Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN [PRAKTIKUM HIDROLIKA LAPANGAN]

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktikum hidraulika adalah salah satu praktikum yang wajib diikuti
oleh mahasiswa Teknik Sipil di Universitas Negeri Gorontalo. Praktikum ini
dilakukan di kelurahan Bionga, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo.

1.2 Tujuan Praktikum


Praktikum hidraulika dilakukan untuk menghitung dan mempalajari
tentang prinsip, sifat dan karakteristik aliran, khususnya aliran pada saluran
terbuka. Praktikum ini dilakukan dengan melakukan percobaan pengukuran
aliran seragam dengan menggunakan alat ukur kecepatan aliran yaitu berupa
pelampung permukaan dan pelampung tangkai.
Praktikum ini juga mengajarkan mahasiswa dalam menggunakan alat
– alat dan peralatan yang berhubungan dengan masalah hidraulika.
Diharapkan mahasiswa akan mengerti dan memahami tentang penggunakan
alat tersebut.

1.3 Manfaat Praktikum


Pelaksanaan praktikum diharapkan bisa memberi manfaat yang besar
serta bisa menjadi bekal bagi mahasiswa kelak dalam menghadapi persoalan,
terkhusus untuk persoalan aliran pada saluran terbuka yang banyak terjadi di
dunia konstruksi. Pada akhirnya, mahasiswa diharapkan bisa memahami
prinsip dan karakteristik aliran fluida terutama aliran air disaluran terbuka.

1
LAPORAN [PRAKTIKUM HIDROLIKA LAPANGAN]

BAB II

PENGUKURAN DEBIT ALIRAN SALURAN TERBUKA

A. Tujuan :
Untuk menentukan debit sesaat pada suatu aliran atau sungai dengan mengukur
kecepatan aliran dan luas penampang melintang saluran atau sungai.

B. RingkasanTeori :
Debit aliran( Q ) diperoleh dengan mengalikan luas tampang aliran (A) dan
kecepatan aliran (V), Q = AV. Kedua parameter tersebut dapat diukur pada
suatu tampang ( stasiun ) di saluran atau disungai. Luas tampang aliran
diperoleh dengan mengukur elevasi permukaan dan dasar
sungai/saluran.Kecepatan diukur dengan menggunakan alat ukur cepat seperti
current meter, pelampung atau peralatan lain.

Q = A.V

Untuk suatu tampang dimana h << b, pengukuran kecepatan dilakukan pada


beberapa tampang vertikal

bi
2

h yi
1
2

b
LAPORAN [PRAKTIKUM HIDROLIKA LAPANGAN]

n n
Q=∑ V i . B i . y i =∑ V i . A i
i=1 i=1

Untuk pengukuran debit sungai disarankan untuk mengukur kecepatan pada


banyak vertical dalam satu penampang lintang dari pada hanya mengukur pada
beberapa vertical tetapi banyak pengukuran pada setiap sungai/aliran. Pelampung
bergerak dengan kecepatan arus.Kecepatan diperoleh dengan membagi jarak yang
ditempuh dengan waktu tempuh.

L L
t2 V= Δt = t 2 -t1
t1 Δt :

 Pengukuran 1 titik (air dangkal)

0.6d
V r =V 0 . 6d
d
V0.6
d

 Pengukuran 1 titik

V0.2
0.2d d
0.8d d
V 0. 2d +V 0 .8d
V0.8 V r=
2
d

 Pengukuran 3 titik

V0.2 3
0.2d d
d
V0.6
0.6d d
0.8d
d

LAPORAN [PRAKTIKUM HIDROLIKA LAPANGAN]

V r=
V 0. 2d +V 0 . 6d +V 0 .8d
3 atau
V r=
[( 2 )
V 0,2d +V 0,8d
]
+ V 0,2d x
1
2

 Pengukuran 5 titik

V s +3V 0. 2d +2 V 0 .6d +3 V 0 . 8d +V d
V r=
10
dengan s = surface
d = dasar

C. Peralatan :
1. Pelampung Permukaan
 Bahan pelampung seperti :
- Sepotong kayu atau gabus diameter , panjang 10 cm, lebar 5 cm dan
tinggi/tebal= 3 cm
 Kecepatan rata-rata aliran adalah kecepatan pelampung dikalikan dengan
koefisien 0,85

2. Pelampungtangkai
Digunakan untuk mengukur kecepatan aliran pada kedalaman tertentu
1. Bahan pelampung :sepotong
kayu/bambu dengan pemberat di ujung
sebelah bawah. Pemberat dibuat dari
kerikil yang dibungkus dengan jaring
atau kain

b. Alat dan bahan lain :


2. Tali rafia
3. Patok kayu/bambu
4. Stopwatch
5. Meter rol
6. Meter kayu
7. Parang

4
LAPORAN [PRAKTIKUM HIDROLIKA LAPANGAN]

8. Alat tulis menulis

Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melaksanakan pengukuran adalah :


Persyaratan teknis pemilihan lokasi pengukuran
Lokasi pengukuran debit dipilih dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
a. Tepat pada pos duga muka air atau di sekitar pos duga muka air sepanjang
tidak ada perubahan bentuk penampang yang mencolok dan penambahan
atau pengurangan debit.
b. Alur sungai/saluran terbuka harus lurus sepanjang minimal 3 kali lebar
sungai/saluran pada saat banjir (MATT)
c. Distribusi garis aliran diperkirakan merata dan tidak ada aliran yang
memutar.
d. Aliran tidak terganggu oleh adanya tumbuhan air dan sampah.
e. Tidak terpengaruh peninggiian muka air sebagai akibat adanya pasang surut
air laut, pertemuan sungai dan bangunan hidrolik.
f. Penampang melintang pengukuran diupayakan tegak lurus terhadap alur
sungai
g. Apabila pengukuran debit dilakukan pada lokasi bendung, maka harus
dilakukan di hilir bendung atau di hulu bendung sampai tidak ada
Persyaratan hidrolis
Kondisi hidrolik yang harus diperhatikan di lokasi pengukuran debit, yaitu
sebagai berikut :
- Mempunyai pola aliran seragam dan mendekati kondisi aliran sub kritik

- Tidak terpengaruh arus balik (pengempangan) dan aliran lahar

D. Prosedurpengukuran :
1. Siapkan alat-alat yang akan digunakan untuk pengukuran kecepatan aliran
2. Siapkan tempat yang dipilih pada bagian saluran sebagai tempat pengamatan 
30 meter
3. Bagilah saluran menjadi beberapa bagian searah aliran panjang masing-masing
bagian sepanjang 5 meter.
4. Tempatkan patok-patok kayu pada batas dari setiap bagian.

5
LAPORAN [PRAKTIKUM HIDROLIKA LAPANGAN]

1 2 3 4

5. Bentangkan tali menghubungkan patok kiri dan kanan saluran seperti gambar
berikut :

t=0 t1 =? t1 =?
patok I II
6.
1
talirafia
2
aliran

L
Garis Garis Garis
pelampung pengamatan 1 pengamatan2

Ukur kedalaman air, lebar saluran pada setiap bagian dan segmen
7. Hanyutkan pelampung dan ukur kecepatan yang ditempuh pelampung dengan
menggunakan stopwatch ,mulai dari titik nol sampai dengan titik akhir
pengamatan dan catat waktu yang dicapai pada setiap pengamatan.
8. Analisa data yang diperoleh untuk mendapatkan kecepatan rata-rata dan luas
penampang aliran
9. Hitung debit aliran

6
LAPORAN [PRAKTIKUM HIDROLIKA LAPANGAN]

BAB III
HASIL PERHITUNGAN
PERCOBAAN PENGUKURAN KECEPATANALIRAN

HARI/TGL :
KELOMPOK :VIII (Delapan)

