Oleh :
ALMI MADANI LAITUPA
201874083
i
ii
RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN
PANTAI PATAWANA, DESA KOTAM, KECAMATAN
KRABELANG, KABUPATEN FAKFAK
Pantai Patawana merupakan salah satu objek wisata yang berada di Desa
Kotam Kecamatan Krabelang mempunyai potensi yang cukup untuk
dikembangkan karena letak pantai yang berada tidak jauh dari pusat kota. Adapun
fasilitas umum yang sudah terdapat di area Pantai Patawana, yaitu rumah-rumah
honai yang dijadikan untuk tempat bersantai pengunjung, aula, serta toilet dan
beberapa penampungan air bersih yang masih layak untuk digunakan. Namun
fasilitas pendukung pada pantai ini masih sangat kurang, seperti sarana
peribadatan, areal parkir kendaraan, fasilitas perdagangan seperti minimarket,
warung-warung makan yang belum tersedia di pantai Patawana. Serta minimya
jaringan telepon maupun internet pada area pantai, dan akses jalan ke area pantai
Patawana masih tergolong kurang baik dikarenakan kondisi jalan yang rusak.
Oleh karena itu diperlukan perencanaan pengembangan kawasan pantai yang
terencana agardapat dikembangkan dengan semaksimal mungkin, hal ini dapat
didukung dengan adanya pembagian zonasi kawasan pada pantai ini berdasarkan
fungsi kawasannyaserta didukung dengan pembangunan fasilitas-fasilitas
penunjang pantai.
Penelitian ini dilakukan mengetahui kondisi eksisting Kawasan Pantai
Patawana di Desa Kotam, Kecamatan Krabelang Kabupaten Fakfak dan
Merencanakan arahan Pengembangan Kawasan Pantai Patawana di Desa Kotam,
Kecamatan Krabelang Kabupaten Fakfak. Maka akan dilakukan analisis data
dengan menggunakan analisis tapak dan analisis persepsi masyarakat. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kondisi eksisting pada kawasan pantai Patawana
ditinjau dari aspek fisik dan non fisik menunjukan bahwa berdasarkan aspek fisik
kawasan wisata pantai Patawana memiliki topografi wilayahnya sangat cocok
untuk mendukung aktivitas wisatawan seperti berenang, bersantai, memancing
maupun melakukan snorkeling namun dari segi sarana dan prasarana masih belum
tersedia dengan maksimal. Sedangkan berdasarkan aspek non fisik menunjukan
bahwa wisata pantai Patawana perlu untuk dilakukan perencanaan penataan
kawasan yang terarah secara optimal. Arahan rencana pengembangan wisata
pantai Patawana akan diarahkan dengan konsep pengembangan wisata pantai
berbasis ekowisata yang didalamnya akan menghadirkan unsur kebudayaan Desa
Kotam melalui penataan kawasanya. Pada kawasan pengembangan dibuat suatu
desain siteplan bangunan fasilitas pendukung seperti home stay, toilet, resto,
gazebo, toko souvenir, taman dan lain-lain.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul Rencana Pengembangan Kawasan Pantai Patawana Desa Kotam,
Kecamatan Krabelang, Kabupaten Fakfak. Adapun tujuan dari penulisan skripsi
ini adalah untuk untuk mengetahui bagaimana Rencana Pengembangan Kawasan
Pantai Patawana di Desa Kotam, Kecamatan Krabelang Kabupaten Fakfak.
Dalam penyusunan skripsi ini, saya banyak mendapatkan banyak masalah,
akan tetapi dengan arahan dari berbagai pihak masalah itu bisa teratasi. Oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Pieter. Th. Berhitu, ST,MT., selaku Dekan Fakultas Teknik,
Universitas Pattimura Ambon, yang telah memimpin dan mengayomi
Fakultas ini sehingga mahasiswa/mahasiswi dapat menyelesaikan studi
dalam proses penyusunan skripsi yang dilakukan.
2. Bapak Stevianus Titaley, ST, M.Si selaku dosen pembimbing I dan juga
Ketua Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota Fakultas Teknik
Universitas Pattimura Ambon, yang telah membantu, memberikan saran,
dan juga masukan guna membenarkan proses dalam penyusunan skripsi
ini.
3. Bapak Adnan A.A. Botanri, ST, M.Eng selaku dosen pembimbing II yang
senantiasa telah menyediakan waktu, membantu, memberikan arahan, dan
juga masukan guna membenarkan proses dalam penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Kreisson Larwuy, Bapak Francois Lekransy dan Bapak Rifyan
Ruman yang selalu membantu saya dalam proses penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh dosen, staf dan pegawai Fakuktas Teknik, Universitas Pattimura
Ambon, untuk segala ilmu dalam menjalani masa perkuliahan.
6. Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak yang telah membantu dan
memberikan data secara lisan maupun tertulis guna menambah aspek
dalam penyusunan skripsi ini.
7. Kedua orang tua tercinta, Bapak Yusup Laitupa dan Ibu Siti S Kilkusa
yang telah membiayai dan membantu saya selama perkuliahan.
iv
8. Untuk sahabat-sahabat terkasih Eka Mouharani, Dian Ayu, Nurul Isma,
Ali, Hasna Ely, Sitna Aisyah, Afhia Laitupa, Irmal Kastela, Edi Lamak,
Irsan Woretma, Muh Alif, dan Taufik Kastela, yang selalu membantu dan
menyemangati penulis dalam menyelesaikan perkulihan dari awal hingga
akhir.
9. Untuk keluarga besar saya yang telah memberikan dukungan hingga dapat
menyusun skripsi ini dengan baik.
10. Untuk semua pihak yang telah terlibat dalam membantu dan mendukung
penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
11. Untuk teman-teman prodi Perencanaan Wilayah dan Kota angkatan 2018
yang telah berjuang bersama dan mendukung penulis dalam
menyelesaikan perkuliahan dari semester awal sampai semester akhir.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat
penulis harapkan untuk penyempurnaan skripsi selanjutnya. Akhir kata, penulis
berharap semoga skripsi ini berguna bagi para pembaca dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan.
v
DAFTAR ISI
vi
3.5. Metode Analisis Data ...................................................................................... 40
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 43
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................................ 43
4.2 Kondisi Eksiting Lokasi Pantai Patawana ...................................................... 51
4.3 Analisis Persepsi Masyarakat .......................................................................... 53
4.4 Analisis Tapak ................................................................................................. 62
4.5 Konsep Ekowisata ............................................................................................ 87
BAB V. PENUTUP ............................................................................................... 97
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 97
5.2 Saran ............................................................................................................... 97
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 99
LAMPIRAN ..................................................................................................... 101
vii
DAFTAR TABEL
viii
Melalui Media Sosial) .............................................................................. 60
Tabel 4.17 Persepsi Masyarakat Terhadap Rencana Pengembangan ........................ 61
Tabel 4.18 Persepsi Masyarakat Terhadap Rencana Pengembangan ........................ 61
Tabel 4.19 Persepsi Masyarakat Terhadap Rencana Pengembangan ........................ 61
Tabel 4.20 Vegetasi Pantai Patawana ........................................................................ 74
ix
DAFTAR GAMBAR
x
Gambar 4.29 Toilet .................................................................................................... 93
Gambar 4.30 Musholah .............................................................................................. 94
Gambar 4.31 Tambatan .............................................................................................. 95
Gambar 4.32 Couttage ............................................................................................... 95
Gambar 4.33 Site Plan Kawasan Pantai Patawana..................................................... 96
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia memilki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum di
kembangkan secara maksimal, termasuk di dalamnya sektor pariwisata. Untuk
lebih memantapkan pertumbuhan sektor pariwisata dalam rangka mendukung
pencapaian sasaran pembangunan, sehingga perlu diupayakan pengembangan
kepariwisataan berkaitan dengan sektor pariwisata. Pengembangan kepariwisataan
berkaitan erat dengan pelestarian nilai-nilai kepribadian dan pengembangan
budaya bangsa. Dengan memanfaatkan seluruh potensi keindahan dan kekayaan
alam Indonesia. Pemanfaatan disini bukan berarti merubah secara total tetapi lebih
berarti mengelola, memanfaatkan dan melestarikan setiap potensi yang ada.
Dimana potensi tersebut dirangkaikan menjadi satu daya tarik wisata (Santoso.B
2009).
Pariwisata ialah salah satu faktor yang ikut berperan berarti dalam usaha
peningkatan pemasukan nasional. Ada berbagai macam potensi pariwisata
baikwisata alam maupun wisata tentang budaya. Hal ini karena Indonesia
memiliki banyak ras, suku, adat istiadat, serta merupakan negara tropis dan
kepulauan sehingga menghasilkan aneka keindahan alam dan satwa. (Pramono,
2017)
Pengembangan wisata alam merupakan salah satu pemanfaatan wisata yang
dilakukan untuk membuat kawasan wisata tersebut menjadi lebih baik sehingga
dapat menjadi daya tarik bagi para wisatawan. Pengembangan kawasan wisata ini
dimaksudkan untuk menambah keindahan dari tempat wisata tanpa harus merusak
ekosistem alam yang ada.
Pantai Patawana merupakan salah satu objek wisata yang berada di Desa
Kotam Kecamatan Krabelang mempunyai potensi yang cukup untuk
dikembangkan karena letak pantai yang berada tidak jauh dari pusat kota.Luas
Kawasan Pantai Patawana 2,411(berdasarkan Geographic Information
System/GIS)wisata ini juga memiliki daya tarik tersendiri dikarenakan kondisi
pantai yang masih alami dengan gelombang laut yang tenang. Pengunjung juga
dapat melakukan berbagai aktifitaslainnya di pantai ini seperti mandi, bersantai
1
dengan keluarga maupun teman, dan juga snorkeling sambil menikmati
keindahan bawah laut.
2
2
Adapun fasilitas umum yang sudah terdapat di area Pantai Patawana, yaitu
rumah-rumah honai yang dijadikan untuk tempat bersantai pengunjung, aula,
serta toilet dan beberapa penampungan air bersih yang masih layak untuk
digunakan. Namun fasilitas pendukung pada pantai ini masih sangat kurang,
seperti sarana peribadatan, areal parkir kendaraan, fasilitas perdagangan seperti
minimarket, warung-warung makan yang belum tersedia di pantai Patawana. Serta
minimya jaringan telepon maupun internet pada area pantai, dan akses jalan ke
area pantai Patawana masih tergolong kurang baik dikarenakan kondisi jalan yang
rusak.
Oleh karena itu diperlukan perencanaan pengembangan kawasan pantai
yang terencana agar dapat dikembangkan dengan semaksimal mungkin, hal ini
dapat didukung dengan adanya pembagian zonasi kawasan pada pantai ini
berdasarkan fungsi kawasannyaserta didukung dengan pembangunan fasilitas-
fasilitas penunjang pantai agar melalui pengembangan wisata pantai Patawana
maka fungsi kawasan sebagai tempat rekreasi dapat bekerja secara maksimal dan
wisatawan dapat menikmati keindahan pantai ini dengan baik. Terlebih objek
wisata pantai Patawana merupakan salah satu objek wisata yang terdapat dalam
RIPPAR (Rencana Induk Pembangunan Pariwisata) Kabupaten Fakfak tahun
2021-2026 dan masuk dalam Kawasan Strategi Pariwisata (KSP) Kecamatan
Fakfak Timur Tengah. Berdasarkan permasalahan diatas maka penulisan ini
berjudul “Rencana Pengembangan Kawasan Pantai Patawana, Desa Kotam,
Kecamatan Krabelang Kabupaten Fakfak” diharapkan melalui penulisan ini
wisata pantai Patawana dapat berkembang lebih pesat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah ini adalah:
1. Bagaimana kondisi eksisting serta sarana dan prasarana wisata pantai
Patawana Desa Kotam, Kecamatan Krabelang, Kabupaten Fakfak?
2. bagaimana Rencana Pengembangan Kawasan Pantai Patawana di Desa
Kotam,Kecamatan Krabelang,Kabupaten Fakfak ?
3
2. 1 Pariwisata
2.1.1 Pengertian Pariwisata
Pada dasarnya istilah pariwisata telah lama dikenal oleh masyarakat
umum, bahkan dapat dikatakan merupakan salah satu industri, karena merupakan
salah satu penghasil devisa. Kata pariwisata diartikan sebagai perjalanan yang
dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari satu tempat ke tempat yang lain,
yang dalam bahasa inggrisnya disebut tour.
a. Pariwisata
Pariwisata ditinjau secara etimologi berasal dari kata sansekerta yaitu dari
kata “pari” dan “wisata”. Kata “pari” berarti banyak berkali-kali, berputar-putar,
lengkap. Sedangkan kata “wisata” berarti perjalanan berpergian yang bersinonim
dengan kata “travel” dalam bahasa inggris dengan demikian pariwisata dapat
diartikan sebagai perjalanan berputarputar dari suatu tempat ketempat lain, yang
dalam bahasa inggrisnya disebut dengan kata “tour”, sedangkan untuk kata
jamaknya kepariwisataan digunakan kata “tourism” atau “tourisme”.
Dari definisi-definisi dan batasan-batasan yang berkaitan dengan
pariwisata dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan wisata.
2. Usaha peningkatan obyek dan daya tarik wisata, seperti kawasan wisata,
tamanrekreasi, kawasan peninggalan sejarah (candi,makam), museum,
pagelaran seni budaya, tata kehidupan masyarakat, dan yang bersifat alamiah,
seperti: keindahan alam, gunung berapi, danau, pantai dan sebagainya.
3. Usaha peningkatan sarana dan jasa pariwisata, seperti biro perjalanan wisata,
agen perjalanan wisata, agen perjalanan wisata, akomodasi, rumah makan, bar,
angkutan wisata dan usaha-usaha jasa lain.
Adapun beberapa pengertian pariwisata menurut para ahli :
1) Spillane (1987:21): “Pariwisata merupakan perjalanan dari satu tempat ke
tempat yang lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok,
5
6
sesuatu yang ”lain” (Smith, 1977). Murphy (1985) memandang bahwa tipologi
wisatawan dapat dikelompokkan atas dua, yaitu atas dasar interaksi (interactional
type) dan atas dasar kognitif-normatif (cognitive-normative models). Pada tipologi
atas dasar interaksi, penekanannya adalah sifat-sifat interaksi antara wisatawan
dengan masyarakat lokal, sedangkan tipologi atas dasar kognitif-normatif lebih
menekankan pada motivasi yang melatar belakangi perjalanan.
b. Industri Pariwisata
Pelaku berikutnya adalah penyedia jasa atau sering disebut industri
pariwisata. Industri pariwisata artinya semua usaha yang menghasilkan barang
dan jasa bagi pariwisata (Freyer, 1993: 121). Dapat dikelompokkan ke dalam dua
golongan utama berikut ini:
1) Pelaku langsung, yaitu usaha-usaha wisata yang menawarkan jasa secara
langsung kepada wisatawan atau yang jasanya langsung dibutuhkan oleh
wisatawan. Termasuk dalam kategori ini hotel, restoran, biro perjalanan,
pusat informasi wisata, atraksi hiburan, dan lain-lain).
2) Pelaku tidak langsung, yakni usaha yang mengkhususkan diri pada produk-
produk yang secara tidak langsung mendukung pariwisata, misalnya usaha
kerajinan tangan, penerbit buku atau lembar panduan wisata, penjual roti dan
lain-lain.
c. Pemerintah
Pemerintah memiliki otoritas dalam pengaturan, penyediaan, dan
peruntukan berbagai infrastruktur yang terkait dengan kebutuhan 49 pariwisata.
Tidak hanya itu, pemerintah bertanggungjawab dalam menentukan arah yang
dituju dalam pariwisata.
d. Masyarakat Lokal
Penduduk asli yang bermukim di kawasan wisata, menjadi salah satu
pemain kunci dalam pariwisata, karena sesungguhnya merekalah yang akan
menyediakan sebagian besar atraksi sekaligus menentukan kualitas produk wisata.
Selain itu, masyarakat lokal merupakan ”pemilik” langsung atraksi wisata
yang dikunjungi sekaligus dikonsumsi wisatawan tidak jarang masyarakat lokal
ini sudah lebih dahulu terlibat dalam pengelolaan aktivitas pariwisata sebelum ada
kegiatan pengembangan dan perencanaan.
9
sarafnya, untuk melihat sesuatu yang baru, untuk menikmati keindahan alam,
atau bahkan untuk mendapatkan ketenangan dan kedamaian di daerah luar
kota.
Untuk jenis pariwisata ini telah menimbulkan berbagai persoalan banyak ahli
teori, ahli sosiologi maupun ekonomi beranggapan bahwa perjalanan untuk
keperluan usaha ini adalah bentuk profesonal travel atau perjalanan karena
ada kaitanya dengan pekerjaan atau jabatan yang tidak memberikan kepada
pelakunya baik pilihan daerah tujuan maupun pilihan waktu perjalanan, ide
pilihan yang dianggap fundamental dari individual liberty atau kebebasan
individu yang merupakan bagian penting dari pariwisata tidak Nampak.
6. Pariwisata Untuk Berkovensi ( Convention Tourism )
Jenis pariwisata ini makin lama makin penting. Banyaknya symposium
maupun siding yang diadakan setiap tahun di berbagai pertemuan dari badan
atau organisasi intenational. Konvensi dan pertemuan bentuk ini sering
dihadiri oleh ratusan dan bahkan ribuan peserta yang biasanya tinggal di
beberapa hari di kota atau negara penyelenggara.
2.1.5 Fungsi Pariwisata
Ditinjau dari perkembangan dunia, pariwisata mengandung pengertian
yang luas, mencakup banyak aspek dan segi kehidupan masyarakat. Demikian
pula fungsi pariwisata , baik social, politik, ekonomi maupun budaya.
1. Fungsi Sosial
Dengan saling mengunjungi, maka akan saling mengenal adat istiadat,
kebiasaa, kebudayaan, dan aspirasi tiap daerah. Dengan demikian akan saling
mengenal dan mempertebal rasa cinta tanah air dan terciptanya kehidupan
national yang satu.
2. Fungsi Politik
Fungsi stabilitas politik, keamanan dan ketertiban ekonomi, social dan budaya
menjadi perhatian dan garapan utama. Dalam hubungan inilah maka pariwisata
akan memegang peranan dan dapat merupakan kekuatan yang besar.
3. Fungsi Ekonomi
Perkembangan pariwisata akan menumbuhkan industri pariwisara dan industry
lainnya sehingga industri itu akan bertautan satu sama lain. Berarti bukan saja
memberikan pendapatan nasional dari segi devisa dan pajak-pajak, akantetapi
juga memberikan kesempatan gairah ekonomi pada masyarakat
4. Fungsi Budaya
12
Unsur budaya dalam hubungan pariwisata bukan sjaja berfungsi sebagai modal
dasar ataupun sebagai tourist object akan tetapi juga berfungsi sebagai
pendorong perkembangan bagi kebudayaan itu sendiri.
Besarnya jumlah pengunjung yang datang merupakan salah satu hal yang
akan berpengaruh terhadap perkembangan suatu objek wisata.Terdapat banyak
jenis daya tarik wisata dan dibagi dalam berbagai macam sistem klasifikasi.
Secara garis besar daya tarik wisata dibagi ke dalam tiga jenis (Pitana, 2009)
1. Daya tarik alam
2. Daya tarik budaya
3. Daya tarik buatan manusia
menetapkan sifat dan arah suatu organisasi. Menurut Stephanie dalam Husein
(2001) mendefinisikan strategi merupakan suatu proses penentuan rencana para
pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, yang
disertai penyusunan suatu cara atau tujuan yang dapat dicapai. Menurut Chandler
dalam Rangkuti (2002) Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan
perusahaan dalam kaitannya tujuan jangka panjang. Program tindak lanjut serta
prioritas alokasi sumber daya. Cristensen dalam Rangkuti (2002) mendifinisikan
strategi merupakan alat untuk mencapai keunggulan bersaing. Begitu pula halnya
Porter dalam Rangkuti (2002) mendifinisikan strategi adalah alat yang sangat
penting untuk mencapai keunggulan bersaing. Menurut Freddy Rangkuti (2002)
sebagaimana mengutip pendapat Chandler, strategi merupakan suatu alat untuk
mencapai tujuan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak
lanjut serta prioritas alokasi sumber daya. Selanjutnya menurut Gamal Suwantoro
(1997) ada beberapa langkah pokok dalam melakukan strategi pengembangan
pariwisata yaitu:
a. Dalam Jangka pendek dititikberatkan pada optimasi
b. Dalam Jangka menengah dititikberatkan pada konsolidasi
c. Dalam Jangka panjang dititikberatkan pada pengembangan dan penyebaran
menurut Happy Marpaung (2002)
Perkembangan kepariwisataan bertujuan memberikan keuntungan baik
bagi wisatawan maupun warga setempat. Pariwisata dapat memberikan kehidupan
yang standar kepada warga setempat melalui keuntungan ekonomi yang didapat
dari tempat tujuan wisata. Dalam perkembangan infrastruktur dan fasilitas
rekreasi, keduanya menguntungkan wisatawan dan warga setempat, sebaliknya
kepariwisataan dikembangkan melalui penyediaan tempat tujuan wisata. Hal
tersebut dilakukan melalui pemeliharaan kebudayaan, sejarah dan taraf
perkembangan ekonomi dan suatu tempat tujuan wisata yang masuk dalam
pendapatan untuk wisatawan akibatnya akan menjadikan pengalaman yang unik
dari tempat wisata.
Pada waktu yang sama, ada nilai-nilai yang membawa serta dalam
perkembangan kepariwisataan. Sesuai dengan panduan, maka perkembangan
pariwisata dapat memperbesar keuntungan sambil memperkecil masalah-masalah
18
yang ada. Strategi yang tepat didasarkan pada kemampuan menemukenali diri dan
lingkungannya, sehingga strategi benar-benar dapat terwujud dari kekuatan yang
dimilikinya dan peluang yang dihadapinya.
2.3.2 Pengembangan Objek Wisata
Pada hakekatnya pengembangan adalah suatu proses untuk memperbaiki
dan meningkatkan sesuatu yang ada. Pengembangan obyek wisata merupakan
kegiatan membangun, memelihara, dan melestarikan pertanaman, sarana dan
prasarana maupun fasilitas lainnya. Menurut Oka (2008), pengembangan
merupakan proses atau usaha untuk memajukan dan mengembangkan apa yang
ada saat ini. Pengembangan pariwisata adalah suatu usaha untuk mengembangkan
atau memajukan objek wisata agar lebih baik dan menarik ditinjau dari segi
tempat dan segala yang ada didalamnya untuk dapat menarik minat wisatawan
untuk mengunjunginya (Anindita, 2015).
Berdasarkan pengertian dari para ahli diatas, Pengembangan pariwisata
adalah suatu bentuk usaha yang bertujuan untuk meningkatkan dan melengkapi
fasilitas dan pelayanan yang diperlukan untuk menjamin kenyamanan wisatawan
selama perjalanannya.
2.3.3 Rencana Pengembangan Objek Wisata
Rencana adalah sejumlah keputusan yang menjadi pedoman untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan perencanaan menurut Tjokroamidjojo
(dalam Syafalevi, 2011) dalam arti seluas-luasnya merupakan suatu proses
mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Perencanaan adalah suatu cara bagaimana
mencapai tujuan sebaik-baiknya dengan sumber-sumber yang ada supaya lebih
efektif dan efisien.
Dalam Peraturan Menteri Kehutanan No.4 Tahun 2012 menyebutkan bahwa
kegiatan pengelolaan dan pengembangan pariwisata alam dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan alam. Rencana penataan kawasan wisata masih sering terlihat
kurang mengikuti kaedah teknis penataan ruang, misalnya memanfaatkan kawasan
yang mempunyai kemiringan lereng tidak layak untuk dikembangkan namun tetap
dibangun menjadi objek pariwisata, seperti pembangunan sarana akomodasi, yang
dapat menimbulkan dapak negatif terhadap upaya pariwisata itu sendiri.
19
33
34
yang penulis gunakan untuk peniltian ini adalah variable bebas dan variable
terikat sebagai berikut :
a. Variable terikat : Rencana pengembangan kawasan pantai Patawana.
b. Variable bebas : Aspek Fisik dan Aspek Non Fisik
Kadis/Sek Dispar dengan populasi 2 dan sampel yang dipakai yaitu 1 yang
merupakan lembaga yang mempunyai kepentingan lebih untuk mengetahui
tentang kebijakan terkait pariwisata. Sedangkan wisatawan termasuk dalam
Accidental Sampling yaitu merupakan teknik pengambilan sampel secara
kebetulan dan tidak diketahui berapa populasinya dengan sampel sebanyak 20
orang. Banyaknya jumlah keseluruhan sampel yang ada dalam penilitian ini
berjumlah 63 orang.
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Jenis Dan Sumber Data
Jenis data pada penilitian ini adalah data Kualitatif, berdasarkan jenis data
diats,maka data-data yang dibutuhkan pada penilitian ini yaitu:
a. Metode Kualitatif
Data kualitatif pada penelitian ini berupa hasil observasi lapangan,lokasi
penilitian maupun hasil wawancara dengan pengelola objek wisata dan dinas
terkait yang setelah itu diolah dalam bentuk narasi.
Jenis data pada penilitian ini ada 2 yaitu data Primer dan Sekunder.
Berdasarkan sumber data diatas, maka data-data yang dibutuhkan pada penilitian
ini yaitu:
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari lokasi
penelitian yang didapat melalui proses observasi lapangan, wawancara langsung
dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Fakfak, Kepala Desa Kotam , dan pengelola
objek wisata serta pemberian kuesioner kepada wisatawan yang sudah pernah
berkunjung maupun yang sedang mengunjungi objek wisata Pantai Patawana
b. Data Sekunder
Data Sekunder adalah sumber data yang diperoleh dengan studi literatur
melalui peninjauan terhadap buku, jurnal, penelitian terdahulu, dan informasi
yang diperoleh dari internet yang berkaitan dengan objek wisata pantai Patawana.
Selain itu juga terdapat beberapa dokumen pemerintah yang perlu ditelah seperti
dokumen RTRW Kabupaten Fakfak , dokumen RIPPARKAB Kabupaten Fakfak ,
dan dokumen RDTR.
39
d. Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2016: 240) dokumen merupakan catatan peristiwa
yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari
penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
Dokumentasi dilakukan pada saat penelitian untuk mengumpulkan semua bukti
fisik berupa foto atau bukti yang berkaitan dengan informasi dan data penelitian
pada saat survei lapangan.
3.4.3 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
1. Kertas dan pena, digunakan untuk mencatat semua informasi ataupun data
terkaitu rencana pengembangan pantai batu kuda.
2. Laptop, aplikasi Microsoft Office, dan ArcGIS yang digunakan untuk
memasukan, menyusun dan mengolah data penelitian yang telah
dikumpulkan.
3.5 Metode Analisis Data
Analisis data menurut Sugiyono (2018:482) adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan dan dokumentasi, dengancara mengorganisasikan data ke dalam
kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukansintesa, menyusun ke dalam
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, danmembuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Sedangkanmenurut Moleong (2017:280-281) analisis data adalah proses
mengorganisasikan danmengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan
uraian dasar sehingga dapat ditemukanema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja
seperti yang disarankan oleh data. Pada penelitian ini, metode analisis data yang
digunakan yaitu metode kualitatif dan kuantitaif untuk mengetahui arahan rencana
pengembangan kawasan pantai Patawana Agar tujuan penelitian tersebut tercapai
maka teknik analisis data yang dipakai sebagai berikut:
a. Analisis Tapak
41
Penilaian tersebut dimuat dalam bentuk indeks rata-rata yaitu sebagai berikut
:
1. Nilai indeks antara 60 – 108 dikategorikan sangat buruk
2. Nilai indeks antara 109 – 157 dikategorikan buruk
3. Nilai indeks antara 158 – 206 dikategorikan cukup
4. Nilai indeks antara 207 – 255 dikategorikan baik
5. Nilai indeks antara 255 – 300 dikategorikan sangat baik
42
44
45
Tabel 4.1 Curah Hujan,Hari Hujan dan Penyinaran Matahari di Kabupaten Fakfak
Tahun 2022
Rata-rata suhu udara di Kabupaten Fakfak pada tahun 2022 berada pada
kisaran 26 - 27°C setiap bulannya. Suhu terendah berdasarkan data BPS tahun
2022 pada bulan Juni hingga bulan September dengan temperatur rata-rata 25°C.
Suhu udara tertinggi dirasakan pada bulan November hingga Maret yang
diakibatkan dari daerah gurun yang berada di Benua Australia dan musim panas
yang terjadi di benua tersebut. Daerah Kabupaten Fakfak juga memiliki
50
kelembaban udara yang cukup tinggi, di atas 80% hampir setiap bulannya. Secara
lebih lengkap suhu dan kelembaban udara di Kabupaten Fakfak sepanjang tahun
2022 disajikan pada tabel berikut.
Tabel 4.2 Suhu Udara dan Kelembaban di Kabupaten Fakfak Tahun 2022
Tabel 4.3 Tekanan Udara, Kecepatan Angin, di Kabupaten Fakfak Tahun 2022
Kondisi iklim, angin, pasang surut, dan curah hujan sangat berpengaruh
bagi kepariwisataan Kabupaten Fakfak, mengingat wilayahnya merupakan daerah
pesisir dan pulau-pulau kecil. Transportasi laut yang berperan penting dalam
perjalanan menuju pulau-pulau kecil akan terpengaruh oleh musim angin maupun
penghujan. Hal ini perlu menjadi pertimbangan dalam menyediakan informasi
bagi keselamatan transportasi laut dan musim terbaik bagi wisatawan dalam
menikmati daya tarik wisata di wilayah pesisir dan kepulauan di Kabupaten
Fakfak.
dinas pariwisata Kota Fakfak dan juga wisatawan yang datang berkunjung di
pantai Patawana. dalam penelitian ini penulis menganalisis responden
berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir dan pekerjaan.
A. Karakteristik responden berdasarkan usia
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah persentase
1 16-30 tahun 35 orang 58%
2 31-45 tahun 15 orang 25%
3 46-60 tahun 10 orang 16%
Jumlah 60 orang 100%
(Sumber: Hasil Peneliti, 2023)
Berdasarkan tabel diatas bisa dilihat jumlah responden dengan rentang
usia tertinggi berada pada rentang usia 16-30 tahun dengan presentase sebesar
58% sedangkan rentang usia yang sedang berada pada rentang usia 31-45 tahun
dengan presentase 25% dan rentang usia 46-60 tahun memiliki presentase 16% .
Berikut merupakan diagram persentase responden berdasarkan usia:
Jenis
No jumlah Persentase
kelamin
Tabel 4.16 Persepsi Masyarakat Terhadap Non Fisik Wisata Pantai (Promosi Melalui
Media Sosial)
Alternatif Skor Jumlah Presentase Total Skor
Jawaban Responden (%)
(Orang)
Sangat Setuju 5 20 33% 100
Setuju 4 37 62% 148
Netral 3 - - -
Tidak setuju 2 3 5 6
Sangat tidak 1 - - -
setuju
Jumlah 60 100% 254
(Sumber: Hasil Peneliti, 2023)
Pada tabel 4.16 menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu
sebanyak 37 orang dengan persentase 62% masyarakat dan wisatawan di pantai
Patawana menyatakan setuju bahwa Promosi melalui media sosial sebagai wadah
dalam peningkatan pengembangan objek wisata pantai Patawana. skor yang
didapatkan adalah 254 , termasuk dalam kategori Baik.
1. Persepsi Masyarakat Terhadap Rencana Pengembangan
Tabel 4.17 Persepsi Masyarakat Terhadap Rencana Pengembangan
Alternatif Skor Jumlah Presentase Total Skor
Jawaban Responden (%)
(Orang)
Sangat Setuju 5 41 68% 205
Setuju 4 19 32% 76
Netral 3 - - -
Tidak setuju 2 - - -
Sangat tidak 1 - - -
setuju
Jumlah 60 100% 281
(Sumber: Hasil Peneliti, 2023)
Pada tabel 4.17 menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu
sebanyak 41 orang dengan persentase 68% masyarakat dan wisatawan di pantai
Patawana menyatakan sangat setuju bahwa adanya pemanfaatan potensi pantai
Patawana melalui penambahan fasilitas seperti toilet, gazebo,kamar ganti,tempat
perdagangan maupun penginapan yang dapat menjadikan pantai ini sebagai icon
desa agar dapat dikenal wisatawan luar. skor yang didapatkan adalah 281,
termasuk dalam kategori Sangat Baik
2. Persepsi Masyarakat Terhadap Rencana Pengembangan
62
dengan melihat hal hal dan masukan dari masyarakat dan wisatawan yang datang
ke Pantai Patawana.
4.4 Analisis Tapak
Analisis tapak adalah sebagian tahap dalam merancang sebuah objek
perancangan berdasarkan fakta empiris berupa kondisi eksisting tapak. Analisis
ini juga bertujuan untuk menyesuaikan objek perancangan dengan kondisi
eksisting tapak dengan tanggapan yang terdiri dari beberapa alternative. Ada
beberapa analisa tapak yang harus dilakukan sesuai dengan kondisi eksisting
tapak. Analisis-analisis berupa: Analisa View, Analisa Iklim dan Lintasan
Matahari, Analisa Kebisingan, Analisa Topografi.
1. Analisis Topografi
Analisi Topografi merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui
besar dari kelerengan ataupun ketinggian dari suatu kawasan sehingga dapat
digunakan sebagai dsar untuk menentukan fungsi kawasan dan peletakan
daerah yang akan di bangun.
64
Public space (zona publik) selain bersifat umum zona public, juga
merupakan area atau ruang yang dapat diakses oleh semua orang
tanpa adanya batasan apapun. Zona public di dalam pemetaan ini di
tandai dengan warna hijau dimana zona public ini akan di bangun aula
(gedung serbaguna), gazebo, cafe dan resto, loket, taman, tambatan
perahu, dan tempat parkir.
Zona semi public Area ini merupakan area yang menerima limpahan
beban kerja dari zona luar atau publik tetapi tidak langsng
berhubungan dengan lingkungan luar zona public di dalam pemetaan
ini di tandai dengan warna cream dimana pada zona ini akan dibangun
gedung TIC, toilet, toko cendra mata, dan mushollah
Zona Privat
Merupakan area atau ruang yang hanya orang yang miliki izin dapat
mengakses ruang tersebut. Pada umumnya, zona privat ditempatkan
pada lokasi yang sulit diakses dan sangat tertutup. Zona privat dalam
pemetaan ini ditandai dengan warna merah muda dimana di zona ini
akan di bangun couttage.
69
3. Analisis Kebisingan
bangunan akan menghadap pada arah matahari terbit dan tidak menutupi view
yang indah pada pada pantai Patawana.
72
Vegetasi yang tersebar terbagi menurut manfaat dan jenis vegetasinya yang dapat
dilihat pada Tabel berikut:
ketapang peneduh.
Berdasarkan peta diatas, Kelas tanah di pantai Patawana yaitu kelas Tanah
litosol adalah tanah hasil pelapukan batuan beku dan batuan sedimen yang baru
terbentuk sehingga butirannya besar. Ciri-ciri tanah ini yaitu miskin unsur hara
dan mineralnya masih terikat pada butiran yang besar. Tanah litosol kurang subur
sehingga hanya cocok bagi tanaman-tanaman besar di hutan. Terkait dengan objek
penelitian yang merupakan wilayah pesisir pantai maka tanaman yang sesuai
dengan jenis tanah adalah pohon kelapa. Pohon cemara udang, pohon beringin
begitupun tanaman tanamn ini juga memiliki fungsi untuk meredam kebisingan,
dan juga sebagai penahan abrasi pantai.
4. View to site
Analisis view berfungsi untuk mengetahui mempertimbangkan posisi view
pada bangunan baik jika dilihat dari luar kawasan pantai atau dalam kawasan
pantai mengacu dengan kondisi pemandangan yang ada di sekitar site,
memaksimalkan posisi site yang ada, dan menyalaraskan denagn lingkungan serta
alam yang ada. Pada kawasan penelitian ini view site yang paling baik dapat
dilihat dari area luar kawasan pantai.
A. View dari luar site :
1. View tapak sebelah barat yaitu hutan
2. View tapak sebelah selatan yaitu hutan
3. View tapak sebelah utara yaitu pantai Patawana
4. View tapak sebelah timur yaitu hutan
B. View dari dalam site
1. View tapak sebelah barat yaitu fasilitas gazebo, aula, tempat bilas,toilet
2. View tapak sebelah selatan yaitu hutan
3. View tapak sebelah utara Air Laut
4. View tapak sebelah timur yaitu Hutan
79
1) Toilet
Toilet merupakan fasilitas umum yang kerap digunakan oleh wisatawan
ketika datang berkunjung ke suatu objek wisata. Pada saat ini jumlah toilet yang
berada pada Pantai Patawana yaitu 2 buah dengan kondisi bangunan.toilet sudah
tidak layak digunakan wisatawan yang berkunjung ke pantai karena kondisi
bangunan yang kumuh dan tidak terawat. Maka dari diperlukan pembangunan
toilet yang jauh lebih layak.
2) Tempat Bilas
Tempat Bilas merupakan fasilitas yang kerap ditemukan pada objek wisata
pantai. Pada saat ini pantai Patawana memilki 1 tempat bilas dengan kondisi
bangunan yang masih bagus dan layak digunakan. Namun dalam perencanaan
tempat bilas ini akan dihilangkan dan di alihfungsikan ke pembangunan toilet.
3) Gazebo
Gazebo adalah tempat peristirahatan yang dapat di nikmati oleh wisatawan
yang berkunjung. Pada saat ini gaezebo yang ada di area pantai Patawana memilki
jumlah 3 buah dimana 2 diantaranya memilki kondisi yang tidak layak digunakan,
sedangkan saat ini 1 buah gazebo yang memilki kondisi bangunan yang masih
bagus dan layak digunakan. Berdasarkan hasil dari survey yang dilakukan
masyarakat menginginkan adanya penambahan dan perbaikan fasilitas gazebo.
c) Prasarana
Berdasarkan Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan dan
Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk
Pembangunan Pariwisata Nasional Tahun 2010-2025 menyatakan bahwa
aspek-aspek yang perlu diatur dalam pembangunan kepariwisataan daerah
meliputi pembangunan destinasi pariwisata yang terdiri atas pembangunan
prasarana, aksesibilitas dan fasilitas pendukung pariwisata.
1. Aksesibilitas
Aksesibilitas merupakan aspek penting dalam pengembangan pariwisata
yang berkaitan dengan pola pergerakan dan perjalanan wisatawan meliputi
penggunaan sarana dan prasarana sebagai penghubung wisatawan untuk
mencapai objek wisata. Menurut UU No.10 Tahun 2009 tentang
kepariwisataan pasal 14 disebutkan bahwa aksesibilitas sebagai aspek
pengembangan pariwisata diantaranya meliputi ketersediaan jasa
transportasi dan jasa perjalanan wisata.
86
a) Jalan
Pantai Patawana merupakan objek wisata yang berada pada Desa Kotam.
Dimana pada saat ini akses jalan menuju desa Kotam sudah tersediakan
tetapi ada beberapat titik jalan dengan kondisi yang kurang baik, rusak,
dan berlubang.waktu tempuh perjalanan dari pusat Kota Fakfak ke Desa
Kotam yaitu kurang lebih 1 jam. Sedangakan letak pantai Patawana berada
sebelum desa Kotam dimana akses jalan menuju pantai Patawana berjarak
b) Transportasi
Transportasi adalah sarana yang dapat digunakan oleh wisatawan untuk
mencapati lokasi wisata pantai Patawana. Wisatawan yang ingin datang
berkunjung ke lokasi pantai Patawana pada umumnya dapat menggunakan
angkutan umum maupun kendaraan pribadi. Bagi wisatawan yang tidak memiliki
kendaraan pribadi maka transportasi angkutan umum menjadi salah satu alternatif
yang dapat digunakan oleh wisatawan yang dimana angkutan umum tersebut
berwarna Hijau dengan tulisan “Sebrang” tarif yang dikenakan yaitu Rp.35.00-
sekali naik dan untuk dapat mengakses transportasi ini maka wisatawan dapat
menemukanya pada terminal Pasar Kelapa Dua
4.5 Konsep Ekowisata
Ekowisata merupakan suatu pemanfaatan ekosistem wisata pantai secara
lestari melalui kegiatan wisata yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Penerapan konsep ekowisata pada kawasan pantai di Desa Kotam diharapkan
dapat mengurangi kerusakan ekosistem dengan meningkatkan kepedulian
masyarakat umum tentang keberadaanya. Yang berbasis wisata Sehingga perlunya
menyusun rencana ekowisata wisata pantai melalui rencana – rencana yang sudah
di rancang.
Pada konsep perancangan ini bertujuan untuk mengetahui dan menentukan
letak zona pada kawasan perancangan Ekowisata pantai di Desa Kotam. Di dalam
ini di berikan kebutuhan ruang dengan penempatan mengikuti akses jalan dan pola
mengikuti kontur tanah guna mendapatkan view yang menarik. Akses dalam
penempantan kawasan-kawasan ini saling berdekatan akan tetapi semua
berhubungan dengan jalur jalan yang mengikuti bentuk aslinya. Berikut rencana
pengembangan berdasarkan zona:
1. Zona Publik
Public space (zona publik) selain bersifat umum, juga merupakan area atau
ruang yang dapat diakses oleh semua orang tanpa adanya batasan apapun.
Ciri public space adalah suatu area yang terbuka, dapat dilihat dan diakses
dari depan maupun belakang, dan terkadang dapat dianggap sebagai area
pusat pada suatu perancangan yaitu:
89
Aula
Bangunan yang sudah ada pada pantai Patawana ini dapat
dipergunakan oleh umum untuk berbagai macam kepentingan saat
kegiatan berwisata.
90
Plaza Kuliner
Plaza Kuliner dibangun sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan
teknis kawasan wisata yang termuat pada Peraturan Menteri Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif tentang Petunjuk Operasional Pengelolaan Dana
Alokasi Khusus Fisik Bidang Pariwisata Tahun Anggaran 2022 Plaza
Kuliner merupakan fasilitas dimana terdapat kegiatan layanan jual beli
makanan dan minuman. Berdasarkan hasil wawancara desa Kotam”dan
dong harap ada tempat untuk mama mama bajual makanan” maka dari itu
rencana pengembangan kawasan ini akan di bangun plaza kuliner. Plaza
Kuliner merupakan toko kecil yang menjual hasil olahan berupa lauk-
pauk, makanan (panganan), maupun minuman khas budaya atau kearifan
lokal suatu destinasi pariwisata.
Loket
Loket adalah platform yang memiliki Ticketing Management Service
(TMS) teknologi unggul dalam mendukung seluruh penyelenggara event
mulai dari distribusi & manajemen tiket masuk pada pantai Patawana
dimana untuk penjualan tiket karcis masuk pada pantai Patawana dapat
menjadi sumber pendapatan untuk desa Kotam, mendorong pengunjung,
dan mengontrol jumlah pengunjung.
Toilet
Toilet umum akan dibangun kembali pada lokasi strategis, mudah
dilihat, dan mudah dijangkau oleh pengunjung. Luas bangunan sebesar
Melayani orang dengan kebutuhan budaya dan jenis kelamin yang berbeda
yakni perempuan dan laki-laki, serta seluruh kelompok umur.
Pembangunan toilet ini akan dilayani oleh air bersih, jaringan listrik, serta
jalur pembuangan. Toilet ini akan di bangun berdasarkan Peraturan
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tentang Petunjuk Operasional
Pengelolaan Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Pariwisata Tahun
Anggaran 2022
95
Tambatan
Tambatan perahu adalah tempat untuk mengikat/menambat perahu-
perahu saat berlabuh/parkir sebelum dan setelah bongkar muat muatan
(barang dan orang, dll). Floating bridge merupakan jembatan yang
dirancang di atas perairan berfungsi untuk menghubungkan ponton atau
floating dock dengan sirkulasi (dermaga, dek, dll) disekitarnya. Dapat
berupa konstruksi struktur permanen atau struktur non permanen. Ponton
atau floating dock merupakan bangunan konstruksi di ataa perairan yang
dirancang untuk memberikan daya apung, konstruksi ini dapat
ditenggelamkan atau diapungkan dalam arah vertikal, dan dilengkapi
dengan perlengkapan tambat kapal.Tambatan perahu ini akn di bangun
berdasarkan Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tentang
Petunjuk Operasional Pengelolaan Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang
Pariwisata Tahun Anggaran 2022 ( Gambar)
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan
yaitu:
1. Kondisi eksisting pada kawasan pantai Patawana ditinjau dari aspek fisik dan
non fisik menunjukan bahwa berdasarkan aspek fisik kawasan wisata pantai
Patawana memiliki topografi wilayahnya sangat cocok untuk mendukung
aktivitas wisatawan seperti berenang, bersantai, memancing maupun
melakukan snorkeling namun dari segi sarana dan prasarana masih belum
tersedia dengan maksimal. Sedangkan berdasarkan aspek non fisik
menunjukan bahwa wisata pantai Patawana perlu untuk dilakukan
perencanaan penataan kawasan yang terarah secara optimal.
2. Arahan rencana pengembangan wisata pantai Patawana akan diarahkan
dengan konsep pengembangan wisata pantai berbasis ekowisata yang
didalamnya akan menghadirkan unsur kebudayaan Desa Kotam melalui
penataan kawasanya. Pada kawasan pengembangan dibuat suatu desain
siteplan bangunan fasilitas pendukung seperti home stay, toilet, resto, gazebo,
toko souvenir, taman dan lain-lain.
5.2 Saran
Dalam proses pengembangan wisata pantai Patawana, Desa Kotam,
Kecamatan Krabelang saran dari peneliti yaitu berupa rekomendasi yang akan
ditindaklanjuti dari penelitian ini dan kemudian menjadi suatu acuan dalam
pengembangan wisata pantai Patawana kedepanya. Adapun beberapa rekomendasi
yakni :
1. Pemerintah Desa Kotam dapat membuat serta merancang program-program
yang berkaitan dengan pengembangan wisata pantai Patawana agar wisata ini
dapat saling terintegrasi dengan objek wisata lainnya yang ada di sekitarnya
sehingga tercipta sebuah sistem kepariwisataan yang saling mendukung dan
melengkapi. Selain itu perlu adanya kordinasi
99
100
2. antara instansi terkait sehingga proses pengembangan wisata pantai ini dapat
menjadi wisata yang berkelanjutan kedepannya.
3. Bagi masyarakat Desa Kotam diperlukan rasa memiliki terhadap wisata
pantai Patawana sehingga masyarakat dapat ikut peduli dan bertanggung
jawab terhadap pengelolaan dan pemeliharaan pada area pengembangan agar
kawasan wisata pantai Patawana tetap terjaga kelestarian dan keamanan di
lingkungannya selain itu perlu melatih kemampuan dalam berkomunikasi,
berwawasan tinggi, dan memiliki ide-ide baru dalam proses pengembangan
wisata pantai ini kedepannya.
101
DAFTAR PUSTAKA
Siregar, Y.C. 2017. Fasilitas pada ekowisata naga sakti di kabupaten siak sri
indrapura riau. Jurnal Organisasi dan Manajemen. 4(2): 1-11. 42
Lampiran 1
Daftar pertanyaan Penelitian (Pemerintah Desa Kotam)
RENCANA PENGEMBANGAN PANTAI PATAWANA DESA KOTAM
KECAMATAN KRABELANG KABUPATEN FAKFAK
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PATTIMURA
Nama Responden :
Umur : …. Tahun
Jenis Kelamin :
Pendidikan Terakhir :
1. Bagaimana gambaran wisata pantai patawana dan faktor apa yang
membuatnya unggul ?
2. Apa yang mendasari pengembangan objek wisata pantai patawana rini,
dan
apa tujuan pengembangannya ?
3. Menurut data base, bagaimana grafik pengunjung yang datang ke objek
wisata ini setiap tahunnya ? Dari mana saja asal wisata tersebut?
4. Apakah yang menjadi faktor penghambat dalam upaya pengembangan
objek wisata pantai Patawana ini ?
5. Apakah ada kerjasama yang dilakukan dengan pihak lain untuk
mempromosikan objek wisata?
6. Apakah ada bantuan dari pemerintah atau pihak luar ( LSM, Perguruan
Tinggi dan Lembaga lainnya ) terkait pengembangan wisata pantai
Patawana?
7. Bagaimana pengelolaan terhadap pemasukan yang diperoleh? Apakah ada
tim khusus yang ditugaskan untuk menanggungjawab pengelolaan
tersebut?
8. Apa yang menjadi harapan Bapak terhadap pengembangan objek wisata
ini di masa mendatang sehingga kawasan wisata ini menjadi salah satu
104
Nama Responden :
Umur : …. Tahun
Jenis Kelamin :
Pendidikan Terakhir :
1. Bagaimana pendapat bapak tentang pariwisata yang ada di Kota Fakfak
khususnya Desa Kotam,dengan objek wisata alam yang dimiliki yakni
pantai Patawana ?
2. Bagaimana tanggapan bapak tentang sarana dan prasarana yang ada di
lokasi pantai Patawana dan Apakah sudah pernah melakukan kerja sama
dalam hal penyediaan fasilitas dalam mendukung pengembangan pantai
ini?
3. Bagaimana keterlibatan pemerintah dalam hal ini dinas pariwisata Kota
Fakfak dalam pengembangan objek wisata ini?
4. Apa saja upaya-upaya yang sudah dilakukan dinas pariwisata Kota Fakfak
dalam mendukung pengembangan objek wisata ini?
5. Apakah ada kendala yang dihadapai oleh pihak dinas pariwisata Kota
Fakfak dalam pengembangan objek wisata ini seta bagaimana solusi yang
dilakukan untuk mengatasinya?
6. Apakah sudah ada program dan kebijakan yang dibuat oleh dinas
pariwisata dalam mendukung pengembangan objek wisata ini?
105
Lampiran 2
Form Kuesioner Penelitian masyarakat
Form Kuesioner Penelitian (Masyarakat)
RENCANA PENGEMBANGAN PANTAI PATAWANA DESA KOTAM
KECAMATAN KRABELANG KABUPATEN FAKFAK
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PATTIMURA
Identitas Responden
Nama :
Umur : a. 0-15 Tahun b. 16-30 Tahun c. 31-45 Tahun d. 46-60 Tahun
e. >60 Tahun
Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan
Pendidikan Terakhir : a. SD b.SMP c. SMA d. D3 e. S1
f. Pascasarjana
Pekerjaan : a. Petani b. Nelayan c. PNS/TNI-Polri d. Pedagang e.Swasta
e. Pelajar/Mahasiswa f. Lainnya ...........
SS : Sangat Setuju (5) S : Setuju (4)
N: Netral (3) TS : Tidak Setuju (2)
STS : Sangat Tidak Setuju (1)
Petunjuk Pengisian
Ceklist pada jawaban yang Anda pilih dan isi ( ) sesuai dengan pendapat Anda.
Kuesioner mengenai fISIK wisata PANTAI PATAWANA DESA KOTAM
106
NO PERNYATAAN STS TS N S SS
NO PERNYATAAN STS TS N S SS
NO PERNYATAAN STS TS N S SS
Identitas Responden
Nama :
Umur : a. 0-15 Tahun b. 16-30 Tahun c. 31-45 Tahun d. 46-60 Tahun
e. >60 Tahun
Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan
Pendidikan Terakhir : a. SD b.SMP c. SMA d. D3 e. S1
f. Pascasarjana
Pekerjaan : a. Petani b. Nelayan c. PNS/TNI-Polri d. Pedagang e.Swasta
e. Pelajar/Mahasiswa f. Lainnya ...........
SS : Sangat Setuju (5) S : Setuju (4)
N: Netral (3) TS : Tidak Setuju (2)
STS : Sangat Tidak Setuju (1)
Petunjuk Pengisian
Ceklist pada jawaban yang Anda pilih dan isi ( ) sesuai dengan pendapat Anda.
Kuesioner mengenai fISIK wisata PANTAI PATAWANA DESA KOTAM
NO PERNYATAAN STS TS N S SS
NO PERNYATAAN STS TS N S SS
NO PERNYATAAN STS TS N S SS
110