Oleh:
17050038
i
Halaman Pengesahan instansi
ii
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat,rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek
dengan judul “REPLACEMENT ELECTRICAL SECONDARY FUEL PUMP
PESAWAT GROB G 120 TP – A DI SKADRON TEKNIK LANUD
ADISUTJIPTO ” yang di buat sebagai syarat untuk melanjutkan skripsi
terselesaikan dengan baik. Penulis melaksanakan kerja praktek di skardon Teknik
043 Lanud Adisutjipto dengan rentang waktu satu bulan yaitu 02 agustus – 02
september. Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini penulis banyak
mendapatkan bantuandari berbagai pihak sehingga dapat terselesaikannya laporan
ini dengan baik.Oleh karna itu penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-
besarnya kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu setia mendengarkan dan
mengabulkan doa-doa penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan kerja praktek.
2. Orang tua yang selalu memberikan dukungan serta doa selama kerja
praktek.
3. Bapak Dr. Ir,Drs,.T. Ken Darmastono, M,Sc., selaku ketua Institut
Teknologi Dirgantara
4. Ibu Sry Mulyani, S.T., M. Eng selaku kepala dapartemen Teknik
Dirgantara Institut Teknologi Adisutjipto.
5. Buyung Junaidin, S. T., M.T. selaku dosen pembimbing kerja praktek
yang telah memberikan dukungan dan mengarahkan penulis sehhingga
laporan kerja praktik ini dapat diselesaikan.
6. Letkol Tek. Deddy Eko S.S.T,M.Han selaku komnadan skardon Teknik
043 Lanud Adisutjipto Yogyakarta.
7. Bapak Kapten Tek Supama selaku Perwira Pendidikan Skardon Teknik
043 Lanud Adisutjipto Yogyakarta.
8. Bapak Kapten Tek Rizky Ardyadie selaku kabeng Harpes 1 Skardon
iii
Teknik 043 Lanud Adisutjipto Yogyakarta.
9. Bapak Letda Tek Sugiyanto selaku P.S.K Unit Airframe Beng I dan
Pembimbing Utama lingkup BENGHARPES I Skadron Teknik 043
LanudAdisutjipto Yogyakarta.
10. Sugiyanto / SERTU 525876 dan Bambang Lestyo N A / SERTU 541954
selaku pembimbing kerja praktik di Skadron Teknik 043 Lanud
Adisutjipto yang banyak memberikan ilmu dalam membimbing penulis.
11. Seluruh jajaran mekanik yang bertugas di pesawat GROB G 120TP-A
yang banyak memberikan arahan kepada penulis.
12. Saudara Fritz Toal yang banyak membantu penulis dalam bertukar
pikiran.
13. Teman seperjuangan di tempat praktek yaitu viktor, serta teman-teman
angkatan 17 yang telah bnyak membantu.
Ucapan Terimaksih kepada seluruh pihak yang tidak dapat di sebutkan satu-
persatu oleh penulis,penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini masih
jauh dari kata sempurna,Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapakan.
iv
DAFTAR ISI
v
2.4.1 Arti Lambang................................................................................... 11
vi
5.2 Saran ................................................................................................. 34
LAMPIRAN ............................................................................................ 36
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL KEGIATAN
ix
BAB I PENDAHULUAN
Dalam pelaksanaan kerja praktik ini akan dibahas lebih jauh mengenai
perawatan terhadap salah satu komponen yaitu Standby Fuel Pump.Fungsi
dari komponen ini adalah sebagai cadangan Pump yang digunakan apabila
Primary Pump tidak berfungsi. Pada umumnya komponen ini akan
mengalamikerusakan,Oleh karena itu perlu adanya perawatan komponen ini
untuk keamanan dan kelancaran pendistribusian Fuel pesawat.
1
1.3 Batasan Masalah
Pada laporan Kerja praktek ini penulis hanya akan membahas mengenai
penggantian pada komponen electrical secondary Fuel Pump pesawat Grob
G 120TP-A.
2
1.6 Metode Pengumpulan Data
3
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
4
keberhasilan para teknisi memperbaiki banyak pesawat, maka pada tanggal
13 November 1945 diadakan sebuah konferensi Markas Tertinggi TKR
yang di dalamnya berisi bahwa segala
5
b. Melaksanakan operasi udara.
c. Pembinaan potensi dirgantara.
6
2.2 Sejarah Skadron Teknik 043
Pada dasarnya SKATEK 043 bertugas untuk memelihara semua
pesawat latih yang ada di Lanud Adisutjipto. Skadron Teknik memberikan
pembinaan dan pemeliharaan pada komponen-komponen pesawat guna
melancarkan pendidikan Sekbang, Sekolah Instruktur Penerbangan (SIP) dan
Sekolah Navigator (Seknav). Seiring dengan majunya perkembangan
teknologi, telah banyak pesawat latih yang digunakan dan dirawat pada
Skadron Teknik 043.
Pada 1950, skadron udara mulai terbentuk di berbagai penjuru
Indonesia termasuk di wilayah Yogyakarta. Berikut daftar pesawat yang
pernah digunakan dan di-maintenance oleh Skadron Teknik 043 dari tahun
ke tahun :
1. Pesawat latih dasar BT-13 Valiant, L-4J Piper Cub, dan pesawat latih
lanjut AT-16 Harvard (1950-an)
2. Pesawat Latih Beechcraft T-34 Mentor Alfa AS (1960)
3. Pesawat latih Beechcraft T-34C-1 Charlie (1978-1982) yang berjumlah
25 pesawat.
4. Pesawat latih mula AS-202/18E3 Bravo asal Swiss (1980-an)
5. Pesawat latih lanjut KT-1B Wong Bee dari Korea Selatan (2002)
6. Pesawatlatih mula Grob G 120TP-A dari Jerman (2013)
Sampe sekarang terdapat tiga pesawat yang menjadi
objekpemeliharaan di SKATEK 043 yaitu Cessna yang berjumlah 6 pesawat,
KT-1B Wong Bee yang berjumlah 17 pesawat dan Grob yang berjumlah 30
pesawat untuk mempertahankan jumlah pesawat agar tetap dalam kondisi “
serviceable” maka setiap pesawat ditanggunjawabi oleh seorang kepala
bengkel. Kepala bengkel berfungsi untuk memastikan seluruh rangkaian
kegiatan pemeliharaan telah sesuai dengan prosedur teknik dan
keamanan/keselamatan sehingga dapat menunjang kegiatan belajar di
Sekbang, Sekolah Instruktur Penerbangan (SIP) dan Sekolah Navigator
(Seknav).
7
2.2.1 Tugas dan wewenang Skadron Teknik 043
8
b. Melaksanakan program pelaksanaan alutsista.
9
Untuk mendukung tercapainya visi dan misi Skadron Teknik 043
maka disususnlah sebuah struktur organisasi sebagai berikut :
1. Pimpinan Tertinggi : Komandan Skadron Teknik 043
2. Unsur Pembantu : Sekertaris dan Unda
3. Unsur staf pelaksana : Kasi HAR, Kasi DAKWAL, Kasi
LAMBANGJA
Unsur pelaksanaan dibagi menjadi beberapa kepala bengkel yaitu :
1. KABENG HARPES I
Berlokasi di hangar V Skadron Teknik 043 merawat pesawat Grob.
Dengan jumlah anggota sejumlah 28 orang , 7 diantaranya adalah
Inpector dan 4 JMU dan sampai saat ini bengkel Grob diharapkan
mampu menjaga sirkulasi kesiapan untuk medukung 30-40 sorties
penerbangan setiap harinya.
2. KABENG HARPES II
Menangani jenis pesawat Charlie Cessna. Bengharpes II
melaksanakan pemeliharaan pesawat Cessna yang sampai hari ini
mempunyai tanggung jawab merawat pesawat yang digunakan
untuk menarik pesawat glider saat para taruna melaksnakan
terbang layang, membawa penerjun dengan jumlah terbatas yakni
maksimal 3 orang penerjun, menjalankan misi Helibox saat
mendukung misi duklog dan menjadi penarik banner pada acara
atau upacara tertentu baik di base Lanud Adisutjijpto maupun
diluar base. Demgan jumlah mekanik sebanyak 15 orang, dengan
4 Inspector dan tugas supervise akan memastikan bahwa silabus
penerbangan pesawat glider untuk kegiatan taruna dan taruni
Akademi Angkatan Udara akan didukung secara maksimal oleh
kesiapan pesawat Cessna.
3. KABENG HARPES III
Menangani jenis pesawat KT-1B digunakan sebagai pesawat latih
dan untuk Aerobatic Show,merawat pesawat KT-1B Woong Bee
yang sampai sekarang berjumlah 26 mekanik termasuk 7 Inspector
10
dan 3 JMU.
4. KABENG SYSTEM
Pekerjaaan yang dilaksanakan di bengkel ini mendukung sistem
yang ada di seluruh bengkel pesawat. Mulai dari pengecekan
keretakan pada material sampai pengecekan kebocoran pada fuel
nozzle.
