AND KNOWLEDGE
SEMESTER 2
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
karuniaNya sehingga penulisan Buku Teks Bahan Ajar Semester 1 ini dapat diselesaikan.
Kebutuhan transportasi udara kian hari semakin meningkat, salah satunya ditandai dengan
semakin meningkatnya jumlah penumpang. Jumlah pesawat udara bertambah pesat. Oleh karena
itu penerbangan hendaknya mampu menyediakan angkutan yang aman, selamat, cepat, teratur,
lancar, tertib, nyaman dan efisien serta dengan biaya yang wajar.
Dengan adanya kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, telah
mengharuskan kita untuk selalu melakukan peningkatan pelayanan dalam penerbangan baik dari
segi kuantitas misalnya kapasitas tempat duduk, frekuensi dan lain-lain, maupun dari segi
kualitasnya yang antara lain keselamatan, keteraturan dan kenyamanan.
Untuk mendapatkan hasil sebagaimana harapan dari pihak-pihak terkait, maka pada saat bekerja
para teknisi harus tidak mengabaikan hal-hal yang dianggap sepele, dan harus dapat bekerja
sesuai dengan standar yang baku.
Buku Teks Bahan Ajar ini ditulis untuk membantu para siswa SMK di bidang penerbangan
khususnya, agar dapat memahami dan lebih mendalami permasalahan-permasalahan teknik
penerbangan yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan kompetensi kerjanya.
Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada rekan-rekan tim penulis yang turut serta secara
aktif dalam penulisan buku, juga ucapan terima kasih kepada Editor yang telah mengoreksi dan
memberi masukan-masukan perbaikan demi kesempurnaan penulisan, tidak lupa pula kepada
semua pihak baik secara kelembagaan maupun perseorangan yang mendorong untuk
penyelesaian penulisan Buku Teks Bahan Ajar ini, semoga semua bantuannya mendapat ganjaran
yang berlipat ganda.
Harus diakui, dan kami menyadarinya bahwa Buku Teks Bahan Ajar ini jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kami harapkan saran, kritik atau apapun untuk perbaikan penulisan Buku Teks Bahan
Ajar ini, terima kasih.
Penulis
BATK Sem 1
DAFTAR ISI
Faktor Manusia (Human Factor) .......................................................................................................... 1
I.
A.
1.
Human Factor................................................................................................................................. 1
2.
3.
B.
1.
2.
3.
h.
i.
C.
1.
2.
Jenis-jenis error.............................................................................................................................. 8
3.
4.
6.
Motivasi ......................................................................................................................................... 13
7.
9.
Komunikasi ................................................................................................................................... 18
II.
A.
1.
2.
3.
4.
BATK Sem 1
ii
5.
6.
7.
B.
1.
2.
3.
Klasifikasi ...................................................................................................................................... 33
4.
5.
6.
C.
1.
Aluminium ..................................................................................................................................... 40
2.
Magnesium ................................................................................................................................... 50
3.
Titanium ........................................................................................................................................ 51
4.
Inconel ........................................................................................................................................... 51
5.
Monel ............................................................................................................................................. 51
6.
7.
D.
1.
2.
E.
1.
2.
III.
Bolt ..................................................................................................................................................... 83
A.
1.
BATK Sem 1
iii
2.
3.
4.
B.
1.
Plain Nut........................................................................................................................................ 88
2.
3.
C.
Washer .......................................................................................................................................... 89
1.
2.
D.
Screw............................................................................................................................................. 90
1.
2.
3.
E.
1.
2.
F.
Rivet................................................................................................................................................... 91
G.
1.
2.
3.
4.
H.
I.
Control Cable................................................................................................................................ 98
1.
2.
BATK Sem 1
iv
IV.
A.
1.
2.
3.
Wings........................................................................................................................................... 127
4.
5.
B.
1.
2.
3.
4.
Fairing.......................................................................................................................................... 140
V.
A.
1.
2.
3.
4.
5.
B.
C.
1.
2.
3.
D.
E.
BATK Sem 1
2.
3.
4.
5.
6.
7.
F.
1.
2.
3.
4.
G.
1.
2.
3.
H.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
I.
1.
2.
3.
BATK Sem 1
vi
4.
Gyroscope................................................................................................................................... 220
Komunikasi dan Navigasi ............................................................................................................. 224
J.
1.
2.
3.
4.
5.
BATK Sem 1
vii
I.
Pendahuluan
A. Deskripsi
BATK atau Basic Aircraft Technical and Knowledge adalah ilmu pengetahuan dan
teknologi dasar-dasar pesawat udara yaitu pengetahuan yang mendasar dan sangat
diperlukan oleh orang yang terjun di dunia penerbangan baik sebagai teknisi di industri
manufaktur maupun industri perawatan pesawat udara.
Cakupannya mulai dari keselamatan kerja, factor manusia, ilmu bahan untuk pesawat
udara, struktur pesawat udara, sistem dalam pesawat udara, engine pesawat udara
sampai peraturan keselamatan penerbangan sipil
B. Prasyarat
1. Peserta didik memahami Fisika Dasar
2. Peserta didik memahami Ilmu Pengetahuan Alam
C. Petunjuk Penggunaan
1. Bagi Siswa
a. Baca dan simak perintah pada modul
b. Ajukan pertanyaan pada guru apabila merasa ragu
c. Kumpulkan data kecelakaan kerja dan kecelakaan pesawat udara yang
diperoleh
d. Analisa data kecelakaan kerja dan kecelakaan pesawat udara yang
diperoleh
e. Simpulkan data kecelakaan kerja dan kecelakaan pesawat udara yang
diperoleh
f. Sampaikan hasil kesimpulan secara cermat dan tepat
2. Bagi Guru
a. Membimbing, menjawab pertanyaan dari peserta didik
b. Membantu peserta didik menyimak modul ini.
c. Menilai setiap kompetensi peserta didik.
d. Mencatat setiap nilai hasil yang diperoleh peserta didik.
D. Tujuan Akhir
Diharapkan :
1. Peserta didik menyimak materi dari modul ini
2. Peserta didik mampu mengumpulkan data tentang kecelakaan kerja dan
kecelakaan pesawat udara
3. Peserta didik mampu menentukan keselamatan kerja dan factor manusia
4. Peserta didik mampu menyimpulkan keselamatan kerja dan factor manusia
BATK Sem 1
viii
KOMPETENSI INTI
(KELAS X)
KI-1
KOMPETENSI DASAR
1.1
Menghayati dan
mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya
1.2
KI-2
2.1
Menghayati dan
mengamalkan perilaku
jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli
2.2
(gotongroyong,
kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif
dan proaktif, dan
menunjukkan sikap
2.3
sebagai bagian dari solusi
atas berbagai
permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
KI-3
3.1.
Memahami, menerapkan
danmenganalisis
pengetahuan faktual,
konseptual, dan
prosedural berdasarkan
rasa ingin tahunya
tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan
humaniora dalam
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait
BATK Sem 1
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
3.6.
3.7.
KI-4
BATK Sem 1
NO PERTANYAAN
1
Sebutkan alat-alat
keselamatan diri
yang digunakan
dalam bekerja ?
Sebutkan
KesalahanKesalahan yang
sering ditemukan
dalam Perawatan
Pesawat Udara ?
JAWABAN
DAFTAR
CEK
DAFTAR GAMBAR
BATK Sem 1
xi
xii
xiii
xiv
xv
xvi
xvii
xviii
xix
BATK Sem 1
xx
DAFTAR TABEL
BATK Sem 1
xxi
I.
BATK Sem 1
Apa penyebabnya ?
a. Teknologi makin tinggi sehingga kesalahan yang terjadi pada factor mesin
telah diminimalisir
b. Kemungkinan penyebab kesalahan adalah pada faktor manusia
: 2169
: 1481
: 1387
: 1000
: 910
: 644
: 610
: 1341
BATK Sem 1
B. Budaya Aman
1. Budaya Aman
a. cultur atau budaya adalah perilaku individu, kelompok dan system dalam
kelompok / perusahaan yang mempengaruhi kinerja kelompok /
perusahaan
b.
2.
BATK Sem 1
Safety culture atau budaya aman adalah perilaku individu, kelompok dan
system dalam kelompok / perusahaan yamg mempengaaruhi / beriorientasi
pada kepentingen mutu keselamatan atas proses, perilaku dan produk
yang dihasilkankelompok / perusahaan
d.
e.
Visi Perusahaan
Misi
Misalnya : Menyediakan solusi perawatan pesawat terbang yang
terintegrasi dan handal agar supaya pemanfaatan langit CiptaanNya tetap
aman bagi umat manusia
Nilai Nilai
Bagi Karyawan :
Piawai ( competensi )
Teladan ( integrity )
Hemat ( efficiency )
Kerjasama ( team work )
Proaktif ( Pro acktiveness )
Ikhlas (Genuine concern)
BATK Sem 1
Di mata Pelanggan :
Handal
( Reability )
Perlakuan etis
( Ethical conduct )
Harga bersaing
( competitive
Pricing )
Layana yang sesuai ( customized
Service )
Keterjangkawan
( Accessibility )
Kemudahan
( Convenience )
4
f.
BATK Sem 1
Kepiawaian ( Competency )
Dengansemangat
berkontribusi,
tidak henti
hentinya
meningkatkan
ketrampilan, keahlian, dan sikap
mental demi perbaikan hasil yang
sudah dicapaisebelumnya
Handal ( Realibility )
Antusiasme yang tinggi dalam
memberikan
solusi.
Mampu
menyelesaikan tugas professional
sesuai standar kualitas yang berlaku
secar consistens
Integritas ( integrity )
Loyalitas terhadap professi dalam
memperjuangkan
kepentingan
perusahaan
dengan
tetap
menjunjung
tinggi
nilai
nilai
kejujuran , kerendahan hati ,dan
bertanggung jawab
Effisiensi ( Efficiency)
Sikap mental ' do the right from the
begining ' dalam setiap peran dan
tanggung jawab dan selalu melihat
peluang untuk perbaikan serta
penghematan
Harga
yang
bersaing
(
Competitive Pricing )
Senantiasa kreatif dan inovativf
dalam menciptakan manfaat dan
niali tambah bagi pelanggan dengan
harga yang wajar dan bersaing
Proaktif ( Proactivity )
Siap menghadapi tantangan baru
dan memilih tidak berpangkutangan dan menyalahkan keadaan
atau orang lain , namun secara
dinamis melahirkan ide ide kreatif
dan mengambil inisiatif untuk
memberdayakannya.
Keterjangkauan (Accessibility )
Dekat dengan pelanggan dan penuh
rasa
tanggung
jawab
dalm
menggapai
dalam
berbagai
permintaan
serta
pertanyaan
pelanggan
dan
menindaklanjuti
dengan cepat, melalui cara yang
sederhana
Kemudahan ( Convenience )
Semangat dan tekad yang kuat
untuk melayani dan menciptakan
rasa nyaman bagi pelanggan melalui
5
melalui sikap mau mendengarkan respon yang cepat dan cara yang
dan penuh empati, sehingga sederhana
dirasakan semangat pelayanannya
C.
BATK Sem 1
g.
Komitmen Manajemen
1) Memberikan jaminan bahwa produk, jasa dan proses, dan layanan
yang diberikan kepada pelanggan akan memenuhi persyaratan
kualitas yang ditentukan atau aman dan sesuai standar
2) Seluruh personil dan manajemen selalu mengutamakan mutu dari
pada kepentingan lainnya
3) Apabila ada konflik antara tuntutan mutu dan kepentingan yang lain,
kepentingan mutulah yang didahulukan
h.
i.
Human Error
Human Errors ( Kesalahan Kesalahan Akibat Manusia)
Suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok yang mengakibatkan
terjadinya kerusakan / penyimpangan pada pesawat terbang.
Suatu kesalahan ( error ) tidak hanya meliputi pada kesalahan-kesalahan akibat
tidak mengikuti program perawatan, regulasi otoritas penerbangan sipil ayaupun
prosedur perusahaan.
Lapses
Kesalahan yang terjadi karena internal diri sendiri ( Black out )
BATK Sem 1
2. Jenis-jenis error
a. Erro yang bersifat Latent, kesalahan yang efeknya tidak langsung terlihat,
namun akan terlihat dimasa datang
b. Error yang bersifa aktif, kesalahan yang efeknya langsung terlihat
BATK Sem 1
Gambar
Gambar
2 SHEL
1 - MODEL
5 SHEL Model
BATK Sem 1
a.
5. Persepsi Informasi
a. See- Eye
b. Hear Ear
c. Smelt-Nose
d. Feel-Heart
e. Taste-Mouth
( mata )
( telinga )
( Hidung )
( hati )
( mulut )
BATK Sem 1
10
Gambar 1 - 7 Mata
Gambar 1 - 8 Telinga
BATK Sem 1
11
Gambar 5 Telinga
Gambar 1 - 10 Otak
BATK Sem 1
12
Motivasi
a. Motivasi adalah suatu kondisi di (dalam) manusia yang akan memacu
dirinya untuk melakukan aktivitas dalam rangka mencapai tujuan yang
diharapkan (goals)
b. Setiap aktivitas yang dilakukan seseorang yang dipacu oleh kekuatan yang
ada pada diri seseorang;kekuatan yang memacu diri tersebut disebut
dengan motivasi
Dorongan motivasi antara lain :
1) kita mengingat sekitar 25 % dari apa yang kita dengar
2) kebutuhan untuk berkuasa
3) kebutuhan untuk berafiliasi (keanggotaan)
13
Kebutuhan penghargaan
(egoistis)
Kebutuhan fisiologis
BATK Sem 1
Gejalanya
1) Fisik (mulut kering,pusing,gangguan pencernaan,banya mengeluarkan
keringat, sesak nafas)
2) Gangguan perilaku (mudah lelah,mudah marah, mudah tersinggung,
demotivasi)
3) Ganguan konsentrasi (sering salah dalam mengambil keputusan
,malas
berfikir)
4) Gangguan daya ingat, kreatifitas menurun, hilang energi, malas
bersosialisasi
5) Menurunnya kinerja (mengerjakan tugas yang sering salah,
komunikasi sering terganggu
14
Penyebabnya Stres
BATK Sem 1
b.
c.
Mencegah stres
1) Mendekatkan diri pada sang pencipta
2) Sistem pertahanan diri
3) Serius, santaai, selesai ( rilex)
4) Percaya dan menghargai ( trust & respect)
5) Faktor pendukung (gizi,olah raga, hiburan )
6) Dapat menerima kondisi terburuk/ ikhlas
d.
Kelelahan
1) Kelelahan fisik, fungsi organ panca indra dan otot
2) Kelelahan fungsi pusat berfikir (otak)
3) kebosanan
e.
Gejala Kelelahan
1) Visi dan persepsi -tidak akurat
2) Daya ingat -menurunnya
3) Sensor monitor kesalahan -berkurang
4) Pengambilan keputusan-tidak akurat
5) Motivasi kerja- berkurang
6) Kemampuan kerja sama berkurang
7) Komunikasi- tidak akurat
8) Kekuatan dan koordinasi otot berkurang
f.
4)
Lingkungan
Faktor Lingkungan
Gangguan dan interupsi
(distraction & interruption)
Penerangan
(illumination) 500 condela/in
Pembuat sters
( stressors)
Kompleksitas Sistem
(Complex System)
Kekurangan
tenaga kerja
(lack of manpower)
Kerja Shift
(Shift Work)
jam 01-04 pagi
Beban kerja
(workload)
Resiko ditempat kerja
(Hazard in the workplace)
Gambar 1 - 14 Faktor Lingkungan
Pelaksana :
Motoring berapa lama?
Tools / equipment mana yang harus
dipakai?
Dalam kondisi apa?
Bagaimana anda menentukan leak?
Dst.
BATK Sem 1
16
Inspeksi ( Inspection )
Inspeksi adalah pemeriksaan terhadap suatu objek dibandigkan dengan
standar.
Bila ditemukan penyimpangan, apakah tingkat penyimpangan masih dalam
batas toleransi / limit atau tidak,sesuai dengan referensi dalam spesifikasi dari
objek tersebut ( Maintenance Manual, Service Bulletin, AD Note serta
referensi lainnya)
Inspeksi Visual & Inspeksi Tanpa Merusak Obyek (Visual Dan Non Distructive
Inspection )
Inspeksi visual ( visual inspection ) adalah suatu pengamatan secara lansung
pada suatu obyek dan tidak memerlukan toleransi kuantitatif
NDI/ NDT adalah suatu insfeksi / pengujian untuk menentukan kondisi suatu
obyek tanpa
merusak obyek tersebut : UltrasonicTesting, Eddy Current
Testing, Magnetic Particle Testing, Penetrant testing Radiographic Testing
Work Logging And Recording
a. Aircraft Log Book
b. Engine Log Book
c. Maintenance Log Book
o Aircraft
o Cabin
d. Crew shift / Turn Over Log Book
e. Dll
8. Pelaksanaan Menyimpang Dari Prosedur Bila :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
BATK Sem 1
17
4)
5)
9.
