Anda di halaman 1dari 30

PLATINA

A. Pengertian Platina

Platina adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang
Pt dan nomor atom 78. Logam transisi putih abu-abu ini padat, lunak, ulet, sangat
tidak reaktif, dan berharga. Namanya berasal dari istilah Spanyol platina, yang jika
diterjemahkan secara harfiah berarti "perak kecil".[1][2]

Platina adalah anggota unsur golongan platina dan unsur dalam golongan 10
pada tabel periodik. Ia memiliki enam isotop alami. Logam ini adalah salah satu
unsur langka di kerak bumi dengan kelimpahan rata-rata sekitar 5 μg/kg. Ia terdapat
dalam beberapa bijih nikel dan tembaga bersama dengan beberapa deposit alami,
sebagian besar di Afrika Selatan, yang menyumbang 80% dari produksi dunia.
Karena kelangkaan dalam kerak bumi, hanya beberapa ratus ton yang diproduksi
setiap tahun, dan memberikan manfaat penting, logam ini menjadi sangat berharga
dan merupakan komoditas logam mulia[n 1] utama.

Platina adalah logam yang paling kurang reaktif. Daya tahannya yang
mengagumkan terhadap korosi, bahkan pada suhu tinggi, membuatnya dinobatkan
sebagai logam mulia. Konsekuensinya, platina sering ditemukan sebagai unsur platina
alami. Oleh karena ia terdapat secara alami dalam pasir aluvium di berbagai sungai,
maka ia digunakan pertama kali oleh penduduk asli Amerika Selatan pra-Kolombia
untuk membuat artefak. Tulisan Eropa merujuk pada abad ke-16, tetapi laporan
Antonio de Ulloa yang mempublikasikan logam baru di Kolombia pada tahun 1748
menjadi obyek penelitian para ilmuwan.

Platina digunakan dalam pengubah katalitik, peralatan laboratorium, kontak


listrik dan elektrode, termometer resistensi platina, peralatan kedokteran gigi, dan
perhiasan. Oleh karena termasuk logam berat, platina memiliki masalah kesehatan

1
jika terpapar garamnya, namun karena ketahanannya terhadap korosi, platina tidak
beracun seperti beberapa logam lainnya.[3] Senyawa yang mengandung platina, seperti
sisplatin, oksaliplatin dan karboplatin, digunakan dalam kemoterapi untuk melawan
kanker jenis tertentu.

Gambar 1.1

Gambar 1.2

2
B. Karakteristik

1. Sifat fisika

Platina murni adalah logam putih keperakan yang berkilau, ulet, dan dapat
ditempa.[5] Platina lebih ulet daripada emas, perak atau tembaga, sehingga paling ulet
dibandingkan kebanyakan logam murni lainnya, tetapi kurang lunak daripada emas.[6]
[7]
Logam ini memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap korosi, stabil pada suhu
tinggi dan memiliki sifat listrik yang stabil. Platinum bereaksi lambat dengan oksigen
pada suhu yang sangat tinggi.[8] Logam ini bereaksi hebat dengan fluor pada 500 °C
(932 °F) membentuk tetrafluorida.[9] Logam ini juga diserang oleh klor, brom, iodin,
dan belerang. Platina tidak larut dalam asam klorida dan asam nitrat, tetapi larut
dalam aqua regia panas membentuk asam kloroplatinat, H2PtCl6.[10]

Karakter fisika serta kestabilan kimianya menjadikannya berguna untuk aplikasi


industri.[11] Ketahanannya terhadap keausan dan noda cocok untuk digunakan sebagai
perhiasan.

Gambar 1.3

3
2. Sifat kimia

Lihat pula: Golongan platina

Gambar 1.4 Platina dapat larut dalam aqua regia panas


Tingkat oksidasi platina yang paling umum adalah +2 dan +4. Tingkat
oksidasi +1 dan +3 kurang umum, dan kadang distabilkan oleh ikatan logam dalam
spesies bimetalik (atau polimetalik). Sesuai perkiraan, senyawa platina(II)
tetrakoordinasi cenderung mengadopsi geometri segiempat planar 16 elektron.
Meskipun unsur platina biasanya tak reaktif, ia larut dalam aqua regia panas
membentuk asam kloroplatinat (H2PtCl6):[12]

Sebagai suatu asam lemah, platina mempunyai afinitas besar terhadap


belerang, seperti terhadap dimetil sulfoksida (DMSO); sejumlah kompleks DMSO
telah dilaporkan dan pemilihan pelarut reaksi harus dilakukan dengan sangat hati-hati.

C. Sifat dan manfaat

Sifat Fisik dan Sifat Kimia Platina No. Karakteristik Keterangan Umum 1.
Nama Platina 2. Lambang Pt 3. Nomor Atom 78 4. Deret Kimia Logam Transisi 5.
Golongan VIII B 6. Periode 6 7. Blok d 8. Penampilan Putih Keabu-abuan 9. Massa
195.084(9) g/mol 10. Konfigurasi Elektron [Xe] 4f14 5d9 6s1 11. Jumlah Elektron
Tiap Kulit 2, 8, 18, 32, 17, 1 1. Sifat fisik logam platina Fase padat Massa Jenis
(sekitar suhu kamar) 21.45 g/cm³ Massa Jenis cair pada titik lebur 19.77 g/cm³ Titik

4
Lebur 2041.4 K (1768.3 °C, 3214.9 °F) Titik Didih 4098 K (3825 °C, 6917 °F) Kalor
Peleburan 22.17 kJ/mol.

Kalor Penguapan 469 kJ/mol Kapasitas Kalor (25 oC) 25.86 J/(mol·K) 2.
Sifat kimia logam platina  Semua kompleks Pt adalah diamagnetik. Kompleks-
kompleks platina(II) adalah segiempat atau terkoordinasi lima dengan rumus ML4
2+, ML5 2+, ML3X+, cis– dan trans– ML2X2, MX4-, ML3X2, dimana L adalah
ligan netral dan X adalah ion uninegatif.  Platina (IV) membentuk banyak kompleks
oktahedral yang inert secara termal dan kinetik, dari yang kationik seperti
[Pt(NH3)6Cl4] sampai yang anionik seperti K2(PtCl6).  Asam kloroplatinat adalah
suatu garam oksonium, (H3O)2PtCl6. Ia dibentuk sebagai kristal jingga bilamana
larutan Pt dalam air raja atau dalam HCl jenuh dengan klor, diuapkan.  Platina dapat
menyerap gas hydrogen, tahan karat, tahan asam, kecuali oleh aqua-regia, dapat rusak
oleh halogen, belerang, senyawa sisnida, dan basa kuat. C. Persenyawaan Platina
Oksidasi Platinum paling umum digunakan yaitu +2, dan 4. Sedangkan +1 dan
oksidasi +3 kurang umum digunakan, dan biasanya sering distabilkan oleh ikatan
logam bimetal (atau polymetallic) spesies. Senyawa tetracoordinate platinum (II)
cenderung mengadopsi planar persegi geometri. Sementara elemen platinum
umumnya tidak reaktif, larut dalam aqua regia untuk melarutkan asam
hexachloroplatinic ((NH4)2[PtCl6], secara resmi (H3O)2 PtCl6 • nH2O) Pt + 4HNO3
+ 6HCl H2PtCl6 + 4 NO2 + 4 H2O Senyawa tersebut memiliki berbagai aplikasi
dalam fotografi, lukisan seng, tinta, plating, cermin, porselin pewarna, dan sebagai
katalisis.

