanannya
meningkat dan suhunya menjadi dingin.
5. Kemudian dimasukkan ke dalam main exchanger untuk
didinginkan kembali guna dapat menurunkan suhunya.
6. Udara tersebut dimasukan ke reheater yang fungsinya
56
4.4 Analisis Trouble H igh Difference in Pack Discharge Temperature
(Condensor fault) Sistem Air Conditioning Pesawat Airbus A320
4.4.1 Condensor
Function :
Letak :
57
4.4.2 Penyebab terjadinya High Difference in Pack Discharge
Temperature (Condensor fault)
58
CFDS digunakan oleh maintenance personil untuk penyederhanaan
pencarian kegagalan yang terjadi pada pesawat.
59
Gambar 4.16 ECAM Warning Display
60
Kemudian Maintenance personil melakukan trouble
shooting dengan TSM (Trouble Shooting Manual). Setelah
melakukan trouble shooting, maintenance personil melakukan
Inspection pada pack 1 dan 2 sistem air conditioning.
61
3. Setelah melakukan full visual inspection terdapat
Crack pada komponen air conditioning sistem yaitu
Condensor yang menyebabkan high difference in
pack discharge temperatur (condensor fault)
b. Faktor-faktor penyebabnya
Disebabkan oleh faktor internal dan eksternal.
1. Faktor Internal, yaitu disebabkan oleh kualitas dari
material tersebut dan mempunyai life time dimana
komponen tersebut sudah waktunya untuk diganti.
Kemudian perbedaan perbedaan outlet temperatur pada
komponen condensor yang diakibatkan adanya pressure
yang hilang sehingga menyebabkan temperatur ikut
turun. Hilangnya pressure disebabkan oleh komponen
62
berlebih sehingga material condensor tidak mampu
menahan pressure tersebut.
63
4.5 Remove/Install Condensor
64
1. Matikan electrical connector (25)
2. Kendurkan clamp (21) dan lepaskan sleeve (20)
3. Lepaskan clamp (17)
4. Lepas dan menyingkirkan nuts (5), washers (6) dan putuskan
retaining cables
5. Lepas dan buang lockwire (jika perlu) dan lepas clamp (13)
6. Lepas half clamps (13) dan pindah sleeve jauh dari condensor (19)
7. Tahan condensor dan :
a. Lepas nuts (34), washer (33), bolt (29)
b. Matikan support rods (72A) dan (73) dan lepas condensor
(19) dari pesawat terbang.
8. Lepas screw dari clamp (35) dan bengkokan secara hati-hati dalam
melepaskan.
9. Lepas sleeve (8) dan (12)
10. Lepas dan buang seals (7) dan packings (14) dan (18)
65
4.5.2 Install Condensor
cycle machine)
2. Masukan sleeve (12) di posisi ACM (15)
3. Pasang clamp (35) di coupling (10)
4. Putar screw dari clamp (35) untuk terhubung
5. Masukan sleeve (8) di posisi coupling (10)
6. Masukan packing (18) di posisi condensor (19)
7. Masukan condensor (19) di posisi dan pasang support rod (72B)
dan (73)
8. Pasang bushings (31), bolts (30), washer (33) dan nuts (34)
9. Pasang clamps (17)
10. Pastikan clamp (17) di posisi yang benar
11. Pindah sleeve (12) dalam posisi lebih packing (14)
12. Pasang setengah clamps (11) posisi vertical dengan celah 6 o’clock
dan 12 o’clock
13. Pasang clamp (13) dalam posisi benar half clamps (11)
14. Pasang safety clamp (13) menggunakan wire-locking
15. Pindah sleeve (18) di posisi condensor
16. Letakan retaining cables (9) dalam posisi dan pasang washer baru
17. Letakan sleeve (20) di posisi condensor (19) dan pasang clamps
(21)
18. Pastikan clamps (21) dalam posisi yang benar
19. Lepas blanking caps dan hubungkan electrical conector (25)
20. Pastikan area kerja bersih dari tools dan item lainnya
66
4.6 Cara Pengetesan
APU Start
67
2. APU Fire test
4. APU start, avail comes ON, push the APU start P/B Swith are ON
68
Preconditioning
69
temperatur (Condensor fault) maka tes berhasil dan Air conditioning
tersebut bagus.
70
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
yaitu crack pada Condensor, yang bisa disebabkan oleh adanya pressure
yang berlebih sehingga material condensor tidak mampu menahan
pressure tersebut.
5.2 Saran
71
mempelajari bagian-bagian dari pesawat terbang, memperdalam teori-
teori perawatan pesawat terbang seperti AMM ( Aircraft Maintenance
Manual), Rivet, lubrication, kalibrasi dan pengetahuan dasar lainya.
2. Melakukan bimbingan sebelum melaksanakan kerja praktek mengenai
tempat kerja praktek dan masalah yang akan dibahas pada laporan kerja
praktek.
3. Bersikap ramah, disiplin dan penuh tanggung jawab selama
melaksanakan kegiatan kerja praktek.
4. Jika mendapatkan pekerjaan ketika berada dilapangan, selalu bertanya
jika memang kurang mengerti terkait tugas yang diberikan.
5. Setelah kerja praktek mulai berjalan, segera memulai menyusun Laporan
Kerja Praktek.
6. Gunakan selalu perlengkapan safety (google glass, ear plug, sarung
tangan dan lainya) ketika dilapangan dan jika tidak ada, jangan ragu
untuk memintanya ke bagian berwenang di perusahaan tersebut.
7. Perbanyak melakukan bimbingan kepada pembimbing yang ada
diperusahaan.
8. Memberikan kepercayaan kepada mahasiswa yang sedang melakukan
kerja praktek untuk melakukan perawatan dibawah arahan dan
bimbingan mentor.
9. Berusahalah untuk memberikan dan meningkatkan kwalitas pelayanan
demi memcapai kepuasan pelanggan.
72
DAFTAR PUSTAKA
Airbus Training & Flight Operation Support and Service ATA 21 (Air
conditioning)
Http://www.Gmf-Aeroasia.co.id
73
LAMPIRAN
Lembar Penilaian
74