Tidak aman
Tidak handal
Layout dari kontrol dan display tidak jelas
Tidak dikalibrasi
Tidak sesuai / cocok dengan tugas yang diberikan
Tidak dapat digunakan pada lingkungan yang diharapkan
Tidak ada intruksi
Sangat rumit
Pemberian label yang salah & Lain-lain
Komunikasi
Komunikasi adalah segala macam pertukaran informasi antara dua atau lebih
orang, orang dengan mesin, orang degan prosedur,dsb
Komunikasi dapat dilakukan pada level yang berbeda-beda.
Komunikasi meliputi :
a. Percakapan kata ( the spoken word)
b. Komunikasi tertulis (written Communication)
c. Memberikan isyarat dan peniruan ( Gesture and miming)
d. Bahasa tubuh ( body language)
Komparasi Antara Komunikasi Percakapan ,
Intonasi Dan Bahasa Tubuh
Tabel 1 - 1 Komparasi Komunikasi
Komunikasi
Kata-kata
Petunjukmu
%
Fakta
20%
Intonasi
40%
Bahasa tubuh
40%
Total
BATK Sem 1
100 %
100 %
18
Solusi Win-Lose
Memaksakan Kehedak
Menginjak Hak Orang Lain
Interupsi
Tidak Mendengarkan
Tidak Peduli Perasaan Orang Lain
Kritik Yang Menjatuhkan
Mengecam, Memukul
19
4)
5)
6)
7)
8)
INTERNAL
Fisik,
Cita-cita & Ambisi Karier
Sifat Kepribadian
Self Esteem/ self consept
Perasaan takut
Takut kehilangan
Takut resiko
Takut menyinggung perasaan
EXTERNAL
Sikap atasan,
Peluang & kesempatan,
Sistem Reward & Punishment
Sistem & prosedur,
Gosip
BATK Sem 1
20
Pengambilan Keputusan
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
BATK Sem 1
Mengidentifikasi masalah
Mengidentifikasi potensi masalah ( akar penyebabnya )
Membuat perencanaan
Memecahkan masalah & analisa
Melaksanakan tindakan korektif & pencegahannya
Memutuskan strategi
Menentukan / mengambil keputusan
21
Berorientasi pada
pelayanan demi
kepentingan
pelanggan/klien
Mempergunakan ilmu
pengetahuan,cepat
beradaptasi dan memiliki
keterampilan yang tinggi di
bidang pelayanan
Berani mengambil
keputusan dan
bertanggung jawab atas
keputusan dan
tindakannya
BATK Sem 1
22
perilaku
BATK Sem 1
23
BATK Sem 1
24
BATK Sem 1
25
II.
Pembelajaran
A. Deskripsi
Aircraft Material & Hardware
Aircraft Material atau bahan-bahan yang digunakan di pesawat udara mulai dari bahan
yang sudah biasa diketahui oleh masyarakat luas juga bahan-bahan yang khusus atau
tertentu dan banyak digunakan dalam pesawat udara.
Aircraft hardware didefinisikan sebagai item-item kecil yang digunakan dalam
pembuatan atau perawatan pesawat udara, seperti rivet, baut, mur dsb.
B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1
Mengamati :
Mengamati pemilihan aircraft material & hardware yang dipergunakan dalam
penerbangan
Menanya :
Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan pertanyaan
secara aktif dan mandiri tentang: pemilihan aircraft material & hardware yang
dipergunakan dalam penerbangan
Pengumpulan Data :
Mengumpulkan data yang dipertanyakan dan menentukan sumber (melalui
benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan tentang pemilihan aircraft material & hardware yang dipergunakan
dalam penerbangan
Mengasosiasi :
Mengkatagorikan data dan menentukan hubungannya, selanjutnyanya
disimpulkan dengan urutan dari yang sederhana sampai pada yang lebih
kompleks terkait dengan pemilihan aircraft material & hardware yang
dipergunakan dalam penerbangan
Mengkomunikasikan :
Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang pemilihan aircraft material &
hardware yang dipergunakan dalam penerbangan dalam bentuk lisan, tulisan,
diagram, bagan, gambar atau media lainnya.
a.
BATK Sem 1
Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan observasi dan tanya jawab denngan model pembelajaran
Discovery Learning pada materi pokok Logam Besi ( Ferro ) yang
dipergunakan dalam penerbangan .
Diharapkan peserta didik terlibat aktif, dapat tanya jawab dan bekerja sama
dalam kegiatan pembelajaran.
26
II.
BATK Sem 1
27
4. Kekenyalan (Ductility)
Ductility adalah sama dengan malleability,
kemampuan logam terbentuk secara permanent
kecuali
utamanya
adalah
5. Kerapuhan (Brittleness)
Kerapuhan adalah lawannya dari kekenyalan dan mampu tempa. Ini adalah
karakteristik yang menyebabkan logam menjadi hancur dibengkokan atau
dibentuk lainnya. Baja keras seperti yang digunakan untuk kikir ia cukup rapuh
dan akan pecah bila dibengkokan.
6. Daya Hantar (Conductivity)
Kemampuan menghantar baik listrik maupun panas karakteristik yang penting
dari sebuah logam. Sebuah logam dikatakan mempunyai penghantar panas
yang baik bila membawa panas dengan kehilangan yang minimum. Cylinder
head terbuat dari aluminium karena menghantarkan panas keluar dari engine
secara cepat. Kawat tembaga digunakan untuk hampir semua sirkuit kelistrikan
pesawat udara sebab ia penghantar listrik yang baik. Ia membawa arus listrik
dengan turun tegangan yang minimum.
7. Pemuaian Panas (Thermal Expansion)
Hampir semua bentuk materi berubah ukuran fisiknya dengan berubah suhu.
Pengetahuan perubahan ini penting bagi teknisi pesawat udara. Contoh, banyak
struktur pesawat udara adalah aluminium yang mempunyai perubahan ukuran
lebih besar dengan perubahan suhu. Baja ynag digunakan untuk kabel kontrol,
mempunyai perubahan yang lebih kecil. Jika kabel kontrol di rigging pada
tegangan yang sesuai saat pesawat panas, kabel akan menjadi longgar yang
membahayakan bila pesawat udara terbang pada altitude tinggi untuk waktu
yang cukup lama menjadi dingin sama sekali.
B. Logam Besi (Ferro)
Besi dan Baja sampai saat ini adalah logam yang paling banyak penggunaanya,
besi dan baja mempunyai kandungan unsur utama yang sama yaitu Fe, hanya
kadar karbonlah yang membedakan besi dan baja.
1. Pemurnian Besi
Tahapan pertama adalah membuat besi kasar dalam dapur tinggi. Dapur tinggi
diisi oleh biji besi, kokas (kokas terbuat dari batubara) dan limestone (CaCO3).
Angin ditiupkan dari bawah dapur secara kontinu. Hasil peleburan besi akan
berada di bawah, cairan besi yang keluar ditampung dan disebut dengan besi
kasar (pig iron).
C + O2 2 CO
CO + Fe2O3 2 Fe + 3 CO2
CaCO3 CaO + CO2
CaO + SiO2 CaSiO3
Kedua adalah untuk membuat besi tempa atau baja dari besi kasar dengan
proses selanjutnya. Baja diproduksi di dalam dapur pengolahan baja dari besi
BATK Sem 1
28
kasar baik padat maupun cair, besi bekas ( Skrap ) dan beberapa paduan
logam.
BATK Sem 1
29
BATK Sem 1
30
BATK Sem 1
31
BATK Sem 1
32
f.
g.
n.
2.000.000 kg/cm2
2.350 2.650
650
1300
20 45 %
70 90 %
50 70
2,1 m/kg
- 3000 1100 kg/cm2
- 4000 800 kg/cm2
- 6000 160 kg/cm2
o.
Panas spesifik
p.
q.
r.
Ketahanan
Daya serap maksimum
Kemampuan dikeraskan
- 1000 C
- 3000 C
- 6000 C
0,0000126
0,0000146
0,000016
- 1000 C
- 5000 C
- 7000 C
- 9000 C
0,12 cal/gm
0,16 cal/gm
0,32 cal/gm
18,5 cal/gm
3. Klasifikasi
Besi dalam perdagangan adalah logam dengan tidak mempunyai kemurnian
tinggi, tetapi mengandung unsur lain yang mempunyai efek pada sifat fisik dan
BATK Sem 1
33
mekaniknya. Jumlah dan distribusinya dari elemen ini tergantung atas metoda
pembuatannya.
Bentuk besi dalam perdagangan yang paling penting :
a.
Pig iron / besi kasar = produk dari dapur tinggi yang dibuat dengan
mereduksi biji besi.
b. Cast iron / besi tuang = adalah paduan besi dengan karbon yang begitu
banyak, sebagai tuangan, ini tidak mampu ditempa pada pelbagai
temperatur.
c. White cast iron / besi tuang putih = mengandung karbon dalam bentuk
gabungan (cementite atau Fe3 C) yang membuat logam keras dan rapuh,
tidak ada graphite dan berwarna putih pada pecahannya.
d. Malleable cast iron / besi tuang mampu tempa = ini dibuat dengan
mengubah semua karbon gabungan dalam besi tuang putih khusus untuk
membebaskan atau melunakkan dengan perlakuan panas yang cocok.
e. Grey cast iron / besi tuang kelabu = besi tuang ini mempunyai gabungan
atau cementite carbon tdak lebih daripada presentase eutectoid
keseimbangan dari karbon yang terjadi sebagi lapisan graphite.
f. Ingot iron/besi ingot = besi dengan karbon sangat rendah, mangan dan
kotoran lainnya.
g. Wrought iron / besi tempa = bahan besi yang dkumpulkan hasil pemadatan
masa dari adonan partikel besi yang disatukan tanpa campuran berikutnya,
dengan teliti dan teratur dibagikan jumahnya pada slag ( terak ).
h. Puddle iron (steel) / besi (baja) aduk = besi kasar yang dibuat dengan
proses pengadukan.
i. Steel / baja = paduan besi dengan karbon yang dapat ditempa, biasanya
berisi sejumah mangan.
j. Carbon steel / baja karbon = yang mempunyai sifat tertentu dengan karbon
yang dikandungnya.
k. Alloy steel / baja paduan = yang mempunyai sifat tertentu dengan
beberapa elemen selain karbon, atau gabungan keduanya.
l. Bessemer steel, open heart steel, crucible steel, electric furnace steel =
nama yang diberikan menurut proses dari baja yang dibuat, dengan tidak
mengindahkan karbon yang dikandung.
m. Electrolytic iron / besi elektrolit = dihasilkan dalam bentuk tipis dinding
tebal tabung dengan pengerjaan pakai mandrel sebagai katoda dan
ferrous chloride sebagai elektrolit. Ini sangat rapuh dan bisa ditumbuk
cepat menjadi tepung.
BATK Sem 1
34
Kandungan
karbon
Penggunaan
0,05 0,07
0,07 0,15
0,08 0,18
0,15 0,20
0,20 0,30
0,35 0,45
0,45 0,60
BATK Sem 1
0,60 0,70
0,70 0,80
Kandungan
karbon
Penggunaan
kereta api, kawat, cakram kopling otomatis, pemotong rumput
dll.
0,80 0,90
0,90 1,00
1,00 1,10
1,10 1,20
1,20 1,30
1,30 1,50
1,50 1,60
BATK Sem 1
36
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Chromium (Cr); membentuk seri yang kompleks dari karbid chrom dalam
baja serta disebut pembentuk karbid. Karbid ini sangat keras. Chromium
memperbaiki kemampun mesin dan keausan. Merendahkan kandungan
karbon pada komposisi eutectoid. Kombinasi dari nikel dan chrom
digunakan untuk memperbaiki sifat mekanik baja.
Molybdenum (Mo); dapat membentuk larutan padat dalam fase ferrite dari
baja. Juga bisa membentuk karbid yang kompleks dengan perbandingan
tertentu antara karbon dan molybdenum. Molybdenum mengurangi
kecenderungan kerapuhan baja.
Manganese (Mn); unsur paduan yang bilamana jumlah persentasenya lebih
dari jumlah yang dibutuhkan untuk mereduksi, membentuk karbid mangan,
dapat larut dalam besi alpha dan gamma. Menambah dalamnya kekerasan.
Baja yang mengandung 1 1,5 % C dan 11 14 % Mn tahan terhadap aus
dan aus di bawah kejutan.
Silicon (Si); ini dipertimbangkan sebagai unsur paduan jika jumlahnya
melampaui jumlah yang diperlukan untuk mereduksikan. Silicon dapat larut
dalam komponen ferrite. Jika digunakan di atas 2,5 % menambah kekuatan
tanpa mengurangi keliatannya.
Vanadium (V); ini membentuk karbid dengan baja. Memberi kekuatan dan
kekenyalan terhadap baja. Memperbaiki jumlah kekerasan pada baja.
Menaikkan titik transformasi dan menurunkan kandungan karbon pada
eutectoid.
Boron (B); boron ditambahkan dalam jumlah yang bervariasi dari 0,0005
sampai 0,001 %. Memperbaiki kekerasan dan sifat mekanik baja. Juga
memperbaiki kualitas pengerolan pada baja.
Aluminium (Al) ; Penambahannya mengontrol pertumbuhan kristal. Dalam
baja nitriding digunakan dari 0,9 % -- 1,5 % untuk pengerasan permukaan
pada pembentukan Aluminium Nitrid yang kuat.
Tungsten (Wo); menambah kekerasan pemotongan dan menyimpan
magnetic. Juga menyebabkan pembersihan kristal.
BATK Sem 1
37
Tipe baja
Penomoran
Carbon Steels
1xxx
10xx
11xx
13xx
Nickel Steels
2xxx
3.50 % Nickel
5.00 % Nickel
Nickel Chromium Steels
23xx
25xx
3xxx
30xx
31xx
32xx
33xx
30xxx
Molybdenum Steels
40xx
41xx
43xx
5xxx
51xx
52xxx
51xxx
6xxx
1.0
61xxx
% Chromium
BATK Sem 1
46xx
48xx
8xxx
9xxx
92xx
38
b. Rangkuman
Bahan teknik adalah material yang digunakan dalam produk industry
teknik.
Setiap material mempunyai karakteristik berbeda, seinga penggunaannya
berbeda pula.
Logam ferro atau besi mempunyai unsur utama Fe, campuran utama
adalah karbon, logam yang paling banyak digunakan di dunia.
Baja mempunyai kandungan karbon 0 s/d 1,7 %
Untuk menambah kekuatannya dapat ditambah unsur yang lain seperti
cobalt, nikel,chrom dll.
c. Tugas
Setiap siswa mengumpulkan data penggunaan logam yang ada di sekitar
lingkungannya !
d. Tes Formatif
1) Apa satuan untuk kekuatan logam (strength) ?
2) Apa yang dimaksud dengan malleability ?
3) Apa yang dimaksud dengan logam ferro ( ferrous metal ) ?
4) Karakteristik apa yang berubah pada baja ketika kandungan karbon
bertambah ?
5) Baja apa yang dimaksud dengan SAE 2330 ?
BATK Sem 1
Kg/Cm2
Kemampuan logam untuk ditempa, dibengkok, dilipat
Logam dengan unsur utama Fe
Kekerasan
Baja SAE 2330. angka 2 menunjukkan bahwa baja paduannya nikel,
angka 3 pertama menunjukkan persentase nikel antara 3,25 sampai
3,75. Dua digit terakhir, angka 30, menyatakan 0,30 % karbon.
39
C.
1. Aluminium
Bahan baku untuk alluminium adalah bauksit. Akibat pengolahan dengan lindi,
bauksit dimurnikan dan tinggal hanya oksida-aluminium ( Al2 O3 ) sebagai sisa.
Oksida aluminium disebut juga korund atau tanah tawas. Oleh karena suhu
lumer oksida aluminium sangat tinggi yaitu 2015 0 C, pengolahan aluminium
adalah sangat sukar.
Untuk pemisahan aluminium dipergunakan oven elektrolis terdiri dari bejana
baja, bagian dalam dilapis dengan batu tahan api. Di atas dapur diletakkan
blok-blok zat arang, yang berfungi sebagai kutub negative.
BATK Sem 1
40
BATK Sem 1
41
BATK Sem 1
42
Di dapur digantungkan 24 batang anoda pada jembatan anoda dan pada tiap
ujung dengan blok anoda berfungsi sebagai kutub positif.
Blok zat arang digantungkan dalam cairan, yang bertentangan dengan oven
elektro pada pemurnian baja di mana batang arang digantung di atas cairan
dan busur nyala api di opak.
Isi oven terdiri atas tiga lapisan. Lapisan atas adalah kulit kriolit. Kriolit adalah
persenyawan fluor-aluminium yang berfungsi sebagai elektrolit. Lapisan tengah
adalah cairan kriolit. Lapisan bawah adalah aluminium yang dipisahkan dalam
keadaan cair.
Dengan gerobak pengisi tanah tawas diletakkan di atas kerak kriolit. Secara
beraturan kerak kriolit didorong oleh pemecah kerak. Oleh karena itu dengan
kriolit juga jatuh tanah tawas ke dalam kriolit yang cair dari lapisan tengah. Oleh
pencampuran tanah tawas dengan kriolit ini elektrolis dapat berlangsung pada
+ 10000 C.
BATK Sem 1
43
Gambar 1 - 23 Ladel
BATK Sem 1
44
Zat asam bersenyawa dengan blok zat arang dari anoda dan menghilang
selanjutnya sebagai monoksida arang dan dioksida arang. Aluminium memisah
pada dasar negative dan berkumpul di sana. Proses elektrolis ini dapat kita
persamakan dengan pemurnian elektrolis dari tembaga dan dengan
penggalvanisasian. Satu kali dalam dua puluh empat jam oven dihisap sampai
kosong.
Aluminium dari semua oven dikumpulkan dalam oven pencampur. Dalam dapur
pencampur aluminium dicampur dan dipadu. Pencampuran mempunyai tujuan,
agar dapat menghasilkan satu produk yang sama. Perpaduan dilaksanakan
dengan silisium, magnesium, tembaga dan sebagainya. Dari oven pencampur
aluminium menuju ke oven tuang di mana hasil dimurnikan. Setelah pemurnian
aluminium diangkut ke ban mesin tuang, yang mengerjakan blok tuang atau
pada mesin tuang vertikal, di mana dibuat pelat dan batang yang diperlukan
guna pengolahan lebih lanjut dalam bengkel canai.
a. Sifat Aluminium
1) Sifat Fisik
Aluminium adalah logam putih perak. Sifat yang terkemuka adalah
keringanannya, penghantar listrik dan panas yang baik. Ia pemantul
cahaya dan pemancar baik dari energi dan tidak bersifat magnetik,
tahan terhadap pengaruh atmosfir. Ia mempunyai kekuatan tarik baik
dalam bentuk paduan. Sifat kenyal menjadikannya dapat dengan mudah
dikerjakan.
Aluminium umum kemurniannya 99,9 % sebab diperoleh dengan proses
Hall Heroult dan kotoran dari besi dan silicon berada dalam bentuk
paduan dengan aluminium. Aluminium dalam perdagangan dengan
BATK Sem 1
45
BATK Sem 1
46
b. Paduan Aluminium
1)
Duralumin
Aluminium dalam bentuk paduan bersama Cu, Mn, Mg, ini memegang
peranan yang penting dalam dunia penerbangan umumnya.
Komposisinya :
- Cu
= 2,2 5,2 %
- Mg
= 0,2 1,8 %
- Mn
= 0,2 1,0 %
- Al
= sisa %
BATK Sem 1
Super Duralumin
Super Duralumin merupakan paduan aluminium dengan logam-logam
lain dengan komposisi kurang lebih : Zn = 6 %, Mg = 2,3 %, Cu =
47
3)
Dural Tempa
Special dural untuk tempa memiliki sifat-sifat antara lain :
a) Plastisitas pada temperature tinggi meningkat.
b) Tahan suhu tinggi, tahan gesekan, koefisien ekspansi rendah.
c) Memerlukan proses pengolahan panas.
Contoh tempa demikian, ditemukan misalnya pada piston, selinder,
dsb. Sedangkan bagi aluminium tempa yang hanya perlu suhu
pemakaian + 1000 C, memiliki sifat yang serupa dengan duralumin
lain, juga komposisi kimianya. Komposisi alloy dari dural tempa
umumnya adalah : mengandung Cu, Mg, Si, dan 1,5 2 % Ni.
Suhu tempa : 4750 C
4)
BATK Sem 1
48
Sifat-sifat : a)
b)
c)
d)
e)
5)
BATK Sem 1
Al Clad
Beberapa macam duralumin mengalami proses pelapisan kedua
permukaannya (sheet) dengan Aluminium murni ( 99,5 % ) untuk
melindungi dari korosi. Proses demikian dikenal sebagai Cladding
dan duralumin yang mengalami proses demikian dikenal sebagai Al
Clad.
49
Penomoran Al
1XXX Al murni
2XXX Al + Cu
2024
3XXX Al + Mn
4XXX Al + Si
5XXX Al + Mg
6XXX Al + Mg + Si 6025
7XXX Al + Zn
8XXX elemen lain
9XXX seri yang tidak digunakan
3 0 17
17 = seri percobaan
0 = tidak ada modifikasi
2 = Al + Cu
2. Magnesium
Magnesium adalah satu logam paling ringan biasanya digunakan untuk
konstruksi pesawat udara dan mungkin ditemukan coran, ekstrusi, dan pelat.
Untuk terapan struktur, magnesium dipadu dengan aluminium, zirconium,
thorium, atau mangan untuk mendapatkan karakteristik yang diperlukan untuk
konstruksi pesawat udara.
Sebagai material struktural, magnesium mempunyai dua karakteristik yang
harus dipertimbangkan. Logam ini cukup mudah terpengaruh korosi, khususnya
korosi logam yang berbeda. Setiap saat magnesium dan aluminium harus
digabungkan, bidang sambungan harus dilindungi satu dan lainnya dengan
lapisan penghalang korosi utama. Dalam kasus ekstrim, dua komponen harus
diisolasi dari yang lainnya dengan vinyl tape. Rivet yang digunakan dalam
struktur magnesium terbuat dari aluminium alloy mempunyai persentase
magnesium relative tinggi. Lembaran magnesium juga cukup getas dan disain
untuk bagian itu bengkoknya yang minimum sehingga keretakan bisa dijaga
minimum.
Massa jenis : 1,75 gm/C.C.
Titik leleh : 1202 0 F / 650 0 C
Rasio kekuatan dengan berat tertinggi , 18 % lebih ringan dari aluminium
standar
BATK Sem 1
50
penggunaan :
-
wing tips
engine nacelles
instrument panels
radio mast
hydraulic fluid tanks
oxygen bottle case
seats
3.
Titanium
Pemasangan engine jet pada struktur pesawat memerlukan logam yang ringan
dan kuat, yang akan memegang kuat pada suhu yang menaik. Persyaratan ini
dipenuhi oleh logam titanium. Untuk kekuatan yang sama, titanium lebih ringan
daripada stainless steel, tetapi lebih berat dari aluminium, dan akan menjaga
kekuatannya sampai suhu sekitar 1000 0 F. Titanium mempunyai kekuatan
tinggi terhadap korosi dan ditemukan pada pemakaian daerah exhaust dari
struktur pesawat jet. Fabrikasi titanium memerlukan teknik berbeda yang
digunakan untuk baja atau aluminium. Setiap perbaikan struktur yang terbuat
dari titanium harus mengikuti instruksi dari pabrik pesawat.
4.
Inconel
Inconel adalah paduan utama nikel dan chrom dan sedikit besi. Cukup tahan
korosi dan terjaga kekuatannya terhadap suhu tinggi. Ini digunakan untuk
exhaust system dan komponen struktural sekitar exhaust
5. Monel
Monel adalah paduan nikel tinggi lainnya yang digunakan pada tempat di mana
diperlukan kekuatan tinggi dan tahan korosi ekstrim baik. Monel mempunyai
karakteristik pengelasan dan pemesinan yang baik dan bisa dikeraskan dengan
pengerjaan dingin.
6. Tembaga (Copper)
Massa jenis : 8.94 gm/C.C.
Titik leleh : 1980 0 F
Tahanan listrik : 1,673 micro ohm / cm
BATK Sem 1
51
Konduktivitas listrik kedua setelah perak. Korosi oleh air garam, tidak
terpengaruh oleh air biasa. Konduktivitas listrik dan panas tinggi. Malleable &
ductile, ideal untuk pembuatan kawat.
Tensile strength : 25,000 psi, rol dingin : 40,000 67,000 psi dalam pesawat
udara digunakan untuk sistem kelistrikan, untuk bus bar, bonding dan sebagai
lock wire.
Paduan tembaga : a.
b.
c.
d.
e.
f.
Berrylium, Be
BATK Sem 1
52
a. Rangkuman
Logam non ferro adalah logam dimana unsur utamanya bukan Fe
Logam non ferro : Aluminium, Tembaga, Magnesium, Titanium dll
Aluminium paduan adalah logam yang paling panyak digunakan untk
pembuatan pesawat udara, karena cukup ringan tetapi mempunyai kekuatan
ang baik
b. Tugas
Setiap siswa mengumpulkan data penggunaan aluminium di sekitar rumah
dan penggunaan aluminium di pesawat udara ( siswa observasi pesawat
udara yang ada di sekolah )
c. Tes Formatif
1) Apa yang dimaksud dengan Al Clad ?
2) Apa yang dimaksud dengan logam bukan ferro ( non ferrous metal ) ?
3) Apa alasan utama penggunaan kawat tembaga pada instalasi kelistrikan
pesawat udara ?
4) Al clad adalah logam yang terdiri atas ?
5) Aluminium kemurnian tinggi dengan kode nomor 1100 menunjukkan tipe
aluminum apa ?
d. Kunci Jawaban Tes Formatif
1) Beberapa macam duralumin mengalami proses pelapisan kedua
permukaannya (sheet) dengan Aluminium murni ( 99,5 % ) untuk
melindungi dari korosi. Proses demikian dikenal sebagai Cladding dan
duralumin yang mengalami proses demikian dikenal sebagai Al Clad, inti
dural, permukaan luar aluminium murni
2) Logam non ferro adalah logam dimana unsur utamanya bukan Fe
3) Tembaga adalah logam yang baik untuk penghantar listrik
4) Aluminium murni, dural, aluminum murni
5) Aluminium murni
BATK Sem 1
53
D.
BATK Sem 1
Penemperan (Tempering)
Untuk menghilangkan kekerasan dari baja dan mengembalikan tegangan di
dalam, komponen mungkin ditemper. Penemperan dilakukan dengan cara
menaikan suhu dari baja yang dikeraskan, sampai di bawah nilai yang
menyebabkan komponen memijar dan dijaga pada suhu tersebut sampai
yang dipanaskan terlewati. Dipindahkan dari panas dan biarkan dingin di
54
c.
Warna Oksida
Kuning muda
428
220
Kuning jerami
446
230
Kuning emas
469
243
Coklat
491
255
509
265
Ungu
531
277
Biru tua
550
288
Biru cerah
567
297
Biru muda
610
321
Penormalan (Normalizing)
Bila sepotong baja setelah dikerjakan mesin, ditempa, dibengkokan, atau
dilas, ada stress yang ditimbulkan dan menyebabkannya cacat. Untuk
mengembalikannya benda dinormalkan. Suhunya seperti pada tabel
berikut, dan memindahkannya dari panas dan membiarkannya dingin di
udara. Hal ini tidak membuat baja menjadi lunak, tetapi menjadikannya bisa
dikerjakan lanjut di mesin atau perlakuan panas.
Tabel 1 - 5 Perlakuan Panas Baja (Steel Heat Treatment)
Baja
No
SAE
Suhu
Pelunakan
Penormalan
o
Pengerasan
o
Media
Pen
dingin
BATK Sem 1
55
d.
Baja
No.
100.000
o
o
SAE
f
C
1020 -
950
510
800
427
4130 -
1050
566
900
482
700
371
575
301
Pelunakan (Annealing)
Agar mendapatkan baja dalam keadaan paling lunak, dilunakan dengan
pemanasan sampai suhu annealing (pelunakan) dan mebiarkan dingin
sangat perlahan. Jika baja dipanaskan merata di dalam oven, panas
dihentikan dan komponen dibiarkan di dalam selama beberapa jam,
beberapa hari, sampai mendekati suhu kamar. Ini dalam kondisi pelunakan
penuh. Komponen kecil mungkin dilunakan dengan pemanasan sesuai
suhu yang diinginkan seperti yang ditunjukan oleh warna baja tersebut dan
kemudian ditutupi pasir panas dan biarkan dingin, lepas dari arus listrik
e. Case Hardening
Sering diperlukan logam dengan permukaan bagian luar sangat keras dan
kuat, inti yang kenyal. Jika hal ini diperlukan, komponen mungkin di case
hardening. Ada dua metoda dari case hardening
digunakan untuk
komponen pesawat, carburizing dan nitriding.
1) Carburizing
Carburizing adalah proses dimana karbon ekstra dimasukan ke
permukaan komponen bahan baja rendah karbon. Komponen yang
dikarburising dibungkus dalam material yang kaya karbon seperti karbon
batubara, dipanaskan di dalam dapur pemanas pada suhu tertentu, dan
dibiarkan pada suhu ini beberapa jam. Bila komponen ini diambil dari
dapur pemanas permukaannya menjadi keras, rapuh , baja karbon
tinggi, dan intinya masih karbon rendah, dan kuat, tidak rapuh.
2) Nitriding
Bentuk khusus dari case hardening yang tidak menaikkan suhu dari
komponen cukup menyebabkan perlindungan dikenal sebagai nitriding.
Permukaan baja yang dikonversi sangat tipis, tetapi lapisan sangat
keras dari aluminium nitrid. Selinder dan poros engkol dari engine
pesawat udara di nitrid dengan pemanasan di dalam dapur pemanas
khusus dan dijaga pada kenaikan suhu di dalam gas ammonia.
BATK Sem 1
56
Panas
mengubah
ammonia
menjadi
hydrogen dan nitrogen.
Nitrogen
bercampur
dengan aluminium di
dalam baja membentuk
permukaan yang keras.
Keuntungan
dari
penitridan
dibanding
yang lainnya dari case
hardening ialah bahwa
ukuran dari komponen
tidak berubah dan suhu
dari komponen tidak
naik cukup tinggi yang
melepaskan
setiap
keliatan
dari
inti
material.
Satu
dari
kerugian
utamanya
ialah
dapat
mudah
berkarat dan berlubang
di udara tanpa bentuk
perlindungan
seperti
lapisan tipis oli
2.
Merah muda
Suhu Baja
0
0
F
C
900
482
Merah darah
1050
566
Merah padam
1075
579
Merahpadammedium
1250
677
Merah penuh
1375
746
Merah cerah
1550
843
Salmon
1650
899
Oranye
1725
941
Lemon
1825
996
Kuning muda
1975
1079
Putih
2200
1204
Putih silau
2350
1287
Warna Baja
: strukturnya kasar
- kekuatan : berkurang
- kerapuhan
BATK Sem 1
57
a. Penuaan (Ageing)
Dilaksanakan dengan
kebutuhan :
1)
2)
3)
cara
yang
bermacam-macam
tergantung
b. Pelunakan (Annealing)
Paduan aluminium yang dalam bentuknya tertentu masih memerlukan
annealing guna menghilangkan internal stress yang timbul waktu
pengerjaan dingin sebelumnya. Cara pelaksanaan : dipanaskan pada
suhu 3600 C selama beberapa menit, kemudian didinginkan di dalam air,
ataupun di udara.
Proses annealing juga digunakan untuk menurunkan kekerasan dural yang
telah mengalami perlakuan panas. Sebagai contoh Rivet Dural ex spanyol L
314 T mula-mula datang dari luar negeri masih lunak tetapi harga Rr
rendah, belum dapat dipakai untuk pengelingan pesawat. Dilakukan solution
heat treatment pada suhu + 5000 C lalu didinginkan ( quenched ) dalam air
250 C. Maka rivet menjadi lebih kuat ( Rr mencapai harga yang diminta ).
Bila dibiarkan di udara segera mengeras, kekuatan bertambah, tetapi tidak
dapat dipakai dalam riveting. Maka segera masukan dalam freezer pada T =
- 200 C agar tetap lunak, menunggu saat dipakai. Jika suatu saat dikeluarkan
dari freezer, tetapi tidak jadi digunakan, maka rivet mengeras. Guna
mengembalikan agar sifat lunak kembali, maka dilakukan annealing (T= 360 0
C)
pengerasan
BATK Sem 1
58
BATK Sem 1
UTS
ER
= Elongation Relative ( % )
BHN
59
Mampu
diperlaku
Paduan
kan
panas
1100
N
Copper
Silicon
chrom
3003
1.2
2017
.0
0.5
0.5
2117
2.5
0.3
2024
4.5
0.6
1.5
5052
2.5
0.25
6061
0.25
0.6
1.0
0.25
7075
1.6
2.5
5.6
0.3
Tabel 1 - 9 Larutan & Mempercepat Perlakuan Panas (Solution & Precipittion Heat Treatment)
2017
390 - 950
Mempercepat perlakuan
panas
Perenca
Peren
Perencana Waktu
Pendingin naan
canaan
an suhu
penuaan
suhu
suhu
Air dingin
T
2117
30 - 950
Air dingin
T4
2024
910 - 930
Air dingin
T4
6061
960 - 980
Air
T4
315325 18 jam
atau
345 - 355
8 jam
T6
250
T6
T4
7075
BATK Sem 1
870
Air
24 jam
T6
60
Definisi
Pelunakan rekristalisasi (hanya produk kasar) terapan
pada temper terlunak untuk produk kasar
- T2
- T3
- T36
- T4
- T42
- T5
- T6
- T62
- T351, - T451
- 3510, - T3511
- 4510, - T4511
- T651, - T851
- T6510, - T8510
- T6511, T8511
BATK Sem 1
- T652
- T81
- T86
-F
61
a. Rangkuman
Perlakuan panas logam diperlukan untuk mengubah atu menambah kekuatan
logam
Macam perlakuan panas pada baja
1) Pengerasan (Hardening)
2) Penempean (Tempering)
3) Penormalan (Normalizing)
4) Pelunakan (Annealing)
5) Case Hardening ; Carburizing , Nitriding
Macam perlakuan panas pada aluminium paduan
1) Ageing (Penuaan)
2) Annealing (Pelunakan)
b. Tugas
c. Tes Formatif
1) Apa yang dimaksud dengan Tempering ?
2) Apa yang dimaksud dengan Normalizing ?
3) Sebutkan dua bentuk dari Case Hardening ?
4) Kenapa sepotong baja di-temper setelah di-harden ?
5) Apa pentingnya sebuah benda dari aluminium-alloy segera di-quenched
setelah diambil dari oven pemanas ?
6) Proses perlakuan panas yang mana pada logam menjadikan keras,
permukaan tahan aus selain kuat, inti yang liat ?
7) Memindahkan aluminium paduan 2024 dari media perlakuan panas ke
tanki pendingin (quench) harus dilakukan dengan segera untuk ?
8) Bila perlakuan panas pada aluminium tempa yang kecil, pendingin air
yang dingin seharusnya digunakan untuk mendapatkan ?
9) Nitriding adalah proses yang ?
10) Untuk memperoleh perlakuan panas dengan sukses pada logam besi,
rata-rata pendinginan dikontrol dengan ?
BATK Sem 1
62
E. Pengujian Logam
1. Pengujian Merusak (Destructive Test)
Pengujian secara mekanis atau merusak (destructive test) lebih dari satu jenis,
benda ujinya pun berbeda-beda bentuk dan ukurannya tergantung pada metoda
pengujiannya
a.
Uji Tarik
Ini digunakan untuk menentukan sifat material dibawah tegangan
tarik. Sifat yang ditentukan dapat diterapkan, secara tepat, bila
menerapkan beban dalam arah tegak lurus terhadap penampang.
Pada pengujian ini, benda uji yang cocok dibebani sampai rusak antara
jepitan di mesin uji universal. Ukuran regangan biasanya ditahan terhadap
benda uji selama pembebanan sampai pada satu titik di atas titik lumer.
Regangan kemudian dilepaskan dari benda uji.
Pengamatan
pada
beban yang diterapkan dan hubungannya dengan pertambahan panjang
dikonversi kepada tegangan dan regangan, melengkapi data untuk
penggambaran diagram tegangan-regangan. Nilai-nilai untuk macammacam sifat kekuatan tarik yang ditentukan dari diagram dengan metoda
sebelum penggoresan dan dari beban langsung dan pengukuran dimensi.
Sifat biasanya banyak ditentukan yield strength, tensile atau ultimate
strength, elongation, dan pengurangan luas penampang. Batas
kesimbangan, batas elastis, dan modulus elastisitas ditentukan lebih
BATK Sem 1
63
sedikit, sebab sifat lainnya sudah cukup, dan itu memerlukan perhatian
yang sedikit dan ketelitian dalam penentuannya.
Ultimate atau tensile strength adalah beban maksimum yang diterapkan
selama pengujian dibagi oleh luas penampang asli dari benda uji. Biasanya
dicatat dalam PSI atau kg/mm 2.
Percentage elongation (persentase pertambahan panjang) adalah
penambahan ukuran panjang asal ditentukan dari benda uji yang patah.
Dua benda uji biasanya dijepit bersama antara senter yang terpasang
untuk pengukuran jarak akhir antara tanda titik dari panjangnya. Benda uji
lainnya dipegang sedekat mungkin. Ini untuk dicatat panjang sebenarnya
yang digunakan.
BATK Sem 1
Uji Kelelahan
Fatigue test atau uji kelelahan dikenakan pada material dengan tekanan
yang berulang sampai rusak. Sifat kelelahan suatu logam tidak diperoleh
dari satu pengujian tetapi dari sejumlah pengujian pada benda yang
64
Uji Kekerasan
Pengukuran kekerasan mendapatkan penerapan
dihubungkan dengan sifat atau karakterisitik dari
kebanyakan menghasilkan nilai angka-angka
ketahanan terhadap tekanan di bawah kondisi
pengujian tertentu.
Tahan terhadap goresan ialah dasar yang lain untuk pengujian kekerasan.
Dasar lainnya ialah energi yang diredam oleh material bila kena pukulan.
Penggunaan yang paling luas dari uji kekerasan ialah dalam kontrol
kualitas. Ini dipakai untuk mengecek keseragam material atau proses
pengolahan. Memungkinkan untuk mengevaluasi material yang sejenis
untuk penggunaan yang sama. Uji kekerasan dilaksanakan seperti uji
kekerasan cara Brinell, Rockwell, Scleroscope, dan Vickers.
Beberapa aturan umum pada pegujian kekeraan :
BATK Sem 1
65
1)
2)
3)
4)
5)
BATK Sem 1
66
HB =
2F
D (D D2 d2 )
di mana
HB = Hardness Brinell
F
= Beban , Kg
BATK Sem 1
67
b.
68
BATK Sem 1
69
Brale
Beban Warna
utama
angka
Kg
piringan
60
Hitam
1/16 Bola
100
Simbol
skala
BATK Sem 1
Penetrator
Merah
Saran pemakaian
Material yang ekstrim keras
Logam cukup keras (medium)
70
c.
Brale
150
Hitam
Brale
100
Hitam
Dipakai pd
rendah(C)
1/8 Boa
100
Merah
1/16 Bola
60
Merah
1/16 Bola
150
Merah
Bola
60
Merah
Bola
100
Merah
Bola
60
Merah
Plastik lunak
beban
lebih
71
HV = 1,854
F
d2
dimana
d=
d1 + d2
2
d.
BATK Sem 1
72
BATK Sem 1
73
BATK Sem 1
74
b.
Ada dua cara menguji komponen; dengan kontinyu atau metoda residual.
Dalam metoda kontinyu, gaya megnetik diterapkan sambil mengalirkan
cairan pada komponen. Pada metoda residual, komponen dimagnetkan
gaya magnetik dilepaskan sebelum cairan disiramkan di atasnya. Sebelum
pemagnetan komponen, daerah cacat yang diharapkan harus ditentukan.
BATK Sem 1
75
c.
BATK Sem 1
76
77
Pengetesan eddy current adalah cepat dan disukai. Tetapi harus diakui
terutama sistem pembanding, membandingkan material yang diketahui
baik dengan yang tidak diketahui. Satu yang ekstrim penerapan yang
berguna adalah mengecek bagian dalam dari wing skin pada tanki bahan
bakar pesawat jet untuk menunjukkan korosi bagian dalam. System
distandarkan pada bagian wing skin yang diketahui baik. Probe digerakan
sepanjang sisi luar skin , pada seluruh tempat di mana korosi mungkin
terjadi. Jika di bagian dalam ada korosi, karakterisik listrik dari logam akan
berubah, perubahan dari aliran eddy current. Indicator akan menunjukkan
bahwa logam pada titik ini berbeda dari referensi. Selanjutnya pemeriksaan
harus dibuat pada area struktur yang diduga korosi.
BATK Sem 1
78
d.
Ultrasonic Inspection
Ultrasonic atau pemeriksaan ultrasound didasarkan pada transmisi getaran
seperti gelombang suara. Ada dua tipe pemeriksaan ultrasonic yaitu,
metoda pulse-echo dan resonant. Kedua metoda menggunakan
karakteristik piezoelectric dari kristal tertentu yang jika dibangkitkan oleh
pulsa listrik, berubah bentuk atau ukuran, dan juga akan membangkitkan
tegangan listrik antara permukaannya bila dimampatkan atau dibengkokan.
79
e.
Radiographic Inspection
Struktur yang rumit pada beberapa pesawat modern telah membawa pada
perlunya metoda tidak merusak (NDT) yang bisa melihat bagian dalam
pesawat atau engine tanpa melepas benda tersebut. Keperluan ini dipenuhi
oleh radiographic, atau teknik pemeriksaan sinar-X. Bila target logam
dibombardir oleh electron di bawah pengaruh energi listrik tegangan sangat
tinggi dengan intensits tinggi, frekuensi tinggi, energi gelombang pendek
yaitu diradiasi. Gelombang pendek dari energi ini memberikan beberapa
karakteristik unik. Di antaranya ialah :
1)
2)
3)
4)
5)
Untuk memeriksa suatu benda dari struktur pesawat udara dengan sinar-X,
tabung ditempatkan pada satu sisi dari struktur yang diperiksa dan dilevel
sehingga akan meneruskan sinar-X secara langsung ke struktur.
Pemegang film khusus dengan lembaran film fotografi ditempatkan pada
sisi berlawanan dari struktur. Setelah menentukan bahwa semua keperluan
keselamatan kerja dilaksanakan, pemotoan dilakukan. Setelah filmnya
diproses sama dengan fotografi lainnya. Setelah semua proses komplit,
film siap untuk dikritisi pada pemeriksaan radiografik, interpretasi dari film
yang dicetak.
BATK Sem 1
80
BATK Sem 1
81
a) Rangkuman
Pengujian logam
Pengujian Merusak (Destructive Test)
1) Uji Tarik
2) Uji Kelelahan
3) Uji Kekerasan
a) Brinell Hardness Test
b) Rockwell Hardnes Test
c) Vickers Hardness Test
d) Scleroscope Test
Pengujian Tidak Merusak (NDT : Non Destructive Test)
1) Liquid Penetrant Inspection
2) Magnetic Particle Inspection
3) Eddy Current Inspection
4) Ultrasonic Inspection
5) Radiographic Inspection
b) Tugas
c) Tes Formatif
1) Jelaskan prosedur penggunaan bila membuat pemeriksaan dye penetrant
sebuah benda kerja ?
2) Jelaskan prosedur penggunaan bila membuat pemeriksaan magnetic
particle sebuah benda kerja ?
3) Metoda pemeriksaan apa yang paling cocok untuk pemeriksaan struktur
bagian dalam dari sebuah sayap pesawat udara dari korosi ?
4) Mengapa penting bahwa semua bagian engine yang sudah diperiksa
dengan metoda magnetic particle harus di hilangkan magnetnya secara
komplit ?
5) Mengapa penting bahwa semua bagian dibersihkan menyeluruh sebelum
diperiksa dengan metoda dye penetrant ?
6) Yang mana berikut ini metoda pemeriksaan tidak merusak yang paling
cocok untuk pemeriksaan struktur sayap bagian dalam ?
7) Magnetic particle inspection digunakan terutama untuk mendeteksi ?
8) Agar supaya pemeriksaan dye penetrant efectif, material yang sedang
dicek harus ?
9) Yang mana berikut ini metoda pemeriksaan tidak merusak yang paling
berhasil dalam pemeriksaan intergranularcorrosion pada logam bukan
besi ?
10) Yang mana berikut ini metoda pemeriksaan tidak merusak yang
normalnya paling memuaskan untuk menentukan kondisi struktur bagian
dalam pada coran aluminium paduan tegangan tinggi ?
BATK Sem 1
82
a. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan observasi dan tanya jawab dengan model pembelajaran
Discovery Learning pada materi pokok Aircraft Hardware
Diharapkan peserta didik terlibat aktif, dapat tanya jawab dan bekerja sama
dalam kegiatan pembelajaran
III.
Aircraft Hardware
Aircraft Hardware ialah suatu istilah yang digunakan untuk mendiskripsikan fastener
dan item-item kecil yang dipakai dalam pembuatan dan perbaikan pesawat udara.
A. Bolt
1. kekuatan ( safety )
2. ringan ( low weight )
3. rapat
4. efisien (mudah dikerjakan
dan murah )
Material bolt ( kuat dan tahan
korosi )
1. Aluminium alloy 2024 T
2. Corrosion resistance steel
Gambar 1 - 44 Baut (Bolt)
3. Cadmium plated steel
Baut tipe AN diidentifikasi dengan tanda kode pada kepala baut.
Arti secara umum :
1. Pabrik
2. Material
3. Tipe standar
Baut baja standar AN ditandai dengan :
Raised dash (-) atau aterisk (*)
Baja tahan karat dengan single raised dash (-)
Baut semua paduan ditandai dengan dua raised dash (- -).
Untuk diameter, panjang, panjang Grip diperoleh dari part number baut :
Contoh : AN3DD5A
AN : AN standar
3 : diameter 3/16 inci
DD : Aluminium paduan 2024
C : Baja tahan karat
5 : panjang 5/8 inci
A : Batang tidak dibor
H : Batang dibor untuk pengaman
BATK Sem 1
83
84
2. Clevis Bolt
Jika baut digunakan hanya untuk beban geser dan tidak ada beban tarik, clevis
bolt mungkin yang dipakai. Baut ini mempunyai alur pada kepalanya untuk bisa
diputar oleh obeng, relative panjang batang yang tidak berulirnya, dan sangat
pendek yang berulirnya. Ada alur kecil antara ulir dan batang. Mur tipis dipakai
pada clevis bolt. Seharusnya dikencangkan hanya cukup untuk keamanan biasa
tetapi tidak cukup untuk mencegah baut berputar pada lubangnya. Diameter
clevis bolt ditandai dengan nomor AN. Semua diproses dengan digit kedua.
Baut AN24 adalah clevis bolt berdiameter 4/16 atau seperempat inci dan AN23
adalah clevis bolt berdiameter 3/16 inci.
BATK Sem 1
85
Sebab clevis bolt lebih kritis pada panjangnya daripada hex-head airframe bolt,
maka dibuat seperenambelas . AN25-25 adalah clevis bolt diameter 5/16 inci
dan panjangnya 25/16 atau 1 9/25 inci. Semua baut ini terbuat dari cadmium
plated nickel steel dan mempunyai silang atau asterisk pada kepalanya. Baut ini
dibuat dengan batang berlubang untuk shear castle nut atau batang tidak
berlubang untuk penggunaan dengan shear, self locking nut. Jika batang tidak
berlubang diperlukan, huruf A disisipkan setelah angka strip.
86
BATK Sem 1
87
B. Nut
Sebagai pasangan pada
bolt / screw. Nuts pada
pesawat udara harus
mempunyai
sistem
penguncian ( locking
device ).
Gambar 1 - 50 Nuts
1.
Plain Nut
Ada dua plain nut yang mungkin digunakan dalam konstruksi pesawat udara.
Mur AN315 adalah plain, mur cadmium plated steel didisain untuk beban tarik.
AN316 adalah check nut, atau plain nut tipis. Digunakan hanya sebagai mur
ganda untuk penguncian plain nut pada baut atau untuk penerapan baut adalah
subjek terhadap beban geser saja. Angka strip pada mur ini adalah diameter
dari baut pasangannya, dalam seperenambelas inci. Semuanya mempunyai ulir
halus (National Fine). AN315-6 adalah plain nut yang berpasangan dengan
baut AN6
3. Castle Nut
Pada awal penerbangan, sebelum self locking nut disempurnakan, hampir
semua mur diberi pengaman pada baut menggunakan cotter pin melalui batang
baut dan melalui alur pada bagian atas castle nut. Ini sudah diatasi secara luas
BATK Sem 1
88
oleh self ocking nut tetapi castle nut masih digunakan pada beberapa
penerapan. Semua mur ini mempunyai ulir halus. Angka strip pada mur ini
menunjukkan diameter dalam seperenambelas inci dari baut pasangannya.
AN310-8 adalah castle nut yang pasangannya adalah baut AN8. Mur AN320-4
adalah shear castle nut yang berpasangan dengan clevis bolt AN24
C. Washer
1. Plain Washer
Washer (cincin) ini terbuat dari cadmium plated carbon steel dan digunakan di
bawah nut (mur) untuk meindungi logam dari goresan ketika mur diputarkan ke
bawah. Juga digunakan sebagai shim (ganjal tipis) di bawah mur untuk
kompensasi baut yang sedikit lebih panjang. Untuk hal ini, washer AN960
terdapat dalam dua ketebalan, regular dan washer seri tipis. Regular washer
yang berpasangan dengan baut 3/8 adalah AN960-616 (6/16 ), dan dari seri
yang tipis yang berpasangan dengan baut yang sama adalah AN960-616L.
2. Lock washer
Ada beberapa disain dari lock washer yang mungkin digunakan untuk menjaga
mur di bawah tarikan baut untuk mencegah perputaran. Yang paling umum
adalah AN935 split lock washer yang terbuat dari heavy spring steel (baja per
berat), split (terpisah), dan
twisted (dipuntir). Ada dua
tipe dari AN935 lock
washer terbuat dari baja
per
lebih
tipis,
satu
mempunyai gerigi lingkaran
dalam dan lainnya dengan
gerigi lingkaran luar.
Gambar 1 - 52 Washer
BATK Sem 1
89
D. Screw
1. Self Tapping Screw
Fairing, cowling dan banyak bagian
non structural dari pesawat udara
disatukan dengan self tapping sheet
metal screw
(skrup mengulir
sendiri). Skrup-skrup ini mempunyai
ulir yang dalam dan kebanyakan
mempunyai ujung tumpul.
2. Machine screw
Screw berulir pada semua panjangnya dan normalnya untuk pengencangan
non structural. Angka AN
menunjukkan model kepala maupun
ulir kasar atau halus
3.
BATK Sem 1
90
E. Pin
1. Clevis Pin
Clevis pin, sering disebut pin kepala
rata, digunakan sebagai pin kontrol
engsel. Terbuat dari heat treated
alloy steel dan cadmium plated. Pin
ini dipasang pada engsel, dan
washer diluncurkan pada ujung pin
dan dijaga pada tempatnya dengan
cotter pin. Karena panjang pin ini
cukup kritis, ia dibuat kelebihan
panjang seperenambelas inci pada
semua pin, dari bawah kepala Gambar 1 - 56 Clevis Pin
sampai ujung bagian dalam lubang
cotter pin, diukur dalam sepertigapuluhdua inci.