5. KABENG AVIONIC
Bengkel khusus perawatan komponen elektronik
pesawat.Terdapat ruangan untuk penempatan special tools untuk
avionic.
6. KABENG BANHAR
Seluruh pekerjaaan ydibawah yang ada pada pengawasan Kabeng
Banhar dibawah kendali langsung Komandan SKATEK 043.
Dengan perintah tugas beragam,Kabeng Banhar dituntut mampu
memberikan bantuan pemeliharaan. Mulai perawatan material
Hardware pesawat sampai perbaikan pada lingkungan
pemeliharaan pesawat.
11
2.4 Lambang SKATEK 043
12
c. Mata anak panah melambangkan tekat yang bulat dalam
melaksanakan tugas pokok sesuai dengan sasaran yang ditentukan.
13
2.4.4 Makna Motto
14
Alur kerja dalam pengiriman pemeliharaan pesawat sesuai dengan gambar
skema diatas sebagai berikut :
1. SKADIK 101/102
3. Logbook pesawat.
4. Riwayat pesawat.
5. Riwayat engine.
6. Riwayat komponen.
2. SKATEK 043
15
3. SKATEK 043 ke SKADIK 101/102
16
BAB III DESKRIPSI PROSES
17
yang diperkuat dengan fiber glass yang memiliki ketahanan sekitar +6/-4g.
Sayap terbuat dari serat karbon dan dilengkapi dengan winglet. Cockpit
dilengkapi dengan dua seat buatan Martin Baker Mk.17. Pesawat Grob G
120TP-A juga sudah diakui dengan kemampuan Full Aerobatic dan Military
Training.
Pesawat Grob G 120TP-A masuk ke indonesia secara bertahap dimulai
pada tahun 2013. Indonesia memiliki 30 pesawat dengan tail number LD-
1201 sampai LD-1230. P esawat Grob G 120TP-A yang penempatannya
berada di skadron pendidikan (skadik) 101 Lanud Adisutjipto Yogyakarta
adalah untuk pesawat yang serviceable dan pesawat yang unserviceable
berada di hangar 05 Skadron Teknik 043 Lanud Adisutjipto Yogyakarta.
1. Aircraft General
e. Panjang : 8.416 m
g. Tinggi : 2.722 m
18
k. Tenaga Penggerak : 1x Roll Royce 250-B17F, masing-
masing 340 kW(465 hp)
2. Fuselage
c. Height : 2.Wing
3. Tail
4.1 Horizontal
4.2 Vertical
4. Landing Gear
19
f. Brake : Hydraulic Disk Brake
5. Engine
6. Oil
20
terjadinya kegagalan pada sebuah komponen sebelum komponen itu
mengalami kerusakan. Perawatan preventive sendiri dibagi menjadi dua
bagian yaitu hard time dan on condition. Hard time merupakan perawatan
periodik yang dilakukan secara teratur sesuai dengan regulasi yang telah
ditetapkan. Hard time dilakukan untuk mencegah terjadinya kegagalan
fungsiona. Jika pada saat inspeksi berlangsung ditemukan sebuah komponen
yang berpotensi mengalami kegagalan fungsional maka jenis perawatan
tersebut digolongkan dalam perawatan on condition.
21
b. Repair
Upaya untuk memperbaiki kondisi komponen yang mengalami
malfungsisehingga dapat kembali berfungsi
c. Penggantian Komponen
Tindakan yang dilakukan jika pesawat telah mencapai batasan
umur sesuai dengan yang ditetapkan manufaktur atau komponen
tersebut terindikasi mengalami kerusakan dan tidak
memungkinkan untuk digunakan lagi.
d. Service
Kegiatan yang dilakukan pada saat pelaksanaan periodic
inspection dengan tujuan mengontrol guna mempertahankan
kondisi tanpa adanya kerusakan yang timbul.
e. Rigging
Kegiatan memeriksa dan mengatur ulang bagian-bagian tertentu
pada pesawat (calibrasi) agar disesuaikan dengan kondisi dan
ketentuan awal yang tertera pada maintenance manual. Rigging
dilakukan pada kegiatan periodic inspection.
f. Ovherhaul
Kegiatan pembongkaran dan perakitan kembali sebagian atau
keseluruhan item untuk mengembalikan kondisi komponen pada
pesawat.
g. Pelaksana SB/SL/NTO/DLL
Adalah selembaran atau surat yang berasal dari manufacture atau
Dirjen Perhubungan Udara yang berisi mengenai sebuah kegiatan
maintenance. Surat-surat ini biasanya akan diterbitkan jika
ditemukan sebuah kerusakan manufaktur pada jenis pesawat yang
sama di negara tertentu.
h. Modification
Perubahan pada pesawat,engine,propeller atau beberapa
komponen yang lain.Modifikasi dilakukan atas perintah
manufaktur guna meningkatkan keamanan penerbang.Operator
22
juga dapat mengajukan modifikasi bila diperlukan tetapi harus
mendaptkan persetujuan dari Dirjen Perhubungan Udara.
