Anda di halaman 1dari 31

KOPERASI

SIMPAN PINJAM
Koperasi

AD

Sebagai anggota
ART
Mengikatkan diri

Persus - persus

Tata tertib
2
Pendirian Koperasi
Pendirian lembaga koperasi, cukup sederhana,
yaitu:
minimal 20 orang yang membuat kesepakatan
dengan akte notaris
Didaftarkan ke kanwil Departemen Koperasi
untuk mendapatkan pengesahan
Ada susunan organisasi koperasi :rapat pengurus
mengangkat pengurus dan pengawas.
Pengertian Koperasi Simpan Pinjam
 Koperasi: “suatu kumpulan orang-orang
yang mempunyai tujuan atau kepentingan
bersama”.asas kekeluargaan.
 Koperasi simpan pinjam melakukan usaha
pembiayaan yaitu menghimpun dana dari
anggota kemudian menyalurkan kembali
dana tersebut kepada anggotanya atau
masyarakat umum.
Sumber-sumber Dana Koperasi
1. Dari para anggotanya: iuaran wajib, iuran
pokok, iuran sukarela.
2. Dari luar koperasi: badan pemerintah,
perbankan, lembaga swasta lainnya.
Jenis Koperasi
Jenis-jenis koperasi yang ada dan
berkembang saat ini adalah:
1.Koperasi Produksi
2.Koperasi Konsumsi
3.Koperasi Simpan Pinjam
4.dan Koperasi Jasa
1. KOPERASI PRODUKSI

MANAJER

BAGIAN BAGIAN BAGIAN


BAHAN BAKU PENGOLAHAN PEMASARAN

7
2. KOPERASI KONSUMSI

MANAJER

BAGIAN BAGIAN BAGIAN


PENGADAAN GUDANG PEMASARAN

8
STRUKTUR ORGANISASI USAHA

3. KOPERASI SIMPAN PINJAM

MANAJER

BAGIAN BAGIAN BAGIAN


PENGHIMPUNAN PENGELOLAAN PENYALURAN
DANA DANA DANA/PINJAMAN

9
4. KOPERASI JASA

MANAJER

BAGIAN BAGIAN BAGIAN

DISESUAIKAN DENGAN JENIS JASA

10
Keuntungan Koperasi
a) Biaya bunga yang dibebankan kepeminjam
b) Biaya administrasi setiap kali transaksi
c) Hasil investasi di luar kegiatan koperasi.
12
PERUSAHAAN ASURANSI
APAKAH ASURANSI ITU?
Asuransi adalah:
Suatu mekanisme pemindahan risiko dari
tertanggung (nasabah) kepada
penanggung (pihak asuransi)

