Disusun oleh:
Mengetahui,
Kepala SMK Penerbangan Angkasa Bogor
Wakil Kepala SMK Bidang Hubungan Industri
Edi Sunardi
Mayor Tek NRP 507925
LEMBAR PENGESAHAN
praktik kerja lapangan di PT Aero Nusantara Indonesia dari tanggal 14 januari sampai 28
februari.
Diketahui, Bogor,…
Supervisor Powerlant, Supervisor Engline Shop,
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat-Nya laporan PKL
ini dapat tersusun tepat pada waktunya. Laporan ini berjudul “Auxiliary Power Unit”, yang
berisi tentang power section, load compressor section, gearbox section, difusser, compressor,
combustion, dan turbine.
Laporan ini disusun sebagai hasil PKL di PT Aero Nusantara Indonesia atau ANI
yang tepatnya di bagian engine shop mulai dari tanggal 14 Januari sampai dengan tanggal 28
Febbruari, dan sebagai salah satu syarat utuh menempuh Ujian Nasional dan Ujian Sekolah
yang akan diselenggarakan Oleh Sekolah Menengah Kejuruan Penerbangan Angkasa Bogor.
Saat pelaksanaan PKL ini, penulis mengalami berbagai kendala, namun mendapat
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak Sigurdur Gislasson, selaku Chief Executive Officer dan Accountable Manager
PT ANI,
2. Bapak Sigurdur K. Birkis, selaku Vise President of Maintenance PT ANI,
3. Bapak Martik, selaku HRD PT ANI,
4. Bapak Ulf Sunderland, selaku Manager of Powerlant PT ANI,
5. Bapak Didi, selaku Supervisor Powerplant PT ANI,
6. Bapak Wiwi, selaku Supervisor Engine Shop PT ANI,
7. Bapak Endang Sutu, selaku kordinator lapangan di PT ANI,
8. Seluruh ataf dan karyawan yang berada di PT ANI,
9. Letkol Tek. M. Iqbal MasPutera, S.E, selaku Kepala SMK Penerbangan Angkasa
Bogor,
10. DRS.Ade Kuswanda R., M.Si, selaku Wakil Kepala SMK Penerbangan Angkasa
Bogor Bidang Sarana dan Prasarana,
11. Mayor Tek. H. Edi Surnadi, selaku Wakil Kepala SMK Penerbangan Angkasa Bogor
Bidang Hubungan Industri,
12. Mayor Tek. I Komang Dalem S.N., S.T., M.I.Pol, selaku Wakil Kepala SMK
Penerbangan Angkasa Bogor Bidang Kesiswaan,
13. Kapten Tek. Sule Suhaedi, selaku Wakil Kepala SMK Penerbangan Angkasa Bogor
Bidang Kurikulum,
ii
14. Bapak Gusnadi A., S.T.M,Si, selaku kordinator PKL di SMK Penerbangan Angkasa
Bogor,
15. Bapak Gusnadi A., S.T.M,Si, selaku pembimbing airframe and powerplant di SMK
Penerbangan Angkasa Bogor,
16. Ibu Eka Setiawati, S.Pd, selaku pembimbing karya tulis di SMK Penerbangan
Angkasa Bogor,
17. Orang tua .
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran penulis butuhkan demi kesempurnaan
laporan ini.
Demikian laporan ini disusun dengan harapan dapat bermanfaat bagi para
pembaca pada umumnya dan bagi penulis khususnya.
Bogor, ………….2019
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Tujuan ........................................................................................................ 1
C. Sistematika Penulisan ................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................... 7
A. Pengertian Auxiliary Power Unit ............................................................... 7
B. Fungsi Dasar Auxiliary Power Unit ........................................................... 7
C. Sejarah Auxiliary Power Unit .................................................................... 8
D. Kapan Digunakannya Auxiliary Power Unit ............................................. 9
E. Batas Pemakain Auxiliary Power Unit .................................................... 10
F. Bagian-Bagian Auxiliary Power Unit ...................................................... 10
1. Power Section .............................................................................. 10
2. Load Compressor Section ............................................................ 10
3. Gearbox Section ........................................................................... 10
4. Diffuser ........................................................................................ 11
5. Compressor .................................................................................. 11
6. Combustion .................................................................................. 11
7. Turbine ......................................................................................... 11
G. Sistem Kerja Auxiliary Power Unit ......................................................... 13
BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 14
A. Simpulan .................................................................................................. 14
B. Saran ........................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 15
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia pembangunan di Indonesia adalah tenaga terdidik yang dengan segala
potensinya mampu membawa Negara ini semakin maju. Pendidikan mencegah memiliki
jalur umum serta kejuruan yang memiliki partisipasi lulusan terbesar pada sector tenaga
kerja.
Lapangan pekerjaan yang tersedia, membutuhkan kompetensi yang sesuai dengan
bidang garapannya, sehingga pemenuhan kompetensi menjadi bagian penting dari output
SMK. Perlu kerja sama antara dua harapan sehingga keberhasilan keduanya dapat
menguntungkan putra-putri bangsa Indonesia. Kerjasama kedua pihak merupakan hal yang
tidak dapat dipungkiri. Proses belajar kompetensi dengan prinsip matery learning
mengharuskan peserta didik melaksanakan belajar yang relevan dan tuntas termasuk di
industri. Kegiatan belajar yang telah tersusun pada kurikulum Sekolah Menengah
Kejurusan, memiliki bagian penting untuk keberhasilannya karena sejumlah kegiatan
tersebut tidak dapat dilakukan di industri jika tidak ada kerja sama yang telah
direncanakan dan disepakati.
Berdasarkan uraian tersebut maka kegiatan praktik kerja lapangan merupakan
kegiatan wajib bagi peserta didik SMK Penerbangan Angkasa Bogor sebagai upaya
penuntasan kegiatan belajar yang sesuai dengankebutuhan. Aturan dasar tersebut penulis
melaksanakan praktik kerja lapangan di PT Aero Nusantara Indonesia dan membuat
laporan yang berjudul “Auxillary Power Unit”.
B. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam melaksanakan PKL.
1. Untuk meningkatkan kompetensi keahlian peserta didik terutama mengenai auxiliary
unit.
2. Untuk menumbuhkembangkan dan memamtapkan sikap profesional pada diri peserta
didik untuk memasuki dunia kerja, dan
3. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh US/UN tahun ajaran 2019-2020
2
C. Sistematika penulisan
Guna memudahkan pembaca dalam memahami isi laporan, maka penulis membuat
sistematika penulisan. Sistematika penulisan pada laporan ini terdiri dari empat bab yaitu,
bab I pendahuluan, bab II tinjauan perusahaanm bab III pembahasan masalah, dan bab IV
penutup.
BAB I pendahuluan terbagi atas empat bagian. Bagian-bagiam tersenut berisi tentang
latar belakang, tujuan, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan.
BAB II tinjauan umum perusahaan terbagi atas lima bagian. Bagian-bagian tersebut
berisi tentang sejarah berdirinya PT Aero Nusantara Indonesia, fasilitass dan struktur
organisasi.
BAB III pembahasan masalah terbagi atas tiga bagian. Bagian-bagian tersebut berisi
tentang pengertian umum, jenis dan penjelasan tentang auxiliary unit pada pesawat
terbang.
BAB IV penutup terbagi atas dua bagian. Bagian-bagian tersebut berisi tentang
simpulan dari uraian masalah yang dibahas serta saran bagi pihak sekolah dan pihak
industri.
3
BAB II
PEMBAHASAN
lebih besar biasanya digerakkan oleh motor turbine udara. Sebelum engine bekerja, APU
digerakkan oleh baterai accumulator hydraulic. Setelah APU bekerja, APU memberikan
daya listrik, peneumatic, atau hydraulic, tergantung pada desain untuk memulai engine
utama pesawat. APU juga digunakan untuk menjalankan accessories pesawat lainnya pada
saat engine mati. Hal ini memungkinkan cabin menjadi nyaman pada saat penumpang naik
pesawat sebelum engine dinyalakan. Listrik digunakan untuk menjalankan system
preflight check.
Beberapa APU juga dikoneksikan kepompa hydraulic, memungkinkan kru
mengoperasikan peralatan hydraulic (seperti flight control atau flaps) sebelum engine
dinyalakan. Fungsi ini juga dapat digunakan pada beberapa pesawat sebagai cadangan
pada saat terbang atau system hydraulic rusak. Pesawat dengan APU juga dapat
menggunakan power listrik dan pneumatic dari peralatan darat ketika APU rusak atau
tidak dapat digunakan. APU dipasang pada pesawat extended range twin engine operation
atau ETOPS yang merupakan alat pengaman saat kondisi kritis, karena APU menyediakan
listrik cadangan dan tekanan udara pada engine yang mati atau generator utama rusak.
Sementara beberapa APU tidak startable dalam penerbangan, APU ETOPS compliant
harus fligh startable pada ketinggian sampai ke service ceiling. Aplikasi terbaru telah
ditentukan mulai sampai dengan ketinggian 43.000 kaki (13.000 m) dari kondisi cold soak
lengkap seperti Hamilton Sundstrand APS5000 untuk Boeing 787 Dreamliner. Jika APU
atau generator listrik tidak tersedia, pesawat tidak dibolehkan untuk penerbangan ETOPS
dan diharuskan untuk mengambil rute non-ETOPS. APU menghasilkan listrik 400 Hz
lebih kecil dan lebih terang daripada 50/60 Hz counterpart, akan tetapi harganya lebih
mahal. Kelemahannya adalah sistem frekuensi tinggi menyebabkan tegangan menurun.