2.
Cotter Pin
Satu item dari aircraft
hardware yang lebih
familier, dan digunakan
untuk pengaman castle
nut pada baut dengan
batang
berlubang.
Terbuat dari corrosion
resistant
steel
atau Gambar 1 - 58 Penggunaan Cotter Pin
cadmium plated, low
carbon steel.
Pemasangan yang lebih
disukai, pin ini melewati
lubang baut dan alur
mur, ditarik kencang,
dan satu ujung pin
dibengkokkan ke bawah
dan dipotong sedikit
pendek di bawah baut.
Dan ujung yang lain
dibengkokkan ke bagian
atas baut dan dipotong
sedikit pendek pada
ujungnya.
Gambar 1 - 57 Cotter Pin
F.
BATK Sem 1
Rivet
Plat lembaran pada struktur pesawat udara umumnya dikencangkan dengan rivet
aluminium alloy pejal. Dahulu, banyak model kepalanya, sekarang sudah
91
1000 countersunk, flat head (kepala rata) AN426 dipasang bila aliran udara harus
tidak mengganggu. Baik di-countersunk mesin atau dimple. Rivet round head AN
430, dan flat head AN442 digunakan untuk struktur bagian dalam di mana
hambatan angin bukan problem dan dirakit di mana rivet ini dipasang dengan
mesin rivet automatis kecepatan tinggi.
Angka AN atau MS pada rivet diberikan pada bentuk kepala. Satu atau dua
huruf yang mengikutinya menunjukkan material rivet. Angka strip pertama
menunjukkan diameter rivet dalam sepertiga puluh dua inci, dan angka strip kedua
panjang rivet dalam sperenambelas inci.
Rivet dibandingkan dengan pasangan bolt dan nut
1. lebih rapih
2. lebih rapat
3. mudah dikerjakan
4. lebih ringan
Rivet dibandingkan dengan welding
pada riveting tidak terjadi pemakaian panas yang dapat mempengaruhi sifat
struktur.
Material rivet
1. beban kecil Rivet Al alloy 1100 kode huruf A
2. beban (repair) umum Rivet Al alloy 2117 T kode huruf AD
(field rivet)
3. Al alloy 2017 T kode huruf D
- Al alloy 2024 T kode huruf DD
Ice Box Rivet
- Al alloy 5056 kode huruf B
4. Mild Steel
5. Copper
kode huruf C
Special rivet
1. self plugging friction lock nut
2. self plugging mechanical lock rivet
BATK Sem 1
92
3. rivnut
4. high shear pin ( pin rivet )
5. explosive rivet
G. Special Fastener
1. Blind Rivet
Jika diperlukan untuk merivet dua lembar pelat menjadi satu, tetapi tidak
mungkin di bagian belakang struktur untuk menahan rivet, mungkin blind rivet
digunakan. Satu tipe yang lebih umum dalam penggunaan adalah friction lock
cherry rivet. Rivet ini mempunyai batang berlubang (selongsong) di mana ada
pin dengan ujung tirus. Rivet dimasukan ke lubang dan pin ditarik dengan
penarik khusus. Bila ujung tirus masuk ke selongsong, ia mengembang,
membentuk kepala.
BATK Sem 1
93
2. Hi-Shear Rivet
Hi shear rivet adalah satu bentuk dari baut tak berulir yang mungkin digunakan
pada lokasi di mana gaya geser besar, fastener ringan dibutuhkan.
Kekuatannya sama dengan baut AN pada diameter yang sama, tetapi lebih
ringan dalam bobot dan dipasang lebih cepat pada perakitan.
BATK Sem 1
94
Rivet ini terdiri atas pin baja paduan nikel (nickel alloy steel) dengan kepala
rata dan alur pada ujung batangnya. Pin dipasang pada struktur dan collar baja
lunak (mild steel) atau aluminium alloy diluncurkan di atas ujung alur dan
dikerutkan pada alur dengan alat kerut khusus dengan pneumatic rivet gun.
Untuk melepaskan, collar dipisahkan memakai pahat dan pin didorong keluar
lubang
3. Huck Lock Bolt
Bentuk lain dari high strength fastener (kekuatan tinggi) gabungan karakteristik
dari baut dan rivet adalah Huck Lockbolt. Stump type rivet prinsipnya sama
dengan high shear rivet. Stump dimasukan ke lubang yang agak sesak dan
collar mild steel atau aluminium dikerutkan pada alur dari batang stump. Untuk
melepaskan stump type lockbolt, gunakan pahat kecil untuk memisahkan collar,
kemudian dorong stump keluar dari lubang.
Blind Lockbolt bisa digunakan bila hanya satu sisi dari skin untuk
mengerjakannya. Lockbolt dimasukkan ke dalam lubang dan penarik khusus
digunakan untuk menarik stem dan memberi gaya sarung tirus ke dalam collar
dalam. Pola collar dalam, menarik skin bersama-sama, dan mengerutkan collar
luar ke alur stem. Bila penguncian selesai, selanjutnya penarikan stem
memutuskan alur dan pemasangan selesai.
4. Cowling Fastener
Dzus Fastener
Engine cowling (tutup engine) dan banyak pintu untuk jalan masuk
pemeriksaan, harus dibuka dengan frequensi tertentu. Akibatnya, hal itu harus
ditutup tipe fastener khusus yang memerlukan hanya seperempat putaran untuk
mengunci dan membuka penguncian.
BATK Sem 1
95
Dzus fastener adalah salah satu tipe yang lebih sering dipakai. Kawat per baja
keras dirivet ke bagian tetap yang terbuka dari cowling, dan stud ditahan di pintu
oleh grommet metal. Bila pintu ditutup, alur pada stud mengait per dan
seperempat putaran dengan obeng, mengunci pintu pada tempatnya.
a.
BATK Sem 1
Camlock Fastener
Tipe popular lainnya fastener untuk cowling adalah camlock, stud assembly
dengan pin baja yang dikeraskan menahan bagian yang bisa lepas dari
cowling dengan grommet yang sejenis pada dzus fastener. Stud ini
menggelincir pada receptacle pada bagian yang tetap dari cowling dan
dengan seperempat putaran mengunci pada bagian ujung bentuk cam dari
receptacle. Per keong dari stud assembly menahan pin dengan kencang
pada alur receptacle.
96
b.
Airlock Fastener
Ini adalah bentuk lain
dari cowling fastener
yang dipaten dengan
menggunakan rollpin
baja yang dikeraskan
yang mengunci pada
pelat
lembaran,
receptacle tipe per
dirivet pada bagian
tetap dari cowling.
BATK Sem 1
97
H. Control Cable
1. Control System
Kontrol pesawat kebanyakan pada pesawat umum digerakkan dengan kabel
baja antara control cockpit dan bidang kemudi. Kabel ini mungkin baja karbon
atau baja tahan karat (corrosion-resistant steel). Kabel yang paling umum
digunakan adalah 7 x 19 atau extra flexible cable yang terbuat dari 7 strand
kawat baja, setiap strand mempunyai 19 kawat individual. Flexible cable atau 7
x 7 digunakan bila tidak ada cukup perubahan arah di atas puli yang diperlukan.
Ini terbuat dari 49 kawat individual dalam 7 strand dengan masing-masing 7
kawat. Bila kabel hanya bergerak lurus, dan tidak menggunakan puli, non
flexible cable, 1 x 19 mungkin yang digunakan. Kable ini terdiri atas 19 kabel
dalam satu strand.
Control System H / W ,
kelengkapannya :
a. turn buckle
b. cable
c. push pull rod
d. quadrant ( penerus arah cable )
e. bell crank ( membalikan arah )
f. pulley ( rute cable )
g. chain
h. sprocket
Penggunaannya :
a. flight control
b. landing gear
c. engine control
d. steering
flexible cable ( sekali-kali digunakan untuk landing gear )
extra flexible cable ( sering digunakan untuk flight control )
98
BATK Sem 1
99
I.
Gambar 1 - 70 Flareless
Satu tipe fitting flare adalah Parker, atau yang lebih dikenal AC fitting. Fitting ini
sudah hampir diganti oleh AN fitting, tetapi kadang-kadang masih dijumpai.
Dua tipe fitting ini kelihatan seperti sama, tetapi keduanya tidak bisa ditukar. AN
fitting dengan mudah dikenali pada alur antara tirus flare dengan mulainya ulir, dan
ulir yang lebih panjang.
Fitting tanpa flare digunakan pada kebanyakan pesawat modern dan tergantung
pada kedudukan sleep barrel pada tabung untuk melengkapi perapat. Fitting ini
mempunyai efisien tinggi, tetapi tidak mempunyai toleransi pada setiap
penggunaan yang salah. . untuk mendapatkan kerapatan yang terbaik, fitting
dikencangkan dengan jari, dan kemudian diputar memakai kunci dengan
maksimum seperenam putaran. Pengencangan selanjutnya akan merusak fitting
daripada memperbaiki kerapatan.
BATK Sem 1
100
Plumbing Hardware
- Vent System
Low
- Instrument System
Medium
High
- Hydraulic System
Komponen
1. Tubing
2. Hose
3. Fitting (connector)
Penggunaan bahan :
Sistem tekanan rendah, bahannya adalah paduan aluminium (Al alloy) 1100 ,
3003
Sistem tekanan sedang, bahannya adalah paduan aluminium (Al alloy) 2017,
2024
Sistem tekanan tinggi, bahannya adalah baja ( carbon steel, stainless steel )
Untuk bagian dengan vibrasi tinggi atau kemungkinan adanya benturan dipakai
pipa baja, walaupun tekanan sistem tidak tinggi.
Selang (Hose) adalah pipa fleksibel
Material karet
- Teflon lebih tahan terhadap panas dan minyak
Pipa tertentu mungkin distempel pada permukaan atau ditunjukkan dengan pita
kode warna. Pengecatan kode warna digunakan untuk mengidentifikasi pipa
aluminium paduan.
101
BATK Sem 1
102
a. Rangkuman
Aircraft Hardware ialah suatu istilah yang digunakan untuk mendiskripsikan
fastener dan item-item kecil yang dipakai dalam pembuatan dan perbaikan
pesawat udara
Aircraft Hardware :
Bolt, Nut, Rivet, Screw, Pin, Control Cable, Fluid Line Fitting
b. Tes Formatif
1) Berapa panjang baut AN5-24 ?
2) Beban tipe apa dengan pemakaian clevis bolt ?
3) Apa perbedaan antara baut AN74-20 dengan AN74A-20 ?
4) Apa fungsi dari cotter pin ?
5) Rivet yang mana yang bisa digunakan untuk mengganti protruding head
rivet dalam struktur pesawat udara ?
6) Apa keuntungan utama dari rivet Hi-Shear dari baut dalam konstruksi
pesawat udara ?
7) Berapa kawat setiap strand pada kabel control extra-flexible ?
8) Berapa seharusnya mengencangkan flareless fitting ?
9) Manakah dari yang disebutkan di bawah ini yang tidak termasuk Fix
Fastener
a. bolt dan nut
b. rivet
c. adhesive bonding
d. jo-bolt
10) Class ulir yang dipergunakan pada baut pesawat termasuk
a. class 1
b. class 2
c. class 3
d. class 4
BATK Sem 1
103
BATK Sem 1
104
I.
Pendahuluan
A. Deskripsi
BATK atau Basic Aircraft Technical and Knowledge adalah ilmu pengetahuan dan
teknologi dasar-dasar pesawat udara yaitu pengetahuan yang mendasar dan sangat
diperlukan oleh orang yang terjun di dunia penerbangan baik sebagai teknisi di industri
manufaktur maupun industri perawatan pesawat udara.
Cakupannya mulai dari keselamatan kerja, faktor manusia, ilmu bahan untuk pesawat
udara, struktur pesawat udara, system dalam pesawat udara, engine pesawat udara
sampai peraturan keselamatan penerbangan sipil
B. Prasyarat
1. Peserta didik memahami fisika dasar
2. Peserta didik memahami Ilmu Pengetahuan Alam
C. Petunjuk Penggunaan
1. Bagi Siswa
a. Baca dan simak perintah pada modul
b. Ajukan pertanyaan pada guru apabila merasa ragu
c. Kumpulkan data tentang Aircraft Structure ( Struktur Pesawat Udara )
d. Amati Aircraft Structure ( Struktur Pesawat Udara )
e. Analisa data Aircraft Structure ( Struktur Pesawat Udara ) yang diperoleh
f. Simpulkan data Aircraft Structure ( Struktur Pesawat Udara ) yang diperoleh
yang diperoleh
g. Sampaikan hasil kesimpulan secara cermat dan tepat
2. Bagi Guru
a. Membimbing, menjawab pertanyaan dari peserta didik
b. Membantu peserta didik menyimak modul ini.
c. Menilai setiap kompetensi peserta didik.
d. Mencatat setiap nilai hasil yang diperoleh peserta didik.
D. Tujuan Akhir
Diharapkan :
1. Peserta didik menyimak materi dari modul ini
2. Peserta didik mampu mengumpulkan data tentang Aircraft Structure ( Struktur
Pesawat Udara )
3. Peserta didik mampu menentukan Aircraft Structure ( Struktur Pesawat Udara )yang
diperoleh
4. Peserta didik mampu menyimpulkan Aircraft Structure ( Struktur Pesawat Udara)
yang diperoleh
BATK Sem 1
105
KOMPETENSI INTI
(KELAS X)
KI-1
KOMPETENSI DASAR
1.1
1.2
Menghayati dan
mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya
KI-2
2.1
Menghayati dan
mengamalkan perilaku
jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli
2.2
(gotongroyong,
kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif
dan proaktif, dan
menunjukkan sikap
2.3
sebagai bagian dari solusi
atas berbagai
permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
KI-3
3.1.
Memahami, menerapkan
dan menganalisis
pengetahuan faktual,
konseptual, dan
prosedural berdasarkan
rasa ingin tahunya
tentang ilmu
pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan
humaniora dalam
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan,
BATK Sem 1
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
KI-4
BATK Sem 1
107
NO PERTANYAAN
1
JAWABAN
DAFTAR
CEK
IV.
BATK Sem 1
108
Lebih ringan
Lebih berat
dari udara
dari udara
Ballon
air ship
(power driven)
non power
driven
glider
kites
power
driven
ornithopter
fixed wing
rotary wing
(seperti burung
/ sayap mengepak)
helicopter
land plane
sea plane
amphibian
autogyro
(baling-baling atas
lift,
mendorong engine lain)
BATK Sem 1
109
BATK Sem 1
110
1.
Fuselage
Fuselage adalah struktur utama atau body dari pesawat udara. Ruangan
tempat kargo, kontrol, aksesoris, penumpang, dan perlengkapan lain. Kadang
juga untuk engine. Konstruksi fuselage yang pernah dibuat :
a.
Konstruksi Geodetik
Prinsip utama konstruksi Geodetic adalah permukaan kurva, lingkaran
besarnya adalah jarak terpendek antara dua titik. Konstruksinya bisa
digunakan kayu atau logam. Problem pembuatannya adalah begitu
banyak bagian-bagian kecil dari kayu atau logam disatukan dan juga
kesulitan dalam inspeksi.
* anyaman baja ( rangka )
* rasio rendah : kekuatan terhadap berat
BATK Sem 1
111
b.
Pratt Truss
Konstruksi ini digunakan pada awal-awal pembuatan dari frame kayu
yang selanjutnya dari tabung logam. Tipe framenya ialah kayu segiempat
atau pipa baja
c.
Warren
Tipe ini dikembangkan dengan memakai kelebihan pengelasan tabung
baja, menjadikan konstruksi yang lebih ringan, kuat, dan kaku.
* tubing / solid rod / tabung / batang pejal
* rasio kekuatan terhadap berat : rendah
Gambar 11 -- 77
76 Welded
Warren Steel Tube
Gambar
BATK Sem 1
112
BATK Sem 1
113
d.
Monocoque
Tipe ini adalah semua beban ditanggung oleh kulit (skin) dari logam atau
plywood. Penguatnnya adalah vertical bulkhead. Skin harus cukup kuat
menjaga kekakuan fuselage. Problem terbesar adalah memelihara
kekuatan yang cukup pada batas berat yang diijinkan.
Konstruksi monocoque yang benar menggunakan former, gabungan
frame dan bulkhead untuk membuat bentuk fuselage. Skin (kulit)
menanggung kekuatan utama
BATK Sem 1
114
e.
Semi Monocoque
Bagian vertikal struktur fuselage :
* Bulkhead
* Former
* Frame
* Ring
Reinforce Cell
Tabel 1 - 12 Reinforce Cell
Full monocoque
Semi monocoque
Reinforce cell
Frame
Longeron
Bulkhead
Stringer
Skin
Frame
Doubler ke skin di
bonded
Rasio rendah
Strength
Weight
Rasio tinggi
Bulkhead
Strength
Weight
Skin
Rasio tinggi
Strength
Weight
BATK Sem 1
115
Gambar 1 - 82 Bulkhead
2.
