OLEH :
TENRI ALNUR
1882142006
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkatlimpahan
Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat
pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai Tari Pakarena Gantarang
Selayar. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Ucapan terimakasih kepada Ibu pengampuh mata kuliah kajian tari 1 yang telah memberikan
tugas ini kepada kami sebagai suatu pembelajaran untuk kedepanya. Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian. Demikian akhir kata..
Kata Pengantar
Bab I Pendahuluan :
1. Latar belakang
2. Rumusan masalah
3. Tujuan
4. Manfaat
Bab II Pembahasan
D. kostum
E. Alat musik
1. Kesimpulan
2. Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sulawesi Selatan adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian selatan
Sulawesi. Ibu kotanya adalah Makassar. Selayar merupakan salah satu pulau yang
terpisah dari daratan sulawesi selatan . Pulau selayar yang terletak di kepulauan selayar
yang di pulau ini terdapat ibu kota kabupaten selayar yaitu kota benteng. Keistimewaan
pulau selayar yaitu hampir semua suku, etnik, agama dan budaya yang ada di sulawesi
selatan ada di pulau ini. Suku makassar, bugis, mandar, yang merupakan suku besar
yang mendiami hampir seluruh daratan sulawesi juga ada di sini. Kapan Tari “Pakarena
Gantarang” ini diciptakan. Yang disimpulkan saat ini, adalah, tarian ini pertama kali
ditampilkan pada awal abad ke 17, dimana kehadirannya dikaitkan dengan kemunculan
Tumanurung. Tumanurung dipercaya merupakan bidadari yang turun dari langit untuk
memberikan petunjuk-petunjuk kepada manusia di bumi.
B. Rumusan Masalah
1.Apakah yang membedakan “Tari Pakarena Gantarang” dengan tari pakarena lainnya
2. Makna “ Tari Pakarena Gantarang” bagi masyarakat Selayar khususnya di Gantarang
3. Bagaimana perkembangan “Tari Pakarena Gantarang” saat ini
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Manfaat “Tari Pakarena Gantarang” bagi masyarakat dalam perayaan adat masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
Disebut sebagai Tari Pakarena Gantarang karena tarian ini berasal dari sebuah
perkampungan yang merupakan pusat kerajaan di Pulau Selayar pada masa lalu yaitu
Gantarang Lalang Bata. Tarian yang dimainkan oleh kurang lebih empat orang penari
perempuan ini pertama kali ditampilkan pada abad ke 17 tepatnya tahun 1903 saat
Pangali Patta Raja dinobatkan sebagai Raja di Gantarang Lalang Bata.
Tidak ada data yang menyebutkan sejak kapan tarian ini ada dan siapa yang
menciptakan Tari Pakarena Gantarang ini namun masyarakat meyakini bahwa Tari
Pakarena Gantarang berkaitan dengan kemunculan Tumanurung. Tumanurung
merupakan bidadari yang turun dari langit untuk untuk memberikan petunjuk kepada
manusia di bumi. Petunjuk yang diberikan tersebut berupa symbol – simbol berupa
gerakan kemudian di kenal sebagai Tari Pakarena Gantarang.
Hal ini hampir senada dengan apa yang dituturkan oleh salah seorang pemain Tari
Pakarena Makassar Munasiah Nadjamuddin. Wanita yang sering disapa Mama Jinne ini
mengatakan bahwa Tari Pakarena berawal dari kisah perpisahan penghuni botting langi
(Negeri Kayangan) dengan penghuni lino (bumi) zaman dahulu. Sebelum berpisah,
botting langi mengajarkan kepada penghuni lino mengenai tata cara hidup, bercocok
tanam hingga cara berburu lewat gerakan-gerakan tangan, badan dan kaki. Gerakan
inilah yang kemudian menjadi tarian ritual ketika penduduk di bumi menyampaikan rasa
syukur pada penghuni langit.
Tak mengherankan jika gerakan dari tarian ini sangat artistik dan sarat makna, halus
bahkan sangat sulit dibedakan satu dengan yang lainnya. Tarian ini terbagi dalam 12
bagian. Setiap gerakan memiliki makna khusus. Posisi duduk, menjadi pertanda awal
dan akhir Tarian Pakarena. Gerakan berputar mengikuti arah jarum jam, menunjukkan
siklus kehidupan manusia. Sementara gerakan naik turun, tak ubahnya cermin irama
kehidupan. Aturan mainnya, seorang penari Pakarena tidak diperkenankan membuka
matanya terlalu lebar. Demikian pula dengan gerakan kaki, tidak boleh diangkat terlalu
tinggi. Hal ini berlaku sepanjang tarian berlangsung yang memakan waktu sekitar dua
jam. Tari Pakarena Gantarang diiringi alat music berupa gendang, kannong-kannong,
gong, kancing dan pui-pui. Sedangkan kostum dari penarinya adalah, baju pahang
(tenunan tangan), lipa’ sa’be (sarung sutra khas Sulawesi Selatan), dan perhiasan-
perhiasan khas Kabupaten Selayar. Tahun 2007, Tari Pakarena Gantarang mewakili
Sulawesi Selatan dan Indonesia pada Acara Jembatan Budaya 2007 Indonesia–Malaysia
di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC).
D. Kostum
Kostum Tari Pakarena Gantarang
- Kipas
Kipas Adalah alat yang terbuat dari kain dan bambu
- Selendang
Selendang adalah pakaian tradisional Indonesia yang berbentuk kain panjang. Selendang
biasanya digunakan oleh perempuan.
- Baju pahang
adalah baju tradisional tenunan tangan
- lipa' sa'be
adalah sarung sutra khas sulawesi selatan
- Gelang
adalah aksesoris yang yang di gunakan di pergelangan tangan
- kalung
adalah aksesoris yang di gunakan di leher
- Hiasan kepala
adalah aksesoris yang di gunakan di kepala yang merupakan Akseaoris khas selayat
E. Alat Musik
- Gendang
atau gendang adalah instrumen dalam gamelan yang salah satu fungsi utamanya
mengatur irama. Instrument ini dibunyikan dengan tangan, tanpa alat bantu
- Kannong2
adalah sejenis Dari gong, namum memiliki bentuk yang lebih kecil
-Kancing- kancing
Kancing adalah alat musik sejenis simbol yang dibunyikan saat upacara adat
(pernikahan, khitanan, tolak bala) dan persembahan sesaji untuk para dewata 'sewwae'
yang yang terbuat dari kuningan. Jalappa juga menjadi bagian dari peralatan dukun
(Puang Towa).
-Puik-puik
Puik puik merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara ditiup, terbuat dari kayu
besi yang dibentuk kerucut dan pada bagian pangkalnya terdapat pipa sebagai penghasil
suara.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Yang disimpulkan saat ini adalah tarian ini pertama kali ditampilkan pada awal abad
ke 17, dimana kehadirannya dikaitkan dengan kemunculan Tumanurung. Tumanurung
dipercaya merupakan bidadari yang turun dari langit untuk memberikan petunjuk-
petunjuk kepada manusia di bumi. Petunjuk dengan simbol-simbol berupa gerakan
kemudian dikenal sebagai Tari "Pakarena Gantarang". Kisah ini kembali ke zaman
sebelum Islam masuk ke Kabupaten Selayar.Tari "Pakarena Gantarang" mulai populer di
Gantarang pada tahun 1603, ketika ditampilkan pada saat penobatan Raja Pangali Patta
Raja.
Penari Tari Pakarena Gantarang terdiri dari wanita yang umumnya 4 orang.
Gerakannya menyiratkan simbol dengan nilai artistik tinggi, yang antara lain
mengungkapkan undangan / panggilan, serta penolakan atau penerimaan Raja terhadap
aspirasi rakyatnya.Alat musik pengiring dari Tari Pakarena Gantarang adalah, gendang,
kannong-kannong, gong, kancing dan pui-pui. Sedangkan kostum dari penarinya adalah,
baju pahang (tenunan tangan), lipa' sa'be (sarung sutra khas Sulawesi Selatan), dan
perhiasan-perhiasan khas Kabupaten Selayar.
B. Saran
1. Dengan mengenal lebih banyak Tarian adat di seluruh provinsi di indonesia mudah-
mudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita ini.
2. Semoga seluruh masyarakat Indonesia dapat terus menjaga dan melestarikan seni tari
serta menemukan cara-cara terbaru untuk mengatasinya agar tarian suatu daerah di
Indonesia dapat terjaga sampai generasi selanjutnya.
Daftar Pustaka
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pulau_Selayar
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tari_Pakarena
https://typoonline.com/amp/kbbi/membedakan
https://m.artikata.com/arti-359375-membedakan.html
http://jendelaselayar.blogspot.com/2009/04/tari-pakarena-gantarang.html?m=1
https://veradamayanti.weebly.com/definisi-tari.html
https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/tari-kipas-pakarenahttps://
www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/tari-kipas-pakarena
https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=637