Salah satu negara yang pertam kali menggunakan APU pada pesawat militer adalah
Inggris. Pada PD I, yaitu Supermarine Nighthawk dan Zeppelin fighter. Menggunakan
engine ABC kecil, yang dihasilkan dari generator untuk sorot on board.
Pesawat militer Amerika pertamakali menggunakan APU adalah USAF Douglas
Globemaster II. Boeing 727 pada tahun 1963 merupakan pesawat jet komersial yang
pertama kali memiliki fitur APU gas turbine, yang memungkinkan untuk beroperasi pada
bandara kecil. Independen dari fasilitas darat APU dapat dilihat pada banyak modem
airline melalui pipa exhaust di tatl pesawat.
3. Gearbox section
Gearbox mentransfer tenaga dari shaft utama engine ke generator oil cooled
untuk tenaga listrik. Melalui gearbox, tenaga juga ditrasfer ke acccessoris engine
seperti fuel control unit, modul pelumas, dan kipas pendingin. Selain itu ada juga
starter motor yang terhubung melalui gears train untuk melakukan fungsi awal dari
APU. Beberapa desain APU menggunakan kombinasi starter/generator untuk
menyalakan APU dan pembangkit tenaga listrik untuk mengurangi kompleksitas.
7
5. Compressor
Compressor berfungsi mengubah energy kinetik (kecepatan) menjadi energy
mekanik (tekanan) udara yang masuk keruang bakar. Dengan naiknya tekanan udara
maka volume udara akan mengecil sehingga proses pembakaran antara fuel dan udara
terjadi pada volume yang kecil. Compressor diputar oleh turbine melalui poros yang
berhubungan. Sistem propulsi compressor yang digunakan adalah jenis aksial dengan
pertimbangan area yang digunakan sehingga tahanannya rendah.
6. Combustion Chamber
Combustion Chamber berfungsi membakar campuran udara dan bahan bakar
kemudian mengalirkan gas hasil pembakaran ke turbine dengan suhu yang merata.
Temperature gas pembakaran dijaga dan dibatas oleh kekuatan struktur material di
turbine dan ruang bakar. Kerugian tekanan harus dijaga seminimal mungkin dan
efesiensi pembakaran harus dijaga sebesar mungkin untuk menghindari flame out dan
menjaga agar pembakan tetap berjalan dengan baik. Sekitar 20%-30% udara
digunakan untuk pembakaran dan 70%-80% untuk pendinginan.
7. Turbine
Turbine berfungsi untuk menggerakkan compressor dan alat bantu
lainnya.merubah energi panas yang diberikan ruang bakar menjadi energi gerak
berupa putaran. 75% energi yang tersedia adalah untuk memutar compressor. Turbine
juga terdiri dari multistage jenis turbine aksial. Perbedaan dengan compressor ialah
peroses penurunan tekanan dan ekspansi saat gas pembakaran dari ruang bakar
mempunyai temperature yang tinggi dan material pada turbine punya titik leleh
8
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan tentang auxiliary power unit maka dapat disimpulkan :
1. Auxiliary power unit adalah sebuah mesin gas turbine yang terletak dibelakang
fuselage, memiliki peran sebagai supporting engine dalam pesawat.
2. Auxiliary power unit berguna bukan untuk cadangan tenaga jika salah satu engine fail
saja, tetapi juga auxiliary power unit berguna untuk tenaga awal, misalnya untuk
menyalakan aircon dan lampu-lampu didalam cabin untuk kenyamana penumpang.
3. Berdasarkan CS-APU (EASA) dan TSO C77b, untuk dapat memproduksi APU harus
melewati proses pengujian yaitu calibrating test, endurance test, tear down inspection,
functional test, overspeed, dan over temperature test.
B. Saran
1. Saran untuk pihak perusahaan
a. Diharapkan pihak perusahaan tetap membuka kesempatan bagi peserta didik yang
akan melaksanakan praktik kerja lapangan sebagai dasar agar terciptanya sumber
daya yang handal.
b. Diharapkan pihak perusahaan berkenan memberikan referensi lebih mendalam
tentang ilmu pesawat terbang yang diberikan perusahaan.
2. Saran untuk pihak sekolah
a. Diharapkan pihak sekolah berkenan untuk meningkatkan fasilitas-fasilitas sesuai
dengan perkembangan teknologi dan industri.
b. Diharapkan berkenan membuat program presentasi laporan praktik kerja lapangan
dalam waktu yang sama.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ani.co.id
http://www.co.id/portal/modules.php?name=About_Us
http://www.penerbanganeducation.blogspot.co.id/2011/10/sejarah-pt-aero-nusantara-
indonesia.html
http://firaninthesky.blogspot.com/2017/04/apu-auxiliary-power-unit.html?m=1
http://ilmupenerbangansite.wordpress.com/2017/04/04/engine-auxiliary-power-unit/