Anda di halaman 1dari 14

PANCA YADNYA

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 6

I DEWA GEDE PUTRA RAMADIKA (03)


I GUSTI AYU MADE MERI ARYANINGRUM (06)
I NYOMAN DWI ARYANATHA (12)
NI PUTU WILYAWATI (32)
PUTU VINA YULIANA SARI (37)
KATA PENGANTAR

OM SWASTYASTU

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang melimpahkan rahmatnya
kepada kita semua umumnya dan pada saya khususnya sehingga dapat
menyelesaikan tugas makalah ini.

Tugas ini dapat terlaksana karena adanya dukungan baik material maupun
spiritual dari semua pihak yang telah membantu kelancaran tugas ini. Kami telah
berusaha dengan kemampuan, tenaga, waktu, dan pikiran guna menghasilkan karya
tulis ini dalam rangka meningkatkan daya serap atau pemahaman mata pelajaran,
khususnya pelajaran Agama Hindu dan Budi Pekerti.

Tujuannya agar kami lebih mengutamakan konsep ilmu yang


diberikan karena hal tersebut merupakan masalah utama dalam proses belajar.
Berbagai informasi dan referensi telah kami baca guna menunjang penulisan
makalah Panca Yadnya yang lebih mendalam bagi siswa siswi. Besar harapan agar
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dijadikan pertimbangan dan
koreksi selanjutnya. Saya mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini
terdapat kesalahan baik dalam bahasa ataupun tulisan. Saya juga menerima kritik
dan saran dari pembaca yang nantinya akan berguna bagi saya.

OM SANTIH, SANTIH, SANTIH OM

Denpasar, Minggu 16 Januari 2022

Penulis

I
DARTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………… I

Daftar Isi……………………………………………………………………. II

Bab 1 Pendahuluan…………………………..………………….………….. III

Latar Belakang……………………………………….……………… III

Tujuan Penulisan………………………………...…………………... IV

Manfaat Penulisan……………….…………………………………... IV

Bab 2 Pembahasan........................................................................................... IV

Pengertian Panca Yadnya…………………………………………..... IV

Bagian dan Contoh Panca Yadnya......................................................... V

Bab 3 Penutup.................................................................................................. IX

Kesimpulan............................................................................................ XI

Saran...................................................................................................... XII

II
BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Agama Hindu adalah agama yang telah menciptakan kebudayaan yang


sangat kompleks di bidang astronomi,ilmu pengetahuan,filsafat dan lain-lain
sehingga timbul bermacam-macam pemahaman oleh para ahli yang juga
berpengaruh terhadap candi-candi. Seperti yang terlihat di Indonesia, candi yang
ada di Indonesia berbeda dengan yang ada di India, ini disebabkan oleh tradisi dan
budaya yang berbeda.

Ada tiga kerangka dasar dalam pemahaman dan pelaksanaan ajaran agama
Hindu, antara lain : 1. Tattwa (Pengetahuan tentang filsafat), 2. Susila
(Pengetahuan tentang etika, sopan santun, tata karma), 3. Upacara atau Upakara
(Pengetahuan tentang Yadnya). Ketiga kerangka dasar tersebut tidak dapat berdiri
sendiri tetapi merupakan suatu kesatuan yang harus dimiliki dan dilaksanakan.

Upacara dalam rangka pelaksanaan ajaran Agama Hindu dapat digolongkan


menjadi lima kelompok besar berdasarkan sasaran dalam pelaksanaannya yang
disebut Panca Maha Yajna yang terdiri dari : 1). Dewa Yajna yaitu korban suci
untuk Sang Hyang Widhi, 2). Rsi Yajna yaitu korban suci untuk para Rsi, 3).
Manusia Yajna yaitu korban suci untuk manusia, 4).Pitra Yajna yaitu korban suci
untuk para leluhur, 5). Bhuta Yajna yaitu korban suci untuk semua makhluk di luar
manusia.

III
Tujuan Penulisan

1. Memperdalam pengetahuan tentang Panca Yadnya.

2. Memberikan pemahaman yang benar tentang Panca Yadnya.

3. Menjelaskan bagian-bagian dari Panca Yadnya

4. Memberikan contoh gambar pelaksanaan dari Panca Yadnya.

Manfaat Penulisan

Memberikan pengetahuan dan informasi tentang Panca Yadnya, serta


mengetahui penerapan Panca Yadnya sehari-hari.

