▼ 2012 (16)
Legenda Danau Teluk Gelam OKI Sumatera
▼ Desember (16)
Selatan Cerita Raja Parakeet
http://merkopolo27.blogspot.co.id/2012/12/legenda-danau-teluk-gelam-oki-sumatera.html 1/4
2/2/2018 Kumpulan Cerita Rakyat: Legenda Danau Teluk Gelam OKI Sumatera Selatan
Karena waktu yang mendadak, maka sang raja harus jalan-jalan keluar istana. Pada
saat itulah dia menemukan seorang wanita yang dianggapnya patut untuk
mendampinginya untuk memenuhi undangan para raja-raja ditanah Jawa tersebut.
Setelah dia pulang ke istana dia menceritakan hal ihwalnya tersebut kepada para
penasehat. Namun dari tujuh penasehat kerajaan ada satu yang menolak raja untuk
mengawini wanita yang dimaksud. Karena dia mengetahui tabiat wanita tersebut,
disamping dia seorang janda, dia juga mempunya seorang putra yang sebaya
dengan sang pengeran. Dia khawatir bakal ada persaingan terhadap kedua anak
tersebut, namun dia kalah suara dari 6 penasehat kerajaan lainnya, akhirnya Raja
Awang harus menikahi wanita tersebut.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahunpun dilalui tiada terasa, kehidupan
dalam kerajaan nampak tiada perubahan, kedamaian tetap dirasakan, tanpa terasa
usia perkawinan Raja Awang sudah mencapai 21 tahun.
Suatu hari, Solim putra tiri sang Raja Awang merasa iri melihat Pangeran Tapah
Lanang, saudara tirinya mengenakan pakaian kebesaranan sebagai pangeran yang
suatu saat dia akan menggantikan kedudukan ayahnya sebagai raja, dan dia pun
mulai menyusun strategi untuk memfitnah sang raja, dia mengatakan kepada sang
raja bahwa sang pangeran telah berbuat mesum dengan perempuan anak petani
diluar istana, padahal sang pangeran tidak pernah keluar istana semenjak ibundanya
meninggal.
Dengan memperlihatkan bukti noda darah dikain yang dikatakannya bahwa darah
tersebut adalah darah keperawanan sang wanita yang dimaksudnya.
Melihat kenyataan itu, sang raja yang selama ini dikenal bijak dan arif, berubah
menjadi sangat murka, dengan kasar dan kejam dia menyiksa putra kandungnya,
bahkan dia mengusirnya keluar meninggalkan istana.
Sebelum Pangeran Tapah Lanang meninggalkan pintu istana, ia sempat diantar
beberapa orang pengawal istana, termasuk para inang yang mengasuhnya sejak
kecil. Pangeran memohon kepada hulu balang dan inang, untuk menemaninya
mampir dipusara sang ibundanya. Betapa haru dan sedihnya para pengantarnya
melihat sang pangeran dengan lembut mengelus pusara bundanya dengan isak
tangis yang memilukan.
Lalu, sang Pangeran mengembara entah kemana dia akan pergi, berhari-hari dia
menelusuri hutan belukar, akhirnya dia singgah pada sebuah talang yang sekarang
disebut dengan daerah Talang Pangeran. Didaerah tersebut sang pangeran masih
damai hidup sendiri karena dalam istana dia selalu bermain dengan berbagai jenis
hewan, maka sang pangeran tidak merasakan kesepian, karena banyak hewan yang
hidup disekelilingnya.
Suatu hari
Ia berjalan
meninggalk
an talang
tersebut untuk mencari tahu daerah lain yang dianggapnya dapat memberi kehidupan
yang layak. Setelah melewati perjalanan yang jauh, sang pangeran tiba di sebuah
kawasan rawa, disana dia melihat ada sebuah gubuk yang hanya disangga tiga batang
tiang penyanggah.
Gubuk itu dihuni oleh seorang wanita yang dianggapnya aneh, karena setiap dia
mendekati gubuk tersebut, sang penghuninya tidak pernah menampakkan wajahnya,
dimana wajah itu selalu ditutupi dengan rambut yang tebal dan panjang hinggah ke
tanah.
Karena ingin tahu rupa wajah sang wanita tersebut, maka sang pangeran mengambil
kepingan batok kelapa yang kemudian dilemparkannya kearah gubuk yang saat itu si
wanita sedang duduk di anak tangga.
Mendengar suara berdetak menerpa dinding gubuknya, tanpa sadar wanita tersebut
mengibaskan rambutnya. Saat itu sang pangeran bukan main terkejutnya ketika
melihat wajah si wanita betapa buruk dan menakutkan, namun tiada lain dihutan
tersebut pangeran tetap mendekat, disamping dia ingin tahu secara detail siapa
wanita itu, dan dia juga berniat untuk memperistrinya.
Berbulan lebih mereka hidup sebagai sahabat, namun belum pernah sang pangeran
menyentuh tubuh wanita tersebut. Suatu ketika seakan ada ghaib yang membisikan
pada sang pangeran agar dia mendekap sang wanita itu dari belakang, hal itupun
dilakukan oleh sang pangeran, saat itu bertepatan dengan suara gemuruh halilintar
yang menamparkan kemilau sinar api. Saat itu juga wanita membalikan tubuhnya
menghadap kearah sang pangeran, namun rambut panjang si wanita masih menutupi
wajahnya, karena persahabatan mereka berdua sudah kian akrab, tanpa segan sang
pengeran mengelus rambut sang wanita dan menyibakkannya. Betapa terkejutnya
sang pangeran ketika melihat wajah wanita yang dikenalnya sangat buruk dan
menakutkan telah berubah menjadi wajah yang sangat cantik jelita.
Dan sang pangeran pun berlari kedekat kubangan babi yang berisi air, dan diapun
mengambil air tersebut dengan belahan tempurung kelapa, dibawanya kehadapan
sang wanita tersebut dan menyuruh wanita itu untuk melihat wajahnya dari air
tersebut. Ketika sang wanita melihat wajahnya dan dia pun terkejut, karena
wajahnya telah kembali baik sedia kala. Lalu si wanita tersebut mengucapkan terima
kasih kepada sang pangeran.
Sesudah dia mengucapkan terima kasih ke sang pangeran, si wanita pun
menceritakan masa lalunya kepada sang pangeran. Ternyata wanita tersebut adalah
anak raja dari kerajaan kecil yang ada di wilayah Kuto Besi yang saat ini masuk
dikawasan Lempuing.
Dia juga diusir oleh ayahnya, karena difitnah para inang pengasuh kerajaan bahwa
dia (Sang Putri) telah melakukan zinah diluar pernikahan. Karena perbuatan tersebut
aib bagi kerajaan, maka sang raja menyuruh si penyihir untuk merubah wajah sang
putri agar menjadi buruk dan menakutkan, setelah itu sang putripun dibuang ke hutan
belantara oleh si penyihir putri raja, kini wajahmu telah buruk dan menakutkan. Wajah
aslimu akan kembali. Si penyihir pun berjanji, “tubuhmu disentuh oleh orang yang
http://merkopolo27.blogspot.co.id/2012/12/legenda-danau-teluk-gelam-oki-sumatera.html 2/4
2/2/2018 Kumpulan Cerita Rakyat: Legenda Danau Teluk Gelam OKI Sumatera Selatan
bukan muhrimmu, dan kecantikanmu akan kembali utuh bila lelaki yang
menyentuhmu bersedia untuk mengawinimu.”
Lalu, sang putripun memberitahukan kepada sang pangeran, bahwa dirinya diberi
nama oleh ayahnya Putri Gelam.
Sejak itulah mereka mengarungi bahtera kehidupan rumah tangga yang kemudian
dari hasil perkawinan mereka dikaruniai dua orang anak, satu laki-laki dan satu
perempuan, dan kehidupan mereka pun dipenuhi oleh kegiatan bercocok tanam.
Kadangkala Pangeran Tapah Lanang membawa hasil kebun mereka ke desa-desa
terdekat untuk ditukar dengan kebutuhan yang lain. Demikian keseharian mereka
yang selalu disibukkan oleh kegiatan keluar masuk desa untuk menukarkan hasil
kebun mereka. Hasil perkebunan dari Pangeran Talang Lanang sangat menjanjikan,
hingga diketahui oleh orang lain.
Suatu hari, gubuk mereka kedatangan tamu tak diundang, untuk merampas semua
hasil kebun yang berada dibawah gubuk mereka. Saat itu pangeran dan isterinya
sedang sibuk menanam kelapa dikebun, sementara kedua anaknya ditinggal didalam
gubuk. Setelah kedua anak itu melihat dan menyaksikan si perampok menggasak
hasil kebun mereka, anak itu pun berusaha melarikan diri dan meninggalkan pondok
dengan berupaya terjun dari pondok. Namun sekawanan perampok tersebut sigap,
dan akhirnya anak laki-laki dari pangeran dan sang putri tertangkap, sedangkan anak
perempuannya berlari sekencangnya masuk kedalam hutan.
Anak laki-laki itupun sempat meronta dan menjerit untuk meminta pertolongan, dan
sang perampok dengan kasar menyiksa hingga anak tersebut tewas, dan jasadnya
pun dibuang pada bekas kubangan babi yang tidak jauh dari pondok mereka.
Beberapa perampok masih ada dipondok mereka untuk menikmati apa saja yang ada
dan yang bisa mereka makan. Ketika kawanan perampok sedang menikmati semua
itu, sang pangeran dan istrinya pun pulang. Betapa geramnya sang pangeran ketika
melihat pondoknya telah berantakan, tanpa basa-basi lagi, sang pangeran pun
langsung menyerang para perampok, dan terjadilah pertarungan yang sangat sengit,
sementara itu putri Gelam pun sibuk mencari dan memanggil putra putri mereka.
Satu persatu pun para perampok tumbang ditangan pangeran. Setelah semuanya
mati terbunuh, pangeran ingat akan putra putrinya, diapun berlari kesana kemari
sambil memanggil anak-anaknya, namun apa yang terjadi, seketika pangeran
terperangah, melihat sosok putranya telah terkapar bersimbah darah.
Setelah mengetahui putranya tak bernyawa lagi, pangeranpun langsung menangis
sejadi-jadinya, tanpa dihiraukannya lagi jasad putranya. Dia terhuyung kesana kemari
sambil menjerit, dan akhirnya dia tersungkur pada tanah bekas kubangan babi.
Tangisnya kian menjadi, air mata yang mengucur tiada henti menggenangi tanah
berlubang bekas kubangan babi tempat dia tersungkur, lama-lama kian membanjiri
dan menenggelamkannya. Dimana saat itu tubuh sang pangeran hanya terlihat
bagian kepala saja. Saat itu istrinya berupaya untuk menarik rambut suaminya,
namun seakan ada magnet yang menyeret tubuh pangeran hingga terhisap didalam
genangan air yang kian membesar, dan putri Gelampun terlempar dan tersangkut
pada pepohonan.
Suatu keajaiban pun terjadi, kubangan babi itu meluas hingga membentuk sebuah
danau, dan munculah sosok yang menjelma seeokor ikan besar sebagai jelmaan dari
tubuh sang pangeran, sementara sosok putri Gelam yang tersangkut dipepohonan
menjelma sebagai seekor burung putih berleher panjang.
Tahun terus berganti, setiap bulan purnama terjadilah pertemuan antara seekor ikan
besar dan seeokor burung ditepian danau tersebut, setiap habis bulan purnama pula
lah selalu terdapat hamparan telur burung yang kemudian jadi santapan para
pemancing.
Semenjak adanya danau tersebut, warga kampung sekitar menamakannya Danau
Teluk Gelam. Danau adalah jelmaan dari kubangan babi yang digenangi air mata
sang pangeran, sedangkan Teluk adalah kata dari telur dan Gelam adalah nama
burung jelmaan dari si Putri Gelam, sampai saat ini danau tersebut identik dengan
sebutan “DANAU TELUK GELAM” yang saat ini menjadi primadona kawasan Wisata
Alam di Ogan Komering Ilir (OKI). (Hend)
Posting Komentar
http://merkopolo27.blogspot.co.id/2012/12/legenda-danau-teluk-gelam-oki-sumatera.html 3/4
2/2/2018 Kumpulan Cerita Rakyat: Legenda Danau Teluk Gelam OKI Sumatera Selatan
Langganan: Posting Komentar (Atom)
Tema PT Keren Sekali. Gambar tema oleh centauria. Diberdayakan oleh Blogger.
http://merkopolo27.blogspot.co.id/2012/12/legenda-danau-teluk-gelam-oki-sumatera.html 4/4