Anda di halaman 1dari 2

Bagian Kedua

Keselamatan dan Keamanan Angkutan Perairan


Pasal 117
(1) Keselamatan dan keamanan angkutan perairan yaitu kondisi terpenuhinya persyaratan:

a. kelaiklautan kapal; dan

b. kenavigasian.

(2) Kelaiklautan kapal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a wajib dipenuhi setiap kapal

sesuai dengan daerah pelayarannya yang meliputi:

a. keselamatan kapal;

b. pencegahan pencemaran dari kapal;

c. pengawakan kapal;

d. garis muat kapal dan pemuatan;

e. kesejahteraan Awak Kapal dan kesehatan penumpang;

f. status hukum kapal;

g. manajemen keselamatan dan pencegahan pencemaran dari kapal; dan

h. manajemen keamanan kapal.

(3) Pemenuhan setiap persyaratan kelaiklautan kapal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dibuktikan dengan sertifikat dan surat kapal.

Pasal 118
Kenavigasian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 117 ayat (1) huruf b terdiri atas:

a. Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran;

b. Telekomunikasi-Pelayaran;

c. hidrografi dan meteorologi;

d. alur dan perlintasan;

e. pengerukan dan reklamasi;

f. pemanduan;

g. penanganan kerangka kapal; dan

h. salvage dan pekerjaan bawah air.


Pasal 119

(1) Untuk menjamin keselamatan dan keamanan angkutan perairan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 117 ayat (1) Pemerintah melakukan perencanaan, pengadaan, pengoperasian,

pemeliharaan, dan pengawasan Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran dan Telekomunikasi Pelayaran


sesuai dengan ketentuan internasional, serta menetapkan alur-pelayaran dan

perairan pandu.

(2) Untuk menjamin keamanan dan keselamatan Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran dan

Telekomunikasi-Pelayaran, Pemerintah menetapkan zona-zona keamanan dan keselamatan

di sekitar instalasi bangunan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai