Anda di halaman 1dari 116

RANCANGAN SISTEM PENYALIRAN TAMBANG PADA

BLOK C PT. BAULA PETRA BUANA KONAWE SELATAN


SULAWESI TENGGARA

SKRIPSI

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN


MENCAPAI DERAJAT SARJANA (S1)

OLEH :

YESI FEBRIATI
F1B2 13 079

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020

i
ii
KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas

Rahmat dan Hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir

yang berjudul “Rancangan Sistem Penyaliran Tambang Pada Blok C Di PT.

Baula Petra Buana” untuk memenuhi salah satu syarat guna memper oleh gelar

Sarjana Teknik pada Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Ilmu dan Teknologi

Kebumian Universitas Halu Oleo.

Ungkapan rasa cinta dan terima kasihyang dalam serta penghargaanyang

setinggi-tingginya kepada Ayahanda Abaradun dan Ibunda Marwah kakak

yang selama ini mendampingi, memberi semangat, motivasi dan kasih sayang,

terima kasih atas segala doa, restu, dan dukungan selama perkuliahan.Tak lupa

juga kepada saudara/(i)ku Yuyun Alista dan Indrawati yang selalu member

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Rektor Universitas Halu Oleo Kendari.

2. Dekan Fakultas Ilmu Dan Teknologi Kebumian.

3. Ketua Jurusan serta Sekretaris Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Ilmu

dan Teknologi Kebumian.

4. Bapak Drs. Firdaus, M.Si. selaku Pembimbing I yang telah meluangkan

banyak waktu dalam membantu memberikan masukan, saran, arahan dan

banyak inspirasi serta motivasi yang diberikan kepada penulis untuk tidak

pernah berhenti belajar dalam setiap bimbingan.

iii
5. Bapak Jahidin, S.Si., M.Si. selaku Pembimbing II yang telah sangat amat

sabar membantu dalam memberikan arahan, masukan, menginspirasi,

memotivasi dan memberikan saran yang membangun dalam setiap bimbingan

dan perkuliahan.

6. Bapak Deniyatno S.Si., MT selaku Ketua Sidang dalam seminar Tugas Akhir,

atas kemudahan dan keramahan yang diberikan kepada penulis dalam setiap

berurusan dan atas masukan yang bersifat membangun sehingga Tugas Akhir

ini dapat disempurnakan.

7. Bapak Wahab, S.Si., MT selaku sebagai Sekretaris penguji atas segala

keramahan, kemudahan dan bantuan serta saran yang diberikan kepada penulis

dalam setiap berurusan dan atas masukan yang bersifat membangun sehingga

Tugas Akhir ini dapat disempurnakan.

8. Bapak Marwan Zam Mili, ST., MT selaku sebagai Penguji atas segala

keramahan, kemudahan dan bantuan serta saran yang diberikan kepada penulis

dalam setiap berurusan dan atas masukan yang bersifat membangun sehingga

Tugas Akhir ini dapat disempurnakan.

9. Dosen-dosen dan Staf karyawan dan karyawati lingkup Jurusan Teknik

Pertambangan yang telah banyak membimbing penulis selama menempuh

pendidikan di Universitas HaluOleo.

10. Bapak Achmad Sahid, S.T selaku Kepala Teknik Tambang PT. Baula Petra

Buana yang telah banyak memberikan masukkan serta saran selama proses

pengambilan data dilapangan.

11. Bapak R. Abdullah Praja, S.T selaku Wakil Kepala Teknik PT. Baula Petra

Buana sekaligus pembimbing lapangan yang telah banyak memberikan arahan

dan bantuannya selama melakukan penelitian tugasakhir.

iv
12. Bapak Zaenal Nardin, S.T, Bapak Giovano Aldizia,S.Pi dan Bapak Rio

Aprialis Safitra,S.Pi, selaku pembimbing lapangan yang telah banyak

membantu dan meluangkan banyak waktu membimbing penulis selama proses

pengambilan data dilapangan.

13. Seluruh staf karyawan dan karyawati PT. Baula Petra Buana dan yang telah

membantu penulis dalam melakukan tugas akhir sampai selesainya skripsi ini.

14. Seluruh sahabat saya dari sekolah Ayu, Dita, Minarni, Esti, Ica,Nurhayati,

Iputu,gede.

15. Saudara-saudara Tambang UHO 013, yang terhebat dan terbaik khususnya

sahabat-sahabat saya siska, nyoman, isra, kiki, mariani, nurma, hanan, fadli,

nurdin, guslan, efendi, panji, ramal, ali, hindra, herlina, aldi, ifan, zamzibar,

erni.

16. Semua pihak yang tidak penulis sebutkan satu persatu yang telah terlibat dan

banyak membantu, sehingga Tugas Akhir ini dapatterselesaikan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan penelitian ini masih

jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran yang bersifat membangun penulis

harapkan guna kesempurnaan penyusunan laporan selanjutnya. Semoga penelitian

ini bermanfaat dan memberikan kontribusi ilmu pengetahuan kepada pembaca.

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatu,,,

Kendari, 2020

Penulis

v
RANCANGAN SISTEM PENYALIRAN TAMBANG PADA BLOK C
PT. BAULA PETRA BUANA KONAWE SELATAN
SULAWESI TENGGARA

Yesi Febriati (F1B2 13 079)


Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Ilmu Dan Teknologi
Kebumian,
Universitas Halu Oleo
Email :yesifebriati79@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini dilakukan di Desa Roraya, Kecamatan Tinanggea, Konawe Selatan,


Sulawesi Tenggara yang bertujuan (1) Menentukan rancangan drainase yang
sesuai di blok CPT.Baula Petra Buana, (2) Menentukan rancangan sediment pond
yang sesuai di blok C PT. Baula Petra Buana. Hasil penelitian ini diperoleh dari
data primer yaitu tataguna lahan serta hasil uji laboratorium berupa penentuan
diameter partikel, penentuan viskositas serta pengujian specific gravity dan data
sekunder berupa data curah hujan harian setempat, serta peta topografi.
Keduajenis data tersebut diolah sehingga mendapatkan rancangan saluran dan
kolam pengendap.Hasil dari analisis menunjukan bahwa rancangan saluran dan
kolam pengendap yang sesuai adalah (1) Saluran yang direncanakan adalah
berbentuk trapezium dimana perawatanya yang mudah serta pembuatanya yang
ekonomis. Dimensi saluran dibuat berdasarkan debit air yaitu0,4038 m3/s, dengan
lebar dasar saluran yaitu 0,80 meter, lebar saluran atas1,14 meter serta tinggi
saluran basah yaitu 0,61 meter. Kecepatan aliran air yang mengalir disaluran
terbuka menuju kolam pengendapan dalah 2,25 m/s, (2) Kolam pengendap yang
dirancang terdiri dari tiga (3) kolam pengendap dimana ada zona masukan, zona
pengendap dan zona keluaran. Dimana Panjang pond yaitu 6 meter, lebar pond 9
meter serta kedalaman pond 4 meter sehingga luas pond yaitu 131,57 m2 (dilihat
pada lampiran 6) dengan waktu penggerukan yaitu dijadwalkan tiga (3)harise kali
agar jumlah padatan yang terendapkan tidak melebihi dari volume kolam
pengendap.

Kata Kunci : Dimensi saluran, kolam pengendap

vi
DESIGN OF MINING DRAINAGE SYSTEM ON BLOCK C PT. BAULA
PETRA BUANA KONAWE SELATANSOUTHEAST SULAWESI

YesiFebriati (F1B2 13 079)


Mining Engineering Study Program, Faculty of Earth Sciences and
Technology,
Halu Oleo University
Email :yesifebriati79@gmail.com

Abstrack

The research was conducted in Roraya Village, Tinanggea Subdistrict, Konawe


Selatan, Southeast Sulawesi with the aim of (1) Determining the appropriate
drainage design in Block C of thePT.Baula Petra Buana, (2) Determining the
appropriate sediment pond design in block C PT. Baula Petra Buana. The results
of this study were obtained from primary data, namely land use and laboratory
test results in the form of determining particle diameter, determining viscosity and
testing of specific gravity and secondary data in the form of local daily rainfall
data, as well as topographic maps. The two types of data are processed so that
they get draft and settling ponds. The results of the analysis show that the design
of the channel and the appropriate settling pond are (1) The planned channel is in
the form of a trapezium where maintenance is easy and the production is
economical. The channel dimensions are made based on water discharge, which
is 0.4038 m3 / s, with a channel width of 0.80 meters, the upper channel width is
1.14 meters and the wet channel height is 0.61 meters. The speed of the flow of
water flowing through the open channel to the settling pond is 2.25 m / s, (2) The
sedimentary pond designed consists of three (3) settling ponds where there are
input zones, settling zones and output zones. Where the length of the pond is 6
meters, the width of the pond is 9 meters and the depth of the pond is 4 meters so
that the pond area is 131.57 m2 (seen in appendix 6) with the time of dredging
which is scheduled for three (3) days so that the amount of deposited
solid does not exceed the volume settling pond.

Keywords: Channel dimensions, settling ponds

vii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ........................................................................ ………... iv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... vii

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Batasan Masalah .............................................................................. 2
C. Rumusan Masalah ............................................................................ 3
D. Tujuan ……………………………………………………………. 3
E. Manfaat Penelitian ……………………………………………….. 3

II. KAJIAN PUSTAKA


A. Daur Hidrologi ................................................................................. 4
B. Curah Hujan ..................................................................................... 5
C. Sistem Penyaliran............................................................................. 10
1. Metode penyaliran tambang………………………………… ... 11
2. Rancangan system penyaliran tambang………………………. 12

III. METODE PENELITIAN


A. Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................................ 24
B. Jenis Studi Kasus .............................................................................. 24
C. Jenis Data .......................................................................................... 26
D. Instrumen .......................................................................................... 26
E. Tahapan Penelitian ............................................................................ 27
1. Studi Literatur ............................................................................. 27
2. Pengambilan dan Pengumpulan Data ......................................... 27
3. Pengolahan dan Analisis Data .................................................... 30
F. Kerangka Berpikir .............................................................................. 32

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Analisis Data Curah Hujan................................................................ 33
B. Rancangan Saluran Terbuka ............................................................. 34
C. Rancangan Kolam Pengendap........................................................... 45

viii
V. PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 49
B. Saran .................................................................................................. 49

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ix
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1. Periode ulang hujan rencana untuk saluran penyaliran ........................ 8
Tabel 2. Reduced Mean (Yn) ....................................................................... 9
Tabel 3. Nilai Variabel Reduksi Gumbel .................................................... 9
Tabel 4. Reduced Standard Deviation (Sn) ................................................. 10
Tabel 5. Koefisien kekerasan dinding saluran menurut manning................ 12
Tabel 6. Hubungan derajat dengan intensitas curah hujan .......................... 17
Tabel 7. Nilai koefisien limpasan ................................................................ 19
Tabel 8. Instrumen penelitian ...................................................................... 27
Tabel 9. Nilai koefisient hiessen stasiun curah hujan .................................. 37
Tabel 10. Curah hujan harian rata-rata .......................................................... 38
Tabel 11. Nilai standar deviasi ...................................................................... 39
Tabel 12. Nilai intensitas curah hujan ........................................................... 40
Tabel 13. Debit air limpasan .......................................................................... 43
Tabel 14. Hasil perhitungan rancangan saluran ............................................. 44
Tabel 15. Dimensi kolam pengendapan......................................................... 47

x
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Daur hidrologi.......................................................................... 5
Gambar 2. Penampangs aluran terbuka ..................................................... 14
Gambar 3. Dimensi saluran terbuka .......................................................... 14
Gambar 4. Sketsa kolam pengendapan ...................................................... 14
Gambar 5. Lokasi penelitian...................................................................... 25
Gambar 6. Viskosimeter ............................................................................ 28
Gambar 7. Saluran yang terbentuk secara alamai ..................................... 33
Gambar 8. Bentuk kolam pengendapan..................................................... 34
Gambar 9. Daerah Tangkapan Hujan ....................................................... 41
Gambar 10. Dimensi saluran ....................................................................... 44
Gambar 11. Rancangan kolam pengendapan .............................................. 48

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Data Curah Hujan Harian 2007-2016 ...................................... 73
Lampiran 2. Perhitungan data curah hujan yang hilang ............................... 82
Lampiran 3. Peta sebaran hujan menggunakan metode thiessen ................. 89
Lampiran 4. Peta topografi dan peta situasi tambang PT. BPB ................... 90
Lampiran 5. Hasil pengujian laboratorium .................................................. 91
Lampiran 6. Perhitungan Rancangan Saluran .............................................. 97
Lampiran 7. Hasi lanalisis kolam pengendapan ........................................... 100
Lampiran 8. Dokumentasi pengambilan data dan Pengujian Laboratorium .. 13

xii
1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Industri pertambangan merupakan salah satu industri yang padat modal,

dan resiko yang sangat besar. Oleh karena itu perencanaan harus matang agar

tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut dapat tercapai dengan

memuaskan. Didalam kegiatan pertambangan ada sebuah perencanaan sistem

penyaliran tambang. Sistem penyaliran tambang adalah suatu usaha yang

diterapkan pada daerah penambangan untuk mencegah, mengeringkan, atau

mengeluarkan air yang masuk ke daerah penambangan, (Sudaryanto, 2016).

Upaya ini dimaksudkan untuk mencegah terganggunya aktivitas penambangan

akibat adanya air dalam jumlah yang berlebihan, terutama pada musim hujan,

serta air yang berasal dari pit penambangan akan dialirkan melalui saluran terbuka

dan akan diendapkan di sediment pondan sebelum dialirkan ke- badan air agar

dapat mengantisipasi teradinya pendangkalan dan tercemarnya sungai yang

diakibatkan dari material-material yang terbawa.

PT. Baula Petra Buana merupakan salah satu perusahaan yang beroperasi

dibidang pertambangan di Sulawesi Tenggara. Metode penambangan yang

diterapkan adalah metode surface mining. Metode penambangan ini akan

menyebabkan terbentuknya cekungan yang luas sehingga sangat potensial untuk

menjadi daerah tampungan berasal dari air limpasan permukaan, terutama pada

saat cuaca ekstrim, (Sudaryanto, 2016).

Kegiatan penambangan di PT. Baula Petra Buana yang sementara

berlangsung adalah di blok A. Kegiatan penambangan yang dilakukan di blok A,


2

tidak memiliki sistem penyaliran yang direncanakan dengan baik. Terdapatnya

banyak genangan-genangan air yang ada di dasar pit, dan mengakibatkan kegiatan

penambangan tidak berlangsung secara maksimal, (Ezer Eben, 2014).

Metode yang akan di gunakan untuk penanganan masalah curah hujan

adalah metode Gumbel disebabkan dalam rancangan sistem penyaliran curah

hujan yang digunakan adalah curah hujan ekstrim, serta penentuan dimensi

saluran terbuka adalah saluran bentuk trapezium dengan persamaan manning.

Bentuk saluran trapezium adalah saluran yang digunakan dalam industry

pertambangan yang proses pembuatanya sangat mudah dan ekonomis serta bentuk

perawatanya sangat mudah, (Praja, 2013).

Adanya rencana pembukaan blok baru di PT. Baula Petra Buana, dalam

hal ini adalah blok C, maka pihak perusahaan harus membuat perencanaan yang

matang untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan menjadikan hal yang terjadi

di blok A sebagai pembelajaran agar tidak melakukan hal tersebut untuk yang

kedua kalinya dalam penanganan masalah air. Oleh karena itu, penulis melakukan

penelitian mengenai “Rancangan sistem penyaliran tambang pada Blok C PT.

Baula Petra Buana Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara”.

B. Batasan Masalah

Batasan masalah untuk penelitian ini adalah rancangan drainase serta

sediment pond blok C pada tambang terbuka PT. Baula Petra Buana, tanpa

memperhatikan kondisi air tanah.


3

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah diuraikan di atas, untuk lebih

terarahnya proses penelitian ini maka rumusan masalah yang diajukan adalah :

1. Bagaimana rancangan drainase yang sesuai pada blok C PT. Baula

Petra Buana ?

2. Bagaimana rancangan sediment pond yang sesuai untuk blok C PT.

Baula Petra Buana ?

D. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menentukan rancangan drainase yang sesuai di blok C PT.Baula Petra

Buana

2. Menentukan rancangan sediment pond yang sesuai di blok C PT. Baula

Petra Buana.

E. Manfaat

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Membuka wawasan mahasiswa serta mengaplikasikan materi yang

telah didapat dibangku perkuliahan mengenai kegiatan penambangan

serta menambah wawasan mengenai sistem penyaliran tambang

terutama dalam mendesain atau merancang sediment pondan

berdasarkan daerah tangkapan hujan demi kelancaran operasi kegiatan

penambangan.
4

2. Menghasilkan rancangan dimensi sediment pond dengan tepat agar

dapat mengendapkan material pengotor sebelum air mengalir ke badan

air atau pengairan umum sehingga badan air tidak tercemar.

3. Memberikan informasi serta msukan kepada pihak perusahaan

mengenai betapa pentingnya memerhatikan sistem penyaliran tambang

demi kelancaran operasi penambangan.


5

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Siklus Hidrologi

Hidrologi adalah ilmu yang membahas karakteristik menurut waktu dan

ruang tentang kuantitas dan kualitas air bumi, termasuk di dalamnya kejadian,

pergerakan, penyebaran, sirkulasi tampungan, eksplorasi, pengembangan dan

manajemen.Pembahasan tentang ilmu hidrologi tidak dapat dilepaskan dari siklus

hidrologi. Siklus hidrologi sendiri adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti

dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi,

evaporasi dan transpirasi, (Sosrodarsono S., dan Takeda. K., 2003)

Siklus hidrologi adalah suatu rangkaian proses yang terjadi dengan air

yang terdiri dari penguapan, presipitasi, infiltrasi dan pengaliran keluar (out flow).

Penguapan terdiri dari evaporasi dan transpirasi. Uap yang dihasilkan mengalami

kondensasi dan dipadatkan membentuk awan yang nantinya kembali menjadi air

dan turun sebagai presipitasi. Sebelum tiba di permukaan bumi presipitasi tersebut

sebagian langsung menguap ke udara, sebagian tertahan oleh tumbuh-tumbuhan

(intersepsi) dan sebagian mencapai permukaan tanah.

Air yang sampai ke permukaan tanah sebagian akan berinfiltrasi dan

sebagian lagi mengisi cekungan-cekungan di permukaan tanah kemudian mengalir

ke tempat yang lebih rendah (runoff), masuk ke sungai-sungai dan akhirnya ke

laut. Dalam perjalanannya, sebagian air akan mengalami penguapan. Air yang

masuk ke dalam tanah sebagian akan keluar lagi menuju sungai yang disebut

dengan aliran antara (interflow), sebagian akan turun dan masuk ke dalam air
6

tanah yang sedikit demi sedikit dan masuk ke dalam sungai sebagai aliran bawah

tanah (ground water flow), (Budiarto, 1999).

Gambar 1. Siklus Hidrologi ( Jevi, 2012)

B. Curah Hujan

Sumber utama air yang masuk ke lokasi penambangan adalah air hujan,

sehingga besar kecilnya curah hujan yang terjadi di sekitar lokasi penambangan

akan mempengaruhi banyak sedikitnya air tambang yang harus dikendalikan. Data

curah hujan biasanya disajikan dalam data curah hujan harian, bulanan, dan

tahunan yang dapat berupa grafik atau tabel.

a. Curah Hujan Yang Hilang

Keadaan data curah huan yang hilang ini untuk kepentingan tertentu dapat

mngganggu misalnya pada suatu saat nanti terjadi banjir, sedangkan data hujan

satu atau beberapa stasiun pada saat yang bersamaan tidak tersedia karena

berbagai sebab. Untuk menentukan perhitungan yang akurat semakin banyak data

curah huan yang hilang maka akan semakin akurat perhitungan yang akan
7

dilakukan namun terkadang ada beberapa titik stasiun pencatat curah hujan

terdapat data yang hilan. Hilangnya data curah hujan tersebut dapat disebabkan

oleh kelalaian dari petugas pencatat curah hujan atau rusaknya alat pencatat curah

hujan karena kurangnya perawatan.

Untuk memperbaiki atau memperkirakan data curah hujan yang tidak

lengkap atau hilang, maka dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan

salah satu metode yaitu metode normal ratio (Fanny, dkk, 2016).

Metode Normal Ratio adalah salah satu metode yang digunakan untuk

mencari data yang hilang. Metode perhitungan yang digunakan cukup sederhana

yakni dengan memperhitungkan data curah hujan di stasiun hujan yang

berdekatan untuk mencari data curah hujan yang hilang di stasiun tersebut. Pada

metode normal ratio, syarat untuk menggunakan metode ini adalah rata-rata curah

hujan tahunan stasiun yang datanya hilang harus diketahui, disamping dibantu

dengan data curah hujan rata-rata tahunan dan data pada stasiun pengamatan

sekitarnya. Rumus Metode Normal Ratio untuk mencari data curah hujan yang

hilang sebagai berikut (Hilaludin dan Joko, 2011):


̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ̅̅̅̅
̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ̅̅̅̅
(1)

= Curah hujan stasiun yang datanya dicari (mm)


= Curah hujan stasiun A, stasiun B dan stasiun n (mm)
̅̅̅̅ = Rata-rata curah hujan tahunan stasiun yang datanya dicari
(mm)
̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅ = Rata-rata curah hujan tahunan stasiun A, B dan stasiun n (mm)
8

b. Curah hujan rata-rata

Perhitungan curah hujan rata-rata dimaksudkan untuk mendapatkan nilai

curah hujan rata-rata Daerah Tangkapan Air (DTA), yang merupakan hasil

penggabungan nilai curah hujan yang diperoleh dari stasiun-stasiun pengamatan

curah hujan dengan metode tertentu (Hilaludin dan Joko, 2011). Adapun metode

yang digunakan dalam perhitungan curah hujan rata-rata ada beberapa cara

(Sosrodarsono dan Takeda, 2003)

1. Metode Rata-Rata Aljabar (Metode Arithmatic)

Metode metode rata-rata aljabar dapat menghasilkan data yang baik bila

daerah pengamatannya datar, penempatan alat ukur tersebar merata, dan besarnya

curah hujan tidak bervariasi. Metode ini merupakan metode yang paling

sederhana, yaitu dengan menjumlahkan curah hujan dari semua tempat

pengukuran selama satu periode tertentu dan membaginya dengan banyaknya

stasiun pengukuran curah hujan. Jika dirumuskan dalam suatu persamaan adalah

sebagai berikut (Sosrodarsono dan Takeda, 2003):

̅ (2)

̅ = Curah hujan rata-rata (mm)


R1....Rn = Besarnya curah hujan pada masing-masing stasiun (mm)
n = Banyaknya stasiun hujan

2. Metode Poligon Thiessen

Metode Poligon Thiessen memiliki ketelitian yang cukup, sehingga sangat

baik jika digunakan untuk menghitung curah hujan rata-rata DTA yang masing-

masing dipengaruhi oleh lokasi stasiun pengamatan curah hujan berdasarkan

lokasi stasiun pengamatan (Hilaludin dan Joko, 2011).


9

Syarat-syarat penggunaan Metode Thiessen, yaitu :

a) Stasiun hujan minimal 3 buah dan letak stasiun dapat tidak merata

b) Daerah yang terlibat dibagi menjadi poligon-poligon, dengan stasiun

pengamat hujan sebagai pusatnya.

Curah hujan dengan menggunakan metode ini, dapat ditentukan dengan

menggunakan persamaan (Sosrodarsono dan Takeda, 2003):

̅ = Curah hujan rata-rata (mm)


A1 = Luas dari DTA stasiun 1 (km2)
R1,..Rn = Curah hujan pada setiap titik pengukuran (mm)

c. Periode Ulang Hujan

Curah hujan biasanya terjadi menurut pola tertentu dimana curah hujan

biasanya akan berulang pada suatu periode tertentu, yang dikenal dengan Periode

Ulang Hujan. Periode ulang hujan adalah periode (tahun) dimana suatu hujan

dengan tinggi intensitas yang sama kemungkinan bisa terjadi lagi. Kemungkinan

terjadinya adalah satu kali dalam batas periode (tahun) ulang yang ditetapkan.

Penetapan periode ulang hujan sebenarnya lebih ditekankan pada masalah

kebijakan dan resiko yang perlu diambil sesuai dengan perencanaan (Putri Y.E.,

2014). Acuan untuk menentukan periode ulang hujan (PUH) dapat dilihat pada

Tabel 1
10

Tabel 1. Periode ulang hujan rencana untuk sarana penyaliran


(Darmulia. 2012)
Keterangan Periode Ulang
Hujan
Daerah terbuka 0,5
Sarana tambang 2–5
Lereng-lereng tambang dan 5 – 10
penimbunan
Sumuran utama 10 – 25
Penyaliran keliling tambang 25
Pemindahan aliran sungai 100

d. Hujan Rencana

Metode yang digunakan dalam perhitungan curah hujan rencana ini adalah

sebagai berikut :

1. Metode Gumbel

Analisa curah hujan dilakukan dengan menggunakan Metode Gumbel

yang dilakukan dengan mengambil data curah hujan bulanan yang ada, kemudian

ambil curah hujan maksimum setiap bulannya dari data tersebut, untuk sampel

dapat dibatasi jumlahnya sebanyak n data.

Dengan menggunakan Distribusi Gumbel curah hujan rencana untuk

periode ulang tertentu dapat ditentukan. Periode ulang merupakan suatu kurun

waktu dimana curah hujan rencana tersebut diperkirakan berlangsung sekali.

Penentuan curah hujan rencana untuk periode ulang tertentu berdasarkan

Distribusi Gumbel. Untuk itu data curah hujan harus diolah terlebih dahulu

menggunakan kaidah statistik mengingat kumpulan data adalah kumpulan yang

tidak tergantung satu sama lain, maka untuk proses pengolahannya digunakan

analisis regresi metode statistic, (Ramli,2013).


11

̅ ………............................................................. (5)

= Hujan harian maksimum dengan periode ulang tertentu (mm)


̅ = Curah hujan rata-rata
= Standar deviasi curah hujan
= Reduced standart deviation, nilai tergantung dari banyaknya data
= Reduced variate, untuk periode hujan tertentu
= Reduced mean, nilai variasi reduksi rata-rata dari data

Distribusi Gumbel umumnya digunakan untuk analisis data maksimum.

Nilai Yt adalah nilai dari reduksi Gumbel, merupakan fungsi dari besarnya

peluang atau periode ulang.

Tabel 2. Nilai variabel reduksi Gumbel (Yuliantini E P, 2014)


T (tahun) Peluang Yt
1 0,001 -1,930
2 0,50 0,366
5 0,80 1,510
10 0,90 2,250
20 0,95 2,970
50 0,98 3,900
100 0,99 4,600
200 0,995 5,290
500 0,998 6,210
1000 0,999 6,900

Untuk menentukan koreksi rata-rata digunakan rumus:

[ { }] (6)

n = Jumlah sample
m = Urutan sample (m = 1,2,3,…)

Untuk menentukan nilai Yn (reduced mean) dapat mengacu pada Tabel 2

atau dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Putri Y.E., 2014):


12

Tabel 3.Reduced Mean (Yn)

n 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 0,4952 0,4996 0,5035 0,5070 0,5100 0,5128 0,5157 0,5181 0,5202 0,5220
20 0,5236 0,5252 0,5268 0,5283 0,5296 0,5300 0,5820 0,5882 0,5343 0,5353
30 0,5363 0,5371 0,5380 0,5388 0,5396 0,5400 0,5410 0,5418 0,5424 0,5430
40 0,5463 0,5442 0,5448 0,5453 0,5458 0,5468 0,5468 0,5473 0,5477 0,5481
50 0,5485 0,5489 0,5493 0,5497 0,5501 0,5504 0,5508 0,5511 0,5515 0,5518
60 0,5521 0,5524 0,5527 0,5530 0,5533 0,5535 0,5538 0,5540 0,5543 0,5545
70 0,5548 0,5550 0,5552 0,5555 0,5557 0,5559 0,5561 0,5563 0,5565 0,5567
80 0,5569 0,5570 0,5572 0,5574 0,5576 0,5578 0,5580 0,5581 0,5583 0,5585
90 0,5586 0,5587 0,5589 0,5591 0,5592 0,5593 0,5595 0,5596 0,5598 0,5599
100 0,5600
Sumber : CD Soemarto, 1999 dalam Hilaludin dan Joko, 2011

Tabel 4. Reduced Standard Deviation (Sn)


n 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 0,9496 0,9676 0,9833 0,9971 1,0095 1,0206 1,0316 1,0411 1,0493 1,0565
20 1,0628 1,0696 1,0754 1,0811 1,0864 1,0915 1,0961 1,1004 1,1047 1,1080
30 1,1124 1,1159 1,1193 1,1226 1,1255 1,1285 1,1313 1,1339 1,1363 1,1388
40 1,1413 1,1436 1,1458 1,1480 1,1499 1,1519 1,1538 1,1557 1,1574 1,1590
50 1,1607 1,1623 1,1638 1,1658 1,1667 1,1681 1,1696 1,1708 1,1721 1,1734
60 1,1747 1,1759 1,1770 1,1782 1,1793 1,1803 1,1814 1,1824 1,1834 1,1844
70 1,1854 1,1863 1,1873 1,1881 1,1890 1,1898 1,1906 1,1915 1,1923 1,1930
80 1,1938 1,1945 1,1953 1,1959 1,1967 1,1973 1,1980 1,1987 1,1994 1,2001
90 1,2007 1,2013 1,2026 1,2032 1,2038 1,2044 1,2046 1,2049 1,2055 1,2060
100 1,2065
Sumber : CD Soemarto, 1999 dalam Hilaludin dan Joko, 2011

Pertama dibutuhkan data curah hujan pada daerah yang bersangkutan,

kemudian menghitung rata-rata curah hujan. Setelah itu dihitung standard deviasi

dari data untuk mendapatkan nilai curah hujan rencana pada period ulang. Harga

standar deviasi dari data didapatkan dengan persamaan sebagai brikut, (Darmulia,

202).
13

∑ ̅
√ (7)

S = Standar deviasi
n = Banyaknya data
x = Total curah hujan n tahun

2. Metode Log Normal

Distribusi Log Normal merupakan hasil transformasi dri distribusi normal

yaitu dengan merubah nilai variat X menjadi nilai logaritmik variat X. Adapun

rumus-rumus yang digunakan dalam perhitungan curah hujan rencana dengan

Metode Log Normal adalah sebagai berikut :

Rt = Xr + Kt ×

Rt = Besarnya curah hujan yang mungkin terjadi pada periode ulang T


tahun
Xr = Curah hujan rata – rata
Kt = Standar variabel untuk periode ulang tahun
Sx = Standar deviasi

3. Metode Log Person Type III

Distribusi Log Pearson Tipe III atau Distribusi Extrim Tipe


III digunakan untuk analisis variabel hidrologi dengan nilai varian
minimum misalnya analisis frekwensi distribusi dari debit minimum (low
flows). Distribusi Log Pearson Tipe III, mempunyai koefisien kemencengan
(Coefisien of skwennes) atau CS ≠ 0.
Adapun proses perhitungan curah hujan rencana dengan Motode Log Pearson

Type III adalah sebagai berikut :

1. Tentukan logaritma dari semua nilai variat X

2. Hitung nilai rata-ratanya

3. Hitung nilai deviasi standarnya dari log X

4. Hitung nilai kemencengan


14

C. Air Limpasan (Runoff)

Air limpasan adalah bagian dari curah hujan yang mengalir diatas

permukaan tanah menuju sungai, danau atau laut. Aliran itu terjadi karena curah

hujan yang mencapai permukaan bumi tidak dapat terinfiltrasi, baik yang

disebabkan karena intensitas curah hujan atau faktor lain misalnya kelerengan,

bentuk dan kekompakan permukaan tanah serta vegetasi.

Debit air limpasan maksimum dihitung dengan rumus Rasional (Endrianto

dan Muhammad, 2013), yaitu :

(8)

: Debit air limpasan maksimum (m3/detik)


: Koefisien Limpasan
: Intensitas hujan rencana (mm/jam), dihitung menggunakan rumus
Mononobe
: Luas daerah tangkapan hujan (km2)

Penggunaan Rumus Rasional mengasumsikan bahwa hujan merata di

seluruh daerah tangkapan hujan, dengan lama waktu hujan sama dengan waktu

konsentrasi, (Endrianto dan Muhammad R, 2013).

1. Nilai Koefisien Limpasan (C)

Koefisien air limpasan (C) adalah angka yang menunjukan perbandingan

antara jumlah air hujan yang mengalir di atas permukaan tanah (air limpasan)

dengan curah hujan.

Dalam penentuan koefisien limpasan faktor yang perlu diperhatikan adalah

1. Kerapatan vegetasi

Daerah dengan vegetasi yang rapat akan memberikan nilai c yang kecil karena

air hujan yang masuk tidak dapat dengan langsung mengenai tanah,
15

melainkan akan tertahan oleh tumbuh-tunbuhan, sedangkan tanah yang

gundul akan memberikan nilai c yang besar.

2. Tata guna lahan

Lahan persawahan atau rawa-rawa akan memberikan nilai c yang kecil

daripada daerah hutan atau perkebunan, karena pada daerah persawahan

misalnya padi air hujan yang jatuh akan tertahan pada petak-petak sawah

sebelum ahirnya akan menjadi limpasan permukaan.

3. Kemiringan tanah

Daerah dengan kemiringan yang kecil (<3%) akan memberikan nilai c yang

kecil daripada dengan daerah dengan kemiringan tanah sedang sampai

curam untuk keadaan yang sama. Besar koefisien limpasan dapat dilihat

pada Tabel 5, (Puraningsih, 2015) adalah :

Tabel 5. Tabel nilai koefisien limpasan, (Purwaningsih, 2015)


Kemiringan Tutupan Koefisien Limpasan
3% Sawah, rawa 0.2
Hutan, perkebunan 0.3
Perumahan dengan kebun 0.4
3% - 15% Hutan perkebunan 0,4
Perumahan 0.5
Tumbuhan yang jarang 0.6
Tanpa tumbuhan, daerah 0.7
penimbunana
>15% Hutan 0.6
Perumahan, kebun 0.7
Tumbuhan yang jarang 0.8
Tanpa tumbuhan, daerah 0.9
tambang
2. Intensitas Curah Hujan
16

Intensitas curah hujan adalah jumlah hujan persatuan waktu yang relatife

singkat, biasanya satuan yang digunakan adalah mm/jam. Intensitas curah hujan

ditentukan berdasarkan rumus Mononobe, (Yuliantini E.P, 2015).

2/3
R24  24 
I    (9)
24  t 

R24 = Curah hujan rencana perhari (24jam)


I = Intensitas curah hujan (mm/jam)
t = Waktu konsentrasi (jam)

Hubungan antara derajat curah hujan dan intensitas curah hujan dapat

dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Hubungan Derajat dan Intensitas Curah Hujan, (Yuliantini.EP, 2015)


Derajat hujan Intensitas curah Kondisi
hujan (mm/menit)
Hujan lemah 0.02 – 0.05 Tanah basah semua
Hujan normal 0.05 – 0.25 Bunyi hujan terdengar
Hujan deras 0.25 – 1.00 Air tergenang diseluruh
permukaan dan terdengar
bunyi dari genangan

Hujan sangat >1.00 Hujan seperti ditumpahkan,


deras saluran pengairan meluap

3. Catchment Area/Daerah Tangkapan Hujan

Catchment area adalah suatu daerah tangkapan hujan yang dibatasi oleh

wilayah tangkapan hujan yang ditentukan dari titik-titik elevasi tertinggi sehingga

akhirnya merupakan suatu poligon tertutup dengan pola yang sesuai dengan

topografi dan mengikuti kecenderungan arah gerak air. Dengan

pembuatan catchment area maka diperkirakan setiap debit hujan yang tertangkap

akan terkonsentrasi pada elevasi terendah. Pembatasan catchment area dilakukan


17

pada peta topografi, dan untuk merencanakan sistem penyalirannya dianjurkan

menggunakan peta rencana penambangan dan peta situasi tambang (Yuliantini

E.P, 2014).

D. Rancangan System Penyaliran Tambang

Sistem penyaliran tambang adalah suatu usaha atau kegiatan yang

dilakukan untuk mencegah masuknya air atau mengeluarkan air yang telah masuk

ke front penambangan. Kegiatan ini di maksudkan untuk mencegah terganggunya

aktifitas penambangan akibat adanya air dengan jumlah yang berlebihan teruama

pada saat musim penghujan, (Ezer Eben, (2014).

a. Saluran Terbuka (drainage)

Air yang menggenangi daerah suatu penambangan harus segera di alirkan

keluar dari daerah tersebut melalui saluran penyaluran menuju keluar daerah

penambangan. Ada beberapa saluran penyaliran yaitu bentuk trapezium, persgi

panjang, segitiga dan setengah lingkaran.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan bentuk penyaliran antara lain:

a. Jumlah debit air yang masuk

b. Gradien dari salurn

c. Koefisien kekerasan

d. Kemiringan dari sisi-sisi saluran


18

Table 7. Koefisien Kekerasan Dinding Saluran Menurut Manning,


(Yuliantini E.P.2014).
Tipe Dinding Saluran N
Besi tua dilapis 0,014
Kaca 0,010
Saluran beton 0,013
Bata dilapis mortar 0,015
Pasangan batu disemen 0,025
Saluran tanah bersih 0,022
Saluran tanah 0,030

Koefisien kekerasan dapat dilihat dengan menggunakan persamaan

Manning dan selanjutnya dapat direncanakan dimensi saluran penyaliran. Hal

penting dalam penentuan dimensi dan bentuk saluran penyaliran adalah debit air

harus sesuai rencana, tidak terjadi pengendapan. Untuk menentukan jumlah debit

air yang mengalir pada saluran digunakan rumus Manning (Isnaeni, 2015)yaitu :

(10)

Untuk menentukan kecepatan aliran pada saluran terbuka (Puraningsih,

2015) dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

A = luas penampang saluran air (m2)


Q = debit aliran (m3/detik)
n = koefisien kekasaran dinding saluran Manning
R = jari-jari hidrolik (A/P) (m)
S = kemiringan dasar saluran (%)
v = kecepatan aliran (m/detik)

Saluran terbuka merupakan salah satu komponen utama dari sistem

penyaliran tambang. Komponen ini fungsi utamanya adalah menampung dan

mengalirkan air tambang dari bukaan tambang menuju lokasi yang telah

ditentukan. Cara ini cukup banyak digunakan karena mudah dan relatif murah,
19

serta cukup efisien untuk mencegah masuknya air yang berasal dari sekitar bukaan

tambang.

Salah satu aspek penting yang dapat mempengaruhi efisien tidaknya peran

saluran terbuka dalam mendukung kegiatan penambangan adalah bentuk

penampangnya. Berikut ini beberapa bentuk penampang saluran terbuka yang

biasa digunakan pada kegiatan penambangan.

Gambar 2. Beberapa bentuk penampang saluran terbuka. (Sumber:.Jevy


Angela,. R. 2012)

Gambar 3. Dimensi saluran Terbuka (Purwaningsih, 2015).

Menurut Chow Ven Te (1992) dalam Purwaningsih (2015) dijelaskan unsur-

unsur geometrik pada saluran terbuka dapat dihitung dengan rumus :


20

1. Luas basah (12)

2. Keliling basah P = 2a + b (13)

3. Jari-jari hidrolik (14)

4. Kedalaman Hidrolik (15)

a = panjang dinding saluran terbuka (m)


b = Lebar dasar saluran terbuka (m)
B = Lebar saluran terbuka bagian atas (m)
d = Kedalaman saluran terbuka (m)

Pemilihan bentuk penampang saluran didasarkan pada debit air, jenis

tanah/batuan dimana saluran terbuka akan dibuat dan cara pembuatannya. Bentuk

penampang saluran trapesium umumnya untuk mengalirkan air dengan debit

besar, sedangkan bentuk penampang segitiga maupun persegi umumnya untuk

debit air kecil.

b. Rancangan Sediment pond

Sediment pondan merupakan salah satu bagian penting dari sistem

penyaliran tambang, yang berfungsi untuk memisahkan airtambang dengan

padatan (solid) yang terbawa bersama aliran air tambang tersebut. Setelah proses

pemisahan ini, umumnya airtambang menjadi lebih jernih dan secara fisik

memenuhi syarat untuk dialirkan ke badan-badan air yang ada di permukaan tanah

di sekitar tambang, misal sungai, danau atau rawa.

Sediment pondan dapat berfungsi dengan baik apabila rancangan sediment

pondan yang akan dibuat disesuaikan dengan jumlah atau banyaknya air hujan, air

permukaan dan airtanah yang akan ditampung dan diendapkan lumpurnya. Agar
21

sediment pondan berfungsi dengan baik maka sediment pondan harus dirancang

dengan baik pula. Artinya ditinjau dari segi geometri mampu untuk menampung

seluruh debit air dari lokasi penambangan, sedangkan dari segi operasional dapat

menjamin agar partikel-partikel padatan mempunyai cukup waktu untuk

mengendap dan dari segi perawatan mudah untuk dibersihkan dari lumpur yang

mengendap, (Isnaeni, 2015).

Air yang keluar dari sediment pond diharapkan bersih dari partikel-partikel

pengotor seperti lumpur, sehingga air tersebut dapat dimanfaatkan untuk kegiatan

yang lain. Bentuk sediment pond umumnya hanya digambarkan secara sederhana,

berupa kolam berbentuk empat persegi panjang. Pada hal, sebenarnya bentuk

sediment pond bermacam-macam tergantung dari kondisi lapangan dan

keperluannya. Walaupun bentuknya bermacam-macam, setiap sediment pondan

akan selalu mempunyai 4 zona penting yang terbentuk karena proses pengendapan

material padatan (solid particle). Empat zona tersebut adalah sebagai berikut :

A A’
A A

1 4 Potongan A -
2 A’

A’ A’

PANDANGAN
ATAS

4
2
1

PANDANGAN SAMPING

Gambar 4. Sketsa Sediment pondan tampak dari atas dan


samping (Suyono, 2015)
22

1) Zona masukan, tempat dimana air lumpur masuk ke dalam sediment

pondan dengan asumsi campuran air dan padatan terdistribusi secara

seragam.

2) Zona pengendapan, tempat dimana partikel padatan (solid) akan

mengendap. Panjang zona pengendapan adalah panjang sediment pondan

dikurangi panjang zona masuk dan keluaran.

3) Zona endapan lumpur, tempat dimana partikel padatan dalam cairan

(lumpur) mengalami pengendapan (terpisah dari cairan) dan terkumpul di

dasar sediment pondan.

4) Zona keluaran, tempat keluarnya buangan cairan yang jernih. Panjang

zona ini kira-kira sama dengan kedalaman sediment pondan, diukur dari

ujung lubang pengeluaran (Prahastini. 2012).

Dalam merancang sediment pondan umumnya di perlukan data/ informasi

penting yaitu :

1. Luas sediment pond

Luas sediment pond dapat dihitung dengan menggunakan rumus,

(Prahastini S.D, 2012),

(16)

A = Luas sediment pond (m2)


Qtotal = debit air yang masuk sediment pond (m3/detik)
V = kecepatan air dalam sediment pond (m/detik)

2. Volume Limpasan

Volume limpasan adalah volume total limpasan yang akan mengalir ke

sediment pondan melalui saluran terbuka (drainase). Volume air yang masuk ke
23

sediment pond selama waktu pengendapanya dapat dihitung dengan menggunakan

rumus :

(17)

Untuk menghitung nili tv (waktu pengendapan partikel) menggunakan

rumus :

(18)

V = Volume air limpasan (m3)


Qtotal =Debit air yang masuk ke sediment pond (m3/detik)
Tv = Waktu pengendapan partikel (detik)
vs = Kecepatan pengendapan partikel (m/detik)
h = Kedalaman saluran (m)

Waktu yang dibutuhkan partikel untuk keluar dari sediment pondan dapat

dihitung menggunakan rumus, (Purwaningsih, 2015) :

dengan

vh = kecepatan mendatar partikel (m/detik)


Qtotal = debit aliran yang masuk ke sediment pond (m3/detik)
A = luas pemukaan saluran (m2)
P = panjang sediment pond (m)

3. Kecepatan Pengendapan

Besarnya kecepatan pengendapan dapat dihitung dengan menggunakan

hukum stokes yaitu (Purwaningsih, 2015) :

Vs = Kecepatan padatan tersuspensi (m/s)


ɡ = Percepatan gravitasi (m/s2)
SG = Specifitic gravity/berat jenis partikel padatan
µ = Viskositas kinematika air (m2/s)
D = Diameter partikel padatan (m)
24

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan selama kurun waktu ±3 bulan berlokasi

di PT. Baula Petra Buana Desa Roraya, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten

Konawe Selatan. Lokasi ini dapat dengan mudah dijangkau dengan kendaraan

roda dua ataupun kendaraan roda empat dari kota Kendari. Adapun lokasi

penelitian yang dimaksud dapat dilihat pada Gambar 5 berikut:

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitin ini adalah penelitian eksperimental dengan melakukan

pengambilan data langsung di lapangan.

C. Instrumen Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu instrumen yang

sifatnya membantu peneliti dalam proses pengumpulan data serta pengolahan data

hasil penelitian. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Tabel 8. Instrumen penelitian


No InstrumenPenelitian Kegunaan
1 Laptop Sebagai alat dalam proses penyelesaian laporan
penelitian
2 SoftwareAutocad2007 Untuk menentukan luasan catchment area
3 Microsoft office word Untuk mengolah laporan penelitian
4 Microsoft excel Untuk mengolah data curah hujan
5 Kamera Untuk dokumentasi
7 Stopwatch Untuk menentukan kecepatan pengendapan
25

Gambar 5. Peta Lokasi Penelitian


26

D. Tahapan Penelitian

1. Studi Literatur

Pada tahap ini dilakukan dengan mengumpulkan berbagai referensi

kepustakaan mengenai system penyaliran terkhusus rancangan sistem penyaliran

dengan mempelajari berbagai jurnal-jurnal penelitian serta buku-buku yang

menyangkut judul penelitian.

2. Pengambilan dan Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang peroleh langsung dari lapangan dan

pengujian laboratorium berupa hasil dokumentasi langsung keadaan di lokasi

penelitian data tata guna lahan, nilai viskositas dinamis, persen perbandingan

padatan dan air, diameter partikel dan specific gravityserta informasi mengenai

situasi di lokasi penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan

pihak perusahaan.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari studi literatur PT.

Baula Petra Buana, untuk mendukung data-data penelitian berupapeta topografi,

peta situasi tambang, data curah hujan, dan data pendukung lainnya.

3. Pengolahan dan Analisa Data

Setelah data terkumpul yakni data sekunder dan data primer, dilanjutkan

dengan pengolahan serta analisa data untuk mengetahui bagaimana analisa sistem

penyaliran di Blok C.
27

1. Penentuan Debit Air Limpasan (Runoff).

Besrnya debit air limpasan (runoff) ditentukan dengan menggunakan

rumus Rasional persamaan (8). Untuk menyelesaikan persamaan 8 harus diketahui

hal-hal berikut :

a. Luas daerah tangkapan hujan ditentukan dengan menggunakan Software

Autocad 2007, dengan berpatokan pada garis kontur peta topografi daerah

blok C PT. Baula Petra Buana.

b. Intensitas Curah Hujan

Untuk menentukan intensitas curah hujan ditentukan dengan menggunakan

persamaan Mononobe (persamaa 9), dengan mengacu pada curah hujan

harian maksimal.

c. Koefisien Limpasan

Koefisien limpasan dapat ditentukan dengan mengaacu pada tabel 3.

2. Penentuan drainase

Rancangan saluran terbuka dapat disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

Persamaan yang digunakan adalah persamaan Manning persamaan (10)

3. Penentuan sediment pond

Dimensi sediment pond yang direncanakan agar mampu mengendapkan

material padatan secara maksimal. Penentuan sediment pond yang baik dapat

menggunakan persamaan (16), (17), (18), (19) dan (20)

E. Diagram Alir Penelitian

Adapun tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini secara ringkas dapat

dilihat pada diagram alir berikut ini:


28

Mulai

Pengumpulan Data

Data Primer Data Sekunder


1. Dokumentasi keadaan 1. Peta topografi
lokasi penelitian 2. Peta situasi tambang
2. Data tata guna lahan 3. Data curah hujan
3. Data kondisi material
4. Diameter partikel
5. Viskositas dinamis

Pengolahan Data
1. Perhitungan curah hujan rata-rata wilayah
menggunakan metode Thiessen
2. Perhitungan curah hujan rencana menggunakan
metode Gumbel( Xr  X  S Y  Yn  )
Sn
3. Perhitungan intensitas curah hujan menggunakan
2/3
R  24 
rumus Mononbe ( I  24   )
24  t 
4. Perhitungan luas daerah tangkapan hujan (catchment
area)menggunakansoftware Autocad 2007
5. Perhitungan debit air limpasan menggunakan
persamaan Rasional (Q = 0,278 x C x I x A)

Analisis
1. Penentuan dimensi drainase menggunakan rumus
Manning (
2. Penentuan dimensi sediment Pond

Hasil
1. Rancangan drainase
2. Rancangan sediment Pond

Selesai

Gambar 6. Diagram Alir Penelitian


29

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Analisis Data Curah Hujan

Dalam sistem penyaliran, air adalah salah satu sumber permasalahan

utama. Data curah hujan merupakan salah satu data yang diperlukan dalam

melakukan rancangan sistem penyaliran tambang terbuka. PT. Baula Petra Buana

terletak di Desa Roraya, Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan, untuk

dapat menganalisis data curah hujan untuk digunakan dalam rancanan sistem

penyaliran maka stasiun curah hujan terdekat adalah stasiun Motaha, stasiun

Onembute, dan stasiun Atari Lama. Data curah hujan yang digunakan berupa data

curah uan harian selama 10 tahun terakhir dari tahun 2007 sampai dengan tahun

2016 (Lampiran 1).

Berdasarkan dilampiran 1, data curah hujan stasiun Ateri Lama ada yang

hilang yaitu pada tahun 2007 pada bulan Juni, Agustus, September, dan Okober

serta pada tahun 2016 pada bulan Februari, Maret dan April. Menentukan data

curah hujan yang hilang dapat menggunakan persamaan (1) dengan syarat bahwa

data yang hilang bisa diketahui jika ada data yang lengkap dari stasiun curah

hujan yang dekat serta diketahui dengan taun serta bulan yang sama dengan data

curah huan yang hilang atau rusak/yang akan dicari.

Dengan menggunakan persamaan rasional maka data curah hujan yang

hilang ada stasiun Atari Lama pada tahun 2007 pada bulan juni adalah 131,6,

bulan agustus 46,8, bulan September 44,8 serta bulaan oktober 26 sehingga rata-

rata curah hujan pada stasiun Atari Lama pada tahun 2007 adalah 84,25 denggan

total 923,2. Untuk tahun 2016 data curah hujan stasiun Atari Lama pada bulan
30

Februari adalah 79,5, bulan Maret 143,3 serta bulan April adalah 109,8. Sehingga

untuk rata-rata curah hujan stasiun Atari Lama pada tahun 2017 adalah 120,77.

Untuk data selanutnya dapat dilihat pada tabel 23 pada lampiran 2.

Lenkapnya data total curah hujan harian masing-masing stasiun dapat

menentukan curah hujan harian rata-rata keseluruhan dengan menggunakan

metode polygon Thiessen. Metode ini memiliki ketelitian yan cukup tinggi sangat

baik jika digunakan untuk menghitung luasan curah hujan rata-rata. Metode ini

digunakan jika dalam suatu daerah memiliki tiga buah stasiun penamat urah

hujan.

Menentukan luasan daerah peengaruh dari ketiga stasiun curah hujan tersebu

dapat diketahui dengan menggunakan aplikasi ArcGis 10.2, dengan menginput

masing-masing koordinat setiap stasiun pengamat curah hujan sehingga

menghasilkan lokasi/peta sebaran daerah pengamat curah huan. Untuk

menentukan luasanya dapat menghubungkan titik stasiun yang terdapat pada

lokasi pengamatan sehingga terbentuk polygon, untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada lampiran 3. Luasan daerah pengaruh untuk stasiun curah hujan daerah

Motaha 880,44 Ha, untuk daerah Onembute 222,79 Ha serta luasan daerah stasiun

Atari Lama adalah 834,60 Ha. Setelah luas tiap-tiap daerah pengaruh dari ketiga

stasiun curah hujan tersebut diketahui maka selanjutnya menentukan nilai

koefisien Thiessen (C) dengan menggunakan persamaan 3. Menentukan koefisien

Thiessen daerah pengaruh stasiun Motaha yang di ketahui adalah luas daerah

pengaruh stasiun cura hujan Motaha yaitu 880,44 km2 dibagi dengan luas daerah

pengaruh secara keseluruhan adalah 4337,83 km2. Hasil koefisien Thiessen


31

Motaha adalah0,203 Peta luasan daerah pengaruh stasiun hujan dengan

mengunakan metode Thiessen Poligon dapat dilihat di lampiran 3.

Untuk nilai koefisien Thiessen daerah Asera dan Lamonae dapat dilihat pada

tabel dibawah ini :

Tabel 9. Nilai koefisien Thiessen stasiun curah hujan


Koeff.
No Nama Stasiun Luas (Air)
Thiessen
Pos Hujan Ha Km2
1 Motaha 880,44 880,44 0,20297
2 Onembute 2622,79 2622,79 0,60463
3 Atari Lama 83460,00 834,6 0,19240
Jumlah 4337,83

Setelah nilai koefisien stasiun curah ujan ( ) diketa ui, untuk menentukan

maka nilai cura ujan rata-rata ( ) dapat diketa ui pula. ilai cura ujan rata-

rata dari ketiga stasiun curah hujan tersebut dapat diketahui jika curah hujan

maksimum tahunan (RI) dapat diketahui dari masing-masing stasiun curah hujan.

Curah hujan harian rata-rata daerah Konawe Utara dari tahun 2007-2016 dapat

dilihat pada Tabel 10 sebagai berikut :


32

Tabel 10. Curah hujan harian rata-rata


Motaha Onembute Atari Lama Rata-
No Tahun No No
0.20297 0.60463 0.19240 rata CH
C Rh C.Rh Rh C.Rh Rh C.Rh
1 2007 80,1 16,258 11 233 141,000 21 76,93 14,801
2 2008 111,9 22,712 12 323 195,175 22 101,2 19,465
3 2009 94,7 19,221 13 203 122,619 23 69,42 13,356
4 2010 111,3 22,590 14 616 372,574 24 154,8 29,774
5 2011 62,3 12,645 15 273 165,306 25 112,7 21,674
6 2012 73,6 14,938 16 148 89,365 26 131,6 25,316 62.558
6 2012 73,6 14,938 16 148 89,365 26 131,6 25,316
7 2013 70,8 14,370 17 204 123,163 27 183,1 35,225
8 2014 68,2 13,842 18 151 91,058 28 98,83 19,015
9 2015 63,6 12,909 19 130 78,784 29 111,3 21,420
10 2016 118,8 24,113 20 168 101,276 30 118,3 22,761

Data curah hujan yang diperoleh dari tahun 2007 sampai dengan tahun

2016 setelah dihitung dengan menggunakan metode Thiessen maka curah hujan

rata-rata tahun 2007 sampai tahun 2016 adalah 62,59 mm.

Diketahuinya rata-rata data curah hujan harian, maka dengan mudah

digunakan dalam penentuan curah hujan rencana. Metode yang digunakan dalam

penentuan curah hujan rencana adalah metode Gumbel. Dalam penyelesaian

persamaan Gumbel, ada hal- stasiun curah hujan dengan jumlah total keseluruhan

adalah 6144.7014 sehingga nilai standar deviasinya adalah 78,388.hal yang perlu

di perhatikan antara lain penentuan standar deviasi (S) dengan menggunakan

persamaan 5 dengan diketahui nilai curah hujan rata-rata dari ketiga


33

Tabel 11. Nilai standar deviasi


Xrata- (X-Xrata- (X-Xrata-
No X N
rata rata^2) rata^2/n-1)
1 16.258 62,558 2143,69 73,9203 29
2 22.712 62,558 1587,70 54,7484 29
3 19.221 62,558 1878,10 64,7619 29
4 22.59 62,558 1597,44 55,0842 29
5 12.645 62,558 2491.31 85,9072 29
6 14.938 62,558 2267,66 78,1953 29
7 14.37 62,558 2322,08 80,0718 29
8 13.842 62,558 2373,25 81,8362 29
9 12.909 62,558 2465,02 85,0008 29
10 24.113 62,558 1478,02 50,9661 29
11 141 62,558 6153,15 212,1775 29
12 195.18 62,558 17587,27 606,4575 29
13 122.62 62,558 3607,32 124,3905 29
14 372.57 62,558 96109,92 3314,1352 29
15 165.31 62,558 10557,15 364,0397 29
16 89.365 62,558 718,62 24,7798 29
17 123.16 62,558 3672,97 126,6540 29
18 91.058 62,558 812,25 28,0086 29
19 78.784 62,558 263,28 9,0787 29
20 101.28 62,558 1499,08 51,6925 29
21 14.801 62,558 2280,73 78,6459 29
22 19.465 62,558 1857,01 64,0347 29
23 13.356 62,558 2420,84 83,4771 29
24 29.774 62,558 1074,79 37,0617 29
25 21.674 62,558 1671,50 57,6380 29
26 25.316 62,558 1386,97 47,8264 29
27 35.225 62,558 747,09 25,7618 29
28 19.015 62,558 1895,99 65,3791 29
29 21.42 62,558 1692,34 58,3564 29
30 22.761 62,558 1583,80 54,6138 29
Total 6144,7014
S 78,388
34

Nilai Yt adalah nilai dari reduksi Gumbel, merupakan fungsi dari besarnya peluang

atau periode ulang dengan berpacu pada tabel 3, dengan periode ulang hujan 2

tahun adalah 0.366513

Nilai variansi reduksi rata-rata (Yn) adalah 0,4952 dengan jumlah data 10

tahun berdasarkan tabel 2, nilai standar deviasi dari variansi reduksi (Sn) adalah

0,9496 dengan jumlah data 10 tahun berdasarkan tabel 3. Dengan mengetahui

nilai standar deviasi (S), nilai variasi reduksi rata-rata (Yn) dan nilai standar

deviasi dari variasi reduksi (Sn), maka penentuan nilai curah hujan rencana dapat

dihitung dengan menggunakan persamaan 6. Salah satu contoh perhitungan nilai

curah hujan rencana pada periode ulang 2 tahun adalah jika diketahui nilai curah

hujan rata-rata (X) adalah 62,558 mm dari nilai variansi reduksi dari periode

ulang 2 tahun (table 3) adalah 0,366, maka nilai curah hujan rencana pada periode

ulang 2 tahun adalah :

Xr =

= 50,574 mm

Dengan cara yang sama menggunakan persamaan 6, maka nilai perhitungan curah

hujan rencana lainya dapat dilihat pada Tabel 12 berikut :

Tabel 12. Hasil perhitungan Curah Hujan Rencana


T
X Sn Yt Yn Xr
(Tahun) S
2 78,388 62,558 1,112 0,366 0,536 50,574
5 78,388 62,558 1,112 1,51 0,536 131,218

Data curah hujan rencana pada periode ulang tertentu yang telah diperoleh

pada tabel 12 dapat digunakan dalam menentukan intensitas hujan rencana.

Intensitas hujan merupakan ketinggian curah hujan yang terjadi pada kurun waktu
35

tertentu. Perhitungan intensitas hujan dapat ditentukan dengan durasi waktu 1

sampai 24 jam. Perhitungan intensitas curah hujan dapat diketahui dengan

menggunakan persamaan Mononobe (persamaan 9) sehingga hasilnya dapat

dilihat pada Tabel 13 berikut:

Tabel 13. Nilai Intensitas Curah Hujan


I I
t R24 R24
No (mm/jam) (mm/jam)
(Jam) (2 tahun) (5 tahun)
(2 tahun) (5 tahun)
1 1 50,574 131,218 17,533027 45,4907
2 2 50,574 131,218 11,045115 28,6574
3 3 50,574 131,218 8,429000 21,8697
4 4 50,574 131,218 6,957986 18,053
5 5 50,574 131,218 5,996211 15,5576
6 6 50,574 131,218 5,309937 13,777
7 7 50,574 131,218 4,791353 12,4315
8 8 50,574 131,218 4,383257 11,3727
9 9 50,574 131,218 4,052241 10,5138
10 10 50,574 131,218 3,777376 9,80068
11 11 50,574 131,218 3,544827 9,19732
12 12 50,574 131,218 3,345051 8,67898
13 13 50,574 131,218 3,171232 8,228
14 14 50,574 131,218 3,018363 7,83137
15 15 50,574 131,218 2,882677 7,47932
16 16 50,574 131,218 2,761279 7,16434
17 17 50,574 131,218 2,651903 6,88056
18 18 50,574 131,218 2,552752 6,6233
19 19 50,574 131,218 2,462377 6,38882
20 20 50,574 131,218 2,379598 6,17404
21 21 50,574 131,218 2,303442 5,97645
22 22 50,574 131,218 2,233101 5,79395
23 23 50,574 131,218 2,167895 5,62477
24 24 50,574 131,218 2,107250 5,46742

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa semakin lama durasi hujan

disuatu daerah maka semakin rendah tingkat intensitasnya begitu pula semakin

cepat durasi hujan maka semakin tinggi intensitas curah hujanya. Dari hasil
36

perhitungan in tensitas curah hujan rencana tersebut kemudian dihubungkan

dalam suatu kurva/grafik intensitas durasi dan frekuensi seperti pada Gambar

berikut

Grafik intesitas durasi dan frekuensi

t R24 R24 I (mm/jam) I


20000000
18000000
16000000
Intensitas Mm/Jam

14000000
12000000
10000000
8000000
6000000
4000000
2000000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Waktu

Gambar 6. Grafik Intensitas Durasi dan Frekuensi

Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa semakin tinggi intensitas curah

hujan dengan durasi yang cepat begitupun sebaliknya. Sehingga semakin lama

waktu periode ulang yang direncanakan maka semakin besar pula intensitas curah

hujanya.
37

2. Analisis Daerah Tangkapan Hujan (Catcment Area)

Daerah tangkapan hujan suatu daerah yang dibatasi oleh daerah

pembatas topografi berupa bukit atau gunung yang menampung air hujan yang

jatuh di atasnya dan kemudian mengalirkannya kedaerah yang lebih rendah.

Penentuan daerah tangkapan hujan PT.Baula Petra Buana dapat di tentukan

melalui peta topografi (kontur) serta peta situasi tambang jika sudah

mengalami pembongkaran.

Analisis daerah tangkapan hujan perlu dilakukan ketika akan

melakukan perencanaan tambang serta perencanaan system penyaliran

tambang dengan tujuan untuk mengetahui arah aliran air yang akan dilewati

ketika hujan pada saat proses penambangan berlangsung.

Dalam penentuan daerah tangkapan hujan ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam menentukan daerah tangkapn hujan antara lain adalah

dapat dilihat dari peta topografi, kontur ataupun titik ketinggian yang dapat

dibaca dari peta topografi itu sendiri. Bentuk topografi merupakan bentuk

yang memungkinkan air akan mengalir dari titik ketiggian tertentu ke daerah

yang lebih rendah atau ke pedataran. Titik kontur adalah bentuk lereng dari

suatu daerah tertentu yang dapat dilihat pada petatopografi itu sendiri dimana

semakin rapat kontur yang terlihat pada peta topografi maka semakin curam

daerah tersebut yakni semakin rapat kontur yang terlihat mak semakin curam.

Sebaliknya semakin jarang kontur yang terlihat maka semakin datar daerah

tersebut.
38

Daerah tangkapan hujan pada blok C PT. Baula Petra Buana dapat dilihat pada

Gambar 7 sebagai berikut :

Gambar 7. Daerah Tangkapan Hujan (Catchmen Area)

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa daerah tangkapan hujan dapat

diketahui dengan menggunakan peta kontur, dimana air yang jatuh dipermukaan

akan mengalir dari titik ketinggian tertentu menuju kedaerah yang lebih rendah.

Peta topografi mempunyai titik kontur tertentu, dimana titik kontur pada peta

topografi menunjukan bahwa semakin rapat jarak konturnya maka semakin curam

daerah tertentu begitupun sebaliknya semakin jarang jarak kontur dalam peta

maka semakin datar keadaan daerah tertentu. Berdasarkan bantuan softwhare

Autocad gambar 8 menunjukan daerah tangkapan hujan di blok C PT. Baula Petra

Buana yang di batasi dengan warna hitam garis putus-putus dengan luas
39

0,429km2. Nilai luasan daerah tangkapan hujan dapat dijadikan acuan dalam

penentuan debit air limpasan.

3. Debit Air Limpasan

Sumber utama air permukaan pada suatu tambang terbuka adalah air hujan.

Curah hujan yang relatif tinggi berakibat pentingnya penanganan air hujan dengan

sebaik mungkin agar produktifitas tambang tidak menurun.

Air limpasan merupakan salah satu parameter menjadi penentuan dalam

merancang system penyaliran tambang terbuka. Besar debit air limpasan dapat

diketahui dengan menggunakan persamaan 11 yaitu persamaan rasional. Syarat-

syarat dalam penentuan debit air limpasan adalah koefisien limpasan. Nilai

koefisien limpasan (Tabel 7) dengan acuan dilihat dari tutupan lahan pada blo C

adalah hutan. Perhitungan debit air limpasan dengan periode ulang 2 sampai

dengan 5 tahun dengan kondisi lahan pada blok C adalah hutan dengan nilai

koefisien limpasan adalah 0,6 sehingga total debit air limpasan yang masuk pada

blok C adalah 0,409 m2/s. Penggunaan pesamaan Rasional diasumsikan bahwa

luasan daerah tangkapan hujan relatif sempit yaitu kurang dari 300 km2. Nilai

debit air limpasan dapat dijadikan dalam penentuan dimensi saluran terbuka untuk

dialirkan menuju sediment pondan. Adanya dimensi saluran yang sesuai dengan

debit yang dialirkan sehingga tidak terdapat genangan-genangan air di lokasi

tambang.

Berdasarkan luasan daerah tangkapan hujan yang telah ditentukan, maka

rincian perhitungan besarnya debit air limpasan dapat dilihat pada tabel berikut :
40

Tabel 14. Nilai Debit Air Limpasan


Perhitungan Debit Periode Ulang 5 Tahun

Durasi Waktu 24
Intenitas Curah Hujan 5.4674167
Kegunaan Lahan Hutan
Daerah Tangkapan Hujan (Km2) 0,429
Coefisien Air Limpasan 0,6
Q (Debit Air Limpasan) 0,403898848

Perhitungan Debit Periode Ulang 2 Tahun

Durasi Waktu 24
Intenitas Curah Hujan 2.10725
Kegunaan Lahan Hutan
Daerah Tangkapan Hujan (Km2) 0,429
Coefisien Air Limpasan 0,6
Q (Debit Air Limpasan) 0,155670565

4. Dimensi Saluran

Upaya untuk mencegah masuknya air limpasan, maka dibuatkan saluran

terbuka. Bentuk saluran yang umum dibuat di area penambangan adalah bentuk

trapesium, karena mudah penerjaanya, ekonomis serta mudah dalam perawatanya.

Saluran ini berfungsi untuk mengalirkan air limpasan dari daerah tangkapan

hujan yang selanjutnya dialirkan ke sediment pondan.

Dimensi rancangan drainase disesuaikan dengan besarnya debit air

limpasan dan umur blok C yang direncanakan dengan debit air pada periode 5

tahun yaitu sebesar 0,1556 m2/detik.

Saluran yang direncanakan dilokasi penambangan pada blok C PT. Baula

Petra Buana dengan debit 0,1556 m2/detik berdasarkan rumus manning.


41

Berdasarkan perhitungan dimensi saluran di lampiran 6 maka dimensi

saluran terbuka yang direkomendasikan adalah sebagai berikut :

Tabel 15.Hasil perhitungan rancangan saluran


Debit (Q) 0,4038 m3/s
Koefisien Manning (n) 0,6
Sudut (α) 60°
Kemiringan dasar saluran (S) 0,0025
Jari-jari hidrolik (R) 0,30 m
Lebar dasar saluran (B) 0,80 m
Luas penampang (A) 1,23 m3
Kedalaman penampang basah 0,61 m
(y)
Tinggi janggaan (x) 0,1 m
Lebar saluran atas (T) 1,41 m
Pajang dinding saluran (z) 0,58 m
Kecepatan aliran (v) 2,25 m/s

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel diatas, maka diperoleh dimensi

saluran berupa kedalama penampang basah adalah 0,61 m, lebar saluran adalah

1,41 m, lebar dasar saluran adalah 0,80 m. sehingga rancangan saluran dapat

dilihat pada gambar berikut :

Gambar 8. Dimensi Saluran Terbuka

Dalam perancangan saluran terbuka dapat dikatakan bahwa kecil

kemungkinan utuk terjadinya pengendapat pada dasar saluran. Hal ini dapat

dilihat dari bentuk saluran itu sendiri serta kemiringan dasar saluran yang di

rancang yaitu menurut Flaider (1968) dengan kemiringan dasar saluran antara
42

0,25 – 0,5 % sudah cukup untuk mencegah adanya pengendapan lumpur, dengan

sudut 600 maka harga m sbesar 1/tg 600 adalah 0,58. Serta secara matematis

bahwa lebih besar kecepatan aliran air di saluran (V) yaitu 2,25 m/s daripada

keceepatan jatuh sedimen yakni 0,00304 m/s (dapat dilihat pada lampiran 5).

Dengan demikian bahwa air yang mengalir di drainase menuju sediment pondan

akan lebih cepat dibandingkan dengan waktu akan mendapnya partikel didasar

saluran.

5. Sediment pond

Dalam penentuan rancangan sediment pondan akan berpacu pada jumlah

debit air limpasan yang akan masuk kedalam sediment pondan tersebut melalui

saluran terbuka.

Penentuan dimensi sediment pondan ada beberapa hal yang perlu di

perhatikan antara ain sebagai berikut:

1. Berat Padata Per Jam

Dalam penentuan jumlah padatan per jam hal yang perlu diketahui adalah jumlah

debit air yang masuk (QQmat)adalah 0,4038 m3/s dapat dirubah menjadi

1453,68 m3/jam, serta kerapatan partikel padatan yaitu 15543 kg/m3

Dan persen padatan yaitu 1,8% atau 0,018. Sehingga dapat diketahui nilai berap

padatan perjam adalah 4067,86 kg/jam.

2. Berat Air Per Jam

Untuk menentukan besar nya berat air dalam perjam adalah dengan diketahuinya

jumlah debit air yang masuk yaitu 0,4038 m3/s atau 1453,68 m3/jam, massa

jenis air 1000 kg/m3serta persen air yaitu 97,2% atau 0,984.
43

Dengan diketahunya komponen-komponen tersebut diatas makan dapt diketahui

pula berat air per jam yaitu 430.421,12 kg/jam.