BATK Sem 1
116
2.
Aileron
BATK Sem 1
Sumbu longitudinal
kontrol lateral
Roda kontrol
Arah berlawanan
Bentuk simetris
Identik dengan
sayap
Rudder
Elevator
Sumbu vertical
Kontrol konfigurasi
rudder pedal
- Airfoil simetris
Identik dengan
sayap
Sumbu lateral
Kontrol longitudinal
Kolom kontrol
- Bentuk simetris
Identik dengan sayap
117
a.
BATK Sem 1
118
BATK Sem 1
119
Differential aileron
Advers yaw adalah kecenderungan pesawat untuk membelok dengan
arah berlawanan dengan kemiringan pesawat ( bila aileron sudut
naik = sudut turun )
Wing yang naik ( aileron turun ) menyebabkan induced drag
bertambah
Mengatasinya :
Mengurangi induce drag pada saat aileron turun ialah sudut naik
aileron lebih besar dari sudut turun aileron dengan cara
menggunakan drum / quadrant
BATK Sem 1
Cable
BATK Sem 1
121
BATK Sem 1
122
2)
3)
BATK Sem 1
123
b.
BATK Sem 1
Trim Tab
Servo Tab
Balance Tab
Spring Tab
124
Gambar 1 - 93 Tab
c.
BATK Sem 1
Tipenya :
a)
b)
c)
d)
e)
Flap
2)
Leading Edge
a) Leading edge flap
b) Kruger
c) Slat and Slot
3)
Spoiler
a) Ground spoiler (Lift Dumper)
b)
BATK Sem 1
Plain flap
Split flap
Fowler flap
Slotted flap
Zap flap
Flight Spoiler
126
3.
Wings
a.
Lokasi Wing :
Parasol wing
High wing
Mid wing
Low wing
Straight wing
Dihedral wing
Inverted dihedral
Inverted gull
Gull wing
BATK Sem 1
127
b.
c.
Konstruksi Wing
Anggota struktur sayap :
Rib, Spar, Stringer, Skin
128
1)
Rib
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Gambar 1 - 99 Rib
2)
Spar
a. bagian struktur utama dari struktur wing
b. menahan bebab bengkok
c. wing root wing tip
d. wood / metal
Perbandingan Struktur Spar
mono spar :
- jumlah spar = 1
- ada false spar (menempel pada flight control)
-
rasio rendah
T (torsi)
W (berat)
BATK Sem 1
129
multi spar
-
rasio rendah
T (torsi)
W (berat)
spar = 2
rasio tinggi
T (torsi)
W (berat)
BATK Sem 1
3)
Stringer
a) memperkuat skin
b) membantu menahan bending load
c) tempat pemasangan skin
4)
Skin
a) memberi bentuk stream line
130
4.
Sistem Penomoran
a.
BATK Sem 1
131
132
b.
c.
BATK Sem 1
133
d.
5.
Empennage
a.
Tipe Empennage
V type empennage
b.
BATK Sem 1
134
b.
T Type Empennage
BATK Sem 1
135
c.
1)
2)
3)
4)
5)
Horizontal Stabilizer
Bentuk identik dengan wing (spar, rib, stringer, skin)
Fix / moveable
Untuk longitudinal stability
Pada pesawat besar dapat digunakan sebagai fuel tank
Tempat elevator
d.
Vertical Stabilizer
1) Identik dengan wing
2) Symetrical airfoil
3) Fix surface
4) Directional stability
5) Tempat engine
6) Tempat rudder
e.
Tail Cone
1) Identik dengan fuselage (unpressure area)
2) Tetap / fix (dalam penerbangan)
3) Arah aliran udara pada sumbu longitudinal
4) Tempat APU (Auxialliary Power Unit)
5) Rem kecepatan (ontoh pesawat Foker 28)
B.
BATK Sem 1
136
Engine Cowling/Nacelles
Nacelles atau pods berbentuk streamline digunakan untuk pesawat multi
engine terutama untuk rumah engine. Berbentuk bulatan atau spherical dan
biasanya berada di atas, di bawah atau di depan bagian sayap, atau bagian
belakang dari fuselage. Jika pesawat mempunyai satu engine, biasanya
dipasang di depan atau di belakang fuselage.
Nacelle atau pod terdiri atas skin, cowling, structural member, firewall dan
engine mounts. Skin dan cowling menutupi bagian luar dari nacelle, biasanya
terbuat dari lembaran paduan aluminium, baja tahan karat, magnesium, atau
titanium. Nacelle atau pod juga ada firewall yang memisahkan engine dengan
pesawat. Biasanya terbuat dari lembaran baja tahan karat atau lembaran
titanium.
a.
Engine Mount
Engine mount biasanya dipasang pada firewall, dan engine dipasang
dengan mur, baut, dan peredam getaran atau pad. Engine mount adalah
rangka yang mendukung dan memegang engine pada fuselage atau
nacelle. Engine mount didisain untuk kondisi pemasangan tertentu,
seperti tempat dan metoda pemasangan, biasanya dikonstruksi sebagai
unit tunggal yang bisa dilepas secara cepat dan mudah dari struktur.
Didisain sehingga engine dan perlengkapannya bisa dilakukan untuk
pemeriksaan dan pemeliharaan. Pada pesawat modern, engine mount,
engine, dan perlengkapannya, dilepas single, komplit, power unit
assembly, yang dikenal sebagai unit Q.E.C. (Quick Engine Change).
Sistem ini membuat pemeliharaan dan overhaul lebih sederhana begitu
juga waktu yang lebih singkat untuk ganti engine.
BATK Sem 1
137
b.
Cowling
Cowling biasanya menunjukkan pada bisa dilepaskannya yang menutupi
area untuk mengakses sewaktu-waktu seperti engine, bagian
perlengkapanya, engine mount atau area firewall. Cowling didisain
berbentuk streamline dan mampu memberikan aliran udara yang cukup
untuk pendinginan engine.
Engine cowling terbuat dari paduan aluminium dan terdiri atas beberapa
bagian yang bisa dipasang dan dikencangkan secara mudah
menggunakan turn-lock fastener.
2.
Nose Radome
BATK Sem 1
138
3.
Wing Tip
Wing tip ( secondary member ) adalah unit yang bisa dilepaskan (karena
sering rusak)
Fungsi :
-
menambah performance
mengurangi efek wing vortices
tanki bahan bakar tambahan
wing tip dipasang oleh countersunk screw agar : - tetap stream line
- gampang maintenance
BATK Sem 1
139
4.
Fairing
Sebuah fairing adalah struktur yang fungsi utamanya adalah untuk
menghasilkan garis halus dan mengurangi drag. Struktur ini adalah penutup
untuk jarak dan ruang di antara bagian-bagian dari pesawat untuk mengurangi
bentuk drag dan interference drag , dan untuk memperbaiki penampilan.
Sebuah fairing roda pendarat pesawat udara , biasa disebut spat oleh
beberapa produsen , sebuah fairing kecepatan.
jenis
Pada pesawat , fairings biasanya ditemukan pada :
Cockpit fairing
Juga disebut " kokpit pod " , melindungi kru di ultralight. Umumnya terbuat dari
fiberglass , itu juga dapat digabungkan dengan kaca depan .
Elevator dan tips horisontal stabilizer
Fairing ujung elevator dan stabilizer memuluskan aliran udara di ujung .
cowlings mesin
Cowlings mesin mengurangi drag parasit dengan mengurangi luas permukaan
, yang memiliki permukaan halus sehingga mengarah ke aliran laminar , dan
memiliki bentuk hidung kerucut , yang mencegah pemisahan aliran awal . Inlet
dan nosel dalam kombinasi menyebabkan pengurangan kecepatan isotropik di
sekitar sirip pendingin dan karena hukum kecepatan - kuadrat untuk
pengurangan drag pendinginan .
BATK Sem 1
140
V.
BATK Sem 1
141
V.
Sistem Hidrolik
Energi tidak bisa hilang tetapi energi tersebut berubah bentuk dari bentuk yang
satu ke bentuk yang lainnya. Contoh :
1.
2.
3.
P = A atau F = P x A
P = tekanan
F = gaya
A = luas penampang piston
Contoh : F1 = 1 Lb (pound) , A1 = 1 square inch , A2 = 20 square inches , F2 = ?
Jawab :
P=F/A
P=
F2
F1
1 pound
=
= 1 psi
A1
1 square inch
Atau
BATK Sem 1
142
F1
F2
A2
20
=
F2 = F1 x
=1x
= 20 Lb (pounds)
A1
A2
A1
1
1.
Fluida
Pada sistem hidrolik energi pertama berasal dari pompa, kemudian energi ini
berbentuk tekanan cairan sebagai zat perantara yang diteruskan ke piston
pada selinder penggerak selanjutnya digunakan untuk mengangkat roda
pendarat, bidang kemudi pesawat, mengerem roda dll.
Keuntungan hidrolik adalah :
- bisa melipat gandakan tenaga
- ringan
- mudah pemasangan
Fungsi fluida hidrolik adalah :
-
memindahkan tenaga
lubrikasi
pendinginan
Jenis fluida :
-
vegeatable
mineral ( red ) misal : fluid 4 / Mil H 4 ,penggunaan untuk landing gear
shock strut
synthetic ( purple / ungu ) misal : Chevron, LD 4, Skydrol 500 B
penggunaan untuk Aircraft System
Digunakan fluida karena beberapa hal :
BATK Sem 1
143
incompressible / tidak
bisa
dimampatkan
(volume tetap)
viscocity
stabil secara kimia (
tahan oksidasi, long
periode
pemakaian
lama , tidak mengalami
kerusakan)
flash point tinggi (oli
dipanaskan
sampai Gambar 1 - 121 Flash Point dan Fire Point
suhu di mana uap oli
saja terbakar jika terkena api)
fire point tinggi ( oli dipanaskan sampai suhu di mana uap oli dan cairan
oli terbakar jika terkena api)
= V
Reservoir
- in line maksudnya ialah
pemasangan
reservoir
terpisah dengan komponen
lain
integral maksudnya ialah
pemasangan
reservoir
menyatu
dengan
major
component ( brake system )
BATK Sem 1
144
tekanan pneumatic
tekanan hydraulic
145
3.
F = P1 x A 1
P2 = F / A2
F = 50 PSI x 10 inci2
P2 = 500 / 30
F = 500 LBS
P2 = 16,7 PSI
Pump
Fungsi : untuk mengubah tenaga mekanik menjadi tenaga fluid bertekanan
Sumber tenaga : Manusia :
1. hand pump - emergency
- filling
- maintenance
Pompa tangan
single action : 2 langkah menghasilkan 1 x tenaga / delivery
double action : setiap langkah menghasikan delivery
BATK Sem 1
146
Power pump :
- listrik
- engine
- ram air
- pneumatic ( pneumatic memutarkan turbine, turbine memutarkan pump
hydraulic )
- hydraulic memutarkan Power Transfer Unit ( B 737 / Air Bus ) motor,
selanjutnya Power Transfer Unit memutarkan pompa
Reversible Pump ( DC 9 ) motor memutarkan pompa atau pompa
memutarkan motor
Kick in ialah pressure dari pump masuk ke sistem
Kick out ialah pressure dibuang dari pump ke reservoir melalui return.
pump off load ialah beban pump dikurangi (tidak digunakan), tekanan pump
sekitar 500 800 PSI hanya sebagai cooling dan lubrication.
tipe pompa :
- Vane
-
Gear
Gerotor
Piston
BATK Sem 1
147
Gear type pump terdiri atas dua buah roda gigi yang saling kontak dalam satu
rumah gigi. Penggerakan gigi digerakkan oleh engine pesawat udara atau unit
tenaga lain. Kelonggaran antara gigi dengan gigi dan antara roda gigi dengan
rumahnya sangat kecil. Lubang masuk pompa dihubungkan dengan reservoir
dan lubang keluar dihubungkan dengan saluran tekanan. Jika roda gigi kiri
berputar searah jarum jam, roda gigi kanan berputar berlawanan arah jarum
jam. Fluida akan ditarik masuk antara gigi dengan rumahnya kemudian
didorong keluar lewat outlet.
Piston
BATK Sem 1
148
Penggunaan kem menyebabkan dorongan torak. Ada dua variasi pompa, kem
diam blok selinder berputar atau kem berputar blok selinder diam. bila terjadi
putaran, maka torak akan memompa fluida.
Kemiringan rumah pompa menyebabkan gerakan piston di dalam selinder dan
akan memompa fluida.
BATK Sem 1
149
BATK Sem 1
150
4.
Accumulator
Accumulator pada Hydraulic System berfungsi :
a.
b.
c.
initial pressure / pre charge = tekanan awal sebelum hydraulic bertekanan 1/3
hydraulic pressure (tekanan udara di accumulator)
BATK Sem 1
151
pompa rusak
maintenance
quantity kurang
diaphragm
bladder
piston
Accumulator diafragma terdiri atas dua mangkuk setengah bola yang disatukan
dengan kencang. Satu bagian terhubung dengan sistem, satu bagian lain berisi
udara bertekanan. Di tengahnya dipasang diafragma karet sintetis.
BATK Sem 1
152
BATK Sem 1
153
5.
Valve
selector valve : untuk memilih aliran fluida sesuai dengan operasi yang
diinginkan
BATK Sem 1
154
BATK Sem 1
155
Pressure relief valve fungsinya ialah untuk melepaskan tekanan lebih dengan
penyetelan > 3000 PSI (safety valve)
BATK Sem 1
156
B.
Sistem Pneumatik
Beberapa pembuat pesawat melengkapi pesawatnya dengan pneumatic system.
Sistemnya sama dengan hidrolik, kecuali medianya yaitu udara.
Sistem pneumatik kadang-kadang digunakan untuk :
brake ( rem )
Gas bisa dikompresikan, satu liter udara bisa dikompresi jadi sebesar botol kecil.
Low pressure ( 1 10 psi ) penggunaan untuk memutar gyro rotor , tekanan
dari vane type pump. Penggeraknya bisa dari motor listrik atau putaran engine.
Medium pressure ( 100 150 psi ) penggunaan AC pressurization de / anti
icing, tekanan dari engine bleed air , blower.
High pressure ( 1000 3000 psi ) penggunaan untuk brake system, flap,
landing gear, doors, tekanan dari engine driven air compressor. Udara bertekanan
biasanya disimpan dalam botol logam.
157
C.
BATK Sem 1
158
Bila sebuah pesawat terbang pada altitude yang tinggi, bahan bakar yang
dibakar lebih sedikit pada kecepatan yang sama dibanding terbang pada
altitude yang lebih rendah. Juga udara jelek dan turbulensi bisa dicegah
dengan terbang dalam udara yang lebih tenang di atas petir. System
pressurisasi kabin harus berfungsi memberikan kenyamanan dan
keselamatan penumpang. Harus dicapai dengan menjaga tekanan kabin pada
ketinggian sekitar 8000 ft. Sistem juga harus didisain untuk mencegah
perubahan yang cepat, yang tidak nyaman dan menyakiti penumpang dan kru.
Pada pesawat modern udara didapat langsung dari kompresor mesin jet atau
dari turbo supercharger atau dari auxialliary compressor. Udara dipompakan
ke kabin dan tekanannya dikontrol dengan jumlah udara yang keluar dari
pesawat melalui outflow valve. Valve bisa dikontrol otomatis atau
dioperasikan.
Presurisasi pesawat udara dengan cara mengatur jumlah udara yang masuk
ke dalam dan keluar dari pesawat udara. Suatu sistem pemampatan udara
pada pesawat udara supaya jumlah oksigen cukup untuk kehidupan.
BATK Sem 1
159
160
Jika Out flow valve (stuck), kemudian relief valve (stuck), maka emergency
(manual)
Kalau tidak bisa terbuka (stuck open), maka pesawat harus turun ( < 8000 ft)
Kalau out flow valve stuck close, sedang pesawat turun ke ground, cabin
pressure 10,92 psi, udara luar 14,7 psi, maka negative pressure valve open,
supaya tekanan udara luar masuk ke dalam pesawat (tekanan jadi sama).
isoberic : setting
capsule
Different : P
cabin & ambient
BATK Sem 1
161
problem :
2.
Valve Presurisasi
Prinsip control dari sistem presurisasi adalah outflow valve. Valve ini
ditempatkan pada fuselage, biasanya di bagian bawah kompartemen bawah.
Valve ini berfungsi untuk ventilasi udara kabin bila melebihi batas tekanan.
Valve ini dibuka dan ditutup oleh motor listrik atau tekanan pneumatik. Selama
penerbangan jelajah, ketinggian kabin secara langsung berhubungan dengan
derajat pembukaan outflow valve.
Pesawat udara juga dilengkapi dengan pressure relief valve yang secara
otomatis terbuka bila selisih tekanan kabin tercapai dari penyetelan awal. Ada
juga negative pressure relief valve, valve ini membuka bila tekanan di luar
pesawat lebih besar dari tekanan di dalam kabin
BATK Sem 1
162
3.
BATK Sem 1
163
D. Sistem Oksigen
Oksigen adalah gas yang sangat penting dari atmosfir, semakin bertambah
ketinggian, udara semakin tipis dan tekanan udara berkurang. Hasilnya , jumlah
oksigen yang dapat mendukung fungsi kehidupan berkurang.
Sistem oksigen pesawat udara dilengkapi untuk mensuplay sejumlah
oksigen yang diperlukan untuk menjaga kecukupan konsentrasi oksigen sehingga
aktivitas normal pada ketinggian sekitar 40000 ft.
Bagaimanapun untuk pencegahan, perlengkapan sistem oksigen dipasang
untuk penggunaan jika presurisasi kabin tidak berfungsi. Oxygen untuk
penerbangan harus bebas dari uap air. Dengan demikian fungsi sistem oksigen
adalah :
o Emergency, jika kehilangan tekanan secara cepat
o Smooky condition ( kondisi berasap )
o First aid / theraputic / health (pertolongan pertama/terapi/kesehatan)
Oksigen disimpan dalam tabung oksigen tekanan tinggi atau rendah. Semua
tabung tekanan tinggi diidentifikasi berwarna hijau dan bertuliskan AVIATORS
BREATHING OXYGEN.
Tabungnya bisa diisi sampai tekanan 2000 psi, tetapi normalnya diisi dengan
tekanan 1800 sampai 1850 psi. selinder oksigen sering dilengkapi dengan
piringan yang didisain akan pecah jika tekanan selinder naik dan tidak aman serta
mengalir ke luar pesawat bahkan berbahaya saat naiknya tekanan.
BATK Sem 1
164
demand
normal O2 + cabin
( dihisap)
perbandingan O2 dan
cabin air diatur oleh air
metering valve sesuai
dengan cabin altitude
100 % ( O2 murni )
(penghisap mengontrol
mekanisme penutupan)
emergency
O2 murni + tekanan positif
Cabin alttitude 14.000 ft (kehilangan tekanan / decompression)
PSU ( Passenger Service Unit ) pintu terbuka otomatis, oksigen mengalir terus
walaupun tidak dihisap.
BATK Sem 1
165
BATK Sem 1
166
Jenis oksigen
-
Oksigen gas
Oksigen cair
Oksigen padat
compact
tempat lebih sedikit
satu kali pakai (harus diganti)
perawatan mudah ( tidak ada tubing )
167
- tricycle L/G
* function - main L/G paling besar menahan beban statik dan dinamik
/ braking
BATK Sem 1
168
level di ground
pandangan yang lebih baik bagi penerbang
braking bisa maksimal (stabil)
kemampuan steering lebih bagus
bisa untuk pesawat besar
* kelemahannya
Shock Strut
o L/G Structural Member
shock strut menahan beban vertikal
drag strut menahan beban longitudinal ( saat landing )
side strut menahan beban lateral ( assymetrical landing )
down lock strut / jury strut / over center link ( lock L/G posisi down )
torsion link / torque link mempertahankan kelurusan L/G
trunion link perantara pemasangan L/G terhadap A/C structure
o Shock Strut
menahan beban
meredam vibrasi
BATK Sem 1
169
Tabel 1 - 14 Strut
Shock chord
Toucht down
spring flexes,
rubber stretch,
impact energy is
transferred to A/C
structure
impact energy is
landing roll
transferred to A/C
structure
Spring
pneumatic
Taxiing
pneumatic
fluid flow
fluid flow
fluid flow
fluid flow
fluid flow
Extension
BATK Sem 1
Oleo pneumatic
Static
Compression
2.
Oleo spring
limited
170
3.
BATK Sem 1
171
3.
BATK Sem 1
172
4.
BATK Sem 1
173
5.
Centering Cam
Meluruskan L/G ke depan saat maksimal extension
Setelah take off supaya bisa masuk ke L/G compartement
Sebelum landing supaya begitu touch down L/G tetap lurus
Lower centering cam tetap / diam pada posisinya
Upper centering cam bisa bergerak mengikuti posisi piston
BATK Sem 1
174
6.
Brake
Brake system
-
slowing
stoping
holding (berhenti supaya tidak bergerak )
steering
system :
- independent system
- power control system
- power boost system
assembly :
- single disc
1.
brake disk
2.
lining puck
3.
adjusting pin nut
4.
cylinder head
5.
O-ring gasket
6.
O-ring packing
7.
Adjusting pin grip
8.
Washer
9.
O-ring packing
10.
Piston
11.
Internal retainer ring
12.
Spring guide
BATK Sem 1
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
175
- segmented rotor
expander tube
BATK Sem 1
176
7.
Tire
Ban (Tire)
DWB
Beat/diameter dalam
lebar
(wheel)
diameter luar
BATK Sem 1
177
check pressure
normal weather 2 jam setelah
landing
hot weather
landing
3 jam setelah
BATK Sem 1
178
F.
Dua tipe es yang dilawan selama penerbangan yaitu embun es dan glazur
(seperti kaca). Embun terbentuk di permukaan yang kasar pada leading edge
pesawat. Es kasar karena suhu udara sangat rendah dan membekukan air
sebelum menyebar. Es glazur bentuknya halus, lapisan tebal pada leading edge
pesawat. Bila suhu sedikit di bawah titik beku, air mengalir lebih lambat sebelum
beku.
Es mungkin diperkirakan terbentuk bila di sana uap air terlihat di udara dan suhu
mendekati beku. Sebuah kekecualian adalah terjadi es di karburator yang bisa
terjadi selama cuaca menghangat dengan tidak ada uap air di sana. Jika es
dibiarkan mengumpul pada wing dan leading edge bagian ekor, maka akan
merusak karakteristik gaya angkat pada airfoil. Kumpulan es dan hujan pada
kaca depan (windshield) mengganggu pandangan.
BATK Sem 1
179
Lokasi es
Metoda kontrol
BATK Sem 1
180
1.
2.
BATK Sem 1
181
BATK Sem 1
182
3.
BATK Sem 1
Anti Icing
Sistem pemanasan digunakan dengan maksud mencegah pembentukan es
pada leading edge, biasanya menggunakan udara panas dialirkan sepanjang
bentang sayap bagian dalam leading edge dan didistribusikan sekitar bagian
dalam permukaan. Bagaimanapun elemen pemanas listrik juga digunakan untuk
anti icing.
183
Ada beberapa metoda yang digunakan untuk mendapatkan udara panas. Udara
panas dari kompresor gas turbine, penukar panas di exhaust, dan udara luar
yang dipanaskan oleh pemanas ruang bakar.
4.
BATK Sem 1
184
BATK Sem 1
185
1.
a.
BATK Sem 1
186
a.
BATK Sem 1
187
b.
Thermocouple System
Thermocouple system operasinya berbeda dengan thermal switch
system. Thermocouple tergantung pada kenaikan suhu rata-rata dan
tidak akan memberikan peringatan jika engine overheat secara perlahan
atau hubung singkat. Sistem terdiri atas relay box, lampu peringatan,
dan thermocouple. Sistem pengawatan dari unit ini dibagi kepada (1)
detector circuit, (2) alarm circuit, dan (3) test circuit , seperti gambar.
c.
BATK Sem 1
tipe spot. Continuous loop system adalah versi thermal switch system.
Yaitu sistem overheat, unit sensitive panas yang menghubungkan listrik
penuh pada suhu tertentu. Secara luas digunakan pada continuous loop
system ialah sistem Kidde dan Fenwal.
2.
BATK Sem 1
Klasifikasi Kebakaran
kelas A, didefinisikan sebagai kebakaran pada material bisa terbakar biasa
seperti kayu, pakaian, kertas, material perkakas rumah dsb.
Kelas B, didefinisikan sebagai kebakaran pada produk minyak yang bisa
menyembur atau cairan yang bisa terbakar, pelumas gemuk, larutan, cat
dsb.
Kelas C, didefinisikan sebagai kebakaran pembungkusan perlengkapan
listrik yang dialiri arus di mana listrik tidak kontak dari media pemadam
kebakaran adalah penting. Dalam banyak kasus dimana perlengkapan listrik
sudah tidak dialiri listrik, pemadam bisa sesuai untuk kebakaran kelas A
atau B yang digunakan secara efektif.
189
Bahan
Bromotrifluorometh
ane
CBr3F
BT
Halon 1301
Bromochloro
difluoromethane
CBrClF2
BCF
Halon 1211
Bromochlorometha
ne
CH2BrCl
CB
Halon 1011
Methyl bromide
CH3Br
MB
Halon 1001
Carbon
tetrachloride
CCl4
CTC
Halon 104
Dibromodifluorome
than
CBr2F2
Halon 1202
Carbon dioxide
CO2
BATK Sem 1
Keuntungan
Kerugian
Relative beracun
Sangat cepat korosi pada
aluminium, seng, dan
magnesium
Relative beracun
Beberapa beracun bila
terkena panas
Korosif pada besi dan
logam lain
Memerlukan pendorong
semprotan
Relative beracun pada
suhu normal
Sangat beracun bila
terkena panas
Harga mahal
Bahan
Nitrogen
N2
3.
Keuntungan
Mudah didapat
Harga murah
Di bawah suhu normal
melengkapi sendiri
pendorongnya
Bahan pemadam yang
sangat efektif
Tidak korosif
Pada dasarnya tidak
bercun
Sistem memerlukan jumlah
yang banyak untuk
pemadaman
N2 memerlukan sangat
banyak pengencer O2
Kerugian
penyimpanan yang berat
Memerlukan penguat N2
dalam cuaca dingin
BATK Sem 1
191
1.
Simplicity (sederhana)
Reliability (handal)
Maintenanability (dipelihara)
Economy of operation (ekonomis dalam pengoperasian)
192
Bus 1
Bus 2
APU in flight
Bus 1 or Bus 2
BATK Sem 1
193
= increase
C C W = decrease
Voltage
Current
Frequency
Phase
CSD
- high temperature
BATK Sem 1
CSD
warning light illuminate
194
GE
24 Volt
24 Volt
34 Ampere
36 Ampere
19 Cell
20 Cell
Nickel Cadmium
Nickel Cadmium
Potassium
Electrolyte
68 Pounds
BATK Sem 1
SAFT
Hydroxide
Potassium
Electrolyte
Hydroxide
68 Pounds
195
Brushless
R/H airplane
196
Emergency power
Ni Cad
Battery
24 28 Volt DC
737 300 35/36 AH
737 400 38/40 AH
No go
AC
Static inverter
E/E compartemen
115
2.
Kawat (Wire)
Penampilan yang memuaskan pada setiap pesawat udara modern sangat
tergantung derajat kehandalan sistem kelistrikan dan subsistemnya. Ketidak
hati-hatian pengawatan yang dipasang atau ketidak hati-hatian pemeliharaan
pengawatan bisa menjadi sumber baik segera maupun potensi kecelakaan.
Penampilan pantas yang berlanjut dari sistem kelistrikan tergantung kepada
pengetahuan dan teknik dari mekanik yang memasang, memeriksa, dan
memelihara kawat dan kabel sistem kelistrikan. Kawat ditunjukkan sebagai
tunggal (single), solid conductor, atau stranded conductor yang dibungkus
bahan isolasi. Gambar di samping jenis kawat.
BATK Sem 1
197
3.
BATK Sem 1
198
4.
BATK Sem 1
199
5.
Bundelan kawat biasanya lebih kecil dari 75 kawat, atau 1 sampai 2 inci
diameternya.
Kawat tembaga ujungnya tidak disolder tetapi dijepit pada mata itik (terminal
lug). Terminal lug ini bisa dipakai lebih dari satu ukuran kawat. Bagian
isolatornya biasanya diberi kode warna untuk mengidentifikasi ukuran kawat
yang bisa dijepit ujungnya.
BATK Sem 1
200
Terminal lug seharusnya dipasang pada blok terminal sehingga bisa terkunci
dari gerakan yang akan melonggarkannya.
BATK Sem 1
201
Jika kawat putus, bisa diperbaiki dengan cara penyambungan seperti pada
gambar, kemudian disolder dan dibungkus dengan isolator.
6.
BATK Sem 1
Connector
Connector (plug dan receptacle) adalah fasilitas pemeliharaan bila diperlukan
sering melepaskan hubungan. Bila kabel disolder pada insert connector,
penghubung harus dipasang sendiri dan kabel dibundel secara hati-hati untuk
mencegah kerusakan oleh getaran.
202
7.
BATK Sem 1
203
a.
Exterior Light
Lampu posisi, anti tabrakan, pendaratan, taksi adalah contoh lampu luar
pada pesawat udara. Beberapa lampu, seperti lampu posisi dan anti
tabrakan (anti collision) diperlukan untuk pengoperasian malam
b.
Position Light
Pesawat udara yang terbang malam harus dilengkapi position light. Satu
set position light terdiri atas satu lampu merah, satu lampu hijau, dan satu
lampu putih. Position light kadang diistilahkan lampu navigasi.
Lampu hijau dipasang pada ujung sayap kanan. Lampu merah dipasang
pada ujung sayap kiri. Lampu putih biasanya dipasang pada vertical
stabiliser dimana bisa terlihat jelas pada sudut lebar dari belakang
pesawat.
c.
BATK Sem 1
204
d.
Landing Light
Landing light dipasang pada pesawat untuk menerangi landasan ketika
pendaratan malam. Lampu ini sangat kuat dan diarahkan oleh reflector
pada sudut untuk memperoleh jangkauan penerangan yang maksimum.
Landing light biasanya dipasang pada tengah-tengah leading edge dari
tiap wing.
Ketika peng-es-an pada lensa
lampu
akan
mengurangi
kualitas cahaya, beberapa
memasang lampu yang bisa
dilipatkan. Beberapa pesawat
besar
dilengkapi
dengan
empat lampu pendarat, dua
yang fixed dan dua retractable.
BATK Sem 1
205
e.
Taxi Light
Taxi light didisain untuk menerangi pada landasan ketika taxiing, towing
pesawat ke atau dari landasan pacu atau area hangar. Pada pesawat
tricycle landing gear, lampu dipasang pada bagian yang tidak bisa
berputar dari nose landing gear.
f.
BATK Sem 1
206
I.
1.
Persyaratan
Persyaratan ICAO untuk Panel Instrumen
BATK Sem 1
207
2.
Pengelompokan Instrumen
Pekerjaan yang dilakukan
Flight
*
Altimeter feet
Air Speed Indicator Knot / MPH , Mach
Vertical Speed Indicator feet / menit
Turn & Bank / mn
Artificial Gyro (sikap)
Directional Gyro (heading) (Horizontal Situation
Indicator) Standby :
Alt
ASI
roll angle
nose up
Artificial Horizontal
Pitch angle
nosedown
Compass
Engine
Rpm
Temperature
Pressure
Vibration
Navigation
magnetic compass
* INS
* IRS
* ONS
* GPS ( Global Positioning System )
radios
* ILS
* ATC
* DME
* VOR
* ADF
clock
BATK Sem 1
208
-- Basic T
BATK Sem 1
209
BATK Sem 1
210
211
BATK Sem. 1
212
BATK Sem. 1
213
Penunjukkan kuantitaif
Skala lurus
Tidak lurus : kuadrat, logaritmic
Penunjukkan kualitatif
Metoda penunjukkan : skala melingkar, skala lurus, digital
Mekanisme Instrumen
o
214
capsule / diaphragma
Bellow
Berrilium brass / copper
Bourdon tube
3.
BATK Sem. 1
Pitot
Pitot pressure : adalah tekanan udara dorong atau dinamis datangnya dari depan
kecepatan pesawat udara.
o Airspeed indicator
o Machmeter
Static pressure : adalah tekanan atmosfir sekeliling pesawat udara.
215
BATK Sem. 1
216
217
218
BATK Sem. 1
219
Gauge
Differential
4.
Absolute
Gyroscope
Tiga instrument penerbangan yang paling umum, altitude indicator, heading
indicator, dan turn and bank (slip) indicator, dikontrol oleh giroskop.
Gyroscope adalah sebuah roda atau piringan yang dipasang berputar secara cepat
sekitar sebuah sumbu, dan juga bebas berputar sekitar satu atau kedua dari dua
sumbu tegak lurus satu terhadap yang lainnya. Putaran gyroscope menahan setiap
gaya yang akan mengubah arah putaran sumbu.
BATK Sem. 1
220
a.
Turn Indicator
Sikap dan penunjuk arah berfungsi pada prinsip kekakuan, tetapi tingkat
instrument seperti turn and slip indicator beroperasi pada kepresisian.
Ketelitian adalah ciri dari suatu giroskop yang menyebabkan terapan gaya
untuk menghasilkan satu gerakan, bukan hanya satu titik, tetapi titik 90 o dari
titik arah putaran
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
BATK Sem. 1
221
Gambar 1 - 214 Turn Indicator
o.
p.
a.
b.
Magnetic Compass
Jika sebuah batang magnet dipasang pada sebuah pasak dan bebas
berputar pada garis horizontal, maka posisi satu ujungnya mengarah ke
kutub utara magnet bumi.
Magnetic compass adalah instrument sederhana yang tidak memerlukan
sumber tenaga. Pemeliharaan minimum diperlukan, tetapi instrument ini
penanganannya harus hati-hati selama pemeriksaan.
BATK Sem. 1
222
BATK Sem. 1
223
J.
1.
BATK Sem. 1
224
BATK Sem. 1
225
226
2.
Frequency range
Bands
30 300 kHz
30 300 MHz
a.
BATK Sem. 1
Transmitter
Sebuah transmitter mungkin diibaratkan sebagai sebuah generator yang
mengubah tenaga listrik menjadi gelombang radio. Sebuah transmitter harus
membentuk fungsi : (1) memnghasilkan signal RF (radio frequency), (2)
menguatkan signal RF, (3) menempatkan berita pada signal.
227
Receiver
Receiver komunikasi harus memilih signal frequensi radio dan mengubah isi
berita pada signal ini kepada bentuk yang bisa dipakai; baik signal yang bisa
didengar untuk komunikasi dan signal yang bisa didengar atau dilihat untuk
navigasi.
Gelombang radio pada beberapa frequensi ada di udara. Receiver harus
bisa memilih frequensi yang diinginkan dari semua yang ada dan
menguatkannya.
Receiver berisi sebuah sirkuit demodulator untuk memindahkan berita. Jika
sirkuit demodulator sensitive terhadap perubahan amplitude, digunakan
untuk AM dan disebut detector. Sirkuit demodulator yang sensitif terhadap
perubahan frequensi digunakan untuk penerimaan FM dan dikenal sebagai
discriminator.
Sirkuit penguat (amplifier) pada receiver menambah signal audio pada level
power yang akan mengoperasikan headset atau loudspeaker yang sesuai.
c.
Antenna
Sebuah antenna adalah tipe khusus pada sirkuit kelistrikan yang didisain
untuk memancarkan dan menerima energi elektromagnetik. Antenna
bervariasi dalam bentuk dan disain (lihat gambar) tergantung pada frequensi
yang ditransmisikan, dan maksud khusus yang harus dilayani.
Pada umumnya, stasion pemancar komunikasi memancarkan signal pada
segala arah. Bagaimanapun, antenna khusus didisain bahwa pancaran
hanya pada arah tertentu atau pola pancaran tertentu. Antenna penerima
harus menangkap gelombang elektromagnetik yang berada di udara. Bentuk
dan ukuran dari antenna penerima juga bervariasi mengikuti maksud khusus
peruntukannya. Dalam komunikasi penerbangan antenna sama normalnya
dipakai untuk signal pengiriman dan penerimaan.
BATK Sem. 1
228
d.
Micriphone
Microphone adalah yang mengubah energi akustik (suara) menjadi energi
listrik. Bila berbicara di microphone, gelombang tekanan audio menghasilkan
pukulan pada diafragma microphone menghasilkan gerakan masuk dan
keluar mengikuti tekanannya. Diafragma ditempelkan pada alat yang
menyebabkan arus mengalir sesuai tekanan yang diberikan.
Supaya kualitas suara bagus, gelombang listrik dari microphone harus
berhubungan erat dalam besaran dan frequensi terhadap gelombang suara
yang menyebabkannya, sehingga tidak ada frequensi baru yang timbul.
BATK Sem. 1
229
Kata-kata cukup jelas bila berbicara terhadap orang lain bisa sering tidak
dipahami lewat radio. Radio transmisi yang dapat membaca tergantung pada
; (1) amplitude suara, (2) kecepatan suara, dan (3) ucapan dan kalimat
e.
Power Supply
Power supply adalah komponen yang melengkapi arus dan tegangan sesuai
yang diperlukan untuk mengoperasikan peralatan komunikasi. Peralatan
elektromekanikal digunakan sebagai pemasok tenaga elektronik termasuk
dynamotor dan inventer. Dynamotor mempunyai dua fungsi yaitu motor dan
generator, mengubah tegangan rendah sistem kelistrikan pesawat udara
menjadi tegangan yang lebih besar. Multivibrator adalah tipe lain memasok
tegangan digunakan untuk memperoleh tegangan tinggi AC atau DC dari
tegangan rendah DC.
Ada pesawat, sumber utama tenaga listrik adalah DC. Sebuah inventer
digunakan untuk mendapatkan tegangan AC yang diperlukan. Inventer terdiri
atas DC motor menggerakan generator AC. Static, atau solid state inventer
menggantikan inventer elektromekanikal pada beberapa pemakaian. Static
inventer tidak ada bagian yang bergerak tetapi menggunakan sirkuit
semikonduktor yang mana pulsa arus DC secara periodik melewati lilitan
primer dari transformer untuk memperoleh output AC dari lilitan sekunder.
4.
Sistem Komunikasi
Kebanyakan sistem komunikasi dalam pemakaian sekarang adalah sistem VHF.
Tambahan pada peralatan VHF, pesawat udara besar biasanya dilengkapi
dengan sistem komunikasi HF. Sistem komunikasi penerbangan bervariasi
dalam ukuran, berat, keperluan tenaga, kualitas pengoperasian, dan biaya,
tergantung pada pengoperasian yang diinginkan.
Banyak sistem komunikasi VHF dan HF penerbangan menggunakan transceiver.
Transceiver sendiri terdiri atas transmitter dan receiver yaitu power supply,
antenna, dan tuning. Transmitter dan receiver keduanya beroperasi pada
frequensi yang sama, dan tombol microphone menetukan kapan output dari
transmitter. Dalam kekosongan transmisi, receiver sensitive terhadap signal yang
datang. Bila berat dan ruang adalah sangat penting pada pesawat udara,
transceiver digunakan. Pesawat udara besar mungkin dilengkapi dengan
transceiver atau sistem komunikasi yang terpisah transmitter dan receiver.
SIstem komunikasi 1. internal communication
(antar cabin crew, passenger, bording music)
2. external communication
(pesawat dengan pesawat lain/pesawat dengan
petugas darat : HF or VHF )
cockpit crew cabin crew => intercom
portable communitaion dalam keadaan emergency (semua system komunikasi
mati) Megaphone
BATK Sem. 1
230
a.
BATK Sem. 1
231
b.
5.
BATK Sem. 1
232
b.
BATK Sem. 1
233
predominates). Area ini disebut sector biru. Sisi lainnya dari garis senter
outputnya 90 Hz, area ini disebut sector kuning.
Fasilitas localizer beroperasi dalam frequensi 108.0 MHz sampai 112.0 MHz
dengan step sepersepuluh ganjil. Receiver VOR juga beroperasi pada
frequensi ini dengan step sepersepuluh genap. Receiver VOR fungsinya
sama seperti receiver localizer selama beroperasinya ILS.
Glide slope adalah pancaran radio yang melengkapi penuntun vertical
terhadap pilot, membantunya membuat sudut penurunan yang benar
terhadap landasan. Signal glide slope dipancarkan dari dua antenna yang
ditempatkan berdampingan dengan titik sentuh landasan. Tiap fasilitas glide
slope beroperasi dalam frequensi dari 329.3 MHz sampai 335.0 MHz.
Glide slope dan VOR / localizer receiver mungkin receiver terpisah atau
gabungan dalam satu kotak. Receiver glide slope dipasangkan pada
localizer dan satu selektor frequensi digunakan untuk keduanya. Diagram
ILS seperti gambar ini.
Informasi dari dua receiver yaitu localizer dan glide slope dipresentasikan
pada CDI. Jarum vertical memperlihatkan informasi localizer dan jarum
horizontal memperlihatkan informasi glide slope (gambar).
Bila kedua jarum di tengah-tengah pesawat pada arah dan penurunan yang
sesuai. CDI berisi peringatan bendera merah untuk setiap sistem yang
mengingatkan kesalahan receiver atau terjadi kehilangan signal yang
ditransmisikan.
Dua antenna biasanya diperlukan untuk operasi ILS. Satu untuk receiver
localizer, juga digunakan untuk navigasi VOR, dan satu untuk glide slope.
Beberapa pesawat kecil menggunakan antenna tunggal multi elemen untuk
operasi glide slope dan VOR / LOC. Antenna VOR / localizer normalnya
dipasang pada bagian atas fuselage pesawat atau dipasang rata pada
vertical stabilizer. Antenna glide slope, banyak dipasang pada hidung
BATK Sem. 1
234
Tengah-tengah Runway
Localizer
Glide slope
2,50 -- 40
Area control
24000 ft
8000 ft
4000 ft
AMC
c.
BATK Sem. 1
Marker Beacon
Marker beacon digunakan dalam hubungan dengan instrument landing
system. Marker adalah signal yang menunjukkan posisi pesawat selama
mendekati (approach) landasan. Dua marker dipakai tiap instalasi. Lokasi
tiap marker diidentifkasi baik oleh suara maupun lampu signal. Transmitter
marker beacon, beroperasi pada frequensi tetap 75 MHz, ditempatkan pada
235
lokasi khusus sepanjang pola pendekatan pada fasilitas ILS. Pola pancaran
antenna adalah garis lurus.
BATK Sem. 1
236
d.
BATK Sem. 1
237
Peralatan pesawat (gambar berikut) terdiri atas receiver, indicator, dan unit
control. Banyak receiver ADF digunakan umumnya adalah panel terpasang.
Control pengoperasiannya sesuai pada bagian depan kotak radio.
Satu tipe sistem ADF, antenna Loop berputar 360 0 , dan menerima signal
maksimum kuat bila dalam posisi parallel dengan arah signal yang
ditransmisikan. Ketika loop berputar dari posisi ini, signal menjadi lemah dan
sampai minimum bila loop tegak lurus terhadap arah signal yang
ditransmisikan. Posisi loop ini disebut posisi nol. Posisi nol dari loop
digunakan untuk pencarin arah. Bila loop diputar pada posisi nol stasion
radio diterima pada garis tegak lurus terhadap loop. Bagaimanapun arah
stasion radio dari pesawat mungkin dua arah 180 0 . Ketidak mampuan
antenna loop menentukan dua arah signal yang ditransmisikan yang diterima
memerlukan pemasangan antenna yang peka.
BATK Sem. 1
238
Loop dan antenna peka keduanya dihubungkan ke receiver ADF. Bila kuat
signal dari antenna peka diatas signal yang diterima antenna loop, hasilnya
hanya satu posisi nol pad loop. Satu posisi nol selalu menunjukkan arah
terhadap fasilitas transmisi.
Tipe lain sistem ADF menggunakan yang tetap, loop dengan inti ferrite yang
berhubungan dengan transformer yang bisa berputar yang disebut resolver
atau goniometer.
Prosedur umum untuk melakukan pengecekan sistem ADF sebagai berikut :
o putar saklar on/off pada posisi on dan biarkan radio hangat. Pada
instalasi yang menggunakan RMI (Radio Magnetic Indicator) penunjuk
pada indicator ADF, pastikan bahwa saklar sudah diposisikan untuk
mendapatkan informasi ADF
o putar pada stasion yang diinginkan
o atur control volume pada level yang sesuai
putar antenna loop dan tentukan hanya satu nol yang diterima periksa
bahwa jarum ADF menunjuk ke depan stasion. Jika pesawat berada di
sekitar gedung atau permukaan luas yang memantulkan, jarum ADF
mungkin menunjukkan kesalahan karena signal dipantulkan
BATK Sem. 1
239
f.
g.
240
241
Dari diagram bisa terlihat bahwa akselerometer dijaga pada posisi horizontal
terhadap permukaan bumi oleh gyro stabilized platform. Ketika pesawat
bertambah cepat, signal dari akselerometer dikirim ke integrator. Output dari
integrator, atau jarak, diberikan ke computer, dimana dua pengoperasian
dilakukan. Pertama, posisi ditentukan dalam hubungan profil penerbangan,
kedua, signal dikirim kembali ke platform terhadap posisi akseleromenter
secara horizontal terhadap permukaan bumi. Output dari gyro kecepatan
tinggi dan akselerometer, bila dihubungkan dengan bidang kemudi pesawat,
menahan setiap perubahan profil penerbangan.
Radar ( Radio detection and ranging ) adalah peralatan yang digunakan
untuk melihat objek tertentu dalam kegelapan, kabut, atau petir, sebaik
cuaca cerah. Objek dalam jangkauan radar, posisi dan jarak relative juga
ditunjukkan.
Radar adalah sistem elektronik menggunakan transmisi pulsa dari energi
radio untuk menerima signal yang dipantulkan dari target. Signal yang
diterima dikenal sebagai sebuah echo, waktu antara pulsa yang dikirim dan
echo yang diterima dihitung secara elektronik dan ditunjukkan pada
jangkauan radar dengan istilah nautical mil.
Sistem radar terdiri atas transceiver dan synchronizer, antenna yang
dipasang pada hidung pesawat, unit control dipasang di cockpit, dan sebuah
indicator. Penuntun gelombang menghubungkan receiver/transmitter ke
antenna.
Dalam operasinya sistem radar cuaca, transmitter memberi energi frequensi
radio pulsa pendek melalui penuntun gelombang terhadap piringan antenna
di dalam hidung pesawat. Tipe lainnya memasang antenna yang
memancarkan energi pada lebar 3,8 0. Bagian energi yang dipancarkan
dipantulkan dari objek pada daerah itu dan diterima oleh piringan antenna.
Saklar elektronik secara simultan menghubungkan antenna ke transmitter
dan memutuskan receiver selama transmisi pulsa. Mengikuti transmisi pulsa
komplit, antenna dikontakkan dari transmiter ke receiver. Siklus
pengontakkan dilakukan untuk setiap pulsa yang ditransmisikan
BATK Sem. 1
242
BATK Sem. 1
i.
Radio Altimeter
Sistem ketinggian QNH dan Ketinggian QFE memperlihatkan suatu
penyimpangan vertical dari system level penerbangan. QNH adalah tekanan
yang harus disesuaikan dengan sub-skala dari pengukur tinggi barometris
agar waktu pesawat mendarat alat pengukur memperhitungkan elevansi,
yaitu ketinggian di atas permukaan air laut dari lapangan udara. QFE adalah
tekanan udara sesungguhnya pada ketingian lapangan udara.
BATK Sem. 1
244
j.
Radio altimeter digunakan untuk mengukur jarak dari pesawat ke tanah. Ini
dilakukan dengan mengirimkan energi frequensi radio ke tanah dan
menerima energi pantulan pada pesawat. Kebanyakan altimeter modern
adalah tipe pulsa dan ketinggian ditentukan oleh pengukuran waktu yang
diperlukan pulsa yang dikrimkan dan mengenai tanah dan kembali.
Instrument penunjuk akan menunjukkan ketinggian sebenarnya dari
pesawat, tinggi di atas air, gunung, bangunan, atau objek lainnya di atas
permukaan bumi.
Generasi sekarang radio altimeter utamanya digunakan selama mendarat
dan masuk persyaratan kategori II. Altimeter melengkapi pilot dengan
ketinggian pesawat selama pendekatan. Petunjuk di altimeter menentukan
titik keputusan apakah melanjutkan mendarat, atau kembali naik.
BATK Sem. 1
245
k.
BATK Sem. 1
246
2)
Batteries
Baterei adalah power untuk emergency locator transmitter. Bila
diaktifkan baterei harus mampu memberikan power untuk transmisi
signal paling sedikit 48 jam. Masa pakai baterei adalah lamanya waktu
yang disimpan bateri tanpa kehilangan kemampuan untuk melanjutkan
beroperasinya ELT untuk 48 jam. Masa pakai ditetapkan oleh pabrik
baterei : baterei harus diganti atau di charge (disetrum) lagi pada 50%
dari masa pakai. Ini memberi alasan jaminan bahwa ELT akan
beroperasi jika diaktifkan. Tanggal penggantian baterei harus dicatat
pada transmitter bagian luar. Waktunya dihitung dari tanggal pembuatan
pabrik.
Baterei mungkin nickel cadmium, lithium, magnesium dioxide, dry cell
batteries.
Bila
penggantian
baterei
gunakan
hanya
yang
direkomendasikan oleh pabrik ELT.
3)
Testing
Pengetesan ELT seharusnya dikoordinasikan dengan tower terdekat
atau Flight Service Station dan menentukan koordinasi untuk tes. Tes
seharusnya dilakukan hanya selama lima menit pertama setiap jam dan
seharusnya dibatasi pada 3 sapuan audio. Setiap saat pemeliharaan
dilakukan dekat ELT, receiver komunikasi VHF harus disetel pada 406
MHz dan terdengar sapuan audio ELT. Jika ini dilakukan ELT sedang
beroperasi, harus dimatikan segera.
4)
False Alarm
Alarm yang salah disebabkan beberapa masalah dengan ELT.
Kerusakan baterei, dengan membuat korosi pada unit membuat
kerusakan keseluruhan atau transmisi yang tidak diinginkan. Tipe
BATK Sem. 1
247
Test Equipment
Dua monitor mampu untuk pengidentifikasian dan atau lokasi transmisi
ELT yang tidak diinginkan. Receiver pencitraan mini mungkin dipasang
di cockpit untuk mengingatkan pilot jika ELT sedang mentransmisikan.
Lainnya ialah locator ELT yang portable untuk dipakai pada bandara
umumnya untuk membantu dalam pencarian pesawat dimana
transmitter yang celaka diaktifkan.
Pengoperasian ELT bisa diverifikasi dengan memutar receiver
komunikasi pada frequensi darurat sipil (406 MHz) dan aktifkan ELT.
Matikan segera ELT pada penerimaan signal.
Semua pemeliharaan dan pengetesan ELT, instruksi pabrik harus diikuti.
BATK Sem. 1
248
DAFTAR PUSTAKA
BATK Sem. 1
249