PENDAHULUAN
1
2
diri siswa ( Hardiyanti, 2017 ). PBL adalah metode pengajaran dengan ciri
permasalahan nyata sebagai pelajaran untuk siswa belajar berfikir dan
keterampilan memecahkan masalah, serta mendapat pemaahaman kognitif. Sama
halnya dengan penjelasan sumartini ( 2016 ) bahwasannya pemecahan masalah
merupakan suatu proses untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi untuk
mencapai tujuan yang diharapkan. Rusman ( 2011: 241 ) menyatakan bahwa
model PBL digunakan untuk menstimulasi siswa berpikir tingkat tinggi pada
keadaan masalah dunia nyata. Farenta ( 2016: 12 ) juga menyatakan PBL dapat
membuat siswa untuk belajar mandiri dengan bantuan atau bimbingan minimal
guru.
Etherington ( 2011: 53 ), bahwa pembelajaran berbasis masalah memandu
peserta didik untuk menggali fakta-fakta yang berguna atau konsep yang telah
ditemukan. Pembelajaran berbasis masalah membantu peserta didik dalam
memecahkan masalah melalui kerja sama dengan masyarakat setempat sebagai
inovator. Model pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu bentuk
pembelajaran yang berlandaskan pada paradigma constructivism yang sangat
mengedepankan peserta didik dalam belajar dan berorientasi pada proses kegiatan
pembelajaran. Permasalahan menjadi fokus, sementara guru menjadi pembimbing
dan fasilitator untuk dapat memecahkan masalah, sementara peserta didik mencari
informasi, memperkaya wawasan dari berbagai sumber dan keterampilan untuk
berupaya aktif dalam belajar mandiri.
Problem Based Learning ( PBL ) adalah model pembelajaran menyajikan
persoalan berkonteks benar-benar ada untuk menstimulus siswa belajar
menggunakan pemahaman untuk memecahkan masalah dalam memperoleh
pengetahuan (Shoimin, 2014). Alasan memilih model Problem Based Learning
(PBL) karena mempunyai kelebihan menekankan siswa memecahkan suatu
permasalahan sehingga dapat siswa dapat memberdayakan pemahaman
kognitifnya. oleh karena itu, Problem Based Learning ( PBL ) sangat sesuai
dengan materi PKn Tema 8 Cita-Citaku Sub Tema 1 Daerah Tempat Tinggalku
5
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah Apakah model Problem Based Learning ( PBL ) berpengaruh
terhadap kemampuan pemahaman kognitif siswa kelas IV Tema 8 Daerah Tempat
Tinggalku Sub Tema 1 Lingkungan Tempat Tinggalku Pembelajaran 3 dan 4?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka yang menjadi
tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model Problem
Based Learning ( PBL ) berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman kognitif
siswa kelas IV Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku Sub Tema 1 Lingkungan
Tempat Tinggalku Pembelajaran 3 dan 4.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan bisa menjadikann pengembangan ilmu
pengetahuan tentang pengaruh model Problem Based Learning ( PBL )
berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman kognitif siswa kelas IV Tema 8
Daerah Tempat Tinggalku Sub Tema 1 Lingkungan Tempat Tinggalku
Pembelajaran 3 dan 4.
2. Secara Praktis
a. Bagi Siswa, penelitian ini dapat berguna membantu meningkatkan
pemahaman kognitif siswa mata pembelajaran PKn di kelas IV Tema 8
Daerah Tempat Tinggalku Sub Tema 1 Lingkungan Tempat Tinggalku
Pembelajaran 3 dan 4.
b. Bagi Sekolah, sebagai masukan dan sumbangan pemikiran dalam
meningkatkan mutu pendidikan khususnya untuk perbaikan kualitas
pembelajaran di sekolah tersebut.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Model Pembelajaran
a. Pengertian Model Pembelajaran
Trianto ( 2010: 51 ) mengemukakan model pembelajaran adalah
suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
melaksanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial.
Rusman ( 2011: 144 ) berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu
rencana atau pola yang bahkan dapat digunakan untuk membentuk
kurikulum ( rencana pembelajaran jangka panjang ), merancang bahan-bahan
pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau lingkungan
belajar lain.
Yamin ( 2013: 17 ) mengemukakan model pembelajaran adalah
contoh yang dipergunakan para ahli dalam menyusun langkah-langkah
dalam melaksanakan pembelajaran. Selanjutnya, Komalasari ( 2015: 57 )
menjelaskan bahwa model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk
pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara
khas oleh guru.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat di simpulkan bahwa
model pembelajaran adalah suatu perencanaan pembelajaran yang dilakukan
dengan prosedur yang sistematis yang menggambarkan proses pembelajaran
dari awal sampai akhir sebagai pedoman guna mencapai tujuan belajar
tertentu.
b. Macam-Macam Model Pembelajaran
Menurut Hamdayama ( 2016: 132-182 ) macam-macam model
pembelajaran adalah sebagai berikut:
9
10
2. Sikap yang sesuai dengan sila kedua berbunyi : Kemanusiaan yang adil dan
beradab. Sila ini berhubungan dengan perilaku kita sebagai manusia yang
pada hakikatnya semuanya sama didunia ini.
3. Sikap yang sesuai dengan sila ketiga pancasila berbunyi : Persatuan
Indonesia. Sila ini berhubungan dengan perilaku kita sebagai warga Negara
Indonesia untuk bersatu membangun negeri ini.
4. Sikap yang sesuai sila keempat berbunyi : Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Sila ini
berhubungan dengan perilaku kita untuk selalu bermusyawarah dalam
menyelesaikan masalah.
5. Sikap yang sesuai sila kelima berbunyi : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Sila ini berhubungan dengan perilaku kita dalam bersikap adil
pada semua orang.
Muatan IPS
Kondisi geografis Indonesia sebagai negara maritim dan kepulauan
menyimpan potensi yang besar dalam berbagai bidang, seperti di bidang
ekonomi, sosial, budaya, dan transportasi. Potensi-potensi tersebut dapat
menjadi modal yang penting dalam pembangunan nasional guna mewujudkan
kesejahteraan masyarakatnya.
Wilayah Indonesia yang berupa kepulauan, antara pulau satu dengan yang
lainnya disatukan oleh laut mengakibatkan bervariasinya potensi yang dimiliki
oleh bangsa Indonesia. Masing-masing pulau memiliki karakteristik
masingmasing, mulai dari kondisi alam maupun kondisi sosial-budayanya.
Variasi dan karakteristik potensi tersebut terlihat dari lengkap dan beragamnya
bentang alam dan hasil alamnya, beragamnya suku bangsa yang mengakibatkan
beragam pula ada istiadat dan budayanya, serta beragamnya agama, golongan,
dan kelompok masyarakatnya.
Keberagaman yang disebabkan adanya perbedaan antara pulau satu
dengan pulau yang lainnya ini tidaklah menjadi pemecah dan perenggang,
23
namun justru menjadi pemersatu, karena antara yang satu dengan yang lain bisa
saling melengkapi.
Cakupan wilayah yang sangat besar dan luas, tentu saja laut Indonesia
mengandung keanekaragaman sumber daya alam laut yang sangat potensial,
baik hayati maupun non-hayati. Sumber daya alam laut tersebut antara lain
ikan, terumbu karang dengan kekayaan biologi yang bernilai ekonomi tinggi,
wisata bahari, sumber energi minyak dan gas bumi, bahan mineral, dan juga
media transportasi antarpulau. Semua potensi alam tersebut tersedia dalam
jumlah yang besar dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Besarnya peluang ekonomi dari pemanfaatan potensi sumber daya laut
yang sedemikian besar ini tentunya dapat memberikan kontribusi bagi
kehidupan ekonomi masyarakat Indonesia. Hingga pada akhirnya juga akan
memberikan kontribusi bagi kesejahteraan bangsa. Kelompok masyarakat
yang bisa merasakan langsung potensi kekayaan sumber daya kelautan ini
adalah masyarakat yang berda di pesisir. Banyak jenis pekerjaan yang bisa
diusahakan untuk menunjang kehidupan ekonominya.
Muatan Bahasa Indonesia
Pokok pikiran adalah ide utama dari sebuah paragraf. Pikiran pokok
disebut juga pikiran utama, gagasan utama atau gagasan pokok. Setiap paragraf
memiliki satu pikiran pokok yang merupakan inti dari pembicaraan yang ada
pada paragraf tersebut. Pikiran pokok dalam suatu paragraf biasanya terdapat di
awal, tengah atau akhir paragraf. Pikiran pokok terdapat dalam kalimat yang
paling umum dan biasanya dijelaskan dengan kalimat lain yaitu kalimat-kalimat
penjelas sebagai uraian dari pikiran pokok atau gagasan pokok.
Cara menentukan pokok pikiran pada paragraf sebagai berikut.
1. Membaca seluruh kalimat dalam paragraf.
2. Menandai kalimat awal, akhir, atau kalimat awal dan kalimat akhir paragraf.
3. Menandai pikiran pokok yang terdapat di awal, akhir, atau kalimat awal dan
akhir pada paragraf.
24
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan model
pembelajaran Problem Based Learning terhadap kemampuan pemahaman
kognitif siswa pada mata pelajaran PKn pada Tema 8 Daerah Tempat
Tinggalku Sub Tema 1 Lingkungan Tempat Tinggalku pembelajaran 3 dan
4.
H1 : Terdapat pengaruh positif yang signifikan dalam penggunaan model
pembelajaran Problem Based Learning terhadap terhadap kemampuan
27
pemahaman kognitif siswa pada mata pelajaran PKn pada Tema Tema 8
Daerah Tempat Tinggalku Sub Tema 1 Lingkungan Tempat Tinggalku
pembelajaran 3 dan 4.
28
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel
terikat.
a. Variabel bebas atau variabel independent yaitu pembelajaran model PBL pada
kelas eksperimen dan Pembelajaran Konvensional pada kelas kontrol.
b. Variabel terikat atau veriabel dependent adalah hasil belajar siswa.
28
29
H. Prosedur Penelitian
Adapun langkah-langkah penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut
1. Melakukan persiapan meliputi kegiatan penyusunan proposal dan instrument
penelitian.
2. Melakukan observasi di sekolah yaitu peneliti melakukan kegiatan observasi
sebelum penelitian dilaksanakan. Observasi dilakukan di SD Negeri 10
Tinanggea dengan tujuan mengetahui kesediaan sekolah untuk dijadikan
sebagai tempat penelitian.
3. Menentukan populasi.
4. Mengadakan dokumentasi berupa daftar nama siswa dan nilai ulangan
semester PKn siswa kelas IV SD Negeri 10 Tinanggea.
5. Menentukan sampel penelitian yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol
secara random.
6. Memberikan pree-test pada kelas IV A dan kelas IV B sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung untuk mengetahui kemampuan awal siswa.
7. Membagi kelas kontrol dan eksperimen pada kelas IV berdasarkan perolehan
nilai pree-test.
8. Melaksanakan proses pembelajaran pada kelas eksperimen dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning ( PBL ) pada
kelas Eksperimen dan Pembelajaran Konvensional pada kelas kontrol.
9. Memberikan post-test berupa latihan soal pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol setelah melakukan pembelajaran untuk mengetahui skor post-test;
10. Hasil penelitian berupa nilai pree-test dan post-test siswa dihitung nilai n-
gainnya kemudian dianalisis menggunakan SPSS sesuai dengan hipotesis
penelitian.
11. Membahas hasil dan analisis data.
12. Menarik kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah di
lakukan.
32
Keterangan :
Spost = Skor Posttest
Spre = Skor Pretest
Smax = Skor Maksimum
Analisis inferensial digunakan untuk melihat pengaruh dan hubungan
model pembelajaran. Uji hipotesis untuk melihat pengaruh model pembelajaran
dengan menggunakan uji hipotesis melalui uji t-test ( independent sample t-test )
apabila data berdistribusi normal dan Mann Whitnay apabila data berdistribusi
tidak normal, yang didahului uji persyaratan yakni uji normalitas dan uji
homogenitas. Uji hipotesis menggunakan software SPSS 24 dengan kriteria
pengambilan keputusan didasarkan pada taraf ɑ 0,05.
33
DAFTAR PUSTAKA
Ahyar. 2017. Implementasi mdel pembelajaran Problem Based Learning pada mata
pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan ( PKn ). Jurnal
Inovasi Teknologi Pembelajaran. 74-80
Anderson L.W., Krathwohl D.R., Airasian P.W., Cruikshank K.A., Mayer R.E.,
Pintrich P.R., Raths J., Wittrock M.C., 2015. Kerangka Landasan untuk
Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. ( terjemahan Agung Prihantoro
). Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Dwita P.S. 2013. Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar
Siswa pada Pendidikan Kewaganegaraan Sekolah Dasar. Jurnal Online.
Euis Karwati dan Doni Juni Priansa. 2015. Manajemen Kelas. Guru Profesional yang
inspiratif, kreatif, Menyenangkan dan Berprestasi. Bandung: Alfabeta.
33
34
Fauzi, A. Z. A. 2017. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pkn
Materi Keputusan Bersama Melalui Model Mind Mapping Yang Divariasi
Dengan Role Playing Di Kelas V SDN Teluk Tiram 2 Banjarmasin. Jurnal
Paradigma, 9 ( 2 ).
Kurniasih, Imas & Berlin Sani. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan
Penerapan. Surabaya: Kata Pena.
Sudjana, N. 2004. Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Yamin, M.2013. Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran. Jakarta: Referensi
( GP Press Group ).