3. Debit padatan

Untuk menentukan debit padatan hal yang perlu diketahui adalah berat

padatan material yaitu 4067,68 kg/jam, serta kerapatan partikel padatan,

sehingga nilai debit padatan adalah 0,07269 m3/detik.

4. Debit Air

Hal yang perlu diketahui dalam penentuan debit padatan adalah berat air yaitu

430.421,12 kg/jam serta massa jenis air 1000k/m3, sehingga debit air yaitu

0,1195m3/detik.

5. Total Debit

Dalam penentuan total debit debit padatan yakni 0,07269 m3/detik debit air yaitu

0,1195 m3/detik sehingga dapat diperoleh total debit limpasan perdetik yang

akan masuk kesediment pond adalah sebesar0,19 m3/detik.

6. Kecepatan jatuh sedimen

Hal-hal yang menjadi acuan dalam penentuan kecepatan jatuh sedimen

adalah nilai viskositas kinematika material yaitu 0.1544 × 10-6 m2/s, diameter

partikel 0,053 mm atau 0,000053 m, dengan percepatan gravitasi (g) yaitu 9,8

m/s2 serta Spcific gravity (SG) 2,057 maka diperoleh nilai besarnya kecepatan

jatuh sedimen adalah 0,00304 m/s.


44

7. Luas sediment pond

Perancangan luas sediment pond dapat diketahui dengan menggunakan

persamaan 15, persamaan tersebut dapat di ketahui jika memiliki parameter

antara lain kecepatan jatuh sedimen (Vs) yaitu sebesar 0,00304 m/s, debit

total limpasan perdetik yaitu 0,40 m3/s, sehingga dengan diketahuinya kedua

dari parameter tersebut maka dapat diketahui pula luas sediment pondan blok

C PT. Baula Petra Buana untuk tiga (3) pond adalah 43,9 m.

Berdasarkan luas sediment pond tersebut, maka untuk menentukan

Panjang sediment pondan dapat ditentukan dengan luas sediment pond dibagi

dengan lebar sediment pondan diman lebar sediment pondan 9 meter dapat

diketahui dengan kemampuan alat yang di gunakan di PT. Baula Petra Buana

yaitu excavator komatsu PC-200 dengan spesifikasi jangkauan gali horizontal

efektif adalah sejauh 9 meter dab jangkauan gali vertical efektif adalah sejauh

4 meter yang menjadi kedalaman sediment pond itu sendiri. Dengan

mengetahui lebar dan luas sediment pond untuk 3 pond adalah 2 meter

dengan volume sediment pond yaitu 216 m3 (untuk 3 pond).

8. Waktu yang Dibutuhkan Partikel Untuk Mengendap

Salah satu parameter utama yang harus diketahui untuk menentukan

waktu yang dibutuhkan partikel untuk mengendap adalah kedalaman dari

sediment pond (h) yaitu 4 m serta kecepatan jatuh sedimen (v) adalah

0,00304 m/s

Sehingga waktu yang dibutuhkan partikel untuk mengendap adalah 1315,78 detik.

9. Waktu yang dibutuhkan partikel untuk keluar


45

Waktu partikel untuk keluar dari sediment pondan dapat ditentukan

dengan diketahuinya parameter seperti tinggi sediment pond yaitu 4 meter,

lebar sediment pond yaitu 9 meter, Panjang sediment pond 2 meter serta total

volume air yang dialirkan dari saluran terbuka ke sediment pond yaitu 0,40

m3/detik. Sehingga dengan diketahuinya parameter tersebut dapat diketahui

pula waktu yang dibutuhkan partikel untuk keluar dari sediment pondan yaitu

570,01710 detik atau 9,50 menit.

10. Presentasi pengendapan dan waktu penggerukan sediment pondan

Presentasi pengendapan yang diperoleh berdasarkan waktu

pengendapan partikel serta waktu material yang dibutuhkan utnuk keluar dari

sediment pond adalah sebesar 37,85%, dengan volume padatan yang berhasil

diendapkan dalam kurun waktu 24 jam per hari adalah 0,0091 m3/detik.

Waktu penggerukan sediment pond dapat ditentukan dengan volume

sediment pondan serta volume padatan yang berhasil diendapkan. Sehingga

diperoleh waktu penggerukan dengan volume kolam sebesar 72 m2 serta

volue padatan yang berhasil diendapkan adalah 791,96 m3/hari yaitu 3 hari

(Untuk 3 pond). Dengan waktu tersebut diharapkan sediment pond dapat

dilakukan perawatan atau penggerukan selam 3 hari sekali. Guna

penggerukan kolam ini sendiri agar jumlah padatan sedimen yang

terendapkan didalam sediment pond tidak melampaui batas dari volume

sediment pond yang direncanakan. Untuk lebih jelasnya rincian hasil analisis

sediment pond dapat dilihat pada lampiran 6.


46

Berikut adalah table hasil perhitungan dari rancangan sediment pond :

Tabel 16. Hasil perhitungan dari rancangan sediment pond


Rincian Rancangan Sediment pond

Debit air yang masuk Qmat 0,4038 m3/s =1453,68 m3/jam


berat padatan per m3 Msol 4067,86 kg/jam
berat air per m3 mwat 430.421,12 kg/jam
debit padatan Vsol 0,07269 m3/detik
Debit air yang masuk Vwat 0,1195 m3/detik
debit total Vtot 0,19 m3/detik
kecepatan jatuh sedimen Vs 0,00304 m/s
Satu Pond
panjang pond P 2m
lebar pond L 9m
kedalaman pond h 4m
luas pond A 131,57 m2
volume pond Volpond 72 m3
waktu pengendapan partikel tv 1315,78 detik
waktu mendatar partikel vh 0,010526 m/detik
waktu partikel keluar th 3,16675 menit
presentasi pengendapan %sed 126182%
volume padatan terendapkan Volpt 791,96 m3/hari
waktu penggerukan tkeruk 1 hari
Tiga pond
panjang pond P 6m
lebar pond L 9
kedalaman pond h 4
luas pond A 131,57 m2
volume pond Volpond 216 m3
waktu pengendapan partikel tv 1315,78 detik
waktu mendatar partikel vh 0,010526 m/detik
waktu partikel keluar th 9,50 menit
presentasi pengendapan %sed 37,85%
volume padatan terendapkan Volpt 2.375,25 m3/hari
waktu penggerukan tkeruk 3 hari
47

Berdasarkan hasil perhitungan secara matematis yang diperlihatkan

pada tabel diatas untuk lebih efektifnya sediment pond dapat dibuatkanya

tiga kolam. Lebih banyak kolam yang dilewati air yang berasal dari daerah

tambang yang mengandung zat-zat berbahaya serta dengan kecepatan yang

lambat maka akan semakin tinggi presentasi endapan sedimenya,

Gambar 9. Rancangan Sediment pond


48

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Saluran yang direncanakan adalah berbentuk trapezium dimana perawatanya

yang mudah serta pembuatanya yang ekonomis. Dimensi saluran dibuat

berdasarkan debit air yaitu 0,4038 m3/s, dengan lebar dasar saluran yaitu 0,80

meter, lebar saluran atas 1,14 meter serta tinggi saluran basah yaitu 0,61

meter. Kecepatan aliran air yang mengalir disaluran terbuka menuju sediment

pond adalah 2,25 m/s.

2. Sediment pond yang dirancang terdiri dari tiga (3) sediment pond dimana ada

zona masukan, zona pengendap dan zona keluaran. Dimana Panjang pond

yaitu 6 meter, lebar pond 9 meter sert kedalaman pond 4 meter sehingga luas

pond yaitu 131,57 m2 (dilihat pada lampiran 6) dengan waktu penggerukan

yaitu dijadwalkan tiga (3) hari sekali agar jumlah padatan yang terendapkan

tidak melebihi dari volume sediment pond.

B. Saran

1. Untuk mendapatkan hasil analisis yang lebih akurat, sebaiknya digunakan

data curah hujan yang ada di lokasi penambanagn yang berasal dari stasiun

penakar hujan PT Baula Petra Buana.

2. Perlu diadakan perawatan saluran (drainase) secara rutin untuk

mengantisipasi kerusakan saluran akibat erosi dan banjir.


49

3. Perlu dilakukan pejadwalan perawatan sediment pond secara rutin

berdasarkan waktu yang telah ditetapkan.

4. Untuk peneliti yang selanjutnya, sebaiknya melakukan perhitungan erosi

yang akan terjadi dan perancangan kembali berdasarkan rancanagan

penambangan PT. Baula Petra Buana.


50

DAFTAR PUSTAKA

Budi Arto, 1999, Rancangan Sistem Penyaliran di Pit L2 Site Lati PT. Berau Coal
untuk kemajuan penambangan tahun 2010-2011. Skripsi Prodi Teknik
Pertambangan ITB : Bandung

Darmulia. 2012. Analisis Karakteristik Aliran Melalui Saluran Terbuka


Menyempit Dengan Variasi Sudut Pada Mja Analogy Hidrolik. Jurnal Ilmu
Teknologi. Volume 7, Nomor 12, April 2012, Halaman 112-132.

Endrianto dan Muhammad, 2013, Perencanaan Sistem Penyaliran Tambang


Terbuka Batubara, Jurnal GeosainsVol. 09 No. 01 Tahun 2013Halaman
29-40

Ezer eben, (2014), Jurnal Sistem Penyaliran Tambang, Jurusan Teknik


Pertambangan UP ”Veteran” , Yogyakarta.

Isnaeni, , 2015, Kajian Teknis Dimensi Sediment pondan, Fakultas Teknologi


Mineral, “Veteran”, Yogyakarta.

Jevy Angela.R, 2012, Sediment pondan Program Studi Teknik Pertambangan


Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta.

Praja, S.A.,2013, Evaluasi Kapasitas Saluran Kali Belik Yogyakarta, Jurnal Bumi
Indonesia Volume 2, No. 3 Tahun 2013 Halaman 55-62.

Purwaningsih, 2015, Kajian Dimensi Penyaliran pada Tambang Terbuka PT.


Baturona Adimulya Kabupaten Musi Banyuasin Propinsi Sumatera
Selatan, JurnalGeologiPertambangan, Volume 2 September 2015,Halaman
16-28

Ramli Muhammad , 2011, Jurnal Perencanaan Sistem Penyaliran Tambang


Terbuka Batubara, Teknik Pertambangan, Universitas Hasanuddin,
Makassar.

Sosrodarsono. S., dan Takeda. S., 2003. Hidrologi UntukPengairan. PT.


PradnyaParamita : Jakarta

Sudarsono, 2016, Rancangan Drainase Tambang Terbuka Pit South Pinang PT.
Kaltim Prima Coal Sangaita Kalimantan Timur. Jurnal Ilmiah Periode
2014-2016, Halaman 105.

Sudaryanto, 2016, EvaluasidanOptimasiSistemPenyaliran Level 500 Ciurug PT.


Aneka Tambang Tbk. UBPE Pongkor.
51

Suyono, 2012, Kajian Teknis Sistem Penyaliran Tambang Terbuka di PT.


Megumy Inti Anugerah Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur.
Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 1 Periode: Maret-
Agustus 2012

Suyono, 2015, kajian teknis sistem penyaliran tambang, prodi teknik


pertambangan, UP ”Veteran”, Yogyakarta.

Yuliantini E.P, 2014. Analisa Penyaliran Air Tambang Kapur. Jurnal Desiminasi
Teknologi,Volume 2, No. 1, Januari 2014, Halaman 78-92.
52

LAMPIRAN
53

LAMPIRAN 1
Data Curah Hujan Harian
Nama Pos : Curah Hujan Motaha Tahun : 2007
Data Geografis: 04 08' 26,2" LS - 122 08' 40,7" BT
Pelaksana : BWS Sulawesi IV
Kabupaten/Kecamatan : Konawe
Selatan/Angata
Tabel Hujan Harian (mm)
Bulan
Tanggal
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agu Sep Okt Nov Des
1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0 5,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0
2 3,0 5,0 19,0 1,6 1,9 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,0 0,0
3 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 6,0 1,6 0,0 0,0 0,0
4 0,0 0,0 0,0 3,0 5,0 1,8 0,0 0,0 0,0 4,0 0,0 0,0
5 1,6 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0
6 0,0 0,0 7,0 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0
7 0,0 9,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,8 7,0 0,0 0,0
8 0,0 0,0 0,0 5,0 0,0 3,3 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0
9 0,0 0,0 0,0 0,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 7,0
10 0,0 0,0 2,3 0,0 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0 0,0
11 5,0 0,0 0,0 2,3 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 9,0 0,0 0,0
12 0,0 0,0 9,0 0,0 0,0 1,6 0,0 2,6 0,0 0,0 0,0 0,0
13 0,0 2,3 0,0 0,0 3,0 3,0 0,0 0,0 5,0 1,0 0,0 0,0
14 0,0 0,0 1,6 0,0 0,0 7,0 1,4 0,0 0,0 0,0 0,0 7,0
15 1,9 0,0 3,0 0,0 0,0 3,0 2,3 3,0 0,0 0,0 8,0 0,0
16 0,0 3,3 0,0 9,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
17 0,0 0,0 0,0 0,0 8,0 0,0 3,0 5,0 0,0 0,0 1,0 1,4
18 1,3 0,0 1,3 0,0 0,0 0,0 0,0 8,0 0,0 0,0 0,0 0,0
19 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 8,0 0,0 0,0 6,0 0,0 5,0
20 0,0 5,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,5 0,0
21 0,0 0,0 8,0 0,0 0,0 0,0 5,0 9,0 0,0 0,0 0,0 3,0
22 5,0 0,0 0,0 0,0 8,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
23 0,0 6,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,3
24 7,0 0,0 2,3 3,3 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0
25 0,0 18,0 0,0 5,0 5,0 1,6 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
26 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0 2,9 0,0 7,0 9,0
27 3,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0
28 0,0 3,0 0,0 0,0 3,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
29 0,0 0,0 0,0 6,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0
30 2,0 6,0 0,0 1,9 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
31 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 ,0

Hujan
1,9 3,3 2,3 3,3 1,9 3,3 2,3 2,6 2,9 9,0 1,5 2,3
Maks
jml, CH 7,7 10,2 13,0 10,3 8,0 11,0 6,3 6,5 7,5 3,0 4,8 7,8
Juml, HH 10,0 8,0 1,1 9,0 1,0 1,0 7,0 8,0 6,0 6,0 7,0 9,0

Rata-rata 2,3 4,4 5,2 3,0 4,4 4,1 5,0 4,1 2,3 2,6 4,5 2,1
54

Nama Pos : Curah Hujan Motaha Tahun : 2008


Data Geografis: 04 08' 26,2" LS - 122 08' 40,7" BT
Pelaksana : BWS Sulawesi IV
Kabupaten/Kecamatan :
Konawe Selatan/Angata
Tabel Hujan Harian (mm)
Bulan
Tanggal
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agu Sep Okt Nov Des
1 0,0 0,0 0,0 0,0 8,0 0,5 1,7 0,0 1,6 0,0 0,0 0,0
2 0,0 6,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0
3 0,0 0,0 2,3 1,7 2,6 1,8 0,0 7,0 5,0 9,0 0,0 0,0
4 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,3 1,6 0,0 0,0 0,0 0,0
5 0,0 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,3 0,0 8,0 0,0
6 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 6,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0
7 0,0 0,0 7,0 0,0 3,3 0,0 8,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0
8 5,0 5,0 0,0 3,0 0,0 1,9 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0
9 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0 1,9 0,0 0,0 0,0 0,0
10 0,0 0,0 5,0 0,0 8,0 0,0 1,8 0,0 0,0 6,0 0,0 5,0
11 0,0 0,0 8,0 0,0 2,8 0,0 0,0 ,0 0,0 0,0 5,0 0,0
12 7,0 0,0 0,0 2,3 0,0 1,8 6,0 9,0 0,0 0,0 0,0 1,6
13 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,8 0,0 0,0
14 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,3 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
15 0,0 0,0 0,0 3,3 0,0 3,0 0,0 5,0 0,0 0,0 7,0 0,0
16 0,0 0,0 1,6 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,3 0,0 0,0 0,0
17 3,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0 8,0 0,0 0,0 0,0 0,0
18 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,4 0,0 1,3 0,0 8,0
19 0,0 0,0 0,0 1,6 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
20 0,0 5,0 0,0 0,0 3,0 0,0 5,0 3,0 0,0 0,0 1,3 0,0
21 6,0 0,0 3,3 0,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0
22 1,3 9,0 0,0 0,0 0,0 6,0 3,3 1,6 0,0 0,0 0,0 3,0
23 0,0 0,0 0,0 2,3 3,6 0,0 2,0 0,0 1,8 9,0 0,0 0,0
24 0,0 3,0 1,5 0,0 0,0 0,0 0,0 2,3 0,0 3,0 0,0 0,0
25 1,8 0,0 0,0 0,0 1,6 1,9 1,4 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0
26 0,0 0,0 0,0 8,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0
27 0,0 1,9 0,0 0,0 3,3 0,0 0,0 3,3 0,0 1,7 3,3 5,0
28 0,0 0,0 9,0 0,0 7,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
29 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0
30 0,0 0,0 1,9 1,5 2,0 0,0 0,0 2,3 5,0 5,0 0,0
31 0,0 3,0 3,0 0,0 7,0 0,0 0,0

5,7 5,2 11,9 14,7 22,3 12,7 13,2 17,3 11,4 8,5 7,4 4,0
Jml, CH
Hujan
1,8 1,9 3,3 3,3 3,6 2,3 3,3 3,3 3,3 1,8 3,3 1,6
Maks
2,0 3,2 5,0 4,2 1,3 7,0 3,3 4,5 6,0 5,2 2,3 2,1
Rata-rata
7,0 8,0 9,0 9,0 1,3 1,2 1,1 1,5 8,0 9,0 7,0 6,0
Jml, HH
55

Nama Pos : Curah Hujan Motaha Tahun : 2009


Data Geografis: 04 08' 26,2" LS - 122 08' 40,7" BT
Pelaksana : BWS Sulawesi IV
Kabupaten/Kecamatan : Konawe
Selatan/Angata
Tabel Hujan Harian (mm)
Bulan
Tanggal
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agu Sept Okt Nov Des
1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 33,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
2 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
3 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
4 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
5 0,0 6,0 0,0 9,0 5,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
6 9,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0
7 0,0 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
8 0,0 0,0 18,0 0,0 16,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 8,0
9 0,0 3,0 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 9,0 0,0
10 0,0 0,0 5,0 16,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 8,0 0,0 0,0
11 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
12 0,0 0,0 16,0 13,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
13 0,0 0,0 0,0 7,0 5,0 0,0 28,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0
14 0,0 9,0 0,0 0,0 0,0 0,0 9,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
15 7,0 0,0 23,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0
16 0,0 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
17 0,0 0,0 3,0 0,0 9,0 0,0 4,0 6,0 0,0 0,0 0,0 16,0
18 0,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 23,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
19 0,0 0,0 0,0 16,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
20 0,0 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
21 18,0 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0
22 5,0 0,0 0,0 0,0 7,0 0,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 22,0
23 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 16,0 0,0
24 3,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 9,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
25 0,0 0,0 0,0 9,0 16,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
26 19,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
27 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 13,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 12,0
28 13,0 5,0 5,0 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0 0,0
29 0,0 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
30 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 6,0
31 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

HujnMaks 19,0 9,0 23,0 16,0 16,0 13,0 33,0 6,0 0,0 8,0 16,0 2,0
jml, CH 74,0 33,0 77,0 88,0 68,0 23,0 118,0 6,0 0,0 19,0 21,0 69,0
Juml, HH 7,0 6,0 8,0 10,0 9,0 3,0 8,0 1,0 0,0 4,0 2,0 6,0
Rata-rata 2,4 1,1 2,5 2,9 2,2 0,8 3,8 0,2 0,0 0,6 0,7 2,2
56

Nama Pos : Curah Hujan Motaha Tahun : 2010


Data Geografis: 04 08' 26,2" LS - 122 08' 40,7" BT
Pelaksana : BWS Sulawesi IV
Kabupaten/Kecamatan : Konawe
Selatan/Angata
Tabel Hujan Harian (mm)
Bulan
Tanggal
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agu Sept Okt Nov Des
1 0,0 13,0 0,0 0,0 5,0 0,0 3,0 13,0 4,0 0,0 0,0 3,0
2 3,0 0,0 17,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 6,0 0,0
3 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 9,0 2,0 9,0 0,0 0,0 17,0
4 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 9,0 5,0 0,0 0,0 5,0 3,0 12,0
5 0,0 8,0 0,0 6,0 23,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
6 6,0 27,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 7,0 3,0 0,0 0,0 0,0
7 0,0 0,0 6,0 0,0 0,0 5,0 17,0 0,0 0,0 0,0 28,0 5,0
8 0,0 0,0 0,0 3,0 18,0 0,0 3,0 0,0 0,0 18,0 0,0 0,0
9 0,0 0,0 15,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0 0,0 23,0 32,0 0,0
10 8,0 0,0 3,0 0,0 3,0 18,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
11 0,0 13,0 2,0 13,0 0,0 3,0 22,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
12 16,0 0,0 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 8,0 0,0 0,0
13 0,0 0,0 33,0 0,0 0,0 14,0 0,0 13,0 8,0 0,0 0,0 0,0
14 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 24,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
15 0,0 0,0 16,0 9,0 19,0 5,0 0,0 6,0 0,0 0,0 0,0 0,0
16 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 12,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 9,0
17 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 7,0 0,0
18 23,0 0,0 0,0 0,0 23,0 3,0 7,0 27,0 2,0 5,0 0,0 0,0
19 0,0 0,0 12,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
20 0,0 28,0 0,0 3,0 0,0 2,0 0,0 4,0 0,0 0,0 5,0 0,0
21 0,0 17,0 8,0 0,0 33,0 26,0 5,0 9,0 0,0 0,0 2,0 0,0
22 0,0 0,0 0,0 16,0 0,0 0,0 0,0 0,0 23,0 3,0 0,0 0,0
23 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0
24 9,0 0,0 19,0 5,0 0,0 7,0 22,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0
25 0,0 9,0 0,0 0,0 0,0 0,0 21,0 0,0 16,0 12,0 33,0 0,0
26 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 18,0 0,0 0,0 0,0 0,0
27 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0 13,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
28 5,0 0,0 22,0 19,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0 7,0 0,0 0,0
29 0,0 13,0 0,0 0,0 0,0 5,0 16,0 0,0 0,0 0,0 0,0 19,0
30 0,0 0,0 17,0 0,0 0,0 0,0 19,0 0,0 0,0 16,0 0,0
31 0,0 3,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0

HujnMaks 23,0 28,0 33,0 19,0 33,0 26,0 24,0 27,0 23,0 23,0 33,0 19,0
jml, CH 70,0 128,0 161,0 91,0 136,0 122,0 154,0 126,0 68,0 81,0 134,0 65,0
Juml, HH 7,0 8,0 13,0 9,0 10,0 13,0 12,0 12,0 8,0 8,0 10,0 6,0

Rata-rata 2,3 4,4 5,2 3,0 4,4 4,1 5,0 4,1 2,3 2,6 4,5 2,1
57

Nama Pos : Curah Hujan Motaha Tahun : 2011


Data Geografis: 04 08' 26,2" LS - 122 08' 40,7" BT
Pelaksana : BWS Sulawesi IV
Kabupaten/Kecamatan : Konawe
Selatan/Angata
Tabel Hujan Harian (mm)
Bulan
Tanggal
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agu Sept Okt Nov Des
1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 9,0 5,0 0,0 0,0
2 7,0 0,0 0,0 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0 9,0 0,0 0,0
3 0,0 0,0 3,0 3,0 0,0 3,0 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0
4 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
5 0,0 7,0 0,0 0,0 21,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0 19,0 0,0
6 22,0 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 23,0 0,0 0,0 0,0 0,0 8,0
7 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
8 5,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 6,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
9 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0 4,0 0,0 12,0 13,0 23,0 13,0
10 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 9,0 0,0 0,0 0,0 0,0 7,0
11 3,0 0,0 0,0 9,0 0,0 3,0 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0
12 0,0 0,0 7,0 0,0 8,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
13 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0 0,0
14 0,0 0,0 0,0 13,0 0,0 0,0 4,0 0,0 7,0 0,0 0,0 5,0
15 0,0 0,0 3,0 0,0 9,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
16 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 9,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
17 0,0 6,0 0,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 8,0 0,0 0,0
18 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 18,0 0,0 23,0 0,0
19 0,0 0,0 9,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
20 0,0 0,0 2,0 12,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
21 0,0 0,0 0,0 18,0 23,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
22 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 9,0 0,0 14,0
23 17,0 0,0 0,0 23,0 5,0 0,0 7,0 0,0 0,0 0,0 7,0 5,0
24 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 17,0 0,0 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0
25 0,0 0,0 0,0 6,0 6,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
26 3,0 0,0 4,0 0,0 0,0 23,0 0,0 0,0 0,0 3,0 5,0 0,0
27 0,0 0,0 0,0 21,0 28,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
28 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0 6,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0
29 0,0 0,0 3,0 4,0 7,0 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0
30 0,0 0,0 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0 13,0 3,0 0,0
31 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0

HujnMaks 22,0 7,0 9,0 23,0 28,0 23,0 23,0 00,0 18,0 13,0 23,0 14,0
jml, CH 59,0 21,0 36,0 124,0 118,0 51,0 74,0 0,0 65,0 60,0 85,0 55,0
Juml, HH 7,0 4,0 8,0 12,0 11,0 5,0 10,0 0,0 10,0 7,0 7,0 7,0
Rata-rata 190,3 0,724 1,161 4,133 3,806 1,700 2,387 0,000 2,167 1,935 2,833 1,774
58

Nama Pos : Curah Hujan Motaha Tahun : 2012


Data Geografis: 04 08' 26,2" LS - 122 08' 40,7" BT
Pelaksana : BWS Sulawesi IV
Kabupaten/Kecamatan : Konawe
Selatan/Angata
Tabel Hujan Harian (mm)
Bulan
Tanggal
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agu Sept Okt Nov Des
1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 33,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
2 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
3 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
4 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
5 0,0 6,0 0,0 9,0 5,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
6 9,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0
7 0,0 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
8 0,0 0,0 18,0 0,0 16,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 8,0
9 0,0 3,0 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 9,0 0,0
10 0,0 0,0 5,0 16,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 8,0 0,0 0,0
11 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
12 0,0 0,0 16,0 13,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
13 0,0 0,0 0,0 7,0 5,0 0,0 28,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0
14 0,0 9,0 0,0 0,0 0,0 0,0 9,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
15 7,0 0,0 23,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0
16 0,0 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
17 0,0 0,0 3,0 0,0 9,0 0,0 4,0 6,0 0,0 0,0 0,0 16,0
18 0,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 23,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
19 0,0 0,0 0,0 16,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
20 0,0 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
21 18,0 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0
22 5,0 0,0 0,0 0,0 7,0 0,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 22,0
23 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 16,0 0,0
24 3,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 9,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
25 0,0 0,0 0,0 9,0 16,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
26 19,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
27 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 13,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 12,0
28 13,0 5,0 5,0 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0 0,0
29 0,0 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
30 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 6,0
31 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

HujnMaks 19,0 9,0 23,0 16,0 16,0 13,0 33,0 6,0 0,0 8,0 16,0 2,0
jml, CH 74,0 33,0 77,0 88,0 68,0 23,0 118,0 6,0 0,0 19,0 21,0 69,0
Juml, HH 7,0 6,0 8,0 10,0 9,0 3,0 8,0 1,0 0,0 4,0 2,0 6,0
Rata-rata 2,4 1,1 2,5 2,9 2,2 0,8 3,8 0,2 0,0 0,6 0,7 2,2
59

Nama Pos : Curah Hujan Motaha Tahun : 2013


Data Geografis: 04 08' 26,2" LS - 122 08' 40,7" BT
Pelaksana : BWS Sulawesi IV
Kabupaten/Kecamatan : Konawe
Selatan/Angata
Tabel Hujan Harian (mm)
Bulan
Tanggal
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agu Sep Okt Nov Des
1 0,0 0,0 5,0 5,0 0,0 0,0 29,2 0,0 0,0 0,0 0,0 7,0
2 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 9,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
3 17,1 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0 0,0 4,1 0,0 4,0 0,0
4 5,1 0,0 0,0 0,0 8,1 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
5 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 6,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0
6 0,0 3,0 0,0 9,0 0,0 0,0 16,0 7,1 0,0 0,0 0,0 0,0
7 12,3 2,0 0,0 0,0 13,3 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
8 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 13,0 4,0 0,0 0,0 0,0 7,0 12,0
9 0,0 1,0 0,0 0,0 13,2 0,0 9,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
10 3,1 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0 13,3 0,0 0,0 0,0 0,0
11 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 7,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
12 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
13 0,0 0,0 0,0 10,1 0,0 21,1 7,0 0,0 0,0 0,0 3,0 3,0
14 60,0 3,0 0,0 12,3 5,1 5,0 0,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0
15 0,0 0,0 18,2 0,0 8,2 0,0 18,1 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0
16 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0 7,0 0,0 0,0 16,1
17 0,0 9,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 11,0 0,0 0,0 0,0
18 3,0 0,0 0,0 8,0 0,0 0,0 0,0 0,0 14,0 0,0 0,0 0,0
19 18,0 0,0 0,0 0,0 12,3 7,0 13,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
20 0,0 0,0 9,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 13,2 0,0
21 0,0 0,0 17,1 11,1 0,0 0,0 14,0 5,2 3,0 0,0 0,0 0,0
22 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 19,3
23 0,0 0,0 5,0 0,0 9,1 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 3,0 1,0
24 14,0 0,0 7,0 0,0 12,1 5,0 12,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
25 0,0 12,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 6,1 0,0 2,0
26 9,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 8,1 0,0 0,0 0,0 0,0
27 0,0 0,0 0,0 10,3 0,0 3,0 22,2 24,0 0,0 0,0 0,0 0,0
28 0,0 0,0 0,0 0,0 13,2 0,0 0,0 2,0 0,0 0,0 17,1 14,1
29 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 6,0 0,0 0,0 0,0 1,0
30 22,0 0,0 16,0 0,0 0,0 0,0 0,0 10,0
31 0,0 0,0 0,0 3,1 3,0 ,0

Hujan
22,0 12,0 18,2 12,3 13,3 23,1 29,2 13,3 4,1 6,1 17,1 19,3
Maks
jml, CH 109,6 34,0 70,3 65,8 94,5 101,2 178,5 44,0 7,1 9,1 56,4 78,5
Juml, HH 10,0 5,0 9,0 7,0 9,0 11,0 16,0 5,0 2,0 2,0 7,0 8,0
3,5 1,2 2,3 2,2 3,2 3,3 5,8 1,4 0,2 0,3 1,8 2,5
Rata-rata
60

Nama Pos : Curah Hujan Motaha TAHUN 2014


Data Geografis: 04 08' 26,2" LS - 122 08' 40,7" BT
Pelaksana : BWS Sulawesi IV
Kabupaten/Kecamatan :
Konawe Selatan/Angata
Tabel Hujan Harian (mm)
Bulan
Tanggal
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agu Sep Okt Nov Des
1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 7,2 7,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
2 3,0 5,2 0,0 7,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 13,1
3 0,0 0,0 0,0 0,0 7,3 13,1 19,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
4 23,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 13,3 0,0 0,0 0,0 0,0
5 0,0 0,0 3,0 23,1 0,0 18,3 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,1
6 0,0 13,3 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0
7 0,0 0,0 0,0 0,0 17,1 21,2 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
8 0,0 19,1 0,0 5,0 0,0 6,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
9 14,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
10 0,0 18,0 6,1 3,0 50,0 14,0 52,0 8,0 0,0 0,0 0,0 3,0
11 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0
12 13,2 0,0 0,0 0,0 0,0 18,3 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,3
13 0,0 6,2 17,3 12,2 14,1 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
14 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0 19,2 0,0 0,0 29,1 0,0
15 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
16 0,0 0,0 5,0 23,3 0,0 13,3 8,3 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0
17 0,0 0,0 13,3 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
18 19,3 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0
19 0,0 0,0 13,3 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
20 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 7,2 23,1 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0
21 0,0 0,0 0,0 0,0 9,3 2,0 5,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
22 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 19,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0
23 0,0 8,0 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,1 0,0
24 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
25 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 12,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
26 0,0 0,0 27,2 6,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
27 0,0 13,3 0,0 0,0 19,3 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 14,1
28 0,0 22,3 0,0 0,0 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
29 0,0 0,0 2,0 2,0 6,3 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
30 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
31 0,0 0,0 9,1 0,0 0,0 0,0 0,0

72,7 104,5 77,9 81,7 90,5 162,8 93,9 58,5 0,0 0,0 34,2 41,5
Jum, CH
Hujan
9,0 8,0 8,0 23,3 19,3 21,0 23,1 19,2 0,0 0,0 2,0 6,0
Maks
2,3 3,7 2,5 2,7 3,0 5,4 3,0 1,9 0,0 0,0 1,1 1,3
Rata-rata
5,1 22,3 27,2 8,0 9,0 17,0 10,0 8,0 0,0 0,0 29,1 14,1
Jum, HH
61

Nama Pos : Curah Hujan


Motaha Tahun : 2015
Data Geografis: 04 08' 25,2" LS - 122 08' 40,7" BT
Pelaksana : BWS Sulawesi IV
Kabupaten/Kecamatan : Konawe
Selatan/Angata
Tabel Hujan Harian (mm)
Bulan
Tanggal
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agu Sep Okt Nov Des
1 0,0 7,2 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
2 7,2 0,0 3,0 18,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
3 0,0 0,0 0,0 6,2 3,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 18,0
4 0,0 5,1 13,1 3,0 0,0 11,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
5 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 8,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
6 0,0 0,0 4,1 0,0 7,1 14,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
7 0,0 0,0 0,0 23,1 0,0 21,3 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
8 0,0 18,1 0,0 0,0 0,0 0,0 17,1 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0
9 0,0 0,0 19,3 4,0 14,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
10 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 23,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
11 0,0 3,0 0,0 0,0 18,2 17,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0
12 0,0 0,0 23,1 9,3 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
13 0,0 0,0 0,0 12,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
14 0,0 0,0 7,3 0,0 5,2 9,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
15 0,0 23,1 0,0 0,0 0,0 12,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
16 4,1 0,0 0,0 15,3 0,0 0,0 6,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
17 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 22,3 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 9,0
18 0,0 0,0 12,1 0,0 2,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
19 17,1 18,3 0,0 9,2 0,0 18,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
20 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
21 23,2 0,0 0,0 13,1 18,1 14,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 6,0
22 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
23 0,0 9,3 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
24 0,0 0,0 17,2 19,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
25 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0 13,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
26 5,0 2,0 0,0 3,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
27 0,0 8,2 0,0 3,0 0,0 0,0 11,3 0,0 0,0 0,0 0,0 4,0
28 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
29 7,2 0,0 0,0 16,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0
30 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
31 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

Jum, CH 66,9 92,3 107,2 151,6 70,7 181,0 45,4 0,0 0,0 0,0 3,0 45,0
HjnMaks 23,3 23,1 23,1 23,1 18,2 23,0 13,1 0,0 0,0 0,0 3,0 1,8
Rata-rata 2,2 3,3 3,5 5,1 2,4 6,0 1,5 0,0 0,0 0,0 0,1 1,5
Jum, HH 7,0 9,0 10,0 13,0 8,0 14,0 7,0 0,0 0,0 0,0 1,0 6,0
62

Nama Pos: Curah Hujan Motaha Tahun : 2016


Data Geografis: 04 08' 26,2" LS - 122 08' 40,7" BT
Pelaksana : BWS Sulawesi IV
Kabupaten/Kecamatan : Konawe
Selatan/Angata
Tabel Hujan Harian (mm)
Bulan
Tanggal
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agu Sep Okt Nov Des
1 0,0 0,0 5,0 0,0 3,0 15,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
2 23,0 16,0 17,1 0,0 0,0 0,0 9,0 23,0 0,0 9,1 0,0 0,0
3 0,0 0,0 0,0 16,0 0,0 4,0 0,0 5,0 0,0 5,0 0,0 9,0
4 0,0 8,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 12,1 6,0 3,0
5 0,0 0,0 23,1 0,0 14,0 0,0 13,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
6 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0 0,0
7 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 3,0 18,0 7,0 3,0 23,0
8 0,0 17,0 13,3 8,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
9 0,0 0,0 0,0 10,0 0,0 0,0 8,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
10 0,0 0,0 6,0 0,0 21,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0 0,0
11 0,0 6,0 0,0 12,0 2,0 14,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 23,0
12 0,0 22,0 2,0 0,0 3,0 3,0 23,0 2,0 0,0 8,3 17,0 0,0
13 0,0 0,0 0,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
14 0,0 0,0 23,2 0,0 5,0 7,0 0,0 0,0 6,0 14,1 29,0 8,0
15 0,0 9,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
16 0,0 0,0 0,0 5,0 12,0 23,0 16,0 0,0 0,0 0,0 5,0 5,0
17 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0
18 0,0 0,0 0,0 29,0 14,0 2,0 4,0 0,0 0,0 3,0 0,0 3,0
19 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 8,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
20 0,0 8,0 24,1 0,0 0,0 0,0 33,0 0,0 23,0 0,0 13,0 0,0
21 0,0 0,0 18,1 0,0 22,0 0,0 0,0 0,0 0,0 7,0 0,0 0,0
22 3,0 0,0 4,0 8,0 0,0 8,0 0,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0
23 0,0 18,0 0,0 1,0 18,0 3,0 0,0 0,0 13,0 5,0 28,0 18,0
24 0,0 3,0 2,0 0,0 0,0 0,0 14,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0
25 19,0 0,0 0,0 11,0 0,0 0,0 8,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
26 0,0 5,0 0,0 8,0 9,0 19,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0 0,0
27 0,0 0,0 10,1 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0
28 0,0 14,0 1,0 20,0 0,0 5,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
29 33,0 7,0 0,0 14,0 0,0 11,0 7,0 0,0 4,0 0,0 16,0 0,0
30 0,0 8,0 12,0 18,0 0,0 0,0 0,0 0,0 9,0 0,0 0,0
31 17,0 3,0 5,0 0,0 23,0 0,0 5,0

95,0 141,0 180,0 158,0 155,0 123,0 145,0 56,0 74,0 86,5 117,0 95,0
Jum, CH
33,0 22,0 24,1 23,0 22,0 23,0 33,0 23,0 23,0 14,1 29,0 23,0
Hujan Maks
3,1 4,9 5,2 5,3 5,2 4,1 4,7 1,8 2,5 2,8 3,9 3,1
Rata-rata
Jum, HH 5,0 14,0 15,0 15,0 15,0 13,0 12,0 5,0 8,0 13,0 8,0 9,0
63

Nama Pos : Curah Hujan Onembute Tahun : 2007


Data Geografis: 04 18' 47,2" LS - 122 24' 27,4" BT
Pelaksana : BWS Sulawesi IV
Kabupaten/Kecamatan :
KonaweSelatan/Palangga
Tabel Hujan Harian (mm)
Bulan
Tanggal
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agu Sep Okt Nov Des
1 0,0 29,0 0,0 0,0 0,0 6,0 0,0 0,0 18,0 0,0 21,0 0,0
2 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 9,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 28,0
3 0,0 0,0 22,0 7,0 6,0 2,0 0,0 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0
4 0,0 0,0 0,0 0,0 43,0 10,0 0,0 1,0 1,0 0,0 7,0 0,0
5 0,0 7,0 0,0 0,0 10,0 11,0 0,0 5,0 6,0 0,0 0,0 0,0
6 0,0 0,0 0,0 0,0 21,0 48,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
7 0,0 0,0 13,0 0,0 4,0 32,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
8 0,0 65,0 0,0 3,0 1,0 63,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
9 1,0 1,0 0,0 20,0 0,0 41,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
10 0,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0 0,0
11 0,0 34,0 22,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0 0,0 20,0 0,0
12 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0 1,0 14,0 8,0 0,0 0,0 0,0 0,0
13 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 10,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 10,0
14 22,0 11,0 0,0 0,0 0,0 7,0 8,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
15 0,0 0,0 11,0 0,0 0,0 29,0 14,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
16 0,0 0,0 0,0 1,0 0,0 35,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0
17 0,0 0,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
18 53,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 200 8,0 0,0 0,0 0,0 0,0
19 0,0 0,0 15,0 0,0 0,0 49,0 0,0 39,0 0,0 0,0 0,0 0,0
20 39,0 11,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,0 0,0 0,0 15,0 0,0 0,0
21 12,0 11,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0 0,0 30,0 0,0 34,0
22 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
23 0,0 0,0 10,0 0,0 0,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
24 0,0 0,0 9,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 39,0 0,0
25 28,0 11,0 21,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
26 0,0 0,0 0,0 14,0 0,0 11,0 0,0 0,0 0,0 0,0 54,0 4,0
27 6,0 23,0 0,0 22,0 0,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
28 0,0 0,0 1,0 0,0 0,0 23,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
29 0,0 0,0 33,0 0,0 27,0 17,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
30 4,0 0,0 0,0 9,0 1,0 0,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0
31 0,0 0,0 11,0 0,0 0,0 12,0 0,0

Jml, CH 165,0 204,0 158,0 70,0 132,0 407,0 39,0 70,0 29,0 57,0 107,0 78,0

Jml, HH 8,0 11,0 11,0 8,0 9,0 21,0 5,0 7,0 4,0 3,0 5,0 5,0

Rata-rata 2,7ss 3,3 3,0 1,0 6,3 0,5 0,7 0,5 4,1 5,3

Hujan Maks 53,0 65,0 33,0 22,0 43,0 63,0 14,0 39,0 18,0 30,0 54,0 34,0
64

Nama Pos : Curah Hujan Onembute Tahun : 2008


Data Geografis: 04 18' 47,2" LS - 122 24' 27,4" BT
Pelaksana : BWS Sulawesi IV
Kabupaten/Kecamatan :
KonaweSelatan/Palangga
Tabel Hujan Harian (mm)
Bulan
Tanggal
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agu Sep Okt Nov Des
1 1,0 0,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 4,0 0,0
2 0,0 4,0 6,0 1,0 2,9 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
3 10,0 0,0 0,0 3,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
4 2,0 11,0 17,0 4,0 6,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0
5 2,0 6,0 4,0 0,0 1,0 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0 6,0 6,0
6 1,0 0,0 10,0 0,0 0,0 0,0 12,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
7 0,0 2,0 7,0 0,0 0,0 0,0 19,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
8 1,0 0,0 11,0 0,0 0,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0
9 17,0 1,0 4,0 0,0 0,0 21,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
10 0,0 0,0 13,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 30,0
11 9,0 5,0 1,0 0,0 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
12 9,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
13 8,0 1,0 1,0 0,0 0,0 0,0 8,0 0,0 1,0 0,0 0,0 0,0
14 1,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0 1,0 0,0
15 2,0 0,0 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,0 5,0 6,0 44,0
16 0,0 3,0 11,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 7,0 11,0 0,0 10,0
17 1,0 1,0 0,0 3,0 0,0 0,0 5,0 1,0 11,0 0,0 0,0 9,0
18 5,0 1,0 0,0 6,0 0,0 0,0 0,0 0,0 14,0 2,0 40,0 22,0
19 4,0 3,0 0,0 0,0 3,0 30,0 0,0 0,0 0,0 12,0 0,0 26,0
20 0,0 1,0 2,0 0,0 0,0 24,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
21 6,0 12,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
22 0,0 1,0 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 13,0
23 0,0 4,0 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,0
24 0,0 0,0 11,0 12,0 0,0 0,0 0,0 1,0 0,0 0,0 12,0 2,0
25 0,0 0,0 1,0 14,0 11,0 0,0 0,0 1,0 0,0 0,0 0,0 2,0
26 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,0 0,0 0,0 8,0 6,0
27 0,0 1,0 0,0 13,0 39,0 0,0 2,0 24,0 0,0 0,0 0,0 1,0
28 0,0 15,0 1,0 15,0 1,0 0,0 10,0 2,0 0,0 0,0 0,0 15,0
29 2,0 1,0 1,0 0,0 3,0 0,0 5,0 6,0 0,0 0,0 0,0 1,0
30 1,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 10,0
31 18,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 4,0

Jml, CH 102,0 77,0 114,0 75,0 75,0 76,0 70,0 36,0 37,0 33,0 71,0 195,0

Jml, HH 19,0 18,0 20,0 10,0 11,0 4,0 9,0 7,0 6,0 5,0 6,0 18,0

Rata-rata 3,3 2,7 3,7 2,5 2,4 2,5 2,3 1,2 1,2 1,1 2,4 6,4

Hujan Maks 18,0 18,0 17,0 15,0 39,0 30,0 19,0 24,0 14,0 12,0 40,0 44,0
65

Nama Pos : Curah Hujan Onembute Tahun : 2009


Data Geografis: 04 18' 47,2" LS - 122 24' 27,4" BT
Pelaksana : BWS Sulawesi IV
Kabupaten/Kecamatan :
KonaweSelatan/Palangga
Tabel Hujan Harian (mm)
Bulan
Tanggal
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agu Sep Okt Nov Des
1 32,0 11,0 16,0 0,0 6,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
2 56,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
3 2,0 0,0 11,0 0,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
4 0,0 11,0 23,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,0 0,0
5 0,0 16,0 31,0 1,0 0,0 8,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 6,0
6 0,0 7,0 7,0 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
7 5,0 2,0 2,0 2,0 11,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
8 29,0 0,0 0,0 0,0 8,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 4,0 0,0
9 12,0 0,0 0,0 0,0 14,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
10 0,0 0,0 4,0 10,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
11 0,0 5,0 0,0 6,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
12 0,0 14,0 6,0 11,0 10,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0
13 0,0 9,0 0,0 0,0 59,0 0,0 35,0 0,0 0,0 0,0 5,0 0,0
14 16,0 12,0 0,0 0,0 52,0 0,0 38,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
15 7,0 6,0 2,0 8,0 0,0 0,0 44,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
16 21,0 0,0 0,0 13,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
17 0,0 0,0 11,0 37,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
18 0,0 0,0 46,0 10,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 10,0
19 0,0 11,0 9,0 13,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
20 0,0 8,0 2,0 42,0 13,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
21 0,0 3,0 12,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 9,0 0,0
22 0,0 0,0 16,0 16,0 1,0 0,0 19,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
23 19,0 0,0 2,0 12,0 2,0 0,0 32,0 0,0 0,0 0,0 0,0 12,0
24 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 39,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
25 0,0 7,0 0,0 0,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
26 0,0 13,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
27 0,0 19,0 31,0 0,0 0,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 14,0 0,0
28 0,0 22,0 16,0 0,0 0,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
29 8,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
30 11,0 3,0 1,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
31 12,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

Jml, CH 230,0 165,0 257,0 190,0 187,0 12,0 213,0 0,0 0,0 0,0 33,0 31,0

Jml, HH 13,0 16,0 20,0 17,0 14,0 4,0 8,0 0,0 0,0 0,0 5,0 4,0

Rata-rata 7,4 5,9 8,3 6,3 6,0 0,4 6,9 0,0 0,0 0,0 1,1 1,0

Hujan Maks 56,0 22,0 46,0 42,0 59,0 8,0 44,0 0,0 0,0 0,0 14,0 12,0
66

Nama Pos : Curah Hujan Onembute Tahun : 2010


Data Geografis: 04 18' 47,2" LS - 122 24' 27,4" BT
Pelaksana : BWS Sulawesi IV
Kabupaten/Kecamatan :
KonaweSelatan/Palangga
Tabel Hujan Harian (mm)
Bulan
Tanggal
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agu Sep Okt Nov Des
1 0,0 38,0 0,0 43,0 43,0 37,0 13,0 20,0 0,0 36,0 0,0 15,0
2 0,0 29,0 34,0 0,0 0,0 55,0 1,0 19,0 0,0 11,0 0,0 2,0
3 6,0 0,0 16,0 2,0 2,0 0,0 0,0 12,0 0,0 24,0 0,0 0,0
4 15,0 11,0 14,0 11,0 11,0 0,0 6,0 16,0 0,0 8,0 4,0 5,0
5 4,0 13,0 0,0 26,0 26,0 6,0 11,0 8,0 0,0 12,0 13,0 6,0
6 27,0 0,0 0,0 5,0 7,0 4,0 0,0 5,0 22,0 10,0 2,0 0,0
7 4,0 22,0 0,0 30,0 23,0 12,0 0,0 12,0 37,0 0,0 0,0 0,0
8 21,0 0,0 2,0 22,0 0,0 17,0 0,0 0,0 26,0 0,0 0,0 0,0
9 9,0 0,0 5,0 36,0 12,0 22,0 2,0 4,0 22,0 0,0 0,0 3,0
10 36,0 0,0 0,0 11,0 7,0 10,0 5,0 22,0 0,0 34,0 0,0 7,0
11 5,0 0,0 0,0 17,0 11,0 21,0 0,0 9,0 0,0 16,0 5,0 0,0
12 3,0 0,0 9,0 0,0 15,0 16,0 0,0 12,0 0,0 43,0 3,0 0,0
13 8,0 0,0 2,0 0,0 0,0 12,0 0,0 7,0 0,0 51,0 0,0 0,0
14 0,0 0,0 7,0 3,0 0,0 47,0 3,0 3,0 0,0 21,0 4,0 0,0
15 0,0 0,0 0,0 8,0 3,0 49,0 17,0 0,0 24,0 40,0 0,0 19,0
16 0,0 0,0 0,0 13,0 0,0 52,0 21,0 0,0 11,0 0,0 0,0 0,0
17 37,0 0,0 0,0 21,0 0,0 43,0 19,0 17,0 16,0 0,0 0,0 0,0
18 19,0 20,0 0,0 37,0 0,0 12,0 24,0 20,0 0,0 19,0 11,0 0,0
19 0,0 8,0 11,0 9,0 6,0 32,0 0,0 9,0 0,0 0,0 2,0 0,0
20 0,0 5,0 6,0 2,0 13,0 30,0 0,0 18,0 30,0 32,0 9,0 0,0
21 0,0 36,0 0,0 0,0 10,0 8,0 0,0 0,0 21,0 44,0 0,0 0,0
22 46,0 21,0 12,0 6,0 6,0 11,0 12,0 27,0 0,0 13,0 0,0 0,0
23 48,0 12,0 29,0 12,0 0,0 7,0 31,0 32,0 32,0 0,0 0,0 0,0
24 0,0 15,0 0,0 46,0 32,0 19,0 26,0 39,0 41,0 0,0 0,0 9,0
25 0,0 0,0 0,0 19,0 15,0 53,0 34,0 0,0 63,0 0,0 0,0 0,0
26 16,0 0,0 3,0 2,0 0,0 22,0 19,0 0,0 8,0 0,0 19,0 0,0
27 9,0 0,0 32,0 0,0 0,0 3,0 61,0 0,0 0,0 6,0 4,0 0,0
28 0,0 35,0 17,0 0,0 13,0 0,0 29,0 7,0 0,0 2,0 7,0 0,0
29 37,0 23,0 22,0 0,0 20,0 35,0 42,0 11,0 13,0 11,0 0,0 24,0
30 29,0 28,0 0,0 12,0 11,0 6,0 0,0 36,0 0,0 0,0 0,0
31 0,0 3,0 36,0 11,0 0,0 12,0 0,0

Jml, CH 379,0 288,0 252,0 381,0 323,0 646,0 393,0 329,0 402,0 445,0 83,0 84,0

Jml, HH 19,0 14,0 18,0 22,0 21,0 27,0 21,0 22,0 15,0 20,0 12,0 8,0

Rata-rata 12,2 9,9 8,1 12,7 10,4 21,5 12,7 10,6 13,4 14,4 2,8 2,7

Hujan Maks 48,0 38,0 34,0 46,0 43,0 55,0 61,0 39,0 63,0 51,0 19,0 24,0
67

Nama Pos : Curah Hujan Onembute Tahun : 2011


Data Geografis: 04 18' 47,2" LS - 122 24' 27,4" BT
Pelaksana : BWS Sulawesi IV
Kabupaten/Kecamatan :
KonaweSelatan/Palangga
Tabel Hujan Harian (mm)
Bulan
Tanggal
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agu Sep Okt Nov Des
1 0,0 0,0 42,0 0,0 37,0 0,0 21,0 37,0 0,0 0,0 0,0 0,0
2 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 22,0 21,0 0,0 0,0 42,0 54,0
3 9,0 0,0 0,0 16,0 0,0 0,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
4 18,0 3,0 0,0 33,0 0,0 0,0 11,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
5 0,0 8,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 48,0
6 0,0 14,0 26,0 0,0 11,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
7 0,0 0,0 0,0 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0 12,0 0,0 39,0 0,0
8 0,0 0,0 0,0 6,0 9,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
9 13,0 0,0 2,0 12,0 0,0 0,0 11,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
10 0,0 0,0 0,0 21,0 0,0 0,0 16,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
11 0,0 0,0 0,0 52,0 0,0 0,0 27,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
12 23,0 0,0 0,0 9,0 0,0 0,0 9,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
13 0,0 43,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0
14 0,0 27,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,0
15 6,0 9,0 0,0 11,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0
16 2,0 0,0 0,0 17,0 49,0 0,0 6,0 0,0 0,0 4,0 0,0 0,0
17 0,0 0,0 0,0 8,0 0,0 0,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
18 0,0 13,0 5,0 46,0 0,0 0,0 0,0 0,0 6,0 5,0 0,0 0,0
19 0,0 5,0 11,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0 4,0
20 3,0 0,0 0,0 0,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 9,0 1,0
21 0,0 0,0 0,0 3,0 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0
22 7,0 0,0 24,0 16,0 6,0 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0
23 4,0 16,0 21,0 5,0 0,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
24 19,0 11,0 6,0 11,0 0,0 0,0 8,0 0,0 0,0 12,0 0,0 10,0
25 0,0 2,0 10,0 36,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0
26 23,0 0,0 0,0 19,0 23,0 53,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,0
27 0,0 0,0 12,0 22,0 19,0 12,0 0,0 0,0 0,0 12,0 0,0 0,0
28 0,0 0,0 1,0 16,0 22,0 26,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,0 1,0
29 0,0 0,0 0,0 18,0 10,0 11,0 7,0 0,0 0,0 14,0 11,0 0,0
30 0,0 0,0 13,0 31,0 6,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 7,0
31 0,0 0,0 56,0 12,0 0,0 0,0 5,0

126,
Jml, CH 0 151,0 160,0 393,0 288,0 108,0 169,0 62,0 18,0 52,0 107,0 143,0

Jml, HH 11,0 11,0 11,0 22,0 14,0 5,0 17,0 3,0 2,0 6,0 7,0 13,0

Rata-rata 4,1 5,4 5,2 13,1 9,3 3,6 5,5 2,0 0,6 1,7 3,6 4,6

Hujan Maks 23,0 43,0 42,0 52,0 56,0 53,0 27,0 37,0 12,0 14,0 42,0 54,0
68

Nama Pos : Curah Hujan Onembute Tahun : 2012


Data Geografis: 04 18' 47,2" LS - 122 24' 27,4" BT
Pelaksana : BWS Sulawesi IV
Kabupaten/Kecamatan :
KonaweSelatan/Palangga
Tabel Hujan Harian (mm)
Bulan
Tanggal
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agu Sep Okt Nov Des
1 1,0 0,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 4,0 0,0
2 0,0 4,0 6,0 1,0 2,9 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
3 10,0 0,0 0,0 3,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
4 2,0 11,0 17,0 4,0 6,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0
5 2,0 6,0 4,0 0,0 1,0 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0 6,0 6,0
6 1,0 0,0 10,0 0,0 0,0 0,0 12,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
7 0,0 2,0 7,0 0,0 0,0 0,0 19,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
8 1,0 0,0 11,0 0,0 0,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0
9 17,0 1,0 4,0 0,0 0,0 21,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
10 0,0 0,0 13,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 30,0
11 9,0 5,0 1,0 0,0 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
12 9,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
13 8,0 1,0 1,0 0,0 0,0 0,0 8,0 0,0 1,0 0,0 0,0 0,0
14 1,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0 1,0 0,0
15 2,0 0,0 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,0 5,0 6,0 44,0
16 0,0 3,0 11,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 7,0 11,0 0,0 10,0
17 1,0 1,0 0,0 3,0 0,0 0,0 5,0 1,0 11,0 0,0 0,0 9,0
18 5,0 1,0 0,0 6,0 0,0 0,0 0,0 0,0 14,0 2,0 40,0 22,0
19 4,0 3,0 0,0 0,0 3,0 30,0 0,0 0,0 0,0 12,0 0,0 26,0
20 0,0 1,0 2,0 0,0 0,0 24,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
21 6,0 12,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
22 0,0 1,0 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 13,0
23 0,0 4,0 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,0
24 0,0 0,0 11,0 12,0 0,0 0,0 0,0 1,0 0,0 0,0 12,0 2,0
25 0,0 0,0 1,0 14,0 11,0 0,0 0,0 1,0 0,0 0,0 0,0 2,0
26 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,0 0,0 0,0 8,0 6,0
27 0,0 1,0 0,0 13,0 39,0 0,0 2,0 24,0 0,0 0,0 0,0 1,0
28 0,0 15,0 1,0 15,0 1,0 0,0 10,0 2,0 0,0 0,0 0,0 15,0
29 2,0 1,0 1,0 0,0 3,0 0,0 5,0 6,0 0,0 0,0 0,0 1,0
30 1,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 10,0
31 18,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 4,0

Jml, CH 102,0 77,0 114,0 75,0 75,0 76,0 70,0 36,0 37,0 33,0 71,0 195,0

Jml, HH 19,0 18,0 20,0 10,0 11,0 4,0 9,0 7,0 6,0 5,0 6,0 18,0

Rata-rata 3,3 2,7 3,7 2,5 2,4 2,5 2,3 1,2 1,2 1,1 2,4 6,4

Hujan Maks 18,0 18,0 17,0 15,0 39,0 30,0 19,0 24,0 14,0 12,0 40,0 44,0
69

Nama Pos : Curah Hujan Onembute Tahun : 2013


Data Geografis: 04 18' 47,2" LS - 122 24' 27,4" BT
Pelaksana : BWS Sulawesi IV
Kabupaten/Kecamatan : Konawe
Selatan/Palangga
Tabel Hujan Harian (mm)
Bulan
Tanggal
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agu Sep Okt Nov Des
1 0,0 4,0 0,0 0,0 10,0 0,0 42,0 0,0 0,0 0,0 0,0 14,0
2 1,0 0,0 1,0 0,0 2,0 1,0 1,0 0,0 16,9 0,0 0,0 0,0
3 1,0 0,0 0,0 0,0 14,0 12,0 8,0 0,0 6,8 0,0 0,0 0,0
4 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0 6,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
5 0,0 0,0 0,0 0,0 1,0 1,0 1,0 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0
6 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 11,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,0
7 0,0 0,0 0,0 1,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 41,0
8 1,0 0,0 0,0 0,0 18,0 1,0 6,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0
9 7,0 0,0 5,0 2,0 5,0 0,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
10 5,0 11,0 0,0 0,0 11,0 13,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0
11 0,0 0,0 0,0 3,0 11,0 31,0 22,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
12 9,0 15,0 4,0 0,0 19,0 22,0 5,0 0,0 0,0 0,0 11,0 19,0
13 0,0 5,0 0,0 0,0 1,0 14,0 6,0 1,0 0,0 0,0 0,0 24,0
14 0,0 2,0 43,0 0,0 2,0 1,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
15 7,0 2,0 6,0 0,0 0,0 0,0 3,0 8,0 0,0 2,0 0,0 0,0
16 0,0 1,0 0,0 3,0 3,0 0,0 120,0 0,0 1,0 0,0 0,0 6,0
17 7,0 1,0 7,0 5,0 0,0 0,0 40,0 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0
18 1,0 0,0 6,0 0,0 0,0 3,0 2,0 0,0 0,0 0,0 12,0 5,0
19 11,0 0,0 0,0 1,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 1,0 1,0 4,0
20 28,0 0,0 0,0 1,0 12,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,0 2,0
21 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 15,0 1,0 0,0 0,0 5,0 1,0
22 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
23 2,0 0,0 0,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,0 27,0 0,0
24 0,0 0,0 2,0 0,0 25,0 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0 39,0 34,0
25 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,0
26 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
27 3,0 11,0 2,0 1,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0 0,0
28 7,0 9,0 14,0 0,0 0,0 7,0 0,0 0,0 0,0 3,0 3,0 0,0
29 15,0 0,0 0,0 1,0 29,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 6,0 12,0
30 5,0 0,0 0,0 27,0 13,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 12,0
31 0,0 1,0 10,0 0,0 0,0 2,0 0,0 1,0

Jml, CH 114,0 93,0 93,0 32,0 194,0 137,0 303,0 15,0 23,0 14,0 126,0 180,0

Jml, HH 11,0 18,0 12,0 12,0 18,0 17,0 20,0 5,0 3,0 5,0 11,0 16,0
2,7 3,3 3,0 1,0 6,3 0,5 0,7 0,5 4,1 5,3
Rata-rata
HujanMaks 28,0 32,0 43,0 10,0 29,0 120,0 8,0 16,0 5,0 39,0 41,0 31,0
70

Nama Pos : Curah Hujan


Onembute Tahun : 2014
Data Geografis: 04 18' 47,2" LS - 122 24' 27,4" BT
Pelaksana : BWS Sulawesi IV
Kabupaten/Kecamatan : Konawe
Selatan/Palangga
Tabel Hujan Harian (mm)
Bulan
Tanggal
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agu Sep Okt Nov Des
1 7,0 0,0 4,0 2,0 0,0 25,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 28,0
2 11,0 0,0 4,0 4,0 0,0 9,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,0
3 0,0 1,0 0,0 1,0 24,0 9,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 21,0
4 2,0 2,0 0,0 4,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
5 1,0 2,0 1,0 9,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
6 27,0 17,0 0,0 10,0 14,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
7 17,0 0,0 0,0 0,0 3,0 14,0 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0
8 7,0 0,0 8,0 22,0 10,0 16,0 0,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0
9 0,0 0,0 5,0 15,0 6,0 2,0 0,0 8,0 0,0 0,0 0,0 0,0
10 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 7,0 0,0 18,0 0,0 0,0 0,0 0,0
11 8,0 25,0 0,0 0,0 3,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0
12 0,0 18,0 12,0 0,0 11,0 0,0 13,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
13 0,0 0,0 0,0 0,0 15,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,0
14 0,0 0,0 13,0 0,0 3,0 0,0 10,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
15 0,0 0,0 0,0 0,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
16 0,0 8,0 0,0 14,0 17,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0
17 15,0 5,0 0,0 20,0 8,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
18 0,0 0,0 0,0 5,0 5,0 3,0 1,0 0,0 0,0 20,0 0,0 7,0
19 0,0 0,0 0,0 4,0 20,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
20 0,0 0,0 4,0 1,0 16,0 3,0 23,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
21 0,0 0,0 29,0 0,0 1,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0
22 0,0 0,0 54,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,0 0,0
23 0,0 0,0 10,0 0,0 0,0 33,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 13,0
24 0,0 7,0 21,0 0,0 8,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
25 4,0 0,0 3,0 0,0 7,0 8,0 0,0 0,0 0,0 0,0 4,0 0,0
26 0,0 0,0 0,0 1,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 7,0
27 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0
28 1,0 0,0 0,0 1,0 12,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
29 0,0 5,0 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0
30 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0
31 0,0 2,0 45,0 0,0 0,0 0,0 0,0

Jml, Curah 90,0 93,0 173,0 118,0 185,0 143,0 50,0 37,0 0,0 20,0 12,0 58,0
Hujan
Jml, Hari 11,0 10,0 15,0 16,0 20,0 16,0 5,0 4,0 0,0 1,0 5,0 10,0
Hujan
Rata-rata 2,9 3,3 5,6 3,9 6,0 4,8 1,6 1,2 0,0 0,6 0,4 2,8

Hujan,Maks 27,0 25,0 54,0 22,0 24,0 33,0 23,0 18,0 0,0 20,0 4,0 28,0
71

Nama Pos : Curah Hujan


Onembute Tahun : 2015
Data Geografis: 04 18' 47,2" LS - 122 24' 27,4" BT
Pelaksana : BWS Sulawesi IV
Kabupaten/Kecamatan : Konawe
Selatan/Palangga
Tabel Hujan Harian (mm)
Bulan
Tanggal
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agu Sep Okt Nov Des
1 0,0 6,0 4,0 7,0 1,0 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0 11,0 0,0
2 7,0 0,0 2,0 1,0 0,0 15,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
3 0,0 5,0 1,0 2,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 4,0
4 0,0 10,0 1,0 5,0 4,0 14,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0
5 0,0 0,0 0,0 2,0 1,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 34,0
6 0,0 20,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 15,0
7 0,0 2,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
8 0,0 30,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
9 0,0 4,0 0,0 0,0 2,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,0
10 0,0 0,0 16,0 0,0 25,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0
11 0,0 6,0 0,0 0,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
12 0,0 31,0 4,0 8,0 11,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
13 0,0 21,0 0,0 0,0 14,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0
14 12,0 2,0 7,0 7,0 1,0 0,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 22,0
15 3,0 1,0 0,0 0,0 0,0 29,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
16 8,0 1,0 0,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
17 2,0 2,0 2,0 0,0 0,0 0,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
18 8,0 6,0 4,0 1,0 0,0 6,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
19 0,0 11,0 1,0 16,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 9,0
20 2,0 4,0 15,0 28,0 0,0 10,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
21 1,0 1,0 0,0 0,0 0,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
22 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 4,0
23 6,0 1,0 4,0 17,0 1,0 21,0 6,0 0,0 0,0 0,0 0,0 6,0
24 1,0 1,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 21,0
25 3,0 0,0 0,0 17,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0
26 0,0 1,0 12,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
27 11,0 1,0 1,0 5,0 2,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
28 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
29 3,0 0,0 1,0 0,0 0,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 11,0
30 4,0 0,0 1,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 11,0
31 14,0 0,0 0,0 2,0 4,0 0,0 0,0 0,0

Jml, CH 92,2 169,0 75,0 158,0 67,0 97,0 22,0 0,0 0,0 0,0 11,0 156,0

jml, HH 10,0 23,0 18,0 151,0 14,0 10,0 6,0 0,0 0,0 0,0 1,0 15,0

Rata-rata 3,0 6,0 2,4 5,3 2,2 3,2 0,7 0,0 0,0 0,0 0,4 5,0

Hujan Maks 14,0 31,0 16,0 28,0 25,0 29,0 7,0 0,0 0,0 0,0 11,0 34,0
72

Nama Pos : Curah Hujan


Onembute Tahun : 2016
Data Geografis: 04 18' 47,2" LS - 122 24' 27,4" BT
Pelaksana : BWS Sulawesi IV
Kabupaten/Kecamatan : Konawe
Selatan/Palangga

Tabel Hujan Harian (mm)


Bulan
Tanggal
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agu Sep Okt Nov Des
1 10,0 23,0 16,0 7,0 0,0 2,0 0,0 2,0 4,0 15,0 0,0 2,0
2 0,0 0,0 0,0 0,0 4,0 8,0 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0 11,0
3 0,0 0,0 2,0 4,0 0,0 0,0 4,0 3,0 0,0 7,0 0,0 18,0
4 0,0 21,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
5 0,0 0,0 33,0 7,0 2,0 1,0 3,0 0,0 0,0 0,0 6,0 0,0
6 0,0 25,0 0,0 7,0 0,0 1,0 0,0 0,0 0,0 1,0 2,0 8,0
7 0,0 5,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 11,0 2,0 0,0
8 0,0 27,0 5,0 5,0 0,0 0,0 2,0 0,0 5,0 0,0 0,0 4,0
9 0,0 9,0 0,0 4,0 3,0 0,0 5,0 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0
10 0,0 0,0 0,0 3,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 4,0 0,0 0,0
11 0,0 0,0 0,0 2,0 1,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
12 0,0 3,0 4,0 0,0 7,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 23,0
13 0,0 27,0 15,0 0,0 2,0 12,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0
14 10,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 11,0
15 0,0 0,0 10,0 0,0 30,0 1,0 0,0 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0
16 0,0 9,0 20,0 0,0 1,0 2,0 7,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0
17 0,0 28,0 3,0 0,0 5,0 31,0 2,0 0,0 0,0 1,0 3,0 0,0
18 15,0 3,0 0,0 2,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,0 3,0 0,0
19 0,0 0,0 0,0 1,0 0,0 0,0 16,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
20 0,0 0,0 1,0 1,0 0,0 4,0 9,0 0,0 0,0 1,0 0,0 6,0
21 0,0 0,0 1,0 2,0 24,0 1,0 0,0 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0
22 16,0 33,0 2,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 24,0 0,0
23 0,0 7,0 0,0 0,0 9,0 0,0 0,0 0,0 4,0 1,0 0,0 0,0
24 13,0 0,0 0,0 14,0 13,0 0,0 0,0 0,0 1,0 2,0 0,0 7,0
25 12,0 0,0 1,0 4,0 11,0 0,0 0,0 1,0 0,0 12,0 0,0 0,0
26 0,0 2,0 1,0 4,0 12,0 0,0 0,0 13,0 0,0 4,0 0,0 0,0
27 5,0 0,0 1,0 2,0 1,0 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 6,0
28 0,0 0,0 0,0 1,0 18,0 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0
29 3,0 0,0 22,0 1,0 0,0 7,0 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0
30 1,0 0,0 10,0 0,0 0,0 0,0 0,0 13,0 0,0 5,0 0,0
31 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

86,0 222,0 144,0 82,0 146,0 75,0 54,0 23,0 41,0 70,0 50,0 96,0
Jml,CH
9,0 15,0 17,0 75,0 18,0 13,0 9,0 5,0 3,0 15,0 9,0 10,0
Jml,HH
2,8 7,7 4,6 2,7 4,7 2,5 1,7 0,7 1,4 2,3 1,7 3,1
Rata-rata
16,0 33,0 33,0 14,0 30,0 31,0 16,0 12,0 13,0 15,0 24,0 23,0
HujanMaks
73

Nama Pos : Pos Hujan Atari Lama Tahun : 2007


Kabupaten/ Kecamatan : Konawe Selatan/Lalembuu
Data Geografis: 04 22' 04,8" LS - 122 00'42,2" BT
Pelaksana : BWS Sulawesi IV
Tabel Hujan Harian (mm)
Bulan
Tanggal
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agu Sep Okt Nov Des
1 0,0 0,0 1,0 17,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
2 0,0 5,0 0,0 0,0 2,0 3,0 0,0 0,0 0,0
3 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 25,0 0,0 0,0 14,0
4 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 22,0 0,0 0,0 0,0
5 0,0 10,0 0,0 0,0 0,0 16,0 0,0 0,0 0,0
6 0,0 0,0 2,0 0,0 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0
7 18,0 2,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0
8 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 24,0
9 0,0 45,0 0,0 0,0 37,0 0,0 0,0 0,0 48,0
10 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
11 2,0 8,0 8,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0 9,0
12 26,0 0,0 21,0 0,0 0,0 13,0 0,0 0,0 1,0
13 0,0 0,0 3,0 5,0 3,0 1,0 0,0 0,0 0,0
14 5,0 4,0 0,0 0,0 29,0 0,0 0,0 2,0 0,0
15 0,0 0,0 4,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0
16 0,0 0,0 0,0 0,0 7,0 0,0 0,0 0,0 43,0
17 2,0 0,0 0,0 0,0 29,0 0,0 0,0 0,0 13,0
18 0,0 4,0 6,0 0,0 9,0 0,0 0,0 0,0 0,0
19 0,0 0,0 0,0 0,0 14,0 0,0 0,0 0,0 0,0
20 0,0 3,0 37,0 0,0 0,0 39,0 0,0 0,0 0,0
21 0,0 0,0 0,0 0,0 20,0 0,0 0,0 20,0 9,0
22 2,0 47,0 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 12,0
23 0,0 8,0 0,0 0,0 60,0 0,0 7,0 0,0 18,0
24 0,0 3,0 45,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0 4,0
25 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 15,0 0,0 47,0
26 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0 2,0
27 0,0 0,0 0,0 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0
28 0,0 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 13,0
29 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0
30 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 4,0
31 0,0 0,0 0,0 0,0 1,0

55,0 151,0 136,0 17,0 221,0 - 26,0 27,0 264,0


Jml,CH
6,0 14,0 11,0 1,0 13,0 - 4,0 2,0 17,0
Jml,HH
2,0 5,8 3,9 5,5 4,0 - 4,1 5,0 2,8
Rata-rata
26,0 47,0 45,0 17,0 60,0 - 15,0 20,0 48,0
HujanMak
74

Nama Pos : Pos Hujan Atari Lama Tahun : 2008


Kabupaten/ Kecamatan : Konawe Selatan/Lalembuu
Data Geografis: 04 22' 04,8" LS - 122 00'42,2" BT
Pelaksana : BWS Sulawesi IV

Tabel Hujan Harian (mm)


Bulan
Tanggal
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agu Sep Okt Nov Des
1 0,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
2 5,0 5,0 10,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 10,0 0,0 3,0 5,0
3 0,0 0,0 25,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 23,0 0,0 0,0 0,0
4 4,0 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0 31,0 0,0 0,0 0,0 4,0
5 0,0 0,0 22,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 12,0 0,0 0,0
6 0,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0 0,0
7 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
8 0,0 0,0 3,0 5,0 0,0 0,0 6,0 0,0 0,0 0,0 10,0 0,0
9 0,0 0,0 1,0 13,0 2,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 10,0 0,0
10 0,0 2,0 0,0 14,0 0,0 0,0 19,0 0,0 10,0 0,0 0,0 0,0
11 0,0 0,0 25,0 8,0 24,0 0,0 0,0 0,0 2,0 2,0 9,0 0,0
12 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0 6,0 0,0
13 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0 9,0 0,0 0,0
14 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 9,0 0,0
15 10,0 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 5,0 18,0 14,0 7,0 10,0
16 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 4,0
17 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 24,0 0,0
18 0,0 20,0 4,0 9,0 0,0 0,0 0,0 4,0 0,0 0,0 1,0 0,0
19 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
20 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
21 21,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 15,0 0,0 27,0 12,0 21,0
22 2,0 0,0 57,0 2,0 12,0 0,0 0,0 47,0 0,0 34,0 0,0 2,0
23 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0 7,0 0,0 0,0 4,0 0,0 0,0
24 5,0 0,0 6,0 0,0 3,0 0,0 5,0 3,0 0,0 60,0 11,0 5,0
25 10,0 0,0 0,0 0,0 23,0 0,0 0,0 0,0 0,0 8,0 6,0 10,0
26 0,0 3,0 0,0 0,0 41,0 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 35,0 0,0
27 0,0 0,0 0,0 0,0 39,0 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 1,0 0,0
28 0,0 0,0 0,0 0,0 52,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
29 0,0 38,0 0,0 9,0 0,0 0,0 0,0 6,0 0,0 0,0 14,0 0,0
30 13,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 8,0 0,0 0,0 0,0 13,0
31 15,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 15,0

92,2 169,0 75,0 158,0 67,0 97,0 22,0 0,0 0,0 0,0 11,0 92,2
Jml,CH
10,0 23,0 18,0 151,0 14,0 10,0 6,0 0,0 0,0 0,0 1,0 10,0
Jml,HH
3,0 6,0 2,4 5,3 2,2 3,2 0,7 0,0 0,0 0,0 0,4 3,0
Rata-rata
14,0 31,0 16,0 28,0 25,0 29,0 7,0 0,0 0,0 0,0 11,0 14,0
HujanMaks
75

Nama Pos : Pos Hujan Atari Lama Tahun : 2009


Kabupaten/ Kecamatan : Konawe Selatan/Lalembuu
Data Geografis: 04 22' 04,8" LS - 122 00'42,2" BT
Pelaksana : BWS Sulawesi IV
Tabel Hujan Harian (mm)
Bulan
Tanggal
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agu Sep Okt Nov Des
1 0,0 0,0 0,0 50,0 22,0 4,0 11,0 0,0 0,0 5,0 0,0 10,0
2 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
3 0,0 0,0 7,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
4 0,0 0,0 10,0 3,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
5 0,0 0,0 2,0 5,0 11,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 8,0 0,0
6 0,0 0,0 3,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 8,0
7 0,0 0,0 0,0 0,0 16,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0
8 0,0 0,0 0,0 0,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
9 0,0 0,0 2,0 0,0 37,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
10 0,0 0,0 10,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
11 0,0 0,0 22,0 0,0 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 19,0 0,0
12 0,0 0,0 0,0 0,0 23,0 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 17,0 0,0
13 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 10,0 0,0 0,0 0,0 2,0 15,0
14 0,0 0,0 14,0 1,0 0,0 0,0 62,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
15 0,0 0,0 0,0 8,0 0,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
16 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
17 0,0 0,0 7,0 15,0 3,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
18 0,0 0,0 22,0 4,0 0,0 0,0 10,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
19 0,0 0,0 2,0 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 11,0
20 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
21 0,0 0,0 3,0 0,0 29,0 0,0 0,0 0,0 14,0 12,0 0,0 0,0
22 0,0 0,0 0,0 0,0 24,0 0,0 11,0 0,0 2,0 6,0 0,0 0,0

23 0,0 0,0 0,0 34,0 0,0 0,0 55,0 0,0 0,0 0,0 29,0 0,0
24 0,0 0,0 3,0 3,0 0,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
25 0,0 0,0 0,0 0,0 35,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 6,0 0,0
26 0,0 0,0 0,0 3,0 3,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 10,0 0,0
27 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 23,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
28 0,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
29 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

30 0,0 15,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

31 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

5,0 0,0 124,0 138,0 177,0 40,0 168,0 5,0 16,0 23,0 93,0 44,0
Jml,CH
2,0 0,0 15,0 13,0 11,0 6,0 9,0 1,0 2,0 3,0 8,0 4,0
Jml,HH
0,2 0,0 4,0 4,6 5,7 1,3 5,4 0,2 0,5 0,7 3,1 1,4
Rata-rata
3,0 0,0 22,0 50,0 35,0 23,0 62,0 5,0 4,0 12,0 29,0 44,0
HujanMaks
76

Nama Pos : Pos Hujan Atari Lama Tahun : 2010


Kabupaten/ Kecamatan : Konawe Selatan/Lalembuu
Data Geografis: 04 22' 04,8" LS - 122 00'42,2" BT
Pelaksana : BWS Sulawesi IV
Tabel Hujan Harian (mm)
Bulan
Tanggal
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agu Sep Okt Nov Des
1 20,0 3,0 0,0 0,0 32,0 22,0 4,0 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0
2 0,0 2,0 0,0 8,0 0,0 0,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
3 0,0 2,0 0,0 7,0 0,0 4,0 37,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
4 0,0 34,0 0,0 0,0 3,0 0,0 10,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
5 0,0 0,0 0,0 2,0 6,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 8,0 0,0
6 0,0 3,0 0,0 0,0 12,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
7 0,0 0,0 0,0 19,0 9,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0
8 0,0 0,0 0,0 34,0 66,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
9 0,0 0,0 0,0 24,0 0,0 26,0 33,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0
10 0,0 0,0 0,0 7,0 0,0 17,0 12,0 0,0 0,0 0,0 0,0 6,0
11 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 19,0 2,0
12 0,0 0,0 25,0 0,0 0,0 2,0 2,0 0,0 0,0 0,0 17,0 12,0
13 2,0 0,0 0,0 24,0 60,0 83,0 35,0 2,0 0,0 0,0 2,0 0,0
14 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0 26,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0
15 0,0 2,0 2,0 40,0 43,0 0,0 20,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
16 3,0 6,0 35,0 0,0 0,0 4,0 37,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
17 36,0 0,0 0,0 3,0 2,0 0,0 18,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0
18 4,0 30,0 0,0 0,0 0,0 17,0 34,0 0,0 0,0 0,0 0,0 13,0
19 3,0 32,0 16,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
20 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
21 0,0 0,0 2,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 14,0 12,0 0,0 0,0
22 0,0 2,0 41,0 0,0 59,0 3,0 6,0 0,0 2,0 6,0 0,0 3,0
23 0,0 0,0 5,0 5,0 0,0 65,0 18,0 0,0 0,0 0,0 29,0 2,0
24 0,0 0,0 0,0 0,0 11,0 18,0 27,0 0,0 0,0 0,0 0,0 6,0

25 0,0 15,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 6,0 8,0
26 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 35,0 18,0 0,0 2,0 0,0 10,0 32,0
27 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 52,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
28 0,0 0,0 0,0 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
29 20,0 0,0 0,0 48,0 0,0 13,0 8,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
30 0,0 0,0 2,0 0,0 0,0 6,0 0,0 0,0 0,0 0,0 7,0
31 0,0 0,0 3,0 2,0 0,0 0,0 0,0

88,0 138,0 126,0 223,0 318,0 311,0 422,0 5,0 16,0 23,0 93,0 95,0
Jml,CH
7,0 13,0 7,0 13,0 15,0 14,0 25,0 1,0 2,0 3,0 8,0 12,0
Jml,HH
2,8 4,7 4,1 7,4 10,3 10,4 13,6 0,2 0,5 0,7 3,1 3,1
Rata-rata
36,0 34,0 41,0 48,0 66,0 83,0 52,0 5,0 14,0 12,0 29,0 32,0
HujanMaks
77

Nama Pos : Pos Hujan Atari Lama Tahun : 2011


Kabupaten/ Kecamatan : Konawe Selatan/Lalembuu
Data Geografis: 04 22' 04,8" LS - 122 00'42,2" BT
Pelaksana : BWS Sulawesi IV
Tabel Hujan Harian (mm)
Bulan
Tanggal
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agu Sep Okt Nov Des
1 27,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0
2 2,0 0,0 0,0 0,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
3 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0
4 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
5 5,0 0,0 20,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 17,0 0,0 10,0
6 1,0 12,0 0,0 0,0 4,0 0,0 44,0 0,0 10,0 30,0 0,0 0,0
7 0,0 0,0 18,0 0,0 4,0 0,0 3,0 0,0 17,0 0,0 2,0 0,0
8 10,0 0,0 35,0 1,0 0,0 0,0 7,0 0,0 0,0 0,0 34,0 24,0
9 0,0 23,0 4,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0 9,0 0,0 0,0 48,0
10 0,0 0,0 16,0 0,0 0,0 0,0 43,0 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0
11 0,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
12 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 32,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,2
13 2,0 2,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0
14 0,0 25,0 4,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 12,0 0,0 2,0 0,0
15 3,0 18,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0 18,0 0,0 0,0
16 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 10,0 3,0 4,0 0,0
17 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
18 0,0 0,0 24,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 30,0 0,0 0,0
19 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0 8,0 6,7
20 42,0 0,0 25,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 15,0 32,0 0,0
21 0,0 0,0 2,0 2,0 138,0 0,0 0,0 2,0 0,0 8,0 6,0 4,6
22 2,0 5,0 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0 3,3
23 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,4
24 0,0 9,0 4,0 16,0 44,0 2,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0 0,0
25 10,0 0,0 0,0 2,0 0,0 66,0 0,0 0,0 0,0 3,0 18,0 0,1

26 0,0 0,0 2,0 2,0 0,0 4,0 10,0 0,0 0,0 5,0 3,0 0,0

27 3,0 5,0 0,0 1,0 3,0 2,0 0,0 0,0 0,0 9,0 41,0 0,1

28 0,0 16,0 0,0 29,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 8,0 0,0 0,0

29 0,0 0,0 2,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 6,0 0,0 1,3

30 0,0 0,0 32,0 0,0 0,0 2,0 5,0 7,0 5,0 0,0 0,1

31 6,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

113,0 125,0 161,0 97,0 207,0 74,0 145,0 11,0 76,0 164,0 151,0 27,0
Jml,CH
12,0 14,0 14,0 11,0 8,0 4,0 9,0 3,0 9,0 16,0 10,0 10,0
Jml,HH
3,6 4,3 5,2 3,2 6,7 2,5 4,7 0,4 2,5 5,3 5,0 0,9
Rata-rata
42,0 25,0 35,0 32,0 138,0 66,0 44,0 5,0 17,0 30,0 41,0 10,0
HujanMak
78

Nama Pos : Pos Hujan Atari Lama Tahun : 2012


Kabupaten/ Kecamatan : Konawe Selatan/Lalembuu
Data Geografis: 04 22' 04,8" LS - 122 00'42,2" BT
Pelaksana : BWS Sulawesi IV
Tabel Hujan Harian (mm)
Bulan
Tanggal
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
1 0,0 21,0 0,0 4,0 5,0 0,4 5,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0
2 0,0 0,0 0,0 29,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0 0,0
3 2,0 9,0 2,0 3,0 0,0 10,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
4 0,0 7,0 3,0 4,0 0,0 0,0 2,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0
5 0,0 0,0 6,0 0,0 0,0 0,0 40,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
6 0,0 0,0 5,0 0,0 10,0 0,0 39,0 0,0 0,0 2,0 0,0 0,0
7 2,0 0,0 21,0 0,0 0,0 27,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0
8 0,0 3,0 8,0 0,0 0,0 25,0 0,0 11,0 0,0 0,0 0,0 0,0
9 13,0 2,0 17,0 0,0 0,0 12,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
10 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0 11,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
11 3,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
12 26,0 10,0 3,0 18,0 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 13,0
13 25,0 0,0 1,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0
14 0,0 0,0 2,0 41,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0
15 0,0 10,0 8,0 0,0 16,0 0,0 0,0 0,0 0,0 23,0 0,0 2,0
16 3,0 24,0 4,0 0,0 5,0 0,0 10,0 0,0 0,0 41,0 0,0 4,0
17 0,0 15,0 0,0 0,0 0,0 6,0 6,0 0,0 2,0 5,0 2,0 9,0
18 0,0 9,0 0,0 0,0 0,0 40,0 9,0 0,0 12,0 7,0 0,0 0,0
19 7,0 10,0 0,0 0,0 0,0 59,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 27,0
20 0,0 0,0 6,0 0,0 0,0 3,0 0,0 5,0 0,0 0,0 33,0 0,0
21 0,0 0,0 2,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 15,0 3,0
22 0,0 5,0 0,0 6,0 8,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
23 0,0 0,0 0,0 5,0 20,0 0,0 0,0 15,0 0,0 0,0 27,0 0,0
24 2,0 0,0 19,0 0,0 8,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 26,0 0,0
25 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 17,0
26 0,0 2,0 0,0 5,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 22,0
27 0,0 2,0 0,0 37,0 25,0 0,0 0,0 0,0 8,0 13,0 0,0 0,0
28 0,0 39,0 0,0 2,0 10,0 0,0 0,0 0,0 0,0 23,0 0,0 48,0
29 0,0 6,0 2,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 17,0 0,0 0,0
30 5,0 91,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0
31 5,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

Jml,CH 91,0 168,0 121,0 164,0 123,0 181,0 127,0 33,0 131,0 11,0 156,0 273,0
Jml,HH 10,0 15,0 17,0 14,0 13,0 8,0 10,0 4,0 8,0 7,0 12,0 10,0
Rata-rata 2,0 5,8 3,9 5,5 4,0 6,0 4,1 1,0 4,2 3,8 5,0 2,8

HujanMaks 26,0 39,0 21,0 41,0 25,0 59,0 40,0 12,0 41,0 33,0 48,0 53,0
79

Nama Pos : Pos Hujan Atari Lama Tahun : 2013


Kabupaten/ Kecamatan : Konawe Selatan/Lalembuu
Data Geografis: 03 28' 35,2" LS - 122 03'39" BTsss
Pelaksana : BWS Sulawesi IV
Tabel Hujan Harian (mm)
Bulan
Tanggal
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
1 0,0 11,0 2,0 48,0 0,0 0,0 54,0 0,0 22,0 0,0 0,0 0,0
2 19,0 0,0 3,0 38,0 0,0 2,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
3 3,0 3,0 3,0 25,0 3,0 2,0 20,0 0,0 0,0 0,0 19,0 0,0
4 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 43,0
5 10,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 63,0
6 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 7,0 46,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
7 3,0 0,0 0,0 2,0 18,0 25,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0
8 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0 11,0
9 2,0 10,0 17,0 5,0 0,0 53,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
10 0,0 18,0 0,0 0,0 60,0 14,0 52,0 0,0 0,0 0,0 0,0 6,0
11 0,0 3,0 0,0 0,0 34,0 38,0 49,0 0,0 2,0 0,0 5,0 11,0
12 0,0 10,0 18,0 4,0 0,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 9,0
13 0,0 2,0 7,0 9,0 2,0 22,0 22,0 0,0 0,0 0,0 0,0 33,0
14 24,0 15,0 2,0 0,0 0,0 2,0 8,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0
15 0,0 21,0 5,0 0,0 2,0 0,0 47,0 0,0 10,0 0,0 0,0 20,0
16 0,0 8,0 34,0 4,0 36,0 0,0 182,0 0,0 0,0 20,0 2,0 2,0
17 0,0 4,0 0,0 3,0 12,0 35,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0
18 8,0 2,0 2,0 7,0 0,0 32,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 11,0
19 23,0 0,0 0,0 6,0 51,0 0,0 33,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0
20 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 31,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
21 0,0 1,0 51,0 2,0 0,0 3,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
22 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 16,0
23 0,0 0,0 13,0 21,0 2,0 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
24 2,0 0,0 0,0 0,0 12,0 0,0 24,0 6,0 0,0 16,0 2,0 0,0
25 0,0 0,0 0,0 0,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
26 3,0 2,0 9,0 2,0 33,0 2,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0 1,0
27 0,0 2,0 0,0 10,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
28 0,0 0,0 1,0 0,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,0
29 0,0 0,0 0,0 8,0 30,0 0,0 0,0 0,0 0,0 7,0 5,0
30 0,0 55,0 0,0 13,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 8,0
31 10,0 4,0 3,0 0,0 0,0 0,0 26,0

Jml,CH 111,0 114,0 226,0 186,0 293,0 269,0 608,0 2,0 39,0 38,0 38,0 273,0
Jml,HH 12,0 16,0 16,0 15,0 17,0 15,0 19,0 1,0 4,0 3,0 6,0 16,0
Rata-rata 3,6 4,1 7,3 6,2 9,5 9,0 19,6 0,1 1,3 1,2 1,3 8,8

HujanMax 24,0 21,0 55,0 48,0 60,0 53,0 182,0 2,0 22,0 20,0 19,0 63,0
80

Nama Pos : Pos Hujan Atari Lama Tahun : 2014


Kabupaten/ Kecamatan : Konawe Selatan/Lalembuu
Data Geografis: 04 22' 04,8" LS - 122 00'42,3" BT
Pelaksana : BWS Sulawesi IV
Tabel Hujan Harian (mm)
Bulan
Tanggal
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
1 16,0 0,0 12,0 11,0 0,0 5,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 15,0
2 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0 53,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
3 5,0 0,0 19,0 17,0 0,0 12,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
4 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
5 3,0 17,0 0,0 28,0 5,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
6 0,0 41,0 0,0 0,0 20,0 13,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
7 0,0 11,0 0,0 12,0 15,0 35,0 0,0 0,0 0,0 0,0 8,0 0,0
8 7,0 0,0 9,0 0,0 5,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0
9 0,0 18,0 24,0 12,0 0,0 8,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0
10 5,0 0,0 14,0 0,0 17,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
11 0,0 0,0 8,0 0,0 8,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
12 0,0 10,0 3,0 0,0 19,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 11,0
13 0,0 0,0 7,0 0,0 45,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
14 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0 0,0
15 0,0 0,0 2,0 0,0 20,0 48,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
16 0,0 0,0 11,0 0,0 12,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 7,0 0,0
17 0,0 0,0 10,0 13,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,0
18 0,0 0,0 4,0 10,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0
19 0,0 0,0 6,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
20 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0 0,0
21 0,0 0,0 8,0 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
22 0,0 0,0 15,0 0,0 4,0 26,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
23 0,0 0,0 0,0 0,0 4,0 19,0 0,0 0,0 0,0 0,0 4,0 18,0
24 2,0 0,0 0,0 0,0 3,0 50,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0 5,0
25 8,0 0,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
26 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
27 0,0 2,0 0,0 2,0 4,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
28 0,0 86,0 0,0 31,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
29 0,0 1,0 0,0 6,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
30 0,0 0,0 15,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 20,0 0,0
31 0,0 8,0 0,0 0,0 0,0 0,0 7,0

Jml,CH 46,0 185,0 173,0 162,0 194,0 299,0 5,0 0,0 0,0 0,0 59,0 63,0

Jml,HH 7,0 7,0 19,0 10,0 17,0 20,0 20 0,0 0,0 0,0 8,0 9,0
Rata-rata 1,5 6,6 5,6 5,1 6,3 10,0 0,2 0,0 0,0 0,0 2,0 2,0

HujanMax 16,0 86,0 24,0 31,0 45,0 53,0 3,0 0,0 0,0 0,0 20,0 18,0
81

Nama Pos : Pos Hujan Atari Lama Tahun : 2015


Kabupaten/ Kecamatan : Konawe Selatan/Lalembuu
Data Geografis: 04 22 04,8" LS - 122 00'42,3" BT
Pelaksana : BWS Sulawesi IV
Tabel Hujan Harian (mm)
Bulan
Tanggal
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
1 2,0 12,0 21,0 16,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
2 0,0 23,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
3 0,0 10,0 0,0 16,0 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
4 2,0 3,0 0,0 0,0 0,0 23,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
5 0,0 5,0 0,0 0,0 5,0 5,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0
6 6,0 0,0 0,0 0,0 4,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
7 2,0 19,0 0,0 0,0 2,0 8,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
8 0,0 5,0 0,0 0,0 3,0 58,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
9 0,0 0,0 3,0 0,0 13,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
10 0,0 2,0 12,0 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 10,0
11 0,0 2,8 37,0 0,0 15,0 2,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 19,0
12 0,0 13,0 3,0 3,0 55,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0
13 13,0 0,0 16,0 10,0 29,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0
14 0,0 7,0 30,0 9,0 0,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 12,0
15 0,0 1,0 4,0 0,0 0,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 10,0
16 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 20,0 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0
17 0,0 42,0 17,0 0,0 0,0 0,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
18 0,0 3,0 20,0 0,0 0,0 0,0 4,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
19 14,0 0,0 0,0 49,0 0,0 16,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0
20 0,0 2,0 0,0 42,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
21 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
22 0,0 15,0 23,0 0,0 0,0 1,0 12,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
23 0,0 10,0 11,0 28,0 0,0 24,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
24 0,0 5,0 10,0 2,0 0,0 15,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
25 3,0 0,0 0,0 64,0 0,0 0,0 46,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0
26 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0 0,0
27 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0 7,0 0,0 0,0 0,0 10,0 0,0
28 2,0 2,0 5,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 13,0 10,0
29 0,0 0,0 0,0 1,0 0,0 5,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0
30 18,0 0,0 2,0 37,0 0,0 18,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
31 10,0 0,0 0,0 2,0 0,0 0,0

72,0 208,0 220,0 249,0 168,0 205,0 103,0 3,0 5,0 2,0 23,0 78,0
Jml,CH
10,0 19,0 16,0 13,0 12,0 18,0 11,0 1,0 1,0 1,0 2,0 11,0
Jml,HH
2,3 7,4 7,1 8,3 5,4 6,8 3,3 0,1 0,2 0,1 0,8 2,5
Rata-rata
18,0 42,0 37,0 54,0 55,0 58,0 46,0 3,0 5,0 2,0 13,0 19,0
HujanMaks
82

Nama Pos : Pos Hujan Atari Lama Tahun : 2016


Kabupaten/ Kecamatan : Konawe Selatan/Lalembuu
Data Geografis: 04 22' 04,8" LS - 122 00'42,3"
Pelaksana : BWS Sulawesi IV
Tabel Hujan Harian (mm)
Bulan
Tanggal
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
1 0,0 4,0 57,0 0,0 0,0 0,0 27,5 0,0 0,0
2 0,0 2,0 0,0 0,0 5,0 0,0 0,0 0,0 4,0
3 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 9,0 0,0 20,0
4 0,0 19,0 3,0 0,0 0,0 0,0 3,5 0,0 9,0
5 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
6 0,0 23,0 0,0 0,0 0,0 0,0 15,0 0,0 3,0
7 0,0 3,0 0,0 30,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0
8 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0 5,0 0,0 8,0 0,0
9 0,0 2,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
10 0,0 11,0 9,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
11 1,0 1,0 3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 5,0
12 0,0 7,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 3,0 0,0
13 0,0 2,0 6,0 0,0 0,0 0,0 0,0 11,0 2,0
14 0,0 54,0 6,0 0,0 0,0 2,0 0,0 5,0 0,0
15 15,0 3,0 7,0 22,0 0,0 38,0 0,0 0,0 0,0
16 1,0 22,0 20,0 0,0 0,0 0,0 21,0 17,0 0,0
17 14,0 10,0 0,0 20,0 0,0 0,0 0,0 13,0 0,0
18 38,0 42,0 14,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
19 0,0 12,0 12,0 8,0 0,0 0,0 0,0 1,0 0,0
20 0,0 7,0 0,0 3,0 0,0 2,0 4,1 12,0 0,0
21 0,0 6,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 9,0 0,0
22 0,0 20,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 38,0 5,0
23 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0 0,0 8,5 0,0 0,0
24 0,0 0,0 3,0 0,0 0,0 2,0 0,0 0,0 0,0
25 0,0 14,0 10,0 0,0 0,0 0,0 8,0 0,0 0,0
26 28,0 21,0 13,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
27 0,0 12,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
28 0,0 0,0 17,0 0,0 0,0 0,0 0,0 4,0 0,0
29 0,0 0,0 7,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 35,0
30 17,0 8,0 2,0 0,0 0,0 15,0 0,0 2,0 0,0
31 9,0 0,0 0,0 8,0 8,2 0,0

Jml,CH 123.0 315,0 197,0 86,0 13,0 72,0 85,0 113,0 83,0
Jml,HH 8,0 24,0 18,0 6,0 2,0 8,0 9,0 12,0 8,0
Rata-rata 4,0 10,2 5,6 2,8 0,4 2,4 2,8 3,8 2,7
Hujan 38,0 54,0 30,0 8,0 38,0 27,5 38,0 35,0
57,0
Maks
83

LAMPIRAN 2

Analisis Data curah Hujan Yang Hilang

Mencari nilai data cura hujan yang hilang stasiun Atari lama dapat diketahui dengan

menggunakan persamaan (1) dengan syarat bahwa data yang hilang bisa diketahui jika ada

data yang lengkap dari stasiun curah hujan lain serta bulan yang sama dan tahun yang sama

dengan curah hujan yang hilang atau yang akan dicari.

 Stasiun Atari lama 2007

1. Untuk stasiun data curah hujan Atari Lama Juni tahun 2007 diketahui :

a) Stasiun Atari Lama dengan nilai rata-rata cura ujan ( ) adala 84, 25mm

b) Stasiun Motaha dengan nilai rata-rata cura ujan ( ) adala 80,1 mm

c) Stasiun Onembute dengan nilai rata-rata cura ujan ( ) adala 233,2 mm

d) Nilai curah hujan bulan Juni stasiun Motaha (RA) adalah 110 mm

e) Nilai curah hujan bulan Juni stasiun Onembute (RB) adalah 407 mm

( )

= 131,36 mm

2. Untuk stasiun data curah hujan Atari Lama Agustus tahun 2007 diketahui :

a) Stasiun tari ama dengan nilai rata-rata cura ujan ( ) adala 48,25 mm

b) Stasiun Motaha dengan nilai rata-rata cura ujan ( ) adala ,1 mm

c) Stasiun Onembute dengan nilai rata-rata cura ujan ( ) adala 133,2 mm

d) Nilai curah hujan bulan Juni stasiun Motaha (RA) adalah 65 mm

e) Nilai curah hujan bulan Juni stasiun Onembute (RB) adalah 70 mm

( )

= 46,82 mm
84

3. Untuk stasiun data curah hujan Atari Lama September tahun 2007 diketahui :

a) Stasiun tari ama dengan nilai rata-rata cura ujan ( ) adala 84,25 mm

b) Stasiun Motaha dengan nilai rata-rata cura ujan ( ) adala ,1 mm

c) Stasiun Onembute dengan nilai rata-rata cura ujan ( ) adala 133,2 mm

d) Nilai curah hujan bulan Juni stasiun Motaha (RA) adalah 75 mm

e) Nilai curah hujan bulan Juni stasiun Onembute (RB) adalah 29 mm

( )

= 44,86 mm

4. Untuk stasiun data curah hujan Atari Lama Aktober tahun 2007 diketahui :

a) Stasiun Atari Lama dengan nilai rata-rata cura ujan ( ) adala 4,25 mm

b) Stasiun Motaha dengan nilai rata-rata curah hujan ( ) adala ,1 mm

c) Stasiun Onembute dengan nilai rata-rata cura ujan ( ) adala 233,2 mm

d) Nilai curah hujan bulan Juni stasiun Motaha (RA) adalah 30 mm

e) Nilai curah hujan bulan Juni stasiun Onembute (RB) adalah 57mm

( )

= 26,07mm

 Stasiun Atari lama 2016

1. Untuk stasiun data curah hujan Atari Lama Februari tahun 2016 diketahui :

a) Stasiun tari ama dengan nilai rata-rata cura ujan ( ) adala 120,77 mm

b) Stasiun Mota a dengan nilai rata-rata cura ujan ( ) adala 118,8 mm

c) Stasiun Onembute dengan nilai rata-rata cura ujan ( ) adala 167,54 mm

d) Nilai curah hujan bulan Juni stasiun Motaha (RA) adalah 141 mm

e) Nilai curah hujan bulan Juni stasiun Onembute (RB) adalah 22 mm


85

( )

= 79,59 mm

2. Untuk stasiun data curah hujan Atari Lama Maret tahun 2016 diketahui :

a) Stasiun Atari Lama dengan nilai rata-rata cura ujan ( ) adala 12 , mm

b) Stasiun Mota a dengan nilai rata-rata cura ujan ( ) adalah 118,8 mm

c) Stasiun Onembute dengan nilai rata-rata cura ujan ( ) adala 167,54 mm

d) Nilai curah hujan bulan Juni stasiun Motaha (RA) adalah 180 mm

e) Nilai curah hujan bulan Juni stasiun Onembute (RB) adalah 144 mm

( )

= 143,39 mm

3. Untuk stasiun data curah hujan Atari Lama April tahun 2016 diketahui :

a) Stasiun Atari Lama dengan nilai rata-rata cura ujan ( ) adala 12 , mm

b) Stasiun Motaha dengan nilai rata-rata cura ujan ( ) adala 11 , mm

c) Stasiun Onembute dengan nilai rata-rata cura ujan ( ) adala 167,54 mm

d) Nilai curah hujan bulan Juni stasiun Motaha (RA) adalah 158 mm

e) Nilai curah hujan bulan Juni stasiun Onembute (RB) adalah 82 mm

( )

= 109,86 mm
86

Data Curah Hujan Bulanan Stasiun Motaha

Rata-
Total
Tahun Bulan Rata
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agu Sept Okt Nov Des
2007 77 102 130 103 80 110 63 65 75 30 48 78 961 80.1
2008 57 52 119 147 223 127 132 173 114 85 74 40 1343 111.9
2009 74 33 77 88 68 23 118 6 0 19 21 69 596 49.7
2010 70 128 161 91 136 122 154 126 68 81 134 65 1336 111.3
2011 59 21 36 124 118 51 74 0 65 60 85 55 748 62.3
2012 46.3 89.1 111.3 137.6 131.2 115 56.3 25.2 11.2 83.3 77 0 883.5 73.6
2013 109.6 34 70.3 65.8 94.5 101.2 178.5 44 7.1 9.1 56.4 78.5 849 70.8
2014 72.7 104.5 77.9 81.7 90.5 162.8 93.9 58.5 0 0 34.2 41.5 2832.2 68.2
2015 66.9 92.3 107.2 151.6 70.7 181 45.4 0 0 0 3 45 763.1 63.6
2016 95 141 180 158 155 123 145 56 74 86.5 117 95 1425.5 118.8
87

Data Curah Hujan Bulanan Stasiun Onembute

Rata-
Total
Tahun Bulan Rata
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agu Sept Okt Nov Des
2007 165 204 158 70 132 407 39 70 29 57 107 78 1516 233.2
2008 189 152 304 200 295 184 130 136 48 171 116 173 2098 322.8
2009 230 165 257 190 187 12 213 0 0 0 33 31 1318 202.8
2010 379 288 252 381 323 646 393 329 402 445 83 84 4005 616.2
2011 126 151 160 393 288 108 169 62 18 52 107 143 1777 273.4
2012 102 77 114 75 75 76 70 36 37 33 71 195 961 147.8
2013 114 93 93 32 194 137 303 15 23 14 126 180 1324 203.7
2014 90 93 173 118 185 143 50 37 0 20 12 58 979 150.6
2015 92.2 169 75 158 67 97 22 0 0 0 11 156 847.2 130.3
2016 86 222 144 82 146 75 54 23 41 70 50 96 1089 167.5
88

Data Curah Hujan Bulanan Stasiun Atari Lama

Rata-
Total
Tahun Bulan Rata
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agu Sept Okt Nov Des
2007 55 151 136 17 221 131.6 26 46.8 44.8 26 20 48 923.2 76.93
2008 89 68 169 68 199 0 46 133 63 175 160 44 1214 101.17
2009 5 0 124 138 177 40 168 5 16 23 93 44 833 69.42
2010 88 136 126 223 318 311 422 5 16 23 93 96 1857 154.75
2011 113 125 161 97 207 74 145 11 76 164 151 27.8 1351.8 112.65
2012 91 168 121 164 123 181 127 33 131 11 156 273 1579 131.58
2013 111 114 226 186 293 269 608 2 39 38 38 273 2197 183.08
2014 46 185 173 162 194 299 5 0 0 0 59 63 1186 98.83
2015 72 208 220 249 168 205 103 3 5 2 23 78 1336 111.33
2016 123 79.5 143.3 109.8 315 197 86 13 72 85 113 83 1419.6 118.3
89

LAMPIRAN 3
Peta Sebaran Hujan Menggunakan Metode Thiessen
90

Lampiran 4

Perhitungan Dimensi Saluran Terbuka

Persamaan Manning

Q =V×A

= 1/n × R2/3 × S1/2 × A

Dengan sudut 600 maka harga (m) sebesar :

m = 1/tg 600 adalah 0,58.

Sehinngga :

B = 1,24 y

A = (B + my)y

= ( 1,24 y + 0,58y)y

= 1,82y2

P = B + 2y √
= 1,24y + 2y √
= 3,52y

T = 2y √

= 2y √

= 2,31 y

R = A/P

= 0,5y

Berdasarkan rumus manning, maka perhitungan debit saluran yang

akan di rekomendasikan adalah sebagai berikut:

Diketahui :

Q = 0.4038 m3/detik
91

A = 1,82y2

z = 0,58

P = 3,52y

S = 0,25 %

R = A/P

= 0,5y

n = 0,03

Maka :

Q = A × 1/n × R2/3 × S1/2

0,4038 = 1,82y2 × 1/0,03 × (0,5y)2/3 × (0,0025)1/2

0,4038 = 1,5166Y8/3

y = (0,2662)3/8

y = 0,61 m

B = 1,24 y

= 1,24 × 0.61 m

= 0,80 m

T = 2,31 y

= 2,31 × 0,61 m

= 1,41 m

x =0,15(y)

= 0,15 (0,61)

= 0,1 m

P = 2z + B
92

= 2(0,58)+ 0,80

=1m

R = 0,5(0,61)

= 0,30

v = 1/n x R2/3 x S1/2

= 1/0,03 x 0,302/3 x 0,0251/2

= 2,25m/s

Hasil perhitungan rancangan saluran

Debit (Q) 0,4038 m3/s


Koefisien Manning (n) 0,6
Sudut (α) 60°
Kemiringan dasar saluran (S) 0,0025
Jari-jari hidrolik (R) 0,30 m
Lebar dasar saluran (B) 0,80 m
Luas penampang (A) 1,23 m3
Tinggi saluran basah (y) 0,61 m
Tinggi janggaan (x) 0,1 m
Lebar saluran atas (T) 1,41 m
Pajang dinding saluran (z) 0,58 m
Kecepatan aliran (v) 2,25 m/s

Dimensi saluran terbuka


93

Lampiran 5
Hasil Pengujian Laboratorium
1. Pengujian viskositas

 Penentuan Massa jenis (ρ)

Diketahui :

Berat piknometer kosong (W0) = 12,1248 gram

Berat piknometer + sampel (W1) = 25,45,32 gram

Bet5555rat piknometer + aquades (W2) = 17,3427 gram

ρ tAir = 1 gram/cm3

ttDitanyakan : ρ sampel =.........?

Penyelesaian :

tρ sampel =

= gram/cm3

= 1,5543 gram/cm3
 Viskositas Dinamis

Diketahui :

ρ ir : 1 gram/cm3

ρ Sampel : 1,5543 gram/cm3

µ pada suhu 25° C : 0.000891Ns/m2

Ditanyakan : µ sampel :....?

Penyelesaian :

µ sampel =

=
94

= 0,0024 Ns/m2

 Viskositas Kinematik

Diketahui :

µ sampel = 0,0024 Ns/m2

ρ sampel = 15543 kg/m3

1N = 1 Kg.m/s2

Ditanyakan : v =..........?

Penyelesaian :

υ =

= 0.0000001544 m2/s

= 0.1544 × 10-6 m2/s

2. Penentuan Specific Gravity

Diketahui :

Masa sampel total = 73,5406 gram

Massa piknometer kosong (W1) = 28,0242 gram

Masa piknometer + air (W4) = 78,2939 gram

78,2858 gram

78,2829 gram

Rata-rata W4 (B) = 78,2875 gram

Masa piknometer + sampel + air (W3) = 91,5903 gram


95

= 91,8726 gram

= 92,1979 gram

Rata-rata W3 (C) = 91,8869 gram

Masa piknometer + sampel (W2) = 52,3319 gram

= 52,7026 gram

= 52,5785 gram

Rata-rata W2 = 52,5377 gram

Ditanyakan : SG =...?

= 2,057

3. Penentuan ukuran butir sedimen (tanah)

Dilakukan dengan metode ayak basah, dimana ayakan yang digunakan

yaitu 100,200 dan 270 mesh. Sedimen atau tanah mayoritas lolos ayakan 270

mesh (70,90% lolos) sedangkan yang tertahan pada ayakan 100,200 dan 270

mesh sebanyak 29,81%. Sedimen tergolong material berbutir halus dengan

ukuran butir 0.0560 mm.

mesh +100# -100#sd+200# -200#sd+270# -270#


Gram 14,4556 6,091 1,378 51,6160
mm 0,3 0,09933 0,06175 0.044
Ukuran butir = 0,0560 mm

Lulus ayakan 270 mesh = 51,6160 gram


96

Lolos ayakan 100 sampai dengan 270 mesh = 21,9246 gram

Total sampel yang diayak = 73,5406 gram

Tabel klasifikasi ukuran butir menurut (Das.BM.2010)


Ukuran Butir (mm)
Nama Organisasi Kerikil Pasir Lanau Lempung
Massachusetts Institute of Technology 2 ke 0,06 ke
(MIT) >2 0,06 0,002 <0,002

2 ke 0,05 ke
U.S. Department of Agriculture >2 0,05 0,002 <0,002
(USDA)
0,075
American Association of State 76,2 ke 2 ke ke
Highway and Transportation 2 0,075 <0,002
0,002
Officials (AASHTO)
Unified Soil Classification System Halus: yaitu lanau
(U.S. Army Corps of Engineers, U.S. 76,2 ke 4,75 ke dan lempung
Bureau of Reclamation, and ASTM) 5,75 0,075 <0,075

4. Persen Perbandingan Padatan Dan Air

 Persen padatan

Banyaknya padatan yang terendapkan digelas beaker 500 ml adalah sebanyak 9

ml sehingga persen padatan yang diperoleh adalah :

%Padatan =

= 1,8%

 Persen air

Volume air yang diperoleh adalah selisih dari volume total dengan volume

padata yaitu sebesar 486 ml, sehingga persen air yang diperoleh adalah :
97

%Air =

= 97,2%
98

Lampiran 6
Rancangan Kolam Pengendapan

1) Berat Padatan Per Jam

Diketahui :

Debit air yang masuk (Qmat) = 0,4038 m3/s =1453,68 m3/jam

Kerapatan partikel padatan = 15543 kg/m3

Persen padatan (%sol) = 1,8% = 0,018

Ditanyakan : msol =.....?

Penyelesaia:

msol = %sol × Qmat × ρsol

= 0,018 × 1453,68 m3/jam × 15543 kg/m3

= 4067,86 kg/jam

2) Berat Air Per Jam

Dietahui :

Debit air yang masuk (Qmat) = 0,4038 m3/s =1453,68 m3/jam

Massa jenis air (ρwat) = 1000 kg/m3

Persen air (%wat) = 97,2% = 0,984

Ditanyakan : mwat =.........?

Penyelesaian :

mwat = %wat × Qmat × ρwat

= 0,984 × 1453,68 m3/jam × 1000 kg/m3

= 430.421,12 kg/jam
99

3) Debit Padatan

Diketahui :

Berat padatan material (msol) = 4067,68 kg/jam

Kerapatan partikel padatan (ρsol) = 15543 kg/m3

Ditanyakan : Vsol=...?

Penyelesaian :

Vsol =

= 0,07269 m3/detik
4) Debit Air

Dietahui :

Berat air (mair) = 430.421,12 kg/jam

Massa jenis air (ρair) = 1000k/m3

Ditanyakan : Vair =...........?

Penyelsaian :

Vair =

=
= 0,1195 m3/detik
5) Total debit

Diketahui :

Debit padatan (Vsol) = 0,07269 m3/detik

Debit air (Vair) = 0,1195 m3/detik

Ditanyakan : Vtot =.......?

Penyelesaian :
100

Vtot = Vsol + Vair

= 0,07269 m3/detik + 0,1195 m3/detik

= 0,19 m3/detik

6) Kecepatan Jatuh Sedimen (Vs)

Dikethui :

Percepatan gravitasi (g) = 9,8 m/s2

Spcific gravity (SG) = 2,057

Diameter partikel (D) = 0,053 mm = 0,000053 m

Viskositas kinematika (v) = 0.1544 × 10-6 m2/s

Ditanyakan : Vs =.........?

Penyelesian :

Vs = s

= 30,14 × 10-3

= 0,00304 m/s

7) Luas Kolam Penendapan

Diketahui :

Kecepatan jatuh sedimen (Vs) = 0,00304 m/s

Debit total (Qtot) = 0,40 m3/detik

Ditanyakan : A =.........?

Penyelesaian :
101

A =

=
= 131,57 m2
8) Dimensi Kolam Pengendap

Lebar (L) = 9 m (jangkauan gali efektif excavator PC 200). kedalaman

Kedalaman (h) = 4 m (jangkauan gali vertical efektif – 1 meter)

Sehingga panjang kolam pengendap (P) dengan diketahui luas kolam pengendap

(A) sebesar 131,57 m2 adalah:

P =

= 14,61 m (untuk 1 pond)


P =
=
= 43, 9 m (untuk 3 pond)
Sehingga volume kolam pengendap (Volpond) adalah:
Volpond = P×L×h
=2m×9m×4m
= 72 m3 (ubtuk 1 pond)
Volpond =P×L×h
= 3(2 m × 9 m × 4 m)
= 216 m3 (untuk 3 pond)

9) Waktu Yang Dibutuhkan Partikel Untuk Mengendap

Diketahui :

Kedalaman kolam pengendap (h) =4m

Kecepatan jatuh sedimen (v) = 0,00304 m/detik

Ditanyakan : tv =........?

Penyelesaian :
102

tv =

=
= 1315,78 detik
10) Waktu yang dibutuhkan partikel untuk keluar

Diketahui :

Tinggi kolam pengendap (h) = 4 m

Lebar kolam pengendap (L) = 9 m

Panjang kolam pengendap (P) =2m

Total volume yang dialirkan perdetik (Qtotal) = 0,40 m3/detik

Ditanyakan : tv =....?

Avert = L × h

=9m×4m

= 38 m2

vh =

=
= 0,010526 m/detik
Maka,
th =
=
= 190,005 detik
= 3,16675 menit (untuk 1 pond)
th =
=
= 570,01710 detik
= 9,50 menit (untuk 3 pond)
11) Presentasi Pengendapan

Diketahui :
103

Waktu pengendapan partikel (tv) = 1315,78 detik

Waktu yang dibutuhkan partikel untuk keluar (th) =190,005 detik

Ditanyakan : %Sed =.............?

Penyelesaian :

%Sed =

=
= 12,6182% (Untuk 1 pond)
%Sed =
=
= 37,85% (Untuk 3 pond)
12) Volume Padatan Terendapkan

Diketahui :

Volume padatan perdetik (Vsol) = 0,07269 m3/detik

Presentasi pengendpan (%Sed) = 12,6182% = 0,1261

Ditanyakan Vpt =.................?

Volpt = Vsol × %Sed × (24 jam/hari × 3600 detik/jam)

= 0,07269 m3/detik × 0,1261 × (86.400 detik/hari)

= 791,96 m3/hari

= 0,0091 m3/detik

13) Waktu Pengerukan Kolam Pengendapan

Diketahui :

Volume kolam pengendap (Volpond) = 72 m2

Volume padatan yang berhasil diendakan (Volpt) = 791,96 m3/hari

Ditanyakan : tkeruk =.................?

Penyelesaian :
104

tkeruk =

=
= 0,9 hari
= 1 hari (Untuk 1pond)

tkeruk =

=
= 2,72 hari
= 3 hari (Untuk 3 pond)

Anda mungkin juga menyukai