Top of Form
Bottom of Form
LOG IN
SIGN UP
1 Pages
W. Bungin Sura'
DOWNLOAD
lindian yang mengalir di dasar tumpukkan yangkedap kemudian dikumpulkan untuk kemudiandilakukan
proses berikutnya. Efektivitas ektraksiantara 35%-65%. b.
VAT Leaching
: proses pemisahan emas dengancara merendam bijih emas (diameter <5cm) yangsudah dicampur
dengan batu kapur denganlarutan sianida pada bak kedap, air lindian yangdihasilkan kemudian
dikumpulkan untuk proses berikutnya. Proses perlindian berlangsung antara3-7 hari dan setelah itu
tangki dikosongkan untuk pengolahan bijih yang baru. Efektivitas ekstraksi berkisar 40%-70%.c.
: proses pemisahan emasdengan cara mengaduk bijih emas yang sudahdicampur dengan batu kapur
dengan larutansianida pada suatu tangki dan diaerasi dengangelembung udara. Lamanya pengadukan
biasanyaselama 24 jam untuk menghasilkan pelindianyang optimal. Air lindian yang dihasilkankemudian
dikumpulkan untuk kemudian proses berikutnya. Efektivitas ekstraksi mencapai 90%.Teori Elsner adalah
teori yang umum digunakan untukleaching emas dan perak, yaitu:
2Au + 8NaCN +O
+ 2H
O 4NaAu(CN)
2
+ 4NaOH2Ag + 8NaCN +O
+ 2H
O 4NaAg(CN)2 + 4NaOH
Kemudian untuk memisahkan logam emas berharga darilarutan dapat dilakukan cara-cara seperti
pengendapandengan serbuk Zn maupun penyerapan menggunakankarbon aktif. Metode penyerapan
menggunakan karbonaktif ini banyak digunakan di industri-industri pertambangan besar di Indonesia.
Prinsip dasar hidrometalurgi yaitu mengambillogam yang kita inginkan dari bijih, denganmelarutkannya
ke dalam suatu pelarut/cairan.Kemudian, larutan yang terbentuk kemudiandimurnikan untuk
mendapatkan logam yang kitainginkan. Pelarut/cairan yang digunakan pada proses
ini bergantung kepada jenis logam yang ingin diperoleh.Untuk mengekstrak emas dari bijih, dapat
digunakan airraksa (Hg) sebagai pelarut, dikarenakan proses perolehan emas (Au) dari bijihnya sangat
mudah, emasakan langsung bereaksi dengan Hg. Namun,dikarenakan sangat berbahaya terhadap
lingkungan dankesehatan, metode ini sudah lama ditinggalkan.Zaman sekarang pada umumnya, reagen
untuk proses ekstraksi emas adalah Sianida (CN-) yangmerupakan bahan berbahaya dan beracun. Tetapi
haltersebut terkompensasi karena
tingkat recovery (>95%), proses yang singkat dan lebih ekonomis. Namun padasaat ini telah ditemukan
reagen yang lebih ramahlingkungan dengan tingkat recovery yang tetap tinggiyaitu Thiosulfat. Thiosulfat
memberikan tingkatrecovery yang tinggi untuk mineral emas oksida dansulfida tetapi konsumsi dari
reagen ini lebih tinggidaripada sianida. Tetapi thiosulfat belum stabilsehingga memerlukan kontrol
pemrosesan yang baik.Metode pelarutan emas dengan sianida antara lain:a.Metode
heap leaching
: proses pemisahan emasdengan cara menyiramkan larutan sianida padatumpukan bijih emas (diameter
bijih <10cm)yang sudah dicampur dengan batu kapur. Air
Kurnia, Ayis.
. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.Syaifuddin, M., Suprapto. 2010. Pengaruh Aerasi pada Sianidasi
Emas dari Batuan Mineral. Prosiding Tugas Akhir Semester Genap 2010/2011Institut Teknologi Sepuluh
November.Zanbak, Caner. 2012. Heap Leaching Technique in Mining. Euromines
–
The European Association of Mining Industries, Metal Ores &Industrial Minerals.Jinshan Li, et al.
Thiocyanate hydrometallurgy for the recovery of gold. Part V: Process. Hydrometallurgy 113
114 (2012) 31
38
READ PAPER
About
Blog
People
Papers
Job Board
Advertise
We're Hiring!
Help Center
Physics
Chemistry
Biology
Health Sciences
Ecology
Earth Sciences
Cognitive Science
Mathematics
Computer Science
Terms
Privacy
Copyright
Academia ©2018
bereaksi dengan Ni yang tidak murni pada suhu 50ºC dan tekanan biasa atau dengan
anyaman nikel tembaga dalam keadaan yang lebih kuat menghasilkan Ni(CO)
yang
logam yang kemurniannya >80%. Pemurnian akhir dari pemurnian nikel oksida
menggunakan proses Mond, yang dapat meningkatkan kemurnian nikel hingga 99%.
monoksida dengan nikel mudah dan reversibel untuk memberikan karbonil nikel.
NiO (s) + H
(g) → Ni (s) + H
O (g)
4
(g)
memberikan:
Ni (CO)
logam hydrometalurgy (proses ekstraksi yang dilakukan pada temperatur yang relatif rendah
dengan cara pelindian dengan media cairan). Proses Pyrometallurgy Reduksi yang terjadi
pada proses ini hanya sebagian dari besi saja yang dapat diikat menjadi terak, dan sebagian
besar masih dalam bentuk ferro-nikelalloy.Dalam hal ini untuk memisahkan besi dari nikel
pada reaksi peleburan tersebut ditambahkan beberapa bahan yang mengandung belerang
(Gypsum atau Pyrite). Karena perbedaan daya ikat besi dan nikel terhadap oksigen dan
dan FeS.
Metal yang dihasilkan ini masih mengandung lebih dari 60 % Fe dan selanjutnya
metal yang masih dalam keadaan cair terus diproses lagi dalam konvertor. Proses-proses
konvertor diberikan bahan tambah silikon untuk mengerakkan oksida besi. Gerak hasil
konvertor ini masih mengandung nikel yang cukup tinggi, sehingga gerak ini biasanya di
proses ulang pada peleburan (Resmelting). Proses selanjutnya metal di panggang untuk
memisahkan belerang.
Nikel oxide yang didapat dari pemanggangan selanjutnya di reduksi dengan bahan
DAFTAR PUSTAKA
Brady, James E. 2002. Kimia Universitas Asas dan Strukutur. jilid 2. Tangerang :Binarupa
Aksara.