Per 1996, aplikasi logam golongan platina terbesar adalah, dalam juta troy
ounce/tahun: Pd untuk autokatalis (4470), Pt untuk perhiasan (2370), Pd untuk
elektronika (2070), Pt untuk autokatalis (1830), Pd untuk gigi (1230), Rh untuk
autokatalis (490), dan Pd untuk pereaksi kimia (230).[1]

5
Logam platinum ini memiliki warna putih keabu-abuan. Logam platinum bisa
ditemukan di dalam biji nikel dan juga manfaat tembaga. Warnanya tergolong cukup
indah di pandang, oleh karena itu tidak heran logam ini juga di gunakan sebagai
perhiasan.

Logam ini tidak akan teroksidasi di ruang udara pada suhu berapapun. Namun logam
ini akan termakan oleh unsur lain seperti halogen, sulfur, sianida, dan basa kaustik.
Logam yang memiliki asal kata yang berasal dari bahasa spanyol ini memiliki arti
sebuah perak kecil dari sungai pinto.

Logam golongan platina memiliki banyak sifat katalitik yang berguna.


Mereka sangat tahan aus dan noda, membuat platina, khususnya, cocok untuk
perhiasan mahal. Sifat-sifat khas lainnya termasuk ketahanannya terhadap serangan
kimia, karakteristik suhu tinggi yang sangat baik, dan sifat listrik yang stabil. Semua
sifat ini telah dimanfaatkan untuk aplikasi industri.

Platinum bersifat non-magnetik, sedangkan nikel dan besi keduanya magnetis.


Kedua zat pengotor dapat dihilangkan dengan menjalankan elektromagnet atas
campuran. Karena platinum memiliki titik lebur yang lebih tinggi daripada
kebanyakan zat lain, maka banyak pengotor dapat dihilangkan dengan membakar
sehingga kotoran tersebuit akan meleleh tanpa melelehkan platinum. Platinum juga
tahan terhadap klorida dan asam sulfat, sedangkan senyawa lain mudah diserang oleh
mereka. Sehingga dapat mengurangi kotoran logam dengan mengaduk campuran
dalam salah satu dari dua asam dan memulihkan platinum yang tersisa. Salah satu
metode yang cocok untuk pemurnian untuk platinum mentah, yang mengandung
platinum, emas, dan logam grup platina lain adalah proses dengan aqua regia. Di
mana paladium, emas dan platinum yang dipisahkan, sementara osmium, iridium,
rhodium dan ruthenium tidak bereaksi. Emas ini dapat dipicu dengan penambahan
besi (III) klorida dan setelah penyaringan dari emas. Sedangkan platinum dapat
dipicu dengan penambahan ammonium. Ammonium klorida sebagai chloroplatinate.

6
Chloroplatinate amonium dapat diubah menjadi logam dengan pemanasan. Beberapa
logam mulia dan langka di dunia termasuk platinum dan iridium bisa memperlihatkan
keberadaannya di dalam kerak Bumi dan di dalam meteorit besi dan meteorit batuan-
besi yang merupakan potongan sejumlah besar asteroid yang telah mengalami proses
geologi di awal masa tata Surya terbentuk. Dr. Gerhard Schmidt dari the University
of Mainz, Jerman, menghitung sekitar 160 logam asteroid yang memiliki diameter 20
km, yang diperkirakan memiliki konsentrasi kandungan logam-logam langka
tersebut. Logam-logam langka yang ditemukan di dalam kerak Bumi tersebut dikenal
sebagai Highly Siderophile Elements (HSE). Elemen Siderophile merupakan
kelompok logam transisi yang memiliki kerapatan sangat tinggi yang terikat dengan
logam besi pada kondisi padat ataupun cair. Kelompok HSE ini terdiri dari rhenium
(Re), osmium Os), iridium (Ir), ruthenium (Ru), rhodium (Rh), platinum (Pt),
palladium (Pd) dan emas (Au).

Platina berguna untuk terapi kanker. Platinum merupakan bahan non-organik


yang dapat digunakan untuk terapi kanker. Cisplatin atau cisplatinum (cis-
diamminedichloridoplatinum(II) atau CDDP) merupakan kemoterapi yang
berbasiskan platina. Biasanya, Cisplatin digunakan dalam terapi kanker seperti ,
sarcoma, carcinoma (misalnya, kanker paru-paru dan kanker ovarium), lymphoma
dan sel tumor. Platina berguna untuk alat kedokteran. Platinum bersifat hypoallergic.
Platinum merupakan satu-satunya logam yang cocok sebagai elektroda untuk alat
pemicu jantung (heart pacemakers). Selain itu, banyak dalam kasus patah tulang,
tulang disambung menggunakan platinum.

Platina berguna untuk kontak listrik dan elektroda. Sistem pengapian mobil-
mobil modern tak lepas dari perkembangan teknologi sistem pengapian pada mobil
jadul alias masih menggunakan platina sebagai plat kontak untuk menghubungkan
dan memutus aliran listrik primer koil agar terjadi induksi/GGL pada sekunder yang
berupa listrik tegangan tinggi untuk mensuplai busi agar memercikkan bunga api.

7
Platina berguna untuk peralatan dokter gigi. Platina biasanya dalam peralatan dokter
gigi digunakan untuk membuat gigi platina, dll. Platina berguna untuk studi
temperatur dan tekanan tinggi. Titik leleh platinum, 1768,3 OC, jauh lebih tinggi
dibanding emas, hampir dua kalinya. Ini yang membuat platinum merupakan bahan
favorit di laboratorium untuk studi temperatur dan tekanan tinggi. Platina berguna
untuk peralatan kontrol emisi mobil. Kebanyakan platina digunakan untuk
menghasilkan konvertor katalitis di (dalam) mobil melelahkan/menuntaskan sistem.
Gol akan membatasi bahan- kimia yang yang smog-producing yang datang dari
terbakar bensin. Platina berguna untuk pembuatan harddisk komputer. Platinum
banyak digunakan dalam pembuatan hard disk saat ini, karena hard disk akan lebih
tahan lama.

1. Isotop

Platina mempunyai enam isotop alami: 190


Pt, 192
Pt, Pt,
194 195
Pt, Pt, dan
196
Pt.
198

Isotop yang paling melimpah adalah 195Pt, menyusun 33,83% dari seluruh platina. Itu
adalah satu-satunya isotop stabil tanpa spin nol; dengan spin ½, puncak satelit 195
Pt
sering teramati dalam spektroskopi NMR 1H dan 31P (yaitu, Pt-fosfin dan kompleks
Pt-alkil). 190Pt adalah yang paling sedikit, hanya 0,01%. Di antara isotop alami, hanya
190
Pt yang tidak stabil, meskipun meluruh dengan waktu paruh 6,5×10 11 tahun,
menyebabkan aktivitas menjadi 15 Bq/kg dari platina alami. Pt dapat mengalami
198

peluruhan alfa, tetapi peluruhannya tidak pernah teramati (waktu paruh diketahui
lebih dari 3,2×1014 tahun); oleh karena itu, ia dianggap stabil. Platina juga memiliki
31 isotop sintetis dalam rentang massa atom dari 166 hingga 202, sehingga total
jumlah isotop yang diketahui sebanyak 37. Di antara ini, yang paling tidak stabil
adalah Pt, dengan waktu paruh 300 µs, sementara yang paling stabil adalah
166 193
Pt
dengan waktu paruh 50 tahun. Sebagian besar isotop platina meluruh dengan
beberapa kombinasi peluruhan beta dan alfa. 188
Pt, 191
Pt, dan 193
Pt meluruh dengan

8
(terutama) tangkapan elektron. Pt dan
190 198
Pt mengalami jalur peluruhan beta
berganda.[14]

D. Keberadaan

Gambar 1.5 Sebuah bongkahan platina alami, pertambangan Kondyor, Khabarovsk


Krai

Gambar 1.6 Peta produksi platina 2005

Platina adalah suatu logam yanh sangat langka, [15] hanya terdapat dengan
konsentrasi 0,005 ppm pada kerak Bumi.[16][17] Ia kadang keliru dengan perak (Ag).
Platina sering dijumpai tersendiri secara kimia sebagai platina alami dan sebagai alloy
dengan logam golongan platina lainnya serta dengan besi. Platina paling sering
dijumpai sebagai deposit sekunder pada deposit aluvial. Deposit aluvial yang
digunakan oleh bangsa pra-Kolombia di Chocó Department, Kolombia masih
merupakan sumber logam golongan platina hingga sekarang. Deposit aluvial besar
lainnya adalah di Pegunungan Ural, Rusia, dan masih ditambang hingga sekarang.[10]

Pada deposit nikel dan tembaga, logam golongan platina terdapat sebagai
sulfida (misalnya, (Pt,Pd)S), telurida (misalnya, PtBiTe), antimonida (PdSb), dan

9
arsenida (misalnya, PtAs2), dan sebagai alloy dengan nikel atau tembaga. Platina
arsenida, sperrylite (PtAs2), adalah sumber platina utama yang terkait dengan bijih
nikel dalam deposit Sudbury Basin di Ontario, Canada. Di Platinum, Alaska, sekitar
17.000 kg (550.000 ozt) telah ditambang antara tahun 1927 dan 1975. Tambang
tersebut berhenti beroperasi pada tahun 1990.[18] Mineral sulfida yang langka,
cooperite, (Pt,Pd,Ni)S, mengandung platina bersama dengan paladium dan nikel.
Cooperite terdapat di Merensky Reef di sekitar kompleks Bushveld, Gauteng, South
Africa.

Dikloro (cycloocta-1 ,5-diena) platinum (II) adalah olefin yang tersedia secara
komersial, yang berisi dengan mudah menggantikan cod ligan (“cod” merupakan
singkatan dari 1,5-cyclooctadiene). Cod kompleks dan halida berada pada titik awal
untuk platinum kimia. Sebagai asam lembut, platinum memiliki afinitas yang besar
untuk belerang, seperti pada DMSO, banyak DMSO kompleks yang telah dilaporkan
dan harus berhati-hati dalam memilih reaksi pelarut. Cisplatin, atau cis-
diamminedichloroplatinum (II) adalah yang pertama dari serangkaian planar persegi
platinum (II) yang mengandung obat kemoterapi, termasuk carboplatin dan
oxaliplatin. Senyawa ini mampu menyilang DNA dan membunuh sel-sel dengan jalur
serupa untuk agen kemoterapi. Beberapa barium platinides telah disintesis, di mana
pameran platinum oksidasi negatif mulai dari -1 ke -2. Ini termasuk BaPt, Ba3Pt2,
dan Ba2Pt. Caesium platinide, Cs2Pt, telah terbukti mengandung Pt2- anion.
Platinum juga menunjukkan oksidasi negatif pada permukaan dikurangi secara
elektrokimiawi . Oksidasi negatif yang ditunjukkan oleh platinum, yang tidak biasa
bagi elemen logam, diyakini karena stabilisasi relativistik dari orbital 6s. D.
Pembuatan Logam Platina Platinum bersama-sama dengan sisa logam platinum
diperoleh secara komersial sebagai produk dari nikel dan tembaga penambangan.
Selama electrorefining tembaga, logam mulia seperti perak, emas dan kelompok
platinum logam serta selenium dan telurium mengendap di bagian bawah sebagai
anoda sel lumpur, yang merupakan titik awal untuk ekstraksi logam kelompok

10
platinum. Jika platinum murni ditemukan dalam placer deposito atau bijih lainnya,
platinum dapat terisolasi dari mereka dengan berbagai metode mengurangkan
kotoran. Karena platinum secara signifikan lebih padat daripada banyak kotoran lain,
kotoran yang lebih ringan dapat dihilangkan dengan hanya mencucinya.

Pada tahun 1865, chromite diidentifikasi di region Bushveld, Afrika Selatan,


diikuti dengan penemuan platina pada tahun 1906.[20] Cadangan primer terbesar yang
diketahui berada di kompleks Bushveld di Afrika Selatan.[21] Deposit tembaga–nikel
yang besar di dekat Norilsk, Russia, dan Sudbury Basin, Canada, adalah dua lokasi
deposit besar lainnya. Di Sudbury Basin, jumlah bijih nikel yang sangat besar yang
diproses membuktikan fakta bahwa platina hanya ada sekitar 0,5 ppm di dalam bijih.
Cadangan yang lebih kecil dapat dijumpai di Amerika Serikat, [21] misalnya di
Absaroka Range, Montana.[22] Pada tahun 2010, Afrika Selatan adalah produsen
puncak platina, dengan pangsa pasar hampir 77%, diikuti oleh Rusia dengan 13%;
produksi dunia pada tahun 2010 adalah 192.000 kg (423.000 lb; 192 t).[23]

Deposit platina terdapat di negara bagian Tamil Nadu, India.[24] dan sebuah
MOU telah ditandatangani antara Geological Survey of India dengan TAMIN –
Tamil Nadu Minerals Ltd.[25]

Platina dengan kelimpahan yang lebih tinggi terdapat di Bulan dan meteorit.
Sejalan dengan itu, platina ditemukan sedikit lebih melimpah di situs benturan bolide
dengan Bumi yang terkait dengan hasil vulkanisme pasca-benturan, dan dapat
ditambang secara ekonomis; Sudbury Basin adalah salah satu contohnya.[26]

11
E. Senyawa

1. Halida

Asam heksakloroplatinat yang disebut di atas kemungkinan adalah senyawa


platina paling penting, karena ia bertindak selaku prekursor untuk banyak senyawa
platina lainnya. Asam heksakloroplatinat sendiri memiliki beragam aplikasi dalam
fotografi, seng etsa (bahasa Inggris: zinc etchings), tinta yang tak dapat dihapus,
pelapisan (plating), cermin, porselin, pewarna, dan katalis.[27]

Perlakuan asam heksakloroplatinat dengan garam amonium, seperti amonium


klorida, menghasilkan amonium heksakloroplatinat,[12] yang relatif tak larut dalam
larutan amonium. Pemanasan garam amonium ini dengan adanya hidrogen
mereduksinya menjadi unsur platina. Kalium heksakloroplatinat juga tak larut, dan
asam heksakloroplatinat telah digunaka dalam penentuan ion kalium dengan cara
gravimetri.[28]

Ketika asam heksakloroplatinat dipanaskan, ia terdekomposisi menjadi unsur


platina melalui tahapan pembentukan platina(IV) klorida dan platina(II) klorida
terlebih dahulu, meskipun reaksinya tidak terjadi secara bertahap:[29]

Ketiga reaksi di atas adalah reaksi bolak-balik. Platina(II) dan platina(IV)


bromida juga telah dikenal. Platina heksafluorida adalah oksidator kuat yang mampu
mengoksidasi oksigen.

Pengobatan dari asam Hexachloroplatinic dengan garam amonium, seperti


amonium klorida, membuat amonium hexachloroplatinate menjadi mudah larut dalam
larutan amonium. Memanaskan garam amonium dengan memakai hidrogen untuk
mengurangi unsur platina. Platinum sering terisolasi dari bijih dan didaur ulang.
Kalium hexachloroplatinate juga larut seperti itu,sehingga asam telah digunakan

12
dalam penentuan ion kalium oleh Gravimetri. Ketika asam hexachloroplatinic
dipanaskan, platina terurai melalui platinum (IV) klorida dan platinum (II) klorida
untuk unsur platina, meskipun tidak terjadi reaksi yang bertahap dengan jelas. •
(H3O)2PtCl6 • nH2O(H3O)2PtCL6 • nH2OPtCl4 + 2HCl + (n+2) H2O PtCl4 + 2HCl
+ (n+2) H2O • PtCl4 PtCl2 + Cl2 • PtCl2 Pt + Cl2 Semua dari tiga reaksi tersebut
dapat kembali lagi. Platinum (II) dan platinum (IV) bromida yang sering disebutkan.
Platinum heksafluorida oksidator yang kuat yang mampu mengoksidasi oksigen.
Platinum (IV) oksida, PtO2, juga dikenal sebagai Katalis Adam, berbentuk hitam
bubuk yang larut dalam larutan KOH dan asam pekat. PtO2 dan sedikit PtO kedua
membusuk setelah pemanasan. Platinum (II, IV) oksida, Pt3O4, adalah terbentuk
pada reaksi berikut: 2Pt2+ + Pt4+ + 4O2− Pt3O4 Platinum juga membentuk sebuah
trioksida, yang sebenarnya terdapat pada bilangan oksidasi +4. Tidak seperti asetat
paladium, platinum (II) asetat yang tidak tersedia secara komersial, Halida telah
digunakan bersama dengan natrium asetat. Penggunaan dari platinum (II)
acetylacetonate juga telah dilaporkan.

2. Oksida

Platina(IV) oksida, PtO2, dikenal juga sebagai katalis Adams, adalah suatu
serbuk hitam yang larut dalam larutan KOH dan asam pekat.[30] PtO2 dan PtO, yang
kurang umum, keduanya terdekomposisi pada pemanasan.[5] Platina(II,IV) oksida,
Pt3O4, terbentuk melalui reaksi berik.

F. Senyawa lain

Tidak seperti paladium asetat, platina(II) asetat tidak tersedia secara


komersial. Jika diinginkan dalam bentuk basa, halida ini telah digunakan dalam
gabungan dengan natrium asetat.[13] Penggunaan platina(II) asetilasetonat telah pula
dilaporkan.[31]

13
Beberapa barium platinida telah disintesis di mana platina menunjukkan
tingkat oksidasi negatif antara −1 hingga −2. Ini termasuk BaPt, Ba3Pt2, dan Ba2Pt.[32]
Sesium platinida, Cs2Pt, suatu senyawa kristal transparan berwarna merah gelap [33]
menunjukkan mengandung anion Pt2−.[34] Platina juga menunjukkan tingkat oksidasi
negatif pada permukaan yang direduksi secara elektrokimia.[35] Tingkat oksidasi
negatif yang ditunjukkan oleh platina tidak biasa untuk unsur-unsur logam, dan
mereka teratribusi dengan stabilisasi relatif orbital 6s.[34]

Garam Zeise, mengandung ligan etilena, adalah salah satu dari first senyawa
organologam pertama yang ditemukan. Dikloro(siklookta-1,5-diena)platina(II) adalah
kompleks olefin yang tersedia secara komersial, yang mengandung ligan cod yang
dapat diganti (cod singkatan dari (Inggris) 1,5-cyclooctadiene). Kompleks cod dan
halidanya cocok sebagai titik awal menuju kimia platina.[13]

Cisplatin, atau cis-diaminadikloroplatina(II) adalah senyawa pertama dalam deret


platina(II) segiempat planar yang mengandung obat kemoterapi, termasuk
carboplatin dan oxaliplatin. Senyawa-senyawa ini mampu membentuk ikatan silang
dengan DNA, dan membunuh sel-sel dengan cara yang sama dengan zat kemoterapi
pengalkilasi.[36]

Gambar 1.7 Ion heksakloroplatinat

14

Gambar 1.8 Anion garam Zeise

Gambar 1.7 Dikloro(siklookta-1,5-diena)platina(II)

Gambar 1.8 Cisplatin

G. Sejarah

1. Penggunaan awal

Para arkeolog telah menemukan jejak platina dalam emas yang digunakan
dalam makam Mesir kuno dan huruf hieroglif berkalender awal 1200 SM. Namun,