 Dengan sejumlah premi yang pasti


tertanggung bebas dari ketidakpastian
kerugian yang mungkin diderita
Pengertian Asuransi
“Perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan
mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada
tertanggung karena kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau
tanggungjawab hukum kepada pihak ketiga yang
mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul
dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan
atas meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan”.
Jenis-jenis Asuransi
1. Dari segi fungsi
a) Asuransi kerugian: asuransi kebakaran, pengangkutan,
asuransi kendaraan motor, dll
b) Asuransi jiwa: asuransi berjangka, tabungan, seumur
hidup.
c) Reasuransi : saat satu perusahaan asuransi melindungi
dirinya terhadap risiko asuransi dengan memanfaatkan jasa
dari perusahaan asuransi lain.
2. Dari segi kepemilikannya
a) Asuransi milik pemerintah :asuransi yang sahamnya
sebagian besar atau seluruhnya dimiliki
pemerintah.
a) Asuransi milik swasta nasional : asuransi yang seluruh
sahamnya dimiliki oleh swasta nasional.
b) Asuransi milik perusahaan asing : asuransi yang
seluruh sahamnya dimiliki oleh pihak asing.
c) Asuransi milik campuran : asuransi yang sahamnya
dimiliki oleh swasta nasional & asing.
Keuntungan Asuransi
1. Bagi perusahaan asuransi
a) Keuntungan dari premi yang diberikan ke nasabah
b) Keuntungan dari hasil penyertaan modal di perusahaan lain
c) Keuntungan dari hasil bunga dari investasi di surat-surat
berharga
2. Bagi nasabah
a) Memberikan rasa aman
b) Merupakan simpanan yang pada saat jatuh tempo dapat
ditarik kembali.
c) Terhindar dari risiko kerugian atau kehilangan
d) Memperoleh penghasilan di masa yang akan datang.
e) Memperoleh penggantian akibar kerusakan atau kehilangan.
Prinsip-prinsip Asuransi
1) Insurable interest
2) Utmost good faith
3) Indemnity atau ganti rugi
4) Proximate cause
5) Subrogation
6) Contribution
Prinsip-prinsip Asuransi
1) Insurable interest =>Merupakan hal
berdasarkan hukum untuk
mempertanggungkan suatu risiko
berkaitan dengan keuangan, yg diakui sah
secara hukum antara tertanggung dan
suatu yang dipertanggungkan dan dapat
menimbulkan hak dan kewajiban
keuangan secara hukum
Prinsip-prinsip Asuransi
2. Utmost good faith atau “itikad baik” dalam
penetapan setiap suatukontrak haruslah
didasarkan kepada iktikad baik antara
tertanggung dan penanggung mengenai
seluruh informasi baik materi maupun
immateril.
Prinsip-prinsip Asuransi
3.Indemnity atau ganti rugi artinya mengendalikan
posisi keuangan tertanggung setelah terjadi
kerugian seperti pada posisi sebelum terjadi
kerugian tersebut. Dalam hal ini tidak berlaku bagi
kontrak asuransi jiwa dan asuransi kecelakaan
karena prinsip ini didasarkan kepada kerugian
yang bersifat keuangan.
Prinsip-prinsip Asuransi
4. Proximate cause adalah suatu sebab aktif,
efisien yang mengakibatkan terjadinya
suatu peristiwa secara berantai atau
berurutan dan intervensi kekuatan lain,
diawali dengan bekerja dengan aktif dari
suatu sumber baru dan independen.
Contoh : Rusak instalasi listrik menimbulkan
korsleting dan percikan api
Prinsip-prinsip Asuransi
5. Subrogation merupakan hak penanggung
yang telah memberikan ganti rugi kepada
tertanggung untuk menuntut pihak lain
yang mengakibatkan kepentingan
asuransinya mengalami suatu peristiwa
kerugian. Artinya dengan prinsip ini
penggantian kerugian tidak mungkin lebih
besar dari kerugian yang benar-benar
dideritanya
Prinsip-prinsip Asuransi
6. Contribution suatu prinsip dimana
penanggung berhak mengajak
penanggung-penanggung lain yang
memiliki kepentingan yang sama untuk
ikut bersama membayar ganti rugi kepada
seseorang tertanggung, meskipun jumlah
tanggungan masing-masing penanggung
belum tentu sama besarnya.
Jenis-jenis Risiko
1. Risiko murni
2. Risiko spekulatif
3. Risiko individu
a) Risiko pribadi
b) Risiko harta
c) Risiko tanggung gugat
Jenis-jenis Risiko
1. Risiko murni, artinya bahwa ada ketidak
pastian terjadinya sesuatu kerugian atau
dengan kata lain hanya ada peluang
merugi dan bukan suatu peluang
keuntungan, contoh rumah mungkin akan
terbakar, mobil yang dikendarai mungkin
akan tertabrak atau kapal dan muatannya
akan tenggelam.
Jenis-jenis Risiko
2. Risiko spekulatif, artinya risiko dengan
terjadinya dua kemungkinan, yaitu
peluang untuk mengalami kerugian
keuangan atau memperoleh keuntungan.
Dalam hal ini kemungkinan terjadi
kerugian atau keuntungan.
Jenis-jenis Risiko
3. Risiko individu
a) Risiko pribadi, resiko kemampuan seseorang untuk
memperoleh keuntungan, akibat sesuatu hal seperti sakit,
kehilangan pekerjaan atau mati.
b) Risiko harta, resiko kehilangan harta apakah dicuri, hilang,
rusak yang menyebabkan kerugian keuangan
c) Risiko tanggung gugat, yaitu resiko yang disebabkan apabila
kita menanggung kerugian seseorang dan kita harus
membayarnya. Contohnya kelalaiam di jalan yang
menyebabkan orang lain tertabrak dan harus mengganti
kerugian tersebut.
Tugas individu
 Carilah contoh asuransi berdasarkan
kepemilikannya dan buatlah perbandinganya.
 Carilah salah satu contoh koperasi simpan
pinjam dan gambarkan serta jelaskan alur
peminjamannya sampai ke nasabah.
 Kumpulkan dalam bentuk file satu kelas
terakhir tanggal 12-12-2018 kirim email ke
anggamartha@stie-alanwar.ac.id.
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai