Anda di halaman 1dari 8

FUNGSI ASURANSI

– ASPEK EKONOMI
– ASPEK HUKUM
PERBANDINGAN ANTARA PERSAMAAN /PERBANDINGAN
ASSURANSI DAN GEMBLING
ASSURANSI GEMBLING
1. Ada atau tidak assuransi resiko tetap ada. 1. Resiko baru ada setelah perjanjian untuk
Adanya perjanjian pertanggungan hanyalah mengadakan main judi diadakan.
untuk memindahkan akibat resiko itu kepada Kalau perjanjian tidak diadakan resiko itu tidak ada
orang lain, dan bersamaan itu berusaha untuk
mengurangi atau menghilangkannya. 2. Akibat resiko yang ditimbulkan pasti terjadi hanya
2. Kejadian yang diharapkan dari resiko dapat hasil kejadiannya tidak pasti (tergantung siapa yang
terjadi, akan tetapi belum pasti akan terjadi. menang).
3. Satu pihak akan menang sedang pihak yang lain
3. Pada dasarnya tidak ada yang untung atau rugi. akan rugi / kalah
4. Berfaedah terhadap perekonomian dan oleh 4. Sama sekali tidak didukung oleh Undang – Undang
karenanya berfaedah untuk masyarakat. 5. Lazimnya tidak didukung oleh Undang Undang
5. Didukung/diijinkan oleh Undang Undang. 6. Akibat yang terjadi justru diinginkan oleh kedua
6. Bahaya yang terjadi tidak tidak diinginkan oleh belah pihak yang ingin menang.
kedua belah pihak.
7. Jaminan yang diberikan adalah untuk menjamin 7. Perjudian tidak memberikan jaminan yang demikian
kepentingan dari yang ditanggung.
itu.
8. Besarnya jumlah penggantian yang akan diberikan 8. Jumlah yang akan diperoleh pada umumnya diketahui
belum diketahui dengan pasti lebih dahulu. dahulu.
PASAR ASSURANSI DAN PRINSIP – PRINSIP ASSURANSI

1.Penanggung uang perseorangan


2.Penanggung dalam bentuk Perusahaan Assuransi
Penanggung perseorangan banyak dijumpai di “ Lloyds of London”, sedang
di negara – negara lain pada umumnya para penanggung yang dikenal adalah
berupa Perusahaan Assuransi.

PRINSIP – PRINSIP ASSURANSI

Dalam Assuransi pengangkutana laut ada 4 dasar pokok


(principles) dalam penutupan assuransi :

1.Principle of Inssurance Interest


2.Principle of Inssurance utmost good fight
3.Principle of Inssurance Indem Nity (penggantian)
4.Principle of Inssurance Subrogation.
FRANCHISE DAN DEDUCTILE

1. FRANCHISE
Franchise pada polis assuransi ialah = suatu angka yang tertentu yang merupakan batas
pertanggung jawab dari pada penanggung untuk memberikan penggantian kepada
tertanggung.

2. DEDUCTIBLE
Yang dimaksud dengan deductible dalam polis ialah potongan mutlak yang selamanya
menjadi beban dati tertanggung.
OBJECT ASSURANSI DALAM ANGKUTAN LAUT

Beberapa diantaranya yang pokok adalah sebagai berikut :


1. Badan Kapal (Hull & Machinary & Equipments) di dalam KUHD disebut dengan istilah “ CASCO

2. Muatan (Cargo)
3. Freight (uang tambang)
4. Disbursement (In creased Value)
5. Premi Assuransi
6. Tanggung Jawab (Liability).
1. Particular Average

Ialah kerusakan sebagian

2. General Average

Ialah kerusakan umum (avery gross)

Divinisi General Average

Ialah suatu tindakan dapat digolongkan dalam general Average jika ada pengorbanan atau
pengeluaran biaya yang luar biasa sengaja dibuat, atau diderita untuk keselamatan bersama
dan dengan maksud untuk mencegah bahaya yang dihadapi oleh seluruh barang dalam
peristiwa yang terjadi pada saat itu.
SYARAT – SYARAT YANG HARUS DIPENUHI OLEH
SUATU KEJADIAN GENERAL AVERAGE

1. Pada saat terjadinya eksiden di kapal, maka seluruh kepentingan yang ada di atas kapal
itu betul – betul berada dalam keadaan bahaya.
2. Pengorbanan atau pengeluaran biaya yang terjadi harus dilakukan dengan sengaja dan
sukarela serta tidak dapat dihindarkan.
3. Tindakan yang dilakukan itu haruslah beralasan dan reasonable (wajar) serta
pengorbanan yang dilakukan haruslah secara bijaksana.
4. Sifat kerugian yang terjadi haruslah dalam keadaan luar biasa (Extra Ordinary).
5. Kerugian atau pengorbanan yang dilakukan itu haruslah dimaksudkan untuk
penyelamatan seluruh kepentingan yang mengalami bahaya.
6. Usaha penyelamatan yang dilakukan dengan adanya pengorbanan atau pengeluaran
biaya haruslah berhasil.
GANTI RUGI
P P 69 TAHUN 2001

1. Setiap orang atau Badan bertanggung jawab terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh

kegiatannya.

2. Penyelenggara pelabuhan bertanggung jawab terhadap kerugian pengguna jasa karena kesalahan

dalam pengoperasian pelabuhan.

3. Besarnya ganti rugi sesuai kerugian yang diderita.

4. Operator / Pemilik kapal wajib meninggalkan jaminan sebelum kapal berangkat.

Anda mungkin juga menyukai