Anda di halaman 1dari 5

ANALISA STUDI KASUS : HANJIN SHIPPING BANGKRUT

PORT AND SHIPPING MANAGEMENT STUDY (D IV)

Disusun oleh
KELOMPOK 4 :
- PUTU AYU DAMAYANTI (461189786)
- RADEN AJENG ALYCIA P (461189627)
- RIDWAN MAULANA (461189781)
- RIO NATA PUTRA (461189686)
- ROSANTI FADHLI LUTFI (461189687)
- SALSABILA FRIDA ADISTIA (461189761)
Hanjin Shipping
Hanjin Shipping adalah sebuah perusahaan transportasi peti kemas dan logistik terintegrasi asal
Korea Selatan. Sebelum mengalami masalah keuangan, Hanjin Shipping merupakan pengangkut peti
kemas terbesar di Korea Selatan dan merupakan salah satu dari sepuluh pengangkut peti kemas
terbesar di dunia.

Hanjin Shipping sebelumnya mengoperasikan sekitar 60 layanan berjadwal dan layanan tidak
berjadwal ke seluruh dunia, serta mengangkut lebih dari 100 juta ton kargo tiap tahun. Armadanya
terdiri dari sejumlah kapal petikemas, pengangkut curah dan LNG. Hanjin Shipping juga memiliki
anak usaha yang fokus pada transportasi laut dan operasi terminal, serta memiliki kantor cabang di
sejumlah negara.

Jasa yang disediakan Hanjin Shipping


- Peti kemas – Mengangkut sekitar 3,7 juta TEU peti kemas tiap tahun. Layanan ini dilakukan
oleh 24 kapal peti kemas.[18] Pada tahun 2010, Hanjin merupakan perusahaan pengapalan
pertama yang memperkenalkan kapal peti kemas berkapasitas 10.000 TEU. Kapal tersebut
digunakan untuk mengangkut peti kemas dari Asia ke Eropa ataupun sebaliknya.[12][19]
- Curah - Divisi ini mengangkut berbagai macam bahan mentah melalui ‘kontrak
pengangkutan’ dengan perusahaan lain. Divisi ini memiliki kapal pengangkut LNG dan
VLCC.[19]
- Terminal – Hanjin memiliki sejumlah terminal di seluruh dunia. Hanjin juga memiliki empat
belas dok, yakni empat di Korea, dua di Amerika Serikat, dua di Jepang, serta di Spanyol,
Taiwan, Vietnam, dan Belgia.[19]

Anak perusahaan :

- Korean Air Co., LTD (KRX : 003490)


- Hanjin Transportation (KRX : 005430)
- Korea Airport Service Co., LTD (KRX : 002320)
- Jin Air Co., LTD (KRX : 272450)
- JungSeok Enterprise Co., Ltd
- Hanjin Travel Service Co., Ltd
- Hanjin Transportation Co., Ltd
- Hanjin Information Systems & Telecommunication Co., Ltd (HIST)
- Total Passenger Service System Co., Ltd

Sejarah berdirinya han jin shipping

Hanjin memulai sejarahnya pada akhir Perang Dunia II, yakni pada bulan November 1945. Pada
awalnya, klien terbesar Hanjin adalah Angkatan Darat Amerika Serikat, yang membutuhkan
angkutan ke Korea dan Vietnam. Perusahaan ini menandatangani kontrak besar dengan Angkatan
Darat Amerika Serikat Kedelapan pada bulan November 1956, kemudian menandatangani kontrak
lain pada bulan Maret 1966 dengan semua pasukan bersenjata Amerika Serikat di Vietnam,
termasuk Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Pada bulan November 1969, Hanjin
masuk ke bisnis pengapalan peti kemas melalui kesepakatan dengan Sea-Land Service, Inc. Pada
bulan September 1970, perusahaan ini membuka terminal peti kemas pertamanya di Pelabuhan
Busan.
Pada akhir dekade 1970-an, perusahaan ini berekpansi ke Timur Tengah dengan menandatangani
kontrak ke Kuwait di Pelabuhan Shuwaik (September 1977), Arab Saudi di Pelabuhan Dammam
(Maret 1979), dan di Pelabuhan Jeddah (Mei 1980).