A. Data saluran :

Bm

Penampng d (M) b (M) BM


I 0.75 3.8 4.24
II 0.75 3.22 4.20
III 0.78 3.19 4.20
IV 0.78 3.21 4.03
V 0.77 3.13 4.23
VI 0.79 3.14 4.32

Bm+ B
Rumus : A = Xd
2

Perhitungan Luas Penampang ( A )

4.24+ 3.8
1. I = X 0.75=¿3.01 m2
2
4.20+3.22
2. II = X 0.75=¿ 2.78 m2
2
4.20+3.19
3. III= X 0.78=¿ 2.88 m2
2
4.03+3.21
4. IV = X 0.78=¿2.81 m2
2
4.23+3.13
5. V= X 0.77=¿ 2.83 m2
2

7
LAPORAN [PRAKTIKUM HIDROLIKA LAPANGAN]

4.32+3.14
6. VI = X 0.79=¿ 2.95 m2
2

Rata-rata Luas Penampang


3.02+ 2.78+2.88+2.82+2.83+2.95
A= =2.88 m2
6

B. Pelampung Permukaan :

Penampang 0 1 2 3 4 dst
jarak (m) 0 5 5 5 5 5
t1 0 12.00 14.74 11.79 11.68 12.34
t2 0 12.32 16.71 10.83 11.78 13.86
t3 0 13.17 17.14 10.98 14.17 10.98

jarak seluruh
 Hitungan untuk percobaan 1 :Vr =
t keseluruhan
5
Vr = 11.79 = 0.42 m/d
¿
¿

jarak seluruh
 Hitungan untuk percobaan2 :Vr =
t keseluruhan
5
Vr = = 0.46 m/d
10.83

jarak seluruh
 Hitunganuntukpercobaan3 :Vr =
t keseluruhan
5
Vr = = 0.46 m/d
10.98

Vr 1+Vr 2+Vr 3
Kecepatan rata-rata untuk seluruh percobaan : Vr =
3
0.42+0.46+0.46 1.34
Vr = = =0.447m/d
3 3

C. Pelampung Tangkai :
 Pengukuran 1 titik pada 0.6 d

0.6d

d
V0.6
d
8
LAPORAN [PRAKTIKUM HIDROLIKA LAPANGAN]

Penampan
0 I II II IV DST
g
Jarak (m) 0 5 5 5 5 5
t 0.6 d 0 9.68 10.55 9.77 9.90 11.78
t 0.6 d 0 10.88 11.87 11.23 12.31 12.20
t 0.6 d 0 10.48 11.83 12.03 10.23 11.60

Pengukuran 1 titik pada 0.6

jarak seluruh
Hitungan Untuk percobaan1 :Vr =
t keseluruhan
5
Vr = = 0.424 m/d
11.78

jarak seluruh
Hitungan Untuk percobaan1 :Vr =
t keseluruhan
5
Vr = = 0.410 m/d
12.20

jarak seluruh
Hitungan Untuk percobaan3 :Vr =
t keseluruhan
5
Vr = 11.60 = 0.397 m/d
¿
¿

Kecepatan rata-rata untuk seluruh percobaan :

Vr 1+Vr 2+Vr 3
Vr =
3

0.424+0.410+ 0.397 1.231


Vr = = =0.410 m/d
3 3

 Pengukuran 2 titik

V0.2
0.2d d
0.8d d 9

V0.8
d
LAPORAN [PRAKTIKUM HIDROLIKA LAPANGAN]

Penampan
0 I II II IV dst
g
Jarak (m) 0 5 5 5 5 5
t 0.1 d 0 8.90 10.42 10.72 11.44 11.57
t 0.8 d 0 9.18 12.66 11.28 11.43 12.11

Pengukuran 2 titik pada 0.6d dan 0.8d


jarak seluruh
Hitungan Untuk percobaan t = 0.2d :Vr =
t keseluruhan
5
Vr = = 0.432 m/d
11.57

jarak seluruh
Hitungan Untuk percobaan t = 0.8d :Vr =
t keseluruhan
5
Vr = = 0.413m/d
12.11

Vr 1+Vr 2
Kecepatan rata-rata untuk seluruh percobaan :Vr =
2
0.432+ 0.413 0.845
Vr = = =0.423
2 2
m/d

 Pengukuran 3 titik

V0.2
0.2d d
d
V0.6
0.6d d
V0.8
0.8d d

Penampan 0 I II II IV dst
10
LAPORAN [PRAKTIKUM HIDROLIKA LAPANGAN]

g
Jarak (m) 0 5 5 5 5 5
t 0.1 d 0 12.52 10.19 11.08 11.26 11.38
t 0.6 d 0 10.99 12.53 9.72 12.97 11.62
t 0.8 d 0 10.00 11.01 9.82 12.56 12.04

Pengukuran 3 titik pada0.2d, 0.6d dan 0.8d


jarak seluruh
Hitungan Untuk percobaan t = 0.2d :Vr =
t keseluruhan
5
Vr = = 0.439 m/d
11.38

jarak seluruh
Hitungan Untuk percobaan t = 0.6d :Vr =
t keseluruhan
5
Vr = = 0.430 m/d
11.62

jarak seluruh
Hitungan Untuk percobaan t = 0.8d :Vr =
t keseluruhan
5
Vr = = 0.415 m/d
12.04

Kecepatan rata-rata untuk seluruh percobaan :

Vr 1+Vr 2+Vr 3
Vr =
3
Vr =
0.439+0.430+0.415 1.284
= =0.428 m/d
3 3

Rekapitulasi

JenisPengukura V rata-rata A rata-rata Q rata-rata


n ( m/d ) ( m1 ) ( m3/detik )
Permukaan 0.447 2.88 1.288
1 titik 0.410 2.88 1.182
2 titik 0.423 2.88 1.217
3 titik 0.428 2.88 1.234
Rata-rata 0.427 1.230

Jadi rata-rata total yang diperoleh :

V rata-rata : 0.427 m/d

Q rata-rata : 1.230 m3/d

11
LAPORAN [PRAKTIKUM HIDROLIKA LAPANGAN]

BAB IV
PENUTUP

4.1 SIMPULAN

1) Berdasar pada grafik distribusi kecepatan untuk pengukuran 1 titik pada


kedalaman 0.6d diperoleh bahwa kecepatan maksimal terjadi di permukaan
aliran sebesar 0.410 m/d.
2) Berdasar pada grafik distribusi kecepatan untuk pengukuran 1 titik pada
kedalaman 0.2 dan 0.8d diperoleh bahwa kecepatan maksimal terjadi di
permukaan aliran sebesar 0.423 m/d.
3) Berdasar pada grafik distribusi kecepatan untuk pengukuran 3 titik pada
kedalaman 0.2, 0.6, dan 0.8d diperoleh bahwa kecepatan maksimal terjadi
kedalaman 0.2d sebesar 0.428 m/d
4) Perbedaan kecepatan maksimal yang terdapat pada grafik distribusi kecepatan
diakibatkan kondisi aliran yang tidak stabil, dikarenakan tinggi air yang
cenderung berubah akibat seringnya buka tutup pintu air, kemudian juga

12
LAPORAN [PRAKTIKUM HIDROLIKA LAPANGAN]

dipengaruhi oleh pemberat pada pelampung tangkai yang belum seragam


sehingga belum bisa merepresentasikan titik kedalaman yang ideal.

Setelah dilakukan pengolah data hasil pengukuran kecepatan dikalikan dengan


luas penampang saluran rata-rata, maka di dapatkan nilai debit rata-rata saluran (Q)
= 1.230 m3/d, dengan kecepatan aliran rata-rata (V) = 0.427 m/d pada saluran
dengan luas rata-rata (A) = 2.88 m1 pada saluran yang berlokasi di kelurahan Tapa,
kecamatan Tapa, kabupaten Bone Bolango.

DOKUMENTASI PRAKTIKUM

13

Anda mungkin juga menyukai