SKRIPSI
Oleh
NIM. 511417019
FAKULTAS TEKNIK
2022
ANALISIS DEBIT BANJIR DAN TINGGI MUKA AIR SUNGAI BONE
TERHADAP ELEVASI DASAR JEMBATAN MOLINTOGUPO
SKRIPSI
Oleh
NIM. 511417019
FAKULTAS TEKNIK
2022
vi
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
viii
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia dan rahma-Nya skripsi ini
dapat diselesaikan. Skripsi ini dipersembahkan kepada kedua orangtua papa
Noprianto Kaharu dan Ibu Nondrawati Lapaugi yang selalu memberikan kasih
sayang, petunjuk, motivasi, serta doa dan dukungan yang tak terhingga selama
menjalani studi. Secara khusus, ucapan terimakasih kepada adik Fahria Ilmawati
Kaharu, Oma Dangi Alm. Agustin Hadiah, Opa Papi Alm. Halid N. Kaharu, Oma
Mami Rukiah Rahman, Om Bobbi dan Om Irwan Ali, serta kepada keluarga yang
tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Terimakasih kepada seluruh dosen Teknik Sipil yang telah banyak
membimbing, memberikan ilmu, dan berbagi banyak pengalaman. Terimakasih
kepada seluruh staf dan pegawai Fakultas Teknik yang senantiasa membantu
dalam hal akademik maupun non-akademik. Seluruh staf teknisi Laboratorium
Teknik Sipil yang telah banyak membantu dan memberikan ilmu pada saat
praktikum.
Terimakasih pula kepada Rachma Ditha Olii sekeluarga, Rifaldi N.
Panigoro sekeluarga, Rendy Rezaind, Elyando Trivanum, Rahmadani Said, Nur
Amaliah Muchtar, Mega P. Sudirman, Aida R. Salamanja, Moh. Reza Eka
Prasetya, S.T., dan Abdul Wahab Lihawa, S.T. yang selalu memberikan semangat
dan bantuan. Ucapan terimakasih dan permohonan maaf ditujukan kepada teman-
teman angkatan 2017 Berto, Yayat, Syahrul, Ainun, Mita, Feliks, Rafiq, Rahmat,
Alwin, Youdi, Teguh, Irfan, Binjen, Imran, Doni, Eza, Ayat.
Tak lupa pula ucapan terimakasih kepada senior-senior angkatan 2013,
2014, 2015, dan 2016 yang tekah banyak membantu selama proses perkuliahan,
penyelesaian tugas besar, serta memberikan dukungan, saran dan masukkan, sejak
awal masa studi di Jurusan S1 Teknik Sipil.
Terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang memberikan bantuan
data sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan mudah dan lancar. Semoga
ix
Allah SWT memberika rahmat dan karunia-Nya kepada semua pihak yang terlibat
dalam penyelesaian skripsi ini. Aamiin ya Rabbal Alamin.
INTISARI
Aan Nurhandiat Kaharu. 2022. Analisis Debit Banjir dan Tinggi Muka Air Sungai
Bone Terhadap Elevasi Dasar Jembatan Molintogupo, Skripsi, Program Studi S1
Teknik Sipil, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Gorontalo. Pembimbing Ir. Rawiyah Husnan, M.T. dan Ir. Barry Yusuf Labdul,
M.T.
Jembatan merupakan suatu konstruksi yang menghubungkan lintasan transportasi
yang terputus oleh sungai, danau, saluran, jalan, atau perlintasan lainnya. Dalam
perencanaan jembatan faktor hidrolika harus diperhitungkan untuk menganalisis
ruang bebas atau clearance. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis debit
banjir dan tinggi muka air Sungai Bone terhadap elevasi dasar Jembatan
Molintogupo.
Lokasi penelitian berada di Jembatan Molintogupo. Data yang digunakan yaitu
data sekunder berupa data curah hujan, luas DAS Bolango-Bone, potongan
melintang sungai, dan profil memanjang jembatan berupa panjang jembatan, lebar
jembatan dan elevasi dasar jembatan. Metode analisis data yaitu analisis hidrologi
untuk mendapatkan debit banjir rencana dan analisis hidrolika yang dibantu
dengan mengggunakan program HEC-RAS 6.0 untuk mendapatkan tinggi muka
air banjir.
Hasil analisis hidrologi diperoleh debit banjir rencana yang dihitung
menggunakan metode Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu untuk kala ulang 25
tahun sebesar 2567,13 m3/detik, kala ulang 50 tahun sebesar 2943,97 m3/detik,
dan kala ulang 100 tahun sebesar 3356,85 m3/detik yang masing-masing terjadi
pada jam ke 8. Hasil analisis hidrolika menggunakan program HEC-RAS 6.0
diperoleh elevasi tinggi muka air banjir dengan kala ulang 50 dan 100 tahun pada
ruas Jembatan Molintogupo berada pada 35,08 m dan 35,54 m sedangkan dasar
Jembatan Molintogupo berada pada elevasi 38,72 m, maka ruang bebas (C)
masing-masing sebesar 3,64 m dam 3,18 m, sehingga jembatan tersebut aman
terhadap banjir rencana dengan kala ulang 50 dan 100 tahun.
Kata Kunci : Debit Banjir, Tinggi Muka Air Banjir, Ruang Bebas, HEC-RAS
x
xi
KATA PENGANTAR
xii
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada beliau dan
keluarga.
8. Aryati Alitu, S.T., M.T., sebagai penguji I dalam memberikan arahan dan
masukan atas perbaikan skripsi. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada beliau dan keluarga.
9. Bapak dan Ibu dosen-dosen Jurusan Teknik Sipil yang tidak dapat
disebutkan satu-persatu yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan,
dukungan, motivasi, dan membagikan berbagai pengalaman selama proses
perkuliahan di Jurusan Teknik Sipil.
10. Seluruh staf dan pegawai dalam lingkungan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Gorontalo yang senantiasa membantu dalam hal akademik maupun
non-akademik.
11. Seluruh staf teknisi Laboratorium Teknik Sipil Universitas Negeri
Gorontalo yang telah banyak membantu dan memberikan ilmu pada saat
pelaksanaan praktikum.
Ucapan terima kasih dan penghargaan diberikan pula kepada Badan
Wilayah Sungai Sulawesi II Gorontalo dan PT. Marinda Utama Karya Subur atas
pelayanan dan pemberian data yang diperlukan untuk penyusunan skripsi.
Penulis
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPULi
HALAMAN LOGOii
HALAMAN JUDULiii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSIiv
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBINGv
LEMBAR PERNYATAAN HAK BEBAS ROYALTIvi
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITASvii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.....................................................................viii
INTISARI...............................................................................................................x
ABSTRACT............................................................................................................xi
KATA PENGANTAR..........................................................................................xii
DAFTAR ISI........................................................................................................xiv
DAFTAR TABEL...............................................................................................xvi
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xvii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xviii
DAFTAR NOTASI..............................................................................................xix
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................2
1.4 Batasan Masalah.................................................................................2
1.5 Manfaat Penelitian..............................................................................2
BAB II KAJIAN TEORITIS................................................................................3
2.1 Penelitian-Penelitian Terdahulu..........................................................3
2.2 Jembatan.............................................................................................5
2.3 Karakteristik Sungai...........................................................................6
2.4 Hidrologi.............................................................................................9
2.5 Hidrolika Sungai...............................................................................24
2.6 Program HEC-RAS...........................................................................29
xiv
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................31
3.1 Lokasi Penelitian...............................................................................31
3.2 Alat dan Bahan..................................................................................31
3.3 Metode Pengumpulan Data...............................................................32
3.4 Metode Analisis Data........................................................................32
3.5 Tahapan Penelitian............................................................................38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................40
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian.................................................40
4.2 Analisis Hidrologi.............................................................................42
4.3 Analisis Tinggi Muka Air.................................................................59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................62
5.1 Kesimpulan.......................................................................................62
5.2 Saran.................................................................................................62
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................63
LAMPIRAN..........................................................................................................65
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
Lampiran 1 Data Curah Hujan.............................................................................65
Lampiran 2 Peta Catchment Area........................................................................95
Lampiran 3 Data Geometri Sungai Bone.............................................................97
Lampiran 4 Hasil Analisis Tinggi Muka Air Banjir Kala Ulang 50 Tahun......101
Lampiran 5 Hasil Analisis Tinggi Muka Air Banjir Kala Ulang 100 Tahun.....106
Lampiran 6 Dokumentasi...................................................................................111
DAFTAR NOTASI
xviii
C : clearance atau ruang bebas (m),
d : tinggi curah hujan rata-rata (mm),
d1, d2 : tinggi curah hujan pad pos penakaran 1, 2 (mm),
An : luas daerah pengaruh pos penakar hujan (km2),
A : luas DAS total (km2),
Sd : standar deviasi (mm),
Xi : curah hujan di stasiun (mm),
Xrt : curah hujan rata-rata (mm),
Cs : koefisien skewness (mm),
Ck : koefisien kurtosis (mm),
Cv : koefisien variasi (mm),
XT : perkiraan nilai yang diharapkan dengan periode ulang T (mm),
T : periode ulang,
KT : nilai faktor frekuensi reduksi,
YTr : variabel reduksi sebagai fungsi periode ulang,
Yn : variabel reduksi sebagai fungsi dari banyak data,
Sn : reduksi standar deviasi untuk Distribusi Gumbel,
X2 : nilai Chi-Kuadrat terhitung,
N : jumlah sub kelompok dalam satu grup,
Of : frekuensi yang terbaca pada kelas yang sama,
Ef : frekuensi yang diharapkan sesuai dengan pembagian kelas,
DK : derajat kejenuhan,
K : banyak kelas,
α : banyak keterikatan,
RT : intensitas curah hujan untuk lama hujan (mm/jam),
R24 : curah hujan maksimum selama 24 jam (mm/jam),
Rt : rerata hujan dari awal sampai jam ke T (mm/jam),
Rn : curah hujan efektif (mm/jam),
C : koefisien pengaliran,
R : curah hujan rencana (mm/jam),
Qp : debit puncak banjir (m3/d),
xix
Tp : waktu permulaan banjir sampai puncak hidrograf (jam),
T 0,3 : waktu konsentrasi (jam),
tg : waktu konsentrasi (jam),
Tr : satuan waktu dari curah hujan (jam),
L : panjang sungai utama (km),
v : kecepatan rata-rata (m/detik),
R : jari-jari hidrolik (m),
S : kemiringan dasar saluran,
n : koefisien kekasaran Manning,
Q : debit (m3/detik),
Z : ketinggian dasar saluran dari garis referensi (m),
h : kedalaman air dari dasar saluran (m),
g : gaya gravitasi bumi (m2/detik),
hf : kehilangan energi akibat gesekan (m),
E : energi spesifik (m),
DAS : Daerah Aliran Sungai,
MAB : Muka Air Banjir,
HEC : Hydrologic Engineering Centre,
RAS : River Analysis System,
SI : System International (Metric System)
LOB : Left Over Bank,
ROB : Right Over Bank.
xx
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
3
4
146,7 m3/detik, 100 tahun 154,4 m3/detik, dan 200 tahun 164,0 m3/detik. Program
HEC-RAS didapat tinggi muka air pada stasiun 0 hingga pada stasiun 500 dengan
debit banjir kala ulang 5 tahun, 25 tahun, 50 tahun, 100 tahun, dan 200 tahun tidak
terjadi luapan.
Analisis debit puncak Sungai Air Lelangi terhadap elevasi dasar jembatan
dilakukan oleh Kahfi, dkk (2019). Analisis hidrologi menggunakan metode
Hidrograf Satuan Sintetik (HSS) Gama I dan HSS Nakayasu. Berdasarkan hasil
perhitungan distribusi frekuensi dari tiga metode curah hujan, yaitu metode
distribusi Gumbel Tipe I, Log Person Tipe III, dan Log Normal digunakan metode
Gumbel Tipe I untuk menghitung curah hujan rencana dengan periode ulang 2, 5,
10, 25, 50, dan 100 tahun, yaitu 25,91 mm, 59,84 mm, 82,30 mm, 110,69 mm,
131,75 mm, dan 152,65 mm. Hasil analisis hidrologi diperoleh debit puncak pada
DAS Air Lelangi pada periode ulang 100 tahun dengan metode HSS Nakayasu
adalah 752,73 m3/detik dengan waktu puncak sebesar 5 jam. Perhitungan debit
puncak dengan metode HSS Gama I adalah 672,20 m 3/detik dengan waktu puncak
sebesar 3 jam. Maka didapat tinggi permukaan air pada DAS Air Lelangi yaitu
4,34 m.
Penelitian Mursid dan Yatmadi (2020) yang bertujuan untuk mendapatkan
tinggi standar lantai jembatan MT Haryono terhadap muka air banjir Sungai
Ciliwung. Dalam penelitian ini dilakukan analisis hidrologi dan analisis hidrolika.
Analisis hidrologi menggunakan data hujan harian rata-rata DAS Ciliwung
dengan titik kontrol jembatan Kalibata, hidrograf banjir dihitung menggunakan
metode Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu. Analisis Hidrolika dilakukan
menggunakan bantuan program HEC-RAS 4.1.0. Analisis hidrolika terdiri dari
dua simulasi, pertama simulasi kalibrasi model Sungai Ciliwung Hilir pada
kondisi eksisiting berdasarkan kejadian banjir pada tanggal 4 Februari 2007
(Q2007) dan kedua simulasi dengan beberapa kala ulang banjir 5, 10, 20, 50, 100
tahun. Hasil analisis hidrologi untuk hujan maksimum harian menggunakan
metode Log Person III dan dari nilai maksimum hidrograf satuan dilakukan
analisis hidrolika menggunakan program HEC-RAS. Hasil analisis diperoleh
elevasi lantai jembatan standar kala ulang banjir 2, 5, 10, 20, 50, 100 tahunan,
5
banjir 2007 sebagai berikut +19.50, +20.50, 21.00, +21.10, +21.80, +22.10 dan
22,00 meter.
II.2 Jembatan
Jembatan secara umum adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk
menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan
seperti lembah yang dalam, alur sungai, danau, saluran irigasi, kali, jalan kereta
api, jalan raya yang melintang tidak sebidang, dan lain-lain.
Menurut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun 2017
dalam merencanakan jembatan dibutuhkan parameter untuk dapat menentukan
tipe bangunan atas, bangunan bawah dan pondasi, lokasi/letak jembatan, dan
material. Beberapa parameter itu diantaranya ada umur rencana jembatan dan
ruang bebas (clearance). Umur rencana jembatan standar adalah 50 tahun dan
jembatan khusus adalah 100 tahun. Umur rencana untuk jembatan permanen
minimal 50 tahun. Ruang bebas adalah jarak jagaan yang diberikan untuk
menghindari rusaknya struktur atas jembatan karena adanya tumbukan dari benda-
benda hanyutan atau benda yang lewat di bawah jembatan. Nilai ruang bebas (C)
di bawah jembatan ditentukan sebagai berikut:
II.4 Hidrologi
Hidrologi adalah suatu ilmu yang berkaitan dengan air di bumi, baik
mengenai terjadinya, peredaran dan penyebarannya, sifat-sifatnya, dan hubungan
dengan lingkungannya terutama dengan makhluk hidup (Triatmodjo, 2014).
Akhirnya aliran air di sungai akan sampai ke laut. Proses tersebut berlangsung
terus-menerus yang disebut dengan siklus hidrologi (Triatmodjo, 2014). Siklus
hidrologi ditunjukkan pada Gambar 2.6.
1. Rata-rata Aljabar
Cara ini adalah perhitungan rata-rata secara aljabar curah hujan di dalam
dan di sekitar daerah yang bersangkutan (Sosrodarsono dan Takeda, 2006).
Cara rata-rata aljabar menggunakan Persamaan 2.1.
n
d 1+d 2+ ⋯+ dn di
d= =∑ .......................................(2.1)
n i−1 n
dengan:
d : tinggi curah hujan rata-rata (mm),
11
2. Poligon Thiessen
Jika titik-titik pengamatan di dalam daerah tidak tersebar merata, maka
cara perhitungan curah hujan rata-rata dilakukan dengan memperhitungkan
daerah pengaruh tiap titik pengamatan (Sosrodarsono dan Takeda, 2006).
Perhitungan curah hujan menggunakan cara Poligon Thiessen menggunakan
Persamaan 2.2.
A1 . d 1+ A 2 . d 2 +…+ A n . d n n A i .d i
d= =∑ ..........................(2.2)
A i=1 A
dengan:
d : tinggi curah hujan rata-rata (mm),
dn : tinggi curah hujan pada pos penakar hujan (mm),
An : luas daerah pengaruh pos penakar hujan (km2),
A : luas DAS total (km2).
Cara Poligon Thiessen ditunjukkan pada Gambar 2.7.
3. Cara Isohyet
Pada cara ini kita harus menggambar kontur terlebih dahulu dengan
tinggi yang sama. Kemudian luas bagian di antara isohyet-isohyet yang
berdekatan diukur, dan harga rata-ratanya dihitung sebagai harga rata-rata
timbang dari nilai kontur. Cara Isohyet menggunakan Persamaan 2.3.
12
d 0 +d 1 d +d d +d
A1 + 1 2 A 2 +…+ n−1 n An
2 2 2 ...................(2.3)
d=
A 1+ A 2+ …+ A n
dengan:
d : tingggi curah hujan rata-rata (mm),
A1, A2, An : luas areal 1, 2, n (km2),
d0, d1, dn : curah hujan pada Isohyet 0, 1, n (mm).
Cara Isohyet ditunjukkan pada Gambar 2.8.
√
n
Sd= ∑ ¿ ¿ ¿ ¿...........................................(2.4)
i
dengan:
Sd : standar deviasi (mm),
Xi : curah hujan di stasiun (mm),
X : curah hujan rata-rata (mm),
n : jumlah data.
dengan:
Cs : koefisien skewness,
Xi : curah hujan di stasiun (mm),
X : curah hujan rata-rata (mm),
n : jumlah data,
Sd : standar deviasi (mm).
dengan:
Ck : koefisien kurtosis,
Xi : curah hujan di stasiun (mm),
X : curah hujan rata-rata (mm),
n : jumlah data,
Sd : standar deviasi (mm).
1. Distribusi Normal
14
dengan:
X : perkiraan nilai yang diharapkan dengan periode ulang T (mm),
Xrt : harga rata-rata data curah hujan (mm),
Sd : standar deviasi,
KT : nilai faktor frekuensi Reduksi Gauss ditunjukkan pada Tabel 2.1.
4. Distribusi Gumbel
Distribusi Gumbel menggunakan persamaan sebagai berikut:
X = X + K . Sd.....................................(2.11)
dengan:
XT : perkiraan nilai yang diharapkan dengan periode ulang T (mm),
X : harga rata-rata data curah hujan (mm),
Sd : standar deviasi,
K : faktor frekuensi, menggunakan Persamaan 2.12.
Y Tr −Y n
K= .......................................(2.12)
Sn
dengan:
YTr : variabel reduksi ditunjukkan pada Tabel 2.4.,
Yn : variabel reduksi ditunjukkan pada Tabel 2.5.,
Sn : standar deviasi ditunjukkan pada Tabel 2.6.
Tabel 2.4 Variabel Reduksi (YTR) sebagai Fungsi Periode Ulang Gumbel
Periode Ulang Reduce Variate
2 0,3665
5 14,999
10 22,502
20 29,606
25 31,985
50 39,019
100 46,001
200 52,96
500 62,14
1.000 69,19
5.000 85,39
18
10.000 99,21
Sumber : Suripin, 2004
n 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0,495 0,503 0,510 0,515 0,520
10 0,4996 0,5070 0,5128 0,5181 0,5220
2 5 0 7 2
0,523 0,526 0,529 0,532 0,534
20 0,5252 0,5283 0,5300 0,5382 0,5363
6 8 6 0 3
0,536 0,538 0,539 0,541 0,542
30 0,5371 0,5388 0,5400 0,5418 0,5430
2 0 7 0 4
0,546 0,544 0,548 0,546 0,547
40 0,5442 0,5453 0,5468 0,5473 0,5481
3 8 8 8 7
0,548 0,549 0,550 0,550 0,561
50 0,5489 0,5497 0,5504 0,5511 0,5518
5 3 1 8 5
0,552 0,552 0,553 0,553 0,554
60 0,5524 0,5530 0,5535 0,5540 0,5545
1 7 3 8 3
0,554 0,555 0,555 0,556 0,556
70 0,5550 0,5555 0,5559 0,5563 0,5567
8 2 7 1 5
0,556 0,557 0,557 0,558 0,558
80 0,5570 0,5574 0,5578 0,5581 0,5585
9 2 6 0 3
0,558 0,558 0,559 0,559 0,559
90 0,5587 0,5591 0,5593 0,5596 0,5599
6 9 2 5 8
0,560
100
0
Tabel 2.5 Variabel Reduksi (Yn) sebagai Fungsi dari Banyak Data
Sumber : Suripin, 2004
1. Uji Chi-Kuadrat
Uji Chi-Kuadrat menggunakan nilai x2 yang dapat dihitung menggunakan
Persamaan 2.13.
N 2
(Of −Ef )
X 2 =∑ ...................................(2.13)
i=1 Ef
dengan:
X2 : nilai Chi-Kuadrat terhitung,
N : jumlah sub kelompok dalam satu grup,
Of : frekuensi yang terbaca pada kelas yang sama,
Ef : frekuensi yang diharapkan sesuai dengan pembagian kelasnya.
Nilai X2 yang diperoleh harus lebih kecil dari X2cr (Chi-Kuadrat kritik).
Derajat kebebasan dihitung menggunakan Persamaan 2.14.
DK= K – (α + 1 ).......................................(2.14)
dengan:
DK : derajat kejenuhan,
K : banyak kelas, K = 1 + (3,3 Log n)
α : banyaknya keterikatan untuk uji Chi-Kuadrat adalah 2.
Nilai X2cr (Chi-Kuadrat kritik) ditunjukkan pada Tabel 2.7.
( )
R 24 24 23
RT = × ......................................... (2.15)
24 T
dengan:
RT : intensitas curah hujan untuk lama hujan T (mm/jam),
R24 : curah hujan maksimum selama 24 jam (mm),
T : lamanya curah hujan (jam).
Pada perhitungan untuk mendapatkan hidrograf banjir menggunakan cara
hidrograf satuan sintetik, maka pembagian curah hujan yang terjadi dalam
selang waktu diperlukan. Selang waktu yang diperlukan antara 5 – 7 jam
(Sudarmin, 2017). Pembagian curah hujan dapat dihitung menggunakan
Persamaan 2.16.
()
R 24 2
6 3
Rt = × ............................................ (2.18)
6 T
dengan:
Rt : rerata hujan dari awal sampai jam ke T (mm/jam),
R24 : curah hujan maksimum selama 24 jam (mm),
T : lamanya curah hujan (jam).
22
dengan:
Rn : curah hujan efektif (mm/jam),
C : koefisien pengaliran, ditunjukkan pada Tabel 2.9,
R : curah hujan rencana (mm/jam).
1 A Re
Q p= . ...............................................(2.19)
3,6 0,3 T p +T 0,3
dengan:
T p=t g +0,8 T r............................................................(2.20)
T 0,3=α t g...................................................................(2.23)
Qt =Q p × 0,3[ (
t −T p )+ ( 1,5T 0,3 ) ] /(2T 0,3)
............................(2.28)
terjadi aliran bebas maupun aliran tertekan pada saat yang berbeda. Misalnya
gorong-gorong untuk saluran drainase, pada saat normal alirannya bebas,
sedangkan pada saat banjir karena hujan tiba-tiba air akan memenuhi gorong-
gorong sehingga aliran tertejan (Suripin dan Sangkawati, 2008).
Jika kecepatan aliran pada suatu waktu tertentu tidak berubah sepanjang
saluran yang ditinjau, maka alirannya disebut aliran seragam (uniform flow).
Namun, jika kecepatan aliran pada saat tertentu berubah terhadap jarak, maka
alirannya disebut aliran tak seragam atau aliran berubah (non-uniform flow or
varied flow). Bergantung pada laju perubahan kecepatan terhadap jarak, aliran
dapat diklasifikasikan menjadi aliran berubah lambat laun (gradually varied
flow) atau aliran berubah tiba-tiba (rapidly varied flow) (Suripin, 2004).
3. Aliran Laminer dan Turbulen
Jika partikel zat cair yang bergerak mengikuti alur tertentu dan aliran
tampak seperti gerakan serat-serat atau lapisan-lapisan tipis yang paralel, maka
alirannya disebut aliran laminer. Sebaliknya, jika partikel zat cair bergerak
mengikuti alur yang tidak beraturan, baik ditinjau terhadap ruang maupun
waktu, maka alirannya disebut aliran turbulen (Suripin, 2004).
Gambar 2.12 Pola Distribusi Kecepatan Aliran (Suripin dan Sangkawati, 2008)
Q = A . v................................................(2.30)
dengan:
Q : debit (m3/detik),
A : luas penampang aliran (m2),
v : kecepatan aliran (m/detik).
II.5.6 Perhitungan Profil Muka Air
Ada beberapa tahapan yang dapat dipakai untuk menghitung profil muka air
pada aliran permanen tidak beraturan, diantaranya adalah Metode Tahapan
Langsung, Metode tahapan Standar, Metode Integrasi Grafis, Metode Bresse,
Metode Deret, dan Metode Flamant (Suripin dan Sangkawati, 2008).
dengan:
Z : ketinggian dasar saluran dari garis referensi (m),
h : kedalaman air dari dasar saluran (m),
V : kecepatan rata-rata (m/detik),
g : gaya gravitasi bumi (m2/detik),
hf : kehilangan energi karena gesekan dengan dasar saluran (m),
E : energi spesifik (m).
31
32
Isi nama file pada Tittle, nama file dengan akhiran .prj, kemudian klik
tombol OK.
34
c. Unit System
Sistem satuan yang dipakai dalam HEC-RAS dapat mengikuti Sistem
Amerika (US Customary) atau Sistem Internasional (SI). Default satuan
adalah US Customary. Untuk mengubahnya klik pada menu Options
│System International (Metric System)│Set as default for new project.
b. Untuk memasukkan data tampang lintang (cross section) dari ujung hilir ke
ujung hulu klik Options│Add a new Cross Section.
h. Data Cont/Exp Coefficients dibiarkan sesuai dengan nilai default dari HEC-
RAS. Untuk Contraction nilainya 0,1 dan Expansion nilainya 0,3.
i. Klik Apply Data, untuk menyimpan data ke dalam HEC-RAS. Kemudian
HEC-Ras akan menampilkan tampang lintang sungai.
j. Ulangi langkah (3) sampai (9) pada menu Options│Copy Current Cross
Section, untuk memasukkan data tampang lintang sungai selanjutnya.
k. Setelah semua data terisi, untuk menyimpan data tampang lintang sungai
(cross section) klik pada layar editor geometri File│Save Geometri Data.
3. Input Data Debit
Pada HEC-RAS ada dua jenis aliran yaitu aliran permanen (steady flow)
dan aliran tak permanen (unsteady flow). Pada penelitian ini jenis aliran
permanen (Steady flow). Klik tampilan awal HEC-RAS Edit│Steady Flow
Data. Ganti angka Enter/Edit Number of Profiles masukkan angka sesuai
dengan jumlah kala ulang yang digunakan, pada penelitian ini digunakan 2 kala
ulang. Kemudian isi besaran debit pada Profil Names and Flow Rates.
b. Biarkan pilihan yang lain apa adanya untuk Steady Flow File, dan Mixed
(Subcritical dan Supercritical) untuk Flow Regime.
c. Klik tombol Compute untuk mengaktifkan modul hitungan hidrolika. HEC-
Ras akan melakukan hitungan profil muka air, kemudian hitungan selesai.
5. Output HEC-RAS
Apabila telah melakukan langkah 1 sampai langkah 4, hasil analisis tinggi
muka air dapat dilihat pada menu View Cross Section.
Mulai
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Data Sekunder:
1. Data Curah Hujan
2. Data luas DAS
3. Potongan Melintang Sungai
4. Potongan Memanjang Jembatan
Analisis Hidrologi:
1. Analisis Distribusi Curah Hujan
2. Analisis Frekuensi
3. Uji Kecocokan
4. Analisis Debit Banjir
Selesai
40
41
42
arus angin. Curah hujan bulanan yang tercatat pada tahun 2021 berkisar antara
105,10 mm/bulan sampai 505,50 mm/bulan dengan jumlah hari hujan 13 hari
sampai 28 hari. Rata-rata suhu udara tiap bulannya berkisar antara 27,10º C
sampai 29,75º C. Lama penyinaran matahari berkisar antara 47,50% sampai
73,33%. Kelembaban udara yang tercatat berkisar antara 72,38% sampai 84,76%,
dengan kecepatan angin yang berkisar antara 0,39 m/detik sampai 0,63 m/detik
(Badan Pusat Statistik Kabupaten Bone Bolango, 2021).
Curah hujan yang digunakan adalah curah hujan maksimum dari masing-
masing stasiun yang terjadi pada taggal, bulan, dan tahun kejadian yang sama.
Analisis distribusi curah hujan menggunakan Persamaan 2.2 ditunjukkan pada
Tabel 4.2.
A1 . d 1+ A 2 . d 2 +…+ A n . d n
d=
A
¿ ( 0,056 ×72,5 )+ ( 0,287× 61,8 ) +¿ ¿
Tabel 4.2 Analisis Curah Hujan Metode Poligon Thiessen
44
√∑
n
Sd= ¿¿¿¿
i
Koefisien Skewness:
n
Cs=n ∑ ¿ ¿ ¿
i
10 ×133766,90
¿ =1,36 mm
(10−1 ) ( 10−2 ) 23,933
Koefisien Kurtosis:
46
n
Ck=n
2
∑ ¿¿¿
i
2
10 × 8616514,60
¿ =5,22mm
(10−1 ) ( 10−2 ) ( 10−3 ) 23,934
Koefisien Varians:
Sd
Cv=
X
23,93
¿ =0,31
76,82
Tabel 4.6 Analisis Distribusi Frekuensi Metode Log Pearson Tipe III
47
Curah 2 3 4
No Tahun Log Xi ̅
Log Xi - Log X ̅ )
(Log Xi - Log X ̅ )
(Log Xi - Log X ̅ )
(Log Xi - Log X
Hujan (Xi)
1 2011 99,54 1,9980 0,12910 0,01667 0,00215 0,00028
2 2012 54,64 1,7375 -0,13135 0,01725 -0,00227 0,00030
3 2013 67,96 1,8322 -0,03666 0,00134 -0,00005 0,00000
4 2014 64,70 1,8109 -0,05795 0,00336 -0,00019 0,00001
5 2015 61,02 1,7855 -0,08340 0,00696 -0,00058 0,00005
6 2016 67,21 1,8274 -0,04146 0,00172 -0,00007 0,00000
7 2017 54,61 1,7372 -0,13165 0,01733 -0,00228 0,00030
8 2018 74,63 1,8729 0,00402 0,00002 0,00000 0,00000
9 2019 94,41 1,9750 0,10614 0,01127 0,00120 0,00013
10 2020 129,44 2,1121 0,24319 0,05914 0,01438 0,00350
Σ 18,69 0,13505 0,01229 0,00457
Log X̅ 1,87
Sd 0,12
Cs 0,93
Tabel 4.7 Hasil Analisis Distribusi Frekuensi berdasarkan Periode Ulang (T)
No Kala Ulang Rumus KT Log Xt Xt
1 5 Tahun 0,766 1,9792 95,33
2 10 Tahun 1,339 2,0495 112,08
3 25 Tahun ̅ + KT . Sd
Log Xt = Log X 2,026 2,1336 136,01
4 50 Tahun 2,511 2,1931 155,98
5 100 Tahun 2,976 2,2501 177,85
Log XT = Log X + KT . Sd
= 1,87 + 0,766 x 0,12
= 1,9792 mm
XT = 95,33 mm
IV.2.4 Uji Distribusi Frekuensi
Uji distribus frekuensi dilakukan untuk memastikan apakah metode Log
Pearson Tipe III yang dipilih analisis distribusi frekuensi dapat digunakan atau
tidak. Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk menguji distribusi frekuensi yaitu
uji Chi-Kuadrat dan uji Smirnov-Kolmogorov.
48
1. Uji Chi-Kuadrat
Syarat uji Chi-Kuadrat adalah apabila x2 < x2cr, maka metode yang
dipilih pada analisis distribusi frekuensi dapat digunakan. Hasil analisis
untuk uji Chi-Kuadrat ditunjukkan pada Tabel 4.8.
Jumlah kelas:
K = 1 + 3,3 Log n
= 1 + 3,3 Log 10
= 4,33 = 4 kelas
Frekuensi banyaknya kelas yang diharapkan terjadi:
n 10
Ef ¿ = = 2,5
K 5
Derajat kejenuhan:
DK = K – (α + 1)
= 4 (2+1) = 1
Berdasarkan DK = 1 dari Tabel 2.7 diperoleh nilai x 2cr adalah 3,841
sehingga metode Log Pearson Tipe III yang digunakan pada analisis
distribusi frekuensi dapat diterima karena memenuhi syarat untuk uji Chi-
Kuadrat yaitu x2 < x2cr (0,400 < 3,841).
2. Uji Smirnov-Kolmogorov
Syarat uji Smirnov-Kolmogorov adalah apabila ∆maks < ∆kritik maka
metode yang dipilih pada analisis distribusi frekuensi dapat digunakan.
Hasil analisis untuk uji Smirnov-Kolmogorov ditunjukkan pada Tabel 4.9.
49
Berdasarkan Tabel 4.9 metode Log Pearson Tipe III yang dipilih pada
analisis distribusi frekuensi dapat digunakan karena memenuhi syarat untuk
uji Smirnov-Kolmogorov yaitu ∆maks < ∆kritik (0,09 < 0,41). Uji Smirnov-
Kolmogorov juga bisa dilakukan dengan menggunakan cara grafis untuk
mencari nilai ∆maks dengan cara melakukan penggambaran pada kertas
probabilitas. Hasil penggambaran pada kertas probabilitas Log Pearson Tipe
III ditunjukkan pada Gambar 4.2.
∆maks = 0,11
()
R 24 6 2
Rt = × 3
6 T
×( )
R 24 6 2
¿ 3
6 1
¿ 0,55 R24
Tabel 4.10 Intensitas Hujan
T (jam) RT (mm/jam)
1 0,55 R24
2 0,35 R24
3 0,26 R24
4 0,22 R24
5 0,19 R24
6 0,17 R24
Rn =C × R=0,85 ×95,33=81,03 mm
1 1195,29× 1 3
¿ . =27,85 m /detik
3,6 (0,3 ×6,89)+9,85
Tabel 4.14 Parameter Debit Banjir Metode HSS Nakayasu
Berdasarkan Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa debit puncak pada ordinat
HSS Nakayasu sebesar 27,854 m3/detik dan berada pada waktu puncak 6,90
jam. Selanjutnya analisis debit banjir rencana metode HSS Nakayasu dengan
Kala Ulang 25 tahun, 50 tahun, dan 100 tahun masing-masing ditunjukkan
pada Tabel 4.16, Tabel 4.17, dan Tabel 4.18.
55
Tabel 4.16 Debit Banjir Rencana HSS Nakayasu Kala Ulang 25 Tahun
Qt Hujan Efektif Jam-Jaman (mm)
Waktu Debit
3 1 2 3 4 5 6 3
(jam) (m /detik) (m /detik)
63,62 16,54 11,60 9,23 7,80 6,82
0 0,000 0 0
1 0,261 16,60 0,00 16,60
2 1,377 87,60 4,31 0,00 91,92
3 3,644 231,81 22,77 3,03 0,00 257,61
4 7,267 462,36 60,25 15,97 2,41 0,00 541,00
5 12,415 789,89 120,18 42,27 12,72 2,03 0,00 967,09
6 19,231 1223,50 205,31 84,30 33,65 10,74 1,78 1.559,27
6,90 26,858 1708,75 318,01 144,02 67,11 28,41 9,39 2.275,70
7 26,519 1687,18 444,14 223,08 114,65 56,67 24,84 2.550,56
8 23,468 1493,09 438,53 311,55 177,59 96,82 49,54 2.567,13
9 20,768 1321,32 388,08 307,62 248,03 149,97 84,63 2.499,66
10 18,379 1169,32 343,44 272,23 244,90 209,45 131,09 2.370,43
11 16,265 1034,80 303,93 240,91 216,72 206,81 183,08 2.186,26
12 14,394 915,76 268,97 213,20 191,79 183,01 180,77 1.953,50
13 12,738 810,41 238,02 188,67 169,73 161,96 159,98 1.728,77
14 11,273 717,18 210,64 166,97 150,20 143,33 141,57 1.529,90
15 9,976 634,68 186,41 147,76 132,92 126,84 125,29 1.353,90
16 8,828 561,66 164,97 130,76 117,63 112,25 110,87 1.198,15
16,75 8,057 512,63 145,99 115,72 104,10 99,34 98,12 1.075,89
17 7,893 502,19 133,24 102,41 92,12 87,91 86,83 1.004,70
18 7,276 462,90 130,53 93,47 81,53 77,80 76,84 923,05
19 6,706 426,68 120,32 91,56 74,41 68,85 68,00 849,81
20 6,182 393,29 110,90 84,40 72,89 62,84 60,18 784,50
21 5,698 362,52 102,22 77,80 67,19 61,56 54,93 726,21
22 5,252 334,15 94,23 71,71 61,93 56,74 53,81 672,57
23 4,841 308,01 86,85 66,10 57,09 52,30 49,60 619,94
24 4,462 283,91 80,06 60,93 52,62 48,21 45,72 571,44
25 4,113 261,69 73,79 56,16 48,50 44,44 42,14 526,72
26 3,791 241,22 68,02 51,76 44,71 40,96 38,84 485,51
27 3,495 222,34 62,70 47,71 41,21 37,75 35,80 447,52
28 3,221 204,95 57,79 43,98 37,99 34,80 33,00 412,51
29 2,969 188,91 53,27 40,54 35,01 32,08 30,42 380,23
30 2,737 174,13 49,10 37,37 32,27 29,57 28,04 350,48
31,52 2,417 153,79 45,26 34,44 29,75 27,25 25,85 316,34
31 2,496 158,80 39,97 31,75 27,42 25,12 23,82 306,89
32 2,348 149,39 41,28 28,04 25,28 23,16 21,96 289,09
33 2,209 140,53 38,83 28,95 22,32 21,34 20,24 272,22
34 2,078 132,20 36,53 27,24 23,05 18,85 18,66 256,52
35 1,955 124,36 34,36 25,62 21,68 19,46 16,48 241,97
36 1,839 116,99 32,32 24,10 20,40 18,31 17,01 229,14
37 1,730 110,06 30,41 22,68 19,19 17,23 16,01 215,56
38 1,627 103,53 28,61 21,33 18,05 16,20 15,06 202,78
39 1,531 97,40 26,91 20,07 16,98 15,24 14,16 190,76
40 1,440 91,62 25,32 18,88 15,97 14,34 13,32 179,46
57
Tabel 4.17 Debit Banjir Rencana HSS Nakayasu Kala Ulang 50 Tahun
Hujan Efektif Jam-Jaman (mm)
Waktu Qt Debit
3 1 2 3 4 5 6 3
(jam) (m /detik) (m /detik)
72,96 18,96 13,30 10,59 8,94 7,82
0 0,000 0,00 0,00
1 0,261 19,03 0,00 19,03
2 1,377 100,46 4,95 0,00 105,41
3 3,644 265,84 26,11 3,47 0,00 295,42
4 7,267 530,24 69,10 18,32 2,76 0,00 620,41
5 12,415 905,84 137,82 48,47 14,58 2,33 0,00 1.109,05
6 19,231 1403,10 235,45 96,68 38,59 12,31 2,04 1.788,17
6,90 26,858 1959,59 364,70 165,16 76,96 32,59 10,76 2.609,76
7 26,519 1934,85 509,34 255,83 131,48 64,99 28,48 2.924,97
8 23,468 1712,26 502,91 357,29 203,66 111,03 56,81 2.943,97
9 20,768 1515,28 445,05 352,78 284,44 171,98 97,06 2.866,59
10 18,379 1340,97 393,85 312,19 280,85 240,20 150,33 2.718,39
11 16,265 1186,70 348,55 276,28 248,54 237,16 209,96 2.507,19
12 14,394 1050,18 308,45 244,50 219,95 209,88 207,31 2.240,27
13 12,738 929,37 272,97 216,37 194,64 185,74 183,46 1.982,55
14 11,273 822,46 241,56 191,48 172,25 164,37 162,35 1.754,47
15 9,976 727,84 213,77 169,45 152,44 145,46 143,68 1.552,64
16 8,828 644,11 189,18 149,96 134,90 128,73 127,15 1.374,03
16,75 8,057 587,88 167,42 132,71 119,38 113,92 112,52 1.233,82
17 7,893 575,91 152,80 117,44 105,65 100,81 99,58 1.152,19
18 7,276 530,85 149,69 107,19 93,49 89,22 88,12 1.058,55
19 6,706 489,31 137,98 105,00 85,33 78,95 77,98 974,56
20 6,182 451,02 127,18 96,79 83,59 72,06 69,01 899,66
21 5,698 415,73 117,23 89,22 77,05 70,59 62,99 832,81
22 5,252 383,21 108,06 82,23 71,02 65,07 61,71 771,30
23 4,841 353,22 99,60 75,80 65,47 59,98 56,88 710,95
24 4,462 325,58 91,81 69,87 60,34 55,28 52,43 655,32
25 4,113 300,11 84,63 64,40 55,62 50,96 48,32 604,04
26 3,791 276,63 78,00 59,36 51,27 46,97 44,54 556,78
27 3,495 254,98 71,90 54,72 47,26 43,30 41,06 513,22
28 3,221 235,03 66,28 50,44 43,56 39,91 37,85 473,06
29 2,969 216,64 61,09 46,49 40,15 36,79 34,88 436,05
30 2,737 199,69 56,31 42,85 37,01 33,91 32,16 401,93
31,52 2,417 176,36 51,90 39,50 34,12 31,25 29,64 362,78
31 2,496 182,11 45,84 36,41 31,45 28,81 27,32 351,93
32 2,348 171,31 47,33 32,16 28,99 26,55 25,18 331,53
33 2,209 161,16 44,53 33,20 25,60 24,48 23,21 312,18
34 2,078 151,61 41,89 31,24 26,43 21,62 21,40 294,18
35 1,955 142,62 39,41 29,38 24,87 22,32 18,90 277,49
36 1,839 134,17 37,07 27,64 23,39 21,00 19,51 262,78
37 1,730 126,21 34,87 26,00 22,01 19,75 18,36 247,20
38 1,627 118,73 32,81 24,46 20,70 18,58 17,27 232,55
39 1,531 111,69 30,86 23,01 19,47 17,48 16,24 218,77
40 1,440 105,07 29,03 21,65 18,32 16,45 15,28 205,80
58
Tabel 4.18 Debit Banjir Rencana HSS Nakayasu Kala Ulang 100 Tahun
Hujan Efektif Jam-Jaman (mm)
Waktu Qt Debit
3 1 2 3 4 5 6 3
(jam) (m /detik) (m /detik)
83,19 21,62 15,17 12,08 10,20 8,91
0 0,00 0,00 0,00
1 0,26 21,70 0,00 21,70
2 1,38 114,55 5,64 0,00 120,19
3 3,64 303,12 29,77 3,96 0,00 336,85
4 7,27 604,60 78,79 20,89 3,15 0,00 707,42
5 12,42 1032,89 157,15 55,27 16,63 2,66 0,00 1.264,59
6 19,23 1599,88 268,47 110,24 44,00 14,04 2,33 2.038,95
6,90 26,86 2234,41 415,84 188,32 87,76 37,15 12,27 2.975,77
7 26,52 2206,20 580,77 291,70 149,92 74,11 32,48 3.335,19
8 23,47 1952,40 573,44 407,40 232,22 126,61 64,78 3.356,85
9 20,77 1727,80 507,47 402,25 324,33 196,11 110,67 3.268,62
10 18,38 1529,03 449,09 355,98 320,23 273,88 171,42 3.099,64
11 16,26 1353,13 397,43 315,03 283,39 270,42 239,41 2.858,81
12 14,39 1197,47 351,71 278,79 250,79 239,32 236,38 2.554,45
13 12,74 1059,71 311,25 246,71 221,94 211,78 209,19 2.260,59
14 11,27 937,80 275,44 218,33 196,41 187,42 185,12 2.000,53
15 9,98 829,92 243,75 193,22 173,81 165,86 163,83 1.770,39
16 8,83 734,45 215,71 170,99 153,82 146,78 144,98 1.566,73
16,75 8,06 670,32 190,90 151,32 136,12 129,89 128,30 1.406,86
17 7,89 656,68 174,23 133,91 120,46 114,95 113,54 1.313,77
18 7,28 605,29 170,68 122,22 106,61 101,73 100,48 1.207,01
19 6,71 557,93 157,33 119,73 97,30 90,02 88,92 1.111,24
20 6,18 514,28 145,02 110,36 95,32 82,16 78,69 1.025,83
21 5,70 474,04 133,67 101,73 87,86 80,49 71,82 949,61
22 5,25 436,95 123,21 93,77 80,98 74,19 70,36 879,47
23 4,84 402,76 113,57 86,43 74,65 68,39 64,85 810,65
24 4,46 371,25 104,69 79,67 68,81 63,04 59,78 747,22
25 4,11 342,20 96,49 73,43 63,42 58,11 55,10 688,76
26 3,79 315,42 88,94 67,69 58,46 53,56 50,79 634,87
27 3,49 290,74 81,99 62,39 53,89 49,37 46,82 585,19
28 3,22 267,99 75,57 57,51 49,67 45,51 43,15 539,40
29 2,97 247,03 69,66 53,01 45,78 41,94 39,78 497,20
30 2,74 227,70 64,21 48,86 42,20 38,66 36,66 458,30
31,52 2,42 201,10 59,18 45,04 38,90 35,64 33,80 413,65
31 2,50 207,65 52,27 41,52 35,86 32,85 31,15 401,29
32 2,35 195,34 53,97 36,67 33,05 30,28 28,71 378,02
33 2,21 183,76 50,77 37,86 29,19 27,91 26,47 355,96
34 2,08 172,87 47,76 35,62 30,14 24,65 24,40 335,44
35 1,95 162,62 44,93 33,51 28,35 25,45 21,55 316,41
36 1,84 152,98 42,27 31,52 26,67 23,94 22,25 299,64
37 1,73 143,91 39,76 29,65 25,09 22,52 20,93 281,87
38 1,63 135,38 37,41 27,89 23,60 21,19 19,69 265,17
39 1,53 127,36 35,19 26,24 22,21 19,93 18,52 249,45
40 1,44 119,81 33,10 24,68 20,89 18,75 17,42 234,66
Berdasarkan Tabel 4.19 dan Gambar 4.5 diperoleh debit banjir rencana
metode HSS Nakayasu untuk kala ulang 25 tahun sebesar 2.567,13 m 3/detik,
kala ulang 50 tahun sebesar 2.943,97 m3/detik, dan kala ulang 100 tahun
sebesar 3.356,85 m3/detik masing-masing terjadi pada jam ke 8.
Gambar 4.6 Hasil Analisis Tinggi Muka Air Banjir Kala Ulang 50 Tahun
Berdasarkan Gambar 4.6 diperoleh bahwa elevasi tinggi muka air banjir
dengan kala ulang 50 tahun berada pada elevasi 35,08 m sedangkan dasar
Jembatan Molintogupo berada pada elevasi 38,72 m, sehingga ruang bebas (C)
antara tinggi muka air banjir dengan dasar jembatan sebesar 3,64 m, sehingga
jembatan tersebut aman terhadap debit banjir kala ulang 50 tahun. Pada elevasi
tinggi muka air banjir dengan kala ulang 100 tahun tetap dilakukan analisis tinggi
muka air menggunakan HEC-RAS yang ditunjukkan pada Gambar 4.7.
Gambar 4.7 Hasil Analisis Tinggi Muka Air Banjir Kala Ulang 100 Tahun
62
Pada kala ulang 100 tahun elevasi muka air banjir berada pada 35,54 m
sehingga ruang bebas (C) sebesar 3,18 m. Maka keberadaan jembatan tersebut
masih tetap aman meskipun untuk kala ulang 100 tahun. Namun, pada elevasi
muka air banjir kala ulang 50 tahun terjadi luapan air banjir pada tebing kanan
sungai, sedangkan untuk kala ulang 100 tahun terjadi luapan air banjir pada tebing
kiri dan kanan sungai. Adapun rekapitulasi hasil analisis muka air banjir
menggunakan HEC-RAS ditunjukkan pada Tabel 4.20.
Tabel 4.20 Rekapitulasi Hasil Analisis MAB Kala Ulang 50 dan 100 Tahun
Elevasi Tebing Elevasi MAB
No No Sta Keterangan
Kanan Kiri 50 Tahun 100 Tahun
1 0+000 31,91 32,37 30,29 30,34 Tidak Meluap
2 0+025 32,32 32,84 30,36 30,42 Tidak Meluap
3 0+050 32,37 32,89 35,54 35,97 Meluap pada tebing kiri dan kanan
4 0+075 32,54 32,38 35,48 35,96 Meluap pada tebing kiri dan kanan
5 0+100 32,37 32,77 35,53 35,98 Meluap pada tebing kiri dan kanan
6 0+125 32,32 33,54 35,67 36,16 Meluap pada tebing kiri dan kanan
7 0+150 32,23 33,74 35,45 35,93 Meluap pada tebing kiri dan kanan
8 0+175 32,12 35,02 35,38 35,87 Meluap pada tebing kiri dan kanan
9 0+200 32,08 35,23 35,25 35,74 Meluap pada tebing kiri dan kanan
10 0+225 31,99 32,36 33,50 33,89 Meluap pada tebing kiri dan kanan
11 0+250 32,21 32,04 32,99 33,24 Meluap pada tebing kiri dan kanan
12 0+275 31,91 31,88 32,60 32,83 Meluap pada tebing kiri dan kanan
13 0+300 31,91 31,77 32,27 32,46 Meluap pada tebing kiri dan kanan
14 0+325 31,63 31,98 32,20 32,40 Meluap pada tebing kiri dan kanan
15 0+350 31,47 31,53 31,61 31,79 Meluap pada tebing kiri dan kanan
Berdasarkan Tabel 4.19 diperoleh pada sta 0+050 sampai sta 0 +350 terjadi
luapan air banjir pada tebing kiri dan kanan sungai, sehingga diperlukan
penanganan khusus seperti membuat bangunan pengendali banjir pada ruas sungai
yang mengalami luapan air banjir.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil analisis debit banjir rencana menggunakan metode Hidrograf Satuan
Sintetik Nakayasu untuk kala ulang 25 tahun sebesar 2567,13 m3/detik, kala
ulang 50 tahun sebesar 2943,97 m3/detik, dan kala ulang 100 tahun sebesar
3356,85 m3/detik masing-masing terjadi pada jam ke 8.
2. Berdasarkan hasil pemodelan HEC-RAS, elevasi tinggi muka air banjir dengan
kala ulang 50 dan 100 tahun pada ruas Jembatan Molintogupo berada pada
35,08 m dan 35,54 m sedangkan dasar Jembatan Molintogupo berada pada
elevasi 38,72 m, maka ruang bebas (C) masing-masing sebesar 3,64 m dam
3,18 m, sehingga jembatan tersebut aman terhadap banjir rencana dengan kala
ulang 50 dan 100 tahun.
V.2 Saran
Adapun saran pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pada penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan aliran tak permanen
(umsteady flow) dengan menggunakan data hidrograf satuan.
2. Pada analisis hujan jam-jaman, sebaiknya menggunakan data pencatatan hujan
jam-jaman yang ada.
3. Pada analisis curah hujan efektif, sebaiknya menggunakan metode phi indeks
jika memiliki data debit.
4. Hasil dari penelitian ini bisa menjadi referensi untuk menentukan elevasi
bangunan pengendalian banjir terutama pada daerah yang mengalami luapan
air banjir.
63
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bone Bolango, 2021. Bone Bolango dalam
Angka 2021. Bone Bolango: BPS Kabupaten Bone Bolango.
Chow, V., 1997. Hidrolika Saluran Terbuka. Jakarta: Erlangga.
Kahfi, A. H., Fauzi, M. dan Amri, K., 2019. Analisis Debit Puncak Sungai Air
Lelangi Terhadap Elevasi Dasar Jembatan. Bengkulu, Civil Engineering
and Built Environment Conference, pp. 52-61.
Kamase, M., Hendratta, L. A. dan Sumarauw, J. S. F., 2017. Analisis Debit dan
Tinggi Muka Air Sungai Tondano di Jembatan Desa Kuwil Kecamatan
Kalawat. Jurnal Sipil Statistik. Volume 5 No 4, Hal 175-185.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2017. Kriteria
Perencanaan Jembatan dan Pembebanan Jembatan. Jakarta Selatan:
Kementerian PUPR.
Laya, A. L. M., 2019. Evaluasi Kapasitas Tampang Sungai Bolango (Pasca
Normalisasi Sungai). Skripsi. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo.
Mehta, D. J., Ramani, M. dan Joshi, M., 2014. Aplication of 1-D HEC-RAS Model
in Design of Channels. International Journal of Innovative Research in
Advanced Engineering. Volume 1 No 7, Hal 103-107.
Mursid, M. & Yatmadi, D., 2020. Perkiraan Tinggi Standar Lantai Jembatan
Terhadap Pengaruh Muka Air Banjir. Politeknologi. Volume 16 No 1, Hal
17-24.
Omran, Z. A., Othman, N. Y., dan Saleh, Z. A., 2018. Steady Flow Analysis for
Shatt Al-Hilla using HEC-RAS Program. International Journal of Civil
Engineering and Technology. Volume 9 No 6, Hal 524-533.
Pasaribu, M. J., 2016. Evaluasi Kondisi Tinggi Jagaan (Freeboard) Jembatan
Kereta Api pada Sungai Batang Serangan. Tugas Akhir. Bidang Studi
Teknik Sumber Daya Air, Departemen Teknik SIpil, Fakultas Teknik,
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Pantolay, A., 2013. Analisis Profil Fisik Sungai Bone Kabupaten Bone Bolango.
Skripsi. Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan IPA, Universitas
Negeri Gorontalo, Gorontalo.
Soemarto, 1987. Hidrologi Teknik. Surabaya: Usaha Nasional.
Sosrodarsono, S. dan Takeda, K., 2006. Hidrologi untuk Pengairan. Jakarta: PT
Pradnya Paramita.
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
Lampiran 2 Peta Catchment Area
95
96
97
Lampiran 4 Hasil Analisis Tinggi Muka Air Banjir Kala Ulang 50 Tahun
STA 0+000
101
STA 0+025
STA 0+050
STA 0+075
102
STA 0+100
STA 0+125
STA 0+150
103
STA 0+175
STA 0+200
STA 0+225
104
STA 0+250
STA 0+275
STA 0+300
105
STA 0+325
STA 0+350
Lampiran 5 Hasil Analisis Tinggi Muka Air Banjir Kala Ulang 100 Tahun
106
STA 0+000
STA 0+025
STA 0+050
107
STA 0+075
STA 0+100
STA 0+125
108
STA 0+150
STA 0+175
STA 0+200
109
STA 0+225
STA 0+250
STA 0+275
110
STA 0+300
STA 0+325
STA 0+350
Lampiran 6 Dokumentasi
111
Kondisi Eksisting Muka Air Normal Sungai Bone di Ruas Jembatan Molintogupo