Pada bulan Maret 1990, Hanjin berekspansi ke angkutan truk dan pergudangan dengan membeli
Korea Freight Transport Company. Pada bulan Juni 1992, Hanjin Express diperkenalkan untuk
mengantar paket kecil dan menyediakan jasa kurir. Pada bulan Agustus 1992, perusahaan ini mulai
melakukan bongkar muat kargo di Pelabuhan Long Beach dan seattle melalui joint venture. Total
Terminals International LLC.. Pada tahun 1993, perusahaan ini memulai layanan angkutan peti kemas
dengan kereta api antara Pusan dan Uiwang. Pada bulan Mei 1995, Hanjin mengangkut bulir ke
Korea Utara. Hanjin-senator pun pernah menjadi perusahaan pengapalan dan transportasi
petikemas.

Setelah pendiri Hanjin, Cho Choong-hoon, meninggal pada tahun 2002, anak pertamanya, Cho Yang-
ho, mewarisi KAL, sementara anak ketiganya, Cho Soo-ho, mewarisi Hanjin Shipping. Pada tahun
2006, Cho Soo-ho meninggal akibat kanker paru-paru, dan mantan istrinya, Choi Eun-young, pun
ditunjuk menjadi chairman Hanjin Shipping setahun kemudian. KAL mengakuisisi 33,2% saham
Hanjin Shipping pada bulan Juni 2014.

Pada tanggal 31 Agustus 2016, Hanjin Shipping mengajukan kebangkrutan. Kreditur Hanjin Shipping
menarik dukungan mereka setelah menganggap bahwa rencana pendanaan dari Hanjin Group tidak
memadai.

Asset han jin shipping

Hanjin Shipping sebelumnya mengoperasikan sekitar 60 layanan berjadwal dan layanan tidak
berjadwal ke seluruh dunia, serta mengangkut lebih dari 100 juta ton kargo tiap tahun.
Armadanya terdiri dari sejumlah kapal petikemas, pengangkut curah dan LNG. Hanjin Shipping
juga memiliki anak usaha yang fokus pada transportasi laut dan operasi terminal, serta memiliki
kantor cabang di sejumlah negara.

Trayek/Route

Rute pelayarannya adalah kore selatan dan sekitarnya

Karakteristik perusahaan world wide container didunia

Word Wide Container Service adalah Perusahaan Container yang terletak di Valley Stream, NY,
Amerika Serikat dan merupakan bagian dari Industri Grosir Pedagang Barang Tahan Lama Lainnya.
Worldwide Container Services USA Inc memiliki 10 total karyawan di semua lokasinya dan
menghasilkan $ 1,15 juta dalam penjualan (USD). (Angka penjualan dimodelkan).

8 perusahaan besar container di dunia


- Maersk line (Denmark)
- Mediterranean Shipping Company (Swiss - Italia)
- CMA – CGM (Prancis)
- China Ocean Shipping (Group) Company (Republik Rakyak Tiongkok)
- Hapag – Lloyd (Jerman)
- Evergreen (Taiwan)
- Orient Overseas Container Line (Hongkong)
- Yang Ming (Taiwan)

Kondisi ekonomi Hanjin Shipping


Hanjin Shipping Co., Ltd. dulunya adalah sebuah perusahaan transportasi peti kemas dan logistik
terintegrasi asal Korea Selatan. Sebelum mengalami masalah keuangan, Hanjin Shipping merupakan
pengangkut peti kemas terbesar di Korea Selatan. Masalah keuangan dan invsolvensi Hanjin
Shipping disebabkan oleh menurunnya industri pengapalan peti kemas yang diakibatkan oleh
sejumlah faktor, seperti PDB global yang lemah, makin banyaknya kapal peti kemas, stok peritel
Amerika Serikat yang membludak, berubahnya pola pengeluaran konsumen pengeluaran konsumen,
pelemahan ekonomi Tiongkok, dan melambatnya pertumbuhan permintaan pengapalan peti kemas.
Penurunan inipun mengurangi laba dan memperburuk kondisi keuangan sebagian besar pengangkut
peti kemas.

Pada bulan April 2016, Hanjin mengajukan restrukturisasi utang pada krediturnya, untuk
menghindari tuntutan insolvensi. Pada tanggal 31 Agustus 2016, Hanjin meminta Pengadilan Distrik
Seoul Pusat untuk membekukan semua aset miliknya, setelah kehilangan dukungan dari bank sehari
sebelumnya. Setelah berita mengenai hal tersebut terbit, kreditur pun mengusulkan penyitaan aset
dan kapal milik Hanjin pun mengalami masalah di semua pelabuhan di seluruh dunia, karena para
penyedia layanan di pelabuhan tidak yakin apakah Hanjin mampu membayarnya.

Pada tanggal 2 September, Hanjin Shipping Co. mengajukan permohonan pada Pengadilan
Kebangkrutan Amerika Serikat Newark, New Jersey untuk memungkinkan kapalnya berlabuh tanpa
kapal, kargo, atau peralatannya disita oleh kreditur.

Dibebani dengan utang yang sangat banyak, terjebak dalam industri yang sedang bersusah payah,
serta asetnya disita oleh kreditur atau ditelantarkan oleh perusahaan, Hanjin pun makin jelas akan
segera dibubarkan oleh pemerintah Korea Selatan dan para pemegang sahamnya. Dalam beberapa
minggu setelah asetnya dibekukan, dominasi dan eksistensi Hanjin di seluruh dunia mulai meredup.
Hanjin pun mengumumkan rencananya untuk menutup kantornya di seluruh dunia, mengurangi
pekerja, menjual aset yang tersisa, dan membubarkan jaringan layanannya. Pengangkut peti kemas
lain pun mulai menjauhkan diri dari Hanjin dan kerja sama operasi yang dilakukan dengan Hanjin pun
dihentikan.

Pada tanggal 17 Februari 2017, Hanjin Shipping Co. resmi dinyatakan bangkrut oleh pengadilan
Korea Selatan, dan pengadilan memerintahkan agar Hanjin dilikuidasi.

Kondisi ekonomi dunia selama 10 tahun


Krisis kesehatan global yang terjadi pada triwulan pertama tahun 2020 berdampak pada kinerja
perekonomian dalam negeri. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 2,97 persen. Hampir seluruh
sektor tumbuh melambat. Hal ini disebabkan oleh turunnya permintaan global dan domestik serta
diiringi dengan melemahnya harga komoditas internasional. Kondisi ini masih lebih baik
dibandingkan kinerja negara lainnya. Beberapa sektor yang tumbuh lebih cepat adalah jasa
keuangan dan asuransi, informasi dan komunikasi, jasa pendidikan, serta jasa kesehatan dan
kegiatan sosial. Industri pengolahan tumbuh 2,1 persen. lebih lambat dibandingkan periode
sebelumnya terutama disebabkan oleh melambatnya pertumbuhan industri pengolahan nonmigas.
diindikasikan oleh terkontraksinya impor bahan baku sepanjang triwulan I tahun 2020 ,disertai
dengan ekspor nonmigas yang melambat. Mayoritas industri nonmigas mengalami kontraksi.
Industri makanan dan minuman yang berperan besar dalam industri nonmigas, tumbuh melambat
dari 6,8 persen. pada triwulan I tahun 2019 menjadi 3,9 persen.

Kesalahan strategi perusahaan


menurunnya industri pengapalan peti kemas yang diakibatkan oleh sejumlah faktor, seperti PDB
global yang lemah, makin banyaknya kapal peti kemas, stok peritel Amerika Serikat yang
membludak, berubahnya pola pengeluaran konsumen, pelemahan ekonomi Tiongkok, dan
melambatnya pertumbuhan permintaan pengapalan peti kemas. Penurunan inipun mengurangi laba
dan memperburuk kondisi keuangan sebagian besar pengangkut peti kemas. Pada bulan April 2016,
Hanjin mengajukan restrukturisasi utang pada krediturnya, untuk menghindari tuntutan insolvensi
Pada tanggal 31 Agustus 2016, Hanjin meminta Pengadilan Distrik Seoul Pusat untuk membekukan
semua aset miliknya, setelah kehilangan dukungan dari bank sehari sebelumnya. Setelah berita
mengenai hal tersebut terbit, kreditur pun mengusulkan penyitaan aset dan kapal milik Hanjin pun
mengalami masalah di semua pelabuhan di seluruh dunia, karena para penyedia layanan di
pelabuhan tidak yakin apakah Hanjin mampu membayarnya.

Faktor bangkrut
Dibebani dengan utang yang sangat banyak, terjebak dalam industri yang sedang bersusah payah,
serta asetnya disita oleh kreditur atau ditelantarkan oleh perusahaan, Hanjin pun makin jelas akan
segera dibubarkan oleh pemerintah Korea Selatan dan para pemegang sahamnya. Dalam
beberapa minggu setelah asetnya dibekukan, dominasi dan eksistensi Hanjin di seluruh dunia
mulai meredup. Hanjin pun mengumumkan rencananya untuk menutup kantornya di seluruh
dunia, mengurangi pekerja, menjual aset yang tersisa, dan membubarkan jaringan layanannya.
Pengangkut peti kemas lain pun mulai menjauhkan diri dari Hanjin dan kerja sama operasi yang
dilakukan dengan Hanjin pun dihentikan.

Anda mungkin juga menyukai