BAB 2

PEMBAHASAN

Pengertian Panca Yadnya

Panca Yadnya ini ada karena sejak manusia di lahirkan sudah


memiliki hutang , hutang ini harus di bayar dan hutang tersebut adalah Tri Rna.
Pada tulisan saya ini tidak membahas Tri Rna melainkan membahas Panca
Yadnya , bagian-bagiannya , beserta contohnya . Langsung aja kita pada inti nya .
Yadnya sendiri berasal dari bahasa sansekerta yaitu dari kata “Yaj” yang memiliki
arti memuja kemudian dari kata “Yaj” tersebut berubah menjadi kata “Yajna”
yang memiliki arti korban suci . Panca sendiri memiliki makna lima . Jadi,
Panca Yadnya adalah lima korban suci yang di tunjukan kehadapan sang pencipta
atau yang biasa kita kenal di dalam hindu yaitu Ida Sang Hyang Widhi Wasa .

Dalam melaksanakan yadnya kita juga harus mengetahui apa saja


syarat-syarat dari yadnya . Adapun syarat dari yadnya sebagai berikut :
IV
1 . Kita melaksanakan yadnya berdasarkan tulus iklas dengan kesucian hati tidak
boleh dengan terpaksa .

2 . Kita melaksanakan yadnya berdasarkan dengan cinta kasih yang di wujudkan


dengan rasa bhakti yang tulus , cinta kepada sesame manusia , cinta kepada
binatang maupun tumbuh-tumbuhan , beserta cinta terhadap lingkungan sekitar
kita .

3 . Kita melaksanakan yadnya berdasarkan kemampuan kita bila sedikit ekonomi


yang kita miliki , jangan terlalu mewah supaya tidak merasa beban dalam
menjalankan yadnya .

4 . Kita melaksanakan yadnya berdasarkan kewajiban kita karena kita sudah


diberkati hidup .

Bagian-Bagian dan Contoh Penerapan dari Panca Yadnya

1 . DEWA YADNYA

Dewa yadnya adalah suatu bentuk persembahan atau korban suci dengan
tulus ikhlas yang di tujukan kepada sang pencipta (Ida Sang Hyang Widhi Wasa)
beserta dengan manifestasinya dalam bentuk TRI MURTI . Dewa Brahma sebagai
pencipta alam semesta , Dewa Wisnu sebagai pemelihara isi dari alam semesta ,
dan Dewa Siwa sendiri sebagai pelebur atau praline dari alam semesta .

V
Contoh penerapan Dewa Yadnya dalam kehidupan sehari-hari :

Piodalan di Kawitan Sri Nararya Kresna Kepakisan, Klungkung yang


dilaksanakan di setiap hari raya Kuningan

2 . PITRA YADNYA

Pitra Yadnya adalah suatu bentuk persembahan atau korban suci yang di
tujukan kepada roh-roh para leluhur dan bhatara-bhatara karena mereka lah yang
membuat kita ada di dunia hingga kita dewasa . Pitra yadnya ini bertujuan
menyucikan roh-roh para leluhur agar mendapatkan tempat yang layak di
kahyangan .

VI
Contoh penerapan Pitra Yadnya dalam kehidupan sehari-hari :

Prosesi upacara ngaben atau prosesi kremasi ini Di laksanakan pada tanggal
21 Mei 2021 di klematorium Munduk Dawe Klungkung. Makna Upacara Ngaben
merupakan suatu ritual yang dilaksanakan untuk mengembalikan roh leluhur ke
tempat asalnya. Ngaben dalam bahasa Bali berkonotasi halus yang sering disebut
palebon.
VII

3. RSI YADNYA

Rsi Yadnya adalah suatu bentuk persembahan karya suci yang di tujukan
kepada para rsi , orang suci , pinandita , pandita , sulinggih , guru , dan orang suci
yang berhubungan dengan agama hindu .Rsi adalah orang-orang yang bijaksana
dan berjiwa suci . Sulinggih maupun guru juga termasuk orang suci karena beliau
orang bijaksana yang memberikan arahan kepada siswa-siswi nya .

Contoh penerapan Rsi Yadnya

Upacara Dwijati adalah upacara yang bermakna lahir untuk kedua kalinya
(reinkarnasi) sebagai seorang sulinggih yang dilaksanakan di Pura Besakih,
Karangasem.
VIII

4. MANUSA YADNYA

Manusa Yadnya adalah suatu upacara suci yang bertujuan untuk memelihara
hidup , mencapai kesempurnaan dalam kehidupan dan kesejahteraan manusia
selama hidupnya .

Contoh penerapan Manusa Yadnya

Prosesi upacara potong gigi dilaksanakan pada tanggal 8 Juli 2021 di griya
carik manggis Karangasem , Makna mepandes, mesangih atau metatah adalah
upacara keagamaan Hindu-Bali bila seorang Anak sudah beranjak dewasa,dan
diartikan juga pembayaran hutang oleh Orang Tua ke Anaknya karena sudah bisa
menghilangkan keenam sifat buruk dari diri manusia (Sad Ripu).

IX
5. BHUTA YADNYA

Bhuta Yadnya adalah suatu upakara/upacara suci yang ditujukan kepada


bhuta kala atau makluk bawah . Bhuta kala adalah kekuatan yang ada di alam yang
bersifat negative yang perlu dilebur agar kembali kesifat positif agar tidak
mengganggu kedamaian hidup umat manusia yang berada di bumi dalam
menjalankan aktifitasnya .

Contoh Penerapan Bhuta Yadnya

Mesaiban sebagai bentuk syukur kepada Sang Hyang Widhi yang dilakukan
setelah memasak atau sebelum menikmati makanan, sekaligus mempersembahkan
makanan kepada bhuta kala (mahkluk alam bawah)
X

BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas dapat kami simpulkan isi makalah ini,


sebagai berikut :

Yadnya adalah korban suci yang tulus iklas yang ditujukan kehadapan Ida Sang
Hyang Widhi Wasa. Secara garis besar Yadnya dapat dikelompokan menjadi lima
bagian yang disebut dengan Panca Yadnya yaitu:

1. Dewa Yadnya

2. Pitra Yadnya

3. Rsi Yadnya

4. Manusa Yadnya

5. Bhuta Yadnya

Adanya Panca Yadnya disebabkan karena adanya tiga jenis hutang yang dimiliki
oleh setiap manusia yang disebut Tri Rna. Tri Rna berasal dari kata Tri yang
berarti tiga, dan Rna berarti hutang. Jadi Tri Rna adalah tiga hutang yang harus
dibayar kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Dasar-Dasar Pelaksanaan Yadnya, meliputi ; Berdasarkan pelaksanaan Dharma,


Ada unsur-unsur pengabdian yang tulus iklas, Kemauan berkorban dengan tiada
mengharapkan pembalasan atau pujian, juga tiada paksaan, Agar diliputi oleh rasa
bakti yang sedalam-dalamnya, Mengandung dasar pikiran yang suci, rasa cinta,
kasih dan saying, Dapat menentramkan jiwa, Selalu bertujuan untuk kesejahteraan
dan kesentausaan bersama, dan Dalam pelaksanaanya selalu ada unsur-unsur
kebaikan dan kebijakan.
XI

Saran

Berdasarkan uraian diatas hendaknya kita menyadari bahwa nilai sebuah


yadnya bukan ditentukan oleh tingkatan yadnya, namun bagaimana cara kita
belajar untuk iklas, tulus, penuh kasih sayang dan didasari oleh hati yang suci
nirmala dalam melaksanakan sebuah pengorbanan (yadnya).

Adapun saran yang ingin disampaikan dalam makalah ini, agar para
pembaca dapat memberikan kritikan dan saran yang membangun. Selain itu di
harapkan kedepannya kita selaku umat Hindu mampu menerapkan pelaksanaan
Panca Yadnya dalam kehidupan sehari-hari secara teratur seperti apa yang telah di
bahas dalam makalah ini.
XII

Anda mungkin juga menyukai