15
keberlanjutan pengetahuan Mesir tentang logam ini masih belum jelas. Cukup
mungkin mereka tidak mengenali adanya platina dalam emas mereka.[37]

Logam ini digunakan oleh bangsa Amerika pra-Kolombia di dekat


Esmeraldas, Ekuador saat ini untuk membuat artefak berbahan aloy emas putih-
platina. Mereka menerapkan sistem metalurgi serbuk yang relatif canggih. Platina
yang digunakan dalam obyek-obyek semacam ini bukanlah unsur murni, tetapi
merupakan campuran alami logam-logam golongan platina, dengan sejumlah kecil
paladium, rodium, dan iridium.[38]

2. Penemuan di Eropa

Referensi Eropa pertama tentang platina muncul pada 1557 dalam tulisan-
tulisan humanis Italia Julius Caesar Scaliger yang dideskripsikan sebagai logam
mulia yang tidak diketahui ditemukan di antara Darién dan Meksiko, "belum ada api
maupun kecerdasan Spanyol yang mampu mencairkannya".[39] Sejak penemuan
pertama mereka dengan platina, bangsa Spanyol umumnya melihat logam ini sebagai
semacam pengotor dalam emas, dan diperlakukan seperti itu. Logam itu sering hanya
dibuang, dan ada keputusan resmi yang melarang pemalsuan emas dengan pengotor
platina.[38]

Simbol alkimia untuk platina ini dibentuk dengan menggabungkan simbol


perak (bulan sabit) dan emas (matahari).

16
Gambar 1.9 Antonio de Ulloa mendapat diakui sebagai penemu platina.

Pada tahun 1741, Charles Wood,[40] seorang ilmuwan metalurgi


berkebangsaan Inggris, menemukan beragam berbagai sampel platina Kolombia di
Jamaika, sehingga mengirim William Brownrigg untuk penyelidikan lebih lanjut.
Antonio de Ulloa, yang juga berjasa dengan penemuan platina, kembali ke Spanyol
dari French Geodesic Mission pada tahun 1746 setelah berada di lokasi misi selama
delapan tahun. Catatan sejarahnya tentang ekspedisi termasuk deskripsi platina
sebagai tidak dapat dipisahkan maupun dikalsinasi. Ulloa juga mengantisipasi
penemuan tambang platina. Setelah mempublikasikan penelitiannya pada tahun 1748,
Ulloa tidak melanjutkan penyelidikan logam baru tersebut. Pada tahun 1758, ia
dikirim untuk memimpin operasi tambang raksa di Huancavelica.[39]

Pada tahun 1750, setelah meneliti platina yang dikirim oleh Wood, Brownrigg
mempresentasikan detail penelitian logam ini kepada Royal Society, dan menyatakan
bahwa ia belum melihat penelitian sebelumnya, tentang mineral-mineral yang telah
diketahui, yang menyebutkan logam hasil temuannya itu.[41] Brownrigg juga mencatat
tentang titik lebur platina yang sangat tinggi. Kimiawan lain seantero Eropa segera

17
mulai meneliti platina, termasuk Andreas Sigismund Marggraf,[42] Torbern Bergman,
Jöns Jakob Berzelius, William Lewis, dan Pierre Macquer. Pada tahun 1752, Henrik
Scheffer mempublikasikan sebuah deskripsi ilmiah terperinci tentang logam ini, yang
ia rujuk sebagai “emas putih”, termasuk sebuah penelitian tentang keberhasilannya
melebur bijih platina dengan bantuan arsen. Scheffer menjelaskan platina sebagai
logam yang lebih sulit dipotong daripada emas, tetapi memiliki ketahanan yang sama
terhadap korosi. Pada tahun 1752, Henrik Scheffer memberitahukan sebuah deskripsi
ilmiah tentang laporan detail dari logam, yang disebut sebagai “emas putih”,
termasuk tentang sebuah laporan cara dia berhasil dalam menyatukan bijih platina
dengan bantuan arsenik (sejenis zat kimia yang larut dalam air dan beracun) .
Scheffer mendiskripsikan platinum sebagai logam yang kurang lentur daripada
emas,tetapi kekuatan ketahanan terhadap korosinya sama dengan emas. Carl von
platina Sickingen juga meneliti platinum secara ekstensif pada tahun 1772 dia
berhasil membuat lentur platinum dengan memadukan Platinum dengan emas, yang
larut dalam paduan aqua regia, sehingga menimbulkan platinum dengan amonium
klorida, membakar chloroplatinate ammonium dan memukul halus hasilnya dengan
baik sehingga platina dapat membuatnya menyatu. Franz Karl Sindrom Achard
membuat wadah platinum pertama pada tahun 1784. Dia bekerja dengan platinum
oleh laporan platina dengan arsenik, kemudian mengubah arsenik. Pada tahun 1786,
Charles III dari Spanyol menyediakan sebuah perpustakaan dan laboratorium kepada
Pierre-François Chabaneau untuk membantu dalam penelitiannya terhadap platinum.
Chabaneau berhasil mengeluarkan berbagai kotoran dari bijih, termasuk emas,
merkuri, timah, tembaga, dan besi. Ini membuatnya percaya bahwa ia sedang bekerja
dengan satu logam, tetapi sebenarnya masih berisi bijih besi yang belum ditemukan
oleh kelompok platinum logam. Hal ini menyebabkan hasilnya menjadi tidak
konsisten dalam percobaan. Suatu saat platinum tampak lunak, tetapi ketika
dipadukan dengan iridium, platinum tersebut akan menjadi jauh lebih rapuh. Kadang-
kadang logam sepenuhnya tahan api, tapi ketika dipadukan dengan osmium, platinum
tersebut akan menguap. Setelah beberapa bulan, Chabaneau berhasil memproduksi 23

18
kilogram murni, platinum lentur dengan memukul dan menekan bentuk spons
sehingga putih dan panas. Chabeneau menyadari bahwa infusibility dari platinum
akan meminjamkan nilai kepada benda-benda yang terbuat dari itu, dan juga memulai
bisnis dengan Cabezas Joaquín untuk memproduksi batang baja dan peralatan dari
platinum. Sehingga dimulailah “zaman platinum” di Spanyol.

3. Upaya pelenturan

Scheffer mendiskripsikan platinum sebagai logam yang kurang lentur


daripada emas,tetapi kekuatan ketahanan terhadap korosinya sama dengan emas. Carl
von platina Sickingen juga meneliti platinum secara ekstensif pada tahun 1772 dia
berhasil membuat lentur platinum dengan memadukan Platinum dengan emas, yang
larut dalam paduan aqua regia, sehingga menimbulkan platinum dengan amonium
klorida, membakar chloroplatinate ammonium dan memukul halus hasilnya dengan
baik sehingga platina dapat membuatnya menyatu.

Carl von Sickingen meneliti platina lebih mendalam pada tahun 1772. Ia
berhasil membuat platina lentur dengan memadukannya dengan emas, melarutkan
aloy tersebut dengan aqua regia, mengendapkan platina dengan amonium klorida,
menyalakan amonium kloroplatinat, dan memalu platina yang terpisah untuk
membuatnya menyatu. Franz Karl Achard membuat krus platina pertama pada tahun
1784. Ia menggunakan platina dengan cara meleburnya menggunakan arsen,
kemudian menguapkan arsennya.[39]

Oleh karena anggota keluarga platina lainnya belum diketemukan (platina


adalah yang pertama), Scheffer dan Sickingen membuat asumsi yang keliru tentang
kekerasannya—yang lebih disebabkan oleh besi murni—platina menjadi bahan yang
relatif keras, bahkan rapuh, ketika kelenturan dan elastisitasnya mendekati emas.
Asumsi mereka tidak dapat dihindari karena platina yang digunakan dalam percobaan
mereka sangat terkontaminasi dengan unsur-unsur keluarga platina lainnya seperti

19
osmium dan iridium, yang menyebabkan aloy platina menjadi rapuh. Perpaduan
residu platina tak murni ini, disebut “plyoksen”, dengan emas merupakan satu-
satunya cara pada saat itu untuk mendapatkan senyawa yang lunak, tetapi sekarang,
platina dengan tingkat kemurnian tinggi telah tersedia dan kabel yang sangat panjang
dapat dibuat dari platina murni, sangat mudah karena struktur kristalnya yang sama
dengan kebanyakan logam lunak lainnya.[43]

Pada tahun 1786, Charles III dari Spanyol menyediakan sebuah perpustakaan
dan laboratorium kepada Pierre-François Chabaneau untuk membantu penelitiannya
pada platina. Chabaneau berhasil menghilangkan sejumlah ketakmurnian dari bijih,
termasuk emas, raksa, timbal, tembaga, dan besi. Ini membuatnya meyakini bahwa ia
tengah bekerja dengan sebuat logam tunggal, tetapi pada kenyataannya bijih tersebut
masih mengandung logam-logam golongan platina yang belum diketahui. Hal ini
mengakibatkan hasil percobaannya tidak konsisten. Suatu saat, platina nampak lunak,
tetapi ketika dipadu dengan iridium, ia menjadi sangat rapuh. Kadang-kadang
logamnya tidak dapat terbakar, tetapi ketika dipadu dengan osmium, menjadi
menguap. Setelah beberapa bulan, Chabaneau berhasil memproduksi 23 kg (50,71 lb)
platina murni serta lunak dengan cara memalu dan menekan sponsnya ketika masih
putih membara. Chabeneau menyadari platina akan berharga dalam pembuatan
berbagai obyek, sehingga ia segera memulai bisnis dengan Joaquin Cabezas untuk
memproduksi platina ingot dan perkakas platina. Ini merupakan dimulainya “abad
platina” di Spanyol.[39]

Pada tahun 2007, Gerhard Ertl memenangkan Nobel Kimia untuk penentuan
detail mekanisme molekular oksidasi katalitik karbon monoksida menggunakan
platina (sebagai pengubah katalitik).

20
H. Kelangkaan

Kelimpahan Platina di Alam Platinum adalah logam yang sangat langka,


terjadi hanya 0,003 ppb dalam kerak bumi. Platinum sering ditemukan oleh penduduk
asli bercampur dengan iridium sebagai platiniridium. Platinum sering ditemukan
dalam bagian sekunder, dan berkombinasi dengan logam grup platina lain dalam
tanah alluvial. Platinum banyak ditemukan di Pegunungan Ural, Rusia. Dalam nikel
dan tembaga, logam grup platina terjadi sebagai sulfida (yaitu (Pt, Pd) S)), tellurides
(yaitu PtBiTe), antimonides (PdSb), dan arsenides (yaitu PtAs2) dan juga sebagai
paduan akhir nikel atau tembaga. Platinum arsenide, sperrylite (PtAs2), adalah
sumber utama dari platinum terkait dengan bijih nikel di Sudbury Basin di Ontario,
Kanada. Mineral sulfida yang langka cooperite, (Pt, Pd, Ni) S, mengandung platinum
bersama dengan paladium dan nikel. Cooperite terjadi di dalam Merensky Reef
Bushveld kompleks, Gauteng, Afrika Selatan. Cadangan utama tembaga terbesar
yang diketahui berada di kompleks Bushveld di Afrika Selatan. Selain itu Norilsk di
Rusia dan Sudbury Basin, Kanada, adalah dua deposito besar lainnya. Di Sudbury
Basin, bijih nikel yang banyak itu setelah diolah hanya mendapatkan platinum 0,5
ppm dalam bijih. Cadangan yang lebih kecil juga ditemukan di Amerika Serikat,
yaitu di Range Absaroka di Montana. Hal ini menunjukan bahwa dalam produksi
nikel besar- besaran hanya satu bagian logam platinum yang ditemukan dalam dua
juta bagian bijih mineral. Pada tahun 2005, Afrika Selatan adalah produsen platina
dengan hampir 80% saham diikuti oleh Rusia dan Kanada. Platinum ada kelimpahan
yang lebih tinggi di Bulan dan di meteorit. Sejalan dengan itu, platinum ditemukan
dalam kelimpahan sedikit lebih tinggi pada situs-situs dari bolide impact pada Bumi
yang berkaitan dengan dampak yang dihasilkan pasca vulkanisme, dan dapat
ditambang secara ekonomis; salah satu contohnya ada di Sudbury Basin. Platinum
terdapat di alam, dengan sejumlah kecil iridium, osmium, palladium, ruthenium dan
rhodium, yang merupakan grup logam yang sama. Semuanya ditemukan pada tanah

21
alluvial di pegunungan Ural Kolumbia, dan di negara bagian Amerika sebelah barat.
Sperrilit, merupakan mineral platinum.

I. Produksi

Produksi logam golongan platina secara individu biasanya dimulai dari residu
produksi logam lain dengan campuran beberapa logam tersebut. Salah satu produk
awalnya adalah residu anode produksi emas (selain metode refining cepat yang
digunakan sekarang), tembaga, atau nikel. Perbedaan dalam reaktivitas kimia dan
kelarutan beberapa senyawa logam ini pada ekstraksi digunakan untuk memisahkan
mereka.

Pemisahan dimulai dengan melarutkan sampel. Jika digunakan aqua regia,


maka terbentuk kompleks Cl. Setiap perak yang ada kemudian dipisahkan dengan
pembentukan perak klorida yang tidak larut. Rodium sulfat dipisahkan setelah garam
dilebur bersama dengan natrium bisulfat dan dicuci dengan air. Residunya kemudian
dilebur bersama dengan natrium peroksida, yang melarutkan seluruh logam dan
meninggalkan iridium. Dua logam yang tersisa, rutenium dan osmium, membentuk
rutenium dan osmium tetroksida setelah penambahan klor dalam larutan. Osmium
tetroksida kemudian dilarutkan dalam natrium hidroksida alkoholik dan dipisahkan
dari rutenium tetroksida. Seluruh senyawa kimia final logam ini dapat direduksi
menjadi unsur logam menggunakan hidrogen

22
Gambar 1.10. 1.000 cm3 platina murni 99,9%, bernilai sekitar US$970.600 pada
harga per 14 Juli 2012.[45]

Gambar 1.11 Tren produksi platina dari waktu ke waktu[46]

J. Produksi dalam reaktor nuklir

Jumlah yang signifikan dari tiga logam golongan platina—rutenium, rodium dan
palladium—terbentuk sebagai produk fisi dalam reaktor nuklir. [11] Dengan kenaikan
harga dan peningkatan permintaan global, bermunculanlah logam mulia hasil
produksi reaktor sebagai sumber alternatif. Berbagai penelitian melaporkan
kemungkinan mendapatkan logam mulia hasil pemulihan fisi dari bahan bakar nuklir
yang dibuang.

23
Platina, bersama dengan logam golongan platina sisanya, secara komersial
diperoleh sebagai produk samping dari penambangan dan pemrosesan nikel dan
tembaga. Selama elektrorefining tembaga, logam mulia seperti perak, emas dan
logam golongan platina serta selenium dan telurium mengendap di dasar sel sebagai
"lumpur anode", yang merupakan titik tolak ekstraksi logam golongan platina.[47]

Jika platina murni ditemukan dalam placer deposit atau bijih lainnya, ia dapat
diisolasi dari mereka dengan berbagai metode pengurangan ketakmurnian. Karena
platina secara signifikan lebih padat daripada banyak ketakmurnian, ketakmurnian
yang lebih ringan dapat dihilangkan dengan hanya mengapungsingkirkan mereka
dalam cairan. Platina bersifat paramagnetik, sedangkan nikel dan besi keduanya
feromagnetik. Kedua ketakmurnian ini kemudian dihilangkan dengan mengalirkan
elektromagnet di atas campuran. Oleh karena platina mempunyai titik leleh lebih
tinggi daripada sebagian besar zat lainnya, banyak ketakmurnian yang dapat dibakar
atau dilebur tanpa melelehkan platina. Terakhir, platina tahan terhadap asam klorida
dan asam sulfat, sementara zat lain mudah diserang oleh kedua asam ini.
Ketakmurnian logam dapat dihilangkan dengan mengaduk campuran dalam salah satu
dari kedua asam ini, dan memulihkan platina yang tertinggal.[48]

Satu metode yang mudah untuk pemurnian platina kasar, yang mengandung
platina, emas, dan logam golongan platina lainnya, adalah dengan mengolahnya
menggunakan aqua regia, yang dapat melarutkan paladium, emas dan platina,
sementara osmium, iridium, rutenium dan rodium tidak bereaksi. Emas diendapkan
dengan penambahan besi(II) klorida dan setelah emas dipisahkan dengan cara
penyaringan, platina diendapkan sebagai amonium kloroplatinat dengan penambahan
amonium klorida. Amonium kloroplatinat dapat dikonversi menjadi platina dengan
pemanasan.[49] Heksakloroplatinat(IV) yang tak mengendap dapat direduksi dengan
seng unsur, dan platina diperoleh dengan metode yang sama seperti yang dilakukan
dalam pemulihan residu platina skala laboratorium.[50]

24
K. Aplikasi

Gambar 1.12 Penampang pengubah katalitik berinti logam

Dari 224 ton platina yang dijual pada tahun 2013, 101 ton digunakan untuk
peralatan pengendali emisi kendaraan (45%), 66,3 ton untuk perhiasan (30%),
19,4 ton untuk produksi bahan kimia dan pengolahan minyak bumi (8,7%), dan
5.88 ton untuk aplikasi elektronik seperti hard disk drive (2,6%). Sebanyak 31,4 ton
sisanya digunakan untuk beragam aplikasi minor lainnya, seperti obat-obatan dan
biomedis, pembuatan peralatan gelas, investasi, elektrode, obat antikanker, sensor
oksigen, busi dan mesin turbin.[51]

1. Katalis

Platina paling banyak digunakan sebagai katalis dalam reaksi kimia,


seringkali sebagai platina hitam. Unsur ini telah digunakan sebagai katalis sejak awal
abad ke-19, ketika serbuk platina digunakan untuk mengkatalisis pengapian hidrogen.
Aplikasi paling penting adalah dalam otomotif sebagai pengubah katalitik (catalytic
converter), yang memungkinkan pembakaran lengkap hidrokarbon yang tak terbakar
berkonsentrasi rendah dari knalpot menjadi karbon dioksida dan uap air. Platina juga
digunakan dalam industri minyak bumi sebagai katalis dalam sejumlah proses
pemisahan, tetapi terutama dalam pembentukan ulang berkatalisis (catalytic
reforming) nafta rantai lurus menjadi bensin berkadar oktana yang lebih tinggi
sehingga menjadi kaya senyawa aromatik. PtO 2, yang juga dikenal sebagai katalis
Adams, digunakan sebagai katalis hidrogenasi, terutama untuk minyak sayur.[27]

25
Platina juga mengkatalisis dekomposisi hidrogen peroksida menjadi air dan
oksigen[52] dan digunakan dalam sel bahan bakar[53] sebagai katalis untuk mereduksi
oksigen.[54]

2. Standar

Gambar 1.13 Prototipe batang Meter Internasional

Mulai 1889 hingga 1960, meter didefinisikan sebagai panjang batang logam
paduan platina-iridium (90:10), dikenal sebagai batang Meter Prototipe Internasional.
Batang sebelumnya dibuat dari platina pada tahun 1799. Kilogram Prototipe
Internasional tetap didefinisikan dengan tabung logam paduan platina-iridium yang
dibuat pada tahun 1879.[55]

Elektrode hidrogen standar juga menggunakan elektrode platina berlapis


platina mengingat ketahanannya terhadap korosi serta sifat-sifat lainnya.[56]

3. Sebagai investasi

Platina adalah komoditas logam berharga; bulionnya mempunyai kode mata


uang ISO XPT. Koin, batangan, dan ingot diperdagangkan atau dikoleksi. Platina
juga digunakan dalam perhiasan, biasanya sebagai logam paduan 90–95%, karena
sifat inertnya. Ia digunakan untuk investasi sebagai prestise dan nilai bulionnya yang
inheren. Publikasi perdagangan perhiasan menyarankan para pengrajin perhiasan

26
untuk menunjukkan goresan-goresan kecil pada permukaan (yang mereka sebut
patina) sebagai fitur yang diinginkan dalam percobaan untuk mendongkrak nilai
produk platina.[57][58]

Dalam industri arloji, Vacheron Constantin, Patek Philippe, Rolex, Breitling,


dan perusahaan lainnya menggunakan platina untuk memproduksi seri limited edition
arloji mereka. Para pengrajin arloji mengapresiasi sifat-sifat unik platina, karena tidak
mudah bernoda maupun aus (yang disebut terakhir relatif terhadap emas).[59]

Gambar 1.14 Harga rata-rata platina dari tahun 1992 hingga 2012 dalam US$ per troy
ounce (~$20/g)[60]

Harga platina, seperti komoditas industri lainnya, lebih volatil daripada emas.
Pada tahun 2008, harga platina terpuruh dari $2.252 ke $774 per oz, [61] kerugian
hampir ⅔ dari nilainya. Sebaliknya, harga emas jatuh dari ~$1,000 ke ~$700/oz pada
periode yang sama, hanya kehilangan ⅓ dari nilainya.

Selama periode ekonomi stabil dan tumbuh secara berkelanjutan, harga


platina cenderung dua kali harga emas, sementara selama periode ekonomi tak
menentu,[62] harga platina cenderung turun karena berkurangnya permintaan industri,
jatuh di bawah harga emas. Harga emas lebih stabil dalam periode ekonomi yang
melambat, karena emas dianggap sebagai perlindungan yang aman. Meskipun emas
digunakan dalam aplikasi industri, permintaannya tidak terlalu terpengaruh oleh
penggunaan industri, Pada abad ke-18, kelangkaan platina membuat Raja Louis XV

27
dari Perancis menitahkan bahwa platina adalah satu-satunya logam yang cocok bagi
raja.[63]

L. Penggunaan lain

Dalam laboratorium, kawat platina digunakan sebagai elektrode, cawan dan


penyangga platina digunakan dalam analisis termogravimetri karena persyaratan ketat
tentang keinertan bahan kimia pada pemanasan temperatur tinggi (~1000 °C). Platina
digunakan sebagai logam pemadu dalam beragam produk logam, termasuk kabel
berkualitas tinggi, wadah laboratorium tahan korosi, peralatan medis, prostesis gigi,
kontak listrik, dan termokopel. Platina-kobalt, suatu logam paduan dengan komposisi
tiga bagian platina dan satu bagian kobalt, digunakan untuk membuat magnet
permanen yang relatif kuat.[27] Anode berbasis platina digunakan pada kapal, pipa,
dan dermaga baja.[10]

Simbol prestise

Lihat pula: Album platinum dan Platinum (warna)

Gambar 1.15 Bermacam-macam bongkahan platina alami

Langkanya platina sebagai logam menyebabkan marketing


mengasosiasikannya dengan eksklusivitas dan kemakmuran. Kartu kredit dan debit
"Platinum" memiliki keistimewaan lebih besar daripada kartu "gold".[64]
"Penghargaan platinum" adalah rangking kedua tertinggi di atas "emas", "perak" dan
"perunggu", tetapi berada di bawah "diamond". Misalnya, di Amerika Serikat, album

28
musik yang terjual lebih dari 1 juta kopi akan diberi penghargaan "platinum",
sementara albuh yang terjual lebih dari 10 juta kopi mendapat penghargaan
"diamond".[65] Beberapa produk, seperti blender dan kendaraan, dengan aksen warna
putih keperakan diidentifikasi sebagai "platinum". Platina dianggap sebagai logam
berharga, meskipun pemanfaatannya tidak selumrah penggunaan emas atau perak.
Bingkai Mahkota Ratu Elizabeth The Queen Mother, yang dibuat untuk penobatan
dirinya sebagai Permaisuri Raja George VI, terbuat dari platina. Itu merupakan
mahkota pertama kerajaan Inggris yang terbuat dari logam ini.[66]

M. Paduan platina

Platinum (Pt) sangat cocok digunakan dalam paduan dengan Iridium yang dapat
meningkatkan kekerasannya. Platinum (Pt) terdapat dalam paduan logam mulia serta
endapan Tembaga-Nickel. Platinum (Pt) dapat pula diperoleh melalui proses extraksi
pada mas (gold) dan Nickel.

N. Masalah kesehatan

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, paparan jangka


pendek pada garam-garam platina dapat menyebabkan iritasi mata, hidung, dan
tenggorokan, sementara paparan jangka panjang akan menyebabkan alergi pada
saluran pernapasan dan kulit. Standar K3 saat ini adalah 2 mikrogram per meter kubik
udara rata-rata selama 8 jam kerja per hari.[67] National Institute for Occupational
Safety and Health telah menetapkan batas paparan yang direkomendasikan
(recommended exposure limit, REL) untuk platina adalah 1 mg/m 3 selama 8 jam
kerja.[68]

Zat antineoplastik berbasis platina digunakan dalam kemoterapi, dan


menunjukkan aktivitas yang baik melawan beberapa tumor.

29
Oleh karena platina adalah katalis dalam pembuatan karet silikon dan
komponen gel beberapa jenis implan medis (implan payudara, prostetik pengganti
sendi, cakram lumbar buatan, port akses vaskular, dll.), kemungkinan platina dapat
masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan efek kesehatan menjadi penelitian serius.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat dan institusi lainnya telah
meninjau isu dan menemukan tidak ada bukti yang mengarah pada keracunan in vivo.

1. Pembuatan alat pacu jantung

Selain untuk perawatan gigi, platina juga dimanfaatkan untuk membuat alat pacu
jantung. Sifat hypo allergic pada platina membuatnya sangat cocok untuk di gunakan
oleh siapa saja. Oleh sebab itulah, logam platinum menjadi satu-satunya logam yang
cocok untuk di jadikan alat alat pacu jantung dalam dunia medis.

2. Pembuatan alat pacu jantung

Platina juga di gunakan sebagai sambungan tulang yang patah. Sifat platina yang anti
karat dan strukturnya yang lebih padat daripada emas membuatnya sangat cocok
untuk dijadikan sambungan tulang yang patah.

3. Mencegah pertumbuhan sel kanker

Sebelumnya mungkin kita hanya tahu bahwa manfaat buah-buahan dan sayuran
sajalah yang mampu menangani penyakit seperti kanker. Namun dunia kedokteran
juga memanfaatkan platina sebagai logam untuk proses kemoterapi pasien.  Apakah
Anda tahu cisplatin? Yaitu obat yang dibuat menggunakan bahan platina. Obat ini
digunakan dalam proses kemoterapi yang memiliki sifat anti kanker, sehingga obat
ini sangat baik untuk mencegah pertumbuhan sel ganas seperi kanker.

30

Anda mungkin juga menyukai