Anda di halaman 1dari 6

TARI KLASIK NUSANTARA

TARI GATOTKACA DARI SURAKARTA


JAWA TENGAH

NAMA : EVI OKTAVIANI


KELAS : X IPS 2
NO. : 12

SENI BUDAYA
IBU ALFIAH,S.Pd

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 KUDUS


Jl. Raya Ganesha I Purwosari Kudus Kode Pos 59316 Telp/Fax. 0291-431630
Website : www.sman2kudus.sch.id Surat Elektronik : sma02_kudus@yahoo.co.id
Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu
tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan
pikiran. Bunyi-bunyian yang disebut musik pengiring tari mengatur gerakan
penari dan memperkuat maksud yang ingin disampaikan. Gerakan tari berbeda
dari gerakan sehari-hari seperti berlari, berjalan, atau bersenam. Menurut
jenisnya, tari digolongkan menjadi tari rakyat, tari klasik, dan tari kreasi baru.

Disini saya akan membahas salah satu contoh dari tari klasik yaitu Tari
Gatotkaca Gandrung.

Tari Klasik
Tari klasik adalah tari yang mengalami kristalisasi keindahan yang tinggi dan
sudah ada sejak jaman feudal.Tari ini biasanya hidup dilikgkungan keraton.

Ciri-ciri tari klasik :


Mengalami kristalisasi keindahan yang tinggi
Hidup dikalangan raja-raja
Adanya standarisasi

Contoh tari klasik adalah bedaya,srimpi,lawung ageng,lawung alit dan juga


karya-karya empu tari baik empu tari gaya Yogyakarta dan empu tari gaya
Surakarta seperti S.Mariadi dan S.Ngaliman  yang sampai sekarang masih bisa
dinikmati seperti :
Gathotkaca Gandrung
Bondabaya
Bandayuda
Palguna-palgunadi
Retna Tinanding
Srikandi Bisma
Dll
TEMA

TARI TRADISIONAL KLASIK NUSANTARA

JUDUL

TARI GATHOTKACA

SINOPSIS

Gatotkaca gandrung adalah jenis kesenian gerak berirama yang mengisahkan


tentang percintaan tokoh wayang terkenal yakni gatotkaca. Gandrung
merupakan bahasa jawa yang memiliki arti “sayang”.
Jenis tarian yang diambil dari kisah pewayangan tersebut rupanya ingin
menunjukkan image romantisme yang dimiliki oleh kesatria Gatotkaca putra
Bima.Hal ini tentu saja akan memberikan warna baru dimana selama ini
Gatotkaca kita kenal sebagai tokoh pewayagan yang selalu tampil dengan
garang pada setiap kesempatan. Beberapa seniman juga menamai tarian ini
dengan sebutan tari gatotkaca pergiwa karena memang dalam pementasannya
menampilkan tokoh pewayangan gatotkaca dan pergiwa.
Sejarah tari gatotkaca gandrung mulai muncul pada masa pemerintahan
mangkunegara V kesultanan Surakarta berkisar antara tahun 1881 – 1896.
Meskipun pada saat itu panggung kesenian di Surakarta mengalami
kemunduran karena berkurangnya pemasukan yang disebabkan oleh
menurunnya produksi gula, namun justru pada era tersebutlah muncul suatu
kreasi yang diwujudkan dalam sebuah tarian dengan mengusung kisah
Gatotkaca.Tari Gatot Kaca gandrung dari Jawa Tengah menceritakan kesatria
Gatot Kaca yang sedang dilanda asmara. Sesuai hal itu, tema tarian ini adalah
kisah cinta seorang katria yang sangat terkenal dalam cerita mahabarata.
Kata gandrung dapat diartikan ‘cinta’, ‘tertarik’, atau ‘terpesona', Tarian
ini menggambarkan tingkah laku Gatotkaca tatkala berangan-angan ingin
mempersunting seorang putri menjadi istrinya. Kadangkala untuk lebih
memberi hidup pada tarian ini ditunjukkan pula tokoh Pregiwa sebagai
bayangan atau ilusi.
Raden Gatotkaca adalah putera Raden Wrekudara yang kedua. Ibunya
seorang putri raksasa bernama Dewi Arimbi di Pringgandani. Gatotkaca
Gandrung adalah Kisah Ksatria, yang bertugas menjaga keamanan negara, jatuh
cinta karena terpesona pada kecantikan Dewi Pergiwa, putri Arjuna. Gatotkaca,
Putra Bima, Raja Pringgandani yang bisa terbang dan luar biasa sakti itu,
akhirnya tumbang oleh lenggak-lenggok perempuan.
Keunikan tarian yang ditampilkan secara berpasangan antara tokoh
Gatotkaca dan Pergiwa ini terdapat dalam alur cerita yang disajikan.Gatotkaca
yang terkenal sebagai kesatia mandra guna otot kawat balung wesi ternyata juga
memiliki sisi romantis dan merasakan gandrung atau jatuh cinta pada lawan
jenis.Akan tetapi, Gatotkaca yang tegap dan gagah perkasa ternyata tidak
mempunyai keberanian untuk mengatakan perasaannya kepada gadis
idamannya, maka lahirlah suatu tarian yang disebut “Tari Gatotkaca Gandrung “
yang diiringi lagu Gunungsari. Disini diceritakan kalau Gatotkaca bunuh diri
gara-gara wanita, tapi dihidupkan lagi oleh Kresna.