Tiga jenis tingkat perawatan terjadwal maupun tidak terjadwal yaitu :
1. Maintenance tingkat ringan
Tingkat perawatan yang dilakukan dengan tidak mengganti
komponen pesawat terbang dengan tujuan mempertahankan
kondisi pesawat tersebut. Perawatan saat periodic inspection
diklasifikasikan sebagai tingkat ringan.
2. Maintenance tingkat sedang
Perawatan yang dilakukan dengan penggantian
komponen,perbaikan mesin dan kegiatan lainnya yang bertujuan
mengembalikan kondisi pesawat seperti semula.
3. Maintenance tingkat berat
Perawatan yang dilakukan secara menyeluruh di bagian pesawat
karena usia komponen. Contoh perawatan tingkat berat adalah
Overhaul Sehingga perawatan memakan waktu yang cukup lama.
Untuk perawatan yang dilaksanakan di Skadron Teknik 043 Lanud
Adisutjipto merupakan perawatan tingkat sedang, sedangkan untuk
perawatan tingkat berat dilaksanakan di Depohar 10 yang
bertempat di Bandung.
23
Dilakukan setiap pesawat selesai melakukan penerbangan dan pesawat
masih akan melanjutkan penerbangan.
3. Periodic Inspection
24
Tabel 3.1 jadwal kegiatan minggu ke-1
WAKTU KEGIATAN
Pengenalan Skadron Teknik 043
Pengenalan alur perawatan pesawat
Grob G 120TP-A
Pengenalan dokumen perawatan
B17F
Distribution System
Pengenalan komponen-komponen
25
Tabel 3.3 jadwal kegiatan minggu ke-3
WAKTU KEGIATAN
Melakukan periodic inspection
300
jam terbang
pump
Fuel Pump
Pembahasan khusus mengenai
prosedur kerja Replacement
26
BAB IV PEMBAHASAN
27
Filter ini berfungsi untuk menyaring kotoran ataupun benda asing
yang ada di dalam Fuel sebelum Fuel digunakan pada sistem
propulsi Engine.
b. Primary Fuel Pump
28
d. Transfer Fuel Pump
29
Gambar 3.6 Fuel Transfer Pump Initialisation Switch (INIT)
(Sumber : Dokumentasi pribadi)
g. secondary fuel pump Switch
Switch ini berfungsi sebagai kontrol kerja dari Standby Fuel
Pump.Ada tiga pilihan pada Switch ini yaitu ON, AUTO dan OFF.
30
Gambar 3.8 Fuel Pump Switch
(Sumber : Dokumentasi pribadi)
31
4.3 Cara Kerja electric fuel pump secondary
32
4.4 Perawatan Komponen
33
2. Pemeriksaan pressure pada electrical fuel pump dengan menggunakan
Elengki untuk mengatur besar tekanan normal yang dibutuhkan yaitu 20
sampai 22 psi.
34
4.5 Tools
Untuk melakukan penggantian pada komponen electric fuel pump
secondary di perlukan tools sebagai berikut :
35
b. Kunci 8 Matrik berfungsi melepas braket nya kabel gronding maupun
minus nya di fuel pump.
36
e. Twister berfungsi melepaskan safety wayer.
37
4.6 Penggantian Komponen Electrial secondary fuel pump
38
Lepaskan penutup engine
39
Prosedur pemasangan secondary fuel pump :
7. Pasang baterai
40
f. Atur stby pump switch ke posisi auto
41
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
42
f. Lepaskan baut yang terpasang pada braket fuel pump
g. Lepaskan pump dari pesawat
g. Pasang baterai
r. Atur stby pump switch ke posisi off kemudian atur kembali keposisi
auto
43
u. Atur fuel selector level ke posisi left
5.2 Saran
44
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah L., Addin C., Danang P., Sandhi E. 2020. Buku Pembelajaran Sistem
Pesawat Grob G 120TP-A. Yogyakarta: Lanud Adisutjipto
45
LAMPIRAN
46
Data Pengerjaan Trouble dan Penggantian Komponen
Analisa Pemeliharaan Pesawat
Removal / Installation Procedure
Removal / Installation Procedure