Tata Rias dan Busana

    Mahkota, dipakai diatas kepala berwarna emas yang menggambarkan


bahwa ia adalah seorang pangeran.
    Hiasan pada kaki dan tangan, biasanya gelang berwarna kuning
keemasan.
    Kain / baju dan celana setengah panjang , terbuat dari kain beledu
hitam berhias permata dari manik-manik beraneka warna gemerlapan.
    Ikat pinggang terbuat dari logam berkilauan, disebut pending.
      Selendang, sampur.
                 
Hiasan di belakang berupa sayap, yang menggambarkan bahwa
gathotkaca seorang ksatria yang mampu terbang ke angkasa.
Gatotkaca bermata telengan (membelalak), hidung dempak, berkumis dan
beryanggut. Berjamang tiga susun, bersunting waderan, sanggul kadal-menek,
bergaruda membelakang, berpraba, berkalung ulur-ulur, bergelang, berpontoh
dan berkeroncong. Berkain kerajaan lengkap.
Gatotkaca berwanda 1 Guntur, 2 Kilat 3 Tatit. 4 Tatit sepuh, 5 Mega dan 6
Mendung.
Musik Pengiring

Tari tersebut menuntut ketepatan gerak dengan iringan dan aba-aba dari
alat iringan (semacam kentongan) yang disebut keprak, serta tembang yang
mengiringinya yaitu lagu gunungsari. Biasanya ada juga yang diiringi dengan
musik pelengkap seperti gendang dan gong (kalau di acara yang sangat besar).

Fungsi Dalam Masyarakat

tari sebagai sarana hiburan


Salah satu bentuk penciptaan tari ditujukan hanya untuk di tonton.
tari sebagai sarana pertunjukkan
Tari pertunjukkan adalah bentuk momunikasi sehingga ada penyampai pesan
dan penerima pesan.
Tari ini lebih mementingkan bentuk estetika dari pada tujuannya. Tarian ini
lebih digarap sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat’ tarian ini sengaja
disusun untuk dipertontonkan. Oleh sebab itu penyajian tari mengutamakan segi
artistiknya yang konsepsional yang mantab, koreografer yang baik serta tema
dan tujuan yang jelas.

Keunikan Dalam Tari


Tari ini ingin menunjukkan sisi romantisme Gatotkaca yang selalu
diidentikkan dengan ksatria yang gagah perkasa di medan perang.
Penggambaran profil yang demikian seperti meminggirkan sisi-sisi kehidupan
yang lain dari tokoh Gatotkaca, termasuk sisi percintaannya dengan wanita
pujaan. Di balik kegagahan atau kesan macho ternyata Gatotkaca juga seorang
yang romantis, lembut, dan gentle di hadapan wanita.
GAMBAR TARI GATOTKACA GANDRUNG

Anda mungkin juga menyukai